Akuntansi Pajak 3

February 6, 2019 | Author: DIAH YUNINDA | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

pajak...

Description

Soal Ujian Brevet A & B Mata Pelajaran: Akuntansi Perpajakan Penyelanggara: IAI Wilayah Sumatera Selatan Instruktur: Erikson Wijaya, S. Akt, AAP-A Palembang, 23 September 2017 Ujian ini OPEN BOOK. Soal ujian terdiri dari bagian A, B, dan C. Dengan bobot masing-masing secara berturut-turut 20%, 30%, dan 50%. Kerjakan semampu Anda dengan mengedepankan mengedepankan kejujuran .

A. Soal Teori 1. Dari lima akun utama dalam pencatatan transaksi keuangan (Harta, Utang, Modal, Beban, dan Pendapatan), klasifikasikan klasifikasikan akun-akun berikut ke dalam salah satunya. (Poin 10) Nama Akun Cadangan Kerugian Piutang Retur Pembelian Gaji Pegawai VAT-Out Akumulasi Penyusutan Mesin Harga Pokok Penjualan Potongan Pembelian Dividen Iurang Pensiun yang Dipungut dari Pegawai Uang Muka PPh Pasal 23 PPN Pajak Masukan Rugi Tahun Berjalan Pendapatan Diterima Dimuka Asuransi Dibayar Dimuka Angsuran PPh Pasal 25 PPh Final Pasal 4 Ayat 2 PPN Lebih Bayar Iklan Dibayar Dimuka Biaya Angkut Pembelian Tunjangan PPh Pasal 21

Kelompok

2. Gambarkan proses dengan disertai secara singkat atas sebuah siklus akuntansi sampai tersajinya Laporan Keuangan. (Poin 10)

B. Soal Analisis Transaksi Buatlah jurnal untuk lima transaksi di bawah ini dengan menganalisis terlebih dahulu aspek perpajakan yang terlibat. Setiap soal memiliki poin 6. 1. PT Kompas melakukan pembayaran gaji bulan Juli 2017 sebesar Rp400.000.000 di mana dari  jumlah tersebut perusahaan memotong PPh 21 sebesar Rp20.000.000 dan iuran pensiun Rp8.000.000 serta menanggung iuran pensiun karyawan Rp9.000.000. 2. Barbara adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang berprofesi sebagai dokter (pekerjaan bebas) sebagai dokter, dan memilih menghitung pajak dengan menggunakan norma (norma untuk dokter adalah 62,5%). Pada Mei 2017, Barbara menerima fee atas jasa medis yang ia berikan dari PT Mutiara sebesar Rp100.000.000. PT Mutiara telah memotong PPh Pasal 21 sesuai ketentuan. 3. PT Bonafida (PKP) melakukan pembayaran atas sewa helikopter kepada PT Helios (PKP) senilai Rp36.000.000 pada tanggal 1 Desember 2016 untuk jangka waktu sampai dengan 6 bulan ke depan. PT Helios tidak mau dipotong PPh Pasal 23 sehingga keduanya bersepakat untuk menaikkan nilai sewa ( gross up). 4. CV Mawar membeli mesin dengan harga Rp100.000.000 plus PPN 10%. Pembelian mesin ini dilakukan sebelum CV Mawar menjadi Pengusaha Kena Pajak. Dan buatkan pula jurnal jika asumsinya CV Mawar membeli mesin tersebut dengan sudah berstatus sebagai PKP. 5. PT Airlangga merupakan pemasok kebutuhan PEMKOT Palembang. Pada awal Agustus 2017 PT Airlangga menyerahkan barang senilai Rp338.500.000. kepada Dinas Pendidikan dan Olah Raga Pemkot Palembang. Bendaharawan dinas tersebut melakukan pembayaran pada akhir Agustus 2017.

C. Soal Analisis Kasus Bacalah dan pahami informasi transaksi yang diuraikan di bawah ini. Kemudian: 1. Buatlah persamaan akuntansi sederhana sebelum menganalisis lebih jauh. 2. Kemudian dalam transaksi berjalan temukan sebanyak-banyaknya aspek perpajakan yang mungkin terlibat dan hitunglah pajaknya. 3. Buatlah jurnal untuk setiap transaksi yang dapat anda identifikasi keberadaanya. 4. Sertakan pula perhitungan untuk pajak akhir tahun yang harus anda sajikan dalam laporan SPT Tahunan PPh PT Otobon. Semakin banyak aspek yang anda temukan maka semakin besar pula nilai anda. Nilai maksimal pada bagian ini adalah 50.

Berikut kasus untuk anda analisis: PT Otobon berdiri pada Desember tahun 2014 dan ketika awal pendirian, hanya berbekal pinjaman bank sebesar Rp300.000.000,- dan bantuan modal dari pemilik sebesar Rp50.000.000,. PT Otobon bergerak di bidang otomotif (dealer dan jasa servis) dan sudah berstatus sebagai Pengusaha Kena Pajak. Pada Januari s.d. Desember 2015 ia telah memberikan jasa servis kendaraan kepada konsumen dengan total fee yang ia terima mencapai Rp500.000.000,sementara itu dalam periode yang sama ia telah menjual 100 unit mobil dengan total nilai penjualan sebesar Rp47.000.000.000,-. Diantara sejumlah konsumen jasa servisnya, PT Otobon  juga memberikan jasa servis kendaraan tambang kepada PT Cemerlang yang bergerak di bidang pertambangan. Nilai servis yang telah diberikan PT Otobon kepada PT Cemerlang sepanjang periode itu adalah Rp140.000.000,-. Khusus untuk nilai penjualan, 30% dari nilai penjualan merupakan penyerahan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang akan dipergunakan sebagai kendaraan operasional sejumlah satuan kerja perangkat dinas. Saat akan memulai operasional bisnis per awal Januari 2015, PT Otobon menyewa ruko untuk lokasi dealer dan bengkel dari Tuan Nanda senilai Rp3.000.000.000,- untuk jangka waktu sampai dengan Desember tahun 2018. Dan dalam rangka memantapkan proses bisnis otomotif, tiga bulan pertama PT Otobon mendapat pendampingan dari PT Porsch Indonesia (PKP) yang memberikan jasa manajemen dan konsultasi. Per April 2015, PT Otobon telah lepas dari pendampingan tersebut dengan ditandai pembayaran dari PT Otobon kepada PT Porsch Indonesia senilai Rp200.000.000,- plus PPN 10%. Dalam membayar gaji karyawan, PT Otobon menanggung PPh Pasal 21 sehingga setiap gaji yang diterima karyawan sudah bersih dari PPh 21. Terakhir pada Desember 2015 PT Otobon membayar gaji Rp550.000.000,- dengan iurang pensiun dipotong Rp15.000.000,- dan iurang pensiun ditanggung PT Otobon Rp15.000.000,-. Sesuai ketentuan, PT Otobon melakukan perhitungan ulang PPh Terutang karyawan tetap tahun 2013. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa PPh Terutang Rp360.000.000. Sementara itu PPh Pasal 21 yang telah dipotong s.d. masa November 2015 adalah Rp325.000.000, sehingga kekurangannya dipotonngkan dari gaji Desember 2015. Pada akhir Desember 2015, PT Otobon menyusun laporan keuangan dan diperoleh bahwa laba usaha sebelum pajak sebesar Rp6.500.000.000 namun belum dilakukan koreksi positif yang terdiri dari biaya rekreasi keluarga direksi Rp60.000.000,-, biaya jamuan tamu (tanpa bukti) Rp300.000.000,- dan beban PPh Pasal 21 sebesar Rp16.000.000. Selain itu diketahui pula bahwa terdapat penghasilan dari sewa tanah sebesar Rp300.000.000 yang masih digabungkan dengan omset dari usaha dealer dan jasa servis serta pendapatan bunga bank sebesar Rp30.000.000. Dan selama tahun 2015, persediaan berupa mobil yang telah dijuual berasal dari pembelian dari pabrikan (berstatus sebagai PKP) seharga total Rp26.000.000.000,-.

SELAMAT MENGERJAKAN. SEMOGA SUKSES.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF