Al Islam Kelompok PKM

July 16, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Al Islam Kelompok PKM...

Description

 

PROPOSAL PKM PENGABDIAN MASYARAKAT “Menerapkan Sikap Jual Beli Berdasarkan Muamalah Duniawiyah Di Desa Tanjung sawit”

DOSEN PENGAMPU : WISMANTO,S.Ag.,M.Pd.i

DISUSUN OLEH : ANGGI WIDYA (200301110) CECYLYA THANCY (200301108) (200301108) RAHMATUL AINI (200301128) WAHYU MIFTAHANI (200301131)

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU 2020/2021

 

 

PENGESAHAN PKM-PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 1. Judul Kegiatan

:MENERAPKAN SIKAP JUAL BELI BERDASARKAN MUAMALAH DUNIAWIYAH

2. Ketu Ketuaa P Pel elak aksa sana na a. Nama Lengkap

: Anggi Widya

 b. NIM

: 200301110

c. Status

: Mahasiswi

d. Bidang Keahlian

: akuntansi

e. Fakultas/Jurusan

: Ekonomi Dan Bisnis

f. Alamat

: Desa Tanjung Sawit

3. Personalia a.

Jumlah Anggota Pelaksana

 b. Jumlah Pembantu Pembantu Pelaksana

:3 :-

4. Biay Biayaa yang digu digunaka nakann

: 100 ribu ribu(uan (uangg bens bensin) in)

5. Sumber Dana

: uang iuran bersama

6. Per Period iodee Pel Pelaks aksana anaan an

: 202 20211

Tembilahan 20 Juli 2021 Ketua Pelaksana

Mengetahui, Dosen Alislam Wismanto,S.Ag.,M.Pd.i

Anggi Widya

Ketua RT. 014 sutari

ii

 

 

DAFTAR ISI Halaman Judul.......... Judul................................ ............................................ ............................................ ............................................ .................................... .....................i .......i PENGESAHAN PKM-PENGABDIAN PKM-PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT........ MASYARAKAT................................ ........................ii ii DAFTAR ISI.............. ISI.................................... ............................................ ............................................ .............................................................iii .......................................iii HALAMAN UTAMA

A. Latar belakang masalah..... masalah........................... ............................................ ............................................ ............................................ .............................1 .......1 B. Rumusan Masalah. Masalah....................... ............................................. ............................................. ............................................ ..................................... ..................4 ...4 C. Tujuan Penelitian.................................................... Penelitian.......................................................................... ................................................... ...................................4 ......4 D. Kegunaan Penelitian.......................... Penelitian................................................ ............................................ ...................................................... ..................................5 ..5 E. Kerangka Pemikiran....... Pemikiran............................. ............................................ ............................................ ......................................................5 ................................5 F. Langkah-lang Langkah-langkah kah Penelitian........... Penelitian................................. ............................................ ............................................................7 ......................................7

iii

 

 

A. Latar belakang masalah

Al-Quran dan Sunnah merupakan pilar utama dan sumber hukum yang paling utama. Al-Qur’an dan sunnah itu mempunyai daya atur yang universal, meliputi segenap aspek dalam persoalan persoalan kehidupa kehidupann umat manusia di dunia. Hal itu dapa dapatt dilihat dari teksnya yang selalu tepat untuk diimplikasikan dalam kehidupan aktual, misalnya daya jangkauan dan daya aturnya dalam bidang muamalah duniawiyah. Muamalah ialah kegiatan yang mengatur hal-hal yang berhubung berhubungan an dengan tata cara hidup sesama manusia manusia untuk memenuhi kebutuh kebutuhan an sehari-sehari. sehari-sehari. Dan menurut Muhammadd Yusuf Musa adalah peraturan-pe Muhamma peraturan-peraturan raturan Allah yang diikuti dan ditaati dalam hidup bermasyarakat bermasyarakat untuk menjaga kepentingan manusia. Dari pengertian di atas, dapat diketahui bahwa fiqh muamalah adalah aturan-aturan (hukum) Allah SWT, yang ditunjukan untuk mengatur kehidupan manusia dalam urusan keduniaan atau urusan yang  berkaitan dengan dengan urusa urusann duniawi dan ssosial osial kemasya kemasyarakatan. rakatan. Men Menurut urut pengertia pengertiann ini, manusia, kapanpun dan dimanapun, harus senantiasa mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Allah SWT, SWT, sekalipun ada pemisahan an antara tara amal dunia dan amal akh akhirat, irat, sebab sekecil apapun aktivitas manusia didunia harus didasarkan pada ketetapan Allah SWT agar kelak selamat diakhirat. Dalam bermu'amalah manusia selalu membutuhkan bantuan dari orang lain, karena manusia disebut sebagai makhluk sosial (Zoon Politicon). Berarti manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Interaksi antar sesama manusia dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia demi kelangsungann hidupnya. Dalam kehidupan bermuamala kelangsunga bermuamalah, h, Islam telah memberikan garis kebijaksanaan perekonomian yang jelas. Transaksi bisnis merupakan hal yang sangat diperhatikan dan dimuliakan oleh Islam. Perdagangan yang jujur sangat disukai oleh Allah SWT. Allah SWT memberikan memberikan rahmat-Nya kepada orang-orang orang-orang yang  berbuat demikian. Perdagangan, bisa saja dilakukan oleh individual atau perusahaan dan berbagai lembaga tertentu yang serupa. Kegiatan bermuamalah salah satunya adalah berniaga atau  berdagang.. Kegiatan terse  berdagang tersebut but merupak merupakan an anjuran dari Rasulullah SAW. Jual beli merupakan suatu perjanjian tukar-menukar barang atau benda yang mempunyai nilai secara sukarela diantara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda 1

 

 

dan pihak lain meneriman menerimanya ya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan oleh syara‟ dan disepakati. Menurut ulama Hanafi jual beli adalah tukar-menukar maal  (barang  (barang atau harta) dengan maal   yang yang dilakukan dengan cara tertentu. Atau, tukar menukar barang yang  bernilai dengan dengan semacamn semacamnya ya dengan ca cara ra yang sah dan khusu khusus, s, yakni ijab qabul  atau  atau tanpa ijab qabul . Dengan demikian, jual beli satu dirham dengan satu dirham tidak termasuk jual beli, karena tidak sah. Begitu pula, jual beli seperti bangkai, debu, dan darah tidak sah, karena ia termasuk jual beli barang yang tidak disenangi. Ibnu Qudamah mendefinisikan jual beli dengan tukar menukar barang dengan  barang yang yang bertujuan un untuk tuk membeli kepe kepemilikan milikan dan menerima menerima hak milik. Kata bay’   adalah pecahan dari kata baa’un (barang), karena masing-masing pembeli dan penjual menyediakan barangnya dengan maksud memberi dan menerima. Kemungkinan juga, karena keduanya berjaba berjaba tangan dengan yang lain. Atas dasar itulah, jual beli (bay’)  dinamakan  shafaqah yang artinya transaksi yang ditandai dengan jabat tangan. Jual beli pun bisa dilakuan secara tunai ataupun non tunai atau di kredit. Seperti keterangan yang ada di Al-Quran surat Al-Baqarah (2) ayat 282: ..  ‫و‬ ‫فاكت‬ ‫سمى‬   ‫أجل‬  ‫ى‬   ‫ د ن‬   ‫د ي ت‬  ‫ ذ‬ ‫و‬  ‫آ‬ ‫ين‬     ‫ا‬ ‫أ ه‬ ‫ ا‬  “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk

waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.” Jual beli juga ha harus rus se sesuai suai ddengan engan pprinsip-prinsip rinsip-prinsip jual beli yang dibenarkan dalam fikih muamalah. Beberapa prinsip dasar yang harus terpenuhi dalam pembuatan akad yaitu, rukun dan syaratnya harus dilaksanakan. Menurut jumhur ulama rukun jual  beli ada empat, empat, yaitu : 1. Oran Orangg yang bera berakad kad ( ada penju penjual al dan pemb pembeli). eli). 2. Sighat  (  ( ijab dan kabul). 3. Obj Objek ek ((bar barang ang). ). 2

 

 

4. Ha Harrga. Allah SWT berfirman berfirman dalam Al-Quran sura suratt Al-Nisa (4) ayat 29 :

    ‫أ‬   ‫إ‬ ‫ ا اطل‬      ‫و‬  ‫ل‬        ‫س‬    ‫أ‬ ‫و‬   ‫قت‬      ‫ض‬‫ر‬  ‫عن‬ ‫ة‬‫ا‬  ‫و‬   ‫و‬ ‫أ‬ ‫و‬  ‫ك‬  ‫و‬  ‫آ‬ ‫ين‬     ‫ا‬ ‫أ ه‬ ‫يا‬ ‫ما‬‫ح‬    ‫كا‬ “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu

dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka samasuka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” Allah SWT telah melarang untuk melakukan kegiatan bermuamalah dengan jalan yang bathil . Al-Bathil yang berarti rusak, salah, palsu, tidak sah, tidak memenuhi syarat dan rukun, keluar dari kebenaran (aturan), terlarang atau haram menurut ketentuan agama. Kata batil yan yangg me merupakan rupakan lawan dari kkata ata aal-haq. l-haq. Praktik jual beli yang terjadi dalam masyarakat banyak yang tidak sesuai dengan praktik jual beli yang sudah ditentukan oleh syara’. Dima Dimana na syarat, rukun rukun,, dan prinsip jual beli yang diten ditentukan tukan dalam Islam tidak lagi dilakukan dengan sepenuhnya sepenuhnya.. Kebanyakan jual beli yang dilakukan dalam masyarakat hanya mengutamakan keuntungan yang didapatkan baik itu oleh  penjual maupun pembeli, tanpa melihat rukun, syarat, dan prinsip jual beli yang ditentukan dalam Islam. Hal ini dikarenakan kebutuhan ekonomi yang mendesak baik  itu bagi penjual maupun maupun pe pembeli. mbeli. Pra Praktik ktik jual bbeli eli yang tida tidakk lagi me melihat lihat adanya rukun dan prinsip jual beli yan yangg dibenar dibenarkan kan oleh sy syara. ara. sepe seperti rti jual beli yyang ang dilakukan dilakukan di Pasar Cileungsi Bogor. Di Pasar Cileungsi Bogor terdapat beragam-ragam beragam-ragam penjual. Ada yang berjualan  pakaian, sembako, sembako, ikan, ku kue, e, sayuran sayuran,, dan lain-lain. Dia Diantara ntara penjual ya yang ng lain, penulis melakukan penelitian dilingkungan para penjual sayuran. Jumlah penjual sayuran di Pasar  Cileungsi Bogor ada 30 lapak. Namun, penulis melakukan sample ke satu lapak saja. Berawal dari Pak Nemin tidak mempunyai modal untuk membeli sayuran. Kemudian Pak Iwan selaku penjual mempunyai kemurahan hati untuk membayar sayuran tersebut setelah sayuran itu terjual, karena Pak Nemin membeli sayuran tersebut bukan untuk di konsumsi melainkan untuk di jual kembali di warungnya. 3

 

 

Misalkan, pada hari senin Pak Nemin membeli sayuran (cabe merah, cabe hijau,  bawang merah, merah, dan lain-la lain-lain) in) dengan tota totall harga Rp. 741 741.000 .000 ( tujuh ra ratus tus empat puluh Satu ribu rupiah) dengan pembayaran tidak tunai. Dan Pak iwan menuliskan nota catatan sayuran yang dibeli Pak Nemin. Kemudian pada hari rabu Pak Nemin membayar sayuran yang telah dibeli pada hari senin kepada bapak Iwan dengan jumlah Rp. 700.000 ( tujuh ratus ribu rupiah) dikarenakan dikarenakan sayuran yang ia jual di warungnya tidak terjual semua dan sebagian ada yang layu. Sehingga Pak Nemin mengalami kerugian. Kemudian Pak Iwan menerima uang pembayaran pembayaran dari Pak Nemin dengan hati ikhlas, karena Pak Nemin ini merupakan salah salah satu dari beberapa pelangga pelanggann setia Pak Iwan sejak 2001 sehingg sehinggaa diberilah diskon. Tetapi apabila yang melakukan hal ini pelanggan baru maka harga harus sesuai dengan harga yang dituliskan di nota. Menurut pernyataan Pak Iwan kegiatan jual  beli seperti ini tidak tidak hanya dilakukan dilakukan di lapakny lapaknyaa melainkan dilak dilakukan ukan oleh semu semuaa  penjual sayuran sayuran yang ad adaa di lingkungan ppasar asar Sungai Sungai beringin Keca Kecamatan matan Tembilahan dan hanya dilakukan kepada pelanggan pelanggan tetap yang sudah lama. Karena jika hal ini tidak dilakukan maka pelanggan setianya akan pindah ke pedagang yang lain. B. Rumusan Masalah

Latar belakang di atas menunjukka menunjukkann terdapat kesenjangan antara aturan syara’ dan  pelaksanaann jual beli di masy  pelaksanaa masyarakat. arakat. Dimana penjual hanya m memberikan emberikan disko diskonn kepada  pelanggan lama lama dan tidak me memberikan mberikan diskon kepada pela pelanggan nggan barun barunya. ya. Walaup Walaupun un  pelanggan baru baru mengala mengalami mi kerugian. Jumla Jumlahh penjual sayu sayuran ran di Pasar Tembilahan ad adaa 30 lapak, penulis mengambil sample satu lapak, yakni lapak Pak wawan Berdasarkan Berdasark an rumusan masalah tersebut dapat di buat beberapa pertanyaan, diantaranya sebagai berikut: 1. Apa yang yang mela melatarb tarbelaka elakangi ngi pemb pemberia eriann diskon pa pada da jual be beli li sayur sayuran an di pasa pasarr Flamboyan TANJUNG SAWIT ?Bagaimana mekanisme pemberian diskon pada jual  beli sayuran di Pasar flam flamboyan boyan tanjung ssawit? awit? 2. Bagaiman Bagaimanaa tinjaua tinjauann Hukum Eko Ekonomi nomi Sya Syariah riah ter terhada hadapp pember pemberian ian disko diskonn pada jua juall  beli sayuran dipasar flam flamboyan boyan tanjung sa sawit? wit? C. Tujuan Penelitian

Adapaun tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan yang telah di tetapkan dalam rumusan masalah sebagai berikut: 4

 

 

1. Untuk Untuk menge mengetahui tahui pen penyeba yebabb terjad terjadinya inya pem pemberi berian an disko diskonn pada jual bel belii sayura sayurann di Pasar tanjung sawit. 2. Untuk Untuk menge mengetahui tahui mek mekanism anismee pembe pemberian rian disk diskon on pada jua juall beli sayur sayuran an di Pasar tanjung sawit. 3. Untuk Untuk menge mengetahui tahui tinj tinjauan auan Huk Hukum um Ekono Ekonomi mi Syar Syariah iah terh terhadap adap pem pemberi berian an diskon pa pada da  jual beli sayuran sayuran di Pasar ta tanjung njung sawit. D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan pada penelitian ini, agar para pembaca mengetahui tentang hukum pemberian diskon pada jual beli sayuran yang terjadi di desa tanjung sawit. Mudah-mudahan Mudah-mud ahan penelitian ini bermanfa bermanfaat at bagi para pembaca. E. Kerangka Pemikiran

Kesejahteraan yang bersifat materi tidak mungkin datang sendiri, tetapi harus Kesejahteraan dicapai melalui usaha. Memiliki kekayaan dan giat dalam berusaha supaya memeperoleh kehidupan yang layak dan mampu melaksanakan semua rukun islam yang hanya diwajibkan bagi umat islam yang mempunyai maal  (harta)  (harta) atau kemampuan dari segi ekonomi. Pada dasarnya, segala bentuk muamalah adalah boleh (mubah), kecuali ada nash  yang melarangnya. melarangnya. Sebagaimana yang terdapat dalam suatu kaidah fiqh muamalah yaitu: “asal atau pokok dalam masalah transaksi dan muamalah adalah sah, sehingga ada dalil yang membatalkan dan mengharamkannya.” Kaidah ini memberikan makna bahwa hukum asal dari jual beli itu di perbolehkan selama tidak ada ketentuan atau dalil yang melarangnya, akibat dari perilaku muamalah yang menyalahi hukum islam. Oleh karena itu, semua transaksi ekonomi itu pada asalnya diperkenankan diperkenan kan kecuali di dalamnya terdapat unsur ketidaklaziman dan atau bertentangan dengan kaidah hukum islam. Salah satu kajian fikih muamalah adalah jual beli, jual beli merupakan akad yang umum yang dilakukan oleh masyarakat, karena dalam setiap pemenuhan kebutuhan hidupnya, masyarakat masyarakat tidak bisa berpaling untuk meninggalkan akad jual beli ini. Untuk mendapatkann makanan dan minuman misalnya, terkadang ia tidak mampu untuk mendapatka 5

 

 

memenuhi kebutuhan itu dengan sendirinya, tetapi akan membutuhkan dan berhubungan dengan orang lain, sehingga kemungkinan besar akan terjadi akad jual beli. Dalam literatur fikih muamalah, secara bahasa al-ba’i (menjual) “ mempertukarkan sesuatu dengan sesuatu. Ia merupakan sebuah nama yang mencakup  pengertian terhadap terhadap keba kebalikannya likannya al-syira (membeli). Demikianlah albai sering diterjemahkann dengan jual beli. diterjemahka Menurut istilah ( terminologi) yang dimaksud jual beli adalah : 1. Menukar Menukar ba barang rang ddenga engann bara barang ng ata atauu bara barang ng deng dengan an uan uang., g., den dengan gan ja jalan lan mel melepa epaskan skan hak milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan. 2. Pemilikan Pemilikan ha harta rta be benda nda de dengan ngan ja jalan lan tuk tukar ar men menukar ukar yyang ang se sesuai suai de dengan ngan aatura turann syara. syara. Menurut Sayyid Sabiq, jual beli adalah pertukaran barang atas dasar saling merelakan atau memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan. Dasar hukum jual beli terdapat dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah (2) ayat 275 yang berbunyi:

‫ل‬ ‫أح‬   ‫ ا‬  ‫ثل‬  ‫ ب‬ ‫ما‬ ‫إ‬ ‫و‬  ‫ا‬   ‫ ه‬    ‫ذ‬     ‫ن‬ ‫ا‬‫ش‬   ‫ تخب‬     ‫و‬  ‫ ق‬ ‫كما‬   ‫إ‬ ‫و‬  ‫و‬  ‫ ق‬  ‫ ا‬  ‫و‬  ‫ك‬  ‫ين‬     ‫ا‬ ‫ا‬ ‫أص‬   ‫ف‬   ‫ف‬ ‫عا‬ ‫ن‬  ‫ل‬  ‫ى‬   ‫ر‬ ‫أ‬   ‫ا‬  ‫ف‬ ‫تهى‬‫فا‬    ‫ن‬  ‫عظ‬ ‫و‬  ‫جاء‬ ‫فمن‬   ‫ ا‬  ‫ر‬ ‫ح‬  ‫ ب‬ ‫ل‬    ‫ا د‬ ‫ف ها‬   Orang-orang Orang-ora ng yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti  berdirinya orang orang yang kkemasukan emasukan sya syaitan itan lantaran ((tekanan) tekanan) peny penyakit akit gila. Keadaa Keadaann mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapa (berpendapat), t), sesungguhnya sesungguh nya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

Ayat di atas di pertegas pula dalam hadist Nabi Muahammad SAW. Yang berbunyi: 6

 

 

‫عمل‬ : ‫ا‬ ‫؟‬  ‫أط‬ ‫س‬   ‫أ‬ : ‫ ل‬         ‫ع‬ ‫ل‬  ‫ى‬ ‫ص‬   ‫ب‬  ‫أ‬ } ‫ع‬ ‫ل‬   ‫ف‬ ‫ن‬ ‫فاع‬ ‫عن‬ ‫ا‬   ‫ص‬  ‫ز‬ ‫ ب‬    {   ‫ر‬  ‫ب‬   ‫ل‬ ‫ك‬   ،  ‫ د‬ ‫جل‬  ‫ر‬  Dari Rifa’ah ibnu Rafi’ bahwa Nabi SAW ditanya usaha apakah yang paling baik? Beliau menjawab: “Usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur” .

(HR. Bajjar dan dishahihkan oleh Al-Hakim) Maksud mabrur dalam hadist diatas adalah jual beli yang terhindar dari usaha tipu menipu dan merugikan orang lain.

‫ض‬‫ر‬ ‫عن‬  ‫ ب‬ ‫ما‬  “Jual beli harus dipastikan harus saling meridhai.(HR. Baihaqi dan Ibnu Majjah)” Keridhaan (antaraddin) dalam transaksi adalah merupakan prinsip yang paling mendasar. Yang menjadi pertimbangan pada jual beli adalah sikap ridha itu sendiri, karena hakikat dari ridha tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah SWT. Tapi keridhaan itu bisa di lihat dari perkataan atau perbuatan yang dilakukan oleh si penjual maupun si pembeli. F. Langkah-langkah Penelitian

Adapun langkah-langkah langkah-langkah yang di tem tempuh puh penulis dalam penelitia penelitiann ini adalah sebagai  berikut: 1. Me Metod todee Peneli Penelitia tiann Penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah cara untuk menejelaskann suata fenomena yang aktual yang terjadi pada suatu masa tertentu atau menejelaska suatu penggambaran penggambaran fenomena lengkap dengan menyajikan setting sosial atau lengkap dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifiasi mengenai suatu fenomena. Proses dan makna  perspektif subjek subjek lebih ditam ditampilkan pilkan dalam laporannya. laporannya. 2. Te Tekni knikk peneli penelitia tiann Adapun teknik penelitian penulis melakukan berbagai macam langkah yaitu sebagai  berikut: a. 7

Wawancara

 

 

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara tanya  jawab yang dilakukan dilakukan seca secara ra sitematis dan terstruktur, be berlandaskan rlandaskan penelitian atau percakapan atau dengan maksud mencari informasi yang dibutuhkan,  percakapan  percakap an tersebut dila dilakukan kukan kepad kepadaa kedua bela belahh pihak yaitu pen penjual jual dan  pembeli.Dalam penelitian penelitian ini penulis melakukan wawancara wawancara kep kepada ada kedua  belah pihak secara secara langs langsung ung ke lapa lapakk sayuran ba bapak pak Iwan di pa pasar sar Sungai Beringin Tembilahan.

 b.Studi Kepustakaan Kepustakaan Studi kepustakaan yaitu penelaahan terhadap buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti dengan menggunakan menggunakan buku. 3. Je Jeni niss D Dat ataa Searah dengan permasalahan permasalahan yang diteliti disini maka proses analisisnya akan ditempuh dengan menggunakan menggunakan jenis data yang berupa data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari buku tanpa menggunakan statistik. 4. Su Sumb mber er Data Data a. Data primer primer ad adalah alah da data ta yan yangg diamb diambil il dari pe penjual njual ddan an pem pembeli beli da dalam lam  pelaksanaan  pelaksana an jual beli sayur sayuran an di pasar Su Sungai ngai beringin Ke Kecamatan camatan Tembilahan. Tembilahan.  b. Data sekunder sekunder adalah da data ta yang dipero diperoleh leh dari bukubuku-buku buku atau artik artikel el yang ada kaitannya dengan penelitian ini. c. Data tersie tersierr adala adalahh suatu ku kumpula mpulann dan komp kompilasi ilasi su sumber mber pr primer imer da dann sumb sumber er sekunder. 5. Pen Pengol golaha ahann Data Data Tahapan yang akan ditempuh dalam pengolahan data dalam penelitian ini adalah: a. Peng Pengum umpu pula lann ddat ataa 8

 

 

Langkah awal dalam pengumpulan data yang yang dilakukan oleh penulis adalah dengan cara mengumpulkan data dari beberapa sumber yang ada.  b. Pemilihan-pemilihan Pemilihan-pemilihan data Setelah data yang ada terkumpul, data tersebut kemudian dipilih berdasarkan  jenisnya. c. Peny Penyus usun unan an data data Setelah data yang didapatkan dipilah-pilah, langkah pengolahan data selanjutnya yaitu  proses penyusunan penyusunan data data,, yaitu disusun dan dituangkan kedalam prop proposal osal peneltian ini. 6. An Anal alis isis is Da Data ta Analisis data adalah bentuk pengelompokan, pengelompokan, membuat suatu urutan, manipulasi serta menyingkatkan temuan data sehingga mudah untuk dibaca dan di pahami oleh pembaca. menyingkatkan Mengumpulkan Mengumpulk an data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak penjual dan  pembeli, dan sumber sumber data lain sehingga pe penulis nulis mengolah da dann menganalisis menganalisis data dengan langkah-langkah langkah-lang kah sebagai berikut: a.

Memaham Memahamii selu seluruh ruh ddata ata yyang ang ssudah udah terk terkumpu umpull meng mengenai enai pela pelaksan ksanaan aan ju jual al be beli li sayuran dengan sistem langganan.

 b. Mengklasifikasikan Mengklasifikasikan data ya yang ng telah ada ada,, dalam hal ini data primer dengan dengan mempertimbangkan data sekunder. c.

Menghub Menghubungk ungkan an da data ta ya yang ng di didapa dapatkan tkan deng dengan an da data ta lai lain, n, dengan dengan berp berpedom edoman an  pada kerangka kerangka pemikira pemikirann yang ditentuka ditentukan. n.

d. Mengana Menganalisis lisis data deng dengan an me menggu nggunaka nakann me metode tode kual kualitatif itatif kemudian kemudian menghubungkan menghubung kan data dengan teori. e.

Sebagai Sebagai la langka ngkahh ter terakhi akhirr dar darii pen penelitia elitiann ini, adal adalah ah menari menarikk kesimpu kesimpulan. lan.

LAMPIRAN 9

 

 

10

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF