Algoritma Asessment Pada Kasus Hemiparese

August 9, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Algoritma Asessment Pada Kasus Hemiparese...

Description

 

LEMBAR ALGORHITMA ASSESSMENT Buatlah algorhitma assessment fisioterapi berdasarkan pengamatan dan perlakuan anda terhadap kasus yang anda tangani  Nama Pasien Pasien : Tn. AS

Umur : 57 tahun

Jenis Kelam Kelamin in : Laki - laki 

Kondisi/Penyakit Kondisi/Penya kit : History Taking : Kelemahan pada anggota gerak dekstra disertai nyeri

shoulder dan kesulitan berbicara. Keluhan dirasakan sejak 11 bulan yang lalu. dan terdapat riwayat penyakit hipertensi

Inspeksi : Statis : Pasien datang dengan kursi roda dan dan gips di tungkai dekstra sepanjang tibia. Dinamis : Pasien sulit berdiridan berpindah dari kursi roda ke bed.

Pemeriksaan fisik

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedema dan terdapat atropi otot quadricep

Pengukuran nyeri (wong

Pemeriksaan Kognitif :

baker faces)

- Komunikasi Komunikasi : baik (non

: 4 (sedang) 

Tes koordinasi : sulit dilakukan

Pemeriksaan kekuatan otot (MMT) :

- Ekstremitas Ekstremitas superior dekstra : 1 - Ekstremitas Ekstremitas inferior dekstra : 1

verbal) dan buruk (verbal) - Atensi Atensi : baik - Motivasi Motivasi : baik - Emosi Emosi : baik - Problem Problem soving : cukup  baik

Tes reflex :

- Bicep Bicep reflex : normal Tricep reflex : normal - Tricep - KPR KPR : normal - Refleks Refleks babinski : negatif

Tes Neurologis: - Sensasi Sensasi raba : normal - Sensasi Sensasi tajam tumpul : normal - Proprioseptor Proprioseptor :

normal

Pemeriksaan tonus otot :

- Ekstremitas Ekstremitas superior dekstra : 2 - Ekstremitas Ekstremitas inferior dekstra : 1

Pemeriksaan ADL (Barthel

Pengukuran circumferentia :

Tes keseimbangan :

Index) :

- M. rectus femoris dekstra : 36 cm

keseimbangan  berdiri belum mampu dilakukan

10 (ketergantungan sedang)

- M. rectus femoris sinistra : 43 cm

 

 

Diagnosa ICF : “Kelemahan Extremitas Superior dan Inferior Dextra et cause

Hemiparese Post Non Hemoragic Stroke” 

Makassar, 8 November 2018 Clinical Instructor,

 ______________________  ___________ _________________ ______

 

LEMBAR BAGAN ICF

Buatlah bagan ICF sesuai dengan problematik yang ditemukan berdasarkan hasil assessment terhadap kasus anda tangani  Nama Pasien : Tn. AS Umur : 57 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Kondisi/Penyakit : Kondisi/Penyakit Kelemahan Extremitas Superior dan Inferior Dextra et cause Hemiparese Post  Non Hemoragic Hemoragic Stroke

Impairment (Body structure and function)

a. Kelemahan

otot

Acivity Limitation

a. Kesulitan

Participation Restriction

untuk

a.  Hambatan

untuk

menggerakkan

tangan,

melakukan

pekerjaan

 bahu hingga kanan

jari-jari

sebagai perawat  b.  Hambatan

ekstremitas superior dan inferior  b. Nyeri   Nyeri pada Shoulder kanan c. Gangguan keseimbangan dan stabilitas berdiri d. Gangguan ADL

 b. Kesulitan menggerakkan

untuk tungkai

kanan c. Kesulitan untuk merubah  posisi

untuk

melakukan ibadah c.  Hambatan

untuk

 bersosialisasii  bersosialisas

dan

 berpartisipasi

dalam

lingkungan masyarakat

dari baring ke

duduk

Makassar, 8 November 2018 Clinical Instructor,

 ______________________  ___________ _________________ ______

 

  LEMBAR INTERVENSI FISIOTERAPI

Tulislah berbagai jenis pendekatan intervensi fisioterapi yang anda berikan pada kasus yang ditangani di Poli Fisioterapi  Nama Pasien Umur

: Tn. AS : 57 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki Kelemahan Extremitas Superior dan Inferior Dextra et cause Hemiparese Post Non Hemoragic Stroke Jenis Intervensi Interferensial Interferens ial

Tujuan Intervensi Mengurangi nyeri

Alasan Klinis Arus interferential menstimulasi afferent nerve fibers bermyelin tebal yang menyebabkan pengurangan nyeri dengan cara menghambat atau memberikan efek blocking sinaps di PHC yang berasal dari afferent nerve fibers  bermyelin tipis dan tidak  bermyelin sehingga persepsi nyeri berkurang atau dihilangkan 

IRR

Rileksasi jaringan

Muscle stimulation

Merangsang kontraksi otot

Sinar InfraRed akan menaikkan temperature dan meningkatnya  proses metabolisme metabolisme serta vasodilatasi pembuluh darah melalui pancaran gelombang elektromaknetik sehingga rileksasi jaringan akan tercapai t ercapai  Stimulasi  elektris   pada   prinsipnya  harus menimbulkan   kontraksi  otot,  sehingga  akan  merangsang   golgi  tendon  dan  muscle  spindle.  Rangsangan    pada  muscle   spindle  dan  golgi  tendon  akan  diinformasikan   melalui  afferent   ke  susunan  saraf    pusat  sehingga   akan  mengkontribusikan  fasilitasi  dan  inhibisi.  Rangsangan   elektris  yang   berulang-ulang  akan  memberi  informasi  ke  supraspinal  sehingga   terjadi   pola  gerak   terintegrasi  dan  menjadi   gerakan-gerakan   pola  fungsional.

 

Active Assisted Exercise

Memperbaiki Memperbaiki mobilitas sendi dan respon cardiovascular dan respiratori

Passive Exercise

Menjaga mobilitas sendi dan mencegah menceg ah kontraktur otot

Muscle Setting Exercise

Menjaga mobilitas antarserabut otot dan mencegah atropi

Active assisted movement memanfaatkan anggota gerak sisi yang tidak mengalami gangguan. Hal ini berguna bagi  penderita agar dapat diberikan  bantuan yang sesuai dengan kemampuannya dalam menyelesaikan LGS-nya sehingga ototnya dapat distimulasi kearah peningkatan yang progresif selain itu juga  berguna untuk memperbaiki memperbaiki respon cardiovascular dan respiratory karena diiringi dengan breathing exercise saat melakukan gerakan. Pada Gerakan pasif terjadi  pergerakan  pergeraka n pada sinovial sendi untuk memperlancar proses difusi nutrisi dan materialmaterial sendi sehingga mobilitas sendi dapat terjaga  pada pasien yang mengalami mengalami kelumpuhan juga mempertahankan elastisitas mekanikal otot melalui stimulasi terhadap sifat fisiologis otot Muscle setting exercise tidak dilakukan melawan tahanan yang nampak sehingga teknik ini tidak dapat memperbaiki strength otot. Akan tetapi kontraksi yang dihasilkan dapat menjaga mobilitas antarsera antarserabut but otot dan mencegah mencegah atropi.

Makassar, 8 November 2018 Clinical Instructor,

 _

 

  LEMBAR INTERVENSI FISIOTERAPI

Tulislah rekomendasi pendekatan intervensi fisioterapi sesuai dengan Evidence Based Practice dan Clinical Reasoning  Nama Pasien Pasien : Tn. AS Umur : 57 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Kelemahan Extremitas Superior dan Inferior Dextra et cause Hemiparese Post Non Hemoragic Stroke Jenis Intervensi Interferensial Interferens ial

Tujuan Intervensi Mengurangi nyeri

IRR

Rileksasi jaringan

Muscle stimulation

Merangsang kontraksi otot

Alasan Klinis Arus interferential menstimulasi afferent nerve fibers bermyelin tebal yang menyebabkan pengurangan nyeri dengan cara menghambat atau memberikan efek blocking sinaps di PHC yang berasal dari afferent nerve fibers bermyelin tipis dan tidak bermyelin sehingga persepsi nyeri  berkurang atau atau dihilangkan Sinar InfraRed akan menaikkan temperature dan meningkatnya  proses metabolisme metabolisme serta vasodilatasi pembuluh darah melalui pancaran gelombang elektromaknetik sehingga rileksasi jaringan akan tercapai t ercapai Stimulasi  elektris   pada   prinsipnya  harus menimbulkan   kontraksi  otot,  sehingga  akan  merangsang   golgi  tendon  dan  muscle  spindle.  Rangsangan    pada  muscle   spindle  dan  golgi  tendon  akan  diinformasikan   melalui  afferent   ke  susunan 

 

Active Assisted Exercise

Memperbaiki Memperbaiki mobilitas sendi dan respon cardiovascular dan respiratori

 

 

 

saraf   pusat sehinggafasilitasi akan  mengkontribusikan   dan  inhibisi.  Rangsangan   elektris  yang   berulang-ulang  akan  memberi  informasi  ke  supraspinal  sehingga   terjadi   pola  gerak   terintegrasi  dan  menjadi   gerakan-gerakan   pola  fungsional. Active assisted movement memanfaatkan anggota gerak sisi yang tidak mengalami gangguan. Hal ini berguna bagi  penderita agar dapat diberikan  bantuan yang sesuai dengan kemampuannya dalam menyelesaikan LGS-nya sehingga ototnya dapat

 

Passive Exercise

Menjaga mobilitas sendi dan mencegah menceg ah kontraktur otot

Muscle Setting Exercise

Menjaga mobilitas antarserabut otot dan mencegah atropi

Mengembalikan Mengem balikan koordinasi gerakan  Proprioseptif  Neuromuscular  Neuromuscu lar facilitation  (PNF)   (PNF)

Walking exercise

Membantu pasien ambulasi secara mendiri

distimulasi kearah peningkatan yang progresif selain itu juga  berguna untuk memperbaiki memperbaiki respon cardiovascular dan respiratory karena diiringi dengan breathing exercise saat melakukan gerakan. Pada Gerakan pasif terjadi  pergerakan  pergeraka n pada sinovial sendi untuk memperlancar proses difusi nutrisi dan materialmaterial sendi sehingga mobilitas sendi dapat terjaga  pada pasien yang mengalami mengalami kelumpuhan juga mempertahankan elastisitas mekanikal otot melalui stimulasi terhadap sifat fisiologis otot Muscle setting exercise tidak dilakukan melawan tahanan yang nampak sehingga teknik ini tidak dapat memperbaiki strength otot. Akan tetapi kontraksi yang dihasilkan dapat menjaga mobilitas antarsera antarserabut but otot dan mencegah mencegah atropi. Latihan ini merangsang merangsang  proprioseptor (reseptor sendi) menggunakan pola  gerakan  aktivitas  yang   bersifat  spiral dan  diagonal.  Gerakan  ini  menyerupai   atau  sesuai  dengan  gerakan-gerakan   yang digunakan  dalam  olah  raga  dan  aktivitas  sehari-hari.  Sifat  spiral  dan  diagonal  tersebut   juga  sesuai   dengan  karakteristik   susunan  system  skeletal,  sendi-sendi,  dan struktur  ligament   yang  sifatnya   juga  spiral  dan  memutar.  Tiap  diagonal  terdiri  dari pola-pola  yang  saling   berlawanan  satu  dengan  yang  lain yang pada akhirnya akan mengembalikan koordinasi gerakan. Agar pasien dapat secara mandiri melakukan ambulasi maka latihan berjalan secara  bertahap. Diawali dengan latihan jalan tanpa menumpu  berat badan atau non weigh  bearing, baik menggunakan menggunakan alat alat  bantu walker maupun ditingtaktan dengan pemakaian kruk dengan metode jalan

 

swing yang terdiri dari swing to swing through dan memperbaiki mempe rbaiki pola jalan pasien.

Makassar, 8 November 2018 Clinical Instructor,

 ______________________  ___________ __________________ _______

Preceptor,

______________________ ____________________________ ______

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF