vertikal dengan bidang permukaan perkerasan jalan melalui sumbu jalan untuk jalan 2 lajur 2 arah atau melalui tepi dalam masing-masing perkerasan untuk jalan dengan median. Pertimbangan perencanaan alinyemen vertikal meliputi : 1. Besarnya biaya pembangunan yang tersedia. 2. Persyaratan yang berhubungan dengan fungsi jalan. 3. Kondisi tanah dasar. 4. Kondisi medan. 5. Muka air banjir. 6. Muka air tanah 7. Kelandaian yang masih memungkinkan. 4.2 Kelandaian pada Alinyemen Vertikal Kelandaian jalan adalah naik atau turunnya jalan yang dinyatakan dalam
± %. Kelandaian + ... % berarti jalan itu
naik. Kelandaian - ... % berarti jalan itu turun.
Antara
kelandaian-kelandaian tersebut dihubungkan dengan suatu lengkungan vertikal yang berbentuk lengkungan parabola sederhana simetris.
.
Kelandaian maksimum untuk berbagai VR ditetapkan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Kecepatan Rencana
Landai Maksimum
(Km/jam)
(%)
100 80 60 50 40 30 20
3 4 5 6 7 8 9
Tabel 4.1 Landai maksimum untuk jalan perkotaan
Kecepatan Rencana
Landai Maksimum
(Km/jam)
(%)
120 110 100 80 60 50 40 60
1.5 3 8
Tabel 4.5 Penentuan Faktor penampilan kenyamanan, Y
Kecepatan Rencana (km/jam) < 40
Perbedaan Kelandaian Memanjang (%) 1
Panjang Lengkung (m) 20 - 30
40 - 60
0.6
40 - 80
> 60
0.4
80 - 150
Tabel 4.6 Panjang Minimum Lengkung Vertikal
4.5.1 Lengkung Vertikal Cembung PVI
g1 % PLV
Yi
Ev
A
Yn
n
i
g2 %
PTV
Xi Xn
½ LV
½ LV LV
Gambar 4.1 Lengkung Vertikal Cembung
Keterangan : Titik PLV
= titik awal lengkungan parabola
Titik PVI
= titik perpotongan kelandaian g1 dan g2
Titik PTV
= titik akhir lengkungan parabola
Titik PLV-PVI dan PVI-PTV adalah garis tangen kelandaian g1 dan g2 Pada Gambar 4.1 : g1 = naik, jadi harganya + % g2 = turun, jadi harganya - % A
= Perbedaan Aljabar Landai = g2-g1 dalam %
EV
= Pergeseran vertikal titik tengah busur lingkaran
LV
= Panjang lengkung vertikal dihitung secara horisontal
Xi
= Jarak horisontal titik i, dihitung dari PLV ke titik i secara horisontal
Yi
= Pergeseran vertikal 52i@i PVI ,
dihitung
dari
titik
tangen/kelandaian ke titik i pada lengkungan secara vertikal Titik i = Titik lengkungan
Rumus-rumus lengkungan parabola cembung adalah : EV = A . LV 800 dimana : A = g2-g1 dalam % LV = Panjang lengkung vertikal (dalam meter) Yi = ( Xi )2 . Ev ½ LV Yi = A . Xi 2 200 LV Jika Xi = ½ LV, maka Yi = EV g1 = Tinggi titik PVI - Tinggi titik PLV ½ LV g2 = Tinggi titik PTV - Tinggi titik PVI ½ LV
. 100 % . 100 %
pada
Tinggi titik-titik PVI, PLV dan PTV dilihat dari peta perencanaan (tinggi garis kontur).
4.5.2 Lengkung Vertikal Cekung LV ½ LV
½ LV Xn
Xi
i
PLV
g1 %
Yi
n Ev
g2 % A
PTV
Yn
PVI
Gambar 4.2 Lengkung Vertikal Cekung Keterangan : Titik PLV
= titik awal lengkungan parabola
Titik PVI
= titik perpotongan kelandaian g1 dan g2
Titik PTV
= titik akhir lengkungan parabola
Titik PLV-PVI dan PVI-PTV adalah garis tangen kelandaian g1 dan g2
Pada Gambar 4.1 : g1 = turun, jadi harganya - % g2 = naik, jadi harganya + % A
= Perbedaan Aljabar Landai = g2-g1 dalam %
EV
= Pergeseran vertikal titik tengah busur lingkaran
LV
= Panjang lengkung vertikal dihitung secara horisontal
Xi
= Jarak horisontal titik i, dihitung dari PLV ke titik i secara horisontal
Yi
= Pergeseran vertikal titik i, dihitung dari titik pada tangen/kelandaian ke titik i pada lengkungan secara vertikal
Titik i = Titik lengkungan
Rumus-rumus lengkungan parabola cekung sama dengan lengkung parabola cembung yaitu: EV = A . LV 800 dimana : A = g2-g1 dalam % LV = Panjang lengkung vertikal (dalam meter) Yi = ( Xi )2 . Ev ½ LV Yi = A . Xi 2 200 LV Jika Xi = ½ LV, maka Yi = EV g1 = Tinggi titik PVI - Tinggi titik PLV ½ LV g2 = Tinggi titik PTV - Tinggi titik PVI ½ LV
. 100 % . 100 %
Tinggi titik-titik PVI, PLV dan PTV dilihat dari peta perencanaan (tinggi garis kontur).
4.5.3 Menghitung Tinggi Titik-Titik di Lengkungan Parabola Tinggi titik-titik di lengkungan parabola cembung maupun cekung sebagai berikut : TX = TPLV + g1 X + Y 100 Dimana : TX = Tinggi suatu titik di lengkungan parabola yang berjarak horisontal sebesar X meter dari titik PLV. TPLV = tinggi titik PLV (dalam meter) g1
= kelandaian dalam %
X
= jarak horisontal suatu titik pada lengkungan dari titik PLV
Y
=
A
A . X2 200 LV = Perbedaan Aljabar Landai
Lv
= panjang horisontal lengkung vertikal parabola (dalam meter)
Menghitung tinggi PLV, PTV dari PVI atau sebaliknya : TPLV = TPVI – g1 . Lv 100 2 TPTV = TPVI – g2 . Lv 100 2
CONTOH-CONTOH PERHITUNGAN :
Sta 0+185 Sta 0+150
Sta 0+200
Sta 0+300
Sta 0+260
Sta 0+335 Sta 0+350
PLV PPV ½ Lv
PTV ½ Lv
PPV diketahui berada pada Sta 0+260 dan mempunyai elevasi + 100 m. Perubahan kelandaian terjadi dari – 8 % (menurun dari kiri) ke kelandaian sebesar – 2 % (menurun dari kiri), dan panjang lengkung vertikal direncanakan sepanjang 150 m. Pertanyaan : 1. Berapakah tinggi rencana sumbu jalan pada Sta 0 + 150 m ? 2. Berapakah tinggi rencana sumbu jalan pada Sta 0 + 200 m ? 3. Berapakah tinggi rencana sumbu jalan pada Sta 0 + 260 m ? 4. Berapakah tinggi rencana sumbu jalan pada Sta 0 + 300 m ? 5. Berapakah tinggi rencana sumbu jalan pada Sta 0 + 350 m ?
Penyelesaian : g1 = - 8 % g2 = - 2 % A=g1-g2
= - 8 – (-2) = - 6 %
L=150 m Persamaan Umum Lengkung Vertikal : yi =
A . xi2 200 LV
yi =
-6 . xi2 200 . 150
yi =
- xi2 5000
Y dihitung dari garis tangennya. Bertanda negatif berarti ke atas dari garis tangen (lengkung vertikal cekung). Untuk persamaan lengkung di kanan PPV, x tidak boleh dihitung dari titik PLV. Hal ini disebabkan kelandaian tidak menerus, tetapi berubah di titik PPV. Jadi x dihitung dari titik PTV. Elevasi disembarang titik pada alinyemen vertikal ditentukan dari kelandaian dan ordinat y. Sta PLV berada pada Sta 0+260 – ½ Lv, yaitu Sta 0+185 Sta PTV berada pada Sta 0+260 + ½ Lv, yaitu Sta 0+335 Sta 0+150
Terletak pada bagian lurus berlandai –8 % Berada sejauh (260-150) m = 110 m di kiri PPV. PPV mempunyai ketinggian + 100 m. Elevasi sumbu jalan pada Sta 0+150 m = + 100 + (8%.100) = + 108.80 m
Sta 0+200
Terletak pada lengkung vertikal sebelah kiri titik PPV. Elevasi bagian tangen pada Sta 0+200 = + 100 + 8% (260-200) = + 104.80 m Elevasi sumbu jalan pada Sta 0+200 m adalah elevasi bagian tangennya dikurangi yi untuk xi sejauh (200-185) m = 15 m dari PLV. Elevasi sumbu jalan = + 104.80 + 152/5000 = + 104.845 m
Sta 0+260
Terletak pada posisi PPV. Elevasi sumbu jalan pada Sta 0+260 m = elevasi pada PPV + Ev = 100 + 752/5000 = + 101.125 m
Sta 0+300
Terletak pada lengkung vertikal sebelah kanan titik PPV. Elevasi bagian tangen pada Sta 0+300 = + 100 - 2% (300-260) = + 99.20 m Elevasi sumbu jalan pada Sta 0+300 m adalah elevasi bagian tangennya dikurangi yi untuk xi sejauh (335-300) m = 35 m dari PTV. Elevasi sumbu jalan = + 99.20 + 352/5000 = + 99.445 m
Sta 0+350
Terletak pada bagian lurus berlandai – 2 % Berada sejauh (350-260) m = 90 m di kanan PTV. PPV mempunyai ketinggian + 100 m. Elevasi sumbu jalan pada Sta 0+350 m = + 100 - (2%.90) = + 98.20 m
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.