Aku Penyusutan
July 10, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Aku Penyusutan...
Description
Contoh Penyusutan Metode Garis Lurus :
Sebuah mesin diperoleh pada tanggal 6 Juni 2014, harga perolehan mesin tersebut sebesar Rp 13,000,000 Mesin tersebut ditaksir memiliki umur ekonomis 10 tahun, dan apabila nanti n anti sudah tidak digunakan lagi atau aset ditarik penggunaannya, diperkirakan mesin tersebut masih bisa ditimbang kiloan (spesialisasi orang madura nih, hehe becanda) besi tuanya dapat dijual seharga Rp 1.000,000. Dalam pencatatan akuntansi aset tetap, perusahaan menggunakan METODE GARIS LURUS Perhitungan Penyusutan :
Beban penyusutan untuk tahun 2014, dihitungan dengan cara : Beban Penyusutan = 7/12 x [(Rp 13,000,000 – 13,000,000 – 1.000,000) 1.000,000) : 10 tahun] = Rp 699.999 ==> kita bulatkan saja Rp 700.000 # Tunggu Darimana angka 7/12 ? Ok, Dalam 1 tahun, terdapat 12 bulan, dan mesin tersebut mulai dioperasikan mulai Bulan Juni Jadi selama tahun 2014, mesin tersebut digunakan pada bulan : Juni - Juli - Agustus - September - Oktober - November Nov ember - Desember. Jadi pada tahun 2014, Mesin tersebut digunakan selama 7 Bulan Maka penyusutan selama 7 Bulan tersebut : 7/12 Seandainya mesin tersebut diperoleh tanggal 1 januari, maka pada tahun 2014 mesin tersebut digunakan selama 12 bulan dan dihitung dengan cara = 12/12 x [(Rp 13,000,000 – 13,000,000 – 1.000,000) : 10] …….dan seterusnya seterusnya Dan untuk tahun 2015, maka beban penyusutannya selama 12 bulan full jadi menggunakan 12/12 Atas pembebanan penyusutan ini dicatat sebagai berikut : 31 Desember 2014 Debit Kredit
| Depreciation | Accumulated Depreciation
Rp700.000 Rp700.000
# Pada akhir periode, penyusutan ini juga harus dilakukan jurnal penyesuaian
Untuk mengakui adanya beban pada mesin ini, penyesuaian atas penyusutan mesin ini sejumlah akumulasi penyusutan selama periode berjalan. Pencatatan dalam jurnal penyesuaian: Debit Kredit
| Accumulated Depreciation | Depreciation Expense
Rp700.000 Rp700.000
Contoh, jika umur ekonomis aset adalah selama 4 tahun maka penyebut bilangan (angka) pecahannya adalah jumlah angka tahun yaitu 1 + 2 + 3 + 4 = 10. Angka pembilang tahun ke-1 hingga tahun ke-4 masing-masing adalah 4,3,2, dan 1. Tarif penyusutan tahun ke-1 adalah 4/10, tahun ke-2 adalah 3/10, tahun ketiga 2/10 serta terakhir tahun keempat 1/10. Contoh soal penyusutan metode jumlah angka tahun tahun Pada tanggal 2 Januari 2014, PT Foraz membeli sebuah mesin untuk meningkatkan produksinya, Harga perolehan Mesin Sebesar Rp 135.000.000,00 dengan taksiran nilai sisa (salvage value) sebesar Rp 15.000.000,00, dan ditaksir, mesin tersebut hanya mampu berproduksi sampai dengan 4 tahun. Perhitungan: JAT : 1+2+3+4 = 10 Dasar Penyusutan : Rp 135.000.000,00 - Rp 15.000.000,00 = Rp 120.000.000,00 Tahun 1.
2 3 4
Tarif 4/10
Dasar Penyusutan Rp. 120.000.000,00
Penyusutan Rp. 48.000.000,00
3/10 2/10 1/10
Rp. 120.000.000,00 120.000.000,00 Rp. Rp. 120.000.000,00
Rp. 24.000.000,00 36.000.000,00 Rp. Rp. 12.000.000,00
Pencatatan: Jurnalnya sama saja dengan metode garis lurus ataupun saldo menurun. 31 Desember 2014 Debit Kredit
| Depreciation | Akumulated Depreciation
Untuk tahun berikutnya juga sama jurnalnya
Rp48.000.000 Rp48.000.000
31 Desember 2015 Debit Kredit
| Depreciation | Akumulated Depreciation
Rp36.000.000 Rp36.000.000
Begitupun dengan jurnal jurnal tahun berikutnya, sama. hanya angka yang berbeda :) tidak perlu saya tulis, nanti jadi panjang.. he he Mudah bukan? eh tunggu,.. bagaimana jika aset tetap yang diperoleh, tidak pada awal tahun? dicontoh di atas tanggal 2 januari, bagaimana jika seandainya aset tetap diperoleh misal, pada bulan 12 Agustus? heh? Ok, sebenarnya dasarnya sama saja, tapi pengerjaannya rada lebih lama dikit, pada tahun 2014, aset cuma digunakan selama 5 bulan saja. perhitungan tarifnya tetap, hanya di bagi selama 5 bulan dari 12 bulan yang ada Tahun pertama (2014) Penyusutan = 4/10 x 5/12 x 120.000.000 = Rp 20.000.000 Dan pada tahun berikutnya 2015. Penyusutan : 4/10 x 7/12 x 120.000.000 = 28.000.000 3/10 x 5/12 x 120.000.000 = 15.000.000 + Rp 43.000.000 # Dari mana angka 7/12? dan kenapa tarif tahun 2015 masih menggunakan tarif tahun pertama (4/10)? Karena pada tahun pertama, tarif 4/10 hanya digunakan selama 5 bulan saja, maka sisanya 7 bulan digunakan pada penyusutan tahun ke dua, dan d an setelah tahun kedua dihitung dengan tarif tahun pertama selama 7 bulan, (7/12) maka sisa 5 bulan berikutnya menggunakan tarif tahun berikurnya (3/10) Begitu juga dengan tahun tahun berikutnya, pengerjaannya sama saja. Pencatatan jurnalnya pun juga sama saja, tapi hanya berbeda di angka penyusutannya yang dihasilkan. Notes: Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun ini jarang sekali digunakan, karena pertimbangan perpajakan, di sini, aturan perpajakan membatasi metode ini, laporan pajak tidak bisa menggunakan metode ini dalam pelaporannya.
Ok, cukup segini yang bisa saya share tentang Penyusutan Aset Tetap Metode Jumlah Angka Tahun, apabila ada yang salah, kritik atau pun jika belum paham silahkan berkomentar. :)
METODE PENYUSUTAN JUMLAH ANGKA TAHUN Bagaimanakah penyusutan aktiva tetap dengan menggunakan metode jumlah angka tahun itu? Dengan metode ini penyusutan untuk setiap tahun jumlahnya menurun. Penyusutan setiap tahun penggunaan aktiva tetap, dihitung sebagai berikut: Sisa usia aktiva tetap pada tahun penggunaan
Penyusutan
x (HP – NS)
Jumlah angka tahun usia aktiva tetap
=
Keterangan: HP
=
Harga Perolehan Aktiva Tetap
NS
=
Nilai Residu atau Nilai Sisa
Jumlah angka tahun aktiva tetap dapat dihitung menggunakan rumus: n(n+1)/2 dimana, n adalah umur ekonomis aktiva tetap Contoh: Pada tanggal 10 Juli 2000 dibeli sebuah mesin dengan harga perolehan Rp 6.500.000,00. 6.500.000 ,00. Taksiran usia ekonomis 5 tahun dan nilai residu Rp 500.000,00. Jumlah angka tahun = 5(5 + 1)/2 = 15 Jumlah yang harus disusutkan = Rp6.500.000,00 – Rp500.000,00 = Rp6.000.000,00 Penyusutan tiap tahun penggunaan mesin dari data di atas, dihitung sebagai berikut: Angka tahun
Sisa umur
Perhitungan Penyusutan
Penyusutan
1
5
5/15 x Rp6.000.000,00
Rp2.000.000,00
2
4
4/15 x Rp6.000.000,00
Rp1.600.000,00
3
3
3/15 x Rp6.000.000,00
Rp1.200.000,00
4
2
2/15 x Rp6.000.000,00
Rp 800.000,00
5
1
1/15 x Rp6.000.000,00
Rp
400.000,00
Pada periode 2000, mesin dioperasikan selama 6 bulan, yaitu sejak bulan Juli sampai dengan Desember 2000. Dalam hal ini aktiva tetap yang dioperasikan 15 hari atau lebih pada bulan pertama, bulan pertama dapat dianggap dioperasikan satu bulan penuh. Dengan demikian beban penyusutan periode 2000 adalah sebesar: 6/12 x Rp 2.000.000,00 2.000.000,00 = Rp1.000.000 Rp 1.000.000,00 ,00 sedang beban penyusutan tahun 2001 dihitung : dari tahun ke 1: 6/12 x Rp Rp 2.000.000,00 2.000.000,00 = Rp1.000.000,00 Rp1.000.000,00 dari tahun ke 2: 2: 6/12 x Rp Rp 1.600.000, 1.600.000,00 00 = Rp 800.000,00 800.000,00 Jumlah
Rp1.800.000,00
Demikian pula beban penyusutan tahun 2002 dihitung seperti diatas. Beban untuk setiap periode, setelah dihitung seperti diatas, akan tampak seperti dalam tabel berikut ini:
No.
Periode
Perhitungn beban penyusutn thn berjalan
Beban penyusutan thn berjalan
Akumulasi
Nilai Buku Buku
Penyusutan
Aktiva
1.
2000
6/12
x Rp2.000.000
Rp1.000.000
Rp1.000.000
Rp5.500.000
2
2001
6/12
x Rp2.000.000
Rp1.800.000
Rp2.800.000
Rp3.700.000
6/12
x Rp1.600.000
6/12
x Rp1.600.000
Rp1.400.000
Rp4.200.000
Rp2.300.000
6/12
x Rp1.200.000
6/12
x Rp1.200.000
Rp1.000.000
Rp5.200.000
Rp1.300.000
6/12
x Rp 800.000
6/12
x Rp 800.000
Rp 600.000
Rp5.800.000
Rp
700.000
6/12
x Rp 400.000
6/12
x Rp 400.000
Rp 200.000
Rp6.000.000
Rp
500.000
3
4
5
6
2002
2003
2004
2005
Jumlah-jumlah pada kolom beban penyusutan akan dicatat debit pada akun “Beban Penyusutan Mesin” dan kredit pada akun “Akumulasi Penyusutan Mesin” setiap akhir periode masingmasing-masing. masing. Dengan demikian saldo akun “Akumulasi Penyusutan
Mesin” akan bertambah setiap akhir periode, sehingga setelah habis masa penggunaan mesin akun tersebut akan menunjukkan saldo kredit sebesar Rp 6.000.000,00. 6.000.000,00.
Sebuah kendaraan dengan harga perolehan Rp 3.200.000,00. Umur ekonomis 5 tahun dan nilai residu ditaksir Rp 8.000.000,00. Berapakan penyusutan periodik dengan menggunakan metode jumlah angja tahun Angka Tahun 1
2 3 4 5
Tarif Penyusutan 5 15 4 15 3 15 2 15 1 15
Harga Perolehan Rp 32.000.000
Beban Peny. Periodik Rp 8.000.000
Akumulasi Penyusutan Rp 8.000.000
Nilai Buku Rp 24.000.000
Rp 32.000.000
Rp 6.400.000
Rp 14.400.000
Rp 17.600.000
Rp 32.000.000
Rp 4.800.000
Rp 19.200.000
Rp 12.800.000
Rp 32.000.000
Rp 3.200.000
Rp 22.400.000
Rp 9.600.000
Rp 32.000.000
Rp 1.600,000
Rp 24.000.000
Rp 8.000.000
Penjelasan: a. Tarif penyusutan : - Pembilang menggunakan angka tahun dimulai tahun yang terakhir/ terbesar, ke tahun terkecil - Penyebut adalah jumlah angka-angka tahun (1+2+3+4+5) = 15 b. Beban penyusutan = Tarif penyusutan x (Harga Perolehan – Perolehan – Nilai Nilai Sisa) c. Nilai Buku = Harga Perolehan – Perolehan – Nilai Nilai Sisa = Rp 32.000.000 – 32.000.000 – Rp Rp 8.000.000 = Rp 24.000.000 d. Beban penyusutan Tahun I = 5 x Rp 24.000.000 = Rp 8.000.000 15 Tahun II = 4 x Rp 24.000.000 = Rp 6.400.000 15
View more...
Comments