Akhlak Seorang Muslim Dalam Menuntut Ilmu.docx
May 13, 2019 | Author: pangeranrosid | Category: N/A
Short Description
Download Akhlak Seorang Muslim Dalam Menuntut Ilmu.docx...
Description
Kata Pengantar Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya saya mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas kelompok dalam kegiatan kegiatan PPSP S1 Keperawatan Keperawatan reguler sore. Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang telah berkembang selama empat belas abad lebih menyimpan banyak masalah yang perlu diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan pemikiran keagamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Dan kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dan kerja sama kelompok , sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Makalah ini disusun agar agar pembaca dapat memperluas memperluas ilmu tentang „Akhlak Menuntut Ilmu seorang muslim‟. Makalah ini di sajikan sesingkat dan serinci-rincinya serinci -rincinya agar pembaca lebih mudah memahami isi dari makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing PPSP dapat memberikan masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kelompok kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Jember, 16 September 2014
Penulis,
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Islam diturunkan sebagai rahmatan lil „alamin. Untuk itu, maka diutuslah Rasulullah SAW untuk memperbaiki manusia melalui pendidikan. Pendidikanlah yang mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi, yaitu orang-orang yang berilmu. Ilmu yang dipandu dengan keimanan inilah yang mampu melanjutkan warisan berharga berupa ketaqwaan kepada Allah SWT. Dengan pendidikan yang baik, tentu akhlak manusia pun juga akan lebih baik. Tapi kenyataan dalam hidup ini, banyak orang yang menggunakan akal dan kepintaraannya untuk maksiat. Banyak orang yang pintar dan berpendidikan justru akhlaknya lebih buruk dibanding dengan orang yang tak pernah sekolah. Hal itu terjadi karena ketidakseimbangannya ilmu dunia dan akhirat. Ilmu pengetahuan dunia rasanya kurang kalau belum dilengkapi dengan ilmu agama atau akhirat. Orang yang berpengetahuan luas tapi tidak tersentuh ilmu agama sama sekali, maka dia akan sangat mudah terkena bujuk rayu syaitan untuk merusak bumi, bahkan merusak sesama manusia dengan berbagai tindak kejahatan. Disinilah alasan mengapa ilmu agama sangat penting dan hendaknya diajarkan sejak kecil. Kalau bisa, ilmu agama ini lebih dulu diajarkan kepada anak sebelum anak tersebut menerima ilmu dunia. Kebodohan adalah salah satu faktor yang menghalangi masuknya cahaya Islam. Oleh karena itu, manusia membutuhkan terapi agar menjadi makhluk yang mulia dan dimuliakan oleh Allah SWT.
B .Tujuan 1.
Memberikan penjelasan tentang aklak dalam menuntut ilmu sebagai seorang muslim
2.
Memberikan penjelasan tentang metode yang baik dalam menuntu tilmu
3.
Memberikan penjelasan tentang adab dalam menuntut ilmu
4.
Memberikan deskripsi tentang orang yang akan memperoleh kemudahan dalam menuntut ilmu
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian A.Pengertian Akhlak
Secara etimologi akhlak adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku dan tabi‟at. Sinonim kta akhlak adalah budi pekerti, tata krama, sopan santun, moral dan etic.1 Sedangkan akhlak menurut istilah sebagaimana di ungkapkan oleh Imam Al-Ghazali adalah sebagai berikut : aklhlak adalah suatu bentuk (naluri asli) dalam jiwa seorang manusiayang dapat melahirkan suatu tindakan dan kelakuan dengan mudah dan sopan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Apabila naluri tersebut melahirkan suatu tindakan dan kelakuan yang baik dan terpuji menurut akal dan agama, maka disebut budi pekerti yang baik. Namun sebaliknya bila melahirkan tindakan dan kelakuan yang jahat maka disebut budi pekerti yang buruk. B. Pembagian Akhlak
Akhlak dibagi menjadi dua macam : 1. Akhlak Mamudah Akhlakul mahmudah adalah akhlak yang mulia atau terpuji. Akhlak yanh baik itu dilahirkan oleh sifat-sifat yang baik pula yaitu sesuai dengan ajaran Allah SWT dan rasil-rasulNya. A) Baik berarti sesuatu yang telah mencapai kesempurnaan. b) Baik berarti yang menimbulkan rasa keharuan dalam keputusan, kesenangan persesuaian, dst. c) Baik berarti sesuatu yang mempunyai mempunyai nilai kebenaran atau nilai yang diharapkan dan member keputusan.
d) Sesuatu yang dikatakan baik, bila ia mendatangkan rahmat, member perasaan senang atau bahagia, bila ia dihargai secara positif Jadi, akhlakul karimah berarti tingkah laku yang terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang kepada Allah. Akhlakul karimah dilahirkan berdasarkan sifat-
sifat yang terpuji. Orang yang memiliki akhlak terpuji ini dapat bergaul dengan masyarakat luas karena dapat melahirkan sifat saling tolong menolong dan menghargai sesamanya. Akhlak yang baik bukanlah semata-mata teori yang muluk-muluk, melainkan ahklak sebagai tindak tanduk manusia yang keluar dari hati. Akhlak yang baik merupakan sumber dari segala perbuatan yang sewajarnya. Misalnya : 1.Bertqwa kepada Allah SWT “Dan bertaqwalah kepada Ku, Ku, hai orang-orang orang-orang yang berakal” (QS Al-Baqarah : 197) Rasulullah juga telah bersabda yang mana artinya adalah sebagai ber ikut : “Bertqwalah kepada Allah dimana saja kamu berada dan d an ikutilah suatu keburukan dengan kebaikan, niscaya akan menghapuskannya dan bergaullah dengan sesma manusia dengan akhlak yang baik” (H.R Tirmidzi dari Abu Dzar dan Mu‟adz bin Jabal)
2. Berbuat baik kepada kedua orang tua. Rasulullah juga telah bersabda “Ridha Allah SWT itu terletak pada ridha kedua orang tua, dan murka Allah itu terletak pada murkanya kedua orang tua.(H.R tua. (H.R Tirmidzi dari Abdullah bin „Amr). 3. Suka Menolong Orang yang Lemah Allah SWT telah berfirman dalamsurat Al-Maidah : 2 yang yang mana artinya artinya adalah sebagai berikut “Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa. Dan jangan tolong menolong dalam dalam perbuatan dosa dan pelanggaran”. Rasulullah juga telah bersabda : “Dan Allah akan menolong hambaNya, selama hambaNya itu suka menolong saudaranya”. saudaranya”. (H.R Muslim dari Abu Hurairah) 2. Akhlakul Madzmumah Akhlakul madzmumah adalah akhlah tercela / akhlak yang tidak terpuji. Akhlakul madzmumah (tercela) ialah akhlak yang lahir dari sifat-sifat yang tidak sesuai dengan ajaran Allah SWT dan RasulNya. Akhalakmazmumahialahperangaiatautingkahlaku yang tercerminpadadirimanusia yang cenderungmelekatdalambentuk yang tidakmenyenangkan orang lain. Dalambeberapakamusdanensiklopediadihimpunpengertian Dalambeberapakamusdanensiklopediadihimpunpen gertian “buruk” sebagaiberikut:
a) Rusakatautudakbaik, jahat, tidakmenyenangkan, tidakelok, jelek. b) Perbuuatan yang tidaksopan, kurang ajar, jahat, tidakmenyenangkan. c) Segala yang tercela, lawanbaik, lawanpantas, lawanbagus, perbuatan yang bertentangandengannorma-normaatau agama, adatistiadat, danmasyarakat yang berlaku. Misalnya : a.
Musryik (menyekutukan Allah)
b. Pergaulan Bebas (zina) c.
Meminum Minuman Keras (narkoba)
d. DLL 3. Macam-Macam Akhlak Mahmudah dan Akhlak Mazmumah A. Macam-macam akhlak mahmudah a) Bersifat baik b) Bersifat benar Benar ialah memberitahukan (menyatakan) sesuatu yang sesuai dengan apa-apa Yang terjadi. c) Bersifat amanah Amanah ialah kesetiaan, ketulusan hati, kepercayaan atau kejujuran. d) Bersifat adil Sesuatu bias dikatakan adil apabila seseorang mengambilhaknya dengan cara yang Benar atau memerikan hak orang lain tanpa mengurangi haknya. e) Bersifat kasih saying Pada dasarnya sifat kasih sayang sa yang (ar-rahman) adalah fitrah yang dianugerahkan Allah kepada makhlukNya. Ruang lingkup ar-rahman dapat diutarakan dalam Beberapa tingkatan, yaitu: ü Kasih saying dalam lingkungan keluarga ü Kasih saying dalam lingkungan tetangga dan masyarakat ü Kasih saying dalam lingkungan bangsa ü Kasih saying dalam lingkungan keagamaan
f) Bersifat hormat Hormat (al-iqtishad) ialah mengguanakan segala sesuatu yang tersedia berupa harta benda, waktu, dan tenaga menurutukuran keperluan. Mengambil jalan tengah, tidak kurang dan tidak berlebihan. g) Bersifat berani
Berani bukanlah semata-mata berani berkelahi di medan laga, melainkan suatu sikap mental seseorang, dapat menguasai jiwanya dan berbuat menurut semestinya h) Bersifat kuat Kuat termasuk dalam rangkaian fadhilah akhlakul karimah yaitu kekuatan pribadi manusia yang meliputi kekuatan fisik dan jasmani, kekuatan jiwa dan akal. i) Bersifat malu Malu adalah malu terhadap Allah dan malu kepada dirinya sendiri apabila melanggar peraturan=peraturan Allah. j) Menjaga kesucian diri Menjaga kesucian diri adalah menjaga diri dari segala tuduhan, fitnah, dan perbuatan keji lainnya. Hal ini dapat dilakukan mulai dari memelihara hati (qalbu) untuk tidak membuat rencana dan angan-angan yang buruk. k) Menepati janji Janji ialah suatu ketetapan yang dibuat dan disepakati oleh seseorang untuk orang lain atau dirinya sendiri untuk dilaksanakan sesuatu ketetapannya. B. Macam-macam akhlak mazmumah a) Sifat dengki Dengki menurut bahasa (etmologi) berarti menaruh perasaan marah karena sesuatu yang amat sangat kepada kekurangan orng lain. b) Sifat iri hati Iri berarti merasa kurang senang melihat kelebihan orang lain, kurang senang melihat orang lain beruntung , cemburu dengan keberuntungan orang lain, tidak rela apabila orang lain mendapat nikmat dan kebahagiaan. c) Sifat angkuh
Sombong yaitu menganggap dirinya lebih dari orang lain sehingga ia berusaha menutupi dan tidak mau mengakui kekurangan dirinya, selalu merasa lebih besar, lebih kaya, lebih pintar, lebih dihormati, dan lebih beruntung dari yang lainnya. d) Sifat riya yaitu berbuat amal karena didasarkan ingin mendapat pujian dari orang lain, agar dipercayai orang lain, agar ia dicintai orang lain, karena ingin dilihat orang lain.
C. Menuntut Ilmu 1. Konsep ilmu
Islam menggalakkan setiap umat berusaha mendapatkan ilmu pengetahuan sama ada secara fomal atau tidak fomal. Setiap orang islam, lelaki atau perempuan wajib menuntut ilmu. Sabda rosulullah saw;
" Daripada Anas r.a. berkata Rasullah s.w.t. bersabda : Menuntut Ilmu adalah wajib keatas setiap orang islam". 2. jeni jeni s jeni s il mu
Ilmu fardu ain 1. 2. 3. 4.
Ilmu Asas Tauhid atau Aqidah. Ilmu Asas membaca Al Quran. Ilmu Fiqah Ilmu Akhlaq
Ilmu fardu kifayah 1.ilmu saint dan teknologi. 2.ilmu kejurawatan 3. ilmu astronomi 4. ilmu perdagangan
3. Adab menuntut ilmu
•
Bertanya kepada guru apabila tidak faham
•
Bertanya kepada guru apabila tidak faham.
•
Sentiasa menawarkan khidmat kepada guru.
•
Tidak membantah arahan dan nasihat guru.
•
Menumpukan perhatian ketika guru mengajar
•
Membuat kerja-kerja rumah dan latihan yang diberikan.
•
Mematuhi disiplin dan peraturan sekolah.
•
Bercakap sopan dengan guru.
•
Sentiasa berusaha dan berdoa memohon keja yaan.
4.Kepentingan 4.Kepentingan menuntut ilmu
•
Meningkatkan keyakinan tentang kewujudan dan kekuasaan Allah.
•
Dapat melaksanakan sesuatu ibadat dan amalan dengan cara yang betul.
•
Meningkatkan kecermerlangan diri, keluarga dan masyarakat.
•
Dapat mengetahui dan mengikuti perkembangan ilmu terkini.
•
Tidak mudah ditipu dan dipermainkan oleh orang lai n.
5.Tingkah laku yang yang tidak beradab ketika ketika menuntut ilmu ilmu
•
Tidak menghormati guru apabila bertemu.
•
Bermain ketika guru mengajar.
•
Bercakap dengan guru menggunakan bahasa kurang sopan.
•
Melanggar perintah dan arahan guru.
•
Ilmu yang dipelajari tidak diamalkan.
•
Melawan atau menyakiti hati guru dengan kata-kata atau perbuatan.
•
Berpakaian tidak kemas kode etik yang mendasar dalam menuntut ilmu diantaranya: 1. Ikhlas 2. Mengamalkan Ilmu dan Menjauhi Maksiat 3. Rendah Ahti 4. Menghormati Ulama dan Majelis-majelis Ilmu 5. Sabar dalam Menuntut Ilmu 6. Berlomba-lomba Mencari Ilmu 7. Jujur dan Amanah 8. Menyebarkan Ilmu serta Mengajarkannya 9. Zuhud terhadap dunia 10. Tamak terhadap Waktu dan Pandai Memanfaatkannya 11. Mudzkarah Ilmu karena kawatir lupa 12. Memilki Rasa Hormat dan Malu
13. Berteman dengan orang-orang Sholeh
Inilah beberapa kode etik yang seharusnya dipegang teguh oleh para penuntut ilmu agar ilmunya kelak mampu membersihkan jiwanya, meluruskan perilakunya dan memperoleh kedudukan tinggi d ihati masyarakat. .
Ahklak Muslim dalam menuntut ilmu
Allah swt Berfirman :dalah al quran:
"Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orangorang yang diberi ilmu (agama) beberapa derajat." (Al-Mujaadilah:11)
Di dalam Al Qur‟an diterangkan bahwa sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat orangorang yang beriman dan berilmu. Ilmu merupakan sarana utama menuju kebahagiaan abadi. Ilmu merupakan pondasi utama sebelum berkata-kata dan berbuat. Dengan ilmu, manusia dapat memiliki peradaban dan kebudayaan. Dengan ilmu, manusia dapat memperoleh kehidupan dunia, dan dengan ilmu pula, manusia menggapai kehidupan akhirat. Ada sebuah pepatah arab mengatakan :
“Uthlubu alal-‟ilma min al-mahdi al-mahdi ila al-llahdi” al-llahdi” artinya : tuntutlah ilmu dari buaiyan smapai keliang lahat.
Allah swt menganjurkan umatnya umatnya untuk menuntut ilmu karena ilmu itu memang sangatlah penting seperti yang difirmankan allah swt pada ayat diatas dengan ilmu derajat kita akan terangkat baik dimata allah atapun dimata manusia. Baik atau buruk nya sebuah ilmu bukan karena i8lmunya melainkan karena niat atau tujuan sipemilik ilmu, Ibarat pisau, tergantung siapa yang memilikinya. Jika pisau dimiliki oleh orang jahat, maka pisau itu bisa digunakan untuk membunuh, merampok atau mencuri. Tetapi jika dimiliki oleh orang baik, maka pisau itu bisa digunakan untuk memotong hewan qurban, mengiris bawang atau membelah ikan.
Di bawah ini merupakan metode yang baik dalam mencari/menuntut ilmu, agar ilmu yang kita miliki bermanfaat dan mendapat barokah dari Allah
1. Awali dengan niat yang benar, baik dan ikhlas. Niatkan bahwa mencari/menuntut ilmu hanya untuk mendapatkan ridho Allah. Allah. Niatkan bahwa ilmu yang dimiliki akan digunakan untuk kebaikan. 2. Selalu minta restu dan ridho orangtua. orangtua . 3. Berhati-hati dalam memilih ilmu. ilmu. Pelajarilah ilmu agama sebagai landasan hidup. Pelajarilah ilmu tentang aqidah, karena aqidah yang benar merupakan pondasi keimanan. Pelajarilah ilmu tentang akhlak, karena akhlak merupakan cermin dari suasana hati. I ngatlah... bahwa bahwa sesun gguhnya Ras Rasul ul lah SAW diu tus ke duni a untuk mempe memperr baiki akhl ak manusia .
Pelajarilah ilmu fiqh agar tata cara ibadah kita sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Pelajarilah ilmu-ilmu duniawi sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah dan berbuat kebaikan. 4. Belajar kepada guru yang guru yang terpercaya akan keilmuannya dan agamanya. Cara ini lebih cepat dan lebih meyakinkan daripada belajar tanpa guru. Dengan belajar kepada guru akan memungkinkan diskusi, tanya-jawab dan timbal-balik antara murid dan guru. 5. Belajar kepada alam. alam. Gunakanlah akal untuk memikirkan alam semesta ini dan kejadiankejadiannya, dalam rangka meneguhkan/menguatkan keyakinan kita terhadap kekuasaan dan keagunggan Allah. 6. Belajar dari pengalaman dan ujian hidup. hidup . Jika hidup dan kehidupan ini kita jalani dengan kesholehan hati, maka setiap pengalaman dan ujian/cobaan dapat kita jadikan pelajaran. Sabar dan rasa syukur kepada Allah merupakan dua aspek penting dalam mengambil atau memetik pelajaran dari pengalaman dan ujian hidup. Nah, jikalau sudah memiliki ilmu maka kita diwajibkan untuk mengamalkannya karena ini merupakan sebuah
syarat dari kesempurnaan kita dalam menuntut ilmu dan salah satu
amalan yang tidak terputus sampai kita mati adalah ilmu yang bermanfaat. Sebagai mana nabi kita Muhammad saw bersabda: :
"Apabila seorang keturunan Adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal: shadaqah jariyyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau seorang anak shalih yang mendo'akannya." (HR. Muslim )..
Beberapa hal yang dapat memperoleh kemudahan dalam menuntut ilmu: 1. taat beribadah, rajin bangun bangun malam untuk sholat tahajud dan tafakur. 2. tidak berbuat maksiat 3. memuliakan/menghormati guru (adab murid kepada guru)
4. memuliakan/menghormati sahabat (adab murid murid kepada kepada sesama murid) 5. memuliakan/menghormati kitab/buku (adab murid kepada pelajaran) 6. sering bergaul/berdiskusi dengan ulama (memuliakan ulama) 7. membiarkan diri lapar ketika sedang belajar (rajin berpuasa) a.Adab murid kepada guru
·
menghormati dan memuliakan guru dan keluarganya dengan tulus dan ikhlas
·
tunduk dan patuh terhadap semua perintah dan nasihat guru
·
jujur dan setia bersama guru
·
bersikap rendah hati, lembut dan santun kepada guru
·
hendaknya memaafkan guru ketika beliau melakukan suatu kesalahan
·
tidak menjelek-jelekan dan tidak memfitnah guru
·
tidak menghianati dan tidak menyakiti hati guru
·
berusaha melayani guru dengan sebaik-baiknya
·
selalu berusaha menyenangkan hati guru
·
memanggil guru dengan panggilan yang disukainya
·
berusaha menyukai apa yang disukai oleh guru
·
membiasakan diri memberikan hadiah kepada guru dan keluarganya sebagai tanda
penghormatan kepada mereka ·
tidak berjalan di depan guru ketika berjalan bersamanya
·
tidak terbahak-bahak di depan guru
·
tidak meninggikan suara ketika berbicara dengan guru
·
selalu duduk dalam sikap sopan
·
berusaha keras ( jihad ) dan tekad membuat kemajuan bersama guru
Keberhasilan dan kemudahan dalam proses menuntut ilmu terletak pada kelakuan baik (adab) si penuntut ilmu, terutama adab kepada guru. Sayyidina Ali rodhiallu‟anhu berkata, "aku ibarat budak dari orang yang mengajarkanku walaupun hanya satu huruf ". Perkataan Ali ini merupakan ungkapan bahwa begitu besar penghormatan beliau kepada guru. Khalifah Harun Ar Rasyid pernah mengirimkan putranya untuk belajar kepada syekh burhanuddin. Suatu saat, ketika khalifah berkunjung untuk menemui putranya yang sedang belajar, khalifah melihat putranya itu sedang menuangkan air wudhu untuk syekh. Lalu khalifah berkata kepada putranya, "Wahai anakku, kenapa engkau menggunakan tangan kananmu untuk menuangkan air sementara tangan kirimu kau biarkan diam. Gunakanlah kedua tanganmu, yang satu untuk menuangkan air dan yang satu lagi untuk membasuh kaki gurumu." Subhanallah... begitu tegas khalifah mendidik anaknya agar hormat kepada guru.
b. Adab murid kepada sesama murid
· ·
menghormati dan memuliakan sesama murid dengan tulus dan ikhlas
hendaknya memberikan nasehat kepada sesama murid dengan kerendahan hati dan bebas dari dari kesombongan ( amar ma‟ruf nahi munkar nahi munkar ) ·
selalu berbaik sangka kepada sesama murid dan tidak mencari-cari keburukan mereka
·
tidak menyakiti hati sesama murid
·
hendaknya menerima permintaan maaf sesama murid apabila mereka memintanya
·
selalu membantu sesama murid dalam suka maupun duka
·
bersikap rendah hati dan santun kepada sesama murid
·
tidak meminta menjadi pemimpin mereka, hanya menjadi sesama saudara dengan mereka
·
lapang dada dalam perbedaan pendapat yang mungkin terjadi di antara sesama murid
c.Adab murid kepada pelajaran
·
niat yang ikhlas karena Allah ketika memulai belajar
·
diniatkan bahwa belajar ( menuntut ilmu ) itu untuk menghilangkan kebodohan diri dan
orang lain di lingkungannya ·
menghormati dan memuliakan buku pelajaran ( kitab ) dengan tulus dan ikhlas
·
menjaga kebersihan dan kerapihan buku pelajaran ( kitab )
·
meletakkan buku pelajaran ( kitab ) di tempat yang baik dan terhormat
·
tekun dan kontinyu dalam memahami pelajaran ( ilmu )
·
membiasakan diri menghafal pelajaran dan menjaga hafalan
·
selalu menulis atau mencatat pelajaran ( ilmu ) yang diperoleh
·
meneliti sumber dan isi pelajaran ( ilmu ) yang ada dalam buku atau kitab
·
bersikap adil terhadap isi pelajaran ( ilmu ) yang ada dalam buku atau kitab
·
menjauhkan sifat malu yang berlebihan dalam proses memahami suatu pelajaran atau ilmu
Semoga ilmu yang kita miliki dapat bermanfaat, bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga bermanfaat untuk orang lain. Oleh karena itu, hendaknya kita berusaha untuk selalu berbuat baik, memperhatikan adab dan berakhlak mulia. Insya Allah.... ilmu yang kita miliki dapat menyelamatkan kita di kemudian hari. Maka dari itu amalkanlah ilmu kita agar pahala selalu mengalir kepada kita. Dan kami tutup makalah ini dengan sebuah pepatah arab : Ilmu tanpa amal/praktek bagaikan pohon yang tidak berbuah.
BAB III PENUTUP
A. Simpulan Akhlakul karimah adalah tingkah laku yang terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang kepada Allah. Di antaranya yaitu ikhlas, sabar, ist iqamah, dll. Akhalak mazmumah ialah perangai atau tingkah laku yang tercermin pada diri manusia yang cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan orang lain. Di antaranya yaitu sombong, iri hati, su‟udhon, su‟ udhon, dll.
B. Kritik dan Saran Demikian makalah yang dapat kami sampaikan. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kelompok kami dan semua kalangan. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kami mengharapkan kritik, saran dari pembaca guna pengembangan lebih lanjut makalah ini.
View more...
Comments