Alga Merah
April 25, 2018 | Author: M Rizki Patta | Category: N/A
Short Description
Download Alga Merah...
Description
BAB I PENDAHULUAN Divisi Thallophyta (Tumbuhan Talus)
Divisi ini meliputi tumbuhan-tumbuhan yang memiliki ciri utama tubuh yang berbentuk talus. Tumbuhan talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya masih belum bisa dibedakan antara akar, batang dan daun. Sedangkan tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun disebut dengan tumbuhan kormus. Ciri laen dari tumbuhan talus ini adalah ada lah tersusun oleh satu sel yang ya ng berbentuk bulat bulat hingga banyak sel yang kadang-kadang mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi (sudah mengalami diferensiasi). Perkembangbiakan pada umumnya secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual) dengan spora sebagai alat perkembangbiakannya. Perkembangbiakan secara generatif terjadi melalui peleburan gamet yang terbentuk didalam organ yang disebut gametangium. Cara hidup pada tumbuhan talus ada tiga cara yaitu : autotrof (asimilasi dengan fotosintesis), heterotrof dan s imbiosis. Ganggang termasuk tumbuhan bertalus, tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Ganggang ada yang bersel satu dan bersel banyak, bersifat eukariotik, ada yang hidup melekat pada sesuatu yang ada di dalam air misalnya batu disebut bentos Jenis jenis ynag dapat bergerak aktif mempunyai alat untuk bergerak yang berupa bulu cambuk atau flagel. Tubuh alga terdapat berbagai zat warna (pigmen), yaitu : - klorofil : warna hijau - fikosantin : warna perang/ coklat - fikoeritrin : warna merah - karoten : warna keemasan - xantofil : warna kuning Ganggang merah atau Rhodophyta adalah salah satu kelas dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Warna merah pada ganggang ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak dibandingkan pigmen klorofil, karoten, dan xantofil. Ganggang ini pada umumnya banyak sel (multiseluler) dan makroskopis, tidak berflagel, memiliki kemampuan menimbun kalsium karbonat di dalam dinding selnya.. Ganggang ini dapat mencapai panjang antara 10 sentimeter sampai 1 meter dan berbentuk benang atau lembaran. Contoh Eucheuma, Gelidium,
Gl il i
B t
C :
l i i
Gracilar i
i
Geli i
N
li
erupakan penghasil
agar-agar. Sebagian besar ganggang merah hi up di laut banyak terdapat di laut tropika. Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain itu ada pula yang hidup di air payau. Ganggang merah yang banyak ditemukan di laut dalam adalah Gelidium dan Gracilar ia, sedang Eucheuma spinosum ditemukan di laut dangkal.
PEMB
S
Alga Merah (Rhodophyta) Alga
merah berwarna merah sampa i ungu, tetapi ada juga yang lembayung
atau kemerah-merahan. Kromatofora
berbentuk
mengandung k lorof il a, k lorof il b, ser ta karotenoid.
cakram Akan
atau
lembaran
dan
tetapi, warna lain ter tutup
oleh warna merah f ikoer itr in sebagai pigmen utama yang mengadakan f luoresensi. Jenis R hodophyta ter tentu memilik i f ikosianin yang member i warna biru. 1) Ciri-ciri lg
er
a) Talus berupa helaian atau berbentuk seper ti pohon. Banyak alga merah yang tubuhnya dilapisi kalsium karbonat. b) Tidak memilik i f lagela. c) Dinding sel terdir i dar i komponen yang ber lapis-lapis. Dinding sel sebelah
dalam
tersusun
dar i
mikrof i br il, sedangkan sisi luar tersusun dar i lendir. Komponen k imia mikror i br il terutama adalah xilan, sedangkan komponen k imia dinding mikrof i br il luarnya adalah manan. Dinding sel alga merah mengandung po lisakar ida tebal dan lengket yang bernilai komersial. d) Memilik i pigmen fotosintetik f ikobilin dan memilik i pirenoid yang ter letak di dalam k loroplas. Pirenoid berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan atau hasil asimilasi. Hasil asimilasinya adalah se jenis karbohidrat yang disimpan
dalam bentuk tepung fluorid, fluoridosid (senyawa gliserin dan galaktosa), dan tetes minyak. Tepung fluorid jika ditambah lodium menunjukkan warna kemerah-merahan. 2) Ca
a hidup Alga
merah umumnya bersifat autotrof.
Akan
tetapi ada pula yang
heterotrof, yaitu yang tidak memiliki kromatofora dan biasanya bersifat parasit pada alga lain.
3)
Habitat Alga
merah umumnya hidup di laut yang dalam, lebih dalam daripada
tempat hidup alga cokelat. Sepertiga dari 2500 spesies yang telah diketahui, hidup di perairan tawar dan ada juga yang hidup di tanah. Biasanya organisme ini merupakan penyusun terumbu karang laut dalam. Alga
merah berperan penting dalam pembentukan endapan berkapur, baik di
lautan maupun di perairan tawar.
4) Rep
oduksi Alga
merah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi
seksual terjadi melalui pembentukan dua anteridium pada ujung-ujung cabang talus.
Anteridium
menghasilkan gamet jantan yang disebut spermat ium.
Gametangium betina disebut karpogonium yang terdapat pada ujung cabang lain. Karpogonium terdiri dari satu sel panjang. Bagian karpogonium bawah membesar seperti botol, sedangkan bagian atasnya membentuk gada atau benang dan dinamakan tr ikogen. Inti sel telur terdapat di bagian bawah yang membesar seperti botol. Spermatium mencapai trikogen karena terbawa air (pergerakan secara pasif). Spermatium kemudian melekat pada trikogen. Setelah dinding perlekatan terlarut, seluruh protoplasma spermatium masuk dalam karpogonium. Setelah terjadi pembuahan, terbentuklah sumbat di bagian bawah. karpogonium. Sumbat itu memisahkan karpogonium dan trikogen. Zigot hasil pembuahan akan membentuk benang-benang sporogen. Dalam sel-sel di ujung benang sporogen itu, terbentuk spora yang masing-masing memiliki satu inti dan satu plastida; spora tersebut dinamakan karpospora. Karpospora akhirnya keluar dari sel-sel ujung benang sporogen sebagai protoplasma telanjang berbulu cambuk. Karpospora ini mula-
mula berkecambah menjadi protalium yang akhirnya tumbuh menjadi individu baru lengkap dengan a lat-alat generatifnya. Reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk tetraspora. Tetraspora akan menjadi gametangium jantan dan gametangium betina. Gametangium jantan dan betina akan bersatu membentuk karposporofit. Karposporofit kemudian menghasilkan tetraspora, Contoh anggota-anggota Rhodophyta antara lain: Corrallina, Pal maira, Batrachospermum monilif orme, Gelidium, Gracil ar ia, E ucheuma, dan Scicania furcell ata. 5)
Peranan al a merah dalam k ehidupan Alga
merah jenis tertentu dapat menghasilkan agar yang dimanfaatkan
antara lain sebagai bahan makanan dan kosmetik, misalnya E ucheuma spinosum. Di beberapa negara, misalnya Jepang, alga merah ditanam sebagai sumber makanan. Selain itu juga dipakai dalam industri agar, yaitu sebagai bahan yang dipakai untuk mengeraskan/memadatkan media pertumbuhan bakteri. Beberapa alga merah yang dikenal dengan sebutan alga koral menghasilkan kalsium karbonat di dinding selnya. Kalsium karbonat ini sangat kuat dalam mengatasi terjangan ombak. Kelebihan ini menjadikan alga koral memiliki peran penting dalam pembentukan terumbu karang (Campbell et al. 2003; Solomon et al. 2005).
K E
I
PULAN
Rhodophyta berpigmen dominan fikoeritrin, mempunyai pirenoid untuk menyimpan tepung fluorid dan fluoridosid.
Alga
merah tidak menghasilkan sel
yang motil.
DAFTAR PU TAK A
Romimohtarto dan Sri Juana,2009. BIOLOGI LAUT Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut.Djambatan:Jakarta
[online] http://wikipedia.org/thalophyta.com , diakses 02-04-2011, jam 16.15 WITA
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah makalah tentang biologi laut dengan judul Makroplankton dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dimaksudkan sebagai tugas mandiri untuk mata kuliah Biologi Laut di Universitas Negeri Manado, terutama untuk mahasiswa semester enam jurusan biologi (non pendidikan).
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para dosen dan mahasiswa, terutama yang tertarik pada mata kuliah biologi laut serta ikut mendorong para mahasiswa untuk giat mengembangkan pengetahuan tentang biologi laut.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu saran
dan
kritik
yang
bersifat
membangun
diharapakan
adanya,
pengembangan makalah kami kedepan.
Tondano, Maret 2011
Penulis
i
demi
D AFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ......................................................... ..................... ...
i
DAFTAR
ISI .......................................................................................... .....
ii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................. ........................ ...
1
BAB II. RHODOPHYTA (ALGA MERAH) 1. Ciri-ciri Alga Merah«««««««««««««««««««««
2
2. Cara Hidup Alga Merah «««««««««««««««««««
2
3. Habitat Alga Merah««««««««««««««««««««...
3
4. Reproduksi Alga Merah «««««««««««««««««««
3
5. Peranan Alga Merah Dalam Kehidupa ««««««««««««..
3
BAB III. KESIMPULAN
A. Kesimpulan.............................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA........................... .......................... ...............................
ii
4
4
View more...
Comments