Analisa Kimia Air Formasi Hasil Pengamatan
July 25, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Analisa Kimia Air Formasi Hasil Pengamatan...
Description
KELOMPOK 21 PJK Angg An ggot otaa Kel Kelom ompo pok k
: Lingga Putra Pratama : Davi Daviss Put Putra ra An Anan anda da Se Seti tiaw awan an - 19 1901 0100 0087 87 Zidan Rangga Haryanto - 19010110 Adam Hutbiadin – 19010102 PERCOBAAN III
ANALISA KIMIA AIR FORMASI I 3.1. Tujuan
1.
Mene Menen ntuk tukan pH dar darii sample air formasi.
2.
Mene Menent ntuk ukan an alka alkali lini nitas tas da dari ri sample sample air formasi.
3. 3.2 2. Dasa Dasarr Teo Teori
Dalam analisa kimia kita mengenal air formasi formasi dimana air formasi formasi biasanya disebut dengan oil field water, connate water atau intertial water. Air formasi adalah air yang ikut terproduksi terproduksi bersama-sama bersama-sama dengan dengan minyak minyak dan gas. Air ini biasanya biasanya mengandung mengandung bermacam-macam bermacam-macam garam dan asam, terutama NaCl sehingga merupakan air yang asam bahkan asam sekali. Air formasi hampir selalu ditemukan di dalam reservoir hydrocarbon. hydrocarbon. Air formasi dapat didefinisikan sebagai air yang berakumulasi dengan hidrokarbon yang terletak pada kedalaman tertentu sesuai dengan zona produktif produktif karena air formasi formasi selalu menempati menempati sebagian sebagian dari suatu reservoir, minimal 10 % dan maksimal 100 % dari keseluruhan pori – pori batuan. Secara langsung air formasi berfungsi untuk mendorong hidrokarbon naik ke permukaan pada mekanisme water-drive water-drive.. Atas dasar masalah tersebut maka tidak hanya hidrokarbon yang diteliti sifat fisik dan sifat kimianya, kimianya, tetapi air formasi formasi juga perlu sekali untuk dilakukan analisis analisis baik secara fisik maupun kimia. Sifat fisik pada air formasi meliputi, kompre kom presib sibilit ilitas, as, kelaru kelarutan tan gas didalam didalam air, viskos viskosita itass air, berat berat jenis, jenis, konduktifitas dan sifat kimia pada air formasi meliputi ion – ion negatif (anion) dan ion – ion positif (kation).
1
Air formasi biasanya biasanya disebut denga dengan n oil field field water atau connate wate wa terr atau atau int intert ertial ial water water adalah air yang ikut terproduksi bersama-sama dengan minyak dan gas. Air ini biasanya mengandung bermacam-macam garam dan asam, terutama NaCl sehingga merupakan air yang asam bahkan asam sekali. Air formasi selain berasal dari lapisan lapisan itu sendiri sendiri atau juga berasal dari air formasi dari lapisan lain yang masuk ke dalam lapisan produktif, biasanya disebabkan oleh penyemenan yang kurang baik. kebocoran casing yang disebabkan oleh korosi, pada casing sambungan kurang rapat, pengaruh gaya tektonik rapat (patahan), pemasangan joint pemasangan joint kurang rapat dan adanya gaya tektonik. Sifat-sifat yang terkandung dalam air formasi: a. Sif Sifat at fisik fisika, a, meli meliput putii : -
Kompresibilitas.
-
Kelar elaru utan tan gas gas did idal alam am ai air. r.
-
Viscositas air.
-
Berat jenis
-
Konduktifitas
b. Sifat kimiawi, meliputi: -
IonIon-io ion n neg negat ativ iv.. (An (Anio ion n)
-
IonIon-io ion n posi positi tif. f. (Ka (Kati tio on)
Karakteristik air formasi terutama alkalinitas, salinitas dan resistivitas sangat erat kaitannya dengan semua tahapan kegiatan industri perminyakan, diantaranya dari sisi pemboran perlu diperhatikan karesteristik karesteristik kimia air formasi dalam kaitannya dengan penggunaan lumpur pemboran dan fluida komplesi guna meminimalisasi kerusakan formasi, begitu pula pada saat pemilihan fluida saat melakukan stimulasi sumur jika terjadi kerusakan formasi. Kondisi air formasi merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhitungkan. Alkalinitas
adalah
suatu
parameter
kimia
perairan
yang
menunjukan jumlah ion karbonat dan bikarbonat yang mengikat logam
golongan alkali
tanah pada perairan tawar. Nilai ini menggambarkan kapasitas air untuk menetralkan asam, atau biasa juga diartikan sebagai kapasitas penyangga (buffer capacity) capacity) terhadap perubahan derajat keasaman (pH). Perairan yang mengandung alkalinitas ≥ 20 ppm menunjukkan bahwa perairan tersebut relatif stabil terhadap perubahan asam atau basa sehingga kapasitas penyangga atau basa lebih stabil. Selain bergantung pada pH, alkalinitas juga dipengaruhi oleh komposisi mineral, suhu dan kekuatan ion. Nilai alkalinitas alami tidak pernah melebihi 500 mg/liter CaCO3. Perairan dengan nilai alk alkal alin init itas as ya yang ng terl terlal alu u ting tinggi gi tida tidak k te terla rlalu lu di disu suka kaii ol oleh eh organisme akuatik karena biasanya diikuti dengan nilai kesadahan yang tinggi atau kadar garam natrium yang tinggi. Air formasi dapat didefinisikan sebagai air yang berakumulasi dengan hidrokarbon yang terletak pada kedalaman tertentu sesuai dengan zona produktif karena air pada formasi selalu menempati sebagian dari suatu reservoir. Minimal 10 persen dan maksimal 100 persen dari keseluruhan pori- pori batuan. Secara
langsung
air
formasi
berfungsi
untuk
mendorong
hidrokarbon naik kepermukaan pada mekanisme water drive atas dasar masalah masala h tersebut tersebut maka tidak hanya hidrokarbo hidrokarbon n yang diteliti sifat fisik dan sifat kimianya tetapi air formasi juga perlu sekali untuk dilakukan analisa baik secara fisik maupun kimia. Sifat-sifat yang terkandung dalam air formasi meliputi: 1.
Sifat fisika, fisika, Kompresi Kompresibilita bilitass , Kelarut Kelarutan an gas gas didalam didalam air , Viskositas Viskositas air air , Berat jenis , Konduktifitas
2.
Sulfat kimiawi, Ion-ion negatif ( Anion Anion)) , Ion-ion positif ( Kation). Air formasi selain berasal dari lapisan itu sendiri, atau juga berasal
dari air formasi dari lapisan lain yang masuk ke dalam lapisan produktif biasanya disebabkan oleh terjadinya : 1.
Peny Penyem emen enan an ya yang ng ku kura rang ng ba baik ik..
2.
Kebocoran Casing yang disebabkan oleh :
a. Koro Korosi si atau pengkaratan pengkaratan yang terjadi terjadi pada Casing . b. Sambungan kurang rapat. c. Penga Pengaruh ruh gaya gaya tektonik tektonik yang di sebabkan sebabkan adanya adanya patahan. patahan. 3. 4.
Pemasangan joint kurang rapat. Adan Adanya ya gaya gaya tekt tekton onik ik.. Karakteristik air formasi terutama alkalinitas, salinitas dan
resistivitas sangat erat kaitannya dengan semua tahapan kegiatan Industri Perminyakan diantaranya dari sisi pemboran perlu diperhatikan karakteristik kimia air formasi dalam kaitannya dengan penggunaan lumpur dan fluida kompleks komp leks guna meminimalisi meminimalisirr kerusakan kerusakan formasi. Begitu pula pada saat pemilihan fluida saat melakukan stimulasi sumur jika terjadi kersakan formasi kondisi air formasi merupakan salah satu faktor yang harus di perhitungkan. Selai elain n
berg bergan antu tun ng
pad pada
pH,
al alk kal alin init itas as
al alam amii
tid tidak
ju jug ga
dipe dipeng ngar aruh uhii oleh oleh ko komp mpos osisi isi mine minera ral, l, suhu suhu da dan n ke keku kuata atan n io ion. n. Ni Nila laii Perairan an alkalin alk alinita itass alami alami tidak tidak pernah melebihi 500 mg/liter CaCO3. Perair dengan den gan nilai nilai alkali alkalinit nitas as yang yang ter terla lalu lu ting tinggi gi tida tidak k te terl rlal alu u di suka sukaii ol oleh eh oganisme akuatik karena biasanya diikuti dengan nilai kesadaran yang yang tinggi atau kadar garam natrium yang tinggi. Alkalinitas dari air basa didefinisikan sebagai kapasitasnya terhadap asam netral zat alkali didalam air termasuk hidroksida alkalinitas dapat dideteksi oleh rasanya yang asam dan mereka menyebabkan kertas lakmus merah menjadi biru (pH test paper ) konsentrasi jarang ditemukan di saluran alami rumah. Senyawa yang mengandung ion ini dapat digunakan dalam proses penapisan air yang bervariasi. Jumlah karbonat yang kecil ditemukan pada saluran air alami ditempat tertentu, sangat jarang melebihi 3 atau 4 gram/gallon. Mereka juga dapat ditemukan di air setelah perlapisan seperti pembuatan pelembut lime so sod da ash ash.. Berkarbonat adalah sumber yang paling umum penyebab dari alkalinitas
Larutan indikator (penunjuk) yang digunakan dalam penentuan kebasaan kebasa an (CO3-) dan (OH-) adalah adalah phenolphthalein (pp), sedangkan untuk menentukan (HCO3-) adalah indikator methy methyll orang orang (mo), sedangkan untuk menentukan kandungan (Ca2+) atau kalsium dan (Mg2+) magnesium perlu terleb ter lebih ih dahulu dahulu ditent ditentuka ukan n kesada kesadaran ran total. total. Unsur Unsur ion baku baku dalam dalam air formasi adalah Q yang konsentrasinya lemah sampai pekat. Konsentrasi fosfal dan silika jarang ditemukan dalam saluran alami rumah. Untuk mengetahui air formasi secara cepat dan praktis digunakan sistem klasifikasi dari air formasi air, hal ini dapat memudahkan pengerjaan pengindetifikasian sifat-sifat air formasi. Dimana kita dapat memplot hasil analisa air formasi tersebut kedalam grafik, hal ini akan memudahkan kita dalam korelasi terhadap lapisan-lapisan batuan dari sumur secara tepat. Kalsium adalah unsur yang agak lembut, kelabu dan kelogamanan yang boleh disari melalui ele elektr ktroli olisis siskalsiu kalsium m florida. florida . Ia terbakar dengan warna menyalaa kuning-kemera kuning-kemerahan han dan membentuk membentuk salutan nitrida nitrida putih. Kalsium penting untuk pengecutan otot, pengaktifan oosit, membentuk tulang dan gigi yang kuat, pembekuan darah, penghantaran impuls saraf, pengantar aturan degupan jantung dan keseimbangan bendalir dalam sel. Klorida adalah ion yang terbentuk sewaktu unsur klor mendapatkan satu elektron untuk membentuk suatu anion (ion bermuatan negatif) Cl .Garam dari asam klorida HCl mengandung ion klorida, contohnya adalah garam meja, yang adalah natrium klorida dengan formula kimia NaCl.Dalam air, senyawa ini terpecah menjadi ion Na2+ dan Cl−. Kata klorida dapat pula merujuk pada senyawa kimia yang satu atau lebih atom klornya memiliki ikatan kovalen dalam molekul.Ini berarti klorida klori da dapat berupa senyawa senyawa anorganik anorganik maupun maupun organik.Co organik.Contoh ntoh paling paling sederhana dari suatu klorida anorganik adalah hidrogen klorida (HCl), sedangkan contoh sederhana senyawa organik (suatu organoklorida) adalah klorometana (CH3Cl), atau sering disebut metil klorida.
Kesadahan pada air mungkin disebabkan oleh adanya satu atau lebih ion. Ini termasuk hidroksida, karbonat, dan bikarbonat. Ion hidroksida selalu ada didalam air, walaupun terkadang konsentrasinya sangat kecil. Tetapi, hidroksida Tetapi, hidroksida dengan konsentrasi konsentrasi tinggi tinggi di saluran air alami dianggap tidak tid ak biasa, biasa, kecual kecualii setelah setelah melewa melewati ti penapi penapisan san jenis jenis terten tertentu. tu. Jumlah Jumlah karbonat yang kecil ditemukan pada saluran air alami di tempat tertentu, sangat jarang melebihi 3 atau 4 grain/gallon 4 grain/gallon.. Mereka juga dapat ditemukan di air setelah penapisan, penapisan, seperti pelembut pelembut lime soda ash. ash. Bikarbonat adalah sumberr yang paling umum penyebab sumbe penyebab alkalinitas. alkalinitas. Hampir semua saluran alami ala mi memilik memilikii jumlah jumlah yang yang dapat dapat dihitu dihitung, ng, dari 0 sampai sampai sekita sekitarr 50 grain/gallon. grain/gallon. Bukan hanya kerugian saja yang dii hasilkan oleh air formasi, air formasi ini jiga mempunyai dampak positif yang di gunakan untuk water injeksi, Produced water merupakan salah satu limbah terbesar yang dihasilkan oleh sektor hulu migas. Terlebih untuk lapangan marjinal, water cut produksinya saja bisa mencapai 90% (bahkan bisa lebih). Hal tersebut menjadi concern utama untuk pengelolaannya sering bermasalah karena jumlahnya cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Opsi pengelolaan produced water ada 2 macam. Kita bisa treatment untuk di buang ke badan air atau di-re-injeksi. Re-injeksi terbagi menjadi dua, yakni untuk enhance oil recovery /EOR (pressure maintenance, water flooding dll) atau berupa su sumu murr disp dispos osal al.. Semu Semuaa op opsi si mewa mewaji jibk bkan an pr pre-t e-tre reat atme ment nt du dulu lu un untu tuk k memenuhi baku mutu, kecuali sumur disposal. Air untuk injeksi proses EOR memang perlu memenuhi kriteria tertentu. Jika tidak, alih-alih mendorong produksi crude cr ude oil malah membuat plug formasi. Fasprod pipa, pompa dan lai lain-l n-lain ain juga juga cepat cepat pluggi plugging, ng, korosi korosiff & rusak. rusak. Parame Parameter ter yang yang biasa biasa dija dijadi dika kan n in indi dika kato torr dian dianta tara rany nyaa pH, pH, DO, DO, TSS, TSS, MPFT MPFT,, SRB SRB (Sul (Sulfu fur r Reduction Redu ction Bacteria), oil content, content, RPI, Fe dan turbidity. turbidity. Untuk kegiatan water wat er inject injection ion,, sebaga sebagaii salah salah satu satu strateg strategii EOR, EOR, juga juga diguna digunakan kan untuk untuk menjaga menja ga tekanan tekanan dalam formasi, juga bisa digunakan digunakan untuk mensiasati mensiasati limbah produced water yang dihasilkan dari produksi oil/gas.
3. 3.3 3. Ala Alat da dan Bah Baha an 3.3.1.
Alat
1.
pH paper
2.
Tissue
3.
Buret
4.
Tiang St Statif
5.
Spatula
6.
Corong Ge Gelas
7.
Pipet Tetes
8.
Pipet Vo Volumetri rik k
9.
Gelas Ki Kimia
10. 10. Labu Labu Ukur Ukur 11 11.. Labu Labu Erl Erlen enme meye yer r 12. 12. Gela Gelass Ukur Ukur 13. Balp
3.3.2.
Bahan
1.
Air Formasi
2.
Aquadest
3.
Indikator MO( Metyl Metyl Orange) Orange)
4.
Indikator PP PP( Phenolphthalein) Phenolphthalein)
5.
Larutan H2SO4 0,20 N
6.
Laru ruttan NaOH 20%
3.4. 3.4. Pros Prosed edur ur Perc Percob obaa aan n
1.
Siapka Siapkan n alat alat dan bahan bahan yang yang akan akan digun digunaka akan n dalam dalam praktik praktikum. um.
2.
Siapka Siapkan n alat alat dan bahan bahan yang yang akan akan digun digunaka akan n dalam dalam praktik praktikum. um.
3.
Masukk Masukkan an Air Form Formasi asi yang yang sudah sudah diam diambil bil sebany sebanyak ak 2 mL ke dala dalam m Labu Erlenmeyer.
4.
Masukk Masukkan an pH Pape Paperr ke dalam dalam Labu Labu Erlen Erlenmey meyer er untuk untuk meng mengetah etahui ui pH dari Air Formasi.
5.
Baca Baca pen pengu guku kuran ran pH den denga gan n pH pH Pape Paper. r.
6.
Teteska Teteskan n Larut Larutan an NaOH NaOH 20 20 % seban sebanyak yak dua tetes tetes ke dala dalam m Labu Erlenmeyer dengan menggunakan Pipet Tetes.
7.
Teteskan Teteskan Indik Indikator ator Phenolpht Phenolphthalei halein n sebanyak sebanyak dua tetes ke dalam Labu Erlenmeyer, Air Formasi berubah menjadi ungu.
8.
Isi Buret Buret denga dengan n Larutan Larutan H2SO4 H2SO4 0,02 0,02 N deng dengan an mengg mengguna unakan kan Corong Gelas sampai skala nol.
9.
Titrasi Titrasi Air Air Forma Formasi si yang yang telah telah ditamb ditambahk ahkan an Laruta Larutan n NaOH NaOH 20% dan dan Indikator Phenolphthalein dengan Larutan H2SO4 0,02N.
10. Titrasi Titrasi Air Formasi Formasi yang telah telah ditambahkan ditambahkan Larutan Larutan NaOH NaOH 20% dan Indikator Phenolphthalein dengan Larutan H2SO4 0,02N. 11. Baca skala skala pada pada Buret sebagai sebagai nilai volume volume P. 12. Tambahkan Tambahkan Indikato Indikatorr Methyl Orange Orange sebanyak dua dua tetes ke dalam Labu Erlenmeyer berisi Air Formasi yang sudah di titrasi, kemudian warna Air Formasi berubah menjadi orange. 13. Titrasi Titrasi kembali Air Formasi Formasi tersebu tersebutt dengan Larutan Larutan H2SO4 H2SO4 0,02N ya yang ng dipa dipaka kaii pa pada da titr titrasi asi awal awal sampa sampaii warn warnaa sampe sampell larut larutan an menjadi merah bening. 14. Baca skala skala pada pada Buret sebagai sebagai nilai volume volume M. 15. Catat total total volume volume yang habis habis dipakai dipakai untuk untuk nilai volume volume P dan nilai nilai volume M.
16. Catat total total volume volume yang habis habis dipakai dipakai untuk untuk nilai volume volume P dan nilai nilai volume M. 17. Bersihkan Bersihkan dan rapihkan rapihkan alat alat dan bahan yang yang telah digunak digunakan. an.
3. 3.5. 5. Hasi Hasill Pen Penga gama mata tan n
1.
Penentuan pH pH pH sampel air formasi
2.
=7
Pe Pene nent ntua uan n Al Alka kali lini nita tass Reagenesa
= Indikator phenolphthalein dan methyl orange
Volume sampel
= 2 mL
Volume P
= 1.5 mL
Volume M
= 16 mL
Kebasaan P
= 0.75 Me/L
Kebasaan M
= 8 Me/L
Sifa Sifatt keba kebasa saan an dise diseba babk bkan an oleh oleh
:
[HCO3-]
= 130 Me/L
[CO3-]
= 30 Me/L
[OH-]
= 0 Me/L
3. 3.6. 6. Peng Pengol olah ahan an Data Data
1.
Nilai Keb Kebasa saaan P Diketahui
: V. P
V. Sampel
= 1.5mL = 2 mL
Ditanya
: Kebasaan P
Jawab
: Kebasaan P
= ...? Vp = Vsampel 1.5 mL = 2 mL
=0,75 Me/L
2.
Nilai Kebasa saaan M Diketahui
: Volume M
= 16 mL
V. Sampel
= 2 mL
Ditanya
: Kebasaan M
Jawab
: Kebasaan M
= …? Vm =Vsampel 16 mL = 2 mL
3.
=8 Me/L Ni Nila laii Kons Konsen entr tras asii [HCO [HCO ], [CO ]dan [OH−] Diketahui
−
−
3
3
: Kebasaan P Kebasa saaan M
Ditanya
Jawab
= 0.75 Me/L = 8 Me/ e/L L
: 1. Konsentrasi [HCO3−]
= ...?
2. Konsen Konsentras trasii [CO3−] 3. Konsentrasi Konsentrasi [OH−]
= ...? = ...?
: Tabel 3.1 Kondisi Ion-ion pada Alkalinitas
Hasil Titrasi
[HCO3-]
[CO3-]
[OH-]
P=0
M x 20
0
0
P=M
0
0
20 x P
2P = M
0
40 x P
0
2P < M
20 (M - 2P)
40 x P
0
2P > M
0
40 (M - P)
20 (2P - M)
Jadi, berdasarkan interaksi kita menggunakan 2P < M
4.
Konse sen ntras asii [[H HCO3−] Diketahui
:M
= 8 Me/L
P
= 0.75 Me/L
Ditanya
: [HCO3−]
=... ?
Jawab
: [HCO3−]
= 20 (M-2P) = 20 (8-2 x 0,75) = 20 (8-1,5) = 20 x 6,5 = 130
5.
Konsentrasi [CO3−] Diketahui
:M P
= 8Me/L = 0.75Me/L
Ditanya
: [Me/L]
= ...?
Jawab
: [CO3−]
= 40 x P = 40 x 0,75 = 30 Me/L
6.
Konsentrasi [OH−] Diketahui
:M
= 0.45 Me/L
P
= 0,31Me/L
Ditanya
: [OH−]
= ...?
Jawab
: [OH−]
= 0 Me/L
Jadi, air formasi yang diuji mengandung [CO 3−] sebesar 30 Me/L dan [OH−] sebesar 0 Me/L.
3. 3.7. 7. Anal Analis isa a Perc Percob obaa aan n
Pada percobaan yang berjudul “Analisa Kimia Air Formasi I Bertujuan Menentukan pH, Menentukan alkalinitas, Mengetahui pengertian air formasi, Mengetahui alat dan bahan apa saja yang digunakan pada praktikum kali ini, Mengetahui Me ngetahui volume yang didapatkan dari titrasi sebagai nilai P dan nilai M Air formasi adalah air yang ikut terproduksi bersama-sama dengan minyak dan gas. Secara langsung air formasi berfungsi untuk mendorong
hidrokarbon naik kepermukaan pada mekanisme water drive. Air ini biasanya mengandung bermacam-macam garam dan asam, terutama NaCl (Natrium Klorida) sehingga merupakan air yang asam bahkan asam sekali. Air formasi biasa biasa disebut dengan dengan oil field field water water at atau au con connat natee water water atau intertial intert ial water ada adalah lah air yang yang ikut ikut terpro terproduk duksi si bersam bersama-sa a-sama ma dengan dengan minyak dan gas. Secara langsung air formasi berfungsi untuk mendorong hidrokarbo hidro karbon n naik ke permukaan permukaan pada mekanisme mekanisme water-drive water-drive.. Atas dasar masalah tersebut maka tidak hanya hidrokarbon yang diteliti sifat fisik dan sifat kimianya. Alat-alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah balp,, buret , corong gelas, gelas ukur, labu erlenmeyer , labu ukur, pH paper balp pH paper , pipet tetes, pipet volumetrik, spatula, tiang statif, tiss tissue ue,, air formas formasi, i, indikator phenolphthalein phenolphthalein,, indikator methyl orange, orange, H2SO4 0,02 N aquadest, indikator dan NaOH 20%. Prosedur percobaannya ialah Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum. Mengambil air formasi dengan menggunakan pipet volumetrik dan balp sebanyak 2 mL. Memasukkan air formasi yang sudah diambil sebanyak 2 mL ke dalam labu erlenmeyer . Memasukkan pH paper ke dalam labu erlenmeyer untuk mengetahui ph dari air formasi. Membaca pengukuran pH dengan pH paper. Meneteskan larutan NaOH 20% sebanyak dua tetes ke dalam labu erlenmeyer dengan menggunakan dua tetes. tetes. Meneteskan Meneteskan indikat indikator or phenolphthalein seb sebany anyak ak dua tetes ke dalam labu erlenmeyer, air formasi berubah menjadi warna ungu. Mengisi laruta utan n H2SO4 0.0 0.02 2 N dengan dengan menggu menggunak nakan an corong corong gelas gelas buret dengan lar sampai skala nol. Mentitrasi air formasi yang telah ditambahkan NaOH 20% dan indikator phenolphthalein dengan larutan H2SO4 0,02 N. Menghentikan titrasi ketika warna pada air formasi dalam labu erlenmeyer telah berubah menjadi berwarna bening. Membaca skala pada buret sebagi nilai volume P. Menambahka Menam bahkan n indikator indikator met methyl hyl orange orange sebanyak dua tetes ke dalam labu erlenmeyer berisi air formasi yang sudah dititrasi, kemudian warna air
formasi berubah menjadi orange. Mentitrasi kembali air formasi tersebut
dengan deng an menambahk menambahkan an larutan larutan H2SO4 0.02 Nyang dipakai pada titrasi awal sampai warna sampel larutan menjadi merah bening. Membaca skala pada buret sebagai volume m. Mencatat total volume yang habis terpakai untuk nilai volume P dan nilai volume M. Memasukkan data yang didapatkan ke dalam tabel hasil pengamatan. Menentukan kandungan [HCO−], [CO−] dan 3
3
[OH−] dengan mengolah data yang diperoleh. Membersihkan dan merapihkan kembali alat dan bahan yang telah digunakan. Setelah melakukan percobaan keempat yaitu analisa kimia air formasi I didapatkan nilai pH air formasi sebesar 7, maka sifat air formasi tersebut adalah bersifat basa. reagenesa yang digunakan adalah indikator phenolphthalein dan indikat indikator or methyl orange. orange. volume sampel air formasi yang digunakan sebesar 2 mL, volume P sebanyak 1,5 mL, sedangkan volume M sebanyak 16 mL. Didapatkan juga nilai kebasaan P sebesar 0,75 Meq/L dan kebasaan M sebesar 8 Meq/L. Dari kebasaan inilah didapatkan konsentrasi senyawa [HCO3-] sebesar 130 Me/L, konsentrasi senyawa [CO 3] sebesar 30 Meq/L dan konsentrasi [OH-] sebesar 0 Meq/L. 3. 3.8. 8. Anal Analis isa a Kesa Kesala laha han n
Setelah Melakukan percobaan kelima berjudul analisa kimia air formasi I terdapat beberapa kesalahan, antara lain : 1.
Terlal Terlalu u kencang kencang dala dalam m membuk membukaa kran bure burett dalam dalam proses proses titra titrasi. si.
3.9. Kesimpulan
Dalam percobaan percobaan menen menentuan tuan Analisa Air Formasi I dapat diambil kesimpulan, diantaranya : 1.
pH air air ffor orma masi si se sebe besa sarr 7. 7.
2. Alkalinitas ditentukan oleh tabel kandungan ion – ion alkalinitas alkalinitas.Unsur .Unsur ion baku pada air formasi adalah Cl-.. Kegunaan dari indikator pp adalah untuk mengetahui ph pada sampel air formasi. Kesadahan adalah kandungan mineral – mineral tertentu didalam air, kandungan ionnya Ca dengan Mg.
View more...
Comments