Likuiditas dan modal kerja Likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Jangka pendek dianggap sebagai periode hingga satu tahun meskipun jangka waktu itu dikaitkan dengan siklus operasi normal suatu perusahaan (periode waktu yang mencakup siklus pembelian-produksi-penjualanpenagihan). Pentingnya likuiditas dapat dilihat dengan mempertimbangkan dampak yang berasal dari ketidakmampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeeknya.
Bagi pemegang saham perusahaan, kurangnya likuiditas dapat meramalkan hilangnya kendali pemilik atau kerugian investasi modal.
Bagi kreditor perusahaan, kurangnya likiditas dapat menyebabkan penundaan pembayaran bunga dan pokok pinjaman atau bahkan tidak dapat ditagih sama sekali.
Bagi pelanggan serta pemasok produk dan jasa perusahaan, masalah likuiditas mencakup ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kontrak serta merusak hubungan dengan pelanggan dan pemasok penting.
Modal kerja merupakan ukuran likuiditas yang banyak digunakan. Modal kerja (working capital) adalah selisih asset lancar setelah dikurangi kewajiban lancar. Modal kerja merupakan ukuran asset lancar yang penting yang mencerminkan pengaman bagi kreditor. Modal kerja penting untuk mengukur cadangan likuiditas yang tersedia untuk memenuhi kontijensi dan ketidakpastian yang terkait dengan keseimbangan antara arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan.
Aset Lancar dan Kewajiban Lancar Asset lancar adalah kas dan asset lain yang secara wajar dapat direalisasi sebagai kas atau dijual atau digunakan selama satu tahun (dalam siklus operasi normal perusahaan jika lebih dari satu tahun). Kewajiban lancar merupakan kewajiban yang diharapkan akan diluansi dalam waktu yang relative pendek, biasanya satu tahun.
Berikut tiga masalah umum yang perlu diperhatikan dalm menilai apakah seluruh kewajban lancar yang kemungkinan besar dapat mengakibatkan pembayaran telah disajikan dalm kewajiban lancar: 1. Kewajiban kontijen yang terkait dengan jaminan atas utang. 2. Pembayaran minimum sewa dimasa depan yang terkait dengan perjanjian sewa guna operassi yang tidak dapt dibatalkan. 3. Kontrak atas konstruksi atau akuisisiaset jangka panjang sering kali mewajibkan pembayaran berkelanjutan dalam jumlah besar.
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.