Analisa Bentuk Lahan Struktural Fluvial, Denudasional

May 9, 2018 | Author: adza | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Analisa Bentuk Lahan Struktural Fluvial, Denudasional...

Description

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI ANALISA BENTUK LAHAN

( STRUKTURAL, FLUVIAL, DENUDASIONAL )

OLEH : LEO AGUSTIAN 111 040 031

LABORATORIUM GEOMORFOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITRAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2005

HALAMAN PENGESAHAN Disusun ini diajukan sebagai syarat mengikuti mengikuti Praktikum Geomorfologi Geomorfologi selanjutnya   pada semester semester III tahun ajaran 2005 / 2006 Jurusan Jurusan Teknik Teknik Geologi, Fakultas Fakultas Teknologi Teknologi Mineral UPN “Veteran” Yogyakarta.

 Disusun oleh:

Leo Agustian 111040 031

 Disahkan oleh:

ASSISTEN GEOMORFOLOGI

LABORATORIUM GEOMORFOLOGI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITRAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2005

ANALISA BENTUK LAHAN

A.

BENTUKAN AS ASAL ST STRUKTURAL

 Dasar Teori Struktur geologi yang kita kenal ada tiga, yaitu lipatan, sesar, kekar. Untuk mengenal struktur geologi tersebut tersebut kita harus mengenal dan dan memahami sifat dari ketiganya. Bentukan asal structural antara lain Blok sesar, gawir sesar pegunungan antiklin, perbukitan antiklin,  perbukitan sinklin, pegunungan monoklin, perbukitan monoklin, pegunungan dome ( kubah), dataran tinggi (plateu), cuesta, hogblack, bentuk seterika (flat iron), lembah antiklin, lembah sinklin jembah subsekuen, perbukitan lipatan kompleks.

 Penafsiran Struktur Geologi Pada dasarnya strutur geologi (lipatan, sesar, kekar) dapat ditafsirkan keberadaanya melalui melalui pola atau sifat garis kontur kontur pada peta topografi. topografi. Lapisan horizontal horizontal dicirikan dicirikan oleh  permukaan yang datar dengan garis kontur yang jarang, tebing – tebingnya biasanya terjal,   berva bervarias riasii atau berundak berundak

(tergan (tergantun tung g resist resistens ensii batuan batuannya nya)) dengan dengan pola kontur kontur yang

menyesuaikan dan relatif sama. Strukt Struktur ur lipata lipatan, n, unsure unsure – unsur unsuree yang yang terdap terdapat at pada pada strukt struktur ur ini dapat dapat diketah diketahui ui deng dengan an mena menafs fsirk irkan an kedu kedudu duka kan n lapi lapisa san n batu batuan anny nya. a. Kedu Kedudu duka kan n lapi lapisa san n batu batuan an atau atau kemiri kemiringa ngan n lapisa lapisan n batuan batuan pada pada peta peta topogr topografi afi akan akan berlaw berlawana anan n dengan dengan kenamp kenampaka akan n kerapa kerapatan tan kontur konturnya nya,, dimana dimana lapisa lapisan n miring miring diciri dicirikan kan oleh oleh adanya adanya gawir gawir – gawir gawir trjal trjal (ditun (ditunjuk jukkan kan dengan dengan pola pola kontur kontur yang yang rapat) rapat) yang yang memoto memotong ng lapisa lapisan. n. Arah kemiri kemiringa ngan n lapisan batuan searah dengan kemiringan landai dari topografinya (biasanya diperlihatkan dengan punggungan yang landai). Hal ini pada peta topografi ditinjukkan dengan garis kontur  yang renggang. Kemiringan satu arah ditunjukkan dengan kemiringan lapisan batuan yang mengarah / menuju pada pola kontur / daerah landai. Kemiringan dua arah (lipatan), mempunyai arah kemiri kemiringa ngan n lapisa lapisan n batuan batuan yang yang berlaw berlawana anan. n. Kemiri Kemiringa ngan n tiga tiga arah arah (lipat (lipatan an menunj menunjam) am),, mempunyai tiga arah kemiringan lapisan batuan yang berbeda. Kemiringan kesegala arah, mempunyai arah kemiringan lapisan batuan kesegala arah, misalnya dome, gunung api.

Strukt Struktur ur sesar, sesar, dapat dapat ditafs ditafsirk irkan an dari dari peta peta topogr topografi afi dengan dengan ditand ditandai ai oleh oleh kenamp kenampaka akan n –  kenampakan sebagai berikut : pola kontur yang panjang lurus dan rapat, arah aliran sungai yang membelok secara tiba – tiba dan menyimpang dari pola arah umum, jajaran triangular  facet, jajaran mata air, Off – set morfologi, pelengkungan kelurusan.

Struktut kekar, struktur ini pada peta topografi ditandai oleh adanya kelurusan gawir, lembah bukit dan celah – celah. Dapat pula dilihat dari pola perkembangan sungainya. Prinsip – Prinsip yang digunakan a. Prinsi Prinsip p – prinsi prinsip p struk struktur tur geolog geologi. i.  b. Prinsi Prinsip p – prins prinsip ip sifat sifat garis garis kontur kontur.. c. Prinsip Prinsip – prinsip prinsip hubungan hubungan antara antara morfologi morfologi yang yang terbrntuk terbrntuk dengan dengan resistensi resistensi batuan batuan dan struktur geologi.

B.

BENTUKAN ASAL FLUVIAL

 Pendahuluan Bentuk Bentukan an asal asal fluvia fluviall antara antara lain lain : dataran dataran banjir banjir,, dataran dataran alluvi alluvial, al, kipas kipas alluvi alluvial, al, sungai sungai berkelok berkelok – kelok (Meandering), (Meandering), gosong sungai, sungai teranyam, teranyam, dsb. Proses fluvial ini bersifat merusak dan membangun. Proses yang merusak ini meliputi pelapukan, erosi dan denudasi denudasi hingga hingga transportasi transportasi dan mengakibatkan mengakibatkan terbentukny terbentuknyaa bentuk bentuk lahan yang berupa lembah – lembah sungai. Proses yang brsifat konstruktif konstruktif meliputi proses transportasi hingga sedimentasi dan membangun bentuk – bentuk positif hasil sedimentasi. Pada akhir proses tersebut akan membentuk suatu dataran. Didalam proses geologi maupun geomorfologi, air memegang peranan penting karena kemampuan sebagai proses pelapukan, erosi yang dapat mengukir permukaan bumi, media transportasi dan proses sedimentasi. Aliran permukaan dapat menyebabkan terjadinya erosi dan berkembang dari bentukan splash erosion, rill erosion, gulley erosion, valley erosion dan sheet erosion.

Bentuk Erosi Oleh Air   Splash erosion, erosi ini umumnya terjadi pada daerah yang beriklim sedang atau tropis.

Terjadi pada waktu hujan jatuh ke permukaan bumi dan mampu mengadakan benturan tau  pukulan – pukulan sehingga mampu membentuk relief berupa lubang – lubang.  Rill Erosion yaitu perluasan dari splash erosion yang berhubungan dengan cekungan yang

  berbe berbentu ntuk k linier linier,, sediki sedikitt mengal mengalami ami pembel pembelaha ahan n atau atau pengem pengemban bangan gan.. Rill Rill erosio erosion n ini merupakan merupakan awal terbentukny terbentuknyaa sungai sungai (initial (initial river), erosi ini umumnya umumnya terdapat pada daerah dengan kemiringan lereng lebih besar dari 18 o. Gulley erosion , suatu prngrmbangan rill erosion atas dasar terjadinya perkembngan lembah

yang bersifat melebar kearah samping (widen valley).

Valley Erosion, merupakan kegiatan erosi hasil pertemuan gulley erosion dengan proses

meander berjalan sangat kompleks bahkan sedimentasinya berjalan dengan sangat hebat. Gulley Gulley erosion erosion merupakan merupakan perkembangan perkembangan lembah, lembah, ada dua yaitu pemanjanga pemanjangan n yang berasal rill lembah dan pelebaran lembah.  Sheet Erosion , merupakan pertemuan dengan valley erosion dengan proses deepen of valley

yang dipengaruhi oleh sedimentasi secara efektif diangkut oleh aliran berkembang pada suatu tempat mengalirnya air secara alamiah dengan membentuk pola tertentu yang disebut dengan sungai. Faktor – faktor yang mempengaruhi kecepatan erosi a. Kuant Kuantita itass atau volume volume air yang yang mengal mengalir ir dipermu dipermukaa kaan. n.  b.  b. Jeni Jeniss batu batuan an ata atau u tana tanah. h. c. Topogr Topografi afi atau kemiri kemiringa ngan n leren lereng. g. d. Kuantitas Kuantitas vegetasi vegetasi penutup penutup (convered (convered vegetation vegetation). ). e. Pera Peran n manu manusi siaa (ar (arte tefak fak). ).

PEMBAHASAN

Pada acara praktikum kali ini membahas tentang tentang jenis – jenis bentuk lahan (structural, fluvial, denudasional). Lithologi daripada lahan structural yaitu terbentuk dari batuan yang resisten yang merupakan batuan yang berbutir kasar. Faktor pengontrol disini ada dua macam, endogen dan eksogen. Dari endogen ini terjadi karena pengangkatan sehingga daerah daerah yang satu dengan dengan yang lain berbeda. Sedangkan dari eksogen ini terjadi erosi. Bentukan asal fluvial fluvial ini terjadi karena proses - proses yang yang antara lain proses yang bersifat bersifat merusak dan membangun, Disamping itu masih ada pembahasan yang lain, yaitu menentukan kemiringan lereng (landai, curam, dll), ini bisa dilihat dari topografi pada daerah tersebut dimana factor yang  berperan disi adalah kontur. Kita bisa lihat langsung dari peta, dimana bila kontur tersebut agak agak rengga renggang ng bisa bisa kita kita tarik tarik kesimp kesimpula ulan n daerah daerah terseb tersebut ut landai landai,, karena karena keting ketinggia gian n dari dari daerah tersebut relatif hampir sama, sebaliknya jika kontur rapat menunjukkan daerah tersebut curam / terjal. Setelah analisa diatas diketahui jenis kemiringan lerengnya, kemudian langkah selanjutnya kita cari struktur geologi apa saja yang berkembang di daerah tersebut (lipatan, sesar, kekar). Untuk mengenal struktur geologi tersebut itu harus mengenal dan memahami sifat dari ketiga struktur tersebut Selanj Selanjutn utnya ya kita kita menetu menetukan kan jenis jenis morfol morfologi ogi daerah daerah terseb tersebut, ut, jenis jenis morfol morfologi ogi ini melipu meliputi ti dataran dataran,, lembah lembah,, lereng, lereng, pegunu pegununga ngan, n, perbuk perbukita itan. n. Untuk Untuk menent menentuka ukan n daerah daerah –  daerah tersebut kita tidak lepas dari prinsip – prinsip sifat garis kontur. Dataran disini di cirikan dengan adanya kontur yang relair renggang dengan ketinggian yang hampir sama. Lembah, dimana kontur disini hampir sama dengan daerah gunungan, kita bisa membedakan dengan melihat titik ketinggain dari daerah disekitarnya. Sedangkan lereng dicirikan dengan keadaan kontur yang lumayan rapat. Pegunungan dengan keadaan kontur yang rapat dan kerapatan ini agak memanjang. Perbukitan disini hampir sama dengan pegunungan, tetapi keduanya tidak sama. Langkah selanjutnya yaitu menetukan tingkat resistensi batuan. Tingakta resistensi  batuan antara daerah yang tinggi (pegunungan, perbukitan) berbeda dengan resistensi batuan yang berada didaerah dataran / rendahan. Hal ini terjadi karena di daerah yang rendahan / dataran rendah ini merupakan daerah hasil pengendapan, umumnya daerah ini di dominasi oleh batuan sedimen. Berbeda dengan daerah yang tinggi / pegunungan, kebanyakan disini di dominasi oleh batuan beku tetapi itu tidak semuanya.

Setelah analisa semuanya selesai, kita sekarang bisa menetukan jenis bentuk lahannya. Bentuk lahan disini mempunyai cirri – cirri yang berbeda – beda dan mempunyai karateristik  yang beda juga. Misal bentuk bentuk lahan fluvial, fluvial, bentuk bentuk lahan ini antara lain dataran banjir, kipas alluvial, sungai berkelok – kelok dan sebagainya. Dan bentuk lahan dari lahan structural meliputi blok sesar, gawir sesar pegunungan antiklin, perbukitan antiklin, pegunungan sinklin dan sebagainya masih banyak lagi.

KESIMPULAN Analisa bentuk lahan structural adalah analisa yang disebabkan oleh struktur geologi. Dalam hal ini adalah antiklin, sinklin, sesar, kekar, rekahan dan perbukitan. Berdasarkan keadaan topografi pola kontur menunjukkan keadaan untuk jenis – jenis morfologi, resistensi  batuan dan bentuk asal atau bentuk lahan. Pola kontur yang rapat menunjukkan bahwa daerah tersebut adalah gawir dimana di daerah ini punya resistensi batuan yang kuat. Kemiringan satu arah menunjukkan bahwa daerah tersebut adalah dome, oleh karena itu pola kontur dalam  peta  peta topogr topografi afi sangat sangat menetu menetukan kan dalam dalam pemila pemilahan han – pemila pemilahan han atau atau pembag pembagian ian Analis Analisaa  bentuk lahan. Jenis pada daerah ini berbeda – beda satu dengan yang lainnya, hal ini disebabkan oleh oleh perbed perbedaan aan bentuk bentuk relief relief permuk permukaan aan bumi, bumi, bentuk bentuk tersebu tersebutt antara antara lain lain perbuk perbukita itan, n,  punggungan, lembah dataran dan lereng.

Keterangan Jenis Morfologi : Dataran

Lereng

Perbukitan

Punggungan

Lembah

Antiklin

Sinklin

Sayatan B – B’

Keterangan Resistensi Batuan : Kuat

sedang

Lemah

Sayatan C – C’

Keterangan Bentuk Asal :

Struktural

Fluvial

Denudasainal

Sayatan D – D’

Keterangan : Kontur 

Sungai

Titik Ketinggian

Sayatn A – A’

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga praktikan dapat mengikuti praktikum GEOMORFOLOGI..Dengan rahmat-Nya pula praktikan dapat menyelesaikan laporan dengan  baik dan tepat waktu. Praktikan mengucapkan terima kasih kepada asisten pembimbing yang telah banyak  memb memban antu tu serta serta memb membim imbi bing ng kami kami dala dalam m mela melaks ksan anak akan an prak prakti tiku kum, m, sert sertaa prak prakti tika kan n mengucapkan terima kasih pada rekan-rekan atas kerjasamanya. Prak Prakti tika kan n meny menyad adar arii bahw bahwaa dala dalam m peny penyus usun unan an lapo lapora ran n ini ini masi masih h bany banyak  ak  kekurangan. Oleh karena itu praktikan tidak menutup diri untuk menerima kritik dan saran yang yang bersif bersifat at memban membangun gun dari dari semua semua pihak pihak demi demi keleng kelengkap kapan an lapora laporan n prakti praktikum kum ini  berikutnya. Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Bukan hanya  pribadi tapi untuk orang lain yang tidak mengerti tapi dengan melihat sekilas mereka dapat tertarik, untuk membacanya

Yogyakarta 12 oktober 2005

.I Maksud dan Tujuan

1. Agar Agar mampu mampu memb membuat uat peta peta bent bentuk uk lahan lahan 2. Dapat mengenal mengenal dari dari pada pada macam macam dari peta peta bentuk bentuk lahan 3. Dapat Dapat membua membuatt peta peta geom geomorf orfolo ologi gi 4. Dapat Dapat memb membuat uat peta peta resi resiste stensi nsi batuan batuan

Halaman Judul Halaman Pengesahan

Kata pengantar  Daftar isi

BAB I Pendahuluan I.I Maksud dan Tujuan I.II Dasar Teori

BAB II. Pembahasan II.I Peta Bentuk lahan Peta sungai Peta geomorfolgi Peta resistensi batuan

Kesimpulan Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Katili,J.A. 1989.Geologi Indonesia Van Bemelen,R.W.1970.The Geology Of Indonesia,Vol IA.The hague Asikin, sukendar.Geologi Struktur Indonesia.geologi ITB.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF