Analisa Jurnal Kardiovaskuler LF

July 9, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Analisa Jurnal Kardiovaskuler LF...

Description

 

BAB I PENDAHULUAN

A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas nilai normal. Menurut Nurarif A.H. & Kusuma H. (2016), hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sekitar 140 mmHg atau tekanan diastolik sekitar 90 mmHg. Hipertensi merupakan masalah yang perlu diwaspadai, karena tidak ada tanda gejala khusus pada penyakit hipertensi dan beberapa orang masih merasa sehat untuk untuk beraktivitas beraktivitas seperti biasanya. biasanya. Hal ini yang membuat membuat hipertensi hipertensi sebagaii silent killer sebaga killer

(Kemenkes, (Kemenkes, 2018), 2018), orang-orang orang-orang akan tersadar tersadar memiliki memiliki

 penyakit hipertensi ketika gejala yang dirasakan semakin parah dan memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan. Gagal

jantung jantung

kongestif kongestif

merupakan merupakan

keadaan keadaan

patofisiolo patofisiologis gis

berupa berupa

kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk  memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan. Gejala yang muncul sesuai dengan gejala gagal jantung kiri diikuti gagal jantung kanan, terjadi di dada karena peningkatan kebutuhan kebut uhan oksigen oksigen (Mansjoer, (Mansjoer, 2009). 2009). Menurut Menurut Brashers Brashers dalam Syandi Syandi

(2008) (2008)

masalah kesehatan dengan penyakit Congestive Heart Failure (CHF) masih mendu men duduk dukii

pering peringkat kat

yang yang tinggi tinggi..

CHF

merupa merupakan kan

salah salah

satu

penyeb penyebab ab

mortalitas dan morbiditas yang tinggi. WHO (2013) melaporkan bahwa sekitar  3000 penduduk penduduk Amerika Amerika menderita menderita CHF. Kajian epidemiolo epidemiologi gi menunjukka menunjukkan n  bahwa ada 1,5% sampai 2% orang dewasa di Amerika Serikat menderita Congestive Heart Failure Congestive Failure (CHF) terjadi terjadi 700.000 700.000 perawatan perawatan di rumah sakit  pertahun. Sedangkan di Eropa dan Jepang masing-masing terdapat sekitar 6 juta dan 2,5 juta kasus dan hampir 1 juta kasus baru didiagnosa didiagnosa tiap tahunnya di seluruh dunia.

B. Tuju Tujuan an Pene Peneli liti tian an

Untu Un tuk k meng menget etah ahui ui re resik siko o Komp Kompli lika kasi si Gaga Gagall Ja Jant ntun ung g ya yang ng te terj rjad adii pa pada da pa pasie sien n Hipertensi

 

BAB II ANALISA JURNAL

A. JURN JURNAL AL UTA UTAMA MA

1. Jud Judul Jur Jurnal Faktor Risiko Yang Mempercepat Terjadinya Komplikasi Gagal Jantung Pada Klien Hipertensi 2. Peneliti  Nurul Janah, Norsa Sari, Triyulina, Supiati, Rina Erlianti 3. Desa Desain in Pe Pene neli liti tian an Cross Sectional 4. Popula Populasi, si, Samp Sampel, el, Tehn Tehnik ik Samp Samplin ling g: Populasi dalam penelitian ini adalah klien hipertensi yang melakukan perawatan, baik  rawat jalan maupun rawat inap di RSUD Dr. H. Abdul Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Lampung. Adapun besar sampel dihitung berdasarkan rumus sampel untuk desain crossectional, estimasii satu proporsi ditetapkan estimas ditetapkan 97 responden, teknik sampling sampling yang digunakan digunakan adalah kuota sampling yaitu klien hipertensi yang ditemui saat melakukan perawatan,  baik rawat jalan maupun rawat inap di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung pada Bulan Nopember - Desember 2012 5. Instr Instrum umen entt Pene Peneli litia tian n Kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti dan tidak dilakukan uji validitas dan reliabelitas. reliabe litas. Untuk Untuk variabel variabel kejadian kejadian penyakit penyakit jantung jantung koroner koroner diukur diukur menggunak menggunakan an lembar observasi dimana data diambil dari rekam medis 6. Uji Uji Stati tatist stik  ik  Chi Squar Squaree dengan dengan tingka tingkatt keperca kepercayaa yaan n 95% dengan dengan α = 0.05, 0.05, dengan dengan bantua bantuan n  perangkat lunak komputer 

B. JURN JURNAL AL PEN PENDU DUKU KUNG NG

1. Judu Judull Ju Jurn rnal al : Fakt Faktor or Ri Risi siko ko Yang Yang Mempe Memperc rcep epat at Terj Terjad adin inya ya Komp Kompli lika kasi si Gaga Gagall Jantung Pada Klien Hipertensi 2. Hubu Hubung ngan an Kada Kadarr Asam Asam Urat Urat de deng ngan an Keja Kejadi dian an Gaga Gagall Ja Jant ntun ung g Akut Akut pada Pasi Pasien en Hipertensi

 

3. Hasil Penelitian

:

Hasil penelitian pada penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara usia saat pertama pertama menderita menderita hipertensi hipertensi dengan dengan kecepatan kecepatan timbulnya timbulnya komplikasi komplikasi gagal  jantung pada klien hipertensi, tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kecepa kec epatan tan timbul timbulnya nya kompli komplikasi kasi gagal gagal jantun jantung g pada pada klien klien hiperte hipertensi nsi,, tidak tidak ada hubungan antara terkontroln hubungan terkontrolnya ya hipertensi hipertensi dengan dengan kecepatan kecepatan timbulnya timbulnya komplikasi komplikasi gagal jantung pada klien hipertensi. Sesuai dengan hasil penelitian tersebut, maka disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk membandingkan jumlah risiko yang dimiliki oleh pasien terhadap timbulnya komplikasi gagal jantung.

C. ANALISA ANALISA PICO PICO ( ANALIS ANALISA A JURNAL JURNAL UTAMA) UTAMA)

1. PROBLEM Apakah ada hubungan faktor resiko yang mempercepat terjadinya komplikasi gagal  jantung pada klien hipertensi. Populasi dalam penelitian ini adalah klien hipertensi yang melakukan melakukan perawatan perawatan baik rawat jalan maupun maupun rawat inap RSUDAM RSUDAM Provinsi Lampung.

2. INT INTERVENSI Penelitian Peneli tian ini dilakukan dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor faktor-faktor apa saja yang mempercepat mempercepat terjadi terj adinya nya kompli komplikas kasii gagal gagal jantun jantung g pada pada klien klien hiperte hipertensi nsi di RSUDAM RSUDAM Provin Provinsi si Lampung. Teknik pengumpulan primer diperoleh dengan cara memberikan kuesioner  kepada responden, sedangkan dara sekunder diperoleh dengan membaca data-data yang terdapat dalam status medik klien. 3. COMPARISON 1) Jurn Jurnal al yan yang g di an anal alisa isa:: Faktorr Risiko Fakto Risiko Yang Mempercepat Mempercepat Terjadinya Terjadinya Komplikasi Komplikasi Gagal Jantung Pada Klien Hipertensi. Hasil penelitian pada penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara usia saat pertama menderita hipertensi dengan kecepatan timbulnya komplikasi gagal gag al jantun jantung g pada pada klien klien hiperte hipertensi nsi,, tidak tidak ada hubung hubungan an antara antara jenis jenis kelami kelamin n dengan kecepatan timbulnya komplikasi gagal jantung pada klien hipertensi, tidak  ada hubung hubungan an antara antara terkont terkontrol rolnya nya hiperte hipertensi nsi dengan dengan kecepa kecepatan tan timbul timbulny nyaa

 

komplikasi gagal jantung pada klien hipertensi. Sesuai dengan hasil penelitian tersebut, terseb ut, maka disarankan disarankan untuk untuk penelitian penelitian selanjutnya selanjutnya untuk membandingka membandingkan n  jumlah risiko yang dimiliki oleh pasien terhadap timbulnya komplikasi gagal  jantung 2) Jurn Jurnal al pe pemb mban andi ding ng Tekanan Darah Dengan Kejadian Infark Pasien Acute Coronary Syndrome. Hasil Has il peneli penelitian tian bahwa bahwa pasien pasien dengan dengan tekana tekanan n darah darah sistole sistole rata-ra rata-rata ta tingg tinggii

memiliki kejadian infark 7.5 kali lebih besar dari sistole normal. Sementara pasien dengan tekanan diastole rata-rata tinggi memiliki kejadian infark 6.5 kali lebih  besar dari tekanan diastole normal. Tekanan darah sistole dan diastole tinggi pada  pasien ACS harus dimonitor dan dikontrol oleh perawat secara intensif selama 24  jam pertama untuk mencegah atau mengurangi risiko kejadianinfark. kejadianinfark.

4. OUTCOME Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hasil  penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Distribusi Frekuensi klien hipertensi berdasarkan usia saat pertama didiagnosis hipertensi adalah sebagian besar atau sebanyak 72,2% dari 97 responden mulai menderita hipertensi diatas usia 40 tahun. 2)

Distr Distrib ibus usii fr frek ekue uens nsii klie klien n hipe hipert rten ensi si be berd rdasa asark rkan an jenis jenis ke kela lami min n di dida dapa patk tkan an sebagian besar atau sebanyak 53,6% dari 97 responden berjenis kelamin laki-laki.

3) Di Dist stri ribu busi si freku frekuen ensi si klie klien n hipe hipert rten ensi si be berd rdasa asark rkan an te terk rkon ontr trol ol at atau au tida tidakn knya ya hipertens hipert ensii didapa didapatka tkan n sebagi sebagian an besar besar atau sebany sebanyak ak 67% dari dari 97 respond responden en memiliki hipertensi yang tidak terkontrol. 4) Tida Tidak k ad adaa hu hubu bung ngan an an anta tara ra us usia ia saat saat pe perta rtama ma mend mender erit itaa hi hipe perte rtens nsii de deng ngan an kecepatan timbulnya komplikasi gagal jantung pada klien hipertensi. 5) Tida Tidak k ad adaa hu hubu bung ngan an an anta tara ra jeni jeniss ke kela lami min n kl klien ien hi hipe perte rtens nsii de deng ngan an ke kece cepa pata tan n timbulnya komplikasi gagal jantung pada klien hipertensi. 6) Tidak ada ada hubungan hubungan antara terkontro terkontrolnya lnya hipertensi hipertensi dengan dengan kecepatan kecepatan timbulnya timbulnya komplikasi gagal jantung pada klien hipertensi, diharapkan peneliti selanjutnya un untu tuk k memb memban andi ding ngka kan n juml jumlah ah ri risik siko o ya yang ng di dimi mili liki ki ol oleh eh pa pasi sien en te terh rhad adap ap timbulnya komplikasi gagal jantung.

 

BAB III TIJAUAN TEORI

A. HIPE HIPERT RTEN ENSI SI

1. Definisi Hipertensi adalah suatu keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan da darah rah di atas atas no norm rmal al ya yang ng meng mengak akib ibatk atkan an pe peni ning ngka kata tan n an angk gkaa ke kesa saki kita tan n (morbidita (morb iditas) s) dan angka kematian (mort (mortalitas) alitas) (Kushariyad (Kushariyadi, i, 2008). 2008). Hipertensi Hipertensi adalah peningkatan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan dengan konsisten konsisten di atas 140/90 140/ 90 mmHg. mmHg. Diagnosis Diagnosis hipertensi hipertensi tidak berdasarkan berdasarkan pada peningkata peningkatan n tekanan darah yang hanya sekali. Tekanan darah harus diukur dalam posisi duduk  dan berbaring (Baradero M, dkk, 2008). Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekana tekanan n diasto diastolik lik lebih lebih dari dari 80 mmHg. mmHg. Hiperte Hipertensi nsi sering sering menyeb menyebabk abkan an  perubahan pada pembuluh darah yang tingginya tekanan darah (Muttaqin A, 2009).

dapat

mengakibatkan

semakin

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus lebih dari suatu  periode. Hal ini terjadi bila arteriole-arteriole konstriksi. Kontriksi arteriole membuat memb uat darah sulit mengalir mengalir dan meningkatk meningkatkan an tekanan tekanan melawan melawan dinding dinding arteri (Udjianti WJ, 2011).

2. Klasifik fikasi Hipertensi dapat di bagi menjadi tiga golongan yaitu hipertensi sistolik, hipertensi diast diastol olik ik,, da dan n hipe hipert rten ensi si ca camp mpur uran an.. Hi Hipe pert rten ensi si sisto sistoli lik k (iso (isola late ted d systo systoli licc hyperte hyp ertensi nsion) on)

merupa merupakan kan

pening peningkat katan an

tekana tekanan n

sistol sistolik ik

tanpa tanpa

diikut diikutii

 peningkatan tekanan diastolik dan umumnya ditemukan pada usia lanjut. Tekanan sistolik berkaitan tekanan dengan tingginya tingginya pada arteri apabila jantung  berkontraksi (denyut

jantung).

Tekanan

sistolik

merupakan

tekanan

maksimum maksi mum dalam arteri tercermi tercermin n pada hasil hasil pembacaan pembacaan tekana tekanan n darah sebagai sebagai tekanan atas yang nilainya lebih besar (Garnadi, Y. 2012). Hipertensi Hipert ensi diastolik diastolik (diastolic (diastolic hypertensio hypertension) n) merupakan merupakan peningkata peningkatan n tekanan tekanan diastolik tanpa diikuti pengkatan tekanan sistolik, biasanya ditemukan pada anakanak dan dewasa muda. Hipertensi diastolik terjadi apabila pembuluh darah kecil

 

menyempit secara tidak normal, sehimgga memperbesar tahanan terhadap aliran darah yang melaluinya dan meningkatkan tekanan diastolik. Tekanan darah diasto dia stolit lit berkai berkaitan tan dengan dengan tekana tekanan n arteri arteri bila bila jantun jantung g berada berada dalam dalam keadaa keadaan n relaks rel aksasi asi

dianta diantara ra

dua

denyut denyutan. an.

Hipert Hipertens ensii

campur campuran an

merupa merupakan kan

 pengingkatan pada tekanan sistolik dan diastolik. Berdasarkan penyebabnya hipertensi terbagi menjadi dua, yaitu hipertensi esensial (primer) dan hipertensi sekunder. sekun der. Hiperte Hipertensi nsi esensial esensial (primer) (primer) merupak merupakan an hipertensi hipertensi yang disebabkan disebabkan oleh gaya hidup yang tidak baik seperti seperti makan yang tidak terkontrol terkontrol sehingga sehin gga menyebabk menyebabkan an berat badan berlebih berlebih atau bahakn bahakn terjadi terjadi obesitas obesitas dimana hal tersebut dapat mencetus terjadinya hipertensi. Hipertensi sekunder  merupa mer upakan kan tekana tekanan n darah darah tinggi tinggi yang yang akibat akibat dari dari seseora seseorang ng yang yang mengal mengalami ami  penyakit seperti gagal jantung, gagal ginjal, dan kerusakan system hormon dalam tubuh (Pudiastuti, 2011). Kehamilan, tumor, serta penyempitan arteri renalis atau penyakit parenkim ginjal juga dapat mengakibatkan terjadinya hipertensi sekunder (Sucipto, 2014). 3. Etiologi Pada

umumnya

hipertensi

tidak

mempunyai mempunyai

penyebab

yang

spesifik. spesifik.

Hipertensi terjadi sebagai respons peningkatan curah jantung atau peningkatan tekanan perifer. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi: 1) Gene Geneti tik k : Resp Respon onss ne neur urol olog ogii terh terhad adap ap str stres es at atau au ke kelai laina nan n ek eksk skre resi si at atau au transpor Na. 2) Obesit Obesitas as : Terkai Terkaitt dengan dengan tingkat tingkat insulin insulin yang tinggi tinggi yang yang mengak mengakiba ibatka tkan n tekanan darah meningkat. 3) Stres Stres karena karena lingku lingkunga ngan. n. 4) Hila Hilang ngny nyaa elas elasti tisi sita tass jari jaring ngan an dan dan at ater eros oskl kler eros osis is pa pada da or oran ang g tu tuaa se sert rtaa  pelebaran pembuluh darah. Pada orang lanjut usia, penyebab hipertensi disebabkan terjadinya perubahan pada elastisitas dinding aorta menurun, katup jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa darah, kehilangan elastisitas pembuluh darah, dan meni me ning ngka katk tkan an resi resist sten ensi si pemb pembul uluh uh dara darah h pe peri rife fer. r. Se Sete tela lah h usia usia 20 ta tahu hun n kema kemamp mpua uan n jant jantun ung g me memo momp mpaa dara darah h menu menuru run n 1% tiap tiap ta tahu hun n se sehi hing ngga ga menyebabkan menurunnya kontraksi dan volume. Elastisitas pembuluh darah

 

menghilang karena terjadi kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer  untuk oksigenasi (Aspiani, 2014). Sekitar 90% hipertensi dengan penyebab yang belum diketahui pasti disebut dengan hipertensi primer atau esensial, sedangkan 7% disebabkan oleh kelainan ginjal atau hipertensi renalis, dan 3% disebabkan oleh kelainan hormonal atau hipertensi hormonal dan penyebab lain (Muttaqin A, 2009). Sebagai factor   predisposisi dari hipertensi esensial adalah penuaan, riwayat keluarga, asupan lemak jenuh atau natrium yang tinggi, obesitas, ras, gaya hidup yang menuntut menu ntut sering duduk dan tidak bergerak, bergerak, stress, merokok merokok (Kowalak (Kowalak JP, Welsh W, Mayer B, 2011).

4. Pato atofisi fisio olog logi Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak  di pusat vasomotor pada medula otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang yang berlanjut kebawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medula spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomo vas omotor tor dihant dihantark arkan an dalam dalam bentuk bentuk impuls impuls yang yang berger bergerak ak kebawa kebawah h melalu melaluii sistem saraf simpatis simpatis ke ganglia ganglia simpatis. simpatis. Pada titik ini, neuron neuron pre-ganglion pre-ganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke  pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor, seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respons pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriktor. Klien dengan hipertensi sangan sensitif terhadap norepinefrin, meskipun tidak  diketahui dengan diketahui dengan jelas jelas mengapa mengapa hal tersebut tersebut dapat terjadi. terjadi. Pada Pada saat bersamaan bersamaan ketika saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, emo si, kelenj kelenjar ar adrena adrenall juga juga terangs terangsang ang,, mengak mengakiba ibatka tkan n tambah tambahan an vasokonstri vasok onstriksi. ksi. Medula Medula

adrenal adrenal

aktivi aktivitas tas

menyekresi menyekresi epinefrin, epinefrin, yang menyebabka menyebabkan n

vasokonstriksi. Korteks adrenal menyekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriksi pembuluh darah. Vaso Va soko kons nstr trik iksi si

yang yang

meng mengak akib ibat atka kan n

meny me nyeb ebab abka kan n pe pele lepa pasan san renin renin.. Reni Renin n  pembentukan

angiotensin

I yang

pe penu nuru runa nan n ya yang ng

al alir iran an

da dara rah h

di dilep lepask askan an

ke

gi ginj njal al

mera merang ngsan sang g

kemudian diubah menjadi angiotensin II,

vasokonstriktor vasokonstri ktor kuat, yang pada akhirnya akhirnya merang merangsang sang sekresi aldosteron aldosteron oleh korteks korte ks adrenal. adrenal. Hormon Hormon ini menyebabka menyebabkan n retensi natrium dan air oleh

 

tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor  tersebut cenderung mencetuskan hipertensi (Brunner & Suddarth, 2002).

5. Tand Tandaa dan dan Geja Gejala la Klien yang menderita hipertensi terkadang tidak menampakkan gejala hingga  betahun-tahun. Jika ada gejala menunjukkan adanya kerusakan vaskular, dengan manifestasi yang khas sesuai sistem organ yang divaskularisasikan oleh  pembuluh

darah

bersangkutan.

Perubahan

petologis

pada

ginjal

dapat

 bermanifestasi sebagai nokturia (peningkatan urinasi pada malam hari) dan azetomaa (peningkatan azetom (peningkatan nitrogen nitrogen urea darah dan kreatinin). kreatinin). Pada Pada

pemeriksaan pemeriksaan

fisik, tidak dijumpai kelainan apa pun selain tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat dap at pul pulaa ditemu ditemukan kan perubaha perubahan n pada pada retina, retina, seperti seperti perdar perdaraha ahan, n,

eksuda eksudat, t,

 penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat, edema pupil (edema dan diskus optikus). Keterlibat Keterl ibatan an pembul pembuluh uh darah darah otak otak dapat dapat menimb menimbulk ulkan an stroke stroke atau atau serang serangan an iskemik transien (transient ischemic attack, TIA) yang bermanifestasi sebagai  paralisis sementara pada satu sisi (hemiplegia) atau gangguan ketajaman  penglihatan (Smeltxer, 2002). Gejala umum yang ditimbulkan akibat menderita hipertensi hiper tensi tidak sama

pada setiap orang, orang, bahkan terkadang terkadang timbul timbul tanpa

gejala. Secara umum gejala yang dikeluhkan oleh penderita hipertensi sebagai  berikut : a. Sakit ke kepala  b. Rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk  c. Perasaa Perasaan n berpu berputar tar seperti seperti ingin ingin jatu jatuh h d. Berdeb Berdebar ar atau atau detak detak jant jantung ung cepat cepat e. Teli Teling ngaa ber berde deng ngin ing g

6. Komplikas asii a. Stroke Stroke dapat terjadi terjadi akibat akibat hemoragi hemoragi akibat akibat tekanan tekanan darah darah tinggi tinggi di otak, atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh selain otak yang terpajan terpaj an tekanan tekanan apabil apa bilaa

tinggi. tinggi.

arteri arteri yang yang

Stroke Stroke

dapat terjadi terjadi

memper memperdar darahi ahi

otak otak

pada hipertensi hipertensi kronis kronis

mengal mengalami ami

hipert hipertrof rofii

dan

 penebalan, sehingga aliran darah ke area otak yang diperdarahi berkurang.

 

Arte Ar teri ri otak otak yang yang meng mengal alam amii ater ateros oskl kler eros osis is da dapa patt mele melema mah h se sehi hing ngga ga meningkatkan kemungkinan terbentuknya aneurisma.

 b. Infark miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang aterosklerotik  tidak dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk  trombus yang menghambat aliran darah melewati pembuluh darah. Pada hipertensi kronis dan hipertrofi ventrikel, kebutuhan oksigen miokardium mung mu ngki kin n tida tidak k da dapa patt dipe dipenu nuhi hi da dan n da dapa patt te terj rjad adii iske iskemi miaa ja jant ntun ung g ya yang ng meny me nyeb ebab abka kan n

infa infark rk..

Demi Demiki kian an

menyebabk menye babkan an

perubahan perubahan

waktu

sehin seh ingg ggaa

terj terjad adii

disri disritm tmia ia,,

ju juga ga,, hantaran

hiper hipertr trof ofii listrik

hipo hipoks ksia ia ja jant ntun ung, g, da dan n

ventr ventrik ikel el

melintasi

dapa dapatt

ventrikel ventrikel

pe peni ning ngka kata tan n

risi risiko ko

 pembentukan bekuan. c. Gagal Gagal ginjal ginjal dapat terjadi terjadi karena karena kerusa kerusakan kan progre progresif sif akibat akibat tekanan tekanan tinggi tinggi  pada kapiler glomerulus ginjal. Dengan rusaknya glomerulus, aliran darah ke nefron akan terganggu dan dapat berlanjut menjadi hipoksisk dan kematian. Dengan rusaknya membran glomerulus, protein akan keluar  mela me lalu luii ur urin inee sehin sehinga ga tekan tekanan an os osmo moti tik k ko kolo loid id pl plasm asmaa be berk rkur uran ang g da dan n menyebabkan edema, yang sering djumpai pada hipertensi kronis. d. Ensefalopati Ensefalopati (kerusak (kerusakan an otak) otak) dapat terjadi, terjadi, terutama terutama pada pada hipertensi hipertensi malign malignaa (hipertensi yang meningkat cepat dan berbahaya). Tekanan yang sangat tinggi tin ggi pada pada kelain kelainan an ini menyeb menyebabk abkan an pening peningkat katan an tekana tekanan n kapile kapilerr dan mendorong cairan ke ruang interstisial di seluruh susunan saraf pusat. Neuron disekitarnya kolaps dan terjadi koma serta kematian. e. Kejang dapat dapat terjadi terjadi pada wanita preeklampsi preeklampsia. a. Bayi yang yang lahir mungkin mungkin memiliki berat lahir rendah akibat perfusi plasenta yang tidak adekuat, kemudian dapat mengalami hipoksia dan asidosis jika ibu mengalami kejang selama atau sebelum proses persalinan

B. GAGA GAGAL L JANT JANTUN UNG G

1. Definisi

 

Gagal jantung jantung adalah suatu keadaan keadaan patofisiolo patofisiologi gi dimana dimana jantung jantung gagal mempertahankan sirkulasi adekuat untuk kebutuhan tubuh meskipun tekanan  pengisian cukup (Ongkowijaya (Ongkowijaya & Wantania, 2016). Gagal

jantung jantung

adalah

sindrome sindrome

klinis klinis

(sekumpulan (sekumpulan

tanda dan

gejala), gejala),

ditandai oleh sesak napas dan fatigue (saat istirahat atau saat aktivitas) yang disebabkan disebabkan diseba dis ebabka bkan n

oleh kelainan kelainan struktur struktur atau fungsi fungsi jantung. jantung. Gagal jantung jantung oleh oleh ganggu gangguan an yang yang mengha menghabis biskan kan terjad terjadiny inyaa pengur pengurang angan an

 pengisian ventrikel (disfungsi diastolik) dan atau kontraktilitas miokardial (disfungsi sistolik) (Sudoyo Aru,dkk 2009) didalam (nurarif, a.h 2015). Gaga Ga gall jant jantun ung g ko kong nges esti tiff ad adala alah h ke kead adaan aan ke keti tika ka ja jant ntun ung g tida tidak k mamp mampu u la lagi gi memomp mem ompakan akan darah darah secuku secukupny pnyaa dalam dalam memenu memenuhi hi kebutu kebutuhan han sirkul sirkulasi asi tubuh tubuh untuk untu k keperluan keperluan metabolisme metabolisme jaringan jaringan tubuh pada kondisi kondisi tertentu, tertentu, sedangkan sedangkan tekanan pengisian kedalam jantung masih cukup tinggi (Aspani, 2016).

2. Etiologi Secara umum penyebab gagal jantung dikelompokkan sebagai berikut : (Aspani, 2016) a. Disf Disfun ungs gsii miok miokar ard d  b. Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik (sistolic overload). Volume ume 1) Vol

:

defek defek

septum septum

atrial atrial,,

defek defek

septum septum

ventri ventrikel kel,, duktus duktus

arteriosus paten 2) Tekanan : stenosis aorta, stenosis pulmonal, koarktasi aorta 3) Disaritmia

c. Beban volume volume berlebihan berlebihan-pembe -pembebanan banan diastolik diastolik (diastol (diastolic ic overload overload)) d. Peningkata Peningkatan n kebutu kebutuhan han metabolik metabolik (deman (demand d oveloa oveload) d) Menurut Smeltzer (2012) dalam Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah, gagal jantung disebabkan dengan berbagai keadaan seperti : 1) Kela Kelain inan an oto otott jantu jantung ng Gagal jantung jantung sering terjadi terjadi pada penderita penderita kelainan kelainan otot jantung, jantung, disebabkan diseb abkan menurunny menurunnyaa kontraktili kontraktilitas tas jantung. jantung. Kondisi Kondisi yang mendasari mendasari  penyebab kelainan fungsi otot jantung mencakup aterosklerosis koroner, hiperte hip ertensi nsi arterial arterial dan penyak penyakit it degene degenerat ratif if atau atau inflam inflamasi asi misaln misalnya ya kardiomiopati.

 

Peradangan Perad angan dan penyakit penyakit miocardium miocardium degeneratif, degeneratif, berhubungan berhubungan dengan dengan gagal jantung jantung karena kondisi kondisi ini secara langsung langsung merusak merusak serabut serabut  jantung, menyebabkan kontraktilitas menurun. 2) At Atero erosk skle lero rosis sis koro korone nerr Aterosklero Atero sklerosis sis koroner koroner mengakibatk mengakibatkan an disfungsi disfungsi miokardiu miokardium m

karena karena

terganggunya terganggun ya aliran darah ke otot jantung. jantung. Terjadi Terjadi hipoksia hipoksia dan asidos asi dosis is (akiba (akibatt penump penumpuka ukan n asam laktat laktat). ). Infark Infark miokar miokardiu dium m (kematian (kema tian sel jantung) jantung) biasanya biasanya mendahulu mendahuluii terjadinya terjadinya gagal jantung. jantung. In Infa fark rk

miok miokar ardi dium um

menimbulka menim bulkan n

meny menyeb ebab abka kan n

gerakan gerakan

dinding dinding

pe peng ngur uran anga gan n

ko kont ntra rakt ktil ilit itas as,,

yang abnormal abnormal dan mengubah mengubah daya

kembang ruang jantung . 3) Hipertensi Hipertensi Sistemik Sistemik atau pulmon pulmonal al (peningk (peningkatan atan after after load) load) Meningkatk Menin gkatkan an beban kerja jantung jantung dan pada gilirannya gilirannya mengakibat mengakibatkan kan hipertrofi hiper trofi serabut serabut otot jantung. jantung. Hipertensi Hipertensi dapat menyebabk menyebabkan an gagal  jantung melalui beberapa mekanisme, termasuk hipertrofi ventrikel kiri. Hipertensi Hiper tensi ventrikel ventrikel kiri dikaitkan dikaitkan dengan dengan disfungsi disfungsi ventrikel ventrikel kiri sistolik dan diastolik dan meningkatkan risiko terjadinya terjadinya infark miokard, serta memudahka memudahkan n untuk untuk terjadinya terjadinya aritmia aritmia baik itu aritmia aritmia atrial maupun aritmia ventrikel. 4) Peny Penyak akit it jan jantu tung ng lai lain n Terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang sebenarnya, yang secara langsung mempengaruhi jantung. Mekanisme biasanya terlibat mencakup gangguan aliran darah dara h yang masuk jantung (stenosis katub semiluner), ketidakmampuan jantung untuk untuk mengisi mengisi darah (tamponade, pericardium,  perikarditif konstriktif atau stenosis AV), peningkatan mendadak after  load. Regurgitasi Regurgitasi mitral dan aorta menyebabkan menyebabkan kelebihan beban volume volume (penin (pe ningka gkatan tan preloa preload) d) sedang sedangkan kan stenosi stenosiss aorta aorta menyeb menyebabk abkan an beban beban tekanan (after load). 5) Fa Fakt ktor or sis siste temi mik k Terdapat Terda pat sejumlah besar faktor faktor yang berperan dalam perkembang perkembangan an dan  beratnya

gagal

jantung.

Meningkatnya

laju metabolisme (misal :

demam, dem am, tirotok tirotoksik sikosi osis). s). Hipok Hipoksia sia dan anemia anemia juga juga dapat dapat menuru menurunka nkan n suplai oksige suplai oksigen n ke jantun jantung. g. Asidos Asidosis is respira respirator torik ik atau atau metabo metabolik lik dan abnormalitas elektronik dapat menurunkan kontraktilitas jantung.

 

3. Mani Manife fest stas asii Klin Klinis is a. Gaga Gagall Ja Jant ntun ung g Kiri Kiri 1) Konges Kongesti ti pulmonal pulmonal : dispn dispnea ea (sesak), (sesak), batuk, batuk, krekel krekelss paru, paru, kadar kadar saturasi saturasi oksigen yang rendah, adanya bunyi jantung tambahan bunyi jantung S3 atau “gallop ventrikel” bisa di deteksi melalui auskultasi. 2) Dispne Dispneaa saat beraktif beraktifitas itas (DOE), (DOE), ortopnea ortopnea,, dispne dispneaa noctur nocturnal nal paroks paroksism ismal al (PND). 3) Batu Batuk k ke kerin ring g da dan n tida tidak k be berd rdah ahak ak di diaw awal al,, la lama ma ke kela lamaa maan n da dapa patt be beru ruba bah h menjadi batuk berdahak. 4) Sputum Sputum berbusa, berbusa, banyak banyak dan berwarna berwarna pink (berdarah). (berdarah). 5) Perfusi Perfusi jarin jaringan gan yang yang tida tidak k memada memadai. i. 6) Oliguria Oliguria (penuruna (penurunan n urin) dan dan nokturia nokturia (sering (sering berkemih berkemih di malam malam hari) 7) Dengan Dengan berkemba berkembangn ngnya ya gagal gagal jantun jantung g akan akan timbul timbul gejala-gej gejala-gejala ala seperti seperti:: gangg gan gguan uan pencern pencernaan aan,, pusin pusing, g, sakit sakit kepala, kepala, konfus konfusi, i, gelisa gelisah, h, ansiet ansietas, as, sianosis, kulit pucat atau dingin dan lembab. 8) Takikardia, Takikardia, lemah, lemah, p pulsasi ulsasi lemah, lemah, k keletih eletihan. an.  b. Gagal Jantung Kanan Kongestif Konge stif jaringan jaringan perifer dan viscelar viscelar meno menonjol, njol, karena karena sisi kanan  jantung tidak mampu mengosongkan volume darah dengan adekuat sehingga tidak dapat mengakomondasikan semua darah yang secara normal kembali dari sirkulasi vena. 1) Edem Edemaa ekst ekstrem remit itas as bawa bawah h 2) Disten Distensi si vena vena leher leher dan dan esci escites tes 3) Hepato Hepatomeg megali ali dan nyeri tekan pada pada kuadra kuadran n kanan kanan atas abdomen abdomen terjadi terjadi akibat pembesaran vena di hepar. 4) Anor Anorex exia ia da dan n mual mual 5) Kelemahan

4. Pato atofisi fisio olog logi Kekuatan Kekua tan jantung jantung untuk merespon merespon sters tidak mencukupi mencukupi dalam memenuhi memenuhi kebutuhan kebu tuhan metabolisme metabolisme tubuh. tubuh.

Jantung Jantung

akan

gagal melakukan melakukan

tugasnya tugasnya

sebagai organ pemompa, sehingga terjadi yang namanya gagal jantung. Pada tingkat awal disfungsi tingkat disfungsi komponen pompa dapat mengakibatkan mengakibatkan kegagalan jika cadang cad angan an jantun jantung g normal normal mengal mengalami ami payah payah dan kegaga kegagalan lan respon respon fisiolo fisiologis gis

 

tertentu pada penurunan curah jantung. Semua respon ini menunjukkan upaya tubuh untuk mempertahankan perfusi organ vital normal. Sebagai Sebag ai respon terhadap terhadap gagal gagal jantung jantung ada tiga mekanisme mekanisme respon primer  yaitu meningkatn meningkatnya ya aktivitas aktivitas adrenergik adrenergik simpatis, simpatis, meningkatn meningkatnya ya beban awal akibat aki bat aktifi aktifitas tas neuroh neurohorm ormon on dan hipertr hipertrofi ofi

ventri ventrikel kel.. Ketiga Ketiga

respon respon

ini

mencermink mencerm inkan an usaha usaha untuk untuk memp memperta ertahan hankan kan cura curah h jantun jantung. g. Mekan Mekanism ismeemekanisme mekan isme ini mungkin mungkin memadai memadai untuk untuk mempertahan mempertahankan kan curah jantung pada tingkat tingk at normal normal atau hampir hampir normal normal pada gagal jantung dini pada keadaan keadaan normal. Mekanisme dasar dari gagal jantung adalah gangguan kontraktilitas jantung yang menyebabkan curah jantung lebih rendah dari curah jantung normal. Bila curah jantung berkurang, sistem saraf simpatis akan mempercepat frekuensi fr ekuensi  jantung untuk mempertahankan curah jantung. Bila mekanisme ini gagal, maka volume sekuncup yang harus menyesuaikan. Volume sekuncup adalah  jumlah darah yang dipompa pada setiap kontraksi, yang dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu preload (jumlah darah yang mengisi jantung), kontraktilitas (perubahan kekuatan kontraksi yang terjadi pada tingkat sel yang berhubungan dengan den gan peruba perubahan han panjan panjang g serabut serabut jantun jantung g dan kadar kadar kalsiu kalsium), m), dan afterlo afterload ad (bes (besarn arnya ya teka tekana nan n ve vent ntri rike kell ya yang ng ha haru russ di diha hasi silk lkan an un untu tuk k memo memomp mpaa da darah rah melawan perbedaan tekanan yang ditimbulkan oleh tekanan arteriol). Apabila salah satu komponen itu terganggu maka curah jantung akan menurun. Kelain Kel ainan an fungsi fungsi otot otot jantun jantung g diseba disebabka bkan n karena karena ateros ateroskle kleros rosis is korone koroner, r, hipertensi hiper tensi arterial arterial dan penyakit penyakit otot otot degeneratif degeneratif atau inflamasi. inflamasi. Aterosklero Aterosklerosis sis koroner mengakibat koroner mengakibatkan kan disfungsi disfungsi miokardiu miokardium m karena terganggu terganggu alirannya alirannya darah ke otot jantung. jantung. Terjadi Terjadi hipoksia hipoksia dan asidosis asidosis (akibat (akibat penumpuk penumpukan an asam laktat). laktat).

Infark

miokardiu miokardium m

biasanya biasanya

mendahulu mendahuluii

terjadinya terjadinya

gagal

 jantung. Hipertensi sistemik atau pulmonal (peningkatan afterload) meningkatkan  beban kerja jantung pada gilirannya mengakibatkan hipertrofi serabut otot  jantung.

Efek

(hipertrofi

miokard)

dapat dianggap sebagai mekanisme

kompensasi karena akan meningkatkan kontraktilitas jantung. Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif berhubungan dengan gagal  jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut jantung, jantung, menyebabkan kontraktilitas menurun. Ventrikel kanan dan kiri dapat mengalami kegagalan secara seca ra terpis terpisah. ah. Gagal Gagal ventri ventrikel kel kiri kiri paling paling sering sering mendah mendahulu uluii gagal gagal jantun jantung g

 

ventrikel ventr ikel kanan. Gagal Gagal ventrikel ventrikel kiri murni sinonim dengan dengan edema paru akut. Karena Kar ena curah curah ventri ventrikel kel brpasan brpasangan gan atau atau sinkro sinkron, n, maka maka kegaga kegagalan lan salah salah satu ventrikel dapat mengakibatkan penurunan perfusi jaringan.

5. Peme Pemerik riksaa saan n Penu Penunj njan ang g Pemeriksaan Penunjang yang dapat dilakukan pada pasien dengan kasus gagal  jantung kongestive di antaranya sebagai berikut : a. Elektrokar Elektrokardiogra diogram m : Hiperatropi Hiperatropi atrial atau ventrikuler ventrikuler,, penyim penyimpanga pangan n aksis, iskemia, disaritmia, takikardia, fibrilasi atrial.  b. Uji stress : Merupakan pemeriksaan non-invasif yang bertujuan untuk  menentukan kemungkinan iskemia atau infeksi yang terjadi sebelummnya. c. Eko koka kard rdio iog gra rafi fi 1) Ekokar Ekokardio diogra grafi fi model model M (bergu (berguna na untuk mengev mengevalu aluasi asi volume volume balik balik dan kelainan regional, model M paling sering dipakai dan ditanyakan Bersama EKG) 2) Ekokar Ekokardio diogra grafi fi dua dime dimensi nsi (CT (CT Scan) Scan) 3) Eko Ekokard kardio iogr graf afii

do dopo pole lerr

(mem (memb ber erik ikan an

pen enci citr traa aan n

dan

pen ende dek kat atan an

transesofageal terhadap jantung) d. Kateri Katerisasi sasi jantun jantung g : Tekana Tekanan n abnorm abnormal al merup merupaka akan n indika indikasi si dan membantu membantu membedakan gagal jantung kanan dan kiri dan stenosis katup atau insufisiensi e. Radiog Radiografi rafi dada dada : Dapat Dapat menunj menunjukk ukkan an pembes pembesaran aran jantun jantung. g. Bayang Bayangan an mencerm men cermink inkan an

dilata dilatasi si

atau

hipertr hipertropi opi

bilik, bilik,

atau atau peruba perubahan han dalam dalam

 pembuluh darah abnormal f. Elek Elektr trol olit it : Mu Mung ngki kin n be beru ruba ban n ka kare rena na pe perp rpin inda daha han n ca caira iran/ n/pe penu nuru runa nan n fu fung ngsi si ginjal terapi diuretic g. Oksimetrina Oksimetrinadi di : Saturasi Saturasi oksigen oksigen mungkin mungkin rendah terutama terutama jika gagal gagal jantung jantung kongestif akut menjadi kronis. h. Analisa Analisa gas darah darah : Gagal Gagal ventrike ventrikell kiri kiri ditand ditandai ai dengan dengan alkalosis alkalosis respirato respiratory ry ringan (dini) atau hipoksemia dengan peningkatan PCO2 (akhir) i.

Blood Blood ureum ureum nitrog nitrogen en (BUN) (BUN) dan kreatin kreatinin in : Pening Peningkat katan an BUN menunj menunjukk ukkan an  penurunan fungsi ginjal. Kenaikan baik BUN dan kreatinin merupakan indikasi

 j.

Pemeriksaan tiroid : Peningkatan aktifitas hiperaktifitas tiroid sebagai pencetus gagal jantung

tiroid

menunjukkan

 

6. Pe Pena nata tala laks ksan anaa aan n a. Tera Terapi pi Fa Farm rmak akol olog ogii Terapii yang dapat iberikan Terap iberikan antara lain golongan golongan diuretik, diuretik, angiotensin angiotensin converting conv erting enzym inhibitor inhibitor (ACEI), (ACEI), beta bloker, bloker, angiotensin angiotensin receptor  receptor   blocker (ARB), glikosida jantung , antagonis aldosteron, serta pemberian laksarasia pada pasien dengan keluhan konstipasi.  b. Terapi Non Farmakologi Terapi non farmakologi yaitu antara lain tirah baring, perubahan gaya hidup,  pendidikan kesehatan mengenai penyakit, prognosis, obat-obatan serta  pencegahan kekambuhan, monitoring dan kontrol faktor resiko.

 

BAB IV PENUTUP

A. KESI KESIMP MPUL ULAN AN

Tidak ada hubungan antara usia saat pertama menderita hipertensi, jenis kelamin klien hipertensi hiper tensi dan terkontrol terkontrolnya nya hipertensi hipertensi dengan dengan kecepatan kecepatan timbulnya timbulnya komplikasi komplikasi gagal  jantung pada klien hipertensi.

B. SARAN

Diharapkan peneliti selanjutnya untuk membandingkan jumlah risiko yang dimiliki oleh pasien terhadap timbulnya komplikasi gagal jantung.

 

DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018.

Mahananto, F., & Djunaidy, A. (2017). Simple Symbolic Dynamic of Heart Rate Variability Identify Identi fy Patien Patientt with with Conges Congestiv tivee Heart Heart Failur Failure. e. Proced Procedia ia Comput Computer er Scienc Science, e, 124, 124, 197–  197–  204.https://doi.org/10.1016/j.procs.2017.12.147.

 Nugroho, F. A. (2018). Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Jantung dengan Metodee Metod

Forward Forward

Chainin Chaining. g.

Jurnal Jurnal Informatik Informatikaa Universitas Universitas Pamulan Pamulang, g,

3(2), 3(2),

75. 75.

https://doi.org/10.32493/informatika.v3i2.1431.

 Nurdamailaila.(2017). Congestive Heart Failure (Gagal Jantung. diakses pada tanggal 20/08/2019 melalui https://nurdamailaia.blogspot.com/2017.

Corwin, Elizabeth J. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC

Dalimartha, Ana. 2008. 2008. Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Swadaya. Swadaya.

Dourman, Karel. 2011. Waspadalah Jantung Anda Rusak. Jakarta: Cerdas Sehat.

Depkes Dep kes.. 2007. 2007. Hiperte Hipertensi nsi di Indone Indonesia sia Tersed Tersedia ia (http: (http://w //www. ww.dep depkes. kes.go. go.id) id) Gyse’l Gyse’lee S. Bleumink, Bleum ink, et al. 2004. 2004. Quantifyin Quantifying g the heart failureepidemic: failureepidemic: prevalence, incidence rate, lifetime risk and prognosis of heartfailure, Rotterdam: Erasmus. Medical Centre Hananta, Yudha. 2011. Deteksi Dini dan Pencegahan Hipertensi dan Stroke. Yogyakarta: Media Pressindo.

Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika. Mansjoer, Arief. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta: Balai Penerbit. FKUI Maryono. 2007. Gagal Jantung. Tersedia (http://www.scribd.com/materi1). Palmer, Anna. 2002. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Erlangga.

 

Smeltzer, Bare. 2001. Keperawatan Medikal Bedah, Vol.2. Jakarta: EGC. W.Darmawan. 2011. Hubungan umur jenis kelamin, riwayat hipertensi dengan kejadian gagal jantung kongestif di Poli Jantung RSPAD Gatot Subroto. Jakarta: FK Universitas Pembangunan Nasional Veteran

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF