Amayliana Ajeng Nastiti - Laporan PKL Baru
July 6, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Amayliana Ajeng Nastiti - Laporan PKL Baru...
Description
PEMERIKSAAN PARASIT PADA IKAN HIAS AIR LAUT DI BALAI KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN DENPASAR
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Perikanan pada Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana
AMAYLIANA AJENG NASTITI NIM: 1713521001
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS UDAYANA 2020
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PEMERIKSAAN PARASIT PADA IKAN HIAS AIR LAUT DI BALAI KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN DENPASAR
Menyetujui, Pembimbing
Alfi Hermawati Waskita Sari, S.Pi,. M.P NIP. 19840623 201404 201404 2 001
Mengetahui, Ketua Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana
Dr. Pande Gde S. Julyantoro, S.Si., M S . Si NIP. 19800726 200812 200812 1 005
ii
RINGKASAN
Komoditas Perikanan khususnya untuk Pasar Eksport. Salah satu jenis komoditas perikanan yang akan dipasarkan melalui jalur eksport adalah ikan hias. Keberh Keb erhasil asilan an suatu suatu usaha usaha ikan ikan hias hias air laut laut tidak tidak terlep terlepas as dari dari masalah masalah.. Pemeriksaan Pemeri ksaan Parasit pada ikan meliputi meliputi pemeriksaan pemeriksaan secara patologis patologis maupun kliniss yang meliputi klini meliputi pemeriksaan pemeriksaan lendir, lendir, sirip, usus, dan insang. Balai Karantina Ikan Pengendalian Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan Denpasar merupakan sebuah instansi pemerintah yang bertugas menyelenggarakan perkarantinaan ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, serta keamanan hayati ikan. Praktik Kerja Lapangan (PKL) di BKIPM Denpasar pelaksanaanya pelaksanaanya dimulai dimulai tanggal 06 Januari 2020 hingga dengan 7 Febuari 2020. Bidang kerja yang di lakukan di Laboraturium Parasitologi meliputi beberapa tahapan yaitu, Tahap pencatatan ikan dibuku agenda nekropsi yang disesuaikan dengan lokasi pengiriman ikan. Hasil yang akan didapatkan ialah jumlah, serta jenis parasit yang ditemukan pada ikan hias air laut. Sampel ikan hias air laut yang diperiksa terdiri dari ikan hias yang berasal dari berbagai jenis diantaranya Chrysiptera sp , Pterapogon sp , Chromis sp , Amphirion sp , Dascyllus sp. Jumlah sampel ikan hias air laut yang diperik diperiksa sa selama kegiatan kegiatan PKL sebanyak sebanyak 40 ekor. Parasit Parasit yang ditemukan pada organ sampel ikan air laut diambil dan diletakkan di objek glas yang ditetes ditetesii dengan dengan aquade aquadest. st. Kemudi Kemudian an pengama pengamatan tan sampel sampel dilaku dilakukan kan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x dan 100x. Setelah dilakukan pengamatan dibawah mikroskop, parasit yang ditemukan dite mukan kemudian diidentifikasi dengan menggunakan menggunakan metode metode kunci kunci identifikasi identifikasi pada literatur. Setelah teridentifikasi, data hasil identifikasi yang diperoleh dicatat dalam buku agenda parasit. Ditemukan beberapa jenis parasit yang menyerang ikan hias air laut yaitu Tricodina sp , Opegaster sp, sp, Archigetes sp , dan, Camallanus sp. sp. Keempat jenis parasit ini berasal dari 6 ekor sampel dari total keseluruhan 40 sampel yang diperiksa di BKIPM Denpasar selama Praktek Kerja Lapangan berlangsung. Hasil perhitungan total prevalensi parasit yang menginfeksi adalah sebesar s ebesar 0.15%. Sedangkan Sedangk an Prevalensi Prevalensi dari masing-masing spesies yaitu, sebesar 0.16% untuk untuk spesies Tricodina sp dan Opegaster sp sedangkan untuk spesies Archigetes spesies Archigetes sp dan Camallanus sp sebesar 0.33%.. Berdasarkan hasil perhitungan prevalensi tersebut sampel ikan hias air laut yang diperiksa diperiksa masih tergolong aman untuk diekspor.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan La poran Praktek Kerja Lapangan yang berjudul Pemeriks Peme riksaan aan Parasit Parasit Pada Pada Ikan Ikan Hias Hias Air Laut Di Balai Balai Karant Karantina ina Ikan Dan Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan Denpasar dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Prof. Ir. I Wayan Arthana, M.S., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Universitas Udayana yang telah memberikan memberikan izin untuk untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. 2. Dr. Pande Gde Sasmita Julyantoro, S.Si., M.Si, selaku Kepala Program Studi Manajemen Manajemen Sumberdaya Perairan yang telah memberikan memberikan bimbingan dan arahan. 3. Ibu Ayu Putu Wiweka Krisna Dewi, S.ST.Pi., MP selaku Komisi Praktek Kerja Lapangan yang telah memberikan me mberikan bimbingan dan arahannya untuk melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan. 4. Ibu Alfi Hermawati Waskitasari, S.Pi., M.P selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan memberikan bimbingan bimbingan dan arahannya arahannya untuk melaksanakan melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan. 5.Kepala
BKIPM Denpasar Bapak Ir. Anwar, M.Si yang telah memberikan
ijin PKL, beserta segenap staf BKIPM Denpasar terutama staf di Labo La bora rato tori rium um
Pa Para rasi sito tolo logi gi
BKIP BKIPM M
Denp Denpas asar ar
at atas as
ba bant ntua uan n
da dan n
bimbingannya selama kegiatan kegiata n PKL. 6.Ibu Ide Fammy Panjaitan, Panjaitan, S.Pi selaku Pembimbing Pembimbing Lapangan di Laboratoriu Labor atorium m Parasitolog Parasitologii di BKIPM Denpasar Denpasar yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam kegiatan PKL P KL ini. 7. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan doa dan dukungan secara moral dan materi.
Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat dan dapat memberikan
informa info rmasi si kepada kepada semua semua pihak, pihak, khususn khususnya ya bagi bagi Mahasi Mahasiswa swa Progra Program m Studi Studi Mana Ma naje jeme men n Sumb Sumber erda daya ya
Pe Pera rair iran an
Fa Faku kult ltas as
iv
Kela Kelaut utan an
da dan n
Pe Peri rika kana nan n
Universitas Udayana. Meskipun masih terdapat kekurangan didalamnya penulis menerima kritik dan saran guna perbaikan penulisan untuk selanjutnya.
Denpasar , Febuari 2020
Penulis
v
DAFTAR PUSTAKA HALAMAN JUDUL…………………………………………………………. i HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………… ii RINGKASAN…………………………………………………………………. iii KATA PENGANTAR………………………………………………………… iv DAFTAR ISI………………………………………………………………….. vi DAFTAR TABEL……………………………………………………………. vii DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… ……………………………………………………… viii DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… ix I. PENDAHULUAN………………………………………………………… 1 1.1 Latar Latar Belaka Belakang… ng………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… …………… …… 2 1.2 Maksud dan Tujuan………………………………………………………… Tujuan………………………………………………………… 3 1.3 Kegunaan…………………………………………………………………… Kegunaan…………………………………………………………………… 3 1.4 Tempat……………………………………………………………………… Tempat……………………………………………………………………… 3 1.5 Jadwal dan Waktu PKL……………………………………………………. PKL……………………………………………………. 3 II II.. TINJ TINJAU AUAN AN PRAK PRAKTE TEK K KERJ KERJA A LAPA LAPANG NGAN AN…… ………… ………… ………… ……… … 5 2.1 Sejara Sejarah h Balai Balai Karant Karantina ina Ikan Ikan Pengen Pengendal dalian ian Mutu Mutu dan Keaman Keamanan an Hasil Hasil
Perika Per ikanan nanDen Denpas pasar ar (BKIPM (BKIPM Denpas Denpasar)… ar)………… ……………… ……………… ……………… …………… …… 5 2.2 Struktur Organisasi……………………………………………………… 8 2.3 Kegiata Kegiatan n Umum…… Umum…………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……… 10 III. PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN………………… 12 3.1 Bidang Kerja……………………………………………………………… 12 3.2 Pelaks Pelaksana anaan an Kerja… Kerja………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……… 12 3.2.1 Alat dan Bahan Kegiatan PKL…………………………………….. 12 3.2.2 Prosedur Kerja Kegiatan PKL……………………………………… 12 3.2.3 3.2.3 Hasil Hasil Pemeri Pemeriksa ksaan an Parasit Parasit……… ……………… ……………… ……………… ……………… …………. …. 15
3.3 22 3.4 3.4 22
Kendal Kendalaa Cara Cara
Yang Yang
Meng Mengat atasi asi
dihada dihadapi… pi………… ……………… ……………… ……………… ……………… ……………… ………… … Masal Masalah ah…… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………. ….
IV. PENUTUP……………………………………………………………….. 4.1 Kesimpulan……………………………………………………………….. Kesimpulan……………………………………………………………….. 4.2 Saran……………………………………………………………………… Saran………………………………………………………………………
24 24 24
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 25 LAMPIRAN ………………………………………………………………….. 26
vi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan PKL di BKIPM Denpasar………………………... 3 2.1 Wilayah Kerja BKIPM Denpasar…………………………………… 5 2.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Bagian di BKIPM Denpasar Tahun 2019……………………………………………………………………... 2019…………………………………………… ………………………... 8 2.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Wilayah Kerja Tahun 2019…………. 9
vii
2.4 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2019……. 9 3.1 Alat dan Bahan Kegiatan PKL………………………………………12 3.2 Hasil Pemeriksaan Parasit…………………………………………...15
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1 Peta PKL…………………………………………… 2 .1 2. Denpasar…………………………………
Lokasi Gedung
BKIPM
3 5 7 11 14 15 20 21 21 22
viii
2.2 Struktur Organisasi di BKIPM Denpasar…………………… 2.3 Alur Pelayanan di BKIPM Denpasar……………………… 3.1 Pengukuran pada sampel…………………………………… 3.2 Jenis Ikan yang digunakan selama PKL…………………… 3.3 Camallanus Camallanus pada pada pembesaran Mikroskop 100x…………… Tricodina pada pada pembesaran Mikroskop 40x………………… 3.4 Tricodina Opegaster pada pada pembesaran Mikroskop 40x………………… 3.5 Opegaster 3.6 Archigetes Archigetes pada pada pembesaran Mikroskop 40x……………… 40x………………
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran I Dokumentasi Pemeriksaan Parasit……………………………… 26
x
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Keamanan Hasil Perikanan merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan untuk unt uk Komodi Komoditas tas Perika Perikanan nan khusu khususny snyaa untuk untuk Pasar Pasar Ekspor Eksport. t. Salah Salah satu jenis jenis komoditas perikanan yang akan dipasarkan melalui jalur eksport adalah ikan hias. Keberhasilan Keberh asilan suatu usaha ikan hias air laut laut tidak tidak terlepas dari masalah parasit ikan. Meskipun Meskipun jarang terjadi pada kolam-kolam yang terawat dengan baik, wabah parasit parasit yang menyerang menyerang ikan hias air laut dapat menimbul menimbulkan kan kerugian kerugian besar bagi para pelaku usaha perikanan karena sering menyebabkan kematian ikan secara massal karena, parasit merupakan salah satu jenis penyakit penyakit ikan yang dapat menyebabkan kerugian (Handajani, 2010).
Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki iklim sangat mendukung
perkembang parasit. Penyakit pada ikan yang disebakan oleh parasit biasanya sulit untuk dideteksi karena terdapat banyak parasit yang dapat menimbulkan penyakit dengan gejala yang sama. Kerugian yang ditimbulkan oleh parasit bergantung pada beberapa faktor, yaitu umur biota, persentase populasi yang terserang penyakit, penyakit, parahnya penyakit, penyakit, dan adanya infeksi infeksi sekunder (Mulia , 2011).
Pemeriksaan Pemeriksaan Parasit pada ikan meliputi meliputi pemeriksaan pemeriksaan secara patologis patologis
maupun maupu n klinis klinis yang meliputi meliputi pemeriksaan pemeriksaan lendir, sirip, usus, dan insang. Balai Karantina Karanti na Ikan Pengendalian Pengendalian Mutu Dan Keamanan Keamanan Hasil Perikanan Denpasar merupakan merupa kan sebuah instansi pemerintah pemerintah yang bertugas menyelenggarakan menyelenggarakan kegiatan karantinaan kegiatan karantinaan ikan, pengendalian pengendalian mutu dan keamanan keamanan hasil perikanan, serta keamanan hayati ikan. Berdasarkan pada Surat Sekertaris Jendral Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : 1660/4.a2/LP/06/09 Tanggal 12 Juni 2009., dan yang diperbaharui LP 428 IDN dari tanggal 12 Desember 2013 s/d 11 Desember 2017 yang menyatakan bahwa BKIPM Denpasar adalah laboratorium penguji dengan mengimplementasikan ISO/IEC 17025:2008 secara konsisten. Studi pemeriksaan parasit di BKIPM Denpasar sangat di dukung oleh adanya a danya Laboraturium Parasit yang memadai
maka, untuk untuk memperdalam memperdalam studi tentang pemeriksaan pemeriksaan
parasit dilakukanlah Praktek Kerja Lapangan (PKL) agar dapat menambah ilmu dan memperdalam studi pemeriksaan parasit di BKIPM Denpasar.
1
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan dari diadakanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini
adalah 1. Agar dapat dapat menambah ilmu mengenai pemeriksaan parasit ikan. 2. Menambah keterampilan dan dan pegalaman kerja kepada mahasiswa dalam rangka menerapkan, membandingkan teori yang didapat saat perkuliahan dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan, dan mengidentifikasi masalah yang sesuai dengan bidang ilmu Manajemen Sumberdaya Perairan.
1.3 Kegunaan
Dengan adanya kegiatan PKL pihak mahasiswa dari Manajemen Sumberdaya
Perairan dan BKIPM Denpasar mendapatkan beberapa manfaat, yakni: 1. Manfaat untuk Mahasiswa a Menciptakan dan menumbuhkan sikap tanggung jawab dan kedisiplinan dalam memasuki dunia kerja yang ya ng sesungguhnya. b. Menambah pengetahuan, wawasan, pengalaman dan kemampuan yang tidak didapatkan sepenuhnya dalam perkuliahan.
2. Manfaat untuk Fakultas Kelautan dan Perikanan a. Men Mengeta getahu huii se seb ber erap apaa besa besarr pera peran n te tena naga ga pen enga gaja jarr dala dalam m memberikan materi perkuliahan kepada mahasiswa sesuai dengan perkembangan yang terjadi di dunia kerja. b. Mengetahui
tingkat
kemampuan
dasar
mahasiswa,
yaitu
pengetahuan mahasiswa sesuai dengan bidangnya yang didapat selama perkuliahan dan menerapkannya didalam dunia kerja.
3. Manfaat untuk Instansi
a. Menjalin kerja sama dengan pihak Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana sehingga terwujud hubungan yang baik dengan dunia pendidikan.
2
1.4 Tempat
Tempat dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL) bertempat di Balai
Karantina Karan tina Ikan Pengendalian Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Perikanan Denpasar, Bali. BKIPM Denpasar terletak di Jalan Sunset Road No.777 Kuta, Badung-Bali. Terletak di kawasan wisata Kuta dan da n cukup dekat dengan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Batas wilayah BKIPM Denpasar disebelah Barat terdapat SPBU, Sebelah Timur terdapat timur berbatasan dengan Jalan Raya Sunset Road dan Carrefour, Carrefou r, dan sebelah barat berbatasan dengan penduduk penduduk dan persawahan. persawahan. Peta Lokasi BKIPM Denpasar disajikan pada gambar 1.1 berikut.
Gambar 1.1 Peta Lokasi PKL 1.5 Jadwal dan Waktu PKL
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan pada bulan Januari hingga Februari
selama sela ma 24 hari hari kerja kerja sejak sejak tangga tanggall 06 Januari Januari 20 2020 20 hingga hingga7 7 Febuar Febuarii 2020. 2020. Kegiatan Kerja yang dilakukan dilakukan di BKPIM Denpasar dimulai pada pukul pukul 08.00 08.00 -16.00 -16.0 0 WITA setiap setiap hari Senin hingga Jumat dan terdapat terdapat kegiatan piket pada pada hari Sabtu yang dimulai dari pukul 09.00 – 13.00 WITA yang disesuaikan dengan jam kerja di BKIPM Denpasar. Berikut ini merupakan Jadwal dan Waktu pelaksanaan kegiatan PKL di BKIPM Denpasar yang disajikan pada Tabel 1.1 Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan PKL di BKIPM Denpasar
No
Kegiatan
Januari 2020 1
2
3
3
4
Februari 2020 1
2
3
4
Maret 2020 1
2
3
4
1
Pengenalan alat dan pemaparan materi
2
Pelaksanaan Kegiatan PKL
3
Penyusunan La Laporan
4
II. TINJAUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2.1 Sejarah Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Denpasar (BKIPM Denpasar)
Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan
(BKIPM) Denpasar terletak terl etak di Jl. Sunset Road No. 77, Kuta, Badung, Bali. Awaln Aw alnya ya be bern rnam amaa UPT UPT (Uni (Unitt Pelak Pelaksan sanaa aan n Tekni Teknis) s) Karan Karanti tina na Ik Ikan an ya yang ng bergabung
dengan
Karantina
Tumbuhan
dibawah
Departemen
Pertanian
berdasarkan SK Mentan No.519/Kpts/OT.210/VIII/1988. No.519/Kpts/OT.210/VIII/1988. Saat itu hanya terdapat 5 UPT Karantina Ikan di Indonesia, salah satunya di Bali. Keputusan Presiden No. 37 tahun 2001 menyatakan bahwa pada tahun 2001 wewenang perkarantinaan perkarantinaan ikan beralih dari Departemen Pertanian ke Departemen Kelautan dan Perikanan.
Gambar 2.1 Gedung BKIPM Denpasar (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Status UPT Karantina Ikan Pada tanggal 30 Juli 2004 berubah menjadi
Stasiun Karantina Ikan Kelas I, Bali sesuai dengan terbitnya Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : KEP 32/MEN/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis Karantina Ikan I kan sehingga memiliki Petugas Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional bertugas mencegah masuk dan tersebarnya Hama dan Penyakit Ikan (HPI) atau Hama dan Penyakit Ikan Karantina Karant ina (HPIK) di wilayah Provinsi Bali Pada tahun 2008, terbit Peraturan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Perikana n Nomor PER.21/MEN/2008 PER.21/MEN/2008 tentang Organisai Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis Karantina Ikan nama Stasiun Karantina Ikan Kelas I Ngurah Rai, Bali menjadi Balaii Karant Bala Karantina ina Ikan Ikan Kelas Kelas I Ngurah Ngurah Rai, Rai, Bali Bali dan mengala mengalami mi pening peningkata katan n
5 5
kegiatan Operasional dan pelayanan. pelayana n. Tanggal 25 September 2011, Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Perikanan Nomor Nomor PER.21/ME PER.21/MEN/200 N/2008 8 dicabut dicabut seiring dengan den gan
terbit terbitnya nya
Peratur Peraturan an
Menteri Menteri
Kelautan Kelautan
dan
Perikan Perikanan an
Nomor Nomor
PER.25/MEN/ PER.2 5/MEN/2011 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Teknis Karantina Karanti na Ikan, Pengendalian Pengendalian Mutu dan Keamanan Keamanan Hasil Perikanan. Perikanan. Terbitnya Peraturan Menteri tersebut mengakibatkan peningkatan status Balai Bala i Karantina Ikan Kelas I Ngurah Rai, Bali menjad menjadii Balai Karantina Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keaman Keamanan an Hasil Perikanan Perikanan Kelas I, Denpas Denpasar ar yang yang selanju selanjutnya tnya disebu disebutt sebagai Balai KIPM Kelas I, Denpasar.
Keluarnya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 54/PERMEN-
KP/2017
pada tanggal 20 November 2017 tentang Organisasi dan Tata T ata Kerja
Unit Pelaksana TeknisKarantina Ikan, Pengendalian Mutu, Dan Keamanan Hasil Perikana Peri kanan n Kemente Kementerian rian Kelauta Kelautan n dan Perik Perikanan anan.. Pengendalian Pengend alian tugass tuga
Mutu
dan
menyelen menyelengga ggarak rakan an
Keamanan Keamanan
Balai Balai
Karanti Karantina na
Hasil Perikanan Perikanan (BKIPM) (BKIPM) mempunyai mempunyai
perkaran perkarantin tinaan aan
ikan, ikan, pengen pengendal dalian ian mutu mutu dan
keamanan hasil perikanan, serta keamanan hayati ikan. Dalam tugas
tersebut,
BKIPM
Denpasar
dituntut
melaksanakan
untuk melaksanakan secara
prudent, transparan, akuntabel, efektif dan efisien sesuai dengan prinsip
good
Ikan, Ikan,
prinsip•
governance. Nama Balai KIPM Kelas I Denpasar berubah
nama menjadi Balai Bala i Karantina Ikan Pengendalian Mutu M utu Dan Keamanan Hasil Perikanan Perikan an (BKIPM) Denpasar. Denpasar. BKIPM Denpasar Denpasar memiliki memiliki 3 wilayah kerja yaitu sebagai berikut Tabel 2.1 Wilayah Kerja BKIPM Denpasar NO.
NAMA UPT
LOKASI
WILAYAH KERJA
Wilayah Kerja 1. Karantina Ikan
Pelabu Pel abuhan han Laut Laut Benoa-B Benoa-Bali ali Benoa, Benoa, Denp Denpasar asar
Benoa (03.1) Gilimanuk Pengambengan,
Wilayah Kerja 2. Karantina Ikan Gilimanuk (03.2)
Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk
Jembrana Celukan Buleleng
6
Bawang,
3
Wilayah Kerja
Padang Bai,
Karantina Ikan
Pelabuhan Padang Bai-Bali Karangasem
Padang Bai (03.3)
Denpasar
(Sumber : Laporan Kegiatan Operasional Operas ional dan Administrasi BKIPM, 2020 Aspek yang berkaitan dengan visi KKP sesuai dengan mandat yang diberikan kepada BKIPM adalah dukungan untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat b erdaulat dan mand mandiri iri da dalam lam mema memasti stika kan n pr prod oduk uk pe peri rikan kanan an ya yang ng be berk rkual ualit itas as da dan n berwawasan lingkungan. Oleh karena itu, BKIPM menetapkan visi pembangunan karantina karant ina ikan, pengendalian pengendalian mutu dan keamanan keamanan hasil perikanan Tahun 20152019, yaitu: “ Hasil Perikanan Yang Sehat Bermutu, Bermutu, Aman Dan Terpercaya”. Terpercaya”. Misi yang diemban oleh BKIPM untuk mewujudkan visi tersebut adalah: 1. Mewujudkan produk perikanan yang berdaya saing
melalui
penjaminan persyaratan mutu produk hasil perikanan. 2. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan melalui pengendalian Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK) dan jenis agen yang dilindungi, dilarang dan dibatasi. 3. Mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang yang sejahtera, maju, mandiri melalui pola konsumsi konsumsi ikan yang bermutu serta serta budidaya ikan yang bebas dari hama dan penyakit. Di Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Hasi l Perikanan (BKIPM) Denpasar, terdapat beberapa sarana prasarana yang mendukung kinerja selama PKL sebagai berikut :
a. Ruang Media b. Ruang Virologi c Ruang Parasit d. Ruang Mikrobiologi e. Ruang Hispatologi f. Ruang Sterilisasi g. Ruang Penerimaan Sample h. Ruang Lab.Kualitas Air i. Ruang Logam Berat
7
Selain laboratorium, Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu Dan Keamanan
Hasil Perikanan (BKIPM) Denpasar memiliki sarana penunjang yaitu : a. Perpustakaan b. Museum c. Ruangan VIP dan Ruangan Pertemuan d. Mushola
2.2 Struktur Organisasi
Unsur paling penting dalam menjalankan suatu organisasi dimana kemampuan
pegawainya dalam menjalankan segala aktivitas kegiatan teknis dan admisnistrasi akan menjadi faktor penentu keberhasilan sebuah organisasi untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara optimalStruktur organisasi BKIPM Denpasar Pada tahun 2018, dipimpin oleh Bapak Ir. Anwar, M.Si, dibantu oleh Kepala Sub Bagian Usaha Bapak Kusmayadi, S.Pi, Kasie Tata Pelayanan Bapak I Nyoman Suardana, Suarda na, S.Pi, Koordinator Koordinator Fungsional Ibu Indirawati Indirawati Fairwandari, Fairwandari, S.Pi, dan Kepala Seksi Pengawasan, Pengendalian dan Informasi Ibu Yuni Irawati Wijaya, S.Pi., M.Si. Struktur organisasi di Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Denpasar terdapat pada gambar 2.2
Kepala BKIPM Denpasar
Ir. Anwar, M.Si
Kepala Sub Bagian Usaha
Kusmayadi, S.Pi, M.P
Kasie Tata Pelayanan
I Nyoman Suardana, S.Pi
Koordinator Fungsional
Indirawati Fairwandari, S.Pi
Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Informasi
Yuni Irawati Wiaya, S.Pi, M.P
Gambar 2.2 Struktur Organisasi di BKIPM Denpasar
8
9
Jumlah pegawai dan lingkup lingkup satuan kerja di Balai Karantina Karantina Ikan
Pengendalian Pengen dalian Mutu Dan Keamanan Keamanan Hasil Perikanan Perikanan (BKIPM) Denpasar sampai dengan tahun 2019 sebanyak 49 pegawai tetap dapat dilihat pada Tabel 2.2 Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Bagian di BKIPM Denpasar pada
Tahun 2019 No 1. 2.
Bagian
Kepala Balai Kepala Seksi
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Pengendalian Informasi Kepala Sub Bagian Usaha Kasie Tata Pelayanan PHPI Ahli Madya PHPI Penyelia PHPI Ahli Muda Pengawas Mutu Perikanan Ahli Madya
Pengawasan
9 a aKsoM muptuutePreA tam 1.0. P Preanngaatw rih kalinPaenrM udaa 11. PHPI Ahli Pertama 12. 12. PHPI PHPI Pe Pela laks ksan anaa Lanj Lanjut utan an 13. Pranata Komputer Pelaksana Lanjutan 14. PH PHPI Pelaksana 15. Arsiparis Terampil 16. Pengawas Mutu Pelaksana 17. Fungsional Umum Jumlah
dan
Jumlah 1 1
1 1 2 2 11 1 1 1 3 8 1 1 1 1 11 49
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya agar optimal, jumlah pegawai
di BKIPM Denpasar pada tahun 2018 sebanyak 51 orang yang terbagi menjadi 5 wilayah kerja disajikan pada (Tabel 2.3). Pegawai paling banyak ditempatkan di wilayah kerja BKIPM Denpasar yaitu sebanyak 41 orang pegawai, sedangkan jumlah pegawai paling sedikit ditempatkan di Pelabuhan Penyebrangan Padang Bai yakni 1 orang pegawai. Jumlah pegawai yang ditempatkan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai di sebanyak 3 orang pegawai, 2 orang pegawai ditempatkan di Pelabuhan Pelabuh an Laut Benoa, dan 7 orang pegawai di tempatkan tempatkan di Pelabuhan Pelabuhan Penyebra Peny ebranga ngan n Giliman Gilimanuk. uk. Sedang Sedangkan kan jumlah jumlah pegawa pegawaii berdasar berdasarkan kan tingkat tingkat pendidikan pada tahun 2019 disajikan pada tabel 2.3 dan 2.4 di b bawah awah ini
10
Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Wilayah Kerja pada Tahun 2019 No 1. 2. 3. 4.
Wilayah Kerja BKIPM Denpasar Pelabuhan Penyebrangan Padang bai Pelabuhan Laut Benoa Pelabuhan Penyebrangan Gilimanuk
Jumlah
Jumlah 41 1 2 7 51
Tabel 2.4 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tungkat Pendidikan pada Tahun 2019 No Pendidikan 1. S2 2. D4/S1 Perikanan/Dokter Hewan 3. D3 4. SPMA/SUPM/SPP 5. SMA/SMU/MAN 6. SLTP Jumlah
Jumlah 8 20 10 3 5 1 51
2.3 Kegiatan Umum
Kegiatan Umun yang dilakukan di Balai Karantina Ikan Pengendakian Mutu Dan Da n Keam Keaman anan an Hasil Hasil Perik Perikan anan an (BKI (BKIPM PM)) Denp Denpasa asarr ad adal alah ah pe pela laya yana nan n uj ujii labo laborat rator oriu ium. m. Menu Menuru rutt Pera Peratu tura ran n Ment Menteri eri Kela Kelaut utan an da dan n Pe Peri rika kana nan n Nomo Nomor r 33/PER 33/ PERMEN MENKP/ KP/20 2014 14 tentan tentang g Instal Instalasi asi Karant Karantina ina Ikan, Ikan, Alur Alur pelaya pelayanan nan uji laboratorium di Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Denpasar meliputi : 1. Pengisian Formulir secara Online Oleh Pengguna Jasa Setiap pengajuan permohonan, pengguna jasa wajib mengisi formulir permohonan secara online. Kemudian petugas memeriksa berkas untuk dilakukan pengujian sesuai dengan negara tujuan yangmempersyaratkan pemeriksaan. Petugas memberi kode sesuai dengan jenis dan pemeriksaan. 2. Pemeriksaan sampel
Sampel Sampel yang yang telah telah diterima diterima oleh petugas petugas dibawa dibawa ke ke laborato laboratorium rium untuk untuk
dinekropsi kemudian diuji penyakitnya sesuai dengan target penyakit uji yang terte tertera ra pa pada da fo form rmul ulir ir pe perm rmoh ohon onan an pe peng nguj ujia ian n sa samp mpel el se sesu suai ai de deng ngan an ne nega gara ra bersyarat. Target penyakit yang diuji terdiri virus, bakteri, dan parasit. Penentuan
11
jenis target yang diuji dengan ikan sampel disesuaikan dengan pemeriksaan Kepmen No. 80 Th 2015 dan Kepmen No. 58 Th 2016 3. Laporan Hasil Uji Laboraturium
Laporan hasil uji diberikan setelah selesai dilakukan tahap pemeriksaan
sampel ikan kemudian kemudian laporan laporan hasil uji tersebut tersebut dicetak dicetak dan diserahkan diserahkan kepada petugas pembuat sertifikat kesehatan ikan. Costumer wajib mengambil sertifikat tersebut dan menbayar PNBP. Adapun alur pelayanan pengujian parasit, virus, dan bakteri di BKIPM Denpasar disajikan pada Gambar Gambar 2.3 berikut
. Gambar 2.3 Alur Pelayanan di BKIPM Denpasar III. PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 3.1 Bidang Kerja
Praktik Kerja Lapangan (PKL) di BKIPM Denpasar pelaksanaanya dimulai tanggal 06 Januari 2020 hingga dengan 7 Febuari 2020. Bidang kerja yang di lakukan di Laboraturium Parasitologi meliputi beberapa tahapan yaitu, Tahap pencatatan ikan dibuku agenda nekropsi yang disesuaikan dengan lokasi pengiriman ikan . Kemudian Ikan akan diukur berat dan Panjangnya. Lalu diambil organ ikan yang telah diletakkan diatas objek glass glass ditetesi NaCl dan diamati dibawah mikroskop.
12
3.2 Pelaksanaan Kerja
Pelak Pelaksan sanaan aan Prakt Praktek ek Kerja Kerja Lapa Lapang ngan an (PKL) (PKL) di Balai Balai Kara Karant ntina ina Ik Ikan, an, Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan Denpasar adalah mempelajari tentang cara pemeriksaan parasit pada ikan hias air laut dan pemeriksaan parasit yang ditemukan pada ikan hias air laut. Hasil yang akan didapatkan ialah jumlah, serta jenis parasit yang ditemukan pada ikan hias air laut. Sampel ikan hias air laut yang diperiksa selama kegiatan PKL berjumlah 40 ekor. 3.2.1 Alat dan Bahan Kegiatan PKL
Adapun Alat dan Bahan yang digunakan ketika PKL disajikan dalam Tabel 3.1 Tabel 3.1 Alat dan Bahan Kegiatan PKL No. Alat dan bahan Alat
Kegunaan
1. Dissecting 1. Dissecting Set
Untuk Pembedahan sampel ikan
2. Nampan 3. Timbangan
Untuk Pembedahan sampel ikan Untuk menghitung bobot sampel ikan
4. Objek Glass Glass
Untuk menempatkan objek yang akan dianalisa
5. Mikroskop
Untuk mengamati objek yang akan dianalisa
Bahan 1. NaCl
Sebagai bahan Pengujian
2. Alkohol 70%
Untuk mensterillkan
3. Sampel Ikan
Sebagai Objek Pengujian
4. Aquades
Untuk mensterillkan
3.2.2 Prosedur Kerja Kegiatan PKL
a. Sterilisasi alat Sterilisasi adalah proses pembersihan pada alat yang yang akan digunakan digunakan dengan menggunakan alkohol 70%. Alat yang akan digunakan untuk pemeriksaan parasit pada ikan air laut seperti dissecting set, cawan petri, gelas ukur, pipet tetes, nampan dan objek glass disemprotkan dengan menggunakan akohol 70%. Tujuan
13
dilakukannya dilaku kannya sterilisasi adalah untuk membersihkan membersihkan alat-alat atau bahan dari segala bentuk kontaminasi dari mikroba. b. Pencatatan pada Buku agenda Sampel komoditas uji yang masuk didata pada buku agenda nekropsi, dicatat nama ikan, gejala klinis, panjang dan berat. Pencatatan diurutkan sesuai tanggal pengambilan sampel sehingga dimungkinkan sampel yang diperoleh pada hari yang sama dicatat pada tanggal yang berbeda. c. Pengukuran sampel
Pengukuran sampel dilakukan dengan tujuan agar mengetahui panjang dan
berat ikan sampel. Pada saat pengukuran digunakan penggaris dan pengukuran berat digunakan timbangan analitik.Adapun pengukuran sampel dapat disajikan pada gambar 3.1 berikut
(a.) Pengukuran berat
(b.) Pengukuran Panjang
Gambar 3.1 Pengukuran pada sampel (Sumber : Dokumentasi Pribadi) d. Proses Nekropsi Sampel
Metode nekropsi (pembedahan) pada ikan air laut menggunakan alat berupa
gunting dan pinset. pinset. Sebelum Sebelum ikan dinekropsi dinekropsi ikan akan dissecting dissect ing set yaitu gunting melalui melal ui proses proses scrapping (pe (penge ngerok rokan) an) terlebi terlebih h dahulu dahulu.. Proses Proses penger pengeroka okan n dilakukan dengan cara mengeruk lendir ikan dari arah kepala sampai ke ekor, kemudian lendir diletakan di objek glass. glass. Organ insang, operculum operculum,, sirip ekor dan usus pada ikan diambil dan diletakan pada objek glass. glass. Sampel berupa potongan insang, usus, operculum dan sirip ekor diletakkan pada objek glass kemudian ditetesi air yang berasal dari sampel tersebut dengan menggunakan pipet tetes. e. Pengamatan di bawah mikroskop
14
Objek glass yang glass yang didalamnya terdapat organ ikan hias air laut diamati
dibawah mikroskop kemudian kemudian pengamatan pengamatan sampel dilakukan menggunakan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x dan 100x. Setelah dilakukan dil akukan pengamatan dibawah mikroskop, parasit yang ditemukan kemudian diidentifikasi dengan menggunakan menggu nakan metode metode kunci identifikasi pada literature, literature, setelah teridentifikasi teridentifikasi data hasil identifikasi yang diperoleh dicatat dalam buku agenda parasit. Adapun pada Gambar 3.2 dibawah ini disajikan jenis Ikan yang digunakan ketika PKL di BKIPM Denpasar berlangsung
(a.) A. ocellaris
( b.) b.) Chrysiptera sp
( c.) Stregaster sp
(d.) d.) Pomancentrus Pomancentrus coelestis
(e.) Dascyllus (e.) Dascyllus carneus
( f.) Pterapogon f.) Pterapogon sp sp
(g.) Dascyllu Dascyllu trimacullatus (h.) Chrysiptera parasema Gambar 3.2 Jenis Ikan yang diperiksa selama PKL (Sumber : Dokumentasi Pribadi) 3.2.3 Hasil Pemeriksaan Parasit
Adapun Hasil pemeriksaan parasit pada ikan hias laut terdapat pada tabel 3.2
berikut. Tabel 3.2 Hasil Pemeriksaan Parasit di BKIPM Denpasar No
Tanggal
Nama Spesies
W
P
15
Gejala
Organ
Klinis
Target
Hasil
1
07/01/20 P. coelestis
1.4
3 .5
Normal
-
Negatif
2.
07/01/20 P. coelestis
1.2
3
Normal
-
Negatif
3.
07/01/20 P. coelestis
1.3
3 .2
Normal
-
Negatif
2.
08/01/20 Dasilus
1.0
3
Normal
-
Negatif
1.5
4 .5
Normal
-
Negatif
1.0
4
Normal
Usus
1.0
4
Normal
-
Negatif
Corneus 3.
13/01/20 Chromis Viridis
4.
13/01/20 Chrysiptera
Camallanus sp
Starcki 5.
15/01/20 Chrysiptera Cyanea
6.
15/01/20 Pterapogon sp
1.5
5 .5
Normal
-
Negatif
7.
15/01/20 Chrysiptera
1.5
4
Normal
-
Negatif
Parasema 8.
15/01/20 Pomdancitus Sp
2.0
3 .5
Normal
-
Negatif
9.
15/01/20 Dascyllus trimaculatus
1.0
4
Normal
-
Negatif
10
15/01/20 Dascyllus trimaculatus
1.5
3 .5
Normal
-
Negatif
11
15/01/20 Dascyllus carneus
1.5
3 .5
Normal
-
Negatif
12
15/01/20 Abudefdof sp.
1.5
3 .5
Normal
-
Negatif
13
16/01/20 Dascyllus trimaculatus
1.0
4
Normal
-
Negatif
14
16/01/20 Chrysiptera cyanea
1.0
4
Normal
Usus
15
16/01/20 Chromis viridis
0.5
3 .5
Normal
-
16
Archigetes sp Archigetes sp
Negatif
16
16/01/20 Chrysiptera parasema
1.5
4
Sirip
Usus
Archigetes sp Archigetes sp
geripis 17.
17/01/20 Pterapogon sp
0.5
4
Normal
-
18.
20/01/20 Chrysiptera parasema
1.5
4
Normal
Usus
19.
20/01/20 Dascyllus trimaculatus
2.0
4
Normal
-
Negatif
20.
20/01/20 Chrysiptera parasema
1.5
4
Normal
-
Negatif
21.
20/01/20 P. coelestis
1.5
5
Normal
-
Negatif
22.
20/01/20 Stregaster sp
3.5
5
Normal
-
Negatif
23.
21/01/20 Chrysiptera sp
1.5
3 .5
Normal
-
Negatif
24
21/01/20 Chrysiptera sp
1.0
4 .6
Normal
-
Negatif
25
22/01/20 Chromis sp
0.5
3
Sirip
Usus
Negatif
Opegaster sp
Camallanus sp Camallanus sp
Ekor 26
23/01/20 D.coerneus
1.0
3
Normal
-
Negatif
27
23/01/20 sp Chrysipteras
1.0
3
Normal
-
Negatif
28
28/01/20 A. Ocellaris
1.0
4
Normal
-
Negatif
29.
30/01/20 Chrysiptera Parasema
1.5
3 .5
Normal
-
Negatif
30.
30/01/20 Dascyllus trimaculatus
1.0
3 .5
Normal
-
Negatif
31.
30/01/20 D. metanurus
1.1
3 .5
Sirip dorsal
17
Insang
Trichodina sp Trichodina sp
32.
04/02/20 Escarius sp
1.5
6 .5
Normal
-
Negatif
33.
04/02/20 Apogon sp
1.5
5
Normal
-
Negatif
34
05/02/20 Dascyllus trimaculatus
1.5
3
Normal
-
Negatif
35
05/02/20 Dascyllus Carneous
2.0
4
Normal
-
Negatif
36
05/02/20 Abudefdof sp
3.0
4
Normal
-
Negatif
37
06/02/20 Dascyllus trimaculatus
1.0
3 .8
Normal
-
Negatif
38
06/02/20 A. Ocellaris
0.9
3 .2
Normal
-
Negatif
39
06/02/20 A. Ocellaris
0.5
2 .8
Normal
-
Negatif
40
06/02/20 A. Ocellaris
1.0
3 .2
Normal
-
Negatif
Data parasit yang ditemukan pada saat pemeriksan sampel kemudian dicatat
dan dihitung jumlah parasit dan jenisnya. Untuk mengetahui tingkat serangan parasit pada ikan, dapat dianalisis dengan menghitung prevalensi (Rumag Rumagia. ia. S, 2001).
P = N/n x 100%
Dimana : P : Prevalensi N : Jumlah sampel yang terinfeksi n : Jumlah sampel yang diamati
18
Jumlah sampel ikan air laut yang terinfeksi parasit pada saat pemeriksaan sebanyak 6 ekor ikan dari 40 ekor sampel ikan hias air laut. Parasit yang ditemu dit emukan kan antara antara lain : Tr Tric icod odin ina a sp , Opegaster sp , Archigetes sp , dan, Camallanus sp sp..Adapun Hasil Prevalensi total dan Prevalensi spesies ikan hias di BKIPM Denpasar adalah sebagai berikut. No
∑ Total
∑ Terinfeksi
40
6
1. Total
Prevalensi (6/40)x100%= 15%
2. Tricodina sp
1
6
(1/6)x100%= 16%
3. Opegaster sp
1
6
(1/6)x100%= 16% (2/6)x100%=
4 Archigetes sp
2
6
5. Camallanus sp
2
6
33% (2/6)x100%= 33%
Berdasarkan pada hasil perhitungan prevalensi maka, total prevalensi parasit
yang menginfeksi adalah sebesar 15%. Sedangkan Prevalensi dari masing- masing spesies yaitu, sebesar 16% untuk spesies Tricodina sp dan Op Opeg ega aster ster sp sedang sed angkan kan untuk untuk spesies spesies Archigetes sp sp dan Camallanus sp sp seb sebesar esar 33%. 33%. Berdasarkan hasil perhitungan prevalensi tersebut sampel ikan hias air laut yang diperiksa masih tergolong aman untuk diekspor karena termasuk dalam kategori sangat jarang. Berikut merupakan klasifikasi dan deskripsi umum mengenai jenis parasit yang ditemukaan pada saat pemeriksaan sampel ikan air laut selama kegiatan Praktek Praktek Kerja Kerja Lapang Lapang di Balai Karantina Ikan Pengendalian Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan berlangsung:
1.Camallanus 1.Camallanus Klasifikasi Camallanus menurut Soulsby,1986 adalah sebagai berikut. Kingdom : Animalia Filum
: Nemathelmites
19
Kelas
: Nematoda
Ordo
: Camallanoidea
Family
: Camallanidae
Genus
: Camallanus
Camallanus pada pada pembesaran Mikroskop 100x Gambar 3.3 Camallanus
Camallanus sp. ini memiliki ciri khas yaitu memiliki suatu buccal kapsul
yang dilapisi kutikula kutikula yang tebal dan sepasang lekukan pada buccal kapsul. kapsul. Mulutnya seperti penjepit yang kuat, berbingkai yang dikelilingi oleh buku-buku semacam tanduk. Bentuk seperti ini akan membuat parasit ini dapat memegang dengan kuat ke dinding usus dan tidak dapat lepas. Tempat berkaitnya cacing ini pada usus dapat terjadi pendarahan. Mulut sampai esofagus es ofagus memiliki dinding otot yang tebal, biasanya esofagus dilapisi kutikula. Menurut Buchmann & Bresciani (2001), panjang tubuh Camallanus Camallanus jantan ini dapat mencapai 6,2 mm dan betinanya dapat mencapai 11 mm. Cacing ini memiliki ciri khas yakni adanya rongga kapsul yang terbuat dari dua katup lateral, cincin c incin basal dan dua trident. Betina memiliki memiliki larva motil kira-kira panjangnya 0,5 mm. Camallanus Camallanus sp. ini memiliki kebiasaan menghisap darah sehingga menyebabkan anemia. Perlekatan dengan rongga kapsulnya menyebabkan erosi pada mukosa. 2.Trichodina 2.Trichodina
Klasifikasi Tricodina menurut Kabata,1985 adalah sebagai berikut. Kingdom : Animalia Filum
: Protozoa
Subfilum : Ciliophora Class
: Cili ata
Ordo
: Petrichida
Famili
: Trichodinidae
Genus
: Trichodin Trichodinaa
20
Gambar 3.4 Tricodina pada pembesaran Mikroskop 40x
Trichodina sp sp.. merupakan jenis protozoa yang termasuk ektoparasit pada
ikan. Bentuk Trichodina sp sp.. bulat bila dilihat dari samping bentuknya bila dilihat darii sampin dar samping g bentuk bentuknya nya mirip mirip bel sepeda sepeda,, pergerak pergerakan an parasit parasit ini sangat sangat aktif aktif berbentuk cakram bulat seperti mangkok dengan gigi yang terdapat di bagian tengah. Sisi tubuh Trichodina sp. sp. dari bawah terlihat bundar, ukuran tubuh sampai dengan 120µ m dan memiliki cilia.
Ikan yang terinfeksi Trichodina sp sp.. mengalami iritasi pada kulit, terdapat
bintik putih di bagian kepala dan punggung, nafsu makan hilang. Meningkatnya produksi lendir mengakibatkan tubuh ikan nampak bercahaya. Pada tubuh bagian luar terjadi pendarahan, warna tubuh kusam dan sering menggosokan tubuhnya di tepi kolam (Khordi, 2010). 3. Opegaster Klasifikasi opegaster menurut Perveen & Haseeb, 2009 adalah sebagai berikut. Kingdom : Animalia Filum
: Platyhelmintes
Kelas Ordo
: Trematoda : Plaghiiorchidea
Family
: Opecolidae
Genus
: Opegaster
Gambar 3.5 Opegaster Opegaster pada pada pembesaran Mikroskop 40x
21
Opegaster sp. memiliki bentuk badan oval dan lebar di bagian tengah
tubuhnya. tubuh nya. Tidak memili memiliki ki lobu lobuss preoral preoral,, pengis pengisap ap oral berbentuk oval, pengi pengisap sap ventral bulat biasanya lebih besar dari pengisap oral. Papilla berkembang dengan lemah, kadang- kadang terlihat pada satu atau kedua bibir pengisap perut. Memiliki 2 testis, vesikula Memiliki vesikula semina seminalis lis ekstern eksternalnya alnya lebar, memanja memanjang ng dam melingkar hingga mencapai punggung ke pengisap ventral, dengan sfingter di sekitar ekstremitas. distal. Reniformis ovarium, pretestuler, berdekatan berdekatan dengan dengan testis anterior dan memili memiliki ki telur yang berwarna kecoklatan kecoklatan . Dampak yang diakibatkan oleh parasit ini adalah terganggunya jaringan ikan , menimbulkan nekrosis, penurunan fungsi organ hingga kematian pada ikan terutama pada larva dan ikan – ikan kecil (Hardi, 2015). 4. Archigetes 4. Archigetes Klasifikasi Archigetes Klasifikasi Archigetes menurut Pande,1937 adalah sebagai berikut Kingdom : Animalia Filum
: Playhelmintes
Kelas
: Cestoda
Sub Kelas: Eucestoda Ordo
: Archoidae
Genus
: Archigetes : Archigetes
Archigetes pada pada pembesaran Mikroskop 40x Gambar 3.6 Archigetes
Archigetes memiliki penampilan pipih dorso-ventrally putih-buram, dan
memanjang, mulai dari beberapa mm hingga hingga 25 m. kecualii anggo kecual anggota ta
Hampir semua anggota,
ordo Caryophyllidea Caryophyllidea dan Spathebothr Spathebothriidea iidea ,
adalah polyzoic polyzoic
dengan set organ reproduksi berulang sepanjang tubuh, dan hampir semua anggota, kecuali anggot ang gotaa
ordo ordo
Dioeco Dioecocest cestida idae, e,
adalah adalah hermaf hermafrod rodit it
22
protan protandra drall . Sebagi Sebagian an
besar kecuali caryophyllideans terdiri dari beberapa hingga 4000 proglottid (segmen) yang menunjukkan pola diferensiasi tubuh yang khas menjadi skoleks (kepala), leher, dan strobila . Scolex, yang terletak di ujung anterior, adalah organ kecil yang cepat (biasanya (biasan ya kurang dari 1 mm) dengan sistem spesifik untuk mengikat diri pada bahan: rostrum, acetabula, pengisap, bothria, alur, dan kait. Daerah leher kecil, tepat di belakang scolex, terdiri dari daerah jaringan proliferasi proglottid yang tidak berdiferensiasi, yang mengarah ke zona diferensiasi proglottid yang terus meningkat. Dengan demikian, bagian utama dan terbesar tubuh,, strobila, terdiri dari rantai proglottid tubuh proglottid yang semakin matang. Proses sitologis ini tidak dipahami dengan baik saat ini (Janovy,2009). 3.3 Kendala Yang Dihadapi
Kendala yang muncul ketika
melakukan PKL di BKIPM Denpasar
adalah bentuk parasit yang serupa akan tetapi, tak sama sehingga sulit untuk dapat dilakukan identifikasi. Selain itu hanya dapat dilakukan identifikasi parasit hingga tingkat genus karena, kurangnya buku identifikasi hingga tingkatan spesies.
3.4 Cara Mengatasi Masalah
Salah satu cara yang dilakukan untuk mengatasi kurangnya pemahaman
terhadap proses identifikasi parasit adalah dengan memperbanyak membaca buku referensi untuk memperdalam materi tentang parasit dan Melihat contoh parasit melalui gambar
23
IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan
Adapun Kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut.
1. Ditemukan beberapa jenis parasit yang menyerang ikan hias air laut yaitu Tricodina sp , Opegaster sp , Archigetes sp , dan, Camallanus sp sp.. Keempat jenis parasit ini berasal dari 6 ekor sampel sa mpel dari total keseluruhan 40 sampel ya yang ng dipe diperi riks ksaa di BKIP BKIPM M Denp Denpas asar ar se selam lamaa Prak Praktek tek Kerj Kerjaa Lapa Lapang ngan an berlangsung. Hasil menginf meng infeks eksii
perhitungan
total
prevalensi
parasit
yang
adalah adalah sebesar 15%. Sedangk Sedangkan an Prevalens Prevalensii dari dari masingmasing-
masing spesies spesies yaitu, sebesar sebesar 16% 16% untuk untuk spesies spesies Tricodina sp dan sp sedangkan untuk spesies Archigetes sp sp dan Cama Opegaster sp Camallanu llanuss sp sebesar 33%.. Berdasarkan Berdasarkan hasil perhitungan perhitungan prevalensi prevalensi tersebut sampel ikan hias air laut yang diperiksa diperiksa masih tergolong aman untuk diekspor. diekspor.
2. Dapat mengetahui proses pemeriksaan parasit khususnya pada ikan hias air laut. Sehingga dapat mengetahui Jenis dari Parasit yang menyerang Ikan Hias air laut serta melakukan identifikasi parasit hingga ke Genus.
4.2 Saran
Terkai Ter kaitt dengan dengan Prakte Praktek k Kerja Kerja Lapang Lapangan an yang yang dilaks dilaksana anakan kan di BKIPM BKIPM
Denpasar Denpa sar yang tepatnya tepatnya di Laboraturi Laboraturium um Parasitolog Parasitologii dapat dilakukan penelitian lanjutan mengenai Indentifikasi Parasit khususnya pada ikan hias air laut sehingga dapat mengetahui jenis parasit hingga ke tingkat spesies.
24
DAFTAR PUSTAKA
Handaj Han dajani ani,, H. 2010. 2010. Parasi Parasitt dan Penyaki Penyakitt Ikan Ikan http://handajani.staff.umm.ac.id /2010/ 02/18/ parasit/. diakses tanggal 28 Januari 2019. Hardi. 2015. 2015. Hama dan Penyakit Ikan. Media Pustaka. Pustaka. Jakarta Jano Janovy vy Jr Jr., ., Jo John hn (2 (200 009) 9).. Gera Gerald ld D. Sc Schm hmid idtt & Larr Larry y S. Robe Robert rtss 'YayasanParasitologi (edisi ke-8). Boston: Pendidikan Tinggi McGraw Hill. hlm. 348–351. ISBN 978-0-07-302827-9 . Kabata, Z. 1985. Parasites 1985. Parasites and Diseases of Fish Cultured in the Tropics. Tropics. Taylor and Francis. London. 263 hal. Khordi, K.M.G.H.2004. Penanggulan K.M.G.H.2004. Penanggulan Hama Hama dan Penyakit ikan. ikan. Rineka Cipta dan Bina Adiaksara. Yogyakarta. Khordi.M.G.H.2010. Budidaya Khordi.M.G.H.2010. Budidaya ikan Lele di Tempat. Tempat. Rienika Rienika Cipta. Yogyakarta Mulia, D., Maryanto, H. dan Purbomartono, C. 2011. Isolasi, 2011. Isolasi, Karakterisasi, dan Identifikasi Bakteri pada Lele Dumbo yang Terserang Penyakit di Kabupaten Banyumas.. Banyumas.. Jurnal UMP Saintek. Purwokerto Munchan, C., Kurata, O., Wada, S., Hatai, K., Sano, A., Kamei, K., Nakaoka, N. 2009. Exophiala xenobiotica infection in cultured striped jack. Pseudocaranx dentex (Bloch & Schneider), in Japan. Japan. J Fish Dis 32:893– 900 Pande, В. P. (1937). Dua trematoda ikan baru dari Allahabad. Prosiding Prosiding Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional, Nasional, India, Ilmu Biologi Biologi , 7 (2), 111–115.
25
LAMPIRAN Lampiran I Dokumentasi Pemeriksaan Parasit
Sampel Ikan Hias
Pengukuran Berat Ikan
Dissecting Set Pengukuran Panjang Ikan
Ikan yang akan dibedah
Proses pembedahan ikan
26
Organ pada ikan yang telah diambil
Proses Pengambilan organ pada ikan
Proses pengamatan dengan Mikroskop Objek Glass diletakan Glass diletakan dibawah Mikroskop
27
28
29
30
31
View more...
Comments