Analisa Beban Kerja Perawat Anestesi RSUD Curup Kabupaten Rejang Lebong Edit (Repaired) (Repaired)

May 9, 2017 | Author: Moneng's Yang Guo | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

beban kerja penata anestesi curup...

Description

Beban Kerja Dan Kondisi Kerja Perawat Anestesi RSUD Curup Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu A.

PENGERTIAN BEBAN KERJA

Beban kerja adalah frekuensi kegiatan rata-rata dari masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. (Moekijat, 1999). Beban Kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu ( Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2008), Beban kerja merupakan aspek pokok yang menjadi dasar untuk perhitungan. Beban kerja perlu ditetapkan melalui program-program unit kerja yang selanjutnya dijabarkan menjadi target pekerjaan untuk setiap jabatan (Kep.Men.PAN Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004). Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan (KepMenkes Nomor : 81/menkes/SK/I/2004 ) Standar Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh seseorang tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun kerja sesuai dengan standar profesional dan telah memperhitungkan waktu libur, sakit, dll. Analisa Beban Kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan kerja dengan cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi dengan kapasitas kerja perorangan persatuan waktu ( KepMenkes Nomor : 81/menkes/SK/I/2004 ) A. Prosedur Penghitungan Beban Kerja SDM kesehatan dengan menggunakan METODE WISN (Work Load Indikator Staff Need/ Kebutuhan SDM Kesehatan Berdasarkan Indikator Beban Kerja). Beberapa Formula/rumusan perhitungan Analisis Beban Kerja: Volume kerja adalah Sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh unit organisasi atau pegawai/ pejabat dalam jangka waktu tertentu (target yang harus dicapai dalam 1 tahun). 1 tahun = 235 hari kerja efektif Norma waktu (NW) adalah Waktu wajar yang benar-benar dipergunakan dalam menyelesaikan satu satuan proses kegiatan oleh pegawai yang memenuhi syarat untuk menghasilkan suatu produk. 1 hari (5/5 jam = 330 menit) Beban Kerja (BK) adalah Bobot pekerjaan yang dikaitkan pada volume kerja pegawai/ unit organisasi dengan norma waktu penyelesaian pekerjaannya yang dinyatakan dalam jumlah satuan pekerjaan. BK = Volume kegiatan (VK) x Norma Waktu (NW) Satuan. Capaian Kerja (output). Contoh : berupa frekuensi, laporan, konsep, data

D. PENYUSUNAN BEBAN KERJA PERAWAT ANESTESI RSUD CURUP KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU Terdapat 4 faktor utama yang mempengaruhi beban kerja setiap tenaga kesehatan yaitu: 1. Tugas Pokok Tenaga Kesehatan Tugas Pokok adalah tugas yang harus dikerjakan oleh seorang tenaga kesehatan berdasarkan prosedur tetap yang ada pada Rumah Sakit. Rincian tugas pokok tenaga Anestesi di Rumah Sakit menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/Menkes/Per/III/2011 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi Dan Terapi Intensif Di Rumah Sakit Tahun 2011 A. Perawat Anestesi DATA BEBAN KERJA 1. NAMA JABATAN 2. UNIT ORGANISASI 3. SATUAN KERJA

: PERAWAT ANESTESI : RSUD CURUP KABUPATEN REJANG LEBONG : KAMAR OPERASI RSUD CURUP

NO

RINCIAN TUGAS/KEGIATAN

SATUAN

JUMLAH VOLUME

NORMA WAKTU ( Menit )

PERALATAN

KET

1

2

3

4

5

6

7

Kegiatan

1

10

Alkes

Kegiatan

1

15

Alkes

1

Melakukan asuhan keperawatan praanestesia, yang meliputi: a Pengkajian keperawatan pra-anestesia; pemeriksaan dan penilaian status fisik b pasien; c pemeriksaan tanda-tanda vital; d persiapan administrasi pasien; analisis hasil pengkajian dan merumuskan e masalah pasien; evaluasi tindakan keperawatan pra-anestesia, f mengevaluasi secara mandiri maupun kolaboratif; mendokumentasikan hasil g anamnesis/pengkajian.

Kegiatan Kegiatan

1 1

10 5

Alkes ATK

Kegiatan

1

5

ATK

Kegiatan

1

5

ATK

Laporan

1

5

ATK

Kegiatan

1

10

Alkes

Kegiatan

1

10

Alkes dan Obat

Kegiatan

1

10

Alkes

h

i

j

2

persiapan mesin anestesia secara menyeluruh setiap kali akan digunakan dan memastikan bahwa mesin dan monitor dalam keadaan baik dan siap pakai. pengontrolan persediaan obat-obatan dan cairan setiap hari untuk memastikan bahwa semua obat-obatan baik obat anestesia maupun obat emergensi tersedia sesuai standard rumah sakit. memastikan tersedianya sarana prasarana anestesia berdasarkan jadwal, waktu dan jenis operasi tersebut.

Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anestesi,yang meliputi:

a

Menyiapkan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan perencanaan teknik anestesia;

Membantu pelaksanaan anestesia sesuai dengan sesuai instruksi dokter spesialis anestesi; Membantu pemasangan alat monitoring non c invasif; membantu dokter melakukan pemasangan d alat monitoring invasif; e pemberian obat anestesi; f mengatasi penyulit yang timbul; g pemeliharaan jalan napas; h pemasangan alat ventilasi mekanik; i pemasangan alat nebulisasi; j pengakhiran tindakan anestesia; pendokumentasian semua tindakan yang k dilakukan agar seluruh tindakan tercatat baik dan benar. Melakukan asuhan keperawatan pasca anestesi, yang meliputi: Merencanakan tindakan keperawatan pasca a tindakan anestesia; pelaksanaan tindakan dalam manajemen b nyeri; pemantauan kondisi pasien pasca c pemasangan kateter epidural dan pemberian obat anestetika regional; evaluasi hasil pemasangan kateter epidural d dan pengobatan anestesia regional; pelaksanaan tindakan dalam mengatasi e kondisi gawat; pendokumentasian pemakaian obat-obatan f dan alat kesehatan yang dipakai. b

3

g

pemeliharaan peralatan agar siap untuk dipakai pada tindakan anestesia selanjutnya.

Kegiatan

1

10

Kegiatan

1

20

1

Alkes dan Obat Alkes dan Obat Alkes

Kegiatan

1

5

Alkes

Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan

1 1 1 1 1 1

60 20 60 30 10 10

Alkes Alkes Alkes Alkes Alkes Alkes

Laporan

1

10

ATK

Kegiatan

1

10

ATK

Kegiatan

1

10

Alkes

Kegiatan

1

10

Alkes

Kegiatan

1

10

Alkes

Kegiatan

1

20

Alkes

Kegiatan

1

10

ATK

Kegiatan

1

10

Alkes

b. Tanggung jawab: 1) Perawat anestesi dan perawat bertanggung jawab langsung kepada dokter penanggung jawab pelayanan anestesia; 2) Menjamin terlaksananya pelayanan/asuhan keperawatan anestesia di rumah sakit; 3) Pelaksanaan asuhan keperawatan anestesia sesuai standar. B. Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi Karena di RSUD Curup belum ada Dokter spesialis anestesi yang menetap dan baru ada dokter spesialis anestesi konsulen dari PERDATIN ( PERSATUAN DOKTER ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF ) BENGKULU yang setiap hari tidak menetap di kabupaten Rejang lebong, maka tugas pokok mereka dilakukan oleh perawat anestesi RSUD Curup dengan Tanggung jawab ada pada dokter anestesi tersebut. DATA BEBAN KERJA

1. NAMA JABATAN 2. UNIT ORGANISASI 3. SATUAN KERJA N O

RINCIAN TUGAS/KEGIATAN

1. Pra-Anestesia Konsultasi dan pemeriksaan oleh dokter spesialis anestesiologi harus dilakukan sebelum tindakan anestesia untuk memastikan a bahwa pasien berada dalam kondisi yang layak . untuk prosedur anestesi. Dokter spesialis anestesiologi bertanggung jawab untuk menilai dan menentukan status medis pasien pra-anestesia berdasarkan prosedur sebagai berikut : 1) Anamnesis dan pemeriksaan pasien. 2) Meminta dan/atau mempelajari hasil-hasil pemeriksaan dan konsultasi 3) Mendiskusikan dan menjelaskan tindakan anestesia yang akan dilakukan. 4) Memastikan bahwa pasien telah mengerti dan menandatangani persetujuan tindakan. 5) Mempersiapkan dan memastikan kelengkapan alat anestesia dan obat-obat yang akan dipergunakan Pemeriksaan penunjang pra-anestesia dilakukan sesuai Standar Profesi dan Standar b Prosedur Operasional. c Tersedianya oksigen dan gas medik yang . memenuhi syarat dan aman. Pelayanan pra-anestesia ini dilakukan pada semua pasien yang akan menjalankan tindakan anestesia. Pada keadaan yang tidak biasa, misalnya gawat darurat yang ekstrim, langkahlangkah pelayanan pra- anestesia sebagaimana diuraikan di atas, dapat diabaikan dan e alasannya harus didokumentasikan di dalam . rekam medis pasien. 2. Pelayanan Intra Anestesia Dokter spesialis anestesiologi dan tim pengelola harus tetap berada di kamar operasi selama tindakan anestesia umum dan regional a serta prosedur yang memerlukan tindakan . sedasi. Selama pemberian anestesia harus dilakukan pemantauan dan evaluasi secara kontinual terhadap oksigenasi, ventilasi, sirkulasi, suhu dan perfusi jaringan, serta didokumentasikan b pada catatan anestesia. Pengakhiran anestesia harus memperhatikan c oksigenasi, ventilasi, sirkulasi, suhu dan . perfusi jaringan dalam keadaan stabil. 3. Pelayanan Pasca-Anestesia Setiap pasien pasca tindakan anestesia harus dipindahkan ke ruang pulih (Unit Rawat Pasca-anestesia/PACU) atau ekuivalennya kecuali atas perintah khusus dokter spesialis anestesiologi atau dokter yang bertanggung jawab terhadap pasien tersebut, pasien juga a dapat dipindahkan langsung ke unit . perawatan kritis (ICU/HCU). b Sebagian besar pasien dapat ditatalaksana di ruang pulih, tetapi beberapa di antaranya memerlukan perawatan di unit perawatan kritis

: DOKTER SPESIALIS ANESTESI : RSUD CURUP KABUPATEN REJANG LEBONG : KAMAR OPERASI RSUD CURUP SATUAN

JUMLAH VOLUME

NORMA WAKTU ( Menit )

PERALATAN

Kegiatan

1

10

Alkes

Kegiatan

1

10

Alkes

Kegiatan

1

5

Alkes

Kegiatan

1

5

ATK

Kegiatan

1

5

Alkes

Kegiatan

1

5

Alkes

Kegiatan

1

15

Alkes

Kegiatan

1

10

Alkes

Kegiatan

1

5

Alkes

Kegiatan

1

90

Alkes

Kegiatan

1

90

Alkes

Kegiatan

1

10

Alkes

Kegiatan

1

10

Alkes

Kegiatan

1

5

ATK

KET

(ICU/HCU). Pemindahan pasien ke ruang pulih harus didampingi oleh dokter spesialisanestesiologi atau anggota tim pengelola anestesia. Selama pemindahan, pasien harus c dipantau/dinilai secara kontinual dan diberikan . bantuan sesuai dengan kondisi pasien. Setelah tiba di ruang pulih dilakukan serah terima pasien kepada perawat ruang pulih dan d disertai laporan kondisi pasien. e Kondisi pasien di ruang pulih harus dinilai . secara kontinual. Tim pengelola anestesi bertanggung jawab atas f pengeluaran pasien dari ruang pulih. 4. Pelayanan Anestesia Regional

Kegiatan

1

5

Alkes

Kegiatan

1

5

Alkes

Kegiatan

1

15

Alkes

Kegiatan

1

5

Alkes

Kegiatan

1

90

Alkes

C. Tugas Tambahan DATA BEBAN KERJA 1. NAMA JABATAN 2. UNIT ORGANISASI 3. SATUAN KERJA N O

RINCIAN TUGAS/KEGIATAN

SATUAN

JUMLAH VOLUME

NORMA WAKTU ( Menit )

PERALATAN

Menjawab surat-surat masuk; Membantu Kepala Instalasi Anestesiologi dan Perawat b Kepala Kamar operasi dalam membuat laporan hasil kegiatan dan keuangan secara berkala; Mengatur kebutuhan dan c kegiatan kerumahtanggaan sehari-hari Pemeliharaan sarana dan kebutuhan untuk kelancaran d pelayanan;

Kegiatan

1

10

ATK

Kegiatan

1

20

ATK

Kegiatan

1

10

ATK

Kegiatan

1

10

ATK

Kegiatan

1

10

ATK

a

1

: ADMINISTRASI : RSUD CURUP KABUPATEN REJANG LEBONG : KAMAR OPERASI RSUD CURUP

e

Membuat laporan berkala mengenai barang rusak, mutasi barang dan lain-lain

b. Tanggung jawab: 1) Pelaksanaan tata persuratan dan kearsipan, rumah tangga dan kebendaharaan yang baik. 2) Pelaksanaan sistem dokumentasi dan pelaporan pelayanan anestesia.

KET

DATA BEBAN KERJA

1. NAMA JABATAN 2. UNIT ORGANISASI 3. SATUAN KERJA NO

1

2

RINCIAN TUGAS/KEGIATAN

: Perawat Kepala Kamar Operasi : RSUD Curup : Kamar Operasi SATUAN

JUMLAH VOLUME

NORMA WAKTU

PERALATAN

KET

Melaksanakan fungsi perencanaan (P1) Menerima input pembedahan dari ruang a rawat/poliklinik/dokter Menyusun rencana kegiatan pembedahan b berdasarkan jenis,jumlah dan kemampuan kamar operasi Menentukan macam dan jumlah alat yang c dipergunakan serta kegunaanya dalam pelayanan pembedahan. Membagi harian dengan memperhatikan jumlah d dan tingkat kemampuan tenaga keperawatan. Menyusun program pengembangan staf Bersama staf menentukan jumlah pegawai 1 yang dibutuhkan Menyusun program alat dan obat sesuai e 2 kebutuhan Berperan aktif menyusun prosedur/tata kerja 3 kamar operasi termasuk menyusun pedoman ( penggunaan alat). Melaksanakan fungsi Penggerakan dan Pelaksanaan (P2) memantau seluruh staf dalamdalam penerapan a dan pelaksanaan peraturan/ethic yang berlaku di kamar operasi. Mengatur pelayanan pembedahan sesuai dengan b kebutuhan tim dan kemampuan tenaga operasi. c Membuat jadwal kegiatan (time schedule) d Pemanfaatan tenaga seefektif mungkin e mengatur pekerjaan secara merata f g h

Menerapkan kebijaksanaan (policy) yang berlaku Memantau pelaksanaan tugas yang dibebankan Mengatur pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien 1 Mengadakan pelatihan untuk pegawai secara berkesinambungan 2 memberi orientasi kepada pegawai baru dikamar operasi 3 Mengatur pengadaan,pemeliharaan, penggunaan bahan dan alat 4 Menciptakan suasana kerja yang harmonis

Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan antara lain : 1. Tugas Anestesi hanya boleh dilakukan oleh dokter Spesialis Anestesi. 2. Tugas Perawat Anestesi hanya terbatas pada aspek Keperawatan dan penyiapan alat. 3. Perawat anestesi boleh melakukan tindakan anestesi dengan kolaborasi dengan dokter spesialis anestesi. 4. Perawat Anestesi RSUD curup melaksanakan tugas dokter spesialis anestesi dan tanggung jawab pada dokter spesialis anestesi konsulen.

5. Perawat Anestesi RSUD Curup melaksanakan tugas tambahan melebihi tugas pokoknya. 3. Waktu Kerja Waktu kerja adalah lamanya seseorang bekerja dalam seharinya. Setiap PNS mempunyai waktu kerja normal tiap minggunya 37,5 - 40 jam, sehingga jumlah jam kerja rata-ratanya dalam satu hari adalah 6,25 – 6,67 jam. Jadi dalam satu bulan jumlah jam kerja adalah 150 – 160 jam (24 hari kerja). Dimana waktu kerja efektif adalah waktu yang sungguh-sungguh digunakan untuk bekerja secara efektif oleh PNS yaitu 80% dari waktu kerja. . Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2008 Jam Kerja Efektif adalah jumlah jam kerja formal dikurangi dengan waktu kerja yang hilang karena tidak bekerja (allowance) seperti buang air, melepas lelah, istirahat makan dan sebagainya. Allowance rata-rata sekitar 25% dari jumlah jam kerja formal.

PERBANDINGAN WAKTU KERJA EFEKTIF PERAWAT ANESTESI DAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA DI RSUD CURUP

Kode

FAKTOR

A B C D E F G

Hari 1 Tahun Cuti Tahunan Libur Minggu / libur Dinas Hari Libur Nasional Hari Kerja efektif Jam Kerja efektif per hari Jam Kerja efektif per tahun

H

Jam kerja efektif per bulan

KATEGORI SDM Perawat PNS Perawat Anestesi Umum Lain 365 365 365 12 12 12 120 96 52 0 0 14 233 245 287 9.7 6.5 4.4 2260.1 188

1592.5 133

1263 105

KETERANGAN

Hari/tahun Hari/tahun Hari/tahun Hari/tahun Hari/tahun Jam/hari Jam Jam / Bulan

Penghitungan 1

Hari Kerja Efektif

2

Jam Kerja Efektif / hari ( F )

3 4

: Hari 1 tahun - Jumlah hari libur dan cuti : A - ( B+C+D ) : Jam kerja formal per Minggu = 37 Jam 30 Menit : Jam kerja efektif perminggu - waktu luang 25 % : 75% X 37 Jam 30 Menit = 28 Jam 6 hari kerja = 28 / 6 hari = 4 jam 23 menit = 4,4 jam RSUD Curup ketenagaan keperawatan menggunakan sistem : shift dengan jam kerja formal / minggu = 52 Jam : 75% X 52 Jam = 39 Jam a. Keperawatan umum 3 shift = 6 hari kerja = 39 jam / 6 = 6,5 jam / hari b. Perawat Anestesi 2 shift = 4 hari kerja = 39 jam / 4 = 9,7 jam / hari

Jam Kerja Efektif / Tahun ( G ) : Jam kerja efektif per hari ( E ) X Hari kerja efektif ( F ) Standar Waktu kerja Efekti Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2008 6 hari kerja = 287 hr x 4 jam 23 mnt/hr = 1.339 jam = 1.300 jam Standar Waktu kerja efektif sebulan (150 jam) atau sama dengan 0,8 x 150 jam =120 jam perbulan. ( Depkes RI, 1999)

Berdasarkan uraian tersebut maka perawat anestesi RSUD Curup telah melakukan beban kerja diatas beban kerja seorang tenaga kesehatan pada umumnya di RSUD Curup yaitu rata – rata 188 jam / bulan ,dan 2260 Jam / Tahun karena ukuran standar ( Depkes RI, 1999) adalah 120 sampai 150 jam perbulan dan Standar Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2008 adalah 1.300 jam / Tahun , berarti sangat diperlukan tambahan tenaga pada tugas yang sama oleh karena sampai saat ini belum bisa dilaksanakan penambahan tenaga maka dari itu Perawat Anestesi RSUD Curup berhak mendapat kompensasi atas penambahan beban kerja yang dilakukannya selama ini.

4. Jumlah Kunjungan Pasien Jumlah kunjungan adalah banyaknya kunjungan pasien yang menggunakan jasa pelayanan kesehatan. Kunjungan pasien setiap harinya di waktu kerja akan mempengaruhi beban kerja dari PNS Tenaga Kesehatan. Sebaiknya terdapat kesesuaian antara jumlah tenaga kesehatan dan pasien atau klien yang dilayani di unit pelayanan kesehatan. Saat ini rata kunjungan pasien yang akan dilakukan tidakan Anestesi di RSUD curup per bulan adalah antara 60 s/d 100 orang / bulan yang dilaksanakan hanya oleh 3 orang perawat anestesi.Beban kerja dihitung dengan menghitung Volume Kerja .Volume kerja diperoleh dari target pelaksanaan tugas untuk memperoleh hasil kerja/produk.Setiap volume kerja yang berbeda-beda antar unit/jabatan

merupakan variabel

tidak tetap dalam pelaksanaan analisis beban kerja Dalam 1 bulan rata - rata ada 90 orang pasien yang dilakukan tindakan Anestesi maka volume kerja yang dilaksnakan oleh perawat anestesi RSUD Curup adalah sbb ; 1 bulan = 90 orang / 3 = 30 orang pasien dilaksanakan oleh satu orang , Hari kerja efektif perawat anestesi RSUD Curup 20 hari dalam sebulan dan 233 hari / tahun maka volume kerja 233 = 20

11.65

Jadi Volume kerja perawat Anestesi RSUD Curup dalam melakukan tindakan anestesi adalah 11,65 di bulatkan menjadi 12 ( Satuannya Frekwensi )

Nama Jabatan

: PERAWAT ANESTESI

Sub Bidang/Sub Bag

: ---

Bidang / Bagian

: ---

Asdep Bidang / Biro

: ---

Deputi Bidang/Sesmen

: FUNGSIONAL KESEHATAN

Instansi

:

RSUD CURUP

DAFTAR PEGAWAI MENDUDUKI JABATAN Unit Kerja : UPF.Anestesi dan Reanimasi Kamar Operasi RSUD Curup Jabatan No

1

Pegawai

Nama

Nama

Perawat Anestesi

Busran .SKM.S.Sos

Diangkat

Eko Mardianto.SKM

Kualifikasi Pensiun

Pddk

Pelatih

Pengl

S1 Adm Negara dan S1 KesMas

BTCLS Plus Managemen Haji

Perawat Kepala Kamar Operasi s/d Sekarang

S1 Kesmas

BTCLS Plus Managemen Haji

2 Pelatihan Kes haji Tahun 2011

3

Supni Safar Ahmad .S.Kep

1997

S1 Kep

Keahl

Perawat Kepala Kamar Operasi Petugas PPIH tahun 2011

BTCLS Plus Managemen Haji

KEDUDUKAN JABATAN DALAM ORGANISASI DIREKTUR DIREKTUR RSUD RSUD CURUP CURUP

KABID KABID

KABID KABID PELAYANAN PELAYANAN

KABID KABID

KEPALA KEPALA INSTALASI INSTALASI KAMAR KAMAR OPERASI OPERASI KOMITE KOMITE MEDIS MEDIS DAN DAN PARAMEDIS PARAMEDIS PERAWAT PERAWAT KEPALA KEPALA KAMAR KAMAR OPERASI OPERASI

PERAWAT PERAWAT ASISTEN ASISTEN DAN DAN INSTRUMENT INSTRUMENT

PERAWAT PERAWAT ANESTESI ANESTESI

Ket

FUNGSI (TUJUAN POKOK) JABATAN 1. Memberikan pelayanan anestesia, analgesia dan sedasi yang aman, efektif,berperikemanusiaan dan memuaskan bagi pasien yang menjalani pembedahan, prosedur medis atau trauma yang menyebabkan rasa nyeri, kecemasan dan stres psikis lain. 2. Menunjang fungsi vital tubuh terutama jalan napas, pernapasan, peredaran darah dan kesadaran pasien yang mengalami gangguan atau ancaman nyawa karena menjalani pembedahan, prosedur medis, trauma atau penyakit lain. 3. Melakukan terapi intensif dan resusitasi jantung, paru, otak (bantuan hidup dasar, lanjutan dan jangka panjang) pada kegawatan mengancam nyawa dimanapun pasien berada (ruang gawat darurat, kamar bedah, ruang pulih, ruang terapi intensif/ICU). 4. Menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, asam basa dan metabolisme tubuh pasien yang mengalami gangguan atau ancaman nyawa karena menjalani pembedahan, prosedur medis, trauma atau penyakit lain. 5. Menanggulangi masalah nyeri akut di rumah sakit (nyeri akibat pembedahan, trauma, maupun nyeri persalinan). 6. Menanggulangi masalah nyeri kronik dan nyeri membandel (nyeri kanker dan penyakit kronis). 7. Memberikan bantuan terapi inhalasi HUBUNGAN KERJA JABATAN YANG DIHUBUNGI

UNIT KERJA

MAKSUD HUBUNGAN

JABATAN YANG LEBIH TINGGI INTERNAL INSTANSI 1. Dokter Operator 2.Dokter / dokter Spesilais Lain

1.Kamar Operasi 1.Menerima penugasan, RSUD Curup konsultasi dan pelaporan 2. RSUD Curup 2. konsultasi 3. Koordinasi dan Konsultasi

3.Ka .unit pelayanan dan Keperawatan 3. KaBid Pelayanan 4. Kabid Keperawatan 5. Direktur RSUD

4.Menerima penugasan koordinasi dan Pelaporan

EKSTERN INSTANSI Dokter Anestesi

Spesialis

RSUD M.Yunus Bengkulu

Kosultasi Koordinasi & Pelaporan

JABATAN YANG SETARA INTERNAL INSTANSI 1. Perawat Kamar Operasi 2. Staf Administrasi

Kamar Operasi RSUD Curup

Koordinasi & Pelaporan

Koordinasi & Sinkronisasi

EXTERNAL INSTANSI RSUD Curup

Perawat dan paramedis di unit pelayan dan Keperawatan ALAT/MESIN/BAHAN

Nama Alat/Mesin/Bahan 1. 2. 3. 4.

Mesin Anestesi Monitor Pasien Intubasi set ATK

Akibat Kesalahan 1. 2. 3. 4.

Kematian Pasien Salah Diagnosa Henti Napas Henti Jantung Menghambat Proses kerja

RAHASIA Jenis Kerahasiaan

Akibat jika terjadi kebocoran (bagi Instansi)

Kode Etik profesi

Isu Mall praktek dan Kelalaian

1.Akibat jika terjadi kecelakaan : Kematian Pasien di meja operasi dan kamar operasi 2.Gangguan kesehatan yang mungkin terjadi : Gangguan fungsi Hati Gangguan fungsi Pernapasan Gangguan Fungsi Ginjal Gangguan Metabolisme Sakit punggung dan remautik 3.Kegiatan Pejabat a. Duduk: 30 % b. Berdiri:

40 %

c. Berjalan30 % 4. Tempat kerja a. Di dalam gedung : b. Di luar gedung:

90 %

10 %

5. Kondisi Lingkungan Kondisi a. Suhu b. Penerangan c. Ventilasi

Kurang

Cukup √

Baik √



d. Ketenangan e. Polusi

√ √



f.Keleluasaan luas ruang luas meja 6.

√ √

Alat keselamatan kerja - Masker - Sepatu boot DAFTAR JABATAN Unit Kerja : UPF.Anestesi dan Reanimasi Kamar Operasi RSUD Curup

No

Nama jabatan

iktisar tugas Melaksanakan Tugas dokter spesialis anestesi dan reanimasi di kamar operasi rsud curup dengan mandiri dan tugas limpah

1

Perawat Anestesi

pendidikan

pelatihan

DIII keperawatan Anestesi

Diklat keperawatan Anestesi dan Reanimasi

atau DIV keperawatan Anestesi dan Rea nimasi Dan Mempunyai STR Perawat Anestesi yang masih Berlaku

Syarat jabatan pengalaman Pernah bekerja di bagian Anestesi dan Reanimasi Minimal 5 Tahun

keahlian

keterampilan

Melaksanakan tindakan anestesi selama pra anestesi , intra anestesi , post anestesi ,Melaksanakan tindakan gawat darurat PPGD dan BTCLS

General Anestesi Regional Anestesi ( SAB ) Penanganan Gawat Darurat

STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT DIBIDANG PELAYANAN KAMAR OPERASI DAN ANESTHESI MENURUT KEPMENKES NOMOR : 129/Menkes/SK/II/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT NO. 1

JENIS PELAYANAN Bedah Sentral (Bedah saja)

INDIKATOR

STANDAR

1. Waktu tunggu operasi elektif

1. ≤ 2 hari

2. Kejadian Kematian di meja operasi

2. ≤ 1 %

3. Tidak adanya kejadian operasi salah sisi

3. 100 %

4. Tidak adanya kejadian opersi salah orang

4. 100 % 5. 100 %

5. Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi 6. Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi 7. Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi, dan salah penempatan anestesi endotracheal tube

6. 100 % 7. ≤ 6

:

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF