Analisa Hva Rs Banyumanik

October 30, 2018 | Author: rahayu | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

ok...

Description

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Keadaan darurat bisa diartikan dalam beberapa definisi yang berbeda-beda tergantung pada latar belakang dan konteks kejadiann ya. Akan tetapi pada dasarnya semua mengandung pengertian yang sama, yaitu suatu kejadian yang tidak d irencanakan dan tidak diharapkan yang dapat membahayakan jiwa dan kesehatan b aik manusia maupun makhluk hidup lain, serta menimbulkan kerusakan pada bangunan, harta benda, dan lain-lain. Arti lain dari darurat adalah situasi yang tidak dikehendaki, mendadak dan berkembang secara cepat sehingga menimbulkan bahaya yang mengancam keselamatan manusia, kerugian asset perusahaan dan kerusakan lingkungan. Kondisi semacam ini harus segera diatasi agar terhindar dari dampak lebih buruk. Meskipun berbagai usaha pencegahan sudah dilakukan, diorganisasi dan dikelola secara baik, akan tetapi keadaan darurat masih saja terjadi. Untuk itu kita harus selalu mengembangkan kemampuan kita tentang bagaimana memanage keadaan darurat mulai dari persiapan, latihan dan penanggulangan darurat sampai pada bagaimana mencegah terjadinya atau terulangnya keadaan darurat. Perencanaan merupakan kata kunci untuk mencapai tujuan tersebut, sehingga  perencanaan dalam hal ini mempunyai peran yang luar biasa. Tindakan pencegahan dan  persiapan-persiapan jika terjadi keadaan dadudat, latihan, dan simulasi tanggap darurat, manajemen tanggap darurat, dan sampai pada pemulihan kondisi pada keadaan darurat. HVA ( Hazard  Hazard Vulnerability Analysis Tool / Alat Analisa Resiko Bencana Rumah Sakit) adalah standar MFK.6 Akreditasi Rumah Sakit 2012/ JCI FMS. 6 mensyaratkan rumah sakit untuk menentukan jenis, kemungkinan terhadap konsekuensi bahaya, ancaman, dan kejadian bencana. Syarat tersebut dapat dipenuhi dengan mudah, ada alat manajemen resiko yang dapat membantu kita, yaitu yang disebut Hazard disebut Hazard Vulnerability  Analysis (HVA)  Analysis (HVA) Tool . 2. Tujuan

1. Menetapkan jenis, kemungkinan terjadi, konsekuensi bahaya, ancaman dan kejadian bencana 2. Agar karyawan dapat menanggulangi bahaya dan bencan a yang mungkin terjadi di lingkungan rumah sakit 3. Penanggulangan keadaan darurat dapat dilaksanakan secara efektif dan terpadu 4. Mengerti dan memahami teknik-teknik praktis penanggulangan bahaya dan  bencana kebakaran dan gempa 5. Memiliki kesiapsiagaan dan tanggap darurat terhadap segala kemungkinan bahaya dan bencana kebakaran dan gempa. 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kedaruratan komunitas, wabah dan bencana mungkin terjadi di rumah sakit, seperti kerusakan ruang rawat rumah sakit akibat gempa atau wabah flu yang menyebabkan staf tidak dapat bekerja. Untuk itu Rumah Sakit haus membuat rencana dan program  penanganan kedaruratan. Rencana berisikan proses untuk : a. Menentukan jenis, kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya, ancaman dan kejadian lainnya  b. Menentukan aturan rumah sakit dalam setiap kejadian tersebut c. Strategi Komunikasi untuk setiap kejadian, d. Pengelolaan sumber daya selama kejadian, termasuk sumber daya alternatif. e. Pengelolaan kegiatan klinik selama kejadian, termasuk alternatif tempat f. Identifikasi dan pengaturan penugasan dan tanggung jawab staf selama kejadian g. Ada proses mengelola keadaan darurat bila terjadi konflik antara tanggung jawab staf dengan tanggung jawab organisasi dalam hal penempatan staf untuk  pelayanan pasien. Rencana kesiapan menghadapi bencana diuji melalui: 1. Uji coba berkala seluruh rencana penanggulangan bencana baik b encana yang terjadi dalam rumah sakit maupun bencana yang terjadi di luar rumah sakit dimana rumah sakit merupakan bagian dari uji coba penanggulangan bencana di masyarakat. 2. Uji coba sepanjang tahun untuk elemen kritis dari c) sampai dengan g) dari rencana tersebut di atas. Bila Rumah sakit memiliki pengalaman pada kejadian bencana sebenarnya, aktif di rencana tersebut dan dilakukan penilaian dengan benar setelah itu, situasi ini sesuai dengan uji coba (simulasi) tahunan.

A. Elemen Penilaian MFK 6 1. Rumah sakit harus mengidentifikasi kemungkinan terjadinya bencana internal dan eksternal, seperti keadaan darurat dalam masyarakat, wabah, dan bencana alam atau bencana lainnya, serta terjadinya kejadian wabah yang menimbulkan terjadinya risiko yang signifikan. 2. Rumah sakit merencanakan untuk menangani kemungkinan bencna, meliputi item a) sampai g) di atas 

Elemen Penilaian MFK 6.1 1. Seluruh rencana ujicoba (dites) secara berkala atau setidaknya meliputi elemen kritis dari c) sampai g) di atas 2. Pada akhir setiap test atau uji coba, dilakukan penilaian (debriefing ) dari test atau uji coba tersebut. 2

3. Bila terdapat unit independen dalam fasilitas pelayanan pasien yang disurvei, rumah sakit harus memastikan bahwa unit tersebut mematuhi rencana kesiapan menghadapi bencana.

B. Bencana Bencana atau disaster   adalah setiap fenomena (alam, buatan manusia/ teknologi maupun konflik sosial) yang mempunyai potensi untuk menimbulkan ancaman terhadap penduduk dan lingkungan. Berdasarkan penyebabnya, bencana dapat dibagi menjadi: 1. Bencana alam: gempa bumi, tsunami, tornado, jatuhnya meteor 2. Bencana akibat ulah manusia: Banjit akibat penebangan hutan, semburan lumpur panas akibat pengeboran, kecelakaan pesawat udara, kecelakaan kereta api. Bencana selalu menimbulkan kerugian, kesakitan, atau kematian. Rumah Sakit (RS) yang biasanya hanya menyediakan pelayanan pasien normal akan kewalahan melayani pasien yang jumlahnya sangat banyak dan mendadak apalagi jika Rumah Sakit tersebut juga menjadi korban bencana.

C. Manajemen Bencana Manajemen bencana adalah usaha bersama secara terkoordinasi dalam mengatasi keadaan bencana. Menurut Kyaw Win, manajemen bencana dibagi 4 fase, yaitu: 1.  Phase Rapid Response a.  Phase Early Emergency Response :
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF