Aku Arium

November 29, 2017 | Author: FaramitaMF | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

PERANCANGAN OCEANARIUM DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN KONSEP ARSITEKTUR METAFORA...

Description

PERANCANGAN OCEANARIUM DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN KONSEP ARSITEKTUR METAFORA Landasan konseptual Perencanaan dan perancangan arsitektur

TUGAS AKHIR Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Di Susun Oleh : Arief Wahyu Nur Hidayat (5112411032)

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TENIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

HALAMAN PERSETUJUAN

Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dengan judul “Oceanarium di Semarang dengan konsep Arsitektur Metafora” ini yang disusun oleh Arief Wahyu Nur Hidayat dengan NIM 5112411032 telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Ujian Tugas Akhir pada : Hari

: Selasa

Tanggal

: 15 Desember 2015 Dosen Pembimbing II

Dosen Pembimbing I

Ir. EKO BUDI SANTOSO, M.T

Ir. Bambang Setyohadi, M.T

NIP. 19631114199102 1 001

NIP 19670509200112 1 001

Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang

Drs. Sucipto, M.T NIP 19630101 199102 1 001

ii

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

HALAMAN PENGESAHAN Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dengan judul “Oceanarium di Semarang dengan Konsep Arsitektur Metafora” ini telah dipertahankan oleh oleh Arief Wahyu Nur Hidayat dengan NIM 5112411032 di hadapan Panitia Ujian Tugas Akhir Program Studi S1 Arsitektur, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang pada Senin, tanggal 7 Desember 2015 Panitia Ujian Tugas Akhir: Ketua

Sekretaris

Drs. Sucipto, M.T

Ir. Bambang Setyohadi, M.T

NIP 19630101 199102 1 001

NIP 19670509200112 1 001

Pembimbing I

Pembimbing II

Ir. Bambang Setyohadi, M.T

Ir. Eko Budi Santoso, M.T

NIP. 19670509200112 1 001

NIP. 19631114199102 1 001 Penguji

Andi Purnomo, S.T, M.A NIP. 19710415199803 1 004 Mengetahui, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang

Dr. Nur Qudus, M.T NIP. 19691130199403 1 001

iii

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Semarang, 29 Desember 2015

Arief Wahyu Nur Hidayat NIM. 5112411032

iv

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) Tugas Akhir Oceanarium di Semarang Dengan Konsep Arsitektur Metafora ini dengan baik dan lancar tanpa terjadi suatu halangan apapun yang mungkin dapat mengganggu proses penyusunan LP3A Oceanarium ini. LP3A Oceanarium ini disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan akademik di Universitas Negeri Semarang serta landasan dasar untuk merencanakan desain Oceanarium nantinya. Judul Tugas Akhir yang penulis pilih adalah ” Oceanarium di Semarang Dengan Konsep Arsitektur Metafora”. Dalam penulisan LP3A Oceanarium ini tidak lupa penulis untuk mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, membimbing serta mengarahkan sehingga penulisan LP3A Oceanarium ini dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terimakasih saya tujukan kepada : 1.

Allah SWT, yang telah memberikan kemudahan, kelancaran, serta kekekuatan sehingga dapat menyelesaikannya dengan baik

2.

Bapak Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

3.

Bapak Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang

4.

Bapak Drs. Sucipto, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang

5.

Bapak Ir. Bambang Bambang Setyohadi K.P, M.T., selaku Kepala Program Studi Teknik Arsitektur S1 Universitas Negeri Semarang dan selaku Dosen Pembimbing I yang memberikan masukan, arahan, ide-ide, dan persetujuan dalam penyusunan LP3A Oceanarium ini dengan penuh keikihlasan dan ketabahan dalam membantu memperlancar Tugas Akhir

v

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

6.

Bapak Ir. Eko Budi Santoso, M.T, yang juga selaku pembimbing yang memberikan

arahan,

bimbingan,

masukan

dan

persetujuan

dalam

penyusunan LP3A Oceanarium ini 7.

Seluruh Bapak/Ibu Dosen Arsitektur UNNES yang memberikan bantuan arahan dalam penyusunan LP3A Oceanarium ini

8.

Kedua orang tua, kerabat dan saudara-saudara saya, Terimakasih untuk semua perhatian dan kesabarannya dalam menyikapi semua tingkah laku penulis selama pengerjaan LP3A Oceanarium ini

9.

Semua keluargaku, teman-teman Arsitektur UNNES 2010-2015 yang telah memberikan dukungan Ucapan terimakasih ini penulis haturkan kepada semua pihak yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dorongan dan motivasi. Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan, maka segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya penulisan LP3A Oceanarium ini. Semoga penulisan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan pada umumnya.

Semarang, 29 Desember 2015

Penulis

vi

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir LP3A Oceanarium di Kawasan Pantai Marina Semarang ini penulis persembahkan kepada :

 Ketua Jurusan Teknik Sipil, Drs. Sucipto, M.T. yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melaksanakan Tugas Akhir Oceanarium  Kaprodi S1 Arsitektur Ir. Bambang Bambang Setyohadi K.P, M.T. yang memberikan arahan dalam program Tugas Akhir ini sehingga memperlancar proses penulisan LP3A Oceanarium ini 

Pembimbing Tugas Akhir Ir. Bambang Bambang Setyohadi K.P, M.T. dan Ir. Eko Budi Santoso, M.T, yang memberikan arahan, bimbingan, masukan dan persetujuan dalam penyusunan Tugas akhir Oceanarium ini dengan penuh keikihlasan dalam membantu memperlancar jalannya proses Tugas Akhir



Seluruh Bapak/Ibu Dosen Arsitektur UNNES yang memberikan bantuan arahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini



Kedua orang tua, dan saudara-saudara saya, Terimakasih untuk semua perhatian dan kesabarannya dalam menyikapi semua tingkah laku penulis selama pengerjaan Tugas Akhir ini



Teman-teman seperjuangan Tugas Akhir Periode 3 terimakasih atas bantuan dan kerja samanya selama Tugas Akhir ini.



Semua teman-teman Arsitektur UNNES 2010-2015 yang telah memberikan dukungan

vii

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

ABSTRAK

Arief Wahyu Nur Hidayat 2015 “Oceanarium di Semarang Dengan Konsep Arsitektur Metafora” Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Setyohadi, M.T dan Ir. Eko Budi Santoso, M.T Teknik Arsitektur S1 Sampai saat ini, SeaWorld Ancol adalah satu-satunya oceanarium berkapasitas besar yang ada di Indonesia, hal ini tidak sebanding dengan kekayaan laut yang dimiliki Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau 13.466, luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2. Kecenderungan masyarakat gemar memelihara binatang laut dalam wadah akuarium atau kolam, merupakan salah satu bukti adanya usaha manusia mendekatkan diri terhadap alam, dengan memelihara dan memperlajari kehidupan lain di luar dirinya, sebagai akibat munculnya kebutuhan rekreasi dari kegiatan rutinitas sehari-hari. Untuk dapat mengungkapkan rahasia kehidupan laut, perlu adanya suatu usaha menampilkan dalam media atau wadah yang tepat agar dapat diamati secara jelas dengan tidak meninggalkan unsur-unsur habitat aslinya. Oleh karena itu dengan adanya media atau wadah tersebut, diharapkan mampu menjadi jembatan pengetahuan masyarakat akan rahasia kehidupan laut. Iwan Sutrisno, 1993 Pemilihan lokasi tapak perencanaan diperlukan sebuah lokasi yang tepat dari segi peruntukan lahan, lahan yang tepat adalah lahan yang memiliki area yang langsung bebatasan dengan air laut dan diperuntukkan sebagai kawasan wisata, aksebilitas yang mudah dijangkau, jaringan infrastruktur juga sangat diperlukan dalam pemilihan lokasi guna untuk mendukung sarana yang ada dalam bangunan. Selain itu juga view kedalam maupun keluar tapak yang akan menjadi ketertarikan suatu tempat wisata. Dari beberapa kriteria di atas dipilihlah satu site rencana yang berada di Pantai Marina, Semarang. dengan luas 7,30 Ha. Pendekatan perencanaan Oceanarium ini meliputi pendekatan site, pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural (klimatologi, aksesbiitas, view, topografi, kebisingan), pendekatan struktur, pendekatan utilitas, serta pendekatan penekanan desain Arsitektur Metafora. Dari beberapa pendekatan perencanaan dan perancangan di dapatkan Konsep Perencanaan dan Perancangan yang nantinya akan mendasari desain Oceanarium di Kawasan Pantai Marina Semarang ini. Konsep Perencanaan dan Perancangan Oceanarium di dasarkan pada pengambilan suatu bentuk biota laut yang akan diterapkan dalam bangunan. Harapannya Oceanarium ini dapat menjadi sebuah wadah edukasi wisata untuk semua kalangan, agar lebih mengetahui tentang kekayaan biota laut yang dimiliki Indonesia dan wahib untuk menjaga dan melestarikannya. Selain itu juga dapat menjadi area rekreatif untuk keluarga dan juga peningkatan kawasan wisata biota air laut di Kota Semarang.

viii

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Kata Kunci : Oceanarium, Rekreasi, Metafora, Semarang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................ ............... iii PERNYATAAN ................................................................................................. iv KATA PENGANTAR ......................................................................................... v PERSEMBAHAN............................................................................................. vii ABSTRAK................................................................ ....................................... viii DAFTAR ISI................................................................ ....................................... ix DAFTAR TABEL................................................................ ............................. xiv DAFTAR DIAGRAM ........................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR................................................................ ........................ xvii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1 1.1 Latar Belakang .......................................................................................1 1.2 RumusanPermasalahan .........................................................................3 1.2.1 Umum............................................................................................3 1.2.2 Khusus ..........................................................................................4 1.3 Maksud Dan Tujuan ...............................................................................4 1.3.1 Maksud ..........................................................................................4 1.3.2 Tujuan ...........................................................................................4 1.4 Manfaat ..................................................................................................4 1.5 Lingkup Pembahasan .............................................................................5 I.5.1 Ruang Lingkup Substansial ...........................................................5 I.5.2 Ruang Lingkup Spasial ..................................................................5

ix

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

1.6 Metode Pembahasan .............................................................................6 1.7 Sistematika Pembahasan .......................................................................7 1.8 Alur Pikir .................................................................................................8 BAB 2 TINJAUN PUSTAKA DAN STUDI KASUS ............................................9 2.1 Tinjauan Oceanarium .............................................................................9 2.1.1

Pengertian Ocean .......................................................................9

2.1.2

Pengertian Aquarium ..................................................................10 2.1.2.1 Fungsi Aquarium .............................................................11 2.1.2.2 Macam-macam aquarium ................................................11

2.1.3

Pengertian Oceanarium ..............................................................12 2.1.3.1 Fungsi Oceanarium .......................................................13 2.1.3.2 Sistem Utilitas dan Pengoperasian Oceanarium ............13 2.1.3.3 Kajian Fauna .................................................................17 2.1.3.4 Bentuk, dimensi, dan konstruksi aquarium ....................18

2.2 Kajian Arsitektur Metafora ......................................................................23 2.3 Studi Kasus ............................................................................................27 2.3.1 Fresh Water TMII ........................................................................27 2.3.1.1

Fresh Water TMII ..........................................................27

2.3.1.2

Batasan Fresh Water TMII ............................................27

2.3.1.3

Koleksi Fresh Water TMII ..............................................27

2.3.1.4

Denah dan Tampak Bangunan Fresh Water TMII .........29

2.3.1.5

Struktur Organisasi Pengelola Fresh Water TMII ...........34

2.3.1.6

Sirkulasi Pengelola ........................................................34

2.3.1.7

Ruang Pengelola ...........................................................35

2.3.1.8

Sirkulasi Pengunjung .....................................................39

2.3.1.9

Karakteristik Pengunjung ...............................................40

2.3.1.10 Ruang Sirkulasi Pengunjung .........................................40 2.3.1.11 Ruang Utilitas Fresh water ............................................45 2.3.2 Kura-Kura Ocean Park ................................................................48 2.5.2.1

Lokasi Kura-Kura Ocean Park .......................................48

2.5.2.2

Situasi Bangunan ..........................................................48

2.5.2.3

Tampak Bangunan ........................................................48

x

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

2.5.2.4

Struktur Organisasi Bangunan.......................................49

2.5.2.5

Pembagian Ruang Bangunan.......................................49

2.5.2.6

Sistem Utilitas Aquarium ...............................................53

2.5.2.7

Perawatan Aquarium .....................................................54

2.3.3 SeaWorld Ancol Jakarta .............................................................55 2.3.3.1

Misi wisata Seaworld Ancol ...........................................55

2.3.3.2

Lokasi Sea world Ancol Indonesia .................................55

2.3.3.3

Struktur Organisasi PT.Sea World Indonesia ................56

2.3.3.4

Analisa Pengguna Fasilitas (Pengunjung) .....................57

2.3.3.5

Analisa Pengguna Fasilitas (Pengelola) ........................58

2.3.3.6

Fasilitas Ruang Sea world di Ancol ...............................59

2.3.3.7

Tata pamer akuarium ....................................................63

2.3.3.8

Cara Penyajian Objek Pamer ........................................64

2.3.3.9

Cara Perawatan biota air ...............................................65

2.3.4 Churami Okinawa, Japan ............................................................69 2.3.5 Batumi Akuarium.........................................................................72 2.3.6 Primorsky Aquarium ...................................................................74 BAB 3 TINJAUN LOKASI .................................................................................77 3.1

Tinjauan Kota Semarang......................................................................77 3.1.1 Peta BWK Kota Semarang ..........................................................78 3.1.2 Tinjauan Kebijakan Pemanfaatan Tata Ruang kota ....................79 3.1.3 Potensi Pembagian Wilayah .......................................................81 3.1.4 Pendekatan Pemilihan Lokasi .....................................................82 3.1.4.1 Kriteria Pemilihan Lokasi ...............................................82

3.2

Pemilihan Tapak ..................................................................................85 3.2.1 Pendekatan Pemilihan Tapak .....................................................85 3.2.2 Alternatif Tapak ...........................................................................86 3.2.3 Tapak Terpilih .............................................................................95

BAB 4 PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ....96 4.1

Pendekatan Aspek Fungsional ............................................................97

4.1.1 Analisa Bangunan ....................................................................... 97 4.1.2 Analisa Pelaku aktifitas ............................................................... 97 4.1.3 Analisa Kebutuhan Ruang dan Hubungan Ruang ....................... 98 xi

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

4.1.4 Analisa Sirkulasi Luar dan Dalam.............................................. 103 4.1.5 Studi Kapasitas dan Besaran Ruang......................................... 105 4.2

Pendekatan Aspek Kontekstual.......................................................... 114 4.2.1 Pendekatan Site Terpilih ........................................................... 114 4.2.2 Site Oceanarium ....................................................................... 115

4.3

Analisa Arsitektural .......................................................................... 116 4.3.1 Analisa Dan Pendekatan Penerapan Konsep Metafora........... 116 4.3.2 Kegunaan dari Penerapan Metafora ...................................... 116 4.3.3 Contoh bangunan oceanarium berkonsep arsitektur Metafora ................................................................................................ 117 4.3.4 Konsep Metafora Pribadi .......................................................... 118

4.4

Analisa Struktur ................................................................................. 119 4.4.1 Struktur Kaki / Pondasi............................................................. 119 4.4.2 Struktur Badan ......................................................................... 120 4.4.3 Struktur Kepala / Atap .............................................................. 121

4.5

Pendekatan Sistem Utilitas Bangunan ............................................... 123 4.5.1 Instalasi Elektrikal ..................................................................... 123 4.5.2 Istalasi penerngan dan stop kontak ........................................... 123 4.5.3 Sistem penghawaan ................................................................. 126 4.5.4 Instalasi CCTV (Close Circuit Television) .................................. 127 4.5.5 Instalasi Sound System............................................................. 127 4.5.6 Instalasi Pemadam Kebakaran ................................................. 128 4.5.7 Sistem Air Bersih bangunan ...................................................... 130 4.5.8 Sistem Penyediaan air laut........................................................ 131 4.5.9 Pembuangan Limbah ................................................................ 133

4.6

Pendekatan teknis Aquarium ............................................................ 134 4.6.1 Bahan Bangunan Aquarium ..................................................... 135 4.6.2 Bentuk, dimensi, dan konstruksi Aquarium............................... 135 4.6.3 Terowongan “dunia bawah air‟ (Under Water) .......................... 141

BAB 5 KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN...... 143 5.1

Pendekatan Aspek Fungsional ......................................................... 143

5.1.1 Analisa Sirkulasi Luar dan Dalam............................................. 143

xii

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

5.1.2 Studi Kapasitas dan Besaran Ruang........................................ 144 5.2

Pendekatan Aspek Kontekstual......................................................... 151 5.2.1 Site Terpilih .............................................................................. 151 5.2.2 Hasil Zoning Site ...................................................................... 152

5.3

Analisa Struktur ................................................................................. 154 5.3.1 Struktur Kaki / Pondasi............................................................. 154 5.3.2 Struktur Badan ......................................................................... 154 5.3.3 Struktur Kepala / Atap .............................................................. 156

5.4

Aspek Sistem Utilitas Bangunan ...................................................... 157 5.4.1 Sistem Elektriktikal ................................................................... 157 5.4.2 Instalasi Penerangan dan Stop kontak ..................................... 157 5.4.3 Sistem penghawaan ................................................................ 158 5.4.4 Instalasi CCTV (Close Circuit Television) ................................. 158 5.4.5 Instalasi Sound System............................................................ 159 5.4.6 Sistem Perlindungan bahaya kebakaran .................................. 160 5.4.7 Suplai air bersih bangunan ...................................................... 160 5.4.8 Sistem Penyendiaan air laut..................................................... 161 5.4.9 Pembuangan Limbah ............................................................... 163

5.5

Analisa Aquarium .............................................................................. 164 5.5.1 Bahan Bangunan Aquarium ..................................................... 164 5.5.2 Bentuk, dimensi, dan konstruksi Aquarium............................... 164 5.5.3 Teknis Aquarium ...................................................................... 166 5.5.4 Terowongan “dunia bawah air‟ (Under Water) .......................... 167

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 170

xiii

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut. .....................................20 Tabel 2.2 Ketebalan aCRYLIC untuk Aquarium Air Laut ...............................20 Tabel 2.3 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic. ...........................21 Tabel 2.4 Perbandingan antara Kaca dan Acrylic. .........................................22 Tabel 2.5 Daftar koleksi biota air tawar Fresh ...............................................28 Tabel 2.6 Besaran Ruang Fresh Water TMII .................................................39 Tabel 2.7 Karakteristik pengunjung ...............................................................40 Tabel 2.8 Besaran ruang sirkulasi penngunjung ............................................45 Tabel 2.9 Besaran Ruang Utilitas ..................................................................47 Tabel 3.1 Penentuan Tapak ..........................................................................93 Tabel 4.1 Kebutuhan Ruang .........................................................................99 Tabel 4.2 Besaran Ruang .............................................................................105 Tabel 4.3 Penghawaan buatan......................................................................119 Tabel 4.4. Tabel ketebalan acrylic untuk aquarium air laut. ...........................125 Tabel 4.5 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut. .....................................125 Tabel 4.6 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic. ...........................126 Tabel 4.7 Debit Pompa dan Arus Maksimal yang dapat Dicapai. ..................131 Tabel 5.1 Besaran Ruang .............................................................................140 Tabel 5.2 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut. ....................................164 Tabel 5.3. Tabel ketebalan acrylic untuk aquarium air laut. ...........................164 Tabel 5.4 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic. ...........................165 Tabel 5.5 Perbandingan antara Kaca dan Acrylic. .........................................166

xiv

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 2.1 Struktur Organisasi ................................................................... 34 Diagram 2.2 Sirkulasi pengelola ................................................................... 34 Diagram 2.3 Sirkulasi pengunjung ................................................................ 39 Diagram 2.4 Struktur Organisasi PT.Sea World Indonesia............................ 56 Diagram 2.5 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengunjung) ................................ 57 Diagram 2.6 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengelola) ................................... 58 Diagram 2.7 Cara perawatan biota air .......................................................... 65 Diagram 2.8 Perlakuan pencegahan penyakit............................................... 66 Diagram 2.9 Running sistem air .................................................................... 67 Gambar 4.1 diagram pengelola gedung ....................................................... 98 Diagram 4.2 Hubungan Ruang ......................................................................102 Diagram 4.3 Sirkulasi Luar ............................................................................103 Diagram 4.4 Sirkulasi Pengunjung ................................................................104 Diagram 4.5 Sirkulasi Pengelola ...................................................................104 Diagram 4.6 Sirkulasi penyediaan air laut ....................................................122 Diagram 5.1 Sirkulasi Luar ............................................................................139 Diagram 5.2 Sirkulasi Pengunjung ................................................................139 Diagram 5.3 Sirkulasi Pengelola ...................................................................140 Diagram 5.4 :Konsep Instalasi Penerangan ..................................................155 Diagram 5.5 Konsep Instalasi Penerangan ..................................................155 Diagram 5.6 :Konsep Instalasi Penerangan ..................................................156 Diagram 5.7 : Konsep Instalasi AC ................................................................156 Diagram 5.8 Instalasi CCTV ..........................................................................157 Diagram 5.9 : Konsep Instalasi Sound System .............................................157

xv

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Diagram 5.10 : Konsep Instalasi Pemadam Kebakaran.................................158 Diagram 5.11 : Konsep Instalasi Pemadam Kebakaran................................159 Diagram 5.12 Sirkulasi penyediaan air laut ...................................................160 Diagram 5.13 : Konsep Instalasi Air Kotor dan Air Bekas .............................162 Diagram 5.14 Konsep metafora.....................................................................167

xvi

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem ditributor air lautke aquarium .......................................... 17 Gambar 2.2 Kategori Combine Metaphor pada Museum of Fruit ................... 25 Gambar 2.3 Sydney Opera House ................................................................. 26 Gambar 2.4 Roncham Chapel oleh Lee Corbizier .......................................... 26 Gambar 2.5. Stasiun TGV, Paris.................................................................... 26 Gambar 2.6 Denah Lokasi ............................................................................. 27 Gambar 2.7 Denah Lantai 1 ........................................................................... 29 Gambar 2.8 Denah Lantai 2 (kanan) ............................................................. 30 Gambar 2.9 Denah Lantai 2 (tengah belakang) ............................................ 30 Gambar 2.10 Denah Lantai 2 (tengah depan) ............................................... 31 Gambar 2.11 Denah Lantai 2 (kiri) ................................................................ 31 Gambar 2.12 Denah Typical Aquarium ......................................................... 32 Gambar 2.13 Tampak Depan........................................................................ 32 Gambar 2.14 Tampak Belakang ................................................................... 32 Gambar 2.15 Tampak Samping .................................................................... 33 Gambar 2.16 Perspektif ................................................................................ 33 Gambar 2.17 Situasi KOP ............................................................................. 48 Gambar 2.18 Perspektif bangunan depan ..................................................... 48 Gambar 2.19 Perspektif bangunan belakang ................................................. 49 Gambar 2.20 Pintu masukdan maket bangunan ............................................ 49 Gambar 2.21 R.souvenir dan Hall .................................................................. 50 Gambar 2.22 Loket dan R.Pengelola ............................................................ 50 Gambar 2.23 Kolam sentuh dan R.pamer Aquarium ...................................... 51 Gambar 2.24 Hiu dan Penyu yang dipamerkan di Misteri Bawah Laut ........... 51 Gambar 2.25 Lorong dan Pintu masuk misteri bawah laut ............................. 51

xvii

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Gambar 2.26 Fish Terapy .............................................................................. 52 Gambar 2.27 R.Ausiovisual 3d ...................................................................... 52 Gambar 2.28 R.Iptek dan arena berma .......................................................... 53 Gambar 2.29 Rumah pompa.......................................................................... 53 Gambar 2.30 Chiller di R.Chiller .................................................................... 54 Gambar 2.31 Trafo ........................................................................................ 54 Gambar 2.32 Peta Seaworld .......................................................................... 55 Gambar 2.33 Akuarium utama ....................................................................... 59 Gambar 2.34 Akuarium ekosistem laut .......................................................... 59 Gambar 2.35 Akuarium Air Tawar .................................................................. 60 Gambar 2.36 Kolam Bayi Buaya .................................................................... 61 Gambar 2.37 Kolam Sentuh .......................................................................... 61 Gambar 2.38 Toko Cenderamata .................................................................. 62 Gambar 2.39 Lorong Antasena ...................................................................... 62 Gambar 2.40 Objek Pamer ............................................................................ 64 Gambar 2.41 Churaumi Okinawa ................................................................... 69 Gambar 2.42 Churaumi Okinawa ................................................................... 70 Gambar 2.43 Eksterior Churaumi Okinawa .................................................... 71 Gambar 2. 44 Bentukkan Battumi Okinawa .................................................. 72 Gambar 2. 45 Konsep BatumiOkinawa .......................................................... 73 Gambar 2. 46 Sketsa Ide Batumi Aquarium ................................................... 73 Gambar 2. 47 Potongan Batumi dan Site Plan ............................................... 73 Gambar 2.48 Interior Batumi Akuarium .......................................................... 73 Gambar 2.49 The Primorsky Aquarium dari Far Eastern Cabang Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia sedang dibangun atas permintaan Presiden Federasi Rusia .............................................................................................. 74 Gambar 2.50 Proses pembangunan dan gambar rencana bangunan ............ 75

xviii

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Gambar 2.51 Perspektif Site plan .................................................................. 76 Gambar 2.52 Tampak Depan......................................................................... 76 Gambar 3.1. Peta Kota Semarang; Sumber : Bappeda Semarang, 2014 ...... 78 Gambar 3.2 Peta BWK semarang, ................................................................. 81 Gambar 3.3 Peta BWK semarang .................................................................. 83 Gambar 3.4 Alternatif Tapak .......................................................................... 86 Gambar 3.5 Alternatif Tapak1 ........................................................................ 87 Gambar 3.6 Alternatif Tapak 1 ....................................................................... 88 Gambar 3.7 Alternatif Tapak 2 ....................................................................... 89 Gambar 3.8 Alternatif Tapak2 ........................................................................ 90 Gambar 3.9 Alternatif Tapak3 ........................................................................ 91 Gambar 3.10 Alternatif Tapak3 ...................................................................... 92 Gambar 3.11 Alternatif Tapak ........................................................................ 95 Gambar 4.1 Site Terpilih .............................................................................. 114 Gambar 4.2 Foto Site dan batas” site .......................................................... 114 Gambar 4.3 Luasan dan batas site .............................................................. 115 Gambar 4.4 Genset ..................................................................................... 116 Gambar 4.5 Pencahayaan Tidak Langsung ................................................ 118 Gambar 4.6 Alternatif sirkulasi .................................................................... 123 Gambar 4.7 Thermometer ........................................................................... 127 Gambar 4.8 Chiller....................................................................................... 127 Gambar 4.9 pH Meter Digital ...................................................................... 128 Gambar 4.10 Refraktometer ........................................................................ 128 Gambar 4.11 Aerator .................................................................................. 129 Gambar 4.12 Pompa Sirkulasi ..................................................................... 130 Gambar 4.13 Potongan Terowongan di darat ............................................ 132 Gambar 4.14 Terowongan di pantai ............................................................ 132

xix

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Gambar 4.15 Sirkulasi Terowongan ............................................................. 133 Gambar 4.16 Battumi Okinawa Oceanarium ............................................... 135 Gambar 4.17 Primorsky Aquarium Oceanarium ........................................... 135 Gambar 4.18 : Konsep Struktur Pondasi ...................................................... 136 Gambar 4.19 skedul kolom dan balok .......................................................... 137 Gambar 4.20 ACP (Alumunium Composit Panel)......................................... 138 Gambar 4.21 bitumen, aqualine,dak beton .................................................. 138 Gambar 5.1 Luasan dan batas site .............................................................. 147 Gambar 5.2 Analisa View ............................................................................ 148 Gambar 5.3 Analisa Klimatologi ................................................................... 149 Gambar 5.4 Analisa Topografi ..................................................................... 150 Gambar 5.5 Analisa Aksesibilitas ................................................................. 151 Gambar 5.6 Analisa Drainase ...................................................................... 152 Gambar 5.7 Analisa Pengolahan Air Laut .................................................... 153 Gambar 5.8 Zoning Tapak ........................................................................... 154 Gambar 5.9 Alternatif filtrasii ........................................................................ 161 Gambar 5.9 : Konsep Struktur Pondasi........................................................ 168 Gambar 5.23 skedul kolom dan balok .......................................................... 169 Gambar 5.17 ACP (Alumunium Composit Panel)......................................... 169 Gambar 4.18 bitumen, aqualine,dak beton .................................................. 170

xx

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Sampai saat ini, SeaWorld Ancol adalah satu-satunya oceanarium berkapasitas besar yang ada di Indonesia, hal ini tidak sebanding dengan kekayaan laut yang dimiliki Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau 13.466, luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2.¹

Seaworld Ancol

Indonesia dibuka pada tanggal 3 Juni 1994. Pengunjung Seaworld berjumlah 2000 orang/hari pada hari-hari biasa. Sedangkan pada hari libur,

pengunjung

dapat mencapai 3500-4000 orang/ hari. Sangat

disayangkan dengan pengunjung yang sebanyak itu namun hanya bisa mengunjungi wahana tersebut di Jakarta. Data dan informasi geospasial produk Badan Informasi Geospasial (BIG), 2015. Pusat Penelitian Oceanografi LIPI menyatakan bahwa Indonesia merupakan pusat biodiversitas kelautan dengan keanekaragaman spesies biota laut yang sangat tinggi. Informasi mengenai kekaayan laut yang berlimpah tersebut menjadi tidak tersalurkan sebagai bahan edukasi bagi

masyarakat

luas.

Minimnya

pengetahuan

masyarakat

akan

kehidupan dunia laut, salah satunya disebabkan oleh kurangnya sarana pendukung yang mampu memberikan informasi secara jelas dan orisinil mengenai kehidupan laut beserta isinya. Kecenderungan masyarakat gemar memelihara binatang laut dalam wadah akuarium atau kolam, merupakan salah satu bukti adanya usaha manusia mendekatkan diri terhadap alam, dengan memelihara dan memperlajari kehidupan lain di luar dirinya, sebagai akibat munculnya kebutuhan rekreasi dari kegiatan rutinitas sehari-hari. Untuk dapat mengungkapkan rahasia kehidupan laut, perlu adanya suatu usaha menampilkan dalam media atau wadah yang tepat agar dapat diamati secara jelas dengan tidak meninggalkan unsur-unsur habitat aslinya. Oleh

1

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

karena itu dengan adanya media atau wadah tersebut, diharapkan mampu menjadi jembatan pengetahuan masyarakat akan rahasia kehidupan laut. Iwan Sutrisno, 199 Kondisi klimatologi kota Semarang, termasuk iklim tropis dengan suhu udara rata-rata adalah 27,3 ºC. Dengan kata lain Semarang memiliki temperatur yang cukup baik untuk aktivitas pertanian, pariwisata dan sebagainya. Peraturan Daerah Tingkat II Semarang No. 2,1990 : 29 Di samping itu, kondisi topografi Kota Semarang memperlihatkan adanya elemen-elemen estetik alami, yang tersebar di seluruh wilayah, baik yang berupa laut, pesisir, daratan serta alam perbukitan. Potensi alam ini perlu dikembangkan untuk peningkatan kegiatan rekreasi dan pariwisata, dalam rangka pengembangan fugsi Kota Semarang. Sehingga Kota ini juga memiliki sistem transportasi yang lengkap, yaiitu sistem transportasi air (pelabuhan samudera), sistem transportasi darat (jalur jalan darat dan kereta api), dan sistem transportasi udara (Bandara). Dilihat dari lingkup regional Jawa Tengah, Kota Semarang berdasarkan fakta sejarah umum maupun sejarah perkotaan, bahwa perkembangan kota Semarang di dominasi oleh tiga kegiatan fungsional, yaitu sebagai  Pusat Pemerintahan di provinsi Jawa Tengah  Kota perdagangan utama di Jawa Tengah  Kota transit di Jawa Tengah baik dalam lingkup regional, nasional maupun internasional. Peraturan Daerah Tingkat II Semarang No. 2,1992 : 67 Kehadiran Oceanarium di Semarang sebagai fasilitas rekreasi yang bersifat alam dan pengetahuan / pendidikan, memberi masukan besar bagi perkembangan serta kemajuan fasilitas rekreasi dan pendapatan daerah, juga membawa dampak positif bagi masyarakat, untuk dapat mengetahui potensi kekayaan biota laut Indonesia, sehingga masyarakat akan memupuk rasa cinta tanah air serta kekayaan alam

2

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

yang terkandung di dalamnya, termasuk laut dan segala isinya, tidak berbeda ketika kita melakukan Pendakian. Semarang merupakan lokasi yang potensial bagi pengembangan pariwisata Jawa Tengah karena Semarang merupakan Ibu Kota jawa Tengah

yang menjadi pusat jalur paket wisatawan asing maupun

domestik. Disamping itu juga menduduki prioritas pengembangan utama. Dalam rencana pengembangan kota-kota pusat pelayanan Jawa Tengah, Semarang merupakan “Home-base” utama. Semarang merupakan Titik Tumbuh bagi kota-kota lain di Jawa Tengah. Dan merupakan Titik Simpul Distribusi Barang dan Jasa Jawa Tengah.

Posisi ini mendoroong

tumbuhnya Semarang menjadi kota bisnis, yang dengan sendirinya akan meningkatkan tuntutan kebutuhan akan sektor pariwisata. Maka

diperlukan

suatu

wahana

wisata

untuk

memenuhi

kebutuhan akan tempat rekreasi, edukasi, observasi dan konservasi biota laut

berupa oceanarium publik yang nantinya diharapkan dapat

membangkitkan

sektor

pariwisata,

ekonomi dan

pendidikan kota

Semarang.

1.2

Rumusan Permasalahan Oceanarium sebagai wadah untuk rekreasi juga memperkenalkan dan meneliti biota laut untuk generasi sekarang dan masa depan. Dari latar belakang diatas muncul berbagai permasalahan sebagai berikut: a) Bagaimana

menciptakan

Oceanarium

yang

nantinya

bisa

membangkitkan citra wisata kawasan kota Semarang? b) Bagaimana memasukan citra samudera atau biota laut kedalam bentuk bangunan oceanarium sehingga tidak asing

terhadap

makna bentuk Oceanarium. c) Bagaimana menciptakan sebuah bangunan maupun kawasan yang menarik dan memiliki sarana edukasi, rekreasi dan konservasi, sehingga bisa dijadikan landmark wisata pantai Kota Semarang.

3

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

1.3

TUJUAN DAN SASARAN 1.3.1 TUJUAN 

Untuk mendapati alur pikir yang benar dalam pelaksanaan Tugas Akhir dengan judul Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora.



Untuk

mendapati

standart

standart

dalam

merancang

Oceanarium.

1.3.2 SASARAN Tersusunnya

Landasan

Program

Perencanaan

Dan

Perancangan Arsitektur Oceanarium di Semarang. berdasarkan aspek – aspek panduan perencanaan dan perancangan ( Arsitektur Metafora ).

1.4

MANFAAT 1. SECARA SUBYEKTIF 

Manfaat penulisan LP3A secara subyektif adalah memenuhi salah satu syarat mengikuti tugas akhir di jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang serta sebagai landasan program yang nantinya akan dilanjutkan dalam bentuk grafis.



Sebagai pegangan dan acuan dalam perancangan Oceanarium di Semarang yang diharapkan bermanfaat pula sebagai tambahan pengetahuan

serta

wawasan

bagi

mahasiswa

yang

akan

melaksanakan Tugas Akhir.

2. SECARA OBYEKTIF 

Memberikan fasilitas rekreasi untuk lingkup skala propinsi dan nasional yang dalam perkembangannya dapat mencapai sasaran internasional



Meningkatkan kecintaan dan pengetahuan masyarakat terhadap kehidupan biota air



Mengembangkan potensi daerah lokasi obyek sehingga dapat menjaga

kelestarian

ekosistem

laut

dan

meningkatkan

kesejahteraan masyarakat di sekitarnya

4

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

1.5

Lingkup Pembahasan 1. Ruang Lingkup Substansial Oceanarium adalah sebuah tempat penangkaran ikan-ikan dan hewan- hewan air laut lainnya dalam suatu akuarium raksasa yang dibuat menyerupai habitat aslinya, dilengkapi dengan fasilitas penelitian serta fasilitas lainnya yang berhubungan dengan wisata yang dapat menunjang kegiatan Oceanarium tersebut. Oceanarium di Semarang merupakan bangunan yang bersifat rekreatif (menghibur) ,edukatif (mendidik), observatif (pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan) dan konservatif, dengan sasaran wisatawan semua umur terutama pelajar, dari wilayah Jawa Tengah dan Sekitarnya. Termasuk dalam kategori bangunan publik, terdiri dari indoor dan outdoor area dengan penataan landscapenya.

2. Ruang Lingkup Spatial Oceanarium Skala nasional di mana obyek perancangan menjadi area rekreasi edukasi, konservasi dan observasi biota laut tingkat nasional. Pemilihan lokasi harus dipertimbangkan baik secara tata letak lahan terpilih maupun kegiatan di dalam bangunan sehingga dapat berjalan secara optimal. Untuk itu lokasi yang sesuai ialah wilayah yang memiliki aksesbilitas yang cukup mudah dan memenuhi syarat dengan fungsi sebagai kawasan pemukiman dan pariwisata.

5

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

1.6

METODE PEMBAHASAN Metode yang digunakan adalah metode Deskriptif – Analisis, yaitu pengumpulan data – data primer dan data – data sekunder dengan mengulas dan memaparkan data dari studi yang meliputi data fisik, sistem pengolahan, aktivitas, dan pemakaian, serta dilengkapi data literature guna merumuskan masalah dan menganalisis data untuk memperoleh kesimpulan, pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. OBSERVASI Pengamatan langsung pada bangunan Oceanarium 2. STUDI LITERATUR Mengumpulkan data dan refrensi yang relevan dengan pembahasan, diantaranya literatur tentang oceanarium. 3. STUDI KOMPARATIF Studi

terhadap

bangunan



bangunan

yang

sejenis

guna

mendapatkan informasi tentang Oceanarium. 4. WAWANCARA Wawancara kepata narasumber tentang Oceanarium dan kebutuhan sector pariwisata di kota Semarang, salah satunya wawancara dengan pakar pariwisata atau travel.

6

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

1.7

SISTEMATIKA DAN PEMBAHASAN Secara garis besar sistematika penulisan pada LP3A sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan sasaran, manfaat, lingkup pembahasan, metode pembahasan, sistematika penulisan, dan alur pikir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI KASUS Membahas Regulasi (peraturan – peraturan), refrensi melalui sumber – sumber yang berisi syarat maupun teori dan standart dari pembahasan, metode dan sistematika pembahasan. BAB III TINJAUAN LOKASI Menguraikan

tentang

tinjauan

lokasi

tapak,

keadaan

geografis

Semarrang, kebijakan – kebijakan pemerintah Kota Semarang, serta potensi Kota Semarang sebagai kota pariwisata. BAB IV PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang pendekatan untuk menentukan kapasitas, ruang, dan tapak gedung. BAB

V

KONSEP

PROGRAM

DASAR

PERENCANAAN

DAN

PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang kesimpulan dari pendekatan program dan bab – bab sebelumnya. BAB VI PENUTUP Berisi simpulan dan penutup.

7

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

1.8

ALUR PIKIR

LATAR BELAKANG Aktualitas :  SeaWorld Ancol adalah satu-satunya oceanarium berskala besar yang ada.  Dengan pengunjung yang besar dan hanya memiliki 1 bangunan oceanarium besar di Indonesia  Dipilihnya Semarang sebagai lokasi aquarium publik ini memiliki tujuan pemerataan sektor kepariwisataan di wilayah Jawa  Dan juga Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah yang menduduki prioritas pengembangan utama dari kota-kota di Jawa Tengah.  Semarang sebagai kawasan pantai utara tidak memiliki ombak yang besar dan bukan daerah rawan bencana.

TUJUAN Untuk memperoleh alur pikir, dapat memecahkan masalah, dan mendapati standart tentang Oceanarium. SASARAN Tersusunnya Landasan Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur Kendal Oceanarium berdasarkan aspek – aspek panduan perencanaan dan perancangan ( Design Guidelines ). RUANG LINGKUP Substansial SeaWorld Ancol adalah satu-satunya oceanarium yang ada. Dan Semarang merupakan salah satu tempat yang cocok untuk mengambangkan kawasan tersebut Spasial Lokasi akan terdapat pada area pesisir dengan aksesbilitas mudah dan dekat dengan tempat penginapan dan kantor.

STUDI LAPANGAN Tinjauan Kota Semarang Tinjauan Lokasi dan Tapak

STUDI PUSTAKA  Tinjauan umum oceanarium  Tinjauan Kota Semarang  Tinjauan Arsitektur Metafora

STUDI BANDING  Fresh Water TMII (Jakarta)  Kura” Ocean Park (Kendal)  SeaWorld Ancol (Jakarta)

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) PERANCANGAN OCEANARIUM DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN KONSEP ARSITEKTUR METAFORA

8

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI KASUS 2.1 Tinjuan Oceanarium 2.1.1 Pengertian Ocean Ocean yang berarti Samudra atau lautan adalah laut yang luas dan merupakan massa air asin yang sambung-menyambung meliputi permukaan bumi

yang

dibatasi

oleh

benua

ataupun

kepulauan

yang

besar.

http://id.wikipedia.org/wiki/Samudra Secara geografis, manusia membagi wilayah laut menjadi empat bagian kecil, masing-masing diberi identitas sebagai Ocean, kita terjemahkan sebagai samudera: Samudera Atlantic(k), Samudera Hindia (menjelaskan istilah Indian Ocean), Samudera Pasific dan Samudera Artic. Samudera Pasifik, pada beberapa teks, juga dipisahkan dengan Samudera Antartik sehingga total menjadi lima samudera. Samudera Pasifik ialah yang paling luas (50,1% dari luas laut), diikuti oleh Samudera Atlantik (26,0%), Samudera Hindia (20,5%) dan Samudera Artik (3,4%). Di darat, kita mengenal istilah continent, diartikan sebagai benua, ialah daratan luas yang diskret dan idealnya, masing-masing dipisahkan oleh laut. Berdasarkan kebiasaan atau konvensi (bukan kriteria baku), kita mengenal tujuh benua, ialah: Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Antartik, Eropa dan Australia. Pada catatan ini, kita bisa melihat bahwa istilah benua dan samudera bisa saling dipertukarkan. Pada beberapa teks, istilah continent (benua) dibuat untuk menunjukkan kondisi antipodal (berlawanan) – Benua Eropa ialah antipodal dari Benua Australia. http://mulaidengankanan.blogspot.com/2012/09/pengertian-laut.html

9

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

2.1.2 Pengertian Aquarium Menurut Webster‟s, 3rd New International Dictionary, disebutkan Aquarium adalah sebuah tempat atau wadah untuk mengoleksi dan memamerkan koleksi yang berhubungan dengan air. Sedangkan, menurut Gosse, kata Aquarium berasal dari Bahasa latin yang berarti istilah untuk menggambarkan sebuah bejana/wadah dimana organisme air dipelihara terus untuk fungsi konservasi. Menurut Albert Fraser Brunner, dalam 1st Congress International D‟Aqurologie Monaco (Fondation Albert, 1960, hal. 1), Aquarium adalah bangunan dimana masyarakat dapat melihat hewan air dari dekat, mengetahui identitasnya, dirancang dan didekorasi menarik dengan mengutamakan unsur edukasi. Aquarium adalah salah satu bentuk museum ilmu pengetahuan dalam wujud wadah/lembaga yang mengelola seluruh kegiatan dengan cakupan biota air, pemeliharaan dan perawatan serta penyajian koleksi tersebut dengan maksud hiburan/rekreasi maupun sebagai sumber informasi baik untuk kepentingan edukasi maupun ilmu pengetahuan lain. Adapun persyaratan umum fasilitas Aquarium antara lain: 

Hindari bentuk persegi untuk kemudahan pembersihan.



Tangki harus dapat dimasuki dari area kerja.



Menggunakan bahan dengan kejernihan besar dan daya lentur tinggi.



Peletakan tangki mempertimbangkan ukuran, perawatan, pembersihan, dan pemipaan tangki.



Tidak boleh terkena sinar matahari dan aliran udara dingin secara langsung.



Pipa pembuangan terletak didasar wadah.



Terdapat pipa overflow dan pipa pengisi air di setiap tangki.

aksesibilitas,

10

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

2.1.2.1 Fungsi Aquarium Aquarium memiliki fungsi sebagai wadah untuk memelihara ikan atau tumbuh-tumbuhan air yang diteliti, sehingga mempermudah para peneliti untuk melakukan pekerjaannya tanpa perlu mendatangi daerah yang diteliti secara berulang kali, cukup dengan contoh atau sampel saja, sehingga menghemat biaya untuk penelitian. Didalam perkembangannya aquarium juga dimanfaatkan oleh umum untuk menghias ruang dalam skala yang lebih kecil.Selain itu, Aquarium dapat memberikan kepuasan dan ketenangan jiwa disamping sebagai hiasan perabot rumah.

2.1.2.2 Macam-macam Aquarium Terdapat bermacam-macam aquarium, tetapi secara umum aquarium dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1.

Aquarium Geografik, aquarium dengan nuansa hijau dengan suasana pegunungan alami.

2.

Aquarium

Display,

aquarium

dengan

wadah-wadah

yang

membatasi ruang gerak biotanya Berdasarkan

keadaan air yang ada, aquarium dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu: 1.

Aquarium air laut, dimana di dalamnya dipelihara jenis-jenis binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di air laut.

2.

Aquarium air tawar, dimana didalamnya dipelihara jenis-jenis binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di air tawar.

Berdasarkan penggunaannya, aquarium dapat dibagi menjadi : 1.

Aquarium untuk penelitian (riset), hanya digunakan untuk tempat binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan untuk diteliti.

2.

Aquarium untuk umum, hanya digunakan untuk umum sehingga dalam hal ini pengunjung merupakan faktor utama.

11

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

3.

Aquarium untuk penelitian dan umum, digunakan dengan tujuan utama

untuk

penelitian,

tetapi

untuk

umum

juga

diberi

kesempatan untuk melihatnya sehingga aquarium ini memiliki fungsi ganda.

2.1.3 Pengertian Oceanarium Oceanarium terdiri dari dua kata yaitu “Ocean” dan “rium”. Ocean berasal dari bahasa Inggris yang artinya lautan atau samudra, sedangkan “rium” merupakan penggalan dari kata Aquarium yang artinya tempat atau wadah. Maka Oceanarium adalah sebuah tempat penangkaran ikan-ikan dan hewan- hewan air laut lainnya dalam suatu Aquarium raksasa yang dibuat menyerupai habitat aslinya, dilengkapi dengan fasilitas penelitian serta fasilitas lainnya yang berhubungan dengan wisata yang dapat menunjang kegiatan Oceanarium tersebut. Selain itu, juga akan disediakan fasilitas pendidikan berupa mini museum tentang biota laut serta mini theater yang akan mempertontonkan film tentang biota laut, sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai sarana rekreasi sekaligus sarana pendidikan informal bagi masyarakat. Sebuah Oceanarium membutuhkan struktur yang bisa menahan beban yang besar.Bangunan Aquarium memilik beban hidup yang besar karena merupakan bangunan public yang banyak dikunjungi.Beban mati yang ditanggung oleh bangunan juga besar, karena air memiliki beban yang berat, juga tangki dan sistem utilitas Aquarium lainnya. Oceanarium merupakan sebuah sarana pariwisata sekaligus media konservasi keanekaragaman hayati laut Indonesia.Pengunjung yang datang ke Aquarium diharapkan dapat mengamati dan menikmati keindahan laut Indonesia. Pameran disajikan dalam Aquarium memang menarik namun memiliki fungsi pendukung yang cukup rumit.Perbandingan area pengunjung (termasuk tangki Aquarium) dengan area persiapann dapat mencapai 2:3.

12

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

2.1.3.1 Fungsi Oceanarium Ocenarium memiliki fungsi yang paling utama adalah sebagai ajang rekreasi yang mengenalkan biota laut kepada khalayak umum mulai dari habitat, adaptasi, kehidupan, tingkah laku, makanan, keindahan yang ditampilkan, keseimbangan dalam rantai makanan, dll yang diharapkan nantinya dapat mempunyai rasa melindungi dan melestarikan biota laut untuk masa yang akan mendatang Selain itu Ocenarium juga berfungsi sebagai wadah penelitian dan pembibitan biota laut yang diharapkan dapat memberikan bibit baru yang melestarikan biota laut yang juga hampir punah. Serta memberikan ilmu penelitian bagi khalayak tertentu yang nantinya dapat dijadikan pembelajaran tentang biota laut. 2.1.3.2 Sistem Utilitas dan Pengoperasian Oceanarium Kualitas air laut yang digunakan dalam sebuah Aquarium adalah „pondasi‟ yang paling penting. Maka dari itu, pemilihan lahan yang

tepat

untuk

membangun

sebuah

Aquarium

harus

dipertimbangkan. Lahan yang berada di pinggir laut akan sangat menguntungkan dan mempermudah sistem utilitasnya. Namun, air laut yang dapat dipakai tidak boleh sembarangan, berikut syaratsyarat lingkungan laut yang memenuhi kriteria untuk membuat Aquarium: 

Air laut harus berkualitas tinggi, yaitu memiliki konsentrasi bahan berbahaya yang minim, tidak memiliki polusi air, temperature rata-rata kurang dari 20oC.



Memiliki

populasi

organisme

liar

seperti

plankton

untuk

menciptakan ekosistem yang baik di dalam Aquarium

13

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)



Memiliki parasit yang dibutuhkan



Memiliki populasi binatang mikrobiologi yang seimbang



Sirkulasi air laut dan gelombang baik, hal ini akan berkaitan dengan pembaharuan air. Jenis instalasi air yang digunakan berbeda, tergantung dengan

situasi lokal yang ada.Karena instalasi dan pengoperasian sistem air Aquarium ini mahal, biasanya kualitas air yang dapat diterima tergantung dengan kemahalan sistem yang dipakai. Sistem teknikal dari pengadaan air pada Aquarium yang paling dasar adalah sebagai berikut: a.

Sistem Terbuka Prinsip sistem ini yaitu pakai dan buang. Sistem ini merupakan sistem yang sederhana dan tidak memberikan banyak masalah tetapi membutuhkan biaya yang sangat mahal. Yang harus diperhatikan adalah tidak boleh adanya kontak dengan pipa-pipa berbahan logam. Saluran air rata-rata yang harus diganti kira-kira 1 lb atau 1 pon (3,2 gram) ikan per 100 galon dari 1 volume tiap ikan per dua jam sekali. Jadi tiap jam untuk aquarium kapasitas 100.000 galon air harus bersirkulasi antara 50.000 hingga 100.000 galon. Dan 1,2 sampai 2,4 milyar gallon air yang dibutuhkan selama 24 jam. Air yang diambil dari laut disaring melalui intake station, setelah melalui proses filtrasi maka air dapat langsung digunakan pada tangki, sampai dalam kurun waktu tertentu air tidak memenuhi syarat lagi, maka air dibuang atau diganti. Sistem ini biasanya digunakan apabila air laut yang ada kondisinya masih bagus dan tersedia cukup banyak. Keuntungan dari sistem ini adalah air yang diperoleh akan bersifat alami sesuai dengan kondisi aslinya. Sedangkan kerugiannya adalah biaya pengontrolan lebih mahal.

14

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

intake station

Air Laut diambil

Air laut di tangki yang masih diendapkan

Tangki air laut Air laut dari aquarium dibuang

Tiap jam air laut aquarium berganti

Siap pakai

Diagram 2.1 Sistem terbuka Sumber : http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/sistem-pengolahan-dan-pengadaan-air_7027.html

b.

Sistem Tertutup Prinsip dari sistem ini pakai dan daur ulang. Pada sistem ini, air langsung masuk ke dalam display aquarium selanjutnya masuk ke dalam tangki reservoir setelah melalui beberapa filtrasi. Jadi pergantian air yang dibutuhkan hanya untuk menggantikan air yang hilang akibat evaporasi dan akibat pembersihan tangki atau saluran filter. Walaupun begitu tetap harus ada pergantian dengan air yang baru dengan perbandingan 1:3 dari total volume setiap dua minggu sekali. Sistem ini biasa digunakan apabila kondisi air laut yang ada relatif kurang memenuhi syarat. Pada sistem ini, air yang tidak dipakai diproses lagi, dan setiap dua minggu 10 – 20% air tersebut diganti. Selama ini dapat dilakukan secara lokal maupun opular dengan adanya kemajuan teknologi, penggunaan air tidak terbatas pada air laut.

15

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Air Laut

intake station

Sand filtrasion

Chilorine filtration

Tangki air laut Pergantian dengan air yang baru dengan perbandingan 1:3 dari total volume setiap dua minggu sekali.

Display aquarium

Tangki air laut Siap pakai

Diagram 2.1 Sistem tertutup Sumber : http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/sistem-pengolahan-dan-pengadaan-air_7027.html

c.

Sistem Semi-tertutup Tiap display aquarium memiliki sistem resirkulasi air sendiri. Tambahan sumber air untuk pengurangan air yang terjadi akibat penguapan berasal dari pipa tangki utama yang kemudian didistribusikan kemasing-masing bagian sistem air tiap aquarium. Dalam proses sirkulasi, air melalui penyaringan biologi (biological filtering). Penyesuaian terhadap temperatur yang diinginkan dapat disesuaikan dengan bantuan alat pemanas atau pendingin yang berada dalam pipa penyaringan. Dalam sistem sirkulasi ini disarankan untuk mengganti minimal 10% air, untuk aquarium air tawar dan 40% air aquarium laut setiap satu bulan sekali untuk menghindarkan partikel-partikel yang dapat membahayakan biota air. Pada bangunan yang menjadi pembanding di Seaworld Indonesia, air yang ada dimasing-masing aquarium tidak setiap hari diganti. Aquarium di Seaworld Indonesia menggunakan sistem resirkulasi terus menerus selama 24 jam. Bila dari hasil pengukuran menunjukkan kualitas airnya sudah tidak bagus, 16

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

maka

akan

diganti.

http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/

sistem-pengolahan-dan-pengadaan-air_7027.html

BIOLOGICAL FILTERING

Diagram 2.1 Sistem semi tertutup Sumber : http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/sistem-pengolahan-dan-pengadaan-air_7027.html

2.1.3.3 Kajian Fauna Indonesia merupakan negara kepulauan dengan setidaknya 950 spesies terumbu karang, 8.500 spesies ikan tropis, 555 spesies rumput laut, dan 18 spesies padang lamun hidup dalam perairan Indonesia. Terdapat banyak hewan endemik khas Indonesia yang menjadikan atraksi laut Indonesia semakin kaya. Namun, diantara sekian banyak hewan endemik Indonesia, banyak yang berstatus hampir punah, dan dalam bahaya punah. Sebuah Aquarium, perlu memperhatikan sifat dan ukuran dari hewan laut yang akan ada didalam Aquariumnya. Hal ini ditujukan agar ikan tidak stress dan mudah mati didalam Aquarium. Untuk ikanikan tetentu memerlukan perhatian khusus. Beberapa ikan juga dapat digabungkan dalam satu Aquarium untuk efektivitas ruang.

17

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

2.1.3.4 Bentuk, dimensi, dan konstruksi aquarium - Bentuk Aquarium Adapun bentuk-bentuk Aquarium yang ada, antara lain :  Bentuk bulat : kekurangannya kaca berfungsi sebagai lensa yang dapat mengecilkan atau membesarkan penglihatan terhadap ikan-ikan yang ada didalamnya.  Memanjang ke atas : kekurangannya tekanan air terhadap kaca akan lebih besar sehingga memerlukan kaca yang lebih tebal.  Lonjong/

silinder

:

kelebihannya

mudah

dibersihkan,

kekurangannya sama seperti bentuk bulat yaitu penipu penglihatan mata.  Diorama : Aquarium ini dibuat di dalam tembok dan hanya dinikmati dari satu sisi saja. Pembuatannya lebih mahal dan membutuhkan perawatan yang rumit. Kelebihannya yaitu menimbulkan kesan seolah sedang mengintip kehidupan bawah laut.  Kubus : pembuatannya lebih mudah. Kerangkanya bisa dibuatdari: o Besi, mudah pembuatannya dan murah. Tahan lama asalkan dirawat dengan baik. o Alumunium, ada bermacam-macam ukuran maupun tebal atau

panjangnya.

Tidak

semua

tukang

las

bisa

mengerjakannya sehingga biaya pemasangan relatif mahal. o Serba kaca, merupakan yang paling praktis, murah dan mudah dirakit sendiri. o Plastik, kekurangannya mudah tergores dan retak.

18

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

 Bentuk rumah-rumahan  Segienam : model ini biasanya diletakkan dengan menempel didinding. Bentuk ini dibuat untuk memenuhi tuntutan Aquarium

yang

lebih

besar,

keinginan

menghadirkan

Aquarium yang menyatu dengan rumahnya. - Dimensi Aquarium Pembuatan aquarium air laut memerlukan perhatian tersendiri mengingat bahwa aquarium laut mendapatkan beban berupa dorongan air yang lebih besar jika dibandingkan dengan beban dorongan pada air tawar. Hal ini disebabkan air laut memilki berat yang lebih besar dibandingkan air tawar. Berat air laut per liternya sama dengan 1,03 kg. Selain itu, umumnya aquarium air laut banyak menggunakan batuan, sehingga mengharuskan aquarium air laut di buat dengan menggunakan kaca atau bahan yang lebih tebal sehingga mampu menahan gaya dorongan ataupun tekanan air laut yang ada di dalamnya. Aquarium air laut biasanya lebih besar dari pada aquarium air tawar. Volume aquarium air laut ideal minimal 90 liter atau berukuran panjang 70 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 40 cm. Ukuran

aquarium

ditentukan

oleh

banyaknya

penghuni

aquarium. Banyaknya ikan yang dapat ditampung di aquarium secara kasar dapat dinyatakan sebagai 10 liter per centimeter panjang ikan. Artinya jika aquarium memiliki volume 200 liter, maka banyaknya ikan sepanjang 5 centimeter yang dapat ditampung sekitar 4 ekor. Berikut merupakan dimensi aquarium untuk bahan kaca dan acrylic. Tabel ketebalan kaca untuk aquarium air laut. Iwan Sutrisno, 1997

19

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

DIMENSIAQUARIUM(cm)

TEBALKACA MINIMAL(mm)

Panjang

Lebar

Tinggi

60

30

30

5

80

30

30

7

80

45

45

7

90

45

45

8

100

50

50

8

130

50

50

10

200

75

75

15

Tabel 2.1 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut. Sumber : Eko Budi Kuncoro “ Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.

- Konstruksi Aquarium Saat ini di pasaran telah banyak dijual aquarium dengan berbagai bahan, seperti kaca, fiberglass, maupun acrylic. Masing-masing bahan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

DIMENSIAQUARIUM(cm)

TEBALACRYLIC MINIMAL(mm)

Panjang

Lebar

Tinggi

70

55

45

6

90

55

45

8

130

55

55

10

150

55

60

10

180

60

60

15

240

120

80

20

Tabel 2.2 Ketebalan aCRYLIC untuk Aquarium Air Laut. Sumber : Eko Budi Kuncoro “ Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.

20

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

BAHAN

KEKURANGAN

PLASTIK

Cepat buram atau kusam

KACA

Tidak

kuat

tekanan

KELEBIHAN Bahan lebih ringan

terhadap Murah

air

laut,

dan

bersifat

konduktor

menggunakan sambungan lem

sehingga

menutup

tidak

kemungkinan

terjadi kebocoran. ACRYLIC

Sulit

menjadi

konduktor, Lebih ringan, kuat, lebih

sehingga aquarium menjadi cerah bila terkena sinar, panas.

permukaan

lebih

licin

sehingga sulit ditumbuhi oleh lumut, dapat dipoles apabila lebih mudah

terjadi

goresan,

lentur

sehingga

dibentuk

keinginan,

sesuai tidak

membutuhkan sambungan.

Tabel 2.3 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic. Sumber : Eko Budi Kuncoro “Aquarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.

21

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Pada umumnya bahan utama untuk aquarium yaitu kaca dan

acrylic.

Beberapa pertimbangan dalam menentukan

bahan aquarium antara kaca dan acrylic, yaitu: PERTIMBANGAN

KACA

ACRYLIC

HARGA

Murah

Lebih mahal dari kaca

GORESAN

Tahan goresan

Goresan

pada

acrylic

mudah dihilangkan BERAT

Lebih berat

Ringan

KEMAMPUANMENGHAN

Mudah menghantar

Menghantar panas tetapi

TAR PANAS

panas, sehingga mudah

tidak sebaik kaca.

dipengaruhi oleh suhu ruang.

SAMBUNGAN

KEJERNIHANBAHAN

Menggunakan sambungan

Tidak

sehingga memungkinkan

menggunakan

terjadi kebocoran

sambungan

jernih

Lebih

tembus pandang

dari pada kaca

Tabel 2.4 Perbandingan antara Kaca dan Acrylic. Sumber : Prof. Ir. Budiono Mismail “ Aquarium Terumbu Karang “ Penerbit UB Press Cetakan I 2010.

22

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

2.2 Kajian Arsitektur Metafora Metafora adalah perumpamaan suatu hal dengan sesuatu yang lain. Dalam bidang arsitektur, metafora berarti mengumpamakan bangunan sebagai sesuatu yang lain. Cara menampilkan perumpamaan tersebut adalah dengan memindahkan sifat-sifat dari sesuatu yang lain itu ke dalam bangunan, sehingga akhirnya para pengamat dan pengguna arsitekturnya bisa mengandaikan arsitektur itu sebagai sesuatu yang lain. Penggunaan metafora sebagai channel untuk kreatifitas arsitektural telah popular di antara arsitek pada abad ini. Metafora telah ditemukan untuk menjadi channel yang sangat kuat, lebih berguna bagi pencipta dari pada pengguna.

Melalui

metafora,

imajinasi

perancang

bisa

diuji

dan

dikembangkan. Mereka yang memiliki daya imajiasi yang tinggi tidak akan mengalami kesulitan dalam menggunakan metafora, bahkan metafora akan semakin

memperluas

dan

memperdalam

daya

imajinasi

mereka

(Antoniades, 1992). Ada sedikit kerancuan antara metafora, analogi, dan mimesis. Ketiga hal itu sama-sama menghadirkan suatu desain dengan melihat hal lain. Tapi ada yang membedakan di sini. Yaitu bila suatu bangunan dirancang dengan menyerupai sesuatu yang lain tanpa memperhatikan sifat-sifat dari sesuatu yang ditiru itu, maka bisa dikatakan bangunan ini memiliki tema analogi atau mimesis. Terlebih bila bentuk yang diambil yang menyerupai sesuatu hal tersebut tidak ada kaitannya dengan fungsi bangunan yang dirancang. Tapi apabila suatu bangunan mengambil bentuk sekaligus sifat dari sesuatu yang lain, maka bisa dikatakan bangunan ini bertemakan metafora. Terutama bila sifat-sifat sesuatu yang lain itu sesuai dengan fungsi bangunan yang dirancang. Terlebih lagi bila hasil rancangan atau bentuk akhir dari rancangannya nanti menghasilkan interpretasi yang berbeda di antara pengamat dan pengguna bangunan, sehingga metaforanya bisa menjadi rahasia perancang.

23

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Ada tiga kategori metafora : •

Intangible metaphor; kreasi metafora berangkat dari konsep, ide, kondisi manusia, atau kualitas tertentu (individualitas, kealamiahan, komunitas, tradisi, budaya)



Tangible metaphor; metafora berangkat dari visual atau karakter material (rumah sebagai istana, atap kuil sebagai langit)



Combine metaphor, di mana konseptual dan visual saling menindih sebagai titik keberangkatan desain. (Antoniades, 1992) Intangible metaphor, dalam penerapannya pada desain arsitektur,

adalah lebih menggunakan sifat-sifat non fisik daripada sifat fisik yang tampak pada suatu hal untuk diterapkan pada bangunan. Sebagai contoh: bila seorang perancang ingin merancang bangunan Music Center dengan menggunakan kategori intangible metaphor, maka dia bisa menampilkan konsep dari unsur-unsur musik yang non fisik ke dalam bangunannya, seperti nada, tempo, ketukan, dan konsep-konsep musik lainnya. Hal ini tentulah tidak mudah karena musik dan arsitektur merupakan dua jenis seni yang sangat berbeda, di mana musik merupakan unsur bunyi atau suara, sedangkan arsitektur lebih kepada visual. Hal inilah yang menyebabkan intangible metaphor sulit untuk diraba, terlebih lagi untuk diterapkan. Tangible metaphor lebih mudah untuk diraba, karena lebih bersifat fisik, yaitu sebuah arsitektur menampilkan sifat fisik dari sesuatu yang lain. Sebagai contoh: bila seorang arsitek ingin merancang sebuah music center seperti contoh di atas, tetapi ingin menggunakan tema tangible metaphor. Yang bisa dilakukan dalam menerapkan tema tersebut adalah dengan cara merancang bentuk bangunan menyerupai bentuk kunci G, atau menyerupai bentuk alat musik. Hal ini lebih mudah untuk dilakukan, tapi arsitek harus berhati-hati karena dalam menggunakan tema ini bisa dengan mudah terjadi kerancuan dengan analogi dan mimesis.

24

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Combine metaphor merupakan gabungan antara kedua hal di atas. Jadi dalam merancang bukan hanya menampilkan sifat-sifat fisik dari subyek yang lain, tapi juga sifat non fisiknya. Kategori ini merupakan kategori yang paling sulit untuk diterapkan. Contoh yang tepat untuk kategori ini adalah pada obyek kasus, yaitu Museum of Fruit. Bangunan ini menggunakan tema metafora dengan kategori combine metaphor. Bangunan Museum of Fruit menggunakan konsep penyebaran bibit dalam menerapkan idenya sekaligus juga menerapkan bentuk fisik dari tumbuhan dan buah-buahan. Bagaimana cara menerapkannya akan dijelaskan pada subbab selanjutnya. Ernaning Setiyowati, 2007 Kegunaan dari Penerapan Metafora a. Mempengaruhi pengertian orang terhadap suatu obyek yang kemudian dianggap belum atau suatu hal yang tidak dapat dimengerti. b. Dapat menimbulkan interpretasi-interpretasi yang lain dari orang yang mengamatinya. c. Menyebabkan pengamat memandang suatu obyek dari karya Arsitektural dari sudut pandang yang lain. d. Dapat menghasilkan karya Arsitektur yang ekspresif.

Gambar 2.1 Crescent Moon Tower Sumber : Ernaning Setiyowati

25

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Gambar 2.2 Kategori Combine Metaphor pada Museum of Fruit Sumber : Ernaning Setiyowati

Gambar 2.3 Sydney Opera House Sumber : gagasdhio.wordpress.com

Gambar 2.4 Roncham Chapel oleh Lee Corbizier Sumber : gagasdhio.wordpress.com

26

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Gambar 2.5. Stasiun TGV, Paris Sumber : gagasdhio.wordpress.com

2.3 Studi Banding 2.3.1 Fresh Water TMII 2.3.1.1 Lokasi Fresh Water TMII Museum berada di komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta timur.

Gambar 2.6 Denah Lokasi Sumber :Google Earth

2.3.1.1 Batasan Fresh water 

Batas Utara



Batas Selatan : JalanMabes Hankam



Batas Barat

: Museum Transportasi



Batas Timur

: Rumah Serangga

: Rumah ibadah umat Hindu

2.3.1.2 Koleksi Fresh Water TMII

27

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Koleksi yang dimiliki Fresh Water TMII ini di dominasi oleh biota dalam negeri juga dilengkapi beberapa biota air tawar luar negeri. Jumlah biota ada 1.2479 koleksi dari 172 spesies, meliputi tanaman air, reptilia, crustacea dan ikan beragam jenis, ukuran dan asal. Baik dari berbagai perairan Indonesia maupun negara lain.(Arsip Fresh Water TMII)

Tabel 2.5 Daftar koleksi biota air tawar Fresh water TMII Sumber 28 : Data Survey

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Denah dan Tampak Bangunan Fresh Water TMII 1. Denah Lantai 1

Gambar 2.7 Denah Lantai 1 Sumber :Data Survey

29

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

2. Denah lantai 2 Pada denah lantai 2 ini saya membagi menjadi beberapa segmen dikarenakan file yang saya miliki adalah video.

Gambar 2.8 Denah Lantai 2 (kanan) Sumber :Data Survey

30

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Gambar 2.9 Denah Lantai 2 (tengah belakang) Sumber :Data Survey

Gambar 2.10 Denah Lantai 2 (tengah depan) Sumber :Data Survey

31

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Gambar 2.11 Denah Lantai 2 (kiri) Sumber :Data Survey

3. Denah Typical Aquarium

Gambar 2.12 Denah Typical Aquarium Sumber :Data Survey

4. Tampak Depan

Gambar 2.13 Tampak Depan Sumber :Data Survey

5. Tampak Belakang

32

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Gambar 2.14 Tampak Belakang Sumber :Data Survey

6. Tampak Samping

Gambar 2.15 Tampak Samping Sumber :Data Survey

7. Perspektif

33

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Gambar 2.16 Perspektif Sumber :Data Survey

2.3.1.1 Struktur Organisasi Pengelola Fresh Water TMII

Diagram 2.1 Struktur Organisasi Sumber :Data Survey

2.3.1.2 Sirkulasi Pengelola

34

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Datang

Toilet

Absen

Parkir

Kerja

Pulang

Istirahat Ishoma Diagram 2.2 Sirkulasi pengelola Sumber :Data Survey

2.3.1.3 Ruang Pengelola

No

Ruang

Dimensi

1

R. Direktur Utama

30 m²

2

R. Koordinator Unti Kerja BPP-TMII

30 m²

Gambar

35

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

3

R. Manajer

25 m²

4

R. Dewan Pembina Flora & Fauna

20 m²

-

5

R. Penelitian dan Pengembangan



-

6

R. Asisten Manajer Bagian Umum

24 m²

 R.

TU,

Kepersonaliaan

&

24 m²

Perencanaan

 R. Keuangan & verivikasi

36 m²

-

 R. Perlengkapan

12 m²

-

 R. ME

12 m²

-

36

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

6

 R. Tiketing dan pelayanan

15 m²

R. Asisten Manajer bagian Operasi

20 m²

-

 R. Peragaan dan karantina -

Drop off

265 m²

-

R. Laboratorium

54 m²

-

Gudang pakan

9 m²

-

R. Isolasi kecil

16 m²

37

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

-

R. Isolasi besar

272 m²

-

R. Budi daya ikan hias

180 m²

-

R. Pembibitan

240 m²

-

R. Pembesaran

96 m²

 R. Keamanan dan ketertiban

30 m²

 R. Marketing dan informasi

25 m²

-

12 m²

-

24 m²

-

 R.

Pengembangan

usaha

hasil

budaya 7

R. Staff Khusus

38

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

8

R.Rapat

40 m²

9

Toilet

6,8 m²

Tabel 2.6 Besaran Ruang Fresh Water TMII Sumber :Data Survey

2.3.1.4 Sirkulasi Pengunjung

39

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Datang

Tiketing

Parkir

Mencari informasi

Toilet

Melakukan transaksi pembelian

Mengunakan fasilitas

Pulang

Diagram 2.3 Sirkulasi pengunjung Sumber :Data Survey

2.3.1.5 Karakteristik Pengunjung No

Usia

Jenis

Golongan

Kelamin 1

Pemakai

1

Karakteristik

Cepat bosan, bingung, Pelajar

cuek, hanya melihatlihat yang disukai, suka tampilan menarik.

2

Menengah Pria dan

3

Wanita

kebawah dan

Masyarakat umum

menengah keatas

Cepat bosan, hanya melihat koleksi yang disukai saja Lebih menghargai,

Masyarakat mancanegara dan Hobbies

singgah lebih lama untuk mengamati koleksi, mempelajari dan bertanya apabila ada yang tidak

40

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

No

Usia

Jenis

Golongan

Kelamin

Pemakai

Karakteristik

dimengerti Tabel 2.7 Karakteristik pengunjung Sumber :Data Survey

2.3.1.6 Ruang Sirkulasi Pengunjung No

Area,

Dimensi

Gambar

Bangunan dan Ruang 1

Parkir

3000 m²

Hal.pakir begabung dengan taman serangga.

41

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

2

Pintu masuk

2 m²

3

Loket

15 m²

4

loby

15 m²

5

Hall

120 m²

6

R.pamer Aquarium besar

40 m²

42

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Aquarium

@13,5 m²

Sedang

Aquarium kecil

4,5 m²

Touch Pool

30 m²

43

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Display

30 m²

Perikanan

Display

60 m²

Ekosistem

Display Ikan

90 m²

Besar

44

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Display

ikan 36 m²

nusantara

7

Perpustakaan

148 m²

8

R.computer

128 m²

9

Souvenir

120 m²

10

Fish Terapy

25 m²

11

Mushola

-

Toilet

-

-

Tabel 2.8 Besaran ruang sirkulasi penngunjung Sumber :Data Survey

45

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

2.3.1.7 Ruang Utilitas Fresh water No

Ruang

Dimensi

R,mechanical

25 m²

R. genset

15 m²

R. AHU

12 m²

Resepvoir

128 m²

R.Panel

15 m²

Gambar

Lift Barang

46

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Filter

Aquarium

Besar

Filter

Aquarium

Sedang

Tandon

air

per

Toilet

Tabel 2.9 Besaran Ruang Utilitas Sumber :Data Survey

47

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

48

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

2.3.2 KURA-KURA OCEAN PARK (KOP) 2.3.2.1

Lokasi Kura-Kura Ocean Park Pantai Kartini adalah obyek wisata pantai di Bulu, Jepara, Jawa Tengah. Pantai ini terletak 2,5 km arah barat dari pendopo Kantor Bupati Jepara. Kawasan dengan luas lahan 3,5 ha ini merupakan kawasan yang strategis, karena sebagai jalur transportasi laut menuju obyek wisata Taman laut Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang. Obyek wisata kura-kura ocean park berlokasi di dalam komplek obyek wisata Pantai Kartini Jepara.

2.3.2.2 Situasi Bangunan

Gambar 2.17 Situasi KOP Sumber : Google Earth

2.3.2.3 Tampak Bangunan

Gambar 2.18 Perspektif bangunan depan Sumber : Data Survey

49

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Gambar 2.19 Perspektif bangunan belakang Sumber : Data Survey

Gambar 2.20 Pintu masukdan maket bangunan Sumber : Data Survey

2.3.2.4 Struktur Organisasi Bangunan Untuk Struktur Organisasi Kura-kura Ocean Park ini belum ada. Semua anggota yang berjumlah 13 (Hanya 3 karyawan tetap) hanya melakukan perintah langsung dari pengelola Pantai Kartini.

2.3.2.5 Pembagian Ruang Bangunan Kura-kura ocean park terdiri atas 2 lantai. Lantai bawah bagian depan digunakan sebagai kantor pengelola, loket penjualan tiket masuk, pintu masuk, stand-stand penjualan souvenir khas jepara, dan juga toilet umum.

50

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Gambar 2.21 R.souvenir dan Hall Sumber : Data Survey

Gambar 2.22 Loket dan R.Pengelola Sumber : Data Survey

Sedangkan untuk lantai bawah bagian dalam dimanfaatkan sebagai taman laut yang terdiri dari sebuah aquarium besar yang memiliki lorong “misteri bawah laut” dari lorong tersebut kita dapat menyaksikan kehidupan keindahan taman bawah laut yang dihuni oleh berbagai macam ikan-ikan berukuran besar dari jenis : Hiu, Dotty Back, Angel Fish, Pari, Giant Trafelly (GT), Kakap, Kerapu, Jenaha, Triger, Mimi & Mintuna, Buntal, dan berbagai jenis ikan lainnya, beberapa penyu sisik dan aneka terumbu karang.

51

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Gambar 2.23 Kolam sentuh dan R.pamer Aquarium Sumber : Data Survey

Gambar 2.24 Hiu dan Penyu yang dipamerkan di Misteri Bawah Laut Sumber : Data Survey

Gambar 2.25 Lorong dan Pintu masuk misteri bawah laut Sumber : Data Survey

Selain aquarium besar, terdapat juga aquarium dinding berjumlah 12 buah dan 4 buah aquarium meja (portable) berisi beberapa jenis ikan laut dan ikan air tawar berukuran 52

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

kecil dan sedang, 2 buah Touche Screen informasi seputar Jepara, 1 buah kolam sentuh (touch pool) yang berisi ikan komunitas air tawar utamanya kura-kura jinak yang dapat dipegang oleh pengunjung, dan juga Kolam Fish Spa yang berisi ribuan ikan Garra Rufa yang berasal dari Turki. Di lantai 2 pengunjung bisa mendapati berbagai macam permainan pintar ( Jepara Sciece Park ) seperti Papan Kreatif, Air Mancur Melayang, Peraga Sensor Tepuk dan Sensor Gerak, Kipas Angin Tanpa Baling-Baling, Simulator Pesawat Terbang, dan berbagai permainan pintar lainnya. Pengunjung juga bisa menyaksikan pertunjukan Film IMAX Deep Sea 3D, Dinosaurs Alive dan film-film menarik lainnya di Teater 3D Kura-kura Ocean Park.

Gambar 2.26 Fish Terapy Sumber : Data Survey

Gambar 2.27 R.Ausiovisual 3d Sumber : Data Survey

53

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Gambar 2.28 R.Iptek dan arena bermain Sumber : Data Survey

2.3.3 Sistem Utilitas Aquarium Untuk Utilitas Aquarium terdapat bangunan Water Cleaner yang di khususkan untuk menyaring air dan mengendapkan air dari laut. Dan setelah bersih air tersebut baru bisa di supplay ke aquariumaquarium. Yang sudah dirancang langsung mengalirkan ke masingmasing aquarium. Dan untuk masalah pompa airnya KOP ini menggabungkan pompa dengan filternya langsung dengan menggunakan filter G-9000 dan pompa air Sanyo.

Gambar 2.29 Rumah pompa Sumber : Data Survey

54

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

R.Chiler ini memiliki 4 Chiller yang digunakan untuk pendingin aquarium utama.

Gambar 2.30 Chiller di R.Chiller Sumber : Data Survey

Untuk listrik sendiri bangunan ini memilikidaya 1500 KVA begitu juga Genset yang dimilikinya.

Gambar 2.31 Trafo Sumber : Data Survey

2.3.4 Perawatan Aquarium Untuk

perawatan

kebutuhan

aquarium

akuarium,

sendiri

aquarium

tergantung

kecil

dan

masing-masing

menengah

selalu

dibersihkan setiap 3 minggu sekali namun untuk aquarium besar hanya dibersihkan bila benar-benar terlihat kotor, karena telah banyak menggunakan filter.

55

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

2.3.3 Seaworld Ancol Jakarta 2.3.3.1

Misi wisata Seaworld di Ancol

o

Menjadikan sumber pendidikan kelautan bagi masyarakat

o

Mengajarkan betapa pentingnya konservasi perairan

o

Mengajarkan untuk mencintai lingkungan kita yang berharga

o

Menyediakan hiburan yang bermutu tinggi

2.3.3.2

Lokasi Sea world Ancol Indonesia

Gambar 2.32 Peta Seaworld Sumber : Google

56

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

2.3.3.3

Struktur Organisasi PT.Sea World Indonesia PEMILIK SAHAM

BOARD OF COMMISION

PRESIDENT DIRECTOR

MANAGING DIREKTOR

GENERAL ADVISOR

MANAGER

HUMAN RESOURCES DEPARTEMENT

BUILDING CURAT ORIAL

MARKETI NG

MANAGEMENT

FINANCE

RETAIL

MARKETING EXECUTIVE

MAINTENANCE

ACCOUNT ING

PHOTO

EDUCATION

MERC. HAND

TICKETING TOUR GUIDE

SECURITY

TICKETIN G

MERC HAND

INFORMATION STAFF

GATE CONTROL

CLEANING SERVICE

57

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

2.3.3.4 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengunjung)

Aquarium Air Laut

Aquarium Air Tawar

Diagram 2.5 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengunjung) Sumber : Lina Herlin, 2008

58

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

2.3.3.5

Analisa Pengguna Fasilitas (Pengelola) Naik Kendaraan

Berjalan kaki

Masuk kawasan

Masuk kawasan

Parkir

Masuk bangunan

Lobby

Naik Kendaraan umum

Masuk kawasan

Bag. Pelayanan

Bag. Administratif

Istirahat

Kerja

Bag. Pendidikan

Toilet Bag. Perpustakaan Keluar Staff

Diagram 2.6 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengelola) Sumber : Lina Herlin, 2008

PENGELOLA Pengelola Aquarium laut terbagi atas - Pegawai biasa, - Kurator (akuaris), - teknisi Aquarium, - dokter biologi,

59

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

- staf laboratorium,dan administrasi

2.3.3.6

Fasilitas Ruang Sea world di Ancol

Aquarium Air Tawar Aquarium utama

Gambar 2.33 Aquarium utama Sumber : Lina Herlin, 2008

Didalam Aquarium utama ini, terdapat ribuan satwa laut Indonesia. Sebanyak 3500 spesis ikan laut Indonesia dipelihara disini (jumlah ini merupakan 37% dari jumlah jenis spesies ikan laut di dunia). Ukuran Aquarium ini mencapai 36 x 24m, dan dalamnya bervariasi dari 4.5 hingga 6 m dan menyimpan 5 juta liter air asin. Karena besarnya Aquarium utama ini tercatat sebagai Aquarium air asin terbesar di Asia tenggara. Aquarium Hiu Aquarium ekosistem laut Didalam Aquarium ini berisi koral dan sponge yang memperlihatkan keindahan biota dalam laut.

60

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Gambar 2.34 Aquarium ekosistem laut Sumber : Lina Herlin, 2008

Aquarium Air Tawar Didalam Aquarium ini dilengkapi dengan koleksi-koleksi satwa air tawar dari seluruh dunia, termasuk diantaranya piranha dari sungai amazon dan belut listrik

Gambar 2.35 Aquarium Air Tawar Sumber : Lina Herlin, 2008

Aquarium Dugong Didalam Aquarium ini berisi ikan duyung (dugong)

Photo spot Diarea ini pengunjung dapat melakukan photo-photo diri untuk membawa sesuatu yang berkesan untuk di bawa pulang sebagai kebanggaan tersendiri setelah mengunjungi sea world ini

Garra Rufa Ikan berasal dari Kangel Turkin sebagai ikan dokter yaitu jenis ikan terapi untukpenderita penyakit kulit atau dengan kata lain ikan pembersih kulit.Berbagai penyakit kulit dapat disembuhkan diantaranya,

membantu

meningkatka

kelembapan

pengelupasan kulit,

sel

kulit

menyembuhkan

mati, bekas

luka,detoksifikasi kulit, membantu peremajaan kulit,

61

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Kolam Bayi Buaya Di kolam ini kita dapat memberi makan bayi-bayi buaya muara. Kita dapat bergabung bersama staf SeaWorld Indonesia untuk memberi makan bayi-bayi tersebut menggunakan tongkat panjang. Dengan meletakkan makanan sekitar 10 cm di atas mereka

dan

niscaya

mereka

akan

melompat

untuk

menangkapnya

Gambar 2.36 Kolam Bayi Buaya Sumber : Lina Herlin, 2008

Kolam Sentuh Di area ini kita bergabung bersama staff SeaWorld Indonesia memberi makan hewan. Dengan menggunakan tongkat, kita dapat mencoba memberi makan ikan hiu dan penyu

Gambar 2.37 Kolam Sentuh Sumber : Lina Herlin, 2008

62

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Kolam Piranha Didalam Aquarium ini dilengkapi dengan koleksi koleksi ikan piranha dari sungai Amazone

Kolam Kerondong Rekahan dan lubang yang ada di terumbu karang merupakan tempat tinggal kerondong. Hewan laut yang lengah dan berada dekat rekahan merupakan mangsa mereka.

Toko Cenderamata Di area ini anda dapat membeli berbagai cinderamata khas SeaWorld.

Gambar 2.38 Toko Cenderamata Sumber : Lina Herlin, 2008

Lorong Antasena Lorong Antasena adalah lorong bawah air sepanjang 80m yang dioperasikan dengan pinjakan berjalan otomatis dengan kubah tembus pandang. Memungkinkan pengunjung untuk menikmati pemandangan "bawah laut" tanpa harus khawatir tersandung saat menengadah keatas untuk melihat ikan.

63

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Gambar 2.39 Lorong Antasena Sumber : Lina Herlin, 2008

Perpustakaan Untuk menambah pengetahuan anda dengan membaca buku di perpustakaan. Setelah melihat kehidupan aslinya, disinilah tempat untuk mencari informasinya melalui literatur.

Food Court Pengunjung dapat memilih hidangan ringan atau snack di taman hidangan, atau makan siang atau malam di Restauran Seafood yang dindingnya dirancang sedemikan rupa hingga anda dapat turut menikmati wisata bawah laut.

Komputer layar sentuh Yang menyediakan kuis kelautan yang menarik. Ditempatkan di beberapa tempat sehingga pengunjung dapat menikmati fasilitas tambahan tanpa melupakan fasilitas utamanya

2.3.3.7

Tata Pamer Aquarium

Cara penataan ruang pamer Aquarium sebagai ruang utama pertunjukan Aquarium tergantung dari sifat pamerannya, yaitu : 1. Sifat pameran tetap ·

Sistematika pameran tetap

·

Yang diganti hanya keragaman objek koleksinya

·

Pergantian objek koleksi diatur dalam jangka waktu tertentu, seperti 5-9 tahun

2. Sifat Pameran Temporer ·

Objek dan tema dari pameran dapat selalu berubah

·

Jangka waktu pameran relative singkat misalnya 1 minggu atau 1 bulan

Cara penataan pameran yang tetap, perletakannya tidak dapat

64

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

diubah-ubah. Display Aquarium sebagai objek pameran yang tetap ialah Aquarium dengan ukuran besar dan sedang. Sebaliknya, pada penataan

pameran

temporer

Aquarium

yang

dipakai

adalah

Aquarium dengan ukuran kecil.

2.3.3.8 Cara Penyajian Objek Pamer Prinsip cara menyajikan objek koleksi jangan sampai menimbulkan kebosanan pengunjung yang akan mengamatinya. Untuk itu, cara pengamatan dibuat bervariasi, seperti :

Gambar 2.40 Objek Pamer Sumber : Lina Herlin, 2008

Sistem Ruang Terbuka ·

Objek pameran berada di tengah-tengah ruangan sehingga pengunjung dapat melihat dari segala arah.

·

Penyajian Aquarium dapat diletakkan secara berkelompok dengan Aquarium lainnya atau tersendiri.

·

Sangat baik untuk menempatkan objek-objek biota dengan ukuran yang besar.

Diorama ·

Aquarium diletakkan dipinggir ruangan

·

Pengamatan hanya dapat dilakukan dari satu/dua arah saja

·

Dapat berfungsi sebagai pemisah antar ruang

·

Cocok untuk mewadahi biota dengan ukuran sedang atau kecil

Vitrine ·

Dapat diletakkan di tengah-tengah ruangan

65

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

·

Desain vitrine yang bulat memungkinkan pengunjung leluasa melihat dari segala arah

·

Sangat cocok untuk objek-objek biota dengan ukuran kecil Meja dengan kaca pembesar dan mikroskop

·

Berfungsi untuk mengamati objek biota yang sangat kecil seperti hewan protozoa yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop

·

Objek diletakkan pada preparat

2.3.3.9 Cara Perawatan Biota Air a. Perlakuan terhadap biota laut (baru)

Biota baru

Karantina

Tidak

luka

Perlakuan

Perlakuan penyakit

pencegahan penyakit

khusus

66

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Perlakuan pencegahan penyakit Perendaman silang : air tawar salinitas 15 ppt dan pormalin 2 cc/100 ltr, air laut salinitas 20 ppt dan pormalin 2 cc / 100 liter

Observasi gejala

Tindakan pencegahan untuk yang lain

Pemeriksaan klinis

Terapi supportif dan kausatif

Pemeriksaan Lab

Observasi hasil terapi

Diagram 2.8 Perlakuan pencegahan penyakit Sumber : Lina Herlin, 2008

Perlunya pengelolaan air •

Kondisi air baku tidak sepenuhnya sesuai dengan

kebutuhan biota SWI •

Terdapatnya partikel atau material yang tidak diinginkan



Penyesuaian dengan kondisibiota yang ada



Mengurangi dampak seminimal mungkin

Pengelolaan air di SWI diantaranya : •

Pengelolaan sumber air laut baru



Pengelolaan sumber air tawar baru



Sirkulasi dalam Aquarium



Standar kualitas air



Pemeriksaan kualitas air

67

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Pantai

Filter mekanik

Bak penukaran ozon

Tangki air laut

Reaktor Ozon

Aquarium

Bio Tower Aquarium

Karantina Filter aquarium

Diagram 2.9 Running sistem air Sumber : Lina Herlin, 2008

Keterangan : 1.Air laut 2. Air laut difilter secara mekanik 3.Air laut didesinfeksi dengan O3 4.Air laut kaya O3 dinetralkan kembali

68

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

5.Air laut diendapkan 6.Air laut siap pakai

2.3.4 Churaumi Okinawa, Japan 

Lokasi

: Motobu,Okinawa, Jepang.



Jumlah Hewan

: 26,000



Jumlah Spesies

: 740



Volume Tangki terbesar

: 7.500 m³



Total Volume Tangki

:10.000



Jumlah Pameran

: 77 tangki Churaumi

berasal

dari

:bahasa

okinawan, dimana terdiri dari dua kata yaitu “Chura”,artinya Tangki yang indah dan “umi”

berarti

aquarium,

sehingga

arti

Churaumi yaitu aquarium yang indah. Churaumi

Okinawa

adalah

Aquarium

terbesar kedua di dunia dan merupakan bagian dari Expo Park yang berlokasi di Okinawa,

jepang.

Aquarium

ini

memamerkan kehidupan biologi laut di terumbu karang, laut dalam, dan arus Kuroshio

yang

mengalir

melintasi

Kepulauan Jepang. Aquarium

terdiri

dari

empat

lantai,

dengan tangki berisi makhluk laut dalam, seperti

hiu

karang

dan

ikan

tropis.

Aquarium diatur pada 19.000 m2 tanah, dengan total tangki sebanyak 77 tangki berisi 10.000 m3 air. Air yang digunakan untuk

pameran,

air

laut

dipompa ke

aquarium dari 350 sumber lepas pantai , 24 jam sehari. Tangki utama, menampung Gambar 2.41 Churaumi Okinawa Sumber : Google

7.500 meter3 air dengan ukuran panjang

69

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

10 m lebar 35 meter dan kedalaman 27 m, menggunakan

bahan

kaca

acrylic

berukuran 8,2 meter X 22,5 meter dengan ketebalan 60 cm (24 in). Pameran yang ditampilkan di aquarium okinawa ini, meliputi :  Aquarium laut terumbu karang Aquarium Laut Karang memamerkan 800 koloni terumbu karang dari 70 spesies di dalam aquarium berkapasitas 300 m³. Aquarium ini terbuka di bagian Gambar 2.42 Churaumi Okinawa Sumber : Google

atasnya,

agar

dibutuhkan

sinar

terumbu

matahari yang karang

dapat

masuk.  Aquarium Laut Kuroshio Kaca acrylic di Aquarium Churaumi pernah dicatat Guinness World Records sebagai panel acrylic terbesar di dunia hingga dikalahkan oleh panel milik Aquarium Dubai yang lebarnya 32,88 m, tinggi 8,3 m, tebal 750mm, dan beratnya 245,614 kg. Di dalam Aquarium Laut Kuroshio dipelihara tiga ekor hiu paus. Jinta adalah nama hiu paus terbesar, dua ekor lainnya diberi nama Number 15 dan Number 18.  Aquarium laut dalam Aquarium ini memamerkan spesies ikan laut dalam, termasuk di antaranya Etelis carbunculus, Thyrsitoides marleyi dan spesies yang sulit dipelihara di aquarium. Koleksi aquarium laut dalam terdiri dari 70 spesies yang sebagian besar berasal dari kedalaman laut 200 m di lepas pantai Okinawa. Fasilitas Lainnya

70

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Selain pertunjukan yang harus membayar tiket masuk, di dalam kompleks Taman Ocean Expo tersedia pertunjukan-pertunjukan lain yang tidak memungut biaya masuk, di antaranya pertunjukan lumba-lumba hidung botol dan paus pembunuh palsu di Okichan Theater, kolam lumbalumba, kolam penyu, aquarium manatee, dan pantai buatan bernama Pantai Emerald.

Gambar 2.43 Eksterior Churaumi Okinawa Sumber : Google

71

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

2.3.4

Batumi Aquarium



Lokasi : Str Rustaveli, Batumi, Republik Georgia



Luas aquarium : 2.000 m2



Selesai Pembangunan : 2013 Sesuai dengan namanya Batumi Aquarium

terinspirasi

dari

berkarakteristik

Bentukkan

yang

kerikil

ditemukan

di

yang pantai

Batumi dan akan memberikan pemandangan pantai dan laut hitam. Batumi adalah kota provinsi Adjara/Ajaria barat daya, terletak bersebelahan dengan Laut Hitam. Batumi merupakan pusat wisata dan komersial pelabuhan, yang terdapat banyak cafe, pantai, hotel, dan area budaya dan rekreasi lainnya. Bangunan ini menggabungkan program pendidikan, Aquarium komersial, dan rekreasi. Zoning aquarium ini ada empat area pameran swadaya dimana masing-masing dari empat bangunan batu ini menggunakan nama biotipe laut yang unik, yaitu Laut Mediterania, Laut Hitam / Laut Merah, Laut Aegea, dan Samudra Hindia. Keempat pameran terpisah dihubungkan

Gambar 2. 44 Bentukkan Battumi Okinawa Sumber : Google

dengan pusat multiguna termasuk auditorium, cafe, dan fungsi retail dengan pemandangan Laut Hitam dan Batumi Beach.

72

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Tujuan pendidikan Batumi Aquarium adalah

dalam

suatu

pengaturan

belajar,

sehingga didapatkan ruang yang berfungsi untuk mendengarkan, menyaksikan, mengalami menyerap dan bereksperimen, dirancang dalam konfigurasi aquarium interaktif

yang

memungkinkan

lingkungan pengunjung.

untuk

yang

merangsang

Fasilitas

pendukung

Gambar 2. 45 Konsep BatumiOkinawa Sumber : Google

difokuskan pada ruang tengah seperti fasilitas bermain, restoran, retail, dan kegiatan bersantai sebelum

melanjutkan

petualangan

melalui

pameran aquarium. Pameran yang disuguhkan tidak hanya berupa pameran aquarium laut saja, tetapi juga aquarium budaya yang menawarkan

Gambar 2. 46 Sketsa Ide Batumi Aquarium Sumber : Google

perjalanan pendidikan, menghibur dan secara visual merangsang indera pengunjung melalui zoning yang berbeda. Pemandangan dari laut yang berbeda memberikan kesempatan yang menarik untuk penelitian lapangan yang inovatif. Dilengkapi ruang publik dan tempat- tempat pertemuan di sepanjang bangunan.

Gambar 2. 47 Potongan Batumi dan Site Plan Sumber : Google

73

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

2.3.4

Primorsky Aquarium Gambar 2.48 Interior Batumi Akuarium Sumber : Google

Arsitek

:OJSCPrimorgrajdanproekt

Lokasi

:Vladivostok,Rusia

Pemimpin Proyek :IgorMoskalenko Tim Desain

: Yulia Otlyachkina, Victor zaycev, Anna Ushakova, Sergey

Skobelev Proyek Tahun

:2010

Luas proyek

:35.000m²

Foto-foto

: Alexander Hitrov

Primorsky Aquarium di aquarium ini dirancang menjadi pusat penelitian biota laut yang terletak di dekat bangunan utama. Bangunan ini memiliki rukuran lebar 150 meter, dan luas keseluruhan sekitar 35 000 meter ³. Volume tangki di gedung pameran lebih dari 10.000 meter³. Dua tank terbesar berkapasitas sekitar 7.000 ton. Dalam Aquarium Primorsky iniberisi biota laut dari kelima lautan dunia yang akan diisi sekitar 500 spesies penghuni air laut dan tawar. Aquarium bangunan ini menampilkan kehidupan biota zona air Rusia seperti Laut Jepang, Laut Okhotsk, Laut Bering, Danau Baikal, Sungai Amur dan Danau Khanka; serta biota lautan kutub dingin, laut tropis yang hangat dan sungai dan wilayah laut terbuka.

74

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Gambar 2.49 Perspektif Site plan Sumber : Google

The

Primorsky

Aquarium,

akan

menjadi

fasilitas

unik

di

kota

Vladivostok. Pameran yang indah, wisata menarik yang berbeda, program pendidikan untuk anak-anak dan orang dewasa, menunjukkan dan mengenalkan aneka biota laut, interaksi dengan lumba-lumba, daerah rekreasi yang nyaman, wilayah yang indah dilengkapi dengan beragam landscape dengan taman dan air terjun, toko-toko dan kafe.

Gambar 2.50 Tampak Depan Sumber : Google

75

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Gambar 2.51 Proses pembangunan dan gambar rencana bangunan Sumber : Google

76

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Gambar 2.52 The Primorsky Aquarium dari Far Eastern Cabang Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia sedang dibangun atas permintaan Presiden Federasi Rusia. Sumber : Google

77

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

BAB III TINJAUAN LOKASI

3.1 Tinjauan Kota Semarang Dipilihnya Semarang sebagai lokasi untuk kehadiran wahana wisata Oceanarium dikarenakan Semarang merupakan lokasi yang potensial bagi pengembangan pariwisata Jawa Tengah karena Semarang merupakan Ibu Kota jawa Tengah yang menjadi pusat jalur paket wisatawan asing maupun domestik. Disamping itu juga menduduki prioritas pengembangan utama. Dalam rencana pengembangan kota-kota pusat pelayanan Jawa Tengah, Semarang merupakan “Home-base” utama. Semarang merupakan Titik Tumbuh bagi kota-kota lain di Jawa Tengah. Dan merupakan Titik Simpul Distribusi Barang dan Jasa Jawa Tengah. Posisi ini mendorong tumbuhnya Semarang menjadi kota bisnis, yang dengan sendirinya akan meningkatkan tuntutan kebutuhan akan sektor pariwisata.

Gambar 3.1. Peta RTRW Kota Semarang; Sumber : Bappeda Semarang, 2014

78

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

3.1.1 Peta BWK Kota Semarang

Gambar 3.2 Peta BWK semarang, sumber : BAPPEDA Semarang,2014

78

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

3.1.2 Tinjauan Kebijakan Pemanfaatan Tata Ruang Kota A. Rencana pembagian Wilayah Kota (BWK) sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (2) : 1. BWK I meliputi kecamatan semarang tengah, Kecamatan Semarang Timur dan Kecamatan Semarang Selatan dengan luas kurang lebih 2.223 (dua ribu dua ratus dua puluh tiga) hektar. 2. BWK

II

meliputi

Kacamatan

Candisari

dan

Kecamatan

Gajahmungkur dengan luas kurang lebih 1.320 (seribu tiga ratus dua puluh) hektar. 3. BWK III meliputi Kecamatan Semarang Barat dan Kecamatan Semarang Utara dengan luas kurang lebih 3.522 (tiga ribu lima ratus dua puluh dua)hektar. 4. BWK IV meliputi Kecamatan Genuk dengan luas kurang lebih 2.738 (dua ribu tujuh ratus tiga puluh delapan) hektar. 5. BWK V meliputi Kecamatan Gayamsari dan Kecamatan Pedurungan dengan luas kurang lebih 2.622 (dua ribu enam ratus dua puluh dua) hektar. 6. BWK VI meliputi Kecamatan Tembalang dengan Luas kurang lebih 4.420 (empat Ribu empat ratus dua puluh) hektar. 7. BWK VII meliputi Kecamatan Banyumanik dengan luas kurang lebih 2.509 (dua ribu lima ratus sembilan) hektar. 8. BWK VIII meliputi Kecamatan Gunungpati dengan luas kurang lebih 5.399 ( lima ratus sembialn puluh sembilan) hektar. 9. BWK IX meliputi Kecamatan Mijen dengan luas kurang lebih 6.213 (enam ribu dua ratus tiga belas) hektar. 10. BWK X

Meliputi Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Tugu

dengan Luas kurang lebih 6.393 ( enam ribu tiga ratus sembilan puluh tiga) hektar.

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

79

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

B. Rencana pengembangan fungsi utama masing – masing BWK sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) meliputi : 1. Perkantoran, perdagangan dan jasa di BWK I, BWK II, BWK III 2. Pendidikan kepolisian dan olah raga di BWK II 3. Transportasi udar dan transportasi laut di BWK III 4. Industri di BWK IV dan BWK VIII 5. Pendidikan di BWK VI dan BWK III 6. Perkantoran militer di BWK VII 7. Kantor dan pelayanan publik di BWK IX C. Rencana penetapan pusat pelayanan sebagaiman dimaksud dalam pasal 9 ayat (2) meliputi : a. Pusat pelayan kota b. Sub pusat pelayanan kota c. Pusat lingkungan D. Pusat pelayanan Kota yang Sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 di tetapkan di BWK I, BWK II dan BWK III E. Pusat pelayanan skala Kota berfungsi sebagai pusat pelayanan Pemerintahan Kota dan Pusat Kegiatan Perdagangan dan Jasa F. Pusat kegiatan Pemerintahan sebagaiman dimaksud pada ayat (2) berupa pusat pelayanan kegiatan Pemerintaha yang dilengkapi dengan pengembangan fasilitas meliputi : a. Kantor Walikota b. Fasilitas Kantor Pemerintahan pendukung dan pelayanan publik G. Pusat pelayanan Perdagangan dan Jasa skala Kota dilengkapi dengan : a. Pusat pembelanjaan skala Kota b. Perkantoran swasta c. Kegiatan jasa lainnya H. Sub pusat pelayanan Kota sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat 2 merupakan pusat BWK yang dilengkapi dengan Sarana lingkungan perkotaan

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

80

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

3.1.3 Potensi Pembagian Wilayah Kota Kota Semarang dalam

lingkup regional Jawa Tengah

merupakan kota yang berada dalam hirarki tertinggi dalam fungsi administrasi,

kegiatan

sektor

ekonomi

maupun

politik

dibandingkan dengan kota-kota lain di Jawa Tengah. Dalam kedudukan tersebut, fungsi Kota Semarang sebagai berikut. Saat ini Kota Semarang terjadi tiga dominasi kegiatan fungsional, yaitu : a. Sebagai pusat pemerintahan propinsi Jawa Tengah. b. Sebagai pusat perdagangan utama Jawa Tengah c. Sebagai pusat transportasi dalam lingkup regional, nasional, maupun internasional No. Kegiatan

Lingkup

1.

Pemerintahan

Lokal, regional

2.

Perdagangan

3.

Transportasi

4.

Industri

5.

Pendidikan

Lokal, regional

6.

Pariwisata

Lokal, regional

Lokal, regional, nasional, internasional Lokal, regional, nasional, internasional Lokal, regional, nasional, internasional

Tabel 3.1. Fungsi Kota Semarang Sumber: Perda Kodya Dati II Semarang No. 02 Th 2011

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

81

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

3.1.4 Pendekatan Pemilihan Lokasi 3.1.4.1 Kriteria Pemilihan Lokasi Untuk merancang bangunan dimana masyarakat dapat melihat biota laut dari dekat, mengetahui identitasnya, dirancang dan didekorasi menarik dengan tujuan edukasi, rekreasi dankonservasi Lokasi Oceanarium harus memenuhi faktor – faktor sebagai berikut : 1. Terdiri dari media tanah dan air laut Dengan

adanya

tanah

dan

air

laut,

memudahkan

oceanarium mengambil dan menyaring air laut langsung dari laut lepas. Karena air lat yang dibutuhkan berskala besar. 2. Faktor Lingkungan Kondisi lingkungan harus tetap bernuansa pantai agar bangunan ini benar-benar menjiwai biota laut. Dan juga didukung dengan adanya wisata lain yang berada disekitar bangunan ini. 3. Faktor Ketertarikan Lokasi yang akan dipilih harus menarik bagi pengguna Oceanarium yang akan direncanakan. Menarik dalam arti tempat masih dalam area kunjungan pariwisata turis lokal maupun mancanegara. 4. Faktor Strategis Untuk menarik para wisatawan, tempat harus strategis dalam bidang sejarah budaya, kenyamanan transportasi, dan juga kepopuleran tempat atau lokasi tersebut.

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

82

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Pemilihan Lokasi : Berdasarkan

analisa

yang

telah

disebutkan

diambil

BWK

yang

mempunyai potensi sesuai dengan kriteria lokasi. BWK III adalah satusatunya

wilayah dalam Kota Semarang yang cukup sesuai dan potensial

sebagai lokasi Oceanarium di Semarang, BWK tersebut :

Gambar 3.3 Peta BWK semarang sumber : BAPPEDA Semarang,2014

Bagian Wilayah Kota III Kota Semarang BWK III meliputi Kecamatan Semarang barat dan Semarang Utara, Wilayah

Perencanaan

III

ini

memiliki

luas

keseluruhan

3.521,75

Ha.Kecamatan Semarang Utara : 1.135,275 Ha, Kecamatan Semarang Barat : 2..386,473 Ha. Batas-batas wilayah BWK III : a. Sebelah Selatan

: Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan Gajah Mungkur, Kecamatan Semarang Selatan dan Kecamatan Ngaliyan.

b. Sebelah Timur

: Kecamatan Semarang Timur dan Kecamatan Genuk.

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

83

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

c. Sebelah Utara

: Laut Jawa

d. Sebelah Barat

: Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Tugu.

Penentuan ruang wilayah perencanaan BWK III adalah sebagai berikut: a. Permukiman

:

1898,637 ha.

b. Perdagangan dan Jasa

:

170,103 ha.

c. Campuran Perdagangan dan Jasa,Permukiman

:

84,927 ha.

d. Perkantoran

:

84,323 ha.

e. Pendidikan

:

51,037 ha.

f. Kesehatan

:

18,025 ha.

g. Peribadatan

:

9,380 ha.

h. Olahraga dan Rekreasi

:

66,285 ha.

i. Pelayanan Umum

:

17,381 ha.

j. Makam

:

22,773 ha.

k. Pergudangan

:

91,556 ha.

l. Industri

:

183,838 ha.

m. Bandar Udara

:

182,976 ha.

n. Pelabuhan Laut

:

36,911 ha.

o. Stasiun Kereta Api

:

80,292 ha.

p. Retarding Basin

:

1,245 ha.

q. Kawasan Khusus Militer

:

37,939 ha.

r. Kawasan Budaya

:

2,236 ha.

s. Terminal

:

64,730 ha.

t. Jaringan Jalan dan Utilitas

:

347,199 ha.

u. Konservasi dan Ruang Terbuka Hijau Lainnya

:

69,955 ha.

Batas wilayah administrasi BWK III adalah : Sebelah Utara

: Laut Jawa

Sebelah barat

: Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Tugu

Sebelah Selatan

:Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan Gajah

Mungkur,

Kecamatan

Semarang

Selatan dan Kecamatan Ngaliyan. Sebelah Timur

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

: Kecamatan Kecamatan Semarang Timur

84

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

dan Kecamatan Genuk. 3.2 Pemilihan Tapak 3.2.1 Pendekatan Pemilihan Tapak Berdasarkan analisa yang telah disebutkan diambil BWK yang mempunyai potensi sesuai dengan kriteria lokasi. BWK III adalah wilayah dalam Kota Semarang yang sesuai dan potensial sebagai lokasi Oceanarium di Semarang, Namun Semarang memiliki kendala dalam masalah ROB. Asusmsi bahwa penurunan yang terjadi di BM Stasiun Pasut juga mengikuti fungsi linier, maka dapat diperkirakan penurunan yang terjadi

di BM Stasiun Pasut adalah sebesar 5,165 cm/tahun.

Anindya Wirasatriya, Agus Hartoko, Suripin,2006. Pada pemilihan tapak untuk Oceanarium di Semarang, maka perlu diadakan penilaian dan pembobotan tapak yang telah dipilih dari segi pencapaian, lingkungan, kawasan, topografi, pendekatan tampilan bangunan, utilitas, dimensi tapak. Maka untuk pemilihan lokasi untuk Oceanarium perlu adanya kriteria lokasi yang harus dipenuhi. Kriteria lokasi Oceanarium di semarang sebagai berikut : 1. Pencapaian (30)  Mudah dicapai dan memiliki banyak alternatif  Kualitas jalan baik 2. Kawasan (30)  Memiliki karakter spesifik / image kawasan wisata  Berpotensi dalam pengembangan kawasan  Mendukung keberadaan dan penampilan bangunan 3. Topografi (20)  Berada di kawasan pantai  Relatif datar dan kondisi tanah baik 4. Ketersediaan jaringan (20)  Air bersih  Listrik (PLN)  Pembangunan umum  Komunikasi

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

85

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

5. Luasan (20)  Memenuhi persyaratan luas

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

86

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

3.2.2 Alternatif Tapak Berdasarkan analisa kriteria diatas, berikut area yang cukup sesuai dengan potensial sebagai Ocearium di Semarang adalah di kawasan Semarang Utara yang berdekatan dengan air laut. Alternatif tapak tersebut antara lain:

1. Alternatif Tapak 1 Lokasi ini sudah masuk dalam kawasan pantai Marina. Yang terletak di bagian paling utara yang berdekatan dengan laut. Site ini didukung dengan pesona pantai dan penginapan yang berada di sekitarnya. Luas site ini adalah 2,1 Ha.

Gambar 3.5 Alternatif Tapak1 Sumber : Google earth

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

86

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Batas-batas Site 1 Utara : Laut Jawa Selatan : Lahan kosong Timur : Sungai Barat : Villa Pantai

Site

Sungai

Lahan kosong

Laut jawa

Gambar 3.6 Alternatif Tapak 1 Sumber : Analisis 2015

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

87

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Pembahasan penilaian alternatif lokasi 1 : 1. Pencapaian Untuk masalah pencapaian, lokasi ini memang satu paket dengan wisata pantai marina. Sehingga jika pengunjung hanya ingin mengunjungi bangunan Ocenarium saja mereka harus membayar double yangg pertama untuk tiket masuk kawasan pantai dan keduanya adalah tiket bangunan itu sendiri. 2. Kawasan Untuk penilaian kawasan, area ini memang sangat cocok untuk didirikan oceanarium, namun dengan rencana bangunan yang begitu besar dengan kawasannya, area ini sangat berbahaya karena terlalu dekat dengan air laut. 3. Topografi Area ini memiliki topografi yang datar dengan kondisi tanah reklamasi, untuk mencegah kenaikan air laut yang nantinya dapat mencapai area ini di sekitar pantai Marina sudah ditalut. 4. Ketersediaan jaringan Untuk kesediaan jaringan mulai air bersih, listrik, komunikasi dan pembangunan umum semua sudah tersedia 5. Luasan (20) Sayang sekali dengan bangunan yang akan dibangun di alternatif tapak ini begitu besar karena akan mencakup wilayah nasional sehingga alternatif site 1 ini masih kurang dalam memenuhi luasan lokasi yang dibutuhkan.

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

88

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

2. Alternatif Tapak 2 Lokasi ini berada di sebelah barat Convention Center Marina Semarang dan Taman Rekreasi Marina. Dengan adanya fasilitas pendukung disebelah bangunan, diharapkan dapat menunjang fungsi bangunan di sekitarnya secara maksimal. Dengan daya tarik wisatawan yang lebih. Site yang akan diambil ini memiliki luasan 4,13 Ha.

Gambar 3.7 Alternatif Tapak 2 Sumber : Goolge Earth

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

89

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Batas-batas Site 2 Utara : Lahan kosong dan Pantai Selatan : Perumahan Timur : Lahan kosong Barat : Convention Center Marina Semarang dan

Taman Rekreasi Marina

Taman Rekreasi Marina

Lahan kosong

Pantai Marina

Convention Hall

Panorama Site

Gambar 3.8 Alternatif Tapak2 Sumber : Analisis 2015

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

90

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Pembahasan penilaian alternatif lokasi 2 : 1. Pencapaian Alternatif lokasi 2 ini memiliki akses pencapaian yang bagus tanpa harus masuk dalam kawasan Pantai Marina, Lokasi ini bisa dicapai langsung oleh bus pariwisata berkapasitas 42 orang dikarenakan area ini melewati jalan utama ke pantai marina. 2. Kawasan Untuk penilaian kawasan, area ini memang sangat cocok untuk didirikan

oceanarium,

dengan

dukungan

kawasan

yang

mendukungnya diantaranya adalah bersebelahan dengan Taman ekreasi Marina, Convention Hall Semarang dan bagian belakang alteratif tapak ke 2 ini langsung bertemu dengan pantai marina. 3. Topografi Area ini memiliki topografi yang datar dengan kondisi tanah reklamasi, dan bagian belakang masih berupa pasir pantai 4. Ketersediaan jaringan Untuk kesediaan jaringan mulai air bersih, listrik, komunikasi dan pembangunan umum semua sudah tersedia 5. Luasan (20) Alternatif lokasi ke 2 ini memiliki luasan yang dapat digunakan untuk bangunan Oceanarium berskala nasional dan tentunya masih ada lahan kosong yang nantinya bisa digunakan untuk bermain landscape dan area pengembangan.

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

91

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

3. Alternatif Tapak 3 Tapak ini terletak di dekat pemukiman warga, jika diteruskan lagi lebih dekat dengan PRPP dan Taman Maerokoco. Dengan pemilihan site ini diharapkan dapat melengkapi taman wisata PRPP dan Maerokoco yang mulai redup aktivitas turisnya belakangan ini. Site ini memiliki luas 6,42 Ha.

Gambar 3.9 Alternatif Tapak3 Sumber : Google Earth

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

92

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Batas-batas Site 2 Utara : Lahan kosong Selatan : Perumahan dan PRPP Timur : Lahan kosong Barat : Perumahan Lahan kosong

Panorama gerbang perumahan

Panorama Site

Gambar 3.10 Alternatif Tapak3 Sumber : Analisis 2015

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

93

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Pembahasan penilaian alternatif lokasi 2 : 1. Pencapaian Alternatif lokasi 3 ini memiliki akses pencapaian yang bagus tanpa harus masuk dalam kawasan Pantai Marina, Lokasi ini bisa dicapai langsung oleh bus pariwisata berkapasitas 42 orang dikarenakan area ini melewati jalan utama ke pantai marina. 2. Kawasan Untuk penilaian kawasan, area ini memang cocok untuk pembuatan Oceanarium, namun area ini terlalu jauh dari laut sehingga pada proses pengambilan maupun pemutaran air laut yang nantinya dibutuhkan di bangunan ini terlalu jauh.. 3. Topografi Area ini memiliki topografi yang datar dengan kondisi tanah reklamasi 4. Ketersediaan jaringan Untuk kesediaan jaringan mulai air bersih, listrik, komunikasi dan pembangunan umum semua sudah tersedia 5. Luasan (20) Alternatif lokasi ke 2 ini memiliki luasan yang dapat digunakan untuk bangunan Oceanarium berskala nasional dan tentunya masih ada lahan kosong yang nantinya bisa digunakan untuk bermain landscape dan area pengembangan.

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

94

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Penilaian ke 3 alternatif tapak yang menjadi area perancangan Ocenarium dilakukan penilaian pembobotan sebagai berikut :

Tapak Bobot Kriteria

1

2

3

Pencapaian

30

30

30

30

Kawasan

30

30

30

10

Topografi

20

10

20

6

Ketersediaan Jaringan

20

10

20

10

Luasan

20

7

20

20

Jumlah

120

87

120

76

Tabel 3.1 Penentuan Tapak

3.2.3 Tapak terpilih Berdasarkan analisa maka lokasi tapak yang terpilih yaitu : Alteratif Tapak 2 Lokasi

: Jl. Taman Marina, Semarang

Tata Guna Lahan

: Wilayah BWK III

Lingkungan

: - Padat Penduduk - Area Pariwisata - Berdekatan dengan pantai

Batas Utara

: Lahan kosong dan Pantai

Selatan

: Perumahan

Timur

: Lahan kosong

Barat

: Convention Center Marina Semarang dan Taman Rekreasi

Kondisi Eksisting

: Lahan Kosong (April 2015)

Kondisi Tapak

: Datar

Luas

: 73.205m²

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

95

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

KDB

: 60% Luas Lahan

KDH

: 30% Sisa Luas Lahan

GSB

: 50% Lebar Jalan 100 m dari garis pantai

Potensi Utama

: Dengan penggunaan site ini, didukung dengan adanya Pantai Marina, Convention Center,

dan

Taman

rekreasi

semakin

melengkapi fasilitas

Mariina

pariwisata

pantai di Semarang. Lapisan tanah tanah : Termasuk dalam tanah reklamasi pantai. Peraturan

Menteri

Pekerjaan

Umum

No.40/PRT/M/2007

Gambar 3.11 Alternatif Tapak Sumber : Google Earth yang diolah di CAD

Adapun persyaratan pendirian bangunan menurut Rencana Detail Tata Ruang kota Semarang, tahun 2000 – 2010 adalah sebagai berikut: 1. KLB (Koefisien lantai bangunan) yang diijinkan adalah setiap lantai maximal mempunyai ketinggian 5 m. 2. KDB (Koefisien Dasar bangunan) yang diijinkan adalah 60% 3. Ketinggian bangunan yang diijinkan adalah 10 lantai 4. Garis sempadan bangunan untuk jalan lokal sekunder adalah 12 m

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

96

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

BAB IV PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Adalah

suatu

usaha untuk

melakukan pendekatan

merencanakan dan merancang sehingga diharapkan

dalam

pada acuan perancangan

“Ocenarium di Semarang” ini mampu mendekati kelayakan dalam memenuhi persyaratan pembangunan sebuah jasa pariwisata biota laut di Semarang. Adapun dasar pendeketakan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: 2. Pendekatan Aspek Fungsional Perlu pendekatan dalam aspek fungsional, yaitu di perinci apa dan siapa saja pelaku di dalam ruangan dan bermanfaat

untuk

menentukan

kapasitas

sehingga dapat ditemui besaran ruangnya. 3. Pendekatan Aspek Kontekstual Dasar pendekatan kontekstual adalah untuk memahami dan menganalisis lokasi yang terpilih sehingga Oceanarium ini dapat menemukan zoning bangunan. 4. Pendekatan Aspek Arsitektural Berkaitan dengan konsep bangunan,

pada bangunan ini menggunakan

konsep desain Metafora. Yakni mengumpamakan bangunan sebagai sesuatu yang lain. 5. Pendekatan Struktural Membahas pertimbangan struktur untuk menganalisa yang akan dimunculkan pada penerapan konsep strukturnya, mulai dari atap, struktur badan, dinding dan pondasi. 6. Pendekatan Sistem Utilitas Membahas tentang bahan yang akan digunakan dalam sistem utilitas oceanarium 7. Pendekatan Teknis Aquarium Menjelaskan tentang ukuran, dimensi, konstruksi aquarium yang akan dibuat dalam oceanarium ini. Dan juga aspek teknis yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan aquarium besar.

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

97

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

4.1 Pendekatan Aspek Fungsional 4.1.1 Analisa Bangunan Oceanarium adalah sebuah tempat penangkaran ikan-ikan dan hewan- hewan air laut lainnya dalam suatu akuarium raksasa yang dibuat menyerupai habitat aslinya, dilengkapi dengan

fasilitas

penelitian

serta

fasilitas

lainnya

yang

berhubungan dengan wisata yang dapat menunjang kegiatan Oceanarium tersebut. Selain itu, juga disediakan fasilitas pendidikan berupa mini museum tentang biota laut serta mini theater yang akan mempertontonkan film tentang biota laut. Fungsi Oceanarium adalah :  Ajang rekreasi dan bermain yang mengenalkan biota laut  Memberikan pertunjukan berupa atraksi dan pemutaran film  Mendidik agar mempunyai rasa melindungi dan melestarikan biota laut  Wadah pelestarian, penelitian dan pembibitan biota laut

Cakupan target wisatawan bangunan ini adalah seluruh Jawa dengan kapasitas bangunan dapat digunakan untuk 5000 wisatawan. 4.1.2 Analisa Pelaku aktifitas Pelaku aktivitas pada bangunan selalu dipengaruhi oleh manusia yang memakai bangunan ini. Pemakai gedung dapat digolongkan menjadi dua jenis seperti berikut:  Pengunjung Pengunjung adalah orang yang datang guna menikmati sajian fasilitas dan biota atau barang yang dipamerkan. Misal untuk mengunjungi ruang Audiovisual yang disajikan atau mengamati biota laut yang ditampilkan dan lain sebagainya. Pengunjung ini

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

98

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

bebas untuk mengatur dirinya sebagai penikmat fasilitas yang disediakan.  Pengelola Pengelola bangunan adalah orang yang bertugas untuk menjaga, merawat,

meneliti,0

memasarkan,

dan

melayani

kepada

masyarakat yang ingin menyewa jasanya.

Gambar 4.1 diagram pengelola gedung Sumber : analisa penyusun,2015

4.1.3 Analisa Kebutuhan Ruang dan Hubungan Ruang i.

Kebutuhan ruang Sasaran proyek perancangan Oceanarium ini meliputi 3 aspek

yaitu

aspek

Edukasi,

Rekreasi,

dan

Konservasi.

Berdasarkan sasaran proyek perancangan tersebut maka kebutuhan ruang pada Oceanarium ini terbagi menjadi 3 kelompok

yaitu

(arena

pameran,

terowongan

antasena,

terowongan antasena berarus, dll), Edukasi (mini museum, perpustakaan, R.Audio Visual, kelas pengenalan biota laut, dll),

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

99

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

FUNGSI

PENGGUNA

JENIS KEGIATAN

RUANG YANG DIBUTUHKAN

Konservasi (Pusat penelitian dan budidaya terumbu karang, taman mangrove, dll).

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

100

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

- Pengunjung



Datang dan masuk

 Pintu Gerbang



Membeli tiket

 Loket



Duduk, menunggu



 Hall, Lobby

Mencari informasi



 R.Informasi

Melihat pameran aneka biota laut.



Melihat akuarium dengan ban berjalan

di

terowongan

 R.Peraga

(Akuarium

dinding)

 Terowongan Berarus.

antasena 

Lebih mengenal Biota dengan

Rekreasi

 kolam

kecil

penutup.

memgang

 Kolam sentuh.  Kolam relaksasi.



Relaksasi.



Melihat-lihat, memilih barang, membayar dan menerima uang



Makan,

minum,

bincang,duduk,

bincang-

 R. Cinderamata  Kasir  Cafetaria

mendengarkan

musik - Pengelola

 Mengelola administrasi kegiatan

 R. Administrasi  R. TU

 Mengelola Keuangan

 R.Keuangan

 Mengelola bangunan

 R.Pengelola

 Mengelola peralatan

 R. Mekanikal

 Mengontrol Peralatan

 R. Kontrol

 Menasehati setiap kegiatan

 R. Advisor

yang diadakan

 Melakukan pemasaran atau promosi.

 Kantor brending  R. Marketing

 Menerima tamu

 R.Tamu

 Rapat

 R. Meeting

 Mengetes karyawan yang akan

 R. HRD

masuk

 Menjual tiket

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

 R. Tiketing

101

tanpa

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

 Mengamankan kawasan

 Pos jaga  R. CCTV

- Peneliti

 Meneliti, merawat, membuat

 Laboratorium k e r i n g

laporan, memperbaiki alat Lab

 Laboratorium b a s a h

ikan, terumbu karang, dan biota

 Kolam penangkaran

laut lainnya.

 Kolam pembibitan

 Meletakan peralatan yang belum atau tidak dibutuhkan

 Kolam karantina  R. Isolasi  Kolam perawatan.

Konservasi

 Gudang peralatan

dan Budi Daya

 Pembudidaya atau  Budi daya tumbuhan laut yang pengelola

nantinya akan di tampilkan pada

 Kolam Budidaya  R.Penjualan

ruang peragaan dan dapat juga untuk di jual

 Untuk menurunkan biota laut

 Drop Off

yang baru datang

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

102

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Edukasi

- Pengunjung

 Mencari tahu serta membaca

 Perpustakaan

buku mengenai biota-biota laut.

 Menonton film tentang biota laut.  Melihat aneka biota laut yang

 R.Audio Visual

diawetkan.

 Belajar memahami tentang biota laut

menggunakan

media

 R. Touch Screen

elektronik

 Pengunjung dan

 Landscape taman yang

 Bersantai di taman

Pengelola

Servis

 Pengelola

 Mini Museum

didukung dengan fasilitas

 Menitipkan Kendaraan

 Parkir

 Melakukan ibadah

 Musholla

 Buang air

 Toilet

 Menaruh barang masing-masing

 R. Loker

pegawai Servis

dan Service

 Memasak

 Dapur

 Istirahat pegawai

 R. Istirahat

 Menaruh

dan

menyimpan

 Lavatory

peralatan kebersihan

 Menyimpan barang yang tidak

 Gudang

terpakai

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

103

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

 Pengelola

 Wadah masalah

untuk

mengurus

mekanikal

air,pembuangan,

elektrikal

serta

servis

alat Utilitas

 R. Monitor  R. Panel  R. Staff Panel  R. Genset  R. Pompa  R. AHU  R. Reservoir  R. Tangki Filtrasi

Tabel 4.1 Kebutuhan Ruang Sumber : Analisa Pribadi dan literatur

ii. Hubungan Ruang

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

104

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Diagram 4.2 Hubungan Ruang Sumber : Analisa Pribadi dan literatur

4.1.4 Analisa Sirkulasi Luar dan Dalam i. Analisa Sirkulasi Luar Analisa sirkulasi ruang luar pada Ocenarium meliputi pergerakan pengunjung, pengelola dan pengantar / penjemput dalam mencapai

bangunan.

Perencanaan

zona

parkir

perlu

mempertimbangkan kepentingan pelaku yang bersangkutan agar sirkulasi kendaraan yang berjalan lancar .

Diagram 4.3 Sirkulasi Luar Sumber : Analisa Pribadi dan literatur

ii. Analisa Sirkulasi Dalam

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

105

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Analisa pada ruang dalam saling mempengaruhi dengan pola organisasi

ruang

yang

dihubungkan.

Terdapat

beberapa

konfigurasi jalur sebagai dasar untuk dikembangkan sesuai dengan pola pergerakan yang diinginkan.

Sirkulasi Pengunjung Datang

Beli tiket

Hall

R.Pamer Aquarium Toilet

Touch Screen

Mushola

Kolam terbuka Kolam sentuh R.Audio Visual Kantin

Pulang

R.Souvenir

Diagram 4.4 Sirkulasi Pengunjung Sumber : Analisa Pribadi dan literatur

Sirkulasi Pengelola R.Karyawan Dapur Loker Aquarium Datang ARIEF WAHYU N H (5112411032)

R.Pengelola

106 Membersihkan area

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Diagram 4.5 Sirkulasi Pengelola Sumber :4.1.5 Analisa Studi Pribadi dan literatur Kapasitas

KEBUTUHAN RUANG

dan Besaran Ruang

KAPASITAS

STANDAR LITERATUR

LUAS SUMBER

LITERATUR (m²)

R.Penerima

 Hall

4000 org

0,5 m²/org

NAD

2000

 Informasi

2 org

9 m²/org

HMC

18

 Loket

4 org

14 m²/org

HMC

56

2000 P

1,2

SRG

40

2000 W

m²/60P/40W

Lobby lounge

 Toilet WC

60

Urinoir

0,6 m³/60 P

SRG

20

Wastafel

0,9 m²/40 W

SRG

45

0,6 m²/org

NAD

180

 R. Introduksi

10%. 30org

 Sirkulasi 30%

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

753

107

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

R.Peragaan

 R.

4000 org

0,65-

AJM

0,9m²/org

Pengamatan

2600 520

 Sirkulasi

6000

 Aquarium

250

besar

 Aquarium

50

sedang

 Aquarium kecil Kolam Sentuh

 Kolam terbuka

SRG

50

 R. Duduk

50 org

0,74 m²/org

TSS

37

 R. Pengawas

2 org

4,8 m²/org

SRG

10

100 m³

SRG

100

Penjajakan

150 m³

SRG

75

 Klm Pemulihan

150 m³

SRG

75

1 org

PAH

18

3 org

PAH

27

2 buah

SRG

20

Karantina Ikan

 Klm

 Klm Pembibitan

 R. Pengawas  R. Pegobatan

315

 Gudang

94,5

 Sirkulasi 30%

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

108

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Ampliteater

 Hall

500 org

0,05 m²/org

PAH

25

 Informasi

2 org

4,8 m²/org

PAH

10

 Loket

4 org

4,8 m²/org

PAH

20

 Panggung

5 org

8,55 m²/org

TSS

42,5

 R.duduk+Sirku

500 org

0,74 m²/org

TSS

444

 R.pelatih

5 org

4,0 m²/org

PAH

25

 Kolam

6 ekor

19,6 m²/ekor

S

117,6

6 ekor

19,6m²/ekor

S

117,6

5 org

8,55 m²/org

TSS

42,75

 Back stage

2 org

12 m²/org

PAH

24

 R.Kontrol

2 org

0,7 m²/org

PAH

24

20 org

1,5 m²/org

PAH

14

15 org

1,5 m²/org

PPMU

22,5

lasi 20%

Peragaan

 Kolam istirahat  Kolam penyimpanan

suara

 R.kontrol cahaya

 R.Istirahat

20

 R.rias / ganti  Gudang alat  Toilet Pria Wanita

300 org

0,05 m²/org

HMC

15

200 org

0,05 m²/org

HMC

10

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

109

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

R. Audio visual

 Auditorium

250 org

1,5 m²/org

NAD

375

 R.Pengelola

1 org

10 m²/org

PPMU

10

 R. Proyektor

PPMU

60

 R. Koleksi

PPMU

10

 Gudang

PPMU

20 475

 Sirkulasi 10%

47,5

Touch Sreens

 R. Permainan

10 org

2 m²/unit

SRG

20

 R. Menonton

20 org

0,74 m²/org

TSS

14,8 34,8

 Sirkulasi 20%

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

3,48

110

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Pengelola

 R.Kepala

1 org

10 m²/org

NAD

10

bagian

6 org

2,25 m²/org

NAD

13,5

 R. Administrasi 4 org

4 m²/org

NAD

16

 R. TU

6 org

4 m²/org

NAD

24

 R.Keuangan

2 org

4 m²/org

NAD

8

 R. Mekanikal

2 org

4 m²/org

NAD

8

 R. Kontrol

8 org

10

 R.Tamu

18 org

100

 R. Meeting

3 org

4 m²/org

12

 R. HRD

2 org

4 m²/org

8

 R.kurator

2 org

2,25 m²/org

5

 Pos jaga

2 org

2,25 m²/org

5

 R. CCTV

30

 R. Istirahat

6

 Pantry  Toilet Pria Wanita

 Loker

3 org

0,05 m²/org

HMD

0,15

2 org

0,05 m²/org

HMD

0,1

30 org

2 m²/org

 Sirkulasi 20%

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

60 63,15

111

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Peputakaan

 R.Penerima  R.

1 org

Penitipan 100 org

0,9 m²/org

TSS

90

0,06 m²/org

NAD

6

AJM

brg

 R. Katalog

5000 buku

9 m²

TSS

6

 R. buku

100 org

162 buku/m²

TSS

30,86

1,875 m²/org

PPMU

187,5

40 m²

SRG

40

 R. Baca  R.

Film

&

audio 9

 R. Peminjaman & Fotocopy

372,3 74,4

 Sirkulasi 20% Lab Zoologi

 Kepala lab

1 org

10 m²/org

NAD

10

 R.Diskusi

10 org

1,62 m²/org

NAD

16,2

 Lab. Alat

1 unit

6,72 m²/org

SRG

6,72

 Lab. Basah

1 unit

44,8 m²/org

SRG

56

 Lab. Kering

1 unit

14,4 m²/org

SRG

18

 R. Koleksi

1 unit

60 m²

SRG

60

12 m²

SRG

12

 Gudang Alat

178,9

 Sirkulasi 20%

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

35,8

112

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Lab Botani

 Kepala lab

1 org

10 m²/org

NAD

10

 R.Diskusi

10 org

1,62 m²/org

NAD

16,2

 Lab. Alat

1 unit

6,72 m²/org

SRG

6,72

 Lab. Basah

1 unit

44,8 m²/org

SRG

56

 Lab. Kering

1 unit

14,4 m²/org

SRG

18

 R. Koleksi

1 unit

60 m²

SRG

60

12 m²

SRG

12

 Gudang Alat

178,9 35,8

 Sirkulasi 20% Toko

10 buah

9m²/buah

SRG

90

 Hall

100 org

0,2 m²/org

EA

20

 Kasir

2 org

SRG

10

 R. Makan

100 org

1,3 m²/org

EA

130

 Dapur

100 org

0,54 m²/org

EA

54

 Gudang Basah 100 org

0,6 m²/org

EA

60

 Gudang kering

100 org

0,18 m²/org

EA

18

Pria

70 org

0,2 m²/org

TSS

14

Wanita

30 org

0,2 m²/org

TSS

6

Cinderamata Sirkulasi 30 % Cafetaria

 Toilet

 Sirkulasi 20%

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

312

113

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Utilitas

 R. Monitor  R.

2 org

18 m²/org

SRG

18

Staf 4org

4,8 m²/org

SRG

19,2

SRG

128

SRG

10

SRG

18

SRG

30

perawat gedung

 R. Transfomator

 R. Panel  R. Genset

250 m³

TSS

56,4

 R. Pompa

500 m³

TSS

169

 Reservoir

air 125 m³ 65 m³

TSS

41

TSS

21,2

TSS

20

SRG

200

SRG

64

laut

 Tangki filtrasi

2 m³

10 m²/org

 Tangki Bulanan

 Tangki harian  Workshop  Services yard  Drop off Karantina

 R. Isolasi

200

 R.

150

Penempatan 80

ikan baru

 R. Pengobatan

50

 R. Filter

150

 R. Pembibitan Tabel 4.2 Besaran Ruang

Jumlah Luas : 17.953,03 Keterangan:

Sumber : Analisa Pribadi dan literatur



NAD

: Neufert Architects Data



TSS

: Time Saver Standards



PAH

: Planning Architecture Hand Book

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

114

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN



AJM



PPMU : Pedoman Pembakuan Museum Umum Tingkat Propinsi



HMC : Hotel, Motel and Condominium



EA

: Encyclopedia Architecture



SRG

: Studi Ruang Gerak



S

: Survey

: AJ Metric

PERHITUNGAN KEBUTUHAN PARKIR PENGUNJUNG 

Kapasitas

: 5000 orang



Jenis Kendaraan

: asumsi



Bus wisata

(30%) : 1.500 org

Mobil

(40%) : 2.000 org

Motor

(20%) : 1.000 org

Lain-lain

(10%) :

500 org

Standar : a) 1 bus = 40 orang, 43 m²/bus Jumlah bus = 1500 : 40 = 38 bus Luas = 25 x 43 m² = 1.634 m² b) 1 mobil = 4 orang, 25 m²/mobil Jumlah mobil = 2.000 : 4 = 500 mobil Luas = 500 x 25 m² = 12.500 m² c) 1 motor = 2 orang, 1,5 m²/motor Jumlah motor = 500 : 2= 250 motor Luas = 250 x 1,5 m² = 375 m²

PERHITUNGAN KEBUTUHAN PARKIR PENGELOLA 

`Jumlah karyawan = 90 orang



Asumsi :

Jumlah mobil = 25 mobil

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

115

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Luas = 25 x 25 m² = 625 m² Jumlah motor = 50 motor Luas = 50 x 1,5 m² = 75 m² TOTAL KEBUTUHAN LUAS PARKIR

=(10.470 + 700 + 575 + 625 + 75)m² = 14.584 m²

Total kebtuhan lahan : 17.953,03+ 14.584 m² = 32.537,03 m²

4.2 Pendekatan Aspek Kontekstual 4.2.1 Pendekatan Site Terpilih

Gambar 4.1 Site Terpilih Sumber : Analisis 2015

Taman Rekreasi Marina

Batas-batas Site 2 Utara : Lahan kosong dan Pantai Selatan: Perumahan Timur : Lahan kosong Barat

: Convention Center Marina Semarang dan Taman Rekreasi Marina Lahan kosong

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

Pantai Marina

Convention Hall

116

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Gambar 4.2 Foto Site dan batas” site Sumber : Analisis 2015

Adapun persyaratan pendirian bangunan menurut Rencana Detail Tata Ruang kota Semarang, tahun 2000 – 2010 adalah sebagai berikut:

5. KLB (Koefisien lantai bangunan) yang diijinkan adalah setiap lantai maximal membpunyai ketinggian 5 m. 6. KDB (Koefisien Dasar bangunan) yang diijinkan adalah 60% 7. Ketinggian bangunan yang diijinkan adalah 10 lantai Garis sempadan bangunan (GSB) untuk jalan lokal sekunder adalah 12 m dan dari tepi pantai 100 m

4.2.2 Site Oceanarium

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

117

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Gambar 4.3 Luasan dan batas site Sumber : Pribadi

4.3 Analisa Arsitektural 4.3.1 Analisa Dan Pendekatan Penerapan Konsep Metafora Metafora adalah perumpamaan suatu hal dengan sesuatu yang lain. Dalam bidang arsitektur, metafora berarti mengumpamakan bangunan

sebagai

sesuatu

yang

lain.

Cara

menampilkan

perumpamaan tersebut adalah dengan memindahkan sifat-sifat dari sesuatu yang lain itu ke dalam bangunan, sehingga akhirnya para pengamat dan pengguna arsitekturnya bisa mengandaikan arsitektur itu sebagai sesuatu yang lain. Ada tiga kategori metafora : •

Intangible metaphor, kreasi metafora berangkat dari konsep, ide, kondisi

manusia,

atau

kualitas

tertentu

(individualitas,

kealamiahan, komunitas, tradisi, budaya) •

Tangible metaphor; metafora berangkat dari visual atau karakter material (rumah sebagai istana, atap kuil sebagai langit)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

118

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN



Combine metaphor, di mana konseptual dan visual saling menindih sebagai titik keberangkatan desain. (Antoniades, 1992)

4.3.2 Kegunaan dari Penerapan Metafora e. Mempengaruhi pengertian orang terhadap suatu obyek yang kemudian dianggap belum atau suatu hal yang tidak dapat dimengerti. f. Dapat menimbulkan interpretasi-interpretasi yang lain dari orang yang mengamatinya. g. Menyebabkan pengamat memandang suatu obyek dari karya Arsitektural dari sudut pandang yang lain. h. Dapat menghasilkan karya Arsitektur yang ekspresif.

4.3.3 Contoh bangunan oceanarium berkonsep arsitektur Metafora 1. Battumi Okinawa Oceanarium ini terinspirasi dari Bentukkan kerikil yang berkarakteristik yang ditemukan di pantai Batumi dan akan memberikan pemandangan pantai dan laut hitam. Berlokasi di Str Rustaveli, Batumi, Republik Georgia

Gambar 4.4 Battumi Okinawa Oceanarium Sumber : Google

2. Dolphinarium di akuarium ini dirancang menjadi pusat penelitian biota laut

yang terletak di dekatnya. Bangunan ini memiliki

rukuran lebar 150 meter, dan luas keseluruhan sekitar 35 000 meter ³. Bangunan ini terinspirasi dari kerang laut penghasil

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

119

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

mutiara. Bangunan ini berada di Vladivostok , Rusia

Gambar 4.5 Primorsky Aquarium Oceanarium Sumber : Google

4.3.4 Konsep Metafora Pribadi

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

120

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Gambar 4.6 Konsep bangunan Sumber : Ilustrasi pribadi

4.4 Pendekatan Konsep Struktur Dalam pendekatan konsep struktur untuk perencanaan dan perancangan Oceanarium, penulis membuat dasar pertimbangan untuk menganalisa yang akan muncul hasil penerapan konsep strukturnya. Secara bertahap struktur yang akan ada mulai dari struktur kaki / pondasi, struktur badan, struktur kepala / atap, dan struktur-struktur khusus jika diperlukan. Berikut pendekatan konsep struktur Oceanarium.

4.4.1 Struktur Kaki / Pondasi Dasar Pertimbangan : 1. Topografi datar, jenis tanah reklamasi 2. Untuk menopang ± 3 lantai Kesimpulan: Mengunakan jenis pondasi dalam setempat yaitu Mini Pile dengan Pile Cap yang cukup dalam dan Pondasi Lajur Batu Kali.

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

121

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Gambar 4.7 : Konsep Struktur Pondasi Sumber : Analisa

4.4.2 Struktur Badan 1. Kolom bangunan menggunakan IWF atau tulangan besi ulir 2. Menggunakan bahan beton karena lebih mudah dibentuk menjadi apapun. 3. Menghubungkan Sloof, Kolom, dan Balok yang saling mengikat satu kesatuan. 4. Untuk dinding bisa menggunakan ACP, atau bahan material lain dengan menggunakan frame yang dapat dibuat alurnya sendiri dengan tujuan memudahkan untuk memberikan bentuk peniruan. 5. Menggunakan struktur shell yang nantinyamenjadi cangkang untuk badan sekaligus atap bangunan.

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

122

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Gambar 4.8 skedul kolom dan balok Sumber : Analisa

4.4.3

Gambar 4.9 ACP (Alumunium Composit Panel) Sumber : Google Struktur Kepala / Atap

Untuk tingkat kerumitan yang lebih tinggi, struktur yang paling cocok adalah struktur cangkang (shell). Struktur Cangkang/Shell Structure

menurut

R.Sutrisno

(1983),

adalah

plat

yang

melengkung ke satu arah atau lebih yang tebalnya jauh lebih kecil daripada bentangannya. Gaya-gaya yang harus didukung dalam struktur cangkangdisalurkan merata melalui permukaan bidang sebagai

gaya-gaya

membran

yang

diserap

oleh

bentuk

strukturnya.Dengan demikian tidak terdapat gaya lintang dan momen lentur. Suatu Struktur Shell harus mempunyai tiga syarat yaitu : 1. Harus mempunyai bentuk lengkung, tunggal maupun ganda (single or double). 2. Harus tipis terhadap permukaan ataupun bentangannya 3. Harus dibuat dari bahan keras, kuat, ulet dan tahan terhadap tarikan dan tekanan.

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

123

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Untuk menentukan struktur yang tepat yang akan digunakan pada suatu bangunan, langkah bijak pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengetahui struktur yang ada beserta sifat dan penggunaannya.. Bentuk shell diklasifikasikan menjadi tiga macam sesuai dengan bentuk terjadinya : 1. Rotational Surface Adalah bidang yang diperoleh bilamana suatu garis lengkung yang datar diputar terhadap suatu sumbu. Shell dengan permukaan ratisional dapat dibagi tiga yaitu, Spherical Surface, Elliptical Surface, Parabolic Surface. 2. Transitional Surface Adalah bidang yang diperoleh bilamana ujung – ujung suatu garis lurus digeser pada dua bidang sejajar. Shell dengan permukaan transitional dibagi dua yaitu Cylindrical Surface dan Elliptical Surface.

3. Translational Surface Adalah bidang yang diperoleh dengan garis lengkung yang datar digeser sejajar diri sendiri terhadap garis lengkung yang datar lainnya. Shell dengan translational dibagi menjadi Hyperbolic Paraboloid dan Conoid.

Sebagai

sebuah

struktur

menurut

Sukawi

(2010),

Shell

digolongkan menjadi beberapa macam berdasarkan : 1. Secara Geometri

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

124

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Gambar 4.10 shell secara geometri Sumber : Google

2. Berdasarkan Proses Pembentukan

Gambar 4.11 shell berdasarkan proses pembentukan Sumber : Google

3. Berdasarkan Penggolongan Kedudukan Kurva

Gambar 4.12 shell berdasarkan Penggolongan Kedudukan Kurva Sumber : Google

4.5 Pendekatan Sistem Utilitas Bangunan i.

Sistem Elektrikal Sistim elektrikal pada Oceanarium ini menggunakan listrik yang

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

125

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

bersumber dari PLN dengan tenaga cadangan dari generator set (genset). Bila listrik dari PLN padam, selang sembilan detik generator akan menyala dengan back up listrik 80 % dari kapasitas listrik PLN.

PENERANGAN

TRAFO

AC AUTOMATIC SWITCH

MDP

SDP MACHINE

GENSET

STOP KONTAK CCTV

Diagram 4.6 :Konsep Instalasi Penerangan Sumber : Analisa Pribadi

ii.

SOUND SYSTEM

Instalasi Penerangan dan Stop Kontak Instalasi penerangan dan stop kontak saling mendukung. Dengan adanya stop kontak di sebelah saklar penerangan dan di area tertentu dapat memberikan akses listrik kepada alat elektronik apapun yang akan digunakan dalam bangunan ini. Ada 2 model penerangan yaitu dengan pencahayaan alami dan buatan. a. pencahayaan alami Sistem ini menggunakan pencahayaan matahari atau sinar matahari, dengan ciri – ciri akan ketergantungannya dengan cuaca dan waktu, intensitas tidak dapat diatur, dan dapat menimbulkan panas dan silau. Pemecahan

efek

matahari

dapat

dilakukan

dengan

perletakan dan desain bukaan yang tepat., penanaman, pemilihan dan perletakan vegetasi dengan tepat serta penggunaan kaca non glare dengan heat reflecting atau material bangunan lain yang sesuai yang dapat mengatasi panas yang ditimbulkan. Contoh refleksi cahaya yang dapat menimbulkan cahaya alami pada

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

126

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

bangunan. b. Pencahayaan buatan Pencahayaan buatan merupakan bentuk pencahayaan pada suatu

ruangan

penerangan

atau

lampu

bangunan yang

dengan

dialiri

listrik,

cara

memberikan

pencahaan

buatan

kebanyakan dilakukan pada malam hari namun terkadang dilakukan pada siang hari juga, sebagai elemen pendukung. Pencahayaan buatan dibagi menjadi 2, yaitu ; 1) Pencahayaan langsung a)

Wall

washer,

pencahayaan

kebawah

dipasang

pada

permukaan dinding . b)

Down light, pencahayaan kebawah, langsung pada obyek dan dipasang pada plafond.

c)

Track

light,

pemasangan

lampu

sorot

secara

linear

sepanjang dinding atau tergantung pada aplikasi pada ruang yang cukup luas. d)

Spot light, penyinaran dengan cahaya kuat / terang untuk obyek utama.

2) Pencahayaan tidak langsung a)

Cove light, pencahayaan diarahkan kelangit – langit sehingga pantulannya memberikan cahaya pada ruangan.

b)

Valance light, diarahkan keatas atau kebawah dari sumber yang disembunyikan oleh papan horisontal.

c)

Cornice lighting, diarahkan kebawah secara vertikal dari aksesoris interior pada plafond.

Macam pencahayaan buatan dapat dilihat pada gambar berikut :

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

127

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Gambar 4.13 Pencahayaan Tidak Langsung Sumber : neufert, ernst, 2002

Diagram 4.14 Konsep Instalasi Penerangan Sumber : Analisa Pribadi

iii.

Sistem Penghawaan Terdapat dua jenis penghawaan atau pengondisian udara, yaitu : a. Penghawaan alami (ruang power dan ruang-ruang bangunan peneglola) Penghawaan alami adalah dengan pemanfaatan sirkulasi udara alami, digunakan pada ruang – ruang yang membutuhkan sirkulasi udara bebas tanpa menuntut tingkat kenyamanan tinggi b. Penghawaan buatan (yang akan dimaksimalkan di bangunan utama)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

128

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

1. Pengahawaan buatan dengan menggunakan AC spilt ataupun central. Sekarang banyak Ac yang sudah modern dengan teknologi sensor orang pada ruangan tersebut. 2. Dengan turbin ventilation ( memasukkan udara ke dalam bangunan ), exhaust fan ( mengisap udara panas dari dalam ruangan ) dan local fan ( mengeluarkan udara yang ada ruangan untuk mempercepat penguapan udara panas di dalam ruangan ). Ketiga sistem ini lebih hemat biaya, namun proses kerjanya kurang efektif karena temperature dan kelembaban udara tidak dapat diatur/dikondisikan secara akurat sesuai dengan kebutuhan, serta kebersihan udara tidak terjamin.

turbin ventilation

exhaust fan

AC split

AC central

Tabel 4.3 Penghawaan buatan Sumber : Google

iv.

Instalasi CCTV (Close Circuit Television) Dengan adanya pemberian keamanan secara coninue dengan cara merekam kegiatan setiap ruangan yang memerlukan dalam bentuk video recorder, agar mudah mengetahui secara dini bentuk kejahatan di setiap ruang yang perlu keamanan. Dengan menempatkan CCTV di setiap titik ruangan yang membutuhkan.

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

129

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Gambar 4.15 jenis CCTV Sumber : Google

v.

Instalasi Sound System Sistim Sound System dalam hal ini menerapkan sistim yang sama hanya dalam bentuk pengeluaran yang berbeda: audio dengan hasil suara sedangkan dalam bentuk gambar. Semua sistim audiovideo dikontrol oleh suatu ruang control yang bertanggung jawab terhadap penayangan audio-video pada tiap titik ruangan yang telah ditentukan.

Diagram 4.16 Instalasi Sound System Sumber : Google

vi.

Instalasi Pemadam Kebakaran

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

130

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

a.

Pendeteksian awal terhadap api Alat yang bekerja dalam pendeteksian awal terhadap api adalah heat + smoke detector. Alat ini mampu mendeteksi panas dalam satu ruangan apabila panas telah melampaui kondisi ambang batas suhu yang ditentukan. Alat ini juga mendeteksi adanya asap yang terakumulasi dalam jumlah banyak pada suatu ruangan. Deteksi ini akan dilanjutkan dengan pembunyian alarm sebagai tanda bahaya. Dalam hal ini perlu juga diletakkan alarm manual yang letaknya mudah dilihat dan dicapai, sebagai back up pada perangkat otomatis bila pengguna sekolah menyadari api terlebih dahulu dibanding alarm otomatis.

Gambar 4.17 Instalasi pemadam Sumber : Google

b.

Pemadaman api Untuk langkah pemadaman diperlukan perangkat sebagai berikut:  Sprinkler Alat ini berfungsi memancarkan sejumlah air bertekanan secara otomatis dan merata ke semua arah sebagai pemadam kebakaran yang dipasang pada plafond ruangan, biasanya terpadu dengan smoke + heat detector. Alat akan bekerja secara otomatis bila kepala sprinkler pecah akibat panas

dan

otomatis

akan

menyemburkan

air

untuk

memadamkan api.

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

131

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

 Hydrant Box Alat ini terdiri atas keran putar, selang air penyiram (hose) yang tergulung rapi dalam suatu box yang terhubung dengan tempat air dengan up feed system. Panjang selang berkisar 25–30 meter diletakkan minimal 1 unit pada tiap lantai bangunan. Alat ini ditempatkan dalam kotak kaca yang ditanam dalam dinding. Jika kebakaran terjadi maka kotak kaca akan dipecahkan dan kran diputar untuk mengalirkan air melalui selang.  Hydrant Pillar Alat ini terletak dibagian luar bangunan, berfungsi sebagai tempat penyambungan antara selang air dengan ground reservoir untuk memadamkan api di bagian luar bangunan.  Fire Extinguisher Alat pemadam kebakaran yang menggunakan bahan kimia tertentu yang berfungsi memadamkan api secara langsung. Bentuknya berupa tabung dengan ukuran tertentu. Diletakkan minimal satu pada tiap lantai bangunan bersama hydrant box.

c.

Penyelamatan / pengevakuasian pengguna Upaya penyelamatan dilakukan dengan penempatan:  Pintu darurat  Tangga darurat Tangga darurat dalam hal ini juga merupakan kompartemen sehingga dilengkapi dengan pressure-fan atau stair pressurection yang berfungsi menghisap asap kemudian dialirkan ke vent-duct yang dalam hal ini merupakan shaft asap. Disamping itu pressure fan juga berfungsi sebagai pemberi tekanan agar tekanan udara di

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

132

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

dalam tangga darurat lebih tinggi daripada tekanan di luar tangga darurat sehingga asap tidak dapat masuk ke dalam ruangan tangga darurat.  Penerangan darurat  Komunikasi darurat

vii.

Sistem air bersih bangunan Kebutuhan air bersih dapat diambil dari saluran air yang bersumber dari sumur artesis dan PDAM. Air dari sumur artesis dan PDAM akan digunakan untuk kebutuhan air minum, air pengisi kolam renang, air mandi, air pengisi alat pemadam kebakaran, kebutuhan

penyiraman

tanaman

pada

landscape,

dan

sebagainya. Dalam sistim distribusi air PDAM akan digunakan tangki penampung (ground resevoir) dengan menganut sistim up-feed system. Untuk ground reservoir, air yang ada di dalam dihubungkan dengan 2 macam pompa: pompa untuk menaikkan air keatas bangunan dan pompa khusus hydrant pillar yang hanya bekerja kala kran hydrant pillar dibuka saat terjadi bahaya kebakaran.

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

133

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Diagram 4.9 Instalasi air bersih bangunan Sumber : Google

viii.

Sistem Penyediaan air laut Bangunan aquarium didukung oleh alat filtrasi untuk menjernihkan air laut. Air untuk main tank (tangki utama) dan akuarium air laut lainnya diperoleh dari laut Semarang. Sistem filtrasi terdiri darii 2 macam (Konstruksi, 1994:55) ::  Penyaringan terhadap benda-benda padat digunakan jenis pressurize filter (filter bertekanan) dan sand filter (filter pasir)  Untuk mematikan zat-zat kimia yang tidak dikehendaki digunakan ozon Adapun proses penyediaan air laut adalah ;

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

134

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Diagram 4.10 Sirkulasi penyediaan air laut Sumber : Iwan Sutrisno, 1997

Keterangan :

 Salt water reservoir: bak penampungan air laut 

: unit pompa penggerak arus

 Pressurize filter

: alat penyaring bertekanan, untuk

menyaring lumpur. Alat ini berupa lempengan persegi panjang yang diletakan berhadap-hadapan secara egak lurus dan tetap, tetapi dapat digerakan ke depan serta ke belakang. Setiap plat disambung dan dipasang saringan sebagai penahan lumpur (Sugiharto, 1987 : 141)  Sand Filter

: alat penyaring pasir dengan sistem

pemutaran kembali air laut (Sugiharto, 1987:162)  Ozonasi

: sterilisasi zat alami air laut dengan penambahan

ozon  Aerasi

: penambahan oksigen ke dalam air laut dengan

memancarkan air, menjaga air laut agar tetap segar.

Saringan pertama

Air laut pressurise

Ka saringan pertama

Penjernihan pertama

R1

w

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

w

N

135

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

P1

K1 P2 K2

R2 Penjernihan kedua

Saringan kedua

Ke tangki persediaan / penyimpanan

K2. Saringan kedua

Gambar 4.11 Sirkulasi penyaringan air laut Sumber : Iwan Sutrisno, 1997 Keterangan gambar : K1 : Air laut keluar dari saringan I K2 : Air laut yang keluar dari saringan II P1 : Pompa pembuangan dari saringan i P2 : Pompa pembuangan dari saringan II

ix.

R1 : Perputaran kembali limbah dari penjernihan I R2 : Perputaran kembali limbah dari penjernihan II W : Sumur pengumpul X : Klep pengontrol yang terapung

Pembuangan Limbah Sistim pembuangan limbah cair atau air kotor yang berasal dari WC, binatu, dapur dan lavatory akan langsung dibuang ke bak kontrol untuk menyaring material yang masih bersifat padatan (seperti: plastik, pembalut wanita dan sebagainya) untuk kemudian dialirkan ke dalam STS (Sewage Treatdment System) dengan bahan kimia yang bersifat menghancurkan dan mengencerkan limbah. Setelah melewati STS, limbah dianggap sudah layak untuk dibuang ke riol kawasan yang kemudian berlanjut ke riol kota karena dianggap sudah tidak banyak mengandung bahan kimiawi yang membahayakan lingkungan.

4.6 Pendekatan teknis Aquarium 4.4.1 Bahan Bangunan Aquarium Bahan bangunan harus ramah dengan biota laut sehingga tidak memperpendek usia biota laut tersebut.

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

136

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

4.4.2 Bentuk, dimensi, dan konstruksi Aquarium - Bentuk Aquarium  Bentuk bulat : kekurangannya kaca berfungsi sebagai lensa yang dapat mengecilkan atau membesarkan penglihatan terhadap ikan-ikan yang ada didalamnya.

DIMENSIAQUARIUM(cm)

TEBALACRYLIC MINIMAL(mm)

 Memanjang ke atas : kekurangannya tekanan air terhadap kaca akan lebih besar sehingga memerlukan kaca yang lebih tebal.  Lonjong/

silinder

:

kelebihannya

mudah

dibersihkan,

kekurangannya sama seperti bentuk bulat yaitu penipu penglihatan mata.  Diorama : akuarium ini dibuat di dalam tembok dan hanya dinikmati dari satu sisi saja. Pembuatannya lebih mahal dan membutuhkan perawatan yang rumit. Kelebihannya yaitu menimbulkan kesan seolah sedang mengintip kehidupan bawah laut.  Kubus : pembuatannya lebih mudah.  Bentuk rumah-rumahan  Segienam : model ini biasanya diletakkan dengan menempel didinding. Bentuk ini dibuat untuk memenuhi tuntutan akuarium

yang

lebih

besar,

keinginan

menghadirkan

akuarium yang menyatu dengan rumahnya.

- Dimensi Aquarium Berikut merupakan dimensi aquarium untuk bahan kaca dan acrylic. Tabel ketebalan kaca untuk aquarium air laut.

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

137

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Panjang

Lebar

Tinggi

70

55

45

6

90

55

45

8

130

55

55

10

150

55

60

10

180

60

60

15

240

120

80

20

- Konstruksi Aquarium Saat ini di pasaran telah banyak dijual aquarium dengan berbagai bahan, seperti kaca, fiberglass, maupun acrylic. Masing-masing

bahan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. BAHAN ACRYLIC

KEKURANGAN KELEBIHAN Sulit menjadi konduktor, Lebih ringan, kuat, lebih cerah bila sehingga menjadi panas.

aquarium terkena sinar, permukaan lebih licin sehingga sulit ditumbuhi oleh lumut, dapat dipoles apabila terjadi goresan,

Tabel 4.4. Tabel ketebalan acrylic untuk laut. lebihaquarium lentur air sehingga mudah dibentuk

sesuaiKanisius keinginan, tidak 2004. membutuhkan Sumber : Eko Budi Kuncoro “ Akuarium Laut” Penerbit edisi Pertama sambungan. Tabel 4.5 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic. Sumber : Eko Budi Kuncoro “Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

138

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

5.4.1 Teknis Aquarium Keadaan di laut tropis dapat dikatakan selalu konstan, oleh sebab itu keadaan air dalam aquarium harus sedemikian juga. Suhu harus dijaga antara 25oC sampai 28oC, pH(derajat keasaman) sekitar 8,4, dan salinitas (kadar garam) dengan berat jenis sekitar 1,021. Derajat keasaman dan mutu air akan banyak berubah karena adanya interaksi para penghuni aquarium.  Suhu Suhu yang terjaga sekitar 26oC merupakan hal yang mutlak untuk aquarium air laut. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu aquarium yaitu Thermometer.

Gambar 4.18 Thermometer Sumber : Google

Thermometer digunakan untuk melihat suhu air di dalam aquarium. Suhu yang baik untuk aquarium air laut yaitu berkisar antara 25oC-29oC. Apabila didalam aquarium laut tersebut lebih banyak dipelihara karang dan anemone laut, maka sebaiknya suhu dipertahankan pada 26oC, sedangkan apabila lebih banyak dipelihara ikan maka suhu dipertahankan pada 27oC. Suhu yang terlalu tinggi dapat diatasi dengan peralatan pendingin khusus (chiller) atau dengan kipas angin yang diletakkan di bawah sungkup aquarium.

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

139

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Gambar 4.19 Chiller Sumber : Google

Chiller berfungsi untuk mendinginkan atau menurunkan panas air laut dalam aquarium. Aquarium besar yang dilengkapi dengan lampu metal halide dapat menyebabkan kenaikan suhu dari

27oC

hingga

30oC-32oC.

Hal

ini

menyebabkan

metabolisme ikan dan hewan laut lainnya juga meningkat yang berarti bahwa organ tubuh dipaksa bekerja cepat sehingga menyebabkan ikan dan terumbu karang mati.  Derajat Keasaman (pH) Derajat keasaman (pH) merupakan ukuran konsentrasi hidrogen dan ion hidroksida dalam larutan. Aquarium air laut mempunyai pH antara 8,0 sampai 8,5 artinya air lebih bersifat basa. Alat yang digunakan untuk mengukur derajat keasaman atau pH yaitu pH-meter.

Gambar 4.20 pH Meter Digital Sumber : Google

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

140

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

 Salinitas(kadarGaram) Kadargaram(salinity)adalah

ukuran

beberapa

banyak

garam yang larut dalam air, diukur dengan gramperliter. Air laut daerah tropis mempunyai kadar garam sekitar 35 gram per liter. Alat yang digunakan untuk mengukur kadar garam adalah refraktometer.

Gambar 4.21m Refraktometer Sumber : Google

 Oksigen Aerator adalah alat untuk menyuplai oksigen yang berbentuk gelembung- gelembung (buble) yang masuk ke dalam air dengan selang kecil. Pada aquarium air tawar alat ini merupakan alat vital, tetapi pada aquarium air laut, aerator hanya digunakan pada saat listrik PLN mati.

Gambar 4.15 Aerator AC

Gambar 4.16 Aerator

Gambar 4.22 Aerator Sumber : Google

 Pencahayaan Pencahayaan untuk aquarium air laut sekurang-kurangnya harus memenuhi dua fungsi utama, yaitu pencahayaan

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

141

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

harus mampu melestarikan kehidupan dan

fungsi-fungsi

kehidupan penghuni aquarium, mulai dari pengaruh kalor yang dihasilkan oleh lampu dan efek warna lampu yang mengubah perilaku biota laut. pencahayaan

juga

harus

memberikan keindahan bagi aquarium sehingga memberikan kenikmatan bagi yang memandang.  Pompa air Keberadaan pompa air sangat dibutuhkan pada setiap aquarium,

tanpa

pompa

tersebut

maka

pemeliharaan

aquarium akan sia-sia. Pompa air dalam aquarium berfungsi sebagai “hati” dari sistem aquarium air laut. Pompa yang baik adalah pompa yang memenuhi syarat-syarat antara lain; konsumsi energi rendah namun kekuatan outputnya besar, selain

itu

mudah

diinstal

(dipasang

kembali)

setelah

dibersihkan. Kegunaan dari pompa meliputi tiga bagian antara lain :

b. Pompa sirkulasi / filter Pada aquarium yang berukuran kecil, perpaduan batu koral dan gerakan air oleh aerator sudah cukup menjaga kejernihan air dalam aquarium, tetapi tidak berlaku

untuk aquarium dengan ukuran yang lebih

besar. Pada aquarium dengan ukuran yang besar, ikan yang dipelihara cukup banyak, sehingga sisa makanan dan kotoran hasil buangan dari badan ikan pun banyak dan dapat menjadi racun. Oleh sebab itu, diperlukan alat penyaringan (filter). Pompa sirkulasi yang diperlukan yaitu pompa yang kuat karena merupakan sistem utama semua sistem filtrasi, dan berfungsi membawa air dari aquarium ke filter serta dikembalikan lagi ke dalam aquarium. Bahan yang digunakan untuk menyaring air terdiri atas dua macam, yaitu karbon aktif yang berwarna hitam dan serat filter

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

142

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

yang berwarna putih.

Gambar 4.23 Pompa Sirkulasi Sumber : Google

c. Pompa Arus Pompa

arus

digunakan

untuk

menciptakan

arus dalam air sehingga suplay oksigen ke dalam aquarium tetap terjaga. Adapun arus air diciptakan sesuai dengan kondisi alam lautan yaitu sebagai berikut. Air pada lapisan air laut mempunyai kerapatan (density) yang lebih rendah dibandingkan dengan lapisan yang ada dibawahnya, sehingga semakin kebawah terjadi penurunan kandungan oksigen terlarut. Dengan adanya arus, maka lapisan permukaan akan berpindah ke bawah dan lapisan bawah akan berpindah ke atas. Hal ini berlangsung terus sehingga kandungan

oksigen pada

berbagai lapisan akan sama. Pada

aquarium

tanpa arus

ikan

akan

banyak

berkumpul di permukaan karena hanya pada lapisan ini paling banyak mengandung oksigen. Posisi pompa pada aquarium akan mempengaruhi kuat lemahnya arus pada suatu daerah di dalam aquarium. Secara umum, debit pompa dan panjang arus tercantum pada tabel berikut :

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

143

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

DEBIT POMPA (liter/ jam)

PANJANG ARUS MAKSIMAL (m)

250

0,55

270

0,75

300

0,85

540

1,50

1000

1,75

1200

2,00

2000

3,00

2280

3,10

Tabel 4.6 Debit Pompa dan Arus Maksimal yang dapat Dicapai. Sumber : Eko Budi Kuncoro “Akuarium Air Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.

d. Pompa Protein Skimmer Telah dijelaskan sebelumnya kegunaan dari pompa protein skimmer yaitu untuk untuk

merombak materi

organik (protein) alga yang melayang bebas, dan sisasisa pakan. Penggunaan skimmer didasarkan pada filtrasi pada adanya sistem filtrasi, tingkat kepadatan organisme, 5.4.2 Terowongan “dunia bawah air’ (Under Water) a. Bentuk Bentuk terowongan dapat dilihat melalui tampak ataupun potongan bangunan. 1. Terowongan di darat :

Ikan tidak sesuai ukuran

ARIEF WAHYU sebenarnya, N H (5112411032) akibat bentuk kaca yang cekung

Masih memungkinkan melihat ikan dalam ukuran sebenarnya, melalui kaca tegak lurus

144

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Gambar 4.24 Potongan Terowongan di darat 2. Terowongan di pantai : entuk trowongan mengikuti prinsip pipa Sumber : Iwan Sutrisno, 1997 bulat, yang dapat saling meniadakan gaya-gaya desakan air. Sedangkan prinsip struktur penyangga yang dapat dipakai antara lain :

Gambar 4.25 Terowongan di pantai

Sumber : Iwan Sutrisno, 1997 b. Sirkulasi Sirkulasi terowongan dapat dilihat melalui denah bangunan. Adapun sirkulasi yang dapat terjadi antara lain:  Langsung

 Membelok

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

145

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

 Melingkar

Gambar 4.26 Sirkulasi Terowongan Sumber : Iwan Sutrisno, 1997

Gambar 4.26 Pembuatan Terowongan

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

146

Sumber : http://indonesian.alibaba.com/product-gs/indoor-acrylic-tunnel.html

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

147

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5.1 Aspek Fungsional 4.6.1 Analisa Sirkulasi Luar dan Dalam iii. Analisa Sirkulasi Luar Analisa sirkulasi ruang luar pada Oceanarium meliputi pergerakan pengunjung dan pengelola dalam mencapai bangunan.

Diagram 5.1 Sirkulasi Luar Sumber : Analisa Pribadi dan literatur

iv. Analisa Sirkulasi Dalam Sirkulasi Pengunjung Datang

Beli tiket

Hall

R.Pamer Aquarium Toilet

Touch Screen

Mushola

Kolam terbuka Kolam sentuh R.Audio Visual

Diagram 5.2 Sirkulasi Pengunjung Sumber : Analisa Pribadi dan literatur

Kantin

Pulang

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

R.Souvenir

148

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Sirkulasi Pengelola

R.Karyawan Dapur Loker Aquarium

Datang

Membersihkan area R.Pengelola

R.Karantina

Istirahat

Laboratorium

Gudang Toilet Mushola

Diagram 5.3 Sirkulasi Pengelola

Kantin

Pulang

Sumber : Analisa Pribadi dan literatur

4.6.2 Studi Kapasitas dan Besaran Ruang LUAS KEBUTUHAN RUANG

KAPASITAS

STANDAR LITERATUR

SUMBER

LITERATUR (m²)

R.Penerima

 Hall Lobby lounge

 Informasi  Loket  Toilet WC

4000 org

0,5 m²/org

NAD

2000

2 org

9 m²/org

HMC

18

4 org

14 m²/org

HMC

56

2000 P

1,2

SRG

40

2000 W

m²/60P/40W

Urinoir Wastafel

10%. 30org

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

60

0,6 m³/60 P

SRG

20

0,9 m²/40 W

SRG

45

0,6 m²/org

NAD

180

149

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

 R. Introduksi 753

 Sirkulasi 30% R.Peragaan

 R. Pengamatan

4000 org

 Sirkulasi

0,65-

AJM

0,9m²/org

2600 520

 Aquarium besar

6000

 Aquarium

250

sedang

 Aquarium kecil

50

Kolam Sentuh

 Kolam terbuka

SRG

50

 R. Duduk

50 org

0,74 m²/org

TSS

37

 R. Pengawas

2 org

4,8 m²/org

SRG

10

 Klm Penjajakan

100 m³

SRG

100

 Klm Pemulihan

150 m³

SRG

75

 Klm Pembibitan

150 m³

SRG

75

Karantina Ikan

 R. Pengawas

1 org

PAH

18

 R. Pegobatan

3 org

PAH

27

 Gudang

2 buah

SRG

20 315 94,5

 Sirkulasi 30% Ampliteater

 Hall

500 org

0,05 m²/org

PAH

25

 Informasi

2 org

4,8 m²/org

PAH

10

 Loket

4 org

4,8 m²/org

PAH

20

 Panggung

5 org

8,55 m²/org

TSS

42,5

0,74 m²/org

TSS

444

4,0 m²/org

PAH

25

19,6 m²/ekor

S

117,6

 R.duduk+Sirkula 500 org si 20%

 R.pelatih

5 org

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

150

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

 Kolam

6 ekor

Peragaan

19,6m²/ekor

S

117,6

8,55 m²/org

TSS

42,75

12 m²/org

PAH

24

0,7 m²/org

PAH

24

1,5 m²/org

PAH

14

1,5 m²/org

PAH

22,5

PPMU

20

0,05 m²/org

HMC

15

0,05 m²/org

HMC

10

 Kolam istirahat  Kolam penyimpanan

 Back stage  R.Kontrol suara  R.kontrol cahaya

 R.Istirahat  R.rias / ganti  Gudang alat  Toilet Pria Wanita

6 ekor 5 org 2 org 2 org 20 org 15 org 300 org 200 org

R. Audio visual

 Auditorium

250 org

1,5 m²/org

NAD

375

 R.Pengelola

1 org

10 m²/org

PPMU

10

 R. Proyektor

PPMU

60

 R. Koleksi

PPMU

10

 Gudang

PPMU

20 475 47,5

 Sirkulasi 10% Touch Sreens

 R. Permainan

10 org

2 m²/unit

SRG

20

 R. Menonton

20 org

0,74 m²/org

TSS

14,8 34,8

 Sirkulasi 20%

3,48

Pengelola

 R.Kepala bagian 1 org

10 m²/org

NAD

10

 R. Administrasi

2,25 m²/org

NAD

13,5

6 org

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

151

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

 R. TU

4 org

4 m²/org

NAD

16

 R.Keuangan

6 org

4 m²/org

NAD

24

 R. Mekanikal

2 org

4 m²/org

NAD

8

 R. Kontrol

2 org

4 m²/org

NAD

8

 R.Tamu

8 org

10

 R. Meeting

18 org

100

 R. HRD

3 org

4 m²/org

12

 R.kurator

2 org

4 m²/org

8

 Pos jaga

2 org

2,25 m²/org

5

 R. CCTV

2 org

2,25 m²/org

5

 R. Istirahat

30

 Pantry

6

 Toilet Pria Wanita

 Loker  Sirkulasi 20%

3 org

0,05 m²/org

HMD

0,15

2 org

0,05 m²/org

HMD

0,1

30 org

2 m²/org

60 63,15

Peputakaan

 R.Penerima  R. Penitipan brg  R. Katalog  R. buku  R. Baca

1 org

0,9 m²/org

TSS

90

100 org

0,06 m²/org

NAD

6

9 m²

AJM

6

5000 buku

162 buku/m²

TSS

30,86

100 org

1,875 m²/org

TSS

187,5

40 m²

PPMU

40

SRG

9

 R. Film & audio  R. Peminjaman & Fotocopy

372,3 74,4

 Sirkulasi 20% Lab Zoologi

 Kepala lab

1 org

10 m²/org

NAD

10

 R.Diskusi

10 org

1,62 m²/org

NAD

16,2

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

152

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

 Lab. Alat

1 unit

6,72 m²/org

SRG

6,72

 Lab. Basah

1 unit

44,8 m²/org

SRG

56

 Lab. Kering

1 unit

14,4 m²/org

SRG

18

 R. Koleksi

1 unit

60 m²

SRG

60

12 m²

SRG

12

 Gudang Alat

178,9

 Sirkulasi 20%

35,8

Lab Botani

 Kepala lab

1 org

10 m²/org

NAD

10

 R.Diskusi

10 org

1,62 m²/org

NAD

16,2

 Lab. Alat

1 unit

6,72 m²/org

SRG

6,72

 Lab. Basah

1 unit

44,8 m²/org

SRG

56

 Lab. Kering

1 unit

14,4 m²/org

SRG

18

 R. Koleksi

1 unit

60 m²

SRG

60

12 m²

SRG

12

 Gudang Alat

178,9 35,8

 Sirkulasi 20% Toko

10 buah

9m²/buah

SRG

90

 Hall

100 org

0,2 m²/org

EA

20

 Kasir

2 org

SRG

10

 R. Makan

100 org

1,3 m²/org

EA

130

 Dapur

100 org

0,54 m²/org

EA

54

 Gudang Basah

100 org

0,6 m²/org

EA

60

 Gudang kering

100 org

0,18 m²/org

EA

18

Pria

70 org

0,2 m²/org

TSS

14

Wanita

30 org

0,2 m²/org

TSS

6

Cinderamata Sirkulasi 30 % Cafetaria

 Toilet

 Sirkulasi 20%

312

Utilitas

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

153

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

 R. Monitor

2 org

18 m²/org

SRG

18

 R. Staf perawat 4org

4,8 m²/org

SRG

19,2

 R. Transfomator

SRG

128

 R. Panel

SRG

10

 R. Genset

SRG

18

 R. Pompa

SRG

30

TSS

56,4

TSS

169

gedung

air 250 m³

 Reservoir laut

 Tangki filtrasi

500 m³

TSS

41

 Tangki Bulanan

125 m³

TSS

21,2

 Tangki harian

65 m³

TSS

20

 Workshop

2 m³

SRG

200

SRG

64

 R. Isolasi

S

200

 R. Penempatan

S

150

 R. Pengobatan

S

80

 R. Filter

S

50

 R. Pembibitan

S

150

10 m²/org

 Services yard  Drop off Karantina

ikan baru

Jumlah Luas

17.953,03

Tabel 5.1 Besaran Ruang Sumber : Analisa Pribadi dan literatur

Keterangan: 

NAD

: Neufert Architects Data



TSS

: Time Saver Standards



PAH

: Planning Architecture Hand Book



AJM

: AJ Metric



PPMU : Pedoman Pembakuan Museum Umum Tingkat Propinsi

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

154

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN



HMC : Hotel, Motel and Condominium



EA

: Encyclopedia Architecture



SRG

: Studi Ruang Gerak



S

: Survey

PERHITUNGAN KEBUTUHAN PARKIR PENGUNJUNG 

Kapasitas

: 5000 orang



Jenis Kendaraan

: asumsi



Bus wisata

(30%) : 1.500 org

Mobil

(40%) : 2.000 org

Motor

(20%) : 1.000 org

Lain-lain

(10%) :

500 org

Standar : d) 1 bus = 40 orang, 43 m²/bus Jumlah bus = 1500 : 40 = 38 bus Luas = 25 x 43 m² = 1.634 m² e) 1 mobil = 4 orang, 25 m²/mobil Jumlah mobil = 2.000 : 4 = 500 mobil Luas = 500 x 25 m² = 12.500 m² f) 1 motor = 2 orang, 1,5 m²/motor Jumlah motor = 500 : 2= 250 motor Luas = 250 x 1,5 m² = 375 m²

PERHITUNGAN KEBUTUHAN PARKIR PENGELOLA 

`Jumlah karyawan = 90 orang



Asumsi :

Jumlah mobil = 25 mobil Luas = 25 x 25 m² = 625 m² Jumlah motor = 50 motor Luas = 50 x 1,5 m² = 75 m²

TOTAL KEBUTUHAN LUAS PARKIR

=(10.470 + 700 + 575 + 625 + 75)m² = 14.584 m²

Total kebtuhan lahan : 17.953,03+ 14.584 m² = 32.537,03 m²

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

155

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

5.2 Konsep Konstektual 5.2.1 Site terpilih

Gambar 5.1 Luasan dan batas site Sumber : Pribadi

Lokasi

: Jl. Taman Marina, Semarang

Tata Guna Lahan

: Wilayah BWK III

Lingkungan

: - Padat Penduduk - Area Pariwisata - Berdekatan dengan pantai

Batas Utara

: Lahan kosong dan Pantai

Selatan

: Perumahan

Timur

: Lahan kosong

Barat

: Convention Center Marina Semarang dan Taman Rekreasi

Kondisi Eksisting

: Lahan Kosong dan datar (Maret 2015)

Luas

: 73.205 m2

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

156

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

KDB

: 60% Luas Lahan

KDH

: 30% Sisa Luas Lahan

GSB

: 50% Lebar Jalan, 100 m dari garis pantai

5.2.2

Zoning Site

Gambar 5.2 Zoning Tapak Sumber : Ilustrasi Pribadi

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

157

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

5.3 Analisa Arsitektural Metafora adalah perumpamaan suatu hal dengan sesuatu yang lain. Dalam bidang arsitektur, metafora berarti mengumpamakan bangunan sebagai sesuatu yang lain. Cara menampilkan perumpamaan tersebut adalah dengan memindahkan sifat-sifat dari sesuatu yang lain itu ke dalam bangunan, sehingga akhirnya para pengamat dan pengguna arsitekturnya bisa mengandaikan arsitektur itu sebagai sesuatu yang lain.

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

158

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Diagram 5.3 Konsep metafora Sumber : Iiustrasi pribadi

5.4 Pendekatan Konsep Struktur 5.4.1

Struktur Kaki / Pondasi Mengunakan jenis pondasi dalam setempat yaitu Pile cap dengan panjang dan lebar yang telah ditentukan agar bangunan tetap aman dan Pondasi Lajur Batu Kali.

Gambar 5.4 : Konsep Struktur Pondasi Sumber : Analisa

.

5.4.2

Struktur Badan 1. Kolom bangunan menggunakan IWF atau tulangan besi ulir 2. Menggunakan bahan beton karena lebih mudah dibentuk menjadi apapun. 3. Menghubungkan Sloof, Kolom, dan Balok yang saling

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

159

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

mengikat satu kesatuan. 4. Untuk dinding bisa menggunakan ACP, atau bahan material lain dengan menggunakan frame yang dapat dibuat alurnya sendiri dengan tujuan memudahkan untuk memberikan bentuk peniruan. 5. Menggunakan struktur shell yang nantinyamenjadi cangkang untuk badan sekaligus atap bangunan.

Gambar 5.11 skedul kolom dan balok Sumber : Analisa

Gambar 5.12 ACP (Alumunium Composit Panel) Sumber : Google

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

160

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

5.4.3

Struktur Kepala / Atap Untuk tingkat kerumitan yang lebih tinggi, struktur yang paling cocok

adalah

struktur

cangkang

(shell).

Struktur

Cangkang/Shell Structure menurut R.Sutrisno (1983), adalah plat yang melengkung ke satu arah atau lebih yang tebalnya jauh lebih kecil daripada bentangannya. Gaya-gaya yang harus didukung dalam struktur cangkangdisalurkan merata melalui permukaan bidang sebagai gaya-gaya membran yang diserap oleh bentuk strukturnya.Dengan demikian tidak terdapat gaya lintang dan momen lentur.

Gambar 5.13 Struktur shell Sumber : Google

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

161

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

5.5 Aspek

Gambar 5.11 shell berdasarkan proses pembentukan : Google Sistem Utilitas Sumber Bangunan

5.3.1 Instalasi Elektrikal

PENERANGAN

TRAFO

AC AUTOMATIC SWITCH

MDP

SDP MACHINE

GENSET

STOP KONTAK CCTV SOUND SYSTEM Diagram 5.4 :Konsep Instalasi Penerangan Sumber : Analisa Pribadi

5.3.2 Instalasi Penerangan dan Stop Kontak Instalasi Penerangan untuk kebutuhan bangunan dan lingkungan sekitar bangunan dengan jenis lampu yang sesuai. Menggunakan jenis lampu khusus untuk perlakuan ruang khus agar lebih menarik.

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

162

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Diagram 5.5 Konsep Instalasi Penerangan Sumber : Analisa Pribadi

5.3.3 Sistem Penghawaan Menggunakan model AC Split dan AC Central, AC Split membutuhkan ruang untuk penempatan outdoor AC sedangakan AC Central membutuhkan space ruang di langit-langit untuk penempatan ducting dan AC Cassete serta harus ada Ruang AHU (Air Handling Unit).

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

163

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Diagram 5.6 : Konsep Instalasi AC Sumber : Analisa

5.3.4 Inslatasi CCTV

Diagram 5.8 Instalasi CCTV : Ilustrasi Pribadi 5.3.5 Instalasi SoundSumber System

Semua sistim audio-video dikontrol oleh suatu ruang control yang bertanggung jawab terhadap penayangan audio-video pada tiap titik ruangan yang telah ditentukan.

Diagram 5.7 : Konsep Instalasi Sound System Sumber : Analisa

5.3.6 Sistim Perlindungan Bahaya Kebakaran

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

164

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Untuk langkah pemadaman diperlukan perangkat sebagai berikut: • Sprinkler • Hydrant Box • Hydrant Pillar • Fire Extinguisher

Upaya penyelamatan dilakukan dengan penempatan: • Pintu darurat • Tangga darurat

Diagram 5.8 : Konsep Instalasi Pemadam Kebakaran Sumber : Analisa

5.3.7 Suplai air bersih bangunan Kebutuhan air bersih dapat diambil dari saluran air yang bersumber dari sumur artesis dan PDAM. Air dari sumur artesis dan PDAM akan digunakan untuk kebutuhan air minum, air pengisi kolam renang, air mandi, air pengisi alat pemadam kebakaran, kebutuhan

penyiraman

tanaman

pada

landscape,

dan

sebagainya.

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

165

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Dalam sistim distribusi air PDAM akan digunakan tangki penampung (ground resevoir) dengan menganut sistim up-feed system. Untuk ground reservoir, air yang ada di dalam dihubungkan dengan 2 macam pompa: pompa untuk menaikkan air keatas bangunan dan pompa khusus hydrant pillar yang hanya bekerja kala kran hydrant pillar dibuka saat terjadi bahaya kebakaran.

Diagram 5.9 : Konsep Instalasi Air Bersih Sumber : Ilmu Teknik Sipil.com

5.3.8 Sistem Penyediaan air laut Bangunan aquarium didukung oleh alat filtrasi untuk

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

166

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

menjernihkan air laut. Air untuk main tank (tangki utama) dan akuarium air laut lainnya diperoleh dari laut Semarang. Sistem filtrasi terdiri darii 2 macam (Konstruksi, 1994:55) ::  Penyaringan terhadap benda-benda padat digunakan jenis pressurize filter (filter bertekanan) dan sand filter (filter pasir)  Untuk mematikan zat-zat kimia yang tidak dikehendaki digunakan ozon Adapun proses penyediaan air laut adalah ;

Diagram 5.10 Sirkulasi penyediaan air laut Sumber : Iwan Sutrisno, 1997

Keterangan :  Salt water reservoir: bak penampungan air laut 

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

: unit pompa penggerak arus

167

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

 Pressurize filter

: alat penyaring bertekanan, untuk

menyaring lumpur. Alat ini berupa lempengan persegi panjang yang diletakan berhadap-hadapan secara egak lurus dan tetap, tetapi dapat digerakan ke depan serta ke belakang. Setiap plat disambung dan dipasang saringan sebagai penahan lumpur (Sugiharto, 1987 : 141)  Sand Filter

: alat penyaring pasir dengan sistem

pemutaran kembali air laut (Sugiharto, 1987:162)  Ozonasi

: sterilisasi zat alami air laut dengan penambahan

ozon  Aerasi

: penambahan oksigen ke dalam air laut dengan

memancarkan air, menjaga air laut agar tetap segar.

Air laut pressurise

Ka saringan pertama

Saringan pertama

Penjernihan pertama R1

K1

w K2

Saringan kedua

w

P2

P1

N

R2

K2. Saringan kedua

Penjernihan kedua Ke tangki persediaan / penyimpanan

Diagram 5.11 Sirkulasi penyaringan air laut Sumber : Iwan Sutrisno, 1997 Keterangan gambar : K1 : Air laut keluar dari saringan I K2 : Air laut yang keluar dari saringan II P1 : Pompa pembuangan dari saringan i P2 : Pompa pembuangan dari saringan II

R1 : Perputaran kembali limbah dari penjernihan I R2 : Perputaran kembali limbah dari penjernihan II W : Sumur pengumpul X : Klep pengontrol yang terapung

5.3.9 Pembuangan Limbah

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

168

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Sistim pembuangan limbah cair atau air kotor yang berasal dari WC, binatu, dapur dan lavatory akan langsung dibuang ke bak kontrol untuk menyaring material yang masih bersifat padatan (seperti: plastik, pembalut wanita dan sebagainya) untuk kemudian dialirkan ke dalam STS (Sewage Treatdment System) dengan bahan kimia yang bersifat menghancurkan dan mengencerkan limbah. Setelah melewati STS, limbah dianggap sudah layak untuk dibuang ke riol kawasan yang kemudian berlanjut ke riol kota karena dianggap sudah tidak banyak mengandung bahan kimiawi yang membahayakan lingkungan.

Diagram 5.12 : Konsep Instalasi Air Kotor dan Air Bekas Sumber : Analisa

5.6 Analisa Aquarium 5.4.3 Bahan Bangunan  Tahan terhadap air laut yang mengandung garam  Tidak mengganggu ekosistem laut  Khusus untuk aquarium menggnakkan bahan-bahan seperti frame logam, satiless steel, plastik, plexiglass, kaca, acrilic (Dwiponggo, 1976:6) 5.4.4 Bentuk, dimensi, dan konstruksi aquarium

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

169

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

- Bentuk Aquarium yang akan digunakan  Memanjang ke atas : kekurangannya tekanan air terhadap kaca akan lebih besar sehingga memerlukan kaca yang lebih tebal.  Lonjong/

silinder

:

kelebihannya

mudah

dibersihkan,

kekurangannya sama seperti bentuk bulat yaitu penipu penglihatan mata.  Diorama : akuarium ini dibuat di dalam tembok dan hanya dinikmati dari satu sisi saja. Pembuatannya lebih mahal dan membutuhkan perawatan yang rumit. Kelebihannya yaitu DIMENSIAQUARIUM(cm) Panjang

Lebar

TEBALACRYLIC MINIMAL(mm) Tinggi

menimbulkan kesan seolah sedang mengintip kehidupan bawah laut.  Kubus : pembuatannya lebih mudah.  Bentuk rumah-rumahan  Segienam : model ini biasanya diletakkan dengan menempel didinding. Bentuk ini dibuat untuk memenuhi tuntutan akuarium

yang

lebih

besar,

keinginan

menghadirkan

akuarium yang menyatu dengan rumahnya.

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

170

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

70

55

45

6

90

55

45

8

130

55

55

10

150

55

60

10

180

60

60

15

240

120

80

20

Tabel 5.3. Tabel ketebalan acrylic untuk aquarium air laut. Sumber : Eko Budi Kuncoro “ Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.

- Konstruksi Aquarium bahan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. BAHAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

KEKURANGAN

KELEBIHAN

171

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

ACRYLIC

Sulit

menjadi

konduktor, Lebih ringan, kuat, lebih

sehingga aquarium menjadi cerah bila terkena sinar, panas.

permukaan

lebih

licin

sehingga sulit ditumbuhi oleh lumut, dapat dipoles apabila lebih

terjadi lentur

mudah

goresan, sehingga

dibentuk

keinginan,

tidak

membutuhkan sambungan. Tabel 5.4 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic. Sumber : Eko Budi Kuncoro “Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.

5.4.5 Teknis Aquarium Keadaan di laut tropis dapat dikatakan selalu konstan, oleh sebab itu keadaan air dalam aquarium harus sedemikian juga. Suhu harus dijaga antara 25oC sampai 28oC, pH(derajat keasaman) sekitar 8,4, dan salinitas (kadar garam) dengan berat jenis sekitar 1,021. Derajat keasaman dan mutu air akan banyak berubah karena adanya interaksi para penghuni aquarium. Untuk itu Aquarium ini harus benar-benar diperhatikan demi menjaga kehidupan biota laut didalamnya dengan menggunakan Thermometer, Chiller, pH meter, Refraktometer,

Aerator,

dengan

penyesuaian

pencahayaan

aquarium yang disesuaikn dengan cahaya habitat aslinya.

5.4.6 Terowongan “dunia bawah air’ (Under Water) c. Bentuk

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

sesuai

172

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

Bentuk terowongan dapat dilihat melalui tampak ataupun potongan bangunan. 1. Terowongan di darat :

Ikan tidak sesuai ukuran Masih memungkinkan melihat sebenarnya, akibat bentuk ikan dalam Gambar 5.13 Potongan Terowongan di ukuran darat sebenarnya, kaca yang cekung Sumber : Iwan Sutrisno, melalui kaca 1997 tegak lurus

2. Terowongan di pantai : entuk trowongan mengikuti prinsip pipa bulat, yang dapat saling meniadakan gaya-gaya desakan air. Sedangkan prinsip struktur penyangga yang dapat dipakai antara lain :

Gambar 5.14 Terowongan di pantai Sumber : Iwan Sutrisno, 1997

d. Sirkulasi Sirkulasi terowongan dapat dilihat melalui denah bangunan. Adapun sirkulasi yang dapat terjadi antara lain:

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

173

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

 Langsung

 Membelok

 Melingkar

Gambar 5.15 Sirkulasi Terowongan Sumber : Iwan Sutrisno, 1997

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

174

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

175

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

DAFTAR PUSTAKA Sutrisno,

Iwan;

Seaworld

Indonesia

di Semarang,

Universitas

Khatolik

Soegijapranata, Semarang, 1997 Peraturan Daerah Tingkat II Semarang No.2, 1990 : 29 Peraturan Daerah Tingkat II Semarang No.2, 1990 : 67 http://id.wikipedia.org/wiki/Samudra. 14 April 2015. 22.05 WIB http://mulaidengankanan.blogspot.com/pengertian-laut. 14 April 2015. 22.45 WIB Kuncoro, Eko Budi; Akuarium Laut, Kanisius, Jakarta, 2004. BAB II DESKRIPSI PROYEK OCEANARIUM, Google, 15 April 2015. 00.12 WIB Ainsyah , Sinta Isfandiary; Lovina’s Aqua-Marine Life, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 2014 Setiyowati , Ernaning; Metaphor As The New Power Of Design , 2007 http://Presidents Medals Refracting History - Fort Perch Rock Oceanarium.htm http://Seaworld Indonesia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm http://O-Fish Ketebalan Kaca Akuarium.com .15 April 2015. 00.45 WIB http://Separate

oceanariums

_

Планета

Нептуна

-

строительство,

проектирование океанариумов.com. 15 April 2015. 00.48 WIB http://The Gulf Stream oceanarium _ Планета Нептуна - строительство, проектирование океанариумов.com. 15 April 2015. 00.51 WIB http://МОСАКВАРИУМ. Океанариум Копенгагена-Blue Planet Aquarium.com. 15 April 2015. 00.53 WIB http://BIG.com/ Bersama Menata Indonesia Yang Lebih Baik.15 April 2015. 00.56 WIB http://In Progress

Primorsky Aquarium _ OJSC Primorgrajdanproekt _

ArchDaily.com 1 Mei 2015. 11.03 WIB Lembaran Daerah Kota Semarang No.8 Tahun 2001 Seri E. 7 Mei 2015 Oktaria, R.Yhudis Armi; Oceanarium Di kawasan Pantai Marina Semarang, Universitas Diponegoro, Semarang, 2005 Anggeni, rikardus Grace Kriss; Akuarium Laut Di Yogyakarta, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 2010 Chrishand, Derindra Katlyn, Taman dan Aquarium di Tepi Laut, Universitas Khatolik Soegijapranata, Semarang, 2014

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

176

Perancangan Oceanarium di Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora PENDAHULUAN

http://Atap Teduh Lestari.com 15 Mei 2015. 01.56 WIB http://Material atap lengkung – Atap lengkung zincalume – Atap lengkung – Bahan atap lengkung – Atap Zincalume. 15 Mei 2015. 01.58 WIB http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/sistem-pengolahan-dan-pengadaanair_7027.html

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

177

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF