Afasia

July 26, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Afasia...

Description

 

BAB I PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Dalam berbahasa tercakup berbagai kemampuan yaitu, bicara spontan, komprehensi, menamai, repetisi ( mengulang), membaca dan menulis. Bahasa merupakan instrument dasar bagi komunikasi pada manusia dan merupakan da dasa sarr da dan n tula tulang ng pungg punggung ung ba bagi gi kemam kemampua puan n kogni kogniti tif. f. Bi Bila la te terd rdap apat at de defi fisi sitt pada pada si sist stem em  berbahasa, penilaian faktor kognitif seperti memori verbal. Interpretasi pepatah dan berhitung lisan menjadi sulit dan mungkin tidak dapat dilakukan. Kemampuan berkomunikasi dengan menggu men ggunaka nakan n bahasa bahasa sangat sangat pentin penting. g. Bila Bila terdapa terdapatt gangguan gangguan hal ini akan akan mengak mengakiba ibatka tkan n hambatan yang berarti bagi pasien. angguan anggua n berbahasa berbahasa tidak mudah di deteksi deteksi dengan pemeriksaan pemeriksaan yang tergesa!gesa. tergesa!gesa. "emeriksaan perlu meningkatkan pengetahuan menganai pola gangguan berbahasa.

BAB II PEMBAHASAN

A.  Definisi

#fasia merupakan gangguan berbahasa. Dalam hal ini pasien menunjukkan gangguan da dala lam m mempr memprod oduks uksii dan $ at atau au mema memaham hamii ba baha hasa sa.. Defe Defek k da dasa sarr pa pada da af afas asia ia ia iala lah h pada pada  pemrosesan bahasa tingkat integratif yang lebih tinggi. angguan artikulasi dan praksis mungkin ada sebagai gejala yang yang menyertai. #fasia adalah gangguan berbahasa akibat gangguan serebrovaskuler hemisfer dominan, trauma kepala, atau proses penyakit. %erdapat beberapa tipe afasia, biasanya digolongkan sesuai lokasi lesi. les i. &emua &emua penderi penderita ta afasia afasia memperl memperliha ihatka tkan n keterb keterbata atasan san dalam dalam pemaham pemahaman, an, mem membaca baca,, ekspresi verbal, dan menulis dalam derajat berbeda!beda.

B.  Etiologi

 

#fasia biasanya berarti hilangnya kemampuan berbahasa setelah kerusakan otak. Kata afas afasia ia pe perk rkem emban banga gan n (s (ser erin ing g dise disebu butt se sebag bagai ai disf disfas asia ia)) di digun gunaka akan n bi bila la an anak ak memp mempuny unyai ai keterlambatan spesifik dalam memperoleh kemampuan berbahasa. Dalam hal ini, perkembangan kemampuan berbahasa yang tidak sebanding dengan perkembangan kognitif umumnya. &trok, tumor di otak, cedera otak, demensi dan penyakit lainnya dapat mengakibatkan gangguan  berbahasa.   %abel #lgoritma Klasifikasi #fasia Kortika

Kelancaran

"emahaman

'engulang

(Komprehensi)

 

enis #fasia

(epetisi)

 

C.  Manifestasi Klinis

ejala dan ambaran klinik #fasia #fasia #fa sia global global.. #fasi #fasiaa global global ialah ialah bentuk bentuk afasia afasia yang yang paling paling berat. berat. Koadaan Koadaan ini ditandai oleh tidak adanya lagi bahasa spontan atau berkurang sekali dan menjadi beberapa patah kata yang diucapkan secara stereotip (itu!itu saja, berulang), misalnya * +iiya, iiya, iiya+, atau* +baaah, baaaah, baaaaah+ atau* +amaaang, amaaang, amaaang+. Komprehensi menghilang atau sangat terbatas, terbatas, misalnya hanya mengenal namanya saja atau satu atau dua patah kata. epetisi (mengulangi (meng ulangi)) juga sama berat gangguannya gangguannya seperti bicara spontan. 'embaca dan menulis menulis juga terganggu berat. #fasia global disebabkan oleh lesi luas yang merusak sebagian besar atau semua daerah bahasa. "enyebab lesi yang paling sering ialah oklusi arteri karotis interna atau arteri

 

serebri media pada pangkalnya. Kemungkinan pulih ialah

buruk. #fasia global hampir 

selalu disertai hemiparese atau hemiplegia yang menyebabkan invaliditas khronis yang yang parah. #fasia Broca. Bentuk afasia ini sering kita lihat di klinik dan ditandai oleh bicara yang tidak lancar, dan disartria, serta tampak melakukan upaya bila berbicara. "asien sering atau  paling banyak mengucapkan kata!benda dan kata!kerja. Bicaranya bergaya telegram atau tanpa tata!b tata!baha ahasa sa

(tanpa (tanpa

gramma grammar). r).

ontoh* ontoh*

+&aya... +&aya....se .sembu mbuh... h....ru .rumah mah.... ....kon kontro trol.. l....y ..ya..k a..kon.. on..tro trol.+ l.+

+"eriksa...lagi...makan... banyak..+ 'engulang (repetisi) dan membaca kuat!kuat sama terganggunya seperti berbicara spontan. spont an. "emahaman "emahaman auditif auditif dan pemahaman membaca tampaknya tampaknya tidak terganggu, terganggu, namun  pemahaman kalimat dengan tatabahasa yang kompleks sering terganggu (misalnya memahami kalimat* kalim at* +&eandainya +&eandainya anda berupaya untuk tidak gagal, bagaimana bagaimana rencana anda untuk maksud maksud ini+). iri klinik afasia Broca* •

 bicara tidak lancar 



tampak sulit memulai bicara



kalimatnya pendek (- kata atau kurang per kalimat)



 pengulangan (repetisi) buruk 



kemampuan menamai buruk 



Kesalahan parafasia



"ema emaha ham man

lumay umayaan

(namun

menga gallami

yang sintaktis kompleks) •

ramatika bahasa kurang, tidak kompleks



Irama kalimat dan irama bicara terganggu

kesulitan

memah emahaami

kalimat

 

'enam 'e namai ai (nam (namin ing) g) dapat dapat menun menunju jukka kkan n ja jaa aba ban n ya yang ng pa para rafa fasi sik. k. /e /esi si ya yang ng menye me nyebab babka kan n afas afasia ia Br Broc ocaa menc mencak akup up daera daerah h Br Brod odma mann nn 00 dan se seki kita tarn rnya ya.. /e /esi si ya yang ng mengakibatkan afasia Broca biasanya melibatkan operkulum frontal (area Brodmann 0- dan 00) da dan n mass massaa alba alba fron fronta tall dalam dalam (tida (tidak k meli melibat batka kan n ko kort rteks eks moto motori rik k ba baa ah h da dan n mass massaa al alba ba  paraventrikular tengah). &elain itu, ada pasien dengan lesi dikorteks peri!rolandik, terutama daerah Brodmann 01 ada pula yang terganggu di daerah peri!rolandik dengan kerusakan massa alba yang ekstensif. #da pakar yang menyatakan baha bila kerusakan terjadi hanya di area Broca di korteks, tanpa melibatkan jaringan di sekitarnya, maka tidak akan terjadi afasia. "enderita afasia afasia Broca Broca sering mengalami perubahan emosional. seperti seperti frustasi dan depresi. #pakah hal ini disebabkan oleh gangguan berbahasanya atau merupakan gejala yang menyertai lesi di lobus frontal kiri belum dapat dipastikan. "emuli "em ulihan han terhada terhadap p berbah berbahasa asa (progno (prognosis sis)) umumnya umumnya lebih lebih baik baik daripa daripada da afasia afasia global. Karena pemahaman relatif baik, pasien dapat lebih baik beradaptasi dengan keadaannya. #fasia 2ernicke. "ada kelainan ini pemahaman bahasa terganggu. Di klinik, pasien afasiaa 2ernicke afasi ernicke ditandai oleh ketidakmampu ketidakmampuan an memahami memahami bahasa lisan, dan bila ia menjaab menjaab iapun tidak mampu mengetahui apakah jaabannya salah. la tidak mampu memahami kata yahg diucapkannya, diucapk annya, dan tidak mampu mengetahui kata yang diucapkannya, diucapkannya, apakah benar atau salah. 'akaa terjadi 'ak terjadilah lah kalima kalimatt yang yang isi isinya nya kosong, kosong, berisi berisi parafa parafasia sia,, dan neologi neologisme sme.. 'isaln 'isalnya ya menjaab pertanyaan* Bagaimana keadaan ibu sekarang 3 "asien mungkin menjaab* +#nal saya lalu sana sakit tanding tak berabir+. "engulangan "engul angan (repetisi (repetisi)) terganggu terganggu berat. 'enamai 4naming) 4naming) umumnya umumnya parafasik. parafasik. 'embaca dan menulis juga terganggu berat.

ambaran klinik afasia 2ernicke* 2ernicke* •

Keluaran afasik yang lancar 



"anjang kalimat normal



#rtikulasi baik 

 



"rosodi baik 



#nomia (tidak dapat menamai)



"arafasia fonemik dan semantik 



Komprehensi auditif dan membaca buruk 



epetisi terganggu



'enulis lancar tapi isinya +kosong+ "enderita afasia jenis 2ernicke ada yang menderita hemiparese, ada pula yang tidak.

"enderita yang tanpa hemiparese, karena kelainannya hanya atau terutama pada berbahasa, yaitu  bicara yang kacau disertai banyak parafasia, dan neologisme, bisa!bisa disangka menderita  psikosis. /esii yang /es yang menyebab menyebabkan kan afasia afasia jenis jenis 2ernicke rnicke ter terlet letak ak di daerah daerah bahasa bahasa bagian bagian  posterior. &emakin berat defek dalam komprehensi auditif, semakin besar kemungkinan lesi menca me ncakup kup ba bagia gian n po post ster erio iorr dari dari giru giruss te temp mpor oral al su supe peri rior or.. Bi Bila la pemah pemaham aman an ka kata ta tu tung nggal gal terpelihara, namun kata kompleks terganggu, lesi cenderung mengenai daerah lobus parietal, ketimb ket imbang ang lobus lobus tempor temporal al superi superior or.. #fasi #fasiaa jenis jenis 2ernicke rnicke dapat dapat juga juga dij dijump umpai ai pada lesi lesi subkor sub korti tikal kal yang merusa merusak k ist isthmu hmuss tempor temporal al memblo memblokir kir signal signal aferen aferen inferi inferior or ke kortek kortekss temporal. "enderita "ender ita dengan defisit komprehensi yang berat, berat, pronosis pronosis penyembuhannya penyembuhannya buruk, alaupu al aupun n diberi diberikan kan terapi terapi bicara bicara yang yang intens intensif. if. #fasi #fasiaa konduks konduksi. i. Ini merupak merupakan an gangguan gangguan  berbahasa yang lancar (fluent) yang ditandai oleh gangguan yang berat pada repetisi, kesulitan dalam membaca kuat!kuat (namun pemahaman dalam membaca baik), gangguan dalam menulis,  parafasia yang jelas, namun umumnya pemahaman bahasa lisan terpelihara. #nomianya berat. %erpu %erputus tusnya nya hubunga hubungan n antara antara area area 2er ernic nicke ke dan Broca Broca diduga diduga menyebab menyebabkan kan manifestasi klinik kelainan ini. %erlibatnya girus supramarginal diimplikasikan pada beberapa  pasien. &ering lesi ada di massa alba subkortikal ! dalam di korteks parietal inferior, dan mengenai fasikulus arkuatus yang menghubungkan korteks temporal dan frontal.

 

#fasia transkortikal. #fasia transkortikal ditandai oleh repetisi bahasa lisan yang baik  (terpelihara), namun fungsi bahasa lainnya terganggu. #da pasien yang mengalami kesulitan dalam memproduksi bahasa, namun komprehensinya lumayan. #da pula pasien yang produksi bahasanya lancar, namun komprehensinya buruk. "asien "as ien dengan dengan afasia afasia motori motorik k transk transkort ortika ikall mampu mampu mengula mengulang ng (repet (repetisi isi), ), memaham memahamii dan memb me mbac aca, a, namun namun da dala lam m bicar bicaraa !s !spo pont ntan an te terb rbat atas as,, se sepe pert rtii pasie pasien n denga dengan n af afas asia ia Br Broc oca. a. &ebaliknya, pasien dengan afasia sensorik transkortikal dapat mengulang (repetisi) dengan baik, namun tidak memahami apa yang didengarnya didengarnya atau yang diulanginya diulanginya.. Bicara Bicara spontannya spontannya dan menama men amaii lancar lancar,, tetapi tetapi parafa parafasik sik sepert sepertii afasia afasia jenis jenis 2er ernic nicke. ke. &eseka &esekali li ada pasien pasien yang yang mende me nderi rita ta ko komb mbin inas asii da dari ri af afas asia ia tran transk skor orti tika kall moto motori rik k da dan n se sens nsor orik ik.. "a "asi sien en in inii mamp mampu u mengulangi kalimat yang panjang, juga dalam bahasa asing, dengan tepat. 'udah mencetuskan repeti rep etisi si pada pasien pasien ini, ini, dan mereka mereka cender cenderung ung menjad menjadii ekhola ekholalia lia (mengu (mengulang lang apa yang yang didengarnya). ambaran klinik afasia sensorik transkortikal* •

Keluaran (output) lancar (fluent)



"emahaman buruk 



epetisi baik 



5kholalia



Komprehensi auditif dan membaca terganggu



Defisit motorik dan sensorik jarang dijumpai



Didapatkan defisit lapangan pandang di sebelah kanan.

ambaran klinik afasia motorik transkortikal* •

Keluaran tidak lancar (non fluent)

 



"emahaman (komprehensi) baik 



epetisi baik 



Inisiasi ot$fpunerlambat



6ngkapan!ungkapan singkat



"arafasia semantik 



5kholalia

ambaran klinik afasia transkortikal campuran* •

%idak lancar (nonfluent)



Komprehensi buruk 



epetisi baik 



5kholalia mencolok 

#fasia transkortikal disebabkan oleh lesi yang luas, berupa infark berbentuk bulan sabit, di dalam 7ona perbatasan antara pembuluh darah serebral mayor (misalnya di lobus frontal antara daerah arteri serebri anterior dan media). #fasia transkortikal motorik terlihat pada lesi di  perbatasan anterior yang menyerupai huruf hu ruf  terbalik (gambar 8!9). /esi ini tidak mengenai atau tidak melibatkan korteks temporal superior dan frontal inferior (area :: dan 00 dan lingkungan sekitar) dan korteks peri sylvian parietal. Korteks peri sylvian yang utuh ini dibutuhkan untuk  kemampuan mengulang yang baik.

"enyebab yang paling sering dari afasia transkortikal ialah* •

#nok okssia

sekun und der

terha had dap

sirkulas asii

darah

yang

men enu urun un,,

sepe perrti

yang

 

dijumpai pada henti!jantung (cardiac arrest). •

;klusi atau stenosis berat arteri karotis.



#noksia oleh keracunan karbon monoksida.



Demensia. #fasia anomik. #da pasien afasia yang defek berbahasanya berupa kesulitan dalam

menemukan kata dan tidak mampu menamai benda yang dihadapkan kepadanya. Keadaan ini disebut sebagai afasia anomik, nominal atau amnestik. Berbicara spontan biasanya lancar dan kaya dengan gramatika, namun sering tertegun mencari kata dan terdapat parafasia mengenai nama objek.

ambaran klinik alasia anomik* •

Keluaran lancar 



Komprehensi baik 



epetisi baik 



angguan (defisit) dalam menemukan kata. Banyak tempat lesi di hemisfer dominan yang dapat menyebabkan afasia anomik,

dengan demikian nilai lokalisasi jenis afasia ini terbatas. #nomia dapat demikian ringannya sehingga hampir tidak terdeteksi pada percakapan biasa atau dapat pula demikian beratnya sehing seh ingga ga keluara keluaran n sponta spontan n tidak tidak lancar lancar dan isi isinya nya kosong kosong.. "rogno "rognosis sis untuk untuk penyemb penyembuha uhan n  bergantung kepada beratnya defek inisial. Karena output bahasa relatif terpelihara dan komprehensi lumayan utuh, pasien demikian dapat menyesuaikan diri dengan lebih baik daripada  jenis afasia lain yang lebih berat. #fasia dapat juga terjadi oleh lesi subkortikal, bukan oleh lesi kortikal saja. /esi di talamus, putamen!kaudatus, atau di kapsula interna, misalnya oleh perdarahan atau infark, dapat

 

menyebabkan afasia anomik. 'ekanisme terjadinya afasia dalam hal ini belum jelas, mungkin antara lain oleh berubahnya input ke serta fungsi korteks di sekitarnya.

  Beberapa bentuk afasia mayor  Bentuk 

Ekspres

Kompreen

Afasia 5kspresi

i %ak  %ak 

si !er"al elatif 

(Broca)

lancar 

terpelihara

eseptif

/ancar

%erganggu

#epetisi

%erg rgan angg ggu u

%erganggu

%erganggu

%erganggu

lancar  /ancar

si mem"a$a Bervariasi

%ergangg

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF