Akuntansi Kredit Yang Diberikan
October 30, 2018 | Author: Reima Bustami | Category: N/A
Short Description
Download Akuntansi Kredit Yang Diberikan...
Description
MAKALAH AKUNTANSI PERBANKAN
AKUNTANSI KREDIT YANG DIBERIKAN O L E H
KELOMPOK 7 JUAINI MAIMUN DOSEN PEMBIMBING ISMAULINA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) MALIKUSSALEH – LHOKSEUMAWE 2009-2010 KATA PENGANTAR
Sega Segala la puji puji dan dan syuk syukur ur kami kami ucap ucapka kan n kepa kepada da Alla Allah h SW SWT. T. Yang Yang mana mana telah telah melimpahkan melimpahkan rahmat dan hidayahnya hidayahnya kepada kita semua. semua. Selawat Selawat beriring beriring salam marilah sama-sama kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad saw. Yang telah membawa kita dari
1
alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, sehinggga kita semua diberi kesempatan dalam mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Selama penyusunan makalah ini kami banyak mengalami kesulitan dalam usaha penyelesaiaannya, karena keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Dalam hal ini penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing matakuliah Akuntansi Perbankan, ibu Ismaulina dengan segala bimbingannya terhadap penulis dalam menyelesaikan makalah yang berjudul ”Akuntansi Kredit yang Diberikan”. Dan penulis ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu baik dalam hal materi maupun tenaga, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis
Kelompok 7
2
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..................................................................................……... i DAFTAR ISI……………………………………………………………………… ii
BAB I
:
PENDAHULUAN…………………………………………...............
Latar Belakang…………………………………………….... 2.
...........
Rumusan
Masalah……………………………………………..........
BAB II :
BAB III
PEMBAHASAN……………………………………………………..
:
A.
Pengertian Kredit..………………………………………………….
B.
Jenis-Jenis Kredit..............................................................................
C.
Akuntansi Kredit,...............................................................................
D.
Akuntansi Kredit dalam Valuta Asing............................................
PENUTUP………………………………………………………… 1.
Simpulan…………………………………………………………
….
DAFTAR KEPUSTAKAAN……………………………………………………..
3
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dana yang diperoleh bank dalam simpanan disalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukannya. Bank akan memperoleh keuntungan dari selisih bunga yang diberikan kepada masyarakat. Kata kredit berasal dari bahasa Yunani yakni
“Credere” yang berarti kepercayaan, sehingga saat seseorang atau badan usaha diberikan pinjaman, diyakini dapat mengembalikannya, karena orang atau badan percaya bahwa dana yang diberikan akan dikembalikan Menurut UU RI No. 10 tahun 1998 dikatakan bahwa “ Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal dimana pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu yang ditentukan dengan sejumlah bunga yang disepakati. Aktiva produktif yang sangat diandalkan oleh bank yang menghasilkan pendapatan besar adalah debitur/kredit. Akuntansi untuk kredit ini harus dilakukan dengan cermat agar mampu memberikan informasi yang efektif kepada manajemen.
B.
Latar Belakang Masalah
Adapun yang menjadi latar belakang masalah adalah sbb: -
Apa yang dimaksud dengan kredit
-
Apa saja Jenis-jenis Kredit
4
BAB II PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN KREDIT
Dana yang diperoleh bank dalam simpanan disalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukannya. Bank akan memperoleh keuntungan dari selisih bunga yang diberikan kepada masyarakat. Kata kredit berasal dari bahasa Yunani yakni
“Credere” yang berarti kepercayaan, sehingga saat seseorang atau badan usaha diberikan pinjaman, diyakini dapat mengembalikannya, karena orang atau badan percaya bahwa dana yang diberikan akan dikembalikan. Menurut UU RI No. 10 tahun 1998 dikatakan bahwa “ Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal dimana pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu yang ditentukan dengan sejumlah bunga yang disepakati. Dari pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa dlam suatu kredit terdapat unsur-unsur sebagai berikut: 1. Kepercayaan, si pemberi kredit percaya bahwa kredit yang diberikan akan diterimakembali dlam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. 2. Waktu, ada jangka waktu yang terdapt antara saat pemberian kredti dengan saaat pengembalian kredit. 3.
Degree of Risk, suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waaktu yang memisahkan pemberian kredit dengan kontraprestasi yang akan diterima di masa akan datang.
4. Prestasi, objek kredit yang diberikan dalam bentuk uang atau barang, 5. Balas Jasa, pendapatan atas pemberian kredit bank dpat berupa bunga, privisi danbiaya administrasi kredti. Hal tersebut merupakan balas jasa yang diterima dari adanya. Aktiva produktif yang sangat diandalkan oleh bank yang menghasilkan pendapatan besar adalah debitur/kredit. Akuntansi untuk kredit ini harus dilakukan dengan cermat agar mampu memberikan informasi yang efektif kepada manajemen. 1
1. ramli Faud. Akuntansi Perbankan. Hal 132
5
B.
JENIS-JENIS KREDIT
Kredit dapat digolongkan dalam berbagai jenis antara lain: a.
Berdasarkan jangka waktu, terdapat 3 jenis yaitu:
-
Kredti Jangka Pendek
-
Kredit Jangka Menengah
-
Kredit Jangka Panjang b.
Berdasarkan sifatnya, dapat digolongkan dalam 2 jenis yaitu:
-
Revolving Kredit
-
Non Revolving Kredit c.
Berdasarkan tujuan penggunaan, terdapat 2 jenis yaitu:
-
Kredit Komersial
-
Kredit konsumsi
C.
AKUNTANSI KREDIT
Akuntansi kredit meliputi beberapa prosedur: -
Persetujuan dan pemberian pagu kredit
-
Penarikan cek oleh nasabah/debitur
-
Pembebanan bunga pada debitur
-
Pelunasan pokok
-
Wanprestasi pembayaran
-
Penilaian debitur pada neraca
a. Persetujuan Dan Pemberian Pagu Kredit •
Saat persetujuan kredit dicatat: K: Rek.Admin rupiah-kredit yg disetujui
Kasus: Bank Omega–Jakarta telah menyetujui pemberian kredit investasi kepada PT
Pizzaria sebesar Rp 250.000.000 untuk rencana expansi usaha dengan suku bunga sebesar Rp 1.500.000, biaya materai dan lainnya Rp 50.000, biaya notariat pada notary Andi sebesar Rp 5.000.000 dibebankan dan dibayar lansung oleh calon nasabah pada bank Omega-Jakarta. Oleh Bank Jakarta komitmen ini dicata:2
2. Ibid.hal 134
6
K: Rek. Administrasi-Kredit yang telah disetujui
Rp 250.000.000
Sedangkan untuk perhitungan provisi kredit dicatat: D: Giro – debitur K: Pendapatan provisi kredit
D: Giro-Rekening PT Pizaria
Rp
6.550.000
K: Pendapatan Provisi Kredit
Rp
1.500.000
K: Persediaan Formulir Berharga
Rp
50.000
K Giro – Rekening Tn Andi
Rp
5.000.000
b.
Saat Penarikan Kredit Oleh Debitur
Setiap terjadi penarikan oleh debitur dibukukan dalam rekening efektif D: Debitur K: BI – Giro
Kasus : PT Pizzaria menarik selembar cek debitur yang telah disetujui sebesar Rp 35.000.000 kepada Pt MNA, kemudian cek disetorkan ke Bank Omega – Jakarta untuk keuntungan PT MNA, nasabah Bank ABC – Jakarta melalui kliring. Oleh Bank Omega Jakata dibukukan: D: Debitur-Rekening PT Pizzaria
Rp 35.000.000
K: Bank Indonesia-Giro
Rp 35.000.000
Dan dicatat pada rek. Administratif : D: Rek. Adm.rupiah – kredit yg disetujui
Rp 35.000.000
Perhitungan Bunga Kredit
Besarnya bunga dihitung dari lamanya hari outstanding kredit . Pengakuan pendapatan bunga dilakukan: 1. Accrual basis (saat jatuh tempo) D: Debitur tunggakn bunga K: Pendapatan bunga debitur 3
3. internet
7
2. Cash basis (saat penerimaan): bila debitur merupakan non-performing loan: D: Rek.Admin-tunggakan bunga debitur Kasus: Sampai akhir bulan PT Pizzaria tidak melakukan mutasi lagi. Maka pencatan bunganya sbb (bunga 28%/tahun) :
1.
Accrual basis (saat jatuh tempo)
D: Debitur Tunggakan Bunga- Rekening PT Pizzaria
Rp 816.667
K: Pendapatan Bunga Debitur
2.
Rp 816.667
Cash basis (saat penerimaan)
D: Rek.Admin-tunggakan bunga debitur
Rp 816.667
d. Pelunasan bunga
1. Accrual basis D: BI – Giro K: Debitur tunggakan bunga 2. Cash basis D: BI – Giro K: Pendapatan bunga-debitur 3. Rekening administratif dicatat: K: Rek.admin-debitur tunggakan bunga
Pelunasan pokok pinjaman. Pada saat pelunasan kredit dicatat: D: Kas K: Debitur- rek.debitur Koletibilitas meliputi:
Lancar(standar)
Kurang lancar (sub-standar)
Diragukan (doubtful)
Macet (uncollectible)
e. Wanprestasi Nasabah Debitur
Bila terjadi wanpestasi dalam pelunasan pokok, maka pencatatnya harus dipisah kan dari debitur yang masih aktif 8
D: Debitur tunggakan pokok K: Debitur – Rek. debitur
Praktek kredit yang berjalan saat ini harus membeda-bedakan berdasarkan kolektibilitasnya. Kolektibilitas terdiri dari : 1.
Lancar : bila nasabah ybs tidak pernah melakukan penunggakan (bayar tepat
waktu). 2.
kurang lacar : nasabah telah menungggak pelunasan bunga atau pokok
pinjaman (dari 6 bulan) 4.
macet.: diragukan : nasabah telah tidak mampu lagi melunasi kewajibannya
baik bunga ataupun pokok.
Tujuannya untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam mengambil keputusan Penilaian Debitur Pada Neraca
Penilaian debitur pada neraca dilakukan atas dasar kolektibilitas debitur
yang outstanding
Penyisihan dibebankan ke ikhtisar laba-rugi dalam rek.Biaya penyisihan
debitur diragukan D: Biaya debitur ragu K: Penyisihan debitur diragukan
Kasus Saldo debitur Bank Omega –Jakarta sebesar Rp 20.000.000.000 terdiri dari : Kolektibilitas I
Rp 18.000.000.000
Kolektibilitas II
Rp 2.000.000.000
Penyisihan debitur ragu-ragu : Kolektibilitas I
= 1% (Rp 18.000.000.000*50%) = Rp 90.000.000
Kolektibilitas II
= 5% (Rp 2.000.000.000*50%) = Rp 50.000.000
Besarnya penyisihan debitur: D: Biaya Debitur ragu
Rp 140.000.000
9
K: Penyisihan Debitur diragukan
Rp 140.000.000
Dengan demikian rekening debitur disajikan dineraca : Debitur (pokok)
Rp 20.000.000.000
Penyisihan Debitur Ragu
Rp
Bersih
D.
140.000.000 Rp 19.860.000.000
Akuntansi Kredit Dalam Valuta Asing
Selain pinjaman dalam rupiah, bagi bank yang telah devisa dapat memberikan kredit dalam bentuk valuta asing. Pemberian kredit dalam valuta asing hanya diberikan dalam valuta USD, dengan tingkat bunga yang disesuaikan dengan kondisi pasar perBankan Nasional. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, kredit dalam valuta asing ditujukan pada perusahaan-perusahaan yang melakukan transaksi ekspor dan impor. Suku bunga kredit dalam valuta asing biasanya 2% di atas suku bunga SIBOR da LIBOR. Umumnya pada sat pencairan kredit valas dilakukan dalam bentuk valas juga. Untuk lebih jelasnya transaksi menyangkut transaksi kredit dalam valuta asing sebagai berikut: a.
Pencairan Kredit Valas dalam valuta asing:
Bank Asia memberikan pinjaman valuta asing sebesar US 180.000,- kepada PT Bakti Persada Jaya, suku bunga 4% jangka waktu 12 bulan. Jurnal Transaksi: D/RAV – Opening palfond Valas USD
180.000
D/Fasilitas Kredit Valas USD
180.000
K/RPV – USD
180.000
D/RPV – UAD
180.000
K/Rekening Giro Valas dalam USD
180.000
K/RAV – Riversingn Plafond
180.000
b.
Penarikan Pinjaman Valas dalam bentuk Valas
Penarikan kredit valas USD yang dilakukan CV Majumundur untuk membayar provisi 1% dari nilai kredit USD 180.000.000. biaya administrasi kredit USD 50,- biaya materai 50.000 dibayar tunai dengan valuta rupiah. Jurnal Transaksi: D/ Rekening Giro Valas USD
1.850 10
K/RPV – USD
1.850
D/RPV – UAD
1.850
K/Provisi Kredit Valas
1.800
K/pendapatan Adm Valas
50
D/Kas Rupiah
Rp.50.000
K/RRA – Pajak Materai
c.
50.000
Penarikan Pinjaman Valas dalam Valuta Rupiah
Apabila seorang debitur kredit valas menarik dana valas dalam valuta rupiah, maka debitur akan memperoleh dana pinjaman setelah dikalikan dengan kurs Bank Note.
d.
Pembayaran Bunga KreditValas dalam valuta asing
Pembayaran bunga kredit valas dapat dilakukan dalam valuta asing maupun valuta rupiah.
Untuk
membeyar
bunga
kredit
valuta
digunakan
rumus
sbb:
BUNGA KREDIT VALAS = NOMINAL X RATE X DAY 360
Dimana:
e.
Nominal :
dana kredit yang digunakan debitur
Rate
:
bunga pinjaman yang dikenakan ke debitur
Day
:
jumlah hari dimana kredit digunakan
365
:
jumlah hari dalam 1 tahun
Pembayaran bunga kredit valas dalam valuta rupiah
PT Ramai melakukan pembayaran bunga kredit valas sebesar USD 166.667 Kurs Beli USD 9.400. Kurs Jual USD 9.500 pembayaran dengan membebani rekening Giro Rupiah nasabah. Penyelesaian: Jumlah bunga kredit valas USD
166.667
Kurs Jual USD 9.500 x 166.667=
Rp 1.583.336.500
Jurnal transaksi: D/Rekening Giro Rupiah K/RPV –Rupiah D/RPV – USD
Rp 1.583.336.500 Rp 1.583.336.500 166.667 11
K/HBL – Kredit Valas USD
f.
166.667
Pelunasan Kredit Valas dengan Valuta Asing
CV. Mulia melakukan pelunasan pokok kredit valas USD 50.000,- pembayaran dilakukan dengan valuta asing. Pembayaran yang dilakukan dengan membebani rekening giro valas USD. Jurnal Transaksi: D/Rekening Giro Valas USD
50.000
K/RPV USD
50.000
D/RPV USD
50.000
K/Fasilitas Kredit Valas USD
g.
50.000
Pelunasan Kredit Valas dengan Valuta Rupiah
CV Raenisha melakukan pelunasan kredit valas USD 100.000,- pembayaran dilakukan dengan valuta rupiah dengan membebani rekening Giro Rupiah nasabah. Kurs Beli USD 8.900
Kurs Jual USD 9000
Jurnal Transaksi: D/Rekening Giro Valas USD
Rp.900.000.000
K/RPV Rupiah D/RPV USD
Rp.900.000.000 100.000
K/Fasilitas Kredit Valas USD
h.
100.000
Pencadangan Bunga Kredit Valas Untuk mengetahui pada akhir periode hasil usaha suatu bank maka perlu diketahui
pengeluaran maupun pemasukan. Bila pemasukan lebih besar dari pengeluaran maka posisi hasil usaha suatu bank rugi. Salah satu unsur pendapatan bagi bank yakni Bunga Kredit yang diberikan debitur. Bagi suatu bank setiap akhir bulan, khususnya pada tanggal 25 s/d 27 dapat diprediksi hasil usaha yang dicapai, dengan cara melakukan pencadangan pendapatan maupun biaya.
12
i.
Riversing Pencadangan Bunga Kredit
Riversing dilakukan oleh bank, setelah transaksi yang benar terjadi, hal ini dimaksud: -
agar tidka terjadi pencatatan dua kali
-
untuk menihilkan pencadangan yang telah dilakukan.
Bila pencadangan bunga kredit valas dpat dilakukan dengan menggunakan valuta asing dan rupiah, maka saat melakukan riversing juga demikian.`
13
BAB III PENUTUP
A.
Simpulan
Dana yang diperoleh bank dalam simpanan disalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukannya. Bank akan memperoleh keuntungan dari selisih bunga yang diberikan kepada masyarakat. Kata kredit berasal dari bahasa Yunani yakni
“Credere” yang berarti kepercayaan, sehingga saat seseorang atau badan usaha diberikan pinjaman, diyakini dapat mengembalikannya, karena orang atau badan percaya bahwa dana yang diberikan akan dikembalikan. Menurut UU RI No. 10 tahun 1998 dikatakan bahwa “ Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal dimana pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu yang ditentukan dengan sejumlah bunga yang disepakati. Dari pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa dlam suatu kredit terdapat unsur-unsur sebagai berikut: 6. Kepercayaan, si pemberi kredit percaya bahwa kredit yang diberikan akan diterimakembali dlam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. 7. Waktu, ada jangka waktu yang terdapt antara saat pemberian kredti dengan saaat pengembalian kredit. 8. Degree of Risk, suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waaktu yang memisahkan pemberian kredit dengan kontraprestasi yang akan diterima di masa akan datang. 9. Prestasi, objek kredit yang diberikan dalam bentuk uang atau barang, 10. Balas Jasa, pendapatan atas pemberian kredit bank dpat berupa bunga, privisi danbiaya administrasi kredti. Hal tersebut merupakan balas jasa yang diterima dari adanya. Aktiva produktif yang sangat diandalkan oleh bank yang menghasilkan pendapatan besar adalah debitur/kredit. Akuntansi untuk kredit ini harus dilakukan dengan cermat agar mampu memberikan informasi yang efektif kepada manajemen. Kredit dapat digolongkan dalam berbagai jenis antara lain: d.
Berdasarkan jangka waktu, terdapat 3 jenis yaitu:
-
Kredti Jangka Pendek
-
Kredit Jangka Menengah 14
-
Kredit Jangka Panjang e.
Berdasarkan sifatnya, dapat digolongkan dalam 2 jenis yaitu:
-
Revolving Kredit
-
Non Revolving Kredit f.
-
Berdasarkan tujuan penggunaan, terdapat 2 jenis yaitu: Kredit Komersial Kredit konsumsi
15
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Lapoliwa, N. (2000). Akuntansi Perbankan: akuntansi transaksi bank dalam valuta asing. Institut Bankir Indonesia: Jakarta. Taswan. (2005). Akuntansi Perbankan:Transaksi dalam valuta Rupiah. UPP AMP YKPN Yogyakarta: Yogyakarta. Ramli Faud. (2005). Akuntansi Perbankan: Petunjuk Optimal Praktis Operasional Bank. Graha Ilmu: Yogtakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Prifesional Akuntan Publik. Salemba empat: Jakarta. Sri Susilo, Y. Triandaru, S. Dan Totok Budi Santoso. (2000). Bank dan Lembaga
Keuangan Lain. Salemba Empat: Jakarta. Internet..
16
View more...
Comments