Alat Tangkap Ikan (Trawl Dan Lift Net)

April 18, 2018 | Author: Radinal | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Alat Tangkap Ikan (Trawl Dan Lift Net)...

Description

SEJARAH PERKEMBANGAN TEHNIK  PENANGKAPAN IKAN. Penangkapan ikan merupakan salah satu profesi yang telah lama dilakukan oleh manusia. Menurut sejarah sekitar 100.000 tahun yang lalu manusia Neanderthal (Neandertha (Neanderthall man) telah melakukan melakukan kegiatan kegiatan penangkapan penangkapan dengan menggunakan tanga tangan n kemu kemudi dian an prof profes esii ini ini berk berkem emban bang g teru teruss seca secara ra perl perlah ahanan-la lahan han deng dengan an menggunakan berbagai alat yang masih sangat tradisional yang terbuat dari berbagai  jenis bahan seperti batu, kayu, tulang, dan tanduk. Seirin Seiring g dengan dengan perkem perkembang bangan an kebuday kebudayaan aan,, manusi manusiaa mulai mulai bias bias membuat membuat  perahu yang sangat sederhana seperti sampan. Perahu yang tertua di eropa di buat sekitar 8.300 tahun yang lalu dengan panjang 3 meter yang berada di Netherland. Sete Setela lah h dite ditemu muka kann nnya ya mesi mesin n uap uap oleh oleh Jame Jamess watt watt pada pada tahu tahun n 1769 1769 maka maka   penangkapan penangkapan ikan ikut terpengaruh terpengaruh perkembangnny perkembangnnya. a. Mesin-mes Mesin-mesin in tersebut tersebut tidak  hanya digunakan untuk menggerakkan kapal, tetapi pada tahun 1860 mesin-mesin tersebut digunakan pula untuk menarik berbagai jenis alat tangkap seperti jarring long line. Pada abad ke-20 dan memasuki abat ke-21 berbagai negara telah berlomba dalam melakukan modernisas modernisasii teknologi teknologi penangkapanny penangkapannya. a. Beberapa Beberapa negara eropa seperti seperti Polandia, Polandia, Belanda, Belanda, Inggris, Inggris, Swedia, Swedia, Perancis, Perancis, dan sebagainya sebagainya merupakan merupakan contoh contoh negara negara yang yang telah telah maju maju dalm dalm bidang bidang penangk penangkapa apanny nnya. a. Di Asia, Asia, Jepang Jepang merupak merupakan an negara negara yang yang sangat sangat maju maju teknol teknologi ogi penangka penangkapan pan ikanny ikannya. a. Pda tahun tahun 1988, menurut FAO total hasil tangkapan Jepang mencapaui 12 juta ton atau 13 % dari total tangkapn ikan didunia. Aramada penangkapannya tidak hanya beroperasi diperairan Jepang tetapi sampai dilautan pasifik, samudera Indonesia dan perairan lainnya. lainnya. Untuk mencapai mencapai hal tersebut, Jepang menggunakan alat komunikasi komunikasi dan  penanganan hasil tangkapan telah dibenahi dengan baik.

JARING ANGKAT(LIFT NET) 1. UMUM Jaring angkat adalah jaring yang biasanya berbentuk empat persegi panjang, dibentuk di dalam air secara horizontal, dengan menggunakan bambu, kayu, atau besi sebagai rangkanya. Pemasangan jaring angkat ini dapat di lapisan tengah, dasar atau  permukaan perairan. Ikan-ikan yang berada atau berkumpul di atas jaring baik akibat daya daya tari tarik k cahay cahayaa lamp lampu u sebag sebagai ai alat alat bantu bantu tang tangka kap p atau atau terb terbaw awaa arus arus,, akan akan tertangkap dengan mengangkat jaring tersebut.

2. JENIS-JENIS LIFT NET DAN TEKNIK PENANGKAPANNYA Banyak jenis alat tangkap yang ada termasuk alat tangkap lift net. Beberapa yang terkenal adalah bagan (dengan berbagai berbagai jenisnya) jenisnya) stick held dip net, bandrong, bandrong,  basning dan sebagainya. Beberapa jenis tersebut akan dibahas dibawah ini ; 2.1 BAGAN  

Bagan merupakan salah satu jaring jaring angkat yang dioperasika dioperasikan n diperairan diperairan pantai   pada malam hari dengan menggunakan cahaya lampu sebagai factor penarik ikan. Menurut Menurut Subani (1972), di Indonesia Indonesia bagan ini diperkenalkan diperkenalkan pada awal tahun 1950 dan sekarang telah banyak mengalami perubahan. Bagan pertama kali digunakan oleh nelayan Makasar dan Bugis di Sulawesi Selatan, kemudian nelayan daerah tersebut membawanya kemana-mana dan akhirnya hampir dikenal di seluruh Indonesia. 1. BAGAN TANCAP Bagan Bagan tancap tancap merupak merupakan an rangkai rangkaian an atau atau susunan susunan bambu bambu berben berbentuk tuk perseg persegii empat yang ditancapkan sehingga berdiri kokoh di atas perairan, dimana pada tengah dari bangunan tersebut dipasang jarring. Dengan kata lain, alat tangkap ini sifatnya immobile. Hal ini karena alat tersebut di tancapkan ke dasar perairan, yang bararti kedalaman laut tempat beroperasinya alat tersebut menjadi sangat terbatas yaitu pada  perairan dangkal. Pada dasarnya alat ini terdiri dari bangunan bagan yang terbuat dari bambu,  jaring yang berbentuk segi empat yang di ikatkan pada bingkai yang terbuat dari  bambu. Pada ke empat sisinya terdapat bambu-bambu menyilang menyilang dan melintang yang dimaksudkan untuk memperkuat berdirinya bagan. Di atas bangunan bagan di bagian tengah terdapat bangunan rumah yang berfungsi tempat istirahat, pelindung lampu dari hujan dan tempat untuk melihat ikan. Di atas bangunan ini terdapat roller yang ter5buat ter5buat dari bambu yang berfungsi berfungsi sebagai penarik jarring. Umumnya alat tangkap ini berukuran 9 * 9 meter sedangkan tinggi dari dasar perairan rata-rata 12 meter. Dengan demikian, kedalaman perairan untuk tempat pemasangan alat tangkap ini rata-rata pada kedalaman 8 meter, namun pada daerah tertentu ada yang memasang   pada kedalaman 15 meter, karena di tancapkan pada dasar perairan maka substrat yang baik untuk pemasangan adalah lumpur campur pasir.

Jaring yang biasa digunakan pada alat tangkap ini adalah jarring yang terbuat dari waring dengan mesh size 0,4 cm. Posisi jaring dari bagan ini terletak di bagian  bawah dari bangunan bagan yang yang di ikitkan pada bingkai bambu yang berbentuk segi empat. Bingkai bambu tersebut di hubungkan dengan tali pada ke empat sisinya yang  berfungsi menarik jaring. Pada ke empat sisi jaring ini diberi pemberat yang berfungsi untuk memberikan posisi jaring yang baik selama dalam air. Ukuran jaring biasanya satu meter lebih kecil dari ukuran bangunan bagan. Selama ini untuk menarik perhatiaan ikan untuk berkumpul di bawah bagan, umumnya nelayan masih menggunakan lampu petromaks yang jumlahnya bervariasi dari 2-5 buah. TEKNIK OPERASI PENANGKAPAN  Pada Pada saat saat nela nelaya yan n tiba tiba di baga bagan n maka maka yang yang pert pertam amaa dila dilaku kuka kan n adal adalah ah menurunkan jaring dan memasang lampu yaitu pada bulan gelap karena pemasangan lampu pada bulan terang tidak akan efektif. Setelah beberapa jam kemudian (sekitar 4   jam jam)) atau atau di angga anggap p suda sudah h bany banyak ak ikan ikan yang yang terk terkum umpul pul di bawa bawah h baga bagan n maka maka   penar penarika ikan n jaring jaring mulai mulai dilaku dilakukan. kan. Penari Penarikan kan dilaku dilakukan kan dengan dengan memuta memutarr roller roller,, sehingga jarring akan terangkat ke atas. Setelah jaring terangkat maka pengambilan hasil tangkapan dilakukan dilakukan dengan menggunakan scoop net. Demikian seterusnya. seterusnya. Jika Jika operas operasii penangk penangkapa apan n ingin ingin dilanj dilanjutk utkan an kembal kembali, i, maka maka jaring jaring dituru diturunkan nkan ke   perai perairan ran sepert sepertii semula semula.. Dalam Dalam satu satu malam malam operas operasii penangka penangkapan pan bias bias dilaku dilakukan kan sampai tiga kali tergantung umur bulan. Dalam perkembangan selanjutnya, lampu petromaks yang selama ini digunakan untuk mencari ikan, sudah sering dicoba dengan menggunakan cahaya dari sumber  lain misalnya dari lampu neon dengan menggunakan accu sebagai sumber arus. Ada Ada baga bagan n pera perahu hu yang yang jeni jenisn snya ya lain lain dari dari bagan bagan Ramb Rambo o teta tetapi pi prin prinsi sip p  penangkapannya sama. Bagan ini ukurannya lebih kecil dan menggunakan 2 buah  perahu, alat penggeraknya berupa layer. Alat tangkap seperti ini banyak digunakan oleh suku Bajo yang beroperasi di teluk Bone. Sedangkan sumber cahayannya masih menggunakan lampu petromaks. 2. BAGAN RAKIT Jenis Jenis bagan bagan lain lain yang yang sangat sangat sederhana sederhana dan biasa biasa digunak digunakan an oleh oleh nelaya nelayan n khususnyan di sungai atau di muara-muara sungai yaitu bagan rakit. Bagan ini terbuat dari dari bamb bambu, u, dima dimana na oper operas asin inya ya dapa dapatt berp berpin inda dahh-pi pind ndah ah.. Pros Proses es oper operas asii  penangkapannya sama dengan bagan tancap. 3. BAGAN PERAHU (BAGAN RAMBO) Baga Bagan n ini ini seri sering ng pula pula dise disebu butt sebag sebagai ai baga bagan n pera perahu hu list listri rik. k. Ukura Ukuranny nnyaa  bervariasi tetapi di Sulawesi Selatan umumnya menggunakan jaring dengan panjang total 45 meter dan lebar 45 meter, berbentuk segi empat bujur sangkar dengan ukuran mata jaring 0,5 cm dan bahannya terbuat dari waring.

Jaring ini dirangkai satu demi satu sehingga membentuk segi empat besar. Pada   bagia bagian n tepi tepi jaring jaring terdap terdapat at tali tali ris yang yang berfun berfungsi gsi sebaga sebagaii penguat penguat tepi tepi jarri jarring ng sehingga tidak terbelit. Setiap tepi jaring dilengkapi dengan tali yang berfungsi untuk  menurunkan dan mengangkat jaring pada saat pengoperasian. Tepi Tepi jarrin jarring g terseb tersebut ut terbagi terbagi enam bagian untuk untuk sisi sisi depan depan dan belaka belakang, ng, sedangkan pada sisi kanan dan kiri terbagi dua bagian. Untuk memudahkan penarikan tali agar tali dapat tergulung dengan baik, maka pada alat penggulung tali (line (line hauler ) diguna digunakan kan katrol katrol-kat -katrol rol yang yang terdap terdapat at pada pada kerang kerangka ka bagan. bagan. Panjan Panjang g tali tali  penarik biasanya sekitar 60 meter untuk satu bagian, dengan diameter 2,5 cm yang terbuat dari bahan polyethylene bahan  polyethylene.. Alat pemutarnya terbuat dari kayu yang panjangnya 2-3 meter dengan diameter 30 cm. Biasanya satu buah yang terletak di bagian sisi depan dari bagan tersebut. Untuk Untuk memper memperkua kuatt banguna bangunan n bagan bagan (keran (kerangka gka bagan) bagan) biasan biasanya ya diguna digunakan kan kawat baja (wire (wire leader ) dengan diameter 0,5 cm. Kawat tersebut tertumpu pada tiang utama perahu yang panjangnya 15 meter. Pada bagian tengah bangunan bagan ini terdapat rumah yang berfungsi sebagai tempat istirahat, tempat generator listrik, bahan bakar serta perlengkapan laut lainnya,   biasa biasanya nya berukur berukuran an 8 * 3 meter. meter. Sedangk Sedangkan an untuk untuk mengum mengumpul pulkan kan ikan ikan dengan dengan cahaya digunakan generator yang berkekuatan puluhan ribu watt de4ngan voltase 220 volt. Lampu penarik ikan (biasanya merkuri) terletak pada bagian sisi kiri dan kanan kapa kapall. Agar gar bang bangun unan an kapa kapall tidak dak ter terbawa bawa arus arus pada pada saat aat oper operas asii yang ang memungkinkan posisi atau lokasi penangkapan alat tangkap bagan menetap, maka digunakan jangkar. Untuk menjaga keseimbangan bangunan bagan diberikan anjanganjang yang terletak pada kedua sisi bangunan bagan, umumnya dari kayu yang dibentuk sedemikian rupa sehingga membentuk suatu rangkaian yang bersilangan. Dalam Dalam pengope pengoperas rasian iannya nya bagan bagan ini dileng dilengkapi kapi dengan dengan perahu perahu motor motor yang yang  berfungsi untuk menggandeng bagan Rambo menuju daerah penangkapan. Selain itu,  bagan tersebut berfungsi sebagai pengangkut hasil tangkapan dari fishing grounds ke fishing base. WAKTU OPERASI PENANGKAPAN  Waktu pengoperasian, alat tangkap bagan perahu ini dapat dilakukan sepanjang tahun dengan melihat penanggalan qamariah. Jika ombak besar serta arus kencang maka pengoperasian dilakukan pada perairan yang terlindungi dari gelombang besar. Setti Setting ng dimula dimulaii dengan dengan melakuk melakukan an penuru penurunan nan jaring jaring dengan dengan memuta memutarr alat alat   pen penggu ggulu lung ng tali tali pada pada sisi sisi depan depan oleh oleh anak anak buah buah kapa kapall (ABK) (ABK).. Sete Setela lah h jari jaring ng diturunkan lampu mercury sebagai penarik ikan dinyalakan. Hal ini9 berlangsung terus hingga ikan cukup banyak bergerombol di bawah permukaan air. Pada saat akan dilakukan pengangkatan jaring, lampu mercury dipadamkan secara bergilir sehingga hanya hanya lampu lampu yang yang berfun berfungsi gsi menari menarik k ikan ikan ke permuk permukaan aan yang yang menyal menyala. a. Dalam Dalam keadaan keadaan demiki demikiaan, aan, jaring jaring diangka diangkatt secara secara berlah berlahanan-lah lahan an dengan dengan memuta memutarr alat alat   penggulung tali. Setelah jarring terangkat maka ikan-ikan yang ada di atas jaring segera diambil dengan alat pengeruk atau scoop atau scoop net .

Untu Untuk k kegi kegiat atan an oper operas asii pena penangk ngkap apan an sela selanj njut utny nya, a, dimu dimula laii lagi lagi denga dengan n  penurunan  penurunan jaring dan penyalaan lampu. Dalam semalam operasi penangkapan penangkapan dapat dilakukan 2-4 kali. 2.2 STICK HELD HELD DIP NET 

Salah satu jarring angkat yang sangat terkenal adalah “stick held dip net” dalam  bahasa Jepang disebut “Bouke-ami”. Pada mulanya alat ini hanya digunakn untuk  menangkap ikan Kembung, k3mudian digunakn untuk menangkap ikan Saury dengan alat bantu cahaya (Yami 1989). Dalam perkembangannya, alat tangkap ini dikenal berdasarkan kepada jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan, antara lain, Saury stick held dip net (untuk  menangkap ikan-ikan saury), Meckerel stick held dip net (untuk menangkap ikanikan mekeral), Sardin stick held dip net (untuk menangkap ikan-ikan sardin), dan sebagainya. Kapal yang digunakan tergantung pada besarnya usaha penangkapan, tetapi nelayan-nelayan Jepang umumnya menggunakan kapal dengan ukuran 20-100 GT  bahkan ada yang lebih besar dari ukuran tersebut. Untuk kapal pada alat tangkap ini diharapkan water line tidak tidak terlalu dalam, begitu begitu pula free board diharapkan rendah, serta tidak oleng dan angguk. Jarring yang digunakan biasanya terbuat dari bahan polyamide dengan ukuran mata jarring lebih dari 2 cm, bergantung pada jenis ikan apa yang akan menjadi tujuan penangkapan. Sedangkan lmpu yang digunakn pada umumnya berkekuatan 15.000-27.000 watt yang berasal dari generator, tetapi tidak bersamaan dinyalakan. Dalam satu pengoperasian kapal, tenaga kerja kerja yang dibutuhkan berkisar berkisar antara 8-23 8-23 orang per kapal. Jenis cahaya yang digunakan digunakan berbeda-beda berbeda-beda dan dikelompokka dikelompokkan n berdasarkan berdasarkan fungsinya sebagai berikut ; 1. Search light, yaitu cahaya yang digunakan untuk mencari gerombolan ikan, dengan demikian jarak jangkauan dari lampu ini sangat jauh. 2.  Attracting fish shoal , yaitu cahaya yang digunakan untuk menarik ikan ke dekat kapal. area, yaitu cahaya yang digunakan untuk menggiring ikan ke 3.  Leading to fishable area, tempat operasi penangkapan (di atas jaring). 4. Concen Concentrac tracti ting ng fish fish to middle middle area, area, yait yaitu u cahay cahayaa yang yang digu diguna nakan kan untu untuk  k  mengkonsentrasikan ikan di atas jarring. TEKNIK OPERASI PENANGKAPAN  Tahap awal yang dilakukan adalah menentukan fishing ground dari ikan yang menjad menjadii tujuan tujuan penangk penangkapan apan.. Penent Penentuan uan ini di tentuk tentukan an atas atas pengala pengalaman man yang yang  berulang-ulang dari nelayan di perairan yang subur, tetapi juga bisa digunakan fish finder untuk mendeteksi gerombolan ikan yang ada di perairan. Langkah selanjutnya adalah menyalakan search light yang mempunyai intensitas cahaya yang lebih tinggi.

Setelah ikan sudah mulai banyak, lampu no.2 (actract (actracting ing fish shoal ) dinyalakan kemudian dilanjutkan dengan menurunkan jaring pada bagian sisi kapal. Lang Langka kah h sela selanj njut utny nyaa adal adalah ah meng menggi giri ring ng ikan ikan ke atas atas jari jaring ng denga dengan n cara cara   per perga gant ntia ian n pema pemada dama man n lamp lampu u (ada (ada caha cahaya ya yang yang dipa dipada damk mkan an dan dan ada ada yang yang diny dinyal alak akan an)) samp sampai ai gero geromb mbol olan an ikan ikan tiba tiba di atas atas jari jaring ng (leadi leading ng fish fish shoal  shoal  dinyal dinyalakan akan). ). Pada Pada saat saat pengang pengangkat katan an jaring jaring akan akan dilakuk dilakukan an maka maka lampu lampu yang yang   berwa berwarna rna merah merah yang yang berfun berfungsi gsi untuk untuk mengkon mengkonsen sentra trasik sikan an ikan ikan di atas atas jaring jaring dinyalakan sedangkan lampu-lampu lainnya dipadamkan. Pada kondisi yang sangat   baik baik saat saat ikan ikan sudah sudah terkons terkonsent entras rasii dibawa dibawah h lampu lampu maka maka pengang pengangkat katan an jaring jaring dilakukan, dan ikan hasil tangkapan diangkat ke atas kapal. Pengaturan alat tangkap dilakukan untuk persiapan operasi penangkapan selanjutnya. 2.2 SEROK (SCOOP (SCOOP NET) NET) dan BANDRONG  BANDRONG 

Jenis jaring angkat lainnya adalah scoop net dan bandrong. Serok (scoop net) adalah jaring yang berbentuk kerucut atau kantong, mulut jaring terbuka dengan memakai bingkai dari rotan atau bambu. Teknik Teknik penangk penangkapa apan n dari dari alat alat ini sangat sangat sederh sederhana, ana, karena karena dapat dapat dilakuk dilakukan an dengan atau tanpa perahu. Bila menggunakan perahu, maka alat ini didorong ke  permukaan air dengan menggunakan perahu tersebut. Sedang Sedangkan kan bandron bandrong g adalah adalah jenis jenis jaring jaring angkat angkat yang yang terdir terdirii dari dari rangka rangkaian ian  jarring dan bambu (bias juga rotan) yang dipasang di suatu perairan baik di sungai maupun di laut untuk menghadang ikan-ikan yang lewat di atas bandrong tersebut. Ukurannya berbeda-beda biasanya 6 * 6 meter. Apabila ada gerombolan ikan yang lewat di atas bandrong bandrong tersebut tersebut maka tali yang menghubungkan menghubungkannya nya segera ditarik. ditarik. Alat tangkap ini tergolong tradisional. Di Filipina jarring angkat ini juga telah berkembang dengan berbagai bentuk  dan ukuran. Ini menunjukkan bahwa alat tangkap jarring angkat telah dikenal luas oleh para nelayan.

3. JENIS-JENIS HASIL TANGKAPAN Jenis-jenis ikan pelagis merupakan hasil tangkapan utama dari lift net, dan sangat bergantung terhadap fishing ground dari jenis alat tangkap tersebut. Bagan misalnya banyak menangkap ikan teri, ikan tembang, ikan laying, ikan kembung, ikan selar, cumi-cumi, ikan alu-alu, ikan kwee, dan sebagainya. Sedangkan di Jepang alat stick stick held held dip net banyak digunakan digunakan untuk untuk menang menangkap kap ikan ikan celola celolabis bis saira dan sebagainya.

TRAWL (PUKAT HARIMAU) 1. UMUM Tidak diketahui secara pasti alat tangkap ini berasal dari mana. Namun, banyak   para ahli mengatakan mengatakan bahwa alat tangtkap ini termasuk alat tangkap yang sudah lam digunakan di Eropa Barat dan banyak digunakan di daerah pantai dan lepas pantai. Pada Pada abad ke-16 dan ke-17 ke-17 di sepanj sepanjang ang perair perairan an pantai pantai prancis, prancis, alat alat ini telah  berkembang walaupun pada mulanya hanya ditarik dengan perahu layar. Setelah mesin-mesin berkembang, maka trawl semakin berkembang dan terjadi  perpindahan teknologi dari Eropa Barat ke seluruh dunia dengan berbagai modifikasi. Seiring dengan itu, beberapa negara seperti Jerman mengembangkan kapal-kapal traw trawln lnya ya mula mulaii dari dari tahun tahun 1885 1885 samp sampai ai sekar sekaran ang. g. Alat Alat tangk tangkap ap traw trawll tela telah h dimodi dimodifi fikas kasii dari dari yang yang sederh sederhana ana sampai sampai yang yang lebih lebih maju maju dengan dengan tujuan tujuan untuk  untuk  memperbanyak jumlah tangkapan ikan. Di Indonesia, pada tahun tujuh puluhan alat ini telah memberi sumbangsih yang sangat besar dalam peningkatan produksi perikanan laut khususnya udang. Namun, karena berbagai dampak negatif yang ditimbulkan ditimbulkan terutama terutama terhadap terhadap kelestaria kelestarian n sumber daya kelestarian ikan dan persaingan pencarian dengan nelayan tradisional yang sangat merugikan perekonomian nelayan kecil sehingga berdasarkan Kepres no.39 tahun 1980 penangkapan ikan dengan trawl di Indonesia dilarang. Sejak saat itu trawl trawl hanya hanya boleh boleh dioper dioperasi asikan kan oleh oleh kapalkapal-kapa kapall peneli peneliti. ti. Dengan Dengan melaku melakukan kan modifikasi pada kantong, trawl dapat dioperasikan pada beberapa daerah seperti laut Arafura, khususnya untuk penangkapan udang, yang dikenal dengan nama trawl udang. Dibebe Dibeberap rapaa Negara, Negara, trawl trawl berkem berkemban bang g begitu begitu pesat pesat dengan dengan jumlah jumlah hasil hasil tangkapan sangat memuaskan, pada suatu saat nanti diharapkan ada modifikasi yang cocok beroperasi di perairan Indonesia tanpa mengganggu kelestarian sumberdaya  perikanan dan nelayan-nelayan kecil. Pada umumnya jaring trawl terdiri dari kantong (codend  (codend ) yang berbentuk empat  persegi ataupun kerucut, dua lembar sayap (wing  (wing ), ), dihubungkan dengan tali penarik  (warp). warp). Jaring ini ditarik secara horizontal di dalam air karena mendapat tahanan dari air mulut jaring jaring terbuka. terbuka. Dengan demikian, demikian, jaring jaring bergerak bergerak aktif dan mengusahakan mengusahakan (dengan ditaraik) agar ikan-ikan masuk kedalam ked alam mulut trawl. Sema Semaki kin n banya banyak k air air yang yang dapat dapat ters tersar arin ing, g, atau atau luas luas mulu mulutt jari jaring ng yang yang maksim maksimum um akan akan menjad menjadika ikan n jumlah jumlah air yang yang tersar tersaring ing selama selama waktu waktu penari penarikan kan menjad menjadii lebih lebih basar basar jumlah jumlahnya nya,, lalu lalu hendakl hendaklah ah pula pula volume volume air ini diusah diusahaka akan n semaksimum mungkin, sehingga jumlah tangkapan ikan dapat ditangkap sebanyak  mungkin melalui penarikan trawl oleh kapal motor. Kata “Trawl” sendiri berasal dari bahasa prancis “troler” dan kata “trailing” adalah bahasa inggris, mempunyai arti yang bersamaan yang dapat diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan kata “tarik”. Namun kata “trawl” sudah umum digunakan dan ada pula yang menyebutnya “pukat harimau”.

Supaya mulut jaring terbuka selama operasi penangkapan, ditempuh cara-cara sebagai berikut. 

Menggunakan beam pada mulut jarring (beam (beam trawl )  Jarring ditarik oleh dua kapal yang berlayar sejajar, dan jarak antara satu kapal dengan dengan kapal kapal lainny lainnyaa terten tertentu tu dan selalu selalu sama sama selama selama waktu waktu penarik penarikan, an, dan dengan kecepatan yang sama.  Otter board

2. JENIS-JENIS TRAWL Berdasarkan letak jarring dalam air selama dilakukan operasi penangkapan ikan, trawl dapat dibedakan atas ; 1) Surface trawl ( trawl  ( floating   floating trawl ), ), yaitu trawl yang dioperasikan pada permukaan air. air. Jaring Jaring ditari ditarik k dekat dekat permuk permukaan aan air, air, dan dituja ditujaukan ukan pada ikan-i ikan-ikan kan yang yang  (surface water ).   beruaya pada permukaan air  surface ). Pada kenyataannya, operasi jenis trawl ini banyak mengalami kesukaran, sebab antara lain adalah pada umumnya  jenis-jenis ikan yang beruaya pada permukaan air termasuk ikan-ikan yang ‘good swimmer’. Dengan demikian, haruslah jarring ditarik dengan kecepatan tinggi dan kecepatan tarik ini harus lebih besar dari swimming speed yang dipunyai ikan yang akan di tangkap. 2) Mid water trawl  yaitu trawl yang dioperasikan antara dasar dan permukaan   per perai aira ran. n. Jari Jaring ng dita ditari rik k pada pada kedal kedalam aman an tert tertent entu u secar secaraa hori horizo zont ntal al,, pada pada kedalaman mana yang di duga menjadi wilayah berenang ikan yang menjadi tujuan penangkapan. trawl yaitu trawl yang dioperasikan pada dasar perairan. Jenis trawl 3)   Bottom trawl yaitu ini merupakan jenis trawl yang paling umum. Jaring ini ditarik pada dasar atau dekat pada dasar laut, dengan demikian ikan yang menjadi tujuan penangkapan ialah ialah ikan-ikan ikan-ikan dasar. dasar. Termasuk Termasuk juga diantaranya diantaranya udang-udangan udang-udangan dan kerangkerangkeranga kerangan. n. Pada Pada kenyata kenyataanny annya, a, sering sering juga juga tertan tertangkap gkap ikan-i ikan-ikan kan surfac surfacee yang yang diduga masuk jaring ketika jarring sedang ditarik naik.

1) 2)

Berdasarkan dari segi operasinya dikenal ada tiga jenis trawl, yaitu sebagai  berikut ; Side trawl , yaitu trawl yang pada waktu operasinya ditarik pada sisi kapal Stern trawl , yaitu trawl yang ditarik pada bagian belakng kapal 3)  Double  Double trawl , yaitu trawl yang ditarik melalui dua ringger yang ditarik pada kedua sisi kapal Didalam prakteknya, kapal-kapal trawl cenderung lebih banyak memakai cara stern trawl sungguhpun kapal-kapal side trawl masih ada yang beroperasi.

1) 2)

1)

Berdas Berdasark arkan an jumlah jumlah kapal kapal yang yang diguna digunakanu kanuntu ntuk k menari menarik k trawl, trawl, maka maka trawl trawl dapat dibagi atas ; One boat trawl , yaitu trawl yang ditarik dengan sebuah kapal ka pal Two boat trawl , yaitu trawl yang ditarik dengan dua buah kapal Ber Berdas dasarka arkan n peng penggu guna naan an alat alat unt untuk mem membuka buka mul mulut jar jaring ing dal dalam  pengoperasian dikenal ;  Bean trawl , yautu trawl yang menggunakn bean (pentangan) Otter trawl , yaitu trawl yang menggunakan otter board untuk membuka 2) mulut jarin

3. TRAWL dan PERLENGKAPANNYA P ERLENGKAPANNYA Kapal-kapal Kapal-kapal trawl umumnya terbuat dari steel, steel, dan ‘main enggine’ enggine’ digerakkan oleh oleh dies diesel el atau ataupu pun n stea steam. m. Yang Yang beru beruku kura ran n keci kecil, l, dibaw dibawah ah 1000 1000 ton ton ada ada yang yang  berbentuk side trawl, tetapi jenis ukuran besar berbentuk stern trawl. Kapal Kapal dilengk dilengkapi api dengan dengan trawl trawl winch, winch, sebaga sebagaii tenaga tenaga pengger penggerak ak ada yang yang menggunakan steam engine (45 - 75 hp) bagi steam trawl dan ada pula yang memakai motor dari 69 – 90 HP bagi diesel trawl. Winch ini dihubungkan dengan warp dan untuk mengontrol panjang warp dipasang brake. Besar jarring yang dipakai berbeda-beda dan untuk menyatakan besar jarring   penunjuk “panjang dari head rope” yang biasanya dengan satuan feet atau meter, misalnya jarring 120 feet. Ini berarti panjang head rope adalah 120 feet.

4. TEKNIK OPERASI PENANGKAPAN

4.1 KECEPATAN dan LAMA WAKTU MENARIK JARING Adalah ideal apabila jaring dapat ditarik dengan kecepatan yang besar, tetapi hal ini sangat sukar untuk dicapai karena dihadapkan pada beberapa hal, antara lain keadaan terbukanya mulut jaring, apakah jarring berada di air sesuai dengan yang dimaksudkan (bentuk terbukanya); kekuatan kapal untuk menarik (HP); ketentuan  jarring terhadap tahanan air , resistansi yang makin membesar sehubungan dengan catch yang semakin semakin bertambah, bertambah, dan lain-lain. lain-lain. Faktor-faktor Faktor-faktor ini berhubungan berhubungan satu sama lainnya dan masing-masing menghendaki syarat-syarat tersendiri. Pada umumnya jarring ditarik dengan kecepatan 3 – 4 knot. Kecepatan inipun sang sangat at berh berhub ubung ungan an deng dengan an kece kecepat patan an rena renang ng suat suatu u ikan, ikan, keada keadaan an dasa dasarr laut laut,, aru,angina, gelombang, dan lain-lain. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, maka kecepatan tarik dapat ditentukan. Lama waktu penarikan didasarkan pada kepada pengalaman-pengalaman dan fakt faktor or yang yang perlu perlu difi difiki kirk rkan an iala ialah h banya banyak k sedi sediki kitn tnya ya ikan ikan yang yang didu diduga ga akan akan ditangkap, pekerjaan di dek, jam kerja crew dan lain sebagainya. Pad aumumnya waktu penarikan berkisar antara 3 – 4 jam, dan kadang kala hanya memerlukan waktu 1 – 2 jam.

4.2 PANJANG WARP  Faktor Faktor-fa -fakto ktorr yang yang perlu perlu dipiki dipikirka rkan n adalah adalah kedalam kedalaman an suatu suatu perair perairan an yang yang menjadi area penangkapan, sifat dasar perairan (pasir, barbatu atau berlumpur), dan kecepatan tarik. Biasanya panjang warp sekitar 3 – 4 kali kedalaman suatu perairan yang dituju. Pada fishing ground yang kedalamannya sekitar 9 mater (kedalaman minimum), dikehendaki panjang warp sekitar 6 – 9 kali kedalaman. Jika dasar laut adalah lumpur, maka ada baiknya jika warp diperpendek. Sebaliknya, bagi dasar laut yang terdiri dari pasir keras (kerikil), sebaiknya apabila warp diperpanjang.

5. JENIS-JENIS IKAN yang TERTANGKAP Tujuan penangkapan pada bottom trawl adalah ikan-ikan dasar (bottom (bottom fish) fish) ataupun ataupun ikan-i ikan-ikan kan demers demersal, al, termas termasuk uk juga juga jenis jenis udang-ud udang-udanga angan n dan juga juga jenis jenis kerang. Dikatakan untuk perairan laut jawa, komposisi hasil tangkapan antara lain terdiri dari jenis-jenis ikan petek, kuniran, manyung, utik, ngangas, bawal, tigawaja, gulama gulamah, h, kerongkerong-ker kerong ong,, petik, petik, sumbal sumbal,, layur, layur, remang, remang, kembung kembung,, cumi-c cumi-cumi umi,, kepiting, rajungan, cucut, dan lain-lain. Jarring Jarring yang didominasi didominasi untuk suatu fishing ground akan mempengaruhi mempengaruhi skala skala usaha, usaha, yang yang kelanj kelanjuta utanny nnyaa akan akan mempen mempengar garuhi uhi besar besar kapal kapal dan gear yang akan akan dioperasikan. Akan tetapi jika manggunakan surface trawl tentu ikan-ikan pelagis akan menjadi hasil tangkapan utama, terutama kecepatan renangnya yang tidak terlalu cepat.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF