Alkaloid
September 9, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Alkaloid...
Description
ALKALOID
Sejarah • Derosne (Apt Perancis) mengisolasi senyawa yg sekarang dikenal sebagai narcotine th 1803 • Sertürner (Apt Hanoveria) mengisolasi morphine dari opium th 1806 & 1816 • Pelletier & Caventou : strychnine (1817), emetine (1817), brucine, piperine, caffeine (1819), quinine, colchicine (1820) & coniine (1826) • Coniine alkaloid pertama yg ditentukan strukturnya (Schiff, 1870) & disintesis (Ladenburg, 1889)
• “Minor” alkaloid diisolasi oleh khemis pd awal ¼ abad yg lalu • Pd pertengahan th 1940 telah diisolasi 800 alkaloid • Pd th 90’an meningkat hingga 10.000 • Pd pertengahan akhir abad XX pencarian obat antikanker alkaloid puncaknya : penggunaan vincristine, vinblastine & paclitaxel dlm dunia medis
PENAMAAN akhiran -ine (Inggris) 1. Na Nama ma g ge enu nus s ttum umbu buh han p pen eng gha has sil ex : hydrastine, atropine 2. Na Nama ma sp spes esie ies s ttum umbu buha han n pe peng ngha hasi sill ex : cocaine, belladonine 3. Na Nam ma u umu mum m ttum umb buh uha an p pe eng ngh hasi sill ex : ergotamine 4. Ak Akti tivi vita tas s ffis isio iolo logi gi yg diti ditimb mbul ulka kan n ex : emetine, morphine 5. ex Nam a penemunya : pelletierine
Penamaan Adakalanya di + a aw walan / a ak khiran untuk memb me mbe eda dak kan al alka kalo loid id ut utam ama a dg dgn n al alka kalo loid id lain d dllm satu tumbuhan ex : quinine, quinidine, hydroquinine
• ALKALOID An alkaloid is a nitrogenous organic molecule that has a pharmacological effect animals.. on humans and animals
Alkaloid :
derives from the word alkaline alkaline;; originally,, the term was used to originally describe any nitrogencontaining base (an amine in modern terms).
• Alkaloids are found as secondary secondary metabolites in tomatoes), ), plants (e.g., in potatoes and tomatoes animals (e.g., in shellfish) shellfish) and fungi (e.g., in Claviceps sp sp), ), and • Usually alkaloids are derivatives of amino acids.
Distribusi • Fungi : deriv as lisergat (lysergic acid) & gliotoksin (gliotoxin) • Pteridophyta : lycopodium • Gymnospermae : Ephedra & Taxus sp. • Kulit katak Phyllobates sp alkaloid yg
paling beracun lainnya alkaloid yg mencapai 300 : 24 kelas • Mamalia indole & isoquinoline alkaloid morfin mamalia • Angiospermae : distribusi tidak tidak merata
DISTRIBUSI : Angiospermae Alkaloid biasa biasa terdapat terdapat pada ordo ordo : • Centrospermae (Chenopodiaceae) (Chenopodiaceae) • Magnoliales Magnoliales (Lauraceae, Magnoliaceae) • Ranunculales (Berberidaceae, Menispermaceae, Menispermace ae, Ranunculaceae) Ranunculaceae) • Papaverales (Papaveraceae, Fumariaceae) • Rosales (Leguminosae, sub Familia Papilionaceae)
• Rutales (Rutaceae) • Gentiales (Apocynaceae, Loganiaceae, Rubiaceae) • Tubiflorae (Boraginaceae, Convolvulaceae, Solanoceae) • Campanulales (Campanulaceae, sub famili Lobeioidoe, Compositae, sub famili Senecioceae)
Fungsi bagi tumbuhan Beberapa kemungkinan : • Senyawa racun yg melindungi tumbuhan dari serangga & herbivora • Produk akhir reaksi detoksifikasi (metabolic lock up) senyawa2 yg berbahaya bagi tumbuhan • Regulator faktor pertumbuhan • Senyawa cadangan u/ sumber N / elemen lain yg berguna bagi tumbuhan
MORPHINE - A TYPICAL ALKALOID basic due to the unshared pair
contains nitrogen
..
N CH3
Plant source. Most alkaloid alkaloids s are found in plants.
heterocyclic ring
This was the first alkaloid discovered (1804, Serturner).
MeO
O
OH
Found only in the Opium Poppy - papaver - papaver somniferum ….. not ubiquitous. ubiquitous.
….. not ubiquitous. ubiquitous.
Alkaloid - Mempunyai atom N heterosiklik - Bersifat ba basa/alka kali li - Um Umum umny nya a dala dalam m dos dosis is ke kecil cil me memb mber erik ikan an aktivitas farmakologi
N H N nicotine
CH3
Sifat umum alkaloid: Dari segi kimia, biokimia, fisiologi senyawa ini tidak homogen, tetapi mempunyai ciri dan sifat umum khas : 1. Senyawa kompleks umum pada tumbuhan, jarang di hewan. Banyak yg telah disintesis. 2. Mengandung atom N, satu atau lebih : imidazol (2), turunan purin (4), ergotamin (5). Dapat bentuk amina primer, sekunder, tersier, kuaterner. 3. Biosintesisnya kebanyakan kebanyakan berasal dari asam amino. 4. Bereaksi basa : atom N memberikan pasangan elektron bebas. Kebasaan tergantung jenis dan lokasi gugus fungsinya (alkohol, ester,dari fenol dsb). 5. Umumnya mengendap dengan pereaksi yg mengandung logam, seperti garam air raksa, platina, emas, perak dll 6. Dapat memberi mis. HNO , H SOwarna dll. dengan beberapa pereaksi, 3
2
4
Sifat umum alkaloid (lanjutan) 7. Alkaloid y yang ang tidak mengan mengandung dung atom O umumnya umumnya berupa cairan, mudah menguap, dapat diuapkan dengan uap air, berbau kuat (koniin, nikotin, spartein). 8. Alkaloid yang mengandung atom oksigen (O) umumnya padat, dapat dikristalkan, kecuali pilokarpin, arekolin, cair pada suhu kamar. 9. kadang-kadang Bany Banyak ak alkaloi alkaloid d berwarna beras berasa a pahit (k (kuinin uinina, a, morfi morfina, na, ef efedrin edrina a dll) dll),, (sanguinarin, berberin dll). 10. Banyak alkaloid mempunyai aktivitas biologi, kebanyakan alkaloid dapat memutar bidang polarisasi, shg dpt digunakan untuk penentuan kemurnian. Bentuk mempunyai aktivitas biologi lebih kuat. 11. Dengan asam membentuk garam (mis. asam sulfat, klorida, fosfat dll), dapat terkristal, umumnya larut dalam air, tidak larut dalam pelarut organik. 12. Umumnya alkaloid basa, kurang larut dalam air, larut dalam pelarut organik. 13. Karakterisasi struktur : spek spektrum trum UV, IM, RMI, Massa dan analis lain.
Extraction • Alkaloids can be extracted from their sources by treatment with acids (usually acid,, though hydrochloric acid or sulfuric acid organic acids such as maleic acid and citric acid are sometimes used).
BAGAN EKSTRAKSI ALKALOID (G.A. CORDELL)
Bahan tumbuhan eter minyak bumi Ekstraksi eter minyak bumi bumi
Ampas i) MeOH atau EtOH 95% ii) Pemekatan iii) Partisi EtOAc – asam tartrat 2%
Ekstrak EtOAc (alkaloid basa lemah atau netral)
Lapisan asam tartrat 2%
Ekstrak EtOAc (Fraksi alkaloid basa)
Dibasakan dengan NH4OH atau Na2CO3 Partisi dgn EtOAc
Lapisan air basa (Fraksi air basa) Diekstraksi dgn CHCl3
Ekstraksi CHCl3
Lapisan air
(Alkaloid kuarterner)
DETEKSI Prosedur deteksi alkaloid pada sampel tumbuhan Bahan Tumbuhan •
•
Residu
•
•
ekstraksi dengan CHCl3/NH3 saring
Daun segar ~5-10 lembar (digerus halus dengan pasir bersih) Serbuk kering kulit/kayu batang ~5-10 g
Ekstrak CHCl3 /NH3 •
Lapisan air
•
•
•
Uji Dragendorf Uji Meyer Uji Wagner
partisi dengan lar. 5% H2SO4
Lapisan CHCl3
• Rea Reaksi ksi Dragen Dragendor dorf f Pereaksi dragendorf mengandung bismut nitrat dan merkuri klorida dalam nitrit berair. Ketika suatu alkaloid ditambahkan pereaksi dragendorf maka akan menghasilkan endapan jingga. • Reaksi Meyer Pereaksi meyer mengandung kalium iodida dan merkuri klorida. Ketika sampel ditambah pereaksi meyer maka akan timbul endapan kuning atau larutan kuning bening lalu ditambah alkohol endapannya larut.
Sebagian besar alkaloid dalam larutan netral atau sedikit asam diendapkan oleh : • Reagen Mayer (potassium mercuric iodide Sol.) • Reagen Wagner (sol. of iodine in potassium iodide) merah kecoklatan • Sol.Tannic acid • Reagen Hages (saturated sol of picric acid) kuning • Reagen Dragendorff (sol of potassium bismuth iodide) merah kecoklatan
Endapan dlm bentuk amorf atau kristal
• Reag Reagen en2 2 diata diatas s ju juga ga me meng ngen enda dapk pkan an pr prot otei ein, n, dlm pr pros oses es ekstr kstrak aksi si & pe peng ngua uap pan , be beb ber erap apa a protein protei n tida tidak k ter tereks ekstra traksi, ksi, lai lainny nnya a ter terden denatu aturasi rasi pada pro ros ses penguapan atau penyaringan • Jika Jika ekstr kstrak ak dipek ipekat atka kan n hin ingg gga a vo volu lume men nya berk be rkur uran ang g dan dan al alka kalo loid id diek diekst stra raks ksii deng dengan an pelarut organik suasana basa dan dicuci dg asam as am en ence cerr (e (ex: x: a as. s.ta tatr tra at) ma maka la laru ruttan te tera rakh khir ir bebas pro rottein dan sia iap p dil ila akuka kan n uji alkaloid • Kafe Kafein in dan dan Alka Alkalo loid id lain lain ti tida dak k memb member erik ikan an enda en dapa pan n dg rea reage gen n Drag Dragen endo dorf rff f
TEST MUREXIDE • Ditambah sedikit potassium chlorate chlorate + 1 tts HCl uapkan ad kering, residu dialiri dg uap amonia ungu Reaksi juga berlaku untuk turunan basa purin lainnya (Theophylline, Theobromine) • Colchicine + As.mineral kuning • Alkaloid Indole Indole + H2 SO4 ungu kebiruanmerah
ISOLASI ALKALOID
ISOLASI: skema umum Pelarutan
EKSTRAKSI
Pengambilan
dengan cara perendaman
Partisi asam-basa
FRAKSI ALKALOID
semua komponen yang terlarut •
•
Pengambilan hanya
•
FRAKSINASI
•
Partisi Partisi Kromatografi
Kromatografi
komponen alkaloid •
Penyederhana an jumlah komponen
PEMURNIAN
•
Kromatografi Kristalisasi
Mendapatkan masing masin kom onen mu murni
ISOLASI: alkaloid dari
Litsea tomentosa Blume
Tahap pertama: pembuatan fraksi alkaloid total Serbuk kering kayu batang (2 kg) •
ekstraksi dengan MeOH
Residu
Ekstrak MeOH •
penguapan pada tekanan rendah
Ekstrak MeOH kental •
Lapisan air •
•
Lapisan air
partisi ke dalam larutan 5% as. sitrat dan EtOAc
Fraksi EtOAc (netral)
+ NH3 sampai pH ~9-10 ekstraksi dengan EtOAC
Fraksi EtOAc
ANALISIS KLT KLT
(alkaloid total, 7.4 g)
Penyebaran Penyebaran alkaloid
sangat tidak merata merata..
– Banyak tumbuhan yg tidak mengandungnya sama sekali – Beberapa tumbuhan tertentu kaya akan alkaloid.
• Angiospermae : banyak ditemukan alkaloid • Gymnospermae • Paku-pakuan • Lumut • Tumbuhan rendah
tidak atau jarang ditemukan alkaloid
Penyebaran • Tersebar luas dalam tumbuhan tinggi • Sedikit dalam jenis jamur (C lavi vicep cepss pu purpurea rpurea = ergot ergot), ), • Dalam Pteridophyta hanya beberapa jenis Lycopodium • Dalam Gymnospermae hanya marga Ephedra • Dari bahan bahari : mikroorganisme pada pasang merah (“red merah (“red tide”) alkaloid neurotoksik, mis. saksitoksin. • Beberapa serangga memberikan feromon seks yang bersifat alkaloid.
• Pada Monokotil, beberapa suku : Liliaceae (paling banyak) dan Amaryllidaceae. dan Amaryllidaceae. • Pada Dikotil paling banyak, terutama suku Papaveraceae, Rutaceae, Leguminosae, Rubiaceae.. Terutama Rubiaceae dalam tumbuhan daerah iklim panas • Papaveraceae (istimewa) : semua jenis dari semua marga yang diteliti mengandung alkaloid. • Labiatae dan Rosaceae hampir bebas dari alkaloid.
Fungsi alkaloid bagi tumbuhan
• Melindungi diri terhadap serangga dan herbivora • Reaksi detoksifikas detoksifikasii dalam pencegahan terjadinya senyawa yang membahayakan membahayakan dengan menghentikan reaksi metabolitnya.
Fungsi bagi manusia Banyak senyawa alkaloid yang punya aktivitas biologi dan telah digunakan secara luas dalam pengobatan 1. Kinin antimalaria 2. Morfin analgetika analgetika – – narkotika 3. Kodein antitusif 4. Reserpin obat jantung 5. Kokain
anestetika lokal
Berdasarkan asal tumbuhannya • Alkaloid Solanaceae
solanin, atropina
• Alkaloid Loganiaceae Kurare, strikhnin • Alkaloid Papaveracea
• Alkaloid Rubiaceae
kinin, kinidin, sinkonin
papaverin, morfin, kodein
• Alkaloid Leguminosae fisostigmin
Some Examples of Classification BY PLANT FAMILY : “Amaryllis” Alkaloids
OH
HO MeO
belladine O
MeO
N O N
lycorine
MeO H
The other three are biochemically derived from belladine.
OH MeO
galanthamine
H H N
CH3
O
OH O
MeO
O O
tazettine daffodils narcissus
N
CH3
These alkaloids are found in Amaryllidaceae
lillies etc
Some Examples of Classification BY PLANT OF ORIGIN “Cinchona” Alkaloids N
HO
MeO
quinine N
“Opium” Alkaloids
N CH3
O MeO
OH
morphine
Penggolongan Penggolon gan alkaloid Menurut Cordell • Alkaloid sejati
N
N
N
H
H
H
pyrrolidine
pyrrole
N
piperidine pyridine
Alkaloid sejati
• Protoalkaloid • Pseudoalkaloid
N
N
N
N
H dihydroindole
H
quinoline
Pseudo-alkaloid
isoquinoline
indole
C6 O
Solasodin H 3C
H5 C
N
N
CH3
H3CO
H
H3CO
C
H OH HNCH3
O
N CH
N CH 3
NH2
Proto-alkaloid
OCH3
3
Efedrin
Meskalin
caffeine
Alkaloid sejati • Umumnya toksik • Mempunyai berbagai aktivitas fisiologi • Semua bersifat basa, • Memiliki atom N dalam cincin heterosiklik, • Berasal dari asam amino yang dikondensasi
dengan satuan struktur non nitrogen, • Terdapat dalam suku tertentu, pada tumbuhan, umumnya sebagai garam dengan asam organik.
Alkaloid sejati N
N
N
H
H
H
pyrrolidine pyrrole
piperidine pyridine
N
N quinoline
N
isoquinoline
indole
N
N
H
H dihydroindole
Protoalkaloid Bersifatrelatif basa.sederhana, sederhana, sering disebut sbg amina •• Amina biologi (“biological amines”). • Hasil dekarboksilasi asam amino • Atom N dari .asam aminonya tidak terletak pada cincin heterosiklik. heterosiklik Contoh :
C6
H5 C
CH3
H3CO
H
H3CO
C
NH2
H OH HNCH3
OCH3
Efedrin
Meskalin
Pseudoalkaloid Tidak berasal dari prazat asam amino, umumnya bersifat basa. Terdiri dari 2 golongan : 1. Alkaloid steroid (tomatidin, solasodin dll) 2. Alkaloid purin
Solasodin
O H3C
O
N
N N
CH3
(kafein, teobromin,
N CH3
teofilin).
caffeine
Berdasarkan asal asam amino • Turunan ornitina
atropina
piperidina efedrin
kinin
• Turunan histidin • Turunan asam antranilat
histamin aktinomisin D
• Turunan lisina • Turunan tirosin / fenilalanin
• Turunan triptofan
• Turunan asam nikotinat
arekolina
Penggolongan/Klasifikasi alkaloid berdasarkan biogenesis Penggolongan/Klasifikasi (G.A. Cordell) 1. Berasal dari ormitin 2. Berasal dari lisin 3. Berasal dari fenilalanin
CO2H
R
NH2
4. Berasal dari tirosin :
R=OH
5. Berasal dari triptofan
NH2 CO2H
6. Berasal dari histidin N H
7. Berasal dari asam antranilat 8. Berasal dari poliasetat 9. Berasal dari isoprenoid
R=H
NH2 CO2H NH2
Berdasarkan strukturnya
1 2..
T Pirroop lia zin di n
3. 4. 5.
Piperidin Kuinolizidin Indolizidin
6.
Piridin
7. 8. 9. 10.. 10
Feniletilamin Benz Be nzil il te tettra rahi hidr dro o is isok okin inol olin in Feni Fe nill etil is isok okin inol olin in Tetr Te trah ahid idro ro is isok okin inol olin in
meskalin, anhalamin tubo tu boku kura rari rin n autu au tumn mna ali lin, n, ko kolk lkhi hisi sin n emet em etin in,, se sefa fael elin in
11.
Indol
psilosin, psilosibin
12.. 12
13.
Indo In doll te terp rpen enoi oid d
yohi yo himb mbin in,, re rese serp rpin in kinin, kinidin, kamtotesin
14.. 14
Piro Pi rolo loin indo doll
fiso fi sost stig igmi min, n, ki kimo mona nant ntin in
15.
Ergot
16. 17. 18.
Kuinazolin Akridin Imid Im idaz azol ol
Kuinolin
nikotin, risinin
atropina indi indisin sin -N- oks oksida ida N-metil pelletierin, piperin lupinin, spartein kastanospermin
ergin, ergometrin pe p eganin akrosinin ak hist hi sta ami min, n, pi pilo loka karp rpin in
19.
Purin
kafein, teofilin, teobromin
HETEROCYCLIC RING SYSTEMS LEARN THESE RINGS (plus the ones on the ne next xt page) page)
N
N
H
H
pyrrolidine
pyrrole
N
N H piperidine
pyridine
N
N
N H
quinoline
isoquinoline
indole
N H dihydroindole
HETEROCYCLIC RING SYSTEMS LEARN THESE ALSO H N
quinolizidine
N
N
pyrrolizidine
N
tropane
N
N N
N
C C N
H benzylisoquinoline
purine
-phenylethylamine
(cont)
Some Examples of Classification BY RING TYPE MeO OMe NH
O
-
O P OH H3C CH3 N O + CH 3
OMe
MeO
N
N H
emetine
O H3C
N H N
CH3
O
N
N N
CH3
N CH3
psilocybin
caffeine
nicotine
1. Tropan Alkaloid tropan merupakan ke kelo lomp mpok ok be besa sar. r. Hiosiamin dan hioscin adalah termasuk alkaloid alami yang paling penting digunakan untuk pengobatan Umumnya ditemukan pada Solanaceae : • Atropa belladona • Duboisia myoporoides, Duboisia leichhardtii • Datura stramo stramonium, nium, Datu Datura ra sang sanguinea uinea • Hyocyamus niger, H. muticus • Scopollia carniolica • Mandragora officinarum
H y oc y amus ni g er
S c opoli a c ar ni oli c a
D atura s tra tramonium monium
A tro tropa pa bell belladona adona
• Hiosiamin : senyawa optik aktif, (-)hiosimain dan (+)hiosiamin • Enantiomer (+) 20 – 30 x lebih aktif dari bentuk (-) • Bentuk rasemik dari kedua hiosiamin atropin. atropin. • Hiosiamin dan atropin berkompetisi dengan asetilkolin antikolinergik. • Atropin = antidot keracunan inhibitor kolinesterase (fisostigmin dan neostigmin)
dan insektisida organofosfat.
Tropan (lanjutan) jenis alkaloid tropan, (langka alkaloid danlhanya ditemukan ditemuk 2. Kokain Erythroxylaceae E ryth rythroxy roxyl on coca . dari suku dan Ean truxillense.) • Kokain digunakan untuk pengobatan sebagai anestetik lokal dan penyegar karena sifat euforianya. • Daun koka digu digunaka nakan n dengan dengan cara dikunya dikunyah h kapur di Amerika Selatan Selatan untuk : – obat penghilang rasa lelah, lapar dan dingin – meningkatkan aktivitas fisik dan ketahanan tubuh. • Daun koka : 0,7 – 0,7 – 2,5 % alkaloid (kokain 40 – 40 – 50 %, kuskohigrin 20 – 20 – 30%, sinnamoilkokain, tropakokain). tr opakokain). • Mulai 1800, Coca cola dikenal sebagai minuman penyegar yg mengandung kokain dan kafein
Sejak tahun 1906 tidak diperbolehkan dalam minuman
Dr Drug ugs s - Co Coca cain ine e
Mechanism of Action – Blocks reuptake of NE, Serotonin, Dopamine – Blocks fast sodium channels – anesthetic effect $40-50 per ¼ gram (1 use); $80-100/ 1g
2. Kuinolin • Alkaloid kina Cinchona sp (Rubiaceae), C . s uccirub ccirubra ra, C . le ledg er ia iana na, dan C . ca c alis aya. dipanen setelah 8-12 thn. thn. • Alkaloid kina utama : kinin, kinidin, sinkonin dan sinkonidin sinkonidin.. • Kinin untuk pengobatan malaria Plasmodium dengan dosis 600 mg 3x sehari. falc fal c i par pa r um • Kinin untuk tonikum pada dosis 80 mg/L sekaligus untuk mencegah malaria. • Kinin Kinin juga juga untuk relaksan otot, &mengobati kram. kram.
• Kinidin selain untuk malaria, juga untuk
aritmia jantung • Kinidin juga Kinidin juga ditemukan ditemukan pada pada kulit batang Remija penduncula pendunculata ta (Rubiaceae Rubiaceae). ). • Sinkonidin, banyak dicari karena harganya 10 x lebih mahal dari kinin kinin.. Digunakan untuk katalis pada reaksi stereokimia.
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KINA NASIONAL
•
•
•
Kebutuhan kina dunia 10.000 ton per tahun, baru Kebutuhan dapat dipenuhi 7.700 ton per tahun Kebutuhan kina Indonesia per tahun 3.000 ton Kebutuhan 5.000 ton pertahun, 80% di impor dari Afrika
–
Luas lahan kina Indonesia 9.900 ha, 5.000 ha lahan rakyat, 4.900 ha perke per kebunan bunan besar swasta/negara.
•
Produksi per tahun 1.500
•
Produksi kina Afrika mulai menurun
•
Kina sebagai obat malaria tersaingi
–
1.800 ton kulit kering artemisinin
Alkaloid Content Comparison by Cinchona Species
species Total Al Alkaloids (%)
Quinine Content (%)
C . cal calis aya
3-7
0-4
C . pube pubess cens C . officinalis officinalis
4.5 - 8.5 5-8
1-3 2 - 7. 5
C . ledg ledg eriana eriana
5 -14
3 - 13
C. s uccirub uccirubra
6 - 16
4 - 14
Alkaloid Kina Kinin (Quinine) Kinidin (Quinidine) Sinkonin (Chinconine) Sinkonidin (Chinconidine) Quinic Acid
Manfaat obat malaria dan obat antikejang otot obat pengatur ritme jantung pestisida ramah lingkungan katalis yang paling efektif pembuatan tamiflu obat flu burung
3. Indol 1. Reserpin dan deserpidin adalah kandungan aktif dari Rauwolfia serpentina, serpentina, R. canescens, R. vomitoria ( Apocynaceae). Apocynaceae). •
Secara klinis terbukti sbg antihipertensi dan sedatif.
•
Rauwolfia sudah 3000 th sbg obat tradisional untuk anti bisa ular , mengobati sakit perut, demam, muntah dan sakit kepala.
•
Kandungan total alkaloid Rauwolfia 0,7-2,4%
tetapi yang aktif hanya 0,2% yaitu reserpin, deserpidin dan0,15 resinamin.
• Reserpin dan deserpidin sbg obat antihipertens antihipertensii si dan transquiliser transquiliser dengan dengan menginterven mengintervensi penyimpanan penyimpana n katekolamin. Pemakaian dalam waktu lama menyebabkan menyebabka n depresi berat. • Reserpin juga Reserpin juga untuk obat kanker payudara.. payudara • Ajmalisin secara klinis untuk antihipertensi • Ajmalin untuk aritmia jantung. jantung.
• Pemisahan sesama alkaloid Rauwolfia berdasarkan kebasaannya : – serpentin paling kuat sifat basanya, – ajmalin dan senyawa sejenisnya kebasaannya menengah – reserpin, resinamin, deserpidin dan ajmalisin merupakan basa lemah
Reserpin
Rauwolfia serpentina
3. Indol (lanjutan) 2. Alkaloid indol dari tanaman Chataranthus roseus (=Vinca (= Vinca rosea) rosea) menghasilkan beberapa indol alkaloid (VBL), ), vinkristin (VCR), vindolin (V), seperti vinblastin (VBL vinleurosin, vinrosidin dan leurokristin (LC). • Vinblastin dan vinkristin adalah obat anti kanker yang penting. Vinblastin terutama untuk mengobati penyakit Hodgkin’s • Vinblastin terutama yaitu kanker akibat kelenjar limfa, pankreas dan hati. • Vinkristin lebih aktif dibanding vinblastin tetapi lebih neurotoksik dan terutama digunakan untuk leukemia pada anak, juga untuk limfoma, kanker paru-paru, serviks dan payudara.
• Masalah utama pada penggunaan VBL dan VCR adalah kadar dalam tanaman yang sangat kecil (0,0002%) (0,0002%) dari 500 kg tanaman diperoleh 1 g VCR. • Dalam tanaman, VBL lebih tinggi kadarnya dibanding VCR. VCR. Dengan bantuan Streptomyces albogriseolus albogriseolus,, VBL dapat diubah menjadi VCR.
4. Turunan tirosin • yang adalah eksudat lateks dariniferum kapsul Opium belum masak dari atau paver ver s om omniferum P apa (Papaveraceae). Kapsul ditunggu sampai masak (berubah (berubah warna dari biru-hijau kuning kuning), ), disayat untuk mengeluarkan lateks.
• Opium untuk analgetik dan narkotik dan obat batuk.. batuk
Kandungan opium standar adalah 12 %.
• Morfin adalah analgetik dan narkotik kuat kuat,, parah.. penghilang rasa sakit yang parah Efek sampingnya : penurunan mental, ketagihan ketagihan,, mual, muntah, diare dll. • Kodein : analgetik yang aman dan tidak menimbulkan ketagihan, ketagihan, juga sbg obat batuk. batuk. • Tebain digunakan sbg antagonis morfin. • Papaverin adalah alkaloid benzilisokuinolin yg ditemukan pada opium
• Papaverin : untuk ekspektoran dan impoten impoten..
5. Ergot • Ergot adalah jamur Claviceps purpurea yang menyerang rumput-rumputan Triticum aestivum dan Secale cereale (Graminae). • Alkaloid ergot ergot dapat meracuni hewan dan manusia dengan gejala : – Gangguan saluran cerna : diare, muntah, sakit perut – Gangguan peredaran darah : kedinginan pada tangan dan kaki akibat efek vasokontriksi – Gangguan sistem syaraf : pusing, vertigo,
gangguan psikis dan halusinasi
viceps ps pu purpu rpure rea a C lavice
bekerja pad pada a reseptor a• Alkaloid ergot bekerja adrenergik, dopaminergik dan serotonergik • Ergot sejak abad 16 digunakan sebagai penginduksi kelahiran.. kontraksi uterus saat kelahiran • Efek oksitosin (stimulasi otot uterus) hingga saat ini masih dipakai terutama ergometrin yang digunakan setelah operasi Caesar untuk mengurangi pendarahan.
6. Piridin Nikotin dan anabasin adalah alkaloid piridin dari tembakau tembakau.. • Pada keduanya selain ada struktur piridin juga ada struktur pirolidin (pada nikotin) dan piperidin (pada anabasin). ) nornikotin. • Tembakau (N i(-) c otiana taba ta bac c um, Solanaceae -nikotin 0,6-9%, anabasin dan mengandung • Nikotin ini bersifat seperti minyak, mudah menguap. menguap. Didalam daun, nikotin ini berbentuk garam dengan asam malat dan sitrat.
nikotin menstimulasi sistem pernafasan • Dosis kecil dapat menyebabka menyebabkan n depresi sistem • Dosis tinggi pernafasan. Terdapat korelasi yang cukup signifikan
antara kebiasaan merokok dengan kanker.
7. Turunan xantin (basa purin) • Turunan purin yg terkenal : kafein, teobromin dan teofilin. teofilin. • Kafein banyak dijumpai pada teh, kopi dan kola, kola, memberikan efek stimulan SSP terbaik dan sebagai diuretik. diuretik. Kafein biasa digunakan bersama obat analgesik. • Teofilin lebih banyak digunakan sebagai asma. relaksan otot khususnya untuk asma. • Teobromin adalah komponen utama dari buah
coklat atau produk dari coklat.
Jumlah kafein pada satu cangkir minuman : • kopi : 30 – 30 – 150 mg (rata-rata 60-80 mg) • kopi instan : 20 – 20 – 100 mg (40-60 mg) • kopi yg diambil kafeinnya : 2 – 2 – 4 mg 10 – 100 mg (40 mg) • teh : 10 – • coklat : 2 – 2 – 50 mg (5 mg) • kola : 25 – 25 – 100 mg Maksimal kafein dapat dikonsumsi 1 g/hari Sedangkan dosis letalnya adalah 5-10 g.
►Kopi
offea a ar abic bica a, C . ca c ane nephora phora,, C . lili be berr i c a, • C offe 1-2% kafein dan sedikit (teofilin ). Rubiaceae Biji kopi dan teobromin. Umumnya terikat asam klorogenat (7%), saat disangrai kafein dibebaskan. Asam klorogenat asam kafeat dan asam kuinat. ►Teh
Daun Thea inens ns is ( C amelli a s i ne nens ns i s ) Thea s ine (Theaceae). • Teh hitam : fermentasi oksidasi enzimatik dari polifenol • Teh hijau : segera dikeringkan setelah dipetik untuk mencegah proses oksidasi/fermentasi. oksidasi/fermentasi.
• Teh Oolong : hasil semifermentasi.
►Kola
ola a ni nitti da dan C . ac ac umina uminatta (Sterculiaceae) • Biji C ol kafein 3 %, teobromin 0,1%, sebagian terikat tanin. Saat pengeringan, terjadi oksidasi polifenol warna merah dan membebaskan kafein. Digunakan untuk minuman Coca-cola dan Pepsi-cola. ►Coklat
• Sangat penting secara komersial. Biji coklat cac ao) difermentasi & disangrai untuk Th eobroma cac (Theobroma melepaskan teobromin dari kulit biji dan memperoleh bau khas coklat. • Biji coklat mengandung 35-50% minyak (cocoabutter teobromin,, 0,2-0,5 % atau minyak teobroma), 1-4% teobromin kafein,, tanin serta minyak atsiri kafein atsiri.. Minyak teobroma atau pasta coklat diperoleh dengan cara panas berupa
padatan putih dan rasa coklat lemah. Untuk basis supositoria
• Pemisahan alkaloid dengan memanfaatkan sifat kelarutannya berbeda sebagai bentuk garam dan yang bentuk bebas/basanya: – Dengan asam membentuk garam (mis. asam sulfat, klorida, fosfat dll), larut dalam air, tidak larut dalam pelarut organik. – Dalam bentuk basa, kurang larut dalam air, larut dalam pelarut organik.
• Pemisahan sesama alkaloid Rauwolfia berdasarkan kebasaannya : – serpentin paling kuat sifat basanya, – ajmalin dan senyawa sejenisnya kebasaannya menengah – reserpin, resinamin, deserpidin dan ajmalisin merupakan basa lemah
View more...
Comments