Adolf Hitler
February 6, 2017 | Author: rizki saputera | Category: N/A
Short Description
Download Adolf Hitler...
Description
VOLUME I Buku ini di susun ulang dari blog : http://rumahideku.wordpress.com/
Sekapur Sirih Dari Editor
Mein Kampf, adalah sebuah bukti manifestasi atas kedirian sebuah cita-cita manusia seorang bangsa Jerman kelahiran Austria, yang ditulis oleh Adolf Hitler. Buku Mein Kampf yang berjudul asli Mein Kampf zwei Bande in Einem Band Ungekurtze Ausgabe ini adalah sebuah buku yang terdiri atas dua volume yang dikemas dalam satu jilid. Mein Kampf adalah sebuah dokumen sejarah yang sangat berharga, penting dan cukup ‘subversif’ untuk dikaji ulang kembali tentang cita-cita berdiri tegaknya sebuah bangsa Ubermensch, yang kehadirannya begitu banyak menuai kontroversi dan debat kusir tak berkesudahan dalam perdebatannya tentang kompleksitas sebuah negara modern abad XX. Mengingat akan penting dan berharganya buku tersebut, kami dari penerbit independen Das Mutterland, merasa terpanggil untuk menerjemahkan sekaligus tergugah untuk menyebarluaskan dokumen tersebut sebagai tradisi intelektualisme dan human interest yang senantiasa menutut adanya kebaruan dan pembelajaran ulang atas hermeneutika sejarah. Ya, meskipun buku cetakan pertama ini kami terbitkan dalam jumlah terbatas. Sudah barang tentu kami berencana akan menerbitkan buku Mein Kampf volume II sebagai agenda kami setelah buku volume I ini beredar dan berada di tangan Anda. Di awal penerbitan kami ini, Mein Kampf volume I yang berjudul ‘Pembalasan’ ini sengaja kami hadirkan lebih awal bagi Anda para bookaholic yang ingin mengintip rumitnya fragmen dan epos sebuah bangsa ‘Arya’. Di dalam buku Mein Kampf versi asli tidak terdapat catatan kaki, bibliografi atau penjelasan-penjelasan ilmiah tentang suatu istilah atau namanama tokoh, namun pada buku Mein Kampf edisi terjemahan bahasa Indonesia ini kami sengaja membubuhi catatan kecil atau anotasi untuk menjelaskan secara singkat tentang nama-nama tokoh, tempat, peristiwa atau istilah yang masih ‘asing’ di telinga kita. Hal itu sangat penting dan sengaja kami lakukan agar memudahkan para pembaca kita untuk bisa mencerna dan memahami dalam konteks kapan, kenapa, bagaimana dan dimana Hitler menulis Mein Kampf. Proses penulisan Mein Kampf itu sendiri dilakukannya dengan cara mendiktekan endapan narasi pemikiran dan perasaan Hitler kepada Rudolf Hess, di dalam penjara Lamsberg Am Lech, pada tahun 1925. Dengan segala keterbatasan referensi dan ketatnya pengawasan sipir penjara pada saat itu, sangat logis apabila Hitler sangat kekurangan, bahkan nyaris tidak membawa serta bukubuku, bahan bacaan atau referensi ke dalam penjara yang selama penulisan bukunya itu sangat ia butuhkan. Jadi, Hitler hanya mengandalkan memori ingatannya saja ketika menuliskan pokok-pokok pikiran dan gagasannya sebagai hasil endapan bacaannya. Patut kita kagumi ihwal daya ingat dan ketelitiannya saat Hitler menuangkan gagasan-gagasan politik, kritik seni, intisari Marxisme maupun filsafat anti-Semitisme dengan tanpa dibekali referensi sedikitpun, atau ketika ia mesti merumuskan teori proyek partai Nazi demi masa depan dan bangsa Jerman yang sangat ia sanjung itu. Atau ketika pikirannya harus ditarik kembali ke belakang di saat ia menuturkan kisah-kisah masa lalunya: tentang keluarga, cita-cita dimasa kecil, cerita semasa sekolah di Realschule, kegetiran hidup sewaktu di Wina, pengalaman ketika memasuki resimen ketentaraan di Bayern, hingga hal-hal yang sudah menjadi ikon Adolf Hitler, yaitu kebencian rasialnya terhadap kaum Yahudi. Mein Kampf volume I | 2
Buku Mein Kampf jilid I ‘Pembalasan’ ini di awali dengan kisah romantisme yang lumrah terjadi pada seorang remaja pembangkang ketika sedang dalam proses pencarian jati diri, mesti berpolemik dengan pilihan-pilihan orang tua yang menuntut anaknya untuk memilih profesi ideal demi hidupnya di masa depan. Di masa-masa remajanya, Hitler sering bersitegang dengan ayahnya yang menginginkan agar Hitler menjadi seorang pegawai negeri, sementara Hitler lebih memilih bercita-cita menjadi seniman. Di hari-hari yang selalu penuh konflik itu, sosok ibunyalah yang selalu menengahi konflik dengan sikap yang penuh kelembutan, sampai-sampai sang ibu rela menyerahkan seluruh uang pensiun ayahnya untuk biaya Hitler agar dapat masuk Akademi Seni di Wina. Di kota Wina inilah realitas kehidupan yang pahit dan sulit di alami oleh Hitler berlangsung: hidup di rantau seorang diri, di tolak oleh Akademi Seni, tak punya pekerjaan dan bertahan hidup sebagai pelukis jalanan, ditambah dengan kondisi keuangannya yang semakin menipis dan menyedihkan membuat hidupnya semakin tak menentu. Sebuah realisme kehidupan yang rentan terhadap perubahan psikologis terjadi dalam dirinya. Dari awal hingga akhir setiap bab buku Mein Kampf jilid I ini, banyak menyimpan bahan perenungan yang lebih dalam ihwal perjalanan karir sang Fuhrer memang sangat menarik untuk ditelusuri lebih jauh lagi. Memang adalah sebuah kenyataan yang wajar ketika kita mengetahui sosok Adolf Hitler adalah sosok yang selalu diliputi impuls-impuls kekerasan, agresif, penghancur, brutal dan arogan. Seolah-olah Hitler tak memiliki kepekaan, perasaan, kepedulian dan sensitifitas kemanusiaan sama sekali terhadap nilai dan norma kehidupan, khususnya pasca pembantaian 5 juta kaum Yahudi dan 6 juta kaum ‘Christian subhumans’. Asumsi-asumsi tadi mungkin sedikit ada benarnya, namun ketika kita selesai membaca Mein Kampf ini saya yakin -tanpa bermaksud untuk berlebihan- semua asumsi-asumsi yang kita tuduhkan itu akan terjungkal. Pada jilid I Mein Kampf ini ternyata kita akan mendapati sisi-sisi human interest Hitler yang tidak melulu berisi hasutan-hasutan dan cerita-cerita pembantaian massal yang mendirikan bulu roma. Betapa tidak, Hitler ternyata memiliki kepedulian akan pentingnya menjaga kesehatan dan kekuatan tubuh, yaitu dengan menyarankan agar dibiasakan berolahraga sejak anak-anak. Iapun mengkampanyekan akan bahaya penyebaran penyakit sifilis, dan menyarankan agar pemuda-pemudi yang sudah cukup usia agar segera menikah demi menghindari penularan penyakit seksual. Betapa ia begitu peka terhadap berbagai kondisi sosial; bahaya pengangguran, kelaparan, perceraian rumah tangga, penyakit dan cacat tubuh, efek media yang tak mendidik terhadap anak-anak, jahatnya praktek korupsi dan kapitalisme, bahkan iapun tidak menyembunyikan perasaan iba dan halusnya sebagai seorang manusia ketika ia membagi dan memberikan remah-remah roti kepada tikustikus yang kelaparan di dalam barak, sewaktu Hitler menjadi prajurit di Flanders. Inilah realitas kontradiktif dan oposisi biner di dalam karakter dan perangai Adolf Hitler yang selalu tak tertebak itu: jahat/baik, penghancur/sensitif, bodoh/jenius, keras/lembut, cinta tanah air/meluluh lantakkan kebudayaan, arogan/penuh kepekaan, creator/destroyer, membela agama Tuhan/melakukan pembantaian atas nama Tuhan, dan lain-lain. Siapakah sebenarnya Adolf Hitler dibalik sosoknya yang eksentrik nan perlente itu? Memang membicarakan dan menelusuri sepak terjang Adolf Hitler adalah membicarakan tentang absurditas seorang manusia skizofrenia yang sangat kontradiktif satu sama lain, atau dengan meminjam istilah ungkapan Mein Kampf volume I | 3
Bambang Sugiharto didalam sebuah kata pengantar, “Ada kekerasan yang aneh bahkan di dalam kelembutannya, ada kelembutan yang ganjil bahkan di dalam kekejamannya”. Adalah “tugas berat” bagi saya selama melakukan proses editing naskah terjemahan buku penting ini. Di katakan tugas berat karena, pertama, saya harus menjaga otentitas isi Mein Kampf ini baik secara substansi maupun narasi, sebab buku ini di terjemahkan langsung dari bahasa Jerman yang secara struktur bahasa sangat berbeda dan asing dengan bahasa Inggris seperti pada sumber buku-buku terjemahan umum lainnya. Ketika saya sering menemukan adanya banyak kesulitan dan kerancuan dalam mengartikan makna suatu kalimat, kata atau paragraf, saya harus memeriksa dan mencocokkan keragu-raguan saya tersebut dengan mencari sampai dapat padanan kata atau struktur kalimat yang pas di buku Mein Kampf edisi bahasa Inggris yang sangat sulit dan langka saya temukan itu. Kedua, tugas berat saya yang lain adalah begaimana menjaga agar kualitas terjemahan ini enak di baca tanpa harus merubah atau terjebak dalam slogan dan propaganda di dalamnya. Di dalam buku ini saya sengaja membiarkan kata-kata asing yang masih banyak bertebaran atau baris-baris kalimat yang penuh nada keras, umpatan kasar, caci maki dan nuansa propaganda yang kental tentang pikiran politik Hitler dibiarkan apa adanya. Hal ini dilakukan agar pembaca sedang benar-benar membaca Adolf Hitler yang memang terkenal agresif itu. Membaca Mein Kampf tidaklah mudah karena ternyata ia memerlukan kedewasaan dan nalar yang cukup kritis serta antusiasme tinggi dalam memahami konteks sejarah secara global, dan buku Mein Kampf ini janganlah dianggap sebagai momok yang menakutkan, namun sebagai sebuah referensi tentang subjektifitas diri semata dari seorang politikus dan pemimpin yang memimpikan negara dan bangsanya untuk menjadi lebih baik. Menelusuri jejak ide-ide, pikiran dan tindakan Hitler yang tertulis di buku ini bagaikan memasuki jagat raya identitas yang begitu rumit dan kompleks dari seorang pemimpin kharismatik sebuah bangsa yang -setidaknya menurut sayasangat sulit didapatkan tandingannya dengan para pemimpin negara-negara modern lain. Di lihat dari kaca mata akademis dan intelektualisme Hitler, nyaris tak ada yang bisa dikagumi dan banggakan. Tetapi dibalik sosok dan kisah kehidupannya, ia begitu banyak menyimpan ironi sekaligus klise: seorang siswa miskin yang terpaksa putus sekolah, seorang tentara berpangkat rendah, seorang pelukis jalanan yang tidak sukses dan ambisi pribadinya untuk menjadi seniman yang berhasil hanyalah bentuk pelarian dan penolakan kerasnya semata agar tidak menjadi pegawai negeri seperti yang diidam-idamkan ayahnya, Alois Schicklgruber Hiedler. Kondisi-kondisi psikologis inilah yang menyebabkan Hitler menjadi seorang yang sangat temperamen, frustrasi, agresif dan kasar. Akan tetapi disisi yang lain, kita pun terpaksa tidak boleh mengabaikan potensi-potensi kejeniusan Adolf Hitler saat berpidato dengan tanpa teks, berorasi dan memberi motivasi kepada tentara dan simpatisan partai Nazi yang terpana dan takjub, yang sepertinya mustahil dilakukan oleh seorang intelektual sekalipun, dimana kebanyakan mereka lebih suka menenggelamkan diri di lautan buku dan aksara; atau para politisi yang hanya sibuk dalam eksistensi dan citra diri; atau para akademisi yang memilih berkutat dalam teori-teori. Inilah nilai plus dari diri seorang Adolf Hitler. Dengan gaya berpidatonya yang ekspresif, lantang, tegas dan lugas ketika menyampaikan pikiran dan tujuan politisnya dihadapan para pengikutnya, ia seolah sedang menyihir dan menghipnotis Mein Kampf volume I | 4
lautan manusia menjadi robot-robot yang patuh. Ini pula credit point yang mampu membedakan Hitler dibanding dengan negarawan-negarawan lain yang hanya berangan-angan tentang kepatuhan dan kebajikan warga negara (Civic virtue), tapi sebaliknya Hitler mampu membuatnya menjadi realitas dengan mengkonsolidasikan kemampuannya membuka pikiran dan perasaan bawah sadar manusia. Memang kita tidak bisa memungkiri catatan hitam sejarah bahwa Hitler telah melakukan impuls-impuls jahat, kekerasan, totaliter, reaksioner dan destruktif terhadap Yahudi atas nama peradaban Jermanisme, semangat cinta tanah air dan bangsa. Di dalam neutron pikirannya yang terpencil, Hitler menganggap bahwa seluruh kaum Yahudi adalah penjahat, penyebar penyakit , pembohong besar, penjilat, parasit yang mematikan dan prasangka-prasangka negatif lainnya. Pendek kata, kaum Yahudi adalah kaum dengan kualitas ras rendah yang harus dilenyapkan dari muka bumi! Sesuai dengan filsafat Nazi yang tidak hanya memimpikan sebuah negara Jerman, tetapi seluruh benua Eropa yang akan menjadi Judenrein – bebas dari kaum Yahudi. Disinilah letak absurditas pikiran Hitler, yang bersama partai Nazi-nya sebagai mesin hasrat (Desire machine) bagi mensukseskan ambisi-ambisi skizofrenik-nya. Betapa ia telah begitu khilaf, melupakan dan menyia-nyiakan kontribusi yang sangat tak ternilai harganya yang telah diberikan banyak figur dan tokoh-tokoh yang mengharumkan nama Jerman, tanah air tercinta tempat kelahiran Adolf Hitler itu. Entah kebetulan atau tidak, kebanyakan kontributorkontributor itu memiliki darah Yahudi, yang dimana sepanjang sejarahnya orangorang Yahudi ‘pilihan’ Jerman ikut membantu dan meluaskan pandangan sejarah dunia yang banyak melahirkan intelektual-intelektual garda depan, ilmuwanilmuwan nomor wahid, filsuf-filsuf jempolan, bahkan seniman-seniman dan sastrawan-sastrawan yang tak jarang diantara mereka banyak yang di anugerahi hadiah Nobel. Sebenarnya apa motivasi anti-Semitisme atau anti Yahudi Hitler ketika melakukan serangkaian pemusnahan kaum Yahudi itu? Apakah ada perbedaan substantif yang erat kaitannya antara anti-Semitisme dan anti Yahudi? Ataukah situasi politik, realitas sosial ekonomi dan kultural Jerman di era Hitler menawarkan satu penjelasan? Ada motivasi psikologis yang berlainan dibalik tindakan anti-Semitik dan anti Yahudi, sebagaimana halnya ada motivasi-motivasi yang berlainan dibalik pembunuhan terencana dan pembunuhan tak terencana. Menurut Max I. Dimont, ada empat kualitas yang membedakan anti-Semitisme dari kekerasan anti Yahudi. AntiSemitisme bersifat tidak logis, irasional dan berasal dari kekuatan-kekuatan bawah sadar. Pertama-tama, timbul prasangka yang kemudian diikuti justifikasi untuk merasionalkan perasaan itu. Sementara kekerasan anti Yahudi berasal dari motivasi-motivasi yang logis, rasional dan sadar. Pertama-tama timbul motivasi yang kemudian diikuti oleh tindakantindakan balas dendam. Kedua, anti-Semitisme di arahkan pada ‘ras Yahudi’ dan tidak mendapati apapun untuk dilakukan terhadap individu Yahudi, kesalahankesalahan ataupun kebaikan-kebaikannya. Kekerasan anti Yahudi diarahkan langsung kepada orang Yahudi sebagai individu dalam cara yang sama, dan untuk alasan yang sama-sama pula kekerasan itu diarahkan kepada individu-individu dari agama-agama dan nasionalitas-nasionalitas lain. Ketiga, anti-Semitisme dengan sengaja mencari-cari orang-orang Yahudi, dan hanya Mein Kampf volume I | 5
orang-orang Yahudi semata untuk sasarannya, tidak memasukan orang lain yang mungkin sama-sama mempunyai ‘kesalahan’ seperti yang dituduhkan terhadap orang Yahudi. Kekerasan anti Yahudi acapkali hanya merupakan faktor insidentil pada kekerasan umum yang dilakukan oleh si penyerang. Keempat, anti-Semitisme tidak mencari solusi, tidak mengulurkan ‘penebusan dosa’ kepada orang Yahudi dan tidak menawarkan alternatif karena menjadi Yahudi. Dalam kekerasan anti Yahudi, yang diarahkan secara khusus kepda kaum Yahudi obyeknya adalah mengkonversikan (memindahkan) mereka ke dalam agama si penyerang. Kaum anti-Semitisme membenci ide-ide ke-Yahudi-an, bukan individu Yahudi, karena ide ke-Yahudi-an adalah konsep yang ia benci, maka konversi orang Yahudi tidak bakal merubah apapun di dalam benak pikiran mereka. Jawaban dari pertanyaan kedua adalah bahwa Jerman bila dilihat dari perspektif kultural merupakan gabungan dari dua kekuatan pikiran dan perasaan yang satu sama lain saling kontradiktif, yaitu Jerman ala idealisme yang agung, berwawasan terbuka dan terdapat kemungkinan-kemungkinan yang tak terbatas terhadap prestasi-prestasi kemanusiaan. Ini adalah Jerman yang mengembangkan dan memelihara humanisme yang berkontradiksi dengan Jerman yang berwajah filsuffilsuf, militeris-militeris otoriter dan penghasutpenghasut yang berwawasan sempit. Situasi politik dan realitas sosial ekonomi Jerman di era Hitler adalah situasi dan realitas yang tak jelas bentuknya. Menurut Hannah Arendt, di dalam The Origin of Totalitarianism menyebut adanya déclassé atau golongan masyarakat ‘tak berkelas’ (declassed). Disebut demikian karena golongan ini telah kehilangan status kelas dan jaminan hidupnya yang terdahulu. Dikalangan kelompok declassed yang gelisah inilah ditemukan sebagian besar penganutpenganut anti-Semitisme modern yang potensial. Dan dari golongan inilah Hitler merekrut sebagian besar pengikutnya yang sangat pemarah dan bernafsu. Tatkala kekuatan-kekuatan relijius yang menggenggam masyarakat melemah, maka kekuatan-kekuatan psikologis yang mengendalikan permusuhanpermusuhan bawah sadar manusiapun juga melemah. Terjadilah kerawanan sosial yang menghantarkan ketidakamanan; kerawanan psikologis yang ikut menghantarkan kegelisahan. Kelompok sosial yang sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan ekonomi yang terjadi, kelompok tersebut menjadi sangat asing terhadap nilai-nilai dan simbolsimbol statusnya yang terdahulu. Karena ia merupakan kelompok yang sangat merasa tidak aman di dalam masyarakat modern, maka ia juga yang paling merasa gelisah. Dalam rangka meredakan, meneduhkan, mengurangi perasaan-perasaan yang menakutkan, ketidakamanan dan kegelisahan, para declassed tersebut mencari pemimpin-pemimpin yang akan merestorasi prestise dan jaminan mereka yang telah hilang, dan suatu filsafat serta ‘agama’ baru yang akan meredakan sekaligus menyejukkan kegelisahan-kegelisahan mereka. Proses bermula ketika golongan declassed mendengar pidato-pidato caci maki dari para politikus-politikus anti-Yahudi, dan perasaan anti Yahudi mereka sendiri semakin banyak mendapatkan aspek-aspek yang menggelisahkan. Mereka yang merasakan pentingnya akan anti-Semitisme juga merasa gelisah perihal antiSemitisme itu sendiri. Dibalik kekerasan slogan-slogan anti-Semitik mereka ada tersembunyi suatu kegelisahan lain, yakni alasan-alasan mereka untuk membenci kaum Yahudi ternyata tidak terealisasi sedikitpun, malahan sesuatu terjadi pada Mein Kampf volume I | 6
mereka sendiri. Hanya jika mereka memiliki pemimpin-pemimpin yang dapat menenangkan kekhawatiran mereka, adalah pemimpinpemimpin yang dapat membuat gejolak perasaan kebencian ini menjadi lebih ‘sopan’. Harapan mereka terkabul, ketika golongan declassed diberi sebuah ‘agama ras’ yang ideasional dan pas oleh tiga orang teoritikus akhir abad XIX yang selalu memuji kebajikan golongan declassed, sehingga mereka akan menjadi produkproduk superior. Anti-Semitisme kemudian diberi ‘pupuk’ ilmiah oleh tiga buku yang memiliki bobot mentransformasikan kegelisahan yang meledak-ledak menjadi kebencian yang lebih sopan. Ketiga teoritikus ras ini adalah Count Arthur de Gobineau, dari Perancis dengan bukunya The Quality of Human Races (1853); Friedrich Nietzsche, seorang Jerman dengan bukunya Beyond Good and Evil; dan Houston Stewart Chamberlain, seorang Inggris dengan bukunya Foundations of the Ninteenth Century (1899). Ketiga tokoh dan karya-karyanya itulah yang menjadi bibel dan nabi-nabi sekuler kaum Nazi, yang ditingkahi suatu realitas yang mengerikan dan absurd oleh 15 juta serdadu Jerman! Dalam ruang atmosfer kegelisahan para declassed, yang ditambah dengan buruknya situasi inflasi akibat kekalahan Perang Dunia I, hadirlah seorang Jendral purnawirawan Erich von Ludendorff dan seorang prajurit berpangkat rendah mantan pelukis jalanan yang tak berhasil, Adolf Hitler melakukan pagelaran dengan apa yang dikenal sebagai Munich Beer Hall Putsch. Sebuah kudeta di tahun 1923 yang berakhir dengan kegagalan. Ludendorff dibebaskan, sementara Hitler di ganjar lima tahun penjara namun ia hanya menjalaninya kurang dari setahun. Pada tahun 1929, Adolf Hitler bersama Herman Goering, Rudolf Hess, Ernst Rohm, Ludendorff dan Himmler mendirikan Nationalsozialistische Deutch Arbeiterpartei (NSDAP) atau yang lebih dikenal dengan akronim Nazi, adalah satu-satunya partai legal di Jerman. Selama lima tahun pertama rezim Nazi, sedikitnya ada terdapat lima pentas yang di gelar oleh Nazi -atas perintah Adolf Hitler tentu saja- dimana tiaptiap pentas terdapat satu momentum kekerasan yang khusus ditujukan kepada kaum Yahudi. Pentas pertama, bermula ketika Nazi naik ke tampuk kekuasaan tahun 1933 dengan melakukan perampasan dan penjarahan toko-toko milik Yahudi, pemukulanpemukulan dan pemboikotan-pemboikotan terhadap bisnis Yahudi. Pentas kedua, pada tahun 1935 diberlakukannya undang-undang anti Yahudi atau Nuremberg Laws yang berisi pencabutan hak-hak suara bagi semua orang yang di anggap memiliki ‘darah Yahudi’. Pentas ketiga, bermula pada tahun 1939 dengan melakukan serangkaian penangkapan-penangkapan massal terhadap 20.000 orang Yahudi termasuk anak-anak dan wanita, serta dilakukannya berbagai penganiayaan fisik yang pertama di kamp-kamp konsentrasi. Pentas keempat, pada tahun 1940 dengan mendeportasi semua orang Yahudi Jerman dan Austria ke dalam ghetto-ghetto yang dikreasikan secara khusus di Polandia, dimana mereka dibiarkan mati karena penyakit dan kelaparan. Dan pentas kelima atau ‘solusi akhir’, yaitu pada tahun 1941 adalah perubahan status kamp-kamp konsentrasi yang bukan hanya sekedar tempat penawanan, akan tetapi menjadi tempat pemusnahan dan pembantaian massal. Solusi akhir ini bukan hanya membantai kaum Yahudi di Eropa, tetapi melakukan praktek perbudakan terhadap ‘Christian sub humans’ seperti orang-orang Rusia, Polandia, Rumania, Hungaria dan Yugoslavia. Pembunuhan-pembunuhan dan perbudakan atas mereka itu dilakukan oleh satuan-satuan tugas khusus Nazi yang dikenal sebagai Einsatzgruppen. Mein Kampf volume I | 7
Tak pelak lagi, semua peristiwa dan tindak tanduk Hitler dan Nazi sebagai mesin hasratnya membuat perasaan kita menggelegak dan mengepalkan tinju. Betapa tidak, Jerman sebagai sebuah negara adiluhung dan tempat inovatorinovator kebudayaan barat yang banyak melahirkan kreator-kreator musikjenius sekelas Beethoven, Brahms, Wagner, Chopin, Schubert, Verdi; seniman-seniman raksasa se-mashyur Van Gogh, Gaugin, Goya, Delacroix, Renoir; para gembong ide-ide cemerlang sedahsyat Marx, Hegel, Nietzsche, Schopenhauer, Einstein, Freud, Spencer, Darwin; serta sastrawan-sastrawan brilian sehebat Goethe, Fichte, Schiller, Balzac ternyata harus memiliki catatan kelam hanya karena terdapat penyimpangan dan prasangka-prasangka subjektif yang tak bisa dimengerti secara akal sehat, dimana Hitler sebagai kreator kehancuran yang bersamaan dengan luluh lantak tanah kelahirannya sendiri itu sebenarnya pernah begitu mengagumi, mempelajari, mendalami, terinspirasi dan bahkan diantaranya mengidolakan tokoh-tokoh tersebut. Inilah realitas sejarah Jerman dengan maju mundur dan jatuh bangunnya sebuah peradaban yang selalu menyertainya, senantiasa menyimpan diakroni kesederhanaan di dalam kompleksitasnya, sekaligus memberikan enigma kompleksitas di dalam kesederhanaannnya. Tak ayal, Jerman merupakan sebuah negeri yang menyimpan ragam misteri peradaban yang revolusioner, indah, megah, elok sekaligus romantik itu adalah sebuah bangsa unhistoris yang diperankan oleh banyak pentas kejadian-kejadian, sekaligus sebuah bangsa historis yang tak terhitung memerankan banyak adegan-adegan peristiwa. Sekali lagi, Jerman adalah sebuah negara yang didirikan di atas tonggak-tonggak dan puing-puing kehebohan universal dalam percaturan sejarah dunia. Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, selamat berpolemik dan selamat membaca. Aufwiedersehen! Bandung, 24 November 2005 Andrias Mutterland
Mein Kampf volume I | 8
LATAR A. Sekilas mengenai Mein Kampf Ketika Perang Dunia II usai, meninggalkan Eropa yang tercabik-cabik perang, puluhan juta mayat sipil dan tentara serta kamar-kamar gas kamp konsentrasi tempat pembantaian massal, sebuah pertanyaan tercetus, dari mana asal mula semua ini?. Semuanya bermula dari Hitler dan pemikiran politik serta kebenciannya yang amat sangat pada Yahudi, Marxisme dan elemen asing di Jerman dituangkan dalam buku berjudul Mein Kampf. Mein Kampf(Perjuanganku) adalah sebuah buku yang didiktekan oleh Adolf Hitler. Jilid pertama diberi judul Eine Abrechnung (Pembalasan) diterbitkan tanggal 18 Juli 1925; Jilid ke dua Die nationalsozialistische Bewegung (Pergerakan nasionalis sosialis) diterbitkan tahun 1926. Yang ada di tangan anda adalah jilid pertama, jilid kedua sedang dalam proses penerjemahan. Pada awalnya judulnya bukanlah Mein Kampf namun, Viereinhalb Jahre gegen Lüge, Dummheit und Feigheit (Empat setengah tahun melawan Kebohongan, Kebodohan dan Kepengecutan). Empat setengah tahun tersebut adalah masa Perang Dunia ke I dimana Jerman menderita kekalahan. Kalau anda membayangkan Hitler duduk di belakang mesin tik dan mengetikkan buku ini (atau bahkan melakukan koreksi sendiri) maka anda salah besar karena yang dilakukan Hitler adalah mendiktekan doktrinnya secara lisan pada sekretarisnya yang juga bertindak sebagai editor, Rudolf Hess. Hitler bukanlah penulis ataupun seseorang dengan latar belakang ilmiah maka gaya bercerita Hitler aneh,mengambang dan unik, penuh dengan pengungkapan filosofis dan spiritual lengkap dengan kesalahan tata bahasa. Buku ini termasuk sulit untuk dibaca tapi membacanya membuat pembaca tahu ide-ide apa yang mendasari kekejaman Perang Dunia ke II. Membaca buku ini seperti mendengarkan penuturan lisan Hitler mengenai masa mudanya, masa-masa awal partai Nazi, rencana masa depan bagi Jerman dan ide mengenai politik dan ras. Ide Hitler yang terkenal adalah ide soal anti semit, pembatasan logisnya dengan obsesi (contohnya, klaim bahwa bahasa Esperanto adalah bagian dari rencana Yahudi), juga argumennya mengenai ide nasionalis Jerman lama yaitu melebar ke timur; kebutuhan untuk mendapatkan Lebensraum (ruang tinggal) ke arah Eropa timur, khususnya Rusia karena ras Arya lebih superior daripada ras Slav yang tinggal di Eropa Timur dan Russia. Hitler menulis mengenai pengalamannya sebagai tentara dan memuji kepahlawanan Jerman dalam perang tersebut. Jerman tak hanya berhasil menahan Perancis dan Inggris di front barat namun bertempur pula dengan musuh di selatan dan timur dan sebelum pemogokan 1918 yang diinspirasi oleh kaum Marxis, mampu menjadi negara yang kuat. Hitler menganalisa kegunaan propaganda antara kedua sisi dan menyimpulkan bahwa sekutu mampu mempengaruhi moral bangsa Jerman. Inggris dianggap sukses menggambarkan bangsa Jerman sebagai kaum ‘Hun’ yang barbar sedangkan tentara Jerman mempunyai gambaran bahwa orang Inggris adalah Mein Kampf volume I | 9
orang-orang yang lemah. Hitler paham manfaat propaganda dan bagaimana propaganda itu dapat digunakan sebagai instrumen pengatur pikiran. ‘AntiSemitisme’ diasumsikan oleh Nazi sebagai tiga ras yang membentuk umat manusia yang menentukan interaksi manusia antara budaya dan kelompok agama. Penemu budaya adalah ras Arya yang mistis. Semua budaya bahkan agama semuanya berasal dari ras Arya walau Hitler tak pernah memberikan penjelasan akan hal itu. Penjaga kebudayaan adalah mereka yang mendapatkan kebudayaan dari ras Arya tapi mereka malah menjadi mandeg karena ras Arya bercampur dengan jenis ras yang lebih rendah. Penjaga kebudayaan yang jelas disebut Hitler adalah bangsa Jepang. Bangsa Yahudi disebut dalam buku ini sebagai parasit, pembohong, kotor, licik, lihai, cerdas, tak memiliki kebudayaan sejati, tukang bonceng, belatung, perantara, penghisap darah abadi, menjijikan, jahat, monster, asing, pengacau, haus darah, tamak, penghancur kemanusiaan Arya dan akhirnya musuh abadi kemanusiaan Arya. Hitler mengkritik bangsa Yahudi menggunakan agama sebagai taktik untuk menjaga ras mereka. Mein Kampf memperjelas rasisme Hitler yang membagi manusia menurut keturunan, Hitler berpendapat bahwa Ras Arya Jerman dengan rambut pirang dan mata biru ada paling atas (Hitler sendiri ber-rambut coklat dan bermata biru) dan level bawah diisi oleh Yahudi, Polandia, Rusia, Ceko dan Gipsi. Hitler kemudian berpendapat bahwa Yahudi bersekongkol untuk menjaga kemurnian ras mereka sendiri serta pertarungan budaya, ras dan politik selama ini hanyalah antara Arya dan Yahudi. Ide persekongkolan mengenai kompetisi dominasi dunia antara Yahudi dan Arya menjadi kepercayaan yang menyebar di Jerman selama zaman Nazi bahkan diajarkan di sekolah-sekolah pada anak-anak. Kebencian Hitler pada kaum Yahudi yang menjadi dasar filsafat politiknya berasal dari Darwinisme khususnya pendapat ‘Yang kuat yang bertahan’ juga dari proses seleksi alam dimana ras yang lebih baik berhak atas kesempatan hidup yang lebik baik. Seperti kebanyakan autobiografi, kebanyakan materi diubah atau direkayasa sesuka hati oleh Hitler sendiri agar image dirinya terlihat bagus. Sebagai contoh Hitler mengaku menjadi anggota Partai Buruh Jerman dengan nomor anggota 7 padahal bukti yang kemudian ditemukan menunjukan bahwa Hitler mendapatkan nomor anggota 555. Hitler sengaja berbohong untuk menunjukan bahwa dia adalah salah satu pengikut setia Partai Buruh Jerman. Popularitas buku Sebelum Hitler naik ke tampuk kekuasaan buku tersebut hanya terjual sedikit. Walau NSDAP (Nazi) mengklaim bahwa bukunya laku keras, dokumen-dokumen yang keluar setelah perang dunia ke dua membuktikan sebaliknya. Beberapa sejarawan bahkan berpendapat bahwa jika buku tersebut dibaca secara luas mungkin dapat memperingatkan masyarakat dunia bahwa bahaya akan tercipta oleh Hitler pada benua Eropa dan Holocaust (pembantaian Yahudi) yang menyusul kemudian. Terjemahan bahasa Inggris telah ada sebelum Perang Dunia ke 2. Walau begitu penerbit yang menerjemahkan ke bahasa Inggris telah menyensor bagian yang berhubungan dengan militerisme dan anti Yahudi. Setelah Hitler berkuasa buku tersebut menjadi populer dan menjadi kitab suci pengikut Nazi. Bulan Januari 1933 sebanyak 287.000 Eksemplar dengan harga 12 Mein Kampf volume I | 10
Reichs Mark terjual. Dari Februari 1933 sampai 31 Desember 1933 1,5 Juta kopi terjual. Setiap pasangan yang hendak menikah pada saat itu harus memiliki satu kopi buku ini secara gratis. Penjualan Mein Kampf memberikan Hitler royalti jutaan Reichs Mark; walau begitu banyak yang membelinya tak pernah membacanya dan hanya membelinya untuk menunjukan kesetiaan pada Hitler agar tidak diawasi atau dicurigai. Sampai akhir perang, 10 juta kopi telah terjual di Jerman sendiri. Sesudah tahun 1945 buku ini terlarang di Jerman sampai sekarang. Edisi ini, mengingat ketebalan hasil terjemahannya dibagi dalam dua buku, buku ini untuk Jilid pertama dan buku kedua untuk Jilid kedua yang akan terbit dalam waktu terpisah. Edisi aslinya menyatukan kedua Jilid ini dalam satu buku. B. Biografi singkat Hitler Adolf Hitler dilahirkan tanggal 20 April 1889 di Braunau am Inn, Austria, kota kecil 90 km barat kota Linz di provinsi Oberösterreich, Austria, tidak jauh dari perbatasan Jerman. Hitler merupakan anak ke empat dari ayahnya Alois Hitler (1837–1903), seorang pegawai bea cukai dan Klara Pölzl, sepupu dan istri ke tiga Alois. Dari ke enam anak ini hanya Adolf dan Paula yang mencapai usia dewasa. Dari istri ke duanya Alois memilik anak bernama Alois Junior dan Angela. Alois Hitler adalah anak di luar nikah, sampai berusia 40 tahun masih memakai nama keluarga ibunya Schicklgruber. Tahun 1876 Alois menggunakan nama ayah tirinya Johann Georg Hiedler setelah mengunjungi pendeta yang menguruskan pencatatan kelahiran dan menyatakan bahwa Georg adalah ayahnya. Ejaannya mungkin dirubah oleh juru tulis. Musuh politik Hitler menuduh bahwa nama aslinya bukanlah Hitler melainkan Schicklgruber. Karena pekerjaan ayah Hitler, maka keluarga mereka sering berpindah dari Braunau ke Passau, Lambach, Leonding lalu ke Linz. Adolf muda merupakan murid yang cerdas di sekolahnya, namun di kelas enam (1900/01) tahun pertama sekolah tingginya (Realschule) di Linz, dia gagal total dan harus mengulang. Gurunya menyebut dia ‘tak berminat untuk berusaha’. Hitler lalu memberontak terhadap ayahnya yang ingin menjadikannya seorang pegawai negeri, Adolf ingin menjadi pelukis. Hitler menganggap dirinya seniman yang tidak dipahami. Setelah ayah Hitler meninggal tanggal 3 Januari 1903 pada usia 65 tahun, sekolahnya tak maju-maju dan pada usia enambelas tahun Hitler keluar dari sekolahnya tanpa pernah lulus. Masa muda di Wina dan München. Dari tahun 1905 Hitler hidup dengan gaya Bohemian dari uang pensiun ayahnya dan dukungan ibunya. Setelah ditolak dua kali untuk memasuki Akademi Seni di Wina (1907 dan 1908) karena “kurang bakat”, dimana alasan ini menyakiti hatinya, Hitler tak mencari kerja lain. Hitler kemudian dianggap mampu menjadi arsitek karena mampu menggambar gedung-gedung. Pada tanggal 21 Desember 1907 ibunya, Klara meninggal karena kanker payudara. Di Wina Hitler bekerja sebagai pelukis mengkopi gambar dari kartu Mein Kampf volume I | 11
pos dan menjual gambarnya pada pedagang dan turis (ada bukti bahwa Hitler telah memproduksi 2000 lukisan sebelum Perang Dunia I). Di Wina-lah Hitler mulai membenci Yahudi dimana sikap seperti itu umum di kalangan rakyat Austria pada saat itu. Wina memiliki komunitas Yahudi yang besar termasuk Yahudi Ortodoks dari Eropa Timur. Hitler terpengaruh oleh tulisan-tulisan pseudosains dari ideologi rasial anti Yahudi Lanz von Liebenfels dan polemik dari politisi seperti Karl Lueger, walikota Wina dan Georg Ritter von Schönerer, Führer (pemimpin) alldeutschen Bewegung (Pergerakan Pan-Jerman). Hitler mempercayai kehebatan ras Arya yang menjadi dasar pandangan politiknya. Hitler mengklaim bahwa Yahudi adalah musuh bangsa Arya dan bertanggung jawab atas masalah ekonomi Jerman. Namun menurut teman dekatnya, August Kubizek, Hitler lebih tertarik pada opera Richard Wagner daripada politik. Setelah ditolak untuk ke dua kalinya oleh Akademi Seni, Hitler mulai kehabisan uang. Tahun 1909 dia berlindung di tempat tunawisma dan tahun 1910 tinggal di tempat buruh miskin. Berkembangnya sifat anti Yahudi Hitler diragukan pada masa ini karena seorang pemilik rumah bernama Hanisch yang Yahudi membantu menjual lukisan kartuposnya. Bulan Mei 1913 Hitler mendapatkan sedikit warisan ayahnya dan pindah ke München. Dalam Mein Kampf dia menyatakan bahwa dia sangat merindukan untuk tinggal di sebuah kota Jerman. Di München Hitler semakin tertarik dengan tulisantulisan rasis Houston Stewart Chamberlain. Pindah ke München membantunya juga lari dari wajib militer Austria dan ditangkap oleh tentara Austria. Setelah tes kesehatan dimana tingginya hanya 173 cm, pendek untuk ukuran Eropa, Hitler dianggap tak cocok berdinas dan diperbolehkan kembali ke München. Namun bulan Agustus 1914 ketika Jerman memasuki Perang Dunia ke I Hitler mendaftar di ketentaraan Bayern. Perang Dunia Pertama Hitler bertugas di Perancis dan Belgia pada resimen cadangan infantri Bayern ke 16 sebagai pengirim pesan dimana dia sangat rentan akan tembakan musuh. Hitler juga menggambar kartun dan gambar bagi koran tentara. Dua kali Hitler diberi medali atas kehormatannya bulan Desember 1915 dengan salib besi kelas dua dan bulan Agustus 1918 Salib besi kelas satu, suatu penghargaan yang jarang diberikan pada kopral. Bulan Oktober 1916 di Perancis Utara Hitler terluka dan awal Maret 1917 kembali lagi ke garis depan. Hitler dianggap sebagai tentara yang patuh namun tak populer diantara rekanrekannya sendiri karena terlalu patuh. “Hormati yang diatas, jangan bersengketa dengan siapapun dan menurut tanpa banyak tanya”, ketika ditanya dalam pengadilan atas Beer Hall Putsch tahun 1924. Tanggal 15 Oktober 1918 sebelum perang berakhir Hitler masuk rumah sakit karena matanya terserang gas beracun. Penelitian terbaru menunjukan bahwa kebutaan sementara yang dialami Hitler adalah reaksi histeris atas kalahnya Jerman.
Mein Kampf volume I | 12
Hitler dirawat oleh psikiater militer yang melaporkan bahwa ‘Kopral ini tak cocok memerintah orang’ dan ‘psikotik berbahaya’. Komandannya pada saat itu mengatakan bahwa dia tak akan mempromosikan orang histeris ini. Selama perang Hitler menjadi patriot Jerman walau baru menjadi warga negara Jerman tahun 1932. Hitler tekejut akan kekalahan Jerman dalam Perang Dunia ke I dimana sebagian besar rakyat Jerman sulit juga mempercayainya. Layaknya banyak nasionalis Jerman lainnya Hitler menyalahkan politisi sipil (seringkali Hitler sebut dengan pengkhianat bulan November-November Verbrecher) atas kekalahan ini. Perjanjian Versailles dianggap sangat memalukan bagi Jerman, hal inilah yang dianggap banyak sejarawan sebagai faktor yang menyebabkan bangkitnya Hitler. Asal mula partai Nazi Setelah perang usai Hitler tetap berada di Angkatan Bersenjata dan terlibat dalam penumpasan revolusi sosial. Hitler mengambil kursus ‘pemikiran nasional’ oleh Departemen Pendidikan dan Propaganda di grup Reichswehr Bayern, Markas ke 4 di bawah pimpinan Kapten Mayr. Tujuan kelompok ini adalah untuk mencari kambing hitam atas kekalahan perang. Kambing hitamnya adalah ‘Yahudi Internasional’, komunis dan politisi yang terkait dengannya. Atas kecerdasan dan kemampuan oratornya bulan Juli 1919 Hitler ditunjuk menjadi V-Mann (Verbindungsmann, mata-mata polisi) dari ‘komando pencerahan’ oleh Reichswehr, yang bertujuan mempengaruhi tentara yang satu pemikiran dan menyusup partai nasionalis kecil, Partai Buruh Jerman (Deutsche Arbeiter Partai). Tanggal 12 September Hitler menghadiri pertemuan partai dan mendengarkan ceramah berjudul ‘Bagaimana menghancurkan kapitalisme ?’. Di akhir pidato seorang pendengar membuat marah Hitler dan Hitler berpidato mengenai kesatuan Jerman. Hal ini memikat para pendiri partai yang ingin menggunakan bakat pidatonya yang mulai muncul. September 1919 Hitler menjadi anggota Partai. Disini Hitler bertemu dengan Dietrich Eckart, seorang anti Yahudi dan pendiri partai. Hitler berhenti menjadi tentara tahun 1920 dan mulai sibuk dalam partai dan merubah nama partainya menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei, NSDAP atau dikenal dengan akronim Nazi. Bakat pidato dan persuasif Hitler berkembang. Pidato jalanannya yang menyerang Yahudi, sosialis, liberal, kapitalis dan komunis mulai mendapat banyak pendukung. Pengikut pertama termasuk Rudolf Hess, Hermann Göring, dan Ernst Röhm, kepala organisasi paramiliter Nazi, SA (Sturm Abteilung). Pengikut lainnya adalah Jendral Ludendorff. Hitler menggunakan Ludendorff untuk melakukan kudeta di München dalam kudeta yang bernama ‘Beer Hall Putsch’ pada tanggal 8 November 1923 yang bertujuan menggulingkan pemerintahan Bayern. Latar belakang dan kejadian Beer Hall Putsch. Beer Hall Putsch terjadi pada hari Kamis tanggal 8 November 1923 ketika ketua partai Nazi, Adolf Hitler dan Jendral Erich Ludendorff, serta beberapa pemimpin lainnya mencoba untuk mengkudeta pemerintahan di München, Bayern. Namun latarnya dapat dirunut sampai awal tahun 1923 ketika Perancis menyerbu Jerman Mein Kampf volume I | 13
menduduki distrik Ruhr dan mengambil beberapa kota di Rheinland. Walau diprotes negara-negara lain Perancis tak bergeming malah berusaha mempengaruhi penduduk didaerah pendudukannya dengan propaganda anti Jerman dan pemisahan Rhein menjadi negara Rhenania. Jerman tentu tak dapat membela diri dari serangan ini karena militernya lumpuh. Propaganda Perancis begitu intens dengan sokongan dana melimpah, para penghasut pun dibayar. Pada waktu yang sama gerakan yang mirip muncul di Bayern agar memisahkan diri dari Jerman dan mendirikan negara monarki Katolik di bawah kekuasaan Perancis. Propaganda di Rheinland semakin intens bahkan beberapa politisi Jerman sampai berpendapat bahwa jika Rheinland berpisah maka Jerman bisa tawar menawar soal biaya ganti rugi akibat perjanjian Versailles. Di Bayern arahnya lebih jauh, jika Bayern berpisah maka akan bergabung dengan Jerman Austria Katolik di bawah raja monarki Habsburg. Sehingga sebuah blok Katolik akan muncul dari Rheinland sampai Bayern dan Lembah sungai Donau (Danube) dimana semuanya di bawah hegemoni Perancis. Diplomasi Perancis memang mengarahkan untuk memecah belah Jerman. Kehancuran Jerman ketika perang usai menurut pandangan Hitler, disalahkan kepada pemerintahan pusat yang berkhianat. Pada bulan September Hitler memerintahkan 15.000 pasukan serbunya (SA) dan mengumumkan bahwa tanggal 23 September 1923 dia akan mengedakan pertemuan besar-besaran di 14 tempat. Hal ini membuat Perdana Menteri Bayern Eugen Ritter von Knilling mengumumkan keadaan darurat dan menunjuk Gustav von Kahr sebagai komisaris Polisi Bayern, Kolonel Polisi Bayern Hans von Seisser, dan Jendral Angkatan Bersenjata Otto von Lossow sebagai diktator atau disebut triumvirat untuk menjaga tata tertib. Hitler dengan pemimpin lainnya mencari ketiga orang tersebut dan mencoba meyakinkan mereka agar maju ke Berlin dan mengambil kekuasaan. Sebelum triumvirat ada, Hitler bahkan menelpon Von Kahr setiap hari untuk membujuknya. Von Kahr ingin mengembalikan monarki dan Hitler ingin menjadi diktator. Keduanya sulit mencapai titik temu. Putsch Akhirnya Hitler yang merasa tak cocok dengan Von Kahr mulai memimpin kudeta sendiri. Hitler berencana menduduki München sebagai dasar untuk menggoyang pemerintahan Republik Weimar di Berlin. Istilah Beer Hall sendiri merupakan kedai besar yang banyak terdapat di kotakota di selatan Jerman dimana ratusan orang berkumpul malam hari untuk minum bir dan menyanyi. Tempat ini juga bisa dijadikan tempat pertemuan politis. Salah satu Beer Hall yang terbesar di München adalah Bürgerbräu Keller dimana kudeta ini dimulai. Kemudian Hitler bersama sepasukan SA maju menuju Bürgerbräu Keller, sebuah kedai bir di München dimana Von Kahr akan berpidato di depan 3000 orang. Dalam kegelapan malam, 600 anggota SA mengepung Beer Hall dan sebuah senapan mesin diarahkan ke pintu depan kedai. Adolf Hitler, yang berjalan bersama Hermann Göring, Alfred Rosenberg, Rudolf Heß, dan Ulrich Graf menyerbu ruangan pada pukul 20:30 malam dan menembakan tembakan ke langit-langit sambil berteriak; “Revolusi nasional telah pecah! Ruangan ini berisi enam ratus orang. Tak ada yang boleh pergi. Pemerintah Bayern dan pemerintah pusat di Berlin telah digulingkan. Mein Kampf volume I | 14
Pemerintahan baru akan terbentuk. Barak Reichswehr (tentara) dan polisi telah diduduki. Semuanya telah mendukung swastika.” Dengan todongan senjata,Hitler memaksa von Kahr, von Seisser, dan von Lossow, untuk masuk ke sebuah ruangan dan memaksa mereka mendukung rencananya untuk maju ke Berlin atau mereka akan di tembak. Hitler kira akan mendapat persetujuan dengan cepat. Ketika hal itu tak terjadi, Hitler mulai memohon dan merengek pada tahanannya. Ketika penyanderaan, waktu diisi dengan pidato dan tak ada seorang pun yang diperbolehkan pergi dan rombongan Hitler mengambil Perdana Menteri von Knilling dan kabinetnya sebagai sandera. Sementara itu dua orang diminta menjemput Laksamana Ludendorff yang prestasinya pada Perang Dunia I digunakan Nazi untuk meningkatkan gengsi. Ludendorff muncul pukul 20:40 lalu Hitler menelepon Ernst Röhm, yang menunggu dengan serombongan pasukan SA di Löwenbräukeller, Beer Hall yang lain lalu memerintahkannya untuk mengambil alih gedung penting di kota. Pada saat bersamaan pula yang lain memobilisasi mahasiswa untuk menguasai bangunan lainnya. Seketikanya tiba, Ludendorff didesak memasuki ruangan untuk membantu Hitler mendesak ketiga sandera untuk menuruti kemauannya. Tekanan semakin meningkat dan ketiga orang tersebut akhirnya menyerah. Mereka masuk ke ruangan , berpidato, lalu semua orang boleh keluar. Sebuah kesalahan taktis dibuat oleh Hitler, dia meninggalkan Bürgerbräu Keller untuk mengendalikan krisis di tempat lain. Pukul 22:30 Ludendorff melepaskan Von Kahr serta sandera lainnya. Malam itu menjadi sebuah kebingungan ketika pegawai pemerintahan, angkatan bersenjata dan polisi bingung menentukan kemana harus menurut. Sekelompok Kampfbund mulai bergerak untuk mempersenjatai diri dan menguasai gedunggedung. Pukul tiga pagi korban kudeta mulai jatuh ketika garnisun lokal Reichswehr melihat anak buah Röhm keluar dari Beer Hall. Mereka disergap ketika menuju barak Reichswehr. Lalu seluruh perwira Reichswehr menyalakan alarm bagi seluruh garnisun dan memanggil bala bantuan. Kemudian sebuah daftar orang-orang Yahudi yang terkenal muncul dan SA diharuskan menangkap mereka. Tindakan teror dan vandalisme dilakukan kepada Yahudi. Beberapa di tangkap dan yang lainnya kabur. Beberapa staf kedutaan asing di tahan di ruangan hotel mereka atau di rumah. Subuh, Hitler memerintahkan balaikota München dikuasai. Lalu Hitler mengirimkan kurir kepada ketua Kampfbund, Max Neunzert, untuk meminta bantuan Pangeran Rupprecht dari Bayern untuk menjadi mediator antara von Kahr dan para penggagas kudeta. Neunzert gagal. Pagi tanggal 9 kudeta ternyata tak seperti yang diharapkan dan Hitler putus asa. Mereka tak tahu harus apa dan ingin menyerah. Pada saat inilah Ludendorff berteriak, “Wir marschieren!” (Kita berbaris!) lalu anak buah Röhm bersama dengan Hitler (2000 orang) berbaris tanpa arah yang jelas. Kemudian Ludendorff Mein Kampf volume I | 15
mengarahkan mereka ke kementrian pertahanan Bayern. Namun di Odeonsplatz di depan Feldherrenhalle, mereka berhadapan dengan kekuatan 100 tentara yang memblok jalan di bawah perintah Letnan Polisi senior Baron Michael von Godin. Kedua kelompok saling menembak, membunuh empat polisi dan empat belas pelaku kudeta. Hitler dan Hermann Göring terluka. Mereka yang tewas di pihak Hitler muncul namanya dalam pendahuluan buku Mein Kampf, Jilid Pertama ini. Polisi mengetahui kudeta ini dari dua detektif polisi yang berada di depan Löwenbräukeller. Laporan ini sampai ke telinga Mayor Sigmund von Imhoff. Dia lalu memanggil unit polisi hijau dan menguasai kantor telegraf pusat serta kantor telepon. Namun tindakan pentingnya adalah memberitahu Mayor Jendral Jakob von Danner, komandan Reichswehr München. Jakob sebagai aristokrat sejati membenci Hitler dan kelompok perusuhnya. Jakob lalu berkeinginan untuk memadamkan kudeta. Jendral Danner lalu membuat pos komando di barak infantri ke 19 dan memanggil semua unit militer. Sementara itu Kapten Karl Wild yang akhirnya mengetahui kudeta memobilisasi tentara untuk menjaga gedung pemerintahan dengan perintah tembak di tempat. Pukul 23:00, von Danner bersama Jendral Adolf von Ruith dan Jendral Baron Friedrich Kress von Kressenstein menolak perintah Jendral Lossow untuk membiarkan kudeta. Saat bersamaan pula satu anggota kabinet yang tidak ada di Bürgerbräu Keller, Franz Matt, wakil perdana menteri dan menteri pendidikan serta budaya juga seorang katolik sejati sedang makan malam dengan Michael Cardinal von Faulhaber dan Papal Nuncio, Monsignor Eugenio Pacelli, (kemudian menjadi Paus Pius XII) ketika mengetahui kudeta terjadi. Matt lalu mencoba membuat pemerintahan di pengasingan, kalau kudeta berhasil, dan memanggil semua polisi, angkatan bersenjata dan pegawai pemerintahan agar setia pada pemerintahan. Apa yang mereka semua lakukan menggagalkan kudeta. Kesudahan München dilanda kerusuhan setelah tembak menembak di Feldernhalle. Pada hari Sabtu 4000 mahasiswa dari Universitas München berbaris menuju Feldherrnhalle untuk mengamuk, amuk massa berlangsung sampai hari senin sampai mereka mengetahui bahwa Hitler ditahan. Von Kahr dan von Lossow dijuluki “Judas” dan “Pengkhianat”. Tiga hari setelah kudeta Hitler di tahan dan didakwa dengan pengkhianatan. Kaki tangannya di tangkap pula sementara yang lolos lari ke Austria. Markas Partai Nazi di serbu dan koran propagandanya, Völkischer Beobachter dilarang. Pengadilan di mulai tanggal 26 Februari 1924ketika Hitler bersama Hess di hukum lima tahun di Festungshaft (penjara benteng) Landsberg am Lech. “Festungshaft” merupakan jenis penjara tanpa kerja paksa, sel yang nyaman dan membolehkan tahanan menerima tamu berjam-jam tiap hari. Keputusan itu merupakan hukuman umum bagi mereka yang hakim anggap bertindak atas motiv yang sesat. Selama pengadilannya pada bulan April 1924 membiarkan Hitler berpidato di ruang sidang. Pidatonya yang berisikan nasionalisme dan sentimen negatif memikat hati massa. Kalimat yang paling terkenal dari pidato ini adalah ‘tak ada pengkhianatan bagi pengkhianat tahun 1918’. Usaha kudetanya mengganjarkan Hitler lima tahun penjara di Landsberg dimana para penjaga penjara memperlakukannya dengan Mein Kampf volume I | 16
sangat baik dan ratusan pucuk surat dari banyak pengagum dilayangkan kepada Hitler pada masa ini. Selama di Landsberg pula Hitler mendiktekan buku Mein Kampf pada wakil setianya, Rudolph Hess. Jilid pertama berjudul Abrechnung (pembalasan) kemudian diterbitkan dan menjadi ideologi partai Nazi. Karena dianggap tak berbahaya Hitler diberikan amnesti dan dibebaskan bulan Desember 1924. 16 orang anggota partai Nazi yang tewas di Feldherrnhalle diabadikan namanya dalam pendahuluan buku Mein Kampf ini. . Jalan menuju kekuasaan Jalan bagi Hitler makin lapang dengan depresi ekonomi tahun 1930 yang menghantam Jerman. Republik Weimar sendiri tak pernah bisa tenang memerintah karena ditentang kaum konservativ dan fasis. Partai Sosial Demokrat dan partai lainnya tak mampu menanggulangi krisis ekonomi. Pada bulan September 1930 partai Nazi tiba-tiba mendapatkan 18% dan 107 kursi di Reichstag, menjadi partai kedua terbesar di Jerman. Hitler memikat rakyat jelata dan kelas menengah yang menderita akibat krisis ekonomi. Sementara kelas buruh dan kota-kota di daerah Ruhr tak begitu suka pada Hitler. Pada pemilu tahun 1932 Hitler bersaing dengan Hindenburg dalam posisi presiden. Hitler mendapatkan 35% suara pada bulan April namun kalah dari Hindenburg. Hindenburg membubarkan pemerintahan, menunjuk Franz von Papen menjadi kanselir dan pemilu Reichstag diadakan lagi. Pada bulan Juli 1932 Nazi mendapatkan 230 kursi dan menjadi partai terbesar di Reichstag. Setelah mosi tidak percaya sebanyak 84% menjungkalkan von Papen, Reichstag dibubarkan dan pemilu diadakan lagi. Papen dan Partai tengah (Zentrumspartei) mulai negosiasi mengenai peran Nazi dalam pemerintahan baru namun Hitler memasang harga mahal, meminta posisi Kanselir dan kekuasaan dari Presiden agar bisa menggunakan kekuatan darurat. Penawaran Hitler ditolak, dan kegagalan Nazi untuk memikat kelas Buruh membuat Nazi semakin diasingkan. Pada bulan November 1932 Nazi kehilangan kursi walau tetap menjadi partai terbesar di Reichstag. Karena Papen gagal menjadi mayoritas, Hindenburg memecatnya dan menunjuk Jendral General Kurt von Schleicher, yang menjanjikan bahwa dia dapat menjadi mayoritas dengan bernegosiasi pada Serikat buruh Sosial Demokrat dan fraksi buangan Nazi yang dipimpin oleh Gregor Strasser. Papen dan Alfred Hugenberg (Ketua Partai Nasionalis Rakyat Jerman, DNVP yang sebelum Nazi berdiri adalah partai sayap kanan utama) bersekongkol untuk membujuk Hindenburg agar menunjuk Hitler menjadi kanselir dengan sokongan DVNP dengan janji bahwa mereka dapat mengendalikan Hitler. Ketika Schleicher terpaksa mengakui kegagalannya membentuk koalisi dan meminta Hindenburg agar membuat pemilu lagi maka Hindenburg memecatnya dan menunjuk Hitler sebagai kanselir, Papen sebagai wakil Kanselir dan Hugenberg sebagai menteri Ekonomi dalam sebuah kabinet yang hanya akan memuat tiga menteri dari Nazi, Hitler, Göring dan Wilhelm Frick. Tanggal 30 Januari 1933 Hitler resmi disumpah sebagai kanselir di depan Reichstag.
Mein Kampf volume I | 17
Pemilu bulan Maret 1933 menyumbangkan 43,9% suara bagi Nazi. Nazi akhirnya menguasai Reichstag berkoalisi dengan DNVP. Kemudian gedung Reichstag terbakar dan kaum komunis disalahkan, Undangundang kemungkinan memberikan Hitler kekuasaan diktator, membuat Hitler dapat mendepak orangorang komunis. Di bawah Undang-Undag ini (Enabling act) kabinet Nazi memiliki kekuasaan untuk legislasi layaknya Reichstag sendiri. Undag-undang ini menyebutkan bahwa kabinet hanya dapat menyetujui peraturan yang diberikan oleh Kanselir (Hitler) dan akan kadaluwarsa setelah empat tahun atau jika ada pemerintahan baru. Undang-undang ini terus diperbaharui walau kemudian Perang Dunia II terjadi. Serangkaian Dekrit muncul kemudian. Partai-partai lain ditekan dan oposisi dilarang. Dalam hanya beberapa bulan Hitler memiliki kekuasaan mutlak. Tanggal 2 Agustus 1934 Presiden Paul von Hindenburg wafat. Bukannya membuat pemilihan Presiden, kabinet Hitler membuat aturan baru dimana Hitler merangkap kedua jabatan (Presiden dan Kanselir). Lalu Hitler pun meminta semua anggota militer bersumpah setia padanya. Dengan menguasai seluruh Jerman tanpa mandat langsung rakyat, Hitler semakin didukung dan populer sampai akhir hayatnya. Bakat pidato dan penguasaan media yang mutlak oleh Menteri Propagandanya, Dr. Joseph Goebbels, rakyat Jerman dicekoki informasi bahwa dia adalah penyelamat bangsa dari Depresi ekonomi, perjanjian Versailles yang merugikan dan tentu saja, Yahudi. Hitler membangun industri dan sipil Jerman kebanyakan didasarkan oleh hutang dan pelebaran militer. Kebijakan Nazi pada wanita menganjurkan mereka untuk tinggal di rumah dan membesarkan anak. Tingkat pengangguran menurun drastis, karena produksi senjata. Sekilas ekonomi Jerman pulih terlihat dari propaganda yang ada. Hitler juga mengembangkan infrastruktur terbesar sepanjang sejarah Jerman dengan membangun belasan bendungan, jalan tol, rel kereta api dan bangunan lainnya. Kebijakan Hitler ditekankan pada pentingnya kehidupan keluarga. Dalam bidang arsitektur Jerman berkembang dimana Albert Speer menjadi arsitek terkenalnya. Pada tahun 1936 Berlin menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas yang dibuka oleh Hitler dan menampilkan kehebatan superioritas Arya diatas ras lainnya. Represi Bagi mereka yang tak setuju dengan kebijakan Hitler maka SA, SS dan Gestapo (polisi rahasia negara) diberi kebebasan bertindak. Ribuan orang menghilang di kamp konsentrasi, ribuan berpindah ke luar Jerman termasuk setengah populasi Yahudi Jerman. Tahun 1934 pasukan paramiliter SA pimpinan Ernst Röhm tak disukai sebagian besar kelompok militer dan politisi berpengaruh di Jerman. Hitler lalu menugaskan Himmler untuk membunuh Röhm dan belasan ‘calon’ musuh yang potensial pada tanggal 29-30 Juni 1934 yang dikenal dengan Nacht der langen Messer.
Mein Kampf volume I | 18
Di bawah Undang-Undang Nürnberg tahun 1935 Yahudi kehilangan kewarganegaraan mereka dan dipecat dari seluruh posisi pejabat publik, pekerjaan dan seluruh bentuk kegiatan ekonomi. Yahudi menjadi sasaran propaganda kebencian. Pelarangan semakin diperketat khususnya pada operasi anti Yahudi pada tahun 1938 yang disebut dengan Kristallnacht. Dari tahun 1941 Yahudi harus memakai tanda bintang kuning jika keluar rumah. Diantara bulan November 1938 dan September 1939 lebih dari 180.000 Yahudi kabur dari Jerman dan Nazi mengambil apapun yang mereka tinggalkan. Militerisasi Bulan Maret 1935 Hitler melanggar perjanjian Versailles dengan membuat wajib militer. Industri militer dibangun. Wajib militer tampaknya menyelesaikan masalah ekonomi namun sebenarnya malah merusak. Daerah Rheinland diduduki tahun 1936, sebagai pelanggaran lanjutan atas perjanjian Versailles. Perancis dan Inggris tak melakukan apapun. Ketika perang sipil Spanyol bulan Juli 1936 pecah, Hitler mendukung Jendral Franco yang melawan pemerintahan terpilih Spanyol. Spanyol lalu menjadi lahan percobaan senjata baru Jerman yang meluluh lantakan kota Guernica pada bulan April 1937. Jerman bersekutu dengan Italia dengan dikator Fasis Benito Mussolini pada tangal 25 Oktober 1936. Aliansi ini dikembangkan dengan memasukan Jepang, Hungaria, Romania dan Bulgaria. Lalu pada tanggal 5 November 1937 Hitler mengadakan pertemuan rahasia dan menyatakan rencananya untuk mendapatkan ‘tempat tinggal’ (Lebensraum) bagi rakyat Jerman. Holocaust Selama tahun 1942 dan 1945 SS yang dibantu kolaborator pemerintahan dari negara yang diduduki secara sistematis membunuh 11 juta manusia dimana 6 juta diantaranya adalah Yahudi di kamp konsentrasi, ghetto dan eksekusi massal. Selain Yahudi, komunis, lawan politik, homoseksual, pendeta yang menentang, orang cacat mental dan fisik, tahanan perang Soviet, ilmuwan Polandia, Saksi Yehova, serikat buruh dan pasien psikiater di bunuh juga. Pembantaian massal ini di sebut dengan Holocaust. Pembantaian dengan istilah Endlösung ini direncanakan oleh Nazi, terutama oleh Himmler sebagai pemimpin SS. Walau tak ada dokumentasi bahwa Hitler mensahkan pembunuhan massal, ada dokumentasi bahwa Hitler menyetujui pasukan tambahan (Einsatzgruppen) dan ada bukti bahwa pada musim gugur 1941 secara prinsip Hitler menyetujui pembantaian massal dengan kamar gas. Untuk mempermulus rencana pembantaian massal (khususnya Yahudi) konferensi Wansee di luar Berlin diadakan pada tanggal 20 Januari 1942 dihadiri limabelas perwira senior dan dipimpin oleh Reinhard Heydrich dan Adolf Eichmann. Dokumen pertemuan ini menjadi bukti kuat bahwa Holocaust telah direncanakan. Pada tanggal 22 Februari, tercatat ucapan Hitler ketika berbicara pada rekannya: ‘Kita akan sehat dengan membasmi Yahudi’.
Mein Kampf volume I | 19
Perang Dunia ke II Tanggal 12 Maret 1938 Hitler menekan Austria agar bersatu dengan Jerman. Lalu krisis diciptakan pada daerah Sudetenland di Cekoslowakia yang memiliki banyak warga Jerman. Hal ini memicu perjanjian München pada bulan September 1938 dimana Perdana Menteri Inggris Neville Chamberlain hadir. Di München, Inggris dan Perancis menuruti keinginan Hitler, menghindari perang namun gagal menyelamatkan Cekoslowakia. Hasil pertemuan ini menobatkan Hitler menjadi Man ofthe Yeartahun 1938 oleh majalah TIME. Hitler memerintahkan tentara Jerman memasuki Praha tanggal 10 Maret 1939, mengambil daerah yang dimiliki Polandia di bawah perjanjian Versailles. Inggris tak mampu membuat perjanjian dengan Soviet mengenai persekutuan dengan Jerman dan tanggal 23 Agustus 1939 Hitler membuat perjanjian rahasia anti saling serang (Molotov-Ribbentrop) dengan Stalin. Tanggal 1 September Jerman menyerbu Polandia dan Inggris beserta Perancis yang menjamin keamanan Polandia menyatakan perang pada Jerman. Setelah Polandia dikuasai, Hitler semakin membangun tentaranya yang disebut dengan Sitzkrieg (perang duduk). Sitzkrieg berakhir bulan Maret 1940 dimana tentara Jerman menyerbu Denmark dan Norwegia. Bulan Mei 1940 Hitler memerintahkan tentaranya menyerbu Perancis,Belanda,Luxemburg dan Belgia. Perancis menyerah bulan Juni 1940. Kemenangan ini meyakinkan Mussolini untuk bergabung dengan Hitler. Inggris yang tersudut di Dunkirk, Perancis bertempur sendirian. Setelah penawaran damai Hitler di tolak pemerintah Inggris yang dipimpin oleh Winston Churchill, Hitler memerintahkan Inggris di bom. Namun RAF (Angkatan Udara Kerajaan Inggris) mengalahkan Luftwaffe akhir Oktober 1940. Kemudian London dan Coventry di bom habis-habisan pada malam hari sampai bulan Mei 1941. Tanggal 22 Juni 1941 Hitler memerintahkan tiga juta tentara Jerman menyerbu Uni Soviet, melanggar pakta dengan Stalin. Invasi bernama Operation Barbarossa, membuat Jerman memiliki banyak daerah penjajahan, khususnya daerah Baltik dan Ukraina. Tentara Soviet hancur. Jerman hanya terhenti di Moskow setelah tentara Soviet melawan habis-habisan. Kekalahan Hitler menyatakan perang melawan Amerika Serikat pada tanggal 11 Desember 1941 sehingga Jerman melawan kerajaan terbesar di dunia (Inggris), kekuatan industri dan keuangan terbesar (Amerika Serikat) dan negara terbesar (Uni Soviet). Akhir tahun 1942 Jerman dikalahkan di pertempuran El Alamein, menghancurkan rencana Hitler menguasai selat Suez dan Timur Tengah. Februari 1943, pertempuran Stalingrad yang melelahkan menyebabkan tentara Jerman dihancurkan Soviet. Kekalahan ini menjadi titik balik perang. Setelah ini kualitas penilaian militer Hitler menjadi tak teratur dan ekonomi Jerman morat-marit. Kesehatan Hitler juga turun, tangan kirinya bergetar karena Parkinson.
Mein Kampf volume I | 20
Benito Mussolini dijungkirkan tahun 1943 setelah Amerika Serikat menyerbu Sisilia. Selama tahun 1943 dan 1944 tentara Soviet mendesak Jerman di fron timur sementara tanggal 6 Juni 1944 Amerika Serikat dan Inggris mendarat di Normandy, Perancis. Beberapa pejabat Jerman tahu bahwa kekalahan diambang mata dan mencoba menyingkirkan Hitler. Bulan Juli 1944 beberapa perwira mencoba meletakan bom di tempat Hitler rapat namun Hitler selamat dan para perencana beserta 4000 orang lainnya yang dibelakang percobaan pembunuhan ini di eksekusi. Kematian Akhir tahun 1944, Jerman terjepit oleh Soviet dan Amerika Serikat. Jerman telah kalah perang secara militer namun Hitler melarang pembicaraan damai dengan Sekutu. Bulan April 1945 Berlin sudah dicapai Soviet dan tanggal 23 April 1945, 400 tentara batalyon komunikasi Hitler desersi. Maka Hitler pun terpaksa mengandalkan berita dari kantor berita musuh seperti BBC dan Reuters. Perwira-perwira terdekat Hitler menganjurkan Hitler agar kabur ke Austria atau Bayern untuk berjuang habishabisan di pegunungan, namun Hitler menolak. Pemimpin SS, Himmler lalu mencoba menginformasikan sekutu bahwa Jerman siap menyerah lewat bantuan diplomat Swedia. Hal ini didengar Hitler dan Himmler dipecat dari jabatannya. Ketika pertempuran Berlin hanya rumah demi rumah lagi, tanggal 30 April 1945 Hitler bunuh diri bersama kekasih yang jadi istrinya selama sehari, Eva Braun dengan menggigit kapsul sianida sambil menembak kepalanya sendiri. Tubuh mereka di bakar di halaman kantor kanselir. Namun tubuh Hitler tak sepenuhnya hancur, tentara Soviet yang tiba mengambil sisa-sisa jenasahnya dan dengan menggunakan identifikasi gigi mengkonfirmasi sisa tubuh tersebut. Untuk menghindari pemujaan, sisa tubuh mereka dikubur di kota Magdeburg. Tahun 1970 sisa tubuh mereka digali lagi dan dibakar, lalu abunya di buang di sungai Elbe. Di Moskow masih ada sisa tengkorak dan sebagian tulang yang dikatakan adalah bagian tubuh Hitler. Dari tes DNA dapat diketahui bahwa tengkorak itu asli. Dalam wasiatnya Hitler memecat pemimpin Nazi lainnya dan menunjuk Laksamana Karl Dönitz sebagai Reichspräsident (Presiden Jerman) dan Goebbels sebagai Reichskanzler (Kanselir). Namun Goebbels hanya menjadi kanselir selama sehari karena keesokan harinya 1 Mei 1945 setelah ke enam anak mereka di bunuh, Goebbels bersama istri bunuh diri dan mayat mereka di bakar. Tanggal 8 Mei 1945 Jerman menyerah tanpa syarat pada sekutu di Reims, Perancis. Kekaisaran seribu tahun Hitler hanya bertahan dua belas tahun. Seluruh gelora kebencian dan perang berakhir dalam puing-puing. Jerman dikuasai sekutu dan perang dingin dimulai. C. Perang Dunia I Kejadian-kejadian di bawah ini melatarbelakangi pecahnya Perang Dunia I serta mengarah kepada pembentukan keadaan sosial politik di Jerman, Austria Hungaria Mein Kampf volume I | 21
dan Eropa yang menjadi latar belakang buku Mein Kampf ini. Susunan kejadian disusun secara kronologis dan berakhir pada terpilihnya Hitler menjadi penguasa Jerman. Apa yang terjadi setelah Hitler berkuasa tahun 1933 dapat dilihat pada biografi singkat Hitler. Latar belakang Perang Dunia I merupakan konflik yang berlangsung dari tahun 1914-1918. Dalam perang ini senjata kimia digunakan pertama kali dan pemboman masal sipil dilakukan, beberapa pembantaian masal juga dilakukan. Konflik berdarah pertama abad 20 ini melibatkan mobilisasi tentara yang intens serta front peperangan yang luas. Perang Dunia Pertama juga merubah wajah Eropa. Dinasti-dinasti seperti Habsburg, Romanov, dan Hohenzollern yang telah mendominasi perpolitikan Eropa dan berakar sampai ke awal Perang Salib hancur dalam perang 4 tahun ini. Kebanyakan kejadian besar di abad 20 menemukan ujungnya di Perang ini, dari bangkitnya komunisme Perang Dunia ke 2 sampai Perang Dingin. Rusia juga merasakan efeknya, dengan revolusi 1917. Revolusi yang menjadi embrio perang dingin. Kekalahan Jerman dan kegagalan menyelesaikan permasalahan sesudah perang melahirkan Nazi dan penyebab Perang Dunia II pada tahun 1939. Perang ini juga kejam dan tak pandang bulu dalam memangsa korbannya, tak ada lagi perang terhormat karena semua cara digunakan. 9 juta nyawa melayang dalam perang ini dan lebih banyak yang mati karena kelaparan. Apa penyebab penderitaan ini?. Tanggal 28 Juni 1914 Franz Ferdinand, Pangeran Austria dan pewaris takhta Austria-Hungaria dibunuh di Sarajevo oleh Gavrilo Princip, seorang mahasiwa Bosnia Serbia. Walau pemicunya adalah pembunuhan ini, akarnya bisa dilacak sampai Revolusi Perancis seabad sebelumnya. Akhir abad ke 17 masyarakat Perancis berada di ujung revolusi. Monarki mengatur Perancis dengan absolut. Kelas masyarakatnya jelas, Raja dan bangsawan di atas, gereja di tengah dan rakyat paling bawah. Kelas sosial baru tercipta, kaum Borjuis (bangsawan). Kelas menengah baru merupakan pe-reformasi masayarakat Perancis yang ingin diperlakukan sama dengan para bangsawan. Perancis juga bermasalah secara ekonomi. Sejak Louis XIV, Perancis kehabisan uang untuk perang. Kelas menengah marah karena pajak semakin mencekek kecuali bagi kaum aristokrat. Usaha untuk membantu ekonomi Perancis menjadi perang Benua Eropa. Revolusi Perancis menjadi kekacauan dan Napoleon berkuasa, tentaranya merambah Eropa memaksakan ide-ide Perancis. Perang Napoleon pun pecah. Ide nasionalisme dan rasa cinta pada rakyat mulai muncul pada saat ini. Napoleon mulai mengambil ide ini untuk memperbaiki mesin perang Perancis. Warga Perancis mulai bangga akan budaya dan etnik mereka. Pertama kali dunia melihat Nasionalisme dan melihat apa yang Perancis raih dari nasionalisme itu. Seluruh Eropa pun terpikat pada pesona Nasionalisme. Kongres Wina 1815 kemudian hadir dan dihadiri para pemenang perang Napoleon: Inggris, Prussia (sebelum menjadi Jerman), Rusia dan Austria. Tokoh pentingnya adalah wakil Austria, Klemens von Metternich. Metternich mencoba membalikan keadaan Eropa seperti sebelum Revolusi Perancis. Dia meminta Eropa untuk memiliki keseimbangan kekuasaan dimana tak ada satupun negara Eropa yang lebih kuat diantara lainnya. Metternich juga menciptakan sistem Mein Kampf volume I | 22
dimana setiap negara Eropa akan saling membantu agar aristokrat tetap berkuasa. Dengan mencegah monarki tunggal di setiap negara agar tidak jatuh menjadi nasionalisme maka akan mencegah seluruh Eropa terbakar api revolusi sosial. Jika revolusi sosial terjadi, Metternich berpendapat bahwa Eropa akan terjerumus kedalam pertumpahan darah dengan skala seperti perang Napoleon. Metternich takut kepada kekuatan nasionalisme yang akan merobek negeri-negeri multi etnik seperti Rusia dan Kekaisaran Austria-Hungaria. Sesudah kongres konflik antara yang ingin perubahan dan pro status quo mulai muncul. Tahun 1848 terdapat revolusi yang menyebabkan riak sosial. Awal 1860 sampai 1870 perubahan dimulai: penyatuan Italia dan Jerman. Penyatuan Jerman dipanggul oleh kanselir bertangan besi Otto von Bismarck melalui peperangan tahun 1864-1871. Perang Franco-Prussia tahun 1870-71 tak hanya memperkuat kekaisaran Jerman namun rasa dendam antara Perancis dan Jerman dikarenakan pendudukan Jerman atas daerah Perancis di Elsass-Lothringen. Dengan arahan politis kanselir Otto von Bismarck, Jerman mengamankan posisinya di Eropa dengan bersekutu pada Austria-Hungaria dan nota diplomatik dengan Rusia. Bismarck mulai mengejar persekutuan dan perjanjian damai di seluruh negara Eropa kecuali Perancis. Bismarck takut perang akan menghancurkan persatuan Jerman yang telah dibangunnya dengan susah payah. Ketika kaisar Wilhelm I wafat, sistem persekutuan mengikat Eropa. Naiknya Kaisar Wilhelm II(1888) membawa Jerman dipimpin pemimpin muda yang gegabah. Setelah pemilu tahun 1890 kaisar memaksa Bismarck untuk mundur. Jatuhnya Kanselir mengakibatkan masalah baru, Kaisar gagal memperbaharui perjanjian tahun 1887 dengan Rusia sehingga Perancis sudah lebih dulu menandatanganinya dengan Rusia. Lebih buruk lagi ketika kaisar memperkuat angkatan laut Jerman sehingga mampu mengancam Inggris menyebabkan ketegangan antara Inggris dan Jerman tahun 1904 dan berkembang dengan memasukkan Rusia yang bukan lagi sekutu Jerman. Ketegangan semakin memuncak dengan perebutan daerah jajahan di Afrika dan Asia diantara negara-negara Eropa pada tahun 1880. Bahkan Bismarck yang enggan menjajah menambah ketegangan dengan mengambil beberapa daerah di Asia dan Afrika sehingga Inggris sebagai penjajah sepertiga dunia merasa terancam kepentingannya. Kunci selanjutnya adalah tumbuhnya nasionalisme diantara negara-negara Balkan yang masingmasing mencari dukungan Jerman, Austria-Hungaria dan Rusia. Kecurigaan kepada pemulihan Rusia tahun 1909 menyebabkan Jerman berencana untuk menyerang duluan agar ketegangan terpecahkan sebelum kekuatan Rusia melebihi Jerman. Pada tahun 1913 Jerman dan Perancis memperkuat militernya. Pecahnya perang
Mein Kampf volume I | 23
Keamanan regional Austria terancam dengan daerah Serbia yang terus meluas sebagai hasil perang Balkan 1912-1913. Kaisar Franz Joseph, dan Conrad von Hötzendorf, khawatir dengan nasionalisme Serbia di bagian selatan Austria. Mereka khawatir Rusia akan mendukung pencaplokan yang dilakukan oleh Serbia. Austria merasa lebih baik menghancurkan Serbia dulu sebelum terdahului. AustriaHungaria sendiri bukanlah negara yang kuat, koalisi antara Hungaria dan Austria berarti Austria mengurusi masalah luar negeri dan Hungaria mengurusi dalam negeri. Austria juga merasa dengan menyerang Serbia maka negaranya akan lebih kuat. Terbunuhnya pewaris takhta Austria pangeran Franz Ferdinand oleh orang Serbia pada tahun 1914 mendukung rencana penyerangan terhadap Serbia dengan tuduhan bahwa pejabat Serbia sebagai sponsornya walau Serbia sendiri menyangkalnya. Dengan dukungan Jerman, Austria-Hungaria mengirimkan 10 poin ultimatum terhadap Serbia (23 Juli 1914), untuk dipatuhi dalam waktu 48 jam. Pemerintah Serbia setuju kecuali untuk satu poin. Tanggal 25 Juli hubungan diplomatik antara Serbia dan Austria Hungaria diputuskan dan tanggal 28 Juli perang dideklarasikan. Pemerintah Rusia yang sejak tahun 1909 berjanji untuk mendukung kemerdekaan Serbia sebagai ganti penjajahan Bosnia, memobilisasi prajurit cadangannya tanggal 30 Juli setelah komunikasi telegram penting antara Kaisar Wilhelm dan Tsar Rusia Nicholas II. Jerman kemudian mendeklarasikan perang melawan Rusia tanggal 1 Agustus dan dua tahun lagi melawan Perancis. Konflik kemudian terjadi antara aliansi Jerman-Austria-Italia vs Perancis-Rusia kemudian Inggris dan Serbia. Tak ada satupun aliansi yang diaktivkan ketika perang pecah walau mobilisasi umum Rusia dan deklarasi perang Jerman kepada Perancis lebih dikarenakan ketakutan siapa duluan yang memulai perang. Deklarasi perang Inggris terhadap Jerman tangal 4 Agustus bukan karena kesepahaman Inggris dengan Rusia dan Perancis namun invasi Jerman ke Belgia tanggal 4 Agustus 1914 dianggap Inggris mengganggu perjanjian London 1839 dimana Inggris mendukung kemerdekaan Belgia. Inggris juga beralasan kalau Jerman tidak dicegah maka koloni Inggris di Asia dan Afrika akan terancam karena Jerman mulai merambah koloni Perancis di Atlantik. Pertempuran pertama Jerman dengan Austria-Hungaria memfokuskan Austria-Hungaria bertempur melawan Rusia sementara Jerman bertempur dengan Perancis di front barat. Namun Austria malah memfokuskan diri menyerang Serbia di selatan. Serangan Austria gagal karena terjebak pada jebakan artileri Serbia. Tiga hari kemudian Austria mundur dari sungai Donau, tanda kemenangan sekutu. Poros tengah (Jerman-Austria) menderita kekalahan besar karena ini. Austria gagal mengeliminasi Serbia dan front timur terancam jatuh ke tangan Rusia. Rencana Schlieffen dari Jerman merencanakan untuk bertempur dengan aliansi Perancis-Rusia melibatkan hantaman kuat pada Perancis dan kemudian menghantam Rusia yang lemah mobilisasinya. Jerman berhati-hati dalam menyerang Perancis, maka Belgia di utara Perancis harus diduduki karena Mein Kampf volume I | 24
menghalangi jalan Jerman ketika Belgia menolak memberi jalan bagi Jerman. Inggris pun ikut campur karena perjanjian London tahun 1839 tersebut di atas. Rencana Jerman tak mulus, Rusia ternyata cepat memobilisasi prajurit serta perlawanan di Belgia tak kunjung surut. Rusia menyerang Prusia timur mengalihkan kekuatan Jerman di front barat. Di pertempuran Tannenberg Jerman mengalahkan Rusia namun prajurit Perancis dan Inggris mampu menahan Jerman di pertempuran Marne (September 1914) , poros tengah kini dipaksa berperang di dua front. Pendudukan sekutu di wilayah musuh bukanlah di Eropa namun di Afrika, prajurit Afrika Selatan menyerang dan menduduki koloni Jerman di Namibia. Persebaran perang 1914 28 Juli Austria-Hungaria menyatakan perang terhadap Serbia; 1 Agustus Jerman menyatakan perang terhadap Rusia; 2 Agustus Prajurit Jerman menduduki Luxembourg 3 Agustus Jerman menyatakan perang terhadap Perancis 4 Agustus Jerman menyerang Belgia; 4 Agustus Inggris menyatakan perang terhadap Jerman karena Belgia diserang. 12 Agustus Inggris menyatakan perang terhadap Austria-H ungaria 14 Agustus Tentara Austria dan Serbia bertemu di Cer 19 Agustus Tentara Austria dikalahkan Serbia di Cer 20 Agustus Mein Kampf volume I | 25
Tentara Jerman menduduki Brussel, Belgia,dahulu disebut dengan Flanders 23 Agustus Jepang menyatakan perang terhadap Jerman. September Pakta kesatuan disepakati antara Perancis, Inggris dan Rusia. 9 Oktober Pengepungan Antwerp – Antwerp, Belgia jatuh ke tangan Jerman. 1-5 November Kekaisaran Ottoman memasuki perang dengan mendukung koalisi Jerman. 1915 15 Januari Gas beracun digunakan pertama kali oleh Jerman terhadap Rusia di pertempuran Bolimow 24 April Pembantaian Armenia mulai di kekaisaran Ottoman. 25 April Penyerangan Gallipoli 23 Mei Italia menyatakan perang terhadap Austria-Hungaria Oktober Bulgaria bergabung dengan Jerman dan Austria-Hungaria. 1916 27 Agustus Romania menyatakan perang terhadap Austria-H ungaria; 28 Agustus Italia mendeklarasikan perang terhadap Jerman. Mein Kampf volume I | 26
15 September Pertempuran Somme, 2 tentara mati untuk setiap cm nya. 1917 24 Februari Dubes Amerika Serikat untuk Inggris Walter H. Page mendapat telegram Zimmermann dimana Jerman menawarkan Meksiko untuk menyerang AS dan akan memberikan AS bagian selatan kepada Meksiko jika Meksiko menyatakan perang terhadap AS. 6 April Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jerman; 14 Agustus Republik Cina menyatakan perang terhadap Jerman 26 Oktober Brazil menyatakan peran terhadap Jerman. 1918 21 Maret Jerman menyerang dengan “Operation Michael”, dengan taktik baru disebut taktik Hutier (dari Oskar von Hutier) untuk menyusup dan menggali parit. Serangan Jerman memajukan daerah Jerman 60 km, namun karena masalah logistik Jerman didorong kembali oleh Sekutu. April Amerika Serikat di bawah Jendral John Pershing memasuki perang. 18 Juli Pada pertempuran Chateau-Thierry, prajurit Amerika Serikat dan Perancis menyerbu dengan banyak tank dan mengejutkan Jerman. Saint-Mihiel salient yang diduduki Jerman semenjak 1914 direbut kembali. 26 September Amerika Serikat mulai melaksanakan serangan di Meuse-Argonne,Perancis. 27 September Mein Kampf volume I | 27
Bukit 305 milik Jerman di Montfaucon d’Argonne direbut. 29 September Bulgaria menandatangani gencatan senjata 3 Oktober Jerman meminta gencatan senjata 24 Oktober Tentara Italia menyerbu dan menghancurkan Angkatan Bersenjata Austria-Hungaria 30 Oktober Kekaisaran Ottoman menyerah 3 November Austria dan Hungaria lalu menandatangani gencatan senjata dan monarki Habsburg pun tumbang. 4 November Empat puluh ribu pelaut mengambil alih dermaga memprotes perjanjian antara Angkatan Laut Inggris dengan Komando Angkatan Laut Jerman walau sudah jelas bahwa perang telah kalah. 9 November Revolusi Jerman pecah, Kaisar Wilhelm II tumbang. 11 November Jerman menandatangani gencatan senjata dengan sekutu di jalan kereta api Compiègne. Perang secara resmi usai. Keterangan : Pasukan sekutu tewas: 5,497,600 (Belgia, Persemakmuran, Australia, Kanada, India, Selandia Baru, AfrikaSelatan, Inggris, Perancis ,Koloni Perancis, Yunani, Italia, Jepang, Montenegro, Rumania, Rusia Serbia, Amerika Serikat) Pasukan poros tengah (Entente) tewas 3,382,500 (Austria-Hungaria,Bulgaria, Jerman, Kekaisaran Ottoman) Mein Kampf volume I | 28
1919 18 Juni Perjanjian Versailles yang mengakhiri Perang Dunia I ditandatangani. Isinya menimpakan segala tanggung jawab dan ganti rugi perang pada pihak Jerman. Upacaranya diadakan di istana Versailles di tempat yang sama dimana Kekaisaran Jerman tahun 1871 diproklamasikan. Perjanjian ini memunculkan Liga bangsabangsa. Daerah-daerah Jerman yang hilang adalah:
Elsass-Lothringen (Dulunya milik Perancis sampai tahun 1871) menjadi milik Perancis kembali. Schleswig Utara di Schleswig-Holstein jatuh ke Denmark (3,228 km2) Sebagian besar Polandia (Provinz Posen) dan Ost-Pommern (Pomerania Timur) menjadi milik Polandia. Area Hulczyn di Ober Schlesien menjadi milik Cekoslowakia. Bagian timur Ober Schlesien menjadi milik Polandia. Kota Jerman Eupen dan Malmedy menjadi milik Belgia. Daerah Soldau di Prussia Timur menjadi milik Polandia. Bagian utara Prussia Timur yang disebut Memelland berada dalam kendali Perancis, kemudian diberikan kepada Lithuania. Saarland berada di bawah kendali Liga Bangsa-Bangsa selama 15 tahun. Kota Danzig (sekarang Gdańsk, Polandia) dengan delta sungai Vistula menjadi Freie Stadt
Danzig (Kota merdeka Danzig) di bawah Liga Bangsa-Bangsa dan kewenangan Polandia. Perjanjian Versailles dipengaruhi dendam Perancis yang kehilangan Elsass-Lothringen tahun 1871 ketika berperang dengan Prussia belum lagi kerusakan perang sebagian besar diderita Perancis, maka Perancis yang ketakutan dengan bangkitnya kembali Jerman menyerbu Rheinland tahun 1923. Tentara Jerman dibatasi hanya 100.000 prajurit, tak boleh memiliki tank dan staf jendral. Angkatan Laut Jerman hanya dibolehkan memiliki 15.000 prajurit dan tak boleh memiliki kapal selam dan hanya enam kapal perang. Kekuatan Udara tak diizinkan sama sekali. Semua ini dilakukan karena ketakutan akan agresi Jerman kembali. Biaya perang yang harus di bayar Jerman pada tahun 1921 mencapai 296 Trilyun mark emas dan dikurangi menjadi 132 trilyun mark emas. Kejatuhan Jerman ini meruntuhkan kekaisaran dan Jerman menjadi Republik Weimar. Hasil perjanjian Versailles yang merugikan Jerman ini dijadikan Hitler untuk membakar semangat rakyat agar melanggar perjanjian ini yang dia buktikan ketika berkuasa. Konsekwensi Geopolitis dan Ekonomi dari Perang Dunia I: Jerman Kekalahan Jerman mengarah kepada perubahan dasar negara sehingga Jerman menjadi demokrasi parlementer tanggal 28 Oktober 1928 . Kerusuhan sipil merebak dan usaha revolusi dari Partai Sosial Demokratik dan Komunis muncul. Bulan November Kaisar Wilhelm II dibuang dan tanggal 11 Agustus 1919 Jerman menjadi Republik Weimar dengan Presiden sebagai kepala negara. Republik baru harus Mein Kampf volume I | 29
menghadapi kenyataan bahwa 15 persen wilayah Jerman dikauasai Sekutu. Daerah terrbesar yang hilang menjadi milik Polandia yang dahulunya sejak 1871 menjadi wilayah Jerman. Wilayah yang menjadi Polandia itu disebut ‘Koridor Polandia’ karena posisinya antara Prussia timur dan sisa Jerman. Ingris dan Perancis kemudian menguasai koloni Jerman. Sekutu mengangap hasil perjanjian Versailles adil namun tidak bagi rakyat Jerman. Banyak orang Jerman percaya bahwa mereka bisa menang perang namun kalah karena ada pengkhianat di tanah air yang melakukan revolusi. Krisis ekonomi yang parah di Jerman menjadi katalis bagi Nazi yang akan memulai Perang Dunia ke II. Rusia (Soviet) Finlandia, Lithuania, Latvia, dan Estonia merdeka. Kerajaan Polandia digantikan oleh Republik Polandia Selatan tahun 1918 menyatukan provinsi Polandia di Austria dan Prussia. Armenia, Georgia dan Azerbeijan merdeka dan pada tahun 1922 diserbu Soviet. Kekaisaran Austria-Hungaria Austria dan Hungaria pecah lalu membuang dinasti Habsburg. Bohemia, Moravia, Czech Silesia, Slovakia dan Carpathian Ruthenia menjadi Cekoslowakia. Galicia bergabung dengan Polandia kemudian Tirol Selatan dan Trieste jatuh ke tangan Italia. Bosnia-Herzegovina, Kroasia, Slovenia, dan Vojvodina bergabung dengan Serbia dan Montenegro membentuk kerajaan Serbia, Kroasia dan Slovenia, kemudian menjadi Yugoslavia. Transylvania menjadi bagian Rumania. Pembagian negara ini tak berdasarkan etnik, sehingga menjadi bom waktu di kemudian hari di Yugoslavia ketika pada dekade 90-an pecah perang etnis di Yugoslavia. Kekaisaran Ottoman Kekaisaran Ottoman di Turki berakhir, Perancis dan Inggris mendapat sebagian besar timur tengah dan Inggris mendapatkan Palestina dengan mandat Liga Bangsa-Bangsa, suatu mandat yang menyebabkan masalah Palestina Israel sampai saat ini. Turki menjadi negara baru sekuler dengan Kemal Ataturk sebagai pemimpinnya. Persemakmuran Di Inggris pemerintah morat-marit karena utang dan biaya pemeliharaan persemakmuran. Negara-negara persemakmuran yang terlibat perang seperti Australia dan Kanada bangkit nasionalismenya dan merasa tak perlu lagi berada di bawah kekuasaan Inggris. Perancis Bagi Perancis akhir perang merupakan babak baru, daerah Rhein dipaksakan menjadi wilayah Perancis. Perancis masih takut akan Jerman yang tetap bertahan sesudah perang. Hal lainnya adalah bantuan prajurit dari jajahan Perancis dari Mein Kampf volume I | 30
Indochina, Afrika, dan Madagascar yang benar-benar membantu bertahannya Perancis, ketika prajurit bantuan itu pulang dan diperlakukan sebagai warga negara kelas dua, mereka menjadi embrio pergerakan kemerdekaan di jajahan Perancis. Duka benar-benar menyelimuti Perancis karena ribuan monumen didirikan untuk menghormati prajurit mereka yang tewas. 1920 Di Jerman terjadi dua pemberontakan, Kapp Putsch dan kaum komunis yang menduduki daerah Ruhr, kedua pemberontakan itu dapat dipadamkan 1921 Di Sachsen dan Hamburg Komunis kembali memberontak dan dapat dimatikan 1923 Daerah Ruhr diduduki Perancis karena Jerman tak mampu membayar hutang perang. Keadaan ekonomi di Jerman semakin morat marit. Beer Hall Putsch di München yang gagal terjadi. Hitler dipenjara di Landsberg am Lech sampai tahun 1924. 14 September 1930 Partai Nazi mendapat 18.3% suara 31 Juli 1932 Nazi mendapat suara sebanyak 37.2% sehingga menjadi partai paling besar di Reichstag. 30 Januari 1933 Hitler menjadi Kanselir Jerman sekaligus Presiden setelah Paul von Hindenburg meninggal. Republik Weimar berakhir. Dimulainya periode Nazi.
Mein Kampf volume I | 31
SEBUAH PENGANTAR
Kekerasan dan kebiadaban yang pernah dilakukan Nazi Jerman demikian monumental, sekaligus demikian absurd, hingga sulit dibayangkan bahwa itu sungguh pernah terjadi. Namun kenyataan bahwa itu sungguh terjadi adalah sebuah isyarat teramat berharga ihwal ambiguitas peradaban manusia. Ia memaksa kita setiap kali merenungkan kembali hakekat identitas kebangsaan dan prasangka rasial yang selalu membayanginya, perjuangan demi martabat dan degradasi moral yang diakibatkannya, idealisme dan korban-korbannya, penalaran dan kegilaan yang menyertainya, kesadaran dan ketaksadaran yang tersembunyi di baliknya, dan seterusnya. Betapa dalam situasi tertentu segala konsep adiluhung dan suci bisa demikian kabur, tumpang tindih, menjadi tak lebih dari omong kosong besar namun membawa dampak teramat serius dan menakutkan. Sungguh sulit sebenarnya membayangkan bahwa suatu negeri yang telah melahirkan penulis brilian macam Goethe, Heine, atau Schiller akhirnya membakari buku dan mengontrol pikiran. Betapa mengherankan bahwa sebuah bangsa dengan kecerdasan intelektual sedahsyat Immanuel Kant, Hegel, Karl Marx atau Albert Einstein, akhirnya begitu antusias menjalankan proyek penaklukan dunia yang demikian naif dan bodoh. Sungguh tak bisa dimengerti bahwa sebuah bangsa dengan sensibilitas batin Johann Sebastian Bach, Ludwig van Beethoven atau Mozart akhirnya membantai jutaan orang, perempuan dan anak-anak tanpa hati sama sekali. Fenomena seganjil ini terlampau pelik dan penting untuk sekedar dikutuk dan dicaci. Ia akan tetap merupakan misteri ambivalensi sejarah peradaban manusia yang perlu dikaji kembali setiap kali. Tentu ada banyak sekali faktor yang telah menciptakan peristiwa itu: batasbatas geopolitis Jerman yang sepanjang sejarah selalu tidak stabil dan artifisial sehingga identitas kebangsaannya senantiasa rentan; situasi kemiskinan dan pengangguran parah akibat rangkaian peperangan yang memupuk agresivitas dan kemarahan; lemahnya pemerintahan monarki Habsburg dan kekacauan pertikaian partai yang membuat orang merindukan kepastian; situasi penuh frustrasi yang mendorong orang mencari kambing hitam; tendensi ke arah totaliterianisme dalam filsafat Jerman sendiri, dan seterusnya. Telah banyak penelitian yang membahas ini semua. Diantara berbagai faktor itu tentu saja figur Hitler sendiri senantiasa menarik untuk disoroti. Hitler saya kira adalah suatu figur yang sangat menarik, suatu sample dari misteri kedirian manusia yang tak selalu tertebak. Dalam takaran formal, stereotipikal Hitler sendiri bukanlah seorang yang berpendidikan tinggi. SMU-pun ia tidak selesai. Prestasi sewaktu di sekolah juga sama sekali tak mengesankan. Dia tidak lebih dari seorang otodidak yang keranjingan membaca, sangat sensitif, sangat obsesif dan temperamental. Kekecewaan besarnya akibat tidak diterima di Sekolah Seni Rupa, obsesinya untuk menjadi arsitek yang tak pernah terwujud, pengalaman keterpurukannya dalam kemiskinan sewaktu di Wina, kemarahannya terhadap keterjajahan, ditambah dengan kecerdasan reflektifnya dalam menangkap inti persoalan sosial-politik, itu semua secara mengejutkan akhirnya melambungkan dia Mein Kampf volume I | 32
sebagai seorang demagog dengan retorika yang mampu menyihir massa sedemikian rupa, hingga lahirlah fenomena Nazi yang keganjilannya demikian spektakuler dalam sejarah manusia. Sebuah alur karier fantastis bagai sebuah drama. Hitler adalah suatu kecerdasan tak lazim yang mampu menangkap psikologi massa secara luar biasa, mampu mendramatisasi dan memanipulasi pengalaman penderitaan, ketakutan, kemarahan dan kebencian, dan memadukannya dengan ilusi harga diri yang membius . Namun yang lebih menarik adalah bahwa fenomena Hitler menampilkan berbagai paradoks. Motivasi awal Hitler sesungguhnya adalah kepedulian moral yang tulus terhadap martabat sebuah bangsa. Namun ternyata itu berakhir sebagai arogansi diktatorial yang demikian immoral. Penalaran Hitler sesungguhnya dipupuk oleh berbagai inspirasi filsafati, antara lain berbagai pemikiran canggih dari Fichte, Hegel, Marx, Treitschke atau pun Nietzsche, dan rasionalitas filosofis itu digunakannya untuk mengubah realitas nyata. Namun akhirnya seluruh proyeknya menjadi betulbetul irrasional, bahkan schizofrenik. Sama halnya dengan cita-citanya untuk menciptakan jiwa yang sehat dengan menciptakan tradisi menjaga tubuh yang sehat, yang lantas berakhir dalam pembasmian segala tubuh rapuh dan cacat: eksterminasi 6 jutaan orang yahudi! Sebuah simtom spektakulerjustru tentang jiwa yang kacau dan tak sehat. Absurditas dan paradoks perjuangan nilai macam ini sesungguhnya tidaklah hanya menimpa Hitler. Tendensi macam itu selalu membayangi dinamika kiprah peradaban manusia hingga kini. Tengoklah bagaimana segala perjuangan demi ahlak dan kebenaran Tuhan hari-hari ini kerap kali jatuh menjadi berbagai bentuk kekerasan yang justru tak berahlak. Berbagai gerakan untuk membela martabat agama justru berakhir dengan merusakkannya. Hitler pun pada masa itu sesungguhnya menganggap segala kiprah dan perjuangannya sebagai pekerjaan demi kemuliaan Tuhan. Dalam dunia manusia antusiasme berlebihan terhadap idealisme, yang teramat religius sekali pun, begitu mudah jatuh menjadi kebodohan yang mengenaskan dan menyedihkan. Namun inilah dunia manusia yang selalu tak sederhana, kompleks dan tak pasti. Bagi manusia akal dan kebebasan kadang sungguh merupakan keterkutukan, seperti pernah dikatakan filsuf Sartre. Buku Mein Kampf yang ada di tangan anda ini adalah isi hati dan pikiran manusia bernama Hitler itu. Membacanya berarti memasuki kompleksitas persoalan di balik peristiwa Nazi yang mengerikan itu. Buku buah pikiran Hitler sendiri ini adalah sebuah tonggak penting dalam sejarah peradaban. Ia memperlihatkan nasib komitmen luhur yang jatuh menjadi kegilaan massal yang parah; memperlihatkan tragedi dan kekonyolan mengenaskan dari sebuah obsesi ke arah pengakuan identitas diri yang salah arah. Identitas, sebuah tema sentral dalam percaturan kultural global saat ini juga, yang memang mengancam manusia untuk terlikuidasi menjadi bukan siapa-siapa. Lepas dari berbagai kelemahan kecilnya, terjemahan ini adalah sebuah upaya penting bagi evolusi kesadaran yang hendak belajar dari sejarah. Bandung, 9 September 2005 Bambang Sugiharto
Mein Kampf volume I | 33
PENGANTAR
Berdasarkan vonis pengadilan München maka pada hari ini, 1 April 1924, dimulailah penahanan saya di Landsberg am Lech. Maka dari itu penahanan ini menawarkan saya tahun-tahun yang tak terputuskan dan pada pertamakalinya memberikan kemungkinan untuk memulai karya yang telah dituntut oleh banyak orang dan saya anggap mempunyai banyak manfaat bagi pergerakan. Maka saya telah memutuskan, tak hanya tujuan pergerakan kita yang dijelaskan dengan cermat tapi juga gambaran perkembangan yang ditunjukan dalam dua jilid. Akan banyak yang dapat dipelajari bagi kalian dari uraian doktrin yang suci ini. Sejauh hal ini penting, saya juga mendapat kesempatan untuk menunjukan keadaan saya bagi jilid pertama dan jilid kedua, dan juga untuk penghancuran fitnah terhadap diri saya yang dilakukan oleh pers Yahudi yang jahat. Karya ini tidak saya maksudkan bagi orang asing, melainkan pada pengikut pergerakan lainnya yang berjuang dengan hatinya dan pemahamannya untuk kehangatan pencerahan. Saya tahu bahwa manusia lebih suka bahasa lisan daripada bahasa tulisan, bahwa setiap pergerakan besar di bumi ini tumbuh dari ucapan lisan yang besar, bukannya dari tulisan. Meskipun demikian, untuk selamanya kedua hal tersebut harus diletakkan secara seimbang sebagai dasar pembelajaran. Maka dari itu kedua jilid ini menjadi pondasi yang saya bungkus dalam satu karya. Landsberg am Lech, Lembaga pemasyarakatan dalam benteng
Pada 9 NOVEMBER 1923 pukul 12:30 siang di depan Feldherrnhalle juga di halaman bekas Kementrian Perang München orang-orang berikut ini gugur dengan keyakinan yang kuat demi kebangkitan bangsanya.
ALFARTH, FELIX, pengusaha, lahir 5 Juli, 1901 BAURIEDL, ANDREAS, pembuat topi, lahir 4 Mei 1879 CASELLA, THEODOR, pegawai bank, lahir 8 Agustus 1900 EHRLICH, WILHELM, pegawai bank, lahir 19 Agustus 1894 FAUST, MARTIN, pegawai bank, lahir 27 Januari 1901 HECHENBERGER, ANTON, tukang kunci, lahir 28 September 1902 KORNER, OSKAR, pengusaha, lahir 4 Januari 1875 KUHN, KARL, kepala pelayan, lahir 26 Juli 1897 LAFORCE, KARL, mahasiswa teknik, lahir 28 Oktober 1904 NEUBAUER, KURT, pelayan pria, lahir 27 Maret 1899 PAPE, CLAUS VON, pengusaha, lahir Agustus 1904 PFORDTEN, THEODOR VON DER, Kanselir pengadilan wilayah, lahir 14 Mei 1873 RICKMERS, JOHANN, pensiunan kapten kavaleri, lahir 7 Mei 1881 SCHEUBN ER-RICHTER, MAX ERWIN VON, Doktor teknik, lahir 9 Januari 1884 STRANSKY, LORENZ RITTER VON, insinyur, lahir 14 Maret 1889 WOLF, WILHELM, pengusaha, lahir 19 Oktober 1898 Mein Kampf volume I | 34
Mereka yang menyebut diri berwenang dalam lingkup nasional menolak untuk menguburkan mereka dengan layak. Maka dari itu saya dedikasikan untuk mereka, bagi ingatan umum, jilid pertama buku ini. Sebagai saksi-saksi berdarah, semoga mereka bersinar selamanya sebagai contoh yang berkilau bagi pengikut pergerakan kita. Landsberg a. L., Lembaga pemasyarakatan dalam benteng 16 Oktober 1924
Mein Kampf volume I | 35
BAB I DI RUMAH ORANG TUA
Adalah sebuah kemujuran bagiku bahwa takdir ternyata memilih Braunau di pinggir sungai Inn sebagai tempat kelahiranku. Kota kecil ini terletak di perbatasan antara dua negara bagian di Jerman, yang setidaknya kita sebagai generasi muda berusaha untuk menyatukan antara kedua negara itu dengan mengorbankan segenap apapun: Sebagai tujuan hidup kita! Jerman-Austria harus dikembalikan ke negara induknya, yaitu Jerman yang Agung bukan hanya karena alasan pertimbangan ekonomi semata. Sekali tidak tetap tidak, bahkan jika ada suatu persekutuan yang tidak begitu penting bila dilihat dari perspektif ekonomi. Ya, walau itu berbahaya sekalipun, hal itu harus tetap berlangsung. Darah yang sama menuntut satu kekaisaran. Tak pernah lagi Volk1 Jerman memiliki hak moral untuk terlibat dalam politik kolonialisme, sampai setidaknya menyambut putra-putranya dalam satu negara. Namun ketika perbatasan kekaisaran telah memasuki wilayah Jerman yang terakhir, hal itu tak akan menjamin kebutuhan hidup sehari-hari. Keinginan moral untuk mengambil tanah jajahan bangkit dari tekanan bangsa kita. Pedang mereka akan menjadi senjata kami, dan dari tetesan air mata perang itulah kebutuhan sehari-hari generasi masa depan akan tumbuh lagi. Oleh karena itu, kota kecil di perbatasan negara ini bagiku merupakan simbol misi yang besar. Di lain pihak, hal ini akan terus berkembang sebagai sebuah peringatan akan masa kini. Lebih dari seratus tahun yang lalu, tempat yang dipandang tidak penting ini akan secara khusus diabadikan dalam setiap peristiwa atau sejarah Jerman, karena negara ini merupakan saksi atas kehancuran tragis yang mencengkeram seluruh bangsa Jerman dalam masa yang penuh hina. Dalam masa-masa yang penuh dengan kehinaan dari bangsa kita itulah, Johannes Palm dari Nürenberg seorang warganegara tercinta, si penjual buku dan seorang nasionalis yang tak kenal kompromi sekaligus pembenci Perancis, tewas di sana demi Jerman yang sangat dia cintai dengan penuh semangat heroik, bahkan dalam masa-masa yang penuh penderitaannya. Dengan watak yang keras kepala dia tetap menolak untuk mengadukan teman-temannya yang sebenarnya mereka adalah atasannya. Kejadian ini mirip dengan apa yang dialami Leo Schlageter, dengan diadukannya dia kepada pihak Perancis oleh seorang wakil pemerintahannya, yakni seorang kepala kepolisian Augsburg yang akhirnya dia kini menjadi orang terkenal. Hal itu menjadi simbol pihak berwenang Jerman di bawah kekuasaan Herr Severing 2. Dalam suasana kota kecil di pinggiran sungai Inn yang diterangi oleh sinar kesyahidan Jerman, dia terlahir sebagai seorang berdarah Bayern, namun secara hukum kewarganegaraanya adalah seorang Austria. Orangtuaku hidup di akhir tahun delapanpuluhan satu abad yang lampau. Ayahku adalah seorang pegawai negeri yang sangat berbakti kepada negara, sedangkan ibuku adalah seorang wanita yang senantiasa mencurahkan segalanya untuk rumah tangga dan Mein Kampf volume I | 36
membaktikan dirinya pada kami: anak-anaknya yang selalu berada dalam kasih sayangnya yang kekal dan abadi. Periode ini sebenarnya tak begitu kuingat dengan jelas, karena setelah beberapa tahun ayahku harus meninggalkan perbatasan kota kecil yang dia cintai ini untuk bekerja di Passau, Jerman. Pada waktu itu sangat lumrah bagi seorang pegawai negeri Austria untuk berpindahpindah tempat kerja. Beberapa saat kemudian setelah ayahku dikirim ke Linz, akhirnya disanalah dia bekerja hingga pensiun. Meski demikian, tak pernah ada waktu untuk istirahat terlintas dalam benak pria tua itu. Karena masa kanakkanaknya yang berasal dari keluarga miskin itulah, dia selalu merasa bosan dengan hanya terus-menerus tinggal di rumah. Sebelum berumur tigabelas tahun, ayahku yang masih kecil itu, dengan membawa tas ranselnya pergi meninggalkan rumah di Waldviertel. Waktu itu hampir seluruh penduduk desa yang dianggap ‘berpengalaman’ berusaha membujuknya agar dia kembali ke Wina untuk belajar berdagang disana. Kejadian ini terjadi sekitar tahun limapuluhan seabad yang lalu. Akhirnya, ayahku dengan gigih memutuskan untuk tetap pergi berkelana. Dengan hanya berbekal uang tiga gulden saja, dia melakukan perjalanan dan mengabdikan dirinya pada sesuatu yang belum pernah dia alami sebelumnya. Pada saat ayahku beranjak umur tujuhbelasan, dia telah mampu melewati segala tantangan dan rintangan. Meski demikian, dia tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah dia kerjakan itu. {Biang keladi kecil} Di sisi lain dalam masa hidupnya yang penuh dengan kesukaran, kesengsaraan dan penderitaan yang tiada taranya itu, dia telah meneguhkan pendiriannya untuk segera meninggalkan dunia perdagangan dan menjadi ’seseorang yang lebih baik’ lagi. Sebelumnya ayahku yang malang itu telah mempertimbangkan dirinya masakmasak untuk menjadi seorang pendeta sebagai pengabdian nilai luhur seorang manusia. Di kota besar, tempat yang telah meluaskan pandangannya itu dia malah menjadi seorang pegawai negeri. Dengan segala kegigihannya, seorang pemuda yang telah melewati fase-fase penderitaan dan kesengsaraan hidup yang panjang itu telah membuatnya lebih dewasa, meskipun usianya masih sangat muda. Ayahku yang baru berumur tujuhbelas tahun itu akhirnya memilih bersikukuh pada pendiriannya untuk tetap berada dalam dinas pemerintahan. Ketika menginjak usia dua puluh tiga tahun, ayahku percaya bahwa dia telah mencapai tujuannya. Keadaan itu tampaknya telah mewujudkan janjinya yang pernah dia ikrarkan sewaktu dia masih menjadi seorang anak yang miskin, bahwa dia tak akan kembali ke kampung halamannya sebelum dia menjadi seseorang yang sukses. Kini cita-citanya itu telah tercapai. Tak seorang pun penduduk di desanya mengingat masa lalu ayahku itu, sementara bagi dirinya sendiri desanya itu telah berubah menjadi tempat yang aneh. Ketika pensiun pada umur limapuluh enam tahun, ayahku tak ingin membiarkan hari-harinya berlalu begitu saja dengan tidak melakukan apa-apa. Di dekat pasar desa Lambach Austria utara, ayahku telah mampu membeli sebidang tanah pertanian untuk dia garap sendiri. Dengan berada dalam ruang lingkup industri pertanian tersebut, dia merasa dikembalikan ke asal muasal nenek moyangnya yang dulunya hidup sebagai petani.
Mein Kampf volume I | 37
Pada saat inilah suri tauladan yang telah diwariskan ayahku itu mulai terbentuk di dadaku. Semua kegiatanku bermain -main di alam bebas, menempuh perjalanan jauh ke sekolah dengan hanya berjalan kaki dan bersahabat dengan anak-anak yang berbadan tegap dan kumal, terkadang seringkali membuat ibuku menjadi marah. Hal ini tentu saja menjadikan diriku merasa seperti anak rumahan saja yang tidak boleh melakukan apa-apa. Meskipun pada saat itu aku tidak memiliki cita-cita serius tentang profesi apa yang akan kuraih nanti, aku sangat bersimpati atas karir yang telah diraih ayahku. Aku percaya pada bakat orasiku yang berkembang dalam bentuk argumentasi yang kasar itu, aku tunjukan kepada teman-teman disekolahku. Aku pun telah mampu menjadi seorang pemimpin dari sekelompok anak-anak sepermainanku. Di sekolah, aku dengan mudah bisa mengikuti semua mata pelajaran, dan di waktu luang aku pun mendapatkan pelajaran bernyanyi di sebuah biara di Lambach, tapi di sisi lain aku terkenal sebagai murid yang sangat nakal dan susah diatur. {Semangat akan perang} Aku sangat beruntung sekali ketika mendapatkan kesempatan untuk mengikuti parade dalam sebuah acara festival gereja dengan sangat meriahnya. Saat itu aku tampak seperti seorang biarawan suci dan bagaikan seorang pendeta desa, yang mana menjadi seorang pendeta merupakan cita-cita luhur seperti yang pernah dicita-citakan ayahku dulu. Disinilah letak masalahnya, ayahku akhirnya terbukti tak mampu membantu mengembangkan bakat orasiku. Seorang anak yang suka berkelahi ini tak kuasa untuk membuat keputusan seperti yang ayahku harapkan tentang masa depanku sendiri. Saking ayahku tak mampu memahami ide-ideku itu, akhirnya dia tak bisa berkata apa-apa lagi. Dengan penuh ambisius, dia tetap mencoba untuk memahami konflik ini. Dan ketika konflik ini benarbenar terjadi, citacitaku untuk bisa memperoleh profesi yang kuidam-idamkan sebagai seorang orator itu akhirnya pudar dalam waktu yang singkat. Hal ini tentu saja membuatku berubah menjadi seorang anak yang temperamental. Ketika pada suatu hari aku menggeledah perpustakaan ayahku, disana aku menemukan berbagai macam buku militer yang diantaranya terdapat edisi yang cukup populer mengenai perang Franco-Jerman3 tahun 1870-1871. Buku-buku tersebut terdiri dari dua bundel edisi majalah bergambar dari tahun-tahun tersebut yang sekarang menjadi bahan bacaan favoritku sebelum akhirnya aku mengalami perjuangan heroik secara langsung. Dari sanalah aku menjadi lebih antusias lagi mengenai apapun yang ada hubungannya dengan perang, dalam hal ini khususnya tentang keprajuritan. Hal ini menjadi sangat penting bagiku karena untuk pertama kalinya, dalam keadaaan bimbang dan ragu menggangguku, sebuah pertanyaan tengah mengusik kesadaranku: Apakah ada perbedaan antara orang-orang Jerman yang bertempur dalam kancah peperangan dengan orang-orang Jerman yang tidak ikut bertempur? Mengapa Austria tidak ikut terlibat dalam perang? Mengapa pula ayahku dan yang lainnya tidak ikut bertempur? Bedakah kita dengan orang–orang Jerman yang lain itu? Bukankah kita ini adalah satu? Untuk pertama kalinya masalah ini mulai mengganggu pikiran kecilku.
Mein Kampf volume I | 38
{Pilihan pekerjaan} Dengan hati-hati aku mempertanyakan hal itu dan dengan penuh rasa cemas, akhirnya aku telah mendapatkan jawaban bahwa tidak semua orang Jerman bisa beruntung berada dalam naungan Kekaisaran Bismarck. Aku masih tak dapat memahami semua ini. Aku harus sekolah!! Keputusanku sudah bulat bahwa aku harus melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Dari seluruh sifatku, bahkan keseluruhan temperamenku itu, ayahku percaya dan menarik kesimpulan bahwa Gymnasium4 humanistik mampu mewakili konflik yang berkaitan dengan bakatbakatku. Sebuah Realschule5 tampaknya lebih cocok buatku, itupun menurut pandangan ayahku. Pendapat ini diperkuat atas dasar kemampuanku yang mahir dalam menggambar, dimana pelajaran ini menurutnya akan diabaikan oleh Gymnasium Austria. Faktor lain adalah bahwa karir yang dibangun dengan susah payah tersebut membuat ilmu humanistik tak terlihat menarik lagi baginya. Dengan mengungkapkan maksud dan pendapatnya yang beralasan tersebut, aku harus tetap menjadi pegawai negeri. Menurut pandangannya, sangatlah lumrah bahwa kehidupan yang keras di masa muda akan turut meningkatkan prestasi dimasa yang akan datang, khususnya karena hal tersebut dihasilkan dari usaha dan keinginan yang gigih. Merupakan kebanggaan bagi seorang laki-laki yang bisa membangun dirinya sendiri dan menginginkan anaknya mampu mendapatkan posisi yang sama dengannya dalam kehidupan atau bahkan lebih tinggi lagi jika hal itu memungkinkan. Karena hidup ayahku yang berada dalam lingkungan industri, dimana dia berpikir bahwa dia akan mampu memfasilitasi seluruh perkembangan dan kebutuhanku sebisa mungkin. Baginya sulit dipercaya bahwa pada akhirnya aku menolak apa yang telah menjadi inti dari keberhasilan hidupnya. Akibatnya sudah pasti dan cukup jelas, dan keputusan itu begitu sederhana. Itupun masih menurut pandangannya tentang apa yang aku maksudkan. Akhirnya, sepanjang hidupnya dia membiarkan dirinya dalam perjuangan hidup yang getir. Hal ini telah menjadikannya seseorang yang memiliki sifat suka mendominasi. Tampaknya keputusanku ini tak lagi dapat ditolerir olehnya dengan membiarkan masalah ini dibebankan pada seorang anak yang belum cukup berpengalaman dan juga tidak memiliki rasa tanggung jawab. {Aku tak ingin menjadi pegawai negeri} Terlebih lagi, hal ini merupakan sebuah dosa dan kelemahan yang patut dicela dalam mencoba menjalankan perannya sebagai orangtua yang bertanggung jawab bagi masa depan anaknya dan seperti itu pula, hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Tapi ternyata keadaan berubah menjadi sebaliknya. Baru berumur sebelas tahun saja, untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku dipaksa untuk berseberangan argumentasi. Begitu keras dan kukuhnya ayahku dalam membuat rencana tersebut, ketika menghadapi anaknya yang keras hati dan keras kepala ini dalam menolak ide yang tak membuat ayahku kagum sama sekali terhadapku. Aku tetap tidak ingin menjadi pegawai negeri!
Mein Kampf volume I | 39
Bujukan atau penjelasan serius yang dilontarkan ayahku tetap tak mengesankan pembangkanganku. Aku tetap tak mau menjadi pegawai negeri, tidak dan sekali lagi tetap tidak! Segala iming-iming dari ayahku tentang senangnya bekerja dalam profesi ini, yang ditambah ceritacerita tentang keberhasilan hidup ayahku tetap tidak mengubah apapun. Aku merasa teramat sangat muak sampai-sampai perutku sakit ketika mendengarnya. Dengan membayangkan hanya duduk di sebuah kantor, tercerabut dari kebebasan, mengalah untuk menjadi tuan bagi waktuku dan dipaksa untuk mengabdikan seluruh hidupku untuk sebuah tempat kosong yang harus diisi. Lalu pikiran seperti apa yang mampu membangkitkan minat seorang anak kecil yang dalam kenyataannya kebebasan adalah segalanya, kecuali menjadi ‘baik’ dalam hal arti yang umum? Pelajaran sekolah yang terasa begitu gampang, telah membuatku memiliki banyak waktu luang sehingga matahari pun lebih sering menatapku daripada dinding kamarku sendiri. Ketika sekarang musuh-musuh politikku mengarahkan perhatiannya untuk menguji hidupku, aku cukup hanya menarik saja pikiranku ke masa-masa kecilku dulu dan akhirnya membuat mereka merasa lega mengetahui banyaknya olok-olok yang ‘Hitler’ mainkan ini. Bahkan di masa mudaku dulu, -Aku berterimakasih kepada surga- bahwa sebagian ingatan dari hari-hari yang membahagiakanku itu ternyata masih ada bersamaku hingga kini. Bagiku, hutan dan hamparan rumput adalah lapangan tempur dimana setiap ‘konflik’ bisa saja terjadi dan kehidupan harus tetap dilanjutkan. Dalam hal ini, kehadiranku di Realschule yang sekarang sedang kujalani, ternyata hanya membuat sedikit perubahan kecil saja. {Menjadi seorang pelukis} Sekarang, muncul konflik baru yang harus kulawan. Selama maksud ayahku untuk tetap menjadikanku seorang pegawai negeri, hal itu hanya akan menemui kebencianku saja pada profesi itu. Konflik tersebut masih dapat kutahan. Sejauh ini, sampai pada tingkatan tertentu aku masih bisa menyimpan konflik batinku, yaitu aku tak harus selalu berbeda pendapat dengan ayahku secara langsung. Keinginanku yang kuat untuk tidak menjadi pegawai negeri itulah yang memberikan kedamaian dalam diriku. Dan keputusan ini tetap akan menjadi keputusan yang abadi. Masalah menjadi kian lebih sulit lagi ketika aku membuat keputusan yang berseberangan dengan ayahku. Hal ini terjadi tepat pada saat aku berumur duabelas tahun. Bagaimana ini bisa terjadi aku sendiri tidak tahu pasti. Tapi suatu hari telah menjadi jelas bagiku bahwa aku akan menjadi seorang pelukis terkenal! Tak ada keraguan pada diriku sedikitpun atas bakat melukisku itu. Dan hal itulah yang menjadikan satu alasan kenapa aku dikirim ke Realschule. Tapi tak pernah sekalipun juga ayahku mengijinkan aku untuk mengikuti pelatihan secara profesional dalam bidang seni lukis ini. Dilain pihak, sekali lagi aku tetap menolak tegas maksud ambisius ayahku itu. Aku kemudian ditanyai tentang apa yang akan menjadi cita-citaku suatu hari nanti, dan tanpa berpikir panjang lagi akupun mengungkapkan apa yang sebenarnya aku cita-citakan itu. Ayahku untuk sesaat tak bisa berkata apapun. “Apa? menjadi pelukis? seniman?”
Mein Kampf volume I | 40
Ayahku menganggap aku sudah gila. Tapi ketika dia sudah paham akan masalahnya dan khususnya setelah ayahku melihat gelagat keseriusanku, dia masih tetap saja menentangnya dengan semua sifat keras kepalanya itu. Dengan pertimbangan yang sudah kupikirkan secara matang akan kemampuan yang kumiliki itu, begitu mudahnya dia melecehkan cita-citaku! “Menjadi seniman? Tidak akan pernah kuijinkan selama aku masih hidup!” Ujarnya, tapi tampaknya akupun mewarisi sifat keras kepala ayahku, jawabanku masih tetap sama. Kecuali untuk hal-hal lain diluar melukis, aku diperbolehkan. {Nasionalis muda} Dan kemudian situasi saling tetap bersikukuh terjadi di kedua belah pihak. Ayahku tak pernah beranjak dari sikap ‘Tidak akan pernah!’-nya, sementara akupun akan terus gigih mengatakan ‘Oh ya!’ akibatnya keadaan menjadi tidak menyenangkan. Ayahku sangat kecewa terhadapku sebagaimana akupun sangat mencintainya. Dia tetap melarangku untuk menumbuhkan harapan walau sedikit untuk mempelajari seni. Aku melangkah lebih jauh lagi dan menyatakan bahwa jika itu masalahnya, aku akan berhenti belajar tentang apapun. Sebagai hasil dari ‘keputusan’ itu tentu saja aku mulai berani mengambil keputusan yang tegas, namun ayahku terus berusaha mencegahku sebisa mungkin. Menghadapi itu aku hanya bisa diam terpaku, tetapi sikap keras ayahku itu ternyata mampu membuat pembangkanganku menjadi semakin nyata. Aku pikir jika dia melihatku yang hanya membuat sedikit prestasi saja di Realschule, dia hanya akan membiarkan diriku tetap bermimpi, entah dia suka atau tidak. Aku tidak tahu apakah perhitungan ini benar adanya atau tidak. Tapi pada kenyataannya hal ini memang benar-benar terjadi: Aku kurang sukses di sekolah! Karena hanya pelajaran yang membuatku senang saja yang khusus aku pelajari, terutama yang berhubungan dengan apa yang senang kupelajari sebagai seorang pelukis. Bagiku, apa yang kuanggap tidak penting atau tidak menarik aku abaikan semuanya. Walhasil, laporan hasil belajarku pada waktu itu tergantung pada mata pelajarannya, dan perkiraanku pada pelajaran-pelajaran itu tak menunjukan apapun kecuali sesuatu yang tidak begitu signifikan. Dengan nilai yang ‘patut dipuji’, ‘bagus’, ‘cukup’ bahkan ’tak memuaskan’. Sejauh ini nilai terbaikku hanya ada pada pelajaran geografi dan sejarah dunia. Karena itu adalah pelajaran-pelajaran favoritku, dan akupun memiliki peringkat teratas di kelas karena pelajaran itu. Jika sekarang, setelah beberapa tahun aku memeriksa kembali hasil belajar dimasa itu, aku menyimpulkan ternyata ada dua fakta yang cukup penting; Pertama aku menjadi seorang nasionalis dan kedua aku mulai mempelajari dan memahami apa arti sebuah sejarah. Dan, Austria lama adalah negara nasionalis. {Provinsi-provinsi Jerman yang dikuasai Polandia sesudah Perang Dunia ke I } Pada umumnya, masalah kekaisaran Jerman pada waktu itu tak mampu menangkap arti pentingnya masalah ini bagi tiap-tiap individu yang berada dalam keadaan negara yang seperti itu. Setelah kampanye kemenangan prajurit dalam masa perang Franco-Jerman, orang-orang di luar Jerman telah kehilangan daya tariknya kepada Jerman. Beberapa orang mungkin masih bisa tertarik, sementara yang lain tak mampu mengapresiasikan betapa pentingnya masalah tersebut. Khususnya orangMein Kampf volume I | 41
orang Austria – Jerman. Kekaisaran Jerman yang sedang rapuh ini sudah sering dipusingkan oleh orang-orang yang sebenarnya mampu untuk mengapresiasikan masalah ini ketika mereka menemui kegagalan dalam mengapresiasikannnya. Kalaulah orang-orang Jerman di Austria itu memang ras unggul, mereka tentu tak akan punya kekuatan untuk menginjak sebuah negara yang berpenduduk 52 juta jiwa ini. Bahkan di Jerman sendiri ada pendapat keliru yang mengatakan bahwa Austria adalah salah satu negara bagian dari Jerman. Pernyataan ini tentu saja merupakan pendapat yang absurd dan telah menggemparkan sepuluh juta orang Jerman di Ostmark6. Hanya segelintir orang di kekaisaran Jerman yang mempunyai sikap pandangan untuk memperjuangkan bahasa Jerman, sekolah Jerman dan cara hidup ala Jerman tanpa pandang bulu. Hanya saja sekarang, ketika kemalangan yang menimpa kekaisaran Jerman, yang kini berada dibawah aturan dan kebijakan asing, sedang bermimpi ditengah-tengah kerinduan mereka. Setidaknya untuk menjaga kemurnian bahasa ibu mereka. Apakah masyarakat umum menyadari betapa pentingnya arti sebuah perjuangan demi nasionalisme seseorang? Sekarang mungkin hanya beberapa orang saja yang bisa mengapresiasikan kebesaran Jerman di bawah Kekaisaran Ostmark tua, yang tidak kepada siapapun kecuali bergantung pada diri mereka sendiri. Selama berabad-abad mereka melindungi kekaisaran dari serangan yang datang dari bangsa Timur dan akhirnya kita pun melakukan perang gerilya yang sangat melelahkan demi menjaga perbatasan bangsa Jerman disaat perhatian kekaisaran masih tertuju kepada kolonialisme. Tetapi kekaisaran telah mengabaikan darah dagingnya sendiri yang sekarang berada di ambang pintu negaranya sendiri. {Perjuangan demi karakter Jerman} Seperti dimanapun juga di setiap perjuangan, dalam hal ini sikap pandangan untuk memperjuangkan Bahasa di Austria tua, terdapat tiga strata: Para pejuang, pengecut dan pengkhianat. Proses penyaringan itu harus dimulai dari sekolah-sekolah. Fakta yang mengagumkan mengenai sikap pandangan untuk memperjuangkan Bahasa adalah dengan munculnya gelombang perlawanan keras yang ada di sekolah, karena sekolah merupakan tempat penyemaian bibit awal untuk generasi mendatang. Adalah suatu pergulatan seru bagi jiwa seorang anak ketika mereka dipanggil: “Anak Jerman jangan lupakan bahwa kamu akan menjadi seorang Jerman”, dan, “Gadis kecil, ingatlah bahwa kamu harus menjadi seorang ibu Jerman”. Siapapun yang berjiwa muda akan paham bahwa mereka bangga dengan panggilan seperti itu. Mereka membuat barisan perlawanan dalam ratusan bentuk cara, salah satunya dengan menolak untuk menyanyikan lagu-lagu yang bukan ‘Jerman’. Semakin dijauhkan dari kehebatan kepahlawanan Jerman, akan semakin liar antusiasme mereka. Mereka bersemangat mengumpulkan uang untuk dana perang bagi orang-orang dewasa. Telinga mereka dengan hebatnya begitu sensitif ketika mendengarkan suara guru-guru yang bukan ‘Jerman’ dan pada saat yang sama mereka dengan sangat mengagumkannya melakukan perlawanan. Mereka yang memakai simbol-simbol nasionalisme ‘terlarang’ akan merasa bangga jika dihukum atau dipukul karenanya. Maka dari itu, pada skala kecil mereka adalah bentuk Mein Kampf volume I | 42
refleksi yang nyata bagi orang-orang dewasa, kecuali kalau kepercayaan mereka tidak lebih baik dan jujur dari itu. Begitu juga halnya denganku, ketika masih muda aku pernah berkesempatan mengambil bagian untuk terlibat dalam perjuangan nasional di Austria lama. Ingatanku ada pada Südmark dan organisasi di sekolah bahwa kita harus menentukan kepercayaan kita dengan yakin tentang warna rambut jagung, mata biru dan warna merah serta emas. ‘Heil’ adalah sapaan kami, dan bukannya menyanyikan lagu-lagu kerajaan, kami malah menyanyikan lagu ‘Deutschland über Alles,7 walau ada peringatan keras dan hukuman. Dengan cara seperti ini seorang anak akan menerima pelatihan politik dalam periode dimana suatu pelajaran mengenai apa yang dinamakan dengan Negara Nasional, namun mereka hanya mengetahui sedikit tentang Nasionalismenya daripada Bahasanya. Tak bisa disangkal lagi bahwa pada waktu itu aku bukanlah termasuk siswa yang dominan. Dalam waktu singkat aku telah menjadi seorang ‘Nasionalis Jerman’ yang fanatik, walau istilah itu tidak selalu identik dengan konsep kepartaian kita sekarang. Perkembangan pada diriku terjadi begitu pesat. Pada saat aku berumur limabelas tahun aku sudah paham mengenai perbedaan antara patriotisme ‘kaisar’ dan patriotisme ‘Volk’ walau kemudian aku lebih tertarik dengan yang terakhir. Bagi siapapun yang tak pernah mempelajari kondisi monarki Habsburg, proses seperti itu tentu saja tidak bisa dipahami. Tetapi di negeri ini warisan sejarah dunia telah memberikan sebuah titik awal bagi perkembangan di negeri ini, karena segala maksud dan tujuan tak ada yang se-spesifik sejarah Austria. Takdir di negara ini sangat terikat dengan hidup dan perkembangan seluruh orang Jerman sehingga pemisahan sejarah antara Jerman dan Austria tak mungkin ada. Walau begitu, ketika Jerman terpisah menjadi dua kekuatan, pemisahan itu sendiri akan tetap menjadi sejarah Jerman. Lencana keagungan kekaisaran yang dahulu pernah diabadikan di Wina masih menyimpan ‘aura’nya. Lencana tersebut ada sebagai janji bahwa dua takdir sejarah ini sebenarnya satu8. Jeritan hati yang mendalam dari rakyat Jerman-Austria untuk ingin bersatu ke negara induk Jerman, terbentuk ketika negara Habsburg hancur adalah hasil dari kebangkitan yang dulu tertidur di seluruh hati rakyat Jerman. Kerinduan untuk bisa kembali ke rumah nenek moyangnya tak akan pernah dilupakan. Tapi hal ini dapat dijelaskan jika pendidikan sejarah dari individu JermanAustria tak dibangkitkan, tidak akan pernah ada kerinduan semacam itu lagi. Karena di dalamnya sedang bersemayam sebuah sumur yang tak pernah kering, dimana pada waktu yang pernah terlupakan, dimana semua kesejahteraan dan dimana ingatan yang kokoh dimasa lalu akan senantiasa membisikan tentang masa depan yang baru dan penuh harapan dengan suaranya yang lembut. {Pelajaran sejarah} Pelajaran sejarah dunia yang sekarang ada di sekolah tinggi tengah berada dalam kondisi yang menyedihkan. Hanya ada beberapa guru saja yang paham bahwa tujuan mempelajari sejarah bukan hanya sekedar mempelajari tanggal-tanggal dan kejadian-kejadian bersejarah serta menyebutkannya secara bergiliran saja, tapi yang terpenting bukanlah apakah anak tersebut paham kapan ketika perang ini atau itu terjadi, kapan seorang jenderal lahir bahkan kapan ketika sebuah monarki naik Mein Kampf volume I | 43
menggantikan monarki yang sebelumnya atau tidak. Tidak, demi Tuhan yang Maha Benar hal ini sama sekali tidak penting! Untuk mempelajari sejarah berarti untuk mencari dan menemukan kekuatan yang akan menjadi penyebab utama yang kita percayai sebagai sebuah kejadian sejarah. Seni membaca seperti halnya belajar adalah untuk mendapatkan esensi terdalam demi melupakan sesuatu yang tidak penting. Mungkin sejarah telah mempengaruhi seluruh kehidupanku sehingga dewi keberuntungan pernah mengirimku seorang guru sejarah yang merupakan satu dari beberapa yang meneliti prinsip-prinsip ini dalam pengajaran dan ujian. Dialah Professor Dr. Leopold Pötsch. Profesor-ku di Realschule di kota Linz, ingin mewujudkan syarat-syarat ini menjadi tingkatan yang lebih ideal. Sikap ramah orang tua ini seolah-olah telah ditentukan oleh pesona kefasihannya dalam berbicara yang tak saja mampu membuat kita terpana, tapi juga mampu menghanyutkan. Bahkan ketika sekarang aku mengenang lagi ke belakang dengan emosi yang lembut yang dimiliki oleh laki-laki separuh baya yang berambut abu-abu itu, dan dengan terpaan api penderitaannya kadangkala membuat kita bisa melupakan masa sekarang. Seolah-olah kita tersihir ke masa lampau dibalik cadar kabut millenium untuk membentuk kembali ingatan-ingatan sejarah yang kering kini menjadi nyata. Dalam kesempatan seperti itu kita hanya bisa duduk termenung. Kadang terbakar dengan semangat antusiasme, kadang pula tergerak ingin menangis. Apa yang membuat kami beruntung adalah bahwa guru itu tahu caranya bagaimana mengulang kejadian-kejadian yang telah terjadi di masa lampau dengan memakai contoh-contoh di masa sekarang, lalu bagaimana caranya menarik kesimpulan untuk masa depan. Sebagai hasilnya, dia lebih dipahami dibanding guru lainnya mengenai masalah sehari-hari sehingga membuat kami terpesona dibuatnya. Dia memanfaatkan sistem sikap fanatis-nasionalisme perkawanan kami sebagai tujuannya untuk mendidik dan menggunakannya secara terus-menerus sehingga akan membuat rasa fanatisme nasional kami semakin memukau. Dengan hal ini saja dia mampu mendisiplinkan anak-anak yang nakal secara mudah daripada menggunakan cara yang lain. {Sejarah sebagai pelajaran favoritku} Guru itu telah menjadikan pelajaran sejarah sebagai pelajaran favoritku. Walaupun guru sejarahku tersebut tak bermaksud menjadikanku untuk menjadi seorang revolusioner. Karena siapakah yang mampu mempelajari sejarah Jerman dibawah seorang guru yang tanpa menjadi musuh negara, dibawah seorang kaisar yang berkuasa akan memberikan pengaruh yang menghancurkan bagi takdir negara? Siapa yang bisa tetap setia pada kaisar baik di masa lalu atau sekarang ternyata mengkhianati kebutuhan Volk Jerman terus menerus demi keuntungan pribadi yang sangat memalukan? Apakah kita tidak tahu, bahkan kami sebagai anak-anak kecil saja negara Austria ini tidak memiliki rasa cinta kepada orang-orang Jerman? Pengetahuan sejarah kami tentang sistem kerja monarki Habsburg diperkuat juga oleh pengalaman kami sehari-hari. Di sebelah utara dan selatan racun-racun negara asing dibiarkan menggerogoti tubuh nasionalisme kami. Bahkan di Wina saja, secara terang-terangan telah menjadikannya sebagai kota yang tidak bercirikan Jerman lagi. Rumah kerajaan telah dipaksa sebisa mungkin menjadi sumber sumbangan sukarela demi keadilan dan kekayaan pribadi yang tak dapat diubah Mein Kampf volume I | 44
telah menyebabkan seorang putra mahkota Francis Ferdinand, ditetapkan sebagai musuh yang berbahaya bagi Austria–Jerman akhirnya harus tewas karena peluru yang dia buat sendiri. Oleh karena dia bukan seorang pelindung bagi korban perbudakan di Austria lama! {Pemikiran yang bersejarah} Betapa besar beban yang harus ditanggung bangsa Jerman dan tak terhitung pula pengorbanan mereka dalam memberikan pajak dan darah, tapi seseorang yang tidak terlalu buta akan tahu bahwa ini semua akan menjadi sia-sia. Apa yang menyakitkan sekali bagi kita adalah bahwa seluruh sistem ini yang secara moral telah dibersihkan dengan cara bersekutu dengan Jerman, yang menghasilkan pemusnahan secara perlahan-lahan Jermanisme di monarki tua dan dalam hal tertentu akan dijatuhi sanksi yang dibuat oleh Jerman sendiri. Kemunafikan monarki Habsburg dengan membiarkan penguasa Austria -membuat penampilan luarnyabahwa Austria adalah negara bagian Jerman akan membangkitkan kebencian terhadap monarki ini yang amat sangat dan dalam waktu yang bersamaan penuh dengan penghinaan. Hanya dalam kekaisaran sendiri itulah, akhirnya para laki-laki yang tak merasa terpanggil untuk memimpin tak melihat satupun mengenai hal ini, seolah-olah mereka sedang diserang oleh kebutaan kronis. Seolah mereka sedang tinggal bersebelahan dengan onggokan bangkai-bangkai dan hanya dalam gejala pembusukanlah mereka akan mampu melihat tanda-tanda ‘kehidupan yang baru’ akan muncul kembali. Persekutuan yang busuk antara kaisar muda dengan negara yang berpura-pura menjadi Austria sedang menampung kebencian dengan dikobarkannya Perang Dunia. Dalam bagian buku ini aku akan mencoba mengambil kesempatan untuk mengutarakan permasalahan ini dilihat pada sudut pandang yang lain. Disini dapat dikatakan bahwa pada masa mudaku dulu telah mencapai wawasan dasar yang tak pernah hilang dari diriku sendiri, namun kini masih tetap saja terpendam disudut hatiku: Bahwa Jermanisme hanya bisa dijaga dengan hancurnya Austria, dan selanjutnya sentimen nasional tidak selalu identik dengan patriotisme kekaisaran. Bahwa diatas segalanya masa kekaisaran Habsburg telah ditakdirkan menjadi kemalangan bagi Bangsa Jerman. Bahkan kemudian aku sendiri mengambil kesimpulan dari kenyataan ini bahwa cinta yang paling bergelora dalam diriku adalah negara Jerman! Sementara kebencianku yang paling dalam adalah negara Austria! Kebiasaan berpikir tentang sejarah yang di kemudian hari aku pelajari di sekolah tak pernah mengganggu kehidupanku. Pada tingkatan sejarah yang semakin tinggi ini, sejarah dunia telah menjadi sumber yang tak ada putus-putusnya untuk dipahami tentang zaman sekarang. Dalam arti kata politik, aku tidak mempelajarinya namun telah diajari olehnya. {Pemujaan terhadap Wagner} Sejak diusia muda, aku telah menjadi seorang revolusioner politik dan sekaligus menjadi revolusioner artistik pada usia yang bersamaan. Ibukota Austria tua yang Mein Kampf volume I | 45
picik pada waktu itu sudah memiliki teater yang tak begitu buruk dan disana telah banyak opera yang dipentaskan. Pada usia duabelas tahun aku bertemu dengan Wilhelm Tell9 untuk pertama kalinya, dan beberapa bulan kemudian opera pertamaku yang berjudul Lohengrin dipentaskan disana. Aku langsung terpikat. Entusiasme mudaku untuk menjadi seorang ahli opera dari Bayreuth10 tak mengenal batas. Lagi-lagi aku tertarik akan karya-karyanya, dan aku begitu sangat beruntung bahwa penampilan picik yang sederhana itu telah membimbingku menuju sebuah pengalaman intensif dikemudian hari. Semua itu, khususnya setelah aku berhasil melewati masa-masa kedewasaanku (dalam kasus ini merupakan proses yang sangat menyakitkan), telah menebalkan kebencian yang dalam tentang profesiku yang telah dipilihkan oleh ayahku dulu. Keyakinanku semakin tumbuh menjadi lebih kuat bahwa aku tak akan bahagia jika tetap harus menjadi seorang pegawai negeri. Faktanya bahwa saat ini bakat melukisku telah diakui oleh Realschule membuat pendirianku semakin kuat. Permohonan atau ancaman tak mampu sedikitpun menggoyahkan pendirianku. Aku hanya ingin menjadi seorang pelukis dan tak ada satupun kekuatan dahsyat dibumi ini yang akan membuat aku menjadi seorang pegawai negeri. Tapi kelihatannya ada hal lain yang cukup membuatku merasa aneh yaitu karena seiring berlalunya sang waktu, kini aku lebih tertarik dibidang arsitektur. Pada waktu itu aku menganggap hal ini sebagai pelengkap sesaat saja dari bakatku sebagai seorang pelukis, dan hanya membahagiakan diri dalam lingkup artistik-ku semata. Aku tak mengira bahwa keadaan akan berubah secepat ini. Pertanyaan mengenai profesiku akan kuputuskan lebih cepat daripada apa yang kuharapkan sebelumnya. {Kematian orangtuaku} Pada usia tigabelas tahun, tiba-tiba aku kehilangan ayahku karena penyakit epilepsi yang menyerangnya. Dahulu ayahku tampak begitu kuat, dan kini dia mesti mengakhiri pengembaraan duniawinya. Kejadian ini menenggelamkanku ke lautan duka yang teramat dalam. Cita-cita yang paling didambakannya pada waktu itu adalah ingin turut membantu anaknya dalam berkarir. Maka dari itu aku ingin mewujudkan cita-citanya, dengan cara memelihara semua pengalaman pahit kehidupannya sendiri. Namun walaupun tak disadari, dia telah menanamkan benih semangat bagi masa depanku, yang mana pada waktu itu aku dan dia tak akan pernah saling memahami satu sama lain. Untuk sesaat tak ada perubahan progresif yang begitu berarti buatku. Ibuku, dengan tabah merasa berkewajiban untuk bisa melanjutkan pendidikanku yang sesuai dengan keinginan ayahku dulu. Dengan kata lain, aku harus belajar demi karir sebagai seorang pegawai negeri. Sementara aku lebih yakin dari sebelumnya untuk tetap tidak ingin menjadi seorang pegawai negeri. Dalam waktu yang bersamaan, ketika masa pembelajaranku yang berangkat dari idealisme akan hal materi dan kurikulum, aku malah semakin mengabaikannya. Lalu tiba-tiba penyakit paru-paru datang menyerangku sekaligus membantu meredakanku dari pertengkaran rumah tangga yang abadi ini. Akibat dari penyakit paru-paruku itu, seorang tabib yang mengobatiku menyarankan kepada ibuku dalam istilah yang sukar kupahami agar tak mengirimku ke kantor Realschule. Kehadiranku di Realschule harus terhenti selama setahun. Tujuan yang secara diam-diam kurindukan dan yang selalu Mein Kampf volume I | 46
kuperjuangkan itu, akhirnya dengan melalui kejadian ini telah menjadi kenyataan melalui garisnya sendiri. Perhatiannya akan penyakit yang aku derita ini, ibuku akhirnya setuju untuk membawaku keluar dari Realschule dan membolehkan aku untuk menghadiri Akademi. Betapa hari ini adalah harihari yang sangat membahagiakan dalam hidupku dan dimana hal ini tampak seperti sedang dialam mimpi saja! Dua tahun kemudian, kematian ibuku turut mengakhiri seluruh cita-citaku! Kematiannya merupakan suatu keputusan akhir dari penyakit yang dideritanya yang teramat panjang dan menyakitkan itu. Dari semula memang tak ada yang bisa memberikan sedikitpun harapan pada ibuku untuk bisa memulihkan kesehatannya. Walaupun begitu, hal ini tetap merupakan sebuah pukulan yang sangat menyakitkan, khususnya bagiku. Aku menghormati ayahku, begitupun juga aku sangat mencintai ibuku. {Pindah ke Wina} Kemiskinan dan kenyataan hidup yang keras ini memaksaku untuk segera mengambil keputusan dengan cepat. Apa yang pernah ditinggalkan oleh ayahku, semuanya telah dihabiskan untuk biaya pengobatan penyakit kanker ibuku yang menyedihkan itu. Biaya pensiun untuk seorang anak yatim dimana aku berhak atasnya, masih tetap tak mencukupi kebutuhanku. Maka dari itulah aku kini dihadapkan pada masalah bagaimana caranya mencari uang untuk menghidupi diriku sendiri. Di tanganku, koper yang penuh dengan baju dan pakaian, ditambah dengan hanya berbekal keyakinan yang gigih bersarang di hati, aku nekat untuk berangkat ke Wina. Aku berharap dapat merubah nasib seperti yang telah dicapai ayahku dalam waktu limapuluhtahun. Aku juga ingin menjadi ‘seseorang’ namun tetap bukan menjadi seorang pegawai negeri!
Mein Kampf volume I | 47
Anotasi ilmiah: 1. Volk Volk adalah kata dalam bahasa jerman yang berarti „rakyat“ namun Volk dalam bahasa jerman berarti tubuh rakyat tanpa perbedaan kelas ataupun kasta. Setelah kekalahan jerman tahun 1918 kejatuhan Monarki dan hancurnya kelas atas konsep Volk berlaku sebagai pemersatu seluruh rakyat Jerman. Maka dari itu kelompokkelompok völkisch yang muncul setelah perang juga merupakan konsep Nazi dengan kata Volksgemeinschaft, atau komunitas rakyat. Ini berbeda dengan konsep Sosialis mengenai negara yang terbagi atas kelas-kelas. Ide Hitler adalah Völkischer Staat, yang berarti Negara Rakyat. Völker adalah bentuk plural dari Volk yang berarti bangsa-bangsa dan Volkstum berarti kebangsaan, pada bab-bab selanjutnya pembaca akan menemui banyak kata Volk, Volkstum, Volksgemeinschaft dan Völker digunakan oleh Hitler dalam buku ini. 2. Herr Herr adalah istilah dalam bahasa Jerman yang berarti ‚Tuan’. Sedangkan mengenai Herr Severing terdapat kisah tersendiri, dari tahun 1792 sampai 1814 tentara revolusioner Perancis mengalahkan Jerman. Tahun 1800 Bayern ikut menderita dengan kekalahan Austria di Hohenlinden dan Perancis menduduki München. Tahun 1805 elektor Bayern dikukuhkan menjadi raja Bayern oleh Napoleon dan diwajibkan untuk membantu Napoleon dalam perang dengan mengirim 30.000 tentara. Maka dari itu Bayern menjadi negara boneka Perancis. Ini adalah ‘Hal paling memalukan bagi Jerman’, yang selalu di nyatakan oleh Hitler berulang-ulang. Tahun 1806 sebuah pamflet ‘Penghinaan paling dalam bagi Jerman’ diterbitkan di Jerman Selatan. Salah seorang yang menyebarkan pamflet itu adalah seorang penjual buku dari Nürnberg, Johannes Philipp Palm. Palm diadukan ke pihak Perancis oleh agen polisi Bayern. Di pengadilan Palm menolak menyebutkan asal muasal pamflet dan dia dihukum dengan ditembak atas perintah Napoleon di Braunau am Inn tanggal 26 Agustus 1806. Sebuah monumen untuk memperingati Palm didirikan di tempat eksekusi dan menjadi objek publik pertama yang dikagumi Hitler ketika Hitler masih bocah. Kasus Leo Schlageter hampir sama dengan kasus Johannes Palm. Schlageter adalah seorang mahasiswa teologia yang menjadi sukarelawan tentara tahun 1914. Schlageter menjadi perwira artileri dan mendapatkan penghargaan salib besi. Ketika Perancis menduduki daerah Ruhr tahun 1923, Schlageter membentuk kelompok perlawanan terhadap Perancis. Schlageter dan beberapa temannya meledakan jalan kereta api dengan tujuan mengganggu jalur transportasi batubara Perancis. Schlageter menjadi pahlawan daerah penudukan Perancis di Ruhr dan bergabung degan pergerakan Nasionalis Sosialis sebagai anggota no 61. Perancis menghukum pelaku peledakan rel kereta api tersebut dengan bantuan informan Jerman. Schlageter dihukum mati dan tak pernah mengungkapkan siapa yang menyuruhnya. Tanggal 26 Mei 1923 dia ditembak. Severing pada saat itu adalah menteri dalam negeri Jerman yang menolak untuk membantu Schlageter. Yang dimaksud sebagai ‘simbol pihak berwenang Jerman’oleh Hitler adalah betapa pemerintahan Jerman pada saat itu sama sekali tidak berpihak pada nasionalisme. Mein Kampf volume I | 48
3. Perang Franco-Prussia Perang Franco-Prussia atau Deutsch-Französischer Krieg (19 Juli 1870 – 10 Mei 1871) adalah peperangan antara Perancis dengan Prussia didukung oleh konfederasi Jerman utara bersekutu dengan Baden, Bayern dan Württemberg. Konflik ini menandai puncak ketegangan antara dua kekuasaan di Eropa setelah Prussia mendominasi Jerman. Perang disebabkan kemungkinan seorang Jerman menjadi raja Spanyol, dimana hal ini tidak disetujui oleh Perancis. Perancis mengeluarkan ultimatum bagi Prussia dan ditolak. Dalampeperangan selama enam bulan ini Jerman mengalahkan Perancis di bagian utara dan mengepung Paris. Kaisar Perancis ditangkap dan Perancis menjadi republik. Pada akhir perang negara-negara Jerman memproklamasikan persatuan di bawah raja Prussia sehingga Jerman menjadi kekaisaran Jerman. Alsace-Lorraine -Elsass-Lothringen- adalah daerah Perancis di utara yang diambil oleh Jerman. Tahun 1919 daerah ini diambil kembali oleh Perancis. Kekalahan Perancis dimanfaatkan oleh Italia untuk bersatu. Perang ini merubah wajah kekuatan di Eropa, Perancis maju sebagai republik dan Jerman semakin kuat militerismenya. Dendam antara kedua negara meletus lagi pada Perang Dunia ke I. Strategi dan teknologi perang berubah, artileri menjadi lebih dominan dan serangan ofensif menjadi dikedepankan. Strategi ini akan berkembang kembali pada Perang Dunia ke I. 4. Realschule Realschule adalah salah satu jenis sekolah lanjutan di Jerman. Setelah kelas 10 (diatas kelas 3 SMU Indonesia) Realschule diarahkan kepada pendidikan siap kerja, bukan Universitas. Pelajaran di Realschule juga lebih menekankan kepada ilmu terapan. Setiap Realschule memiliki mata pelajaran terapan yang berbeda-beda. 5. Gymnasium Gymnasium adalah sekolah lanjutan yang memungkinkan pelajarnya meneruskan ke Universitas setelah lulus sekolah. 6. Ost Mark Ost Mark -merupakan batas timur- ditemukan oleh Charlemagne sebagai batas timur kekaisaran Jerman. Diduduki oleh etnis Germano-Cletic yang disebut Bajuvari. Secara geografis hampir sama dengan Jerman Austria. 7. Deutschland über Alles Deutschland über Alles (Jerman diatas segalanya) adalah kalimat pertama dari lagu kebangsaan Jerman berjudul ‘Lied der Deustchen’ atau lebih dikenal dengan ‘Deutschlandlied’. Lagu kebangsaan ini ditulis oleh August Heinrich Hoffmannn von Fallerseleben pada tanggal 26 Agustus 1841 di pulau Helgoland. Melodinya digarap oleh Joseph Haydn dan di komposerkan oleh Lorenz Leopold Haschka. Lagu ini pertama kali di resmikan menjadi lagu nasional tanggal 11 Agustus 1922. Kalimat Deutschland,Deutschland über alles sebenarnya ditulis dengan maksud agar Mein Kampf volume I | 49
Jerman bersatu di atas segala kepentingan yang ada, bukan agar Jerman berada di atas negara lain. Namun Nazi menyalahgunakan kalimat tersebut untuk propagandanya. Kalimat Von der Maas bis an die Memel von der Etsch bis an den Belt, yaitu empat sungai yakni, Maas, Memel, Etsch dan Belt. Maas ada di Belanda, Memel sekarang ada di Lituania, Etsch berada di Tirol Selatan ( Italia/Austria) dan Belt berada di Jerman Utara. Wilayah diantara keempat sungai itu adalah wilayah yang dahulunya berbahasa Jerman namun sekarang tidak lagi berada di bawah kekuasaan Jerman. Kalimat itulah yang ingin di realisasikan oleh Hitler dengan menyerbu timur, agar sampai ke sungai Memel dan berusaha mengambil wilayah Tirol selatan. Teks ‘Lied der Deutschen’ beserta terjemahannya bisa anda lihat di bawah. Sekarang, atas usul Presiden Jerman Richard von Weiszacker pada Helmut Kohl setelah penyatuan Jerman tahun 1991 ‘Lied der Deutschen’ diresmikan kembali menjadi lagu kebangsaan namun hanya menggunakan bait ke tiga sebagai lagu kebangsaannya. Bait ke satu, dua dan ke empat sudah tidak dipakai dan tidak pernah dinyanyikan lagi karena melodi ke empat bait tersebut sama semuanya. 8. Reich. Kata bahasa Jerman Reich berasal dari bahasa latin Regnum, yang tak berarti kerajaan ataupun kekaisaran. Regnum merupakan kata dasar yang dapat diterapkan dalam bentuk konstitusi manapun. Namun terjemahan kekaisaran dapat digunakan untuk kata ini. Kekaisaran Jerman pertama didirikan oleh Charlemagne tahun 800 sebagai raja kaum Franks, sekelompok suku Jerman yang menjadi Romawi. Pada abad ke 10 Otto I (936–973) menjadi kaisar Romawi Suci bangsa Jerman. Napoleon pada abad 19 menghancurkan kekaisaran ini dan memaksa Francis II sebagai raja terakhir untuk turun takhta. Mahkota dan lencana Francis II disimpan di Wina. Setelah kekaisaran Jerman didirikan tahun 1871 di bawah kekuasan Wilhelm I banyak tuntutan agar lencana dan mahkotanya dikembalikan ke Berlin. Hitler mewujudkannya dengan membawa mahkota beserta lencana tersebut pada pertemuan akbar partai Nazi di Nürnberg tahun 1938. Setelah Napoleon jatuh sebuah pergerakan muncul untuk menyatukan Jerman. Fondasi Kekaisaran Jerman kedua kemudian didirikan tahun 1871 setelah perang Franco-Jerman. Namun kekaisaran kedua tidak memasukan tanah Jerman yang dahulunya berada di bawah kekuasaan monarki Habsburg. Inilah yang disebut dengan JermanAustria. Tahun 1938 Hitler memenuhi impian penyatuan ini. Lebih jelasnya mengenai kata Anschluss sendiri dapat dibaca di catatan kaki No 5 pada Bab 2. 9. Wilhelm Tell Wilhelm Tell adalah sebuah drama karya sastrawan terkenal Jerman, Friedrich Schiller. 10. Ahli dari Bayreuth Ahli dari Bayreuth bisa di interpretasikan sebagai Wilhelm Richard Wagner (22 Mei 1813 – 13 Februari 1883) yang merupakan komposer Jerman berpengaruh, juga sebagai penulis teori musik dan pengarang namun lebih terkenal karena opera dan simfoni karangannya walau tak menutup kemungkinan bahwa bisa jadi ahli dari Mein Kampf volume I | 50
Bayreuth adalah seniman lain sebab pada saat itu kota Bayreuth menjadi pusat kehidupan seni. Untuk lebih jelasnya mengenai Richard Wagner lihat catatan kaki no 5 di Bab 8.
Mein Kampf volume I | 51
BAB II TAHUN-TAHUN BELAJAR DAN PENDERITAAN DI WINA
Ketika ibuku meninggal takdir telah menetapkan sebuah keputusan. Dimasa-masa akhir penderitaan, aku pergi ke Wina untuk mengikuti ujian masuk Akademi. Aku bersiap-siap dengan membawa setumpuk gambar, dengan yakin kalau aku pasti akan lulus ujian. Di Realschule aku telah menjadi murid yang terbaik di kelasku untuk pelajaran menggambar dan sejak itu kemampuanku semakin berkembang dengan mengagumkan. Kepuasan pribadi ini menyebabkan aku bangga dengan sepenuh hati dan berharap untuk yang terbaik. Walau begitu setetes kepahitan telah meninggalkan jejak, yaitu bakatku dalam melukis tampaknya melebihi bakat menggambar, khususnya dalam menggambar semua bidang arsitektur. Pada waktu yang sama minatku pada arsitektur meningkat dengan pesat. Perkembangan ini dipercepat setelah perjalanan dua minggu ke Wina yang kujalani ketika aku belum berusia genap enambelas tahun. Tujuan perjalananku adalah untuk mempelajari galeri seni gambar yang ada di Museum Pengadilan, dan aku tak memperhatikan apapun kecuali bentuk museum itu sendiri. Dari pagi sampai larut malam aku melompat dari satu objek minat ke objek lainnya, namun hanya gedungnya-lah yang tetap menjadi perhatian utamaku. Berjam-jam aku mampu berdiri di depan gedung opera, berjam-jam pula aku dapat memandangi gedung parlemen. Keseluruhan di Ring Boulevard bagiku seolah-olah seperti keindahan dalam Cerita seribu satu malam. {Menjadi arsitek} Sekarang aku berada di kota yang indah untuk kedua kalinya. Aku menunggu pengumuman kelulusanku itu dengan perasaan tak sabar yang menderu-deru. Namun dengan penuh rasa yakin dan percaya diri, aku pasti akan berhasil dalam ujian masuk. Aku begitu yakin bahwa aku benar-benar akan sukses. Namun ketika mendengar berita pengumuman ternyata aku ditolak masuk Akademi, aku seolaholah merasa disambar petir disiang bolong! Namun itulah yang sebenarnya terjadi. Ketika aku menghadap rektor Akademi itu untuk meminta penjelasan perihal penolakan lamaranku pada sekolah melukis, lakilaki itu menjelaskan bahwa gambar-gambar yang aku berikan tidak menunjukan bakat kemampuanku dalam melukis. Dan kemampuanku, ujarnya, hanya ada pada bidang arsitektur. Katanya, masuk akademi melukis tak mungkin bisa, tempat bagiku adalah sekolah arsitektur. Sampai sekarang kenapa aku tak bisa bersekolah Arsitektur ataupun mendapat pelajaran mengenai hal tersebut tak dapat aku pahami. Dengan perasaan putus asa dan diiringi langkah gontai tak terarah, aku meninggalkan gedung Hansen yang mengagumkan itu menuju Schillerplatz. Untuk pertama kalinya dalam masa mudaku, aku tak percaya akan diriku sendiri. Karena apa yang aku dengar mengenai ‘ketidakmampuanku’ benar-benar terasa seperti Mein Kampf volume I | 52
petir yang menyambar. Tiba-tiba kejadian itu menampilkan konflik yang pernah kualami sejak lama, walaupun sampai sekarang aku tak tahu apa penyebabnya. Selama beberapa hari aku meyakinkan diriku sendiri bahwa suatu hari nanti aku pasti akan menjadi seorang arsitek. Aku harus merasa yakin mampu untuk mencapainya, meski untuk menempuhnya itu tentu merupakan suatu jalan yang terjal, karena pelajaran-pelajaran yang aku tinggalkan di Realschule dibutuhkan kembali untuk hal ini. Seseorang tak dapat masuk dalam akademi arsitektur tanpa pernah mengikuti perkuliahan Technic, dan Technic membutuhkan ijazah sekolah menengah atas, sedangkan aku tak memilikinya. Pemenuhan impian arsitekku nampaknya tak mungkin akan terwujud. Setelah meninggalnya ibuku, aku berangkat ke Wina untuk yang ke tiga kalinya dan aku tinggal selama beberapa tahun disana. Waktu yang aku lalui itu telah memperbaiki ketenangan dan keteguhan hatiku kembali. {Lima tahun dalam penderitaan} Pergulatan batin lamaku telah terulang kembali. Tujuanku sudah jelas dan kini tepat berada dihadapan mataku. Aku ingin tetap menjadi seorang arsitek, dan hambatan yang ada bukanlah halangan agar aku menjadi menyerah, namun halangan itu harus kupatahkan. Aku memulai untuk menghadapi segala halangan dan rintangan ini dengan mengingat pengalaman ayahku yang memulai hidupnya sebagai seorang anak dari desa pembuat sepatu dan beranjak naik menjadi pegawai negeri karena usahanya sendiri. Aku memiliki keyakinan yang kokoh untuk mendapatkan kesempatan dengan berjuang sekeras hati, dan apa yang dulu tampak sebagai kekejaman takdir, kini aku memujinya sebagai sebuah anugerah kebijaksanaan dari Tuhan. Sementara itu, sang dewi penderitaan mendekap diriku erat-erat, bahkan seringkali ia mengancam untuk menghancurkanku. Namun keinginanku untuk tetap memberontak pada keinginanku semakin tumbuh, dan akhirnya keinginanku yang gigih ini menjadi pemenangnya. Aku berhutang budi kepada masa-masa itu karena berkat itulah aku tumbuh menjadi orang yang keras, bahkan aku masih mampu untuk menjadi lebih keras lagi. Lebihlebih, aku mengagungkannya karena ia telah menarikku dari kenyamanan hidup namun terasa hampa. Seperti menarik seorang anak mami agar ia keluar dari tempat tidurnya yang empuk lalu memberikannya pada seorang wanita yang mengurusnya sebagai ibu baru. Untuk bisa menentangku walau berbagai macam pertentangan dan beranjak dari dunia yang penuh dengan kemalangan dan kemiskinan, kemudian memperkenalkanku pada hal-hal yang harus kulawan dikemudian hari. Pada periode ini mataku tertuju pada dua hal yang sangat menggangguku dimana sebelumnya aku sendiri tak pernah mendengar nama-nama itu. Kepentingannya yang rakus bagi keberadaan rakyat Jerman tak pernah aku pahami: Marxisme dan Yahudi.
Mein Kampf volume I | 53
Bagiku Wina adalah kota yang mewakili simbol kesenangan dengan tak merasa bersalah terhadap lingkungan sekitar. Wina adalah lahan bermain bagi para pencari kepuasan. Dengan menyesal terpaksa harus kukatakan, bahwa kota ini hanya akan mengingatkanku akan masa yang menyedihkan dalam hidupku saja. Bahkan sekarang kota ini hanya akan membangkitkan pikiranku yang paling muram. Bagiku nama kota Phäaken1 ini mewakili nama dari lima tahun masa-masa kesukaran dan kesengsaraanku. Tahun-tahun pertama dimana aku tinggal disana, aku dipaksa oleh keadaan untuk bisa menghidupi diri sendiri. Hari pertama aku bekerja sebagai buruh pembantu, lalu sebagai pelukis kecil-kecilan. Kehidupanku pas-pasan bahkan tak mampu memenuhi keinginan akan rasa laparku setiap harinya. Rasa lapar itu kemudian menjadi kawanku yang paling setia, dan ia tak pernah meninggalkanku barang sekejap dan selalu turut serta kemanapun aku melangkah pergi. {Pembentukan Weltanschauung2} Setiap buku-buku yang kubaca mengenai opera mampu mengalihkan rasa laparku untuk beberapa saat. Hidupku merupakan suatu perjuangan untuk bisa melewati waktu, ditambah dengan tanpa teman yang punya belas kasih turut bersamaku. Dan bahkan dalam masa-masa ini aku belajar tentang banyak hal yang tak pernah aku pelajari sebelumnya. Untuk menghilangkan rasa lapar yang semakin melilit, yang harus kulakukan pada waktu itu satu-satunya adalah dengan mengunjungi opera, mempelajari arsitektur atau membaca buku sebanyak-banyaknya. Pada waktu itu aku membaca buku dengan begitu banyaknya tanpa henti. Seluruh waktu luang dari pekerjaan itu aku gunakan untuk belajar. Dengan cara ini dalam kurun waktu beberapa tahun saja aku telah mampu membentuk dasar-dasar pengetahuan yang mana bisa kupetik hasilnya sekarang. Pada periode ini terbentuklah suatu gambaran tentang dunia akan sebuah Weltanschauung yang menjadi pondasi granit magnetik bagi seluruh tindakanku. Sebagai tambahan yang aku lakukan kemudian, aku harus bisa belajar sedikit konsisten dan tak perlu merubah apapun atasnya. Sekarang aku merasa benar-benar yakin bahwa semua ide-ide kreatif itu akan muncul dimasa muda. Aku membedakan hal ini melalui tingkatan kebajikan usia seseorang, yang terdiri dari kecermatan dan kehati-hatian. Karena pengalaman hidup yang begitu banyak dan kompleks, dan ditambah kejeniusan diusia muda, akan menuangkan pikiran dan ide-ide brilian dengan kesuburannya yang tak akan pernah habis. Namun semua itu belum bisa dikembangkan lebih lanjut lagi, karena jumlahnya yang masih begitu banyak dan beragam. Kejeniusan masa muda inilah yang sudah menyediakan bahan dasar bagi sebuah bangunan pondasi akan rencana-rencana dimasa depan. Dimana pada usia tersebut banyak hal untuk bisa diambil hikmahnya lalu kemudian mengukirnya dengan cermat dan kelak akan memperindah sebuah gedung yang kita bangun sejauh apa yang disebut dengan kebajikan usia tersebut tidak mengekang kejeniusan masa mudanya itu sendiri. {Menutupi watak kelas menengah}
Mein Kampf volume I | 54
Sampai saat ini, hidup yang aku jalani tak jauh berbeda dengan keinginan hidup kebanyakan orang lain; riang, penuh tawa, menanti hari esok yang menyenangkan dan tak ingin mengalami masalah sosial. Lingkungan masa mudaku yang berada dalam lingkaran hidup borjuis-borjuis yang cantik, telah menyebabkan aku menjadi tak berhubungan dengan buruh-buruh kasar. Karena sangat aneh kelihatannya dimana jurang pemisah antara dua kelas ini ketika hukum ekonomi telah terbentuk secara licik, hubunganku dengan para buruh kasar kadangkala lebih curam dari yang pernah aku bayangkan sebelumnya. Alasan permusuhan kelas ini, seperti yang pernah kita sebutkan hanya bersandar pada ketakutan kita akan suatu kelompok sosial tertentu, dimana baru-baru ini telah meningkat tajam diantara pekerja-pekerja itu sendiri. Sehingga keadaan ini akan menenggelamkan mereka kembali ke kelas yang dulu pernah mereka benci, atau setidaknya yang dulu pernah bersentuhan dengannya. Dalam banyak kasus, kita harus mengingat akan bahaya kemiskinan yang menjijikan dan kemalangan budaya dari kelas bawah ini, dimana frekuensi kevulgaran dari hubungan sosial mereka; posisi sosial kelompok borjuis yang kejam di masyarakat, terlebih lagi, kedudukan mereka tetap akan selalu membuat jurang pemisah antara hubungan sosial dan budaya semakin membesar tak dapat ditolerir lagi. Sebagai akibatnya, kelas borjuis merasa tidak begitu penting untuk berurusan dengan saudara mereka sendiri yang berasal dari kelas bawah kecuali dengan yang selevel mereka sendiri. Bagi siapapun juga, seseorang yang baru sukses karena usahanya sendiri, kelak dalam hidupnya akan mampu menempuh posisi hidup yang lebih tinggi lagi. Pada hidup yang sudah diperjuangkannya itu akan membunuh segala sifat belas kasihan. Perjuangan menyakitkan yang di jalani demi sebuah status kedudukan kadang akan menghancurkan perasaan kita sendiri karena dihasilkan dari kemalangan hidup orang-orang yang tertinggal di belakang kita. Dalam hal ini takdir masih bersikap ramah kepadaku. Dengan memaksaku untuk kembali ke dunia yang penuh dengan kemiskinan dan penuh rasa tidak aman ini, seperti yang pernah dijalani ayahku dalam hidupnya dulu, kini seolah telah membuka tirai watak dari didikan borjuis yang kejam terlihat di depan mataku. Baru sekarang aku belajar untuk memahami tentang nilai-nilai kemanusiaan dan mencoba untuk bisa membedakan antara penampilan luar yang brutal belum tentu sama dengan apa yang ada dalam hati setiap manusia. Setelah pergantian abad, kota Wina secara sosial adalah salah satu kota yang terbelakang di Eropa. {Keadaan Sosial yang saling bertentangan di Wina} Kekayaan yang menyilaukan mata dan kemiskinan yang sungguh menyayat hati itu terlihat amat mencolok disini. Di distrik pusat kita akan merasakan denyut nadi dari penduduk yang berjumlah lima puluh dua juta jiwa ini, dengan aura sinar pesimistik dan percampuran berbagai bangsa-bangsa nasional ini, dimana istana dengan keglamorannya yang berkilau adalah hasil dari menarik kekayaan seluruh negeri seperti magnet. Ditambah pula dengan dukungan kuat sentralisasi dari monarki Habsburg. Wina sedang menawarkan satu-satunya kemungkinan untuk menyatukan campuran bangsa-bangsa ini dalam bentuk apapun, namun konsekwensinya adalah kita harus menerima konsentrasi yang luarbiasa dari kewenangan tinggi dari ibukota kerajaan. Mein Kampf volume I | 55
Wina tak hanya berkembang dalam lingkup politik dan intelektual dan menjadi pusat monarki Donau yang kuno semata, namun secara ekonomi tempat ini pula telah berkembang. Tempat tinggal para pegawai negeri, pejabat negara, seniman dan sarjana dihadapkan pada dilema barisan pekerja kasar dalam jumlah yang besar. Pada sisi yang bersamaan, kaum bangsawan dengan kekayaannya, masih terdapat jurang kemiskinan yang menyedihkan dari kaum bawahan. Diluar istana di Ring Boulevard masih berkeliaran para pengangguran, dan di balik Via Triumphalis dari Austria tua tinggallah pula para tunawisma dalam kekelaman dan lumpur kanal kehidupan yang absurd. Masalah sosial ini sulit untuk dicermati di Jerman kecuali di Wina. Namun jangan sampai salah, ‘pencermatan’ ini tak dapat dilakukan dari atas kedudukan yang tinggi. Tak seorangpun yang belum pernah dicengkeram oleh rahang ular pembunuh ini akan mengetahui taring beracunnya, karena kalau tidak, hasilnya hanya akan menghasilkan percakapan-percakapan dangkal dan rasa sentimentalitas yang sempit. Keduanya sangat berbahaya. Yang pertama, karena tak akan bisa menembus inti masalah dan yang kedua karena hanya numpang lewat saja. Aku tak tahu mana yang lebih buruk: sikap acuh terhadap kemalangan sosial seperti yang kita lihat setiap hari diantara mayoritas yang beruntung atau peduli pada mereka yang mencoba sekedar untuk merangkak naik atas usaha mereka sendiri. Pada suatu waktu mereka memang tampak sombong dan arogan. Sikap tenggang rasa yang ditampilkan dari beberapa wanita dalam busana rok ataupun pakaian yang mahal dan anggun, akankah turut merasakan apa yang rasakan orang banyak? Orang-orang yang tanpa merasa berdosa ini lebih banyak keluar rumah mereka sendiri dengan tanpa disertai naluri kemanusiaan, walaupun sebenarnya mereka mampu untuk menyadari itu semua. Sebagai akibatnya, sebagian besar karena kekaguman mereka sendiri itu adalah hasil dari ‘usaha’ sosial mereka yang selalu bernilai hampa. Seringkali, bahkan pada kejadian sehari-hari mereka menghardik orang-orang miskin dengan kasar. Hal ini tentunya akan dianggap sebagai sebuah sikap yang sangat tidak berterimakasih pada Volk. Pemikiran-pemikiran seperti itu begitu rapuh untuk bisa menyadari bahwa usaha sosial ini tak selalu memiliki kesamaan sama sekali. Sikap merasa diatas segalanya tak bisa memunculkan pengakuan untuk mau berterimakasih, karena tujuannya bukan untuk kemurahan hati namun tak lebih untuk mengembalikan hak. Aku diajarkan untuk mempelajari pertanyaan sosial dalam hal seperti itu. Dengan menarik diriku menuju kubah penderitaan orang lain, tampaknya aku tak menarik lagi untuk belajar tentang penderitaan, melainkan aku telah mengalaminya sendiri. Tak ada maksud lain selain menjadikanku seeokor kelinci percobaan yang harus melewati serangkaian operasi dengan selamat dan tanpa mengeluarkan jerit kesakitan. Usaha untuk mengumpulkan segala sentimen yang kualami dalam periode itu tak akan pernah bisa selesai. Aku menjelasakan di sini sebuah kesan yang paling penting, yang benar-benar menyentuh dan beberapa pelajaran yang aku dapat dari mereka pada waktu itu. Tak sulit bagiku sebenarnya untuk menemukan pekerjaan karena aku bukan seorang pekerja yang tak memiliki keahlian, namun untuk bisa bertahan hidup setiap hari terpaksa aku bekerja sebagai pembantu dan kadang-kadang sebagai buruh kasar. Aku mengadopsi semua sikap yang pernah mengguncangkan daratan Eropa Mein Kampf volume I | 56
dengan kakinya dengan maksud yang tak dapat ditarik kembali, yaitu untuk segera menemukan keberadaan baru, dunia baru dan menaklukan kampung halaman baru. {Ketidakyakinanku untuk bisa menafkahi diri sendiri} Terlepas dari ide-ide lumpuh yang usang dari profesi dan posisi, lingkungan dan tradisi, orang-orang akan menerima seluruh mata pencaharian yang ditawarkan pada diri mereka. Tekanan yang menghegemoni pada setiap jenis pekerjaan apapun akan berjalan maju langkah demi langkah untuk suatu penyadaran bahwa buruh jujur yang bekerja pada jenis apapun, tak akan merasa direndahkan oleh siapapun. Aku juga memutuskan untuk melangkah menuju dunia baru ini dan menemukan jalan dengan kedua kakiku sendiri. Kemudian aku mempelajari bahwa akan selalu saja ada jenis pekerjaan yang bisa didapatkan, namun berbarengan dengan itu aku juga harus menyadari, dengan mudahnya pula pekerjaan itu akan menghilang. Ketidakpastian untuk bisa menafkahi diri sendiri kemudian menjadi sisi tersulit dalam hidup baruku. Seorang pekerja yang memiliki keahlian dan pangkat kedudukan jarang ditemukan di jalanan sesering buruh yang tidak memiliki keahlian. Namun buruh itu tak kenal menyerah akan nasibnya sendiri. Mengenai buruh yang kehilangan mata pencahariannya akan diisi dengan cara mengasingkan diri atau berdemonstrasi dalam skala kecil. Dalam hal ini keseluruhan faktor ekonomi akan terasa pahit dari rasa ketidakpastian tiap individu untuk bisa menafkahi diri sendiri. Anak petani yang pergi ke kota besar karena tertarik akan khayalan karena gampangnya memperoleh kerja yaitu dengan jam kerja yang lebih sedikit. Namun sebagian besar disebabkan karena adanya cahaya kemilau yang memancar dari suasana metropolitan yaitu akan terbiasa dengan kepastian dalam hal mencari dan menemukan mata pencaharian. Dia meninggalkan begitu saja pekerjaan lamanya didesa ketika mendengar ada kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan baru dikota. Karena kurangnya pekerja dibidang pertanian, maka dari itu kemungkinan untuk menjadi seorang penganggur akan kecil. Salah jika beranggapan bahwa anak muda yang pergi ke kota besar diciptakan oleh Tuhan dari ‘darah dan daging’ yang tidak berkualitas dan buruk dibanding saudaranya yang terus mendapat nafkah sebagai petani. Tidak, justru sebaliknya: pengalaman telah menunjukan bahwa segala benda atau makhluk yang bisa berpindah-pindah adalah terlahir dari tradisi adat yang sehat dan alamiah, dan bukan sebaliknya. Namun diantara para ‘pengembara’ tersebut kita harus menghitung bahwa tak hanya mereka yang mampu bisa pergi ke Amerika, namun pada tingkatan yang sama seorang pemuda tani pun mampu memutusan untuk pergi meninggalkan kampung halamannya menuju kota yang lebih asing dan jauh lagi. {Takdir para buruh} Dia juga sudah siap untuk menghadapi nasib yang tak menentu. Sudah wajar jika pertama kali tiba di kota besar yang asing dia hanya mengantongi sedikit uang. Dia tak harus kehilangan nyawanya pada hari pertamanya itu, itupun jika dia cukup beruntung langsung menemukan pekerjaan pada hari pertamanya itu. Namun malang baginya jika setelah menemukan pekerjaan, dia malah dengan mudah Mein Kampf volume I | 57
kehilangan pekerjaannya tersebut karena persaingan atau ketidak cocokan. Untuk mencari yang baru lagi, khususnya pada musim dingin kadangkala teramat sulit bahkan tidak mungkin. Minggu-minggu pertama masih dapat bisa ditolerir. Dia akan mendapatkan uang sebagai pengangguran yang diperoleh dari dana subsidi serikat buruh dan ia harus mengaturnya sebaik mungkin. Namun ketika keping-keping uang receh terakhirnya itu telah dibelanjakan karena lamanya menjadi penganggur, dia tak bisa lagi membayar apa-apa, dan babak kemalanganpun dimulai kembali. Sekarang dia menggelandang di jalanan. Kadangkala dia harus menggadaikan atau menjual barang-barang terakhir miliknya, dan pakaiannya kini menjadi lebih kumal lagi. Kemudian dia tenggelam ditengah lingkungan jalanan yang kejam yang selain akan banyak menderita kemalangan fisik, kondisi itu juga niscaya akan meracuni jiwanya. Jika dia terdampar -seringkali hal ini terjadi- dimusim dingin, kemalangannya semakin memperihatinkan lagi. Pada suatu waktu dia menemukan suatu pekerjaan lagi. Namun kisah lama akan tetap terulang. Kejadian yang sama terjadi untuk kedua kalinya, ketiga kalinya atau mungkin bisa lebih buruk lagi. Sedikit demi sedikit dia mulai belajar bagaimana menghadapi ketidakpastian yang kekal ini dengan ketidak peduliannya yang semakin besar. Akhirnya dia terbiasa dengan pengulangan seperti itu. Seorang laki-laki yang dahulunya adalah seorang pekerja keras dan tegar itu kini menjadi lemah dalam memandang hidup, dan secara bertahap diapun akan menjadi bahan bagi sekelompok orang-orang yang mengeksploitasinya untuk keuntungan pribadi mereka. Dia terlalu lama menjadi penganggur dan itu bukan karena kesalahan dia sendiri, walaupun tujuannya bukan untuk memperjuangkan hak ekonomi semata, namun ia ingin menghancurkan tatanan nilai-nilai politik, sosial atau budaya secara umum. Dia mungkin tak begitu tertarik untuk terlibat langsung dalam pemogokan, tapi pada halhal tertentu dia telah menjadi seorang yang acuh terhadap realitas. Proses ini pernah aku lihat dan ikuti dengan mata terbuka dalam ribuan contoh. Semakin aku menyaksikannya semakin tumbuh perubahan sikapku pada kota besar yang pertama-tama sangat gemar untuk menarik manusia ke dalamnya dan dengan kejamnya kota itu menghancurkan mereka. Ketika mereka tiba, mereka masih menjadi milik Volk nya namun setelah tinggal disana selama beberapa tahun saja, merekapun menjadi orang-orang yang asing satu sama lain. Aku juga pernah diombang-ambing oleh kehidupan suasana metropolitan. Secara pribadi aku dapat merasakan akibat dari nasib ini dan aku mencicipinya dengan jiwaku. Satu hal lagi yang bisa kulihat adalah perubahan reaksi psikologis yang cepat, dari memiliki pekerjaan lalu tiba-tiba menganggur atau sebaliknya, juga naik turunnya penghasilan yang akan menghancurkan segala rasa untuk bisa berhemat. Dari segala pemahaman yang bijaksana tentang hidup, tampaknya tubuh mereka akan dibiasakan untuk hidup baik dan hemat dimasa sejahtera dan sudah terbiasa kelaparan jika pada masa-masa sengsara. Memang, rasa lapar akan menghancurkan setiap keinginan untuk bisa menyusun anggaran secara rasional dalam masa yang baik, dengan menutup mata untuk melihat korban yang tersiksa oleh fatamorgana kehidupan yang manis dikota besar. Mimpi-mimpi ini ditingkatkan lagi sampai pada suatu tingkatan sehingga Mein Kampf volume I | 58
membutuhkan suatu keinginan patologis yang akan mengakhiri segala kekangan secepat datangnya penghasilan yang membuatnya menjadi mungkin. Akibatnya, jika seseorang sudah mendapatkan pekerjaan maka dia dengan tanpa rasa tanggung jawab akan melupakan semua hal mengenai aturan dan disiplin, lalu mulai hidup bermewah-mewahan hanya untuk kesenangan sesaat. Kehidupan bermewahmewah ini akan merusak anggaran belanja mingguan yang semakin minim, walaupun sudah ada perhitungan yang konsekuen dan rasional. Pada mulanya anggaran belanja memang cukup untuk lima sampai tujuh hari kedepan, lalu akan berkurang menjadi tiga hari, akhirnya hanya cukup untuk sehari dan kemudian habis dalam waktu satu malam saja. Kadangkalanya dia juga memiliki istri dan anak. Lalu merekapun terpengaruh pula dengan jenis kehidupan rumah tangga ini, itupun jika sang ayah adalah seorang lakilaki yang cukup baik dan mencintai anak istrinya. Kemudian gaji mingguannya habis dibelanjakan untuk keluarga yang cukup hanya untuk dua atau tiga hari saja. Mereka masih bisa makan dan minum selama ada uang dan pada hari-hari berikutnya mereka kelaparan. Lalu sang istri membujuk suaminya untuk pulang kampung dengan cara meminjam uang atau menghutang pada pemilik toko kelontong. Dengan cara inilah dia berjuang untuk kehidupan sehari-hari mereka sampai akhir minggu. Siang hari mereka duduk bersama di depan hidangan makanan yang semakin sedikit, dan kadangkala dengan perut yang masih lapar mereka menunggu untuk segera gajian berikutnya. Mereka membincangkannya, merencanakan sesuatu dan dalam keadaan lapar mereka senantiasa bermimpi tentang kebahagiaan yang segera datang. Anak-anak mereka yang masih kecil-kecil itu akhirnya terbiasa dengan kemalangan pada masa awal hidup mereka. Akan berakhir tragis jika sang suami memilih jalan lain dari rencana rumah tangga semula, dan sang istri demi anak-anak tentu saja akan menentangnya. Lalu timbullah pertengkaran dan perseteruan dalam rumah tangga itu. Ketika sang suami sedang kesal pada istrinya, dia akan menjadi lebih akrab dengan alkohol, dan dia mabuk dihari sabtu. Dengan naluri untuk terus merawat diri dan anaknya, sang istri harus tetap meminta uang pada suaminya. Akan menjadi lebih buruk dan memalukan lagi, apabila hal ini dilakukan di perjalanan pulang dari pabrik menuju bar dan ditonton banyak orang. Sering disuatu saat sang suami hanya datang pada hari minggu atau malam senin dan pulang dalam keadaan mabuk serta bersikap kasar, ditambah tak membawa uang. Keadaan seperti itu seringkali terjadi disekitar kita dan semoga Tuhan mengasihani keluarga malang ini! Ratusan kejadian yang aku contohkan seperti ini pernah aku alami semuanya. Pertama kali aku merasa muak dan marah, namun kemudian aku paham tentang keseluruhan tragedi dari kemalangan ini serta penyebabnya. Orang-orang ini adalah korban dari kondisi ekonomi yang buruk! Bahkan akan lebih muram lagi keadaan rumah mereka, dimana kemiskinan yang menimpa para buruh di Wina ini takut untuk dialaminya. Bahkan sampai hari ini hal tersebut masih menakutkan bagiku ketika aku harus ikut memikirkan lorong-lorong gang yang jelek ini, rumahrumah penginapan kumuh dan rumah-rumah petak yang terbuat dari kardus-kardus sampah kotor yang memuakan menjadi sebuah pemandangan yang menjijikan. Bahkan masih bisa lebih buruk lagi dari itu! Mein Kampf volume I | 59
Apa yang sedang terjadi saat ini akan tetap terjadi kapan saja, ketika arus perbudakan yang dilepaskan keluar dari dunia mereka, untuk kemudian mereka pasti akan membalas dendam pada sesama rekan mereka yang tak tahu apa-apa. Mereka memang tidak tahu apa-apa! Dengan sikap tak perdulinya mereka membiarkan itu tetap terjadi. Dengan ketiadaan pikiran dan naluri yang jernih, mereka telah gagal untuk menyadari bahwa cepat atau lambat takdir harus melakukan pembalasan. Kecuali jika manusia-manusia seperti itu masih ingin terus berdamai dengan takdir yang jelas-jelas kejam ini selamanya. Betapa berterimakasih aku kepada Tuhan yang telah mengirimku kepada ‘sekolah’ itu! Dimana didalamnya aku tak bisa melakukan bantahan apapun terhadap ‘pelajaran’ yang tidak aku sukai. Sekolah itu telah mendidikku secara tepat dan menyeluruh. Jika aku tak ingin mengecewakan mereka yang sudah menjadi lingkunganku pada masa kecilku, aku harus belajar untuk bisa membedakan antara sifat-sifat luar dan apa dasar-dasar perkembangan pemikiran mereka. Hanya saja semua ini harus diemban tanpa harus kehilangan hati nurani. Lalu dari kemalangan dan keputusasaan, dari segala kotoran dan kemunduran bukan lagi sifat kemanusiaan yang muncul, melainkan hasilnya yang akan mengecewakan dari hukumhukum yang paling mengecewakan sekalipun. Kesulitan kehidupanku, tak lebih mudah dari kehidupan yang lainnya dengan menjagaku untuk tidak menyerah pada mentalitas cengeng yang akan merendahkan hasil dari perkembangan proses panjang ini. Bukan, ini bukan cara yang baik untuk memahami segala hal. Bahkan aku melihat, hanya dengan sabar ketika melewati jalan yang berliku-liku akan dapat mencapai tujuan untuk memperbaiki kondisi ini. Dengan berbekal pemikiran mendalam dan rasa tanggung jawab bagi penciptaan perubahan sosial kita itulah dan ditambah dengan keyakinan gigih untuk dapat mendobrak keadaan. Seperti halnya alam yang tak memperhatikan bagaimana cara merawat yang sudah ada, namun lebih pada bagaimana cara membiakkan keturunan bagi spesies baru. Sama pula halnya dalam kehidupan manusia yang memandang kurang penting untuk menghilangkan sifat jahat, dimana menurut hitungan alamiah manusia adalah sembilan puluh sembilan persen tidak mungkin bisa terjadi, dibanding mengamankan sejak awal hubungan-hubungan yang sehat bagi perkembangan manusia. {Sifat kesibukan sosial} Selama perjuanganku untuk bisa bertahan hidup di Wina, telah jelas bahwa aktivitas sosial janganlah diarahkan kepada omong kosong soal filantropis, namun harus mengarah kepada penghilangan kekurangan hal-hal dasar tentang organisasi ekonomi dan kehidupan budayalah yang harus dilakukan upaya perombakan, atau seluruh kejadiannya akan menuju pada pemerosotan kualitas individu. Kesulitan untuk menerapkan metode yang baik dan akurat terhadap kriminalitas yang membahayakan negara tidaklah berada pada ketidak yakinan penilaian kita terhadap motif atau pun penyebab pribadi, melainkan dari fenomena kontemporer tersebut itu sendiri. Ketidakyakinan inilah telah terbangun dengan baik didalam rasa bersalah kita yang menganggap tragedi degenerasi tersebut biasa-biasa saja. Kalaupun ya, ketidakyakinan itu akan melumpuhkan keputusan yang serius dan bulat. Dengan Mein Kampf volume I | 60
cara itu sebagian akan bertanggung jawab terhadap kelemahan dan kemalasan, karena keragu-raguan akan menghabisi rasa percaya diri. Hanya waktu berhenti ketika dihantui oleh bayang-bayang kesadarannya akan rasa bersalah, maka ketenangan dan kekuatan akan membabat dan merobek jiwa dan pikiran. Karena negara Austria tak memiliki legislasi sosial maupun yurisprudensi untuk mengatasi hal ini, kelemahannya akan terlihat jelas, bahkan dia tak sanggup untuk bertempur melawan tumor jinak sekalipun. Aku tak tahu apa yang mengkhawatirkanku pada waktu itu. Mungkin karena kesulitan ekonomi, ketidak pedulian moral dan etika atau rendahnya perkembangan intelektual mereka. {Kurangnya rasa memiliki “Kebanggaan Nasional”} Seberapa sering kaum bangsawan kita naik pitam ketika mereka mendengar seorang gelandangan yang dengan menyedihkannya menyatakan bahwa bagi dia sama saja apakah kaum bangsawan itu orang Jerman atau bukan, serta bahagia atau tidak dimanapun selama dia bisa hidup. Kekurangan rasa memiliki ‘kebanggaan nasional’ ini begitu sangat disesalkan, dan kecemasan pada sikap seperti itu tak dapat lagi diungkapkan dengan kata-kata. Berapa banyak orang menanyakan kepada diri mereka sendiri apa alasan nyata bagi superioritas dari perasaan mereka? Berapa banyak yang sudah sadar dari sekian banyaknya ingatan yang tak terpisahkan dari kebesaran Tanah Air kita dalam segala bidang budaya dan artistik, dimana hasil totalnya adalah memberi inspirasi untuk mereka dengan rasa bangga telah menjadi anggota dari sebuah bangsa yang jaya ini? Berapa banyak yang berpikir bahwa besarnya rasa kebanggaan pada Tanah Air ini tergantung kepada pengetahuan kita akan kebesarannya dalam segala bidang? Apakah masyarakat borjuis kita pernah berhenti untuk memikirkan betapa kecilnya syarat awal bagi menumbuhkan rasa kebanggaan pada Tanah Air ini telah disampaikan kepada Volk? Tak usahlah kita mencari alasan dengan berujar, “negeri lain sama saja!” dan bahwa di negara-negara tersebut para buruhpun mengakui semangat nasionalisme-nya. Jika memang ya, hal tersebut bukanlah suatu alasan akan kelalaian kita. Namun bukan begitu caranya bagi hal yang kita anggap sebagai pendidikan chauvinistic. Sebagai contoh pada Volk Perancis, hanyalah penekanan pada kebesaran Perancis dalam segala bidang budaya, atau seperti orang Perancis sendiri yang mengatakan bahwa kebesaran Perancis tertinggi dalam tingkat peradaban. Fakta menunjukan bahwa pemuda-pemudi Perancis tidak dibesarkan secara objektif, melainkan dengan pandangan subjektif yang menekankan pada pentingnya kebesaran politik dan budaya bangsanya saja. {Penderitaan anak-anak buruh} Pendidikan seperti ini harus dibatasi kepada nilai-nilai umum dan luas, yang jika perlu harus diukir pada ingatan dan perasaan masyarakat melalui pengulangan secara terus menerus. Namun dosa kelalaian negeri kita telah menambahkan jumlah penghancuran yang melemahkan dimana setiap individu belum tentu beruntung dapat mempelajarinya di sekolah. Tikus-tikus yang meracuni bangsa kita secara politis terus menggerogoti sedikit demi sedikit hati dan ingatan publik, dimana hal tersebut belum pernah diraih langsung lewat kemiskinan dan penderitaan. Mein Kampf volume I | 61
Untuk mudahnya bayangkan adegan berikut ini: Dalam sebuah rumah petak dengan kondisi yang kumuh, tinggallah sebuah keluarga pekerja yang beranggotakan tujuh orang. Diantara lima anak mereka ada terdapat seorang anak laki-laki, dan kita asumsikan masih berusia tiga tahun. Ini adalah usia dimana kesan pertama akan terbentuk dari seorang anak yang belum memiliki kesadaran apapun. Orang-orang ahli psikologi mampu melacak ingatan mereka dari periode muda ini sampai usia tuanya. Dengan ruangan yang sempit dan sumpek tak akan membuat kondisi mereka menjadi baik. Pertengkaran dan percekcokan keluarga akan sering muncul sebagai reaksi dari kesumpekan dan sempitnya ruangan. Dalam keadaan ini, orang tak bisa hidup secara normal, namun mereka hidup dengan saling menghantam satu sama lain. Setiap pertengkaran bahkan dimulai dari soal yang sepele. Seandainya saja rumah mereka luas, mungkin pertengkaran itu dapat didamaikan dengan cara pemisahan anggota keluarga untuk mengakhiri percekcokan, namun di sanapun percekcokan masih belum berakhir. Pertengkaran anak-anak biasanya dengan mudah bisa diatasi, karena mereka biasa bertengkar dan dengan cepat mereka akan melupakan pertengkarannya. Namun jika pertengkaran terjadi pada orangtua mereka dan berlangsung setiap hari dimana kekerasan seringkali ikut menyertai, keadaan ini akan mempengaruhi psikologis anak-anak. Karakter mereka akan berubah terus menerus jika menyaksikan pertengkaran yang berbentuk sikap kasar dan galak dari ayah kepada ibunya, ditambah dengan sering melakukan pemukulan dan mabukmabukan akan sulit dilupakan pengaruhnya dalam lingkungan pergaulannya dikemudian hari. {Menjadi pemberontak muda } Pada usia enam tahun anak kecil ini akan mengalami masa-masa melemparkan bendabenda yang diarahkan kepada orang tuanya, dan kebiasaan ini sangat menakutkan seperti sebuah peristiwa horor. Mereka akan teracuni moralnya, badannya menjadi kurang nutrisi, kepalanya jadi penuh kutu dan anak kecil ini harus disekolahkan ke Volksschule (sekolah umum). Setelah melewati pergulatan yang cukup berat dia akan belajar membaca dan menulis, karena belajar di rumah tentu sangat sulit. Di lain pihak ayah dan ibunya bahkan didepan anak-anak, merekapun berani membicarakan guru dan sekolahnya dalam kata-kata yang tidak pantas di ulang-ulang serta cenderung mengumpat sekolah daripada mengajari anak mereka bagaimana caranya menggunakan akal sehat. Semua yang didengar anak ini di rumah, tidak akan meningkatkan rasa hormatnya pada sesama dan tak ada yang tersisa dari rasa kemanusiaannya. Tak ada institusi yang tak di umpatnya; mulai dari guru dan naik ke atas sampai kepada pemerintahan, tentang masalah agama atau moralitas, negara atau masyarakat. Semuanya di umpat dengan kata-kata terkotor dan menjadi sesuatu yang paling menjijikan. Ketika pada usia empat belas tahun anak ini bisa di keluarkan dari sekolah. Sulit untuk memutuskan apa yang lebih unggul dari dalam dirinya: kecerdasannya yang mengagumkan sejauh pengetahuannya mampu dia capai atau keangkuhan sifatnya yang dikombinasikan dengan tingkahnya laku yang nakal akan membuat bulu kuduk kita merinding. Orang macam apa yang bagi siapapun tak terlihat baik, tak pernah menemui keberhasilan sama sekali, kemudian berkenalan dengan kemuraman hidup lalu akan hidup sebagai orang baik-baik? Bocah yang berusia tiga tahun itu Mein Kampf volume I | 62
telah menjadi pembenci segala aturan pada usia lima belas tahun. Lebih jauh lagi terlepas dari segala norma dan etika, anak yang baru beranjak remaja ini tak melihat apapun yang akan menjadi sumber inspirasinya menuju antusiasme-nya yang lebih tinggi. {Prasyarat Nasionalisasi} Sekarang anak baru gede itu telah memasuki ‘sekolah tinggi’ dalam kehidupannya. Kini dia memulai hidup yang sama seperti ayahnya ketika dia masih kecil dulu. Dia sering menghabiskan waktu dengan nongkrong di pojok-pojok jalan dan bar, pulang ke rumah pada waktu yang hanya Tuhan-lah yang tahu, dan sebagai balasannya diapun mulai gemar memukuli orang lain yang pernah dilakukan ayahnya dulu terhadap ibunya, menghina Tuhan dan dunia, lalu akhirnya suatu saat diapun didakwa karena perbuatan kasarnya yang akan mengirimnya ke lembaga pemasyarakatan khusus remaja. Disanalah dia dirombak untuk yang terakhir kalinya. Lalu teman-teman borjuisnya terpana melihat ‘kurangnya rasa semangat nasionalisme’ didalam warga negara ‘muda’ ini. Hari demi hari, di teater dan bioskop, dalam sastra picisan dan koran kuning mereka seperti melihat seember racun yang sedang dituangkan ke masyarakat dan terpaku mempelihatkan rendahnya ‘kualitas moral’ dan ‘ketidakpedulian nasional’ masyarakat sekarang seperti layaknya dalam film-film sampah, koran kuning dan kotoran-kotoran. Lengkapilah dasar pengetahuan tentang kebesaran tanah air terlepas dari perbedaan pendidikan awal setiap individu. Apa yang tak pernah kuduga sebelumnya, telah aku pelajari dengan cepat dan menyeluruh bahwa masalah ‘nasionalisasi’ di masyarakat jika dibandingkan dengan hal lainnya adalah merupakan masalah untuk menciptakan kondisi sosial yang sehat sebagai pondasi pendidikan individu. Karena hanya mereka yang bersekolah dan terdidik dapat mengetahui bidang budaya, sosial dan ekonomi diatas segalanya. Kebesaran sikap politis terhadap tanah air mereka akan mampu membangkitkan rasa kebanggaan atas hak, khususnya menjadi anggota masyarakat seperti yang diharapkannya itu. Aku hanya mampu bertaruh untuk sesuatu yang aku cintai, hanya mencintai apa yang patut aku hormati dan menjauhi apa yang tidak patut aku ketahui. {Tukang dan pelukis cat air} Seketika ketertarikanku pada masalah sosial mulai bangkit, dan aku mulai mempelajarinya secara menyeluruh. Bagiku pada saat itu masalah-masalah sosial merupakan hal yang baru dan tak banyak aku ketahui. Pada tahun-tahun 1909-1910, situasiku sendiri telah berubah sehingga aku tak harus lagi mencari nafkah sebagai buruh kasar. Pada waktu itu aku bekerja secara freelance sebagai seorang pelukis cat air dan menjualnya ke orang-orang. Dalam soal pendapatan meski sulit sekali untuk bisa sekedar bertahan hidup, namun lumayan bagus untuk sebuah profesi yang aku pilih ini. Sekarang aku tak harus lagi kelelahan di malam hari ketika pulang kerja dan tak bisa membaca buku tanpa tidur. Pekerjaanku sekarang akan berkaitan dengan pekerjaan dimasa depanku. Lebih lagi, aku telah menjadi penguasa waktu bagi diriku, dan aku Mein Kampf volume I | 63
dapat mengaturnya lebih baik dari dulu. Aku melukis hanya untuk mendapatkan nafkah dan belajar untuk mendapatkan banyak kepuasan. Maka dari itu aku mampu mendapatkan petunjuk visual dalam masalah sosial dengan melakukan studi teoritis. Aku mempelajari hampir semua buku yang bisa aku dapatkan yang berhubungan langsung dengan bidang ini, dan pada waktu luang akupun menenggelamkan diriku pada pemikiranku sendiri. Aku percaya pada siapapun yang aku kenal pada waktu itu akan mengatakan padaku bahwa aku adalah seorang yang eksentrik. Dalam semua hal, aku menjadi seorang yang mencintai seni arsitektur dengan sealamiah mungkin dan sepenuh hati! Bersamaan dengan minatku akan musik, arsitektur sudah menjadi satu kesatuan dalam seni. Dalam keadaan seperti itu perhatianku kepada arsitektur bukanlah untuk ‘bekerja’ namun untuk kesenangan semata. Aku mampu membaca dan menggambar sampai larut malam dan tak pernah kenal lelah. Maka dari itu tumbuhlah rasa percaya bahwa mimpi indahku akan segera menjadi kenyataan, walaupun untuk mewujudkan mimpiku itu tentu membutuhkan waktu yang lama. {Seni membaca} Aku yakin seyakin-yakinnya bahwa suatu hari aku akan menjadi seorang arsitek terkenal. Sebagai tambahan, akupun memiliki minat yang besar terhadap apapun yang berhubungan dengan politik, namun ini tidak begitu penting bagiku. Bagiku, politik adalah tugas yang berat bagi setiap manusia yang terbiasa untuk berpikir ketat dan tajam. Siapapun yang gagal dalam memahami hal ini akan kehilangan haknya untuk mengkritik maupun mengeluh. Dalam bidang ini aku juga banyak membaca dan belajar. Dengan membaca, pikiranku mungkin sedikit berbeda dengan orang-orang tentang apa yang disebut ‘intelektual’. Aku kenal orang yang mampu membaca dengan hebat buku demi buku, huruf demi huruf. Namun aku tak akan menggambarkan mereka sebagai orang yang cukup ‘berpengetahuan’. Benar bahwa mereka memiliki pengetahuan namun otak mereka tak mampu mengorganisasikan dan menyusun teori yang telah mereka dapatkan itu. Mereka kurang memiliki keahlian untuk menyaring apa yang berharga dari sebuah buku dengan tanpa menilainya dengan baik, untuk kemudian menyimpannya dalam otak selama-lamanya. Dalam hal tertentu mereka tak akan menyeret-nyeret pengetahuan mereka sendiri seolah-olah itu adalah batu pemberat yang tak berguna, karena membaca bukanlah akhir dari tujuan namun maksud bagi sebuah tujuan. Utamanya membaca adalah untuk membantu kerangka kerja dari pikiran yang ada dalam setiap bakat dan kemampuan manusia. Sebagai tambahan, ketika sedang membaca, pertama-tama seseorang harus bisa menyediakan alat dan basis material yang dibutuhkan individu untuk kerjanya tanpa menghiraukan apakah hanya terdiri dari sebuah usaha kecil bagi nutrisi otak dan pemuasan hasrat yang lebih tinggi. Kedua, membaca juga harus menyampaikan pandangan umum secara menyeluruh. Dalam kedua kasus tersebut, sangat penting bahwa isi dari apa yang dibaca pada waktu kapanpun yang tidak di sampaikan ke dalam ingatan dalam urutan buku, akan seperti batu mosaik yang harus dimuat dalam gambar dalam tempatnya yang sesuai dan setelah itu membantu pembaca untuk memahami apa gambar ini ada di dalam pikirannya.
Mein Kampf volume I | 64
Kalau tidak fakta-fakta yang ada akan tercampur dan membingungkan sehingga tak hanya tak berguna namun membuat pemiliknya menjadi sombong. Bagi pembaca seperti ini yang mempercayai dengan serius telah ‘dididik’ untuk memahami sesuatu dalam hidup dan memiliki pengetahuan, sementara dalam kenyataannya dengan mengambil ‘pendidikan’ seperti ini dia semakin terenggut dari dunia. Sampai-sampai, walaupun tak jarang akan berakhir di sanitarium atau parlemen. Tak pernah perbuatan seperti itu akan berhasil keluar dari kebimbangan ‘pengetahuannya’ karena faktor yang menjadi pemberat kehidupannya tidak di atur menurut konteks kehidupan nyata, namun dalam ukuran buku ketika dibaca isinya hampa dan akhirnya hanya dibiarkan menumpuk di otak. Jika nasib dalam kehidupan sehari-harinya telah menentukan dia untuk menerapkan dengan tepat apa yang telah dia baca, dia akan membutuhkan banyak judul dan jumlah halaman. Orang-orang malang seperti itu selama hidupnya tak akan menemukan tempat yang tepat. Namun karena takdir tidak mengingatkannya, orang-orang yang sok pintar ini dalam keadaan sekritis apapun akan tetap memalukan, gugup pada masalah yang sebenarnya mudah untuk diatasi dan dengan penuh kepastian yang secara alami akan menemukan formula yang salah. Kalau hal diatas tidak benar, maka akan tidak mungkin bagi kita untuk bisa memahami perilaku politik pahlawan-pahlawan pemerintahan kita yang sok terpelajar dan sok berpendidikan tinggi. Kecuali jika kita berasumsi pada kebohongan palsu daripada kecenderungan patologis. Di lain pihak, seseorang yang memiliki seni membaca dengan tepat dalam mempelajari buku, majalah atau pamflet secara alamiah dan segera akan mempercayai segalanya yang menurut pendapatnya yang memang pantas untuk diingat. Apakah karena cocok dengan tujuannya atau memang pantas untuk diketahui. Ketika pengetahuan yang telah dia terima dengan cara ini bisa di koordinasikan dengan perumpamaan ini atau itu yang keluar dari imajinasinya, maka hal tersebut hanya akan berfungsi sebagai pembenar atau pelengkap saja, maka hal itu tak memperjelas atau membetulkan kejelasan suatu masalah. Lalu jika kehidupan tibatiba memberikan sederet pertanyaan sebagai ujian, dan peringatan metode membaca seperti yang diamati ini terus dilakukan akan mengambil gambaran yang ada sebagai norma. Darinya akan mengambil pokok-pokok contoh individu yang berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut yang di sesuaikan dengan perkembangan jaman akan diberikan kepada pikiran untuk dicermati dan ditimbang sampai pertanyaannya bisa di jelaskan atau di jawab. Hanya jenis membaca seperti ini akan memiliki arti dan tujuan. Seorang orator, sebagai contoh dengan tidak memberikan kecerdasannya dengan didasari pondasi yang diperlukan tak akan pernah ada kesempatan yang akan meyakinkan untuk mempertahankan pendapatnya di depan lawannya, walaupun mungkin akan seribu kali lebih tampak nyata. Dalam setiap diskusi, memori pikirannya akan mengkhianatinya sendiri secara tiba-tiba dan akibatnya dia tak memiliki alasan untuk memperkuat argumentasinya atau menyangkal opini musuhnya. Dalam kasus pembicaraan contohnya, jika hanya ingin mempermalukan diri sendiri secara pribadi tak jadi soal, namun akan menjadi masalah jika takdir menentukan seseorang yang
Mein Kampf volume I | 65
sok tahu dan tak memiliki kemampuan apapun tiba-tiba dipilih sebagai pemimpin negara. Sejak masa muda aku berusaha keras untuk membaca dengan cara yang benar dan usaha yang keras. Aku kebetulan didukung oleh kecerdasan dan ketajaman ingatan. Dilihat dari arah ini, periode aku tinggal di Wina begitu subur dan berharga. Pengalaman-pengalaman kehidupan sehari-hariku telah menyediakan rangsangan bagi pembelajaranku yang akan terbaharui secara stabil mengenai banyak masalah. Akhirnya aku berada dalam posisi untuk bisa mendukung kenyataan dengan teori dan menguji teori tersebut dengan kenyataan, lalu aku tersadar dari kebekuan imajinasi karena teori akan menjadi dangkal karena kenyataan. Dalam periode ini terdapat dua permasalahan penting, selain masalah sosial, juga pengalaman seharihari yang mengarahkan dan merangsangku untuk terus mempelajari ilmu teori. {Sosial Demokrat} Siapa yang tahu bahwa aku juga pernah menenggelamkan diriku sendiri dalam doktrin dan inti Marxisme, itupun jika periode itu tak memaksaku untuk memahami hal tersebut! Apa yang aku ketahui mengenai Sosial Demokrat di masa mudaku begitu sedikit dan tidak akurat. Kaum Sosial Demokrat yang berjuang bagi penderitaan universal dan dalam setiap pemilu akan tampak begitu jujur telah membuatku merasa bahagia. Bahkan analisaku mengatakan bahwa ini akan melemahkan rezim Habsburg yang aku benci sedemikian rupa itu. Dalam keyakinanku bahwa kekaisaran Austria tak mungkin ada tanpa mengorbankan Jerman, bahkan dibayar dengan harga Slavisasi secara bertahap bagi elemenelemen Jerman yang sudah menyediakan jaminan bagi kekaisaran untuk terus bertahan hidup. Karena kekuasaan Slav dalam menjaga negara sangat diragukan, aku menyambut segala perkembangan yang menurutku akan menyebabkan keruntuhan negara dan ketidak mungkinan ini yang mengutuk sepuluh juta orang Jerman sampai mati. Semakin rusak linguistik Babel4 dan kacaunya parlemen, semakin dekat dengan kepastian pecahnya Kekaisaran Babylon ini dan beserta kemerdekaan rakyat Jerman-Austria. Hanya dengan cara inilah Anschluss5 (penyatuan) dengan ibu pertiwi dapat dilakukan. Akibatnya, aktivitas kaum Sosial Demokrat ini tampak biasa-biasa saja bagiku. Fakta bahwa kaum Sosial Demokrat berjuang untuk meningkatkan kondisi hidup buruh, dengan lugunya aku cukup bodoh untuk percaya begitu saja. Sepertinya mereka hanya berbicara tentang kondisi buruk nasib buruh daripada bagaimana cara menanggulanginya. Apa yang menjijikan bagiku adalah sikap bermusuhan mereka terhadap perjuangan dalam pemeliharaan Jermanisme. Penghormatan mereka yang tanpa malu-malu kepada Genossen (istilah komunis untuk sahabat) Slavik yang menerima deklarasi cinta perdamaian ini sejauh pada konsesi praktisnya, namun di lain pihak mereka begitu angkuh dan congkak. Maka dari itu mereka memberikan para gelandangan dengan konsesi yang setimpal. {Perjumpaan pertamaku dengan Sosial Demokrat}
Mein Kampf volume I | 66
Sejak aku berusia tujuh belas tahun istilah ‘Marxisme’ tak begitu aku kenal secara baik, sementara istilah Sosial Demokrat dan Sosialis juga tampaknya memiliki konsep yang sama. Di sini guratan takdir yang telah membuka mataku akan pengkhianatan mereka terhadap Volk yang tak pernah kuduga ini sebelumnya. Sampai pada waktu itu aku baru mengenal Partai Sosial Demokratik hanya sebagai penonton dan aku pernah ikut dalam beberapa aksi demonstrasi massa, dengan tanpa memiliki secuilpun pengetahuan mengenai mentalitas pengikutnya atau doktrinnya. Tapi sekarang dalam satu kesempatan, aku menemukan hasil dari pendidikan dan Weltanschauung. Dalam beberapa bulan aku mendapatkan hal yang seharusnya hanya bisa didapatkan dalam waktu bertahun-tahun: pemahamanku terhadap penyakit kepelacuran mereka yang menular itu, mereka membungkusnya sehingga terlihat sebagai kebajikan sosial dan cinta persaudaraan, yang darinya itu aku mengharapkan sikap kemanusiaan sejati yang akan menyapu bumi ini dengan sapuan yang cepat. Lagipula bumi akan segera habis tersapu oleh kemanusiaannya itu sendiri. Pertemuan pertamaku dengan kaum Sosial Demokrat itu terjadi ketika aku bekerja sebagai pekerja bangunan. Dari semula aku terlihat tidak begitu menyenangkan: pakaianku yang acak-acakan sementara ucapanku sopan dan sikapku cukup baik. Saat itu aku masih sibuk menentukan nasibku sendiri sehingga tak memperhatikan orang-orang di sekitarku. Aku bekerja hanya untuk menghindari derita kelaparan sekaligus untuk mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikanku walaupun sudah terlambat. Mungkin aku tak akan memperdulikan diriku sendiri terhadap lingkungan baru jika pada hari ke tiga atau ke empat, suatu kejadian telah memaksaku untuk berpendapat lain. Aku diajak untuk ikut berorganisasi sementara pengetahuanku mengenai organisasi serikat buruh sama sekali nol. Aku tak dapat membuktikan apakah pengetahuanku yang kosong mengenai serikat buruh ini menguntungkanku atau malah membahayakanku. Ketika aku diberitahu akan dilibatkan, aku sempat menolak. Alasan yang aku berikan pada waktu itu bukanlah tak memahami permasalahannya namun karena aku tak ingin membiarkan diriku untuk bisa dipaksa begitu saja mengikuti apapun tanpa berpikir panjang. Mungkin alasan pertamaku itu adalah agar aku tidak di pecat begitu saja dari tempatku bekerja. Mereka berharap untuk bisa merubah pendirianku atau mematahkan pembangkanganku dalam beberapa hari saja. Dalam suatu kesempatan, mereka membuat kesalahan. Di akhir hari keempat belas aku tetap tak bisa bergabung walaupun sebenarnya aku ingin. Dalam empat belas hari ini aku mulai mengenal orang-orang di sekitarku lebih dekat dan tak ada satupun kekuatan di dunia dapat merubah pendirianku untuk bisa bergabung dengan organisasi yang salah satu anggotanya datang kepadaku dengan kesan yang sangat tak menyenangkanku. Pada hari-hari pertama itu aku merasa jengkel. Pada siang hari para pekerja memilih untuk pergi ke kedai terdekat sementara beberapa pekerja yang lainnya tetap tinggal di lokasi gedung bangunan dan makan siang dengan kondisi yang menyedihkan. Mereka merupakan para pekerja yang kebanyakan sudah menikah, dan istri-istri mereka membawakan sup dalam mangkuk yang terlihat amat menyedihkan. Mendekati akhir minggu jumlah mereka kian bertambah, tak bisa kupahami kenapa sampai bisa demikian. Pada waktu Mein Kampf volume I | 67
senggang biasanya mereka mendiskusikan isu-isu politik sedangkan aku hanya meminum sebotol susu sambil memakan sekerat roti. Dan dengan penuh waspada aku memperhatikan kawan-kawan baruku itu atau sejenak memikirkan tempat kerjaku yang menyedihkan ini. Meskipun begitu aku telah mendengar banyak hal yang lebih dari cukup. Kuperhatikan mereka mendekatkan tempat duduknya untuk berdekatan denganku, mungkin mencoba untuk membuat suatu suasana agar terkesan lebih dekat dan akrab. Pada suatu kesempatan, apa yang aku dengar dari obrolan mereka benar-benar membuat aku naik pitam. Mereka telah menolak semuanya! Menurut mereka negara adalah sebagai tempat pertemuan kelas-kelas kapitalis -seringnya aku mendengar hal ini dalam satu kata!- Tanah Air sebagai instrumen kaum borjuis untuk mengeksploitasi kelas proletar; kewenangan hukum sebagai kebijakan untuk menekan hak-hak proletariat6; sekolah sebagai institusi pembiakan budak-budak bagi pemilik budak; agama sebagai candu rakyat dan hanya membuat rakyat miskin lebih mudah dieksploitasi; moralitas sebagai suatu gejala kebodohan dan dicokok hidung dan lain- lain yang seolah-olah tak ada lagi kata yang lebih pantas dari itu. {Teror pertama} Pada mulanya aku mencoba untuk tetap diam tapi ternyata sulit, dan aku mulai memiliki keberanian berpendapat dan mencoba untuk menentang mereka berdebat. Namun aku dipaksa untuk menyadari bahwa hal ini akan menjadi sia-sia belaka sampai akhirnya aku harus memiliki pengetahuan khusus untuk poin-poin yang kontroversial ini. Akupun mulai mempelajari dengan seksama darimana mereka memiliki argumen-argumen seperti itu. Aku mempelajari buku demi buku, pamflet demi pamflet dan dari diskusi dengan mereka itulah seringkali aku menjadi lebih memanas. Aku berdebat kembali dengan mereka. Dari hari ke hari aku terus mendebat mereka dengan informasi yang lebih baik dari lawanku, sampai suatu hari mereka menggunakan senjata untuk menaklukan akal: teror dan kekerasan! Beberapa pembicara dari pihak yang berlawanan memaksaku untuk segera meninggalkan gedung bangunan dengan segera atau aku akan dilempar keluar dengan kasar. Karena aku hanya sendiri dan melawan pasti tak ada gunanya. Dengan berdasarkan pertimbangan yang matang akupun memilih untuk keluar dari tempat itu dengan segera. Aku bergegas pergi dengan perasaan muak dan dongkol, namun pada saat yang begitu sangat mengganggu sehingga sulit bagiku untuk bisa kembali pada urusan yang semula. Tidak, setelah naik pitam untuk yang pertama kalinya itu, sifat keras kepalaku mulai mengambil alih semua nalar sehatku. Tapi akhirnya aku memutuskan untuk memilih bekerja di tempat lain saja meskipun dengan pengalaman kerjaku yang sedikit. Keputusan diambil ini karena dipaksa oleh kemiskinanku, sebab aku mulai kehabisan uang simpanan terakhirku yang mulai menipis. Karena dirangkul oleh jerat kemiskinan yang sudah membeku ini, akupun terpaksa kembali ketempat kerjaku semula. Suka atau tidak suka! Cerita lama kembali terulang dan berakhir persis sama seperti sedia kala. Aku bergulat dengan jiwaku sendiri: apakah sebagai manusia mereka pantas menjadi bagian dari negara yang besar nan adiluhung ini? Sebuah pertanyaan yang terlalu menyakitkan? Kalau jawabannya ‘Ya’ maka perjuangan nasionalisme-ku tidak berharga untuk diperjuangkan dan pengorbanan Mein Kampf volume I | 68
yang dilakukan oleh orang-orang terbaik diantara kami hanyalah untuk para bajingan tengik seperti mereka itu. Jika jawabannya ‘Tidak’ artinya bangsa kita memang sangat miskin akan manusia yang berkualitas. {Pers Sosial Demokratik} Pada suatu hari yang penuh dengan suasana perenungan dan pemikiran, aku mulai mempertimbangkan dengan perhatian yang lebih cermat pada masa yang bukan lagi menjadi bagian dari rakyatnya, dan aku mulai melihat mereka menggelembung menjadi sepasukan massa pengacau keamanan. Dengan perasaan yang bergejolak akupun menyaksikan barisan demonstrasi massa buruh Wina yang terjadi suatu hari ketika mereka berbaris dua-dua! Selama dua jam aku berdiri menyaksikan barisan demonstran itu sambil menahan nafas ketika sekumpulan manusia yang berjumlah banyak itu melewatiku. Dengan kegelisahan yang tak tertahankan, akhirnya aku meninggalkan tempat itu dan berjalan pulang dengan kegelisahan yang masih menggumpal-gumpal. Di sebuah warung rokok aku membaca Arbeiterzeitung (Koran Buruh), sebuah koran organ inti dari Sosial Demokrat Austria. Koran tersebut banyak tersedia di kedaikedai murah dimana aku sering mengunjunginya hanya untuk membaca koran. Saat itu aku tak sampai menghabiskan dua menit membaca koran yang menyedihkan itu, karena seluruh isinya seakan mempengaruhiku seperti cercaan moral terhadapku. Namun karena tergugah karena demonstrasi kaum buruh yang baru saja aku lihat, aku terdorong oleh suara batinku untuk membeli dan membacanya secara lebih cermat lagi. Malam hari itu aku terus bergulat melawan kemarahan yang terus meningkat setiap detik pada sekumpulan kebohongan ini. Melebihi gaya sastra teoritis, pembacaanku setiap hari pada pers Sosial Demokratik memberikanku kesempatan untuk mempelajari sifat-sifat dari inti proses pemikiran organisasi ini. Karena kata-kata gagah tentang kebebasan, kecantikan dan harga diri dalam sastra teoritis dan campur aduknya kata-kata retoris tampaknya sedang mengekspresikan kebajikan yang sulit dan dalam. Moralitas tentang kemanusiaan yang menjijikan ini tampaknya ditulis dalam suasana penuh rasa sakit hati. Pers harian yang brutal ini tak terhindari dari kekejian dengan menggunakan segala macam fitnah. Mereka sedang berbohong dengan kecerdikan yang mampu membengkokan batang besi. Semua atas nama ajaran kemanusiaan baru. Yang satu diarahkan kepada ketololan kelas menengah, kelas atas kepada kelas terdidik dan lainnya kepada massa. {Psikologi Massa} Bagiku dengan menenggelamkan diri kedalam sastra teoritis, pers doktrin dan organisasi ini hanya mendekatkanku kepada Volk-ku sendiri. Apa yang dulu tampaknya seperti jurang pemisah, bagiku kini telah menjadi sumber cinta yang sangat besar dan hangat. Hanya orang tolol yang masih memandang hasil karya peracun keji ini dan mengutuk korban yang lain. Semakin mandiri dalam beberapa tahun ke depan, semakin jelas perspektif-ku juga pendapatku mengenai penyebab dari kesuksesan kaum Sosial Demokrat. Sekarang aku baru paham betapa pentingnya aku harus membaca lebih banyak koran-koran Mein Kampf volume I | 69
merah (komunis), dengan menghadiri pertemuan rapat merah, membaca buku-buku merah dan lain-lain. Dengan sangat jelas aku melihat dengan mata kepala sendiri hasil dari doktrin ketidaktoleranan itu. Psikologi massa tak menerima apapun yang setengah-setengah hati, apalagi yang lemah. Layaknya wanita, dimana keadaan psikisnya tidak ditentukan oleh akal namun oleh emosi. Tak tergambarkan lagi bahwa ia merindukan adanya sebuah kekuatan untuk melengkapi sifatnya dan tentunya ia akan menghormati laki-laki yang kuat daripada laki-laki yang suka mendominasi yang lemah. Sama pula halnya dengan massa yang menghendaki seorang komandan daripada seorang pengemis dan merasa puas terhadap doktrin. Tanpa memberi toleransi pada massa kecuali kepada dirinya daripada kebebasan kaum liberal yang hanya melakukan sedikit dan akan membuat mereka merasa ditinggalkan. Mereka tidak sadar akan teror spiritual dan pelecehan yang menjijikan dari kebebasan manusia, karena mereka gagal untuk menyadari kepalsuan dari keseluruhan isi doktrinnya. Apa yang mereka lihat hanyalah kekuatan yang kasar dan brutal dari isi manifestasi doktrin, dimana hal tersebut akan muncul kemudian jika kaum Sosial Demokrat ditantang oleh doktrin yang lebih besar lagi. Namun dengan metode yang brutal, maka yang paling brutal akan keluar sebagai pemenangnya walaupun perjuangannya akan terasa pahit dan panjang. {Taktik Sosial Demokrasi} Sebelum dua tahun berlalu, teori-teori dan metode-metode teknis kaum Sosial Demokrat sudah terjabarkan dengan jelas dalam pikiranku. Aku paham teror spiritual keji yang ditanamkan oleh pergerakan ini, khususnya pada kaum borjuis yang tak sebanding baik secara moral maupun mental layak menerima serangan seperti itu. Pada saat tertentu akan melepaskan kebohongan dan fitnahnya dengan membabi buta terhadap lawan yang dirasa akan mengancam, sampai keberanian lawannya runtuh. Untuk bisa berdamai lagi, mereka mengkambinghitamkan individuindividu yang mereka benci. Bagaimanapun, orang tolol seperti mereka itu tak akan pernah bisa mendapatkan kedamaian. Permainan dimulai dan diulang-ulang lagi sampai ketakutan terhadap anjing gila itu menghasilkan kelumpuhan. Karena kaum Sosial Demokrat lebih dikenal dengan menilai tenaga dari pengalaman mereka dan mereka akan menyerang dengan keji siapapun yang mereka kira memiliki hal tersebut. Di lain pihak mereka memuji setiap kelemahan pihak lawan. Mereka melakukannya dengan sangat hati-hati atau kadangkala dengan cara yang penuh kekerasan, tergantung kualitas kecerdasan yang nyata ataupun yang hanya mereka kira-kira saja. Mereka takut kepada kejeniusan yang tak bernyali daripada kecerdasan rata-rata. Namun dengan penuh antusiasnya mereka memuji yang lembek baik pikiran atau tenaga. Mereka mampu menciptakan ilusi bahwa inilah satu-satunya cara melanggengkan perdamaian, dan pada saat yang sama dengan kuat namun seimbang, mereka mengambil satu demi satu posisi strategis. Kadangkala dengan pemerasan secara diam-diam, kadangkala dengan pencurian atau pada saat perhatian umum sedang diarahkan kepada masalah lain. Dan ketika satu sama lain
Mein Kampf volume I | 70
tak ingin diganggu atau menganggap masalahnya terlalu kecil untuk dipermasalahkan akan menghasilkan situasi antagonis yang tajam. Taktik ini didasarkan pada perhitungan yang cermat dari segala kelemahan manusia, dan akhirnya akan sukses dengan ukuran kepastian matematis kecuali jika lawan mulai melawan gas beracun dengan gas beracun. Adalah merupakan tugas kita untuk menginformasikan semua yang lemah bahwa hal ini merupakan masalah hidup atau mati! Aku meraih pemahaman yang setara mengenai pentingnya teror fisik terhadap individu dan massa. Disini juga, efek psikologis massa dapat diukur dengan pasti. Teror di tempat pekerjaan, di pabrik, di tempat rapat dan pada demonstrasi massa akan selalu sukses kecuali jika di lawan dengan teror lagi. Dalam hal ini partai akan meneriakan pembunuhan yang berdarah-darah, walaupun sejak dulu kala kita telah membenci semua kewenangan negara dan partai akan meneriakan teriakan yang sama lantangnya pada kewenangan yang sama pula, dan pada kebanyakan kasus akan meraih tujuannya walau terdapat kebingungan publik. Partai akan menemukan seorang idiot yang berada di posisi tertinggi, dengan harapan-harapan bodoh mengenai cara mengambil hati lawan yang ditakuti, untuk selanjutnya akan membantu wabah menakutkan ini menghancurkan lawannya. Kesan yang dibuat dari kesuksesan seperti itu pada massa pendukung ataupun lawan hanya bisa diukur oleh seseorang yang mengetahui jiwa rakyat bukan dari buku-buku namun dari kehidupan nyata. Untuk sementara di hadapan para pendukungnya, mereka mencapai kemenangan atas penyebab mereka sendiri. Pada sebagian besar kasus, yang kalah pasti akan ciut untuk melawan. Semakin kenal aku dengan metode teror fisik ini, semakin tersentuh hatiku kepada ratusan ribu manusia yang pernah tersakiti oleh teror fisik. Apa yang membuat aku berhutang budi kepada masa-masa penderitaan ini adalah karena telah mendekatkan diriku kepada Volk-ku dan mengajarkanku untuk bisa membedakan mana korban dan mana penghasut. {Dosa-dosa kaum Borjuis} Penghasutan ini hanya akan menghasilkan korban. Jika aku mencoba untuk menggambarkan beberapa gambaran dari kehidupan inti dari kelas bawah, maka gambaranku tak akan lengkap tanpa adanya keyakinan bahwa pada kedalaman ini aku menemukan titik cerah dalam bentuk keinginan untuk berkorban, tali persahabatan yang setia, kecermatan yang mengagumkan akan sikap yang rendah hati, khususnya di antara para buruh-buruh tua. Nilai-nilai kebajikan ini sudah memudar di kalangan generasi muda karena efek umum dikota besar, namun ada juga banyak diantara pemuda dengan semangat yang baik mampu menaklukan hidupnya. Jika orang-orang pilihan ini bergabung dengan aktivitas politik musuh negara lalu membantu memperkuat organisasinya, alasannya adalah karena mereka tak paham dasar doktrin baru ini dan tak ada orang lain yang mempermasalahkannya. Akhirnya perubahan kondisi sosial ini lebih kuat daripada keinginan untuk melawan. Kemiskinan yang menimpa mereka hanya akan mengarahkan perhatian kepada perkumpulan Sosialis-Demokrat. Sudah seringkali kaum borjuis dengan cara-cara Mein Kampf volume I | 71
yang konyol dan amoral menentang permintaan dan tuntutan yang dibenarkan bila dilihat dari sudut pandang kemanusiaan. Kadangkala dengan tanpa mendapatkan atau membenarkan keuntungan dari sikap seperti itu, buruh paling terhormat pun akan dirangsang oleh serikat buruh untuk terlibat dalam aktivitas politik ini. {Masalah serikat} Aku yakin jutaan kaum buruh akan memulainya dengan memusuhi Partai Sosial Demokratik yang datang jauh dari lubuk hatinya yang paling dalam. Namun perlawanan mereka di hadapi dengan cara yang benar-benar reaksioner yaitu ketika partai borjuis menerapkan sikap saling bermusuhan pada setiap organisasi yang berkarakter sosialis. Penolakan mereka yang sederhana dan sempit hanya pada setiap usaha untuk meningkatkan kondisi kerja, meningkatkan keamanan mesin, melarang buruh anak-anak dan melindungi wanita -setidaknya ketika wanita itu sedang hamil- akan memberikan keuntungan terhadap larinya massa kepada Sosial Demokrat yang dengan sigap mengambil sikap dari kasus yang memalukan itu. Tak akan pernah politikus borjuis kita berbuat baik. Untuk hal yang ini, karena dengan menolak semua cara untuk menyingkirkan pelecehan sosial, mereka menanamkan kebencian dan tampaknya membenarkan pendapat musuh abadi Volk yang mengakibatkan hanya Sosial Demokrat-lah yang mewakili minat kaum buruh. Lebih lagi mereka menciptakan dasar moral bagi keberadaan serikat buruh dan organisasi yang selalu menjadi kaki tangan partai. Pada masa tinggalku di Wina suka atau tidak aku dipaksa untuk berpendapat mengenai serikat buruh. Karena aku menganggap mereka sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Partai Sosial Demokrat, ternyata keputusanku begitu cepat dan salah. Aku langung menolaknya tanpa berpikir lebih panjang. Dalam masalah penting seperti ini seperti pada masalah lainnya, guratan takdir selalu menjadi penuntunku. Hasilnya adalah kebalikan dari penilaian awalku. Pada usia dua puluh tahun aku telah mempelajari perbedaan antara organisasi sebagai cara untuk membela hak-hak umum kaum buruh dan mengusahakan penghidupan yang lebih baik sebagai individu atau serikat buruh sebagai instrumen partai dalam perjuangan kelas politiknya. Fakta bahwa kaum Sosial Demokrat telah memahami kepentingan pergerakan serikat buruh dan telah memastikan kesuksesannya. Sebuah kenyataan juga bahwa kaum borjuis tidak menyadari hal ini, dan harus dibayar dengan harga jabatan politik mereka. Mereka pikir bahwa mereka bisa menghentikan perkembangan logis dengan melakukan sebuah ‘penolakan’ tanpa tahu isi pokok masalahnya. Namun dalam kenyataan lain mereka hanya dipaksa menuju saluransaluran yang tidak logis semata. Untuk menyebut pergerakan serikat itu sendiri sebagai organisasi yang tidak patriotis, merupakan omong kosong dan tidak benar. Tapi kebalikannya adalah benar. Jika aktivitas organisasi itu berjuang dan berhasil dalam memperbaiki kondisi hidup sebagian besar kelas pekerja yang dimana kelas tersebut menjadi dukungan utama negara, hasilnya bukan hanya anti patriotis atau ingkar terhadap negara, namun dalam arti kata ‘nasionalis’ yang sebenarnya. Karena dengan cara ini akan sulit dipahami jika organisasi membentuk prasangka sosial tanpa pendidikan secara umum. Mereka akan mendapatkan penghargaan Mein Kampf volume I | 72
tertinggi dengan isu-isu menghapuskan kebusukan sosial dan menyerang infeksi intelektual dan fisik dan tentu saja menyehatkan tubuh Volk. Akibatnya, masalah kebutuhan mereka benar-benar terasa berlebihan. Selama ada majikan yang memiliki rasa keadilan dan kepantasan yang tidak bersikap merendahkan, bukan hanya hak namun kewajiban buruhnya, yang menjadi bagian Volk kita untuk melindungi kepentingan umum dari keserakahan dan masuk dalam wilayah ke tidak masuk akalan individu. karena pemeliharaan kesetiaan dan kepercayaan dalam suatu kelompok sosial sama pentingnya dengan pemeliharaan kesehatan rakyat bagi Volk. Kedua hal tersebut sama sekali diacak-acak oleh majikan dengan tanpa belas kasihan dan tak merasa bahwa mereka juga bagian dari Volksgemeinschaft. Dari efek kehancuran, keserakahan dan kekasaran itulah mereka tumbuh menjadi sesuatu kelas yang berbahaya bagi masa depan Volk. Untuk menghilangkan penyebab dari berkembangnya penyakit seperti itu berarti Volk melayani negara dan bukan kebalikannya. Jangan biarkan seorangpun bicara bahwa setiap individu bebas untuk menarik kesimpulan tentang ketidakadilannya baik disengaja maupun tidak dalam arti meninggalkan pekerjaannya. Tidak! Ini seperti berlari mengejar bayangan sendiri dan harus dianggap sebagai cara untuk mengalihkan perhatian. Apakah hal tersebut berarti menghapuskan yang jelek, kondisi sosial yang buruk dan melayani kepentingan negara atau tidak. Jika Ya, perjuangan harus terus di lakukan dengan senjata lengkap yang akan memberikan harapan akan kemenangan. Buruh secara individu tak pernah bisa membela dirinya melawan kekuatan kaum industrialis besar, karena dalam hal itu keadilan selalu tak memihaknya. Karena di sini jika bukan masalah kemenangan hak yang lebih tinggi dan jika hal tersebut diketahui maka seluruh perjuangan akan berhenti sia-sia, karena tak memiliki akar penyebab yang cukup. Tidak, masalahnya di sini adalah kekuatan buruh yang lebih besar. Sebaliknya rasa keadilan akan membawa perjuangan bagi penyelesaian yang adil atau lebih tepatnya mungkin tak akan pernah ada penyelesaian sama sekali. Tidak, jika perlakuan yang tidak manusiawi dan tidak pantas akan menyebabkan perlawanan, maka perjuangan ini selamanya tak ada kewenangan dan keadilan yang diciptakan untuk menghapuskan kejahatan ini. Niscaya hal ini bisa ditentukan oleh kekuatan yang lebih besar. Jika kemungkinan kemenangan tidak di perkirakan sejak awal, hal ini tentu akan menjelaskan bahwa kekuatan dari majikan terkumpul pada satu orang dan hanya bisa di hadapi oleh sekelompok manusia yang menjadi satu. Maka dari itu, organisasi serikat pekerja harus dapat mengarahkan dan memperkuat ide-ide sosial dalam kehidupan sehari-hari. Dan maka dari itu akan menghilangkan gangguan yang akan menyebabkan kekecewaan dan keluhan. {Politisasi Serikat} Jika ini masalahnya, maka sebagian besar kesalahannya adalah kesalahan mereka yang mampu menghadang hambatan pada peraturan sosial yang keji atau mampu menghempaskannya dengan pengaruh politik mereka. Secara proporsional, karena politik kaum borjuis tidak paham atau tidak mau paham akan pentingnya organisasi Mein Kampf volume I | 73
serikat pekerja serta menentang pergerakannya, maka kaum Sosial Demokrat akan tetap bergerak. Maka dari itu dengan sikap bijaksananya kaum Sosial Demokrat akan menciptakan dasar yang kukuh yang akan berdiri sendiri pada saat yang kritis ketika dukungan yang lain gagal. Dalam cara ini tujuan intrinsik yang tenggelam tergantikan oleh tujuan baru. Kaum Sosial Demokrat tak akan berpikir untuk bisa membatasi ruang lingkup pergerakan mereka sendiri dan tetap mengarah pada tujuan awalnya. Dalam beberapa dekade senjata untuk melawan hak-hak sosial manusia akan berada dalam tangan mereka yang berpengalaman dan menjadi instrumen penghancur ekonomi secara nasional. Kepentingan buruh seharusnya tak mereka hambat. Dalam politik, seperti juga pada bidang lainnya, tekanan ekonomi akan berguna untuk memuluskan suatu bentuk pemerasan selama kejahatan ada di satu sisi dan massa tak berdaya di sisi yang lain. Sesuatu yang dalam hal ini nyata bagi kedua belah pihak. Pada peralihan abad, pergerakan serikat pekerja telah jauh dari fungsi sebelumnya. Dari tahun ke tahun semakin memasuki politik Sosial Demokratik, akhirnya tak ada guna lagi kecuali sebagai alat penghantam dalam perjuangan antar kelas. Tujuannya adalah untuk meruntuhkan seluruh struktur ekonomi yang rumit dengan hantaman terus menerus, maka dari itu akan lebih mudah dilakukan jika pondasi ekonominya di pindahkan untuk mempersiapkan sekumpulan manusia yang sama bagi struktur negara. Semakin sedikit perhatian akan diberikan bagi kebutuhan nyata kelas buruh dan akhirnya fungsi politik akan membuat kemalangan sosial dan budaya pada masyarakat tak menarik lagi untuk dipulihkan kembali karena ada resiko bahwa massa yang sudah puas akan tuntutan mereka, mereka tak dapat digunakan kembali tapi sebagai pasukan yang penurut untuk mengejutkan kelas buruh. Para pemimpin perjuangan kelas melihat perkembangan ini dengan ramalan yang kelam dan ketakutan yang dalam bahwa pada akhirnya mereka menolak apapun setiap bentuk perbaikan sosial bahkan menyerangnya dengan keyakinan terbesarnya. Mereka tak pernah merasa kesulitan untuk menjelaskan sebuah perilaku yang sulit untuk dipahami. Dengan mengatur permintaan setinggi mungkin, mereka membuat setiap kemungkinan untuk pemenuhan akan terlihat sepele dan tak penting sehingga mereka pada setiap saat mampu mengatakan kepada massa bahwa mereka sedang berurusan dengan usaha keji untuk memperlemah. Jika mungkin melumpuhkan, kekuatan ofensif kelas buruh dengan cara merendahkan, dengan rasa puas yang konyol mereka akan menerima dengan sikap yang penuh kesederhanaan. Karena kapasitas berpikir massa yang sedikit, kita tak usah terkejut dengan metode ini. Pengikut borjuis akan naik pitam dengan ketidak tulusan cara-cara kaum Sosial Demokrat yang begitu terang-terangan, namun tak sedikitpun mereka membuat kesimpulan yang tepat dari perilaku mereka sendiri. Ketakutan kaum Sosial Demokrat bahwa mereka akan mengangkat kelas buruh keluar dari kemalangan budaya dan sosial serta memberi inspirasi terbesar bagi penggunaan arah ini, dan secara bertahap bergulat dengan senjata dari tangantangan penyokong perjuangan kelas. Bagaimanapun hal ini tidak dapat dilakukan. Mein Kampf volume I | 74
{Kunci menuju Sosial Demokrasi } Bukan maksud untuk menyerang dan mengambil posisi musuh, kaum borjuis malah memilih untuk membiarkan dirinya di tekan dan mencari pengganti sementara yang tidak efektif karena mereka datang secara terlambat, dan terlebih lagi mereka mudah ditolak karena mereka dinilai sebagai kelas yang tidak begitu penting. Maka dalam kenyataan semuanya sama seperti semula namun kekecewaannya dirasa lebih besar. Seperti badai perusak, ‘serikat bebas’ bergantung pada horison politik dan keberadaan individu. Serikat bebas merupakan instrumen teror yang menakutkan untuk melawan keamanan dan kemerdekaan pribadi. Diatas segalanya inilah yang membuat konsep demokrasi terdengar menyedihkan dan konyol, lalu menghina persaudaraan dengan kata-kata pengecut : “Jika kamu tak ingin menjadi Genossen kami, kami akan menghantam kepalamu!” Itulah bagaimana aku kenal dengan kawan-kawan yang berperikemanusiaan ini. Seiring berjalannya waktu pandanganku terus meluas dan mendalam, dan tak perlu untuk merubahnya lagi. Semakin dalam telaahanku pada karakter luar kaum Sosial Demokrasi, semakin aku ingin mempelajari inti terdalam doktrin-doktrinnya. Informasi resmi Partai tak berguna untuk tujuan ini. Sejauh berurusan dengan masalah ekonomi, anggapan dan buktinya selalu salah. Sejauh memperlakukan tujuan politik, isinya penuh dengan kebohongan. Terlebih lagi, aku merasa jijik dengan susunan kata-kata yang menipu dalam gaya tulisannya. Dengan nada yang bertele-tele, tak jelas secara isi atau artinya untuk dipahami, mereka tergagap-gagap dalam mencampuradukan kata-kata yang seolah-olah memiliki pokok isi kejenakaan padahal kenyataannya kata-kata itu tiada arti. {Masalah Yahudi} Hanya bersama kaum bohemian7 rendahan kota besar ini kita bisa merasa nyaman dengan pengakalannya yang membingungkan dan menyisihkan ’pengalaman inti’ dari sampah sastra dadaisme8 ini tanpa didukung oleh kerendahan hati yang terkenal dari sebagian masyarakat yang selalu mendeteksi kebajikan mendalam dalam hal yang bagi mereka sendiri sulit untuk dipahami. Bagaimanapun dengan menyeimbangkan kebohongan teoritis dengan kenyataan fenomena, secara bertahap aku mulai memiliki gambaran yang jelas dari keinginan intrinsiknya. Pada saat seperti itu aku dihinggapi prasangka yang muram dan rasa takut yang membahayakan. Di hadapanku sebuah doktrin yang terdiri dari egoisme dan kebencian, yang akan mengarah kepada kemenangan pasti. Untuk melaksanakannya maka rasa kemanusiaan harus dihilangkan. Sementara itu aku telah mempelajari hubungan doktrin ini dan penghancuran alam dari sifat sebuah kaum manusia, yang sampai pada waktu itu tidak aku ketahui sama sekali. Hanya pengetahuan mengenai Yahudi yang akan menyediakan kunci untuk memahami tujuan inti nyata dari kaum Sosial Demokrat. Siapapun yang mengenal Volk ini dan konsepsi yang salah dari tujuan, arti partai ini muncul di mata kita layaknya cadar dan dari kabut seringai frase sosial Marxisme. Mein Kampf volume I | 75
Sekarang begitu sulit atau tidak ingat bagiku kapan kata ‘Yahudi’ membuat aku berpikir secara khusus. Di rumahku dulu, aku tak mengingat pernah mendengar kata itu ketika ayahku masih hidup. Aku percaya bahwa ayahku akan menganggap dengan memperhatian secara khusus pada nama Yahudi ini berarti sebuah kemunduran budaya. Selama hidupnya dia memiliki kurang lebih pandangan khusus tentang keduniawian. Walau sentimen nasionalnya tak pernah diungkapkan, ia tak hanya menyatu namun mempengaruhiku sampai kadar tertentu. Seperti di sekolahku dulu, aku menemukan kesempatan untuk mengarahkanku kepada gambaran tentang apa yang telah ayah wariskan kepadaku. Di Realschule, aku pernah bertemu dengan seorang bocah Yahudi yang aku perlakukan dengan penuh curiga, namun hanya karena pengalaman dan sikap pendiamnya itu menyebabkan aku meragukan seluruh kebaikannya dan aku tidak mempercayainya. Aku dan murid yang lainnya tak berpikir terlalu jauh lagi ke arah sana. Baru sampai usia ke empatbelas atau limabelas aku mulai mengenal kata Yahudi. Dengan secara terus menerus nama ini disebut-sebut disetiap diskusi politik. Hal lain yang telah menimbulkan kebencian pada diriku dan aku tak bisa menyingkirkan perasaan yang tak mengenakan ini ketika sebuah debat tentang agama mereka berlangsung di hadapanku. Pada waktu itu aku tak memikirkan pertanyaan lain karena hanya ada sedikit orang Yahudi di Linz. Seiring berjalannya waktu penampilan mereka menjadi mirip dengan warga Eropa yang terlihat seperti bukan manusia, bahkan aku sering salah menganggap kalau mereka sebagai orang Jerman. Kejanggalan ide ini tidak muncul pada diriku karena aku tidak melihat apapun yang berbeda dari mereka kecuali agama mereka yang aneh. Fakta tentang mereka seperti yang aku percayai, mereka di siksa karena suatu hal yang kadangkala hampir merubah kebencianku akan memori peristiwa yang tak menyenangkan mengenai mereka telah menjadikannya sebagai sebuah horor. Lagipula aku tidak begitu mencurigai aktifitas oposisi yang terorganisir bagi Yahudi. Lalu aku memutuskan untuk pergi ke Wina. Asyik dengan kesanku di bidang arsitektur dan ditekan akan kesulitan hidup Volk-ku, untuk pertama kali aku tak memiliki pandangan pada pembagian inti masyarakat di kota besar ini. Meskipun Wina pada masa itu ditinggali oleh lebih dari dua ratus ribu Yahudi diantara dua juta penduduknya, aku tak melihat mereka seorangpun. Pada minggu-minggu awal, mata dan indraku tak sebanding untuk menangkap dengan banjirnya nilai-nilai dan ide-ide, baru kemudian ketika ketenangan kembali muncul dan gambaran yang mengacau mulai jelas maka aku mulai hati-hati dalam memandang dunia baruku ini, dan diantara hal-hal lain aku berhadapan langsung dengan permasalahan Yahudi. { Pers dunia} Aku tak bisa mengungkapkan cara dan bagaimana akhirnya aku bisa mengenali mereka dimana kesanku pada waktu itu adalah nyaman-nyaman saja. Karena Yahudi bagiku hanyalah sebagai agama, maka dari itu dengan dasar toleransi yang manusiawi aku menjaga diri agar tidak menyerang agama ini juga dalam hal yang lain. Mein Kampf volume I | 76
Sebagai akibatnya, sifat pers anti Semit di Wina, terlihat tak berpengaruh bagi tradisi budaya Volk-ku yang besar dan aku teringat akan sebuah kejadian di abad pertengahan, yang tak ingin terulang kembali. Karena koran-koran yang bermasalah tak memiliki reputasi bagus (alasan ini, pada saat itu aku sendiri tidak tahu persis) aku anggap koran-koran itu sebagai produk kemarahan dan kecemburuan daripada sebuah kesalah pahaman pandangan. Aku diperkuat dengan pendapat oleh apa yang menurutku bentuk paling agung dimana semua koran-koran besar ini hanya menjawab serangan, atau apa yang bagiku tampak lebih pantas di puji dan salah jika disebutkan. Dengan arti kata lain, dengan mudahnya mereka dimatikan oleh kesunyian. Dengan bersemangat aku membaca pers dunia ,Neue Freie Presse dan Wiener Tageblatt, dan kagum dengan lingkup yang mereka tawarkan kepada pembaca atas keobjektifan artikel tentang individu di dalamnya. Aku hormati nada pujiannya walau nada ke-flamboyanannya kadangkala membuatku kecewa, atau bahkan membuatku sebal. Mungkin inilah ritme sebuah kehidupan di kota metropolitan, karena aku melihat Wina dengan pandangan seperti itu akupun membiarkan diriku untuk menerima penjelasan ini sebagai sebuah alasan yang wajar. {Kritik pada Kaisar Wilhelm II} Apa yang membuatku jijik adalah cara-cara tak terhormat mereka dimana pers menjilat Istana. Tak ada satupun acara di Hofburg yang tak di ceritakan kepada pembaca dengan gairah antusiasme atau emosi yang sayu dan semua ini berhubungan dengan ‘monarki terbijaksana’ sepanjang masa. Hampir mengingatkanku pada kicauan burung dipegunungan yang lagi birahi! Bagiku semuanya tampak seperti dibuat-buat. Dalam pandanganku, ini merupakan cela bagi demokrasi liberal. Untuk menjilat Istana dengan cara tak senonoh seperti itu berarti mengorbankan harga diri bangsa. Ini adalah bayangan gelap yang menaungi hubungan intelektualku terhadap Pers ‘besar’ di Wina. Seperti biasa di Wina, aku terus mengikuti kejadian di Jerman tak peduli apakah kejadian tersebut bermuatan politis atau budaya. Dengan rasa bangga atas kekagumanku itu aku bandingkan antara kebangkitan kekaisaran dengan negara Austria yang sia-sia. Jika kejadian dalam bidang kebijakan luar negeri menyebabkan aku begitu bahagia, maka semakin sedikit aspek-aspek yang memuaskan dalam kehidupan pribadi menimbulkan kegelisahan dan kemuraman. Perjuangan yang dilakukan untuk melawan kaisar William II tidak disetujui olehku, kuanggap dia tak hanya sebagai Kaisar Jerman semata namun seorang pencipta armada Angkatan Laut Jerman. Pelarangan pidato bagi Kaisar yang di perintahkan oleh Reichstag9 membuat aku marah sebab hal tersebut sebagian besar berasal dari sumber yang menurut pandanganku, tak memiliki dasar sama sekali. Karena dalam satu sesi orang-orang parlemen bodoh ini mengucapkan banyak omong kosong daripada satu dinasti penuh dengan kaisar. Termasuk yang lemahnya, yang pernah dilakukan selama berabad-abad.
Mein Kampf volume I | 77
Aku sangat marah bahwa ternyata dalam sebuah negara dimana ada makhluk idiot bisa mengklaim untuk bisa mengkritik, juga diberikan kursi di Reichstag dan menjadi seorang ‘pemberi hukum’ negara. Pria yang memiliki mahkota kekaisaran harus mendapat ‘peringatan’ terbesar dari klub omong kosong sepanjang masa ini. Namun aku begitu marah ketika pers Wina yang sama-sama menghamba kepada setiap kuda-kuda tua di Istana, dan mereka akan merasa bahagia jika kuda-kuda tersebut mengibas - ngibaskan ekornya. Jika itu disengaja akan terlihat bagiku sebuah kekejian yang terselubung dalam mengekspresikan kritiknya kepada Kaisar Jerman. {Pemujaan Perancis yang dilakukan oleh Pers} Tentu tak ada maksud untuk ikut campur dengan keadaan Kekaisaran Jerman. Tidak, Tuhan seolah melarangku namun dengan menunjuk luka-luka ini dengan cara sebersahabat mungkin, pers memenuhi tugasnya yang di bebankan dalam semangat persekutuan timbal balik. Dan sebaliknya kaisar memenuhi persyaratan kebenaran jurnalistik. Dan sekarang kritik itu menyodok dengan jarinya menuju luka sampai jantung. Dalam keadaan seperti itu aku semakin naik pitam. Inilah yang membuatku harus lebih berhati-hati lagi kepada koran-koran beroplah besar. Pada suatu kesempatan aku terpaksa untuk mengakui bahwa salah satu koran anti-Semit Deutsches Volksblatt, berperilaku lebih pantas dan wajar. Hal lain lagi yang membuat aku naik pitam adalah pengkultusan Perancis yang menjijikan yang di usung oleh pers-pers besar. Seseorang akan malu menjadi seorang Jerman jika dia membaca puji-pujian manis bagi ‘negara berbudaya terbesar ini’. Penjilatan besar-besaran terhadap Perancis ini membuat aku ingin membuang dunia pers. Namun dalam kesempatan tersebut aku mengambil Volksblatt yang lebih kecil oplahnya, namun dalam hal ini lebih berisi dan berbobot. Aku kurang begitu setuju dengan nada anti Semit secara tajam, namun dari waktu ke waktu aku membaca argumen-argumen yang memberikan nutrisi dan energi bagi pemikiranku. Dalam sebuah kejadian, secara tak disengaja aku kenal dengan seorang pria dan pergerakannya yang pada masa itu ikut mengukir takdir kota Wina, dialah Dr. Karl Lueger dari Partai Kristen Sosial. Ketika baru saja tiba di Wina, aku langusung bermusuhan dengan mereka karena pria dan pergerakannya itu tampak reaksioner di mataku. {Perubahan menuju Anti-Semit} Rasa keadilan memaksaku untuk mengubah penilaian ketika aku menjadi lebih kenal dengan pria tersebut karena karya-karyanya. Perlahan-lahan penilaian tak adilku berubah menjadi sebuah kekaguman yang tak bisa terungkapkan. Sekarang, lebih dari segalanya aku menganggap pria ini sebagai Walikota Jerman terbaik sepanjang masa. Betapa banyaknya prinsip-prinsip dasarku yang kesal dengan perubahan sikapku terhadap pergerakan Kristen Sosial. Pandanganku yang berkenaan dengan anti Semitisme berlalu seiringnya dengan waktu, dan ini adalah perubahan yang terbesar Mein Kampf volume I | 78
diatas segalanya. Pandangan ini menyebabkan pergulatan dalam batinku dan setelah berbulan-bulan bergulat antara akal dan perasaan, akalku akhirnya menjadi pemenangnya. Dua tahun kemudian, perasaanku mulai mengikuti akal sehatku dan dari sana pula perasaanku menjadi penjagaku yang paling setia. Pada masa perjuangan pahit antara pendidikan spiritual dan akal yang dingin, pemandangan di jalanan Wina sangat membantuku. Datang suatu masa dimana aku tak lagi seperti di hari-hari pertamaku yang berjalan-jalan tanpa tujuan di kota besar ini. Sekarang dengan mata terbuka aku tak hanya melihat bangunan namun juga manusia-manusianya. Pada suatu waktu ketika aku berjalan-jalan di pusat kota Wina, tiba-tiba aku melihat seseorang yang berjubah dengan rambut ikalnya yang diikat. “Inikah seorang Yahudi?” Itulah kesan pertamaku. Untuk lebih meyakinkannya, mereka terlihat berbeda dengan Yahudi yang ada di Linz. Aku amati laki-laki tersebut dengan cermat dan waspada, namun semakin aku menatap wajah asing dan aneh ini, mengamati setiap detil bagian tubuhnya sebuah pertanyaan kembali muncul: “Inikah seorang Jerman?”. Seperti biasanya pada setiap kasus aku selalu mencoba untuk menghilangkan segala keraguanku dengan membaca buku. Sebagai obat penyembuh keraguanku, aku membeli pamflet-pamf let anti Yahudi untuk pertama kalinya. Sayangnya, pamflet-pamflet tersebut berangkat dari anggapan bahwa secara prinsip pembacanya sudah tahu atau paham masalah Yahudi sampai tingkatan tertentu. Selain itu, nada tulisannya sebagian besar semakin menimbulkan keraguan dalam diriku. Karena argumenargumennya yang membosankan dan tidak ilmiah lagi untuk dikaji bagi masalah ini. Penyakit keragu-raguanku kambuh lagi selama bermingguminggu sejak saat itu, bahkan sampai berbulanbuIan. Semuanya tampak semakin menyeramkan bagiku, karena masalah ini begitu kompleks sehingga akupun tersiksa oleh rasa takutku telah berbuat tidak adil. Akupun kembali gelisah dan aku tetap tak yakin pada diriku. Sekarang aku tak ragu lagi bahwa objek penelaahanku bukan orang Jerman lagi dan suatu agama tertentu, namun Volk-nya sendiri. Karena aku mulai memperhatikan diriku terhadap masalah ini dan secara intens mulai mempelajari Yahudi. Wina tampak berbeda bagiku dari sebelumnya. Kemanapun aku pergi aku selalu melihat Yahudi, dan semakin aku melihatnya, semakin tajam perbedaan mereka akan nilainilai kemanusiaan. Khususnya pusat kota dan distrik di utara kanal Donau tempat berkumpulnya Volk yang penampilan luarnya saja sangat jauh berbeda dengan orang Jerman. Apapun sisa-sisa keraguan yang aku dapatkan akhirnya dihilangkan oleh perilaku sebagian Yahudi sendiri. Diantara mereka ada sebuah pergerakan besar dan luas di Wina yang mucul dari karakter völkisch Yahudi: Zionis10. Tampaknya hanya sebagian Yahudi yang menyetujui sudut pandang ini sementara mayoritas mengutuk dan menolak formulasi seperti itu. Namun jika ditelaah lebih cermat, penampakan ini berbaur menjadi bau menjijikan dan dalih yang tak berguna, atau bisa dikatakan suatu kebohongan. Karena apa yang disebut sebagai liberal Yahudi tidak menolak Zionis adalah bukan Yahudi, namun hanya sebagai Yahudi yang tidak praktis dengan cara yang mungkin berbahaya dalam mengungkapkan secara terbuka ke-Yahudian mereka. Mein Kampf volume I | 79
Pada hakekatnya mereka tak dapat dirubah. Dalam waktu singkat perjuangan antara Zionis dan liberal Yahudi terlihat semaikin menjijikan dari hari ke hari, karena secara terus menerus kepalsuan yang didirikan di atas kebohongan dan jauh dari ketinggian dan kesucian moral yang di klaim Volk ini. Hal kebersihan orang-orang Yahudi ini, secara moral dan dalam bidang lainnya harus kukatakan merupakan poin tersendiri. Dari penampakan luarnya saja dapat dikatakan bahwa mereka tidak suka air, dan menyedihkannya anda akan tahu hal ini hanya dengan menutup mata. Kemudian aku menjadi mual atas bau para pemakai jubah ini. Sebagai tambahan, itu adalah pakaian terkotor mereka dan penampilan yang tidak heroik yang pernah aku lihat!. Semua ini sangat tidak mungkin membuat aku tertarik pada mereka. Namun akan benarbenar menjijikan dan ditambah dari kekotoran fisik mereka, anda akan menemukan noda moral pada ‘Volk terpilih’ ini. Dalam masa singkat aku menjadi berpikir lebih dalam dari sebelumnya dengan semakin meningkatnya telaahanku pada tipe-tipe kegiatan yang dilakukan oleh Yahudi dalam bidang tertentu. Apakah ada bentuk kotoran atau ketidakbermoralan, khususnya dalam kehidupan berbudaya, tanpa setidaknya satupun orang Yahudi terlibat di dalamnya? Jika anda dengan hatihati menyayat sebuah bisul, layaknya belatung dalam tubuh yang busuk, kadangkala kita terkejut oleh cahaya yang muncul tiba-tiba, ialah seorang Yahudi! Apa yang harus diperhitungkan dengan cermat terhadap Yahudi di mataku adalah ketika aku menjadi lebih kenal dengan aktivitas mereka di pers, seni, sastra dan teater. Semua bujukan manis mereka sama sekali tak membantuku. Sudah cukup dengan hanya melihat posternya, menyebutkan nama-nama di balik sampah menjijikan yang mereka iklankan, membuatku malas untuk menghadirinya. Ini adalah wabah! Wabah spiritual yang lebih buruk dari wabah hitam, dan masyarakatpun terinfeksi karenanya! Tak dapat dipungkiri bahwa semakin rendah level kecerdasan produser seni ini semakin suburlah dia, dan bajingan itu berakhir seperti pemisah sampah yang mencipratkan kotoran dalam wajah kemanusiaan. Ingatlah bahwa tak ada batasan dalam jumlah mereka dan ingatlah juga apa kata Goethe11 bahwa alam dapat dengan mudah menyisipkan dunia sepuluh ribu penulis amatir yang meracuni jiwa manusia seperti pembawa kuman yang paling buruk pada rekan mereka. Sangat buruk, namun jangan dilupakan bahwa Yahudi tampaknya dipilih oleh alam untuk hal memalukan ini. Inikah kenapa Yahudi dipanggil sebagai yang terpilih? Sekarang aku mulai mencermati nama-nama dari segala pencipta produk kotor dalam kehidupan artistik masyarakat umum. Hasilnya menjadi semakin menambah kebencianku terhadap Yahudi. Tak peduli jika perasaanku bertentangan, akal sehatku-lah yang memaksaku untuk mengambil kesimpulan ini. Ada sebuah fakta bahwa sembilan persepuluh dari semua sampah sastra, artistik dan kebodohan teater dapat diwakilkan kepada sekelompok Volk yang menjadi seperseratus dari penduduk negeri. Tak dapat dielakan lagi bahwa fakta itu semua adalah kebenaran mutlak! Sekarang aku mulai mempelajari ‘pers dunia’ dari sudut pandang ini. Semakin dalam aku mencermati, semakin mengkerut objek kekagumanku. Gayanya menjadi tak Mein Kampf volume I | 80
bisa diterima; aku tak kuasa menelan isinya karena begitu dangkal dan biasa. Keobjektifan pengungkapannya kini berhubungan dengan kebohongan daripada kebenaran dan penulisnya adalah tetap Yahudi. Seribu hal yang sebelumnya tak terlihat sekarang diperhatikan olehku, dan apa yang dahulu menjadi bahan nutrisi dan makanan bagi pikiranku, sekarang bisa aku tangkap dan pahami. Kini aku melihat sikap liberal dari pers jenis ini dengan cara lain. Nada angkuh mereka dalam menjawab serangan dan metode mematikannya dengan keheningan sekarang terlihat bagiku seperti trik yang cerdik namun berbahaya. Roman yang mempesona dari kritik teatrikal mereka selalu diarahkan kepada penulis Yahudi, dan ketidak setujuan mereka tak pernah menyerang siapapun kecuali orang Jerman. Goresan peniti pada Wilhelm II mengungkapkan metode kegigihan mereka, begitu pula dengan pemujaan terhadap budaya dan peradaban Perancis. Isi cerpen yang murahan sekarang terlihat di mataku sebagai nilai dari ketidaksenonohan yang telak, dan dalam bahasanya aku merasakan adanya aksen Volk asing. Rasanya semua hal begitu bermusuhan terhadap Jermanisme sehingga semuanya pasti dibuat sengaja. Namun siapa yang tertarik dengan hal ini? Apakah ini semua hanya kebetulan? Secara bertahap aku menjadi tidak begitu yakin. Perkembangan ini dipercepat oleh telaahanku pada hal-hal lain. Aku menunjuk pada pandangan umum tentang etika dan moral yang dengan terbuka ditunjukkan oleh sebagian besar Yahudi, dan penerapan praktis yang dapat dilihat. Di sini lagi jalanan menunjukan objek pelajaran jenis ini yang kadangkala busuk. Hubungan Yahudi dibidang prostitusi, dan terlebih lagi pada jalur perdagangan wanita bisa dipelajari di Wina dan mungkin tak terkecuali di kota manapun di Eropa barat, dengan sedikit perkecualian pada pelabuhan Perancis selatan. Jika anda sempat berjalan-jalan di malam hari melalui jalanan dan gang-gang Leopoldstadt, pada setiap langkah anda akan menyaksikan cara bekerja yang tetap tertutup dari mayoritas Volk Jerman sampai perang memberikan prajurit-prajurit di front timur untuk melihat hal yang sama atau dapat dikatakan kita dipaksa untuk menyaksikannya. {Yahudi sebagai pemimpin Sosial Demokrasi } Ketika untuk pertama kalinya aku mengenali Yahudi yang terkenal berdarah dingin, tak tahu malu dan isi kepala penuh perhitungan, pusat lalu lintas asusila dari sampah kota besar membuat bulu kuduk ku merinding. Dan akhirnya kemarahan mulai membakar diriku. Aku tak lagi menghindari diskusi mengenai masalah Yahudi, tapi sekarang aku malah mencarinya. Ketika aku mencoba untuk mengamati Yahudi dalam segala macam cabang budaya dan artistik serta beragam manifestasinya, tiba-tiba aku menemui Yahudi dalam sebuah tempat yang tak kuduga-duga. Dan ketika aku mengenali Yahudi sebagai pemimpin Partai Sosial Demokrat, aku tak dapat ditipu lagi. Pergulatan jiwa yang panjang telah mencapai puncaknya.
Mein Kampf volume I | 81
Bahkan dalam hubungan sehari-hari dengan rekan-rekan pekerja, aku mulai mengamati kehebatan beradaptasi dimana mereka ingin menguasai untuk berpendapat pada posisi yang berbeda untuk sebuah pertanyaan yang sama. Kadangakala dengan selang waktu beberapa hari, bahkan dalam beberapa hitungan jam. Sulit dipahami bagiku untuk memahami orang yang jika diajak bicara sendirian dan memiliki pendapat yang masuk akal tiba-tiba akan kehilangan arah pembicaraan hanya dipengaruhi oleh waktu. Kadangkala hal ini cukup untuk membuat seseorang menjadi putus asa. Ketika setelah berjam-jam berargumentasi, aku yakin bahwa sekarang aku telah bisa memecahkan keheningan atau menerangkan sesuatu yang absurd dan aku mulai berbahagia atas kesuksesanku. Keesokan harinya dengan menjijikannya aku harus memulai lagi dan semuanya menjadi sia-sia. Seperti pendulum abadi, pendapat mereka selalu berayun-ayun kembali menuju kegilaannya yang lama. Aku ingin memahami semua hal ini: bahwa mereka kecewa atas bangsa mereka sendiri dan mereka selalu mengutuk takdir yang selalu menghantam mereka dengan kasar; bahwa mereka membenci para majikan yang tampak seperti juru sita takdir; mereka mengutuk yang berwenang yang di mata mereka tak berperasaan; mereka berdemonstrasi menentang naiknya harga-harga makanan dan membawa tuntutan mereka ini ke jalanan. Ini semua dapat dipahami jika tanpa mencari sebab lain bagi alasan apapun. Namun apa yang tetap sulit dipahami adalah kebencian tanpa batas yang mereka ungkapkan mengenai nasionalisme mereka, menghina kebesarannya, mencela sejarahnya dan merendahkan ‘orang-orang besar’-nya. Perjuangan dalam melawan spesies mereka sendiri, klan mereka, tanah air mereka, begitu tak berperikemanusiaan tak dapat dipahami dengan layak. Hal tersebut tentulah tidak alamiah. Untuk menyembuhkan mereka dari keburukan ini bisa saja dimungkinkan, namun itupun hanya berlaku untuk beberapa hari atau minggu saja. Jika kemudian anda menemui orang yang anda kira dia sudah berubah, dia masih sama saja seperti sebelumnya. Keadaan dirinya yang tua dan tidak alamiah telah menguasai dirinya. Secara bertahap aku menjadi sadar bahwa pers Sosial Demokratik didalangi sebagian besar oleh Yahudi, namun aku tak memperhatikan kepentingan khusus bagi keadaan ini karena kondisinya sama dengan koran-koran lain. Tapi satu fakta begitu jelas: tak ada satupun koran dimana tak ada Yahudi di baliknya dimana hal tersebut dianggap sebagai benar-benar menjadi nasional menurut pendidikan dan cara berpikirku. Aku menelan rasa jijik dan mencoba membaca hasil produksi pers kaum Marxis ini, namun rasa jijikku tak tertahankan lagi sehingga berusaha keras untuk mencermati lagi bangsatbangsat yang memproduksi kumpulan pers ini. Dari penerbit sampai ke bawah, mereka semua adalah Yahudi. Aku mengambil semua pamflet Sosial Demokratik yang bisa aku ambil dan mencari nama siapa penulisnya : Yahudi. {Dialektika Yahudi} Mein Kampf volume I | 82
Aku mencatat nama pemimpin-pemimpinnya yang sebagian besar adalah anggota dari ‘Volk terpilih’; entah mereka itu merupakan wakil-wakil di Reichsrat, kementrian serikat buruh atau bahkan penghasut jalanan sekalipun selalu menampilkan gambar yang menyeramkan. Namanama seperti Austerlitz, David, Adler, Ellenbogen, dan lain-lain akan selalu terpatri dalam ingatanku. Satu hal muncul dalam diriku: Partai yang wakil-wakilnya pernah aku lawan melalui perjuangan tersulit selama berbulanbulan, kepemimpinannya secara eksklusif ada dalam tangan Volk asing, maka dengan kepuasan yang mendalam aku berkesimpulan bahwa Yahudi bukanlah Jerman. Baru sekarang aku kenal secara menyeluruh dengan para penghasut Volk kita. Setahun persinggahanku di Wina telah cukup mengilhami bahwa tak seorang buruh pun akan begitu keras kepala sehingga dia tak akan menemukan penjelasan dan pengetahuan yang lebih baik. Lambat laun aku telah menjadi ahli dalam mendoktrin mereka dan menggunakannya sebagai senjata dalam perjuanganku. Hanya dengan pengorbanan yang banyak dalam waktu dan kesabaran, maka massa yang banyak dapat diselamatkan. Namun seorang Yahudi tak akan pernah terpisah dari pendapatnya. Kesuksesan kini selalu menyertaiku. Pada masa itu aku masih terlalu kekanak-kanakan untuk menjelaskan kegilaan doktrin Marxisme mereka. Dalam sebuah kelompok kecil aku berbicara sampai serak. Aku berpikir bahwa aku pasti sukses dalam meyakinkan mereka akan betapa kacaunya doktrin Marxis mereka itu, namun apa yang kuraih selalu kebalikannya. Tampaknya pemahaman mereka yang meningkat mengenai efek menghancurkan dari teori-teori Sosial Demokrat hanya semakin memperkuat keyakinan mereka. Semakin aku sering berargumen dengan mereka semakin aku paham terhadap dialektika mereka. Pertama-tama mereka menghitung kebodohan lawan mereka, kemudian ketika tak ada jalan lain mereka akan berpura-pura bodoh. Jika itupun masih tak membantu, mereka akan berpura-pura tak paham, atau jika ditantang berdebat, mereka akan mengganti subjek pembicaraan dengan terburu-buru dalam mengutip kata-kata hampa yang dimana jika anda menerimanya, mereka akan menghubungkannya dengan masalah yang benar-benar berbeda dari konteks pembicaraan. Dan jika mereka diserang kembali, mereka akan memberikan alasan dan berpura-pura tidak mengetahui apa yang sedang kita bicarakan. Jikalau kamu hendak menyerang salah satu dari nabi-nabi mereka, tanganmu akan seolah-olah sedang menggenggam lendir yang licin yang meleleh melewati jarijarimu, namun kemudian akan bersatu kembali. Tapi jika kamu menghantamkan pukulanmu kearah salah satu dari mereka sehingga dilihat sebagai tontonan, mereka setuju denganmu. Dan jika kamu percaya kamu akan berhasil, keherananmu akan bertambah keesokan harinya. Yahudi tak mengingat sama sekali apa yang terjadi kemarin! Dia malah mengucapkan omong kosong yang sama seolah-olah tak ada apapun yang terjadi. Jika semakin ditantang, malah akan semakin mengherankan ; dia tak mampu mengingat apapun kecuali kamu mampu membuktikan ketepatan pernyataannya sehari sebelumnya. Kadangkala aku berdiri di sana dengan terpana. Aku tak tahu apa yang harus dikagumi : ketangkasan lidah atau kepandaian berbohong mereka. Secara bertahap aku mulai membenci mereka. Semua ini memiliki hikmah bahwa secara proporsional Mein Kampf volume I | 83
sebagai seorang pemimpin sejati atau setidaknya penyebar Sosial Demokrat yang muncul ke dalam visiku adalah cintaku kepada Volk-ku sendiri. Siapakah dalam pandangan jahat para penghasut ini mampu mengutuk korban yang tak beruntung? Sulitkah? Bahkan bagiku mencari korban yang terbaik adalah mencari dari ras pembohong itu! Dan betapa sia-sianya kesuksesan dalam berhubungan dengan orang yang memelintir kebenaran di mulutmu tanpa mengingkari apa yang mereka telah katakan, dan sesaat selanjutnya mendapat pujian untuk itu semua! Tidak. Semakin aku kenal dengan Yahudi, semakin aku bersimpati kepada kaum buruh. Di mataku kesalahan terbesar bukanlah dengan kaum pekerja, namun dengan mereka yang tak menganggapnya sebagai masalah untuk mengasihani dirinya. Dengan keadilan yang tegas memberikan anak bangsa kepantasannya dan mendirikan penghasut dan koruptor menghadap dinding. {Pencermatan dasar-dasar Marxisme} Terinspirasi oleh pengalaman sehari-hari, aku mulai melacak jejak doktrin Marxisme. Efeknya menjadi jelas bagiku dalam kasus-kasus tersendiri dimana setiap hari kesuksesannya terlihat semakin jelas dan dengan sedikit berimajinasi aku mampu menggambarkan akibatnya. Satu-satunya pertanyaan yang tersisa adalah apakah hasil dari tindakan mereka telah berada dalam hasil ciptaan mereka atau mereka sendiri adalah korban sebuah kesalahan? Aku rasa keduanya bisa saja mungkin. Dalam satu hal merupakan tugas manusia yang berpikir untuk memaksakan diri mereka menuju garis depan pergerakan yang tak beruntung, mungkin mencegah kehancuran. Dalam hal lain, pendiri bangsa-bangsa ini pasti benar-benar iblis -sebab hanya di otak manusia bukan monster- sebuah organisasi mampu memiliki bentuk dan arti, dimana aktivitasnya langsung menuju keruntuhan peradaban manusia dan penghancuran dunia sebagai tujuan. Dalam hal ini satu-satunya harapan terakhir adalah perjuangan. Sebuah perjuangan dengan segala senjata yang bisa ditemukan oleh semangat manusia atas alasan dan keinginan yang terlepas dari sisi mana akan dihinggapi takdir sejarah. Maka dari itu aku mulai membiasakan diriku dengan para pendiri-pendiri doktrin ini untuk mempelajari dasar-dasar pergerakannya. Jika aku meraih tujuan lebih cepat dari yang aku perkirakan aku akan sangat berterimakasih, walau pada saat itu pengetahuanku mengenai masalah Yahudi ini tidak begitu mendalam. Ini saja mampu membuat aku menarik garis perbedaan antara kenyataan dan kebimbangan para nabi pendiri Sosial Demokrat. Karena garis pembeda itu telah mengajarkanku untuk memahami bahasa dan bangsa Yahudi yang berbicara dengan tujuan untuk menyingkapkan pemikiran mereka. Tujuan nyata mereka tak bisa ditemukan dalam kalimat-kalimatnya, namun diantara kalimat-kalimat tersebut tersisip maksudmaksud busuk mereka. {Marxisme sebagai penghancur kebudayaan} Bagiku ini merupakan masa pergolakan batin yang terbesar dan harus aku lalui. Aku berhenti menjadi lelaki kosmopolitan yang berpikiran beku dan memilih untuk menjadi seorang anti Semit fanatik! Mein Kampf volume I | 84
Lebih lagi -dan ini pada saat terakhir- pemikiran yang menekan dan menakutkan menyambangi diriku dalam kemarahan yang mendalam. Ketika dalam waktu yang cukup lama dalam sejarah umat manusia, aku mencermati aktivitas Volk Yahudi. Tiba-tiba muncul dari dalam diriku pertanyaan-pertanyaan menakutkan tentang : apakah takdir yang tak dapat di duga atau jawaban yang tidak diketahui bagi kita sebagai mahluk yang hina? Dengan penyelesaian yang mumpuni dan abadi yang menginginkan kemenangan akhir bagi bangsa kecil ini? Apakah mungkin bahwa dunia ini dijanjikan sebagai hadiah bagi bangsa Yahudi yang hanya boleh hidup dibumi ini saja? Apakah kita tak memiliki hak objektif untuk berjuang demi mempertahankan diri atau hal ini dibenarkan secara subjektif di dalam diri kita saja? Ketika aku menyelami lebih dalam kepada ajaran Marxisme dan dalam ketenangan yang jelas memikirkan pula perilaku Yahudi dan takdir memberikanku sebuah jawabannya : Bahwa doktrin Marxisme-Yahudi menolak setiap prinsip-prinsip aristokratik tentang alam dan menggantinya dengan hak-hak khusus abadi yang bersangkutan dengan kekuatan dan kuasa atas jumlah massa dan mati mereka!. Dengan itu pula menyangkal nilai kepribadian pada diri manusia, menantang pentingnya Volkstum dan ras dan dengan itu pula menarik diri dari kemanusiaan dasar pemikiran keberadaan serta budayanya. Sebagai dasar alam semesta, doktrin ini akan mengakhiri aturan yang dianggap cerdas bagi manusia. Dan dalam kemeranaan makhluk ini, hasil dari penerapan hukum seperti itu hanya akan menghasilkan kehancuran bagi penghuni bumi. Jika hanya dengan bantuan keyakinan moral marxis, Volk Yahudi akan mengungguli manusia-manusia lain di dunia ini dan mahkotanya adalah rangkaian bunga untuk pemakaman bagi seluruh umat manusia. Dan planet ini seperti pernah terjadi ribuan tahun lalu akan bergerak menuju ketiadaan manusia kembali! Kekekalan alamiah tak dapat di tawar-tawar lagi untuk membalas dendam dengan melanggar perintahnya. Sampai sekarang aku percaya bahwa aku bertindak sesuai dengan keinginan Sang Pencipta Yang Maha Kuasa. Dengan membela bangsa dengan melawan Yahudi, aku sedang bertarung untuk pekerjaan Tuhan!
Mein Kampf volume I | 85
Anotasi ilmiah: 1. Phäaken Phäaken merupakan masyarakat legendaris yang disebutkan dalam karya Homer, Odyssey. Mereka hidup di sebuah pulau di Mediterania timur yang diperkirakan bernama Corcyra dan sekarang bernama Corfu. Mereka santai dan malas, sehingga kata Phaecian berarti benalu/parasit. 2. Weltanschauung Weltanschauung sengaja dibiarkan dalam bahasa Jerman namun padanan kata yang cocok secara harafiah adalah ‘Pandangan kepada dunia’ atau ‘filsafat’. Menerjemahkannya dengan istilah ‘filsafat’ ke dalam bahasa Indonesia dirasa tidak cocok karena filsafat dalam bahasa Jerman adalah Philosophie bukan Weltanschauung. Istilah ini di Jerman berarti satu sistem ide yang terhubung satu sama lain dalam suatu unit organisme-ide kehidupan manusia, nilai-nilai manusia, nilai budaya dan agama, filsafat, politik, ekonomi, budaya, lingkungan hidup, moral, pendidikan anak dan bisa juga dianggap sebagai pandangan totaliter keberadaan manusia dan hubungannya dengan alam semesta. Istilah Weltanschauung menjelaskan bagaimana dunia berfungsi dan berstruktur serta perkembangan elemen-elemen tersebut. Weltanschauung juga mengandung nilai etika. Weltanschauung menanyakan pertanyaan seperti berikut:
Apakah kebenaran? Bagaimanakah sifat dunia? Apakah manusia? Imaji apa yang kita miliki? Apa yang terjadi setelah kematian? Kenapa mungkin untuk mengetahui sesuatu? Darimana kita tahu benar atau salah? Apakah tujuan sejarah manusia? ApakahTuhanada? Apakah manusia memiliki keinginan bebas?
Contoh-contoh Weltanschauung:
Ilmu pengetahuan alam Ateisme Agnostisime Deisme Eksistensialisme Materialisme Naturalisme Nasionalsosialisme (Nazi) New Age Nihilisme Panteisme Postmodernisme Theisme Mein Kampf volume I | 86
Skeptisisme
Namun istilah Weltanschauung yang akan banyak dijumpai dalam buku ini merupakan penyusunan nilai filsafat Nazi yang berdasarkan rasisme dan hipotesa sosial Darwinisme. 3. Sosial Demokrasi Sosial Demokrasi di sini berarti partai Sosialis di Jerman dan partai tersebut murni Marxist, namun mengambil nama Sosial Demokrasi untuk memikat rakyat Jerman yang menganut paham demokrasi. 4. Babel Babel adalah menara tertinggi yang dibangun di kerajaan Babilon dan dimaksudkan untuk mencapai surga namun gagal dan berakhir dengan kekacauan, Babel dalam bab ini juga berarti sesuatu yang tidak mungkin. 5. Anschluss Istilah Jerman Anschluss seingkali dihubungkan dengan kejadian politis Anschluss Österreichs, berarti masuknya Austria ke dalam ‘Jerman raya’ tahun 1938. Ini merupakan kebalikan dari Ausschluss (pemisahan), yang berarti pendirian kekaisaran Jerman tahun 1871 tanpa Austria karena Bismarck takut akan kekuatan elite politis Austria. Kata Anschluss padanannya bisa berarti ‘aneksasi’ namun aneksasi selalu diiringi aksi militer dimana dalam kasus ini aksi militer yang ada tidaklah berdarah. Anschluss juga dekat artinya dengan Vereinigung, yang menjadi dasar kata dalam bahasa Jerman Wiedervereinigung (reunifikasi) ketika penyatuan Jerman Barat dan Timur, namun tidak tepat mengatakan penyatuan Jerman sebagai Anschluss. Anschluss juga bisa berarti ‘hubungan’ atau ‘tempelan’. Austria yang terpisah dari Jerman kemudian membentuk monarki Austria-Hungaria, berusaha menyatukan berbagai macam etnik. Tahun 1918 Austria-Hungaria runtuh sehingga etnik Jerman di Austria beharap agar bisa bergabung ke dalam Jerman. Namun perjanjian Versailles tahun 1919 secara tegas melarang penyatuan Austria dengan Jerman, takut akan kekuatan Jerman bersatu. Tahun 1938 Hitler mengkonsolidasikan kekuatannya di Jerman dan dengan kekuatan politik menekan Austria agar menurut pada Jerman yang tentunya akan berujung pada penyatuan Austria pada Jerman. Namun tak semua elemen di Austria ingin bergabung dengan Jerman, komunis dan sosialis menentang pengaruh Jerman. Hitler pun mengancam Austria dengan kekuatan militer atau menerima pemindahan kekuasaan kepada Jerman. Perdana Menteri Austria yang tak berdaya akhirnya menyerahkan kekuasan kepada Jerman dengan tujuan menghindari pertumpahan darah. Pada tanggal 11 Maret 1938 bendera Jerman berkibar di Wina. Pada hari yang sama pula prajurit Jerman menguasai seluruh instansi vital di Wina. Pagi hari tanggal 12 Maret prajurit Jerman melintasi perbatasan Austria dan tidak menemui perlawanan sedikitpun malahan warga Austria menyambut hangat dan 200 ribu warga Austria menyambut Hitler di Heldenplatz dimana tanggal 14 Maret Hitler Mein Kampf volume I | 87
mengumumkan Anschluss. Austria menjadi provinsi Ostmark. Setelah Anschluss ribuan oposisi, Yahudi, Sosial demokrat dan komunis ditangkapi dan dikirim ke kamp konsentrasi. Interpretasi Anschluss sendiri bervariasi di kalangan rakyat Austria sampai kini, ada yang menganggap itu keinginan rakyat Austria namun ada juga yang berpendapat bahwa semuanya terjadi karena todongan senjata. Austria tetap menjadi bagian Jerman sampai perang berakhir tahun 1945. 6. Proletariat Proletariat adalah istilah Marxisme yang berarti ‘buruh’. 7. Bohemian Bohemian adalah penduduk yang tinggal di daerah Bohemia, Republik Ceko. Arti kedua adalah sebuah kata yang muncul di Perancis akhir abad 19 yang merujuk pada sekelompok seniman, penulis dan orang-orang eksentrik yang tak ingin hidup normal. 8. Dadaisme Dadaisme atau Dada adalah pergerakan budaya sesudah Perang Dunia ke I dalam seni visual juga dalam sastra (khususnya puisi), teater dan desain grafis. Dadaisme adalah protes terhadap kegansan Perang Dunia ke I juga pada kekakuan intelekualitas pada masyarakat dan seni seharihari. Ketidak masuk akalan dan penolakan standar seni merupakan sifat Dada. Surealisme dapat dikatakan terpengaruh oleh Dadaisme. 9. Reichstag Istilah Reichstag berarti parlemen. Namun sekarang dalam pemerintahan Jerman yang terdiri dari berbagai level federal ada juga istilah Bundestag, Landtag dll. Reichstag sebagai parlemen Jerman. Tahun 1919 pada Republik Weimar, Reichskanzler (Kanselir, kepala pemerintahan) dipilih dan bertanggung jawab pada Reichstag, yang dipilih langsung oleh rakyat. 10. Zionis Zionisme adalah pergerakan politik Yahudi yang berpendapat bahwa bangsa Yahudi terdiri dari satu bangsa dan berhak untuk memiliki tanah air. Secara resmi Zionisme didirikan tahun 1897. Pada tahun 1917 Zionisme memfokuskan pejuangannya untuk mendirikan negara Yahudi di Palestina. 11. Goethe Johann Wolfgang von Goethe (28 Augustus 1749 – 22 Maret 1832) merupakan sastrawan, politisi, humanis, ilmuwan dan filsuf Jerman terkenal. Sebagai penulis yang brilian Goethe menjadi figur yang sangat terkenal di dunia sastra Jerman.
Mein Kampf volume I | 88
Goethe pernah ambil bagian dalam perang melawan Perancis, belajar menjadi pengacara dan memimpin teater.
Mein Kampf volume I | 89
BAB III PERTIMBANGAN POLITIS BERDASARKAN PERSINGGAHAN HIDUP DI WINA
Secara umum terlepas dari memiliki bakat yang luar biasa atau tidak, aku harus meyakinkan bahwa seseorang jangan dulu terlibat dalam aktivitas dunia politik sebelum berusia tigapuluh tahun. Jangan pernah dilakukan, karena sampai saat ini lazimnya dunia politik wajib membuat sebuah platform sebagai dasar dimana dia akan didorong maju untuk mencermati berbagai macam masalah politik yang akan turut menentukan pendapat politisnya kemudian hari. Hanya setelah dia mendapatkan Weltanschauung dasar dan keteguhan pandangannya atas masalahmasalah khusus pada masa itu, setidaknya dia sudah cukup dewasa untuk dibenarkan dalam mengambil kepemimpinan politis di masyarakat. Kalau tidak, dia akan berisiko merubah pandangan-pandangan awalnya yang semula. Suatu masalah yang dianggap penting dan berseberangan dengan pengetahuan dan pemahamannya, dia akan bergantung pada suatu pandangan dengan keyakinan dan alasan yang sebenarnya sejak dulu dia hindari. Dalam kasus pertama, secara pribadi ini merupakan hal yang paling memalukan baginya karena dengan kebimbangannya itu dia tidak dapat dibenarkan untuk menerima kepercayaan pengikutnya untuk bisa mengikuti dirinya. Bagi pengikutnya yang dipimpin oleh kebingungan sikap seorang pemimpin berarti kebingungan bagi pengikutnya pula, karena tak jarang perasaan rendah diri akan hinggap pada pemimpin yang berseberangan keyakinan dengan pengikutnya. Dalam kasus kedua, ada sesuatu yang khususnya sekarang sering kita hadapi yaitu dalam mengukur seorang pemimpin ketika berhenti untuk meyakini dan mepercayai pada apa yang dia sendiri pernah katakan. Argumennya akan menjadi dangkal dan datar, namun dia akan tetap mencoba untuk memperbaikinya dengan cara-cara yang otoriter. {Sang Politisi} Sementara ketika dia sendiri menyerah untuk memperjuangkan secara serius landasan politisnya (seorang laki-laki tidak akan bertarung untuk sesuatu yang dia sendiri tidak percayai), tuntutan kepada pendukungnya akan menjadi lebih mengada-ada dan memalukan sampai akhirnya dia mengorbankan kepemimpinannya sendiri dan berubah menjadi seorang ‘politisi kacangan’ dalam kata lain, laki-laki yang keyakinan utamanya dilandasi keragu-raguan yang dikombinasikan dengan kecurangan dan seni berbohong, seringkali akan berujung kepada aib yang amat sangat memalukan baginya. Jika ada orang-orang yang tidak layak memimpin dimana orang tersebut masuk menjadi anggota parlemen, kita akan langsung menyadari bahwa esensi perjuangan politiknya hanya akan berupa perjuangan untuk memperkaya diri dan keluarganya. Semakin istri dan anaknya terus bergantung pada ‘perjuangan heroik’-nya dalam parlemen, akan semakin ngotot pula dia mempertahankan kursi jabatannya. Ini hanya akan membuat setiap pemimpin lain sebagai musuh pribadinya yang Mein Kampf volume I | 90
memakai strategi politik gerakan baru, akan mencium bahwa karir politiknya segera akan mulai berakhir. Di berhadapan dengan laki-laki yang berpengaruh cukup besar dalam politik, maka bahaya akan segera mengacaukan dirinya. Aku tak akan mengatakan apapun lagi bagi kutu busuk parlemen ini. Bahkan seseorang yang sudah berusia tiga puluh tahun pun harus banyak belajar lagi selama hidupnya, karena ini akan menjadi bahan pelengkap dan pengisi dalam kerangka pikiran yang telah tersedia dari Weltanschauung yang dia miliki. Ketika dia sedang belajar, proses belajarnya itu bukan sebagai perbaikan prinsip-prinsip umum, namun studi pelengkap tersebut akan membuat pendukungnya tak akan merasa terpaksa atas perintah kepemimpinannya, tapi sebaliknya pertumbuhan organik pemikiran yang terlihat dari seorang pemimpin akan memberi pengikutnya kepuasan. karena ketika dia sedang belajar, dia akan semakin mendalami filsafat dan psikologi massa pengikutnya tersebut. Di mata mereka hal ini akan menjadi bukti akan tepatnya sebuah pandangan yang mereka miliki selama ini. {Pemikiran Politik} Seorang pemimpin yang meninggalkan platform dari Weltanschauung, pada umumnya dia harus siap untuk menerima akibatnya. Karena dia telah menganggapnya sebagai sebuah pandangan palsu, maka dia cukup hanya bertindak dengan kewajaran dalam menganalisa kesalahan-kesalahan pandangan sebelumnya. Dalam hal tersebut, setidaknya dia sudah dinyatakan mundur dari aktivitas politik yang melibatkan banyak publik. Karena dalam masalah pengetahuan dasar saja dia pernah membuat kesalahan, ada kemungkinan hal ini akan terjadi lagi untuk ke dua kalinya. Dia tak memiliki hak lagi untuk terus mengklaim, apalagi menuntut kepercayaan dari pengikutnya dalam waktu kapanpun. Akan begitu kecilnya rasa hormat rakyat terhadap kelayakan memimpin seperti itu. Jika dibutuhkan kembali dalam kemampuannya memimpin karena terjadi kemerosotan hidup rakyat jelata, dia akan merasa dibenarkan kembali untuk bisa ‘terjun ke politik’. Sedikit sekali orang yang pantas untuk itu. Aku akan dengan hati-hati untuk menghindari penampilan yang berlebihan di depan publik, walaupun aku telah mempelajari dan menguasai politik lebih dalam daripada orang lain. Hanya pada kelompok tertindaslah yang bisa menggerakanku atau menarik perhatianku, maka aku akan mengungkapkan hal-hal yang serius. Berbicara dalam kelompok tertindas ini akan banyak memberikan kelebihan : aku belajar untuk bisa sedikit bicara namun akan mengetahui orang-orang itu dari pendapat-pendapatnya dan keberatankeberatan mereka yang kadangkala begitu sembarangan dan primitif. Lalu aku melatih diri sendiri dengan tanpa menghilangkan waktu dan kegiatan untuk kelanjutan pendidikanku. Sudah pasti bahwa tak akan ada tempat lain lagi di Jerman yang mampu menawarkan kesempatan baik untuk belajar seperti Wina. Pemikiran politik umum yang aku pelajari di kota monarki Donau ini semakin lama semakin luas dan lebih lengkap dibandingkan di Jerman pada periode yang sama. Kecuali sebagian dikota Prussia, Hamburg, dan pantai laut utara.
Mein Kampf volume I | 91
{Perjuangan terakhir di Wina} Dalam hal ini sudah kupahami bahwa hidup di bawah arahan kuasa Austria yang merupakan bagian dari kekaisaran Habsburg dan pemukiman Jerman yang tak hanya bersejarah karena telah turut membentuk negara ini, namun lebih disebabkan karena semangat penduduknya yang secara istimewa telah mendemonstrasikan kekuatan yang selama berabad-abad begitu raksasa dalam hal politik, kehidupan dan kebudayaannya. Seiring berjalannya waktu, keberadaan dan masa depan negara ini akan semakin tergantung pada bertahannya Kekaisaran. Jika wilayah bawahan merupakan sebuah jantung, dan Kekaisaran terus menerus memompakan darah segar pada sistem peredaran kehidupan budaya dan politik, maka kota Wina merupakan otaknya. Dilihat dari penampilan luarnya saja, Wina akan menjadi kota ini sebagai pusat kekuasaan dan untuk tetap berkuasa sebagai ratu pemersatu di tengah-tengah Volk seperti ini. Juga jika dilihat dari pancaran keindahan kota ini, sejenak akan membuat kita untuk melupakan kejadian-kejadian buruk kekuasaan masa lampau dalam strukturnya secara keseluruhan. Kekaisaran mungkin akan bergetar dan terguncang ketika sedang berada ditengahtengah pertempuran berdarah yang sedang terjadi dari berbagai macam bangsa, namun bagi orang asing khususnya Jerman, hanya akan melihatnya sebagai roman yang menyenangkan dan indah dari kota ini. Penipuannya tampak begitu besar, sehingga Wina pada masa itu tampak terlihat seperti apa yang di sebut sebagai kota kebangkitan terakhir dan terbesar. Di bawah kepemimpinan walikota yang berkharismatik, tempat tinggal para Kaisar dari rezim terdahulu, dan patut untuk dimuliakan akan bangkit kembali menuju masa lalu yang mengagumkan. Orangorang terbaik Jerman yang lahir sebagai kelompok masyarakat yang menduduki Ostmark tak secara otomatis bisa menjadi ‘negarawan’, namun sebagai Walikota Wina, ibukota dan tempat tinggal kekaisaran ini bisa dimungkinkan. Dr. Lueger1 telah meraih sebuah prestasi yang lebih baik dari sebelumnya. Kita bisa menyebutnya dalam setiap bidang ekonomi dan politik kota praja, maka dari itu akan memperkuat jantung keseluruhan kekaisaran dan secara tidak langsung bisa menjadi negarawan yang lebih besar dari apa yang disebut dengan diplomat pada masa itu. Jika percampuran Volk yang disebut ‘Austria’ pada akhirnya kemudian pasti hancur, setidaknya hal ini tidak akan mengurangi kemampuan politis orangorang Jerman di Ostmark lama, namun merupakan sebuah hasil langsung dari ketidakmampuan mereka dalam memelihara sebuah negara yang berpenduduk lima puluh juta jiwa dari berbagai macam kebangsaan secara permanen, hanya karena oleh sebagian keinginan dari sepuluh juta rakyat. Kecuali ada prasyarat tertentu telah disepakati. {Pseudo Jerman orang Austria} Pikiran-pikiran Jerman- Austria lebih dari sekedar pikiran-pikiran yang Agung. Pikiranpikiran Jerman-Austria telah dibiasakan untuk tinggal dalam sebuah kekaisaran besar dan tak pernah akan kehilangan arah. Jerman-Austria adalah satusatunya kekaisaran di negeri ini yang bisa melampaui perbatasan yang sempit dari tanah-tanah tinggi dan masih bisa memandang perbatasan Reich yang paling jauh. Tentu saja ketika pada akhirnya takdir harus memisahkan pikiran-pikiran dari tanah Mein Kampf volume I | 92
air-nya ini bersama-sama. Namun dia akan tetap berusaha melakukan tugas besar ini dan menjaga rakyat Jerman dari apa yang pernah leluhurnya telah ambil di timur dalam perjuangan yang tanpa henti. Dalam hubungan ini harus diingat bahwa hal tersebut harus dilakukan dengan energi yang terbagi. Bagi hati dan ingatan dari yang terbaik tak akan pernah berhenti untuk merasakan tanah air yang sama dan hanya dari yang tersisa sebagai kampung halaman. Masa depan Jerman-Austria sangat luas dan besar. Hubungan ekonominya seringkali menanggung keseluruhan ekonomi kekaisaran yang memiliki berbagai macam bentuk keinginan. Hampir semua perusahaan bisnis besar berada di tangannya; pegawai dan petugas sebagian besar disediakan oleh kekaisaran. Jerman-Austria juga bertanggung jawab atas perdagangan luar negeri sejauh Yahudi tidak menguasai hal ini, dimana mereka selalu menguasainya sendirian. Secara politis, Jerman-Austria telah mengikat seluruh kepentingan dalam negeri. Militer saja telah membawanya jauh melebihi perbatasan tanah air. Rekrutmen pasukan JermanAustria bisa turut serta dalam resimen Jerman, namun resimen itu sendiri harus bisa ditempatkan di daerah Herzegovina, Wina atau Galicia. Korps perwira tetaplah orang Jerman, juga pada perwira tinggi lainnya. Akhirnya seni dan ilmu pengetahuan dari Jerman yang terlepas dari perkembangan artistik ‘sampah’ dimana sebuah Volk Negro mungkin bisa hasilkan, tapi Jerman sendiri sudah memiliki dan menyebarkan sikap-sikap yang artistik. Dalam seni musik, arsitektur, pahatan dan lukisan, Wina adalah sumber inspirasi yang menyebar ke keseluruhan monarki dua negara ini dengan jumlah yang tak terhitung dan tanpa henti. Akhirnya, orang Jerman akan mengarahkan seluruh kebijakan luar negerinya jika kita bisa menyingkirkan beberapa orang Hungaria. Namun segala cara untuk menjaga kekaisaran ini ternyata sia-sia karena kurangnya dasar-dasar pemikiran utama. Bagi Volk Austria yang memiliki banyak kebangsaan hanya ada satu kemungkinan untuk bisa mengimbangi kekuatan negaranegara lainnya secara mandiri, dengan cara memerintah negara secara terpusat atau mengorganisasikannya pada jalur yang berbeda atau sama sekali sulit untuk dipahami. Pada saat-saat yang cerah, pemahaman ini akan mengkerucut pada kekuatan ‘utama’. Namun sebagai sebuah aturan, hal ini akan dilupakan begitu saja atau ditunda karena memang sulit untuk dilaksanakan. Setiap pemikiran untuk sebuah organisasi federatif dari kekaisaran tentu akan gagal karena kurangnya kekuatan inisiatif politik. Ditambah lagi dengan kondisi internal dari negara Austria yang secara esensial dan substansif jauh berbeda dengan Kekaisaran Jerman-nya Otto Von Bismarck. Di Jerman juga ada masalah dalam mengatasi kondisi politis, karena selalu dilandasi oleh pondasi budaya yang sama. Diatas segalanya, Reich kecuali pada segelintir orang, hanya memiliki satu Volk. Di Austria masalahnya adalah kebalikan hal di atas. Di provinsi-provinsi ini sendiri -kecuali Hungaria- dengan kurangnya ingatan politis akan kebesaran mereka, kini telah terhapus oleh waktu atau setidaknya kabur dan tak jelas jejaknya. Pada periode dimana prinsip-prinsip nasionalisme sedang berkembang, bagaimanapun juga seluruh kekuatan völkisch akan bangkit dari berbagai provinsi. Untuk bisa mengatasi mereka akan lebih sulit karena pada daerah Mein Kampf volume I | 93
pinggir di negara monarki nasional tersebut mulai berkembang dari segi populasi, secara rasial sama atau terhubung dengan segelintir orang Austria. Sekarang Jerman-Austria mulai mampu untuk memiliki kekuatan dan menarik perhatian dunia daripada kebalikannya. {Kekuatan sentrifugal Volk Austria} Bahkan Wina sendiri tak akan bisa menahan laju perjuangan ini untuk selamanya. Dengan berkembangnya Budapest menjadi kota besar, untuk pertama kali Volk Austria mendapat saingan yang tugasnya tidak hanya mengikat keseluruhan monarki bersama-sama, namun untuk memperkuat bagiannya. Dalam waktu yang singkat kota Praha akan mengikuti contoh ini lalu disusul oleh Lemberg, Laibach, dan lain-lain. Dengan bangkitnya kota-kota bekas provinsi ini menjadi ibukota dari provinsi secara tersendiri, kota-kota akan berpusat pada pembentukan kurang lebih kehidupan kebudayaan yang tersendiri pula di provinsi-provinsi ini. Lalu kemudian naluri politik völkisch mendapatkan kedalaman pengalaman dan pondasi spiritual. Waktunya kini sudah tiba bagi kekuatan dinamis dari rakyat-rakyat tersendiri ini yang akan menjadi pembonceng kekuatan bagi kepentingan umum, dan itulah akhir dari Austria. Sejak kematian Joseph II arah perkembangan ini masih dapat dilihat. Kecepatanya tergantung pada serangkaian faktor-faktor yang sebagian berada pada posisi monarki itu sendiri dalam kebijakan luar negeri. Jika perjuangan untuk menjaga negeri ini akan dilakukan dengan segera maka hanya kebijakan sentralisasi yang totaliter dan terus menerus-lah yang akan membawanya kepada sebuah tujuan. Pertama-tama perpaduan prinsip harus ditekankan pada penetapan satu bahasa resmi yang seragam dan kedua, pemerintahan harus diberikan kewenangan untuk menerapkan teknis penting, dimana tanpanya suatu negara persatuan tak bisa berdiri. Demikan juga kesadaran negara persatuan hanya bisa dikembangkan pada waktu tertentu oleh sekolah-sekolah dan pendidikan. {Kelanjutan dari perbedaan berdarah} Ini dikerjakan tidak mudah hanya dalam waktu sepuluh atau dua puluh tahun, tentu saja selama berabad-abad karena dalam masalah kolonisasi, ketahanan lebih penting daripada energi sesaat. Sudah harus disepakati pula bahwa pemerintahan, juga arahan politik harus terus dilakukan dengan keseragaman yang ketat. Bagiku merupakan sebuah pelajaran kenapa hal ini tidak bisa terjadi atau bahkan kenapa hal ini tidak bisa dilakukan. Dia yang telah bersalah atas kelalaiannya sendiri patut dipersalahkan atas jatuhnya kekaisaran. Austria lama akan lebih kuat dari negara-negara lain, tergantung kepada kebesaran pemimpinnya. Pondasinya kekuatannya akan tetap cukup bagi negara nasional dimana basis nasionalnya selalu memiliki kekuatan untuk terus bertahan hidup dengan tanpa menghiraukan ketidaksempurnaan kepemimpinannya. Volksstaat yang homogen tak mampu bertahan karena kebajikan rakyatnya secara alamiah akan memperkuat perlawanan musuh dan kadang tak mampu bertahan dalam waktu cukup lama dan pemerintahan atau kepemimpinan menjadi buruk dan terpecah-pecah. Pada waktu seperti itu tampaknya tak ada lagi kehidupan pada Mein Kampf volume I | 94
tubuh itu, seolah-olah mati atau habis namun pada suatu hari yang cerah dan bergairah, mayat-mayat tersebut tiba-tiba bangkit dan mengejutkan seluruh umat manusia dengan kekuatannya yang tak pernah habis! Sangat berbeda tentunya dengan kekaisaran yang tak terdiri dari Volk yang sama, yang dipersatukan bukan oleh darah dan ras yang sama namun oleh kekuatan bersama. Dalam hal ini kelemahan kepemimpinan tidak akan menyebabkan negara melenyap, namun akan membangkitkan naluri-naluri tersendiri yang diwakili oleh darah dan ras yang sama, dan tak dapat berkembang lagi ketika ada keinginan yang paling dominan. Hanya dengan pendidikan umum selama berabad-abad lamanya, dengan tradisi yang seluruhnya sama dan kepentingan yang sama maka bahaya ini dapat dihindarkan. Maka semakin muda formasi sebuah negara, rakyat akan semakin bergantung hanya pada kebesaran kepemimpinan mereka saja. Jika mereka adalah hasil bentukan dari prajurit yang hebat atau pahlawan spiritual, mereka seringkali akan runtuh dengan cepat setelah kematian pendirinya yang agung itu! {Joseph II} Namun setelah berabad-abad lamanya bahaya ini tidak dapat ditanggulangi, mereka hanya bisa bersembunyi. Seringkali mereka terbangun ketika kelemahan kepemimpinan dan kekuatan pendidikan umum serta tradisi-tradisi yang maha mulia itu tak bisa menahan keinginan utama suku-suku mereka sendiri. Dengan tidak memahami akan hal ini, bahaya ini merupakan kesalahan tragis dari wangsa Habsburg. Karena hanya ada satu dari mereka dan takdir sekali lagi sedang menaikan tinggi-tinggi obor masa depan negerinya lalu akan mati selama-lamanya. Joseph II, seorang Kaisar Romawi bangsa Jerman melihat dengan penuh ketakutan dan gentar akan kehancuran wangsa Habsburg ini terpaksa berada di lingkaran terluar kekaisaran, karena suatu hari dia pun akan musnah dalam kebingungan Völker Babylon2. Kecuali pada saatsaat yang genting itulah kelalaian pendirinya bisa diperbaiki. Dengan kekuatan manusia super, dengan melawan kelalaian leluhurnya akan mencoba dengan keras untuk bisa mengembalikan apa yang telah gagal untuk bisa diraih dalam satu dekade. Jika dia hanya mendapatkan empat puluh tahun untuk kerjanya, dan jika setelah dua generasi dia melanjutkan apa yang pernah dia mulai maka suatu keajaiban akan dicapai. Namun ketika setelah hampir sepuluh tahun didalam singgasananya dengan sepenuh jiwa dan raga, dia akhirnya tewas. Hasil kerjanya selama ini akan ikut tenggelam menuju kuburannya dan tak akan bangkit lagi. Dia pun tidur nyenyak untuk selamanya dalam ruangan bawah tanah biara nan megah! Para penerusnya juga ternyata sama tragisnya dalam tugas ini; dalam pemikiran ataupun dalam keinginan. Ketika petir revolusioner pertama dari era baru menyambar seluruh Eropa, Austria juga mulai terkena sedikit demi sedikit percikan apinya. Namun ketika apinya mulai membakar, apinya itu dikipaskan bukan oleh penyebab umum politik, namun oleh kekuatan dinamis dari asal muasal völkisch ini.
Mein Kampf volume I | 95
{Bubarnya Monarki Donau} Revolusi 1848 mungkin merupakan peristiwa perjuangan kelas yang terjadi di manamana, namun di Austria itu merupakan suatu permulaan sengketa rasial. Dengan melupakan atau tidak mengenali penyebab ini dan menaruh diri mereka sendiri dalam kebangkitan revolusioner, rakyat Jerman sudah memilih takdir sejarahnya sendiri. Mereka membantu membangkitkan semangat ‘Demokrasi Barat’ yang dalam waktu singkat menyingkirkan dasardasar keberadaan mereka sendiri. Dengan berbentuk formasi badan perwakilan parlemen dengan tanpa memiliki pendirian akan pentingnya pengkristalan bahasa negara, batu pondasi telah diletakan bagi akhir dominasi Jerman dari monarki. Dari saat ini arah negara sendiri telah tersesat. Kelanjutannya adalah keruntuhan sejarah Reich! Mengikuti proses pembubaran ini akan terasa menyakitkan daripada banyak mengandung hikmah. Pelaksanaan hukuman sejarah ini dilakukan dalam ribuan bentuk. Fakta bahwa sebagian besar rakyat bergerak dengan butanya melalui manifestasi kebusukan, menunjukan bahwa dewa-dewa telah menginginkan kehancuran Austria. Aku tak ingin tersesat pada poin ini, karena itu bukan tujuan buku ini. Aku akan menyerukan untuk mengadakan pencermatan yang menyeluruh ini pada kejadian-kejadian yang tak akan bisa merubah penyebab runtuhnya Völkern dan negara-negara, lalu mendapatkan kepentingannya bagi masa kita tentunya akan berpokok pada pengokohan dasar-dasar pemikiran politisku. Kepala institusi tersebut yang telah dengan jelas menampakan erosi monarki Austria, bahkan borjuis yang berpandangan tajam sekalipun adalah seseorang yang memiliki kekuatan terkuat di Parlemen atau jika di Austria disebut dengan Reichsrat3. {Parlementarianisme} Jelas sekali contoh badan ini diambil dari Inggris, suatu tanah demokrasi ‘klasik’. Dari sana seluruh institusinya diambil dan di transfer tanpa perubahan yang mendasar untuk dipakai di Wina. Sistem ‘dua kamar’ Inggris dengan sungguhsungguh dibangkitkan dalam Abgeordnetenhaus4 dan Herrenhaus5. Walaupun ‘kamar-kamar’ itu sendiri benar-benar berbeda. Ketika Barry mendirikan gedung parlemen dari sungai Thames dia mendorong sejarah kerajaan Inggris, dan dari sana dia mengambil dua belas ribu lampu, para penghibur dan tiangtiang dari gedung besar ini. Maka dalam patung dan lukisan mereka House of Lords6 dan House of Commons7 menjadi tempat terkenal secara nasional. Ini merupakan kesulitan pertama bagi Wina. Ketika Hansen, seorang arsitek asal Denmark telah menyelesaikan bagian terakhirnya dari gedung marmer parlemen, tak ada apapun yang bisa dia gunakan sebagai dekorasi kecuali dari pinjaman barangbarang antik. Negarawan dan filsuf Romawi serta Yunani yang sekarang menghiasi gedung opera demokrasi barat dengan simbol ironi quadriga8 yang terbang dari satu tempat ke tempat lainnya dalam empat arah di atas dua kamar, dalam hal ini akan memberikan kesan luar biasa mengenai aktivitas di dalam gedung itu sendiri. Para ‘nasionalis’ telah mem-veto pengagungan sejarah Austria dalam karya ini sebagai sebuah penghinaan dan provokasi. Seperti halnya Reich sendiri berada di antara petir pertempuran Perang Dunia, sehingga mereka berani untuk Mein Kampf volume I | 96
mendedikasikan gedung Reichtsag karya Wallot dengan sebuah tulisan bagi Volk Jerman! Ketika belum genap usia dua puluh tahun aku sudah menjejakan kaki untuk pertama kalinya di gedung yang mengagumkan itu di Franzensring ketika menghadiri sidang Kamar untuk utusan kota sebagai penonton dan pendengar dan perasaanku saat itu bergolak. Aku selalu membenci bentuk-bentuk parlementarisme, namun bukan sebagai sebuah institusi itu tersendiri. Sebaliknya, sebagai seorang laki-laki pencinta kebebasan, aku tak dapat membayangkan kemungkinan lain dari sebuah pemerintahan parlementer ini. Karena ide-ide tentang kediktatoran dalam pandanganku terhadap wangsa Habsburg, merupakan sebuah kejahatan terhadap kebebasan dan segala akal sehat. Sebagai seorang anak muda, hal kecil yang bisa memberikan masukan akibat kebiasaan membaca koran secara mendalam dan serius, tanpa kusadari aku telah terdoktrin akan pemujaan tertentu terhadap parlemen Inggris. Dan hal ini sangat sulit aku hilangkan. Keagungan dan keindahan Lower House9 yang aku puji sedemikian rupa itu (digambarkan dengan penuh perasaan dalam pers kita) mempengaruhiku dengan sangat kuat dan hebat. Bisakah Volk memiliki bentuk pemerintahan mandiri yang lebih agung daripada ini? Namun untuk alasan ini saja aku adalah seorang musuh bagi parlemen Austria. Aku merasakan parlemen Austria sebagai model perilaku yang tak pantas dicontoh oleh siapapun. Dalam hal ini ada beberapa tambahan bisa dimasukan: Nasib orang Jerman di negara Austria tergantung oleh posisinya di Reichsrat. Sampai ke pengenalan dengan hak memilih, orang Jerman pernah menjadi mayoritas di parlemen walau tidak begitu penting. Bahkan kondisi ini akan berbahaya khususnya bagi kaum Sosial Demokrat, dengan sikapnya yang tak bisa dipercaya dalam memecahkan permasalahan nasional dan selalu berlawanan dengan kepentingan Jermanisme dalam hal-hal kritis, bagi orang Jerman dengan tujuan agar tidak mengasingkan anggota-anggota partai yang berkebangsaan asing. Bahkan pada masa itu kaum Sosial Demokrat tak bisa dianggap sebagai partai orang Jerman. Dengan dimulainya oleh suatu penderitaan umum, superioritas Jerman mengecil menjadi hanya sederetan angka-angka. Tak ada hambatan lagi untuk upaya pembersihan pengaruh Jerman dalam negara. Untuk alasan ini, pada masa itu karena didorong oleh naluri akan pertahanan nasional telah menyebabkanku tidak menyukai badan perwakilan ini. Dimana orang Jerman selalu dikhianati dan bukannya diwakilkan! Namun ada terdapat kekurangan seperti pada yang lainnya, bukan kepada hal parlemennya sendiri namun kepada negara Austria. Aku masih percaya bahwa jika mayoritas orang Jerman bisa di wakili dalam badan secara representatif, maka tak akan ada alasan lagi untuk menentang mereka secara prinsipil, selama negara lama masih tetap ada. Inilah sentimen dasarku ketika pertama kali aku menjejakan kaki di gedung parlemen dengan perasaan polos dan sekaligus bergolak. Bagiku, tentunya perasaanku yang masih polos itu dipengaruhi oleh keindahan dari gedung mewah nan megah ini. Keajaiban Hellenik10 ada di tanah Jerman! Dan betapa marahnya aku ketika melihat sebuah adegan komedi tentang ratapan-ratapan yang ada di depan mataku dipentaskan disana! Hari-hari pertama sudah cukup bagiku untuk merangsang berpikir kembali selama bermingguminggu dan intelektualitasku sudah berada pada level depresif! Mein Kampf volume I | 97
Sejauh anda bisa memahami celotehan mereka, karena beberapa dari para laki-laki itu tidak berbicara dalam bahasa Jerman sama sekali, namun berdialek bahasa ibu Slavik. Sekarang aku berkesempatan untuk mendengar dengan telingaku sendiri tentang apa yang aku baca di koran-koran sebelumnya. Mereka adalah sekelompok massa liar yang menggerakan tangan sambil bicara dalam berbagai gerakan dan dipimpin oleh seorang paman tua yang terlihat ramah dan berkeringat untuk membangkitkan keagungan dewan, dengan membunyikan bel dengan liarnya mereka mencoba menegurku dengan suara lembut. Aku tak kuasa untuk menahan tawa. Beberapa minggu kemudian aku berada di dewan itu kembali. Suasananya kini telah berubah. Ruangan telah dikosongkan. Di bawah lantai, mereka semuanya tertidur dengan pulasnya. Beberapa wakil mereka masih berada di tempatnya yang semula, saling menguap satu sama lain dan seseorang sedang ‘berbicara’. Seorang wakil presiden dewan telah hadir, dia menatap ruangan dengan penuh tatapan kebosanan. Perasaan was-wasku kembali muncul. Dari sekarang ketika aku mendapat kesempatan, aku akan kembali dan dengan penuh perhatian mengamati gambaran suasana yang sedang terjadi. Aku mendengarkan pidato-pidato mereka yang seolah-olah mereka itu manusia-manusia cerdas. Aku pelajari wajah-wajah wakil rakyat yang kurang pintar dari negaranya yang sebentar lagi akan sengsara ini dan sedikit demi sedikit aku mulai berpikir. Setahun masa pengamatanku yang damai sentosa ini secara total telah merubah atau menggantikan pandangan lamaku tentang sifat institusi ini. Pendapat terdalamku mengatakan bahwa bukan pada kesalahan bentuk dari ide ini yang diambil oleh Austria. Tidak! sekarang aku tak bisa menerima apapun bentuk parlemen seperti itu lagi. Tidak akan pernah! Sampai saat itu aku telah banyak melihat kemalangan parlemen Austria dalam kekosongan mayoritas Jerman. Sekarang aku melihat benih-benih kehancuran sudah berada di depan seluruh sifat dan inti institusi busuk seperti itu. Serangkaian pertanyaan kembali muncul dalam diriku ketika aku mencoba untuk bisa akrab dengan prinsip-prinsip demokrasi yang berdasarkan hanya pada mayoritas sebagai inti dasar seluruh institusi ini. Namun sistem parlementer ini tak memperhatikan sedikitpun tentang nilai-nilai moral dan intelektual. Seandainya saja ada wakil rakyat yang seharusnya melayani tujuan-tujuan mulia itu! Maka dari itu aku mulai mengenali institusi dan wakilnya sekaligus. Dalam beberapa tahun saja, pengetahuan dan pandanganku telah membentuk sebuah model plastik dari fenomena teranggun pada zaman modern ini: parlementarianisme! Model ini mulai berkesan padaku dalam bentuknya yang sebelumnya tak berubah sama sekali. Disini pula pokok visual dari kenyataan praktis untuk mencegahku agar tidak membeku oleh teori yang pertama kali tampaknya begitu menggoda bagi kebanyakan orang, namun harus dianggap sebagai gejalagejala kemerosotan kualitas moral manusia. Demokrasi Barat sekarang menjadi salah satu pelopor Marxisme, yang tanpanya tak akan pernah dipertimbangkan lagi. Demokrasi telah menyebarkan wabah menular pada dunia ini dengan budayanya, dimana kuman-kumannya dapat menyebar dengan begitu gencarnya! Di dalam bentuk paling terekstrimnya, parlementarianisme telah menciptakan ‘keanehan kotoran dan api’. Sayangnya, ‘api’ itu tampak telah habis panas dan cahayanya! Mein Kampf volume I | 98
Aku lebih berterimakasih lagi pada takdir untuk bisa menghadirkan masalah ini di hadapanku ketika aku berada di Wina, karena aku takut bahwa Jerman pada waktu itu akan segera menemukan jawabannya dengan mudah. Jika aku berjumpa pada pertama kalinya dengan institusi aneh yang bernama ‘parlemen’ di Berlin, mungkin aku akan berpaling pada kekeliruan yang berlawanan. Tanpa berniat baik untuk berpihak pada mereka yang melihat keselamatan Volk dan Reich dengan secara eksklusif memajukan ide-ide kekaisaran atau dengan mereka yang aneh dan buta seketika pada waktu itu dan rakyat terlibat. Di Austria hal ini tidak mungkin terjadi. Disini sangat sulit untuk berpindah dari satu kesalahan ke kesalahan lainnya. Jika parlemen tak berguna, wangsa Habsburg lebih tak berguna lagi atau setidaknya begitu. Untuk menolak ‘parlementarisme’ tidaklah cukup, karena pertanyaannya masih terbuka: “lalu apa selanjutnya?” Penolakan dan penghapusan Reichstaat hanya akan meninggalkan wangsa Habsburg sebagai penguasa tunggal, walaupun khususnya bagiku sangat tidak bisa ditolerir lagi. Kesulitan pada kasus khusus ini telah mengarahkanku menuju sebuah pemikiran yang lebih luas dari masalah serupa pada tahun-tahun yang penuh dengan kelembutan ini. {Tentang masalah tanggung jawab} Pokok pikiranku yang paling utama adalah absennya rasa tanggung jawab dalam setiap orang. Parlemen selalu membuat suatu keputusan dimana akibatnya akan acak-acakan dan tak ada yang mau bertanggung jawab untuk hal ini. Tak ada yang bisa untuk dimintai pertanggung jawaban. Kalaulah hal ini bisa dirubah dengan penerimaan tanggung jawab, bagaimana jika setelah kehancuran yang amat sangat pemerintah yang bersalah mundur dan lari dari tanggung jawab? Atau jika sebuah koalisi berubah maka parlemen itu sendiri akan ikut-ikutan bubar? Bisakah mayoritas massa mengambang mampu bertanggung jawab dalam hal apapun? Bukankah ide dasar tanggung jawab itu harus ada dalam setiap diri individu? Namun bisakah seorang individu mengarahkan pemerintah untuk bisa bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya yang mana persiapan dan pelaksanaannya harus diatur secara eksklusif pada pertanggung jawaban keinginan demi orang banyak? Ataukah tugas seorang pemimpin terlihat bukan dari munculnya ide atau rencana yang kreatif dan brilian seperti itu namun dalam seni membuat kecerdasan proyeknya terlihat cerdas bagi sekelompok domba dan orang tolol? Lalu meminta tanggung jawab dari mereka? Apakah standar ukuran seorang negarawan bahwa dia harus memiliki seni membujuk setinggi langit dan kecerdasan politik dalam membentuk kebijakan dan keputusan besar? Apakah ketidakmampuan seorang pemimpin ditunjukan dengan fakta bahwa dia tak sukses memperjuangkan ide tertentu dari mayoritas atau minoritas sekelompok gerombolan? Apakah gerombolan ini sudah memahami sebuah ide sebelum mereka sukses mengumumkan kebesarannya? Bukankah setiap sikap dari seorang yang jenius di dunia ini merupakan protes kejeniusan pula terhadap pengerutan massa? Lalu apakah seorang negarawan yang tak sukses harus melakukan kebohongankebohongan dalam meraih keinginan gerombolan ini untuk rencananya dengan pujian? Haruskah dia layak untuk dipercaya? Atau dalam pandangan kebodohan, rekan senegaranya harus membatalkan pelaksanaan tugasnya yang telah dia Mein Kampf volume I | 99
anggap sebagai kepentingan publik yang vital? Haruskan dia mundur atau tetap menjabat? {Penghancuran ide kepemimpinan} Dalam hal seperti itu, bukankah seorang laki-laki yang memiliki karakter sejati menemukan dirinya sedang berada dalam konflik yang sia-sia antara pengetahuan dan kepantasan? atau bahkan mengorbankan keyakinannya yang jujur? Dimanakah garis pembatas antara tugas terhadap masyarakat umum dan tugas terhadap kehormatan pribadi? Haruskah setiap pemimpin sejati menolak untuk direndahkan pada level menjadi begundal politik? Lalu sebaliknya, haruskah setiap begundal-begundal politik itu merasa dijauhkan dari dunia politik, karena bukannya dia namun ada beberapa gerombolan yang sulit dilacak yang harus memikul tanggung jawab? Haruskah prinsip mayoritas parlemen kita mengarah kepada penghancuran setiap ide kepemimpinan? Apakah siapapun harus percaya bahwa kemajuan dunia ini memancar dari pemikiran mayoritas, bukannya dari otak-otak individu? Atau siapapun yang mengharapkan bahwa masa depan akan mudah dilepaskan dengan premis dangkal kebudayaan manusia ini? Apakah dengan hal–hal tersebut, kebalikannya dengan zaman sekarang tampak lebih diperlukan? Dengan menolak kewenangan tiap-tiap individu dan menggantikannya dengan sejumlah gerombolan sementara prinsip parlemen atas kekuasaan mayoritas berdosa terhadap prinsip dasar aristokratis alam, walau harus dikatakan bahwa pendapat ini tidak selalu mewakili kemerosotan sepuluh ribu orang yang tinggal di Oberösterreich. Kehancuran yang disebabkan oleh institusi kekuasaan parlemen modern ini sulit dibayangkan oleh para pembaca koran Yahudi, kecuali jika pembaca telah belajar untuk berpikir dan mencermati hal tersebut secara mandiri. Hal inilah yang pada mulanya dan pertama kali menyebabkan meluapnya seluruh kehidupan politik merasa rendah diri dan yang aku maksudkan adalah karakter yang rendah dari zaman kita. {Kekuatan kecerdasan} Layaknya seorang pemimpin sejati dengan menarik diri dari seluruh aktivitas politik yang tidak hanya terdiri dari prestasi dan kerja, namun dengan politik dagang sapi dan tawarmenawar harga demi kepentingan mayoritas. Dalam hal yang sama, kegiatan ini cocok dan akan berakibat mengundang pemikiran yang sempit. Semakin kerdil seorang pedagang sapi saat ini dalam semangat dan kemampuannya, akan semakin jelas pandangannya membuat dia sadar akan bentuk samar-samar yang dia potong. Sehingga terlebih lagi dia akan menyanyi dengan memuji sistem yang tak menuntutnya untuk memiliki kecerdasan dan kekuatan besar, namun cukup puas dengan kemampuan seorang walikota desa dan menyebut hal ini sebagai kebajikan Pericle11. Jenis yang ini tak harus menyiksa dirinya dengan tanggung jawab pada tindakannya. Dia sudah terbebas dari ketakutan seperti itu karena dia tahu apapun hasil kecerobohan ‘kenegarawanannya’. Akhir karirnya telah pasti bahwa suatu hari nanti dia akan memberikan jabatannya pada orang lain yang pemikirannya sama Mein Kampf volume I | 100
besarnya sama dengan dia, karena inilah ciri-ciri sistem dekaden, dimana jumlah negarawan besar akan meningkat sama dengan menurunnya tingkat kualitas individu. Dengan meningkatnya sikap ketergantungan terhadap suara mayoritas parlemen, jenis ini akan semakin sedikit karena di satu sisi para pemikirpemikir besar tidak mau menjadi kaki tangan orang-orang idiot dan pecundang beromong besar. Di lain pihak, sebaliknya perwakilan mayoritas karena kebodohan membenci kecerdasan. Begitulah susunan orang-orang bijak di rumah jagal ini. Selalu menghibur untuk meyakinkan bahwa rakyat sedang dipimpin oleh seorang pemimpin dengan tingkat kecerdasan yang sama seperti sekarang. Ini akan memberikan setiap orang kenikmatan dan senantiasa bersinar setiap saat dan diatas segalanya. Jikalau Hinze bisa menjadi penguasa, kenapa harus mencegah Peter berkuasa juga? Sebagai informasi, penemuan demokrasi ini sangat erat dengan kualitas yang pada saat ini tumbuh menjadi aib yang memalukan. Kekecewaan yang sebagian besar tertuju pada apa yang disebut dengan ‘kepemimpinan’. Keberuntungan apa yang ingin disembunyikan dalam rok mini ini pada apa yang disebut dengan mayoritas dalam segala keputusan yang benar-benar dianggap penting. Lihatlah salah satu dari bandit-bandit politik ini! Betapa bersemangatnya dia ketika memohon persetujuan mayoritas, untuk meyakinkan dirinya pada kaki tangan yang dibutuhkan, sehingga dia bisa melimpahkan tanggung jawab kapan saja kepada mereka. Ini adalah alasan utama kenapa jenis kegiatan politik ini selalu terlihat menjijikan dan dibenci oleh siapapun yang pantas dan pemberani. Karena hanya dengan menarik karakter-karakter rendahan dan siapapun yang tidak berkeinginan untuk mengambil tanggung jawab pribadi terhadap tindakan ini untuk mencari orang lain sebagai tameng adalah seorang bajingan pengecut! Ketika pemimpin negara yang terdiri dari makhluk-makhluk keji seperti itu, hasilnya pasti akan begitu buruk. Negeri seperti itu tak mampu mengumpulkan keberanian untuk sebuah tindakan yang pasti, namun hanya akan menerima ketidakhormatan. Bahkan yang paling memalukan, mengambil keputusan karena tak ada seorangpun yang siap bersumpah untuk mengeksekusi pemimpin jenius ini dengan berani. Ada satu hal yang jangan pernah kita lupakan yaitu dalam hal ini: mayoritas tak akan pernah bisa mengganti satu orang. Bukan hanya perwakilan menampi lkan kebodohan, namun juga kepengecutan! Tak ada seratus kepala yang kosong melompong mampu membuat satu orang bijak berani mengambil keputusan heroik daripada seratus orang pengecut. Semakin sedikit tanggung jawab pimpinan yang dibuat secara mandiri, akan semakin banyak mereka yang walaupun sikap mereka dinilai tidak penting akan terpanggil untuk memberikan kekuatan mereka dan berjasa bagi negara. Tentu saja mereka tak kuasa untuk menunggu giliran mereka. Dengan rasa sakit hati dan kesal hanya menghitung mereka yang telah dahulu menunggu dan menghitung-hitung saat yang tepat dimana dalam segala kemungkinan, dan giliran mereka akan segera tiba. Akibatnya, mereka akan merindukan perubahan pada sususnan pemerintahan, lalu bahagia atas skandal yang merampingkan barisan di depan mereka. Lalu jika Mein Kampf volume I | 101
seorang anggota menolak untuk menyingkir dari jabatannya, di mata mereka hal tersebut merupakan pelanggaran fakta suci solidaritas. Mereka ingin membalas dendam dan tak akan berhenti sampai rekannya yang kurang ajar itu terjungkal, lalu mengembalikan kursi hangatnya kepada publik. Untuk lebih yakinnya, dia tak akan memulihkan jabatannya dengan mudah. Karena dengan segera makhluk-makhluk keparat ini dipaksa untuk segera menyerahkan jabatannya. Dia akan mencoba untuk mendesak masuk ‘barisan tukang tunggu’ kecuali jika tampik sorak sorai yang diucapkan orang lain bisa mencegahnya. Akibat dari semua ini adalah pemutarbalikan fakta yang mengerikan yang terjadi didalam kantor-kantor dan jabatan-jabatan penting di negara tersebut. Sebuah keberhasilan yang membahayakan, namun mereka hancur secara positif. Karena tidak hanya kebodohan dan ketidakmampuan mereka yang menjadi korban, namun pada hal yang lebih luas. Pemimpin yang sebenarnya jika bukan karena alasan takdir akan menaruh seseorang pada posisi ini. Ketika fakta ini sudah diketahui, front yang solid akan terbentuk untuk segera melawannya. Khususnya jika pemikiran itu tidak muncul dari kelompoknya, namun mereka cukup berani memasuki lingkungan agung ini. Karena secara prinsip orang baik-baik ini suka berada di tengah-tengah mereka sendiri dan mereka membencinya layaknya musuh bersama yang berdiri bahkan sedikit diatas nol. Mengenai hal ini naluri mereka akan sama tajamnya dengan kurangnya pada semua hal. Hasilnya adalah kemelaratan intelektual dalam sejumlah kelompok pemimpin. Bagi bangsa dan negara hasilnya dapat dinilai sendiri, selama tidak termasuk dalam ‘pemimpin’ jenis ini. Austria lama memiliki rezim parlemen dalam bentuknya yang paling murni. Perdana menteri yang selalu ditunjuk oleh kaisar dan raja, namun penunjukan ini tidak berarti apa-apa untuk menahan pelaksanaan keinginan parlemen. Dagang sapi dan tawar menawar bagi portofolio individu selalu mewakili sistem demokrasi barat. Kemudian hasilnya akan berhubungan dengan prinsip yang sudah pernah diterapkan, khususnya perubahan dalam kepribadian individu akan terjadi dalam waktu yang sebentar sehingga terjadi kejar-kejaran. Dalam hal yang sama, keagungan seorang ‘negarawan’ secara bertahap akan memudar sampai tak tersisa, namun tipe gangster parlementer yang kenegarawanannya hanya bisa diukur dan dikenal dengan kemampuannya dalam menggabungkan semua koalisi sesaat. Dalam artian menyimpulkan seluruh politik dagang sapi yang picik dan mendemonstrasikan kemampuan orang-orang ini untuk kerja praktis. Maka tempat pembelajaran di Wina telah memberikanku kesan yang terbaik dalam bidang ini. Namun apa yang menarik perhatianku adalah untuk membandingkan antara kemampuan dan pengetahuan dari para wakil Volk ini dan tugas-tugas yang menanti mereka. Dalam hal ini apakah aku suka atau tidak, aku terpaksa harus bisa mencermati lebih dekat tentang wawasan intelektual mereka menjadi wakil terpilih Volk ini, dan dalam melakukannya aku tak dapat menghindari untuk memberikan perhatian tertentu pada proses yang mengarah kepada penelaahan ornamen ini dalam kehidupan bermasyarakat kita. Cara-cara dimana kemampuan asli para lakilaki ini akan diterapkan dan ditempatkan dalam jasanya terhadap tanah air. Dalam arti lain, proses dan teknik aktivitas mereka juga sangat berharga untuk dicermati dan dipelajari secara menyeluruh. Mein Kampf volume I | 102
{Pendapat yang bebas} Semakin kuat aku menembus kondisi inti dari pondasi-pondasi dasar kepribadian dan mentalitas dengan pemikiran objektivitas yang terus menerus dan tanpa henti, semakin menyesalah pandanganku mengenai kehidupan ber-parlementer. Tentu ini adalah prosedur yang disarankan jika ingin berhubungan dengan institusi yang dimana para wakilnya merasa wajib untuk bersikap ‘objektif’ dalam setiap kalimat sebagai satu-satunya dasar yang tepat bagi setiap penyelidikan dan pendapat mereka. Selidiki keadaan mereka yang menyedihkan itu, dan hasilnya akan membuat anda tercengang! Tak ada satupun prinsip objektif didunia ini yang seburuk parlementarisme. Disini kita bisa benar-benar mengabaikan sikap wakil Volk kita yang terpilih, bagaimana mereka tiba di kantor dan harga diri baru mereka. Jika satu keping terkecil dari diri mereka bangkit untuk memenuhi keinginan umum, selain faktor kebutuhan juga akan dengan segera tampak bagi siapapun yang menyadari bahwa massa jauh dari terdidik untuk mencapai pendangan politik umum menurut persetujuan mereka dan mencari kepribadian yang cocok. Hal yang kita tunjukkan sebagai ‘pendapat umum’ ini hanya berada pada bagian terkecil dari pengalaman yang diambil oleh masing-masing individu, namun pada ide-ide yang diinspirasikan oleh apa yang disebut dengan ‘pencerahan’ seringkali dalam tipe yang kukuh dan menonjol. Seperti didalam orientasi agama, seseorang adalah hasil dari pengasuhan, dan hanya yang religius yang membutuhkan hal tersebut akan terus bersemayam dalam jiwanya. Opini politis massa hanya mewakili hasil dari manipulasi yang ulet dan menyeluruh dari jiwa dan raga mereka. Sejauh ini bagian terbesar dari ‘pendidikan politis’ yang pada hal ini sangat tepat diarahkan kepada kata ‘propaganda’ dan tanggung jawabnya jatuh kepada pers. Pers adalah lembaga yang paling depan dalam melakukan ‘pencerahan’ massif dan mewakili sejenis pendidikan bagi orang-orang dewasa. Pedoman ini bagaimanapun bukan berada dalam jangkauan negara, namun berada dalam cengkeraman kekuasaan yang sebagian lebih rendah. Di Wina sewaktu masih muda, aku memiliki kesempatan baik untuk bisa berkenalan dengan seorang pemilik percetakan yang memproduksi mesin pendidikan spiritual massa ini. Pada awalnya aku tak kuasa untuk kagum melihat betapa pendeknya kekuasaan yang dengan kejamnya mengambil alih kekuasaan negara untuk menciptakan pendapat tertentu, bahkan bermaksud untuk memalsukan keinginan dan pandangan yang dalam dan tentu berada di ruang-ruang publik. Dalam beberapa hari, sebuah hal yang konyol dan telah menjadi tindakan legal negara yang penting sementara pada saat yang sama kebalikannya terjadi. masalahmasalah utama telah dilupakan publik atau dengan mudahnya tercuri dari ingatan dan kesadaran massa. Sehingga dalam hitungan minggu sangat mungkin untuk memunculkan nama dari kehampaan, untuk menghubungkan mereka dengan harapan-harapan yang mengagumkan pada sebagian publik luas, bahkan untuk memberikan mereka popularitas yang dimana orang-orang hebat kadangkala tak memilikinya sepanjang hidupnya. Nama-nama dimana sebulan sebelumnya tak ada yang pernah membaca atau melihatnya sama sekali, sementara pada saat yang bersamaan figur-figur Mein Kampf volume I | 103
politik atau publik yang sudah teruji sejak lama dengan mudahnya menghilang atau ditimbun dengan hinaan keji sehingga nama mereka diancam menjadi simbol tindakan yang memalukan atau kriminal. Kita harus mempelajari teknik keji Yahudi ini untuk mengosongkan tong sampah yang berisikan fitnah yang kejam dan ejekan dari ratusan sumber pada saat yang bersamaan. Tibatiba seperti layaknya sebuah sulap, fitnah itu menghilang seperti noda pakaian yang kembali bersih milik seseorang yang terhormat kita ingin mengapresiasi seluruh kekacauan yang disebabkan para bajingan pers ini. Tak ada yang tak akan dilakukan oleh ksatria perampok ini untuk meraih tujuannya. Dia akan menohok urusan keluarga yang paling rahasia sekalipun dan tak akan berhenti sampai terbukti benar naluri pencuri ini dalam menggali kejadian-kejadian yang menyedihkan untuk menghabisi korban yang malang ini. Namun jika setelah mereka mencarinya secara cermat dan tak ada yang dapat ditemukan satupun dalam kehidupan publik maupun pribadi seseorang, maka salah satu bajingan ini akan dengan mudah melakukan fitnah. Dalam keyakinannya yang teguh bahwa walaupun ribuan penyangkalan tentang sesuatu akan selalu menyertainya. Dan lebih lagi melalui pengulangan-pengulangan kalimat dengan cepat dan berlipatganda oleh kaki tangannya. Setiap perlawanan dari pihak korban biasanya mustahil akan berhasil, karena harus diingat pula bahwa perusuh ini tidak pernah bertindak berdasarkan motif yang tampaknya masuk akal atau dipahami bagi seluruh umat manusia. Sementara ketika salah satu dari bedebah ini menyerang rekannya dengan cara yang paling hina, bajingan itu menutupi dirinya dengan awan kehormatan dengan ucapan manis. Mereka membicarakan tentang ‘kewajiban jurnalistik’ dan kebohongan mereka akan bergerak sejauh untuk menembak mulutnya sendiri pada pertemuan komite dan kongres disebuah acara dimana sebagian besar para pengganggu akan hadir dalam jumlah yang banyak. Mengenai keanekaragaman ‘kehormatan’ untuk mengetahui jurnalistik, dimana para perusuh akan secara menyedihkan menjadi lebih kuat satu sama lain. Bedebah-bedebah ini memproduksi lebih dari tiga per empat dari apa yang disebut sebagai pendapat umum, dimana buih-buih Aphrodit parlemen muncul darinya. Untuk menceritakan proses ini dengan tepat dan menggambarkan ketidakmungkinan ini serta kepalsuannya, seseorang harus menulisnya berjilid -jilid. {Prinsip mayoritas} Bahkan jika kita mengabaikan semua ini dan hanya mencermati hasilnya beserta aktivitasnya saja, ini tampaknya sudah cukup untuk membuat kegilaan objektif dari institusi ini ketika muncul dari pemikiran paling naif sekalipun. Kelalaian manusia ini, selayaknya bahaya akan bisa dipahami ketika kita sedang membandingkan antara demokrasi parlementer dan demokrasi sejati Jerman. Perbedaan ciri demokrasi parlementer dalam tubuh demokrasi Jerman, katakan saja ada lima ratus pria atau wanita akan dipilih dan dipercayai untuk membuat keputusan mutlak dalam segala hal. Untuk praktisnya mereka adalah pemerintah, kalaupun mereka memilih kabinet yang mengambil arahan luar bagi urusan-urusan negara, ini hanya pura-pura belaka. Kenyataannya pemerintah seperti ini tidak bisa mengambil langkah tanpa Mein Kampf volume I | 104
mendapatkan persetujuan dari majelis umum. Akibatnya, badan ini tak dapat bertanggung jawab bagi siapapun karena keputusan mutlak tidak pernah berada dengannya, namun pada mayoritas parlemen. Dalam setiap pertemuan mereka tak melakukan apapun kecuali membawa suara keinginan sementara mayoritas. Kemampuan politisinya hanya bisa dinilai dari keahlian yang hanya bisa dipahami ketika bagaimana mereka beradaptasi dengan keinginan mayoritas atau menarik mayoritas ke sisinya. Maka dari itu keahliannya merosot dari kehebatan pemerintahan yang nyata menjadi peminta-minta yang berhadapan dengan mayoritas. Tentu saja tugas paling gentingnya adalah untuk mengamankan keinginan mayoritas yang ada, dan ketika kebutuhan meningkat atau untuk membentuk mayoritas baru dengan kecenderungan yang lebih bersahabat. Jika hal ini sukses, maka hal tersebut akan’memerintah’ sedikit lebih lama, dan jika gagal merka dapat mundur. Kekuatan tujuannya telah diluar poin demi tujuan praktis. Hal ini tentu saja meniadakan segala rasa tanggung jawab. Akibat yang dihasilkan dari hal ini akan dapat dilihat dari pertimbangan sederhana: Susunan internal lima ratus wakil Volk terpilih, tanpa menilai kamampuan profesional maupun individu akan memberikan gambaran yang membingungkan dan menyesatkan. Karena tak ada seorangpun akan percaya bahwa orang-orang yang dipilih oleh negara ini adalah terpilih karena jiwa atau kecerdasan! Dengan harapan bahwa tidak akan ada seorangpun yang mengatakan bahwa pemilu dengan jumlah pemilih yang tidak cerdas, akan meningkatkan jumlah negarawan menjadi ratusan. Pada keseluruhannya kita tidak bisa terlalu tajam mengutuk gagasan aneh ini bahwa para jenius akan lahir dari pemilihan umum. Pertama, negara akan jarang memproduksi negarawan sejati. Kedua, perubahan massa bagi setiap orang jenius akan secara positif berdasarkan naluri. Lebih mungkin bagi seekor unta bisa melewati lubang jarum daripada seorang besar tapi ‘ditemukan’ oleh pemilihan umum. Dalam sejarah dunia, orang yang sedang naik daun melebihi norma, dan rata-rata biasanya akan mengumumkan dirinya secara pribadi. Sebagaimana halnya tersebut, bagaimanapun lima ratus orang yang kemampuannya biasa-biasa saja, memilih urusan-urusan terpenting dari negara ini akan menunjuk pemerintah dalam setiap kasus dan dalam masalah-masalah khusus harus mendapat persetujuan majelis agung. Begitulah kebijakan yang dibuat oleh lima ratus orang itu. Namun dengan membiarkan orang-orang cerdas sebagai wakil Volk ini, ingatlah betapa beragamnya masalah-masalah yang menunggu untuk sgera dipecahkan. Betapa luasnya penyelesaian dan keputusan yang harus dibuat dan anda akan menyadari bahwa betapa tidak mampunya institusi pemerintahan yang mentransfer keputusan yang benar-benar tepat pada majelis rakyat. Hanya segelintir orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk bisa mengatasi masalah. Langkahlangkah ekonomi terpenting lalu diserahkan kepada forum, hanya sepersepuluh dari anggota yang memiliki ilmu ekonomi. Ini kurang lebih akan menempatkan keputusan penting dalam tangan orang-orang yang sama sekali tidak memiliki prasyarat untuk melaksanakan tugas. Mein Kampf volume I | 105
Hal yang sama berlaku juga untuk masalah yang lain. Keputusan akan selalu diputuskan oleh mayoritas orang-orang tak mampu dan berkompeten, karena komposisi institusi ini tetap tidak berubah sementara terhadap masalah yang harus diselesaikan, kemudian melebar pada setiap aspek kehidupan publik dan maka dari itu mensyaratkan pengalihan yang konstan kepada wakil daerah yang akan menilai dan memutuskan mereka. Karena tidak mungkin membiarkan orang yang sama memutuskan suatu masalah transportasi, atau masalah kebijakan luar negeri. Kalau tidak ada orang-orang yang jenius secara umum jarang kita temukan satupun dalam seabad, malangnya kita berada di sini berhadap-hadapan untuk sebagian besar orang bukan dengan ‘pemikir’ namun oleh seorang pecinta seni yang congkak dan besar kepala. Seorang intelektual kelas tinggi dari jenis yang terburuk. Inilah sumber dari seringnya kesembronoan dimana golongan baik-baik ini membicarakan dan memutuskan hal-hal yang membutuhkan pemikiran mendalam, bahkan oleh orang yang hebat sekalipun. Tindakan yang sangat penting bagi masa depan seluruh negara berada di depan mereka, dan bukan dengan takdir sebuah bangsa yang dimainkan melalui permainan kartu atau tarot yang tentunya cocok dengan kemampuan mereka. Namun akan tidak adil jika mempercayai bahwa semua wakil di parlemen seperti itu. {Kehancuran sebuah karakter} Tidak, tentu saja tidak. Dengan memaksa individu untuk bebas berpendapat pada masalah seperti itu tentu akan menyulitkannya, karena sistem ini secara bertahap akan merusak karakternya. Tiada seorangpun yang akan berani untuk menyatakan: “Tuan-tuan sekalian, saya percaya bahwa tuan-tuan tak akan memahami masalah ini sama sekali, begitu pula dengan saya”. (Lagipula hal ini hanya akan merubah sedikit masalah, karena jenis kejujuran ini akan sama sekali tidak akan disambut, apalagi kawan-kawan kita akan sangat tidak mungkin untuk membiarkan satu orang tolol ini merusak seluruh permainan). Siapapun yang memiliki pengetahuan mengenai karakter suatu masyarakat tentu akan menyadari bahwa dalam kelompok yang terkenal jujur seperti itu tak ada yang ingin menjadi yang terbodoh, dan pada kelompok tertentu kejujuran hampir sama artinya dengan kebodohan. Maka dari itu wakil-wakil rakyat yang pertama-tama bersikap jujur akan terlempar pada serangkaian pemalsuan dan penipuan umum. Secara yakin bahwa ketidak ikut sertaan individu dalam urusan ini akan dengan sendirinya tidak akan merubah apapun. Sikap ini akan mematikan setiap gerak hati yang jujur dan terhormat yang mungkin muncul dari wakil rakyat tersebut. Lalu akhirnya dia mengatakan kepada dirinya sendiri bahwa dia tidak menjadi yang terburuk dari lainnya, dan satu-satunya akibat dari kolaborasi ini adalah untuk menghindari hal-hal terburuk yang mungkin akan terjadi lagi. Walaupun seorang wakil rakyat yang secara individu tidak memiliki pemahaman khusus pada semua masalah, posisinya telah dibicarakan oleh fraksi yang mengarahkan kebijakan lakilaki yang bermasalah itu, dan fraksi telah memiliki komite khusus yang lebih dari pantas dan sudah tercerahkan dari para ahli manapun. Untuk pertama kalinya ini tampak nyata, namun pertanyaan kembali muncul: Mengapa dari lima ratus orang hanya ada beberapa gelintir orang saja yang memiliki Mein Kampf volume I | 106
kebijakan untuk boleh berpendapat pada hal-hal yang penting? Inilah seekor cacing didalam apel! Sekarang bukan tujuan parlemen kita untuk mendirikan suatu majelis yang terdiri dari orang-orang bijak, namun untuk mendirikan sekelompok orang yang tanpa arti sama sekali dan tergantung secara mental, dan akan mudah untuk diarahkan ke suatu arah tertentu. Semakin besar pembatasan pribadi setiap individu, akan semakin bijaklah dia. {Demokrasi Yahudi} Ini adalah satu-satunya cara untuk menjalankan partai politik dalam caranya yang keji sekarang. Dan hanya dengan cara inilah mungkin bagi pemain boneka akan lebih berhati-hati ketika berada di balik layar dan tak akan pernah dimintai pertanggung jawabannya. Karena setiap keputusan, tak peduli apakah berbahaya bagi negara atau tidak, ia tak akan dimintai pertanggungjawaban dari semua fraksi, namun akan dilimpahkan kepada seluruh anggota fraksi. Lalu memudarlah seluruh isi tanggung jawab praktis, karena sikap tanggung jawab hanya bisa didapat dalam kewajiban moral individu dan bukan dalam sesi omong kosong parlemen. Intitusi seperti itu hanya akan menyenangkan para pembual dan akan menyelinapkan jenis mereka sendiri di siang bolong, karena tentu dia akan membenci orang-orang yang terhormat dan jujur serta mau bertanggung jawab secara pribadi. Inilah mengapa jenis demokrasi seperti ini akan menjadi instrumen rasial yang tujuan utamanya adalah menghindari cahaya matahari langsung dari mereka untuk sekarang dan selamanya di masa depan. Hanya seorang Yahudi yang dapat memuji institusi yang kotor ini sekotor dan sepalsu dirinya sendiri! Selaras dengan ini adalah dengan demokrasi sejati Jerman yang dikarakterkan dengan sebuah pemilu yang bebas untuk memilih tiap-tiap pemimpin, dan kewajibannya adalah untuk menerima segala tanggung jawab dan ditindak atas perilakunya. Di dalamnya tak ada voting mayoritas untuk masalah individu, namun hanya keputusan individu yang harus menjawab sesuai dengan keahlian dalam hidupnya atas pilihan ini. {Demokrasi Jerman} Kalau ada yang merasa keberatan bahwa dalam kondisi seperti itu ternyata tak ada seorangpun yang bisa memberikan orang itu sebuah tugas yang teramat berresiko ini, hanya ada satu jawaban : Terimakasih Tuhan atas demokrasi Jerman yang sejati ini. Artinya, bahwa orang yang ingin naik pangkat dengan cara menghindari tugas berresiko ini secara moral tidak dapat memimpin Volksgenossen (kawan-kawan nasionalnya) dengan cara yang licik, namun dengan besarnya tanggung jawab yang harus dipikul, maka orang-orang lemah dan tak berkompeten akan ketakutan. Namun jika salah satu bajingan ini mencoba untuk menyelinap, kita dapat menemukannya dengan mudah dan tanpa ampun untuk menantangnya: “Keluar, kamu bajingan pengecut! Cepat angkat kaki, kamu hanya akan menodai jalannya
Mein Kampf volume I | 107
tangga masa depan dari Pantheon12 sejarah. Itu bukan untuk pencuri diam-diam seperti kamu, namun untuk para pahlawan! ”. Aku telah bergulat sendiri untuk mendapatkan kesimpulan ini setelah dua tahun menghadiri sidang parlemen Wina. Sesudahnya aku tak pernah kembali lagi. Rezim parlementer patut disalahkan untuk kelemahannya yang secara terus menerus meningkat dalam beberapa tahun terakhir di negara Habsburg. Semakin kegiatannya mematahkan dominasi orang-orang Jerman, semakin negeri ini tenggelam dalam sistem yang mempermainkan nasionalitas satu sama lain. Di Reichsrat sendiri hal ini selalu dilakukan dengan orang-orang Jerman sebagai korbannya, maka dari itu pada analisis terakhir, korbannya adalah kekaisaran sendiri. Karena pada peralihan abad sudah jelas bahwa daya tarik paling sederhana dari monarki tak akan kuasa lagi menahan kecenderungan separatis dari provinsiprovinsi yang ada. Sebaliknya, semakin menyedihkan cara negara dengan mencoba untuk mengatasi segalanya, akan semakin meningkat hinaan umum yang ditimpakan kepadanya. Tidak hanya di Hungaria saja, namun juga pada provinsi Slavik lainnya. Masyarakat kini mulai mengidentifikasi diri mereka sendiri dengan sangat jauh dan maju dari monarki sehingga mereka tak menganggapnya sebagai kelemahan yang memalukan. {Runtuhnya Monarki kembar} Namun sebaliknya, mereka bahagia atas gejala masa lalu, karena mereka mengharapkan kematian kekaisaran dan bukannya mengadakan pemulihan. Untuk saat ini di dalam parlemen, keruntuhan total akan terhindarkan oleh kekhidmatan yang tanpa rasa hormat dan persetujuan pada setiap bentuk pemerasan, yang dimana orang-orang Jerman harus membayarnya di kemudian hari dan dengan cara saling mengadu domba. Namun pada perkembangannya kemudian, tentunya hal ini akan diarahkan kepada orang-orang Jerman. Khususnya semenjak Putra Mahkota Francis Ferdinand menjadi pewaris tahta dan mulai menikmati pengaruh-pengaruhnya, disana akan dimulai sebuah perencanaan dan perintah untuk kebijakan Ceko-isasi dari atas. Dengan cara sebaik mungkin, pemimpin masa depan dari monarki kembar ini akan mencoba untuk melaksanakan sejumlah kebijakan Entdeutschung (penghapusan pengaruh Jerman), dengan memajukannya atau melaksanakan sanksinya. Kotakota yang murni Jerman, secara tidak langsung melalui pegawai pemerintah, akan secara lambat laun didorong menuju zona yang berbahaya dimana bahasa campuran masih ada. Bahkan di Niederösterrich (Austria bawah), proses ini telah mengalami kemajuan yang cukup pesat, dan banyak orang Ceko menganggap Wina sebagai kota terbesar mereka. Ide utama bagi Habsburg baru ini, dimana keluarga ini hanya ingin berbahasa Ceko (Istri putra mahkota, mantan bangsawan Ceko menikah dengan pangeran dimana dia berasal dari lingkungan dimana sikap anti Jerman sudah biasa), adalah dengan bertahap ingin mendirikan negara Slavik di Eropa tengah sebagai benteng pertahanan ketika melawan Rezim Orthodoks Rusia dengan cara harus mendirikan Mein Kampf volume I | 108
negara Katolik. Maka layaknya wangsa Habsburg yang seringkali lakukan, agama sekali lagi ditaruh sebagai ide politk yang murni dan lebih buruk lagi bila dilihat dari sudut pandang seorang Jerman ide ini yang akan hancur. Hasilnya pasti akan lebih menyedihkan dalam banyak hal. Wangsa Habsburg atau gereja Katolik tak akan menerima penghargaan seperti yang diharapkan. {Habsburg dan Pseudo Jerman} Habsburg kehilangan tahta dan Roma kehilangan negara. Karena dengan kekuatan agama dalam hal pertimbangan politis, mahkotanya akan membangkitkan kembali roh yang dahulunya dianggap tak mungkin ada. Sebagai jawaban pada percobaan pemusnahan orangorang Jerman di monarki lama dengan cara sebisa mungkin, akan bangkit sebuah Alldeutsche Bewegung12 di Austria. Pada tahun delapan puluhan diabad lampau, kecenderungan Yahudi untuk mengadakan liberalisme Manchester akan berhasil jika tidak terlewati dititik tertinggi monarki. Bagaimanapun reaksi padanya seperti pada Austria lama yang bangkit dari sudut sosial dan bukan dari sudut nasional. Naluri untuk mempertahankan diri telah memaksa orang-orang Jerman untuk mengadopsi sejumlah tindakan pertahanan dengan cara yang paling tajam. Sebagai tambahan, hanya pertimbangan ekonomilah akan mulai memiliki pengaruh yang menentukan. Maka dua formasi kepartaian telah bangkit dari kebingungan politik. Yang satu lebih nasional dan yang lainnya dengan sikap lebih sosial. Keduanya sangat menarik dan mengandung pelajaran bagi masa depan. Setelah akhir perang yang menyedihkan tahun 1866, Wangsa Habsburg memunculkan ide balas dendam di medan tempur. Hanya kematian kaisar Max13 dari Meksiko, yang ekspedisi malangnya mempersalahkan Napoleon III dan pengabaiannya oleh Perancis menyebabkan kemarahan publik dengan mencegah kolaborasi lanjutan dengan Perancis. Walaupun begitu Habsburg dengan mengendap-endap masih menunggu. Pada perang 1870-1871 se-unik kemenangan Monarki di Wina, mungkin akan berusaha untuk membalas dendam atas Sadowa 14. Namun setelah cerita-cerita tentang kepahlawanan yang pertama dan sukar untuk dibuktikan, sebuah kredibilitas akan muncul, maka yang ‘terbijak’ dari monarki akan segera tahu bahwa saat ini tidak menguntungkannya dan mencoba menjadi licik. {Pemberontakan orang-orang Jerman di Austria} Namun perjuangan yang heroik pada tahun-tahun ini telah mencapai sebuah keajaiban yang besar, dimana dengan Habsburg perubahan posisi tidak pernah muncul dari lubuk hati yang paling dalam, namun karena dari paksaan keadaan. Bagaimanapun Volk Jerman dari Ostmark lama sudah terjangkiti kegilaan akan kemenangan Reich, akan memandang dengan secara emosional ketika impian leluhur mereka telah dibangkitkan kembali kepada kenyataan yang gilang gemilang. Jangan salah, orang Austria yang berpihak pada Jerman bahkan di Königgratz15 dan dari saat ini sudah mengetahui prasyarat yang cukup tragis, namun diperlukan bagi kebangkitan Reich tak akan ada lagi dan tidak akan terpengaruh oleh kekacau balauan persekutuan lama. Diatas segalanya, dia mulai memahami secara menyeluruh dengan merasakan penderitaannya sendiri, bahwa wangsa Habsburg Mein Kampf volume I | 109
akhirnya akan menyelesaikan misi bersejarahnya dan Reich baru bisa memilih Kaisar yang memiliki keyakinan heroik dan pantas memakai ‘Mahkota Rhein’. Namun sejauh ini, takdir harus dipuji untuk menyelesaikan pentasbihan keturunan wangsa dimana Friedrich yang Agung telah menganugerahkan negaranya sebagai simbol kebangkitan yang menyilaukan dan abadi. Namun setelah perang besar wangsa Habsburg mulai dengan lambat laun namun tak dapat di tawar-tawar lagi akan memusnahkan semua elemen-elemen Jerman yang berbahaya dalam monarki kembar (keyakinan akan hal ini tak diragukan lagi), karena hal itu adalah hasil kebijakan Slavisasi. Maka bangkitlah Volk yang malang ini untuk melawan, dimana hal tersebut tak pernah disaksikan oleh Jerman modern. Untuk pertama kalinya, orang-orang yang berpikiran nasionalistik secara patriotik akan menjadi seorang pemberontak. Menjadi pemberontak, bukan untuk melawan bangsa atau negara sendiri, namun menjadi pemberontak untuk melawan pemerintahan yang mereka yakini secara pasti akan mengarah kepada penghancuran Volkstum mereka. {Kekuasaan negara bukan demi kepentingan pribadi } Untuk pertama kali dalam sejarah Jerman Modern, rasa patriotisme dinasti tradisional akan terpisah dari cinta nasional mereka kepada tanah air dan Volk. Alldeutschen Bewegung di Jerman-Austria tahun seribu delapan ratus sembilan puluhan harus dipuji karena sudah menunjukan dengan jelas dan benar bahwa kewenangan negara pantas untuk mendapatkan kehormatan dan perlindungan, hanya jika memenuhi kepentingan Volkstum atau setidaknya tidak mencelakainya. Tak ada kewenangan negara yang menjadi tujuan di dalam dirinya sendiri, karena jika memang demikian adanya maka setiap tirani di dunia ini tak dapat disangkal lagi kesuciannya. Jika oleh instrumen kekuasaan negara Volkstum diarahkan kepada kehancuran, maka pemberontakan tidak hanya merupakan hak setiap anggota dari Volk, namun kewajibannya untuk melancarkan pemberontakan itu. Lalu pertanyaannya -kapan ini akan menjadi kasusnya?- tidak ditentukan oleh disertasi yang teoritis, namun oleh kekuatan dan hasil. Karena semua kekuatan pemerintah sudah mengklaim atas tugasnya untuk menjaga kewenangan negara -walau sekejam apapun- akan mengkhianati kepentingan Volkstum ribuan kali lipat. Sementara ada naluri nasional untuk bisa bertahan hidup, dalam menjungkalkan kekuasaan seperti itu dan meraih kemerdekaan atau kebebasan akan harus menggunakan senjata yang sama dengan cara yang sama dimana musuh terus berusaha untuk menjaga kekuasaan. Akibatnya, perjuangan itu akan dijalankan dengan cara yang ‘legal’ selama kekuatan untuk menjungkalkan kekuasaan memiliki maksud yang sama, namun tak akan menghindari cara ilegal jika musuh masih menggunakan kekuasaannya. Secara umum jangan pernah dilupakan bahwa tujuan tertinggi dari keberadaan umat manusia adalah bukan untuk mempertahankan negara, bukan juga hanya untuk pemerintah, namun untuk mempertahankan diri! Jika diri sendiri sedang berada dalam bahaya untuk ditindas atau untuk di musnahkan, pertanyaan mengenai legalitas hanya memiliki peran yang berada di bawah. Mein Kampf volume I | 110
{Hak manusia untuk mematahkan hak negara} Lalu jika metode kekuasaan yang berlaku di sebut legal meskipun seribu kali didengungdengungkan, maka naluri rakyat yang tertekan untuk bisa tetap bertahan hidup akan menjadi pembenaran tertinggi dari bentuk perjuangan mereka dengan memakai senjata apapun. Hanya melalui pengenalan prinsip ini perang-perang menuju pembebasan untuk melawan perbudakan dari dalam dan luar Volk di bumi ini akan keluar sebagai contoh sejarah yang agung. Sudah menjadi hukum manusia untuk selalu melanggar hukum negara. Lalu jika Volk dikalahkan dalam perjuangannya untuk membela hak asasinya, ini berarti bahwa perjuangan ini terlalu ringan untuk dinilai dalam takaran nasib bagi kebahagiaan dalam bertahan hidup di dunia. Karena jika rakyat yang tidak mau atau berkeinginan untuk berjuang melawan keberadaannya -Tuhan dalam keadilan abadinya telah menetapkan takdir akhir manusia- dunia ini bukanlah untuk para Völker pengecut! Betapa mudah dan pengecutnya bagi seorang tiran dengan berlindung di balik jubah legalitas dan contohnya sudah terlihat dengan sangat jelas, yakni Austria! Kekuasaan negara yang legal pada saat itu sudah berakar pada parlemen yang anti Jerman dengan mayoritas bukan Jerman dan sebagai bandingannya adalah wangsa yang anti Jerman. Dalam dua faktor ini seluruh kewenangan negara akan segera terwujudkan. Setiap usaha untuk merubah takdir Volk Jerman-Austria dari posisi ini adalah sia-sia belaka. Maka dari itu menurut pendapat kawan-kawan kita, para pemuja kewenangan negara dan cara yang ‘legal’ mereka, semua bentuk perlawanan kita akan ditolak karena tidak cocok dengan metode dan cara yang sah. Namun karena kebutuhan yang sangat memaksa, hal ini akan berarti akhir dari Volk Jerman di monarki dalam waktu yang singkat. Lalu sebagai faktanya, Ke‘Jerman’an akan diselamatkan dari nasib yang buruk hanya dengan meruntuhkan negara. {Alldeutsche Bewegung} Para teoritis dengan berkacamata pada asumsi-asumsi yang patut dibenarkan, akan lebih memilih untuk mati demi doktrinnya daripada Volk-nya sendiri. Karena manusialah yang telah membuat hukum untuk pertama kali dan dia percaya pada hukum ini. Alldeutsche Bewegung di Austria telah berjasa untuk bisa menghapuskan segala omong kosong ini, karena hanya akan membuat para ilmuwan menjadi congkak, dan para pemuja isolasionisme di pemerintahan akan bersedih. Karena Habsburg telah mencoba untuk menyerang Jermanisme dengan cara apapun, partai ini akan menyerang wangsa berkuasa ‘agung’ ini dengan tanpa belas kasihan. Sebagai pujiannya dapat dikatakan bahwa konsep cinta tanah air muncul pertama kali dari dinasti yang menyedihkan ini. Dalam masa-masa awal penampakannya, kejadian selanjutnya terjadi dengan sangat hebat, serta mengancam untuk menjadikan longsoran yang besar. Namun kesuksesan itu tidak bertahan lama. Ketika aku datang ke Wina, pergerakan ini telah dibayang-bayangi oleh Partai Kristen Sosial yang pada saat itu sedang memiliki kekuasan dan kesuksesan itu telah dikurangi sehingga partai itu terlihat tidak penting. Mein Kampf volume I | 111
Keseluruhan proses pertumbuhan dan transfer Alldeutsche Bewegung ini di satu pihak dan kebangkitan Partai Kristen Sosial di pihak lainnya, telah menjadi pelajaran penting bagiku sebagai metode objek pembelajaran klasik. Ketika aku datang ke Wina, simpatiku seluruhnya ada pada sisi Alldeutsche Bewegung. Bahwa mereka sudah memberanikan untuk berteriak ‘Hoch Hohenzollern’ begitu berkesan dan menyenangkanku. Kenyataan bahwa mereka telah menganggap diri mereka sebagai bagian Reich Jerman dan tak membiarkan satupun masa akan terlewatkan tanpa mengungkapkan fakta bahwa hal ini telah menginspirasikanku dengan rasa bahagia. Dalam menghadapi segala permasalahan mengenai Jermanisme, mereka menunjukan diri mereka dengan tanpa rasa takut dan tak pernah bisa berkompromi. Tampak bagiku hal ini sudah menjadi jalan yang dapat dilewati bagi keselamatan Volk kita, dan aku tak bisa paham kenapa setelah kebangkitannya yang hebat, pergerakan ini menjadi turun drastis. {Schönerer dan Lueger} Bahkan aku dapat memahami bagiamana Partai Kristen Sosial pada saat yang bersamaan mampu memiliki kekuasaan yang begitu besar. Pada saat itu Partai Kristen Sosial telah mencapai puncak kejayannya. Ketika aku membandingkan dua pergerakan ini -nasib dipercepat oleh situasi yang menyedihkanku- ialah memberikanku sebuah pedoman untuk bisa memahami penyebab dari semua tekateki yang membingungkan ini. Aku akan memulai perbandinganku pada dua laki-laki yang bisa dianggap sebagai pemimpin dan pendiri partai. Kedua laki-laki itu adalah Georg von Schönerer16 dan Dr. Karl Lueger. Dilihat dari sudut pandang manusia, mereka tentu saja berada jauh diatas apa yang disebut dengan ‘figur-figur parlementer’. Diantara kondisi kacau balau akibat korupsi dan politik, seluruh hidup mereka masih tetap murni dan tanpa cela. Tentu simpati pribadiku berpihak pada Alldeutschen Schönerer, dan condong sedikit demi sedikit kepada pemimpin Kristen Sosial juga. Dengan membandingkan sejumlah kemampuan, Schönerer tampaknya bagiku adalah sebagai seorang pemikir yang lebih baik dan mendalam tentang masalah prinsip. Dia melihat dengan pasti akhir dari negara Austria dengan lebih jelas dan tepat dibandingkan dengan orang lain. Jika khususnya di Reich, rakyat pernah memberikan perhatian yang lebih pada peringatannya ketika melawan monarki Habsburg, kekalahan Perang Dunia Jerman melawan seluruh Eropa tak akan pernah terjadi. Namun jika Schönerer berpandangan mengenai masalahmasalah dalam esensinya yang terdalam, dia akan salah ketika menguraikan pandangannya mengenai rakyat. Di lain pihak inilah kekuatan Dr. Lueger, dia memiliki pengetahuan yang sedikit soal manusia, dan khususnya ketika memperhatikan untuk tidak mempertimbangakan manusia lebih baik dari keadaannya. Akibatnya dia lebih berhitung terhadap segala kemungkinan-kemungkinan yang nyata, sementara Schönerer hanya memiliki pemahaman yang sedikit. Secara teoritis, semua pemikiran Alldeutschen pasti merupakan kebenaran, namun karena kekurangan akan kekuatan dan kecerdasan untuk bisa menyebarkan pengetahuan teoritisnya pada massa, artinya untuk bisa menjelaskannya dalam bentuk yang Mein Kampf volume I | 112
cocok dan tepat pada kemampuan Volk yang selalu terbatas, maka semua pengetahuannya merupakan kebijakan khayalan dan tak akan bisa menjadi kenyataan praktis. Hal ini karena kekurangan pengetahuan anggotanya seiring berlalunya waktu sampai kesalahan dapat memperkirakan kekuatan dari seluruh pergerakan sebaik institusi usang lainnya. Akhirnya, Schönerer menyadari bahwa permasalahan Weltanschauung sangat perlu untuk dilibatkan, namun dia tidak memahami bahwa hanya publik yang mampu untuk mengusung keyakinan religiusnya yang mapan. Sayangnya dia hanya melihat secara terbatas tentang pembatasan yang luar biasa pada keinginan untuk melawan dengan apa yang disebut kelompok borjuis. Karena jika tak ada yang lainnya, dilihat dari posisi ekonomi mereka yang membuat individu ketakutan untuk kehilangan terlalu banyak kehilangan privilese, sehingga para borjuis mampu mengendalikan mereka. Maka secara keseluruhan, sebuah Weltanschauung akan dapat memberi harapan akan kemenangan hanya jika massa mampu untuk mengikuti doktrin baru itu, dan sangat diperlukan dalam kesiapan mereka untuk bisa menjalankan perjuangannya. Dengan pemahamannya yang sedikit mengenai kepentingan strata terbawah dari Volk, akan muncul sebuah gambaran yang tak lengkap dari masalah sosial. Pada hal ini Dr. Lueger sangat berlawanan dengan Schonerer. Pengetahuan Dr. Lueger yang sangat menyeluruh telah membuatnya mampu untuk menilai kekuatan yang memungkinkan secara tepat. Pada saat yang sama, juga menjaga dia dari sikap meremehkan institusi yang ada. Mungkin dengan alasan ini telah mengajarkan dia untuk menggunakan institusi ini untuk mencapai tujuannya. Dia memahami dengan baik bahwa kekuatan pertarungan politik dari kaum borjuis zaman sekarang hanya sedikit atau tidak cukup untuk meraih kemenangan besar. Maka dari itu dia menaruh penekanan terbesarnya pada aktivitas politik-ekonomi untuk bisa menguasai kelaskelas yang keberadaannya sedang terancam dan lebih cenderung untuk menerjangnya daripada memiliki keinginan untuk bertarung. Serupa dengan itu pula, dia cenderung untuk menggunakan semua implementasi kekuatan politik yang sudah ada dan condong terhadap institusi yang bisa menguntungkan dirinya, akan menarik kekuatan ini deni sebuah keuntungan terbesar bagi pergerakannya. Maka dari itu, dia menyesuaikan partai barunya secara khusus bagi kelas menengah yang terhempas dan menyakinkan dirinya untuk bisa melakukan sesuatu yang sulit diguncangkan, karena jiwa pengorbanannya sebesar kekuatan bertarungnya. Kebijakannya terhadap Gereja Katolik yang dihiasi dengan kelicikannya yang tanpa batas dalam waktu singkat akan mendapat kemenangan atas kependetaan yang lebih muda sampai suatu tingkatan dimana partai kependetaan lama harus meninggalkan wilayahnya. Atau lebih bijak lagi dia akan bergabung dengan partai baru yang bertujuan untuk memulihkan posisinya demi posisi yang baru. Menganggap ini saja sebagai sebuah inti dari sifat manusia akan dirasa sangat tidak adil. Karena sebagai tambahan, menjadi seorang ahli taktik dan strategi yang lihai, dia sudah memiliki sifat yang besar sebagai seorang reformis yang brilian. Walau disini, dia sudah mencermati batasan yang dia buat oleh pengetahuannya yang tepat dari segala kemungkinan yang ada selayaknya kemampuan pribadinya. Mein Kampf volume I | 113
Merupakan tujuan praktis bahwa laki-laki penting ini telah mengatur dirinya sendiri. Dia ingin menaklukan Wina karena Wina adalah jantung monarki. Dari kota ini kehidupan terakhir akan terbuang dan mengalir kepada tubuh kekaisaran yang sedang sakit-sakitan, tua, uzur dan rapuh. Semakin sehat jantungnya, semakin akan pulih bagian tubuh lainnya. Sebuah ide yang tepat dalam setiap prinsipnya, hanya bisa diterapkan pada waktu yang terbatas. Disinilah kelemahan dia. Apa yang telah dia lakukan sebagai seorang walikota Wina memang hebat, namun dia tak mampu lagi menjaga monarki, karena sudah terlambat. Sementara lawannya, Schönerer, telah melihat hal ini lebih jelas. {Penyebab kegagalan Schönerer} Semua usaha praktis Dr. Lueger terlihat begitu sukses sehingga harapan yang dia inginkan tidak menjadi kenyataan. Usaha Schönerer kembali gagal, namun ketakutannya sudah terbukti. Maka kedua pria tersebut tidak merealisasikan tujuan utamanya. Lueger tak dapat lagi menyelamatkan Austria, dan Schönerer tak dapat menyelamatkan Volk Jerman dari puing-puing kehancuran. Sangat penting bagi kita yang hidup pada zaman sekarang untuk mempelajari kegagalan dari kedua pemimpin partai tersebut. Hal ini sangat berguna bagi kawan-kawanku karena dalam banyak hal kondisi sekarang adalah sama dengan dahulu, dan kesalahan dapat dihindari dimana hal tersebut bisa menyebabkan akhir pergerakan dan ketakutan lain. Bagiku ada tiga penyebab runtuhnya pergerakan Alldeutschen di Austria. Pertama, gambaran yang tidak jelas akan pentingnya masalah sosial, khususnya bagi partai revolusioner yang baru dan penting. Kedua, karena Schönerer dan para pengikutnya hanya mengirimkan pesan pada kelompok borjuis saja maka hasilnya akan melemahkan. Dan ketiga, walaupun beberapa orang telah gagal memprediksi kaum borjuis Jerman, khususnya di kelompok paling atas adalah kaum-kaum pasifis sampai pada titik penyangkalan diri dimana urusan dalam negeri lebih diperhatikan. Pada saat pemerintahan dalam keadaan membaik, perilaku seperti ini membuat kelas borjuis ini dinilai berharga bagi negara, namun pada saat rezim yang mulai memburuk, mereka akan sangat hancur. Untuk bisa memungkinkan bangkitnya sebuah perjuangan yang serius, diatas segalanya Alldeutsche Bewegung harus mendedikasikan dirinya untuk memenangkan hati massa. Kalau gagal melakukannya maka akan menggagalkan embrio dasar yang harus memiliki gelombang kalau tak ingin surut dalam waktu singkat. Kecuali jika prinsip ini terus diingat dalam pikiran kita dan dilakukan sejak awal, partai baru akan kehilangan segala kemungkinannya untuk bisa mengembalikan apa yang sudah hilang. Karena dengan menurut pengakuan dari sejumlah elemenelemen borjuis moderat, sikap dasar pergerakan akan selalu diatur oleh mereka, maka dari itu gerakan kita akan kehilangan prospeknya untuk bisa memenangkan kekuatan apresiatif dari Volk. Sebagai hasilnya, pergerakan seperti itu tidak akan bangkit diatas celotehan dan kritik. Kurang lebih seperti iman yang memagari agama yang digabungkan dengan semangat pengorbanan, akan berhenti untuk mengada. Dalam tempatnya semula Mein Kampf volume I | 114
akan tumbuh suatu usaha yang secara bertahap terus menggerus perjuangan dengan maksud sebagai kolaborasi yang ‘positif’. Dalam hal ini, dengan penerimaan sejumlah aturan yang ada lalu mengarah kepada kedamaian yang busuk. Inilah apa yang terjadi terhadap Alldeutsche Bewegung karena tekanan utamanya tidak membentuk untuk memenangkan pendukung dari kelompok massa, karena mereka mencapai kehormatan dari ‘borjuis’ dan semangat radikalisme hangat. Dari kesalahan ini muncullah penyebab lain dari keruntuhannya. Pada saat munculnya gerakan Alldeutschen, situasi orang-orang Jerman di Austria begitu putus asa. Dari tahun ke tahun parlemen telah menjadi mesin institusi penghancur terhadap Volk Jerman secara lambat laun. Setiap usaha untuk menyelamatkan rakyat Jerman pada saat-saat yang genting dapat memberikan secercah harapan bagi kesuksesan hanya jika institusi ini di hapuskan dan dibubarkan selamanya! Maka pergerakan akan dihadapi oleh sebuah masalah yang mendasar: Haruskah seluruh anggotanya masuk parlemen sebagai cara, seperti yang orang selalu katakan sebagai infiltrasi ataukah mereka harus berjuang dari luar dengan menyerang secara langsung institusi seperti ini? Mereka masuk dan keluar dengan kalah. {Alldeutsche Bewegung dan Parlemen} Untuk yakinnya, mereka tak kuasa untuk bisa masuk. Bila mereka berjuang dengan melawan kekuasaan seperti itu dari luar berarti harus mempersenjatai diri dengan keberanian mutlak dan siap untuk berkorban tanpa akhir. Jika anda menangkap banteng lewat tanduknya, maka anda menderita banyak hantaman, kadangkala sampai terhempas ke tanah atau kadangkala anda dikoyak-koyak sampai habis. Setelah melewati perjuangan terberat, kemenangan akan berada pada penyerang. Hanya kebesaran pengorbanan akan memenangkan pejuang baru demi sebuah tujuan, sampai keuletan terakhirnya akan dihargai dengan kesuksesan besar. Namun untuk hal ini, keberanian mutlak dari Volk sangat dibutuhkan. Hanya massa yang sabar dan cukup tangguh untuk berjuang sampai titik darah penghabisan. Alldeutschen Bewegung tidak memiliki massa sehingga tak ada cara lain kecuali masuk ke parlemen. Merupakan sebuah kesalahan yang fatal untuk bisa mempercayai begitu saja bahwa keputusan ini merupakan hasil dari penyiksaan batin yang dalam atau bahkan meditasi sekalipun. Tidak, tidak ada ide lain yang bisa masuk ke kepala mereka. Partisipasi dalam keanehan ini hanyalah endapan yang dihasilkan dari ide yang umum dan tidak jelas mengenai kepentingan dan efek partisipasi seperti itu dalam sebuah institusi yang prinsipnya salah. Secara umum partai selalu berharap bahwa hal ini akan memfasilitasi pencerahan massa, karena mereka memiliki kesempatan untuk bisa tampil berbicara di depan ‘forum negara secara keseluruhan’. Lagipula tampak masuk akal ketika menyerang akal yang jahat akan lebih baik jika dari dalam daripada dari luar. Mereka akan berpikir bahwa keamanan pertarungan individu akan ditingkatkan dengan kekebalan parlemen, dan hal ini hanya akan memperkuat kekuatan serangan. Pada kenyataannya hal-hal ini sungguh jauh berbeda. Sebuah forum dimana para wakil Alldeutschen berbicara tak akan menjadi besar, namun sebaliknya akan menjadi kecil; karena setiap orang hanya akan berbicara Mein Kampf volume I | 115
kepada kelompok yang dapat mendengarnya saja atau dapat mencatat kata-katanya di koran-koran. Bukan diruangan parlemen, namun pertemuan publik yang mewakili forum pendengar terbesar. Karena pada pertemuan publik atau rapat akbar ada ribuan orang yang hanya datang untuk mendengarkan apa yang pembicara katakan untuk mereka, sementara di ruangan parlemen hanya ada ratusan, dan kebanyakan dari mereka hanya hadir untuk mengisi absen dan tentunya tidak layak untuk disinari oleh cahaya kebajikan dari ‘perwakilan Volk’. Dan diatas segalanya, publiknya akan selalu tampak sama. Mereka tak akan mempelajari sesuatu yang baru karena terlepas dari soal kecerdasan, mereka juga kekurangan akan keinginan yang mendasar. Tak akan pernah wakil Volk ini menghargai kebenaran yang agung selain dari persetujuannya sendiri, lalu kemudian melakukan tugasnya. Tidak, ini adalah sesuatu yang tidak satupun dari mereka akan melakukannya kecuali jika dia cukup beralasan untuk berharap bahwa dengan perubahan seperti itu, dia bisa menyelamatkan mandatnya untuk satu masa lagi dimasa yang akan datang. Hanya ketika partai yang berkuasa sedang diatas angin, partai itu akan memperoleh hasil yang buruk dalam pemilu selanjutnya. Karena ornamen kekuasaan ini akan berpindah kepada partai lain atau berkecenderungan untuk yang mereka kira akan lebih baik, walau anda meyakini bahwa perubahan posisi ini biasanya terjadi diantara letupan alasan pembenaran moral. Akibatnya ketika partai yang ada terlihat tidak begitu disukai rakyat, sampai pada suatu tingkatan bahwa kemungkinan untuk memusnahkan dan mengalahkan keinginan yang mengancam maka perubahan besar akan dimulai. Kemudian para tikus parlemen akan meninggalkan kapal yang sedang karam. Semua ini tak ada hubungannya dengan pengetahuan yang lebih atau niatan yang baik, namun dengan bakat meramal yang memperingatkan kutu parlemen pada saat yang sama dan menyebabkan mereka untuk turun. Lagi dan lagi menuju sebuah ranjang partai yang hangat. Namun ketika berbicara kepada ‘forum’, sikap seperti itu adalah cara untuk menyihir mahluk buas. Sangat tidak berguna, dan hasilnya hanyalah nol! Inilah yang terjadi. Para wakil Alldeutschen dapat berkoar-koar sampai tenggorokannya kering, tapi hasilnya tetap nol besar. Pers dapat mematikan mereka dalam keheningan atau memotong-motong pidato mereka dengan cara tertentu, dipelintir dan sama sekali akan hilang. Lalu pendapat publik akan mendapatkan gambaran buruk dari tujuan pergerakan baru itu. Apa yang banyak laki-laki ini katakan tidak penting, karena hal yang penting adalah apa yang orang baca soal mereka. Inilah cuplikan dari pidato mereka, begitu lepas -lepas seperti yang diinginkan- hanya akan terlihat aneh saja. Namun hal yang buruk adalah berikut: Alldeutschen Bewegung jika pada saat pertama sudah menyadari bahwa apa yang dibutuhkannya itu bukanlah sebuah partai baru, namun Weltanschauung yang baru. Hanya Weltanschauung baru yang dapat memproduksi kekuatan untuk melawan perjuangan besar ini sampai akhir. Untuk ini saja, hanya pikiran-pikiran yang terbaik dan berani saja yang pantas menjadi pemimpin. Jika perjuangan untuk sebuah Weltanschauung tidak dipimpin oleh pahlawan yang siap untuk berkorban, maka dalam waktu pendek tak akan pernah ada seorang ksatria yang bersedia mengorbankan nyawa mereka. Orang
Mein Kampf volume I | 116
yang hanya berjuang untuk keberadaannya sendiri tidak akan bisa berbuat apapun untuk kolektif! Untuk menjaga syarat ini, setiap orang harus tahu bahwa pergerakan baru tak dapat menawarkan apapun untuk masa kini, namun untuk sebuah kehormatan dan kemasyhuran bagi anak cucu. Semakin mudah jabatan dan kantor yang harus diberikan oleh pergerakan baru, semakin rendah apa yang dimiliki untuk terlihat menarik. Pada akhirnya para pengikut partai akan memenuhi partai yang sukses sebanyak mungkin, sehingga pejuang yang jujur dari masa dahulu tak dapat mengenali pergerakan dan pendatang baru, bahkan akan menolaknya sebagai penyusup yang tak diinginkan. Ketika hal ini terjadi, ‘misi’ sebuah pergerakan telah usai. Sesegera mungkin Alldeutschen Bewegung menjual jiwanya pada parlemen. Hal tersebut menarik para parlementer daripada pemimpin atau pejuang. Maka dari itu akan turun sampai level partai politik biasa pada hari itu dan akan kehilangan kekuatan untuk menentang nasib kehancuran dengan tantangan seorang yang syahid. Daripada bertarung, sekarang dia mencoba untuk menyusun pidato dan bernegosiasi. Dalam waktu singkat parlemen baru akan tertarik padanya, karena tidak begitu ber-resiko untuk sebuah tugas dan berjuang demi Weltanschauung baru dengan senjata ‘spiritual’ baru. Karena hanya dengan bermodal kepandaian berpidato diparlemen saja -daripada membahayakan hidupnya- jika perlu dengan menghempaskan dirinya pada sebuah perjuangan yang masalahnya masih tidak jelas, dan dalam hal tertentu tak memberi dia keuntungan apapun. Ketika mereka memiliki anggota di parlemen, para pendukung di luar mulai berharap dan menunggu mukjizat yang tentunya tak akan dan tak mungkin terjadi. Untuk alasan ini dalam waktu yang singkat para pendukungnya menjadi tak sabaran, karena bahkan apa yang mereka dengar dari wakil-wakil mereka terserah pada harapan pemilih. Hal ini sangat alamiah, karena pers yang saling bermusuhan benar-benar tidak menggambarkan pandangan yang bagus dari hasil kerja wakilwakil Volk Alldeutschen. Semakin perwakilan baru dari Volk mengembangkan selera pada varian baru yang lebih lembut dan aman daripada perjuangan ‘revolusioner’; di parlemen dan pertemuan provinsi, mereka semakin tak siap untuk kembali pada pekerjaan yang ‘berbahaya’ demi mencerahkan massa secara luas. Pertemuan massa adalah satu-satunya cara efektif untuk mendesak pengaruh yang ada pada sebagian besar masyarakat dan mungkin akan memenangkan mereka, semakin didorong ke belakang. {Pentingnya pidato} Ketika platform parlemen digantikan dengan meja bir di ruang pertemuan dan dari forum ini, pidato-pidato akan terdengar bukan pada Volk namun pada kepala-kepala dari apa yang disebut dengan orang-orang ’terpilih’. Alldeutschen Bewegung berhenti sebagai pergerakan Volk dan dalam waktu pendek akan berkurang pengikutnya, dan akan menjadi klub diskusi akademik hanya untuk dianggap lebih serius. Akibatnya, kesan buruk yang diberikan oleh pers akan dibenarkan oleh penghasutan pribadi pada pertemuan-pertemuan individu, dengan hasilnya bahwa kata ‘alldeutsch’ akan memiliki nada yang buruk bagi telinga massa.
Mein Kampf volume I | 117
Katakanlah para pesolek dan ksatria pena zaman sekarang: revolusi terbesar di dunia ini tidak pernah digerakkan oleh pena bulu! Tidak, pena hanya selalu tersedia untuk menyediakan persiapan dasar-dasar teoritis. Namun kekuatan yang selalu memulai gelombang politik dan agama dalam sejarah untuk bisa terus bergulung pada setiap saat adalah dengan kata-kata yang magis, itu saja. Massa, khususnya dapat tergerak hanya dengan kekuatan pidato! Semua pergerakan terhebat dimanapun adalah pergerakan populer yang bisa meledakan vulkanik dari sentimen gairah dan emosional manusia yang dikobarkan oleh kesengsaraan hidup atau dari puntung berapi yang dipercikkan pada massa! Mereka bukanlah pencerahan seperti buah lemon yang menyegarkan yang datang dari estetika sastra dan ruang gambar pahlawan. Hanya badai gairah yang panas yang dapat merubah nasib Volk, dan hal itu saja yang ada dalam dirinya. Hal itu akan memberikan yang ‘terpilih’ bagi kata-kata yang seperti hantaman godam halilintar yang mampu membuka gerbang bagi hati Volk. Namun orang yang gairahnya telah surut dan bibirnya terkunci, dia tidak dipilih oleh surga untuk melakukan apa yang diinginkannya. {Pengaruhnya kepada massa } Maka dari itu, biarkan seorang penulis bergumul dengan tinta-tintanya dan terlibat dalam aktivitas teori semata. Itupun jika kecerdasan dan kemampuannya memang setara; karena kepemimpinan tidak dilahirkan atau dipilih. Pergerakan yang punya tujuan hebat harus berjaga-jaga dengan seksama agar tidak kehilangan hubungan dengan Volk. Pergerakan ini harus mencermati setiap permasalahan, khususnya dari sudut pandang ini akan membuat keputusan yang selaras. Lebih lagi, seorang tokoh pergerakan harus menghindari apapun yang mungkin bisa menghabisi atau melemahkan kemampuannya untuk menggerakkan massa. Bukan untuk alasan ‘penghasutan’, namun dalam pengetahuan tersederhana sekalipun bahwa tanpa kekuatan yang besar dari massa maka tak akan pernah ada ide, seberapa besar dan agung sekalipun dapat dilaksanakan. Kenyataan yang pahit saja harus bisa menentukan jalan menuju sebuah tujuan, ketidakinginan untuk menjalani jalan yang tidak disukai akan berarti menolak tujuan yang mungkin orang lain inginkan atau tidak. Ketika Alldeutschen Bewegung telah berpindah massa dikarenakan sikap pemimpinnya menuju aktivitas di parlemen bukan pada Volk, mereka akan kehilangan masa depan dan memenangkan kesuksesan murahan sementara. Pergerakan akan memilih perjuangan yang lebih gampang dan maka dari itu tidak pantas untuk mendapatkan kemenangan utama. Bahkan sewaktu di Wina, aku memikirkan masalah ini dengan penuh perhatian dan dalam kegagalan ketika mengenalinya, akan menyebabkan runtuhnya pergerakan yang ada pada hari tersebut. Dalam pendapatku, aku merasa telah ditakdirkan untuk mengambil kepemimpinan elemen Jerman. Dua kesalahan pertama yang menyebabkan Alldeutschen Bewegung terperosok terhubung satu sama lain. {Gerakan ‘Menjauh dari Roma’ } Pengetahuan yang tak cukup mengenai daya dorong revolusi yang besar akan menyebabkan pikiran-pikiran yang tak lengkap mengenai pentingnya massa. Dari Mein Kampf volume I | 118
sini akan muncul kekurangan minat pada masalah sosial, dan kekurangan usaha untuk memenangkan hati kelas terbawah dari Volk, juga sikapnya yang terlalu sayang pada parlemen. Jika mereka mengenali kekuatan besar yang pada setiap saat harus dihubungkan pada massa sebagai cadangan perlawanan revolusioner, maka mereka akan berusaha dengan cara yang lain dalam masalah sosial dan propaganda. Lalu titik tolak pergerakan tak akan berpindah menuju parlemen, namun kepada demonstrasi jalanan. Sama juga pada kesalahan yang lain, dimana sumbernya berasal dari kegagalan untuk mengenali nilai-nilai yang berlaku pada massa yang sudah tentu benar dan membutuhkan pemikiran superior untuk menggerakan massa pada tujuan yang sudah diarahkan. Namun seperti roda yang berat, massa akan memberikan kekuatannya untuk menyerang pada sebuah momentum dan dalam ketahanan serempak. Perjuangan keras yang di pertarungkan antara Alldeutsche Bewegung dengan Gereja Katolik hanya bisa disimpulkan dengan pemahaman minim mereka atas sifat spiritual Volk. Penyebab dari serangan keji partai baru pada Roma adalah sebagai berikut: Ketika wangsa Habsburg telah memutuskan untuk membentuk Austria menjadi negara Slavik, wangsa Habsburg menggunakan segala cara yang tampaknya sesuai demi tujuan ini. Bahkan institusi beragama sekalipun, dengan tanpa rasa cemas dan dikekang untuk berjasa pada ‘ide baru’ negara oleh wangsa yang keji ini. Nilai guna dari kepastoran Ceko dan gembala spiritual mereka merupakan salah satu dari banyak cara untuk meraih tujuan ini, yaitu Slavisasi seluruh Austria. Prosesnya berbentuk seperti ini: Pastor Ceko ditunjuk oleh komunitas Jerman dan lambat laun mereka mulai memasukkan kepentingan Volk Ceko diatas keinginan Gereja untuk menjadi sel kuman bagi proses Entdeutschung. Sistem kependetaan Jerman sama sekali tidak melakukan apapun untuk melawan metode ini. Bukan saja mereka sama sekali tidak berguna untuk melaksanakan perjuangan ini dalam pendirian Jerman, tapi karena mereka tidak mampu untuk menentang dengan perlawanan yang mencukupi untuk menyerang kepada pengikut mereka. Secara tidak langsung, dengan penyalahgunaan negara, dengan memanfaatkan ketidakcukupan pertahanan pihak lain, Jermanisme lambat laun didesak ke belakang. Jika dalam masalah-masalah kecil situasinya seperti yang digambarkan, dalam masalah besar, tak jauh berbeda. Disini juga usaha anti-Jerman dari Habsburg tidak menemui perlawanan yang seharusnya mereka hadapi, khususnya dipihak kependetaan. Sementara pertahanan demi kepentingan Jerman tenggelam sama sekali. Kesan umumnya adalah kependetaan Katolik telah melanggar hak-hak Jerman. Lalu Gereja tampaknya tak ikut merasakan penderitaan bersama Volk Jerman, namun secara tidak adil dia berpihak pada musuh. Akar dari seluruh kekejaman ini khususnya berada pada pendapat Schönerer, bahkan badan-badan Gereja Katolik bukan berada untuk Jerman, dan untuk alasan ini dia telah bermusuhan pada kepentingan kebangsaan Jerman. Apa yang disebut dengan masalah kebudayaan, dalam hal ini juga seperti dengan setiap hubungan dengan Austria pada saat itu, diturunkan seluruhnya kepada latar Mein Kampf volume I | 119
belakang peristiwa. Sikap Alldeutschen Bewegung pada Gereja Katolik sejauh ini ditentukan posisinya pada ilmu pengetahuan dan lain-lain daripada ketidakmampuannya untuk memenangkan hak-hak Jerman. Dan sebaliknya, bantuannya yang terus menerus diberikan terhadap kesombongan dan keserakahan Slavik. Georg Schönerer bukanlah seorang laki-laki yang melakukan hal dengan setengahsetengah. Dia terus berjuang melawan Gereja dengan penuh keyakinan bahwa dengan itu dia dapat menyelamatkan rakyat Jerman. Gerakan ‘menjauh dari Roma’ tampak sangat kuat mengakar, walaupun ini merupakan mode penyerangan yang paling sulit dan pasti akan menghancurkan benteng musuh. Jika gerakan ini sukses, maka perpecahan gereja yang tragis di Jerman akan kembali disembuhkan dan mungkin bahwa setiap keinginan dari kekaisaran dan bangsa Jerman akan terpenuhi dengan kemenangan seperti itu. Namun dasar pijakan pemikiran dan kesimpulan dari perjuangan ini adalah salah. Tak diragukan lagi bahwa kekuatan perlawanan nasional dari kependetaan Katolik yang berkebangsaan Jerman dalam masalah yang berhubungan dengan Jermanisme kurang dari saudara yang bukan Jerman mereka, khususnya saudara mereka dari Ceko. Demikan juga hanya orang-orang yang tidak pernah peduli akan gagal untuk bisa melihat bahwa sebuah serangan ofensif bagi kepentingan Jerman adalah sesuatu yang tidak pernah terjadi pada masa-masa Kependetaan Jerman. Lalu siapapun yang tidak buta untuk melihat kenyataan ini akan dipaksa untuk mengakui bahwa hal ini karena sebuah keadaan dimana kita sebagai rakyat Jerman harus menderita dengan hebat. Ini disebabkan karena keobjektifan dari sikap kita terhadap nasionalisme kita, selayaknya kita harus bersikap objektif terhadap hal yang lain. Sementara kependetaan Ceko dengan sikapnya yang subjektif kepada Volk-nya dan hanya bersikap objektif terhadap gereja, seorang Pastor Jerman secara subjektif akan setia kepada Gereja dan akan tetap objektif terhadap bangsa. Sebuah fenomena akan terjadi dimana -sayangnya bagi kita- dapat diamati secara merata pada ribuan contoh kasus lainnya. Ini merupakan warisan khusus dari kaum Gereja Katolik, namun kita akan dengan cepat tergerus dari roda sejarah baik dalam arahan pemerintahan ataupun tatanan ideal. Bandingkan saja posisi pegawai negeri kita. Sebagai contoh, melakukan hal ini terhadap rasa kebangkitan nasional dengan posisi dimana pada kasus yang sama pegawai negeri Volk lain akan lakukan. Atau siapapun akan percaya bahwa sebuah korps kepegawaian akan menempatkan kepentingan nasional-nya lebih rendah di tengah-tengah gembar-gembor ‘kewenangan nasional’. Dalam suatu cara yang telah diambil hati oleh negeri kita untuk lima tahun kebelakang, bahkan telah dianggap berfaedah? Sebagai contohnya dalam masalah Yahudi. Bukankah kedua golongan agama itu pada hari ini mengambil sudut pandang yang cocok dengan syarat suatu bangsa atau kebutuhan nyata akan agama mereka sendiri? Bandingkan perilaku para Rabbi Yahudi dalam segala permasalahan, yang bahkan memiliki sedikit kepentingan bagi Yahudi sebagai ras dengan sikap. Sejauh ini mari kita bandingkan sebagian terbesar dari kependetaan kita dengan kedua golongan agama-agama ini.
Mein Kampf volume I | 120
Kita selalu menemukan banyak fenomena permasalahan ketika kita membela ideide yang abstrak seperti: kewenangan negara, demokrasi, pasifisme, solidaritas internasional dan lain-lain, adalah merupakan konsep-konsep yang bagi kita telah kaku dan murni doktriner sehingga akibatnya, semua kebutuhan vital nasional dinilai dari sudut pandang ini. Cara yang menyedihkan untuk mempertimbangkan segala masalah dari sudut pandang yang telah terbentuk sebelumnya ini akan mematikan setiap kemungkinan-kemungkinan untuk memikirkan diri sendiri secara subjektif terhadap suatu masalah yang secara objektif akan bertentangan dengan doktrin sendiri, dan akhirnya mengarah kepada pembalikan total cara dan tujuan. Rakyat akan menolak segala usaha-usaha kebangkitan nasional, dan bisa terjadi jika hanya setelah penghapusan rezim yang buruk dan hancur. Karena ini merupakan sebuah serangan terhadap ‘kewenangan negara’, dan bukan cara untuk suatu tujuan namun di mata seorang objektif yang fanatik tak akan menampilkan tujuannya sama sekali. Ini cukup untuk mengisi seluruh keluh-kesah hidupnya. Sebagai contoh, mereka akan dengan marah jika menentang semua usaha bentuk kediktatoran, bahkan jika dipimpin oleh Friedrich yang Agung sekalipun dan pelawak politik mayoritas musiman yang kerdil dengan sifat rendahan dan tak memiliki kemampuan, karena hukum demokrasi tampak lebih suci bagi penggagas prinsip ini daripada untuk kesejahteraan negara. Para penggagas prinsip ini akan membela tirani terburuk. Sebuah tirani yang akan menghancurkan Volk karena pada saat itu akan mewujudkan ‘kewenangan negara’, sementara yang lain menolak bahkan bentuk pemerintahan yang paling menguntungkan sekalipun karena gagal untuk memuaskan konsep ‘demokrasi’. Dalam hal yang persis sama, kaum pasifis Jerman akan menerima begitu saja tanpa berbicara sedikitpun mengenai pemerkosaan berdarah-darah dari negara kita yang berada di tangan kekuatan militer paling kejam. Jika keadaan urusanurusan negara hanya bisa diraih dengan sebuah perlawanan, -yakni kekuatan- karena ini akan sangat berlawanan dengan semangat masyarakat yang cinta damai. Biarkanlah kaum Sosialis Jerman Internasional dirampas oleh solidaritas sisa dunia lainnya. Dia akan menerimanya dengan penuh perhatian layaknya seorang saudara, dan tak berpikir untuk ingin mengembalikan atau bahkan membela, karena dia adalah seorang Jerman. Ini mungkin urusan negara yang terlihat menyedihkan, namun untuk merubah satu hal, berarti diwajibkan untuk mengenalinya lebih dahulu. Hal yang sama berlaku juga untuk pembelaan terhadap yang lemah dan untuk kepentingan Jerman oleh sebagian kependetaan. Bukan keinginan yang licik dalam dirinya sendiri, ataupun disebabkan olehnya yang kita ucapkan sebagai perintah dari ‘atas’, bukan. Dalam rendahnya keyakinan nasional kita hanya melihat sedikit hasil dari pendidikan yang tidak mencukupi dalam Jermanisme mulai dari bawah sampai ke atas, dan di lain pihak penghambaan yang tanpa akhir bagi ide yang telah menjadi idola. Pendidikan dalam demokrasi, sosialisme dalam keragaman internasional, pasifisme dan lain-lain adalah hal yang kaku dan sangat eksklusif. Begitu murni sikap subjektif dari pandangan ini, sehingga gambaran umum dari dunia yang berada dibawah ideide ini akan diwarnai oleh konsep dogmatik, sementara sikap terhadap Jermanisme telah terbentuk secara objektif sejak dari masa lalu. Maka para kaum pasifis dengan menyerahkan dirinya secara subjektif dan seluruhnya kepada ide ini, akan ada Mein Kampf volume I | 121
semacam ancaman bagi Volk yang serius dan tidak adil, selalu (selama dia seorang Jerman) mencari hak objektif dan tak pernah beranjak dari naluri yang murni untuk ingin bertahan hidup dan bergabung dengan kelompoknya dan berjuang dengan mereka secara bersama-sama. Sampai pada tingkatan tertentu juga tepat bagi agama yang berbeda: Protestanisme adalah pembela terbaik pada kepentingan Jermanisme, selama hal ini berdasar pada kejadian dan tradisi sesudahnya. Namun hal ini gagal pada saat pembelaan kepentingan nasional ini harus berada di provinsi yang absen dari garis-garis ideologi dan perkembangan tradisional, atau karena alasan tertentu akan di tolak. Maka Protestanisme akan selalu bangkit bagi kemajuan Jermanisme selama kemurnian inti pendalaman tentang nasionalisme seperti kebebasan, Jerman dilibatkan karena hal-hal ini memiliki pondasi mendasar dalam keberadaannya. Namun Protestanisme akan melawan dengan menunjukan sikap permusuhan yang hebat dalam setiap usaha untuk menyelamatkan negeri dari musuh bebuyutannya, karena sikapnya dengan Yahudi kurang lebih telah mapan secara dogma. Namun kita berada di sini sedang menghadapi permasalahan tanpa penyelesaian. Semua usaha untuk kelahiran kembali bangsa Jerman adalah dan selalu tanpa tujuan dan tidak mungkin. Dalam masa-masa periode di Wina, aku memiliki cukup waktu luang dan kesempatan untuk mencermati, tanpa menilai salah dan dalam hubungan sehari-hari aku sudah mampu memantapkan ketepatan pandangan ini seribu kali. Dalam hal ini fokus dari berbagai macam kebangsaan, dengan ringkas menjelaskan bahwa para kaum pasifis Jerman saja selalu mencoba untuk memandang kepentingan bangsanya sendiri secara objektif, namun seorang Yahudi tak akan pernah menganggap Volk Yahudi sendiri seperti ini. Bahwa hanya kaum Sosialis Jerman ‘internasional’ dalam hal ini yang melarangnya untuk memohon keadilan bagi rakyatnya sendiri kecuali dengan merengek dan mengeluh pada ‘Genossengenossen’ internasionalnya. Hal ini tidak terjadi pada orang Ceko atau Polandia dan lain-lain. Singkatnya, aku bahkan sudah mengenali bahwa kemalangan hanya berada pada sebagian doktrin ini, dan sisanya ada pada pendidikan sentimen kebangsaan kita yang tidak mencukupi sebagai hasil kurangnya kesetiaan bagi negara kita. Maka lemahlah pondasi dasar teoritis perjuangan Alldeutschen Bewegung untuk melawan Katolik. Biarkanlah Volk Jerman dibesarkan sedari kecil dengan pengenalan eksklusif atas hak-hak nasionalisme mereka dan jangan biarkan hati anak-anak Jerman terkontaminasi oleh kutukan ‘objektifitas’ kita bahkan dalam masalah mempertahankan ego mereka. Maka dalam waktu singkat dapat dilihat (diandaikan pada sebuah pemerintahan nasional yang radikal) di Jerman. Seperti di Irlandia, Polandia atau Perancis seorang Katolik akan selalu menjadi orang Jerman. Bukti terkuat dari hal ini ada pada masa dimana untuk saat terakhir memimpin bangsa kita pada perjuangan hidup dan mati sebelum hari penghakiman sejarah membela keberadaannya. Selama kepemimpinan dari atas tidak lemah, Volk akan memenuhi tugas dan kewajiban mereka sendiri dengan sangat luar biasa. Apakah pastor Protestan atau pendeta Katolik, yang keduanya berkontribusi untuk menjaga kekuatan untuk melawan bukan hanya di garis depan namun juga di rumah-rumah mereka. Pada tahun-tahun ini dan khususnya pada semburan api perlawanan pertama, dalam Mein Kampf volume I | 122
kedua kelompok hanya ada satu Reich Jerman yang suci, yang keberadaan dan masa depannya akan dipandang oleh setiap orang layaknya memandang surga. Alldeutschen Bewegung harus menanyakan satu pertanyaan pada dirinya sendiri: apakah bertahannya Jerman-Austria akan dimungkinkan di bawah iman Katolik atau tidak? Jika ya, partai-partai politik tidak memiliki hak untuk memperhatikan dirinya sendiri dengan masalah agama ataupun kelompok. Jika tidak, maka yang dibutuhkan adalah reformasi agama dan bukan reformasi partai-partai politik. Karena siapapun yang berpikir bahwa dia bisa untuk mereformasi agama dengan melakukan penyimpangan pada organisasi politik hanya akan menunjukan bahwa dia tidak memiliki sedikitpun pengetahuan dari perkembangan ide-ide dan dogma agama serta akibat ‘gerejanisme’-nya. Tentu seorang pelayan tidak bisa melayani dua tuannya sekaligus. Aku menganggap bahwa pondasi atas penghancuran suatu agama akan lebih besar daripada pondasi penghancuran suatu negara atau partai. Jangan sampai pernah terucapkan bahwa ini adalah bentuk taktik pertahanan melawan serangan dari sisi lain! Sudah jelas pada setiap saat bahwa para bajingan kejam tak akan menolak untuk membuat agama sebagai instrumen tawar menawar mereka (karena itulah yang para perusuh selalu urus), namun tentu salah untuk bisa membuat kelompok agama ini bertanggung jawab pada sekelompok gelandangan yang merusak, layaknya mereka akan membuat hal-hal lain melayani naluri rendahan mereka. Walapun faktanya telah ada, tak ada yang pantas bagi anggota parlemen yang tak berguna ketika kesempatan diberikan untuk membenarkan penipuan politik mereka. Karena sesegera mungkin agama atau kelompoknya dibuat bertanggung jawab atas perilaku pribadi dan akan diserang karena alasan ini. Para pembohong yang tak tahu malu ini sudah menyiapkan teriakan yang lantang dan akan memanggil seluruh dunia untuk menyaksikan bahwa seluruh perilaku ini dibenarkan, dan hanya dia serta kefasihan lidahnya akan diberi ucapan-ucapan selamat dan terimakasih untuk menyelamatkan agama Gereja. Publik yang bodoh dan pelupa, sebagai aturannya akan dicegah dengan teriakan itu untuk bisa mengenali para penghasut yang sebenarnya untuk perjuangan atau melupakannya, dan bajingan-bajingan itu telah meraih tujuannya. Layaknya seekor rubah yang licik akan tahu persis bahwa ini tak ada hubungannya dengan agama, dan dengan secara diam-diam dia akan menertawakan. Sementara musuh-musuhnya yang ceroboh akan kalah dalam permainan, dan suatu hari sikap putus asa dari kesetiaan dan iman kemanusiaan akan mundur sama sekali. Dalam hal lain, akan sangat tidak adil untuk membuat gereja bisa bertanggung jawab atas kegagalan individu. Bandingkan keagungan organisasi ini di depan mata anda dengan kesalahan seseorang secara umum, dan anda harus mengakui bahwa hubungan baik dan buruk akan menjadi lebih baik daripada di tempat lain. Bahkan diantara pendeta sendiri ada beberapa yang menggunakan kedudukan suci mereka untuk memuaskan ambisi politik mereka sendiri. Ya, mereka yang melupakan perjuangan politik, dalam suatu cara yang seringkali menjijikan dari pada keharusan mereka sebagai penjaga kebenaran bukan wakil dari kebohongan dan fitnah, namun dari satu pendeta yang tak berharga akan ada ribuan lainnya yang lebih terhormat. Gembala yang setia kepada misinya yang pada masa-masa penuh kepalsuan dan
Mein Kampf volume I | 123
dekaden ini, dia akan tetap teguh diantara kekacauan layaknya pulau-pulau kecil yang akan dikelilingi lautan luas. Aku akan mengutuk atau dibenarkan untuk mengutuk gereja ketika individu-individu rendahan dalam jubahnya yang dengan kurang ajar melampaui batas-batas moralitas, dan aku akan mengutuknya ketika satu diantara yang lainnya menodai dan mengkhianati kebangsaannya pada saat hal-hal ini terjadi setiap harinya. Khususnya sekarang, jangan kita lupakan bahwa untuk satu Ephialtes17 ada ribuan yang sedang merasakan kemalangan rakyatnya dengan hati yang terluka, dan yang terbaik dari bangsanya dengan merindukan masa-masa dimana surga akan tersenyum kepada kita lagi. Jika seseorang menjawab bahwa kita tidak memperhatikan masalah sehari-hari, namun dengan permasalahan prinsip dan kebenaran dogmatik, kita bisa membalasnya dengan pertanyaan: jika anda percaya bahwa anda telah dipilih oleh takdir untuk bisa mengungkapkan kebenaran dalam hal ini maka lakukanlah; namun milikilah keberanian untuk melakukannya. Bukan secara tidak langsung melalui partai politik karena ini merupakan penipuan; namun kejahatan hari ini akan mengganggu masa depan yang baik. Namun jika anda kurang berani atau jika kebaikan anda tidak jelas bahkan bagi diri sendiri, maka menjauhlah dari masalah ini; dalam segala hal, jangan mencoba untuk menyelinap melalui pergerakan politik untuk hal yang tidak berani anda lakukan secara terbuka. Partai politik tidak ada urusannya dengan masalah-masalah agama, selama ini bukan sesuatu yang asing bagi negara dengan merendahkan moral dan etika rasial. Sebaliknya, agama jangan di campur adukan dengan urusan partai. Ketika para pemuka gereja yang menggunakan institusi agama atau doktrin hanya untuk mencelakai kebangsaannya, kita jangan mengikuti jalan mereka, dan harus kita lawan dengan metode yang sama. Bagi pemimpin politik, doktrin agama dan institusi kepercayaan Volk tak dapat diganggu gugat atau tak memiliki hak dalam politik namun harus menjadi seorang reformator. Jika dia memilih apa yang dibutuhkan, khususnya di Jerman sikap lain akan mengarah kepada kehancurannya. Dalam pencermatanku terhadap Alldeutschen Bewegung dan perjuangannya melawan Roma, maka ditahun-tahun selanjutnya aku menyimpulkannya sebagai berikut: Ketidak mampuan pergerakan untuk bisa mengapresiasikan betapa pentingnya masalah sosial akan menyebabkannya kehilangan massa militan. Masuknya mereka ke parlemen hanya merenggut embrio ini dan akan membebankannya dengan kelemahan yang aneh dari institusi ini. Perjuangan melawan Gereja Katolik akan membuat pergerakan ini tidak mungkin berada dalam kelompok besar dan kecil, maka kita harus merenggut elemen-elemen yang tak terhitung dan terbaik dari bangsa ini. Hasil praktis dari metode Kulturkampf18 Austria adalah, sukses dalam mengoyak ratusan ribu anggota gereja tanpa membuat kerusakan yang berarti. Dalam hal ini gereja tak perlu untuk menangis karena ‘dombanya’ yang hilang, karena gereja hanya kehilangan sesuatu yang bukan seharusnya menjadi miliknya. Perbedaan antara reformasi baru dan yang lama adalah: dalam reformasi lama banyak orangorang terbaik di Gereja berbalik haluan melalui keyakinan agama yang menyeluruh, sementara yang baru hanya kaum moderat yang pergi, dan hal ini muncul dari ‘pertimbangan’ politis. Tepatnya dilihat dari sudut pandang politik hasilnya akan ditertawakan sekaligus menyedihkan. Sekali lagi pergerakan politik yang Mein Kampf volume I | 124
menjanjikan bagi keselamatan bangsa Jerman kini telah jatuh ke tangan anjinganjing politikus karena dipimpin dengan dingin dan brutal, dan hanya akan mengarah kepada perpecahan. Satu hal yang lebih tepat: Alldeutschen Bewegung tak akan membuat kesalahan ini kalau sudah memahami psikologi massa. Jika pemimpinnya mengetahui bahwa untuk meraih kesuksesan, seseorang harus berada dalam dasar-dasar psikologis murni dan tak pernah menunjukan dua atau lebih pihak-pihak yang saling berlawanan di depan publik. Karena hal ini akan mengarah kepada tercerai berainya kekuatan melawan. Mereka dengan alasan ini merupakan dorongan bagi Alldeutschen Bewegung yang akan diarahkan pada satu pengikut saja. Tidak ada yang lebih berbahaya bagi partai politik daripada dipimpin oleh orang serba bisa yang menginginkan segalanya namun tak pernah mendapatkan apapun. Tak peduli seberapa banyak ruangan untuk kritik dalam setiap kelompok agama, sebuah partai politik jangan sampai kehilangan pandangan sedikitpun terhadap fakta bahwa dalam pengalaman sejarah yang terdahulu, partai politik yang murni tak akan pernah sukses menggagas reformasi agama. {Konsentrasi pada lawan} Tujuan untuk mempelajari sejarah bukan untuk melupakan sejarahnya ketika suasana keadaan dalam penerapan praktisnya atau untuk memutuskan bahwa situasi sekarang berbeda sama sekali dengan masa lalu. Maka dari itu kebenaran abadinya tak dapat diterapkan. Bukan, tujuan untuk mempelajari sejarah adalah sebagai pelajaran bagi masa kini. Orang yang tak dapat melakukan metode ini jangan pernah membayangkan untuk bisa menjadi seorang pemimpin politik, karena dalam kenyataannya dia akan terlihat dangkal walau biasanya terlihat angkuh dan tak sedikitpun kebaikannya akan menjadi alasan bagi ketidakmampuannya. Secara umum, pemimpin-pemimpin nasional yang besar khususnya tidak akan memecah perhatian Volk, namun mereka akan mengkonsentrasikannya pada satu musuh. Semakin bersatunya keinginan Volk untuk bertarung, akan semakin besar daya tarik magnetik seorang pemimpin dan akan semakin besar dorongannya. Hanya kejeniusan dari seorang pemimpin besar yang mampu menggiring pengikutnya untuk bersatu, karena dalam karakter yang lemah ditambah ketidak yakinannya akan pengetahuan untuk memiliki banyak musuh hanya akan berakhir pada dimulainya keraguan akan hak para pengikutnya. Ketika massa yang ragu-ragu didalam perjuangan ketika melawan karena melihat terlalu banyak musuh, maka situasi objektif akan muncul dengan melemparkan pertanyaan apakah yang lain salah dan hanya mereka yang benar. Hal ini akan memberikan kelumpuhan awal bagi kekuatan pasukan. Maka dari itu para pemimpin harus selalu mengkombinasikan agar di mata massa pasukan, sebuah perjuangan hanya akan diarahkan pada satu musuh. Hal ini akan memperkuat kepercayaan diri akan hak-hak mereka sendiri dan akan memperkuat kepahitan mereka yang menyerang. {Jalan kaum Kristen Sosial}
Mein Kampf volume I | 125
Alldeutsche Bewegung sudah lama gagal dalam memahami hal ini dan tidak akan sukses selamanya. Tujuannya mungkin benar, cita-citanya memang suci namun jalan yang dipilihnya adalah salah. Seperti seorang pendaki gunung yang terus fokus menuju puncak gunung dengan penuh keyakinan dan ditambah dengan energi yang kuat namun tak memperhatikan jejak. Karena matanya hanyalah tertuju pada puncak gunung sehingga dia tak melihat dan merasakan pendakiannya, dan akhirnya sia-sia di ujung pendakiannya. Urusan negara yang bertentangan tampaknya akan berlaku pada pesaing utama, Partai Kristen Sosial. Jalan yang dipilihnya sudah tepat namun kurang akan pengetahuan untuk mewujudkan cita-citanya. Dalam hampir segala urusan yang diinginkan oleh Alldeutschen Bewegung, sikap Partai Kristen Sosial adalah benar dan terencana dengan baik. Partai Kristen Sosial memiliki pemahaman yang mencukupi dalam memahami pentingnya peran massa, dan sejak dari hari pertama mereka telah meyakinkan diri atau setidaknya sebagian dari mereka memahami dengan penekanan terbuka pada sifat sosial. Dengan memiliki tujuan secara khusus untuk memenangkan hak-hak kelas bawah dan menengah serta kelas pekerja, mereka telah memperoleh ketahanan mental dan rela bekorban. Mereka menghindari perjuangan untuk melawan institusi agama dan mengamankan diri dengan dukungan dari organisasi yang besar yang mewakili Gereja. Akibatnya mereka hanya memiliki satu lawan yang benar-benar besar. Mereka akan mengetahui kekuatan propaganda dalam skala besar dan ahli dalam mempengaruhi psikologis dari massa pendukungnya. Jika mereka tak mampu meraih tujuannya dan bermimpi untuk bisa menyelamatkan Austria, ini karena ada terdapat dua kelemahan dalam metodenya, yaitu kekurang jelasan akan tujuan mereka sendiri, dan Anti Semitisme adalah gerakan baru yang didasarkan pada ide-ide agama dan bukannya pengetahuan rasial. {Melawan Yahudi berdasarkan pada agama} Alasan dari kesalahan ini adalah sama dengan alasan yang mendasari kelemahan ke dua. Jika Partai Kristen Sosial ingin menyelamatkan Austria maka pendapat para pemimpinnya jangan beranjak dari sudut pandang prinsip rasialisme, karena kalau mereka melakukannya maka pembubaran negara akan cepat terjadi. Khususnya situasi di Wina sendiri menurut pendapat para pemimpin partai akan menuntut bahwa segala poin yang akan memecah belah pengikut mereka harus segera dipinggirkan secepat mungkin, dan semua konsep pemersatu akan dijadikan poin yang bermanfaat. Pada saat itu Wina sedang dihantam dengan begitu kuat, khususnya oleh elemen Ceko sehingga toleransi terbesarnya jika diarahkan dengan menganggap pada permasalahan rasial saja bisa membiarkan mereka tetap berada di Partai yang bukan anti Jerman. Jika Austria ingin diselamatkan, hal ini juga jangan dibiarkan. Maka mereka berusaha untuk bisa merangkul beberapa kelas pekerja dari Ceko yang jumlahnya banyak terdapat di Wina. Dengan perjuangan untuk melawan liberal Manchesterisme, dan dalam perjuangan melawan Yahudi yang berdasarkan agama, mereka mengira bahwa mereka telah menemukan slogan yang mampu merangkul keberagaman Volk di Austria. Mein Kampf volume I | 126
Sangat jelas bahwa untuk melawan Yahudi dengan dasar seperti itu tak akan diperhatikan oleh Yahudi. Jika masalah yang terburuk datang, sepercik air pembaptisan dapat menyelamatkan urusan Yahudi pada waktu yang bersamaan. Dengan motivasi dangkal seperti itu, perlakuan ilmiah yang serius dari keseluruhan masalah tak pernah akan di capai, dan sebagai hasilnya akan terlalu banyak orang merasa jijik pada tipe gerakan Anti-Semitisme yang tak dapat dipahami ini. Kekuatan mengambil ide ini dibatasi secara eksklusif pada kelompok intelektual yang terbatas, kecuali pengetahuan murni akan diganti oleh perasaan emosional yang murni. Kaum intelektual tetap menyendiri dalam masalah prinsip. {Kepura-puraan Anti Semit kaum Kristen Sosial} Seluruh pergerakan baru tampaknya akan semakin lebih terlihat seperti adanya perubahan baru bagi Yahudi, atau bahkan ada sebuah ekspresi kecemburuan yang muncul akibat kompetisi, maka perjuangan akan kehilangan sifatnya sebagai bentuk pengabdian tertinggi. Akan terlalu banyak kecemburuan dan tak harus orang-orang yang terburuk dan terlihat amoral pantas untuk dicela. Kurangnya keyakinan ini adalah bahwa masalah utama bagi seluruh kemanusiaan terhadap nasib seluruh Volk non Jerman tergantung pada penyelesaiannya. Melalui perjuangan dengan hati yang setengah-setengah, barisan anti Semit dari Partai Kristen Sosial akan kehilangan nilainya. Gerakan tersebut merupakan gerakan anti Semit yang penuh kepura-puraan sehingga menjadi lebih buruk dari tidak ada sama sekali, karena mereka hanya membuai rakyat agar merasa tatap aman. Mereka kira mereka telah mampu menangkap musuh, padahal dalam kenyataannya merekalah yang dicocok hidungnya oleh musuh. Dalam waktu singkat Yahudi telah terbiasa dengan tipe anti-Semitisme ini sehingga keberadaannya membuat Yahudi lebih nyaman. Jika dalam hal ini Partai Kristen Sosial harus membuat sebuah pengorbanan bagi kebangsaan, mereka harus rela berkorban lebih besar lagi jika ingin memenangkan Jermanisme. Mereka tak bisa menjadi ‘nasionalis’ kecuali jika mereka hendak melepaskan pijakan mereka di Wina. Mereka berharap bahwa dengan mengelak secara hati-hati, mereka masih dapat memiliki negara Habsburg dan dengan harapan itu mereka telah berhasil melewati puingpuingnya. Maka pergerakan kehilangan sumber kekuatannya yang dimana sumber itu dapat mengisi partai politik dengan kekuatan diri kapanpun. Melalui ini saja Partai Kristen Sosial menjadi sama seperti partai lain. Pada masa itu aku mengikuti kedua pola pergerakan anti Semit ini dengan cermat, yaitu dengan merasakan detak jantungnya, lalu terbawa pada kekaguman akan seorang laki-laki luar biasa yang tampak bagiku sebagai simbol pahit dari Jermanisme-Austria. {Alldeutsche Bewegung dan Kristen Sosial} Pada sebuah prosesi pemakaman yang megah ketika membawa jenazah seorang walikota dari balaikota menuju Ringstrasse, aku termasuk dari salah satu ratusan ribu orang yang menyaksikan kejadian tragis itu. Aku benar-benar tersentuh dan perasaanku mengatakan bahwa pekerjaan laki-laki ini akan berakhir gagal, karena sebuah takdir yang fatal dan pasti akan membawa negeri ini menuju kehancuran. Jika Dr. Karl Lueger tinggal di Jerman, dia akan berada diantara orang-orang hebat, Mein Kampf volume I | 127
dia hidup dan bekerja di negeri yang serba tidak mungkin ini merupakan kemalangan bagi pekerjaan dan dirinya. Ketika dia meninggal, pucuk api di Balkan mulai membesar dari bulan ke bulan dan ini merupakan suatu nasib yang baik baginya, dan dia menyelamatkannya demi menyaksikan hal yang sebenarnya dia bisa cegah. Terlepas dari kegagalan suatu pergerakan atau gugurnya gerakan lainnya, aku mencari penyebabnya. Aku menjadi yakin bahwa, terpisah dari mendukung negara di Austria lama, kesalahan kedua partai sebagai berikut: Alldeutschen Bewegung sangat tepat dalam pandangan teoritisnya bagi kebangkitan Jerman, namun sangat menyedihkan dalam memilih metodenya. Pergerakan mereka bermotif kebangsaan namun malangnya gerakan itu tidak ‘sosialis’ dalam merebut perhatian massa. Namun perjuangan Anti-Semitismenya didasari oleh pemahaman yang tepat pada masalah rasial, bukan pada ide agama. Perjuangannya pada kelompok agama tertentu, secara taktis memang salah, tapi pergerakan Kristen Sosial tidak memiliki konsepsi yang jelas akan kelahiran Jerman kembali, namun dengan memiliki kecerdasan dan keberuntungan dalam memakai metodenya, tentu berhasil sebagai sebuah partai. Sebuah pergerakan sosial harus memahami betapa pentingnya masalah sosial. Merupakan kesalahan yang fatal ketika berjuang melawan Yahudi namun tidak memiliki gagasan tentang pemikiran nasional. {Kebencian yang muncul pada negara Habsburg} Sebagai tambahan, pengetahuan mereka yang sudah tercerahkan mengenai massa, jika Partai Kristen Sosial memiliki ide yang tepat mengenai pentingnya masalah rasial seperti yang telah diraih oleh Alldeutschen Bewegung, dan jika menjadi nasionalis atau Alldeutschen Bewegung. Sebagai tambahan atas pengetahuan yang mencukupi pada tujuan permasalahan Yahudi yang mengadopsi kelicikan Partai Kristen Sosial, khususnya pada sikap melawan sosialisme akan muncul pergerakan, yang menurut pendapatku akan sukses dalam merubah takdir Jerman. Jika hal tersebut tidak terjadi itu karena sifat negara Austria. Sejak aku menyaksikannya, keyakinanku terwujudkan dalam partai lain. Dalam periode itu dan seterusnya aku tak dapat memutuskan untuk bisa memasuki atau berjuang bersama. Bahkan aku menganggap seluruh pergerakan politik itu tidak akan sukses dan tidak mampu mengusung kebangkitan nasional Volk Jerman dalam skala besar ataupun murni. Namun dalam periode ini kemuakanku terhadap negara Habsburg tumbuh semakin mantap. Semakin aku memperhatikan masalah kebijakan luar negeri, semakin bangkit keyakinanku dan telah berakar bahwa formasi politik ini hanya akan menghasilkan kemalangan Jermanisme. Semakin jelas dan terang aku melihat nasib negara Jerman tak akan terputuskan di sini namun di Reich itu sendiri. Ini sangat tepat, karena bukan hanya masalah politis semata, namun tak kurang dari sebuah manifestasi kehidupan berbudaya secara umum. Bahkan dalam bidang budaya maupun artistik, negara Austria sedang menunjukan gejala penurunan kualitas, atau setidaknya menunjukan peranannya yang dianggap sudah tidak penting lagi bagi bangsa Jerman. Ini sangat benar jika dilihat dalam bidang arsitektur. Arsitektur gaya baru tak akan meraih kesuksesan secara khusus Mein Kampf volume I | 128
di Austria, jika bukan karena alasan yang lain sejak penyelesaian Ringstrasse. Setidaknya rencana arsitektur Wina menjadi tidak penting dibandingkan dengan rencana yang muncul di Jerman. {Austria sebagai sosok mosaik yang usang} Maka aku mulai memiliki sisi kehidupan yang bertolak belakang: pikiran dan kenyataan menyuruhku untuk menyelesaikan sekolah di Austria karena hal itu lebih menguntungkan meskipun akan terasa pahit, namun hatiku bersemayam di tempat lain karena aku merasakan adanya kekecewaan yang mendalam. Karena semakin aku menyadari akan kekosongan pikiran negeri ini dan ketidakmungkinanku untuk menyelamatkannya, aku merasakan dalam segala hal bahwa ini semua akan menjadi kemalangan bagi nasib Volk Jerman. Aku yakin bahwa negeri ini sedang menekan dan melumpuhkan jiwa dan pikiran setiap orang Jerman, namun sebaliknya kondisi ini akan menguntungkan para figur non-Jerman. Aku muak dengan adanya pengelompokan rasial yang ditunjukan oleh penguasa ibukota ini. Aku benci dengan Völkergemisch (percampuran rakyat asing) Ceko, Polandia, Hungaria, Ruthenia, Serbia dan Kroasia. Dan lebih banyak orang Yahudi yang menjamur dimana-mana. Bagiku, kota besar ini merupakan perwujudan kota yang penuh dengan kenajisan. Bahasa Jerman memiliki dialek Niederbayern (Bayern bawah) dan aku tak dapat melupakan dialek itu dan kemudian mempelajari dialek Wina. Semakin lama aku tinggal di kota ini, semakin tumbuh kebencianku terhadap Völkergemisch yang mulai mengoyak-oyak situs lama dari kebudayaan Jerman yan agung ini. Ide bahwa negara ini akan dipertahankan lebih lama tampak sangat konyol. Austria waktu itu seperti mosaik tua yang terbuat dari semen murahan sebagai perekat batu-batunya, dan sekarang sudah mulai usang dan tampak akan runtuh. Selama karya seni itu tak di sentuh, ia masih menunjukan keberadaannya sebagai sebuah karya seni yang bernilai tinggi. Namun ketika mendapatkan pukulan, karya mosaik ini akan hancur berkeping-keping. Pertanyaannya adalah kapan pukulan itu akan tiba. {Sekolah kehidupanku} Jantungku tak pernah berdegup untuk monarki Austria, namun hanya untuk Kekaisaran Jerman jantungku bedegup kencang. Bagiku, kejatuhan monarki Austria tampak sebagai sebuah tanda akan dimulainya sebuah bentuk penebusan dosa untuk bangsa Jerman. Karena alasan kerinduan inilah semakin meningkatkan rasa cinta di dalam diri yang telah mendorongku demi meraih cita-cita masa kecilku. Aku berharap kalau suatu hari aku bisa terkenal sebagai seorang arsitek. Dalam skala kecil maupun besar takdir telah menggariskan bahwa jasa tulusku akan aku dedikasikan kepada bangsa. Akhirnya aku bisa menikmati kebahagiaan hidup dengan bekerja di sebuah tempat yang akan memenuhi seluruh gairah tentang keinginanku dengan sepenuh hati : Anschluss tanah airku dengan tanah air Reich Jerman. Namun sekarang banyak orang yang tak mampu memahami kebesaran rasa rinduku ini. Aku menyampaikan pesan ini kepada diriku sendiri dan tak ingin menghindari Mein Kampf volume I | 129
kerinduan ini karena alasan takdir apapun atau dengan sebuah kenyataan hidup yang kejam sekalipun merenggutku. Aku ingin menyampaikan perasaan ini kepada siapapun yang telah terpisah dari tanah airnya dan menuntut untuk ikut bertarung demi harta karun yang suci untuk bahasanya sendiri, bahasa Jerman. Bagi mereka yang pernah dihukum dan disiksa karena kesetiaannya demi tanah air, dengan luapan emosi yang mendalam inilah waktunya bagi mereka untuk bisa kembali kepada jantung tanah air mereka sendiri. Aku menyampaikan ini semua kepada semua orang, dan aku tahu kalau mereka pasti akan memahami semua cita-citaku! Hanya mereka yang benar-benar tahu bagaimana rasanya menjadi orang Jerman dengan sepenuh hati yang pernah terpisah dari hak-haknya untuk kembali memiliki tanah airnya. Aku dapat merasakan kerinduan yang dalam dan membakar setiap jantung anak-anak kecil yang terpisah dari tanah airnya itu. Tak ada siapapun yang akan turut merasakan dan menghalangi rasa puas dari kebahagiaan ketika pintu gerbang tanah air mereka telah terbuka dalam kekaisaran yang sama, darah yang sama, meraih kedamaian yang sama dan ketenangan yang sama. Wina masih menjadi tempat pembelajaran yang paling keras dan menyeluruh dari seluruh kehidupanku. Aku telah lama menjejakan kaki di kota ini sebagai seorang anak kecil. Kini aku telah meninggalkan masa kecilku dan tumbuh sebagai seorang laki-laki yang hidup akrab dengan kemalangan dan kesedihan. Di Wina aku telah menemukan dasar-dasar Weltanschauung dan pandangan politik secara menyeluruh, dimana kemudian hari aku pun juga terus membutuhkan tambahantambahan pemikiran lain secara mendetail, namun Weltanchauung tak pernah akan meninggalkanku. Namun baru sekarang aku bisa membuat perkiraan tentang nilainilai pokok dari tahun-tahun pembelajaranku itu. Inilah mengapa alasannya aku terus menerus bergulat pada masa belajarku. Untuk pertama kalinya masa-masa itu telah memberikan sebuah pedoman visual secara tepat terhadap sebuah kenyataan yang akan menjadi dasar pemikiran bagi sebuah partai yang dirintis sejak masih kecil, dan setelah lima tahun mulai berkembang menjadi sebuah pergerakan massa, dimana aku sendiri tak tahu sikapku terhadap Yahudi, Sosial Demokrat atau bahkan Marxisme secara keseluruhan. Karena pada masa-masa awal pembelajaranku itu, aku tidak membangun dasar bagi pendapat pribadiku. Jika kemalangan nasib yang menimpa tanah air bisa merangsang ribuan orang untuk ikut memikirkan alasan terdalam bagi kejatuhannya, hal ini akan tersingkap dengan hanya mengarahkan sejumlah pandangan yang menyeluruh dan dalam yang telah menguasai takdirnya, jika setelah berjuang selama bertahun-tahun.
Mein Kampf volume I | 130
Anotasi ilmiah: 1. Dr. Karl Lueger Dr. Karl Lueger (24 Oktober 1844 – 10 Maret 1910) merupakan seorang politisi Austria dan walikota kota Wina yang terkenal dengan kebijakan rasis anti Yahudinya. 2. Babylon Babylon berarti Ibukota Babilonia di Mesopotamia (Sekarang Irak, 110 km dari Baghdad). Babylon berasal dari bahasa Semit berarti ‘gerbang dewa’. 3. Reichsrat (Austria) Antara tahun 1867 dan 1918, Reichsrat merupakan parlemen Cisleithania sebagai salah satu bagian Austria dari Austria-Hungaria yang dikenal sebagai ‘Kerajaan dan tanah yang diwakili di Reichsrat (Bahasa Jermannya: die im Reichsrat vertretenen Königreiche und Länder). Terdiri dari Herrenhaus (House of Lords) dan Abgeordnetenhaus (House of Deputies). Selama keberadaannya, Reichsrat tidak bisa efektif karena selalu ada konflik antara kelompok etnik. 4. Abgeordnetenhaus Anggota Abgeordnetenhaus (House of Common) dipilih untuk masa enam tahun, namun hanya untuk pria yang membayar pajak saja. Sejak tahun 1907 hak memilih tak lagi memerlukan pajak, sehingga lebih bebas. 5. Herrenhaus Herrenhaus merupakan salah satu kamar dalam parlemen Prussia dan di Austria sama dengan Reichsrat. 6. House of Lords House of Lords adalah komponen Parlemen Inggris, yaitu sebuah dewan yang terpilih dari 26 Pendeta Senior dari Gereja Inggris (Lord Spiritual) juga 629 anggota Peerage (Lords Temporal). 7. House of Commons Dalam sistem Bikameral Westminter (Inggris), House of Commons juga dinamai Lower House. Common House memiliki lebih banyak kekuasaan dari lower House yang dipilih (House of Lords). Pemimpin mayoritas House of Common biasanya menjadi Perdana Menteri. Menurut sejarah ‘Common’ merupakan sistem yang membagi pemerintahan diantara kelas-kelas sosial termasuk pendeta, bangsawan, ksatria dan pedagang. House of Commons diciptakan untuk mewakili kepentingan kelas-kelas ini dan sementara kelas elit lain diwakili lewat House of Lords. House of Commons dipilih oleh rakyat, sementara anggota Upper House dipilih karena sejumlah jasa dan prestasi seperti kekayaan, keluarga atau prestise.
Mein Kampf volume I | 131
8. Quadriga Quadriga merupakan lomba kereta yang ditarik oleh kuda dan perlombaannya dilakukan pada Olimpiade kuno. Quadriga menyimbolkan sebuah kemenangan, kehebatan atau kemashyuran. Dalam mitologi Klasik Quadriga merupakan kendaraan dewa yang mengalahkan kegelapan. Patung Quadriga terkenal ada di atas Brandenburger Tor (Gerbang Brandenburg) di Berlin sebagai Quadriga kemenangan yang didisain oleh Johann Gottfried Schadow tahun 1793 sebagai simbol perdamaian. Quadriga ini pernah diambil oleh Napoleon tahun 1806 dan kembali lagi ke Berlin tahun 1814. 9. Hellenik Istilah Hellenik menunjukan perubahan budaya pada zaman Yunani kuno dimana dulunya budaya hanya di dominasi oleh etnik Yunani murni saja. Kini menjadi didominasi oleh siapapun yang bisa berbahasa Yunani. Dalam konteks buku ini, bisa diartikan bahwa keajaiban Hellenik merupakan keajaiban kebudayaan. 10. Pericle Pericle (495 – 429 SM) merupakan pemimpin Yunani yang paling penting selama masa keemasan Athena. Periode tahun 461 – 379 SM kadangkala disebut dengan ‘Masa Pericle’, karena pada masa itu Athena benar-benar maju. Pericle pula yang memulai ide Demokrasi. 11. Pantheon Pantheon adalah satu set dewa-dewa agama atau mitologi tertentu seperti dewadewa Yunani dan Norse. Sejak abad 16 kata ini digunakan untuk mengungkapkan orang-orang yang cerdas. Pantheon bisa juga berarti kuil atau gedung suci bagi dewa. 12. Alldeutschen Bewegung Alldeutschen Bewegung atau dapat diterjemahkan menjadi Pan -Jermanisme, merupakan pergerakan berbasis etnik pada abad 19 bagi rakyat yang berbahasa dan beretnik Jerman di Eropa. Gerakan ini dimulai pada awal tahun 1800 pada masa Revolusi Perancis dimana Bangsa Jerman pada masa itu tercerai berai sehingga beberapa pergerakan ingin ingin menyatukan bangsa etnik Jerman (Volksdeutschen). Pada tahun 1860 negara-negara berbahasa Jerman hanyalah Prussia dan Austria yang keduanya mencoba meluaskan pengaruh dan daerahnya. Namun kekaisaran Austria sering dikritik Jerman karena terdiri dari berbagai macam etnik. Prussia di bawah Otto von Bismarck lalu membawa kembali Nasionalisme untuk mempersatukan Jerman. Namun Austria dan daerah Sudeten dimana banyak etnik Jerman berada tidak dimasukan dalam kekaisaran Jerman ciptaan Bismarck. Daerah inilah yang menjadi kontroversi. Banyak orang Austria etnik Jerman tak suka dengan keberadaan Austria yang multi etnik dan mendukung penyatuan dengan kekaisaran Jerman. Mein Kampf volume I | 132
Sehabis Perang Dunia ke I Jerman hancur. Kekaisaran Jerman Austria runtuh dan menjadi Cekoslowakia, Hungaria dan Romania dimana etnik Slav menjadi penguasa atas etnik Jerman yang tinggal di sana. Setelah Hitler berkuasa maka dia mengeksploitasi Pan Jermanisme. Hitler menggunakan Pan-Jermanisme ini untuk menguasai daerah berbentuk bulan sabit Sudeten (Cekoslowakia) dimana disana terdapat banyak etnik Jerman. Lalu pada tahun 1938 Austria di kuasai Jerman. Di Puncak Perang Dunia ke II Austria, Sudeten, Elsass dan Baltik di bawah kendali Nazi. Nazi dengan seenaknya memindahkan orang Jerman ke daerah yang mereka kuasai. Pan-Jermanisme berakhir seiring dengan Perang Dunia ke II. Nasionalisme dan Pan-Jermanisme lalu menjadi tema yang tabu karena istilah tersebut disalahgunakan oleh Nazi. Namun penyatuan Jerman tahun 1990 membangkitkan kembali masalah ini. Ketakutan penyalahgunaan Pan-Jermanisme dan Nasionalisme tetap ada. Ide inilah yang ditakutkan rakyat Jerman. Saat ini masih ada populasi etnik Jerman di Swiss, Belgia, Perancis, Eropa Timur dan bekas Soviet. Etnik ini seringkali meminta kewarganegaraan Jerman setelah komunis runtuh. Sekarang ide untuk menyatukan Jerman dan Austria hanya akan mengingatkan kembali pada masa Nazi yang pahit, sehingga kemungkinan Pan-Jermanisme untuk bangkit kembali sangatlah tak mungkin. 13. Max dari Meksiko Maximilian I, Kaisar Meksiko (6 Juli 1832–19 Juni 1867) adalah anggota keluarga kerajaan Habsburg. Dengan dukungan kaisar Napoleon III dari Perancis dan sekelompok konservatif Meksiko, Maximillian dijadikan kaisar Meksiko tanggal 10 April 1864. Banyak orang Meksiko dan pemerintah asing tak mengakui pemerintahannya dan Maximillian dieksekusi ketika ditangkap kaum Republikan Meksiko. Kasus Max ini dimasukkan sebagai contoh seorang anggota kerajaan yang dijadikan boneka oleh pihak asing. 14.Sadowa Sadowa adalah desa yang sekarang terletak di Republik Ceko, Timur Bohemia. Tanggal 3 Juli 1866 daerah sekitar Sadowa menjadi tempat pertempuran Königgrätz, sebuah pertempuran terhebat dalam perang Austro-Prussia. Sadowa sendiri kini hanya memiliki 325 penduduk dengan 127 rumah. 15.Königgratz Pertempuran Königgratz atau Pertempuran Sadowa terjadi tanggal 3 Juli 1866 dalam perang Austria-Prussia dimana pertempuran ini begitu menentukan bagi kemenangan Prussia yang gemilang di bawah pimpinan Kepala Staf Helmuth von Moltke. Pertempuran ini disebut-sebut sebagai pengingat betapa hebatnya sejarah Jerman (Prussia) dahulu. 16.Georg von Schonerer Georg von Schonerer (17 July 1842-14 Agustus 1921) merupakan politisi aktif Austria dan menjadi anggora Reichsrat Austria. Bermula dengan ideologi liberal, Mein Kampf volume I | 133
Schönerer menjadi semakin konservatif ketika karirnya menanjak dan berubah menjadi konservatif sayap kanan. Schönerer mengembangkan filsafat yang berisikan Anti-Yahudi, otoriter, Nasionalisme dan Pan Jermanisme adalah konsep yang memikat rakyat jelata sehingga Schönerer menjadi figur politk yang terkenal. Tahun 1879 dia membentuk partai Alldeutschen Bewegung yang menjadi kekuatan politik yang menentukan dalam perpolitikan Austria. Tahun 1888, Schönerer dipenjara sementara karena merusak kantor surat kabar dan menyerang pegawainya yang dimiliki Yahudi. Tindakan ini semakin mempopulerkan Schönerer dan partainya mendapat banyak kursi. Schönerer dipilih menjadi anggota Reichsrat tahun 1897. Schönerer semakin berkuasa tahun 1901 ketika 21 anggota partainya mendapat kursi di parlemen. Namun tahun 1907 partainya runtuh. Hitler memanfaatkan filsafat Schönerer bagi Nazi. Schönerer meninggal di puri Rosenau kota Zwettl, Austria 14 Agustus 1921. Sebagai pengagum Otto von Bismarck, dia dikuburkan di sebelah mausoleum Bismarck di Friedrichsruh, Schleswig-Holstein. 17.Ephialtes Ephialtes adalah anak Eurydemus dari Malis. Dia mengkhianati raja Sparta, Leonidas dalam pertempuran Thermopylae tahun 480 SM karena membantu raja Persia Xerxes I dan memenangkan pertempuran. Istilah Ephialtes digunakan di sini untuk menggambarkan pengkhianatan. 18.Kulturkampf Istilah Kulturkampf (pertarungan budaya) secara umum merujuk pada masa tahun 1871 ketika Kekaisaran Jerman baru terwujud dan kanselir Otto von Bismarck mencoba mengurangi pengaruh Katolik di Jerman namun dapat pula digunakan pada konflik budaya yang hampir sama pada masa dan tempat lain. Latar belakang sejarahnya dapat dilihat sebagai berikut ; Kekaisaran Jerman didominasi oleh kerajaan Prussia, yang merupakan negara Protestan seperti sebagian besar kerjaan di utara Jerman. Karena kekaisaran Jerman merupakan evolusi dari konfederasi Jerman Utara tahun 1866, Bismarck menganggap penyatuan negara bagian di Jerman selatan, khususnya Bayern yang Katolik sebagai ancaman. Maka Bismarck secara sengaja membentuk kekaisaran Jerman yang anti pengaruh Austria, negara Katolik yang berpengaruh. Bismarck menggunakan berbagai macam perangkat hukum untuk mencegah pengaruh Katolik di masyarakat serta perkembangan politik dari gereja Katolik. Salah satu hasil dari Kulturkampf adalah pengasingan Katolik di provinsi Jerman bagian timur (Ost-Preussen, Posen dan Schlesien) dari negara dimana provinsiprovinsi tersebut berpaling pada akar Slavik sehingga kebangkitan Nasional Polandia muncul. Usaha Bismarck untuk membatasi kekuasaan gereja Katolik yang diwakili oleh Partai Tengah (Zentrums Partei) ternyata gagal dan setelah tahun 1878 Bismarck bergabung dengan Katolik untuk menentang Sosialisme.
Mein Kampf volume I | 134
BAB IV MÜNCHEN
Di musim semi tahun 1912 aku tiba di München. Kota ini sebenarnya sudah sangat kukenal dengan baik, dan seolah-olah aku hidup kembali dibalik tembok-tembok kota tersebut untuk bertahun-tahun lamanya. Hal itu menjadi dasar pencermatanku, dimana setiap langkah menggiringku pada ibukota kebudayaan Jerman ini. Seseorang belum bisa dikatakan telah mengenal kesenian Jerman, jika dia belum mengenal kota München. Bagaimanapun juga pada masa sebelum perang ini adalah merupakan masa yang sangat menyenangkan dan membahagiakan dalam seumur hidupku. Jika aku belum mempunyai penghasilan maka aku tidak akan hidup hanya untuk dapat melukis, melainkan melalui lukisan itulah aku hanya ingin memastikan kesempatan yang lebih baik lagi dalam hidupku untuk dapat melanjutkan kuliah. Aku yakin tujuan yang telah kutetapkan ini kelak akan tercapai. Dan hal ini membuatku mampu menahan semua gempuran kesusahan dalam hidup. Maka tumbuhlah cinta dalam hatiku pada kota ini. Yang membuatku lebih mencintai kota ini dibandingkan dengan tempat terkenal lainnya adalah pada saat pertama kalinya aku menginjakkan kaki di kota ini. Kota ini benar-benar Jerman banget dan sungguh berbeda dibandingkan dengan kota Wina! Namun ketika aku teringat kembali akan kota Babilonia yang besar itu aku menjadi merasa begitu muak. Aku pun masih dapat mengingat logat bahasa mereka khususnya pada saat dimasa mudaku dulu, dimana aku pernah berteman dengan orang-orang yang berlogat Niederbayern. Banyak sekali hal yang menyenangkan dan sangat berharga telah kualami. {Ikatan politik Jerman yang salah} Namun diantara semua itu, apa yang membuatku begitu tertarik adalah dengan adanya percampuran yang luar biasa antara kekuatan alam dengan suasana yang indah dari Hofbrauhaus1 hingga ke Odeon2, dari Oktoberfest3 hingga ke Pinakothek4 dan seterusnya. Dan aku sekarang lebih menyukai kota ini lagi dibandingkan dengan tempat manapun yang ada di dunia. Hal ini merupakan bagian dari sebuah kenyataan bahwa kota tersebut telah terikat secara emosional dengan perkembangan hidupku, yaitu dimana dulu aku telah mendapatkan kebahagiaan dari kepuasan sejati yang ada di dalam hatiku. Untuk bisa membuatku terpesona, diriku yang sedang dipenuhi rasa cinta dan kekaguman ini tidak hanya dengan menggunakan perhitungan nalar semata, melainkan juga dengan perasaan halus manusia di kediaman Wittelsbacher5 ini. Hal yang aku sukai diluar pekerjaanku adalah mengikuti pelajaran mengenai kejadian politik sehari-hari, khususnya kejadian politik luar negeri. Di tengah-tengah perjalanan hidupku, aku terperangkap pada perjalanan politik Jerman dimana sebelumnya hal itu tidak pernah terbayangkan sebelumnya sejak jaman Austria. Mein Kampf volume I | 135
Paling tidak, bagiku di kota Wina ini penipuan terhadap diri sendiri dari Reich yang besar ini masih belum jelas. Dahulu aku cenderung untuk selalu menduga-duga atau berusaha meyakinkan diri secara terbuka sebagai sebuah permintaan maafbahwa mungkin orang-orang di Berlin sudah mengetahui betapa lemah dan sedikitnya sekutu Jerman dalam kenyataannya yang tak dapat di percaya. Untuk menopang suatu kekuatan politik negara sekutu dengan alasan yang kurang lebih misterius. Sebenarnya dahulu telah di mulai oleh Otto von Bismarck namun tiba-tiba terjadi suatu peristiwa pembongkaran yang tidak diinginkan untuk mengejutkan pihak luar negeri atau memenangkan orang-orang yang licik. Sudah barang tentu hubunganku dengan Volk sekitar telah membuatku mengerti betapa takutnya aku, terutama disaat keyakinan itu salah. Aku begitu kagum, bahwa ternyata watak kerajaan Habsburg sendiri yang pernah mendapatkan pelajaran yang benar tetapi juga tidak mengerti apa-apa. {Ikatan politik Jerman yang salah} Di dalam Volk, orang bisa terperangkap dalam sebuah perumpamaan dimana sekutu dapat dijadikan sebagai suatu kekuatan serius yang segera akan muncul pada suatu situasi tertentu. Mereka akan selalu mempertahankan kerajaan bagi negara ‘Jerman’ dan mengira dapat membangunnya kembali. Orang mengira bahwa kekuatan ini hanya dapat diukur dengan pasukan sebanyak jutaan orang, begitu juga di Jerman sendiri. Namun orang-orang sudah benar-benar melupakan bahwa pertama, kejayaan negara Austria sudah sejak lama telah berakhir untuk kemudian menjadi sebuah negara Jerman. Kedua, dari waktu ke waktu hubungan yang erat dari negara ini lebih condong kepada suatu upaya peleburan AustriaJerman untuk menjadi satu negara kesatuan. Dahulu aku sangat mengenal gambaran kota ini sebagai suatu kota yang disebut kota ‘diplomasi resmi’ yang menutup mata dan tidak bisa menghadapi malapetaka. Suasana hati Volk selalu dijejalkan dengan pemahaman-pemahaman dari apa yang telah orang berikan dalam suatu rapat terbuka. Tetapi golongan kelas atas, orangorang senang menjalankan suatu upacara bersama sekutu seperti kaum Musa yang bid’ah menari-nari mengitari sapi emas. Mereka benar-benar berharap melalui kebaikan dan ketulusan hati ini untuk memperbaiki apa yang kurang. Untuk itu orang selalu menggunakan perkataan yang halus untuk menilai dan memulai sesuatu. Ketika di Wina aku sangat marah ketika mengamati perbedaan antara pembicaraan para negarawan dan isi media cetak penduduk Wina dari waktu ke waktu. Tetapi tentu saja kota Wina masih tampak seperti sebuah kota Jerman. Betapa berbedanya hal itu jika anda meninggalkan Wina atau Jerman-Austria dan pergi ke propinsi Slavik dari Reich itu! Orang hanya membutuhkan koran Praha ditangannya untuk mengetahui bagaimanakah penilaian dari permainan saling menipu ketiga negara tersebut. Hal itu bagi ‘karya bermutu para negarawan’ tidak lagi dijadikan sebagai suatu ejekan yang serius. Orang melakukannya berada dalam kerukunan yang dalam ketika kedua kaisar satu sama lain melakukan ciuman mesra persahabatan di dahi mereka. Bahkan mereka tidak menyembunyikan sama sekali bahwa ikatan persahabatan ini pada suatu hari nanti akan berakhir, dimana orang-orang akan mencoba untuk membuktikan kesalahan dari Nibelungen6 yang ideal ini dalam kenyataan praktis. Mein Kampf volume I | 136
Bagaimana jika orang-orang dalam beberapa tahun kemudian menjadi marah, ketika mereka tahu bahwa dimana ikatan-ikatan itu seharusnya dapat bertahan, namun ternyata Italia melepaskan diri dari tiga bagian negara tersebut dan meninggalkan dua rekan lainnya? Ya, akhirnya kemudian mereka menjadi musuh! Dimana orangorang yang pada umumnya dulu berani mengambil resiko dalam hitungan satu menit untuk mempercayai kemungkinan dari suatu keajaiban, yaitu sebuah keajaiban dimana Italia dengan Austria akan sama-sama berperang, bisa menjadi tidak masuk akal bila dilihat dari hubungan yang diplomatis ini. Tentu saja Austria sendiri juga tidak jauh berbeda. Austria sebagai negara penganut ide-ide sekutu ini adalah Habsburg dan Jerman. Habsburg kehilangan perhitungan dan paksaan, Jerman dari kepercayaan yang bagus dan kebodohan politik. Dari kepercayaan-kepercayaan yang baik melalui tiga negara sekutu7 ini, mereka mempertunjukkan pelayanan yang hebat dari kerajaan Jerman yaitu menolong untuk memperkuat dan mengamankannya. Namun dari kebodohan politik itu, karena dari dua hal pertama tidak menyebutkan kejadian melainkan sebaliknya. Melalui hal itu pula ia turut dibantu untuk mengikat kerajaan ini menjadi sebuah bingkai negara tanpa harus terelakkan lagi untuk mendorong mereka berdua terjerembab kedalam jurang. Diatas segalanya, mereka sendiri dengan gambaran dari sekutu ini akan jatuh pada suatu Entdeutschung. Bagi persekutuan dengan Reich ini, Habsburg berpikir bahwa mereka dapat selamat ketika melawan campur tangan siapapun. Dari sisi ini yang sayangnya merupakan sebuah kasus, mereka dapat dengan mudah dan aman membawa politik internal mereka dan secara perlahan menghancurkan kerajaan Jerman. Tidak hanya dalam sudut pandang ‘objektivitas’ kami yang terkenal dan mereka tidak perlu takut atas campur tangan atas pemerintahan Reich ini, namun dengan menunjuk pada sekutu ini mereka juga dapat memenangkan suarasuara yang sangat memalukan bagi Austria-Jerman yang mungkin muncul disebagian negara Jerman dan kemudian melawan pemerintahan Slavik atas karakter yang memalukan dan keterlaluan ini. Apa yang harus dilakukan Jerman di Austria jika kerajaan Jerman atas Reich ini menyatakan pengakuan dan kepercayaannya pada pemerintahan Habsburg? Apakah harus menawarkan diri untuk menjadi pengkhianat bangsa di dalam masyarakat Jerman secara terbuka? Apakah Jerman sejak seabad lalu telah melakukan pengorbanan yang luar biasa bagi kebangsaannya? Namun nilai apa yang dimiliki persekutuan ini jika kerajaan Jerman harus dimusnahkan oleh kerajaan Habsburg? Bukankah nilai dari ketiga sekutu ini tergantung pada pemeliharaan supremasi Jerman di Austria? Atau mereka benar-benar sudah mengira untuk dapat hidup dengan kerajaan Habsburg-Slavik dalam sebuah persekutuan? Sikap dari diplomasi Jerman yang terbuka begitu juga dengan pendapatnya secara keseluruhan terhadap masalah internal Austria benar-benar suatu kebodohan dan bahkan gila! Mereka senantiasa menaruh harapan pada persekutuan ini, dan memusatkan semua pikiran untuk masa depan keamanan Volk sejumlah 70 juta orang dan melihat apakah satu-satunya dasar bagi aliansi ini dari tahun ke tahun telah direncanakan dan tanpa ampun telah menghancurkan negara sekutu. Suatu hari akan tiba dimana hanya akan tersisa suatu ‘perjanjian’ dengan diplomat Wina. Namun pertolongan pada kerajaan sekutu dapat saja hilang.
Mein Kampf volume I | 137
Sejak awal bagi Italia hal ini telah menjadi masalah. Jika saja orang-orang di Jerman mau mempelajari dengan lebih teliti akan sejarah ini dan berpaling pada psikologi Volk, maka mereka tidak akan pernah menduga bahwa Quirinal8 dan Wiener Hofburg pernah berdiri bersama-sama di barisan perang paling depan. Negara Italialah yang lebih dahulu berubahnya menjadi gunung berapi yang siap meletus. Dibandingkan dengan sebuah pemerintahan yang sanggup mengirim Italia untuk berada di suatu kejadian di lapangan perang bagi negara Habsburg yang sikap fanatiknya sangat di benci selain sebagai musuh. Di Wina lebih dari sekali aku melihat luapan-luapan dari nafsu penghinaan dan kebencian yang tak mendasar telah di muntahkan oleh Italia kepada negara Austria. Dosa-dosa Habsburg ketika melawan kemerdekaan dan kebebasan Italia selama bertahun-tahun sangat sulit untuk dilupakan orang. Walaupun keinginan itu ada pada setiap orang, namun keinginan tersebut sebenarnya hampir tidak ada baik bagi rakyatnya sendiri maupun bagi pemerintahan Italia. Ada dua kemungkinan bagi Italia untuk berhubungan dengan Austria, yaitu menjadi sekutu atau lawan perang. Dengan memilih pilihan pertama Italia mampu untuk mempersiapkannya dan menyiapkan pula kedamaian bagi pilihan kedua. Sejak hubungan Austria dengan Rusia semakin mendekati pada pecahnya peperangan, kebijakan sekutu Jerman pun sama tidak masuk akalnya, bahkan dapat saling membahayakan. Hal ini merupakan suatu kasus yang klasik, dimana Jerman memperlihatkan ketidaklurusan setiap garis besar dan benar secara pikiran. Mengapa kemudian mereka memutuskan untuk menjadi sekutu? Tentu saja untuk dapat menjaga masa depan Reich menjadi lebih baik lagi daripada mengurangi sumber tenaganya sendiri dan melakukannya dengan posisi yang tepat. Dan tentu saja masa depan Reich ini tidak berbeda, melainkan pertanyaan tentang kemungkinan pemeliharaan bagi eksistensi Volk Jerman. Karenanya pertanyaan itu hanya dapat di formulasikan sebagai berikut: bagaimana seharusnya bentuk kehidupan bangsa Jerman di masa depan yang sesungguhnya dan bagaimana perkembangan ini kemudian dapat menjamin kepentingan dan landasan serta tuntutan keamanan dalam rangka hubungan masyarakat Eropa pada umumnya? Dengan pemikiran yang jelas akan anggapan-anggapan untuk kegiatan politik luar negeri, politik Jerman tidak terelakan lagi untuk menuntun pada keyakinan bahwa Jerman memiliki peningkatan populasi setiap tahunnya hampir mencapai 900.000 jiwa. {Empat Jalan Politik Jerman} Kesulitan pangan para prajurit meningkat dari tahun ke tahunnya dan akhirnya harus terhenti karena suatu bencana. Jika tidak segera berusaha untuk menemukan cara mengakhiri bencana kelaparan dan kesengsaraan ini, ada empat cara untuk menghadapi perkembangan masa depan Volk yang mengerikan ini. Pertama, contoh berikut dari Perancis yang dapat mengatasi jumlah peningkatan angka kelahiran adalah dengan cara mengurangi kepadatan penduduk. Pada saatnya alam sendirilah yang akan menghadapi segala kesengsaraan besar, yaitu iklim yang buruk dan hasil bumi yang jelek juga membatasi penambahan penduduk dari negara atau ras tertentu. Hal ini pastinya akan dilakukan dengan metode yang sangat kejam. Metode tersebut tidak hanya akan menghalangi kekuatan perbuatan belaka tetapi Mein Kampf volume I | 138
akan mengawetkan penciptaan langkah-langkah tersebut dengan memperlihatkannya kepada pemeriksaan dan kekurangan yang menyulitkan. Bahwa mereka yang tidak memiliki kekuatan dan kesehatan akan dipaksa untuk kembali masuk kedalam rahim seorang ibu yang tidak dikenal untuk selamanya! Tetapi dengan mencoba segala hal untuk bisa bertahan dari segala kesusahan atas eksistensi adalah sebuah batu ujian yang beribu kali lipat kerasnya dengan baik beradaptasi pada hasil perbuatan atau sanggup untuk memulai semua pilihanpilihan mendasar lagi sejak awal. Jadi dengan cara kerjanya yang dinilai kejam secara perseorangan akan segera memanggilnya kembali setelah ia menunjukkan ketidak seimbangan pada badai kehidupan. Ia akan menjaga ras dan jenisnya dengan sangat ketat dan jeli bahkan mengangkatnya pada suatu level yang lebih tinggi lagi. Tetapi dalam waktu yang bersamaan akan terjadi pengurangan jumlah kekuatan individu. Hal itu berbeda jika seseorang telah menyiapkan dirinya bermaksud untuk membatasi angka kelahirannya. Manusia bukanlah sebuah patung yang terbuat dari pahatan kayu, melainkan adalah seorang ‘manusia’ maka dia sangat mengerti akan hal itu dibandingkan dengan seorang ratu kebijaksanaan yang kejam. Dia tidak hanya membatasi hal pelestarian manusia namun juga melahirkan manusia. Hal ini menurutnya selalu diperhatikan bukan pada ras, dimana hal ini sangat manusiawi dan sangat dibenarkan dibandingkan dengan perhatian pada bukan ras. Sayangnya, bagaimanapun juga akibat ini telah sangat terbalik. Sementara alam membuat kebebasan bagi sebuah proses kelahiran yang belum pernah menaklukkan suatu cobaan yang sulit dan memilih suatu mayoritas individu terbaik dari kehidupan yang bernilai, maka alam sendirilah yang akan memeliharanya dan juga merawat jenis itu sendiri. Seseorang akan membatasi keturunannya dengan berusaha sekuat tenaga, bahwa seseorang yang dilahirkan seharusnya dipelihara dengan tak terbatas. Koreksi atas keinginan Tuhan ini baginya sama bijaksananya seperti manusia dan dia sangat senang, dimana sekali lagi dapat mengalahkan yang terbaik dari alam dan bahkan membuktikan kekurangannya. Jumlah ini pastinya telah benar-benar dibatasi namun pada saat yang sama ‘nilai’ kualitas seseorang telah berkurang. Hal ini bagaimanapun juga adalah sesuatu yang tidak ingin didengar sebagai ungkapan cinta monyet dari Yang Maha Kuasa. Segera setelah kelahiran dan jumlah kelahiran dibatasi, maka alam memilih bagi keberadaannya dan membiarkan hanya yang terkuat dan tersehat yang akan tersisa. Yang mampu hidup tampaknya telah digantikan dengan keinginan nyata untuk ‘menyelamatkan’ yang terlemah dan tersakit dengan cara apapun, yang mana benih generasi masa depan ini harus tumbuh terus menerus tanpa terelakkan lagi dan berhenti untuk mengolok-olok alam akan keinginannya. Pada akhirnya hak orang-orang suatu saat akan dirampas dari muka bumi ini oleh karena manusia bisa menentang hukum yang abadi dan keinginan untuk melestarikannya sampai suatu saat nanti. Namun cepat atau lambat hari pembalasan itu akan datang. Ras terhebat akan menghalau ras yang lemah, dimana tekanan hidup dengan bentuk ragam terbarunya akan selalu mematahkan segala bentuk ikatan yang tidak masuk akal dari apa yang disebut sebagai keberadaan manusia. Dalam hal untuk menggantikannya secara perikemanusiaan dari alam dengan menghancurkan yang lemah dan memberikan tempat pada yang terkuat. Mein Kampf volume I | 139
Oleh karena itu semua orang yang ingin menjamin keberadaan rakyat Jerman ialah dengan cara membatasi diri untuk melakukan ‘perkembangbiakkan’. Kedua, apa yang selalu kita dengar untuk diusulkan dan direkomendasikan yaitu penjajahan dalam negeri sendiri. Hal ini merupakan suatu usulan yang kebanyakan orang menganggapnya bagus. Namun kebanyakan orang telah salah mengerti akan hal itu, karena hanya mampu ditonjolkan oleh seseorang yang hanya untuk menimbulkan suatu kerugian besar yang mungkin dapat dipikirkan olehnya. Tanpa ragu-ragu produktifitas dari tanah ini akan lebih ditingkatkan sampai batas tertentu. Namun hanya sampai ke suatu titik tertentu saja dan tidak selalu harus tanpa akhir. Untuk waktu tertentu, hal tersebut mungkin saja dapat dibenarkan bagi peningkatan kualitas Volk Jerman tanpa harus memikirkan bahaya kelaparan dengan menigkatkan produktifitas tanah pertanian. Disamping itu, kita juga harus menghadapi fakta bahwa tuntutan hidup yang begitu tinggi, yaitu tuntutan kebutuhan manusia akan makanan dan pakaian yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sekarang contohnya, hubungan pada kebutuhan itu telah berbeda dari kebutuhun nenek moyang kita terdahulu. Hal itu tentu saja tidak masuk akal untuk mudah dipercayai, dimana setiap kenaikan tingkat produksi menjadi dasar bagi peningkatan populasi. Tidak, hal tersebut adalah benar hanya sampai batas tertentu, setidaknya sejak pertambahan produksi atas tanah dihabiskan bagi kepuasan kebutuhan manusia. Tetapi meski dengan pembatasan yang luar biasa di satu sisi, akan menghasilkan industri yang terhebat di sisi lainnya. Suatu hari pembatasan ini akan mencapai dengan apa yang diciptakan oleh tanah itu sendiri. Dengan tanah yang subur, hal itu mungkin bisa untuk memperoleh apapun, walau kemudian hal tersebut bisa dipertahankan untuk beberapa saat saja dan bencana akan nampak. Akan ada bahaya kelaparan dari waktu ke waktu, jika disana terjadi kegagalan panen dan seterusnya adalah bencana. Saat populasi meningkat, bencanabencana tersebut akan lebih sering terjadi dan akhirnya untuk waktu yang panjang setelah mengalami kekurangan, dan persediaan lumbung padi akan semakin meningkat. Namun saatnya akan tiba dimana datang sebuah kemalangan dan kelaparan yang menimpa Volk untuk selamanya. Sekarang alam harus kembali menolong untuk menentukan pilihannya dan diantara mereka yang terpilih hanya dapat bertahan hidup. Namun lagi-lagi orang itu hanya menolong dirinya sendiri, dan akhirnya ia mendapatkan suatu rintangan dari populasi manusia sebagai akibat yang sulit untuk dilukiskan bagi ras dan jenisnya. Orang akan mengajukan banyak keberatan, dimana masa depan kemanusiaan mau tidak mau sudah mendekati ajal, karenanya Volk sendiri tidak akan bisa menghindari takdir ini. Pandangan ini tampaknya sangat benar. Oleh karena itu hal berikut harus diterapkan hanya dalam pikiran: tentu saja pada saat tertentu segala hak kemanusiaan akan dipaksakan dan akibatnya suatu kemustahilan yang membuat tanah menjadi subur dan tetap melangkah pada peningkatan populasi akan berhenti pada peningkatan ras manusia. Manusia akan kembali membiarkan alam untuk memutuskan atau menolong dirinya sendiri jika bisa menciptakan keseimbangan walaupun pastinya hal ini ada pada jalannya yang sudah dibenarkan. Namun hal ini akan mencangkup semua orang, karena saat ini hanya ras yang tidak memiliki kekuatan dan tenaga untuk melindungi Mein Kampf volume I | 140
dirinya dari suatu daerah di dunia ini akan menderita. Intinya adalah, diatas dunia ini masih ada suatu bidang tanah yang belum tergarap dengan baik dan menanti untuk diolah. Tetapi hal tersebut akan sama benarnya bahwa alam tidak memiliki cadangan masa depan untuk bangsa atau ras tertentu. Dilain hal, tanah yang telah disediakan oleh alam kepada orang-orang yang memiliki kekuatan dan mampu untuk menangani dan mengolahnya. Alam tidak pernah mengenal batas. Ia menempatkan mahluk hidup diatas dunia ini dan senantiasa mengawasi segala permainan mereka. Mereka yang terkuat dan paling rajin akan menjadi anak kesayangan alam dan akan dianugerahi hak kemanusiaan atas keberadaannya. Jika masyarakat membatasi dirinya pada perluasan tanah jajahan dalam negeri karena ras yang lain sangat hebat dan kuat di atas dunia ini maka hal itu akan membuatnya lebih membatasi diri dimana populasi ras yang lainnya semakin meningkat. Suatu hari hal ini akan terjadi dimana pelenyapan manusia karena populasinya yang selalu meningkat di dunia ini. Sayangnya, bangsa yang terhebat atau yang lebih mulia ras kebudayaannya meningkat pula sebagai standar bangsa pembawa kemajuan manusia. Bangsa ini memutuskan dengan cara menutup mata untuk menolak perang dan akan menghasilkan penerimaan tanah baru dengan penjajahan dalam negeri dimana ras terendah akan tahu bagaimana melindungi kehidupan di dunia ini dan menghantarkan pada hasil akhir sebagai budaya manusia superior dan kejam akan mempengaruhi tanah mereka yang tak terbatas. Manusia superior harus segera membatasi perkembangan mereka jika ras terendah dan brutal memiliki bidang hidup yang luas tetap berada pada tempat mereka untuk dapat terus berkembang biak dengan tanpa batas. Dengan kata lain, suatu saat dunia ini akan menjadi milik manusia-manusia dengan ras budaya terendah. Kemudian walaupun dengan masa depan yang sangat jauh untuk dicapai ada terdapat dua kemungkinan, yaitu dunia akan dikuasai sesuai dengan ide demokrasi modern dan kemudian tekanan atas setiap keputusan akan berakhir bagi ras yang terkuat menurut jumlahnya atau dunia akan di dominasi dalam kesepakatan dalam hukum dan kekuatan alam. Kemudian masyarakat dengan keinginannya yang gigih akan menang, dan akibatnya sekali lagi bukanlah Volk yang membatasi diri. Kelak tanpa diragukan lagi dunia ini suatu saat akan mempertunjukkan suatu perjuangan yang keras untuk terus berjuang bagi keberadaan manusia. Akhirnya hanya desakan untuk bisa menyelamatkan diri saja yang dapat menang. Dibawah nilai dari yang dinamakan perikemanusiaan sebagai kombinasi dari kebodohan, penakut dan orang yang sok tahu akan meleleh seperti salju pada saat muncul matahari dibulan Maret. Manusia yang berjuang hebat dalam peperangan berkepanjangan akan mati membusuk dalam kedamaiannya yang abadi. Bagi kita rakyat Jerman dengan slogan ‘penjajahan dalam negeri’ merupakan sebuah bencana jika bukan karena alasan apapun. Namun hal itu otomatis akan memperkuat opini kita bahwa kita telah menemukan makna dimana hubungan dengan kecenderungan untuk mengusahakan perdamaian telah memungkinkan kita ‘mendapatkan’ hak untuk hidup dengan bekerja di kehidupan yang muram ini. Suatu kali doktrin ini telah dilaksanakan dengan serius pada negara kami. Hal itu berarti akhir dari setiap usaha yang sungguh-sungguh untuk memelihara diri sendiri dan tempat yang telah menjadi kewajiban kami. Suatu kali hampir semua rakyat Jerman mempercayai bahwa Mein Kampf volume I | 141
mereka dapat melindungi hidup dan masa depan mereka sendiri dengan jalan ini. Semua orang akan berusaha aktif dan sekarang mereka berusaha sendiri untuk memenuhi keperluan hidup rakyat Jerman sehari-hari. Setiap kenyataan politik luar negeri yang berguna dapat menjadi bangsa penerima, dan dengan itu menghormati masa depan dari seluruh rakyat Jerman. Dengan digunakannya langkah ini akibat merupakan sebuah kebetulan dimana Yahudi-lah yang pertama-tama selalu mencoba dan berhasil dalam menanamkan mode yang sangat berbahaya yang dapat mematahkan pemikiran rakyat kami. Mereka mengenal dengan baik para pelanggan setianya dan tidak menyadari bahwa mereka harus bersyukur dan membiarkan dirinya ditipu oleh seorang salesman emas batubara dan akan membuatnya berpikir bahwa mereka telah menemukan jalan untuk memainkan sedikit peranan pada alam dan membuatnya susah berjuang keras bagi keberadaan mereka yang sia-sia. Sebagai penggantinya kadang-kadang mereka bekerja atau kadang-kadang tidak, tergantung pada hal siapa yang akan keluar menjadi penguasa dunia. Hal tersebut tidak dapat dipaksakan dengan cukup tepat dimana setiap penjajahan dalam negeri di Jerman harus membantu untuk menyingkirkan keadaan sosial yang buruk, khususnya untuk merebut tanah dari segala spekulasinya dan tidak ada satupun yang dapat melindungi masa depan bangsa tanpa menerima alasan dan lahan baru. Jika kita tidak melakukan hal ini dalam waktu yang singkat, maka kita akan segera tiba pada suatu hal yaitu dimana lahan kita akan hilang juga kekuatan kita. Akhirnya hal yang berikut ini harus diberitahukan bahwa pembatasan area tanah yang kecil melekat pada kolonisasi internal seperti efek dari perolehan final dari pembatasan penciptaan, akan menuntun kita pada situasi politik militeristik yang tidak menguntungkan dari negara yang bersangkutan. Di suatu daerah yang luas dimana Volk tinggal, merupakan suatu faktor penting bagi penentuan keamanan luarnya. Dengan besarnya jumlah ruang yang tersedia bagi Volk akan semakin besar juga perlindungan dari alam. Karena setiap keputusan dari pemerintahan militer selalu bisa diambil dengan cara yang efektif bahkan cepat dan mudah untuk melawan Volk yang hidup susah pada suatu bidang tanah. Namun sebaliknya mereka dapat dengan leluasa melawan hukum wilayah suatu negara yang luas ini. Di suatu wilayah negara yang luas tersebut akan ada perlindungan untuk melawan sebuah serangan yang membabi buta, walaupun kesuksesannya akan dicapai dengan perjuangan keras dan karenanya resiko dari suatu serangan akan terlihat sangat hebat asalkan alasannya dapat diterima. Mulai sekarang negara yang besar akan menawarkan dengan mudah suatu pemeliharaan kebebasan dan kemerdekaan pada Volk. Sementara sebaliknya, Volk akan menganggap remeh suatu promosi panggilan positif bagi pendudukan. Nyatanya ada kemungkinan untuk menciptakan suatu keseimbangan antara jumlah rakyat dan ketersediaan lahan telah ditolak oleh apa yang disebut dengan lingkaran nasional Reich. Alasan dari pernyataan ini adalah untuk memastikan perbedaan yang telah disebutkan diatas yaitu orang bertahan pada garis pertama suatu pembatasan kelahiran untuk keluar dari perasaan moral, pasti mereka yang dengan marah akan menolak diadakannya penjajahan dalam negeri karena didalamnya mereka telah mengendus suatu penyerangan melawan pemilik tanah, dan itu merupakan awal dari segala peperangan yang pada umumnya akan merampas Mein Kampf volume I | 142
semua barang-barang milik pribadi. Dengan bentuk yang telah dianjurkan oleh cara penyembuhan diatas, mereka akhirnya dapat menerima dengan baik asumsi ini. Pada umumnya pembelaan terhadap populasi ini sangat tidak bagus dan tanpa arti langsung mengenai ke pokok persoalannya. Ketiga, masyarakat dapat memperoleh tanah baru dan membiarkannya sia-sia setiap tahunnya. Maka negara juga mendapat alasannya yang lain dari suatu pembuktian diri. Dan keempat, Menghasilkan segala kebutuhan orang asing melalui industri dan perdagangan untuk dapat membayar biaya hidup. Dengan kata lain, politik wilayah atau kolonialisme dan politik komersial. Keempat arah politik yang berbeda tersebut dapat dipegang dan diuji, direkomendasikan dan diberantas, lalu akhirnya jalan tersebut dapat diterima. Cara yang paling sehat dari kesemuanya pastinya telah menjadi hal yang paling pokok. Perolehan tanah dengan alasan bagi pemukiman untuk para penduduk yang sangat banyak menjadi prioritas yang sangat utama. Khususnya jika kita tidak melihat kebelakang melainkan melihat jauh kedepan. Satu hal yaitu adanya kemungkinan dari penerimaan kaum petani yang sehat sebagai pondasi dari seluruh bangsa dan tidak seorangpun yang cukup menghargainya. Saat ini banyak orang yang menderita karena akibat dari hubungan yang tidak sehat diantara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Keberadaan petani dari kelas rendah dan menengah cukup kuat pada saat itu dan telah menjadi sebuah pertahanan yang hebat untuk melawan penyakit sosial seperti yang sedang kita hadapi saat ini. Tetapi ini satu-satunya jalan yang memungkinkan bagi suatu bangsa yang akan menghasilkan bahan makanan sehari-hari dalam suatu perputaran ekonomi. {Penerimaan tanah baru} Industri dan perdagangan telah mengembalikan posisi mereka sebagai petani dan posisi yang tidak sehat sebelumnya dan memasukkannya kedalam suatu kerangka kebutuhan dan keseimbangan ekonomi bangsa pada umumnya. Keduanya tidak lagi menjadi dasar persediaan pangan nasional, melainkan pada akhirnya tidak lain hanya menjadi suatu alat. Disamping itu sejak mereka memiliki tugas untuk menyeimbangkan antara satu-satunya produksi dan kebutuhan untuk semua daerah, mereka membuat lagi sebuah mata pencaharian baru bagi Volk. Sedikit banyak mereka akan bebas dari campur tangan negara asing dan juga turut membantu bagi kebebasan negara dan mengumumkan kemandirian bangsa, khususnya pada saatsaat yang sulit. Tentu saja politik teritorial semacam ini tidak bisa diterapkan di Kamerun, melainkan hanya khusus di Eropa. Oleh karena itu kita harus bersikap tenang dan tidak dalam keadaan emosional dalam menempatkan sudut pandang yang mungkin merupakan kehendak dari langit untuk memberikan Volk lima puluh kali lebih banyak daratan dan tanah di dunia ini dari yang lainnya. Dalam hal ini kita seharusnya tidak boleh mengubah batasan hak seseorang melalui pembatasan politik. Jika di dunia ini benar-benar ada tempat untuk hidup di dalamnya, biarlah kita mendapatkan tanah yang kita butuhkan bagi kehidupan kita. Tentu saja, mereka tidak akan dengan sukarela melakukannya. Namun kemudian hukum pertahanan diri sendiri berubah menjadi akibat-akibat dan apa yang ditolak dari metode yang bagus ini akan menerima sebuah pukulan.
Mein Kampf volume I | 143
Nenek moyang kita dulu pernah membuat keputusan untuk menolak peperangan tidak seperti sekarang, dimana kita seharusnya memiliki sepertiga dari wilayah yang kita punyai sekarang namun dalam hal ini rakyat Jerman tidak perlu khawatir pada keadaan di Eropa saat ini. Tidak, tentu saja itu merupakan ketentuan alamiah untuk berjuang bagi keberadaan kita dan berhasil bekat kedua Ostmark Reich ini. Mulai saat ini kekuatan dalam diri muncul dari negara kita yang hebat dan wilayah negara yang memungkinkan kita untuk tetap berdiri hingga hari ini. Dan untuk alasan yang lain hal tersebut merupakan suatu jalan keluar secara benar. Saat ini banyak negara Eropa seperti piramid yang berdiri diatas kepala mereka. {Pencarian tanah baru} Wilayah Eropa bukan main kecilnya dibandingkan bila dengan kekuatan koloni, perdagangan luar negeri dan seterusnya. Kita bisa mengatakan ujung Eropa akan menjadi basis di seluruh dunia yang berbeda dengan Amerika Serikat yang memiliki basis di benuanya sendiri dan menyentuh seluruh dunia hanya dengan ujungnya saja. Dari sini muncul kekuatan yang luar biasa dari dalam negara ini dan yang terlemah adalah kekuatan koloni Eropa. Inggris juga tidak pernah menunjukan bukti, dimana kita dengan sangat mudah melupakan imperium Inggris semacam dunia Anglo-Saxon. Posisi Inggris, jika bukan karena ikatan bahasa dan budayanya dengan Amerika Serikat, dapat dibandingkan sejajar dengan negara lain di Eropa. Oleh karena itu satu-satunya kemungkinan bagi Jerman untuk melaksanakan politik teritorialnya yang sehat hanya bisa dimulai disuatu tempat baru di Eropa. Kolonikoloni ini tidak dapat melayani tujuan ini selamanya, jika mereka tidak cocok untuk pembukaan daerah baru dalam jumlah yang besar dengan negara-negara Eropa. Tetapi pada abad ke-19 ini daerah koloni ini tidak lagi bisa dihadapi dengan jalan damai. Akibatnya, politik kolonial yang demikian itu hanya dapat diselesaikan dengan suatu tujuan yaitu melalui perang yang sangat berat. Bagaimanapun, perang dapat dilanjutkan lagi untuk suatu tujuan yang lebih baik bukan untuk wilayah di luar Eropa melainkan sedikit banyak bagi wilayah untuk rumah benua itu sendiri. Keputusan semacam itulah yang akan memerlukan suatu pengabdian yang utuh. Tidak diijinkan untuk mendekati dengan setengahsetengah untuk tindakan ataupun dengan hati yang penuh keragu-raguan. Tugas yang pelaksanaannya hanya dimungkinkan dengan penyelarasan dari tenaga-tenaga terakhir. Hal ini dimaksudkan bahwa seluruh kepemimpinan politik dari Reich harus menghormati tujuan yang eksklusif ini. Setiap langkah seharusnya tidak diambil yang dituntun dari suatu pemikiran lain dan suatu penghargaan dari tugas ini untuk segala keperluannya. Sangat dibutuhkan untuk melihat dengan jelas bahwa tujuan ini hanya bisa dicapai melalui peperangan, dan akibatnya kita harus menghadapi perlombaan senjata ini dengan penuh ketenangan. {Dengan Inggris melawan Rusia} Oleh karena itu semua sekutu harus dipandang secara khusus dari pokok pandangan ini dan diadili menurut pelaksanaannya yang memungkinkan. Orang menginginkan tanah dan wilayah di Eropa, dan hal ini dapat terjadi atas biaya dari Rusia yang sangat besar. Hal ini berarti Reich baru harus kembali menata dirinya dalam barisan dalam ordo ksatria sepanjang cara untuk mencapainya akan Mein Kampf volume I | 144
dibutuhkan sebilah pedang, bajak serta roti. Hanya ada satu sekutu di Eropa untuk politik semacam ini yaitu Inggris. Hanya dengan negara Inggris maka hal itu dimungkinkan untuk melindungi barisan paling belakang kita untuk memulai suatu barisan Jerman baru. Hak kita untuk melakukan hal ini sebanding dengan hak yang dimiliki nenek moyang kita dulu. Tidak ada satu orangpun yang menolak perang kita dan menolak untuk makan roti yang berasal dari timur meskipun bajak pertama ini kelak akan bernama ‘perang!’. Akibatnya tidak ada pengorbanan besar bagi kemenangan keinginan negara Inggris. Kita harus merelakan koloni dan kekuatan laut dengan menghindari persaingan dengan industri Inggris. Hanya dengan sebuah orientasi yang benar-benar jelas dapat memimpin yang mengarah suatu tujuan, yaitu dengan melepaskan perdagangan dunia dan koloni, melepaskan armada perang angkatan laut Jerman dan konsentrasi pada semua alat negara atas kekuatan militer di daratan. Secara pasti hasil ini akan menjadi pembatasan yang lambat namun akan sangat hebat dan kuat di masa depan. Ada saatnya dimana Inggris telah membaca situasi ini, sejak dia mulai berhati-hati terhadap Jerman sebagai hasil dari peningkatan populasi mereka, mulai mencari jalan keluar dan menemukan Inggris di Eropa atau tanpa Inggris di dunia. Dugaan ini telah dianggap berasal dari garis pertama. Jika pada tahun yang penuh perubahan-perubahan ini, London sendirilah yang mencoba untuk mengadakan hubungan yang lebih dekat dengan Jerman. Dahulu pada saat pertama kami mengamati pada tahun-tahun terakhir ternyata merupakan suatu cara yang benar-benar mengejutkan. {Pemecahan masalah dari sekutu Austria} Rakyat berada dalam situasi sangat tidak nyaman dengan berpikir bahwa Inggris harus berkorban untuk membantu orang lain yang sedang dalam kesulitan seolaholah pernah terjadi adanya sebuah persekutuan yang dibangun diatas dasar persetujuan bisnis yang saling menguntungkan. Persetujuan semacam ini telah dibuat dengan negara Inggris. Diplomasi Inggris masih cukup tangguh untuk mengetahui bahwa tidak ada hasil usaha yang bisa diharapkan tanpa adanya balas jasa. Bisa dibayangkan bahwa politik luar negeri Jerman yang bijaksana telah mengambil alih peranan Jepang pada tahun 1904 dan orang hampir tidak menduga akibat apa yang akan diterima Jerman. Tidak akan pernah ada perang dunia. Pertumpahan darah yang terjadi pada tahun 1904 akan dihemat sepuluh kali lipat sebanyak yang terjadi pada tahun 1914 hingga 1918. Posisi apa yang dimiliki Jerman di dunia saat ini? Tentu saja persekutuan dengan Austria merupakan sebuah omong kosong! Bagi mumi dari negara aliansi dengan Jerman sendiri bukan merupakan suatu urutan perkelahian dalam perang pada akhirnya. Melainkan merupakan suatu penyelamatan secara lambat namun pasti bagi kedamaian abadi yang dengan cerdiknya untuk pemusnahan bangsa Jerman dalam kerajaan. Persekutuan ini merupakan suatu kemustahilan, karena kita tidak dapat mengharapkan suatu negara untuk menyerang kepentingan nasional Jerman dalam suatu kejuaraan, selama negara ini tidak memiliki kekuatan dan kepastian untuk meletakkan akhir dari batasan langsung atas proses Entdeutschung. Jika rakyat Jerman tidak memiliki kesadaran nasional yang cukup dan kepastian untuk merebut kekuasaan atas takdir sejarah dari 10 juta orang yang serumpun dari Mein Kampf volume I | 145
tangan negara Habsburg, maka kita tidak bisa mengharapkan bahwa ia akan menawarkan tangannya bagi tujuan-tujuan yang berani dan pandangan yang jauh kedepan ini. Sikap dari kerajaan tua atas permasalahan Austria merupakan suatu batu ujian bagi sikapnya dalam memperjuangkan takdir dari seluruh bangsa. {Ekonomi- Perluasan-Politik} Atas hal apapun, kita tidak diijinkan untuk mengamati bagaimana setiap tahunnya kerajaan Jerman telah dikendalikan dan ditetapkan secara eksklusif nilai kemampuan Austria bagi sekutu oleh elemen pemeliharaan Jerman. Tidak ada satupun yang dapat menempuh jalan ini secara sendirian! Mereka tidak takut akan apapun bahkan pada sebuah peperangan, namun mereka akhirnya dipaksa untuk masuk dalam situasi yang tidak menyenangkan ini. Mereka ingin lari dari kenyataan ini namun mereka terperangkap didalamnya. Mereka memimpikan suatu dunia yang damai namun mendarat pada sebuah perang dunia. Hal ini merupakan suatu alasan yang sangat berarti, mengapa pengaturan tiga jalan ini tidak dipertimbangkan bagi masa depan masyarakat Jerman. Mereka tahu bahwa perolehan tanah baru hanya dapat dicapai di wilayah timur dan mereka melihat adanya kesempatan bagi peperangan yang mungkin saja diperlukan. Namun bagaimanapun juga mereka tetap memerlukan kedamaian, karena semboyan politik luar negeri Jerman sudah lama berakhir. Memelihara bangsa Jerman dengan jalan apapun lebih baik daripada memelihara perdamaian dunia tanpa dengan cara apapun. Hal tersebut sangat berhasil dan orang-orang mengetahuinya. Aku akan kembali kepada poin tersebut. Oleh karena itu ada empat kemungkinan, yaitu melalui industri, perdagangan dunia, angkatan laut dan daerah koloni. Tentu saja kemungkinan industri sangat mudah dan cepat untuk dapat merealisasikan suatu perkembangan semacam itu. Pengadaan daerah koloni baru akan memakan waktu yang lama dalam prosesnya bahkan harus segera mencari kekuatan dari dalam, dimana hal itu tidak muncul dengan tiba-tiba namun secara perlahan. Secara mendasar hal itu akan terus tumbuh yang berbeda dengan perkembangan industri yang tetap akan berkembang dalam waktu singkat. Namun inti dari masalah itu lebih akan menyerupai gelembung sabun dari pada seperti kekuatan murni. Suatu Angkatan Laut sudah barang tentu dapat dengan cepat terbentuk dibanding dengan mendirikan rumahrumah petani dengan penuh keuletan, dan bersama petani-petani tersebut pula mendiami daerah baru itu. Namun semua itu dapat juga dengan cepat dihancurkan seperti tahun-tahun yang lalu. Jika bangsa Jerman menempuh jalan ini, maka sedikitnya mereka harus mengenali bahwa suatu hari perkembangan ini akan hancur oleh peperangan. {Dengan Rusia melawan Inggris} Hanya anak-anaklah yang selalu dapat salah menduga. Melalui tingkah laku yang sopan dan ramah, suatu pendirian yang damai untuk dapat mengambil sebuah pisang dalam ‘persaingan masyarakat yang damai’ seperti yang selalu mereka lakukan dan perbincangkan tanpa harus mengambil senjata. Tidak, jika kita mengambil jalan ini maka suatu hari Inggris harus menjadi musuh kita. Hal itu merupakan suatu hal yang tidak masuk akal dan dapat membuat seseorang marah namun sesuai dengan kesedihan kita sendiri– bahwa Inggris telah memiliki kemerdekaan. Suatu hari kami akan menghadapi kesibukan dari suatu perdamaian Mein Kampf volume I | 146
dengan kekejaman ego yang keras. Kita sama sekali benar-benar tidak melakukan apapun untuk hal ini. Jika landasan politik Eropa memungkinkan untuk melawan Rusia dalam persekutuannya dengan Inggris, maka sebaliknya politik perdagangan dan kolonisasi hanya dapat dibandingkan untuk melawan Inggris dengan Rusia. Maka kita harus menuju pada konsekuensi yang kejam ini dan diatas segalanya akan segera melepaskan Austria. Setelah mengamati setiap arah persekutuan dengan Austria, ini memang benar-benar suatu kegilaan di pergantian abad ini. Kita juga tidak boleh berpikir bahwa Rusia bersekutu untuk melawan Inggris. Tidak juga seperti Inggris yang melawan Rusia, karena dalam kedua kasus tersebut jalan terakhirnya adalah perang dan untuk menghindari hal ini kita memutuskan untuk menjaga politik perdagangan dan industri. Dalam memelihara ‘kedamaian ekonomi’ kemenangan dunia yang kita miliki tentang sebuah petunjuk yang seharusnya dimana kekuatan politik saat ini dapat dipatahkan. Kadangkadang kita tidak merasa yakin akan hal tersebut, khususnya jika dari waktu ke waktu ada ancaman yang dengan jelas datang dari Inggris. Oleh karena itu kita bertekad untuk membangun suatu barisan yang tidak hanya untuk menyerang dan menghancurkan Inggris, melainkan juga bagi ‘perlindungan’ dari yang disebut ‘perdamaian dunia’ dan ‘penaklukan bagi perdamaian dunia’. {Perebutan ‘kebebasan ekonomi’} Namun kesemuanya itu bukan untuk mempertahankan sesuatu yang sederhana dan juga bukan hanya masalah jumlah, namun juga dalam jumlah kapal secara individu begitu juga persenjataan yang pada akhirnya membiarkan maksud yang ‘damai’ ini untuk bersinar. Adanya desas-desus tentang penaklukan ‘kedamaian ekonomi’ dunia merupakan suatu omong kosong yang telah dikemukakan sebagai prinsip tuntunan dari politik negara. Segala omong kosong ini akan semakin bertambah besar jika mereka tidak merasa takut menjadikan Inggris sebagai saksi utama bagi kemungkinan suatu prestasi. Apa yang telah dilakukan oleh guru sejarah profesional dan penafsiran sejarah kita hampir tidak dapat dilakukan dengan baik dan hal ini merupakan suatu bukti yang tepat. Bagaimana kita bisa belajar dari sejarah tanpa mengerti atau bahkan memahami sejarah tersebut? Di Inggris hal ini telah diakui sebagai sebuah bukti kesalahan dari teori ini. Tak seorangpun dengan kebrutalannya yang luar biasa dapat mempersiapkan diri dengan baik bagi penaklukan ekonominya dengan sebilah pedang dan kemudian membelanya mati-matian dibandingkan dengan negara Inggris. Hal ini benar-benar merupakan ciri khas politik Inggris. Untuk melukiskan tentang pendapatan ekonomi dari kekuatan politik dan segera menuai untung kembali dari kekuatan ekonomi ke dalam kekuatan politik? Kegiatan macam apa yang mempercayai bahwa Inggris merupakan negara pengecut untuk mempertaruhkan daratannya sendiri bagi politik ekonominya? Bahwa rakyat Inggris tidak memiliki Volksheer (angkatan bersenjata rakyat). Hal ini tidak terbukti, sebaliknya karena tidak berasal dari bentuk militer angkatan bersenjata tetapi merupakan keinginan dan kebulatan tekad untuk bisa mempertaruhkan semua. Inggris selalu memiliki Mein Kampf volume I | 147
persenjataan yang sangat dibutuhkan. Mereka selalu berperang menggunakan senjata untuk menuntut keberhasilan. Mereka berperang dengan menggunakan tentara bayaran dan selama para prajurit itu berhasil tetapi mereka meggapai sesuatu yang sangat berharga di dalam darah seluruh bangsa. Walaupun kemenangan harus menyebabkan pengorbanan namun ketetapan dan ketekunan untuk berperang tetap dilakukan pada peperangan ini. {Orang Inggris contoh karikatur orang Jerman} Di Jerman perlahan-lahan telah mengembangkan konsep sekolah, pers dan komik dari watak orang Inggris, dan bahkan hingga ke kerajaannya tanpa terelakan lagi menuntun pada suatu penipuan tentang diri sendiri. Kemudian semua itu perlahanlahan dipengaruhi oleh omong kosong ini dan akibat dari itu semua, ini merupakan suatu penghinaan yang sangat menyakitkan yang harus dibayar. Pemalsuan ini sangat besar pengaruhnya dari yang orang yakini selama ini bahwa orang Inggris sama liciknya dengan para pengusaha. Fakta bahwa kebesaran kerajaan Inggris di dunia tidak bisa disatukan oleh dalil-dalil maupun oleh tipuantipuan yang sayangnya merupakan sesuatu yang tidak pernah terjadi pada para profesor ilmu akademi kami yang hebat dimana peringatan kecil akan diacuhkan dan didiamkan. Aku benarbenar teringat bagaimana aku sangat tercengang ketika memandangi wajah sahabatsahabatku. Ketika itu kami secara personal saling berhadapan di Tommies Fladern. Segera setelah hari pertama peperangan ada keyakinan pada hati kami, bahwa orang-orang Skotlandia ini tidak sesuai dengan gambaran yang telah ditemukan orang dalam diri kami seperti dalam komik dan media cetak. Dari situlah aku telah menempatkan pemikiran awalku tentang manfaatnya dari bentuk propaganda ini. Namun kesalahan ini akan memiliki sisi yang baik bagi mereka yang menyebarkannya. Sebagai contoh, walaupun hal itu tidak benar mereka dapat mendemonstrasikan kebenaran atas penaklukan ekonomi dunia. Apa yang telah berhasil dilakukan oleh orang Inggris, kita pun harus juga dapat melakukannya yang mana hal ini merupakan suatu kelebihan dan bahkan kejujuran kita yang sangat bernilai, dan kesalahan setiap ‘kelicikan’ orang-orang Inggris secara spesifik akan dapat terlihat. Mereka juga berharap bahwa akan dengan mudah menang pula melalui rasa simpati dan kepercayaan yang berasal dari negara-negara kecil. Kejujuran kami pada mereka merupakan suatu kekejaman. Hal itu telah menjadi jelas bagi kami, karena kami telah menganggap semua itu dengan sungguh-sungguh. Sedangkan negaranegara lain akan menganggap kelakuan seperti ini merupakan sebuah ungkapan dari suatu kebohongan yang licik, sehingga dengan kekaguman yang besar suatu revolusi telah memberikan pemahaman yang dalam kepada mereka dalam kebodohan yang tanpa batas dari pendirian ‘jujur’ kami. {Kelemahan dari tiga sekutu} Bagaimanapun, kemustahilan dari ‘kemenangan ekonomi’ ini akan segera membuat kemustahilan dari ketiga sekutu menjadi sangat jelas dan sangat dipahami. Dengan negara mana sebenarnya kita dapat bersekutu? Dalam persekutuan dengan Austria pastinya kita tidak dapat mengambil alih kemenangan militer di Eropa. Tepatnya dalam tempat itu telah terjadi kelemahan yang dalam dari tiga sekutu sejak pertama Mein Kampf volume I | 148
kali. Seorang Otto Von Bismarck juga dapat mengijinkan dirinya sendiri tak lama setelah menjadi pengikut yang sembrono ini, setidaknya pada waktu tertentu persyaratan dasar dari serikat Bismarck telah lama berakhir karena Bismarck masih mempercayai bahwa Austria masih ada hubungannya dengan Jerman. Dengan perkenalan secara berangsur-angsur dari pemilihan umum, negara ini telah jatuh pada status bukan orang Jerman dan bercampur aduk dengan pemerintahan yang kacau balau. Sekarang persekutuan dengan Austria benar-benar merupakan sesuatu yang menghancurkan dari sisi politik rasial. Mereka bersikap toleransi atas tumbuhnya kekuatan Slavik baru di perbatasan negara yang nantinya cepat atau lambat akan berbeda dengan Jerman, seperti contohnya Rusia. Oleh karena itu persekutuan ini telah tumbuh dari tahun ke tahun dengan rongga-rongga dan kelemahannya. Dalam perbandingannya dengan para pengikut tunggal atas idenya dalam kerajaan ini akan kehilangan pengaruhnya dan tergeser dari posisinya. Setelah sekitar satu abad lamanya persekutuan dengan Austria mencapai tingkat yang sama seperti persekutuan Austria dengan Italia. Namun disini terdapat dua kemungkinan: kita berada dalam satu ikatan yang baik dengan kerajaan Habsburg atau kita harus memprotes atas penindasan kebangsaan Jerman? Jika kita memulainya dengan hal yang pertama, maka perang terbuka akhirnya pasti akan terjadi. Nilai dari ketiga sekutu ini secara psikologis sangat kecil, dimana kestabilan persekutuan ini secara ukuran telah berkurang dan berharap untuk membatasi diri pada pemeliharaan keadaan yang sudah ada. {Memorandum Ludendorff9 1912} Sebaliknya, persekutuan ini akan sangat kuat jika lawan mengharapkan bahwa melaluinya tujuan tentang perluasan dan kepastian ini dapat dicapai. Disini kekuatan tidak berada dalan suatu pembelaan namun dalam suatu serangan. Walaupun hal ini telah diakui sebagian orang, sayangnya hal ini tidak disebut sebagai ‘kekuasaan’. Khususnya kolonel dan perwira Ludendorff yang dahulu tergabung dalam staff Angkatan Bersenjata, telah menunjukkan adanya kelemahan dalam memorandum di tahun 1912 ini. Tentu saja tidak ada satu ‘negarawan’ pun yang menyerang nilai dan arti dari persoalan ini. Seperti pada suatu bentuk daya pikiran yang jelas merupakan suatu penampilan bagi segala hal yang fana. Namun pada dasarnya hal tersebut dapat ditinggalkan sejauh yang berhubungan dengan ‘diplomasi’. Merupakan suatu kemujuran bagi Jerman, bahwa ketika perang tahun 1914 pecah secara tidak langsung melalui Austria sehingga warga Habsburg terpaksa ikut ambil bagian dalam perang ini. Kalau terjadi sebaliknya maka Jerman akan perang sendirian. Negara Habsburg sendiri sebenarnya tidak mau atau tidak ingin ikut ambil bagian dalam perang tersebut seperti yang terjadi pada negara Jerman. Apa yang kemudian orang kecam atas Italia, merupakan satu hal yang dahulu pernah terjadi pada Austria. Mereka akan tetap berdiri ‘netral’ untuk setidaknya menyelamatkan negara dari revolusi sejak awal. Kerajaan Slavik-Austria telah menghancurkan negara Jerman pada tahun 1914 kemudian memberikan pertolongan pada mereka. Seberapa besar bahaya dan kesulitan yang diakibatkan dari persekutuan dengan monarki Donau dimana saat itu hanya sedikit orang saja yang memahaminya: Pertama, Austria memiliki banyak musuh yang sedang merencanakan sesuatu untuk Mein Kampf volume I | 149
mengambil negara yang rusak itu, yang mana dalam perjalanannya mereka sangat membenci Jerman. Didalamnya mereka melihat sebab-sebab dari pencegahan terjadinya keruntuhan suatu kerajaan yang diharapkan. Mereka tiba pada suatu keyakinan, dimana Wina pada kesimpulan akhirnya dapat diraih dengan memutari jalan melalui Berlin. Kedua, Jerman kehilangan harapan untuk bersekutu dengan negara yang hebat, dan tempatnya dengan segala ketegangan telah diambil alih oleh Rusia dan Italia sendiri. Maka dari itu keadaan secara keseluruhan yang terjadi di Roma juga sangat mirip dengan Jerman. Seperti keadaan anti Austria dalam setiap hati orang Italia terkadang sering membara. {Austria sebagai peninggalan sejarah yang memikat} Sekarang mereka telah menjauhkan diri dari politik perdagangan dan industri dan tidak ada alasan bagi perang melawan Rusia. Hanya musuh-musuh dari kedua negara tersebut yang dapat memiliki ketertarikan akan hal tersebut. Pada kenyataannya hal itu juga berada dalam wilayah Yahudi dan kaum Marxis yang selalu menghasut dan memperbesar konflik dengan segala sarananya demi peperangan antara kedua negara ini. Akhirnya, persekutuan ini bagi Jerman dapat menyelamatkan sebuah bahaya tanpa batas karena pada kenyataannya salah satu dari kerajaan Bismarck dapat berhasil dengan mudah berhadapan dengan musuh dengan berkekuatan besar. Untuk dapat menggerakkan negara-negara melawan Jerman, dimana didalamnya mereka telah berada dalam posisi berjanji untuk memperkaya diri mereka masing-masing dengan biaya dari Austria. Di seluruh Eropa timur pemberontakan dapat diciptakan untuk melawan monarki Donau dan khususnya Rusia juga Italia. Tidak akan pernah koalisi dunia yang diprakarsai pembentukannya oleh Raja Edward ini menjadi tetap eksis jika Austria digambarkan sebagai sekutu Jerman yang tidak mewakili sebagai sebuah warisan yang berharga. Hal itu mungkin saja untuk membawa negara-negara dengan keinginan-keinginannya demi tujuan-tujuannya yang heterogen ke medan pertempuran. Mereka semua dapat berharap untuk mendapatkan biaya dari Austria untuk memperkaya diri sendiri dengan segala tindakannya melawan Jerman. Sekarang bahaya akan dengan dahsyatnya bertambah dengan fakta bahwa Turki tampaknya menjadi sekutu yang secara diam-diam berada dalam persekutuan yang tidak menguntungkan ini. Keuangan internasional Yahudi memerlukan umpan untuk dapat merealisasikan rencana lama yang sangat dinantikan ini bagi pemusnahan Jerman dalam susunan kendali ekonomi dan keuangan internasional. Hanya dengan itu mereka dapat bersama-sama menggembleng suatu koalisi menjadi kuat dan berani dengan melalui sejumlah angkatan darat yang besar dan bersiap menggeser ‘tanduk’ Siegfried10. Persekutuan dengan kerajaan Habsburg yang dengan sangat kesal telah aku penuhi di Austria, sekarang mulai menjadi penyebab penyelidikan internal sejak lama yang telah memperkuat praduga pribadiku di waktu yang akan datang. Dahulu aku pernah melakukannya dalam suatu lingkungan kecil yang di dalamnya memang aku putarbalikkan dan tidak menyembunyikan keyakinanku bahwa perjanjian celaka ini akan menghantarkan pada kehancuran negara tertentu dan juga keruntuhan negara Jerman. Jika aku setidaknya cukup mengetahuinya untuk dapat melepaskan diri kita dari semua itu tepat pada waktunya. Aku juga tidak raguMein Kampf volume I | 150
ragu pada keyakinanku yang sangat kokoh ini walaupun sedikit. Jika akhirnya badai dari perang dunia ini tampaknya telah menyingkirkan segala pemikiran yang masuk akal dan sangat antusias dengan tempat yang telah dipegang, seharusnya hanya dengan sebuah pertimbangan yang sesuai dengan kenyataan. Selama aku berdiri dibarisan depan, aku telah menyampaikan apapun tentang masalah yang pernah dibicarakan. Menurut pendapatku, bahwa persekutuan ini harus diakhiri lebih cepat karena lebih baik bagi negara Jerman dan penyerahan kerajaan Habsburg tidak akan menjatuhkan banyak korban. Jika melalui hal itu Jerman mencapai suatu pembatasan dari musuh-musuhnya hal itu karena bukan untuk memelihara sebuah dinasti yang menyesatkan yang telah menyumbangkan jutaan topi baja, melainkan sedikit banyak bagi keselamatan negara Jerman itu sendiri. Di beberapa tempat kejadian sebelum perang, setidaknya disebuah penampungan muncul keraguraguan atas kebenaran dari politik sekutu yang telah dipilih ini. {Negara dan ekonomi} Lingkungan Jerman yang konservatif telah dimulai dari waktu ke waktu untuk memperingatkan melawan keyakinan ini, tetapi seperti yang lainnya hal itu sangat masuk akal untuk dilemparkan ke arah angin. Mereka yakin telah berada di jalan yang benar menuju ‘penaklukan’ dunia yang akan berhasil dengan luar biasa dan secara nyata tidak menimbulkan korban. Sekali lagi tidak ada pilihan bagi mereka yang ‘tanpa wewenang’ untuk melihat dengan diam-diam, mengapa dan bagaimana ‘pihak berwenang’ berbaris langsung menuju kehancuran, yaitu sebuah kehancuran yang dilukiskan pada Volk tercinta seperti Rattenfänger von Hameln11. Penyebab utama yang memungkinkan dari hal itu adalah dengan menggambarkan kemustahilan dari ‘penaklukan ekonomi’ sebagai metode politik praktis dan memelihara ‘kedamaian dunia’ sebagai tujuan politik bagi seluruh Volk. Bahkan membuat hal ini dapat dimengerti dan terletak pada pemikiran politik kita yang mengijinkannya secara umum. Dengan sejumlah barisan kemenangan dari teknologi dan industri Jerman, peningkatan kesuksesan perdagangan Jerman telah hilang, begitu juga dengan pengetahuan dimana semua ini dimungkinkan sebagai syarat bagi dasar negara yang kuat. Sebaliknya, lingkungan-lingkungan itu telah sangat jauh berjalan untuk terus melanjutkan keyakinan bahwa negara ini hanya berhasil berkat bayang-bayang keberadaan yang telah digambarkan pada suatu institusi ekonomi sebagai reaksi dari tanggung jawab ekonomi dan juga dengan itu tergantung kelangsungan hidup mereka dari bidang ekonomi, yang mana keadaan ini kemudian akan disanjung dan dianggap sebagai ekonomi yang sehat dan alami. Negara juga tidak melakukan apaapa dengan pandangan atau perkembangan ekonomi yang sehat seperti ini. Negara juga bukan merupakan sebuah pengambil kesimpulan dari persaingan ekonomi dalam suatu batasan ruang lingkup tertentu untuk pemenuhan tugas-tugas ekonomi melainkan organisasi masyarakat secara ekonomis dan psikologis bagi fasilitas yang lebih baik untuk memelihara spesies mereka, dan menerima tujuan mereka yang telah diberikan kepada makhluk hidup ini dari Yang Maha Kuasa. Hal ini merupakan tujuan dan arti dari sebuah negara. Ekonomi adalah salah satu dari banyak sarana bantuan yang diperlukan untuk pencapaian sebuah tujuan tertentu. Ekonomi bukan merupakan penyebab atau tujuan suatu negara, asalkan negara ini tidak berdasarkan pada suatu kesalahan, karena tidak alamiah dengan memulai Mein Kampf volume I | 151
landasan negara dengan hal itu. Hal tersebut dapat dimaklumi, bahwa negara membutuhkan tidak hanya sekali batasan wilayahnya sebagai persyaratan. Hal ini dibutuhkan hanya di lingkungan masyarakat yang ingin mengamankan kelangsungan hidup kawan sebangsa mereka dengan tenaga mereka sendiri dan mereka siap sedia dengan beberapa pekerjaan untuk berperang bagi keberadaan mereka sendiri. Masyarakat dapat menyelipkan jalan mereka ke dalam jenis manusia seperti pemalas untuk dapat membuat orang lain bekerja untuk mereka, dengan alasan apapun tidak dapat membentuk negara tanpa batasan ruang gerak bagi mereka. Hal ini berada di masyarakat yang menderita di bawah kerajaan benalu saat ini, yaitu Yahudi. Negara Yahudi tidak pernah dibatasi ruang per ruang melainkan secara universal tanpa batas, tetapi mereka membatasi diri pada suatu kesimpulan yang sama yaitu ras. Oleh karena itu masyarakat ini juga sudah membentuk negara dalam negara. Hal itu merupakan akal licik yang pernah ditemukan dengan membiarkan negara ini berkibar dalam bendera ‘agama’ dan melalui agama ini mereka memastikan adanya toleransi dimana sang Arya12 selalu siap untuk mengijinkan adanya kepercayaan agama ini. Karena pada kenyataannya mosaik agama ini tidak berbeda, yakni pembelajaran dari pemeliharaan ras Yahudi. Ras Yahudi menggenggam semua aspek sosial, politik, ekonomi, budaya dan juga bidang ilmu pengetahuan yang akan mendatangkan suatu perselisihan dalam setiap fungsi dan pemakaiannya. Dorongan untuk memelihara setiap jenis mahluk hidup merupakan masalah utama bagi pembentukan komunitas manusia. Oleh karena itu negara ini merupakan sebuah organisasi Volk dan bukan sebuah organisasi ekonomi. Letak perbedaan itu sangat jelas dari yang tidak dapat dimengerti oleh yang disebut saat ini sebagai ‘negarawan’. Untuk itu kemudian mereka juga berpikir bahwa untuk dapat membangun negara melalui ekonomi, sedangkan dalam kenyataannya hasil dari kegiatan ini terletak pada garis pemeliharaan jenis dan ras yang berkualitas. Hal ini merupakan keutamaan yang heroik dan tidak pernah egois, sejak pemeliharaan keberadaan dianggap sebagai suatu jenis kerelaan bagi pengorbanan di masyarakat dan individu. Ada maksud tersirat dari kata-kata indah seorang penyair: “Und setzet mhr nmcht das Leben emn, nme wmrd euch das Leben gewonnen semn“ (jika kau tidak menopang hidupmu, maka kamu tidak akan memenangkan kehidupan) Oleh karena itu pengabdian dari keberadaan pribadi sangat perlu untuk memastikan pemeliharaan suatu jenis ras tertentu. Dengan demikian persyaratan penting bagi pembentukan dan pemeliharaan suatu negara sangat perlu untuk dipasang dengan kesediaan dari solidaritas tertentu atas dasar watak dan spesies yang sama juga kesediaannya kesemuanya itu dilakukan dengan semua sarana. Sesuatu yang ada dalam masyarakat akan membentuk suatu kebajikan-kebajikannya sendiri, namun benalu akan menciptakan individu-individu penipu yang munafik dan kejam. Jika tidak, maka kualitas ini harus bersedia dipersembahkan sebagai persyaratan bentuk stigmatisasi dari keberadaan individu dalam negara yang multikultural ini. Namun pembentukan sebuah negara hanya terjadi jika melalui pelaksanaan pemilihan ras Mein Kampf volume I | 152
yang berkualitas, dimana terjadi pergulatan seru untuk mempengaruhi pertahanan diri Volk. Hal itu berarti perbudakan dan dengan itu keturunan kita yang sejak dulu atau selanjutnya akan lenyap. Yang terjadi adalah peperangan yang saling menguntungkan atau tidak seimbang tergantung pada kebohongan dan penipuan dari para benalubenalu busuk ini. Tetapi juga dalam kasus ini, bukanlah merupakan suatu keterbatasan akan kebijaksanaan seperti sedikit banyak terbatas pada kebulatan tekad dan keberanian, yang berusaha untuk bersembunyi dibalik mantel humanisme. Tetapi betapa sedikitnya kualitas dari pembentukan dan pemeliharaan negara yang berhubungan dengan ekonomi sangat jelas ditunjukkan oleh kenyataan, bahwa kekuatan dalam suatu negara hanya bisa menuntun disegala bidang yang disebut kemakmuran ekonomi, namun pada akhirnya akan menunjukkan banyak contoh-contoh dari keruntuhan suatu negara. Sekarang jika ada pembentukan masyarakat humanisme yang dianggap berasal dari bangunan kekuatan ekonomi, maka perkembangan ekonomi tertinggi harus diartikan sebagai kekuatan terbesar dari suatu negara dan bukan sebaliknya. Kepercayaan pada kekuatan pembentukan dan pemeliharaan negara dari ekonomi ini khususnya tampak tidak dapat dimengerti secara luas jika ia hanya diperoleh disuatu daerah yang menunjukkan segalanya secara jelas dan tegas dari kebalikan suatu sejarah. Baru saja Rusia membuktikan ketajamannya yang luar biasa bukan dari segi kualitas material, melainkan gambaran ideal sendiri yang sanggup membentuk suatu negara. Hanya dibawah perlindungannya kehidupan ekonomi dapat terus berkembang begitu lama hingga keruntuhan akan kemampuan pembentukan negara yang bersih juga ekonomi dapat runtuh seketika. Suatu peristiwa yang dapat kita lihat dalam bentuk yang paling mengerikan dan menyedihkan. Ketertarikan seseorang dapat selalu berkembang dengan sangat baik, selama mereka berada dalam bayang-bayang kebaikan seorang pahlawan, tetapi segera setelah mereka melangkah masuk kedalam lingkaran eksistensialisme, mereka menghancurkan persyaratan demi kelangsungan hidupnya sendiri. Selalu jika Jerman memulai suatu kemajuan bentuk kekuatan politik, perekonomianpun akan juga ikut terangkat. Tetapi jika ekonomi menjadi kepuasan tersendiri bagi kehidupan rakyat, maka bayangan ideal akan padam dan negara akan hancur dan dalam waktu singkat dan perekonomian pun akan ikut hancur bersamanya. Bagaimanapun juga jika kita sedang mempertimbangkan sebuah pertanyaan, apa yang merupakan kekuatan dari pembentukan atau pemeliharaan negara sekarang dalam kenyataan, maka kita cukup menyimpulkan dari beberapa tanda-tanda, yaitu kemampuan untuk rela berkorban dan keinginan untuk berkorban secara keseluruhan. Kebajikan ini sangat kecil hubungannya dengan ekonomi, karena jika dilihat dari pengetahuan yang sederhana menunjukan bahwa manusia tidak pernah rela berkorban. Ini artinya bahwa manusia tidak ingin mati demi urusan sepele melainkan demi cita-cita besar! Tidak ada satupun bisa membuktikan keunggulan psikologis orang Inggris dalam pengetahuan dari jiwa yang populer akan lebih baik dibandingkan dengan motivasinya yang dengan sadar diberikannya untuk peperangan. Sedangkan kami berkelahi demi untuk sepotong roti, maka Inggris berperang untuk ‘kebebasan’ dan bahkan tidak untuk dirinya sendiri. Tidak, melainkan untuk sebuah negara yang kecil!
Mein Kampf volume I | 153
Di negara kita, tidak cukup kita menertawai atas kelancangan ini, bahkan kita harus marah akan hal itu karena telah membuktikan betapa bodoh dan tololnya seseorang yang disebut negarawan Jerman sebelum perang. Hanya sedikit pengertian yang ada tentang kekuatan watak ini yang dapat menuntun seorang laki-laki kepada kematian atas keinginan dan keputusannya sendiri. Selama Volk Jerman masih mempercayai bahwa pada tahun 1914 mereka berperang demi cita-cita, kini mereka akan berdiri tegak. Namun segera setelah mereka mengetahui mereka diharuskan beperang demi mendapatkan roti sehari-hari, mereka lebih suka untuk menghentikan permainan licik ini. Seorang ‘negarawan’ kita yang hebat akan terheran-heran terhadap perubahan sikap ini. Hal itu tidak akan pernah dimengerti bagi mereka, bahwa manusia sejenak akan berkelahi bagi kepentingan ekonomi dan sebisa mungkin untuk menghindari kematian dimana kematian selalu membawa kenikmatan imbalan bagi musuh dari peperangannya. Kekhawatiran untuk bisa menyelamatkan anak-anak mereka, membuat para ibu-ibu menjadi lemah untuk menjadi pahlawan-pahlawan wanita, dan mereka hanya berperang untuk memelihara keturunan dan periuk nasi mereka, sementara negara di setiap waktu akan menggiring para laki-laki untuk terjun ke dalam ujung tombak peperangan. Kita dapat menempatkan kalimat berikut sebagai kebenaran abadi yang berlaku bahwa tidak ada satu negarapun yang dibangun melalui cara-cara damai, melainkan hanya melalui insting pemeliharaan bagi keturunan. Tidak perduli walaupun hal ini berada di suatu daerah yang penuh dengan pahlawan kebajikan atau dengan kelihaian yang sangat cerdik, yaitu sebuah hasil dari negara Arya yang berdasarkan pada pekerjaan dan kultur negara, dan yang lainnya berada di koloni parasit Yahudi. Segera setelah ekonomi itu dimulai untuk menekan perasaan dalam sebuah masyarakat atau dalam sebuah negara maka hal itu akan menjadi sebab yang menarik dari perbudakan dan penindasan. {Saat-saat keruntuhan} Kepercayaan pada masa sebelum perang, dapat dimanfaatkan atau bahkan ditaklukkan melalui politik perdagangan dan kolonial diatas jalan perdamaian di dunia bagi Volk Jerman. Merupakan suatu tanda klasik bagi kehilangan bayangan nyata dari pembentukan dan penerimaan negara dan dari segala pengertian. Kekuatan terhadap keinginan dan ketetapan untuk menaklukan seseorang dan hasil akhir dari hal ini tidak dapat dielakan lagi seperti hukum alam yaitu perang dunia adalah sebagai akibatnya. Bagi mereka yang tidak melihat secara dalam pada masalah ini, tentu saja sikap bangsa Jerman ini –karena bangsa ini benar-benar agung secara keseluruhan– hanya menggambarkan suatu teka-teki yang tidak bisa dipecahkan. Tentu saja negara Jerman merupakan suatu contoh yang hebat dari sebuah kerajaan yang mucul dari dasar kekuatan politik yang murni. Rusia merupakan sebuah tunas-tunas dari kerajaan ini dan terjadi melalui suatu sifat kepahlawanan yang sejati dan bukan melalui operasi finansial atau melalui kesepakatan perdagangan. Kerajaan ini adalah hadiah yang luhur dari hasil kepemimpinan terhadap kekuatan politik dan tentaratentaranya yang berani mati! Bagaimana bisa rakyat Jerman ini menyerah pada suatu penyakit dari insting politiknya? Karena disini hal itu tidak tergantung dari fenomenanya sendiri melainkan Mein Kampf volume I | 154
dari saat keruntuhan yang tiba-tiba muncul dalam bentuk yang menakutkan dan mengerikan seperti hantu tengkorak dan menyikat seluruh bidang politik atau seperti borok yang beracun yang menggerogoti bangsa disana sini. Tampaknya, hal ini telah di dorong oleh suatu kekuatan rahasia seolah-olah arus racun bisa itu tetap abadi hingga masuk kedalam pembuluh-pembuluh darah dari tubuh para pahlawan yang menuntun kepada kelumpuhan yang besar dari akal budi yang sehat sebagai suatu pertahanan diri. Selama waktu-waktu yang tidak terbayangkan tersebut aku telah membicarakan tentang semua pertanyaan ini, yang muncul melalui pernyataanku bagi politik sekutu Jerman dan politik ekonomi kerajaan yang telah kulewati dari tahun 1912 hingga tahun 1914 tidak terhingga banyaknya dan tetap menjadi kunci dari teka-teki ini. Semakin banyak dari pandanganku yang berbeda yang telah kuketahui sebelumnya di Wina. Pelajaran Marxisme dan Weltanschauung itu juga merupakan hasil dari organisatornya. {Sikap Jerman terhadap Marxisme} Untuk yang kedua kalinya dalam hidupku, aku menggali terus menerus terhadap pelajaran penghancur ini. Sekarang aku tidak lagi secara bebas dituntun oleh gambaran langsung dari lingkunganku sehari-hari, melainkan ditunjukkan melalui pengamatan kejadian secara keseluruhan dari kehidupan politik. Baru-baru ini aku menyelami kedalam teori sastra dari pengalaman yang baru ini dan mencoba untuk menerima penerangan akibat yang mungkin bisa membandingkannya dengan kejadian dan fenomena aktual yang ada dalam kehidupan politik, budaya dan ekonomi. Untuk pertama kalinya aku memalingkan diri dan pengamatan pada bencanabencana didunia. Aku mempelajari legalitas sosial Bismarck dalam rencana-rencana peperangan dan keberhasilan. Lama kelamaan aku kemudian mendapatkan keyakinan atas landasan ini, sehingga sejak saat itu aku tidak pernah lagi memikirkan pandanganku dalam-dalam pada pertanyaan ini. Begitu juga hubungan dari Marxisme dan Yahudi telah ditaklukan dibawah tujuan selanjutnya yang seksama. Jika belum lama ini di Wina, Jerman yang diatas segalanya merupakan suatu Colossus13 yang tabah, maka aku mulai masuk pada pertimbangan yang kadangkadang menakutkan. Aku berada dalam kesunyian dengan lingkungan yang kecil bersama kenalan-kenalanku. Dengan politik luar negeri Jerman dan tampak bagiku sebuah jalan yang luar biasa namun sembrono. Ini merupakan sebuah masalah penting dibandingkan dengan keberadaan Jerman, yaitu Marxisme. Aku benar-benar tidak mengerti bagaimana orang dapat dengan butanya berada dalam bahaya yang akibatnya harus disesuaikan dengan maksud-maksud dari Marxisme. Aku dari dulu telah memperingatkan disekitar lingkunganku secara tepat seperti pada hari ini dalam skala yang besar dari sekedar pepatah penentram orang-orang pengecut ‘tidak ada apapun yang dapat terjadi dengan kita’. Inilah sebuah sikap yang menyebabkan sejumlah bencana telah meruntuhkan kerajaan raksasa ini! Dapatkah orang-orang itu mempercayai bahwa Jerman sendiri bukan merupakan
Mein Kampf volume I | 155
subjek bagi hukum-hukum yang benar-benar sama seperti seluruh organisasi manusia lainnya? Pada tahun 1913 dan 1914 untuk pertama kalinya aku berada dalam lingkungan yang sangat jauh berbeda dengan yang sekarang aku ikut ambil bagian dalam pergerakan nasional, dan mengungkapkan keyakinanku ini bahwa pertanyaan bagi masa depan bangsa Jerman adalah permasalahan untuk menghancurkan Marxisme dan Yahudi. Dalam politik sekutu Jerman yang celaka ini aku hanya melihat salah satu demoralisasi buruh melalui pelajaran sebagai akibat yang ditimbulkannya. Karena bagian yang menakutkan dari hal itu adalah bahwa racun ini dapat merusak landasan yang tidak terlihat secara lengkap dari pandangan ekonomi dan pandangan negara tanpa menyangka bahwa seringkali merasa terharu. Seperti filsafat hidup yang tajam yang sudah lama ditolak dari jalur perdagangan dan keinginan. Keruntuhan bagian dalam dari rakyat Jerman telah sejak dulu dimulai. Dalam kehidupan rakyat yang tidak mendapatkan penjelasan apapun tentang pemusnahan akan keberadaan mereka. Kadang-kadang mereka juga mengerjakan pekerjaan disekitar penyakit ini dengan tanpa disengaja kemudian mereka menukar bentuk kenyataan ini dengan suatu penyebab penyakit. Karena mereka tidak ingin tahu dan tidak mau tahu tentang peperangan melawan Marxisme itu tidak lebih baik dibandingkan dengan dukun yang berbicara muluk-muluk.
Mein Kampf volume I | 156
Anotasi ilmiah: 1. Hofbräuhaus Hofbräuhaus München adalah tempat pembuatan bir di München, Jerman. Tempat pembuatan bir ini ada di Hofbräuhaus am Platzl, Hofbräukeller, dan tenda bir kedua terbesar dalam Oktoberfest (Hofbräu-Festzelt). Birnya sendiri dinamakan dengan Hofbräu. 2. Odeon Odeon merupakan nama sebuah teater terkenal di Paris, Perancis. Odeon juga bisa berarti nama sebuah bioskop di kota München. 3. Oktoberfest Oktoberfest adalah festival bir yang diadakan setiap tahun pada akhir September dan awal Oktober di München, Bayern. Festival ini merupakan festival terbesar di dunia dimana pada tahun 2002 sebanyak 6 juta orang yang hadir. Oktoberfest berlangsung selama 16 hari sebelum hari minggu pertama di bulan Oktober di sebuah daerah bernama “Theresienwiese”. 4. Pinakothek Alte Pinakothek adalah nama museum seni di kota München. Hitler menyebutkan Hofbräuhaus, Odeon, Oktoberfest dan Pinakothek untuk menandakan betapa mengagumkannya kota München itu di mata Hitler. 5. Wittelsbach Keluarga Wittlesbach adalah dinasti yang bekuasa di Bayern, Jerman dari tahun 1180 sampai tahun 1918 lalu di Rheinland Pfalz dari tahun 1214 sampai 1805; lalu pada tahun 1815 daerah ini dimasukan ke Bayern yang telah diubah statusnya menjadi kerajaan oleh Napoleon Bonaparte tahun 1806. 6. Nibelungen Kata Nibelung merujuk pada garis keturunan kerajaan Burgundy yang tinggal di Worms, Jerman. Kekayaan kerajaan Burgundy sering disebut dengan Niblung. Dalam beberapa teks sejarah Jerman, Nibelung atau varian katanya, Nybling adalah nama kurcaci. Dalam opera Richard Wagner berjudul Der Ring des Nibelungen, Nibelung berarti kurcaci atau kerdil. 7. Persekutuan tiga negara Persekutuan ini dibentuk tahun 1907 antara Inggris, Rusia dan Perancis setelah penandatanganan Anglo-Russian Entente. Inggris telah menandatangani perjanjian dengan Perancis tahun 1904 sementara Perancis telah menandatangani perjanjian dengan Rusia tahun 1894. Walau bukan persekutuan militer namun persekutuan tiga kekuatan ini (ditambah dengan perjanjian dengan Jepang, Amerika Serikat dan Mein Kampf volume I | 157
Spanyol) merupakan penyeimbang atas persekutuan tiga negara antara Jerman, Austria-Hungaria dan Italia (Italia lalu memiliki perjanjian rahasia dengan Perancis yang akan membatalkan komitmen persekutuan Italia). Rusia telah menjadi anggota liga tiga kaisar bersama-sama dengan Austria-Hungaria dan Jerman namun ketika Kaiser Wilhelm II mengeluarkan Rusia dari liga, kemudian Rusia membentuk perjanjian militer dengan Perancis. Inggris telah diajak untuk bersekutu dengan Jerman namun tak setuju dengan idealisme dan militerisme Jerman saat itu. Lagipula Inggris dan Jerman saling berlomba di laut. Dengan masuknya Italia tahun 1915 persekutuan ini mempengaruhi Perang Dunia ke I. Ketika perang akhirnya pecah pada bulan Agustus 1914 Inggris, Rusia dan Perancis berkeputusan untuk tidak menandatangani perjanjian damai dengan Jerman atau Austria-Hungaria. Gencatan senjata antara Rusia dan perjanjian Brest- Litovsk (3 Maret 1918) mengakhiri persekutuannya dengan Inggris dan Perancis. Inggris dan Perancis tetap bekerjasama untuk menanggulangi efek perang selama tahun 1920-an sampai 1930-an. 8. Erich Ludendorff Erich Ludendorff (9 April 1865 – 20 Desember 1937) yang lahir di Tutzing Bayern, Jerman merupakan jenderal Jerman pada Perang Dunia ke I. Ludendorff terlibat dalam Beer Hall Putsch yang gagal bersama Hitler. Tahun 1924 dia dipilih menjadi anggota Reichtsag mewakili partai Nazi sampai tahun 1925. Tahun 1928 Ludendorff pensiun dan keluar dari Partai Nazi. Ludendorff menolak jabatan panglima ketika Hitler berkuasa. 9. Quirinal Quirinal merupakan satu dari tujuh bukit yang berada di daerah utara kota Roma, Italia. Nama ini juga digunakan sebagai tempat tinggal resmi kepala negara Italia yang tinggal di istana Quirinal. Dalam konteks ini Quirinal adalah pusat pemerintahan Italia yang disejajarkan dengan pusat pemerintahan Austria pada saat itu. 10. Siegfried Siegfried adalah tiga dari empat opera dalam pertunjukan Der Ring des Nibelungen oleh Richard Wagner. Hitler sangat terobsesi dengan Wagner dan karyanya. Dalam mitologi Norwegia Sigurd (juga Siegfried) adalah pahlawan legendaris. 11. Rattenfänger von Hammeln Rattenfänger von Hammeln (penangkap tikus dari Hammeln) adalah dongeng yang ditulis oleh Grimm Bersaudara dapat ditemui dengan judul Zauberflöte (seruling sihir). Ceritanya sendiri berlatar belakang kota Hammeln, Jerman yang mungkin terjadi tanggal 26 Juni 1284. Pada saat itu ada seorang pria yang datang ke kota Hammeln yang mengaku dapat menangkap tikus. Rakyat Hammeln lalu menjanjikannya uang agar tikus-tikus di basmi. Lalu pria itu mengambil seruling, memikat tikus dengan suara serulingnya dan membuat para tikus-tikus tersebut mengikutinya sampai sungai Weser dan Mein Kampf volume I | 158
menenggelamkan mereka semua. Walau sukses namun rakyat kota Hameln ingkar janji dan tidak membayarnya. Sang penangkap tikus pergi namun kembali lagi beberapa hari kemudian. Ketika penduduk sedang berada di gereja, dia memainkan serulingnya lagi dan kali ini memikat anak-anak kecil kota Hameln. Seratus tigapuluh anak kecil mengikutinya sampai memasuki sebuah gua dan mereka di sekap di sana. 12. Arya Arya berasal dari Vedic Sanskrit dan istilah Avestan yang berarti ‘agung’ atau ‘penguasa’. Pada abad 19 istilah ini digunakan untuk menyebut Proto-Indo-Eropa. Arya sekarang adalah istilah untuk sub keluarga bahasa Indo-Iran. Bahasa Proto Arya (Indo-Iranian) berubah menjadi keluarga bahasa Indo-Iran dimana bahasa Sanskrit dan Avestan adalah anggota keluarganya. Istilah ini juga merujuk pada ras. Penulis kuno seperti Herodotus menulis: dahulu kala orang Yunani memanggil orang Iran dengan ‘Kaffe’ namun mereka sendiri dikenal dengan Arya. Dalam bagian lain tulisannya, Herodotus menulis bahwa kaum Median dikenal sebagai Arya selama periode tertentu. Sehingga dalam dokumen tertua ini ras Iran disebut sebagai Arya. Penulis abad 19 menggunakan istilah Arya untuk menamai rakyat Indo-Eropa sebagai keseluruhan. Untuk menghindari kebingungan kerena banyaknya arti dari Arya maka sekarang istilah tersebut digantikan dengan Proto-Indo-European, ProtoIndo-Iranian, Indo-Iranian, Iranian atau Indo-Aryan. Konotasi Rasis Arti lain yang didengungkan dalam buku ini adalah Arya sebagai ras dimana manusia terbagi dalam berbagai macam ras dimana sifatnya saling membedakan satu sama lain. Nazi menggunakan istilah ini sebagai ‘superioritas ras’. Penggunaan ini menyalahgunakan arti sebenarnya dari Arya dalam bahasa Sanskrit yakni ‘agung’. Dalam interpretasi Nazi, ras Arya adalah perwakilan tertinggi seluruh kemanusiaan dan keturunan murni populasi Proto-IndoEropa. Menurut seorang ideolog Nazi Alfred Rosenberg mengenai ras “Nordic-Atlantik” (nordischatlantisch) atau “Aryan-Nordic” (arisch-nordisch) menganggap bahwa Arya adalah ras penguasa (Herrenvolk) yang berada di puncak diatas ras Yahudi-Semitik (jüdisch-semitisch) dimana ras Yahudi adalah ancaman bagi populasi Jerman sehingga Nazi membuat pembenaran untuk memusnahkan Yahudi dari hal ini. Nazi menggambarkan ras Arya sebagai satu-satunya ras yang mampu menciptakan kebudayaan dan peradaban sementara ras lain hanya mampu menjaga atau menghancurkan kebudayaan. Karena secara sejarah istilah Arya dikonotasikan dengan mitos dan propaganda rasis Nazi maka kata ini jarang digunakan jaman sekarang. Serupa pula, swastika yang merupakan simbol Sanskrit/Arya kuno dipilih oleh Hitler untuk disalahgunakan. Swastika juga ditemukan dalam artefak Jerman kuno sehingga Nazi menyimpulkan bahwa orang Jerman kuno memiliki asal muasal etnik dan agama yang sama dengan Arya. Ras penguasa Mein Kampf volume I | 159
Ras Penguasa (Herrenrasse, Herrenvolk) adalah konsep dalam ideologi Nazi yang menganggap ras Jerman dan Nordic sebagai perwakilan ras yang ideal dan murni. Ideologi ini berasal dari teori rasis abad 19 dengan menempatkan orang Bushmen Afrika dan Aborigin Australia di bawah sementara orang Eropa ada di atas. Konsep ini sama dengan pergerakan supremasi kulit putih. Asal teori Nazi mengenai ras penguasa berasal dari teori rasial abad 19 yang di tulis oleh Count Arthur de Gobineau, yang berpendapat bahwa kebudayaan akan mundur jika ras tertentu bercampur. Pada saat itu dipercayai bahwa orang-orang di Eropa selatan secara etnik tercampur dengan orang Moor non-Eropa dari Mediterania sementara ras Eropa bagian utara tetap murni. Maka dalam Nazisme, ras yang ideal adalah individu Nordic yang bermata biru dan berambut pirang. Slav dan orang dari Eropa timur disebut sebagai stok Arya yang jelek. Penulis termasuk Guido von List dan Lanz von Liebenfels serta Houston Stewart Chamberlain, berpendapat bahwa ras Jerman lebih tinggi dibandingkan yang laun sehingga pembersihan racun etnik Jerman dari ras yang merusak akan membuat masyarakat Arya murni muncul. Istilah Arya sendiri berasal dari manusia yang tinggal di Iran dan lembah Indus. Ilmuwan Nazi, Alfred Rosenberg mengklaim bahwa orang-orang ini adalah ksatria yang tinggal di iklim utara lalu bermigrasi dan tinggal di India. Mereka adalah leluhur orang Jerman kuno. Dalam ideologi Nazi, pernikahan antara ras Arya dengan “Untermensch” (ras lebih rendah) dilarang. Untuk menjaga kemurnian ras Arya maka ras lain harus dimusnahkan. Program T- 4 Euthanasia diatur oleh Karl Brandt untuk membersihkan negara dari orang-orang cacat mental atau mereka yang mengalami kelainan genetik juga mereka yang rasnya dianggap lebih rendah. Inilah pula alasan mengapa Hitler dengan teganya membasmi jutaan orang yang rasnya dianggap lebih rendah. 13. Colossus Colossus merupakan bangunan yang besar di Pulau Rhodes yang didirikan oleh bangsa Yunani pada abad 3 SM. Ukurannya sama dengan Patung Liberty di New York dan merupakan salah satu dari tujuh keajaiban di dunia. Colossus dalam bab ini menandakan sesuatu yang besar.
Mein Kampf volume I | 160
BAB V PERANG DUNIA
Di masa-masa liarku sebagai seorang anak berandalan, tak ada yang aku sesalkan kecuali dilahirkan pada masa-masa dimana penghargaan hanya diberikan kepada para pemilik toko dan pegawai pemerintah. Gelombang kejadian-kejadian yang bersejarah tampaknya telah hadir dengan sempurna sehingga untuk masa depan tampaknya hanya milik para peserta ‘kontes perdamaian Völker’ dalam arti sebuah pertandingan seni menipu yang aman tanpa melakukan metode pertahanan yang kejam. Berbagai negara mulai terlihat semakin mirip dengan perusahaan yang memotong anggaran satu sama lain, saling mencuri pesanan dan pelanggan, menghalalkan segala cara untuk lebih dulu jadi juara daripada yang lain dan merancang seluruh kejadian ini ditengah-tengah tampik sorak yang keras dan berbahaya. Perkembangan ini tak hanya akan berlangsung terus menerus namun diharapkan pada masanya (layaknya direkomendasi secara umum) untuk me-model ulang seluruh dunia untuk menjadi satu swalayan besar, dimana ruang depan pasar itu hanya berisi para pengambil untung yang licik serta pegawai administrasi yang lemah yang akan dikumpulkan untuk selamanya. Inggris bisa menyediakan pedagangnya, Jerman menyediakan pegawai administrasinya dan Yahudi tentunya harus menyerahkan diri mereka untuk menjadi pemiliknya. Menurut pengakuan mereka sendiri, mereka tak pernah mendapatkan uang, namun selalu ‘membayar’ tepat waktu, lagipula mereka berbicara dalam banyak bahasa daripada yang lainnya. Kenapa aku tak dilahirkan saja seratus tahun lebih awal? Katakanlah di masa perang kemerdekaan, walaupun tanpa masalah tentu akan jauh lebih berharga! {Kehancuran yang mendekat} Oleh karena itu aku mengikuti kemarahanku mengenai perjalanan dunia yang bagiku tampaknya terlambat di mulai dan menganggap periode ‘hukum dan aturan’ telah mendahuluiku sebagai tipu muslihat dari takdir yang kejam dan tak pantas. Bahkan ketika masih muda dulu, aku bukanlah seorang pasifis1 dan setiap usaha apapun untuk mendidikku ke arah ini hanya akan berakhir sia-sia. Bagiku perang Boer2 seperti petir di siang bolong. Setiap hari aku menunggu dengan tidak sabar hanya untuk membaca koran dan melahap berita-berita dan laporan-laporan yang membahagiakan ketika menyaksikan perjuangan heroik walaupun dari jarak jauh. Perang Rusia-Jepang3 aku anggap lebih dewasa, namun lebih menarik perhatian, karena alasan nasionalisku mulai berpihak dan dalam suatu diskusi kecil aku berpihak pada Jepang. Dalam kekalahan Rusia aku sedang melihat keruntuhan Slav-Austria. Sejak waktu berlalu, apa yang ketika aku masih kecil terlihat seperti penyakit yang menahun. Sekarang aku sedang merasakan keheningan sebelum badai itu tiba. Pada awal periode aku tinggal di Wina, kaum Balkan berbaur dalam keadaan pucat kelabu kepengapan yang biasanya mendahului badai dari waktu ke
Mein Kampf volume I | 161
waktu, kini seberkas cahaya terang telah menyala hanya untuk kemudian menghilang lagi di kegelapan. Lalu terjadilah perang Balkan4 yang terdengar melalui tiupan angin dan Eropa menjadi gugup. Masa selanjutnya kini berada di dada para pemuda layaknya mimpi buruk. Hawa perang yang pengap seperti udara tropis yang hangat, sehingga karena kekhawatiran yang terus menerus rasa kehancuran yang semakin lama kini berubah menjadi sebuah gairah. Langit telah melepaskan kekangannya bagai takdir yang tak bisa dirintangi lagi. Lalu petir dahsyat itupun kini sedang menghunjam bumi. Badai sudah dihempaskan bersama petir dari langit dan bercampur raungan deretan bunyi Perang Dunia! {Sahabat Slav terbesar yang mati terbunuh } Ketika berita pembunuhan pangeran Franz Ferdinand sampai ke München (kebetulan aku sedang duduk santai di tempat tinggalku dan mendengar berita itu samar-samar), aku langsung geram bahwa ternyata peluru yang menewaskannya ditembakan dari pistol seorang mahasiswa Jerman yang ingin membebaskan Volk Jerman dari musuh bebuyutannya, walau sang pangeran tetap berusaha menSlavisasikan Eropa. Akibat dari hal ini mudah dibayangkan: gelombang pembantaian itu kini akan ‘dibenarkan’ dan ‘dijelaskan’ di depan mata dunia! Namun ketika aku mendengar seorang tersangka pembunuhnya, karena aku membacanya sekali lagi bahwa ternyata dia orang Serbia. Rasa ngeri mulai menjalari diriku dari pembalasan takdir yang tak dapat dipahami ini. Sahabat Slav telah ditembak oleh tangan seorang fanatik Slav. Siapapun yang selama beberapa tahun ini selalu mengamati hubungan Austria-Serbia akan merasa yakin bahwa sebuah batu besar telah digelindingkan tanpa bisa dihentikan lagi. Mereka yang sekarang mencaci maki pemerintah Wina mengenai bentuk dan isi ultimatum, akan menerima sebuah ketidakadilan. Tak ada kekuasaan lagi di dunia yang dapat bersikap berbeda dalam situasi dan posisi yang sama. Di perbatasan tenggara Austria terdapat musuh bebuyutan yang setiap saat menantang monarki dan tak akan berhenti sampai waktu yang diinginkannya untuk menghantam monarki itu tiba. Ada alasan bahwa hal ini akan terjadi dengan kematian Kaisar tua. Pada saat itu mungkin monarki tak bisa melawannya dengan cermat. Tahun-tahun belakangan ini negara telah begitu menyatu dengan Franz Joseph sebagai seorang manusia sehingga kematiannya sebagai perwujudan Kekaisaran ini akan dirasakan oleh masyarakat yang serupa dengan kematian kekaisaran itu sendiri. {Ultimatum Austria} Memang ini adalah salah satu kelicikan politik Slav, yaitu dengan menciptakan gambaran bahwa negara Austria tidak dapat berdiri kecuali dengan mukjizat dan keunikan dari sebuah monarki. Pujian ini lebih disambut di Hofburg5, karena hal ini sama sekali tidak cocok dengan wibawa besar sang Kaisar. Duri yang tersembunyi dibalik puji-pujian ini tetap tidak bisa ditemukan. Para penguasa tidak melihat atau mungkin tak ingin melihat, karena semakin tergantungnya monarki kepada kepandaian seorang negarawan, kepada monarki terbijak sepanjang masa ini akan Mein Kampf volume I | 162
semakin hancur situasinya jika takdir telah datang mengetuk pintu untuk meminta janji. Apakah Austria tua akan mungkin ada tanpa seorang Kaisar? Bukankah tragedi yang pernah menimpa Maria Theresa6 dapat terulang kembali? Tidak, ini tidak adil bagi elit politik Wina yang mencela mereka untuk terburu-buru terlibat dalam perang yang sebenarnya dapat dihindari. Memang tak dapat lagi dihindari, namun bisa ditunda selama satu atau dua tahun kedepan. Namun inilah kutukan diplomasi Jerman dan Austria yang selalu berjuang untuk menunda pembalasan yang pasti sampai suatu saat ketika harus menyerang pada waktu yang tidak tepat. Kita dapat diyakinkan bahwa usaha lebih lanjut untuk menyelamatkan perdamaian dapat membawa perang pada saat yang tidak tepat. Tidak, siapapun yang tak menginginkan perang ini harus berani menanggung akibatnya yang hanya bisa terdiri dari mengorbankan Austria. Bahkan ketika perang sudah datang, bukan dalam perjuangan melawan diri kita sendiri, namun dalam bentuk pemisahan monarki Habsburg. Lalu mereka yang mencela perang harus memutuskan apakah akan bergabung atau hanya menonton dengan berpangku tangan dan membiarkan takdir yang membawanya. Orangorang itu yang sekarang berteriak paling keras dalam mengutuk awal peperangan dan menawarkan pendapat paling bijak adalah mereka yang dengan fatalnya menyeret kita menuju perang. Selama bertahun-tahun kaum Sosial Demokrat telah dengan kejinya menghasut perang untuk melawan Rusia dengan alasan agama sangat aktif dengan menjadikan negara Austria sebagai tumpuan kebijakan Jerman. Sekarang kita terpaksa harus menderita akibat kegilaan ini. Apa yang sudah datang harus dihadapi dan tak bisa lagi kita hindari. Kesalahan dari pemerintahan Jerman adalah ketika dalam waktu damai selalu kehilangan waktu yang tepat untuk menyerang dan terjerat dalam persekutuan untuk perdamaian dunia, lalu menjadi korban koalisi dunia yang saling berlawanan dengan kepastian untuk perang dunia. Jika pemerintah Wina memberikan ultimatum yang lebih ringan, ini tak akan merubah situasi kecuali satu hal yaitu bahwa pemerintahan akan tersapu bersih akibat kemarahan Volk. Karena di mata rakyat jelata, bunyi ultimatum akan terdengar terlalu lembut tapi brutal. Siapapun yang sekarang hendak mempermasalahkannya bisa jadi orang itu bodoh atau pembohong bahkan penipu yang licik. Perjuangan tahun 1914 bukan perjuangan yang dipaksakan oleh masalah waktu, -tidak demi Tuhan!- tapi perjuangan itu diinginkan oleh seluruh Volk. Rakyat ingin mengakhiri seluruh ketidakpastian, dimana ketidakpastian ini hanya dapat diakhiri dengan mengorbankan dua juta lebih pemuda Jerman untuk maju dalam perjuangan ini. Mereka siap membela Tanah Air-nya sampai titik darah penghabisan! {Perjuangan kebebasan Jerman} Bagiku masa-masa seperti itu adalah sebuah kondisi pelampiasan perasaan yang menyakitkan dari masa mudaku. Bahkan sekarang aku tidak malu untuk mengatakan bahwa antusiasme yang menggebu-gebu telah menyergapku. Aku bersujud dan berterimakasih kepada surga yang datang dari jantung yang berdetak ini karena telah memberikan keberuntungan bagiku untuk hidup pada masa ini. Perjuangan untuk sebuah kebebasan kini telah dimulai. Dia lebih besar dari apa Mein Kampf volume I | 163
yang bumi pernah lihat, karena sekarang guratan takdir telah dimulai dan keyakinan itu muncul pada rakyat jelata bahwa saat ini bukan nasib Serbia atau Austria, namun apakah bangsa Jerman akan terlibat atau tidak! Untuk terakhir kalinya dalam beberapa tahun, Volk telah memiliki ramalan atas masa depannya. Maka dari itu tepat setelah permulaan pergulatan yang besar nada-nada lembut menjadi sebuah kenikmatan dari antusiasme yang berlebihan, karena pengetahuan mengenai hal ini saja menyebabkan pemberontakan nasional seolah tampak kecil. Kesungguhan sangat perlu karena pada masa itu rakyat pada umumnya tak memiliki pemikiran sedikitpun mengenai panjang atau lamanya pergulatan yang baru ini akan dimulai ini. Mereka berkhayal akan segera pulang kembali pada musim dingin itu untuk melanjutkan hidup dan memperbaiki kerja dengan damai. Apa yang manusia inginkan sebenarnya adalah apa yang sudah dia harapkan dan percaya akan terwujud. Mayoritas yang mengagumkan dari bangsa ini sedang cemas dengan urusan negara yang tak pasti. Maka dari itu dapat dipahami pula bahwa mereka tidak lagi percaya pada penyelesaian damai atas konflik AustriaSerbia, namun berharap pada penyelesaian terakhir, yaitu perang! Aku merupakan salah satu diantara yang sejuta ini. Berita tentang pembunuhan ini tak begitu diketahui di München sehingga dalam sekali dua kali pikiranku bergetar. Akhirnya perang tak bisa dihindari lagi, dan lebih lagi sekarang negara Habsburg terpaksa harus menjaga perjanjian mereka. Yang paling aku takutkan adalah adanya kemungkinan bahwa Jerman suatu hari akan terlibat dalam konflik yang tidak secara langsung disebabkan oleh Austria ini. Mungkin sebab dari persekutuan ini, sehingga negara Austria dengan alasan kebijakan domestik tak akan mengerahkan kekuatannya untuk berdiri di balik sekutunya: Jerman. {Tujuan perjuangan kebebasan} Mayoritas Slav di kekaisaran ini mungkin dengan segera memulai untuk mensabotase maksud-maksud seperti itu atas nama negara, dan lebih memilih untuk menghancurkan seluruh negeri menjadi berkeping-keping daripada mengabulkan permintaan tolong sekutunya. Bahaya itu kini telah hilang. Negara tua ini harus memilih untuk bertempur, suka atau tidak suka. Posisiku sendiri dalam konflik ini sangat sederhana dan jelas, ialah bagiku bukan berarti Austria bertempur demi kepuasan Serbia, namun Jerman berjuang demi keberadaan Austria. Bangsa Jerman untuk kematian dan kebebasan masa depan. Waktu pertarungan telah tiba untuk karya Bismarck ini. Apa yang pendahulu itu telah menangkan di pertempuran Weissenburg sampai Sedan dan Paris7, Jerman yang masih muda kini harus lebih mudah dicapai. Jika perjuangan sampai memperoleh kemenangan, Volk kita akan memasuki lingkaran dalam negeri-negeri hebat yang dilihat dari sudut pandang kekuatan luar, dan barulah Reich Jerman dapat menjaga harga dirinya sendiri dalam kedamaian tanpa harus membuat anak-anak bangsanya kelaparan. Sebagai pemuda aku seringkali merasakan adanya keinginan untuk bisa membuktikan setidaknya untuk sekali ini saja dengan membuktikan bahwa bagiku antusiasme nasional bukan omong kosong. Adalah sebuah dosa bagiku untuk Mein Kampf volume I | 164
berteriak ‘horee’ tanpa ada hak untuk meneriakannya. Karena siapa yang pantas meneriakan kata ini tanpa membuktikannya dimana semua permainan telah berakhir dan tangan Dewi Nasib mulai menimbang Volk dan manusia menurut kebenaran dan keteguhan keyakinan mereka? {Memasuki resimen Bayern} Kemudian layaknya jutaan orang lainnya, hatiku meluapkan rasa bahagia yang amat sangat sehingga akhirnya aku mampu menebus diriku dengan hal-hal yang menghanyutkan ini. Aku seringkali menyanyikan ‘Deutschland über Alles’ dan meneriakan ‘Heil8’ dengan sepenuh nafasku, sehingga tampaknya nyanyian dan teriakan tersebut merupakan perbuatan anggun yang terlambat untuk berdiri sebagai saksi dalam pengadilan akhir dari hakim abadi lalu memproklamirkan ketulusan keyakinan ini. Karena dari saat pertama aku merasa yakin bahwa dalam hal perang yang tampaknya sudah pasti bagiku- dalam satu hal aku harus segera meninggalkan semua buku-buku kesayanganku. Demikian juga aku tahu bahwa tempatku sekarang adalah dimana kata hatiku akan mengarahkannya. Aku telah meninggalkan Austria untuk sebuah alasan politis. Apalagi yang lebih alami dari itu? Sekarang perjuangan telah dimulai dan aku harus mulai bertanggung jawab akan keyakinanku ini! Aku tidak ingin bertempur hanya untuk satu negeri Habsburg, namun aku sudah siap kapan saja untuk seluruh Volk dan Reich. Tanggal tiga Agustus aku mengirimkan sebuah petisi pribadi pada Yang Mulia Ludwig III dengan satu permintaan untuk bisa memasuki resimen Bayern. Kantor Kabinet tentunya punya banyak setumpuk pekerjaan pada saat itu dan begitu bahagianya aku menerima jawaban atas permintaanku pada hari kemudian. Dengan tangan yang bergetar aku membuka amplop dokumen tersebut, dan permintaanku disetujui yang kemudian aku dipanggil untuk melaporkannya pada resimen Bayern. Kebahagiaan dan rasa terimakasihku tak terhingga. Beberapa hari kemudian aku sudah memakai seragam dan lencana yang tidak akan pernah kulepaskan sampai enam tahun lagi kedepan! Bagiku layaknya bagi setiap pemuda Jerman, sekarang telah dimulailah sebuah keberadaan duniawi yang terbesar dan tak bisa dilupakan. Dibandingkan dengan kejadian pertempuran maha dahsyat ini, semua kejadiankejadian dimasa lalu itu kini terasa menjadi kecil. Persisnya pada hari ini, dengan peringatan ke sepuluh kejadian besar ini semakin mendekati, aku menerawang kembali dengan penuh rasa bangga sekaligus terharu pada minggu-minggu awal perjuangan heroik dari Volk kami, dimana takdir telah mengizinkanku untuk ambil bagian. {Api pembaptisan} Seperti pada hari kemarin, gambaran demi gambaran tentang masa laluku mulai teringat kembali. Kini aku melihat diriku memakai seragam diantara kawan-kawanku, lalu kami keluar pertama kali untuk latihan dan lain-lain. Sampai suatu hari datang bagi kami kesempatan untuk latihan berbaris. Kekhawatiran menghantuiku saat itu, mungkin begitu pula dengan kawan-kawanku yang lain: Akankah kami tiba terlambat di garis depan? Sesaat demi sesaat hal ini membuatku merasa menjadi tidak nyaman. Maka dari itu aku membayangkan tentang segala hal yang menyebabkanku untuk bisa bergembira atas kemenangan yang heroik dan baru.
Mein Kampf volume I | 165
Setetes kepahitan masih bisa sedikit tersembunyikan, karena setiap kemenangan baru akan meningkatkan bahaya jika kami terlambat. Akhirnya datang juga hari dimana kami meninggalkan München untuk memulai sebuah pemenuhan tugas baru kami. Untuk pertama kalinya aku melihat sungai Rhein ketika kami bergerak menuju barat untuk membelanya melalui sungai yang tenang ini. Inilah sungainya sungai Jerman yang harus kami rebut dari keserakahan musuh. Ketika melalui cadar pagi hari yang lembut di monumen Niederwald, tampak di bawah sinar matahari yang syahdu, seorang pengawas Rhein telah mengaumkan bunyi kereta api dibalik cerahnya langit pagi. Aku merasa jantungku seakan meledak! Lalu datanglah malam yang lembab dan dingin di Flanders9. Kami melaluinya dengan suasana hening. Lalu ketika matahari mulai muncul lagi dari balik kabut, tiba-tiba sambutan desingan peluru memecah ketenangan pagi kami. Di atas kepala dengan letusannya yang tajam, peluru-peluru itu berseliweran menuju kami dan merobek-robek tanah yang masih basah. Namun sebelum kabut tipis itu mulai menghilang, dari dua ratus tenggorokan prajurit terdengar teriakan ‘horeee!’ pertama terdengar untuk menyambut malaikat maut! {Dari sukarelawan perang menjadi prajurit senior} Suara gemuruh dan letusan, nyanyian dan deru senapan mesin telah dimulai. Dengan mata yang nanar, setiap dari kami maju ke depan dengan cepat sampai melewati perkebunan lobak dan tanam-tanaman lalu pertempuran pun di mulai. Pertempuran laki-laki melawan lakilaki sejati! Dari kejauhan samar-samar sebait lagu sedang mencapai telinga kami, dan lagu itu semakin mendekat. Dari setiap kompi ke kompi lainnya, ketika ajal kematian sedang sibuk mengaduk-aduk pasukan kami, lagu itu sudah tiba dan kami meneruskannya: ‘Deutschland, Deutschland über Alles, über Alles in der Welt!‘ Empat hari lagi kami akan kembali. Derap langkah sepatu lars kami bahkan kini telah berubah. Pemuda-pemuda yang masih berumur tujuh belas tahun itu kini sudah terlihat seperti laki-laki dewasa! Para sukarelawan dari resimen terdaftar ini mungkin belum mempelajari bagaimana caranya bertempur dengan benar dan pantas, namun mereka akan segera tahu bagaimana rasanya tewas seperti prajurit-prajurit senior. Ini adalah sebuah permulaan baru. Begitulah kami dari tahun ke tahun, namun romansa pertempuran itu telah digantikan oleh situasi horor yang menakutkan. Semangat tempur jadi mengkerut dan kebanggaan yang meluap-luap itu kini tergantikan oleh ketakutan yang paling mematikan. Waktunya telah tiba ketika setiap laki-laki harus berjuang demi naluri bertahan hidup dan pengabdian pada tugas. Aku juga mengalami pergulatan yang hebat ini. Selalu ketika kematian sedang membayangi, sesuatu yang samarsamar dalam diri ingin berontak keluar dan mencoba untuk memunculkan dirinya pada tubuh yang sedang lemah ini sebagai sebuah alasan. Namun itu hanyalah sikap kepengecutan yang sedang mencoba menjerat individu. Sebuah peringatan menakutkan sedang menyentak, dan seringkali nurani terakhirlah yang akan menentukan setiap permasalahan. Semakin suara itu memperingatkan akan adanya bahaya, semakin keras dan kukuh pula nuraniku itu menggoda. Perlawanan yang tegas tumbuh sampai akhirnya setelah pergulatan Mein Kampf volume I | 166
batin yang lama, kesadaran terhadap tugas itulah menjadi pemenangnya. Pada musim dingin 1915-1916 perjuangan ini telah diakhiri. Keinginan akhirnya menjadi penguasa atas diriku. Jika dalam hari-hari pertama pertempuran itu aku berbahagia dan banyak tertawa, sekarang aku menjadi lebih tenang dan yakin. Aku menjadi tahan banting. Sekarang tanpa ketakutan atau akal menjadi runtuh, takdir tetap saja masih mengujiku. Sukarelawan muda itu kini telah menjadi seorang prajurit senior! {Monumen keabadian} Transformasi ini telah menyeluruh di seluruh angkatan bersenjata. Transformasi ini telah mengeluarkan kekerasan dan kebijakan dari pertempuran abadi dan bagi mereka yang tak tahan badai mereka akan patah. Sekarang adalah waktunya untuk menilai sebuah Angkatan Bersenjata. Sekarang setelah dua atau tiga tahun, dimana pada waktu itu aku terlempar dari satu pertempuran ke pertempuran lainnya, selamanya aku harus bertempur melawan kehebatan musuh dalam jumlah dan senjata, kelaparan dan hidup melarat. Sekaranglah waktunya bagiku untuk menguji kualitas dari prajurit-prajurit yang unik ini. Seribu tahun boleh berlalu, namun tak mungkin memperbincangkan heroisme tanpa menyebutkan Angkatan Bersenjata Jerman dan Perang Dunia. Lalu dari kabut masa lalu, wajah dari helm berwarna abu-abu itu akan muncul dengan gagah berani dan sigap untuk menjadi monumen abadi. Selama masih ada orang Jerman yang hidup, mereka akan mengingat bahwa lakilaki ini adalah putra-putra Volk mereka. Waktu itu aku seorang prajurit dan tak ingin membincangkan urusan politik. Sebenarnya, waktunyalah yang tidak tepat. Bahkan sekarang aku yakin bahwa pengemudi kereta yang rendah hati lebih berjasa pada Tanah Air daripada yang lainnya, katakan saja para anggota parlementer. Aku membenci mulut-mulut besar ini ketika setiap lakilaki yang berdarah merah itu mengatakan sesuatu sambil berteriak-teriak ke arah wajah musuh dan meninggalkan lidahnya di rumah atau melakukan tugasnya dengan hening di tempat lain. Ya, pada masa itu aku membenci semua politisi. Kalau terserah padaku, batalyon berlambang sekop dan beliung akan terbentuk dari anggota parlemen ini, kemudian mereka dapat mengunyah lemak dari hati mereka sendiri tanpa saling mengganggu, bahkan mereka sangat membahayakan bagi masyarakat yang jujur dan sopan. Maka pada saat itu aku tak ingin sekali mendengar urusan-urusan politik, namun aku tak kuasa juga ingin berpendapat mengenai perwujudan tentang hal-hal tertentu yang tentunya mempengaruhi seluruh bangsa dan khususnya yang berhubungan dengan kami, para prajurit. {Seni mematikan semangat } Ada dua hal yang membuatku sangat marah dan aku anggap berbahaya. Setelah mendengar beberapa berita tentang kemenangan baru, bagian-bagian tertentu dari pers perlahan dan dengan cara yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang mengungkapkan aib pada umum. Semua ini dilakukan dengan topeng kebaikan tertentu dengan sikap yang santun, bahkan dengan sikap kekhawatiran yang dibuatMein Kampf volume I | 167
buat. Mereka merasa was-was akan berlebihannya ungkapan kebahagiaan dalam perayaan kemenangan. Mereka mengatakan bahwa dalam suasana suka cita yang berlebihan ini sangat tidak pantas dan tidak cocok bagi sebuah bangsa yang besar. Keberanian dan keteguhan hati prajurit-prajurit Jerman menjadi contohnya, kata mereka, dan masyarakat jangan terbawa arus suasana atas letupan kebahagiaan tanpa pikirpikir panjang. Jika hanya demi negeri asing dimana bentuk kebahagiaan mereka yang hening dan anggun daripada kegembiraan yang meluap-luap. Akhirnya, kami orang Jerman jangan lupa bahwa perang bukanlah keinginan kami dan maka dari itu kami tidak usah malu untuk mengaku secara terbuka dan jantan telah berkontribusi demi rekonsiliasi umat manusia. Untuk alasan itu sangat tidak bijaksana dengan menodai kesucian prajurit-prajurit kita dengan tuduhan terlalu banyak berteriak, karena yang lainnya tak akan paham akan perilaku seperti itu. Dunia hanya mengagumi kerendahan hati seseorang dimana pahlawan sejati dengan hening dan tenang akan melupakan perilakunya, karena ini merupakan pokok argumen. Daripada menjewer makhluk yang telinganya panjang ini lebih baik mengikatnya pada sebuah tiang dan menggantungnya, sehingga akan membuat bangsa yang berbahagia ini sulit untuk menghina sentimen estetik dari kuli tinta ini dimana yang berwenang sebenarnya telah mengeluarkan keluhan atas kebahagiaan yang ‘tidak pantas ‘ ini. Tak pernah mereka berpikir bahwa jika setidaknya semangat ini digalakan tak akan bisa dibangkitkan pada saat dibutuhkan. {Kesalahpahaman terhadap Marxisme} Hal tersebut merupakan keadaan yang sedang mabuk dan harus di jaga di negeri ini. Lalu bagaimanakah jika tanpa kekuatan antusiasme, sebuah negara akan bertahan dalam perjuangan dalam segala kemungkinan akan membuat tuntutan yang luar biasa pada kualitas spiritual bangsa? Aku tahu psikologi massa dengan baik tentang ketidaksadaran bahwa nada estetik yang tinggi tak akan menghembuskan api yang akan membuat baja menjadi panas. Di mataku itu merupakan puncak kegilaan pada pihak yang berwenang yang tak melakukan apapun untuk meningkatkan gairah yang sedang menggebu-gebu. Lalu ketika yang berwenang membatasi gairah yang sudah ada itu sulit dipercaya. Hal kedua yang membuat aku benar-benar marah adalah sikap yang mereka kira sudah cukup kuat untuk melawan Marxisme. Di mataku ini hanya akan membuktikan bahwa mereka tak tahu apapun untuk membasmi wabah ini. Dengan segala keseriusan, mereka tampaknya percaya bahwa dengan jaminan partai itu tak akan dikenali lagi. Mereka mencapai kesepahaman untuk memahami dan mengekang Marxisme. Mereka harus paham bahwa dalam Marxisme tak ada partai sama sekali, namun hanya sebuah doktrin yang akan menghancurkan bentuk kemanusiaan, khususnya karena ini tak bisa dipelajari di universitas-universitas yang sudah di Yahudi-kan. Lagipula, khususnya pada pejabat tinggi karena keangkuhan mereka yang bodoh, tak berpikir bahwa membaca sebuah buku dan mempelajari sesuatu yang tidak ada di kurikulum universitas mereka sebenarnya mudah. Kehebohan ini melewati ‘pemikiran-pemikiran’ ini tanpa meninggalkan jejak sama sekali. Inilah mengapa institusi negara sangat ketinggalan jauh dari swasta. Pada merekalah -demi Tuhanperibahasa Volk dapat diterapkan: Was der Bauer nicht kennt, das frißt er nicht (apa Mein Kampf volume I | 168
yang petani tak tahu, tak akan dia makan). Di sini juga ada beberapa perkecualian yang semakin mempertegas peribahasa itu. Sangat aneh dan tak pantas membandingkan buruh Jerman dengan Marxisme pada hari-hari di bulan Agustus 1914. {Apa yang seharusnya dilakukan?} Pada saat itu buruh-buruh Jerman telah membebaskan diri mereka dari kekangan wabah beracun ini, kalau terjadi sebaliknya maka buruh-buruh Jerman tak akan bisa terlibat dalam perjuangan. Bagaimanapun yang pihak berwenang begitu bodoh untuk mempercayai bahwa Marxisme telah menjadi nasional. Suatu kecerdasan yang hanya akan muncul bahwa pada tahun-tahun yang panjang ini, tak ada satupun pejabat pemerintahan ingin berusaha untuk mempelajari inti dari doktrin ini, karena kalau mereka mempelajarinya kejadian aneh ini mungkin tak akan terjadi. Marxisme, yang tujuannya adalah dan selalu penghancuran negara-negara bukan Yahudi, harus menerima horor ketakutan. Ketika pada suatu hari di bulan Juli 1914, kelas buruh Jerman yang telah mereka jerat mulai bangkit dan setiap saat siap membela Tanah Air-nya dengan kecepatan yang tinggi. Dalam beberapa hari seluruh kabut penipuan dari pengkhianatan terhadap Volk yang keji ini telah berceceran. Tiba-tiba kelompok Yahudi ini merasa kesepian dan ditinggalkan, seolah-olah tak ada satu jejak pun tertinggal dari sisa-sisa kegilaan dan omong kosong yang selama enam puluh tahun telah membanjiri massa. Ini merupakan saat yang buruk bagi para pengkhianat kelas buruh Volk Jerman, namun segera para pemimpin mereka mengetahui bahaya yang akan merusak mereka. Mereka langsung menutup telinga mereka dan dengan lancang menirukan suara Kebangkitan Nasional. Namun sekarang telah tiba waktunya untuk bertindak melawan seluruh persaudaraan para pengkhianat peracun Volk, Yahudi. Sekaranglah waktunya untuk berurusan dengan mereka secara singkat dan tanpa harus mempertimbangkan segala teriakan dan keluhan yang mungkin muncul. Bulan Agustus 1914, seluruh Yahudi mengoceh soal solidaritas internasional yang hilang dengan cepat dari kepala-kepala kelas buruh Jerman. Sebagai manfaatnya, hanya beberapa minggu kemudian pecahan peluru meriam Amerika menghujani persaudaraan dan helmhelm prajurit yang sedang berbaris. Sudah menjadi tugas pemerintahan yang serius, bahwa sekarang para buruh Jerman telah menemukan jalannya kembali menuju negaranya untuk membasmi tanpa ampun para penghasut yang menyesatkan negara. {Penggunaan kekuatan pemikiran murni} Jika prajurit yang terbaik sedang sekarat di garis depan setidaknya kita dapat membasmi seluruh kutu-kutu penghasut ini. Bukannya membasmi kutu-kutu, Kaisar Yang Mulia sendiri malah merangkul kriminal-kriminal tua dan mengampuni para perampok sekaligus pengkhianat negara ini dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk kembali beraksi. Sekarang ular-ular berbisa itu dapat melanjutkan pekerjaannya dan lebih berhati-hati dari sebelumnya, namun semakin berbahaya dari sebelumnya! Sementara yang jujur sedang memimpikan perdamaian di Tanah Air-nya, para kriminal pembohong itu malah merencanakan sebuah revolusi. Mein Kampf volume I | 169
Tindakan setengah hati yang seharusnya diakhiri membuat aku semakin kecewa. Namun pada waktu itu aku tak bisa berpikir bahwa hal itu mungkin terjadi, dan akhirnya akan begitu menakutkan. Apa yang harus dilakukan? Tentunya pemimpin seluruh pergerakan itu harus langsung diadili, dipenjara lalu digantung. Semua penerapan kekuatan militer harus digunakan dengan kasar untuk memusnahkan wabah ini. Partai-partai itu harus segera dibubarkan, Reichstag harus diluruskan, -dengan bayonet jika perlu- namun yang terbaik adalah membubarkannya secara langsung. Seperti Republik sekarang yang dapat membubarkan Partai-partai, maka metode tersebut harusnya digunakan pada saat itu dengan alasan yang lebih banyak. Karena hidup dan mati seluruh Volk sedang dipertaruhkan! Satu pertanyaan akan muncul kemuka: “bisakah ide spiritual dapat dimusnahkan hanya oleh sebilah pedang? Atau bisakah Weltanschauung bisa dilawan dengan kekuatan besar?” Bahkan pada saat itu aku memikirkan pertanyaan ini dengan amat serius bahwa jika kita pikirkan kasus secara analog, khususnya pada dasar agama dan dapat ditemukan pada sejarah, maka prinsip-prinsip dasar ini akan muncul: Gambaran-gambaran dan ide-ide layaknya pergerakan dengan dasar spiritual yang pasti, terserah apakah pondasinya benar atau tidak, setelah poin tertentu dalam perkembangannya mampu dipatahkan oleh instrumen teknis kekuasaan jika senjata fisik ini pada saat yang sama mendukung pemikiran, ide atau Weltanschauung baru. Dengan penerapan kekuatan saja, tanpa ada pendorong ide dasar spiritual sebagai titik awal tak akan pernah menghasilkan suatu penghancuran dan penyebaran sebuah ide, kecuali dalam bentuk pemusnahan secara menyeluruh. Bahkan dari elemen yang terkecil ide-ide tersebut dan penghancuran tradisinya. Bagaimanapun ini biasanya berarti akan mengarah pada penghilangan negara seperti itu dari lingkup kepentingan politik. Kadangkala untuk waktu tak terbatas dan seringkali untuk selamanya. Karena pengalaman telah menunjukan bahwa pengorbanan yang berdarah menghantam bagian terbaik dari masyarakat dan setiap penyiksaan yang terjadi tanpa dasar spiritual tampaknya dibenarkan secara moral dan menghantam dengan tepat bagian paling berharga dari yang Volk protes. Hal tersebut menghasilkan pengadopsian isi spiritual dari pergerakan yang secara tidak adil di siksa. Dalam banyak hal, ini terjadi dengan mudahnya melalui perasaan penentangan terhadap perlawanan percobaan untuk memukul sebuah ide dengan kekuatan brutal. Sebagai hasilnya jumlah pendukung yang mundur semakin membengkak seiring dengan meningkatnya penyiksaan. Maka dari itu pemusnahan secara menyeluruh dari doktrin baru ini hanya bisa dilaksanakan melalui proses pemusnahan yang besar-besaran dan dilakukan secara terus menerus sehingga akhirnya semua dari milik mereka yang berharga akan terrenggut dari Volk dan negara yang bermasalah. Akibatnya walaupun apa yang disebut dengan ‘pembersihan’ intinya dapat terjadi, hanya bisa dilakukan dengan harga ketidakberdayaan total. Metode seperti itu hanya akan terbukti sia-sia jika doktrin yang akan diperangi telah melampaui batas kelompok kecil tertentu. Maka di sini juga, layaknya dalam setiap pertumbuhan periode pertama masa kanak-kanak akan rentan terhadap kemungkinan dimusnahkan. Sementara dengan waktu yang berlalu kekuatan untuk melawan
Mein Kampf volume I | 170
meningkat dan hanya dengan kelemahan mendekati usia tua maka yang muda muncul walau dalam bentuk dan alasan yang berbeda. Tentu saja setiap usaha untuk menghapuskan sebuah doktrin dan pengungkapan organisasinya dengan kekuatan dengan tanpa dasar spiritual akan gagal dan tak jarang berakhir dengan kebalikannya dari hasil yang diinginkan karena alasan berikut ini. Syarat pertama untuk jenis perjuangan dengan senjata kekuatan murni akan dan selalu bertahan. Dalam arti hanya penerapan yang stabil dan menyeluruh untuk menekan sebuah doktrin akan sukses. Namun sesegera mungkin kekuatan yang kasar itu akan memudar dan berganti dengan kesabaran. Tak hanya doktrin saja yang di tekan akan bangkit lagi, namun akan memiliki posisi untuk mendapatkan keuntungan dari setiap penyiksaan karena setelah gelombang tekanan menyulut kemarahan atas penderitaan akan membangkitkan para pendukung baru bagi doktrin ini. Sementara yang tua akan menggantungkan doktrin ini kepada pendukung baru dengan perlawanan yang lebih besar dan kebencian yang lebih dalam dari sebelumnya. Bahkan sebuah keyakinan yang menyimpang memecah, ketika bahaya menyurut akan kembali pada pandangan dahulu. Hanya dalam penerapan kekuatan yang stabil dan terus menerus akan terdapat prasyarat untuk sebuah kesuksesan. Ketahanan ini bagaimanapun hanya bisa bangkit dari keyakinan spiritual yang pasti. Setiap kekerasan yang tidak berakar dari dasar spiritual yang kukuh akan memudar dan tidak meyakinkan. Hal tersebut karena kekurangan stabilitas yang hanya ada pada pengikut dari Weltanschauung yang fanatik. Kekerasan tersebut berasal dari energi dan keyakinan tak terkendali dari seorang individu, maka dari itu berpokok pada perubahan kepribadian serta sifat dan kekuatan mereka. Hal yang lain dapat ditambahkan bahwa setiap Weltanschauung, apakah religius atau bersifat sekuler -kadangkala garis pembatasnya sulit ditemukan- tidak bisa begitu saja memerangi ideologi yang berlawanan untuk mempromosikan sendirinya. Maka dari itu perjuangannya kurang defensif dan bukan ofensif. {Serangan terhadap Weltanschauung} Maka Weltanschauung yang memiliki keuntungan untuk menentukan tujuan, karena tujuan ini mewakili kemenangan ide sendiri sementara itu sangat sulit ditentukan kapankah tujuan negatif dari penghancuran sebuah doktrin bermusuhan bisa di jamin dan di raih. Untuk alasan ini saja, Weltanschauung ofensif akan lebih sistematik dan lebih bertenaga daripada defensif, karena disini juga seperti biasanya sebuah serangan dan bukan pertahanan yang membuat keputusan. Pertarungan melawan kekuatan spiritual dengan metode kekerasan tetap defensif sampai pedang menjadi cara pendukung, pembakar dan penyebar doktrin spiritual baru. Maka untuk menyimpulkannya kita dapat menyusun hal berikut ini: Setiap usaha untuk melawan Weltanschauung dengan metode kekerasan akan berakhir gagal, kecuali jika pertarungannya bisa menampilkan dan membentuk sikap spiritual baru. Hanya dalam pertarungan antara dua Weltanschauung, maka senjata dengan kekuatan brutal yang terus menerus dan kasar diterapkan akan menjadi penentu apa yang didukungnya. Inilah yang menjadi alasan kegagalan perjuangan ketika melawan Marxisme. Inilah mengapa pemerintahan sosialis Otto Von Bismarck akhirnya gagal dan harus tetap gagal, walau apapun yang terjadi. Mein Kampf volume I | 171
Weltanschauung barunya kekurangan platform untuk mereka yang pantas diperjuangkan. Hanya kebijakan pepatah pejabat tinggi pemerintahan yang akan sukses mempercayai omong kosong menganai apa yang disebut dengan kewenangan negara atau ‘hukum dan aturan’. Semua ini akan membentuk dasar yang cocok bagi pendorong spiritual perjuangan hidup dan mati. Karena dasar spiritual bagi perjuangan ini dinilai kurang, maka Bismarck harus mempercayakan eksekusi legislasi pemerintahan Sosialisnya pada penilaian dan selera institusi itu yang merupakan produk pemikiran Marxisme. Dengan mempercayakan nasib perang ini pada kaum Marxis sampai pada demokrasi rakyat yang penuh harapan, Kanselir besi meminta serigala untuk berpikir seperti domba. {Partai-partai kelas borjuis} Semua ini merupakan akibat yang perlu dari absennya Weltaschauung dari dasar anti Marxisme yang dianugrahi keinginan yang menggebu untuk menaklukan. Maka hasil utama dari perjuangan Bismarck adalah kekecewaan yang amat sangat telak. Apakah kondisinya berbeda selama Perang Dunia atau sama pada awalnya? Sayangnya tidak. Semakin aku tenggelam dalam ide-ide perubahan yang perlu dalam sikap pemerintah terhadap Sosial Demokrat sebagai perwujudan Marxisme, semakin aku mengenali kurangnya pengganti yang baik sebagai pengganti doktrin ini. Apakah yang akan diberikan kepada massa jika Sosial Demokrasi hancur? Tak ada satupun pergerakan yang telah ada mampu diharapkan untuk sukses memasuki lingkup pengaruh Marxisme. Karena sebagian besar buruh akan tak memiliki pemimpin. Tak ada gunanya dan lebih dari bodoh untuk mempercayai bahwa sikap fanatik internasional yang telah meninggalkan partai kelas buruh akan bergabung dengan partai borjuis, dalam artian organisasi kelas baru. Karena, tak menyenangkan tampaknya bagi bermacam organisasi itu tak dapat disangkal bahwa politisi borjuis sebagian besar akan menerima pembagian kelas-kelas selama tidak menjadikan ketidakberuntungan politis mereka. Penyangkalan akan fakta ini tidak hanya bersikap lancang, namun juga kebodohan para pembohong. Jangan pernah menganggap bahwa massa sebodoh yang kita kira. Dalam urusan politik, perasaan kadangkala lebih memutuskan daripada alasan rasional. Pendapat bahwa sikap massa internasional yang bodoh merupakan bukti yang cukup bagi ketidakwarasan sentimen massa dapat dengan mudah disangkal bahwa demokrasi pasifis sama gilanya, dan bahwa hal tersebut akan teruraikan secara eksklusif di kelompok borjuis. {Tak ada tambahan bagi Sosial-Demokrat} Selama jutaan kaum borjuis masih dengan setianya memuja pers demokratik Yahudi setiap pagi, sangat buruk bagi orang-orang ini untuk membuat lelucon mengenai kebodohan ‘Genossen’ yang dalam analisis sebelumnya hanya menelan sampah yang sama, walau dalam bentuk yang berbeda. Dalam kedua hal pembuatnya adalah Yahudi yang itu-itu lagi. Perawatan yang baik harus diambil untuk tidak menyangkal hal-hal yang mungkin benar. Fakta bahwa permasalahan antar kelas merupakan masalah yang eksklusif dari masalah ideal. Khususnya sebelum pemilihan, beberapa ingin berpura-pura tak dapat disangkal lagi.
Mein Kampf volume I | 172
Kesombongan kelas dari sebagian Volk kita, dan pada hal yang lebih luas, meremehkan buruh pabrik, adalah fenomena yang tidak hanya ada pada orang yang sakit jiwa. Terlepas dari itu semua, bagaimanapun hal tersebut telah menunjukan kapasitas yang sedikit bagi pikiran dan apa yang disebut dengan ‘kaum intelektual’ ketika dalam kelompok ini tak memahami bahwa suatu urusan yang tak mampu menanggulangi sebuah wabah seperti Marxisme, tak akan mampu memulihkan apa yang telah hilang. Partai-partai borjuis, seperti yang mereka tunjukkan tak akan mampu untuk meraih massa proletar menuju kelompoknya, karena di sini dua dunia sedang berlawanan yaitu sebagian secara alamiah dan sebagian lagi secara terpisah. Hubungan yang saling menguntungkannya hanyalah dengan perjuangan antar kelas. Yang lebih muda akan menang, dan inilah Marxisme! Tentu, perjuangan untuk melawan kaum Sosial Demokrasi pada tahun 1914 dapat dilakukan, namun berapa lama kondisi ini dapat di pelihara? Dalam kekosongan pengganti manapun, tetap akan diragukan. Disini ada jurang lebar yang sedang menganga. {Pemikiran pertama pada kesibukan politis} Aku telah memiliki pendapat ini jauh sebelum perang dimulai dan karena alasan inilah aku tak bisa memutuskan untuk bergabung dengan partai yang sudah ada. Selama Perang Dunia aku telah berketetapan dalam pendapat ini karena ketidakmungkinan untuk mengambil perjuangan tanpa ampun melawan Sosial Demokrasi, karena kekurangan pergerakan ini tentunya lebih dari sekedar partai ‘parlementer’. Bersama kawan-kawan dekat, aku ungkapkan dengan terbuka hal ini. Sekarang ide pertama itu muncul dari diriku untuk beraktivitas dalam politik. Persisnya, inilah yang menyebabkan aku untuk meyakinkan kawan-kawanku bahwa setelah perang nanti aku ingin menjadi orator ulung sebagai tambahan bagi profesiku. Aku percaya bahwa aku sangat serius mengenai hal yang ini.
Mein Kampf volume I | 173
Anotasi ilmiah: 1. Pasifis Pasifis adalah penentangan terhadap perang dan juga kekerasan di masyarakat. Kaum pasifis adalah kaum yang cinta damai. 2. Perang Boer Ada dua perang Boer, yang satu dari tanggal 16 Desember 1880 – 23 Maret 1881 dan yang kedua tanggal 11 Oktober 1899 – 31 Mei 1902. Perang terjadi antara Inggris dan penduduk lokal yang berasal dari Belanda (Boere, Afrikaners atau Voortrekkers) di Afrika Selatan bertujuan memadamkan republik yang mereka baru dirikan. Pada Perang Boer pertama Inggris kalah dan menandatangani gencatan senjata dan Boer diberikan otonomi di Transvaal di bawah pengawasan Inggris. Sementara perang kedua didasarkan atas banyaknya warga Inggris yang berburu emas dan menyebabkan riak sosial. 3. Rusia-Jepang Perang Rusia-Jepang merupakan konflik yang muncul antara ambisi kekaisaran Rusia dan Jepang di Manchuria dan Korea. Jepang menang dan Rusia diguncang revolusi tahun 1905. Perang berakhir setelah Amerika Serikat mendamaikan. Kekalahan Rusia mengejutkan dunia, dimana suatu negara bukan barat berhasil memenangkan perang melawan negara barat dan menginspirasi pergerakan anti kolonialisme. 4. Perang Balkan Perang Balkan merupakan dua perang di selatan Eropa tahun 1912 – 1913 dimana liga Balkan (Serbia, Montenegro, Yunani dan Bulgaria) menaklukan Macedonia yang dikuasai oleh kekaisaran Ottoman. Perang ini merupakan ‘pemanasan’ Perang Dunia I dimana kekaisaran AustriaHungaria khawatir akan perkembangan di Balkan, khususnya Serbia yang dianggap sebagai ancaman dan satelit Rusia. Bangkitnya Serbia memicu Perang Dunia I. Penyebab perang ini adalah lemahnya kekaisaran Ottoman yang menguasai Balkan sehingga negara-negara di Balkan mencari wilayah. Perang berakhir dengan perjanjian Bucharest yang akhirnya memutuskan perbatasan masing-masing negara yang bersengketa. 5. Hofburg Hofburg merupakan istana kekaisaran Austria-Hungaria dan sekarang menjadi istana kepresidenan Austria. 6. Maria Theresa Maria Theresa (13 Mei 1717 – 29 November 1780) merupakan bangsawan Austria, ratu Hungaria dan Bohemia dari tahun 1740 – 1780. Pada saat itu dia merupakan wanita terkuat di Eropa dan satu-satunya wanita yang pernah memerintah Austria. Maria Theresa pernah mengusir Yahudi dari Austria namun mencabut kembali Mein Kampf volume I | 174
perintahnya dan membiarkan Yahudi tinggal dengan sayarat agar Yahudi membayar biaya pendaftaran ulang setiap sepuluh tahun sekali. 7. Weissenburg sampai Sedan dan Paris Tempat-tempat diatas merupakan tempat pertempuran Prussia dengan Perancis pada perang Franco-Prussia/Deutsch-Französischer Krieg (19 Juli 1870 – 10 Mei 1871) adalah peperangan antara Perancis dan Prussia (didukung oleh Konfederasi Jerman utara) bersekutu dengan Baden, Bayern dan Württemberg. Konflik ini menandai puncak ketegangan antara dua kekuasaan di Eropa setelah Prussia mendominasi Jerman. Pada pertempuran di tempat-tempat di atas Prussia meraih kemenangan besar. Tak hanya mengalahkan Perancis namun menangkap Kaisar Napoleon III, di Sedan kemenangan Prussia semakin lengkap karena akhirnya Prussia dapat memasuki Paris. Kegemilangan kemenangan inilah yang diingatkan Hitler kepada pembaca. 8. Heil Heil merupakan ungkapan hormat dalam bahasa Jerman yang di asosiasikan dengan Nazi. 9. Flanders Flanders sekarang adalah daerah di Eropa yang sekarang dikenal dengan nama Belgia. Flanders juga menjadi ajang medan tempur pada Perang Dunia I.
Mein Kampf volume I | 175
BAB VI PROPAGANDA PERANG
Sejak aku mencermati kejadian politik, aku menjadi sangat tertarik pada aktivitas propaganda. Aku menyaksikan organisasi-organisasi Sosialisme-Marxisme yang sangat menguasai dan menerapkan instrumen ini dengan penuh keahlian yang sangat mengagumkan. Lalu aku menyadari dari awal bahwa penggunaan propaganda yang tepat sebenarnya adalah sebuah seni dan tak diketahui banyak oleh partai-partai rakyat. Hanya kaum pergerakan Kristen-Sosial, khususnya pada masa Lueger telah mencapai kebajikan tertentu dalam penggunaan instrumen ini yang dimana propaganda menjadi penyebab kesuksesannya. Namun ketika perang sudah terbukti membawa hasil yang dahsyat didapatkan karena penerapan propaganda yang tepat. Disini sayangnya semua penelitian kita harus berdasarkan dari sisi musuh, karena kegiatan di pihak kita begitu sedikit. Lemahnya pencerahan Jerman ketika menatap setiap wajah prajurit dan hal ini telah memacuku untuk mempermasalahkan propaganda lebih dalam lagi dari sebelumnya. Banyak waktu untuk berpikir dan musuh menawarkan panduan praktis yang ironisnya terlalu bagus. Apa yang kita gagal lakukan, telah dilakukan oleh musuh dengan perhitungan yang sangat brilian. {Propaganda sebagai sebuah cara} Mengenai propaganda perang, musuh-musuhku telah mempelajarinya dengan tanpa henti. Namun waktu berlalu dan tak meninggalkan jejak di pikiran mereka yang seharusnya mampu mengambil keuntungan dari propaganda sebagian karena mereka menganggap diri mereka terlalu pintar bagi musuh dan sebagian lagi karena kurang ada niat yang baik. Apakah kita memiliki apapun yang kita bisa sebut sebagai propaganda? Aku menyesal harus menjawabnya dengan kata tidak. Apapun yang dilakukan di lapangan tidaklah cukup, dan kesalahan sejak awal sehingga tak ada gunanya, bahkan membahayakan. Bentuknya tidak cocok dan substansinya secara psikologis salah. Pemeriksaan yang seksama atas propaganda perang Jerman tak dapat membuahkan diagnosa lain. Nampaknya tak ada kejelasan pada pertanyaan pertama: Apakah propaganda merupakan cara atau tujuan? Propaganda merupakan maksud dan dari itu harus dianggap pula sebagai tujuannya. Propaganda harus mencari bentuknya yang sesuai untuk mendukung suatu tujuan. Jelas pula bahwa kepentingan tujuannya dapat berbeda jika dilihat dari sudut pandang kepentingan umum, lalu nilai inti dari propaganda akan menjadi sangat bervariasi. Tujuan perang kita adalah sebuah tujuan yang paling agung, paling kuat dan bisa dipercaya oleh umat manusia. Kemerdekaan dan kebebasan Volk kita, amannya persediaan makanan kita di masa depan, serta kebanggaan nasional kita ada pada suatu hal, walau berlawanan dengan pendapat yang ada atau bahkan harus ada karena Völker tanpa kehormatan. Cepat atau lambat akan kehilangan kemerdekaan dan kebebasan mereka, yang pada gilirannya hanyalah hasil dari keadilan yang tinggi karena generasi kaum gembel tanpa kehormatan yang tak Mein Kampf volume I | 176
pantas memiliki kebebasan. Setiap orang yang ingin menjadi budak pengecut tak pantas untuk memiliki kehormatan atau kehormatan itu sendiri akan menjadi hinaan publik. {Tujuan propaganda} Volk Jerman terlibat dalam pertarungan demi sebuah eksistensi dan tujuan propaganda perang adalah untuk mendukung perjuangan ini menuju kemenangan besar. Ketika Völker di planet ini sedang berjuang demi keberadaannya ketika pertanyaan tentang takdir ‘hidup atau mati’ terungkap untuk sebuah penyelesaian, maka semua pertimbangan kemanusiaan atau estetika akan runtuh menuju ketiadaan. Karena semua konsep ini tidak mengambang di ruang hampa, namun muncul dari imajinasi manusia dan menyatu dengannya. Ketika manusia meninggalkan dunia ini maka konsep-konsep ini akan menguap menjadi ketiadaan, karena Alam tak mengenalinya lagi. Bahkan diantara manusia sendiri, hal ini hanya terdapat dalam beberapa Völkern atau ras tertentu, dan hal ini mucul secara seimbang ketika keluar dari rasa suatu Volk atau ras yang mempermasalahkannya. Kemanusiaan dan estetika akan menghilang dari dunia yang ditinggali manusia jika dunia ini kehilangan ras unggul telah menciptakan dan menjaga konsep ini. Namun semua konsep itu menjadi tak begitu penting ketika bangsa sedang berjuang untuk keberadaannya, bahkan hal tersebut menjadi sama sekali tidak relevan bagi bentukbentuk perjuangan ketika sebuah situasi telah bangkit dan mampu melumpuhkan kekuatan perjuangan bangsa untuk tetap ada. Satu-satunya hasil yang nyata hanyalah itu. Dalam masalah kemanusiaan, Moltke1 mengatakan bertahun-tahun yang lalu bahwa didalam perang akan terdapat kemudahan suatu operasi, dan itu berarti teknik bertempur yang paling agresif adalah yang paling manusiawi. Namun ketika masyarakat mencoba mendekati permasalahan yang membual dan beromong kosong soal estetika, hanya satu jawaban: Ketika takdir dan keberadaan Volk dalam bahaya, semua kewajiban terhadap keindahan akan berhenti seketika. Hal yang paling tidak indah yang ada dalam kehidupan manusia adalah adanya kekangan perbudakan. Apakah pandangan dekaden Schwabing2 tentang hal ini sudah mewakili seluruh rakyat Jerman sebagai sebuah estetika? Tentunya jangan pernah membahas masalah ini dengan kaum Yahudi, sang penemu modern dari parfum budaya busuk ini. Seluruh keberadaan mereka adalah perwujudan protes terhadap citra estetik Tuhan. {Propaganda hanya untuk massa} Semenjak kriteria humanitarianisme dan keindahan ini harus dihapuskan dari perjuangan, hal tersebut juga tak bisa diterapkan pada propaganda. Propaganda dalam perang sebagai suatu cara untuk sebuah tujuan, dan tujuannya adalah perjuangan bagi keberadaan Volk Jerman. Maka propaganda hanya bisa dipertimbangkan searah dengan prinsip-prinsip yang sah bagi perjuangan ini. Dalam hal ini senjata terkeji pun akan menjadi manusiawi jika membawa kemenangan dengan cepat. Hanya metode ini yang paling indah dan membantu bangsa untuk menjaga harga diri kebebasannya. Ini adalah satu-satunya sikap yang mungkin untuk menghadapi propaganda perang dalam perjuangan hidup dan mati kita.
Mein Kampf volume I | 177
Jika disebut sebagai pejabat yang berwenang tahu persis masalah ini, mereka tidak akan ragu-ragu mengenai bentuk dan penerapan senjata ini, karena propaganda tak lebih dari sekedar senjata walau akan tampak menakutkan di tangan seorang ahli sekalipun. Pertanyaan kedua yang menentukan adalah: Siapakah yang menjadi sasaran propaganda? Apakah untuk ilmuwan yang sudah sangat terlatih secara ilmiah? Atau kepada masyarakat awam? Propaganda haruslah menargetkan masyarakat awam! Apa yang kaum cendikiawan –atau mereka yang sayangnya pada saat ini menyandang nama itu- butuhkan bukanlah propaganda namun panduan ilmiah. Isi propaganda bukan tentang ilmu pengetahuan, karena objek yang ada di poster hanyalah sebatas seni. Seni poster ada dalam kemampuan seorang disainer untuk menarik perhatian massa dalam bentuk dan aneka warna yang beragam dan memikat. Sebuah poster yang menunjukan pameran seni harus menargetkan perhatian publik pada seni yang sedang dipamerkan. Lebih sukses dalam hal ini, maka semakin besar nilai seni poster itu sendiri. {Tugas propaganda} Poster harus memberikan massa sebuah ide terhadap pentingnya pameran ini dan jangan menjadi pengganti seni yang sedang dipamerkan. Siapapun yang ingin melibatkan diri dengan seni propaganda harus lebih dari sekedar mempelajari tentang teknik poster. Tak cukup bagi masyarakat untuk hanya sekedar hilir mudik di pameran. Kita berharap bahwa orang-orang akan segera mencermati dan membaurkan dirinya dengan karya individu, dan sedikit demi sedikit akan membentuk opini publik yang adil. Situasi yang sama muncul pada saat ini dan disebut sebagai propaganda. Fungsi propaganda tidak hanya bersandar pada kemampuan ilmiah seseorang, namun dengan motif menarik perhatian massa terhadap fakta-fakta, proses-proses dan kebutuhan-kebutuhan tertentu, yang kepentingannya diletakkan pada bidang visi mereka untuk pertama kalinya. Semua seni yang berhubungan dengan hal ini harus dilakukan secara memikat sehingga semua orang akan yakin bahwa faktanya memang benar-benar nyata, prosesnya perlu, keperluannya tepat dan lain-lain. Namun karena propaganda tidak dan bukan suatu kebutuhan dalam dirinya sendiri, karena fungsinya seperti poster yang berisikan ajakan untuk menarik perhatian massa, bukannya untuk mendidik mereka yang sudah terdidik atau mereka yang sedang berjuang untuk pendidikan dan pengetahuan. Efeknya sebagian besar harus diarahkan kepada emosi dan hanya kepada segelintir orang saja yang disebut intelektual. Semua propaganda harus merakyat dan level intelektualnya harus disesuaikan dengan kondisi kecerdasan yang terbatas diantara rakyat yang akan menjadi sasaran. Maka dari itu semakin besar massa yang ingin diraih, harus semakin rendah level kecerdasan yang dibutuhkan. Namun propaganda tidak hanya sekedar untuk mengumbar perang, tapi tujuannya adalah untuk mempengaruhi seluruh Volk. Kita harus menghindari permintaan kaum intelektual pada publik kita karena mereka terlalu hati-hati dan tak bisa ditekankan pada jalan ini. {Psikologis propaganda}
Mein Kampf volume I | 178
Semakin sederhana titik yang menjadi pemberat intelektual seseorang akan semakin eksklusif dan menjadi pertimbangan emosi massa, maka propaganda semakin efektif. Inilah bukti terbaik dari kecerdasan atau ketidakwarasan sebuah kampanye propaganda bukan untuk kesuksesan dalam menyenangkan beberapa cendikiawan atau beberapa estetik muda. Seni propaganda berada dalam pemahaman ide-ide emosional massa dan melalui bentuk psikologis yang tepat untuk menemukan cara menuju perhatian dan hati massa. Fakta bahwa pemudapemuda cerdas kita tidak memahami hal ini akan menunjukan kemalasan dan keangkuhan mental mereka. Ketika kita paham seberapa penting peranan sebuah propaganda untuk disesuaikan dengan massa, adalah merupakan kesalahan untuk membuat propaganda yang memiliki banyak sisi. Penerimaan massa sangat terbatas dan kecerdasannya relatif rendah, namun kekuatan mereka begitu dahsyat. Sehubungan dengan fakta ini, semua propaganda yang efektif harus dibatasi pada poin-poin tertentu secara khusus dan harus mengulang-ulangnya sampai seluruh massa paham tentang apa yang ingin kita maksudkan serta dipadukan dengan slogan-slogan kita. Secepat kita mengorbankan slogan ini dan mencoba untuk memiliki banyak sisi maka efeknya akan mudah memudar, karena massa tak bisa mencernanya dengan cepat ataupun mendapatkan materi yang telah kita ditawarkan. Dengan cara ini hasilnya akan melemah dan akhirnya menghilang. Maka dari itu kita melihat bahwa propaganda harus mengikuti garis yang sederhana dan taktik dasarnya harus memiliki nada psikologis. Sebagai contoh, akan salah jika mengolok-olok musuh seperti korankoran komik Austria dan Jerman pernah lakukan. Hal tersebut benar-benar salah karena kontak sebenarnya dengan prajurit musuh akan memunculkan bentuk keyakinan lain dan hasilnya akan menghancurkan, karena sekarang prajurit Jerman dengan kesan yang berbeda dari perlawanan musuh, merasa ditipu oleh propaganda ini. Keinginannya untuk bertarung atau bahkan berdiri tegak tidak diperkuat namun kebalikannya, maka keberaniannya jadi merosot. Sebaliknya, propaganda perang Inggris dan Amerika benar-benar tepat secara psikologis. Dengan mempengaruhi Volk Jerman dengan mengungkapkan bahwa mereka sendiri adalah barbar dan Hun3 kemudian mereka mempersiapkan setiap prajuritnya untuk teror perang dan menjaga prajurit dari rasa kekecewaan. Setelah ini senjata terkeji yang pernah digunakan untuk melawannya hanya akan mengkonfirmasi apa yang dikatakan oleh para agitator propagandis tersebut karena keyakinannya akan ketegasan pemerintahnya semakin meningkat, sementara di sisi lain akan meningkatkan kemarahan dan kebencian kepada musuhnya. Senjata terkeji yang digunakan musuh dan diketahui oleh prajurit musuh secara bertahap akan meyakinkan dia tentang kebrutalan bangsa Hun dari musuh yang barbar, dimana hal tersebut telah dia dengar sebelumnya. Sesaat pun tak pernah terlintas di benaknya bahwa senjatanya mungkin akan lebih keji efeknya. Maka prajurit Inggris tak akan merasa mendapat informasi yang salah dari rekan sebangsanya, selayaknya prajurit Jerman akhirnya menolak segalanya dari propaganda ini sebagai ‘penipuan dan omong kosong’. Hal ini berasal dari ide bahwa setiap orang tolol (atau orang yang cerdas dalam bidang lain) bisa melakukan tugas propaganda, dan kegagalan dengan menyadari bahwa seorang psikolog sebrilian apapun tak akan berguna. Maka propaganda perang Jerman harus memperlihatkan contoh yang tak searah dan terbalik dari pekerjaan ‘mencerahkan’ karena semua faktor psikologis yang kurang tepat. Mein Kampf volume I | 179
{Subjektivisme penting disatu sisi} Tak akan habis apa yang bisa di pelajari dari musuh oleh orang yang membuka matanya, menolak persepsinya yang membeku, dan selama empat setengah tahun banjir propaganda musuh menghantam otaknya. Apa yang setidaknya sudah kita pahami, yang terburuk dari kebenaran seluruh aktivitas propaganda yaitu dengan secara sadar, menjadi subjektif dan memiliki satu sikap mengenai permasalahan yang berkenaan dengan propaganda. Dalam hubungannya ini dari awal perang dan sejak dari atas sampai bawah, dosa semacam itu dilakukan sehingga kita pantas ragu apakah begitu banyak keanehan dapat di berikan kepada kebodohan yang polos saja. Sebagai contoh, apa yang akan kita katakan tentang sebuah poster yang seharusnya mengiklankan sabun baru dan menggambarkan sabun lain juga ‘bagus’? Kita akan menggelengkan kepala. Hal yang sama pada reklame politik juga. Sebagai contoh, fungsi propaganda bukanlah untuk menimbang dan memikirkan hak-hak rakyat yang berbeda, namun khusus untuk menekankan satu hak yang telah di rekayasa untuk dibahas. Sejauh menyenangkan musuh, tugasnya bukan untuk mencermati kebenaran secara objektif dan menghadirkannya ke hadapan massa dengan keadilan akademik, tugasnya adalah selalu dan yakin dalam melayani hak-hak kita. Sangat salah untuk melemparkan kesalahan perang dari sudut pandang bahwa Jerman saja bertanggung jawab atas pecahnya perang. Akan tepat jika setiap keping kesalahan diembankan ke pundak musuh-musuh, walaupun sebenarnya tidak sesuai dengan fakta yang ada. Lalu apakah akibat dari keengganan ini? Kebanyakan rakyat jelata dari suatu bangsa tidak terdiri dari diplomat-diplomat bahkan professor-professor hukum politik, ataupun individu-individu yang mampu membentuk opini rasional. Rakyat jelata terdiri dari manusia biasa, individu-individu yang penuh keragu-raguan dan cenderung bingung serta tidak yakin. Sesegera propaganda kita mengakui cahaya kebenaran di satu sisi, dasar keraguan akan hakhak kita telah muncul. Massa tidak dalam posisi untuk membedakan dimana ketidakadilan pihak asing berakhir dan ketidak adilan kita sendiri sedang dimulai. {Kegilaan objektivitas Jerman} Dalam hal seperti itu mereka menjadi curiga dan tidak yakin, khususnya jika musuh menahan diri untuk mengulangi omong kosong yang sama, namun melemparkan setiap keping kesalahan kepada pengikutnya. Bukankah dapat dipahami bahwa seluruh Volk akhirnya dapat memberikan kepercayaan pada propaganda musuh yang lebih kuat dan masuk akal daripada propaganda sendiri? Khususnya rakyat yang menderita dari kegilaan objektivitas layaknya rakyat Jerman! Karena setelah semua ini semua orang akan menderita dengan hebat jika menghindari tidak berbuat adil pada musuh, bahkan pada bahaya penghinaan dan penghancuran Volk dan negaranya sendiri. Tentu saja ini bukan tujuan yang berwenang namun masyarakat tak pernah menyadarinya. Volk dengan mayoritasnya yang begitu mengagumkan secara alamiah dan sifatnya adalah feminin sehingga akal sehat yang menentukan pemikiran mereka tak lagi memiliki pengaruh sebesar emosi dan perasaan mereka. Sentimen ini tidaklah rumit namun sangat sederhana dan utuh. Sentimen perasaan Mein Kampf volume I | 180
ini tak memiliki berbagai macam bayangan akronim; memiliki postif dan negatif, cinta atau benci, benar atau salah, jujur atau bohong, tak pernah setengah ini dan setengah itu ataupun sebagainya. Seorang agitator propagandis Inggris mengetahui hal ini dengan cerdas serta bertindak dengan sesuai. Mereka tidak membuat pernyataan setengah-setengah yang akan menimbulkan keragu-raguan. Pengetahuan brilian mereka mengenai sentimen primitif dari rakyat jelata ditunjukan oleh kekasaran propaganda mereka yang di sesuaikan dengan kondisi ini. Kejam dan juga brilian! Propaganda mereka telah menciptakan sebuah prakondisi bagi kemantapan moral di garis depan, bahkan di hadapan kekalahan yang nyata. Begitu mengejutkannya mereka menghina Jerman sebagai satu-satunya pihak yang bersalah bagi pecahnya perang. Kebohongan ini gila, lancang dan keras kepala dimana tanggung jawab emosional Volk menjadi sasarannya dan dengan alasan ini kebohongan mereka begitu saja dipercaya. {Pembatasan keinginan} Efektifnya setiap jenis propaganda ini bisa dengan jelas terlihat dengan fakta bahwa setelah empat tahun berperang tak hanya musuh dapat menodong kita, namun mulai menggerogoti Volk kita. Pantas saja propaganda kita tidak pernah sukses karena selain dalam ketidakjelasannya sendiri juga terdapat kuman-kuman ketidakefektifan. Akhirnya isi propaganda sendiri tak bisa memberikan kesan yang diperlukan untuk menarik perhatian massa. Hanya negarawan kita yang berotak udang yang berharap bahwa omong kosong perdamaian yang tak bermutu ini dapat mengompori semangat manusia sampai mereka bersedia untuk tewas! Sebagai hasilnya, propaganda mereka tak berguna namun berbahaya. Akan tetapi teknikteknik propaganda paling cerdas sekalipun tak akan sukses kecuali jika satu prinsip dasar yang diterapkan di dalam kepala secara terus menerus diperhatikan dengan penuh konsentrasi. Prinsip dasar itu harus membatasi diri pada beberapa poin dan diulangi berkali-kali. Di sini, seperti layaknya di dunia, kegigihan adalah syarat pertama dan terpenting bagi sebuah kesuksesan. Khususnya dalam bidang propaganda kita jangan membiarkan diri kita dipimpin oleh sekelompok pecinta estetik atau orang-orang yang membosankan. Bukan oleh yang pecinta estetik sebab bentuk dan ekspresi propaganda kita bukannya cocok dengan massa namun hanya bagi beberapa sastrawan kelas tinggi, dan bagi yang membosankan kita harus waspada karena mereka hanya memiliki sedikit emosi dan selalu mencari rangsangan baru. {Propaganda perang musuh} Orang-orang seperti ini cepat ragu akan segala hal, mereka hanya mencari selingan dan tak mampu merasakan atau memahami kebutuhan rekan senegara mereka yang tak memiliki perasaan. Mereka selalu yang pertama mengkritik kampanye propaganda bahkan isinya bagi mereka tampak kuno, terlalu usang, terlalu basi dan lain-lain. Mereka selalu mencari kesenangan akan hal-hal baru dalam pencarian perubahan dan ini akan menjadikan mereka musuh abadi dari propaganda politik yang efektif. Karena sesegera mungkin organisasi dan isi propaganda mulai sesuai Mein Kampf volume I | 181
dengan selera mereka. Propaganda telah kehilangan kekuatan dan menguap seluruhnya. Tujuan propaganda bukanlah untuk menyediakan pengalihan bagi pemuda-pemuda yang sedang bosan, namun untuk meyakinkan mereka dan yang aku maksudkan adalah meyakinkan massa. Namun massa bergerak terlalu lamban dan mereka selalu membutuhkan waktu tertentu sebelum mereka mulai memperhatikan sesuatu, dan baru setelah ide paling sederhana di ulang-ulang ribuan kali, akhirnya massa bisa mengingatnya. Ketika ada suatu perubahan, jangan merubah isi dan tujuan propaganda, namun pada akhirnya selalu mengatakan hal yang sama. Sebagai contoh, sebuah slogan harus ditampilkan dari sudut yang berbeda, namun akhirnya semua ungkapan harus selalu menjadi slogan itu sendiri. Hanya dengan cara ini propaganda dapat bersatu dan memiliki pengaruh yang sempurna. Lebarnya skema ini dimana kita jangan beranjak darinya yang dikombinasikan dengan penekanan yang stabil dan konsisten akan bergerak menuju kesukssan akhir. Kita akan lihat hasil yang mengagumkan dan melebihi pemahaman kita dari ketekunan seperti itu. Semua tentang iklan, apakah dalam bidang bisnis atau politik akan meraih sukses melalui kontinuitas dan keseragaman yang terus menerus dalam penerapannya. Disini juga sebagai contoh propaganda perang musuh begitu umum yang dibatasi pada poin-poin tertentu, direncanakan khusus untuk massa dan dilakukan dengan penuh keuletan dan ketelitian. Ketika ide dasar dan metode pelaksanaan telah diakui sudah tepat, ide dan metode itu akan diterapkan pada seluruh perang tanpa perubahan sedikitpun. Pertama-tama klaim propaganda harus begitu lancang sehingga masyarakat akan menganggapnya sebagai suatu hal gila, lalu kemudian akan membuat masyarakat kesal dan akhirnya mereka percaya. Setelah empat setengah tahun, sebuah revolusi pecah di Jerman dan slogannya berasal dari propaganda musuh. Di Inggris mereka menyadari satu hal lagi bahwa senjata ‘spiritual’ yang sangat ampuh ini bisa sukses jika diterapkan dalam skala yang besar, namun kesuksesan itu harus menutupi segala usaha. Propaganda di negara itu sudah dianggap sebagai senjata utama, sementara di negeri kita hal itu merupakan usaha terakhir bagi para politisi pengangguran dan tempat berlindung bagi para pemalas. Seperti yang sudah diharapkan tapi hasilnya adalah nol!
Mein Kampf volume I | 182
Anotasi ilmiah: 1. Helmuth Graf von Moltke Helmuth Karl Bernhard von Moltke (26 Oktober 1800- 24 April 1891) merupakan panglima perang Prussia yang terkenal. Moltke merupakan penulis strategi militer terkenal dan teori strategi militernya dipengaruhi oleh teori Clausweitz. Moltke terlibat dalam perang Austria-Prussia dimana dalam perang tersebut Moltke memimpin Prussia dengan kemenangan di Königgratz. 2. Schwabing Schwabing adalah pojok seni di kota München dimana para seniman-seniman memiliki studio mereka khususnya bagi kaum Bohemian yang senang berpindahpindah. Seniman jenis ini Hitler anggap sebagai dekaden. 3. Hun Hun adalah bangsa yang berasal dari Mongolia dan Turki dan berasal dari Siberia dan Korea, Hun dalam bab ini diasosiasikan dengan barbarisme.
Mein Kampf volume I | 183
BAB VII REVOLUSI
Pada tahun 1915 propaganda musuh telah memasuki negeri kita setelah tahun 1916 semakin intensif, sampai akhirnya pada awal tahun 1918 membengkak menjadi propaganda positif. Sekarang hasil dari bujukan ini dapat dilihat dengan jelas. Prajurit mulai berpikir sesuai dengan harapan musuh. Aksi balasan balik Jerman merupakan sebuah kegagalan total. Seorang laki-laki yang cerdas akan menjadi pemimpin dan Angkatan Bersenjata memiliki maksud dan keteguhan untuk bertempur dalam bidang ini namun kekurangan instrumen yang menjadi kendala. Dari sudut pandang psikologis, ini adalah langkah salah untuk membiarkan tentara mengerjakan pekerjaan pencerahan ini sendirian. Kalau ingin efektif, kekuatan instrumen harus datang dari tanah Air sendiri. Hanya saja adakah jaminan kesuksesan bagi mereka yang telah bertarung dengan penuh semangat kepahlawanan dan kekurangan makanan selama empat tahun demi Tanah Airnya? Namun apa reaksi yang muncul dari tanah Air? Apakah kegagalan ini adalah suatu kebodohan atau kejahatan? Pada pertengahan musim panas 1918 setelah evakuasi pasukan dari sungai bagian selatan Marne, pers Jerman terlihat begitu canggung, bodoh seperti kriminal sehingga membuat amarahku menjadi bangkit. Tak adakah seorang pun yang bisa mengakhiri pengikisan spiritual kepahlawanan prajurit kita? Apa yang terjadi di Perancis pada tahun 1914 ketika kita menyapu negeri itu dalam badai kemenangan? Apa yang Italia lakukan ketika front Isonzo1 nya telah hancur? {Pembantaian masal psikologis} Lalu apakah yang Perancis lakukan di musim semi 1918 ketika sebuah serangan divisi Jerman tampaknya menghancurkan mereka dan tangan-tangan artileri mulai menghantam Paris? Bagaimana Perancis mampu menghembuskan hawa panas Nasionalisme pada tentara mereka yang mundur? Propaganda dan figur pemimpin seperti apa yang digunakan untuk membangkitkan kembali kepercayaan pada kemenangan akhir untuk garis depan yang sudah hancur? Sementara itu apa yang terjadi di negeri kita? Tak ada apapun atau lebih buruk dari tak ada apapun sama sekali! Kemarahan dan kedongkolan kadangkala bangkit ketika aku membaca koran terbaru dan berhadap-hadapan dengan para pembunuh masal psikologis. Lebih dari sekali aku tersiksa dengan pemikiranku sendiri bahwa jika Tuhan menaruhku dalam posisi tak berdaya atau kriminal atau begundal dalam bidang propaganda, pertarungan kita melawan takdir pasti akan berjalan lain. Dalam bulanbulan ini aku merasakan kekejaman takdir yang menyimpanku di garis depan tepat dimana setiap orang Negro bisa secara tidak sengaja menembakku sampai berkeping-keping. Sementara di tempat lain aku dapat mengabdikan diri bagi Tanah Air! Bahkan pada saat itu aku begitu gegabah dengan telah mempercayai bahwa aku akan sukses dalam hal ini. Namun aku hanyalah seorang prajurit yang tanpa
Mein Kampf volume I | 184
nama besar: satu dari delapan juta! Sehingga lebih baik jika aku tutup mulut saja dan melakukan tugasku di dalam parit sebaik mungkin. {Selebaran musuh pertama} Pada musim panas tahun 1915, selebaran musuh pertama jatuh ke tangan kami. Selain perbedaan tampak kecil dalam bentuk tampilannya, isi propaganda mereka selalu sama. Sebagai informasi: penderitaan semakin menggumpal di Jerman, bahwa perang akan berlangsung selamanya sementara harapan untuk menang semakin memudar. Rakyat Jerman merindukan kedamaian namun ‘militerisme’ dan ‘Kaisar’ tak mengizinkan itu terjadi. Lalu seluruh dunia tidak berperang dengan rakyat Jerman namun kepada pihak yang bersalah. Kaisar menyerukan kalau perang itu tak akan berakhir jika musuh kemanusiaan ini belum dihancurkan. Kemudian jika perang sudah selesai maka negara-negara demokratik dan libertarian akan mengajak rakyat Jerman menuju perdamaian dunia yang kekal, dimana semuanya akan dijamin jika ‘militerisme Prussia’ sudah dihancurkan. Untuk mengilustrasikan klaim ini ‘surat dari kampung halaman’ seringkali dicetak ulang dimana setiap isinya tampak menyetujui pendapat-pendapat di atas. Pada keseluruhan isinya kami hanya tertawa dengan usaha-usaha yang mereka lakukan. Selebaran itu dibaca lalu dikirim ke pimpinan yang lebih tinggi, dan sebagian besar dilupakan sampai kemudian angin meniupkan banyak selebaran yang jatuh ke parit. Karena menurut peraturan, selebaran itu harus di bawa oleh pesawat. Dalam jenis propaganda ini ada satu hal yang menarik perhatian, yaitu dalam setiap sektor garis depan dimana tentara yang berasal dari Bayern berada. Prussia diserang terus dengan jaminan bahwa tidak hanya Prussia yang bersalah dan harus bertanggung jawab untuk seluruh perang namun di lain pihak tak ada permusuhan sedikitpun kepada Bayern khususnya. Bagaimanapun tak ada satu orang Bayern selama berdinas di militer Prussia membantu dalam hal ini. Sebenarnya jenis propaganda ini sudah mulai memiliki pengaruh pada tahun 1915. Perasan anti Prussia tumbuh secara gamblang diantara tentara namun tak ada tindakan apapun dari pihak atasan. Ini bukan hanya dosa kelalaian karena cepat atau lambat kita akan menderita karenanya. Bukan hanya ‘Prussia’ namun seluruh rakyat Jerman dimana Bayern sendiri termasuk di dalamnya. {Surat-surat penyesalan dari kampung halaman} Kemudian propaganda musuh mulai mencapai kesuksesan mulai tahun 1916 dan seterusnya. Demikian juga ‘surat dari rumah’ telah mempengaruhi prajurit. Tak perlu lagi bagi musuh untuk menyebarkan selebaran bagi prajurit di garis depan. Selain teguran psikologis yang bodoh, pemerintah juga tak melakukan apapun. Seperti sebelumnya garis depan dibanjiri oleh racun ini dan dicuci oleh rayuan wanita-wanita di Tanah Air yang tidak mencurigai bahwa ini adalah cara musuh untuk meningkatkan rasa percaya dirinya untuk menang untuk memudian memperpanjang penderitaan para prajurit di garis depan. Selang beberapa waktu kemudian, suratsurat tak berguna dari wanita-wanita Jerman mengakibatkan nyawa ratusan dan ribuan prajurit melayang.
Mein Kampf volume I | 185
Maka pada awal 1916 ada berbagai macam fenomena yang sebaiknya tidak ada. Para prajurit di garis depan mengeluh dan protes; mereka mulai tidak puas dalam banyak cara bahkan kadangkala sering membuat marah. Sementara mereka kelaparan dan menderita, rakyat di Tanah Air hidup dalam kemalangan, sementara masih ada terdapat kemewahan dan gaya hidup tinggi di kelompok masyarakat yang lain. Ya, bahkan di garis depan dalam hal ini semuanya sudah terlihat tidak teratur. Kemudian ada krisis kecil muncul namun ini masih merupakan ‘urusan intern’. Prajurit yang sama dan sebelumnya kasar dan kesal kemudian melaksanakan tugasnya dengan tenang seolah-olah ini hanyalah masalah kecil. Kompi yang sama pada awalnya kecewa mereka berlindung di sebuah parit yang harus dipertahankan seolah-olah nasib Jerman tergantung oleh lubang di tanah sepanjang beberapa ratus meter itu. Ini masih garis depan yang dulu, prajurit-prajurit yang berisikan pahlawan! Aku mulai mempelajari perbedaan yang kentara antara Tanah Air dan garis depan. Akhir September 1916 divisiku dipindahkan ke pertempuran Somme. Bagi kami itu merupakan peperangan yang dahsyat dan sulit sekali menggambarkan apa yang terjadi, karena lebih mirip neraka daripada perang. Pada badai tembakan yang berlangsung selama berminggu-minggu, garis depan Jerman masih bisa bertahan, kadangkala mundur sedikit lalu maju namun tak pernah ragu. {Terluka} Tanggal 7 Oktober 1916 aku terluka. Aku diselamatkan ke pinggir arena pertempuran dan dari sana aku dibawa langsung ke Jerman. Dua tahun telah berlalu dan semenjak aku terakhir kali melihat Tanah Air-ku seolah-olah tampak akan seperti selamanya. Aku hanya bisa mengingat sedikit bagaimana rupa orang Jerman yang tak memakai seragam. Ketika berbaring di rumah sakit prajurit di Hermies, aku pernah hampir pingsan karena kaget mendengar suara seorang perawat Jerman memanggil-manggil pasien lain di sebelahku. Untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir aku mendengar suara yang mengagetkan seperti itu! Semakin dekat kereta yang akan membawaku pulang mendekati perbatasan kota, batinku semakin terasa gundah. Semua kota yang pernah kami serbu dua tahun lalu sebagai prajurit muda terlewati: Brussels, Louvain, Liege dan akhirnya kami melihat rumah-rumah Jerman untuk pertama kali dengan atap-atapnya yang menonjol dan daun penutup jendela yang indah. Tanah air-ku! Pada bulan Oktober 1914 kami telah terbakar dengan antusiasme ketika kami melewati perbatasan kota ini, dan sekarang keheningan serta emosi mengisi ruang batinku. Setiap orang dari kami merasa bahagia bahwa nasib ternyata mengizinkan kami untuk melihat apa yang telah kami bela sekuat tenaga dengan taruhan nyawa ini, dan setiap praj urit merasa malu membiarkan orang lain menatap mereka. {Pujian pada kepengecutan sendiri} Ketika aku sampai di rumah sakit Beelitz dekat Berlin, mendekati hari perayaan ke medan tempur. Betapa berubahnya! Dari tubuh yang penuh lumpur sisa-sisa pertempuran Somme, kini menuju tempat tidur berseprei putih bersih di gedung yang menakjubkan ini. Pada awalnya aku tak berani untuk tidur diatasnya. Kemudian secara bertahap aku mampu menyesuaikan diri dengan dunia yang baru ini. Mein Kampf volume I | 186
Sayangnya, dunia yang baru ini membuat semangat keprajuritan tampaknya tak ada lagi. Disini untuk pertama kalinya pula aku mendengar sesuatu yang tak pernah didengar semasa digaris depan dulu, yaitu prajurit yang menyombongkan kepengecutan mereka sendiri! Dari kata-kata kasar dan keluhan yang biasa didengar digaris depan pertempuran bukanlah dorongan untuk melalaikan tugas atau mengagungan sang pengecut. Tidak! Pengecut tetaplah pengecut dan tidak sebagai orang lain. Apapun yang dia hina dan menamparnya masih wajar, layaknya pujian bagi pahlawan. Tapi di rumah sakit ini keadaannya terbalik, penghasut jahat yang banyak bicara dan mencoba sekuat tenaga dengan kefasihan mereka yang menjijikan mengolok-olok tentara yang berjuang dan menjunj ung tinggi para pengecut. Beberapa dari bajingan sialan ini menjadi pelakunya. Satu orang menyombongkan dirinya bahwa dia telah menarik tangannya sendiri dari jebakan kawat berduri supaya bisa dikirim ke rumah sakit. Selain lukanya yang tidak seberapa, tampaknya dia disini sudah cukup lama dan untuk hal itu dia akhirnya dikirim ke Jerman karena menipu. Prajurit ini dengan polosnya menceritakan kepengecutannya sendiri sebagai suatu keberanian daripada kematian pahlawan sebagai prajurit yang jujur. Banyak orang diam ketika mendengar ocehannya, beberapa yang lainnya pergi namun ada juga beberapa orang yang mengiyakan kebodohannya. Tenggorokanku menjadi tercekat oleh rasa muak, namun sang penghasut itu tetap dibiarkan berada diinstitusi rumah sakit ini. Lalu apa yang bisa dilakukan? Bagian administrasi di rumah sakit ini sebenarnya sudah tahu persis siapa dia sebenarnya namun tak ada tindakan apapun sama sekali. {Pengelakan} Ketika aku sudah merasa mampu untuk bisa berjalan, aku mendapat ijin untuk pergi ke Berlin. Jelas sekali terlihat ada kehancuran terjadi dimana-mana. Kota yang besar menderita kelaparan dan kekecewaan yang begitu besar. Didalam rumah-rumah para prajurit, suaranya hampir sama dengan suara-suara gaduh di rumah sakit. Anda akan mendapat kesan bahwa para begundal itu secara sengaja sedang menyebarkan pandangan-pandangan palsu mereka. Namun kondisi terburuk berada di München. Ketika aku diizinkan pulang dari rumah sakit karena dianggap telah sembuh, aku lalu ditransfer ke batalyon pengganti. Aku mengira tak dapat lagi mengenali München. Kemarahan, kekecewaan dan hinaan ada dimana-mana! Di batalyon pengganti itu sendiri keadaan tak jauh berbeda. Disini fakta nyata yang terlihat adalah kekonyolan yang tak dapat diukur oleh apapun. Ada seorang perwira lapangan yang sedang diperintah oleh prajurit senior dimana perwira itu tak pernah ke lapangan barang satu jam pun, dan hanya karena alasan ini saja perwira itu telah mampu memiliki hubungan khusus dengan prajurit senior. Harus diakui bahwa prajurit senior itu memiliki kualitas tertentu yang dapat dijelaskan dengan jasa mereka di garis depan, namun tak dapat dipahami bagi para pemimpin detasemen pengganti. Sementara perwira lapangan yang datang dari garis depan setidaknya mampu menjelaskan tentang kondisi yang sebenarnya. Para prajurit tentunya menghormati mereka yang berasal dari garis depan, yang tentunya berbeda dengan perwira garis belakang. Suasana hati lebih menyedihkan Mein Kampf volume I | 187
lagi ketika kemalasan telah dianggap sebagai tanda kebajikan, sementara kesetiaan dan ketabahan dianggap sebagai gejala-gejala kelemahan diri dan kedangkalan pikiran. Kantor-kantor administrasi itu kini diisi oleh Yahudi dan hampir semua pegawainya adalah Yahudi. Aku terkesima dengan banyaknya ‘ksatria-ksatria manusia yang terpilih’ ini dan hanya bisa membandingkannya dengan beberapa tentara digaris depan saja. {Penghinaan Prussia} Pada bidang ekonomi, hal ini menjadi lebih buruk lagi. Di sini orang-orang Yahudi telah menjadi warga penting. Lintah-lintah darat ini mulai menyedot darah dari poripori masyarakat. Melalui perusahaan perang, mereka telah menemukan instrumen yang sedikit demi sedikit akan menghabiskan ekonomi bebas nasional. Kebutuhan untuk sentralisasi tak terbatas kini mulai ditekankan. Maka pada tahun 1917 hampir seluruh produksi berada dalam kendali keuangan Yahudi. Namun kepada siapa kebencian masyarakat harus diarahkan? Pada saat ini aku melihat dengan perasaan takut akan sebuah kehancuran yang jika tak dihindari akan menyebabkan kehancuran total. Semantara Yahudi merampok seluruh negeri dan menekannya di bawah kekuasaannya, sebuah penghasutan sedang dilakukan untuk melawan Prussia. Di tanah air ini layaknya di garis depan peperangan tak ada apapun yang bisa melawan propaganda beracun ini. Tak ada yang berpikiran bahwa kehancuran Prussia akan membangkitkan kemarahan Bayern. Tidak, malah terjadi sebaliknya. Jatuhnya salah satu monarki akan menyeret lainnya menuju kehancuran. Aku merasa tak peka lagi dengan perilaku ini. Di dalamnya aku dapat melihat trik licik Yahudi, dan cukup diperhitungkan untuk mengalihkan perhatian umum dari diri mereka menuju orang lain. Sementara Bayern dan Prussia sedang bertempur, Yahudi malah memanfaatkan kondisi mereka berdua secara langsung. Sementara orang Bayern menghina orang Prussia, Yahudi malah sedang mengatur sebuah revolusi dan akan menghancurkan Prussia dan Bayern dalam sekali pukul. Aku tak tahan mendengar percekcokan diantara orang Jerman dan aku merasa senang jika kembali ke garis depan dimana aku langsung bisa melaporkannya setibanya di München. {Harapan baru prajurit} Pada awal Maret 1917 aku telah kembali ke resimen. Mendekati akhir tahun 1917 kemalangan Angkatan Bersenjata tampaknya telah memudar. Seluruh Angkatan Bersenjata merasa lega dengan runtuhnya Rusia. Keyakinan bahwa perang akan dimenangkan oleh Jerman mulai diyakini oleh prajurit. Nyanyian gembira sudah bisa terdengar dan tanda-tanda buruk akan semakin memudar, lagi pula rakyat percaya kepada masa depan Tanah Air-nya sendiri. Khususnya, peristiwa runtuhnya Italia pada musim gugur tahun 1917 telah memiliki efek traumatis yang luar biasa. Dalam kemenangan ini kita bisa melihat kemungkinan untuk menerobos garis depan bahkan terpisah dari medan perang Rusia. Kepercayaan yang kuat itu bertiup di sanubari jutaan prajurit sehingga mereka bisa menunggu musim semi 1918 dengan perasaan lega dan percaya diri. Musuh tampaknya sedang depresi.
Mein Kampf volume I | 188
Dalam musim dingin ini, musuh terlihat lebih diam-diam saja dari biasanya. Ini adalah bukti dari keteduhan sebelum badai datang. Sementara prajurit di garis depan telah bersiapsiap untuk pertempuran yang terakhir, dan prajurit-prajurit bergerak menuju front barat. Para prajurit itu telah dilatih tentang taktik penyerangan yang lebih hebat. Penipuan terbesar dalam seluruh perang terjadi di Jerman. Jerman tidak boleh menang perang pada saat dimana kemenangan akan mendekati Jerman. Suatu cara yang tampaknya tepat untuk membekukan serangan musim semi di Jerman dengan satu hantaman yang akan membuat sebuah kemenangan tidak mungkin terjadi, yaitu dengan pemogokan amunisi. Jika pemogokan itu sukses, garis depan Jerman akan runtuh dan keinginan Vorwärts (maju) agar saat ini Jerman kalah akan terpenuhi. Dikarenakan kekurangan amunisi, maka garis depan akan dengan mudah ditempuh dalam hitungan minggu sehingga serangan akan menjadi mentah dan persetujuan antara negara akan menyelamatkan modal internasional untuk menjadi penguasa Jerman. Tujuan inti dari kaum Marxis yang pandai menipu negaranegara itu akan segera tercapai, yaitu dengan menghancurkan ekonomi nasional dan mendirikan aturan modal internasional merupakan tujuan yang ingin mereka capai. Berterimakasihlah kepada kebodohan dan kepercayaan di satu sisi dan kepengecutan mendalam di sisi yang lain! Untuk lebih yakinnya, pemogokan amunisi itu tidak mencapai apa yang diharapkan. Pemogokan itu runtuh terlalu dini karena sedikitnya amunisi seperti yang sudah direncanakan untuk menghancurkan Angkatan Bersenjata. Namun kerugian moral akan terjadi lebih besar lagi! Untuk apa Angkatan Bersenjata ikut berperang jika Tanah Air sendiri tak menginginkan sebuah kemenangan? Bagi siapakah pengorbanan yang luar biasa dan kemalangan ini di tujukan? Para prajurit mengharap kemenangan namun Tanah Air mogok dengan melawan keinginan prajurit! Lalu efeknya apa bagi musuh? Pada musim dingin 1917 – 1918 awan kelabu menggantung di cakrawala sekutu untuk pertama kalinya. Hampir empat tahun mereka menyerang ksatria-ksatria Jerman dan tak mampu menjatuhkannya. Hal ini terjadi karena tameng Jerman sanggup untuk bertahan sementara pedangnya harus terus menyerang. Sekarang perang di timur, besok di selatan. Namun setidaknya beban telah hilang. Aliran darah telah mengalir sebelum Jerman memberikan kekalahan akhir bagi salah satu musuhnya. Sekarang sedang perang di barat, dan tameng Jerman akan menyatu dengan pedangnya menghalau sampai musuh tak mampu lagi menembus pertahanannya dan sekarang sekutu yang menghadapi serangan. Musuh sedang menakut-nakuti Jerman dan mereka mulai bergetar. Di London dan Paris, satu perundingan mengikuti yang lainnya namun di garis depan, kini kesunyian yang melelapkan sedang berlaku. Tiba-tiba kehebatan mereka kehilangan pamor bahkan propaganda musuhpun sedang mengalami kesulitan. Sulit untuk membuktikan keputusasaan kemenangan bagi Jerman! {Kemuraman sekutu}
Mein Kampf volume I | 189
Namun hal ini juga berlaku bagi pasukan sekutu di garis depan. Cahaya yang menyilaukan mulai menyinari mereka. Sikap mereka terhadap prajurit Jerman telah berubah. Dahulu prajurit Jerman tampak seperti orang bodoh yang ditakdirkan untuk selalu kalah, sekarang mereka menghancurkan sekutu Rusia yang berada di depan mereka. Pembatasan serangan Jerman ke timur terlihat seperti taktik yang brilian. Selama tiga tahun Jerman telah menyerbu garis depan front Rusia, pada awalnya tanpa kesuksesan sama sekali. Sekutu hampir tertawa pada serbuan yang tanpa tujuan ini, karena akhirnya raksasa Rusia dengan semua prajuritnya yang banyak tampak yakin akan menang, sementara Jerman pasti akan kehilangan banyak nyawa. Kenyataan tampak membenarkan harapan ini. Semenjak hari-hari awal dibulan September 1914 untuk pertama kalinya segerombolan tawanan Rusia dari pertempuran Tannenberg mulai pindah ke Jerman melalui jalanan dan kereta api. Gelombang tawanan ini hampir tak ada habisnya namun dari angkatan bersenjata yang hancur dan kalah muncul lagi yang baru. Kekaisaran besar tak kenal lelahnya terus mensuplai Tsar Rusia dengan tentara-tentara baru yang akan menjadi korban. Sampai kapan Jerman mampu mengejar ketertinggalan ini? Akankah kemenangan Jerman suatu hari akan datang dan prajurit Rusia tak akan maju ke pertempuran terakhir mereka? Lalu untuk apa semua itu? Dalam segala kemungkinan yang secara manusiawi kemenangan Rusia dapat ditunda, namun hal itu tetap akan terjadi. Sekarang semua harapan menjadi sia-sia. Sekutu yang telah mengorbankan banyak nyawa di altar kepentingan bersama kini kekuatannya hampir habis, dan dengan mudahnya sekutu berada di kaki para penyerang. Ketakutan dan horor merayapi hati sanubari prajurit-prajurit yang datang dengan kepercayaan membabi buta. Mereka ketakutan pada perang dimusim semi yang akan datang. {Jerman sebelum Revolusi!} Sampai saat itu sekutu tak mampu mengalahkan Jerman karena mereka hanya mampu menempatkan sedikit kekuatannya di front barat. Bagaimana mereka ingin menang sekarang jika seluruh kekuatan negara yang heroik ini nampaknya mengkonsentrasikan sebuah serangan di barat? Bayangan pegunungan Tirol selatan tampak menyesakan. Sejauh kabut Flanders, tentara Cadornia yang kalah, wajahnya terlihat sedang bermuram durja dan kepercayaan kepada kemenangan berubah menjadi ketakutan kekalahan yang akan datang. Lalu pada suatu malam yang sejuk, prajurit-prajurit sekutu mulai mendengar gemuruh musuh untuk menyerbu Jerman, dan dengan mata jalang dan kegentaran sedang menunggu hari perhitungan. Tiba-tiba cahaya merah yang menyala muncul dari Angkatan Bersenjata Jerman, menyinari lubang perlindungan terakhir digaris depan musuh. Pada saat divisi-divisi Jerman menerima perintah terakhir bagi serangan besar, pemogokan umum muncul di Jerman. Awalnya dunia tak mampu berucap. Namun kemudian propaganda musuh masih bisa bernafas lega karena pertolongan ini datang di saat-saat terakhir yang menentukan ini. Dalam satu pukulan, ini berarti akan membangkitkan kembali rasa percaya diri prajurit-prajurit Tanah Air yang merubah ketakutan pada kejadian akan Mein Kampf volume I | 190
datang menjadi sebuah keyakinan. Sekarang resimen-resimen yang menanti serangan Jerman dapat dikirim di pertempuran terhebat sepanjang masa dengan penuh keyakinan bahwa bukan keanggunan serangan Jerman akan memutuskan akhir perang namun perawatan pertahanannya. Biarkan Jerman memiliki sebanyak mungkin kemenangan! Di Tanah Air ini revolusi sedang menanti, bukan pada kemenangan prajurit. Koran-koran Inggris, Perancis dan Amerika mulai menanamkan keyakinan ini di para sanubari pembacanya. Sementara propaganda licik itu terus dilakukan untuk membangkitkan semangat prajurit di garis depan, Jerman kini menghadapi Revolusi! Kemenangan sekutu sudah pasti! Ini merupakan obat terbaik untuk membantu keragu-raguan Poilu2 dan Tommy3 agar bisa tetap yakin. {Kelanjutan dari pemogokan amunisi} Sekarang senapan-senapan dan senjata mesin dapat digunakan kembali, dan perlawanan yang berarti akan menggantikan kemunduran yang gegabah dalam paniknya ketakutan. Ini adalah hasil dari pemogokan amunisi itu! Memperkuat keyakinan musuh akan kemenangan dan melegakan keputusasaan front sekutu dikemudian hari, ribuan prajurit Jerman harus rela meregang nyawanya untuk membayar hal ini. Perencana tipuan terkeji dari para begundal ini merupakan aspirator bagi posisi-posisi negara tertinggi di Jerman yang sedang mengalami revolusi. Di sisi Jerman, memang benar bahwa reaksi nyata dari kejahatan ini bisa diatasi, namun disisi musuh, bagaimanapun konsekwensinya akan terlihat jelas: Kelompok perlawanan telah kehilangan tujuan dan menyerah kemudian menderita kepahitan dalam perjuangan demi meraih kemenangannya. Untuk sekarang dengan segala kemungkinan manusiawi, kemenangan sudah pasti datang jika front barat mampu bertahan di bawah serangan Jerman hanya dalam beberapa bulan saja. Parlemen negara-negara yang bersekutu mengenali kemungkinan ini di masa depan dan menyetujui pengeluaran tak terduga untuk melanjutkan propaganda yang mengganggu Jerman. Aku beruntung dapat turut bertempur di dua serangan awal dan di akhir. Ini menjadi kesan yang mendalam pada kehidupanku selanjutnya. Sebuah kesan yang dalam sebab sekarang untuk terakhir kalinya seperti tahun 1914, pertempuran telah kehilangan karakter pertahanan dan mengasumsikannya pada saat penyerangan saja. Nafas lega menyebar melalui parit-parit dan galian dimana prajurit Jerman berada. Setelah bertahan lebih dari tiga tahun di neraka musuh, inilah hari pembayaran itu telah datang. Sekali lagi batalyon pemenang akan meneriakan dan menggantungkan karangan bunga terakhir dari mahkota abadi di atas bendera mereka yang dibelah badai kemenangan. Sekali lagi lagu kebangsaan menggema ke angkasa bersama-sama dengan barisan yang tanpa ujung, dan untuk terakhir kalinya kasih Tuhan tersenyum kepada anak-anaknya yang tak tahu berterimakasih ini. {Rangkaian bunga terakhir}
Mein Kampf volume I | 191
Pertengahan musim panas 1918, kegerahan udara sedang menyapu garis depan. Di Tanah Air mereka sedang berjuang. Untuk apa? Dalam berbagai detasemen di lapangan banyak hal telah dikatakan bahwa perang sekarang hanyalah sia-sia dan hanya orang bodoh yang percaya akan kemenangan. Bahwa bukan masyarakat saja, namun para pemegang modal dan monarki yang ingin memperpanjang perang. Semua ini datang dari Tanah Air dan didiskusikan di garis depan. Awalnya garis depan hanya bereaksi sedikit. Apa peduli kami akan penderitaan yang menyeluruh dan tak henti ini? Apakah kita berperang selama bertahun-tahun hanya untuk itu? Merupakan perampok keji yang mencuri tujuan perang dari pahlawan-pahlawan yang telah tewas dari kuburan mereka. Resimen muda tak meregang nyawa di Flanders sambil berteriak “Panjang umurnya penderitaan tanpa akhir dan pemilu jujur”, namun meneriakkan ‘Deutschland über Alles in der Welt’. Perbedaan yang kecil namun tak percuma. Sebagian bahkan ada yang meneriakkan bahwa penderitaan belum pernah ada di tempat yang mereka akan bela. Garis depan tak diketahui oleh keseluruhan partai politik yang acak-acakan. Hanya sejumlah kecil fraksi di parlemen dan beberapa anggotanya terlihat dimana semua pemuda Jerman berjuang. Maka prajurit tua di garis depan tidak reseptif pada tujuan baru perang ini mulai dari Messrs, Ebert, Scheidemann, Barth, Liebnitz dan lain-lain. Demi hidup mereka sendiri, mereka tak mampu melihat mengapa tiba-tiba para pemalas itu memiliki hak untuk mengklaim dengan tanpa pembenaran bisa mengendalikan negara diatas Angkatan Bersenjata. Sikapku sudah terbentuk dari awal. Secara ekstrimnya aku sangat benci pada sekelompok begundal partai politik yang menyebalkan serta pengkhianat rakyat itu. {Meningkatnya angka korupsi} Telah jelas bagiku bahwa gerombolan ini tidak peduli dengan kesejahteraan bangsanya namun hanya akan mengisi kantung-kantung pribadi mereka sendiri. Untuk ini mereka siap mengorbankan bangsa sendiri dan jika perlu membiarkan Jerman hancur berkeping-keping. Dimataku mereka memang pantas untuk digantung! Untuk mempertimbangkan keinginan mereka adalah dengan mengorbankan kepentingan masyarakat buruh demi keuntungan beberapa copet, yaitu dengan menyerahkan Jerman akan dapat memenuhi keinginan mereka. Sebagian besar dari prajurit Angkatan Bersenjata juga masih berpikiran sama. Hanya prajurit pengganti dari tanah air ini semakin buruk, sehingga kedatangan mereka bukannya menguatkan namun melemahkan semangat berjuang. Khususnya prajurit pengganti junior sebagian besar tak berguna. Sulit dipercaya bahwa mereka putra dari bangsa yang sama, bangsa yang mengirim pemudanya ke pertempuran Ypres. Pada bulan Agustus dan September, gejala disorganisasi meningkat dengan cepat walau efek serangan musuh tak bisa dibandingkan dengan teror pertempuran defensif kita. Pertempuran Flanders dan pertempuran Somme telah menjadi perbandingan yang mengagumkan. Akhir September divisi kami tiba untuk ketiga kalinya di posisi seperti resimen muda yang baru saja kami serbu. Sebuah ingatan yang sangat menakjubkan! Bulan Oktober dan November 1914 kami dibaptis dengan menggunakan api yang suci. Roh Tanah Air kini bersemayam di hati kami serta nyanyian-nyanyian resimen muda kami pergi ke medan tempur seperti hendak menari-nari. Darah yang paling Mein Kampf volume I | 192
berharga hendak mereka korbankan dengan sukacita dalam keyakinan bahwa kematian itu demi menjaga kemerdekaan dan kebebasan Tanah Air. Bulan Juli 1917 kami menginjakan kaki di tanah kami yang suci. {Prajurit muda menambah kegagalan} Karena membela tanah air, sahabat-sahabat terbaik kami tidur layaknya anak kecil yang berlari menuju kematian dengan tatapan mata nanar untuk satu tanah air yang benarbenar nyata. Kami prajurit-prajurit senior yang kemudian berbaris keluar berdiri dengan penuh hormat pada altar ‘kepatuhan dan kesetiaan sampai mati’. Sekarang dalam pertempuran defensif resimen harus mempertahankan tanah ini yang telah diserbu tiga tahun sebelumnya. Dengan hujan artileri selama tiga minggu, pasukan Inggris sedang merencanakan serangan ofensif di Flanders. Semangat menyambut kematian tampak begitu cepat. Resimen artileri mencakar-cakar jalan lumpur yang kotor, menggigit lubang-lubang bekas tembakan dan tak ada yang ragu untuk menyerah. Seperti sebelumnya di tempat yang sama, resimen sudah berkembang dengan stabil dan ringkas sampai serangan Inggris itu pecah tanggal 13 Juli 1917. Pada hari-hari awal Agustus kami dibebastugaskan. Resimen telah dibagi menjadi beberapa kompi. Dengan berlumuran penuh lumpur mereka tetap berjalan meski terhuyunghuyung. Mereka lebih terlihat seperti pasukan hantu daripada manusia. Namun setelah beberapa ratus meter dari lubang bekas ledakan, prajurit-prajurit Inggris tak menemukan apapun kecuali kematian mereka sendiri. Sekarang musim gugur tahun 1918 kami berdiri untuk yang ketiga kalinya di medan badai pertempuran tahun 1914. Kota kecil Comines tempat dimana kami beristirahat sekarang telah menjadi medan tempur yang seru. Walaupun pertempurannya masih tetap sama, tapi prajuritnya kini ‘berbeda’ dan sekarang diskusi politik mulai merebak di kalangan prajurit. Layaknya dimanapun juga, racun-racun itu mulai masuk dan menjadi semakin efektif. Dan rekrutmen pasukan termuda telah terkena racun tersebut dan disuruh untuk kembali pulang. Pada suatu malam tanggal 13 sampai 14 Oktober ada serangan gas Inggris di front selatan sebelum Ypres menyeruak. Mereka menggunakan gas racun berwarna kuning yang efeknya sama sekali tak diketahui oleh kita secara langsung. Pada malam yang sama akupun terkena gas beracun itu. Di bukit selatan Wervick pada malam tanggal 13 Oktober, kami dihujani granat gas beracun selama semalam suntuk! {Keracunan gas kuning } Di tengah malam yang buta, beberapa orang dari kami tewas untuk selama-lamanya. Pada pagi harinya aku juga mengalami kesakitan, dan rasa sakit dimata itu terus bertambah tiap seperempat jam. Pukul tujuh pagi aku jatuh tersungkur dan berjalan tergopoh-gopoh dengan mata yang panas terbakar sambil membawa laporan perang terakhirku. Beberapa jam kemudian mataku berubah warnanya menjadi seperti warna batubara yang terbakar! Aku tak mampu melihat apapun. Lalu tiba-tiba aku sudah berada di rumah sakit Pasewalk Pommern, dan di sanalah aku harus mengalami ‘revolusi’ pribadiku.
Mein Kampf volume I | 193
Untuk waktu yang lama ada sesuatu yang tak kuketahui namun terasa menjijikan. Orang-orang mulai mengatakan bahwa dalam beberapa minggu kedepan akan ‘dimulai’ namun aku tak tahu apa maksud kata ‘dimulai’ itu. Aku kira akan ada pemogokan seperti pada musim semi tahun lalu. Rumor-rumor yang tak mengenakan ini mulai muncul dari prajurit Angkatan Laut yang dikatakannya sedang bergolak. Namun hal ini sepertinya merupakan hasil imajinasi dari beberapa bajingan saja dan bukan sebuah urusan yang menyangkut banyak orang. Bahkan di rumah sakit saja orang-orang sudah mulai mendiskusikan tentang akhir perang yang mereka harapkan untuk segera tiba, namun tak ada yang yakin akan secepat itu. Aku menyesal karena tak mampu membaca koran. Bulan November ketegangan semakin meningkat. Suatu hari, tiba-tiba dan tanpa diharapkan suatu hal yang gila muncul. Para awak pelaut keluar dari dalam truk-truk dan memproklamirkan upaya revolusi sosial. Beberapa pemuda Yahudi menjadi pemimpin dalam perjuangan untuk kemerdekaan, kemenangan dan harga diri keberadaan nasional kita. Padahal tiada satupun dari mereka kulihat pernah berada di garis depan semasa perang. Melalui apa yang disebut dengan ‘Rumah Sakit Gonorrhea’ tiga warga asing telah dikirim pulang dari markas garis mereka. Sekarang mereka sedang menaikkan bendera merah mereka di Tanah Air kami! {Republik} Beberapa hari terakhir mataku sudah mulai membaik. Rasa sakit di mata telah hilang dan pelan-pelan aku mampu mengetahui apa yang sedang terjadi. Aku diberi harapan bahwa penglihatanku akan segera pulih kembali, setidaknya cukup baik untuk sekedar mencari pekerjaan. Untuk lebih yakinnya aku tak bisa berharap banyak bahwa aku akan bisa menggambar lagi. Kondisiku kemudian membaik ketika hal yang mengerikan itu tidak terjadi. Harapan awalku adalah bahwa pengkhianatan kelas tinggi ini hanya berskala kecil saja. Aku juga mencoba untuk menyokong beberapa kawan-kawanku mengenai harapan awalku tersebut. Khususnya kawan-kawanku yang berasal dari Bayern yang sedang berada di rumah sakit akan lebih tahu soal ini. Histeria massa yang ada kini berkembang semakin revolusioner. Aku tak bisa membayangkan bahwa kegilaan ini akan merebak di München. Kesetiaan kepada keturunan kerajaan Wittelsbach tampak lebih kuat, daripada keinginan beberapa Yahudi. Namun aku tak kuasa untuk mempercayai bahwa ini hanyalah Putsch (kudeta) dari sebagian angkatan laut dan akan dihancurkan dalam beberapa hari. Hari-hari selanjutnya dari ketidakpastian dalam hidupku telah tiba. Rumornya menjadi lebih agresif lagi. Apa yang dulu aku anggap sebagai masalah kecil ternyata adalah sebuah revolusi besar! Sebuah berita yang memalukan bertambah yang datang dari garis depan pasukan. Mereka ingin menyerah! Apakah itu mungkin? Tanggal 10 November seorang pastor datang ke rumah sakit untuk berkhotbah, dan kini kami sudah tahu semuanya. Dalam khotbahnya yang penuh hasutan ekstrim itu kebetulan aku juga hadir disana untuk mendengarnya. Laki-laki tua yang kharismatik itu tampak bergetar ketika sedang memberitahukan kami bahwa Monarki Hollenzollern tidak perlu lagi menjadi raja Jerman, bahwa kini Tanah Air telah menjadi Republik sehingga kami harus bersyukur kepada Yang Maha Kuasa untuk Mein Kampf volume I | 194
tak menolak berkahnya pada perubahan ini dan tidak meninggalkan rakyat kami di masa depan. Pastor itu tak dapat mengendalikan dirinya dan dia harus mengucapkan beberapa patah kata untuk mengingat monarki. Pastor itu mulai memuji jasa monarki di Pommern, Prussia. Tidak, bagi Tanah Air Jerman dan di sini dia mulai menangis terisak-isak dan kekecewaan mendalam kini muncul di hati kami. Aku yakin bahwa tak ada satupun yang tak menangis. Namun orang tua itu berusaha untuk melanjutkan khotbahnya dan mengatakan bahwa kita harus segera mengakhiri perang yang panjang ini. Ya, dan sekarang karena kami telah kalah dan kami harus berharap pada belas kasihan dari para pemenang. Tanah Air kami akan berada di bawah tekanan mereka tanpa henti, bahwa gencatan senjata harus diterima dengan keyakinan tulus pada kemurahan hati musuh-musuh kami. Aku tak kuasa lagi menahan semua penghinaan ini. Sangat tidak mungkin bagiku untuk bisa bertahan walau semenitpun. Lalu semuanya terasa seakan menjadi gelap. Aku berjalan terhuyung-huyung dan tergopoh-gopoh menuju asrama dan melemparkan tubuhku ke kasur. Aku membenamkan kepalaku yang panas ini dalam selimut dan bantal. Selama aku berdiri di sisi pusara ibuku, tak pernah aku menangis. Di masa muda ini takdir telah mencengkeramku dengan kekerasan yang tanpa ampun dan seketika naluri pembelaanku muncul. Selama tahun-tahun peperangan yang lama dan kematian tragis telah merenggut nyawa kawan-kawanku, merupakan sebuah dosa bagiku untuk terus mengeluh. Lagipula, bukankah mereka rela mati demi Jerman? Dan ketika akhirnya gas beracun yang sangat mengerikan dihari-hari terakhir pertempuran itu menyerang dan menggerogoti mataku, serta di balik ketakutan aku menjadi buta, selamanya aku hampir kehilangan hati nurani untuk sesaat. Hati nuraniku kini membentakku: “Hai orang malang yang memalukan, akankah kau terus menangis ketika banyak ribuan orang lain diluar sana lebih buruk dari keadaanmu?” Maka aku hanya menanggung penderitaanku sendiri dalam keheningan. Namun sekarang aku tak kuasa lagi. Baru sekarang aku melihat bagaimana penderitaan pribadi itu menghilang dibandingkan kemalangan yang menimpa Tanah Air-ku. {Pengorbanan yang sia-sia} Maka semuanya menjadi sia-sia. Sia-sia sudah segala pengorbanan dan kemalangan kami, sia-sia sudah rasa lapar dan haus kami selama berbulan-bulan yang tanpa akhir, sia-sia sudah masa-masa dimana ketakutan selalu menggerayangi sanubari ketika sedang melakukan tugas, sia-sia sudah dua juta prajurit yang tewas! Akankah kuburan-kuburan dari ratusan ribu kawan-kawanku yang berbakti itu akan kembali bangkit? Akankah kuburan-kuburan itu terbuka dan melemparkan lumpur yang sunyi serta pahlawan-pahlawan berlumuran darah itu sebagai roh-roh yang membalas dendam kepada Tanah Air yang telah mengkhianati mereka dengan penghinaan pada pengorbanan tertinggi yang bisa mereka lakukan bagi rakyatnya di dunia ini? Apakah mereka tewas untuk ini? Apakah prajurit-prajurit yang gugur bulan Agustus dan September 1914 dalam musim semi pada tahun yang sama akan mengikuti kawan-kawan mereka yang lain? Apakah hanya untuk kesia-siaan ini para pemuda yang berusia tujuhbelas tahun itu gugur di bumi Flanders? Apakah ini arti sebuah pengorbanan yang dibuat oleh para ibu-ibu Jerman bagi Tanah Air-nya ketika dengan perasaan cemas ia melepaskan putraputranya yang paling disayang
Mein Kampf volume I | 195
untuk pergi tanpa pernah kembali? Apakah kekalahan ini terjadi karena ulah sekelompok kriminal brengsek yang selalu menghantam Tanah Air? Apakah untuk ini prajurit Jerman yang berdiri di bawah terik matahari, dalam badai salju dan nyaris membeku, lapar dan haus, cemas akan malam-malam dengan tanpa tidur dan baris berbaris tanpa ujung? Apakah untuk ini pula prajurit Jerman terbaring di neraka perang dan hembusan serangan gas beracun tanpa pernah gentar dan selalu memikirkan tugasnya demi menjaga Tanah Air dari bahaya musuh? Para pahlawan yang pemberani ini berhak mendapatkan batu nisan: “KALIAN PARA PENGELANA YANG DATANG KE JERMAN, KATAKAN KEPADA YANG DIRUMAH BAHWA KAMI YANG BERBARING DISINI AKAN TETAP SETIA KEPADA TANAH AIR DAN PATUH TERHADAP TUGAS”4 Dan bagaimana dengan keluarga mereka yang berada di rumah? Lalu apakah hanya pengorbanan kita saja yang layak dihitung? ApakahJerman di masa lalu itu kurang berharga? Apakah tak ada kewajiban bagi sejarah kita untuk membangunnya kembali? Apakah kita masih pantas untuk menghubungkan kejayaan masa lalu dengan diri kita sekarang? Dan bagaimana perilaku ini bisa dibenarkan bagi generasi masa depan? {Keputusan menjadi politisi} Semakin aku mencoba untuk mencari kejelasan tentang kejadian-kejadian mengerikan saat itu, semakin rasa malu dan rendah diri membakar jiwaku. Apakah semua rasa sakit di mata yang pernah kualami sebanding dengan penderitaan ini? Dari sanalah ketika hari-hari dan malam-malam yang mengerikan itu dimulai, aku sadar bahwa semuanya telah kalah. Hanya orang-orang bodoh, para pembohong dan kriminal yang selalu berharap akan belas kasihan dari musuh! Pada suatu malam, kebencian yang telah lama menggumpal dalam diriku adalah kebencian kepada mereka yang harus bertanggung jawab akibat perbuatannya ini. Pada harihari berikutnya, jalan hidupku sudah menjadi jelas. Aku tak bisa lagi menahan rasa bahagia untuk memikirkan masa depan diriku sebelum tiba-tiba keprihatinan ini muncul. Bukankah konyol membangun rumah dari dasar yang rapuh seperti itu? Akhirnya menjadi jelas apa yang telah terjadi adalah apa yang aku takutkan namun sulit untuk dipercayai oleh emosiku sendiri. Kaisar Wilhelm II adalah kaisar Jerman pertama yang berdamai dengan para pemimpinpemimpin Marxis dengan tanpa mencurigai bahwa para begundal-begundal itu tak memiliki kehormatan secuilpun. Sementara tangan para pemimpin Marxis menjabat tangan Kaisar, dan tangan lainnya memegang belati terhunus. Tak ada kompromi lagi dengan kaum Yahudi dan hanya ada satu pilihan: Aku harus memutuskan untuk terjun ke gelanggang politik!
Mein Kampf volume I | 196
Anotasi ilmiah: 1. Isonzo Isonzo merupakan medan tempur yang dahsyat dan melibatkan 12 pertempuran pada bulan Mei 1915 dan November 1917. Dua juta prajurit Italia dan Austria tewas dalam pertempuran tersebut. 2. Poilu Poilu adalah sebutan atau alias untuk prajurit Perancis 3. Tommy Tommy adalah sebutan atau alias untuk prajurit Inggris 4. Herodotus Herodotus menceritakan bagaimana pengkhianat Yunani, Ephialtes membantu penyerbu Persia di pertempuran Thermopylae (480 SM). Ketika raja Persia, Xerxes putus asa hendak menembus pertahanan Yunani, Ephialtes datang padanya dan bersedia berkhianat demi uang dengan memberitahu raja bahwa ada jalan kecil di bahu gunung menuju Yunani. Ephialtes lalu memimpin detasemen prajurit Persia ke pegunungan. Maka dari itu Raja Sparta Yunani, Leonidas harus melawan musuh dari dua arah. Pembantaian berlangsung dan Leonidas tewas. Keberanian Leonidas dan pengkhianatan Ephialtes sangat berkesan bagi Hitler. Dia membandingkan prajurit-prajurit Jerman yang tewas di Perancis dan Flanders seperti kekalahan Yunani di Thermopylae, yaitu pengkhianatan Ephialtes dibandingkan dengan kebijakan acuh tak acuh politisi Jerman di akhir perang. Sebuah monumen berdiri di Thermopylae untuk mengingat Leonidas dan prajurit Spartan yang tewas dengan kalimat yang terukir di atasnya: ‘Pergi, katakan kepada kaum Spartan bahwa kalian telah tewas untuk setia kepada tanah air dan patuh terhadap tugas’.
Mein Kampf volume I | 197
BAB VIII DIMULAINYA AKTIVITAS POLITIK
Pada akhir bulan November 1918 aku kembali ke München. Aku masuk kembali ke batalyon pengganti di resimen yang berada dalam dewan ‘prajurit’. Seluruh kegiatan mereka begitu menjijikan sehingga aku memutuskan untuk pergi secepat mungkin. Schmiedt Ernst, kawan perangku yang setia bersama denganku pergi ke Traunstein dan tinggal di sana sampai kamp dibubarkan. Bulan Maret 1919 kami berangkat kembali ke München. Saat itu situasi tak dapat dipertahankan dan bergerak menuju kelanjutan revolusi. Kematian Eisner1 hanya mempercepat proses revolusi dan akhirnya bergerak menuju kediktatoran dewan atau lebih baik dikatakan sebagai orang yang memberikan kekuasaan kepada Yahudi sebagai tujuan awal para penggagas revolusi. Pada waktu itu kepalaku penuh terisi dengan rencana-rencana panjang. Selama berharihari aku berpikir keras tentang apa yang bisa dilakukan namun akhir dari setiap meditasiku itu adalah timbulnya kesadaran bahwa aku seseorang yang tidak terkenal dan tak memiliki dasar apapun untuk tindakan yang berguna. Aku harus kembali untuk membicarakan ‘kenapa’ seperti sebelumnya aku tak dapat memutuskan untuk bergabung dengan partai yang sudah ada. Dalam susunan Dewan Revolusi, untuk pertama kalinya aku bertindak dengan sedemikian rupa untuk membangkitkan ketidaksetujuan dewan utama. Pada pagi hari tanggal 27 April 1919 aku hendak ditahan, namun ketika berhadapan dengan senapanku, tiga begundal yang akan menangkapku menjadi ciut nyalinya dan mereka memutuskan untuk mundur. Beberapa hari setelah pembebasan München aku diperintahkan untuk segera melapor kepada komisi pemeriksa yang berhubungan dengan kejadian-kejadian revolusi yang terjadi di resimen infantri kedua. {Diskusi tentang pembentukan partai baru } Bagiku hal ini merupakan aktivitas politik murni. Hanya beberapa minggu kemudian aku menerima sebuah perintah untuk menghadiri ’kursus’ yang diadakan bagi anggota Angkatan Bersenjata. Di dalam kursus itu para prajurit wajib mempelajari dasar-dasar pemikiran ketata negaraan dan Civic. Bagiku tujuan dari semua kegiatan ini telah memberikan kesempatan untuk bertemu kembali dengan beberapa kawan-kawan yang sepemikiran dimana dengan mereka aku dapat berdiskusi mengenai situasi terkini secara menyeluruh dan komprehensif. Kami semua yakin bahwa Jerman tak dapat diselamatkan dari kejatuhannya secara cepat dari partaipartai yang harus bertanggung jawab pada kejahatan November dan kaum Sosial Demokrat yang disebut dengan formasi ’borjuis nasional’. Walaupun dengan niatan yang baik, keberadaan mereka tak akan mampu memperbaiki apa yang telah terjadi. Serangkaian prasyarat memang kurang sehingga tugas seperti itu sulit untuk dilakukan. Periode selanjutnya adalah membenarkan pendapat yang sudah kami Mein Kampf volume I | 198
sepakati. Maka dari itu dalam kelompok itu kami mendiskusikan tentang pendirian partai baru. Ide mendasar dari pikiran kami adalah sama dengan yang dilandasi oleh pemikiran ‘Partai Buruh Jerman’. Nama pergerakan yang akan didirikannya pun harus memberikan kesempatan mendekati massa akar rumput, karena tanpa mereka tujuan kami akan sia-sia belaka. Lalu kami menemukan nama ‘Partai Revolusi Sosial’. Nama ini digunakan karena pandangan sosial dari organisasi kami yang berarti untuk tujuan revolusi. Pondasi dasarnya adalah pada masalah ekonomi, namun usahaku kurang lebih berada dalam batasan perenungan masalah sosial. {Dua jenis modal kapital} Kemudian kerangka kerja ini melebar melalui pemeriksaan ketat terhadap kebijakan politik sekutu Jerman. Dalam bagian yang besar hal ini merupakan hasil dari perkiraan yang salah dari bidang ekonomi juga ketidakjelasan mengenai basis yang akan memungkinkan untuk memelihara Volk Jerman di masa depan. Namun semua ide ini berdasar dari pendapat bahwa modal adalah satu-satunya hasil dari kerja, dan maka dari itu seperti layaknya modal pada umumnya dapat menjadi subjek bagi faktor-faktor penentu yang dapat memajukan atau memundurkan aktivitas manusia. Kepentingan nasional dari modal adalah jika modal itu tergantung sepenuhnya kepada kebesaran, kebebasan dan kekuasaan negara. Karenanya ikatan dalam dirinya sendiri akan menyebabkan modal memajukan negara dan bangsa dari jeratan hutang terhadap naluri sederhana untuk mempertahankan diri atau produksi. Ketergantungan terhadap modal pada negara yang merdeka akan memaksa modal nasional untuk tetap berdiri diatas kebebasan, kekuasaan, kekuatan dan lain-lain dari sebuah negara. Maka dari itu kewajiban negara terhadap modal terlihat jelas dan sederhana, yaitu negara harus yakin bahwa sejumlah modal tertentu tetap akan membantu negara dan tak menjadi gundik bangsa sendiri. Dilihat dari sudut pandang ini bisa didefinisikan dengan dua hal, yaitu perlindungan ekonomi yang mampu membayar hutang nasional dan independen di satu sisi dan kepastian akan hak-hak sosial para buruh di sisi yang lain. Sebelumnya aku tak mampu mengenali dengan jelas perbedaan antara modal murni sebagai hasil dari buruh produktif dan modal yang keberadaannya hanya ada pada spekulasi. Dalam hal ini aku kekurangan inspirasi pada pendirianku. Namun sekarang hal diatas sudah dijelaskan dengan lugas oleh salah satu dari beberapa ahli yang memberikan teori tentang pelajaran-pelajaran di atas, dialah Gottfried Feder2. {Tugas bagi para penyusun teori} Untuk pertama kali dalam hidupku, aku mendengar diskusi yang sangat prinsipil mengenai bursa saham internasional dan modal pinjaman. Tepat setelah mendengarkan uraian teoritis pertama dari Feder itu aku mulai berpikir bahwa ternyata aku telah menemukan salah satu dari dasar pemikiran pendirian sebuah partai baru. Dalam pandanganku, kelebihan dari pendapat Feder adalah dengan memakai metode yang kejam dan kasar untuk membuat karakter pasar saham dan modal pinjaman spekulatif agar lebih ekonomis, serta menyingkapkan rahasia dibalik kebusukan ekonomi, yaitu keuntungan nilai lebih atau riba. Mein Kampf volume I | 199
Argumennya terdengar begitu dalam pada semua pertanyaan mendasar bahwa kritik mereka sejak awal mempertanyakan ketepatan teoritis ide daripada meragukan kemungkinan praktis bagi pelaksanaannya. Apa yang orang lain anggap sebagai kelemahan argumen Feder, aku malah menganggapnya sebagai landasan kekuatan. Bukan tugas para penyusun untuk menentukan perbedaan suatu derajat dimana penyebab dapat disadari. Untuk menjelaskan penyebabnya dapat dikatakan bahwa para penyusun harus mengkonsentrasikan dirinya pada tujuan, dan bukan pada cara. Bagaimanapun dalam hal ini ketepatan dasar sebuah ide akan begitu menentukan dan bukan dalam kesulitan pelaksanaannya. Segera setelah para tim penyusun mencoba untuk memperhitungkan apa yang disebut dengan ‘ nilai guna’ dan ‘kenyataan’ selain sebagai kebenaran absolut, pekerjaan mereka hanya akan menjadi bintang yang berlawanan terhadap kemanusiaan, malahan akan menjadi resep bagi kehidupan setiap hari. Dalam penyusunan sebuah pergerakan harus menyatakan tujuannya dan para politisi berjuang untuk melaksanakannya. Pemikiran dari salah satu penyusunnya akan ditentukan oleh kebenaran absolut dan tindakan yang lain akan ditentukan oleh kenyataan dalam situasi praktis. {Para penggagas dan politisi} Kebesaran seorang penggagas berada dalam kebesaran ide-ide abstraknya, sementara seorang politisi berada pada sikap yang tepat terhadap fakta yang ada dan penerapannya yang menguntungkan. Dalam hal ini tujuan para penggagas harus juga menjadi pembimbing. Sementara batu ujian bagi kebesaran seorang politisi bisa dianggap sebagai kesuksesan setiap rencana dan tindakannya. Dalam kata lain -tingkatan dimana mereka akan menjadi kenyataanrealisasi tujuan utama para penyusun teori tak akan pernah dapat disadari, karena walaupun pemikiran manusia dapat menerima kebenaran dan mampu menggagas sebuah tujuan, pemenuhan yang lengkap tersebut akan gagal karena ketidak sempurnaan umum dan keterbatasan manusia itu sendiri. Semakin benar dan kuat sebuah ide secara abstrak akan semakin tidak mungkin pemenuhan lengkapnya sebuah ide selama masih bergantung kepada manusia. Maka dari itu tingkatan intelektualitas seorang teoritis jangan diukur dari sekedar pemenuhan tujuannya semata, namun harus disertai dengan kharisma dan pengaruh yang mereka punya kepada perkembangan kemanusiaan. Kalau tidak, para pendiri agama-agama tak dapat dianggap sebagai manusia-manusia terbesar dan terhebat di bumi ini, karena pemenuhan tujuan etis mereka tak akan pernah terpenuhi. Dalam prakteknya bahkan agama cinta sekalipun hanyalah sebuah refleksi kelemahan dari keinginan pendirinya yang agung. Kepentingannya bagaimanapun akan tetap berada dalam arah yang selalu dicoba untuk memberikan perkembangan bagi manusia yang menyeluruh dari budaya, etika dan moralitas. Perbedaan mendasar antara tugas seorang penggagas dengan seorang politisi adalah sebuah alasan mengapa persatuan antara kedua elemen tersebut tak pernah ditemukan hanya dalam satu orang. Ini adalah fakta yang benar dari apa yang disebut sebagai politikus ’sukses’ dalam format kecil yang aktivitasnya sebagian besar hanyalah ‘seni menerka-nerka’ seperti Bismarck yang mengkarakteristikan politik secara sederhana dan umum. Semakin bebas seorang ‘politisi’ dari ide-ide Mein Kampf volume I | 200
semacam itu, akan semakin mudah dan seringkali terlihat maka kesuksesannya akan lebih cepat tercapai. Untuk lebih meyakinkannya, mereka didedikasikan demi kefanaan dunia dan kadangkala tak mampu bertahan dari gempuran para pendahulu-pendahulu mereka. Kerja seorang politisi pada keseluruhannya tak begitu penting karena kesuksesan mereka di masa kini berdasarkan hanya pada menjaga jarak dengan masalahmasalah dan ideide besar dan mendalam, dimana hal-hal seperti itu lebih berharga bagi generasi selanjutnya. Pelaksanaan tujuan tersebut yang memiliki nilai dan kepentingan jangka panjang biasanya hanya dihargai sedikit bagi pelakunya dan masyarakat luas sulit memahami, dimana masyarakat lebih tertarik dengan aturan pragmatis daripada rencana jangka panjang bagi masa depan yang dimana hanya bisa dinikmati oleh anak cucu. Maka dari itu karena kesombongan adalah sepupu kebodohan, karena sebagian besar politisi akan menjauh dari rencana besar bagi masa depan agar tak kehilangan simpati sementara dari massa. Kesuksesan dan kepentingan pragmatis para politisi seperti itu hanya berada secara eksklusif di masa kini saja, dan bukan demi anak cucunya kelak. Rakyat kecil tak malu akan hal ini, namun setidaknya mereka akan merasa puas. Keadaan para penggagas teori tentunya juga berbeda. Kepentingannya selalu demi untuk masa depan, karena seringkali mereka disebut dengan kaum yang tak mementingkan soal-soal ‘duniawi’. Jika seni seorang politisi adalah seni tentang segala kemungkinan, maka para penggas dapat dikatakan sedang menyenangkan para dewa hanya jika mereka meminta sesuatu yang tak mungkin. Para penggagas harus melupakan akan penghargaan pada masa kini, namun sebagai imbalannya jika idenya abadi maka ia akan dikenang oleh anak cucunya sepanjang masa. Dalam sejarah kemanusiaan yang panjang, dapat terjadi bahwa seorang politisi akan menjadi partner yang cocok dengan seorang penyusun. Semakin dalam penyatuan ini akan semakian besar hambatan yang dihadapi oleh politisi. {Jalannya roda sejarah} Politisi tak lagi bekerja hanya berdasarkan kebutuhan, sebagaimana pemilik toko akan memahami para pelanggannya. Namun bagi tujuan dimana hanya terdapat sedikit orang yang memahaminya, maka jiwanya terbagi antara cinta dan benci. Protes terhadap masa kini yang sulit dipahami tentang perjuangan dan penghargaan bagi anak-cucu dimana kaum penyusun ini sibuk memikirkan hal seperti itu. Semakin besar usaha manusia untuk perubahan masa depan, maka akan semakin sedikit manusia di masa kini yang ingin memahaminya. Semakin sedikit keinginan untuk berjuang, semakin sulit untuk menjadi sukses. Jika sekali saja dalam seabad seseorang telah sukses dalam hidupnya, mungkin di tahun-tahun terakhirnya cahaya kejayaan yang lembut akan menyinarinya. Untuk lebih yakinnya, orang-orang besar ini hanyalah para pelari marathon dalam roda sejarah, dan masa kini karangan bunga hanya bisa disentuh dikening para pahlawan yang sedang sekarat. Diantara mereka dapat dilihat ksatria-ksatria terbaik dunia walaupun tak dipahami oleh manusia masa kini, namun para ksatria itu siap memperjuangkan ide dan nilai-nilainya sampai saat-saat terakhirnya. Mereka adalah manusia yang suatu hari nanti akan begitu dekat dengan hati Volk. Mereka seolahMein Kampf volume I | 201
olah tampak pada setiap individu-individu akan merasakan tugas untuk mengimbangi masa lalu demi menebus dosa-dosa yang masa kini sering mereka lakukan kepada orang-orang besar. Hidup dan karya mereka selalu diisi dengan pujian dan rasa terimakasih dengan penuh emosi, khususnya di hari-hari yang suram mereka mampu membangkitkan patah hati dan jiwa yang rapuh. Mereka tak hanya negarawan ulung, namun juga kaum reformis sejati. Selain Friedrich yang Agung3 ada juga Martin Luther4 serta Richard Wagner5. Ketika aku mendengar ceramah Gottfried Feder mengenai ‘penghancuran perbudakan terhadap keuntungan nilai lebih’ saat itu juga aku tahu bahwa ini merupakan suatu kebenaran teoritis yang sangat penting bagi masa depan Volk Jerman. {Perjuangan melawan modal keuangan internasional} Pemisahan yang sangat jelas antara modal pasar saham dari ekonomi nasional yang menawarkan kemungkinan untuk menentang internasionalisasi ekonomi dan keuangan Jerman dengan tanpa merusak dasar-dasar pemeliharaan Volk dengan perjuangan melawan semua modal asing. Perkembangan Jerman sudah begitu jelas di mataku dengan mengetahui bahwa pertempuran terberat harus segera dilakukan, yaitu bukan dengan bangsa-bangsa yang saling bemusuhan namun dengan kekuatan Modal Internasional. Dalam ceramah-ceramah Feder itu aku merasakan adanya slogan kuat bagi perjuangan rakyat Jerman yang akan datang. Disini kemudian perkembangan selanjutnya adalah untuk membuktikan seberapa tepatnya perasaan kita mengenai masa-masa itu. Sekarang para sok tahu dari kaum politisi borjuis itu tak lagi mentertawai kita bahkan sekarang mereka, sejauh mereka bukan pembohong akan melihat bahwa modal pasar saham internasional bukan hanya salah satu penghasut perang terbesar, namun khususnya karena sekarang perang telah usai maka lembaga keuangan internasional itu tak akan memberikan kesempatan untuk merubah perdamaian kembali menjadi neraka! Perjuangan melawan kekuatan lembaga keuangan dan pinjaman internasional akan menjadi poin terpenting dalam perjuangan Volk Jerman demi kebebasan dan kemerdekaan ekonomi jangka panjang. Melihat keberatan manusia-manusia praktis ini, mereka segera mendapatkan jawaban yaitu segala bentuk ketakutan yang berkenaan dengan akibat ekonomi yang mengerikan dari ‘penghancuran perbudakan kapitalistik’ adalah reaksi yang berlebihan, karena pertama-tama resep-resep perbaikan ekonomi yang terdahulu terbukti tidak manjur lagi bagi Volk Jerman, dan posisi mereka pada masalah pembiayaan mandiri nasional hanya akan mengingatkan kita kepada laporanlaporan para ahli yang sama pada masa lampau. Sebagai contoh, Dewan Kesehatan Bayern yang memperkenalkan bahaya perjalanan di kereta api. Telah diketahui bahwa tak ada satupun ketakutan dari penguasa perusahaan ini terbukti: para penumpang kereta uap baru ‘bertenaga kuda’ itu tidak merasakan mual, tidak jatuh sakit. Pagar kokoh untuk menyembunyikan penemuan terbaru mereka sudah roboh, hanya pagar di kepala tentang apa yang disebut dengan ‘ahli’ tetap dipelihara demi anak cucu.
Mein Kampf volume I | 202
{Hanya satu doktrin: Volk dan tanah Air!} Hal berikut ini harus dicatat, bahwa setiap ide-ide bahkan yang paling mulia sekalipun akan menjadi bahaya jika menunjukan tujuannya menjadi kenyataan. Bagi semua kaum Nasionalis-Sosialis yang setia hanya ada satu doktrin: Volk dan Tanah Air! Apa yang harus kita perjuangkan adalah untuk menjaga keberadaan dan reproduksi ras bangsa kita, perawatan anak-anak dan menjaga kesucian darah murni kita, kebebasan dan kemerdekaan bagi Tanah Air sehingga Volk kita dapat menjadi lebih dewasa demi pemenuhan misi dari Yang Maha Kuasa. Setiap pikiran dan ide, setiap doktrin dan pengetahuan harus melayani semua tujuan ini. Semuanya harus berpatokan pada pandangan ini serta akan penggunaaan atau penolakannya harus berdasarkan pada nilai kegunaannya, sehingga tak ada teori dogmatis berubah menjadi doktrin mati, karena hanya hidup kita sendirilah yang harus kita layani. Maka dari itu merupakan suatu keputusan Gottfried Feder yang menyebabkan aku harus menyelami seluruh dasar-dasar bidang ini yang sebelumnya kurang aku ketahui. Kini aku mulai belajar lebih banyak lagi, dan sekarang untuk pertama kalinya aku telah mencapai pemahaman tentang hidup Karl Marx6 yang Yahudi itu. Sekarang aku sudah paham tentang Das Kapital yang dia tulis itu, juga perjuangan kaum Sosial Demokrasi yang selalu melawan ekonomi nasional yang bertujuan hanya untuk mempersiapkan dasar bagi dominasi keuangan internasional dan pasar modal saham. Namun dalam bidang yang lain kursus ini akan berakibat besar bagiku. {Tugas seorang pendidik} Suatu hari aku diminta untuk berbicara didepan sebuah forum. Salah satu peserta ada yang merasa harus membela kepentingan Yahudi, dan dia pun memulai pembelaannya dengan panjang lebar. Hal ini merangsangku untuk menjawabnya, dan sebagian besar mahasiswa yang hadir di sana secara mengagumkan setuju dengan semua pendapat-pendapatku. Hasilnya beberapa hari kemudian aku dikirim ke sebuah resimen di München sebagai ‘petugas pendidik’ karena disiplin prajurit Angkatan Bersenjata disana sudah begitu lemah. Kedisiplinan yang melemah karena mereka menderita akibat efek traumatis yang tak berkesudahan sebagai prajurit. Kedisiplinan ketat militer dan hierarki komando yang sudah kuno hanya bisa diganti secara pelan-pelan dengan kepatuhan secara sukarela -sebuah nama bagus yang patut diberikan kepada babi bernama Kurt Eisner!- karena prajurit sekarang diharapkan mampu untuk belajar dan berpikir lebih dalam lagi tentang Nasionalisme dan Patriotisme. Aktivitas baruku berada dalam dua Weltanschauung ini. Aku memulainya dengan penuh antusiasme dan cinta yang menggebu. Sekali waktu aku ditawarkan sebuah kesempatan untuk berbicara di depan audien yang lebih banyak lagi, dan hal yang selalu aku kira dari rasa yang sejati tanpa mengetahuinya sekarang semakin kuat: Aku dapat berbicara! Suaraku terdengar lebih baik, sehingga pembicaraanku dapat didengar hingga ke pojok ruangan. Tak ada tugas lain lagi yang dapat membuatku lebih berbahagia dari ini, karena aku sekarang sedang dibebastugaskan. Aku dapat mengabdikan diriku pada sesuatu yang berguna bagi institusi yang telah lama melekat di hatiku: Keprajuritan! Aku Mein Kampf volume I | 203
layak menyombongkan keberhasilanku ini. Selama berpidato aku memimpin ratusan bahkan ribuan kawan-kawan untuk kembali kepada Volk dan Tanah Air-nya. Aku ‘menasionalisasikan’ prajurit-prajurit dan membantu memperkuat kedisiplinan umum mereka. Disini aku kenal dengan beberapa kawan sepemikiran yang kemudian siap memulai untuk membentuk sebuah pergerakan baru.
Mein Kampf volume I | 204
Anotasi Ilmiah: 1. Kurt Eisner Kurt Eisner (14 Mei 1867 – 21 Februari 1919) merupakan politisi lokal Bayern. Eisner belajar di Universitas Friedrich Wilhelm, Berlin sebagai kritikus teater dan editor koran-koran sosialis. Tahun 1917 dia bergabung dengan Partai Sosial Demokratik dan tahun selanjutnya dia dihukum karena pengkhianatan dengan memulai pemogokan amunisi. Setelah bebas dari penjara, Eisner bergabung dengan kaum revolusioner untuk menggulingkan pemerintahan di Bayern. Tanggal 9 November 1918 dia mendirikan Republik Bayern dan menjadi Perdana Menteri pertama. Pada pemilu tahun 1919 Eisner dikalahkan dan pada bulan yang sama juga di bunuh ketika sedang berjalan menuju parlemen. Hitler membenci Eisner yang ingin memisahkan Bayern dari Jerman. 2. Gottfried Feder Gottfried Feder (1 Januari 1883 – 24 September 1941) merupakan seorang ahli ekonomi sekaligus insinyur. Ceramah-ceramahnya membuat Hitler terpikat untuk masuk ke Partai Buruh Jerman yang menjadi cikal bakal Nazi. Feder seorang anti Yahudi dan kapitalisme serta pendukung nasionalisasi ekonomi. Feder bersama dengan Anton Drexler, Dietrich Eckart dan Karl Harrer mendirikan Deutsche Arbeiterpartei (Partai Buruh Jerman-DAP) yang kemudian berubah namanya menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) atau Nazi. Pada bulan Februari 1920 bersama dengan Hitler dan Anton Drexler, Feder menyusun ’25 poin’ yang berisikan Garis-garis Besar Haluan Partai dan memperkenalkan pendapat anti kapitalismenya. Feder terlibat dalam kudeta Beer Hall Putsch tahun 1923. Setelah Hitler di tahan Feder tetap menjadi ketua Partai dan dipilih untuk duduk di Reichstag (Parlemen) dari tahun 1924 sampai 1936. Selama bertugas Feder menuntut penghapusan suku bunga dan pengambilan harta warga Yahudi. Feder tetap berada di NSDAP dan menerbitkan koran-koran seperti Das Programm der NSDAP und seine weltanschaulichen Grundlagen (Program NSDAP dan pandangannya terhadap dunia-1927) dan Was will Adolf Hitler? (Apa yang diinginkan oleh Adolf Hitler? 1931). Feder sebagai figur ‘guru’ Hitler yang mendominasi pandangan umum NSDAP dalam bidang ekonomi, namun setelah menjadi ketua dewan ekonomi partai yang berpandangan anti kapitalismenya menjadi bumerang. Banyak kaum industrialis enggan berinvestasi di Jerman. Hitler kemudian tak lagi sependapat dalam soal ekonomi dengan Feder dan tahun 1933 ketika Hitler menjadi Kanselir menunjuk Feder sebagai menteri Ekonomi, sebuah posisi yang tidak disukai Feder. Feder pun mundur dari politik karena gonjang-ganjing dan menjadi profesor di Technische Hochschule di Berlin bulan Desember 1936 dan meninggal di Murnau pada tanggal 24 September 1941. 3. Friedrich yang Agung
Mein Kampf volume I | 205
Friedrich yang Agung atau Friedrich der Große (24 Januari 1712 – 17 Augustus 1786) merupakan raja dari dinasti Hohenzollern di Preussen (Prussia) tahun 1740 – 1786. Friedrich lebih memilih berbahasa Perancis daripada Jerman, walau tata bahasa dan pengucapan bahasa Perancisnya sangat jelek. Pada masa itu Friedrich juga tidak berminat pada sastra Jerman. Friedrich dididik dengan keras oleh ayahnya bahkan sempat dipenjara karena dianggap berkhianat oleh ayahnya sendiri. Ketika naik menjadi Raja, Friedrich tinggal di kastil Rheinsberg. Di kastil tersebut Friedrich mengumpulkan beberapa musisi, aktor dan aktris. Sang raja itu menghabiskan waktunya dengan membaca, menonton drama dan musik. Karya Niccolò Machiavelli, seperti Il Principe (The Prince) dianggap sebagai panduan bagi perilaku raja-raja di zaman Friedrich. Tahun 1739 Friedrich tuntas menulis “Antimachiavel ou Examen du Prince de Machiavel“, sebuah tulisan dimana dia menentang gagasan Machiavelli. 4. Martin Luther Martin Luther yang bernama asli Martin Luder atau Martinus Luther (10 November 1483 – 18 Februari 1546) merupakan pendeta dari Jerman sekaligus biarawan dari sekte Augustinian yang ajarannya menginspirasi doktrin reformasi Protestan. Panggilannya kepada gereja agar kembali kepada ajaran Injil yang menyebabkan Protestan lahir dan ketegangan dimulai dengan Katolik Roma. Luther sangat berjasa bagi bangsa Jerman karena terjemahan Injil-nya ke bahasa Jerman telah memunculkan beberapa teknik terjemahan serta menjadi dasar tata bahasa Jeman yang baku. 5. Richard Wagner Wilhelm Richard Wagner (22 Mei 1813 – 13 Februari 1883) merupakan seorang komposer Jerman yang berpengaruh dan dia juga sebagai penulis teori musik dan pengarang namun lebih terkenal karena operanya dan simfoni karangannya. Musiknya begitu kaya dan memiliki leitmotif, yaitu tema-tema yang disesuaikan dengan karakter ataupun situasi tertentu. Melalui idenya Gesamtkunstwerk (Totalitas karya seni) Wagner mentransformasikan prinsip musik yang diwujudkan dalam opera Der Ring des Nibelungen (1876). Konsep musiknya mempengaruhi bagaimana musik dalam film itu seharusnya. Wagner juga kontroversial karena inovasi dramatik dan musiknya serta keterusterangannya sebagai anti Yahudi. Selama abad 20 pandangan publik pada Wagner berpusat pada anti-Yahudinya, karena musiknya banyak di pakai pada parade-parade Nazi. Melalui tulisan dan karyanya, Wagner mengungkapkan sikap anti Yahudinya. Wagner menuduh musisi Yahudi sebagai elemen asing yang berbahaya bagi budaya Jerman lalu menentang asimilasi budaya Yahudi ke kehidupan rakyat Jerman. Tulisan Wagner yang pertama dan paling kontroversial adalah Das Judenthum in der Musik (Yahudi dalam musik), diterbitkan awalnya tahun 1850 di Neue Zeitschrift dengan nama pena K. Freigedenk (Pemikiran bebas). Essay tersebut menjelaskan ketidaksukaan secara populer terhadap musik-musik karya komposer Yahudi seperti Felix Mendelssohn dan Giacomo Meyerbeer. Wagner mengungkapkan bahwa rakyat Jerman jijik dengan Yahudi karena Mein Kampf volume I | 206
penampilan dan perilaku mereka yang asing. Wagner berargumen bahwa musisi Yahudi hanya bisa menghasilkan karya musik yang dangkal dan dibuat-buat serta tak memiliki ‘hubungan dengan roh Volk’ . Awalnya essay Wagner tak ditanggapi namun diterbitkan kembali oleh Wagner sebagai pamflet kali ini dengan namanya sendiri pada tahun 1869. Walau essay-nya berisi anti Yahudi namun Wagner bersahabat dengan Yahudi seperti Hermann Levi yang menjadi konduktor pada opera karya Wagner. Wagner menginginkan Levi dibaptis sebelum menjadi konduktor opera Parsifal opera terakhirnya, namun akhirnya tidak jadi. Levi bersahabat dengan Wagner bahkan menjadi pengusung peti mati Wagner pada saat wafatnya Wagner. Sejarawan Will Durant dengan tegas bahkan mengungkapkan bahwa Wagner sendiri adalah Yahudi. Setelah Wagner wafat tahun 1883, Kota Bayreuth menjadi tempat berkumpulnya para penggemar Wagner Sayap Ekstrim Kanan yang disebut dengan lingkaran Bayreuth. Anak Wagner, Winifred yang asli dari Inggris kemudian menjadi teman Adolf Hitler. Hitler memuja Wagner dan menggunakan musik Wagner untuk paradeparade Nazi. Salah satu cuplikan karya Wagner dalam opera Ring des Nibelungen die Walküre menjadi tenar ketika dimasukan sebagai musik pengiring dalam film perang Vietnam peraih banyak penghargaan, Apocalypse Now (1979) oleh sutradara Francis Ford Copolla. Film tersebut tak ada hubungannya sama sekali dengan Hitler ataupun Nazi karena bercerita mengenai Perang Vietnam. Friederich yang Agung, Martin Luther dan Richard Wagner disebut-sebut dalam bab ini sebagai contoh individu dari Jerman yang besar dan berjasa dalam bidangnya masingmasing sehingga patutu dibanggakan. 6. Karl Marx Heinrich Karl Marx (5 Mei 1818 – 14 Maret 1883) merupakan seorang filsuf, Sosialis, ahli ekonomi-politik dan penggagas Asosiasi Buruh Internasional dari Jerman. Marx terkenal dengan ajaran Marxisme dan pandangannya mengenai perjuangan kelas serta karya monumentalnya Das Kapital. Karl Marx lahir dari keluarga progresif liberal Yahudi di Trier, Prussia dan memiliki leluhur Rabbi (Pendeta Yahudi). Adiknya, Samuel menjadi kepala Rabbi di kota Trier.
Mein Kampf volume I | 207
BAB IX PARTAI BURUH JERMAN
Suatu hari aku mendapat tugas dari markas resimen untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di sebuah organisasi politik yang akan melakukan pertemuan dalam beberapa hari ke depan dengan nama ‘Partai Buruh Jerman’ dengan Gottfried Feder sebagai salah satu pembicaranya. Aku ditugaskan untuk pergi kesana dan mengamati organisasi tersebut untuk kemudian membuat laporannya. Keingintahuan para prajurit terhadap partai politik di masa itu begitu tinggi. Revolusi telah memberikan hak kepada prajurit untuk kebebasan dalam aktivitas politik dan yang memanfaatkannya secara tepat karena sebagian besar prajurit tak berpengalaman dalam hal politik. Baru ketika Partai Konservatif dan Sosial Demokrat dipaksa untuk mengakui kekalahannya, dengan sedihnya simpatisan tentara merah mereka mulai berpaling menuju pergerakan nasional dan kebangkitan dan mereka mulai mencabut hak pilih prajurit untuk beraktivitas dalam politik. Tindakan kaum Konservatif dan Marxis ini sudah begitu jelas, karena jika mereka tidak melakukan pembatasan hak-hak sipil sebagai kesamaan prajurit setelah revolusi bangkit dalam beberapa tahun, tak akan ada revolusi bulan November dan tak akan ada aib nasional. {Partai Buruh Jerman} Prajurit lalu bergerak untuk membasmi lintah-lintah darat dan antek-antek negara yang selalu membuat kesepakatan-kesepakatan. Fakta bahwa apa yang disebut dengan partai-partai nasional memilih dengan antusias untuk perbaikan tentang pandangan umum bagi kriminal-kriminal dibulan November dan membantu mengumpulkan instrumen demi kebangkitan nasional dan menunjukan lagi doktrin abadi mereka yang tak merasa berdosa diantara yang tak berdosa. Kaum borjuis ini sedang menderita keterbelakangan mental. Dalam segala hal yang serius mereka membentuk pendapat bahwa prajurit akan menjadi seperti yang sebelumnya dikubu kekuatan militer Jerman, sementara kaum Konservatif dan Marxis berencana hanya untuk merobek taring Nasionalisme dengan seluruh racun-racunnya, tanpa kecuali Angkatan Bersenjata akan selalu menjadi kekuatan polisi mereka namun bukan suatu pasukan yang mampu melawan musuh seperti yang seringkali telah dibuktikan. Akankah para politisi nasionalis kita mempercayai bahwa perkembangan prajurit dapat menjadi hal yang lain selain untuk kepentingan nasional? Tuan-tuan ini melihatnya sebagai sebuah penghinaan dan bukannya prajurit yang keluar dari perang melainkan seorang yang bermulut besar yang harus segera pergi. Dalam kata lain sebuah parlementer yang tak memiliki dugaan apapun yang terbersit di benak para laki-laki yang teringat akan masa lalu yang kolosal dan mereka pernah menjadi prajurit terbaik di dunia. Maka dari itu aku memutuskan untuk menghadiri pertemuan partai yang belum kukenali ini. Pada malam hari ketika aku memasuki ruang ‘Leiber’ bekas Sterneckerbrau di München, aku melihat ada sekitar dua puluh sampai dua puluh lima orang telah hadir disana yang kebanyakan dari kelas bawah. Mein Kampf volume I | 208
Pidato Feder telah aku ketahui dari sebelumnya sehingga aku dapat mengkonsentrasikan diriku untuk mencermati organisasi ini sendiri. Kesanku biasa-biasa saja: Sebuah organisasi baru yang sama saja dengan organisasi-organisasi Lain. Ini adaLah waktu dimana siapapun yang merasa tidak puas dengan perkembangan politik dan tak percaya pada partai-partai yang sudah ada merasa terpanggil untuk membentuk sebuah partai tandingan baru, dimana organisasi seperti ini muncul begitu saja hanya untuk menghilang Lagi dikemudian hari. Para pendirinya sebagian besar tak memiliki pemikiran tentang apa artinya mendirikan sebuah partai ataupun suatu pergerakan. Maka organisasi seperti ini selalu tak berdaya dalam kedangkalan pemikiran mereka yang absurd. Aku menilai Partai Buruh Jerman tak jauh berbeda dengan partai Lain setelah mendengarkan pidato para pemimpinnya selama dua jam. Ketika Feder berhenti berbicara aku bahagia. Aku telah cukup melihat dan ingin segera pergi ketika waktu diskusi selesai yang kemudian diumumkan kemudian menggerakan aku untuk tetap tinggal beberapa saat lagi. Selama ini semuanya tampak biasa-biasa saja sampai tiba-tiba datang seorang ‘profesor’ untuk giliran berbicara. Dia menanyakan mengenai kebenaran argumen Feder dan setelah itu Feder menjawabnya dengan baik dan cerdas. Tiba tiba dia mengungkapkan sebuah ‘fakta’ dengan tanpa merekomendasikan bahwa partai baru ini yang mengambil bagian daLam pemisahan Bayern dari Prussia, sebagai masalah penting. Dengan lancangannya Laki-Laki itu menyatakan bahwa Jerman-Austria akan bergabung dengan Bayern, perdamaian akan membawa kebaikan serta omong kosong lainnya. Pada saat itu aku tak kuasa menahan diriku untuk berbicara dan mengungkapkan pendapatku kepada laki-laki yang sok terpelajar itu, sehingga tak lama ia pun meninggalkan ruangan seperti anjing pudel yang basah kuyup, bahkan sebelum aku selesai mengutarakan pendapat-pendapatku. Ketika aku berbicara, kulihat semua hadirin tampak terpana. Ketika aku hendak mengucapkan selamat malam pada mereka dan bersiap untuk pergi tiba-tiba ada seorang laki-laki menghampiriku dan memperkenalkan dirinya -aku tak begitu ingat namanya- dan memberikan sebuah buku kecil ke tanganku. Tampaknya sebuah pamflet politik dan dia meminta agar aku membacanya. Aku setuju saja karena sekarang aku memiliki alasan untuk Lebih mengenal organisasi yang membosankan ini dengan cara yang lebih mudah, tanpa harus menghadiri pertemuan mereka yang tak menarik seperti ini Lagi. Selintas buruh ini telah memberikan kesan yang menarik bagiku, dan aku segera meninggalkan ruangan. Pada waktu itu aku masih tinggal di barak Resimen Infantri ke-II yang terletak di sebuah ruangan kecil yang menjadi saksi sejarah revolusiku. Siang hari aku keluar ruangan, aku sering bersama Resimen Senapan ke empat puluh satu, jika ada rapat atau kuliah di unit keprajuritan yang lain dan masih banyak Lagi. Aku hanya tidur pada malam di kamarku, karena aku sudah dibiasakan untuk bangun pagi sebelum jam Lima. Aku memiliki kebiasaan untuk meninggalkan remah-remah roti dilantai untuk tikus-tikus kecil yang selalu memberikan sedikit hiburan di kamarku yang sempit.
Mein Kampf volume I | 209
Aku selalu menyaksikan makhluk liar yang kecil-kecil ini saling mengejar memburu remah-remah roti. Karena aku telah akrab dengan kemiskinan dalam hidupku, sehingga aku turut merasakan mereka kelaparan juga sedikit kesenangan makhluk yang kecil-kecil ini. Sekitar jam lima pagi setelah pertemuan tadi malam aku berbaring di kasurku sambil menonton perebutan seru remah-remah roti diantara tikus-tikus kecil. Karena aku tak bisa tidur lagi tiba-tiba aku teringat kejadian malam kemarin dan pikiranku melayang kepada buku kecil yang pernah diberikan kepadaku. Aku mulai membaca buku itu. Sebuah pamflet kecil dimana sang pengarang adalah seorang buruh yang samasama menjelaskan bagaimana dia bisa kembali kepada pemikiran nasional dan keluar dari ketidakjelasan Marxisme dan ocehan-ocehan serikat pekerja. Maka dari itu buku kecilnya berjudul: Kebangkitan Politikku. Seketika itu aku mulai membaca dan aku membacanya dengan penuh antusias, karena buku tersebut telah mencerminkan sebuah proses yang sama persis dengan apa yang kualami dua belas tahun yang lampau. Tanpa sengaja aku melihat perkembanganku sendiri kini menjadi lebih hidup. Sepanjang hari aku hanya memikirkan masalah itu dan akhirnya aku melupakannya sampai seminggu kemudian. Betapa terkejutnya ketika aku menerima selembar kartu pos yang berisikan bahwa aku diterima menjadi anggota di Partai Buruh Jerman. Aku diminta untuk berpidato mengenai masalah tersebut, dan aku diharapkan untuk menghadiri pertemuan dewan hari Rabu mendatang. {Pertemuan dengan dewan} Aku harus mengakui bahwa aku kagum akan cara mereka ‘merekrut anggota’ dan pada saat itu aku tak tahu apakah aku harus marah atau tertawa. Aku tak ada niat untuk bergabung dengan partai yang sudah jadi ini, namun aku ingin mendirikan partaiku sendiri. Apa yang mereka minta dariku merupakan sikap yang lancang dan tak mungkin aku penuhi. Baru saja aku ingin memberikan jawaban secara tertulis, namun keingintahuan telah mendesakku dan aku memutuskan untuk datang pada hari yang telah ditentukan untuk menjelaskan alasan-alasanku secara lisan. Hari Rabu yang ditunggu itu telah datang. Kedai minum tempat pertemuan berada di Altes Rosenbad jalan Herrenstrasse, sebuah tempat kumuh yang tak pernah diperhatikan oleh siapapun. Pantas saja pada tahun 1919 restoran yang dibilang besarpun hanya mampu menyediakan makanan yang sedikit dengan menu masakannya yang sederhana. Sampai saat ini kedai minum ini benar-benar tempat yang asing bagiku. Aku berjalan melewati ruangan temaram yang kosong, lalu membuka pintu menuju ruang belakang dan ’pertemuan’ itu sudah ada dihadapanku. Dalam cahaya temaram dari lampu minyak yang sudah rusak, kulihat ada empat anak muda sedang duduk di depan sebuah meja. Diantara mereka ada sang pengarang pamflet kecil yang langsung menyapa dan menyambutku sebagai anggota baru Partai Buruh Jerman. Sebenarnya aku sangat terkejut. Karena aku telah diberitahukan bahwa pembicara utama belumlah tiba, dan aku memutuskan untuk menunda penjelasanpenjelasan yang sudah kupersiapkan itu. Seorang laki-laki akhirnya telah datang. Laki-laki yang sama yang pernah memimpin pertemuan di Sterneckerbrau ketika Feder berpidato. Sementara itu aku menjadi sangat ingin tahu dan menunggu dengan penuh harap tentang apa yang akan terjadi. Setidaknya aku mengetahui
Mein Kampf volume I | 210
nama orang-orang di sini. Ketua ‘organisasi nasional’ itu adalah Herr Harrer1 dari distrik München dan Anton Drexler2. Laporan pertemuan terakhir akan dibacakan dan sekretaris mendapat suara kepercayaan untuk membacakannya. Lalu datang laporan tentang keuangan organisasi yang memiliki tujuh mark dan limapuluh pfennig, dimana sang bendahara menerima kepercayaan untuk memegangnya. Hal ini juga dimasukan dalam laporan itu. Lalu pembicara pertama mulai membacakan jawaban-jawaban pada sebuah surat dari Kiel, dari Düsseldorf dan satu dari Berlin, lalu semuanya menyetujui isi surat-surat itu. Korespondensi yang berkembang ini dianggap sebagai suatu tanda baik dan jelas dari penyebaran kepentingan Partai Buruh Jerman, lalu ada jawaban panjang bagi surat-surat tersebut. Mengerikan, ini sangat mengerikan! Ternyata ini adalah organisasi dengan sikap dan jenis terburuk! Sekarang apakah aku harus bergabung dengan organisasi buruk ini? Lalu tentang keanggotaan baru sedang didiskusikan, dalam kata lain berita penangkapanku pun dibicarakan. Aku lalu mulai bertanya namun, selain tak ada beberapa buku-buku petunjuk juga tak ada apapun disini; tak ada program, tak ada cetakan brosur, tak ada bahan bacaan sama sekali, tak ada kartu keanggotaan bahkan untuk sebuah stempel karet jelek sekalipun tak ada disini! Mereka hanya bermodal keyakinan dan niat yang baik. Aku berhenti tersenyum untuk semua ini. Apakah ini bukan tanda ketidakberdayaan dan keputusasaan dari seluruh partai yang ada, program mereka, tujuan mereka dan aktivitas mereka? Hal apa yang mendorong orang-orang ini untuk ikut beraktivitas dengan cara yang lucu dan menggelikan sehingga hanya suara hati mereka saja yang lebih naluriah dari yang terlihat bahwa semua partai dapat membangkitkan Jerman kembali dan menyembuhkan luka dalamnya? Dengan cepat aku pura-pura membaca buku petunjuk yang sudah diketik dan aku lebih banyak menemukan sebuah pencarian daripada pengetahuan! {Sebuah keputusanku untuk selamanya} Banyak yang samar-samar dan tidak jelas sedang terjadi disini, juga tak ada tandatanda realisasi arah perjuangan yang kongkrit. Aku tahu persis apa yang orangorang ini rasakan, yaitu kerinduan akan sebuah pergerakan baru yang lebih dari sekedar partai yang melebihi arti kata partai itu sendiri. Malam itu ketika aku kembali ke barak, aku telah membentuk penilaianku sendiri terhadap perkumpulan ini. Aku menghadapi satu pertanyaan tersulit dalam hidupku: haruskah aku bergabung dengan perkumpulan ini atau menolaknya? Akal sehat membisikanku untuk menolak, namun perasaanku menjadi gundah. Semakin lama aku mencoba mengingat keanehan kelompok ini, perasaanku semakin bertambah gundah. Aku begitu gelisah beberapa hari kemudian. Alur berpikirku menjadi maju mundur. Aku telah menantikan untuk sebuah ketetapan hati dalam aktivitas politik. Hal ini tentunya hanya bisa dilakukan dalam pergerakan baru yang arahnya jelas bagiku, hanya pendorongnya saja mungkin yang kurang. Aku bukan orang yang suka memulai sesuatu hari ini lalu mengabaikannya esok hari. Keyakinanku pada organisasi yang lain adalah alasan utama mengapa aku begitu sulit memutusan untuk bergabung dalam organisasi baru seperti itu atau tidak sama sekali. Cara berpikir seperti ini telah membentuk salah satu alasan utama mengapa aku belum bisa memutuskan semudah orang lain. Karena untuk menemukan Mein Kampf volume I | 211
sebuah sebab yang dimana salah satu harus menjadi semuanya atau lainnya lebih baik tidak ada sama sekali. Bagiku sudah jelas sekali bahwa suatu keputusan demi kebaikan jangan pernah mundur. Bagiku hal ini bukanlah permainan sesaat namun sebuah keseriusan yang mendalam. Aku muak dengan orang-orang yang telah memulai segalanya namun tak menghasilkan apapun. Orang-orang serba bisa ini begitu menjijikan bagiku. Aku menilai aktivitas orang-orang seperti itu lebih buruk daripada tidak berkegiatan sama sekali. {Tak memiliki nama} Takdir nampaknya telah memberikan petunjuk bagiku. Aku seharusnya tak bergabung dengan partai-partai besar itu, akan aku jelaskan lagi alasanku mengenai ini lebih mendalam. Organisasi kecil yang aneh dengan anggotanya yang sedikit ini tampaknya memiliki satu kelebihan, bahwa kelompok ini tak akan mengkristal menjadi sebuah organisasi, namun hanya membiarkan individu-individu untuk melakukan aktivitas pribadi semata. Disini mereka masih dimungkinkan untuk dapat bekerja, dan semakin kecil pergerakan akan semakin siap untuk ditempatkan pada bentuknya yang sesuai dengan keadaannya. Disini, tujuan dan jalan yang akan ditentukan masih bisa ditempuh sejauh hal-hal ini sulit untuk diterapkan pada partaipartai besar. Semakin lama aku memikirkannya, aku semakin yakin bahwa dari organisasi yang kecil ini kebangkitan bangsa suatu hari dapat diatur, namun tidak melalui partaipartai politik parlementer yang lengket dengan pemikiran kolot dan konservatif atau bahkan bagi-bagi keuntungan dengan rezim baru. Karena organisasi ini merupakan hasil dari Weltanschauung baru dan bukan slogan pemilihan umum yang harus dikampanyekan. Memang keputusan serius untuk merubah maksud ini menjadi kenyataan sangatlah tidak mudah. Prasyarat apa yang telah aku miliki untuk tugas berat ini? Bahwa aku orang miskin dan tanpa kekayaan tampaknya akan menjadi bagian tersulit, namun lebih sulit lagi bahwa aku dianggap sebagai salah satu dari yang tak punya nama. Aku adalah satu dari sejuta manusia yang dimana kesempatannya untuk bisa bertahan hidup atau sekedar dipanggil oleh tetangga dekat dan memperhatikannya begitu kecil. Sebagai tambahan, pasti akan ada kesulitan yang muncul dari segi kurangnya pendidikanku. Orang yang sudah merasa paling ‘pintar’ akan selalu memandang sebelah mata kepada siapapun yang tak pernah sekolah serta tak memiliki pengetahuan yang cukup dikepalanya. Pertanyaannya tak pernah: ‘Apakah kemampuan pria itu?’ namun: ‘Apa yang telah dia pelajari?’. Bagi orang-orang berpendidikan tinggi ini benar-benar bodoh jika seseorang hanya cukup dibungkus dengan ijazah lebih berharga dari seorang pria yang pintar namun tak memiliki satupun amplop yang berisi ijazah. Maka dari itu begitu mudah bagiku untuk membayangkan bagaimana dunia pendidikan saat ini akan berhadapan denganku nanti. Dalam kenyataannya aku hanya membuat kesalahan, karena aku masih menganggap manusia yang merendahkan hatinya itu lebih baik daripada sebagian besar manusia yang sombong dan congkak seperti itu. Karena mereka, layaknya sebuah perkecualian akan selalu ada dan bersinar lebih terang lagi. Aku selalu mempelajari untuk membedakan mana murid sejati dan mana yang benar-benar menipu.
Mein Kampf volume I | 212
{Anggota nomor tujuh } Setelah dua hari merenung dan berpikir dengan keras, akhirnya aku yakin bahwa keputusan ini harus aku ambil, karena keputusan itu akan begitu menentukan dalam hidupku selanjutnya. Dari sana, tak ada lagi titik balik. Kemudian aku mendaftar sebagai anggota Partai Buruh Jerman dan menerima kartu anggota bernomor tujuh.
Mein Kampf volume I | 213
Anotasi Ilmiah: 1. Karl Harrer Karl Harrer (1890 – 1926) merupakan jurnalis dan pendiri Deutsche Arbeiterpartei (Partai Buruh Jerman, DAP) pada tahun 1919 sebagai cikal bakal Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) atau Nazi. Harrer juga seorang anggota kelompok Thule yang sayap kanan dan mengusung pendirian Politischer Arbeiterzirkel (Serikat Pekerja Politis) bersama-sama dengan Anton Drexler bulan Oktober 1918. Tanggal 5 Januari 1919 serikat ini berkembang menjadi DAP dengan bergabungnya Gottfried Feder dan Dietrich Eckart. Harrer menjadi ketua partai yang pertama dengan gelar Reichsvorsitzender dan visi politis Harrer berseberangan dengan Hitler, pada akhir tahun 1919 Harrer menuduh Hitler sebagai megalomania. Akhirnya Harrer mundur dari Partai atas tekanan Hitler. 2. Anton Drexler Anton Drexler (13 Juni 1884 – 24 Februari 1942) berprofesi sebagai tukang kunci di München dan dengan Karl Harrer mendirikan Deutsche Arbeiterpartei (Partai Buruh Jerman, DAP) tahun 1919, cikal bakal Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) atau Nazi. Atas saran Hitler, Drexler merubah nama partainya menjadi (NSDAP) awal tahun 1920. Hitler akhirnya menguasai NSDAP dan Drexler digeser menjadi ketua kehormatan. Keanggotaannya di NSDAP berakhir pada tahun 1923 pada kudeta Beer Hall Putch padahal Drexler tak terlibat sama sekali. Drexler lalu dipilih sebagai anggota parlemen Bayern untuk partai lain dan tak bergabung lagi dengan NSDAP sampai tahun 1933 ketika Hitler berkuasa. Sampai tahun 1937 Drexler masih digunakan sebagai propagandis partai namun tak memiliki jabatan sama sekali. Sesudahnya Drexler dilupakan sampai saat kematiannya.
Mein Kampf volume I | 214
BAB X PENYEBAB KERUNTUHAN
Jatuhnya tubuh dari atas ke bawah selalu diukur dari jarak posisi awal. Hal yang sama juga berlaku bagi Völker dan negara. Kepentingan yang paling menentukan harus berasal dari posisi sebelumnya atau sesudahnya. Hanya yang terbiasa untuk bangkit diatas batasan umum dapat jatuh serendah-rendahnya. Ini yang membuat jatuhnya Reich begitu keras dan mengerikan bagi ukuran perasaan dan pikiran manusia, karena membawa kejatuhan dari masa kini dalam pandangan memalukan sulit untuk dipercaya. Para pendiri Reich tampaknya terkesima oleh keajaiban keadaan yang mengangkat seluruh bangsa. Setelah serangkaian kemenangan yang gemilang, sebuah Reich lahir untuk anak dan cucunyasebagai hadiah bagi pahlawan sejati. Disadari atau tidak bukanlah masalah karena orang Jerman memiliki perasaan terhadap Reich, yang keberadaannya tidak dikarenakan oleh penipuan fraksi-fraksi di Parlemen namun diukur berdasarkan negara lain dengan sikap pendirinya, atau dalam perdebatan parlemen namun dalam gemuruh dan kilat garis depan yang mengepung Paris, tindakan yang sungguhsungguh: proklamasi keinginan kita, menyatakan bahwa orang Jerman, pangeran beserta Volk telah ditetapkan di masa depan untuk mendirikan Reich dan sekali lagi untuk menaikkan mahkota kekaisaran menuju keanggunan yang simbolik. Hal ini tidak dilakukan dengan cara yang pengecut untuk membunuh; tak ada desertir dan pemalas sebagai pendiri negara Bismarck, namun resimen di garis depan. {Pertanda keruntuhan} Kelahiran yang unik dan pembaptisan oleh api yang di dalamnya melingkupi Reich dengan cahaya kejayaan sejarah seperti negara-negara terdahulu -yang kadangkala- disombongkan. Betapa sebuah peningkatan telah terjadi sekarang! Kebebasan di luar wilayah kita menyediakan kebutuhan sehari-hari. Negara menjadi kaya dengan bahan-bahan bumi. Harga diri negara, juga Volk Jerman dilindungi oleh Angkatan Bersenjata yang perbedaannya dapat dibedakan dengan Serikat Jerman terdahulu. Begitu dalamnya kejatuhan Reich dan Volk Jerman sehingga semua orang seolah-olah menjadi ikut-ikutan pusing, tampak ada kehilangan perasaan dan kesadaran. Kini rakyat sulit untuk mengingat kehebatan masa lalu yang begitu penuh mimpi dan tak nyata akan kebesaran dan keagungan masa lalu itu dibandingkan kemalangan masa kini. Maka dapat dipahami bahwa rakyat telah terbutakan oleh keagungan masa lampau, sehingga mereka luput menyadari tandatanda kejatuhan besar yang sekarang dialami. Tentu ini terjadi pada mereka yang menganggap bahwa Jerman lebih dari sekedar pemberhentian sementara untuk membuat dan menghabiskan uang, karena hanya mereka sajalah yang dapat merasakan kondisi keruntuhan negara ini, sementara bagi yang lain ini merupakan pemenuhan hasrat yang diinginkan dari dahulu bagi keinginannya yang tak pernah terpuaskan. Tandatandanya sudah ada sekarang dan Mein Kampf volume I | 215
jelas, walau hanya ada beberapa yang mencoba untuk mengambil pelajaran darinya. Namun sekarang, masa kini lebih penting daripada masa depan untuk selamanya. Obat bagi penyakit ini hanya bisa ditemukan jika penyebabnya sudah diketahui, dan hal yang sama berlaku juga untuk menyembuhkan kejahatan politik. Untuk lebih yakin, bentuk luar dari penyakit itu gejalanya yang sudah terlihat akan lebih mudah untuk ditelaah daripada mencari penyebab sebenarnya. {Penyebab keruntuhan} Inilah alasan dimana banyak orang tidak pernah mengenali gejala luar sama sekali bahkan keliru dengan penyebabnya, tentu saja dengan mencoba menyangkal keberadaan dari penyebab. Maka sebagian besar dari kita melihat keruntuhan Jerman hanya dari kemalangan faktor ekonomi dan akibat sesudahnya. Hampir semua dari kita secara pribadi pernah menderita dengan alasan-alasan yang meyakinkan bagi setiap individu untuk memahami sebuah kehancuran. Kurang lebih massa akan melihat keruntuhan dalam bidang politik, budaya, etika dan moral. Dalam hal ini perasaan dan pemahaman rakyat telah gagal seluruhnya. Kegagalan ini dijalani oleh massa, namun bahkan kelompok intelektual menganggap bahwa keruntuhan Jerman hanya sekedar ‘kehancuran ekonomi’ yang hanya bisa disembuhkan dengan cara-cara ekonomistik adalah alasan kenapa pemulihan tak mungkin. Hanya ketika ekonomi sudah dipahami sebagai kepentingan ke dua atau ke tiga, dan faktor utamanya ada pada politik, etika, moral dan darah. Maka kita akan tiba pada pemahaman, dan sekarang juga kita mampu menciptakan cara dan jalan bagi penyembuhan keruntuhan ini. Maka dari itu masalah penyebab keruntuhan Jerman berdasarkan kegunannya adalah khusus bagi pergerakan politik, dimana tujuannya adalah untuk menghindari kekalahan. Namun dalam pencermatan tentang masa lalu, kita harus hati-hati agar jangan membingungkan gejala yang sudah jelas dengan yang tidak jelas. Penjelasan paling gampang dan menyeluruh dari kemalangan saat ini adalah karena akibat kalah perang, sehingga perang itu sendiri adalah penyebab semua kesengsaraan. Mungkin banyak orang yang dengan seriusnya mempercayai omong kosong ini, namun masih banyak lagi dari mulut-mulut yang dimana penjelasan mereka hanyalah kebohongan dan kepalsuan yang disengaja. Kepalsuan ini ada pada semua pemerintahan. Karena mereka bukankah para penggagas revolusi dan terus menerus menunjuk pada Volk bahwa hal ini merupakan masalah kelalaian total bagi massa sehingga perang menjadi seperti ini? Di lain pihak bukankah mereka telah meyakinkan kita dengan mati-matian bahwa ‘kapitalis besar’ berminat kepada akhir perjuangan negara-negara, namun bukan kepada Volk Jerman, dan khususnya buruh Jerman? Bukankah para penggagas perdamaian dunia telah melakukan hal yang berlawanan? Bukankah mereka berkata bahwa dengan kalahnya Jerman maka ‘militerisme’ akan dihancurkan, namun Volk Jerman akan merayakan kebangkitan agungnya? Bukankah kelompok ini merayakan kebajikan Poros Tengah, dan bukankah mereka memasangkan batu pertama bagi seluruh perjuangan berdarah Jerman? Lalu bisakah mereka melakukan ini tanpa menyatakan bahwa kekalahan militer tak akan berakibat khusus bagi bangsa? Bukankah seluruh revolusi selalu dihiasi dengan kalimat bahwa hal tersebut akan menghindari kemenangan untuk mengibarkan bendera Jerman, namun apakah dengan bendera ituVolk Jerman Mein Kampf volume I | 216
akhirnya bisa berjalan maju menuju kebebasan di dalam dan luar negeri? Akankah anda mengklaim bahwa ini tidak seperti itu? Anda ternyata semua bajingan pembohong! Kesalahan bagi kekalahan militer ketika organ pusat seluruh pengkhianat bangsa hanya bisa dilimpahkan kepada Yahudi sejati. Berlin Vorwärts (Maju ke Berlin), telah tertulis saat ini bahwa Volk Jerman tak boleh membawa bendera kemenangan! Lalu sekarang hal ini apakah penyebab keruntuhan kita? Tentu akan sia-sia untuk melawan para pembohong sekaligus pelupa itu. Aku tak akan membuang kata-kataku pada mereka jika omong kosong ini di koar-koarkan oleh banyak orang yang tak berpikir, dan tampaknya tak terpengaruh atas kejahatan atau ketidak tulusan mereka yang disengaja. {Yang bersalah atas keruntuhan} Diskusi ini ditujukan untuk memberikan pejuang propaganda kita sebuah instrumen yang sangat dibutuhkan pada massa ketika ucapan lebih sering dipelintir di mulut kita. Maka berikut ini kami katakan kepada yang menerima propaganda bahwa kekalahan perang akan mengarah kepada keruntuhan Jerman. Tentu kalahnya perang merupakan sesuatu yang buruk bagi masa depan Tanah Air. Bagaimanapun kekalahannya bukanlah satu-satunya penyebab, namun akibat dari penyebab itu sendiri. Sangat jelas bagi mereka yang berpikiran jernih dan baik bahwa akhir yang malang dari perjuangan hidup dan mati ini tentu akan mengakibatkan kehancuran yang amat sangat. Namun sayangnya, ada juga orang yang kurang tahu soal ini dalam waktu yang tepat atau bertentangan dengan pengetahuan mereka, menantang dan menyangkal sebuah kebenaran. Pada sebagian besar yang seperti itu, setelah mereka memenuhi keingin tahuan akan rahasianya, tiba-tiba dan sudah terlambat mereka sadar akan semua kehancuran yang telah ada pada mereka, karena bendera kemenangan telah di bawa oleh orang lain. Mereka bersalah atas keruntuhan yang bukan karena alasan kekalahan perang, karena hal tersebut tiba-tiba menyenangkan mereka untuk berkata dan percaya. Karena kekalahannya adalah hanya akibat dari kegiatan mereka, dan bukan seperti apa yang mereka berusaha untuk katakana tentang hasil dari kepemimpinan yang ‘buruk’. Musuh tak hanya terdiri dari para pengecut, dia juga tahu bagaimana untuk mati secara terhormat. Jumlah mereka sejak hari pertama perang lebih besar dari jumlah Angkatan Bersenjata Jerman karena mereka bisa menarik persenjataan teknis dan arsenal ke seluruh dunia. Maka kemenangan Jerman akan dimenangkan dalam empat tahun melawan dunia dengan mengabaikan keberanian heroik dan ‘organisasi’ dikarenakan adanya kepemimpinan superior. Fakta ini tak bisa disangkal lagi keberadaannya. Organisasi dan kepemimpinan Angkatan Bersenjata Jerman merupakan yang terhebat di seluruh dunia. Kekurangannya hanya ada pada terbatasnya kecakapan manusia secara umum. {Apakah Völker akan tenggelam dikarenakan kekalahan perang?} Runtuhnya Angkatan Bersenjata ini bukanlah penyebab dari kemalangan kita sekarang, namun akibat dari kejahatan yang lain. Akibat yang harus dipikul harus didorong dari awal dan sekarang keruntuhannya akan segera terlihat. Kebenaran akan hal ini bisa dilihat berikut: Haruskah kekalahan militer akan mengarah kepada Mein Kampf volume I | 217
keruntuhan total negara dan bangsa? Sejak kapan ini adalah hasil perang yang patut disayangkan? Apakah Volk akan musnah sebagai akibat perang seperti itu? Jawaban untuk hal ini akan singkat: Ketika kekalahan militer selalu dipukul rata pada Völker karena kebusukan, kepengecutan, hampanya sifat. Singkatnya ketidakberhargaan. Kalau bukan ini, kekalahan militer akan menjadi inspirasi kebangkitan di masa depan daripada nisan besar keberadaan Volk. Sejarah telah menjelaskan banyak contoh bagi kebenaran ini. Sayangnya kekalahan militer Volk Jerman bukan sebuah kehancuran yang pantas, namun hukuman atas balas jasa. Kita lebih dari pantas untuk mendapatkan kekalahan ini. Hal ini merupakan gejala luar dari kebusukan pada seluruh rangkaian gejala yang mungkin tersembunyi dan tak terlihat di mata sebagian besar rakyat seperti burung unta yang menundukkan kepalanya ke tanah, dimana rakyat tak ingin melihatnya. Bayangkan saja keadaan yang selalu menyertai dimana Volk Jerman harus menerima kekalahan ini. Bukankah banyak kelompok yang tak tahu malu mengungkapkan kebahagiaan pada kemalangan Tanah Air? Siapakah yang melakukannya jika dia tidak pantas menerima hukuman? mengapa mereka tidak bergerak maju dan menyombongkan diri setelah membuat keragu-raguan bagi front perang? Bukan musuh yang melakukan ini. Bukan, namun ini dilakukan oleh orang Jerman yang berkelakuan tak tahu malu! {Satu dari tiga orang Jerman adalah pengkhianat} Bisakah dikatakan bahwa kemalangan sedang menghantam mereka dengan tidak adil? Sejak kapan rakyat mau dan mengaku bersalah atas perang dengan sendirinya? Lalu dengan cara-cara apa melawan pengetahuan dan memberi penilaiannya yang lebih baik? Tidak dan sekali lagi tidak! Cara dimana rakyat Jerman menerima kekalahannya, kita dapat tahu penyebab utama keruntuhan harus dicermati jauh dari sekedar kekalahan militer pada posisi tertentu atau dalam kegagalan suatu serangan, karena jika garis depan kelelahan dan kejatuhannya telah melewati kehancuran tanah air dan Volk Jerman akan menerima kekalahan itu secara berbeda. Maka rakyat akan menanggung semua akibat yang malang, kesal atau akan bersedih karenanya. Karena terkuasai oleh rasa sedih, lalu seluruh hati akan diisi pula oleh rasa marah terhadap musuh yang menang dengan cara yang licik atau lalu seperti senat Roma, dimana negara akan menerima divisi yang kalah dengan rasa terimakasih bagi Tanah Air untuk pengorbanan yang telah mereka buat dan membujuk mereka agar tidak putus asa pada Reich. Penyerahan mungkin hanya bisa ditandatangani dengan akal, sementara jantung akan berdegup menunggu kebangkitan baru. Kekalahan seperti inilah yang disebabkan oleh takdir. Rakyat tak akan tertawa dan menari, mereka tak akan menyombongkan sikap kepengecutan dan mengagungkan kekalahan, mereka tak akan menghina prajurit yang bertempur lalu menyeret bendera dan senapan mereka didalam lumpur. Namun semua diatas segalanya maka kita tak harus mengalami kejadian yang lebih buruk lagi sehingga akan menyebabkan seorang perwira Inggris, Kolonel Repington membuat pernyataan yang sangat menghina: ‘Satu dari tiga orang Jerman adalah pengkhianat’. Tidak, wabah penyakit ini tak akan bisa bangkit menjadi bencana yang dimana setelah lima tahun menenggelamkan setiap rasa hormat kita di depan dunia.
Mein Kampf volume I | 218
{Pelucutan moral para penuduh yang berbahaya} Semua ini menunjukan bahwa penyebab dari keruntuhan Jerman disebabkan oleh kalah perang adalah dusta. Tidak, keruntuhan militer sendiri merupakan akibat dari banyaknya gejala penyakit serta penyebabnya yang telah ada disaat Jerman dalam keadaan damai. Ini merupakan akibat pertama dari menghancurkan dan akan terlihat bagi umum, peracunan etika dan moral, pengurangan nalar untuk bisa bertahan hidup dan prakondisinya, yang dimana selama bertahun-tahun terus menggerus dasar-dasar Volk dan Reich. Hal tersebut muncul dari kepalsuan tanpa dasar kaum Yahudi dan organisasi tempur Marxis mereka yang menyalahkan keruntuhan pada satu orang. Energi dan keinginan menjadi übermensch (manusia super), mencoba untuk mencegah kehancuran yang telah dia lihat dan menyelamatkan negaranya dari penghinaan paling dalam dengan menuduh Ludendorff bersalah terhadap kekalahan perang mereka dengan mengambil senjata moral dari satu orang penuduh berbahaya yang bisa bangkit melawan para pengkhianat di Tanah Air. Dalam hal ini mereka melangkah maju pada prinsip dimana kebesaran sebuah kebohongan selalu berisikan faktor kredibilitas tertentu, karena pada lubuk hati yang paling dalam dari massa ada kecenderungan untuk korupsi daripada sadar. Dengan kesederhanaan pikiran mereka, maka mereka akan mudah menjadi korban kebohongan besar. Karena mereka sendiri telah berbohong kecil-kecilan, namun mereka malu pada kebohongan yang lebih besar. Kepalsuan seperti itu tak akan memasuki kepala mereka dan mereka tak akan mampu mempercayai kemungkinan kelancangan dan salah perwakilan yang memalukan pada pihak yang lainya. Bahkan yang tercerahkan juga akan ragu dan bingung, lalu akan menerima salah satu penyebab ini sebagai pembenaran. Maka kebohongan yang paling lancangpun akan selalu bersandar pada fakta dimana para tukang bohong dan kelompok pembohong di dunia akan tahu untuk menyalahgunakannya. {Kehancuran lebih baik daripada penyakit menahun} Ahli dalam hal kebenaran ini akan menganggap segala kemungkinan untuk menggunakan kepalsuan dan fitnah selalu diarahkan pada Yahudi, karena seluruh keberadaan mereka selalu berdasarkan pada satu kebohongan besar. Mereka mengakali bahwa mereka adalah komunitas agama padahal sebenarnya mereka adalah rasis. Ras yang seperti itu! Salah satu dari orang-orang besar telah memberi stigma pada mereka dengan satu kalimat yang mewakili kebenaran, dia memanggil mereka ‘tukang bohong paling hebat’. Siapapun yang tak mengetahui atau tak ingin mempercayainya tak akan bisa menjunjung kebenaran sebagai pemenang di dunia ini. Bagi Volk Jerman dapat dianggap sebagai sebuah keberuntungan besar bahwa periode ‘sakit’ ini disembuhkan dengan sangat buruknya oleh sebuah bencana, kalau tidak negeri ini akan menjadi tenggelam lebih dalam. Penyakitnya akan menjadi kronis sementara dalam bentuk bencana setidaknya penyakit ini menjadi jelas dan terlihat bagi banyak orang. Bukan kebetulan bahwa manusia lebih menguasai wabah penyakit ini daripada tuberkolosis sendiri. Pembawa wabah penyakit itu datang dalam gelombang-gelombang mematikan yang mengguncang dasar-dasar kemanusiaan, tuberkolosis muncul lambat laun dan kuat; yang satu Mein Kampf volume I | 219
mengarah kepada ketakutan amat sangat, yang lain pada netralitas bertahap. Akibatnya manusia menentang yang satu dengan seluruh tenaganya sementara dia mencoba untuk mengendalikan tingkat konsumsi dengan lemahnya. Maka dia menguasai wabah sementara tuberkolosis menguasai dirinya. Hal yang sama berlaku pada penyakit dalam tubuh Volk. {Gangguan dan munculnya penyakit } Jika tak berbentuk bencana, maka manusia mulai terbiasa dengannya dan pada suatu waktu akan menghapuskan semua keyakinan mereka. Maka merupakan keberuntungan -walau pahit- untuk lebih yakinnya, ketika takdir telah berketetapan untuk mencampuri proses lambat pembusukan ini dan dengan hantaman yang tibatiba akan membuat korban mampu melihat akhir dari penyakit. Lebih dari sekali, tapi itulah jumlah bencana. Maka akan dengan mudah bagi keteguhan untuk menjadi proses pemulihan. Namun dalam kasus seperti itu, lagi-lagi prasyaratnya adalah dengan cara pengenalan akan penyakitnya. Disini hal yang paling penting adalah perbedaan antara penyebab dan kondisi. Ini akan menjadi sulit, karena semakin lama racun itu hinggap pada tubuh Volk mereka semakin menjadi hal yang sudah dianggap normal. Begitu mungkin setelah beberapa waktu racun paling berbahaya itu akan dianggap sebagai sifat kebangsaan sendiri atau akan dimaklumi sebagai sebuah kejahatan yang dibutuhkan, sehingga pencarian akan virus-virus asing tak lagi perlu. Maka dalam masa damai sebelum perang beberapa bentuk virus yang paling berbahaya seperti itu telah muncul dan dikenali, namun tak ada yang bisa dilakukan untuk melawan virus ini kecuali dilakukan dengan beberapa hal-hal kecil. Disinilah perkecualian ini merupakan perwujudan kehidupan ekonomi yang menyengat kesadaran individu untuk bisa lebih kuat lagi daripada beberapa bentuk yang berbahaya dalam bidang lain. Banyak gejala kebusukan yang seharusnya sudah membangkitkan pemikiran yang serius. {Kebusukan Jerman sebelum perang} Dalam masalah ekonomi hal-hal berikut harus dikatakan: Melalui peningkatan populasi Volk Jerman yang mengagumkan sebelum perang, permasalahan untuk menyediakan kebutuhan sehari-hari semakin penting dalam tindakan dan pemikiran ekonomi dan politik. Sayangnya mereka yang berkuasa tak dapat memutuskan penyelesaian secara tepat, namun mereka berpikir bisa mencapai tujuan dengan cara yang mudah. Ketika mereka menolak pengambil alihan tanah baru dan menggantinya dengan kegilaan akan penaklukan ekonomi dunia, maka hasilnya akan menjadi industrialisasi yang berbahaya. Akibat pertama dari kepentingan yang terus mendesak adalah pelemahan kelas petani. Secara proporsional ketika kelas petani dihapuskan, maka jumlah massa proletar kota akan meningkat lebih tinggi, sampai akhirnya keseimbanganpun terganggu. Sekarang jurang antara si kaya dan si miskin semakin terlihat jelas. Kekayaan dan kemiskinan hidup saling berdekatan sehingga akibat yang paling menyedihkan akan muncul. Kemiskinan dan pengangguran mulai mengacaukan rakyat dan meninggalkan ingatan kekecewaan yang pahit. Mein Kampf volume I | 220
Akibatnya adalah pembagian kelas dalam politik. Walau telah terjadi kemakmuran ekonomi, kekecewaan tetap akan menjadi lebih besar dan dalam, bahkan keyakinan ‘ini tak akan berlangsung lama’ menjadi umum, walaupun rakyat tak memiliki ide apa-apa yang seharusnya dilakukan. Ini merupakan gejala kekecewaan yang dalam dan hanya diekspresikan dengan cara ini. Namun yang lebih buruk lagi adalah akibat lain yang disebabkan oleh ekonomisasi negara. Ketika kehidupan ekonomi tumbuh menjadi penguasa dominan dari negara, uang berubah menjadi dewa yang harus dilayani dan dihormati oleh semuam orang. {Dominasi uang} Lebih lagi dewa dari surga mulai disudutkan serta dianggap usang dan tua, dupa pun dibakar untuk berhala Mammon1. Masuklah sikap saling merendahkan yang jahat. Yang membuatnya jahat dimulai adalah ketika pada saat negara membutuhkan sikap-sikap paling heroik dalam masa yang kacau dan kritis. Jerman telah terbiasa dengan ide bahwa suatu hari akan tiba dimana Jerman akan mengatasi semua kebutuhan sehari-harinya tidak hanya dengan ‘kerja ekonomistik dalam masa damai’, namun akan dibela dengan pedang. Malangnya dominasi uang disetujui oleh yang berwenang yang seharusnya menentang, yaitu Kaisar yang Agung akan bertindak gegabah dengan menarik para aristokrat menuju orbit modal keuangan baru. Harus dikatakan sebagai sebuah pujian padanya, bahkan Bismarck pun tidak mengenali bahaya dalam bidang ini. Maka kebajikan ideal demi seluruh tujuan praktis telah menduduki posisi kedua setelah uang. Sekarang semakin jelas ketika sebuah permulaan telah dibuat dalam arah ini, yaitu aristokrat yang bersenjata akan dilewati oleh aristokrat yang memiliki banyak uang. Operasi keuangan akan lebih gampang sukses daripada dengan pembantaian. Tak lagi menarik bagi pahlawan sejati atau negarawan untuk dihubungkan kembali dengan bank Yahudi lama. Laki-laki sejati tak lagi memiliki minat pada dekorasi murahan, dan dia akan menolaknya dengan ucapan terimakasih. Namun kalau dipandang dari sudut pandang darah, perkembangan seperti itu sangat menyedihkan, karena kaum bangsawan akan kehilangan dasar rasial bagi keberadaannya, dan dalam ukuran yang lebih luas lagi kata ‘perendahan’ tampaknya akan cocok dengan suasana ini. Gejala pembusukan ekonomi yang menyedihkan adalah dengan menghilangnya hak-hak pribadi secara perlahan-lahan, dan transfer secara bertahap seluruh kekuatan ekonomi menjadi milik perusahaan saham. {Internasionalisasi saham} Sekarang untuk pertama kali kasus perburuhan telah tenggelam menuju level objek spekulasi pebisnis Yahudi yang jahat. Penjauhan properti dari buruh ditingkatkan menuju tahap tak terbatas. Pasar saham mulai menang dan secara pelan-pelan mempersiapkan diri untuk segera mengambil kehidupan negara agar berada dalam penjagaan dan pengendaliannya. Kehidupan ekonomi Jerman yang di ‘internasionalisasi’ telah dimulai bahkan sebelum perang melalui medium saham. Untuk lebih yakinnya, sebagian industri Jerman masih mencoba dengan gigih untuk mencegah nasib celaka ini. Namun pada suatu waktu akan jatuh menjadi korban serangan untuk bersatu demi modal keuangan serakah yang menjalankan
Mein Kampf volume I | 221
perjuangan ini, dengan bantuan Genossen-nya yang setia yaitu pergerakan Marxisme. Perang yang bertahan lama untuk melawan ‘industri berat’ Jerman adalah awal yang jelas dari internasionalisasi ekonomi Jerman menuju apa yang diperjuangkan oleh Marxisme, walau hal ini tak bisa dibawa sampai akhir kecuali Marxisme dan revolusi menang. Ketika aku menulis kata-kata ini, serangan umum atas jalur kereta api Jerman telah sukses dan sekarang diambil alih oleh modal keuangan internasional maka kaum Sosial Demokrasi Internasional meraih tujuan tertinggi. Seberapa sukses ‘ekonomisasi’ Volk Jerman ini dapat dilihat pada fakta bahwa sesudah perang, salah satu industri Jerman yang terkemuka juga dalam bidang perdagangan mampu mengungkapkan pendapat bahwa usaha ekonomi seperti itu adalah usaha untuk membangun Jerman kembali. Omong kosong ini diungkapkan pada saat Perancis mulai menjalankan kurikulum sekolahnya menuju dasar-dasar humanistik dengan tujuan untuk melawan kesalahan bahwa negara dan bangsa dapat bertahan hidup dari ekonomi yang maju bukannya nilai-nilai ideal yang abadi. {Kesalahan pendidikan yang setengah-setengah} Kata-kata yang diucapkan ini akan menciptakan kebingungan. Kata-kata ini dipercaya begitu saja, dan dengan cepatnya menjadi leitmotif2 semua pembualpembual sehingga semenjak revolusi, takdir telah membiarkan Jerman berada pada kapasitas kemampuan seorang ‘negarawan’. Salah satu gejala terburuk dari kebusukan di Jerman pada masa sebelum perang adalah kebiasaan melakukan sesuatu dengan setengah-setengah. Hal ini adalah akibat ketidakyakinan dalam satu hal dan dari kepengecutan yang berasal dari sebab ini dan itu. Penyakit ini disebarkan oleh pendidikan. Pendidikan di Jerman sebelum perang memiliki kelemahan yang sangat banyak. Satu sisi sangat sulit diadaptasi untuk membiakan pengetahuan ‘murni’ dengan perhatian yang kurang pada ‘kemampuan’. Bahkan penekanan yang tidak begitu mendalam hanya diberikan pada perkembangan sifat individu sejauh hal ini dimungkinkan, yaitu sedikit dalam hal kesenangan dalam tanggung jawab dan tak ada satupun pelatihan dalam hal keinginan dan kekuatan. Anda akan yakin bahwa hasilnya bukanlah menjadi orang-orang kuat namun menjadi ‘ensiklopedi berjalan’ penurut seperti orang Jerman pada umumnya, dan diperkirakan sebelum perang. Orang suka rakyat Jerman karena gampang disuruh, namun hanya menghormati mereka sedikit karena kelemahan mereka dalam soal keinginan. Maka orang Jermanpun kehilangan Nasionalitas dan Tanah Air-nya lebih daripada lainnya. Ada peribahasa indah “Mit dem Hute in der Hand kommt man durch das ganze Land” (Dengan topi di tangan, dia akan melanglang buana-artinya; dengan sopan santun) telah menjelaskan semuanya. Bagaimanapun pemenuhan ini menjadi bencana ketika sedang menentukan satu bentuk dimana monarki dapat didekati yakni bukan dengan memiliki sikap antipati namun selalu setuju akan semua Yang Mulia perintahkan. {Kuburan Monarki}
Mein Kampf volume I | 222
Tempat ini tentunya bebas, harga diri seorang laki-laki paling dibutuhkan, kalau tidak institusi monarki suatu hari akan musnah oleh penggerogotan ini karena hanya ada penggerogotan dan tak ada yang lain! Hanya penggerogot yang menyedihkan yang menyelinap. Singkatnya, semua mahluk rendahan akan merasa nyaman untuk berada di sekitar singgasana daripada orang yang tulus dan pantas dengan menganggap hal ini sebagai suatu kepantasan untuk berhubungan dengan pemilik mahkota! Makhluk-makhluk ‘rendah hati’ ini walau malu di depan tuan dan sumber kehidupan mereka, selalu menunjukan keangkuhan terbesar di depan seluruh kemanusiaan, dan lebih buruk lagi ketika mereka menyatakan kelancangan atas ucapan yang memalukan pada rekan senegara mereka sebagai satu-satunya pendukung ‘monarki’. Hal yang menyakitkan hati ini seolah-olah seperti cacing rendahan saja yang mampu! Dalam kenyataannya orang-orang ini menjadi penggali liang kubur bagi monarki sendiri dan khususnya ide-ide monarki. Tak ada lagi yang dapat dipercaya, seorang laki-laki yang siap untuk sebuah sebab tidak akan pernah menjadi seorang penyelusup dan penjilat. Siapapun yang serius mengenai penjagaan dan kemajuan sebuah institusi akan bertahan pada hal tersebut seperti otot terakhir dijantungnya dan tak akan meninggalkannya jika kejahatan muncul dalam institusi itu. Untuk yakinnya, dia tidak akan meneriakan hal ini ke publik seperti apa yang dilakukan oleh ‘teman-teman’ demokratik monarki pembohong selalu lakukan. Dia akan memperingati dengan jujur dan mencoba untuk mempengaruhi Yang Mulia, pemilik mahkota sendiri itu. Dia tidak akan mengadopsi sikap bahwa Yang Mulia tetap bebas bertindak menurut keinginannya sendiri. Walau hal ini aman menuju kehancuran, namun dalam hal seperti itu dia harus melindungi monarki dari monarki sendiri dari bahaya apapun. {Ide Monarki} Jika nilai institusi ini berada pada orang yang sementara berada di monarki, maka institusi ini akan menjadi yang terburuk, karena hanya monarki saja dalam kasus langka sebagai puncak kebajikan dan akal atau bahkan sifat, seperti yang beberapa orang akui. Hal tersebut hanya dipercayai oleh para penjilat, namun laki-laki yang berani ini merupakan laki-laki yang paling berharga di negara daripada lainnya-akan jijik dengan ide berdebat mengenai omong kosong itu. Bagi mereka sejarah tetaplah sejarah, dan kebenaran tetaplah kebenaran walaupun hal tersebut berhubungan dengan monarki. Tidak, nasib baik untuk memiliki monarki yang agung juga laki-laki yang agung ternyata tak pernah jatuh ke Volk sehingga mereka harus puas jika kebengisan hilang dari kesalahan yang paling buruk. Akibatnya nilai dan kepentingan ide monarki tak bisa berada dalam orang monarki sendiri kecuali jika Surga memutuskan untuk memberikan mahkota pada jenis manusia heroik seperti Friedrich yang Agung atau karakter bijak seperti kaisar Wilhelm I. Hal ini terjadi sekali dalam berabad-abad dan tak akan muncul lagi. Kalau tidak maka idenya didahulukan diatas orang dan arti institusi harus secara khusus berada dalam institusi itu sendiri. Dengan hal ini maka monarki jatuh kepada lingkup pelayan. Maka dia hanya penggerak saja dan itulah tugasnya. Lalu dia harus setuju dengan tujuan yang ‘lebih tinggi’ dan para pendukung ‘monarki’ bukan lagi orang pendiam yang mengusung mahkota kotor namun yang mencegahnya. Kalau tidak
Mein Kampf volume I | 223
maka tak mungkin menyingkirkan seorang pangeran gila. Institusi ini tidak berdasar pada ide namun oleh orang yang ‘disucikan’. Sekarang sangat perlu untuk mengetahui hal ini karena pada zaman sekarang semakin banyak makhluk ini dengan sikap yang menjijikannya terhadap runtuhnya monarki disebabkan kemunculan mereka yang tidak jelas. {Para “Pejuang Monarki”} Dengan sikap naif yang sangat menyakitkan hati, orang-orang ini mulai membicarakan ‘Raja mereka’ -yang tiba-tiba mereka tinggalkan pada masa kritis dengan cara yang menjijikan- sekarang mulai memberi cap kepada orang yang tak setuju dengan mereka sebagai orang Jerman yang jelek. Pada kenyataannya mereka adalah pengecut yang sama pada tahun 1919 yang berlari tungganglanggang menghadapi setiap orang yang memakai pita merah. Mereka meninggalkan raja mereka dan dengan secepat kilat mengganti busur dan panah mereka dengan tongkat berjalan, berdasi dan menghilang tanpa jejak sebagai ‘warga negara’ yang cinta damai. Pada satu pukulan ketika mereka menghilang, para juara kerajaan ini setelah badai revolusi dan aktivitas yang lain telah surut untuk bisa kembali lagi agar semua orang dapat mendengar mereka berteriak ‘Heil, Heil sang Raja’, para pelayan dan penasihat kerajaan ini kini mulai bangkit dengan hati-hati. Sekarang mereka muncul lagi, mencari harta karun Mesir, mereka tak kuasa menahan diri lagi untuk setia kepada Raja dan melakukan hal-hal yang agung sampai ketika sekelompok orang berpita merah muncul lagi lalu seluruh hantu yang mencari untung dari kerajaan akan menghilang seperti tikus di hadapan kucing! Jika monarki tak bisa disalahkan untuk raja-raja seperti itu, mereka harus dikasihani karena memiliki pembela seperti itu. Dalam hal tertentu, mereka mungkin tahu bahwa dengan ksatria-ksatria seperti itu maka takhta raja bisa hilang, namun tak ada satupun mahkota yang bisa diraihnya. Watak budak ini merupakan kesalahan dalam seluruh pendidikan kita dimana penderitaan kita telah disebabkan olehnya. Sebagai akibatnya, makhluk-makhluk menjijikan ini bisa terus berada di setiap kerajaan dan secara bertahap akan merendahkan dasar-dasar monarki. Ketika strukturnya sedang goyah mereka menghilang. Alamiahnya, orang yang licik dan penjilat tak akan membiarkan diri mereka mati demi tuannya. Monarki tak pernah mengetahui hal ini dan gagal mempelajari prinsipnya sejak dulu. {Kepengecutan dihadapan rasa tanggung jawab} Salah satu gejala terburuk dari semua kebusukan adalah sikap pengecut yang berpasangan di hadapan rasa tanggung jawab untuk mengatasi masalah yang sangat penting. Lebih tepatnya, awal mula wabah di negeri ini ada pada sebagian besar pada institusi parlemen dimana ketidak bertanggungjawaban dari hasil yang jujur di kembangbiakkan. Sayangnya wabah ini lambat laun menyebar pada seluruh bidang kehidupan, khususnya kehidupan bernegara. Dimana-mana rasa tanggung jawab dihindari dan hasil yang setengah-setengah diterima, karena dengan penerimaan setengah-setengah itu maka rasa tanggung jawab tak dibiarkan sama sekali. Cermatilah sikap dari beberapa pemerintahan terhadap sejumlah perwujudan Mein Kampf volume I | 224
berbahaya dalam kehidupan publik kita dan anda akan mengenali kengerian dari keseluruhan sikap yang setengah hati dan kepengecutan ini di hadapan rasa tanggung jawab. Aku hanya akan mengambil beberapa kasus dari contoh-contoh yang ada. Kelompok jurnalis khususnya senang menggambarkan ‘pers’ sebagai ‘kekuasan besar’ dalam negara. Sebenarnya pentingnya pers memang begitu besar. Jangan dilebih-lebihkan, karena pers melanjutkan pendidikan mereka untuk masa dewasa. Pembacanya secara umum dapat dibagi menjadi tiga kelompok: Pertama, mereka yang percaya apa saja yang mereka baca; Kedua mereka yang sudah tak percaya apapun; Ketiga, mereka yang secara kritis mencermati apa yang mereka baca dan membuat penilaian mereka berdasarkan ke kritisan mereka. Secara jumlah, kelompok pertama adalah yang terbesar. Mereka terdiri dari massa dan mewakili pemikiran tersederhana dari bangsa ini. {Tiga kelompok pembaca koran} Mereka tak bisa diklasifikasikan dalam bidang pekerjaan, namun hanya dalam kecerdasan umum mereka. Kecerdasan mereka berarti termasuk mereka yang tak pernah memiliki atau dilatih untuk berpikir mandiri, juga mereka yang sebagian tak mampu dan mempercayai semuanya dengan hitam dan putih. Dari mereka juga ada jenis pemalas yang mungkin bisa berpikir namun dengan kemalasan mereka mengambil apapun yang orang lain pikirkan dengan anggapan bahwa orang lain telah menilainya dengan benar. Sekarang, dengan banyaknya jenis ini yang membentuk massa, pengaruh pada pers akan begitu besar. Massa tak mampu dan ingin untuk mencermati apa yang ada di depan mereka, dan sebagai akibatnya sikap mereka terhadap semua permasalahan sehari-hari dapat dikurangi oleh pengaruh luar. Hal ini akan sangat beruntung jika pencerahan mereka diberikan oleh partai yang serius dan mencintai kebenaran namun akan menjadi bencana jika para bajingan dan pembohong itu yang melakukannya. Kelompok kedua jumlahnya lebih sedikit, Sebagian terdiri dari elemen yang sebelumnya berada pada kelompok pertama. Namun setelah mengalami kekecewaan yang pahit, mereka berpindah ke sisi lain dan tak lagi mempercayai apa yang tercetak. Mereka membenci semua koran dan mereka tak membacanya sama sekali atau tanpa kecuali mereka naik pitam akan isi koran itu karena opininya hanya berisi kebohongan dan kepalsuan. Orang-orang seperti ini sulit diatur karena mereka selalu menaruh curiga pada kebenaran. Akibatnya mereka hilang dari pekerjaan politik yang positif. Akhirnya, kelompok ketiga, adalah yang terkecil, mereka terdiri dari pemikiranpemikiran dengan keterbatasan mental yang bakat alamiah dan pendidikan mereka telah mengajarkan mereka untuk berpikir mandiri. Mereka yang mencoba menilai sendiri apa yang terjadi, mencermati apapun dengan menyeluruh dan mengembangkan diri sendiri. Mereka tak akan membaca koran tanpa memikirkan ulang isinya dan para penulis mendapat kesulitan. Jurnalis menyukai pembaca seperti itu yang memiliki pandangan besar. {Negara dan Pers}
Mein Kampf volume I | 225
Bagi anggota kelompok ketiga, harus diakui bahwa omong kosong yang ditulis para pemilik koran tak berbahaya bahkan dinilai penting. Sebagian dari mereka telah belajar untuk menganggap bahwa setiap jurnalis sebagai anak-anak nakal karena mereka jarang meneriakkan kebenaran. Sayangnya orang-orang seperti ini hanya ada kecerdasannya namun sedikit dalam jumlah. Sebuah kemalangan dimana pada zaman ini kebajikan bukan apa-apa dan mayoritas adalah segalanya! Sekarang ketika massa menghadapi pemilu maka titik beratnya berada pada kelompok yang jumlahnya paling banyak dan inilah yang pertama: segerombolan orang-orang sederhana atau lugu. Merupakan kepentingan negara dan Volk untuk mencegah orang-orang ini jatuh ke tangan yang jahat, tak peduli bahkan pendidik yang kejam. Maka dari itu negara memiliki kewajiban untuk mengamati pendidikan mereka dan mencegah semua kesalahan. Negara harus mengatur pers dengan ketat, karena pengaruhnya pada rakyat sangat kuat karena akan diterapkan dengan terus menerus. Dalam keseragaman dan pengulangan yang terus menerus ini terdapat sebuah kekuatan yang luar biasa. Maka dari itu negara jangan lupa bahwa semua cara harus melayani tujuan, jangan dibingungkan dengan ‘kebebasan pers’ dan mengabaikan kewajiban serta menyangkal yang baik bagi negara yang baik. Dengan keyakinan yang kejam negara harus memastikan bahwa instrumen pendidikan populer ini dan menempatkannya sebagai pelayan negara dan Volk. Namun konsumsi apa yang diberikan Pers Jerman sebelum perang pada rakyatnya? Bukankah itu merupakan racun terburuk yang bisa dibayangkan? Bukankah pasifisme terburuk itu disuntikkan menuju hati Volk kita disaat seluruh dunia siap mengguncang Jerman secara lambat laun? Bahkan dalam masa damai bukankah pers telah menginspirasi pemikiran Volk dengan keraguan akan hak mereka, sehingga dari bidang luar telah membatasi rakyat dalam memilih metode pertahanan? Bukankah Pers Jerman yang mengetahui bagaimana membuat ke absurdan dari ‘demokrasi barat’ tampak cocok bagi Volk kita sehingga akhirnya terjerat dengan kata-kata marah? Apakah mereka pikir bahwa mereka bisa mempercayakan masa depan mereka pada Liga Bangsa-Bangsa3? Bukankah hal itu mengajarkan Volk kita ketidaksenonohan? Bukankah hal itu mengolok-olok moralitas dan etika sebagai nilai terbelakang dan borjuis kejam sampai Volk kita akhirnya menjadi ‘modern’? Bukankah dengan serangannya yang terus menerus akan merendahkan dasar-dasar kewenangan negara sehingga dengan satu hantaman maka keagungan akan runtuh? Bukankah mereka melawan dengan segala cara melawan semua usaha untuk memberikan apa yang menjadi hak milik negara? Bukankah mereka mengecilkan arti angkatan bersenjata dengan kritik, sabotase wajib militer, dan menuntut penolakan pengakuan militer dan lain-lain sehingga hasilnya menjadi pasti? Apa yang disebut dengan pers liberal sangat aktif terlibat untuk menggali liang kuburan bagi Volk dan Reich Jerman. Kita dapat melewati kebohongan Marxis dalam keheningan. Bagi mereka yang berbohong sama pentingnya seperti menangkap tikus untuk kucing. Fungsinya adalah untuk mematahkan tulang punggung nasionalisme dan patriotisme rakyat serta membuatnya matang menjadi beban perbudakan modal internasional dan tuannya, yaitu Yahudi! Lalu apakah yang negara lakukan untuk melawan peracunan massal bangsa ini? Tidak, tidak ada
Mein Kampf volume I | 226
sama sekali! Cuma beberapa dekrit konyol dan beberapa denda bagi penjahat yang keterlaluan. {Taktik pers Yahudi} Mereka mencoba untuk menjilat wabah penyakit ini dengan ‘mengakui nilai pers’, ‘pentingnya’, ’misi pendidikannya’ serta omong kosong lain lagi, namun Yahudi menerimanya dengan senyum licik dan dengan busuknya mereka berterimakasih. Alasan bagi kegagalan yang memalukan pada negara bukan karena tak mengenali bahayanya, namun dalam tindakan pengecutnya mereka berteriak ke surga dan akibat dari hati yang setengah-setengah dalam berkeputusan dan perhitungan. Tak ada yang berani untuk menggunakan metode radikal secara menyeluruh, namun dalam hal ini juga dalam hal yang lain mereka bermain main dengan banyak resep yang setengah-setengah. Dengan tidak menohok jantung secara langsung, mereka terganggu dengan adanya ular berbisa itu, dengan hasil bahwa semuanya sama seperti semula. Namun sebaliknya kekuasaan institusi yang seharusnya diperangi malah meningkat dari tahun ke tahun. Perjuangan pemerintah Jerman pada saat itu untuk melawan pers yang sebagian besar berasal dari Yahudi dan mengacaukan negara tak memiliki garis lurus, tidak tegas dan diatas segalanya juga tanpa tujuan yang jelas. Kecerdasan para penasihat rahasia negara gagal total ketika memperkirakan pentingnya perjuangan ini. Mereka memilih cara atau menggambarkan rencana yang jelas. Mereka memainkannya dengan tanpa perencanaan matang. Kadangkala setelah digigit ularular itu, mereka mengurung salah satu ular-ular jurnalis untuk beberapa minggu atau bulan kedepan. Namun mereka tak mengganggu sarang ular. Benar ini merupakan taktik cerdas Yahudi. Pada satu sisi, ini adalah kebodohan dan keluguan yang hanya bisa dilakukan oleh para penasihat rahasia. Yahudi terlalu cerdas dengan membiarkan seluruh persnya diserang secara serempak. {Pers yang ‘gila hormat’} Tidak, satu bagian ada kesalahan untuk menutupi kesalahan yang lainnya. Sementara korankoran Marxis menyerang dengan pengecutnya apapun yang suci dari seorang laki-laki, sementara mereka menyerang negara dan pemerintahan serta mengadu domba Volk. Koran-koran borjuisdemokratik tahu persis bagaimana menampilkan keobjektifan mereka. Dengan hati-hati menghindari kata-kata yang kasar, mereka tahu persis bahwa kepala yang kosong hanya bisa menilai sesuatu berdasarkan bentuk luar dan tak mampu mencari inti terdalam. Inilah kelemahan manusia dimana mereka sedang menikmati penghargaan. Bagi orang-orang ini koran Frankfurter Zeitung4 adalah perwujudan rasa hormat mereka. Karena koran ini tak pernah menggunakan bahasa kasar, menolak segala kekurangan fisik dan menjaga perjuangan dengan senjata ‘intelektual’. Sebuah pemikiran yang aneh dimana rakyat yang kurang begitu cerdas akan terkait dengannya. Ini merupakan hasil pendidikan yang dilakukan secara setengahsetengah yang akan menjauhkan rakyat dari naluri alamiah mereka dan memompakan sejumlah pengetahuan tertentu pada mereka, namun tak bisa menciptakan pemahaman karena untuk hal ini industri dan barangbarang tak akan
Mein Kampf volume I | 227
berguna. Kecerdasan yang diperlukan harus ada, terlebih lagi harus merupakan pembawaan sejak lahir. Kebijakan paling utama adalah tentang pemahaman naluri, yaitu seseorang jangan menjadi gila dengan mempercayai bahwa dirinya adalah penguasa dimana hal ini mudah dilakukan oleh keangkuhan pendidikan yang setengah-setengah. Dia harus memahami dasar-dasar aturan alam dan menyadari bahwa keberadaannya harus tunduk pada hukum-hukum pertarungan sejati dan perjuangan. Maka dari itu dia akan merasakan sedang berada dalam sebuah alam semesta dimana planet-planet berputar mengelilingi matahari dan bulan-bulanpun mengelilingi matahari. Bila hanya kekuatan saja yang menguasai kelemahan, maka hal ini akan memaksanya menjadi budak atau justru menghancurkannya, maka tak akan ada hukum khusus bagi manusia. Bagi manusia, prinsip abadi dari kebajikan mutlak ini akan terasa kuat. Dia dapat mencoba untuk memahami namun tak bisa kabur darinya. Hal inilah yang tepat bagi segelintir intelektual yang oleh para penulis Yahudi sebut sebagai pers intelektual. Bagi mereka Frankfurter Zeitung dan Berliner Tageblatt5 telah direkayasa agar nadanya cocok dengan mereka dan pada koran-koran tersebut mereka mencoba mempengaruhinya. Rupa-rupanya dengan tekunnya menghindari ungkapan-ungkapan kasar, sementara dari wadah lain mereka menuangkan racunnya pada jantung para pembaca. Walau diantara keriuhrendahan suarasuara dan kalimat-kalimat indah untuk membuai pembaca agar mempercayai ilmu murni atau bahkan moralitas adalah motif tindakan mereka. Sementara pada kenyataannya itu semua hanyalah tipuan licik untuk mencuri senjata musuh yang melawan pers. Salah satu variasinya dengan menunjukkan rasa hormat, sehingga setiap orang yang lemah siap untuk mempercayai mereka ketika mereka berkata bahwa kesalahan orang lain hanyalah masalah kecil yang jangan sampai mengarah kepada pelanggaran ‘kebebasan pers’ adalah istilah mereka untuk meracuni dan berbohong pada Volk. Sehingga pihak yang berwenang menjauh untuk membuat perhitungan dengan para bandit-bandit ini karena mereka takut jika mereka tidak melakukannya mereka akan dilawan oleh pers yang ‘terhormat’ adalah sebuah ketakutan yang berlebihan! Seketika mereka memulai perhitungan pada setiap bajingan yang memalukan ini dan yang lain akan ambil bagian namun bukan untuk menghukum metode perjuangannya -Tuhan melarangnya- namun untuk membela prinsip-prinsip kebebasan pers dan opini publik, karena hal ini saja yang harus dibela. Namun ketika dihadapan teriakan-teriakan ini, orang terkuat akan menjadi lemah,karena tidak mengungkapkan masalah dari mulut koran-koran ‘terhormat’. Racun ini mampu menembus aliran darah tanpa bisa dicegah pada Volk, lalu negara tak memiliki kekuatan untuk menguasai penyakit ini. Dalam perhitungan setengahsetengah hati yang konyol dan digunakan untuk melawan racun ini, kebusukan Reich akan semakin terlihat. Karena sebuah institusi yang tak lagi teguh membela dirinya sendiri dengan segala senjata harus segera mundur untuk tujuan praktisnya. Setiap bentuk dari kesetengah-hatian adalah tanda kebusukan yang jelas akan diikuti secara lambat laun dengan keruntuhan. {Sifilis}
Mein Kampf volume I | 228
Aku yakin bahwa generasi sekarang akan mampu mengatasi bahaya ini jika dipimpin dengan pantas. Generasi sekarang telah mengalami banyak hal yang akan memperkuat syaraf mereka yang tak kehilangan semuanya. Di kemudian hari Yahudi pasti akan melanjutkan kesibukan dalam koran-korannya jika sarangnya diganggu lalu tujuannya diberikan kepada penipuan pers dan instrumen pendidikan ini akan melayani negara dan tidak lagi berada di tangan orang asing dan musuh Volk. Namun aku yakin bahwa hal ini akan mengganggu generasi muda daripada pendahulu kita. Peluru meriam yang berkaliber tiga puluh sentimeter suaranya akan lebih keras dibanding seribu koran ularular Yahudi. Maka biarkanlah mereka terus berdesis! Contoh selanjutnya dari kesetengah hatian dan kelemahan pemimpinpemimpin Jerman sebelum perang dalam menyelesaikan masalah paling penting Volk adalah sebagai berikut: Mereka berjalan beriringan bersama-sama dengan penuh racun politik, etika dan moral rakyat. Tak ada lagi racun yang separah ini sebelumnya ditubuh Volk. Khususnya di kotakota besar, yaitu penyakit sifilis yang mulai mewabah, sementara tuberkolosis menuai kematian diseluruh negeri. Walau dalam kedua kasus tersebut akibatnya sangat buruk bagi negara, tapi pihak yang berwenang tak mampu memiliki kekuatan untuk mengambil tindakan terhadap masalah yang penting ini. Khususnya dalam soal penyakit sifilis6, sikap kepemimpinan bangsa dan negara hanya bisa dianggap sebagai sikap penyerahan secara total. Untuk melawan hal tersebut dengan lebih serius, mereka harus membuat perhitungan yang lebih luas dari masalahnya sendiri. Penemuan obat bagi wabah yang bermasalah dan eksploitasi komersialnya tak dapat lagi membantu melawan wabah ini. {Ketidakpedulian terhadap syarat alamiah bagi perkawinan} Disini, hanya perjuangan melawan ‘penyebab’ yang lebih penting daripada penghapusan gejala. Penyebabnya ada dalam pelacuran percintaan. Bahkan jika hasilnya bukan merupakan wabah menakutkan ini, kurang lebih hal ini akan berbahaya bagi manusia, karena kehancuran moral yang berbarengan dengan degenerasi ini mampu menghancurkan Volk secara dengan lambat laun. Yahudisasi dalam kehidupan spiritual kita dan Mammonnisasi naluri berpasangan kita cepat atau lambat akan menghancurkan seluruh keturunan kita, karena anak-anak yang kuat dengan emosi alamiahnya akan tergantikan oleh mahluk yang paling menyedihkan dari kegunaan uang yang akan terus menerus menjadi dasar dan prasyarat pernikahan kita. Hasrat cinta mendapat penyalurannya di luar sana. Tentu disini juga alam dapat dilecehkan pada waktu tertentu, namun pembalasan dendamnya akan datang, hanya menunggu waktu saja untuk memunculkan dirinya yang kadang diketahui dengan terlambat oleh manusia. Namun akibat kehancuran dari ketidakpedulian terhadap syarat alamiah bagi perkawinan dapat dilihat pada kaum bangsawan kita. Dihadapan kita ada hasil keturunan yang sebagian berdasar pada kewajiban sosial, dan sebagian lagi karena alasan keuangan. Yang berdasarkan pada kewajiban sosial akan mengarah kepada pelemahan, dan yang lainnya akan meracuni darah yang murni karena setiap pembantu Yahudi sudah dianggap pas untuk meningkatkan kualitas keturunan Yang Mulia dan memang keturunan akan terlihat seperti itu. Dalam kedua kasus tersebut, akibatnya adalah degenerasi total. Hari ini kaum borjuis kita mencoba untuk berjalan menuju jalan yang sama dan mereka akan berakhir dengan tujuan yang sama pula. Secara Mein Kampf volume I | 229
tergesa-gesa atau biasa-biasa saja, rakyat mencoba untuk membiarkan kebenaran yang tidak menyenangkan ini, seolah-olah dengan sikap seperti itu kejadian ini dapat dirubah. {Pendapat dalam masalah perkawinan} Fakta bahwa populasi kota besar kita semakin tumbuh dan menjadi pelacuran dalam kehidupan cintanya tak bisa disangkal, karena memang begitu adanya. Hasil yang jelas dari kontaminasi masal ini di satu sisi dapat ditemukan di rumah sakit jiwa, dan di pihak lain sayangnya, ada pada mental anak-anak kita. Secara khusus mereka adalah produk yang menyedihkan dari racun yang menyebar tanpa henti dalam kehidupan seksual kita. Perbuatan buruk dan menyimpang orangtua yang diwariskan dalam wujud anak-anak yang penyakitan. Ada banyak cara untuk mendamaikan diri pada fakta yang tak menyenangkan dan buruk ini dengan tak melihat apapun sama sekali hal ini tentunya akan menjadi posisi paling sederhana dan mudah. Sementara yang lain akan membungkus diri mereka dalam jubah suci kebersihan mereka dengan semunafik mungkin. Mereka membicarakan masalah ini seolah-olah ini adalah dosa besar, dan diatas segalanya mereka mengekspresikan penghinaan mendalam terhadap setiap dosa yang terlihat lalu kemudian menutup mata mereka dengan penuh perasaan ketakutan. Orangorang suci dan soleh berharap pada wabah yang tak bertuhan, lalu berdoa agar Tuhan menurunkan hujan asam dan batu sebelum akhirnya mereka mati seperti pada seluruh kaum Sodom dan Gomorrah7 ini, sehingga sekali lagi mereka memberikan contoh keburukan manusia tanpa malu. Mereka sangat tahu persis akan akibat dari wabah buruk ini dan suatu hari akan menimbulkan keyakinan bahwa tak ada yang dapat dilakukan untuk melawan kekacauan ini dengan begitu acuhnya, sehingga hal yang harus dilakukan adalah dengan membiarkan hal-hal yang ada berlalu begitu saja. Untuk lebih yakinnya semua ini sangat nyaman dan mudah, namun jangan dilupakan bahwa sebuah bangsa akan menjadi korban dari ‘rasa yang sangat nikmat’ itu. Alasan bahwa Volk yang lain juga sama saja tentu akan mempengaruhi fakta kehancuran kita, kecuali perasaan ketika melihat orang lain terserang oleh kegilaan yang sama bagi banyak orang bisa mengurangi rasa sakit mereka. {Dosa darah dan noda ras} Banyak masalah akan muncul: Volk mana yang akan pertama kali menguasai wabah ini dengan kekuatannya, dan bangsa mana yang akan musnah karenanya? Ini adalah sebuah masalah yang sangat pelik. Disini kita memiliki standar nilai tentang ras-ras yang tak mampu bertahan dalam ujian akan musnah dan memberikan tempat bagi ras yang lebih sehat atau tangguh, karena hal ini utamanya adalah mempermasalahkan keturunan. Masalah ini adalah mencermati tentang apa yang dikatakan dengan rasa keadilan yang buruk bahwa dosa-dosa para pendahulu telah dibalaskan oleh generasi ke sepuluh. Namun hal ini hanya ada pada penodaan darah dan ras. Dosa darah dan noda ras adalah dosa turunan di dunia ini dan akhir kemanusiaan yang menyerah kepadanya.
Mein Kampf volume I | 230
Betapa hancurnya sikap Jerman sebelum perang pada masalah ini saja! Apa yang telah dilakukan untuk memeriksa generasi muda kita yang sudah terkontaminasi di kota-kota besar? Apa yang telah dilakukan untuk menyerang infeksi dan Mammonnisasi kehidupan seksual kita? Apa yang telah dilakukan untuk melawan akibat dari penyakit sifilis bagi Volk kita? Hal ini dapat dijawab dengan mudah, yakni dengan menyatakan apa yang seharusnya dilakukan. Pertama-tama sangat tidak baik bila menganggap permasalahan ini dengan santai. Hal ini harus dipahami bahwa kemajuan atau kemunduran generasi kita akan tergantung pada cara penyelesaiannya. Ya, bahkan untuk menentukan keseluruhan demi masa depan Volk kita! Perwujudan seperti itu telah mewajibkan kita untuk melakukan perhitungan yang kejam dan dengan operasi yang mendalam. Apa yang sangat dibutuhkan saat ini adalah keyakinan bahwa seluruh perhatian bangsa sedang dikonsentrasikan pada bahaya ini sehingga setiap individu sadar akan pentingnya perjuangan ini. Sebagai tambahan sebagai suatu keharusan, kewajiban yang tajam dan sulit hanya akan efektif jika perwujudan rasa kepedulian perlu diterapkan pada setiap individu. {Konsentrasi pada satu tugas} Namun hal ini membutuhkan pencerahan yang sangat dalam dan mengesampingkan permasalahan lainnya yang mungkin akan mengganggu. Dalam segala hal dimana pemenuhan terhadap permintaan yang tampaknya tak mungkin, karena seluruh perhatian Volk harus di fokuskan dan dikonsentrasikan pada satu masalah ini saja, seolah-olah hidup dan mati akan tergantung pada penyelesaiannya. Hanya dengan cara ini Volk akan memiliki keinginan untuk melaksanakan tugas dan tekanan yang berat. Prinsip ini juga diterapkan pada individu sejauh dia ingin mencapai tujuan yang hebat. Dia hanya akan mampu melaksanakannya selangkah demi selangkah dan dia juga harus menyatukan seluruh energinya untuk mencapai tugas yang tak terbatas ini, sehingga tugasnya dapat terpenuhi dan tugas baru dapat dilaksanakan. Siapapun yang tidak memberi jalan untuk menaklukan sesuatu menuju beberapa langkah terpisah dan tidak mencoba menaklukannya satu persatu, secara sistematis dengan konsentrasi yang tajam pada seluruh kekuatannya tak akan mampu meraih tujuan utamanya namun akan tertinggal di jalan atau bahkan terlempar dari jalan. Cara yang bertahap menuju suatu tujuan adalah seni, dan untuk menaklukan jalan selangkah demi selangkah dalam cara ini kita harus mengeluarkan setiap energi yang dimiliki. Prasyarat pertama untuk menyerang suatu permasalahan yang pelik dalam jalan manusia adalah bagi pemimpin agar sukses menjelaskannya kepada massa, sebagian dari tujuan yang harus diraih atau di taklukan sebagai satu-satunya yang pantas diperhatikan, dimana segala hal tersebut tergantung dalam penaklukannya. Volk tak bisa melihat jalan terbentang di hadapan mereka tanpa menjadi ragu dan putus asa. {Melawan penyakit sifilis sebagai sebuah tugas} Sejumlah dari mereka akan tetap menyimpan tujuan di kepalanya namun mereka hanya akan mampu melihat sebagian jalan dan sempit, seperti pengelana yang tahu dan kenal akhir perjalanannya namun lebih baik menaklukan jalan tanpa ujung ini Mein Kampf volume I | 231
jika dia membaginya menjadi bagian-bagian dan menaklukannya satu persatu seolah-olah bagian itu mewakili tujuannya. Hanya dengan cara ini dia maju tanpa kehilangan hati nurani. Maka dengan penggunaan cara-cara propaganda, permasalahan bagaimana melawan sifilis harus tampak sebagai tugas negara. Sampai akhirnya, akibat penyakit berbahaya ini harus terus ditanamkan kepada rakyat sebagai suatu kemalangan yang buruk dan hal ini harus dilakukan dengan segala cara. Sampai seluruh negeri yakin bahwa semuanya –masa depan atau kehancuran- tergantung pada penyelesaian permasalahan ini. Jika perlu selama beberapa tahun. Hanya setelah persiapan seperti itu perhatian dan keyakinan seluruh Volk akan bangkit sampai tingkatan bahwa kita dapat membuat perhitungan paling keras dengan pengorbanan paling besar tanpa takut tak dipahami atau tiba-tiba ditinggalkan oleh keinginan massa. Untuk menyerang wabah ini dengan serius pengorbanan dan usaha yang keras sangat diperlukan. Perjuangan melawan penyakit sifilis menuntut perjuangan untuk melawan prostitusi, melawan prasangka, kebiasaan lama, melawan pemikiran sebelumnya, pandangan umum diantara mereka dan belum lagi perilaku yang dibuat-buat dari kelompok tertentu. Prasyarat pertama bagi hak moral untuk melawan penyebaran sifilis seperti ini adalah kemudahan untuk menikah diusia muda bagi generasi baru. Dalam pernikahan diusia tua terdapat banyak kewajiban untuk menjaga institusi seperti itu dimana kita melecehkannya merupakan perendahan martabat kemanusiaan dan intitusi terkutuk pada makhluk yang dengan rendah hati menganggap dirinya sendiri ‘gambaran’ Tuhan. {Perjuangan melawan prostitusi} Prostitusi adalah aib bagi kemanusiaan namun tak bisa dihapuskan begitu saja dengan ceramah moral, niatan suci dan lain-lain. Pembatasan dan penghapusan akhir telah mengisyaratkan penghapusan sebuah prakondisi yang banyak jumlahnya. Pertama-tama dan menjadi penciptaan kesempatan bagi pasangan yang menikah diusia muda sama dengan alamiah manusia. Khususnya bagi laki-laki karena perempuan hanyalah pihak yang pasif. Betapa gila dan sulit dipahaminya sebagian kemanusiaan zaman sekarang dapat dilihat pada fakta bahwa ibu-ibu dalam kelompok ‘baik’ tak jarang terdengar bahagia menemukan suami bagi putrinya yang telah memanen gandum dan lain sebagainya. Karena hal ini begitu jarang, namun kadangkala berkebalikannya, gadis miskin akan bahagia menemukan Siegfried yang sedang kelelahan ini dan anak-anak mereka menjadi hasil yang jelas dari pernikahan yang ‘masuk akal’. Jika kita ingat bahwa terlepas dari penyebaran yang terbatas ini sehingga alam mencegah untuk membuat pilihan, karena secara alamiah setiap makhluk walau semenyedihkan apapun harus tetap dijaga. Satu masalah yang tetap ada adalah kenapa institusi keluarga seperti ini ada dan apa tujuannya. Apakah sama dengan prostitusi sendiri? Bukankah kewajiban bagi keturunan sudah tak lagi dipikirkan? Ataukah orang akan terbiasa untuk menyadari bahwa kutukan yang menimpa pada anak cucu dengan perbuatan kriminal mereka dalam mengamati hukum alam layaknya kewajiban alamiah kita dulu? Maka kebudayaan Volk yang beradab secara bertahap akan menghilang. Pernikahan tak bisa menjadi akhir dari tujuan itu sendiri namun harus melayani tujuan tertinggi, yaitu peningkatan dan penjagaan spesies dan ras. Ini saja berarti sudah sebagai sebuah tugas. Mein Kampf volume I | 232
{Pernikahan diusia muda} Di bawah kondisi seperti ini keberhasilannya hanya bisa dinilai ketika tugasnya sudah terpenuhi. Untuk alasan ini saja pernikahan diusia muda telah berhasil, karena pernikahan usia muda akan mendapatkan kekuatan dimana keturunan yang kuat dan sehat akan muncul. Agar lebih meyakinkan lagi hal tersebut dapat dicapai hanya dengan kondisi sosial tertentu dimana pernikahan diusia muda tak terpikirkan sama sekali. Maka sebagai penyelesaian masalah ini sekecil apapun, tak bisa terjadi tanpa adanya perhitungan sosial yang tajam. Jika hanya memiliki masalah ketidak mampuan menyelesaikan masalah rumah tangga, pentingnya hal ini harus dipahami pada saat dimana republik ‘sosial’ menghindari pernikahan usia muda dan mendukung prostitusi. Cara tidak wajar kita dalam mengatur penggajian dan tidak memperhatikan masalah keluarga serta pemeliharaannya adalah satu alasan yang membuat pernikahan dini tak dimungkinkan. Maka perjuangan yang sebenarnya untuk melawan prostitusi hanya bisa terjadi jika perubahan dasar dalam kondisi sosial bisa membuat pernikahan dini menjadi mungkin daripada zaman sekarang. Ini adalah poin pertama untuk menyelesaikan masalah ini. Di tempat kedua, pendidikan dan pelatihan harus bisa menghapuskan sejumlah kejahatan yang sekarang tak dipedulikan oleh siapapun sama sekali. Diatas segalanya, dalam pendidikan sekarang sebuah keseimbangan harus diciptakan antara instruksi mental dan pelatihan fisik. Institusi yang disebut dengan Gymnasium adalah olok-olok dari model Yunani. Telah dilupakan dalam sistem pendidikan kita bahwa dalam jangka panjang jiwa yang sehat hanya ada dalam tubuh yang kuat. {Jiwa yang sehat hanya ada dalam tubuh yang kuat} Khususnya jika kita pikirkan tentang massa -walau ada perkecualian- maka pernyataan diatas tadi menjadi valid. Terdapat sebuah periode di Jerman sebelum perang dimana tak ada seorangpun peduli akan kebenaran ini. Mereka tetap berdosa terhadap tubuhnya dan berpikir bahwa dalam satu sisi ‘jiwa’ besar terdapat jaminan kebesaran sebuah bangsa. Kesalahan yang akibatnya mulai dirasa lebih cepat. Bukan suatu kebetulan jika gelombang kaum Bolshewik menemukan tanah yang lebih baik daripada tempat yang ditinggali oleh populasi yang direndahkan oleh rasa lapar dan kurang gizi di Jerman tengah, Sachsen dan daerah Ruhr. Namun di daerah ini kaum yang disebut dengan intelektual tak lagi melawan penyakit Yahudi, karena kaum Intelektual ini secara fisik lemah walau karena alasan kemiskinan bukan alasan pendidikan. Dalam sebuah masa dimana bukan lagi jiwa namun kepalan tangan yang dinomor satukan, penekanan intelektual yang murni dari pendidikan kita di kelas atas membuat mereka tak mampu membela diri sendiri atau bahkan mengusahakan keinginannya. Tak jarang alasan kepengecutan mental seseorang berada karena kelemahan fisik. Penekanan yang berlebihan pada pedoman intelektual dan mengabaikan pelatihan fisik juga mendorong munculnya ide fantasi seksual pada usia muda. Anak muda yang ditempa oleh olahraga dan senam tak akan begitu membutuhkan kepuasan seksual, daripada selalu tinggal di rumah dan mendapat makanan intelektual. Maka sistem pendidikan yang masuk harus sudah dipikirkan. Sistem pendidikan harus berhasil mempertimbangkan bahwa anak muda yang sehat Mein Kampf volume I | 233
akan mengharapkan hal yang berbeda dari wanita, daripada orang lemah yang rusak. Maka seluruh sistem pendidikan harus diatur sedemikian rupa agar dapat menggunakan waktu luang muridnya bagi pelatihan yang berguna bagi tubuhnya. {Perjuangan melawan peracunan jiwa} Anak itu tak memiliki hak untuk berdiam diri dengan malas dengan membuat jalanan dan bioskop seolah-olah menjadi tak aman. Setelah seharian bekerja dia harus memperkuat tubuhnya sehingga kehidupan tak akan mendapatinya bukan sebagai makhluk lembek. Untuk memulai, mengarahkan dan membuat pedoman adalah tugas pendidikan yang tak hanya memasukan elemen atau nilai tentang kebajikan saja. Kita harus membuang pikiran bahwa perawatan tubuh adalah urusan individu. Tak berdosa untuk kebebasan dalam hal memilih keturunan dan ras. Bersamaan dengan pelatihan tubuh, perjuangan melawan peracunan jiwa juga harus sudah dimulai. Seluruh kehidupan publik kita adalah rumah yang penuh suasana erotis bagi fantasi seksual dan rangsangan. Lihat saja film-film kita, komedi bangsawan dan teater, dan anda akan mampu menyangkal bahwa ini bukan konsumsi yang cocok, terutama bagi anak-anak muda. Di etalase toko dan papan reklame cara–cara terkeji dilakukan untuk menarik perhatian kerumunan orang. Siapapun yang tak kehilangan kemampuan untuk tidak memikirkan diri serta jiwanya sendiri harus menyadari bahwa hal ini akan merusak generasi muda. Lingkungan yang sensual, erotis dan cabul ini mengarah kepada fantasi dan rangsangan pada suatu saat dimana seorang anak tak lagi memiliki pengetahuan akan bahaya mengenai hal tersebut. Hasil pendidikan jenis ini dapat dicermati dalam anak muda sekarang dan ternyata tak terlalu bagus. Mereka tumbuh dewasa terlalu cepat dan akibatnya menjadi lebih tua sebelum waktunya. Kadangkala publik melihat persidangan yang melibatkan kehidupan emosional anak muda seusia empat belas-lima belas tahun. Siapa yang tak akan terkejut ketika pada usia seperti itu dia sudah menjadi korban sifilis? Bukankah menjijikan untuk melihat sejumlah anak muda yang fisiknya lemah dan jiwanya busuk mendapat pengenalan tentang pernikahan melalui pelacur kota besar? {Sterilisasi bagi mereka yang tak tersembuhkan} Tidak, siapapun yang ingin menyerang prostitusi harus menghapuskan dasar-dasar spiritualnya. Dia harus membersihkan kotoran wabah moral yang menempel pada ‘peradaban kota besar’ dan hal ini harus dilakukan dengan tegas dan tanpa pandang bulu pada wajah yang akan berteriak dan menjerit. Jika kita tidak mengangkat anak muda untuk keluar dari lembah hitam zaman sekarang, mereka akan tenggelam ke dalamnya. Siapapun yang menolak untuk melihat hal-hal ini adalah pendukungnya dan membuat dirinya menjadi kaki tangan dalam dunia pelacuran secara lambat laun masa depan kita akan dialami oleh generasi muda suka atau tidak suka. Pembersihan budaya ini harus dilebarkan menuju bidang-bidang lainnya. Teater, seni, sastra, film, pers, poster dan etalase toko harus dibersihkan dari ungkapanungkapan dunia kita yang busuk dan ditempatkan kembali untuk melayani ide moral politik dan budaya.
Mein Kampf volume I | 234
Kehidupan publik harus dibebaskan dari sengatan wangi parfum erotisme modern, dan dibebaskan dari seluruh hal-hal yang tidak jantan dan penuh kemunafikan. Dalam hal ini seluruh tujuan dan jalan harus ditentukan oleh perhatian kita terhadap penjagaan kesehatan jiwa dan raga Volk. Hak kebebasan pribadi akan ada setelah tugas untuk menjaga ras selesai. Hanya setelah perhitungan ini dilakukan, perjuangan secara medis untuk melawan wabah ini akan sukses. Namun disini juga kita jangan bersikap setengah-setengah, karena keputusan paling dalam dan kejam harus dilaksanakan! Merupakan sikap hati yang setengah-setengah untuk membiarkan yang sakit menularkan penyakitnya kepada yang sehat. Ini sejalan dengan ide-ide kemanusiaan dimana untuk menghindari satu individu ternodai dan membiarkan seratus lainnya musnah. Tuntutan bahwa orang-orang cacat harus dilenyapkan agar tidak menyebarkan keturunan yang sama-sama cacat adalah tuntutan yang jelas, dan jika secara sistematis dilakukan maka akan menjadi tindakan paling manusiawi dari umat manusia. {Kegagalan Jerman lama} Hal ini akan menyelamatkan jutaan penderitaan malang yang tak pantas lalu berakibat pada peningkatan kesehatan secara keseluruhan. Keyakinan untuk maju pada arah ini akan membentuk suatu bendungan yang akan menahan dari penyebaran penyakit menular seksual. Jika perlu yang terkena penyakit akan dipisahkan tanpa belas kasihan. Suatu perhitungan barbar bagi orang-orang yang malang namun menjadi berkah bagi rekan sebangsa dan keturunan sesudahnya. Rasa sakit abad ini akan menebus seribu tahun penderitaan. Perjuangan melawan sifilis dan prostitusi akan mempersiapkan jalan bagi tugas terbesar dalam kemanusiaan, besar karena kita menghadapi bukan hanya penyelesaian satu permasalahan namun pemusnahan sejumlah besar kejahatan yang membawa wabah ini sebagai perwujudannya. Dalam hal ini sakitnya raga adalah akibat dari sakitnya naluri moral, sosial dan rasial. Namun jika dengan cukup puas terhadap diri sendiri atau bahkan dengan kepengecutan pertempuran ini tidak diakhiri maka lihatlah manusia yang akan dating lima ratus tahun dari sekarang. Aku rasa kita akan menemukan hanya sedikit tampilan Tuhan, kecuali jika kita ingin berbuat yang tidak senonoh dengan Yang Maha Kuasa. Namun bagaimanakah mereka bisa berurusan dengan wabah ini di Jerman lama? Dilihat dengan pencermatan yang dalam, jawabannya tentu pasti muram. Tentu kelompok pemerintah akan mengenali kejahatan yang buruk ini walau mereka mungkin tak mampu memikirkan akibatnya, namun dalam perjuangan melawannya mereka mengalami kegagalan total, lalu bukannya melakukan reformasi menyeluruh namun memilih dengan melakukan perhitungan dengan rasa kasihan. Mereka tidak peduli dengan penyakit dan meninggalkan penyebabnya menjadi tak tersentuh. Mereka menyerahkan pelacuran individu pada pemeriksaan medis. Kemudian pihak medis memeriksanya sebaik mungkin dan jika ditemukan ada penyakit, medis akan menaruh pelacur di rumah sakit, dan setelah pengobatan yang tidak sungguh-sungguh pelacur dibiarkan bebas lagi. {‘Paragraf perlindungan’}
Mein Kampf volume I | 235
Untuk yakinnya mereka telah memperkenalkan ‘paragraf perlindungan’ yang dimana semua yang tak sehat atau tak tersembuhkan harus menghindari berhubungan seksual dengan disertai ancaman hukum. Tentu aturan ini sangat berguna, namun penerapan praktisnya gagal total. Pertamatama, jika sang wanita jatuh cinta -tibatiba dan karena pendidikannya- menolak untuk diseret ke pengadilan sebagai saksi melawan pencuri kesehatannya yang brengsek-seringkali di bawah kondisi keadaan yang memalukan. Dia khususnya tak mendapat keuntungan. Dalam banyak kasus dia yang paling tersiksa karena dia yang akan dihantam lebih keras oleh penghinaan sebagai makhluk tanpa cinta yang berwujud laki-laki. Akhirnya, bayangkanlah situasi jika sang pembawa penyakit adalah suaminya sendiri. Haruskah dia menuduhnya? Atau apa lagi yang kemudian harus dia lakukan? Untuk para laki-laki, ada fakta tambahan bahwa –sayangnya- dia terjangkiti wabah penyakit ini setelah mengkonsumi alkohol, karena ketika dalam kondisi ini dia tak mampu untuk menilai sifatsifat yang ‘adil’. Sebuah fakta yang sudah begitu dikenali oleh pelacur berpenyakit dan selalu menjerat laki-laki dalam keadaan ini. Kesudahan dari semuanya adalah ketika sang laki-laki yang mendapatkan kejutan tak menyenangkan ini, walau hal ini menyiksa pikirannya karena tak mengingat siapa yang telah menularinya. Fenomena ini sudah tak aneh lagi di kota Berlin atau München. Sebagai tambahan pula harus dipikirkan bahwa kita harus berhadapan dengan pengunjung dari provinsi yang kebingungan oleh bujukan-bujukan kota besar. Namun akhirnya, siapa yang tahu bahwa dia sedang sehat atau sakit? Bukankah ada banyak kasus dimana pasien tampaknya sudah sembuh lalu kambuh lagi dan mengacau tanpa pernah dia sadari? Maka efek praktis atas perlindungan dengan hukuman dari infeksi yang bersalah pada kenyataannya adalah nol. {Pelacuran jiwa Volk} Hal yang sama berlaku pada pengawasan para pelacur dan akhirnya penyembuhannya sendiri diragukan. Hanya ada satu hal yang pasti: walau segala perhitungan yang akurat, wabah yang menyebar lebih luas telah menunjukan konfirmasi dari ketidak efektifannya. Perjuangan melawan pelacuran jiwa telah Volk gagal total atau bahkan seperti tak pernah dilakukan sama sekali. Biarkan siapapun yang cenderung menggampangkan hal ini akan mempelajari fakta statisitik tentang dasar dari pembedahan wabah ini. Bandingkan dengan pertumbuhannya selama seratus tahun kebelakang, lalu bayangkan perkembangan selanjutnya kemudian dia hanya membutuhkan kesederhanaan seekor keledai untuk menjaga bulu kuduknya agar tak berdiri! Kelemahan dan ketidak sungguh-sungguhan posisi yang ada di Jerman lama terhadap fenomena buruk ini dapat dievaluasi sebagai tanda-tanda kebusukan Volk. Jika perjuangan untuk menjaga kesehatan diri sendiri tak ada, maka hak untuk hidup di dunia yang penuh perjuangan ini akan berakhir. Dunia ini hanya milik para laki-laki ‘seutuhnya’ yang kuat, bukan laki-laki ‘setengah’ yang lemah. Salah satu perwujudan dari kebusukan di Reich lama adalah penurunan lambat laun dari ketinggian tingkat budaya. Dengan kata budaya aku tak memaksudkan kata ‘peradaban’, tapi Kebalikannya adalah sebuah peradaban tampak lebih bermusuhan pada standar berpikir dan hidup yang benar-benar tinggi.
Mein Kampf volume I | 236
Bahkan sebelum peralihan abad, sebuah elemen mulai muncul pada saat yang dapat disebut dengan keterasingan dan tak bisa dikenali. Untuk meyakinkannya, bahkan di masa-masa awal ada penyimpangan selera yang sering terjadi, namun kasus seperti itu merupakan penyimpangan artistik dimana keturunan tak memiliki harga sejarah, daripada produk yang bukan perendahan artisitik namun perendahan spiritual yang mencapai titik yang akan menghancurkan jiwa. Di dalamnya yang kemudian menjadi jelas bahwa politik akan runtuh dan diindikasikan dengan budaya. {Seni Bolshevikisme} Seni Bolshevikisme adalah salah satu bentuk seni yang memungkinkan dari ekspresi spiritual Bolshevisme secara keseluruhan. Siapapun yang merasa aneh akan hal ini dan hanya mencermati seni negara-negara Bolshevik yang bahagia, dengan menakutkannya, akan menghadapi hal-hal yang tidak wajar dari manusiamanusia yang gila dan rendahan yang sejak pergantian abad mereka telah terbiasa dengan konsep-konsep kolektif kubisme8 dan dadaisme sebagai seni yang resmi dan diakui di negaranegara seperti itu. Bahkan dalam waktu singkat fenomena ini muncul kembali di Dewan Republik Bayern. Di sini dapat dilihat bahwa semua poster-poster resmi, gambar-gambar propaganda di korankoran dan lain-lain telah memiliki kebusukan yang tak hanya dalam politik namun juga budaya. Keruntuhan politik zaman sekarang tak bisa dipercaya seperti pada enam puluh tahun yang lalu ketika keruntuhan budaya mulai terjadi dalam karya futuristik dan kubisme sejak tahun 1900an. Enam puluh tahun yang lalu pula sebuah pameran yang bernama ‘pengalaman’ dadaisme akan sangat tidak mungkin dipentaskan dan penyelenggaranya akan berakhir di rumah sakit jiwa, namun sekarang mereka ada dalam asosiasi seni. Wabah ini tak dapat muncul pada saat itu karena opini publik dan negara tak akan menyukainya. Karena sudah merupakan urusan negara, dalam arti pemimpinnya untuk mencegah Volk untuk diarahkan menuju kegilaan spiritual, disinilah dimana perkembangan seperti itu akan pasti berakhir. Karena pada saat jenis seni ini terkait dengan pandangan umum akan segala hal, maka salah satu transformasi buruk kemanusiaan akan terjadi yaitu kemunduran pemikiran manusia akan segera dimulai dan akhirnya akan sulit dipahami. {Kebusukan teater-teater} Ketika kita melewati perkembangan kehidupan kebudayaan kita pada dua puluh lima tahun terakhir, dari sudut pandang ini kita dengan ketakutan melihat betapa banyaknya kemunduran yang kita alami. Dimana-mana kita menemui benih-benih yang mewakili permulaan tumbuhnya benalu yang lambat laun akan mengacaukan budaya kita. Di dalam benalu itu pula terdapat gejala-gejala kebusukan dan dunia yang lambat laun menjadi semakin busuk. Terkutuklah mereka yang tak bisa menguasai penyakit ini! Penyakit seperti itu hanya dapat dilihat di Jerman pada setiap bidang seni dan budaya. Semua tampaknya telah melewati puncak dan tergesa-gesa lalu tenggelam menuju kedalaman. Perwujudan teater yang sedang tenggelam lebih dalam akan menghalangi keberadaannya sebagai salah satu faktor budaya jika teater tak memalingkan wajahnya menuju pelacuran seni. Jika kita mengabaikan budaya mereka dan beberapa contoh berharga lainnya, persembahan di panggung seni pertunjukan terlihat begitu alamiah sehingga akan menguntungkan bagi negara untuk menjauhi mereka secara keseluruhan. Mein Kampf volume I | 237
Hal tersebut merupakan tanda-tanda kebusukan yang sangat menyedihkan sehingga generasi muda tak dapat lagi disebut sebagai generasi ‘tempat bersemayamnya seni’. Ada fakta yang harus diakui sebagai kejujuran yang tak tahu malu oleh adany peringatan : ‘Anak muda dilarang masuk!’. Ingatlah bahwa tindakan pencegahan itu telah ada di tempat-tempat yang seharusnya diadakan bagi pendidikan anak muda, dan bukan kesenangan sebagian kecil kaum tua yang membosankan dari masyarakat kita. Apakah yang akan dikatakan para penulis drama terbaik sepanjang masa pada peraturan seperti itu dan diatas segalanya, keadaan apa yang menyebabkannya? Bagaimana Schiller tidak akan terbakar? Bagaimana Goethe akan berbalik dengan naik pitam! {Pelecehan masa lampau} Namun bagaimana Schiller, Goethe atau Shakespeare bisa dibandingkan dengan pahlawanpahlawan seni puisi Jerman baru? Lama, usang, tua dan kuno! Karena itulah karakteristik periode, bukan hanya periode itu yang menghasilkan kotoran namun kotoran mengotori apapun yang terbaik di masa lalu. Untuk yakinnya hal ini adalah fenomena yang dapat diamati pada saat itu. Semakin rendah dan hina produk waktu dan rakyat tersebut, adat dan pengetahuan telah membenci saksisaksi keagungan dan harga diri yang lebih besar pada masa lalu. Pada saat itu rakyat ingin menghapuskan segala ingatan masa lalu seluruhnya sehingga dengan adanya perkecualian setiap kemungkinan perbandingan mereka dapat mengusung sampah mereka sebagai sebuah ‘seni’. Karena sampah itu semakin membusuk dan menyedihkan disetiap institusi maka mereka akan berusaha keras untuk menghapuskan jejak terakhir masa lalu dimana setiap kebangkitan umat manusia dapat dimulai kembali dengan pikiran-pikiran yang sederhana dari pencapaian yang bagus di masa lalu; bahkan dapat membuat mereka diapresiasi untuk pertama kalinya. Tak perlu ditakuti bahwa hal tersebut akan tampak pucat di depan masa lalu. Tidak dari dalamnya menyumbangkan sebuah tambahan yang berharga bagi seluruh kebudayaan manusia sehingga seringkali membuat budaya ini diapresiasi, maka berjuang demi menghidupkan ingatan pencapaian masa lalu akan meyakinkan bahwa masa sekarang telah memahami bakat-bakat baru. Hanya mereka yang tak mampu menyumbangkan apapun yang berharga bagi dunia namun mencoba untuk bertindak seolah olah mereka memang menyumbangkan sesuatu yang berharga entah itu -hanya Tuhan yang tahu- akan membenci apapun yang sebelumnya diberi dan akan menolak atau justru menghancurkannya. Kebenaran akan hal ini terbatas pada bidang budaya umum namun telah diterapkan pada ekonomi juga. Pergerakan revolusioner baru akan membenci bentuk usang searah dengan kerendahan diri mereka. Disini juga kita bisa melihat betapa bersemangatnya mereka membuat sampah itu seolah-olah terlihat sangat berharga yang mengarah kepada kebencian buta terhadap kebaikan yang lebih tinggi di masa lalu. Sebagai contoh, selama ingatan sejarah akan Friedrich yang Agung tak hilang, Friedrich Ebert9 tak dapat merangsang apapun kecuali keterpanaan yang terbatas. Pahlawan Sans-Souci10 bagi pemilik kedai di kota Bremen adalah seperti matahari terhadap bulan, hanya ketika cahaya matahari mati maka bulan dapat bersinar kembali. Akibatnya adalah kebencian terhadap semua bulan-bulan kemanusiaan Mein Kampf volume I | 238
bagi bintang yang tepat dapat dipahami. Dalam kehidupan politik nihilisme seperti itu, jika takdir yang berkuasa atas mereka dengan tak hanya menodai dan mengotori masa lalu dengan bersemangat, namun menggeser mereka sendiri dari kritisisme umum kearah metode paling ekstrim. Perwakilan Reich Jerman terbaru bagi pembelaan republik dapat menjadi contoh. Maka dari itu jika ada ide, doktrin, Weltanschauung atau bahkan budaya pergerakan ekonomi dan politik yang baru lalu akan mencoba untuk menyangkal seluruh peristiwa masa lalu kemudian mencoba menjelekjelekannya atau membuatnya menjadi tak berharga sama sekali. Untuk alasan ini saja kita harus benar-benar hatihati dan curiga. Inti dari alasan bagi kebencian seperti itu bisa jadi karena faktor kerendahan diri atau bahkan demi tujuan jahat atau semacamnya. Kelahiran kemanusiaankemanusiaan baru akan selalu diperlukan untuk pembangunan dimana dasar terbaik yang terakhir sudah berhenti. Kelahiran manusia-manusia baru tak akan malu menggunakan kebenaran yang sudah ada. Bagi seluruh kebudayaan manusia seperti manusia itu sendiri juga hanya sebagai hasil dari perkembangan yang lama dimana setiap generasi telah menyumbangkan dan memasang batu untuk pondasi pertamanya. Maka arti dan tujuan revolusi bukan untuk menghancurkan seluruh gedung namun untuk memindahkan apa yang jelek dan tak pantas, lalu melanjutkan pembangunan itu kembali pada daerah-daerah yang telah lama dibiarkan tak terbangun. Dari ini saja kita bisa membicarakan salah satu kemajuan kemanusiaan. Kalau tidak dunia tak akan tertebus dari kehancuran, karena setiap generasi akan pantas menolak masa lalu kemudian menghancurkan karya masa lalu sebagai perkiraan bagi karyanya nanti. {Spiritualisme kaum Bolshevik} Maka hal paling menyedihkan dari keadaan seluruh kebudayaan kita pada masa sebelum perang bukan hanya soal impotennya kekuatan kreatif artisitik dan budaya secara umum, namun kebencian dimana kebesaran masa lalu dihina dan dilupakan. Dalam hampir seluruh bidang seni, khususnya dalam teater dan sastra kita memulai di peralihan abad dengan memproduksi hal-hal yang baru dan signifikan dengan sedikit, namun merendahkan karya terbaik masa lalu dan mengatakannya sebagai karya rendahan dan usang seolah-olah zaman baru ini yang paling tak memalukan dan rendah dapat melampaui apapun. Dari usaha ini untuk memindahkan masa lalu dari mata zaman sekarang dan keinginan jahat para rasul masa depan dapat dilihat dengan jelas. Dengan ini harusnya dapat dikenali bahwa ini tidaklah baru, bahkan merupakan pemikiran budaya yang salah. Namun proses yang menghancurkan semua budaya, mempersiapkan jalan bagi perasaan artistik yang hambar, yaitu persiapan spiritual bagi Bolshevisme politis. Kalau pada masa Pericle terwujudkan di Parthenon11, maka kaum Bolshevik sekarang terwujudkan dengan kubisme yang aneh. Dalam hubungan ini kita harus menunjuk pada kepengecutan yang disini terwujudkan dalam sebagian Volk kita yang dengan dasar pendidikan dan posisinya merasa wajib untuk melawan penghinaan budaya ini. Namun dari rasa takut yang murni pada histeria yang dibangkitkan oleh rasulrasul seni Bolshevik yang dengan galaknya menyerang siapapun yang tak ingin mengakui karya seninya dan mereka menghinanya dengan julukan terbelakang, mereka meninggalkan semua Mein Kampf volume I | 239
perlawanan serius dan berdamai dengan diri mereka sendiri yang tampaknya sudah pasti. Mereka benar-benar takut bahwa setiap orang bodoh atau bajingan akan menuduh mereka kurang pemahaman, seolaholah merupakan suatu aib jika tak memahami produk perendahan spriritual dari para penipu licik ini. {Pengalaman diri} Memang benar, para murid kebudayaan ini memiliki cara paling mudah untuk memberikan omong kosong mereka yang pentingnya hanya Tuhan yang. Mereka menyebarkan semua hal-hal yang sulit dipahami dan tentunya dianggap gila pada rekannya yang terpana sebagai pengalaman diri, cara yang murah untuk mengambil setiap kata oposisi dari mulut setiap orang. Sangat diragukan bahwa ini merupakan pengalaman dirinya. Bagian yang paling meragukan adalah apakah ini dibolehkan untuk membersihkan halusinasi dari orang gila dan kriminal bagi dunia yang sehat. Karya Moritz von Schwind12 atau Bocklin juga merupakan pengalaman diri, namun mereka adalah seniman yang diagungkan Tuhan, bukan oleh badut! Saat yang tepat untuk mencermati kepengecutan yang menyedihkan dari kaum intelektual dengan cara menghindari setiap pertentangan serius pada peracunan naluri sehat rakyat dan membiarkan Volk sendirian berurusan dengan omong kosong ini. Agar tak dianggap kurang dalam pemahaman artistik, rakyat akan berdiri bagi setiap penghinaan seni dan meskipun akhirnya bingung untuk memutuskan mana yang baik dan mana yang buruk. Secara keseluruhan masa ini begitu buruk. Ketika kegelisahan baru masuk, yang berikut ini akan dinyatakan: Pada abad ke sembilan belas kota-kota kita semakin kehilangan sifat daerah kebudayaannya dan merendah menjadi level pemukiman manusia. Tempelan kecil pada proletar kota besar kita bagi kota yang mereka tinggali tak lebih hanya tempat persinggahan sementara bagi individu-individu. Hal ini terhubungkan oleh sebagian besar perpindahan tempat tinggal yang disebabkan oleh kondisi sosial, dimana perpindahan ini tak memberikan waktu bagi warganya untuk dekat dengan kotanya. Penyebab lain adalah dengan ditemukannya dalam ketidak pentingan budaya dan kemiskinan kota kita zaman sekarang. {Kumpulan manusia modern} Pada saat perang pembebasan, pada waktu itu kota-kota Jerman tak hanya terlihat sedikit namun ukurannya juga sederhana. Beberapa kota besar merupakan tempat tinggal pangeran dan tempat seperti ini hampir memiliki nilai budaya juga sebagian besar gambaran yang artistik. Beberapa tempat dengan kurang lebih limapuluh ribu penduduk jika dibandingkan dengan kota-kota sekarang dengan populasi yang sama, begitu kaya dengan harta ilmu dan seni. Ketika München memiliki enam puluh ribu penduduk, kota ini mulai menjadi pusat kebudayaan Jerman dan sekarang hampir menjadi kota industri dan menyamai jumlah penduduk ini jika tidak melewatinya, namun tak memiliki nilai apapun. Sekumpulan apartemen dan rumah-rumah petak sudah tak ada lagi. Dalam pandangan kekosongan seperti itu bagaimana sebuah ikatan khusus akan muncul di kota tersebut adalah misteri. Tak akan ada yang khusus merasa terikat dengan kota yang tak menawarkan apapun, dimana kota tersebut kehilangan individu yang Mein Kampf volume I | 240
penting dan dimana segala yang berbau seni dihindari secara hati-hati. Namun seolah-olah hal ini tak cukup bahkan kota-kota besar semakin tumbuh kemiskinan dalam bidang seni murni seiring dengan meningkatnya populasi. Mereka tampak lebih terstandarkan dan memiliki gambaran sama seperti kota industri kecil, walau dalam dimensi yang lebih luas. Apa yang zaman sekarang tambahkan bagi isi budaya kota-kota besar kita sangat tidak cukup. Semua kota-kota kita hidup dalam kemashyuran dan bayangan masa lalu. {Bangunan monumental negara} Contohnya dari München zaman sekarang, semua yang diciptakan di bawah kaisar Ludwig I, dan kita akan terkejut ketika mengetahui bahwa begitu miskinnya penciptaan karya artistik pada masa sesudahnya. Hal yang sama berlaku juga bagi Berlin dan sebagian besar-kota-kota besar lainnya. Namun hal yang terpenting adalah kota-kota besar kita hari ini tak memiliki monumen yang mampu mendominasi kota dan mungkin akan dianggap sebagai simbol zaman. Tepat sekali pada kota antik ini karena hampir setiap orang memiliki monumen khusus yang bisa dibanggakan. Aspek karakteristik kota tua ini tak berada pada semua gedung pribadi namun pada monumen masyarakat yang dibangun untuk selamanya, bukan untuk sesaat karena monumen itu ditujukan untuk merefleksikan kebesaran dan kemakmuran masyarakat, bukan kemakmuran perseorangan. Maka munculah monumen-monumen yang sangat cocok dengan penghuni individual di kota ini dengan cara yang sulit dipahami. Karena apa yang terlihat kuno di depan mata hanyalah rumah-rumah pribadi biasa dan bukannya bangunan besar yang mengagumkan bagi seluruh masyarakat. Jika rumah tinggal saja seperti itu bandingannya maka level bangunan-bangunan kuno akan merosot menjadi sebuah objek tak penting. Hanya jika kita bisa membandingkan dimensi struktur bangunanbangunan negara lama dengan rumah tinggal kontemporer kita dapat memahami betapa kuatnya penekanan pada prinsip memberikan kesempatan bagi karya publik. Beberapa masih merupakan Colossus yang menjulang yang bisa kita kagumi dari sisa puing-puing masa lampau, dan bukan bekas tempat bisnis namun kuil dan struktur negara dalam arti karya yang dimiliki Volk. Bahkan dalam kemegahan bangunan Roma zaman dahulu, tempat-tempat pertama tak berisikan villa dan istana individual namun kuil dan tempat mandi, stadion, sirkus, akuaduk, basilika dan lain-lain, semuanya milik negara dan Volk. Bahkan suku-suku Jermanik abad pertengahan memiliki prinsip panduan yang sama walau konsep seninya berbeda. {Gudang dan Hotel-ekspresi seni modern} Apa yang antik di Acropolis13 dan Pantheon sekarang ada dalam bentuk Katedral Gothik. Begitu besarnya struktur monumental ini menjulang tinggi diatas gedunggedung kayu dan batu bata kota abad pertengahan dan menjadi simbol zaman sekarang walau rumah petak terus bertambah akan menentukan sifat dan gambaran kota ini. Katedral, balaikota, pasar dan benteng-benteng merupakan tanda yang jelas dari sebuah permulaan yang sama antiknya. Namun betapa menjijikannya hubungan antara gedung negara dan gedung pribadi sekarang! Jika nasib Romawi dialami oleh Berlin, generasi masa depan suatu hari akan mengagumi toko-toko Yahudi sebagai karya teragung zaman sekarang dan hotel-hotel perusahaan akan dianggap mewakili ekspresi karakteristik. Bandingkanlah kegagalan buruk yang ada Mein Kampf volume I | 241
pada kota seperti Berlin diantara struktur Reich dan struktur keuangan serta perdagangan. Bahkan jumlah uang untuk gedung negara biasanya begitu konyol dan tak cukup. Karya-karya tak dibangun untuk selamanya namun sebagian besar untuk kebutuhan sesaat. Pada karya tersebut tak ada ide dominan yang lebih tinggi. Pada saat pembangunan Berlin Schloss merupakan gedung yang berbeda dengan perpustakaan baru sebagai contohnya hanya dalam setting masa sekarang. Sementara satu kapal perang mewakili nilai enam puluh juta rakyat, bahkan kurang dari setengah jumlah ini disetujui bagi bangunan agung pertama Reich yang dimaksudkan untuk berdiri selamanya, yaitu gedung Reichtsag. Maka ketika permasalahan interior muncul, dewan yang agung menolak menggunakan batu dan memerintahkan dindingnya dilapisi plester. Untuk hal yang ini aku mengakui bahwa parlemen sudah bertindak benar, yaitu dinding batu tak cocok dengan kepala yang terbuat dari plester. {Perbandingan agama} Maka tak usah terkejut mengetahui bahwa kota-kota kita zaman sekarang kekurangan simbol Volksgemeinschaft yang simbolnya sendiri tidak ada. Hasil yang pasti dari kemuraman ini yang efek praktisnya adalah menyia-nyiakan total terhadap penghuni kota besar bagi takdir kotanya. Hal ini adalah tanda-tanda menurunnya budaya dan keruntuhan umum kita. Masa ini menahan utilitarianisme paling keji atau lebih mudah dikatakan sebagai pelayan demi uang. Kita tak perlu terkejut jika di bawah sikap seperti itu betapa rendahnya rasa heroisme. Masa sekarang hanya memanen apa yang telah di tanam masa lalu. Dalam analisis terakhir semua gejala kebusukan ini adalah akibat dari absennya Weltanschauung yang pasti dan seragam karena merupakan hasil ketidakyakinan penilaian dan sikap terhadap berbagai masalah besar pada saat ini. Itulah mengapa harus dimulai dengan pendidikan agar semua orang tak sungguh-sungguh, terombang-ambing dan menghindari tanggung jawab untuk kemudian berakhir dengan toleransi pengecut pada pelecehan yang paling jelas sekalipun. Omong kosong kemanusiaan menjadi mode dan dengan menyerah pada kebusukan individu yang pura-pura berhemat namun masa depan jutaan orang dikorbankan. Betapa menyebarnya ketidakberaturan ini ditunjukan dengan pencermatan kondisi beragama sebelum perang. Disini juga keyakinan Weltanschauung yang bersatu dan efektif telah hilang pada sebagian besar negeri. Dalam hal ini para anggota yang secara resmi memisahkan diri dari gereja telah memainkan peranan yang kurang penting dari mereka yang tidak peduli. Sementara kedua kelompok agama terus melakukan misinya di Asia dan Afrika dengan tujuan mendapatkan pengikut baru bagi doktrindoktrinnya. Sebuah kegiatan yang dapat disombongkan tak begitu sukses dibandingkan dengan majunya iman umat Islam, khususnya di sini di Eropa mereka telah kehilangan jutaan pengikut yang asing dengan kehidupan agama atau memiliki cara mereka sendiri. Dari sudut pandang moral, akibatnya tidak bagus. Berharga pula perjuangan keras melawan dasar-dasar pondasi dogmatik dari berbagai gereja-gereja orthodok dimana tanpanya iman beragama tak akan bisa diyakini. Massa tak terdiri dari para filsuf karena khususnya bagi massa, iman kadangkala menjadi satu-satunya dasar sikap moral. Mein Kampf volume I | 242
Berbagai macam pengganti nilai agama tidak terbukti sukses dari sudut pandang hasil, sehingga mereka dapat dianggap sebagai pengganti yang berguna bagi asal muasal agama. Namun jika doktrin agama dan iman siap menghadapi massa, kewenangan mutlak dari iman ini adalah dasar kemanjurannya. Apa yang diinginkan oleh arus sejarah adalah untuk hidup secara umum, dimana untuk meyakinkan ratusan ribu orang baik akan hidup dengan nyaman namun jutaan yang lainnya tidak. Prinsip negara adalah untuk negara dan menjadi dogma bagi agama masa kini. Hanya melalui hal tersebut ide intelektual murni yang dapat di interpretasi secara bebas serta kurang meyakinkan dapat dibatasi dan dibawa menuju bentuk dan menjadi bentuk yang tak mungkin menjadi iman. Kalau tidak ide tersebut tak akan melewati wujud metafisika. Pendeknya, pemikiran filosofis tak akan muncul. Serangan terhadap dogma seperti itu mewakili perjuangan melawan dasar sah sebuah negara dan akan menyebabkan anarki total sebuah negara, sementara serangan terhadap dogma akan berakhir pada nihilsme agama dengan tanpa arti. Bagi politisi, nilai suatu agama jangan dinilai dari kekurangannya namun oleh kebajikan yang tampak dan dapat menjadi pengganti. {Penyalahgunaan agama secara politik} Selama hal ini ada maka hanya dapat dihapuskan hanya oleh orang yang gila atau kriminal. Tak ada penyalahan sekecil apapun bagi kondisi beragama yang menyenangkan harus dihadapi oleh mereka yang memiliki ide beragama dengan banyak hal yang murni alamiah lalu mengarahkannya kepada konflik yang sama sekali tidak perlu dihadapi dengan ilmu murni. Dalam hal ini yang menang selalu ilmu murni, mungkin setelah perjuangan yang keras dan agama akan menderita kerusakan dalam pandangan mereka yang tak mampu menaikkan dirinya sendiri diatas pengetahuan luar. Lebih buruk lagi adalah kehancuran yang ada dikarenakan oleh penyalahgunaan keyakinan beragama bagi tujuan politis. Pada kenyataannya kita tak dapat menyerang dengan cukup tajam bagi bajingan politikus itu yang ingin membuat agama sebagai penerapan bagi jasa politis maupun bisnis bagi mereka. Benarlah apa kata para pembohong kurang ajar ini yang menyatakan imannya dengan suara nyaring bagi seluruh dunia agar pendosa yang lain dapat mendengarar, bahkan jika perlu tujuannya bukanlah memperjuangkannya sampai mati namun agar memiliki kehidupan yang lebih baik. Bagi satu penipu politis yang cukup, mereka mampu menjual hati seluruh agama; bagi sepuluh mandat parlementer mereka akan bersekutu dengan musuh abadi seluruh agama. Kaum Marxis dan untuk kursi menteri mereka akan menikah dengan setan, kecuali jika setan tersebut terhambat dengan sisa-sisa kebaikan. Jika kehidupan beragama di Jerman sebelum perang memiliki rasa kurang mengenakan ini, dapat ditimpakan pada pelecehan agama Kristen oleh apa yang disebut dengan partai ‘Kristen’ adalah cara yang memalukan dimana mereka mencoba mengidentifikasi iman Katolik dengan partai politik. Hubungan palsu ini merupakan kegilaan yang mungkin mengarahkan mandat parlemen sehingga Gereja di celakai. {Hampanya tujuan politik Jerman}
Mein Kampf volume I | 243
Tentu akibatnya harus ditanggung oleh seluruh negeri karena hasil dari berkurangnya kehidupan beragama terjadi pada saat ketika semua orang mulai tak yakin dan menghindar lalu dasardasar tradisional etika dan moral terancam runtuh. Hal ini menyebakan keretakan dan riak-riak di negeri kita yang tampaknya tak berbahaya selama tak ada ketegangan tertentu muncul, namun akan menjadi kehancuran ketika dengan kekuatan kejadian besar mempermasalahkan solidaritas inti dari bangsa untuk meraih kepentingan yang menentukan. Layaknya dalam bidang politik, bagi mata yang cermat akan mampu membedakan kejahatan yang jika tak disembuhkan atau dirubah dalam kurun waktu tertentu akan menjadi penyebab kebusukan Reich di masa depan untuk selama-lamanya. Kehampaan kebijakan domestik dan luar negeri Jerman begitu jelas bagi siapapun yang tak buta. Rezim yang berkompromi tampaknya begitu lekat dengan ide Bismarck bahwa ‘politik adalah seni tentang kemungkinan’. Namun antara Bismarck dan kanselir-kanselir Jerman sesudahnya, ada perbedaan kecil yang membuat mungkin bagi Bismarck untuk jatuh karena ungkapan seperti itu, sementara pandangan yang sama dari mulut-mulut pemimpin sesudahnya memiliki arti yang jauh berbeda. Maka dengan kalimat itu saja Bismarck ingin mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan politik yang pasti semua kemungkinan harus digunakan alias dalam artian semua kemungkinan harus diperhitungkan masak-masak. Dalam pandangan pemimpin sesudahnya ungkapan seperti ini tampaknya tak memiliki kepentingan untuk meraih tujuan politik tertentu apapun. Kepemimpinan pada masa Reich saat ini tak memiliki tujuan politis lagi, karena dasar yang diperlukan bagi Weltanschauung yang pasti benar-benar kurang sama seperti pentingnya kejelasan bagi aturan ini untuk mengatur perkembangan kehidupan politis. {Pelecehen parlemen sebelum perang} Hanya sedikit orang yang melihat hal ini dengan pekat dalam rasa hormat mereka lalu mengecam kekosongan dan kekurangtelitian kebijakan Reich juga mengenali semua kekurangan, kelemahan dan kekosongan namun ini hanyalah tampilan luar kehidupan berpolitik. Kewenangan dari pemerintah resmi terlewati oleh pengamatan Houston Stewart Chamberlain dengan menyia-nyiakan yang terlihat sama sekarang. Orang-orang ini terlalu bodoh untuk memikirkan apapun bagi diri mereka sendiri dan terlalu angkuh untuk mempelajari apa yang perlu dari orang lain tentang kebenaran sejati yang membuat Oxenstierna14 berteriak, “Dunia hanya diperintah oleh sebagian kecil kebajikan”. Dan memang benar setiap kementrian hanya mewujudkan seujung atom dari fraksi ini. Hanya saja sejak Jerman menjadi republik hal ini tak diterapkan lagi. Inilah kenapa dilarang oleh hukum pertahanan republik bahkan untuk mendiskusikan pemikiran seperti itu sekalipun. Oxenstierna beruntung untuk hidup pada masa itu dan bukan di republik bijak kita saat ini. Bahkan di periode sebelum perang, institusi itu yang harusnya mewujudkan kekuatan Reich dianggap sebagian besar rakyat sebagai kelemahan terbesarnya yaitu Parlemen atau Reichstag. Kepengecutan dan hobi berpangku tangan mereka benar-benar berpadu disini. Salah satu pendapat bodoh yang sekarang jarang didengar adalah bahwa parlementarisme di Jerman ‘telah salah semenjak revolusi’. Ini akan memberikan kesan bahwa parlementarisme berbeda sebelum revolusi. Pada kenyataannya efek Mein Kampf volume I | 244
dari institusi ini benar-benar menghancurkan. Hal ini dirasa sudah tepat bahkan pada saat itu dimana orang-orang memalingkan pandangan dan tak melihat serta tak mau melihat apapun. Jika Jerman sampai hancur itu bukan karena institusi ini. Tak usah berterimakasih pada Reichstag bahwa kehancuran tidak terjadi diawal karena hal ini dikarenakan perlawanan aktivitas para penggali kubur bangsa dan Reich Jerman ini yang telah ada pada saat masa damai. {Keengganan parlementarisme} Diluar sejumlah besar kejahatan yang menghancurkan dimana institusi ini setidaknya langsung atau tidak langsung bertanggung jawab. Aku akan ambil satu yang paling dekat dengan institusi yang paling tidak bertanggung jawab sepanjang zaman ini, yaitu keengganan dan kelemahan yang benarbenar buruk dari para pemimpin politik dari Reich didalam dan diluar negeri, dimana kegiatan Reichstag menjadi salah satu alasan utma bagi keruntuhan politik. Keengganan merupakan segala subjek yang berpengaruh bagi parlemen ini terserah bagaimana anda memandangnya. Keengganan dan kelemahan kebijakan persekutuan Reich dalam hubungan luar negerinya. Dengan mencoba menjaga kedamaian maka jalan menuju perang tak terhindarkan. Keengganan merupakan kebijakan Polandia, dan Keengganan begitu menjengkelkan tanpa penyelesaian apapun. Hasilnya bukan kemenangan bagi Jerman maupun Polandia, namun terjadi permusuhan dengan Rusia. Keengganan merupakan penyelesaian masalah Elsass-Lothringen, bukannya menghancurkan kepala Hydra Perancis dengan sekali hantaman brutal lalu memberikan warga Elsass hak yang sama, kedua hal tersebut tak pernah dilakukan. Bahkan tak bisa akan terjadi karena di jajaran partai-partai besar duduk pengkhianat terbesar, contohnya Herr Wetterle. Bagaimanapun semua ini dapat ditanggung jika keseluruhan keengganan tidak melingkupi mereka yang menjaga keberadaan Reich: Angkatan bersenjata. Dosadosa apa yang disebut dengan ‘Reichstag Jerman’ menutupi seluruh kutukan bangsa Jerman. Dengan alasan paling menyedihkan, para pengacau partai ini mencuri dan menghantam tangan bangsa ini dari senjata penjagaan diri, satu-satunya pertahanan bagi kemerdekaan dan kebebasan Volk kita. {Pengkhianatan parlemen pada Angkatan Bersenjata} Jika kuburan-kuburan di Flanders sekarang digali, maka darinya akan keluar mayatmayat para penuduh yang berdarah-darah, ratusan ribu dari anak muda Jerman terbaik, dikarenakan kejahatan kriminal parlemen ini terdorong tak begitu terlatih lalu berjalan menuju lengan kematian. Tanah Air kehilangan mereka dan jutaan menjadi cacat dan mati sendirian, dan kesepian sehingga beberapa ratus penyesat Volk dapat menyelusupkan penipuan dan pemerasan politik mereka atau hanya berkoar mengenai teori doktrin mereka. Sementara kaum Yahudi dan pers Marxis Sosial Demokratik telah memproklamasikan kepada seluruh dunia menganai kebohongan ‘militerisme Jerman’ lalu mencoba memberatkan Jerman dengan segala cara. Partai-partai Marxis dan Sosial Demokratik menghalangi semua pelatihan menyeluruh dari kehebatan sumber daya Volk Jerman. Kejahatan besar yang dilakukan menjelaskan Mein Kampf volume I | 245
kepada semuanya yang mempertimbangkan bahwa jika ada perang maka seluruh bangsa harus angkat senjata dan dikarenakan kenakalan wakil Volk ini, jutaan orang Jerman didorong untuk menghadapi musuh tanpa latihan yang cukup. Namun jika akibat dari kejahatan brutal dan liar dari para penjahat parlemen ini tidak dipertimbangkan sama sekali, maka kekurangan prajurit yang terlatih pada awal perang dapat mengarah kepada kekalahan. Hal ini di benarkan dalam perang dunia. Hilangnya perjuangan untuk kebebasan dan kemerdekaan bangsa Jerman adalah hasil dari keengganan dan kelemahan yang terwujudkan dalam masa damai berkenaan dengan wajib militer seluruh sumber daya nasional bagi pertahanan Tanah Air. {Politik armada angkatan laut yang salah} Jika terlalu sedikit rekrutmen yang dilatih di darat, keengganan yang sama juga berlaku di laut membuat senjata pertahanan nasional tak berharga. Sayangnya kepemimpinan Angkatan Laut terinfeksi oleh semangat keengganan. Kecenderungan untuk membangun semua kapal lebih kecil dari kapal perang Inggris yang diluncurkan pada saat yang sama tak begitu dianggap dan tidak bagus. Khususnya armada yang dari mulanya dapat menunjukan angka-angka murni tak dapat disamakan dengan pengikutnya harus mencoba memberikan kompensasi kurangnya jumlah kekuatan bertempur kapal perangnya. Kekuatan bertempur yang lebih superior lebih penting, bukan sekedar superioritas legendaris dalam ‘kualitas’. Teknologi modern khususnya telah begitu maju dan telah meraih sejumlah keseragaman dalam berbagai negara-negara beradab, sehingga tidak mungkin bagi sebuah kapal yang hanya berkekuatan sebuah nilai tempur lebih dari kapal negara lain yang beratnya ribuan ton. Bahkan semakin meragukan untuk mencapai superioritas dengan kapal pengganti yang lebih kecil daripada kapal yang besar. Faktanya, tonase yang lebih kecil dari kapal-kapal Jerman hanya mungkin dengan harga kecepatan dan persenjataan. Kalimat yang dimana rakyat mencoba untuk membenarkan fakta ini menunjukan kurangnya logika dalam departemen yang bertanggung jawab bagi hal ini pada masa damai. Sebagai contohnya, mereka mendeklarasikan bahwa materi senjata-senjata Jerman begitu jauh diatas Inggris, sehingga senjata kaliber 28 sentimeter Jerman tidak terbelakang dibandingkan senjata kaliber 30,5 sentimeter milik Inggris! Namun untuk alasan ini merupakan tugas kita untuk mengganti senjata berkaliber 30,5 sentimeter karena tujuannya haruslah pencapaian yang melebihi bukan menyamai. Kalau tidak, maka akan sangat berlebihan bagi angkatan bersenjata untuk memiliki mortir bekaliber 42 sentimeter, karena mortir Jerman sekaliber 21 sentimeter lebih hebat dari meriam Perancis dan benteng-benteng akan runtuh oleh mortir berkaliber 30,5 sentimeter. Pemimpin Angkatan Darat berpikir seperti itu namun tidak bagi pemimpin Angkatan Laut. Pengabaian yang menyeluruh dari kekuatan superior artileri dan kecepatan telah terjadi. Sebuah ide salah mengenai ‘ide resiko’. Kepemimpinan Angkatan Laut dengan caranya tersendiri melebarkan rencana pembatalan serangan dan dari luar terlihat seperti bertahan. Namun dengan hal ini juga mereka menggagalkan kesuksesan dimana kesuksesan ini hanya bisa dicapai melalui serangan. Kapal yang kecepatannya lebih kecil dan persenjataannya
Mein Kampf volume I | 246
lebih lemah akan di tenggelamkan oleh kapal musuh yang lebih cepat dan lebih bagus persenjataannya. Sejumlah kapal perang kita mendapati nasib pahit ini. Kesalahan terbesar dari staf Angkatan Laut ditunjukkan pada saat perang dimana terjadi persenjataan yang dimodifikasi dari kapal perang tua, dan persenjataan yang lebih baik dari kapal perang modern. Jika pada pertempuran Skagerrak15 kapal-kapal Jerman memiliki tonase dan persenjataan yang sama dengan kapal perang Inggris, maka kapal-kapal Inggris akan dikubur di dasar laut oleh meriam berkaliber 38 cm milik Jerman. Jepang memiliki kebijakan Angkatan Laut yang berbeda pada masa itu. Disana pada prinsipnya keseluruhan penekanan ada pada kekuatan setiap kapal yang selalu melebihi kemampuan kapal pendahulunya. Hasilnya adalah kemungkinan yang lebih besar dari penggunaan serangan oleh Angkatan Laut. Sementara staff Angkatan Darat terbebas dari pemikiran palsu seperti itu. Angkatan Laut yang memiliki perwakilan ‘parlementer’ lebih baik tenggelam pada semangat parlemen. Hal ini berdasarkan ide yang setengah hati dan digunakan dengan cara yang sama. Kemasyhuran abadi dari Angkatan Laut Jerman ada pada keahlian buruh persenjataan Jerman serta kemampuan dan kepahlawanan hebat dari perwira dan awak kapal. {Perjuangan Angkatan Darat melawan keengganan} Jika pemimpin tertinggi Angkatan Laut menunjukan kecerdasannya, maka pengorbanan ini tak akan sia-sia. Maka ini pasti merupakan hasil dari kecerdasan parlemen yang superior pada Angkatan Laut di masa damai menghasilkan kemalangan bahkan dalam pembangunannya bukan berdasarkan pada kriteria militer namun sayangnya parlemen memegang keputusan final. Keengganan dan kelemahan juga cara berpikir yang minim, sifat dari institusi parlemen mulai mewaranai kepemimpinan Angkatan Laut. Angkatan Darat seperti sudah ditekankan, masih jauh dari pemikiran palsu ini. Khususnya kolonel pada Staf Jenderal pada saat itu, Ludendorff yang berjuang tanpa pamrih untuk melawan kriminal yang memulai keengganan dan kelemahan ini dimana Reichstag mendekati masalah vital bangsa dan sebagian besar menolaknya. Jika perjuangan yang dilakukan perwira ini sia-sia, setengah kesalahannya ada pada parlemen, dan setengahnya lagi ada pada sikap dan kelemahan yang menyedihkan dari Kanselir Reich, Bethmann Hollweg. Namun sekarang hal ini tidak mencegah mereka yang bertanggung jawab bagi runtuhnya Jerman untuk mengkambing hitamkan Ludendorff yang sendirian melawan pengabaian kepentingan nasional ini. Kurang lebih para bajingan ini adalah penipu! Siapapun yang memikirkan semua pengorbanan bagi jutaan orang yang ditimbunkan pada negara karena kecerobohan kriminal dari mereka yang sangat tidak bertanggung jawab, yang menimbang semua yang tewas dan terbungkam, juga rasa tak tahu diri kemalangan amat sangat yang menimpa kita, lalu tahu bahwa semua ini terjadi hanya untuk membersihkan jalan bagi kursi ‘menteri’ bagi segerombolan yang jahat dan pencari pekerjaan. Percayalah padaku, siapapun yang memikirkan keinginan ini akan paham bahwa makhluk-makhluk ini dapat digambarkan sebagai bajingan, penjahat, sampah dan kriminal, kalau tidak kegunaan dan tujuan kata-kata ini dalam penggunaan linguistik kita tak akan cocok. Mein Kampf volume I | 247
{Kehebatan Jerman} Dengan membandingkan para pengkhianat negara ini, maka setiap bajingan politik lebih berharga dari mereka. Anehnya semua sisi paling buruk dari Jerman lama hanya menarik perhatian mereka ketika solidaritas bangsa menderita. Ya, bahkan dalam kasus seperti itu kebenaran yang menyakitkan secara positif di keluhkan kepada massa, sementara orang yang sama memilih dengan bersahajanya untuk memunculkan banyak hal dan sebagian menyangkalnya. Ini adalah hal yang biasa ketika diskusi terbuka mengenai sebuah permasalahan akan mengarah kepada pengembangan. Pada saat yang sama, kantor-kantor pemerintahan berwenang yang tahu apapun nilai dan sifat propaganda. Faktanya adalah bahwa dengan penggunaan propaganda yang cerdas akan bisa menampilkan surga seperti neraka bagi Volk, dan sebaliknya kehidupan yang paling buruk sebagai surga hanya diketahui oleh Yahudi yang bersikap seperti ini, yaitu orang Jerman atau pemerintahannya sama sekali tak pernah memikirkan hal tersebut. Selama perang kita harus menderita hebat karena ini semua. Sejalan dengan semua kejahatan dalam kehidupan rakyat Jerman sebelum perang diindikasikan dan lebih lagi, ada banyak keuntungan juga. Dalam pencermatan yang lebih adil kita harus mengakui bahwa sebagian besar kelemahan kita terbagi pada Volk dan negara lain, dan beberapa lainnya lagi yang kita sembunyikan dibalik bayangan karena hal tersebut tak menguntungkan sama sekali. Pada puncak segala kelebihan ini diatas segalanya, kita bisa melihat fakta bahwa dari semua rakyat Eropa, maka Volk Jerman masih mencoba untuk menjaga karakter nasionalnya dalam bidang ekonomi walau beberapa pertanda jahat masih ada dari kendali keuangan internasional. {Perwakilan rezim baru dan lama} Untuk yakinnya hal ini merupakan keberuntungan yang berbahaya dan menjadi pemicu terbesar perang dunia. Terlepas dari hal ini dan banyak hal lainnya maka kita dari sejumlah sumbersumber sehat kekuatan nasional mengambil tiga institusi ini sebagai contoh yang tak tertandingi. Pertama, bentuk negara sebagai segel khusus yang telah ada dalam Jerman modern. Disini kita dapat mengabaikan semua monarki individual yang sebagai manusia maka akan memiliki kelemahan di bumi ini. Jika kita tidak toleran dalam hal ini, maka kita akan bersama-sama putus asa sekarang karena bukanlah wakil dari rezim sekarang yang dianggap sebagai kepribadian secara intelektual dan moral dari takaran paling bersahaja sekalipun yang bisa kita yakini akan menyiksa otak kita dengan lama. Siapapun yang mengukur ‘nilai’ revolusi Jerman dengan nilai dan ketinggian kepribadian yang terjadi pada Volk Jerman semenjak bulan November 1918 harus menundukan kepalanya dengan malu di depan pengadilan akhirat dimana moncongnya tak mampu lagi menghentikan aturan-aturan yang melindungi dan akan mengatakan apa yang sekarang kita ketahui sebagai kebenaran. Untuk sekedar tahu saja, bahwa otak dan kebajikan pemimpin modern Jerman sekarang berbanding terbalik dengan kejahatan dan ukuran mulut mereka. Monarki terasa asing bagi banyak orang, khususnya massa. Ini adalah hasil dari fakta bahwa monarki tak selalu dikelilingi pikiran-pikiran yang cerdas dan tulus. Sayangnya Mein Kampf volume I | 248
sejumlah dari mereka tampak seperti penjilat, lebih disukai daripada sifat langsung pada tujuan dan akibatnya para penyanjung itu yang memberi perintah pada mereka. {Kesalahan psikologis rezim lama} Kejahatan yang amat sangat ketika sebagian besar pendapat dunia lama telah berubah, menyebar secara alamiah dengan perkiraan dimana banyak tradisi tua monarki masih dipegang teguh. Maka pada peralihan abad baru orang biasa nongkrong di pinggir jalan dan tak bisa lagi mengagumi secara khusus terhadap para perempuan yang berjalan-jalan memakai seragam. Tampaknya mereka yang berwenang tak mampu lagi menilai dengan tepat efek parade seperti itu di depan Volk karena jika mereka memang mampu, penampilan yang disayangkan di depan publik itu tak akan terjadi. Lebih lagi omong kosong tentang kemanusiaan tak selalu tulus sehingga rakyat bukannya tertarik malah jijik mendengarnya. Sebagai contoh, jika seorang perempuan merendahkan dirinya dengan mencoba masakan dari dapur Volk, di masa lalu akan terlihat baik namun sekarang hasilnya terbalik. Kita dibenarkan berpikir bahwa Yang Mulia tak berpikir bahwa makanan pada hari itu yang dia cicipi tak berbeda dari biasanya, namun cukup agar rakyat tahu. Maka apa yang mungkin menjadi niatan baik akan terlihat konyol kalau bukan menjengkelkan. Cerita-cerita mengenai kesederhanaan monarki mengenai bangun dari tidur yang pagi sekali dan bekerja keras sampai larut malam walau ada bahaya malnutrisi mengintai akan membangkitkan komentar-komentar meragukan. Rakyat tak ditanya makanan apa dan sebanyak apa yang dikonsumsi oleh monarki, mereka tidak iri akan makanannya, ataupun tak bisa tidur mereka puas jika dalam hal lain. Sebagai seorang manusia dan karakternya menjadi kehormatan monarki dan bangsa. Jika dia memenuhi tugasnya sebagai pemimpin, dongeng tak membantu apapun malah membahayakan. {Stabilitas bentuk negara monarki} Hal ini dan yang serupa dengannya hanyalah sepele. Efek terburuk dari bagian negara yang sayangnya paling besar adalah keyakinan mutlak bahwa rakyat bisa diatur dari atas, entah apapun yang terjadi dan setiap orang tak perlu memikirkan apa-apa. Selama pemerintahan masih stabil atau setidaknya niatnya masih baik hal ini dapat dilakukan. Namun terkutuklah jika pemerintahan lama yang tujuan baiknya tergantikan oleh yang tak pantas, mereka mengalah dan keyakinan kanak-kanak merupakan kegilaan mutlak yang dapat diyakini. Namun seiring dengan hal ini dan banyak kelemahan lainnya ada asset yang pasti. Satu hal, stabilitas seluruh kepemimpinan negeri dilaksanakan oleh bentuk negara monarki dan pemindahan posisi negara tertinggi dari spekulasi politisi ambisius. Lebih lagi kehormatan institusi seperti itu dan kewenangan yang tercipta sama dengan pengurusan pegawai negeri, dan khususnya Angkatan Bersenjata diatas kewajiban partai. Satu kelebihan lagi adalah perwujudan pribadi dari puncak negara dalam monarki sebagai satu orang dan contoh rasa tanggung jawab yang akan lebih kuat dalam sebuah monarki daripada pengacau tiba-tiba dari mayoritas parlemen adalah sifat bersih dari administrasi Jerman yang bisa dihubungkan dengan hal ini. Akhirnya nilai budaya monarki bagi rakyat Jerman masih terkesan tinggi dan dapat menutupi kekurangan yang lainnya. Kota-kota monarki Jerman masih menjadi Mein Kampf volume I | 249
tempat perlindungan pemikiran artistik, yang semakin terancam pada masa materialstik ini. Apa yang dilakukan pangeran-pangeran Jerman demi seni dan ilmu pengetahuan, khususnya pada abad ke dua puluh dapat dijadikan contoh. Masa sekarang tak bisa dibandingkan dengan masa itu. Sebagai faktor tambahan, pada masa pembusukan yang baru dimulai dan menyebar pada bangsa ini kita harus memperhatikan Angkatan Darat. {Angkatan Bersenjata adalah sekolah yang penting} Hal ini merupakan sekolah paling hebat dari bangsa Jerman dan seluruh kebencian musuh kita diarahkan pada penopang kebebasan dan kemerdekaan rakyat kita. Tak ada monumen gemilang yang dapat didedikasikan pada instistusi unik ini daripada pernyataan kebenaran yang difitnah, dibenci, diperangi juga ditakuti oleh orangorang yang lebih rendah. Fakta bahwa kemarahan dari para pengeksploitasi internasional Volk kita di Versailles, diarahkan khususnya pada Angkatan Bersenjata Jerman lama, membuat kita mengenalinya sebagai benteng pertahanan kemerdekaan Volk kita melawan kekuatan pasar modal. Tanpa kekuatan peringatan ini, tujuan Versailles telah dari dulu dialamatkan kepada Volk kita. Apa yang rakyat Jerman hutangi dari Angakatan Bersenjata dapat disingkat hanya dalam satu kata: Semuanya! Angkatan Bersenjata melatih orang-orang demi rasa tanggung jawab tanpa syarat pada saat dimana kualitas ini telah jarang muncul, dan penghindaran semakin menjadi-jadi setiap hari. Dimulai dengan semua multi wajah akan rasa tidak bertanggung jawab dari parlemen. Parlemen melatih orang-orang dengan sikap kepahlawanan pada masa dimana sikap kepengecutan menjadi penyakit meradang dan semangat pengorbanan dan keinginan untuk mengorbankan diri demi kesejahteraan umum dipandang sebagai kebodohan dan satu-satunya orang yang dianggap cerdas adalah yang tahu bagaimana untuk menjadi penurut dan memajukan egonya. Di sekolah itulah setiap individu Jerman tak akan mencari keselamatan dalam kalimat bohong mengenai persaudaraan internasional antara Negro, Jerman, China, Perancis dan lain-lain namun dalam kekuatan dan solidaritas negara kita sendiri. Angkatan Bersenjata telah melatih orang-orang dengan serius namun di luar kebingungan dan keaguan mulai menjadi sifat manusia. Pada masa dimana yang sok tahu mengatur semuanya, sangat berarti segalanya untuk menjunjung prinsip bahwa beberapa perintah lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Pada prinsipprinsip ini masih ada kesehatan murni yang mungkin telah hilang dari seluruh kehidupan kita jika Angkatan Bersenjata dan pelatihannya tidak memperbaharui kekuatan utama ini. Kita hanya melihat kegagalan keputusan para pemimpin Reich zaman sekarang yang dapat mengumpulkan energi untuk tidak berbuat apapun, kecuali untuk menandatangani dekrit baru yang mengexploitasi rakyat. Dalam hal ini untuk yakinnya, mereka menolak segala kemungkinan, dan dengan tangkasnya seorang stenografer kerajaan menandatangani apapun yang tampaknya cocok bagi siapapun. Dalam hal ini pula keputusan sangat mudah diambil: Karena didiktekan! Angkatan Bersenjata telah melatih orang-orang dengan idealisme dan pengabdian pada Tanah Air dan kebesarannya sementara di luar keserakahan dan materialisme melebar kemana-mana.
Mein Kampf volume I | 250
Angkatan Bersenjata telah mendidik satu orang dalam perbedaan divisi lalu kelas, dan dalam hal ini saja mungkin satu-satunya kesalahan adalah institusi wajib militer selama setahun. Sebuah kesalahan karena melalui hal ini prinsip kesetaraan tanpa syarat telah dipatahkan, dan seseorang dengan pendidikan lebih tinggi dipindahkan dari lingkungan umumnya dimana posisi lainnya mungkin dapat lebih menguntungkan. Dalam pandangan idealisme kelas atas kita dan sikap pengasingan mereka yang konstan dari Volk-nya sendiri, Angkatan Bersenjata mampu memiliki efek menguntungkan diantara jajarannya sendiri, setidaknya menghindari pemisahan dengan mereka yang disebut dengan kaum intelektual. Hal ini jika tak dilakukan akan merupakan suatu kesalahan, namun institusi apa di dunia ini yang tidak membuat kesalahan? Dalam segala hal, kebaikannya lebih banyak dari beberapa kelemahan yang ada dibawah rata-rata ketidaksempurnaan manusia. Angkatan Bersenjata Reich lama harus dipuji karena ketika pada masa mayoritas diperhitungkan, kepalanya berada diatas mayoritas. Di konfrontasikan dengan ide demokratik Yahudi dari sejumlah pemuja buta, Angkatan Bersenjata tetap memiliki kepercayaan dalam kepribadiannya. {Pegawai Negeri yang tak tertandingi} Angkatan Bersenjata melatih apa yang sangat dibutuhkan oleh zaman baru yaitu orang-orang. Dalam kekacauan, kelembekan dan ketidak jantanan yang merebak secara universal setiap tahun ada tiga ratus lima puluh ribu anak muda datang dari jajaran Angkatan Bersenjata. Para pemuda yang dimana dalam dua tahun latihannya telah kehilangan kelemahan masa muda, kini akan memiliki tubuh sekuat baja. Para pemuda yang dulunya tak patuh, kini akan bisa menerima perintah. Pada langkah ini saja kita bisa mengenali prajurit-prajurit yang telah melakukan tugasnya dengan baik. Ini merupakan pendidikan tertinggi dalam bangsa Jerman dan kebencian pahit mereka yang iri serta keserakahan dan keinginan Reich yang lumpuh serta kelemahan warganya bukanlah apa–apa. Apa yang sebagian besar rakyat Jerman tak ingin lihat dalam kebutaan dan sakitnya kini dikenali oleh dunia asing: Angkatan Bersenjata Jerman merupakan senjata terkuat untuk melayani kebebasan bangsa Jerman dan penjagaan keturunannya. Lalu yang ketiga, bersama-sama dengan bentuk negara dan Angkatan Bersenjata adalah Pegawai Negeri Reich lama. Jerman adalah negeri yang organisasi dan administrasinya paling baik didunia. Pejabat Jerman mungkin bisa dituduh berbelit-belit birokrasinya, namun di negeri lain tak lebih baik, mereka lebih buruk! Namun apa yang negeri lain tak miliki adalah solidaritas yang indah dari para pegawainya dan kejujurannya. Lebih baik kuno namun jujur dan setia daripada modern namun sifatnya rendah, dan seperti seringkali kita lihat sekarang, acuh dan tak mampu berbuat apa-apa. Jika sekarang orang berpura-pura bahwa administrasi Jerman pada masa sebelum perang, walau birokrasinya rumit -jelek dari sudut pandang bisnis- hanya satu jawaban berikut yang dapat diberikan: Negara mana di dunia memiliki institusi yang lebih baik dalam mengarahkan dan mengorganisasikan dalam cara bisnis daripada Perkereta apian Jerman? {Otoritas negara}
Mein Kampf volume I | 251
Hal ini disimpan sampai revolusi merusak contoh-contoh aparat ini sampai akhirnya terlihat matang untuk diambil dari tangan bangsa dan di sosialisasikan menurut hakhak pendiri Republik, dalam arti dibuat untuk melayani modal pasar saham internasional dan kekuatan dibalik Revolusi Jerman. Apa yang khususnya membedakan Pegawai Negeri Jerman dengan aparat administrasinya adalah kemandiriannya dari pemerintah yang pandangan politiknya tak memiliki efek pada pekerjaan Pegawai Negeri Jerman. Sejak revolusi harus diakui bahwa hal ini telah berubah drastis. Kemampuan dan kompetensi telah digantikan dengan hubungan partai dan saling mengandalkan. Karakter yang mandiri malahan lebih menghambat, bukannya membantu. Bentuk negara, Angkatan Bersenjata dan pegawai negeri telah membentuk dasar kekuatan Reich lama. Yang utama adalah alasan bagi kualitas yang benarbenar kurang di negara pada saat sekarang, yaitu kewenangan negara! Hal ini tak berdasarkan pada sesi omong kosong di parlemen atau provinsi atau pada hukum dan perlindungannya atau hukuman pengadilan untuk menakuti orang yang kurang ajar dan lain-lain, namun pada kepercayaan umum yang dapat dan akan ditaruh pada kepemimpinan dan administrasi persemakmuran. Sebagai gantinya, kepercayaan ini adalah akibat dari kepercayaan pada diri sendiri dan kejujuran pemerintah serta administrasi sebuah negara, dan dari perjanjian antara semangat hukum dan pandangan moralitas umum. Dalam jangka panjang sistem pemerintahan tidak dijaga oleh tekanan kekerasan, namun oleh kepercayaan pada kesehatan dan kebenaran yang mereka wakilkan dan majukan untuk kepentingan publik. {Alasan keruntuhan yang paling dalam} Begitu dalamnya kejahatan tertentu dari periode sebelum perang telah menggerus dan mengancam kekuatan inti negara. Jangan dilupakan pula bahwa negara-negara lain lebih menderita dari Jerman dari penyakit-penyakit ini, namun pada saat kritis tidak menggerutu atau musnah. Namun jika kita pertimbangkan bahwa kelemahan Jerman sebelum perang diimbangi dengan kekuatan yang sama, penyebab utama keruntuhan dan harus ada pada bidang yang berbeda dan inilah masalahnya. Alasan utama dan terdalam bagi mundurnya kekaisaran lama terdapat pada kegagalannya untuk mengenali masalah rasial dan pentingnya hal tersebut bagi perkembangan sejarah manusia. Karena kejadian dalam kehidupan Volk bukanlah ekspresi kesempatan, namun proses yang berhubungan dengan pemeliharaan diri dan penyebaran spesies serta ras yang tunduk pada hukum alam. Walaupun orang tak sadar akan motivasi dasar bagi tindakan mereka.
Mein Kampf volume I | 252
Anotasi Ilmiah: 1. Mammon Mammon adalah kata yang berasal dari bahasa Aramaik yang berarti ‘kekayaan’ namun etimologinya tak jelas. Para ahli menghubungkannya dengan arti ‘dipercayakan’ atau dalam bahasa Yahudi yang berarti ‘uang’. Namun pada abad pertengahan di Eropa kata ini digunakan untuk menjelaskan atau mengumpamakan setan kekayaan dan kelicikan. 2. Leitmotif Leitmotif adalah tema musikal yang selalu muncul dan diasosiasikan dengan bagian tertentu dari musik dengan tempat, orang maupun ide tertentu. Kata ini juga dimaksudkan untuk menekankan tema-tema yang selalu muncul baik dalam musik, sastra, atau kehidupan seseorang. Kata Motif dalam bahasa Jerman berasal dari kata motif dalam bahasa Perancis yang berarti motif atau tema. Di awali dengan Leit (dari kata bahasa Jerman Leiten=memimpin) sehingga menjadi Leitmotiv yang berarti motiv utama. Dalam musik Leitmotif biasanya adalah sebuah melodi pendek atau ritme sederhana. Leitmotif dapat merangkaikan sebuah karya menjadi keseluruhan dan membantu komposer musik menghubungkan cerita tanpa perlu menghubungkan kata-kata. Kata ini sering digunakan ketika membahas opera walau Leitmotif juga digunakan pada genre musik yang lain seperti instrumental, atau musik dalam film. Symphonie Fantastique oleh Hector Berlioz merupakan musik instrumental namun memiliki melodi yang selalu muncul mewakili cinta karakter utamanya. Berlioz menyebutnya sebagai idée fixe. Richard Wagner adalah komposer yang sering menggunakan leitmotif dalam operanya Der Ring des Nibelungen, dimana leitmotif digunakan yang mewakili karakter, benda atau situasi tertentu. Penggunaan kata “Leitmotif” baru ditulis pada tahun 1871 ketika kritikus F. W. Jähns menggunakannya untuk menggambarkan karya Weber. Leitmotiv pertama kali diasosiasikan dengan Wagner pada tahun 1887 oleh H. von Wolzogen, editor Bayreut her Blätter yang mendiskusikan Götterdämmerung. Contoh populer akan leitmotif ada dalam film Star Wars. Musik Star Wars, Imperial March yang diaransemen oleh John Williams diasosiasikan dengan Darth Vader, tokoh utama film tersebut. Setiap potongan musik itu ditampilkan maka penonton tahu bahwa musik itu adalah tanda atau musik pengiring bahwa Darth Vader akan segera muncul. Atau jika hanya musik tersebut didengarkan saja maka pendengar akan mengasosiasikannya dengan Darth Vader. Juga pada film James Bond dimana ada potongan musik instrumental tertentu yang akan memudahkan publik mengasosiasikannya dengan karakter James Bond karena potongan musik instrumental tersebut seringkali diperdengarkan. Leitmotif dalam bab ini berarti sebuah ‘lagu lama’ yang usang dan bosan didengar karena seringnya para pembual (menurut Hitler) mengoceh dan apa yang mereka ucapkan tidak mendukung situasi yang kondusif bagi nasionalisme Jerman.
Mein Kampf volume I | 253
3. Liga Bangsa-Bangsa Liga Bangsa-Bangsa didirikan setelah usai Perang Dunia I di Paris tahun 1919 yang bertujuan untuk melucuti persenjataan, menghindari perang melalui keamanan bersama, menyelesaikan persengketaan antara negara-negara melalui diplomasi dan negosiasi serta meningkatkan kesejahteraan dunia. Latar belakang liga ini telah ada seratus tahun sebelumnya. Di Kongres Wina tahun 1815 Eropa terlihat seperti benua yang terikat dengan perjanjian dan persekutuan negara-negara. Ide dasar liga ini muncul dari Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson dengan negara lain. Sayangnya Amerika Serikat tak menjadi anggota Liga Bangsa-Bangsa. Liga kekurangan angkatan bersenjata sendiri sehingga tergantung negara besar akan keputusannya dimana negara besar sendiri enggan melaksanakan keputusan itu sendiri. Setelah beberapa kesuksesan dan kegagalan, Liga Bangsa-bangsa ternyata tak mampu menahan lajunya Perang Dunia ke II sehingga Liga ini gagal dan bubar. Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didirikan setelah Perang Dunia ke II menjadi penerus idealisme Liga Bangsa-Bangsa ini. 4. Frankfurter Zeitung Frankfurter Zeitung adalah koran Jerman yang muncul dari tahun 1856 sampai 1943. Selama masa Nazi koran ini dianggap sebagai satu-satunya yang bebas pengaruh dari Reichspropagandaministerium (kementrian propaganda) yang diketuai oleh Joseph Goebbels. Setelah Kekaisaran Jerman terbentuk tahun 1871 Frankfurter Zeitung menjadi corong borjuis liberal yang menjadi oposisi luar parlemen. Bahkan sebelum tahun 1914 dan ketika perang pecah, koran ini menyuarakan perdamaian. Selama periode Republik Weimar koran ini dimusuhi oleh kelompok nasionalis karena mendukung perjanjian Versailles tahun 1918. Frankfurter Zeitung merupakan salah satu koran demokratis pada zamannya, khususnya atas bagian kebudayaannya yang merangkul seluruh pemikiran hebat di Republik Weimar. Ketika Nazi berkuasa, beberapa kontributor Yahudi harus meninggalkan koran ini. Pada awalnya koran ini dilindungi oleh Joseph Goebbels, karena cocok untuk propaganda bagi dunia luar. Tahun 1943 koran ini akhirnya dilarang oleh Adolf Hitler. Frankfurter Allgemeine Zeitung lalu menganggap dirinya sebagai penerus koran ini karena beberapa mantan jurnalis Frankfurter Zeitung membantu peluncuran koran ini setelah Jerman kalah perang tahun 1946. 5. Berliner Tageblatt Berliner Tageblatt adalah koran yang didirikan oleh penerbit Rudolf Mosse di Berlin dan pertama kali muncul tanggal 1 Januari 1872. Pertama kali terbit sebagai koran iklan namun menjadi koran yang berpengaruh. Tanggal 5 Januari 1919 kantor koran ini diduduki oleh tentara yang memberontak. Pada tahun 1920 Berliner Tageblatt bersirkulasi 245.000 eksemplar. Dengan editor Theodor Wolff, koran ini sangat berpengaruh di Berlin. Berliner Tageblatt dan Frankfurter Zeitung menjadi koran liberal Jerman yang penting. Dalam 27 tahun, koran ini mampu merangkul seluruh elit jurnalis di Jerman. Setelah tahun 1933 koran ini berada di bawah kendali pemerintah (Hitler dan partai Nazi).
Mein Kampf volume I | 254
6. Sifilis Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri spirochaete, Treponema pallidum. Sifilis menular melalui hubungan seksual. 7.Sodom dan Gomorrah Sodom adalah kota di dataran sungai Yordan (sekarang Palestina). Sodom dan Gomorrah dalam kitab suci diceritakan sebagai kota yang dihancurkan Tuhan karena penduduknya berdosa disebabkan perbuatan homoseksual mereka. 8. Kubisme Kubisme merupakan pergerakan seni avant-garde yang merevolusi dunia seni Eropa awal abad 20. Karya seni kubisme selalu terpatah-patah, dan disusun dalam bentuk yang abstrak-bukannya membuat objek dari sudut yang pasti, seniman membaginya dalam berbagai macam sisi sehingga banyak aspek atau wajah dapat dilihat secara bersamaan. Kubisme mulai tahun 1906 oleh Georges Braque dan Pablo Picasso, yang tinggal di Montmarte, Paris, Perancis. Mereka bertemu tahun 1907, dan bekerjasama dampai awal Perang Dunia I. Istilah Kubisme sendiri dimulai oleh Louis Vauxcelles tahun 1908. 9. Friedrich Ebert Friedrich Ebert (4 Februari 1871–28 Februari 1925) merupakan politisi Jerman yang menjadi Kanselir ke 9 Jerman dan presiden pertama pada periode Republik Weimar. Ebert terlibat dalam politik sebagai anggota serikat dagang dan Sosial Demokrat dan menjadi ketua Partai Sosial Demokrat pada tahun 1913. Bulan Agustus 1914 Ebert mengajak partainya untuk bermufakat untuk menyumbang bagi perang, menganggap bahwa perang sangat perlu dan patriotis untuk membela negara. Masalah akan perang ini memecah partai, maka kelompok sayap kiri memisahkan diri pada tahun 1917 menjadi Partai Independen Sosial Demokrat Jerman (USPD). Ketika sudah jelas bahwa perang akan kalah, sebuah pemerintahan baru dibentuk oleh Pangeran Maximilian dari Baden yang memasukan Ebert dan anggota partai Sosial Demokrat di bulan Oktober 1918. Pecahnya revolusi Jerman menyebabkan Pangeran Max mundur dan Eberet ditunjuk menjadi kanselir kekaisaran. Namun keesokan harinya, sebagai jawaban atas kerusuhan di Berlin, Scheidemann,rekan Ebert mengumumkan bahwa kaisar telah mundur, monarki berakhir dan Republik Jerman muncul di bawah kepemimpinan Ebert. Ebert menerima posisi ini dengan enggan karena Ebert merupakan pendukung monarki. Ebert memimpin pemerintahan baru untuk beberapa bulan kedepan, menggunakan tentara untuk menekan pembrontakan oleh kelompok Spartacis kiri yang sering diidentifikasikan dengan Rosa Luxemburg dan Karl Liebknecht (Ironisnya, bertahuntahun kemudian anak Ebert, Friedrich “Fritz” Ebert menjadi seorang komunis dan menjadi walikota Berlin Timur pada saat negara Jerman Timur masih ada). Ketika Republik Weimar muncul tahun 1919, Ebert menjadi presiden pertama Republik Jerman. Walau Ebert sedikit mendukung revolusi dengan kekerasan, para buruh Jerman melindungi pemerintah dari Kapp Putsch tahun 1920 dengan demo besarMein Kampf volume I | 255
besaran. Setelah demo usai pemerintahan Ebert merekrut kembali tentara dan Freikorps yang dahulu ingin menggulingkannya untuk memadamkan pemberontakan di Jerman bagian barat. Walau banyak rakyat sipil terbunuh,banyak pelaku kudeta diperlakukan dengan baik. Beberapa anggota Freikorps telah menggunakan swastika sebagai simbol perlawanan juga beberapa anggota sayap kanan di Reichswehr akan menjadi kaum nasionalis sosialis. Ebert tetap menjadi figur yang kontroversial sampai hari ini. Kalau kaum SPD mengakuinya sebagai pendiri demokrasi Jerman, kaum sosialis dan komunis menganggap dia sebagai tokoh yang melapangkan jalan bagi fasisme dengan dukungannya pada Freikorps serta penanganan yang berdarah atas berbagai macam revolusi. Merekalah yang menyebarkan Dolchstoßlegende, ide bahwa kaum sosialis bersalah atas kekalahan Jerman pada Perang Dunia ke I. Klaim ini salah karena kaum sosialis berani menandatangani gencatan senjata setelah militer meminta dan para Jendral berpendapat bahwa perang tak mungkin dimenangkan. Bagi kaum militer, periode Republik Weimar hanyalah sementara, kambing hitam untuk disalahkan atas kekalahan perang. Dengan kematian Ebert tahun 1925 maka akhir Republik Weimar sudah terbayangkan. Pemimpin selanjutnya, Paul von Hindenburg merupakan salah satu pemimpin militer pada Perang Dunia I. 10.Sanssouci Sanssouci adalah istana dan taman yang ada di kota Potsdam, Jerman yang dibangun oleh Friedrich yang Agung, raja Prussia. Friedrich tinggal di istana tersebut selama 40 tahun. Istananya sendiri dibangun antara tahun 1745 dan 1747. Istana tersebut terkenal akan keindahannya. 11.Parthenon Parthenon adalah bangunan Yunani kuno yang terkenal sampai saat ini dan simbol keagungan. Bangunannya sendiri ada di puncak bukit Acropolis selama 2500 tahun dan dibangun sebagai kuil bagi Athena, penyelamat Yunani 12.Moritz von Schwind Moritz von Schwind (1804-1871) merupakan pelukis Austria yang tinggal di kota Wina. 13.Acropolis Acropolis artinya bagian atas dari sebuah kota dan dikelilingi oleh dataran rendah. Acropolis diidentikan dengan kota-kota Yunani atau di Eropa. 14.Oxenstierna Oxenstierna adalah keluarga bangsawan Swedia yang berasal dari abad ke 14. 15.Skagerrak Mein Kampf volume I | 256
Skagerrak adalah sebuah selat diantara Norwegia dan pantai Swedia selatan dengan semananjung Jutland di Denmark yang menghubungkan Laut Utara dan selat Kattegat yang mengarah menuju laut Baltik. Bentuknya segitiga dengan panjang 240 km dan lebar 80 sampai 140 km. Dalam dua perang dunia, selat ini penting bagi Jerman dimana salah satu pertempuran hebat terjadi di sana dari tanggal 31 Mei sampai 1 Juni 1916. Pentingnya untuk menguasai selat ini dan merupakan satu-satunya akses menuju Baltik memotivasi Jerman untuk menginvasi Denmark dan Norwegia selama Perang Dunia ke II.
Mein Kampf volume I | 257
BAB XI VOLK DAN RAS
Ada beberapa kebenaran yang begitu terlihat jelas sehingga untuk alasan ini kebenaran itu tak terlihat atau setidaknya tidak dikenali oleh orang banyak. Kebenaran itu tak dapat disangkal lagi seperti mata yang buta dan lebih kagum ketika seseorang tiba-tiba menemukan apa yang orang lain harus tahu. Telur Colombus berada pada ratusan ribu telur lainnya, namun Colombus sebenarnya jarang ditemukan. Manusia tanpa kecuali berkelana di kebun alam, mereka membayangkan bahwa mereka tahu semuanya dan dengan beberapa perkecualian dengan butanya melewatkan salah satu prinsip aturan alam, yaitu pemisahan alamiah spesies yang hidup di bumi. Bahkan pengamatan secara umum menunjukan bahwa keterbatasan alam untuk menyebar dan meningkat merupakan hukum dasar yang kaku dari segala bentuk ekspresi kepentingan utamanya yang berjumlah banyak. Setiap binatang hanya berpasangan dengan spesiesnya sendiri. Tikus kecil mencari tikus kecil, kutilang mencari kutilang, bangau mencari bangau, tikus berekor panjang mencari tikus berekor panjang, serigala mencari serigala dan lain-lain. Hanya kejadian tak biasa dapat merubah hal ini, khususnya kewajiban untuk ditangkap atau alasan lain yang menyebabkannya tak mungkin untuk berpasangan dengan spesies yang sama. Namun alam mencegah semua hal ini dengan segala maksud dan protesnya yang paling terlihat ialah adanya penolakan untuk memproduksi anak haram atau dalam pembatasan kesuburan keturunannya. Dalam banyak kasus, alam mengambil kemampuan antibodi atau serangan. {Ras} Ini sangat alamiah. Setiap persilangan antara dua makhluk yang levelnya tak sama akan menghasilkan pertengahan antara kedua level orangtua tersebut. Ini artinya bahwa keturunan mungkin berdiri lebih tinggi dari orangtua yang rasnya lebih rendah, namun tak setinggi dari yang lebih tinggi. Maka hasilnya akan kalah terhadap perjuangan melawan level yang lebih tinggi. Pasangan seperti itu berlawanan dengan keinginan alam bagi keturunan yang lebih tinggi. Prakondisi bagi hal ini tidak berada dalam pengasosiasian tinggi dan rendah, namun dalam kemenangan yang luhur, yang juga harus mendominasi dan jangan bercampur dengan yang lemah karena akan mengorbankan kebesarannya itu sendiri. Hanya yang terlahir cacat akan menganggap hal ini kejam, namun dia tetap lemah dan terbatas, karena jika hukum ini tidak berhasil maka perkembangan makhluk organik yang lebih tinggi tak mungkin terjadi. Akibat dari kemurnian Ras ini sah secara alamiah bukan hanya terlihat sebagai pembatasan berbagai macam ras, namun keseragaman karakter mereka. Rubah akan selalu menjadi rubah, angsa menjadi angsa, macan menjadi macan, dan lainlain. Perbedaannya dapat berada pada berbagai macamnya tenaga, kekuatan, kecerdasan, ketangkasan, ketahana dll dari setiap spesies. Sebagai contoh anda tak Mein Kampf volume I | 258
akan menemukan seekor rubah yang menunjukan kecenderungan alamiahnya terhadap angsa, sama seperti tak ada kucing yang ramah pada tikus. Maka disini juga perjuangan pada diri mereka sendiri setidaknya muncul dari lapar dan cinta. Dalam kedua hal, alam memandang dengan tenang dan puas. Dalam perjuangan bertahan hidup semua yang lemah dan sakit atau kurang terampil, sementara perjuangan bagi jantan bagi betina dalam hubungannya menjalankan hak untuk berkembang biak hanya ada pada yang sehat. Perjuangan selalu berarti mengembangkan kesehatan dan kekuatan untuk melawan, sehingga menjadi penyebab bagi perkembangan yang lebih tinggi. Jika prosesnya berbeda maka semua perkembangan lanjutan yang lebih tinggi akan berhenti, dan yang sebaliknya akan terjadi. Karena yang rendah selalu mendominasi dalam jumlah daripada yang terbaik jika keduanya memiliki kemungkinan yang sama untuk hidup dan beranak pinak. Maka yang rendah akan berkembang biak dengan cepat dan akhirnya yang terbaik akan terbelakang kecuali sebuah pembetulan dalam urusan ini dilakukan. Alam melakukan hal ini dengan mengarahkan yang lemah dengan kondisi hidup yang lebih serius sehingga jumlah mereka terbatas dan tak membiarkan yang tersisa berkembang biak namun membuat pilihan baru yang kejam, tergantung pada kekuatan dan kesehatannya. Alam tak menginginkan perkawinan antara yang lemah dengan yang kuat atau bahkan dia menginginkan pencampuran ras yang tinggi dengan yang rendah, karena jika ‘ya’ maka seluruh kerja alam selama ratusan ribu tahun akan hancur dalam satu kali hantaman saja. Pengalaman bersejarah menawarkan banyak bukti soal ini. Pengalaman telah menunjukan bahwa bahkan dalam percampuran antara darah Arya dengan Volk yang lebih rendah menghasilkan akhir masyarakat yang berbudaya. Amerika Utara yang populasinya sejauh ini memiliki elemen Jermanik paling banyak dan tak begitu bercampur dengan Volk kulit berwarna yang lebih rendah telah menunjukan kemanusiaan dan budaya yang berbeda dari Amerika tengah dan selatan dimana sebagian besar imigran latin kadang bercampur dengan aborigin dalam skala luas. Dengan satu contoh ini saja kita dapat dengan jelas mengenali efek percampuran ras. {Hasil penyilangan ras} Penghuni Jermanik di benua Amerika yang secara rasial tetap murni dan tak tercampur bangkit menjadi penguasa benua. Dia akan tetap menjadi penguasa selama dia tak jatuh menjadi korban pengotoran darah. Hasil silang antar ras singkatnya menghasilkan : 1. Merendahkan level ras yang lebih tinggi. 2. Kemunduran fisik dan intelektual yang diikuti dengan mulainya penyakit secara bertahap. Mengembangkan hal seperti itu adalah dosa bagi pencipta abadi. Dosa ini akan mendapat ganjarannya. Ketika manusia mencoba untuk memberontak melawan logika alamiah, dia akan berjuang melawan prinsip yang membuat dia sendiri menjadi manusia. Perbuatan melawan alam ini akan menyebabkan kehancurannya. Tentu disini kita menghadapi keberatan pasifis modern, selancang dan sebodoh Yahudi! ‘Peran manusia adalah untuk menaklukan alam!’ Jutaan orang membeo Mein Kampf volume I | 259
tentang omong kosong Yahudi ini dan berakhir dengan mengandaikan diri mereka menjadi sejenis makhluk penakluk alam, walau hanya ide senjata mereka dan yang menyedihkan. Jika mereka benar maka tak akan ada dunia untuk bisa diyakini. Namun terpisah dari fakta bahwa manusia tak pernah menaklukan alam sama sekali, namun tertahan dan mencoba mengangkat satu sudut dari cadar raksasa rahasia dan teka-teki, sehingga dalam kenyataannya dia tak menemukan apapun namun hanya menyelidiki semua. Dia tidak mendominasi alam namun hanya mengangkat basis pengetahuan berbagai macam hukum dan rahasia alam untuk menjadi penguasa semua makhluk hidup yang tak begitu tahu soal ini – terpisah dari ini pula, sebuah ide tak bisa ditutupi oleh prakondisi bagi perkembangan dan keberadaan kemanusiaan, karena ide ini sendiri tergantung pada satu orang saja. {Manusia dan Ide} Tanpa manusia tak akan ada ide di dunia ini, maka ide seperti itu selalu ada dengan keberadaan manusia dan seluruh hukum yang menciptakan prakondisi keberadaan mereka. Bukan hanya itu! Beberapa ide tertentu terhubung dengan manusia tertentu. Hal ini terterapkan pada seluruh ide yang berasal, bukan dari kebenaran ilmiah namun dari dunia emosi atau dengan cara yang ekspresif dan indah merefleksikan ‘pengalaman diri’. Semua ide yang tak memiliki hubungan dengan logika seperti itu hanya mewakili ekspresi murni perasaan, konsep etnik dan lain-lain yang terkait pada keberadaan manusia dimana imajinasi intelektual dan kekuatan kreatif berada pada keberadaan mereka. Dalam kasus ini khususnya penjagaan ras tertentu dan manusia adalah prakondisi bagi keberadaan ide ini. Sebagai contoh, siapapun yang ingin memenangkan ide pasifisnya di dunia ini dengan sepenuh hatinya harus berjuang dengan segala cara dengan berkorban apapun untuk penaklukan dunia oleh orang Jerman. Karena jika yang sebaliknya terjadi, maka pasifis terakhir akan mati bersama dengan orang Jerman terakhir, karena seluruh dunia tak pernah jatuh menuju kedalaman layaknya Volk kita yang –sayangnya- dengan omong kosong ini begitu berlawanan dengan Alam dan akal. Suka atau tidak, jika kita serius kita harus berperang untuk sampai pada kedamaian. Ini saja yang dimaksudkan oleh penyelamat dunia dari Amerika, Wilson1 agar para cendikiawan Jerman percaya dan tujuannya tercapai. Sebenarnya ide pasifiskemanusiaan benar-benar tepat ketika tipe manusia tertinggi telah menaklukan dan merubah dunia sampai suatu tahapan yang membuatnya menjadi satu-satunya pengatur bumi. Namun ide ini kurang kekuatan yang memproduksi efek jahat dalam proporsi yang sama seperti penerapan praktisnya, sehingga menjadi langka dan akhirnya tak mungkin. {Ras dan budaya} Maka pertama-tama berjuanglah lalu bergerak menuju kedamaian. Kalau tidak umat manusia telah melewati titik tertinggi perkembangannya, dan ujungnya bukanlah dominasi setiap ide etis namun barbarisme dan berakibat kehancuran. Pada titik ini seseorang atau yang lainnya akan tertawa, namun ketika planet ini bergerak dalam Mein Kampf volume I | 260
Ether selama jutaan tahun tanpa umat manusia dan bisa terjadi lagi pada suatu hari nanti jika manusia telah melupakan bahwa mereka membutuhkan keberadaan tertinggi mereka bukan beberapa ide ideologis gila namun pada pengetahuan dan penerapan yang kejam dari hukum alam yang kaku dan ketat. Apapun yang kita kagumi di bumi ini sekarang; ilmu, seni, teknologi dan penemuanhanyalah produk kreatif dari beberapa Volk dan mungkin hanya dari satu ras. Pada merekalah keberadaan seluruh kebudayaan tergantung. Jika mereka menghilang maka keindahan bumi ini akan terkubur. Sebagai contoh, sebagaimanapun tanah dapat mempengaruhi manusia hasil dari pengaruhnya selalu berbeda tergantung ras yang dipermasalahkan. Kesuburan yang rendah dari tempat tinggal dapat memacu satu ras menuju prestasi tertentu, dalam bidang yang lain maka akan menjadi sumber kemiskinan yang pahit dan kekurangan gizi dengan segala akibatnya. Sifat alamiah manusia selalu menentukan sikap dimana pengaruh luar akan efektif. Apa yang menyebabkan satu orang kelaparan melatih yang lain untuk kerja keras. Semua kebudayaan hebat di masa lalu musnah hanya karena ras kreatif yang asli mati disebabkan oleh pencemaran darah. Penyebab mutlak dari penurunan kualitas seperti itu adalah sifat melupakan mereka bahwa semua kebudayaan tergantung pada manusia dan tidak sebaliknya. Untuk menjaga kebudayaan tertentu maka manusia yang menciptanya harus pula dijaga. Penjagaan ini terhubung dengan hukum kebutuhan yang ketat dan kunci yang tepat bagi kemenangan yang terbaik dan terkuat di dunia ini. {Arya sebagai peletak dasar kebudayaan} Siapapun yang ingin hidup biarkan dia bertarung, dan siapapun yang tak ingin bertarung di dunia yang penuh perjuangan sejati ini tak pantas untuk hidup. Walaupun sulit tapi beginilah adanya! Bagaimanapun telah menjadi yakin bahwa takdir keras yang menghantam manusia yang merasa akan menaklukan alam, namun pada analisis terakhir dia akhirnya menjadi bahan olokolok. Kesukaran, kemalangan dan penyakit adalah jawaban Alam. Manusia yang salah menilai dan mengabaikan hukum rasial sebenarnya telah kehilangan kebahagiaan yang ditakdirkan untuknya. Dia mendorong maju barisan kemenangan dari ras terbaik sehingga prakondisi bagi kemajuan manusia terjadi, akan berakibat pada terbebaninya kepantasan manusia dalam alam kebinatangan yang penuh dengan keputusasaan tanpa ujung. Sia-sia untuk berargumen dengan ras atau berbagai ras yang merupakan perwakilan asli kebudayaan manusia dan pendiri apa yang kita simpulkan menjadi kata ‘kemanusiaan’. Mudah untuk membangkitkan permasalahan dengan hubungannya pada zaman sekarang dan dari sini sebuah jawaban yang mudah dan jelas muncul. Seluruh kebudayaan manusia, seluruh hasi seni, ilmu dan teknologi yang kita lihat sekarang adalah produk kreatif bangsa Arya. Dari fakta ini dapat disimpulkan bahwa hanya Arya sajalah yang menjadi penemu seluruh artefak kemanusiaan, sehingga mewakili purwarupa yang kita pahami dengan kata ‘manusia’. Arya adalah Prometheus2 umat manusia dimana dari dahinya yang bercahaya kejeniusan Ilahi bisa muncul kapan saja, yang menghidupkan api pengetahuan yang selamanya menyinari malam misteri sunyi lalu menyebabkan manusia mendaki jalan Mein Kampf volume I | 261
menuju penguasaan makhluk lain di bumi. Abaikan saja kaum Arya maka mungkin dalam beberapa ribu tahun kegelapan akan turun lagi di bumi dan dunia berubah menjadi padang pasir! Jika kita ingin membagi umat manusia pada tiga kelompok yaitu pendiri, pengusung dan penghancur kebudayaan, maka hanya Arya yang dapat dianggap sebagai perwakilan pendiri kebudayaan. Dari Arya berasal dasardasar dan pembataspembatas setiap penciptaan manusia dan hanya bentuk luar dan warna yang berubah berdasarkan sifat yang berubah dari berbagai macam Volk. Arya menyediakan gedung-gedung dari batu dan membuat perencanaan bagi kemajuan manusia lalu hanya pelaksanaan yang menjawab kebutuhan alam atas banyaknya manusia dan ras. Sebagai contoh seluruh Asia timur akan memiliki budaya dimana dasar-dasar utamanya adalah semangat Hellenik dan teknologi Jermanik seperti di Eropa. Hanya bentuk luarnya yang akan mencirikan sifat Asia. Seperti kebanyakan orang kira, tak tepat bahwa Jepang menambahkan teknolgi Eropa pada budayanya. Tidak, ilmu dan teknologi Eropa dipangkas oleh sifat-sifat Jepang. Dasar-dasar kehidupan bukan lagi khusus kebudayaan Jepang walau menentukan warna hidup, karena dengan perbedaan penampilan luar dan dalamnya terlihat jelas bagi orang Eropa namun pencapaian ilmu pengetahuan dan teknik di Eropa dan Amerika adalah hasil Volk Arya. Hanya dari dasar inilah orang-orang dari Timur dapat mengikuti perkembangan umum. Mereka telah mendirikan dasar perjuangan untuk kebutuhan sehari-hari, menciptakan senjata dan menerapkannya dan hanya bentuk luarnya di adaptasi oleh karakter Jepang. Jika dari sekarang seluruh pengaruh Arya pada Jepang berhenti, jikalau Eropa dan Amerika musnah, maka kebangkitan Jepang dalam Ilmu dan teknologi akan berlanjut untuk jangka waktu tertentu. Namun dalam beberapa tahun sumur pun akan kering, karakter khusus Jepang akan naik namun budaya akan membeku dan tenggelam menuju tempat dimana kebudayaan itu pernah dibangunkan tujuh dekade yang lalu oleh gelombang kebudayaan Arya. Maka perkembangan Jepang zaman sekarang harus berhutang pada asal muasal Arya sejak dahulu kala pada masa pengaruh dan semangat asing membangkitkan kebudayaan Jepang pada saat itu. Bukti paling baik dari ini ada dengan fakta berakibat sklerosis dan ketakutan total. Ini hanya dapat terjadi pada Volk dimana inti kekreatifan rasial telah hilang atau jika kurangnya pengaruh luar yang membentuk daya dorong dan materi perkembangan pertama dalam bidang budaya. Jika telah dimantapkan bahwa Volk menerima materi dasar yang penting bagi budayanya dari ras asing yang berasimilasi dan beradaptasi dengan mereka lalu dalam pengaruh luarnya kemudian akan menjadi lebih kaku, maka ras tersebut dapat dianggap sebagai pengusung kebudayaan namun bukan sebagai pencipta kebudayaan. Pada pencermatan berbagai macam orang dari sudut pandang ini telah sampai pada fakta bahwa tak satupun dari mereka adalah penemu kebudayaan, namun pengusung kebudayaan. Kira-kira gambaran berikut dari perkembangan mereka selalu mengakibatkan: Ras Arya yang biasanya berjumlah sedikit berpokok pada warga asing lalu terangsang oleh kondisi tempat tinggal yang khusus dari daerah baru (kesuburan, kondisi iklim dan lain-lain) lalu terbantu oleh banyak makhluk yang lebih rendah dan gampang dibuang sebagai penolong, kemudian mengembangkan kemampuan intelektual dan organisasi yang terpendam dalam diri mereka. Seringkali dalam beberapa millenium atau bahkan abad mereka telah menciptakan budaya yang memiliki sifat alamiah mereka dan teradaptasi dengan Mein Kampf volume I | 262
kualitas khusus tentang tanah dan manusia rendahan yang telah disebutkan di atas. Bagaimanapun pada akhirnya sang penakluk melebihi prinsip kemurnian darah yang mereka warisi. Mereka mulai berbaur dengan penduduk yang ditaklukan lalu keberadaan mereka berakhir karena jatuhnya manusia di surga selalu diikuti dengan diusirnya mereka juga. Setelah seribu tahun dan lebih lagi, jejak yang masih tersisa dari rakyat penguasa seringkali dilihat dengan warna kulit yang lebih terang, dimana darahnya tertinggal pada ras yang ditaklukan dan dalam budaya ketakutan yang pernah diciptakannya. Ketika penakluk spiritual yang sebenarnya tersesat dalam darah rakyat yang ditaklukannya, maka bahan bakar bagi obor kemajuan kemanusiaan telah hilang! Melalui darah penguasa sebelumnya warna yang terjaga hanyalah ingatan samarsamar seperti malam kehidupan berbudaya yang dicahayai dengan lembut oleh sisa-sisa penciptaan dari para pembuat cahaya sebelumnya. Mereka bercahaya melalui seluruh barbarisme yang telah kembali dan seringkali menginspirasi pengamat yang kebingungan sesaat dengan anggapan bahwa dia memiliki gambaran dari Volk zaman sekarang, kecuali jika dia hanya memandang cermin kusam masa lalu. Maka mungkin bagi Volk seperti itu untuk kedua kalinya atau bahkan lebih sering dalam jalan sejarah, bertemu dengan ras yang dahulu membawa budaya dan ingatan pertemuan terdahulu tak perlu ada. Secara tidak sadar sisa-sisa darah penguasa terdahulu akan kembali. Apa yang dulu hanya mungkin karena paksaan, sekarang dapat terlaksana dengan keinginan rakyat. Gelombang kebudayaan baru mulai masuk dan berlanjut sampai mereka yang membawanya kembali tenggelam dalam darah Volk asing. Merupakan tugas sejarah budaya dan dunia masa depan untuk mencermati mengenai masalah ini dan tidak membeku dalam penafsiran fakta di permukaan seperti sayangnya seringkali dilakukan mengenai masalah ilmu sejarah kita pada zaman sekarang. Sketsa sekilas dari perkembangan ‘pengusung kebudayaan’ bangsa telah memberikan gambaran pertumbuhan, kegiatan dan kemunduran para pendiri kebudayaan di bumi ini juga ras Arya sendiri. Seperti dalam kehidupan sehari-hari, mereka yang disebut dengan jenius akan membutuhkan penyebab tertentu yang kadangkala dorongan positif untuk membuatnya berkilau layaknya ras jenius di kehidupan masyarakat. Dalam kemonotonan kehidupan sehari-hari bahkan orang yang penting tak terlihat penting susah bangkit dari lingkungannya, namun ketika mereka didekati dengan situasi dimana yang lain kehilangan harapan atau putus asa, orang jenius akan bangkit dari seorang anak yang tidak istimewa, kadangkala mereka yang memandang dia dalam kekejaman kaum borjuis merasa kagum. Itulah mengapa nabi tak memiliki rasa hormat di negerinya sendiri. Tak ada tempat yang lebih baik untuk mengamati hal ini selain dalam perang. Dari anakanak yang tampaknya tak berbahaya dalam masa-masa sulit ketika yang lain putus asa, tiba-tiba para pahlawan muncul dengan keyakinan menantang maut dan ketenangan pikiran. Jika pada saat ini masa pengadilan belumlah datang maka orang-orang akan tak percaya bahwa seorang jiwa pahlawan muda tersembunyi dalam anak yang belum berjanggut ini. Rangsangan hampir selalu dibutuhkan untuk membawa yang jenius ke atas panggung. Hantaman godam takdir sejarah yang melemparkan seseorang ke tanah ini dengan tiba-tiba menghantamkan baja pada Mein Kampf volume I | 263
satu orang, dan ketika cangkang kehidupan sehari-hari dipecahkan, inti kebenaran yang sebelumnya tak terlihat kini tersingkap di mata dunia yang fana ini. Dunia kemudian menolak untuk mempercayai tipe seperti itu yang tampaknya identik. Tibatiba muncul makhluk yang berbeda, yaitu proses yang diulangi pada setiap anak manusia yang unggul. Walau seorang penemu hanya memasyhurkan namanya hanya pada hari dimana dia menemukan sesuatu, sangat salah untuk memikirkan bahwa seorang jenius seperti itu muncul pada seseorang pada saat seperti itu. Percikan kecerdasan berada di otak orang yang benar-benar kreatif sejak saat kelahirannya. Jenius yang sebenarnya selalu dilahirkan dan bukan dibuat ataupun dipelajari. Seperti sudah ditekankan hal ini tidak hanya pada individu namun juga pada ras. Volk yang kreatif dan aktif selalu memiliki bakat bahkan jika tak teramati oleh mata yang lebih pintar sekalipun. Disini juga pengenalan dari luar hanya mungkin dari hasil yang telah dicapai karena seluruh dunia tak mampu mengenali kejeniusannya sendiri namun hanya bisa melihat perwujudannya alam bentuk penemuan, pencarian, gedung, gambar-gambar dan lain-lain yang kadangkala membutuhkan waktu lama sebelum dunia dapat menemukan caranya untuk menemukan pengetahuan lagi. Seperti dalam kehidupan individu yang luar biasa, jenius atau individu yang memiliki kelebihan semangat berjuang hanya jika dipaksa dalam keadaan tertentu. Seperti dalam kehidupan berbangsa, kekuatan kreatif dan kemampuan yang ada seringkali dapat dieksploitasi hanya jika ada prakondisi tertentu. Kita melihat ini khususnya berhubungan dengan ras yang selalu menjadi pengusung kebudayaan manusia Arya. Ketika takdir telah menggiring mereka menuju kondisi khusus, kemampuan terpendam mereka dimulai untuk berkembang dan terbentuk menjadi nyata. Kebudayaan-kebudayaan yang mereka temukan dalam hal-hal seperti itu selalu ditentukan oleh tanah yang ada, iklim dan rakyat yang ditaklukan. Rakyat yang ditaklukan selalu menjadi hal yang paling menentukan. Semakin primitif dasar-dasar teknik aktivitas budaya maka semakin perlu akan kehadiran pembantu manusia yang ikut menyusun secara organisasi dan bekerja serta menggantikan kekuatan mesin. Tanpa kemungkinan untuk menggunakan manusia yang lebih rendah, Arya tak akan bisa mengambil langkah untuk kebudayaannya di masa depan. Seperti tanpa bantuan, berbagai macam makhluk buas yang kaum Arya tahu bagaimana menjinakannya, maka Arya tak akan bisa mencapai teknologi yang sekarang membantunya secara bertahap tanpa makhluk buas ini. Ada sebuah ungkapan, “Der Mohr hat seine Schuldigkeit getan, der Mohr kann gehen” (Orang Moor telah membayar hutangnya, maka orang Moor boleh pergi) memiliki makna yang dalam. Selama ribuan tahun seekor kuda harus melayani dan membantu manusia untuk mendirikan dasar bagi perkembangan yang sekarang yaitu memunculkan mobil dan membuat jumlah kuda berlebihan. Dalam beberapa tahun kegiatannya akan berhenti namun tanpa kerjasama sebelumnya manusia mungkin mengalami kesulitan untuk menjadi seperti sekarang.Maka bagi pembentukan kebudayaan yang lebih tinggi keberadaan tipe manusia yang lebih rendah adalah salah satu prasyarat dasar, karena hanya merekalah yang mampu menggantikan bantuan teknik dimana tanpanya perkembangan lebih tinggi tak mungkin tercapai. Tentu budaya pertama manusia tidak didasarkan pada binatang yang dijinakkan, melainkan daripada penggunaan manusia yang lebih rendah.
Mein Kampf volume I | 264
Hanya setelah perbudakan ras yang ditaklukan nasib yang sama juga dialami oleh makhluk buas, bukan sebaliknya seperti yang biasa orang pikirkan. Pertama-tama ksatria yang ditaklukan membajak ladang dan hanya setelahnya kuda dipakai. Hanya kaum pasifis bodoh yang menganggap hal ini sebagai pencabutan hak manusia dan ia gagal menyadari bahwa perkembangan ini harus terjadi untuk mencapai titik dimana sekarang para rasul dapat memaksakan omong-kosong mereka di dunia. Kemajuan kemanusiaan seperti memanjat tangga tanpa ujung; sangat tidak mungkin memanjat lebih tinggi tanpa mengambil langkah paling bawah. Maka kaum Arya harus mengambil jalan yang diarahkan oleh kenyataan, dan bukan jalan yang akan memikat khayalan para pasifis modern. Jalan menuju kenyataan begitu sukar namun berujung pada membawa kemanusiaan menuju impian, tapi sayangnya lebih banyak impian yang tidak terwujud. Maka bukanlah sebuah kecelakaan bahwa kebudayaan pertama kali muncul di tempat dimana Arya berjumpa dengan Volk yang lebih rendah, kemudian menaklukannya dan membengkokannya sesuai dengan keinginan mereka. Lalu mereka menjadi instrumen teknis pertama kali bagi kebudayaan yang berkembang. Maka jalan yang harus diambil oleh Arya telah ditandai dengan jelas. Sebagai sang penakluk dia harus menaklukan makhluk yang lebih rendah dan mengatur kegiatan praktis mereka di bawah kendali perintahnya yang sesuai menurut keinginan untuk tujuannya. Namun untuk mengarahkan mereka pada kegiatan yang berguna dan sulit, dia tak hanya memberikan kesempatan hidup pada rakyat yang dia taklukan, namun akan memberikan mereka nasib yang lebih baik dari apa yang disebut dengan ‘kebebasan’. Selama dia tetap bersikap seperti penguasa yang kejam, tak hanya dia tetap menjadi penguasa namun menjadi penjaga dan peningkat kebudayaan. Karena kebudayaan hanya berdasarkan pada kemampuan juga cara bertahan hidupnya. Ketika rakyat sudah mulai bangkit dan mencoba mendekati penakluk dalam bahasa maka dinding pemisah yang tajam antara penguasa dan pelayan runtuh. Arya telah menyerahkan kemurnian rasnya dan kehilangan tempatnya di surga yang telah dia buat untuk dirinya sendiri. Arya semakin tenggelam dalam percampuran ras dan secara bertahap kehilangan kapasitas kebudayaannya sampai akhirnya tak hanya mental namun juga fisik, dia mulai menyerupai manusia rendahan yang dia taklukan melebihi leluhur manusia rendahan itu sendiri sebelumnya. Untuk sesaat dia bisa hidup dari keuntungan budaya, namun ketakutan datang dan dia dilupakan. Maka kebudayaan dan kekaisarannya runtuh untuk memberikan tempat bagi formasi baru. Percampuran darah dan hasilnya adalah kemunduran dalam level ras adalah penyebab utama sekaratnya kebudayaan lama, karena manusia tidak musnah hanya karena kalah perang namun kehilangan kekuatan untuk melawan yang hanya ada dalam darah yang murni. Semua yang tak berasal dari ras yang baik adalah dedak. Lalu semua kejadian dalam sejarah dunia hanyalah ekspresi naluriah dari bertahan hidup baik dalam cara yang baik maupun buruk. {Penyebab pentingnya Arya} Masalah penyebab dari pentingnya Arya dapat dijawab dengan akibat bahwa mereka tidak hanya begitu mencari naluri alamiah untuk bertahan hidup daripada Mein Kampf volume I | 265
tipe khusus ekspresinya. Keinginan untuk hidup jika dipandang secara subjektif dimana-mana sama, dan hanya berbeda dalam bentuk ekspresinya. Dalam makhluk hidup yang paling primitif, naluri bertahan hidup tak melebihi egonya. Egoisme muncul ketika kita menunjukan pentingnya hal ini telah berjalan jauh melebihi waktu. Momen sendiri telah mengklaim segalanya dengan tak menunjukan apapun bagi masa depan. Dalam keadaan ini binatang hanya hidup untuk dirinya sendiri, mencari makanan jika perutnya lapar dan berkelahi hanya untuk mempertahankan nyawanya. Selama naluri bertahan hidup terekspresikan dalam cara ini, setiap dasar ternyata kurang untuk membentuk satu kelompok bahkan bentuk keluarga paling primitif. Bahkan komunitas antara jantan dan betina yang lebih dari sekedar berpasangan akan menuntut pelebaran dari naluri untuk bertahan hidup, karena perhatian dan perjuangan demi ego sekarang diarahkan pada pihak ke dua. Sang jantan kadangkala mencari makanan bagi yang betina, namun sebagian besar betina mencari makanan untuk anaknya, dan yang satu akan saling membela yang lainnya. Walaupun sederhana, ikatan telah membentuk rasa dari hasil pengorbanan. Ketika rasa ini melebihi batasan sempit keluarga akan tercipta dasar bagi pembentukan organisme yang lebih luas, dan akhirnya terbentuklah negara yang formal. Pada rakyat yang lebih rendah di bumi, sifat ini hanya ada sedikit sehingga tak melebihi bentuk keluarga. Semakin siap berada di bawah minat pribadi maka semakin tinggi kemampuan untuk membangun komunitas yang luas. Keinginan untuk mengorbankan diri jika perlu bagi orang lain dikembangkan dengan sangat kental pada kaum Arya. {Jasa pada komunitas} Kaum Arya bukan yang terbesar dalam kualitas mentalnya namun dalam batasan keinginannya untuk berbuat apapun bagi komunitas. Pada Arya ada naluri bertahan hidup yang telah mencapai tahap paling mulia karena dia mau mengalah dari egonya sendiri bagi komunitas dan jika dibutuhkan, bahkan mengorbankan egonya sendiri. Bukan bakat intelektual Arya jika terdapat sumber ketidakmampuan untuk membangun dan menciptakan budaya. Jika Arya hanya memiliki ini saja dia bisa bertindak menghancurkan, bukannya mengatur. Inti terdalam dari semua organisasi adalah agar individu tidak mengedepankan pendapat dan kepentingan pribadinya diatas kepentingan kelompok. Hanya dari jalan kecil komunitas umum inilah Arya dapat memulihkan bagiannya. Sebagai contoh sekarang dia tak lagi bekerja langsung bagi dirinya sendiri namun dengan aktivitas yang berhubungan dengan komunitas dan bukan untuk keuntungan pribadinya namun bagi keuntungan semua. Penguraian paling indah dari sikap ini disediakan dengan kata ‘Arbeit’ (kerja) yang bukan berarti aktivitas untuk bertahan hidup namun secara eksklusif adalah usaha kreatif yang tidak bertentangan dengan kepentingan komunitas. Kalau tidak maka dia akan menganggap kegiatan manusia sejauh melayani naluri bertahan hidup tanpa mempertimbangkan rekannya seorang pencuri, riba, perampok, maling dan lain-lain. Keadaan pemikiran ini yang berada di bawah minat ego bagi penjagaan suatu komunitas adalah premis awal bagi setiap kebudayaan manusia. Dari ini saja dapat muncul semua karya besar umat manusia yang tak begitu berharga bagi sang penemu, namun sebuah berkah yang paling berharga bagi keturunannya. Ya, dari itu saja kita bisa paham bahwa banyak yang berkuasa Mein Kampf volume I | 266
setia hidup minim yang hanya memberikan mereka kemiskinan dan hidup sederhana namun telah menyumbangkan dasar-dasar bagi keberadaan suatu komunitas. {Kemampuan menuntut bagi kepentingan bersama} Setiap buruh, petani, penemu, pegawai, ahli dan lain-lain adalah wakil dari ide mulia ini, bahkan kalau maksud terdalam dari kegiatan ini tetap tersembunyi. Apa yang diterapkan sebagai bekerja dalam makanan manusia dan seluruh kemajuan manusia sangatlah benar sampai tingkatan pembelaan manusia dan kebudayaannya. Dalam memberikan kehidupan seseorang bagi keberadaan suatu komunitas terdapat mahkota pengorbanan. Hal ini saja yang mencegah apa yang manusia telah buat dan dihancurkan oleh manusia itu sendiri atau oleh alam. Bahasa Jerman kita memiliki sebuah kata yang menunjukan kegiatan, yaitu Pflichterfüllung (pemenuhan tugas) yang bukan berarti hidup ‘cukup’ untuk melayani diri sendiri namun untuk ‘melayani komunitas’. Sifat dasar yang dimana kegiatan seperti itu muncul, kita sebut untuk membedakannya dengan egoisme dan idealisme egois. Dengan ini kita paham bahwa hanya kemampuan individu yang terbaik untuk berkorban demi komunitas bagi rekan sebangsanya. Betapa pentingnya untuk tetap menyadari bahwa idealisme tidak mewakili ekspresi emosi yang berlebihan, namun pada kenyataannya akan dan selalu menjadi premis apa yang kita sebut dengan budaya manusia. Ya, itu saja sudah menciptakan konsep ‘manusia’. Pada sikap inilah Arya berada di dunia dan dunia tak bisa ada tanpa manusia Arya, oleh karena hanya manusia Arya saja yang membentuk semangat murni yang bersama-sama dengan hantaman brutal dan kejeniusan intelektual telah menciptakan monumen bagi kebudayaan manusia itu sendiri. Tanpa adanya sikap idealistik sama sekali bahkan kecakapan tertinggi dari intelektualitas akan tetap menjadi intelektualitas, karena tampilan luar seperti itu tanpa nilai inti bukanlah kekuatan kreatif. {Idealisme murni dari pengetahuan yang paling dalam} Namun karena idealisme yang sebenarnya hanyalah bawahan minat dan kehidupan individu dalam komunitas, hal ini adalah prasyarat bagi penciptaan segala bentuk organisasi, maka idealisme terhubung dengan keinginan alam yang paling dalam. Idealisme sajalah yang mengarahkan manusia dengan sukarela untuk mengakui halhal istimewa dari kekuatan lalu membuatnya menjadi partikel debu yang membentuk seluruh alam semesta. Idealisme paling murni secara tak sadar telah setara dengan pengetahuan paling dalam. Betapa benarnya hal ini dan betapa sedikitnya peran Idealisme murni dengan permainan imajinasi dapat langsung dilihat jika kita biarkan anak tidak dimanja. Anak yang sehat contohnya adalah baik untuk dinilai. Anak yang sama yang mual ketika mendengar kemarahan ‘idealis’ pasifis siap untuk mengorbankan hidupnya bagi ide nasionalisme. Disini naluri pengetahuan secara tak sadar mematuhi penjagaan spesies, jika perlu dengan nyawa dan memprotes kebajikan pembual pasifis yang hanya menjadi seorang pengecut egois walau berkamuflase, tetap melanggar hukum perkembangan, karena setiap perkembangan membutuhkan keinginan individu untuk berkorban demi komunitas dan bukannya pengecut sok tahu mengkritik alam. Mein Kampf volume I | 267
Maka khususnya pada saat sikap ideal terancam keberadaannya, kita dapat langsung mengenali penyusutan kekuatan yang membentuk komunitas lalu menciptakan pokok budaya. Seketika egoisme telah menguasai Volk, aturan menjadi longgar dan usaha mencari kebahagian sendiri jatuh dari surga menjadi neraka. Ya, bahkan akhirat sudah melupakan orang-orang yang hanya melayani keuntungan mereka sendiri dan memuji pahlawan yang menolak kebahagiaan mereka sendiri. {Arya dan Yahudi} Lawan ras Arya yang terkuat diwakili oleh Yahudi. Dari seluruh Volk di dunia, naluri untuk bertahan hidup hanya berkembang dengan kuat pada bangsa yang menyebut dirinya ‘terpilih’. Dari hal ini fakta bertahannya ras ini dapat dijadikan bukti terbaik. Dimanakah bangsa yang sepanjang dua ribu tahun terakhir watak dan sifatnya hanya berubah sedikit, seperti bangsa Yahudi? Akhirnya Volk apa yang telah melalui pergolakan terbesar dan keluar dari kehancuran paling hebat tanpa berubah? Betapa tak terbatasnya keinginan untuk hidup dan menjaga spesies ada dalam fakta ini! Sifat mental Yahudi telah dididik selama beberapa abad. Sekarang mereka menjadi ‘pintar; dan dalam hal tertentu selalu begitu. Namun kecerdasannya bukan hasil dari perkembangan dirinya namun karena petunjuk visual dari orang asing. Karena pikiran manusia tak bisa naik ke atas tanpa langkah-langkah, untuk setiap langkah ke atas dia senantiasa membutuhkan dasar di masa lalu dan dalam hal yang luas ini hanya dapat diekspresikan dalam budaya secara umum. Semua pemikiran hanya berdasar dari sebagian kecil pengetahuan manusia dari masa lalu. Level budaya secara umum memberikan manusia, tanpa menyebutkannya sebagai aturan dengan berlimpahnya pengetahuan awal yang dia miliki maka dia akan lebih mudah membuat jalannya sendiri. Sebagai contoh, anak sekarang tumbuh di dalam lingkungan yang memiliki teknologi teknik yang telah ada semenjak abad yang lampau lalu dia hanya menerimanya tanpa berpikir bahwa teknologi tersebut dahulunya merupakan teka-teki. Tanpa terpikir bahwa memahami kemajuan kita dalam bidang yang dipermasalahkan sangat penting bagi dia. Jika orang jenius dari tahun dua puluhan abad yang lampau bisa bangkit dari kuburnya, maka akan sulit baginya bahkan dengan cara paling intelektual sekalipun untuk memahami masa kini daripada seorang anak biasa berusia limabelas tahun sekarang. Karena dia kekurangan pendidikan awal yang pada zaman sekarang secara tidak sadar telah diasimilasikan secara kontemporer ketika tumbuh diantara perwujudan kebudayaan kita sekarang. Karena Yahudi -untuk alasan yang sekarang sudah jelas- tak pernah memiliki kebudyaan sendiri. Dasar-dasar karya intelektualnya selalu disediakan oleh yang lain. Intelektualitasnya pada setiap saat berkembang dari dunia budaya yang mengelilinginya. Proses sebaliknya tak pernah terjadi. Naluri bertahan hidup Volk Yahudi tak lebih kecil, namun lebih besar dari bangsa lain jika kemampuan intelektualnya dapat membangkitkan kesan bahwa mereka memiliki anugrah intelektual yang sama dengan ras lain, maka Yahudi sangat kekurangan syarat yang penting bagi Volk yang berbudaya, yakni sikap idealistik.
Mein Kampf volume I | 268
Dalam Volk Yahudi keinginan untuk mengorbankan diri tak melebihi naluri murni individu untuk bertahan hidup. Rasa solidaritas yang tampak besar dari mereka hanya berdasarkan naluri bergerombol yang paling primitif diantara makhluk hidup lainnya di dunia. Fakta yang berharga bahwa naluri bergerombol akan mengarah kepada dukungan yang saling menguntungkan hanya jika memiliki bahaya yang sama. Segerombolan serigala yang setelah menemukan mangsanya akan berpencar ketika lapar mereka sudah terpuaskan. Hal yang sama juga berlaku pada seekor kuda yang mencoba membela dirinya dengan melawan penyerang, namun kuda itu lari terbirit-birit ketika bahaya telah lewat. Sama halnya dengan Yahudi. Rasa pengorbanannya hanya samar-samar dan rasa pengorbanannya hanya ada selama keberadaan individu membuatnya memang diperlukan. {Akibat keegoisan Yahudi} Namun ketika musuh bersama telah ditaklukan, bahaya yang mengancampun menghilang dan barang rampasan disembunyikan. Keharmonisan semu Yahudi diantara sesama mereka telah berakhir, lalu dimulai lagi dengan sebab akibatyang baru. Yahudi hanya bersatu ketika bahaya yang sama sedang mengancamnya atau jika ada barang rampasan yang memikat hati mereka. Jika kedua alasan ini kurang, maka sifat egois yang paling bodoh mulai muncul diantara mereka dan dalam sekejap mata, Yahudi yang bersatu akan menjadi sekelompok tikus-tikus pengerat yang saling bertarung dengan berdarah-darah antara satu sama lain. Jika hanya ada Yahudi di dunia ini, mereka akan tak berdaya dalam tumpukan kenajisan dan sampah. Mereka akan mencoba saling melebihi satu sama lain dalam perjuangan yang penuh kebencian dan menghabisi satu sama lain, kecuali jika ketidakhadiran totalnya dari rasa pengorbanan diri diekspresikan dalan sikap pengecut mereka pada pertunjukan ini. Jadi akan sangat salah jika menyimpulkan bahwa semua rasa ideal dari pengorbanan dalam kaum Yahudi dari fakta bahwa mereka bersama-sama dalam perjuangan, atau lebih baik diungkapkan dalam menjerumuskan sesama mereka. Kembali disini, Yahudi hanya dimotivasi oleh egoisme individual murni. Itulah mengapa negara Yahudi –yang seharusnya menjadi organisme hidup untuk menjaga dan meningkatkan kemurnian rasial- tak terbatas pada satu daerah. Bagi pembentukan negara yang memiliki setting ruang akan selalu mengisyaratkan sikapsikap idealistik dari bagian negara, ras dan khususnya penafsiran yang tepat dari konsep kerja. Dalam tindakan yang tepat dimana sikap ini dirasa kurang, maka setiap usaha untuk membentuk atau bahkan menjaga negara yang terbatas pada ruang menjadi gagal. Maka dasar dimana hanya budaya saja yang bisa muncul menjadi kurang, dan Volk Yahudi dari semua kualitas intelektual mereka tampaknya tak memiliki kebudayaan sejati, dan khususnya tak memiliki budaya sendiri! Apa yang tampak seperti budaya Yahudi sebenarnya adalah milik Volk lain. {Budaya Yahudi} Dalam menilai sikap rakyat Yahudi dalam masalah kebudayaan manusia, sifat paling penting yang harus kita ingat adalah tak pernah ada seni Yahudi, maka sekarang pun tak ada karena diatas segalanya ratu segala seni, arsitektur dan musik tak berasal dari Yahudi. Apa yang mereka capai dalam bidang seni merupakan hasil tambal sulam dan pencurian intelektual milik Volk lain. Maka Yahudi kekurangan Mein Kampf volume I | 269
sifat yang membedakan ras kreatif dan diberkahi secara budaya. Sampai tahapan dimana Yahudi banyak merampas budaya asing, menjiplaknya atau merusaknya dapat dilihat dari fakta bahwa budaya Yahudi hanya dapat ditemukan dalam seni yang tampaknya membutuhkan sedikit penciptaan seni akting. Namun dalam kenyataannya mereka hanyalah ‘tukang sulap’ atau bahkan seekor monyet, karena mereka kekurangan sentuhan terakhir yang dibutuhkan bagi kebesaran yang sejati. Bahkan di sini mereka bukanlah kaum jenius yang kreatif, namun peniru ulung dan semua jiplakan dan tipuan yang mereka gunakan tak kuasa untuk mengungkapkan kehampaan bakat kreatifitas mereka. Disini pers Yahudi membantu dengan menggelorakan khasanah dengan serampangan, -selama dia Yahudi- sehingga seluruh dunia akhirnya menganggap bahwa mereka memiliki seniman dari pendahulunya, padahal dalam kenyataan mereka adalah pelawak menyedihkan. Tidak, Yahudi tak memiliki kekuatan apapun untuk menciptakan budaya, karena mereka tak memilih idealisme dimana tanpanya perkembangan tertinggi dari manusia tak akan terjadi. Maka intelektualitasnya tak akan memiliki efek membangun, namun akan menghancurkan dan dalam kasus langka mungkin akan merangsang, lagipula seribu wajah ‘kekuatan’ mereka selalu menginginkan kejahatan bukannya kebaikan. Kemajuan manusia tak akan ada dalam Yahudi namun tanpanya akan ada kemajuan. {Yahudi bukan kaum nomaden} Karena Yahudi tak pernah memiliki negara dengan batas teritorial tertentu sehingga tak pernah memiliki budaya sendiri, maka muncul pemikiran bahwa ini adalah Volk yang harus dibilang termasuk jajaran pengembara. Kesalahan ini berbahaya. Pengembara memiliki tempat tinggal tertentu, hanya saja dia tak mengolahnya seperti petani yang menetap, namun hidup dari hasil kelompoknya yang bergerak dalam wilayah tersebut. Alasan luar dari hal ini dapat ditemukan dari tanahnya yang gersang sehingga untuk pemukiman tak dimungkinkan. Bagaimanapun penyebab yang lebih dalam ada pada perbedaan antara budaya teknik dari usia Volk dan kemiskinan alamiah pada tempat tinggal. Ada wilayah dimana hanya Arya yang bisa menempatinya dengan teknologinya dapat dikembangkan selama ribuan tahun untuk hidup dalam pemukiman yang reguler, untuk menguasai tanah yang luas dan mendapatkannya sebagai syarat hidup. Jika mereka tak memiliki teknologi ini dia harus menghindari wilayah tersebut atau berjuang sebagai pengembara dalam perkelanaan terus menerus. Ini berarti bahwa hasil pendidikan yang didapat selama seribu tahun dan kebiasaan untuk menetap tak bisa dijalani. Kita harus ingat bahwa pada saat benua Amerika dibuka, banyak Arya yang bertarung untuk kehidupan mereka sebagai penangkap, pemburu dll, kadangkala dengan pasukan yang banyak dengan istri dan anak yang selalu bergerak sehingga keberadaan mereka hampir sama dengan kaum pengembara. Namun ketika jumlah mereka meningkat dan penerapan teknologi sederhana yang lebih baik membereskan tanah yang liar serta bertahan melawan penduduk lokal. Semakin banyak pemukiman muncul di daratan. Mungkin Arya dahulunya kaum pengembara dan menetap untuk beberapa waktu, namun untuk alasan itu bukan Mein Kampf volume I | 270
berarti Arya adalah Yahudi! Tidak, Yahudi sekali lagi bukanlah pengembara, karena pengembara juga memahami arti istilah ‘kerja’ dasar perkembangan selanjutnya sejauh pokok intelektualnya ada. {Yahudi sebagai parasit} Dalam kaum pengembara ada pandangan idealis yang mendasar, bahkan dalam kelamahannya yang tanpa batas, sehingga keseluruhan hal ini akan tampak asing bagi Volk Arya namun bukannya tidak menarik. Bagaimanapun pada bangsa Yahudi perilaku ini tak tampak karena dia bukanlah pengembara, namun selalu menjadi parasit bagi Volk lain. Bahwa Yahudi meninggalkan tempat tinggalnya yang terdahulu tak ada hubungannya dengan tujuan masa depannya, namun berasal dari fakta bahwa dari waktu ke waktu dia dihempaskan oleh Volk yang dia tinggali dan salah gunakan. Penyebarannya adalah fenomena tipikal untuk semua parasit, karena parasit selalu mencari lahan makanan bagi rasnya. Hal ini tak ada hubungannya dengan pengembaraan karena Yahudi tak pernah berpikir untuk meninggalkan wilayah yang mereka telah duduki, namun tetap tinggal disitu dan dia mendudukinya sehingga, walau dengan kekuatan apapun sangat sulit untuk mengusir mereka keluar. Penyebarannya pada negara-negara baru terjadi pada saat kondisi tertentu mengizinkan keberadaan mereka untuk dapat bertahan. Berbeda dengan kaum pengembara, Yahudi tak akan berpindah dari tempat tinggalnya. Yahudi adalah parasit abadi, tukang bonceng, basil berbahaya yang terus menyebar ketika ada medium yang menguntungkan. Akibat dari keberadaan mereka juga seperti tukang bonceng: dimana mereka ada, sang pemilik yang diboncengi akan mati setelah beberapa saat kemudian. Maka selama ini Yahudi telah tinggal di negara-negara lain dan disanalah mereka membentuk negara mereka sendiri. Mereka terbiasa muncul dibawah penyamaran ‘komunitas beragama’ selama keadaan diluar tak mengizinkan mereka memunculkan sifat mereka apa adanya. Namun ketika mereka merasa sudah cukup kuat tanpa jubah perlindungan mereka menjatuhkan cadar dan tiba-tiba menjadi apa yang orang lain tak ingin percaya atupun lihat: Sang Yahudi! {Komunitas beragama Yahudi} Kehidupan Yahudi sebagai parasit dalam tubuh bangsa menjelaskan sifat-sifat yang menyebabkan Schopenhauer3, seperti telah disebutkan, menyebutnya dengan sebutan ‘Ahli pembohong paling hebat’. Keberadaan selalu memaksa Yahudi untuk berbohong terus menerus, seperti memaksa para penghuni daerah utara untuk memakai pakaian hangat. Kehidupannya diantara bangsa lain hanya bisa bertahan jika mereka sukses membuat anggapan bahwa mereka bukanlah sebuah Volk namun ‘komunitas beragama’, atau yang sejenis. Inilah kebohongan besar pertama Yahudi. Untuk membuat keberadaannya bertahan sebagai parasit bagi Volk lain mereka terpaksa menyangkal sifat-sifat alamiah mereka. Semakin cerdas individu Yahudi maka akan semakin sukses dia menipu. Bahkan keadaan bisa menjadi lebih jauh sehingga orang-orang percaya bahwa Yahudi adalah orang Perancis atau Inggris, Jerman atau Italia walau melalui agama tertentu. Khususnya kewenangan negara yang selalu tergerak oleh fraksi bersejarah Mein Kampf volume I | 271
kebajikan, akan gampang menjadi korban penipuan tanpa batas ini. Berpikir mandiri tampaknya bagi kelompok ini merupakan dosa melawan kemajuan yang suci, sehingga sekarang kita tak usah kaget kalau bahkan menteri negera Bayern sebagai contohnya, tak memiliki sejumput ide pun bahwa Yahudi adalah bagian dari Volk, dan bukan ‘kelompok agama’ walau pandangan sekilas pada koran-koran Yahudi telah mengindikasikan hal ini bahkan pada orang yang paling sederhana sekalipun. Gema Yahudi bukanlah organ resmi tentunya dan tak berwenang sejauh kecerdasan salah satu pemerintahan monarki ini perhatikan. Yahudi selalu menjadi Volk dengan sifat rasial tertentu bukannya agama, yaitu agar maju dia melakukan segala cara yang akan menarik perhatian buruk keluar dari mereka. Lalu jalan manakah yang akan lebih berguna dan juga tidak berdosa selain ‘menggelapkan’ konsep komunitas beragama? {Ajaran agama Yahudi} Bahkan dalam hal agama juga semua hal selalu dipinjam atau dicuri, karena sifat alamiahnya Yahudi tak bisa memiliki institusi beragama. Jika tak ada alasan lain karena mereka tak memiliki idealisme dalam bentuk apapun dan kepercayaan kepada akhirat sangat asing bagi Yahudi. Sehingga agama menurut kepercayaan Arya tak dapat dibayangkan karena kurang keyakinan akan bertahan hidup sesudah mati dalam bentuk-bentuk tertentu. Bahkan Talmud4 bukanlah kitab suci untuk mempersiapkan manusia di akhirat, namun sebagai buku panduan untuk kehidupan yang praktis dan menguntungkan di dunia. Doktrin agama Yahudi khususnya berisi resep-resep agar darah Yahudi tetap murni, serta mengatur hubungan antara Yahudi sendiri. Bahkan dengan seluruh dunia dalam arti, dengan yang bukan Yahudi. Di sini bukan tentang masalah etika yang dilibatkan, namun masalah ekonomi! Mengenai nilai moral pedoman agama Yahudi telah ada pencermatan yang mendalam (bukan oleh Yahudi. Omong kosong Yahudi pada masalah ini tentu akan berisi omong kosong!) yang membuat agama seperti ini tampak menyeramkan menurut pemikiran Arya. Yahudi sendiri sebagai produk pendidikan agama ini adalah sifat terbaiknya. Hidup mereka hanya untuk dunia ini saja dan jiwanya asing bagi penganut Kristen, karena sifat Yahudi sejak dua ribu tahun yang lalu sebagai pendiri doktrin baru. Tentu umat Kristen langsung bersikap keras terhadap Yahudi dan kalau perlu membawa cambuk untuk mengusir mereka keluar dari kerajaan Tuhan. Para pengikut segala kemanusiaan ini yang hanya melihat agama sebagai instrumen bagi keberadaan bisnisnya. Sebagai balasannya, Yesus sendiri dipaku ke tiang salib, sementara orang Kristen sekarang merendahkan diri mereka memohon kepada suara Yahudi pada tiap-tiap pemilu, lalu kemudian merancang penipuan politik dengan partai Yahudi yang atheis dan melawan negeri mereka sendiri. {Orang-orang bijak dari Zion} Kebohongan pertama dan yang terbesar mengatakan bahwa Yahudi bukanlah ras melainkan agama, dan masih banyak lagi kebohongan akan muncul darinya. Salah satunya adalah kebohongan mengenai bahasa Yahudi. Bagi mereka bahasa Yahudi bukan cara mengungkapkan pikiran namun cara untuk menyingkapnya. Ketika Mein Kampf volume I | 272
Yahudi berbicara bahasa Perancis, dia berpikir secara Yahudi dan ketika dia berbicara bahasa Jerman, dalam hidupnya dia hanya mengungkapkan nasionalitasnya. Selama Yahudi belum menjadi penguasa atas Volk lain, mereka harus berbicara bahasa mereka, suka ataupun tidak. Namun ketika Yahudi menemukan budak, para budak harus mempelajari bahasa universal -Esperanto5, contohnya- sehingga dengan tambahan cara ini Yahudi dapat mendominasi mereka! Sampai tahap dimana keberadaan mereka berdasarkan kebohongan terus menerus ditunjukan dengan tiada bandingannya oleh protokol manusia-manusia Bijak Zion yang dibenci. Fakta-fakta mereka selalu berdasarkan pemalsuan. Koran Frankfurter Zeitung mengeluh dan berteriak seminggu sekali, dan bukti terbaik bahwa mereka otentik. Apa yang Yahudi lakukan secara tidak sadar diungkapkan secara sadar di sini. Inilah masalahnya. Ini merupakan pengabaian total pada apa yang telah disingkapkan oleh asal muasal otak Yahudi ini. Hal yang penting adalah dengan kepastian yang menakutkan mereka menyingkapkan alamiah dan aktivitas rakyat Yahudi dan menunjukan inti juga tujuan akhir mereka. Kritik terbaik yang paling baik bagi mereka ada pada kenyataan. Siapapun yang mencermati perkembangan bersejarah dari seratus tahun terakhir menurut sudut pandang koran ini akan memahami teriakan pers Yahudi. Sesegera koran ini menjadi milik umum dan ancaman Yahudi terpatahkan. Cara terbaik untuk mempelajari kaum Yahudi adalah dengan mempelajari jalan yang telah mereka ambil diantara bangsa-bangsa lain selama abad-abad lampau. {Perkembangan Yahudi} Cukup dengan mengikutinya hanya dalam satu contoh agar sampai pada kesimpulan yang diperlukan, karena perkembangan Yahudi selama ini selalu sama pada komunitas nasional sangat disarankan jika ada pencermatan seperti itu untuk membagi perkembangannya pada bagianbagian yang pasti dimana demi kemudahannya aku menyusunnya dalam alfabetis. Kaum Yahudi pertama kali masuk ke Jerman pada masa expansi Romawi dan mereka selalu datang sebagai pedagang. Dalam badai migrasi itu, mereka tampak menghilang lagi dan maka dari itu waktu pertama kali pembentukan negara Jerman yang pertama kali dapat dipandang sebagai Yahudisasi Eropa Utara dan Timur yang bertahan sejak lama. Suatu perkembangan muncul dan selalu sama atau mirip dimanapun Yahudi berhadapan dengan ras Arya: (a) Dengan munculnya pemukiman tetap pertama, Yahudi tampaknya ‘ada’. Mereka datang sebagai pedagang dan pada saat pertama tak tertarik untuk mengungkapkan kebangsaannya. Mereka tetap Yahudi, mungkin karena penampilan luar rasialnya antara mereka dan tuan rumah begitu besar. Pengetahuan linguistiknya masih sedikit dan kekerabatan tuan rumah masih kental sehingga mereka hanya berani menampakkan diri mereka sebagai pedagang asing. Dengan ketangkasan serta kurang pengalamannya tuan rumah, sifat terpendamnya sebagai Yahudi tak merugikannya, malahan justru sangat menguntungkan, dan orang asing diterima dengan bersahabat. (b) Lambat laun mereka mulai aktif dalam kehidupan ekonomi, dan bukan sebagai produsen namun khususnya hanya sebagai perantara. Dengan ketangkasan selama Mein Kampf volume I | 273
seribu tahun sebagai pedagang, maka mereka menjadi superior namun tetap kesulitan, dan diatas segalanya ras Arya yang jujur sehingga dalam waktu singkat perdagangan akan menjadi monopolinya. Mereka mulai meminjamkan uang dan harus dibayar dengan riba. Bahkan merekalah yang memperkenalkan riba! Bahaya dari institusi ini tidak dikenali dari saat pertama namun karena keuntungan sesaat, mereka disambut. (c) Yahudi kini menjadi warga penetap, artinya mereka tinggal dalam suatu bagian tertentu di dalam kota dan desa dan mulai mendirikan negara dalam negara. Mereka menganggap perdagangan dan transaksi keuangan sebagai hak-hak istimewa mereka yang dieksploitasi habishabisan. (d) Keuangan dan perdagangan menjadi monopolinya. Riba yang semakin keterlaluan itu akhirnya menyebabkan perlawanan, kelancangan mereka yang menyebabkan naik pitam dan kecemburuan sosial. Gelasnya airnya telah penuh dan meluap-luap ketika mereka menarik tanah dalam lingkup objek perdagangannya, lalu merendahkannya menuju level komoditas untuk di jual atau di tukarkan. Karena mereka tak pernah mengolah tanah namun hanya menganggapnya sebagai benda yang akan dieksploitasi, dimana petani masih bisa ada walau tuannya memeras tanpa belas kasihan, ketidaksukaan berubah menjadi kebencian. Tirani penghisap darah ini menjadi lebih besar sehingga mereka harus menerima akibatnya. Rakyat mulai lebih memperhatikan orang-orang asing dan menemukan sifat menjijikan sampai perpecahan dan tak bisa lagi dijembatani. Pada keadaan yang paling pahit, kemarahan terhadap mereka akhirnya pecah lalu massa yang dikacaukan dan dirampas mulai membela diri mereka sendiri melawan bencana Tuhan. Dalam beberapa abad mereka telah mengenali Yahudi dan mulai menyadari keberadaan mereka sebagai wabah penyakit. (e) Sekarang Yahudi mulai menampakan wajah aslinya. Dengan gaya menjilat mereka mendekati pemerintah, menggunakan uangnya dan dengan cara ini mereka selalu mampu memiliki hak dan kekuatan baru untuk merampas korbannya. Walau kemarahan Volk telah membakar penghisap darah abadi ini, hal itu tak mencegah mereka untuk muncul lagi dalam waktu beberapa tahun di tempat yang dahulu mereka tinggalkan, dan memulainya dari awal lagi. Tak ada penyiksaan yang dapat mencegah mereka dari jenis eksploitasi manusia seperti ini. Tak ada yang dapat mengusir mereka karena setiap setelah menyiksa mereka kembali lagi dalam waktu singkat dan tetap seperti begitu setiap hari. Setidaknya untuk mencegah yang terburuk, rakyat mulai mengambil tanah dari tangan-tangan pemberi riba ini agar mereka tak mungkin bisa mengambilnya lagi. (f) Seiring kekuasaan para pangeran mulai memuncak, mereka semakin mendekat pada para pangeran. Mereka memohon ‘hak paten’ dan ‘hak khusus’ yang dimana para tuan setelah mengalami kesukaran keuangan akan senang memberikan bayaran yang cocok. Semahal apapun harganya mereka akan mendapat uangnya kembali setelah beberapa tahun melalui riba dan simpanan. Penghisap darah sejati yang telah menempelkan dirinya pada tubuh Volk yang malang dan tak tersentuh sampai akhirnya para pangeran sendiri membutuhkan dan dengan tangan yang agung mengambil darah yang telah dihisap oleh mereka.
Mein Kampf volume I | 274
Permainan ini diulangi lagi dan lagi, dan peran para ‘pangeran Jerman’ juga sama menyedihkannya dengan Yahudi sendiri. Tuan-tuan ini merupakan kutuk hukuman Tuhan bagi Volk yang tercinta dan hanya menemukan kesamaan dengan berbagai macam menteri pada masa kini. Berterimakasihlah pada para pangeran Jerman bahwa bangsa Jerman tak mampu menebus dirinya dari gangguan Yahudi. Sayangnya dalam hal ini tak ada yang berubah seiring berjalannya waktu, apa yang mereka ambil dari Yahudi merupakan hadiah beribu kali lipat bagi dosa yang telah mereka lakukan kepada bangsa mereka sendiri. Mereka berjanji dengan setan dan berakhir di neraka. (g) Maka jeratan mereka pada para pangeran menghancurkan para pangeran sendiri. Lambat laun mereka kehilangan hubungan dengan rakyat dimana mereka berhenti bertindak demi kepentingan rakyat dan berubah menjadi bahan eksploitasi Yahudi. Yahudi tahu akan akhir nasib para pangeran dan mencoba mempercepatnya sebisa mungkin. Mereka menambahkan kepada kekakuan keuangan mereka dengan mengasingkan para pangeran dari tugas utamanya dan merangkak disekitar mereka dengan jilatan paling kejam, yaitu dengan mendorong para pangeran berbuat jahat lalu membuat para pangeran tergantung pada diri mereka. Dengan semua ketangkasannya atau kejahatan mereka dalam masalah uang, mereka mampu menekan. Ya, untuk menggerus lebih dan lebih banyak uang lagi dari korban rampasan mereka yang dalam waktu singkat mulai mengancam daging manusia sendiri. Maka setiap istana memiliki ‘istana Yahudi’ sendiri sebagai monster yang dipanggil untuk menyiksa ‘Volk tercinta’ sampai putus asa dan mempersiapkan kesenangan abadi bagi para pangeran. Siapa sangka bahwa hiasan ras manusia ini akan berakhir menjadi hiasan atau bahkan dekorasi dalam arti sebenarnya, lalu bangkit menjadi bangsawan karena keturunan tak hanya membuat institusi ini konyol namun meracuninya juga? Sekarang sudah jelas bahwa mereka dapat menggunakan posisi mereka bagi kemajuan mereka sendiri. Akhirnya mereka hanya ingin membaptis diri sendiri dari seluruh kemungkinan dan hal warga asli negeri. Tak jarang mereka mengakhiri perjanjian ini dengan kebahagiaan di gereja atas anak yang mereka telah ambil, serta menuduhnya Israel sebagai penipu ulung. (h) Di dalam Yahudi sendiri tak ada perubahan. Sampai sekarang mereka masih menjadi Yahudi yaitu mereka yang tak merasa penting menjadi yang lain, dimana dalam hal itu mereka tak mampu karena perbedaan rasial. Pada zaman Friedrich yang Agung semua menganggap Yahudi sebagai Volk ‘asing’ dan Goethe masih takut bahwa di masa depan jika pernikahan antara orang Kristen dan Yahudi tidak akan dilarang oleh hukum. Demi Tuhan, Goethe bukan seorang reaksioner! Aku membicarakan dia sebagai suara dari akal dan darah. Walau seluruh tindakan istana sangat memalukan, rakyat telah melihat adanya elemen asing dalam tubuh Yahudi dan mulai bersikap sewajarnya terhadap mereka. Namun sekarang semuanya berubah. Dalam waktu lebih dari seribu tahun, Yahudi telah mempelajari bahasa tuan rumah sampai tingkatan bahwa mereka dapat mencoba di masa depan untuk tidak menampilkan identitas Yahudi-nya dan memunculkan ‘Jermanisme’ di depan semua orang. Tampak konyol! Tidak, sudah gila kelihatannya, karena untuk pertama kali mereka telah lancang merubah ‘Jermanik’ dalam hal ini seorang ‘Jerman’.
Mein Kampf volume I | 275
Dengan hal ini dimulailah penipuan paling keji yang tak dapat dipercaya orang. Karena Jermanisme yang dia miliki hanyalah seni tergagap dalam bahasanya dengan cara paling menakutkan- namun terpisah dari hal ini dan tak pernah berbaur langsung dengan orang Jerman, karena seluruh ke‘Jerman’annya hanya ada pada bahasa saja. Namun tentang ras tak hanya ada pada bahasa, namun akan secara eksklusif ada pada darah. Hanya Yahudi yang tahu persis karena mereka tak memperhatikan demi menjaga bahasa mereka, namun menjaga agar darah mereka tetap murni. Semua orang dapat mengubah bahasanya tanpa kesulitan, artinya dia dapat menggunakan bahasa lainnya namun dalam bahasa ‘baru’nya itu dia akan mengungkapkan ide lama. Sifatnya aslinya masih tak berubah. Ini ditunjukan oleh orang Yahudi yang mahir berbicara dalam seribu bahasa namun dia tetap saja seorang Yahudi! Sifatnya tetap sama apakah dua ribu tahun yang lalu sebagai penjual biji di Ostia yang berbicara Romawi atau sebagai pedagang tepung gandum sekarang, yaitu dengan menggumamkan bahasa Jerman dengan aksen Yahudi. Selalu Yahudi yang sama. Fakta yang sangat jelas ini tak diketahui oleh sekretaris menteri atau pegawai tinggi kepolisian juga merupakan bukti tersendiri, karena begitu jarangnya makhluk dengan naluri dan kecerdasan sedikit berada di dunia sekarang kecuali mereka adalah pelayan kewenangan negara zaman sekarang. Alasan kenapa Yahudi ingin menjadi ‘Jerman’ begitu jelas. Mereka merasa bahwa kekuatan para pangeran mulai goyah lalu mencoba dari awal untuk mendapat pijakan. Terlebih lagi, dominasi keuangannya telah maju sedemikian rupa sehingga tanpa memiliki hak-hak ‘sipil’ dia tak lagi mampu menyokong keagungan atau dalam arti tak mampu meningkatkan pengaruhnya. Yahudi menginginkan keduanya, karena semakin tinggi mereka mendaki, akan semakin memikat tujuan yang menjanjikan dia untuk bangkit dari cadar masa lalu, dan dengan keinginan menggebugebu ketajaman pikirannya melihat impian dominasi dunia sudah semakin dekat. Sehingga satusatunya usahanya akan diarahkan untuk memiliki hak-hak ‘sipil’ Jerman. Ini adalah alasan untuk emansipasi mereka dari Ghetto 6. (I) Lalu dari ‘istana Yahudi’ berkembang Volk Yahudi, tentunya ini berarti bahwa Yahudi tetap berada dalam rombongan tuan yang agung, bahkan mencoba masuk dalam. Namun pada saat yang sama sebagian dari ras-nya berteman dengan Volk yang ‘tercinta’. Jika kita anggap betapa besarnya dosa mereka terhadap massa selama berabad-abad, bagaimana mereka telah mencengkeram dan menghisap darah terus menerus? Terlebih lagi jika kita bayangkan betapa secara bertahap Volk mulai membenci Yahudi, karena ini lalu akhirnya berpikir bahwa keberadaan mereka hanyalah hukuman dari surga bagi bangsa lain. Kita bisa paham betapa sulitnya hal ini bagi Yahudi. Ya, merupakan tugas yang sulit bagi mereka untuk menampilkan diri mereka pada korbannya sebagai ‘kawan manusia’. Maka dari itu pertama-tama mereka mencoba menebus dosanya pada Volk. Mereka memulai karirnya sebagai ‘dermawan’ kemanusiaan. Karena perbuatan ‘baik’ barunya tak memiliki dasar praktis dan mereka tak dapat mengikuti anjuran Injil lama, yaitu bahwa tangan kiri jangan sampai tahu apa yang tangan kanan berikan. Tidak, biarpun mereka suka atau tidak, mereka harus berbaik diri dengan membiarkan sebanyak mungkin orang tahu betapa dia merasakan penderitaan massa dan pengorbanan yang mereka telah lakukan untuk melawan penderitaan. Dengan Mein Kampf volume I | 276
‘kerendahan hati’ ini dia meraungkan kebaikannya kepada seluruh dunia sampai semua orang percaya pada ‘kebaikan’ mereka. Siapapun yang tak percaya pada mereka dianggap telah berbuat tidak adil. Dalam waktu singkat mereka mulai memelintir banyak hal dan membuatnya seolah-olah ketidakadilan di dunia selalu diarahkan padanya, bukan sebaliknya. Orang paling bodoh percaya akan hal ini dan mereka hanya bisa mengasihani orang ‘malang’ ini. Harus ditambahkan di sini bahwa Yahudi walau kecintaannya pada pengorbanan, mereka tak akan pernah melarat secara individu. Mereka tahu bagaimana untuk mengatur diri. Kadangkala amalnya dapat dibandingkan dengan pupuk penyubur yang ditaburkan di ladang bukan karena cinta pada lading, namun dengan tujuan agar sang petani beruntung. Dalam hal apapun, semua sudah tahu dalam waktu singkat bahwa sang Yahudi telah menjadi ‘pelindung dan teman setia umat manusia’. Transformasi yang aneh! Namun apa yang kurang lebih dipercaya oleh orang lain adalah dengan membangkitkan kekaguman dan dalam penyanjungan tertentu untuk alasan ini saja. Sehingga terjadilah ketika mereka mendapatkan banyak pujian untuk tindakan seperti itu daripada seluruh manusia lainnya yang menganggap pasti. Lebih lagi, seketika Yahudi menjadi kaum liberal dan mulai berkoar mengenai pentingnya kemajuan umat manusia. Perlahan-lahan mereka menjadikan diri menjadi pembicara di era yang baru. Tentu mereka akan terus menerus menghancurkan dasar-dasar seluruh ekonomi yang akan menguntungkan rakyat. Dengan cara bermain saham, mereka mendorong jalan mereka untuk menuju kumpulan produksi nasional yang akan mereka ubah menjadi objek yang dapat dibeli, lalu mereka membeli wirausaha yang menjadi dasar-dasar kepemilikan pribadi. Diantara majikan dan buruh ada kerenggangan yang akan mengarahkan kepada pembagian kelas-kelas politik. Akhirnya pengaruh Yahudi pada urusan politk berjalan dengan kecepatan yang amat sangat melalui mekanisme pasar modal. Mereka menjadi kini sudah pemilik, atau setidaknya pengendali daya buruh nasional. Untuk memperkuat posisi politiknya, mereka mencoba untuk menghancurkan pembatasan rasial dan sipil yang dahulunya menghambat langkahnya. Untuk tujuan ini mereka berusaha dengan keras demi toleransi umat beragama, dan dalam Freimaurerei7 yang telah ada dalam diri mereka, sekarang mereka memiliki instrumen yang bagus dan strategis demi memperjuangan tujuan yang akan membawa mereka. Kelompok pemerintahan dan strata tertinggi dari borjuis politik dan ekonomi di jerat oleh jarring-jaring Freimaurerei dan tak pernah mencurigai apa yang telah dan sedang terjadi. Hanya strata yang lebih dalam dan luas dari Volk atau kelas yang mulai bangkit dan mulai berjuang demi hak dan kebebasannya tak dapat dengan mudah dijerat dengan metode ini. Namun hal ini lebih dari segalanya, karena Yahudi merasakan bahwa tanggung jawab kebangkitannya menjadi yang dominan hanya ada jika ada seseorang berada di depan mereka dan menghambat jalannya. Seseorang ini mereka pikir ada pada kaum borjuis dan dalam strata yang paling luas. Pembuat sarung tangan dan penenun tak dapat terjerat dalan jaringan Freimaurerei, bagi mereka cara yang lebih kasar namun tidak drastis harus dilaksanakan. Maka senjata kedua Yahudi yang boleh bergabung dengan Freimaurerei, yaitu Pers.
Mein Kampf volume I | 277
Dengan segala ketekunan dan ketangkasan mereka mulai menguasai pers. Dengan pers mereka mulai menggenggam dan memikat, memandu dan mendorong seluruh kehidupan publik karena mereka ada dalam posisi untuk menciptakan dan mengarahkan kekuatan yang berada dalam nama ‘opini publik’, lebih baik dikenali pada zaman sekarang daripada dahulu. Pada hal ini mereka menampilkan dirinya yang selalu haus akan ilmu pengetahuan, memuji segala kemajuan, khususnya kemajuan yang mengarah kepada kehancuran pihak lain. Karena mereka menilai semua ilmu pengetahuan dan perkembangan budaya hanya karena ada kemungkinannya untuk memajukan negara mereka. Ketika hal ini dirasa kurang, mereka adalah musuh abadi semua cahaya dan pembenci budaya sejati. Mereka menggunakan semua pengetahuan yang mereka dapatkan di sekolah orang lain, khususnya demi keuntungan rasnya sendiri. Kebangsaan ini mereka jaga dengan amat sangat. Sementara mereka tampak meluap dengan ‘pencerahan’, ’kemajuan’, ’kebebasan’, ’kemanusiaan’ dan lain-lain mereka mempraktekan pemisahan tegas rasnya. Tepatnya mereka kadangkala menyodorkan wanita-wanita mereka pada orang-orang Kristen yang berpengaruh namun sebagai prinsip bahwa mereka tegas menjaga garis darah laki-lakinya tetap murni. Mereka meracuni darah orang lain, namun mereka menjaga darahnya sendiri. Laki-laki Yahudi tak pernah menikahi wanita Kristen, tapi orang Kristen-lah yang menikahi wanita Yahudi. Anak haram mereka kemudian berada pada sisi Yahudi. Khususnya sebagian bangsawan telah merosot. Yahudi tahu persis akan hal ini kemudian mereka mulai melucuti pemimpin kelas intelektual dari pengikut rasnya. Untuk menutupi kegiatan dan membuai korbannya, mereka terus membicarakan kesetaraan semua umat manusia tanpa mempertimbangkan ras dan warna kulit. Orang-orang bodoh mulai mempercayai mereka. Karena keseluruhan diri mereka masih memiliki bau yang asing bagi massa yang khususnya akan jatuh pada jeratannya, mereka kemudian memberikan pers gambaran tentang diri mereka yang jauh berbeda dengan kenyataan selama tujuannya terus terpenuhi. Koran-koran komiknya berjuang untuk menggambarkan Yahudi sebagai orang-orang yang kecil tak berbahaya. Dengan kekhasan mereka sendiri tentunya seperti yang lainnya, namun bahkan dalam gerak-gerik mereka yang tampak aneh mungkin memberikan tanda kekonyolan, namun selalu dari hati yang jujur dan baik. Mereka lalu berusaha terus menerus untuk menggambarkan diri mereka sebagai ‘tak penting’ bukannya berbahaya. Tujuan utamanya pada tahap ini adalah kemenangan ‘demokrasi’ atau yang seperti mereka pahami saat ini: Kekuasaan parlementarisme! Hal tersebut sangat cocok dengan syarat mereka karena parlementarisme tak memasukan hal-hal tentang kepribadian, dan menempatkan mayoritas yang dikarakterkan dengan kebodohan tanpa kemampuan dan tentu kepengecutan. Hasil akhirnya adalah penumbangan monarki yang akan segera terjadi cepat atau lambat. (j) Perkembangan ekonomi yang mengagumkan mengarahkan kepada perubahan stratifikasi Volk. Ahli kecil-kecilan perlahan-lahan mati, dan sebagai hasil dari kemungkinan buruh untuk meraih keberadaan yang mandiri menjadi semakin jarang. Akibatnya kelas pekerja di proletarkan. Dari hal tersebut bangkitlah barisan ‘buruh pabrik’ yang sifat utamanya ada pada fakta bahwa mereka tak pernah berada dalam posisi untuk menemukan keberadaan diri mereka pada kehidupan nanti. Bagi Mein Kampf volume I | 278
mereka buruh adalah barang dan tak lebih dari arti kata ‘barang’ sendiri. Usia tua bagi kaum buruh merupakan siksaan dan tak dapat disebut sebagai kehidupan. Dahulu, kejadian yang hampir sama tercipta dimana sebuah penyelesaian diharuskan ada dan terjadi. Petani dan buruh secara perlahan ikut bergabung dengan pejabat, dan buruh gajian khususnya negara, sebagai kelas baru. Mereka juga hanya ‘barang’ dan tak lebih dari arti kata ‘barang’ itu sendiri. Negara akhirnya menemukan cara untuk keluar dari keadaan yang tak sehat ini dengan cara mengambil tanggung jawab dalam pemeliharaan pegawai negeri yang tak dapat mencukupi hari tuanya, dan pensiunpun akhirnya diperkenalkan. Lambat laun banyak perusahaan mengikuti contoh ini, sehingga hampir semua pegawai tetap mendapat pensiun di kemudian hari, sesuai dengan tanggung jawab dan pengabdian kerjanya yang telah dia raih atau lewatkan dalam ukuran tertentu. Hanya dengan menjaga pegawai negeri pada masa tua mereka dapat diajarkan tentang pengabdian tanpa pamrih bagi tugasnya, dimana pada periode sebelum perang hal tersebut merupakan sifat yang agung dari pegawai Jerman. Dalam cara ini seluruh kelas yang tetap menjadi barang telah diambil dari kemalangan sosial dan dihubungkan dengan tubuh masyarakat. {Keadaan buruh pabrik} Permasalahan dalam skala yang lebih besar pada saat ini sedang dihadapi oleh bangsa dan negara. Massa yang berjumlah jutaan sedang bergerak dari desa menuju kota besar untuk mencari penghidupan sebagai buruh pabrik dalam industri yang baru mapan. Kondisi kerja dan hidup kelas baru ini sangat buruk. Jika lahan pekerjaan semakin kurang atau lebih maka pemindahan metode kerja, ternyata diisi oleh tukang atau petani yang akan menjadi mekanik dalam bentuk yang baru. Kerja yang dilakukan oleh orang-orang ini tak bisa dibandingkan dengan kerja yang buruh pabrik harus lakukan. Dalam pertukangan lama, waktu mungkin tak begitu penting, namun sekarang waktu merupakan hal penting dalam metode kerja yang baru. Pemindahan formal dari jam kerja lama menuju jam perusahaan yang berskala industri benar-benar hancur, karena kerja yang sudah dilakukan dianggap jelek dalam pandangan metode kerja intensif kita. Walaupun empat belas atau lima belas jam kerja yang sebelumnya dapat dijalankan, maka kini akan sulit dijalankan ketika setiap menit saja harus digunakan dengan penuh. Hasil dari pemindahan tanpa rasa dari jam kerja yang lama pada aktivitas industri yang baru ini tak akan berhasil karena ada terdapat dua hal, yaitu kesehatan buruh yang menurun dan kepercayaannya pada keadilan telah hancur luluh lantak. Dapat ditambahkan lagi, dengan gaji buruh yang memprihatinkan di satu sisi, dan sementara majikan ada di posisi atas. Di desa memang tak ada masalah sosial yang serius, karena penguasa dan buruh penggarap sama-sama mengerjakan pekerjaan dan mereka makan dari mangkuk yang sama. Namun hal ini kemudian berubah. Pemisahan antara buruh dan majikan tampaknya telah saling melengkapi dalam segala bidang kehidupan. Buruh kasar telah membentuk kondisi yang saling terasing satu sama lain dalam kehidupan, yang pada kenyataannya semua itu adalah demi Yahudisasi dan mentransformasikan kerja kasar kaum buruh menjadi sebuah penghinaan. Maka menjadi anggota kelas baru ini ternyata tidak mendapatkan posisi yang terhormat. Suatu hari negara akan Mein Kampf volume I | 279
dihadapkan pada permasalahan tentang apakah pemerintah akan kuat untuk menggerakan kelaskelas baru ini menuju masyarakat umum atau malah perbedaan sosial ini akan memperlebar jurang kelas. Hanya satu hal sudah pasti, yaitu kelas baru ini tidak terdiri dari elemen terburuk dalam jajarannya, namun kebalikannya kelas ini ada pada elemen yang paling enerjik. Perbaikan yang berlebihan dari apa yang disebut dengan kebudayaan, belum menunjukan efek pemecah dan penghancurnya kesenjangan ini. Massa kelas baru belum terinfeksi oleh racun-racun kelemahan pasifis. Mereka terdiri dari manusia-manusia yang kuat dan jika terpaksa, mereka bisa bersikap brutal. Semantara itu kaum borjuis tak peduli dengan permasalahan paling penting ini, namun mereka membiarkan semua hal berlalu, dan Yahudi mengambil kesempatan tak terbatas ini demi masa depannya. Sementara di lain pihak Yahudi sedang mengorganisasi metode kerja kapitalistik yang terus menerus mengeksploitasi manusia sampai semaksimal mungkin. Mereka pura-pura mendekati kaum buruh dengan begitu semangat dan dari kegiatannya itu hanya dalam waktu singkat akan membuat dia menjadi pemimpin perjuangan buruh tanpa harus melawan dirinya sendiri. ‘Melawan dirinya sendiri’ hanyalah sebuah contoh perumpamaan, karena tuan segala kebohongan ini selalu paham bagaimana menampilkan dirinya yang ‘suci’ dan kemudian dengan cepat menyalahkan orang lain. Karena mereka tak sabar untuk memimpin massa mereka sendiri, tak pernah terlintas dalam pikiran mereka bahwa ini akan menjadi sebuah pengkhianatan paling terkenal sepanjang zaman. Memang begitulah adanya. {Taktik Yahudi} Jarang sekali kelas baru akan tumbuh dari perubahan ekonomi yang sulit menjadi penguasa ekonomi kecuali Yahudi. Sudah begitu jelas dan berbeda dengan menyadari bahwa hal ini dapat membuka jalan bagi kemajuan mereka sendiri. Pertama, Yahudi menggunakan kaum borjuis sebagai tameng pada dunia feodal, lalu buruh akan melawan dunia borjuis. Jika sebelumnya mereka tahu bagaimana untuk menipu agar mendapatkan hak-hak sipil di bawah bayang-bayang kaum borjuis, dan dalam perjuangan buruh untuk bisa menunjukkan eksistensi, sekarang mereka mencari jalan bagi dominasinya sendiri. Sejak sekarang para buruh tak memiliki tugas lain lagi kecuali memperjuangkan masa depan rakyat Yahudi. Secara tak sadar mereka telah diikat untuk melayani kekuasaan yang mereka kira sedang perangi. Mereka tampak dipersilahkan memerangi kejahatan modal, dan ini adalah cara paling mudah untuk membuat mereka terus berjuang. Dalam hal ini Yahudi membungkam protes terhadap modal internasional dimana pada kenyataannya mereka bermaksud menghancurkan ekonomi nasional agar pasar saham internasional dapat menang diatas bangkai ekonomi nasional. Beginilah cara Yahudi: mereka mendekati kaum buruh, berpura-pura merasa iba dengan nasib yang buruh alami atau bahkan marah atas kemalangan dan kemiskinan mereka demi mengambil hati kaum buruh. Mereka telah bersusah payah mempelajari seluruh usaha keras mereka dalam kehidupan yang nyata ataupun dalam khayalan, lalu kondisi ini akan membangkitkan kerinduan mereka sendiri untuk berjuang demi merubah keadaan.
Mein Kampf volume I | 280
Dengan kelicikan tanpa batas ini, Yahudi menginginkan adanya keadilan sosial yang hanya meninabobokan setiap Volk Arya agar membenci siapapun yang bernasib baik, lalu mereka melakukan perjuangan penghapusan kejahatan sosial sebagai stempel dari Weltanschauung terakhir. Mereka mendirikan doktrin Marxis! Dengan menyajikannya sebagai suatu kesatuan dengan tuntutan-tuntutan sosial yang adil, mereka mempromosikan pertentangan orang-orang yang baik untuk memenuhi tujuan yang dimajukan dalam bentuk nyata, dan perusahaan seperti itu tampak dari luar sukar untuk dipenuhi dan tidak adil. {Inti Weltanschauung Marxisme} Dibalik jubah ide sosial politik murninya, terdapat tujuan licik yang tersembunyi. Ya, tujuan tersebut diumumkan ke depan publik dengan ‘kejujuran’ mereka yang paling kurang ajar. Teori ini mewakili percampuran yang tak terpisahkan dari akal sehat dan kegilaan manusia, namun selalu yang gila-lah yang akan menjadi kenyataan, bukan yang berakal sehat. Dengan menggunakan penolakan kepribadian, bangsa dan rasial teori tersebut telah menghancurkan dasar-dasar seluruh kebudayaan manusia yang hanya tergantung pada faktor ini saja. Inilah inti yang sebenarnya dari Weltanschauung Marxis sejauh ini hanyalah isapan jempol semata dari otak kriminal yang dapat disebut ‘Weltanschauung’. Dengan pupusnya kepribadian dan ras, maka hambatan paling penting telah dibuang agar yang rendah dapat mendominasi, dan yang rendah adalah Yahudi. Khususnya dalam kegilaan politik dan ekonomi akal dari doktrin ini berada. Doktrin ini mencegah orang-orang cerdas untuk berjasa, sementara mereka yang secara intelektual tak begitu aktif serta pendidikannya dalam bidang ekonomi tak begitu bagus terus dimajukan. Intelektual bagi pergerakan ini –bahkan pergerakan ini membutuhkan intelektual bagi keberadaannya- ‘dikorbankan’ oleh Yahudi dari jajarannya sendiri. Maka dari doktrin tersebut telah bangkit sebuah pergerakan murni dari buruh pabrik di bawah kepemimpinan Yahudi. Tampaknya gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan keadaan buruh, namun nyatanya Yahudi sedang merencanakan suatu perbudakan dan penghancuran Volk yang bukan Yahudi. Kelumpuhan umum kaum pasifis dari naluri untuk bertahan hidup telah dimulai oleh Freimaurerei dalam kelompok yang disebut dengan intelektual, kemudian di sampaikan pada kaum borjuis, dengan adanya koran-koran besar yang sekarang selalu dikuasai Yahudi. Ditambahkan lagi ada pada senjata pemecah belah ini adalah yang paling buruk, yaitu organisasi dengan kekuatan yang brutal. Selayaknya pasukan pengejut dan penyerbu, Marxisme bertujuan untuk menghabisi dan meruntuhkan apa yang dua senjata sebelumnya telah dilakukan untuk melemahkan. {Ajaran organisasi dunia Marxisme} Disini kita memiliki kerja tim yang brilian dan kita tak usah terkejut menghadapi institusi seperti itu yang suka mewakili dirinya sendiri sebagai pilar kewenangan negara yang legendaris. Merupakan tugas bagi negara tertinggi bahwa Yahudi pada setiap saat (terlepas dari beberapa perkecualian) menemukan kaki tangan yang penurut untuk memecah belah. Penghambaan yang mengerikan ini ada pada kelas atas dan kesombongan yang selalu diarahkan pada yang lebih rendah telah membedakan kelas-kelas ini menjadi sama dengan kedangkalan pikiran yang Mein Kampf volume I | 281
seringkali protes terhadap surga, dan hanya dilebihi oleh kesombongan diri yang kadangkala sangat mengagumkan. Sifat inilah yang dibutuhkan dan dicintai oleh Yahudi dari pejabat kita. Perjuangan praktis sekarang sudah dimulai, dirancang garis besarnya lalu akan mengambil arah seperti ini: Agar tetap berada dengan tujuan utama, perjuangan Yahudi yang tak pernah puas dengan penaklukan dunia melalui ekonomi namun menginginkan penghambaan politik, maka Yahudi akan membagi organisasi doktrin Marxis-nya menjadi setengah-setengah yang tampak seperti terpisah satu sama lain. Namun pada kenyataannya membentuk satu, yaitu politik dan pergerakan serikat buruh. Serikat buruh kemudian melakukan rekrutmen. Dalam perjuangan yang keras demi keberadaan yang harus dilaksanakan oleh buruh, yang dikarenakan keserakahan dan kedangkalan pikiran tuan majikan maka serikat buruh akan menawarkan bantuan dan perlindungan, lalu kemungkinan untuk mendapatkan kondisi kehidupan yang lebih baik akan segera tercapai. Jika pada suatu saat ketika komunitas nasional yang terorganisasi, yaitu negara tidak begitu memperhatikan, maka para buruh tak ingin memberikan hak pertahanan pentingnya bagi perubahan tiba-tiba dari rakyat yang sebagian tak memiliki rasa tanggung jawab, dan kadangkala sulit untuk dipecat maka buruh harus bisa membela sendiri. Pada hal yang sama terhadap apa yang disebut dengan kaum borjuis, mereka dibutakan oleh kepentingan keuangan karena menyimpan hambatan paling besar dalam jalannya perjuangan menuju keberadaan ini, dan tak hanya melawan semua usaha untuk memperpendek hari kerja yang tidak manusiawi saja, tapi harus menghapuskan sistem perburuhan anak, menjaga dan melindungi wanita, meningkatkan kondisi kebersihan di tempat kerja dan rumah. Namun seringkali Yahudi mensabotasenya, maka Yahudi yang licik itu akan mengambil hak tertindas yang ada dibawah lindungannya. Secara bertahap Yahudi menjadi pemimpin pergerakan serikat buruh. Semakin mudah mereka tak tertarik untuk menghapuskan kejahatan sosial dengan cara-cara yang jujur, namun hanya dalam melatih pasukan penyerbu ekonomi yang menghamba secara buta kepada mereka untuk menghancurkan kemandirian ekonomi nasional. Untuk sementara kegiatan kebijakan sosial yang sehat akan bertujuan untuk menjaga kesehatan Volk di satu sisi dan menjaga kemandirian ekonomi nasional. Namun bagi Yahudi, dalam perjuangan ini dua kriteria ini tak hanya harus terhapus, akan tetapi hilangnya hal ini adalah sebuah tujuan dari hidupnya. Yahudi tak menginginkan pemeliharaan ekonomi nasional yang mandiri, namun menginginkan kehancurannya. Akibatnya tak ada kesadaran akan kepedihan hidup yang dapat mencegahnya sebagai pemimpin pergerakan serikat buruh untuk meningkatkan tuntutannya yang tak hanya melampaui tujuan, namun pemenuhannya tak dimungkinkan bagi tujuan praktis atau ini akan berarti hancurnya ekonomi nasional. Lebih lagi mereka ini tak ingin berlomba secara sehat dan sportif, karena mereka hanya gerombolan lemah yang mudah ditaklukan. Keinginan ini mengizinkan mereka untuk meningkatkan tuntutan-tuntutan yang tak masuk akal sekalipun yang melakukan pemenuhan praktisnya, mereka sendiri tahu tak akan mungkin dan tak bisa merubah apapun kecuali dengan menghasut massa. Inilah apa yang membuat mereka tertarik bukannya pada perbaikan kondisi sosial, namun penghancuran sosial. Mein Kampf volume I | 282
Maka kepemimpinan Yahudi dalam urusan serikat dagang ini tetap tak tertandingi, sampai kerja yang besar dalam pencerahan untuk mempengaruhi massa dan mengakhiri kemalangan tanpa akhir, negara harus membuang Yahudi dan kerjakerjanya. Selama pandangan massa tetap dangkal seperti sekarang dan negara tak peduli, massa ini akan menjadi yang pertama mengikuti orang yang dalam masalah ekonomi pernah membuat janji-janji yang paling memalukan. Dalam hal ini Yahudi adalah tuannya, karena seluruh kegiatannya tak memiliki keberatan moral. Lalu mereka dengan pasti akan mengusir setiap pesaing dibidang ini dalam waktu yang singkat. Selaras dengan keserakahannya, mereka hanya mengajarkan kegunaan tentang kekerasan paling brutal pada serikat buruh. Jika siapapun dengan cerdasnya melawan bujukan Yahudi, maka perlawanan dan pemahamannya akan dipatahkan dengan teror. Kesuksesan kegiatan seperti itu tentu begitu hebat. Sebenarnya Yahudi dengan cara-cara yang dilakukan serikat buruh akan dapat menjadi berkah bagi negara, namun mereka malah menghancurkan dasar-dasar ekonomi nasional. Bersamaan dengan ini akan terus majulah organisasi politik. Organisasi bersembunyi di balik pergerakan serikat dagang dimana serikat buruh sedang mempersiapkan massa bagi organisasi politik, namun pada kenyataannya memecat mereka menuju kekerasan dan pemaksaan. Lebih lagi serikat dagang merupakan sumber keuangan permanen dimana sebuah organisasi politik akan membutuhkan kaki tangan darinya. Serikat buruh merupakan organisasi yang mengendalikan kegiatan politik individu dan akan menjadi kaki tangan dalam semua demonstrasi besar yang bersifat politik. Pada akhirnya serikat buruh tak lagi berminat pada politik, namun akan menjadikan politik sebagai tujuan utama perjuangan mereka sendiri dari ancaman pemberhentian kerja, yaitu dalam bentuk pemogokan massal dan akan terpusat untuk melayani tuntutan politik mereka. Dengan penerbitan pers yang isinya selalu diadaptasi dengan wacana intelektual dari orang yang setidaknya memang intelektual, maka organisasi politik dan serikat dagang akhirnya memiliki institusi penghasut dimana kelas terbawah dari bangsa ini akan ‘dimatangkan’ terlebih dahulu dengan tindakan paling ceroboh. Fungsi institusi tersebut bukannya mengarahkan rakyat untuk keluar dari kedangkalan mental menuju tingkatan yang lebih tinggi, namun untuk memenuhi naluri rendah mereka. Massa yang secara mental malas juga congkak, maka urusan ini akan begitu spekulatif dan menguntungkan. Pers inilah yang diatas segalanya mengobarkan perjuangan yang fanatik dan penuh fitnah, merobek apapun yang dianggap mendukung kemerdekaan nasional, peningkatan kebudayaan dan kemandirian ekonomi bangsa. Diatas segalanya pula, pers ini menghantam semua sifat yang tak ingin membungkuk pada keinginan Yahudi untuk mendominasi, dimana kecerdasan dan kemampuan para pembangkang tampak membahayakan bagi Yahudi. Karena dibenci oleh Yahudi, maka tak perlu untuk melawannya, tidak cukup jika mereka hanya mencurigai bahwa seseorang mungkin akan menerima ide untuk melawan mereka selama beberapa saat, atau dari kekuatan kecerdasannya dia adalah seorang pengumpul kekuatan dan kebesaran nasionalitas yang bermusuhan dengan Yahudi. Naluri tajam mereka akan hal ini telah mencium jiwa setiap orang, dan rasa bermusuhannya ditentukan dengan semangat yang tidak sesuai dengan semangat Mein Kampf volume I | 283
mereka. Karena Yahudi bukanlah yang diserang namun yang menyerang, maka bukan hanya yang menyerang akan menjadi musuhnya, namun siapapun yang menentangnya akan menjadi musuhnya. Cara untuk melawan mereka yang menentang Yahudi dengan jiwa yang ceroboh namun tulus bukanlah dengan cara yang jujur, namun harus dengan kebohongan dan fitnah lagi. Disini mereka akan berhenti dalam kekejamannya mereka semakin besar sehingga tak usah heran jika ada diantara Volk kita sebagai perwujudan setan, juga sebagai simbol dari segala kejahatan selalu berwujud pada rupa Yahudi. Ketidakpedulian massa mengenai sifat alamiah Yahudi, kurangnya naluri dan sempitnya pikiran, maka kelas atas selalu menjadikan kita sebagai korban yang mudah dari kampanye kebohongan Yahudi. {Palestina sebagai pusat organisasi} Sementara dari kepengecutan kaum kelas atas akan berpaling dari orang yang diserang Yahudi dengan sejumlah kebohongan dan fitnah, kemudian massa yang tak tahu apa-apa dengan piirannya yang sederhana mempercayai segalanya begitu saja. Pejabat negara menutupi diri mereka dengan cara membisu dengan tujuan untuk mengakhiri kampanye pers Yahudi. Mereka menghukum secara tidak adil sang korban yang di mata pejabat untuk dijadikan pemeliharaan kewenangan negara dan penjagaan hukum. Lambat laun ketakutan akan seluruh sifat keYahudian membuat senjata Marxis menjadi mimpi buruk bagi jiwa setiap orang. Mereka akan bergetar di depan musuh yang telihat menakutkan lalu kemudian mereka menjadi korbannya. (k) Dominasi Yahudi di dalam negara tampak begitu kuat sehingga tak hanya mereka dapat memanggil diri mereka Yahudi kembali, namun dengan kasar mengakui tujuan politik dan Volknya. Sebagian dari ras ini selalu membuka diri pada Volk asing, bahkan dalam hal inipun mereka selalu berbohong. Untuk sementara Zionis mencoba untuk meyakinkan dunia bahwa kesadaran nasional dari bangsa Yahudi akan terpuaskan dalam pendirian negara Palestina. Yahudi sekali lagi membohongi Goyyim8 yang bodoh. Tak terlintas dalam pikiran mereka untuk mau membangun negara Yahudi di Palestina dengan tujuan tinggal di sana, tapi apa yang mereka inginkan adalah sebuah organisasi pusat bagi penipuan internasional mereka, diberkahi dengan hak berdaulat dan tidak diganggu oleh negara lain. Singkatnya, sebuah tempat perlindungan bagi para bajingan terhukum dan sekolah tinggi bagi para bedebah! Hal ini merupakan tanda naiknya rasa aman dan percaya diri mereka pada satu waktu ketika disatu sisi masih menjadi orang Jerman, Perancis, Inggris, yang lain dengan lancangnya akan muncul sebagai ras Yahudi. {Diktator proletariat} Betapa dekatnya mereka dengan kemenangan dapat dilihat dengan aspek yang menjijikan dimana mereka berhubungan dengan Volk lain. Dengan luapan kegembiraan setan di wajah mereka, anak muda Yahudi yang berambut hitam sedang menunggu gadis lugu yang akan dia kotori dengan darahnya, lalu akan mencurinya dari Volk. Dengan segala cara mereka mencoba untuk menghancurkan dasar-dasar rasial dari rakyat yang akan mereka taklukan. Dengan secara sistematis mereka menghancurkan para wanita dan gadis-gadis dan mereka tak mau mundur untuk menggeser batas darah bagi yang lainnya, bahkan dalam skala besar. Yahudilah yang membawa orang Negro ke Rheinland dengan pemikiran rahasia dan Mein Kampf volume I | 284
tujuan yang sangat jelas untuk menghancurkan ras putih yang dibenci, kalau perlu berujung dengan memproduksi anak haram, melemparkan dari ketinggian budaya dan politik lalu mereka sendiri akan bangkit menjadi penguasa. Karena Volk yang sudah sadar akan darahnya, mereka tak akan pernah rela diperbudak oleh Yahudi. Di dunia ini Yahudi akan selamanya menjadi pemimpin para begundal-begundal, dan hanya mereka para begundal itu sendiri. Maka Yahudi akan mencoba secara sistematis merendahkan level ras dengan terus menerus meracuni individu yang lain. Secara politik Yahudi mulai mengganti ide demokrasi dengan kediktatoran proletariat. Dalam organisasi massa Marxisme, Yahudi telah menemukan senjata yang membuat mereka ikut berbaur dengan ide-ide demokrasi dan setelah berada didalam, mereka menaklukan dan mengatur Volk dengan tangan besi kediktatoran. Yahudi bekerja secara sistematis dan revolusioner dalam dua bidang, yaitu ekonomi dan politik. Diantara Volk yang paling kejam dalam perlawanan, Yahudi merajut musuhmusuh dan karena pengaruh internasionalnya, mereka terpengaruh untuk berperang dan jika perlu menancapkan bendera revolusi pada setiap medan peperangan. {Dari Volk Yahudi menjadi darah Yahudi} Dalam bidang ekonomi, mereka merendahkan negara sampai perusahaan sosial yang dulunya tak menguntungkan akan diambil dari negara dan berada di bawah kendali keuangan mereka. Dalam bidang politik, mereka menolak cara bertahan hidup negara. Mereka menghancurkan segala bentuk pondasi pemeliharaan nasional dan pertahanan, kepercayaan pada kepemimpinan, merusak sejarah masa lalu dan menyeret segala yang besar menuju tempat sampah. Secara budaya, Yahudi membuat kontaminasi dibidang seni, sastra, teater, menghina perasaan terdalam, menghempaskan semua konsep keindahan dan kemuliaan. Yang dianggap mulia dan baik malah akan menyeret manusia kepada kerendahan alamiah dasarnya. Agama di olok-olok, etika dan moralitas dianggap sebagai falsafah kuno, sampai pilar penyangga terakhir sebuah negara untuk keberadaannya menjadi runtuh! (l) Sekarang revolusi akbar terakhir sedang dimulai. Untuk meraih kekuatan, politik Yahudi membuat selubung yang selama ini mereka pakai. Rakyat demokratik Yahudi kini menjadi Yahudi berdarah dingin dan tirani bagi Volk. Dalam beberapa tahun mereka mencoba untuk menghapuskan kaum intelektual bangsa dan dengan merampas kepemimpinan intelektual, mereka mematangkan Volk untuk menjadi budak-budak takluk mereka. Contoh yang paling menakutkan dari jenis ini ada di Rusia, dimana mereka membunuh dan membuat tiga puluh juta orang kelaparan dengan kebuasan fanatik. Sebagian dengan menyiksa manusia dengan tujuan memberikan segerombolan jurnalis Yahudi dan bandit pasar modal mendominasi atas Volk. Sekarang ini bukanlah akhir dari kebebasan Volk yang ditekan Yahudi, namun akhir dari parasit Volk lain. Setelah kematian korbannya, cepat atau lambat vampir-vampir ini akhirnya mati juga. {Volk yang di anak-haramkan}
Mein Kampf volume I | 285
Jika kita lewatkan segala penyebab keruntuhan Jerman, maka kegagalan yang paling penting berada dalam pengetahuan mengenai masalah rasial, khususnya ancaman Yahudi. Kekalahan di medan tempur pada bulan Agustus 1918 mungkin akan dengan mudah dihadapi, namun mereka tidak sama dengan kemenangan Volk kita. Bukan mereka yang menyebabkan keruntuhan kita, namun oleh sebuah kekuatan terselubung yang telah mempersiapkan kekalahan kita secara sistematis selama beberapa dekade dengan merampok Volk kita dari naluri moral, politis dan kekuatan. Dengan tidak memperdulikan masalah pemeliharaan dasar-dasar ras bangsa kita, Reich lama mengabaikan satu-satunya hak yang memberi kehidupan di dunia ini. Volk yang membiarkan dirinya di anak haramkan, berdosa pada kehendak Tuhan, lalu ketika puing-puing mereka dilewati oleh musuh yang lebih kuat bukan ketidak adilan yang mereka terima, namun pemulihan keadilan. Jika Volk tak ingin menghormati alam yang telah memberikan sifat dan karakter yang sudah mengakar di darah mereka, maka rakyat tak berhak mengeluh atas kehilangan keberadaan duniawi mereka. Semua yang ada di bumi ini mampu untuk berkembang lebih baik lagi. Setiap kekalahan telah menjadi sumber inspirasi bagi kemenangan, setiap perang yang kalah adalah penyebab kebangkitan di kemudian hari, setiap kesulitan dari penyuburan energi manusia dan dari setiap penekanan dari sebuah kekuatan untuk kebangkitan spiritual baru akan muncul selama darah masih murni! Kemurnian darah yang hilang akan menghancurkan kebahagiaan selamanya dan akan menenggelamkan manusia menuju kedalaman waktu, dan akibatnya tak dapat dihilangkan dari jiwa dan raga. {Ilusi kemakmuran di Reich lama} Hanya dengan mencermati dan membandingkan semua permasalahan dalam hidup maka dari cahaya untuk masalah ini kita dapat mengetahui betapa kejinya mereka dengan standar ini. Mereka semua terbatas dalam ruang dan waktu, namun permasalahan untuk memelihara atau tidak memelihara kemurnian darah akan selalu ada selama manusia itu ada. Semua gejala yang penting dari kebusukan periode sebelum perang dalam analisis terakhir dapat disempitkan menjadi penyebab rasial. Apakah kita mempertimbangkan masalah keadilan umum atau kebusukan dalam kehidupan ekonomi, gejala merosotnya kebudayaan atau proses menurunnya politik, masalah gagalnya pendidikan atau pengaruh buruk dari orang dewasa dan pers dan lain- lain selalu dan selamanya berdasar pada pengabaian kebutuhan rasial Volk kita atau kegagalan mengenali ancaman asing? Inilah mengapa semua usaha untuk mereformasi, pemulihan sosial dan pelatihan politik serta pelebaran ekonomi semuanya akan sia-sia selama hasilnya saja yang diperhatikan. Bangsa dan organisme yang memelihara kehidupan di bumi serta negara tak tumbuh menjadi lebih sehat, malah akan semakin merana! Semua tentang ilusi kemakmuran dari Reich lama tak dapat lagi menyembunyikan kelemahannya, dan setiap usaha untuk memperkuat Reich akan gagal dan gagal lagi karena masalah penting dan sangat substansial ini diabaikan. Sangat salah jika menganggap bahwa para pengikut berbagai macam kecenderungan politis yang berada di sekitar tubuh Volk Jerman. Ya, bahkan sebagian tertentu dari pemimpin Mein Kampf volume I | 286
menjadi penjahat atau berbahaya. Kegiatan mereka dikutuk sehingga akan menjadi steril, karena yang terbaik dari mereka adalah melihat bentuk penyakit umum dan mencoba melawannya namun dengan secra buta mengabaikan virusnya. {Tak mengenali musuh dalam selimut} Siapapun yang mengikuti mekanisme secara sistematis garis perkembangan politik Reich lama setelah mencermati dengan tenang akan berkesimpulan, bahwa pada saat penyatuan atau kebangkitan Jerman, kebusukan sudah berjalan dan walaupun semua kesuksesan politik dalam peningkatan kemakmuran ekonomi, situasi umumnya ternyata semakin hancur dari tahun ke tahun. Jika tak ada lagi, maka pemilihan umum untuk Reichstag akan diumumkan dengan semakin membengkaknya suara untuk kaum Marxis, maka keruntuhan mulai mendekati secara perlahanlahan. Semua kesuksesan dengan apa yang disebut dengan partai borjuis sudah tak berharga sama sekali. Bukan saja karena dengan kemenangan elektoral kaum borjuis mereka tak mampu menahan banjirnya jumlah kaum Marxis, namun karena mereka semua membawa bibit-bibit kebusukan dalam tubuh mereka sendiri. Tanpa mencurigainya, dunia borjuis sendiri telah terinfeksi dengan racun yang mematikan dari ide-ide Marxisme dan perlawanan mereka seringkali bangkit dari kecemburuan persaingan dari pemimpin yang ambisius dan bukannya dari penolakan mendasar dari para pengikut yang ingin melawan dengan sepenuhnya. Dalam tahun-tahun perjuangan yang panjang ini hanya mereka seorang yang selalu berjuang tanpa terganggu dan teguh, yakni Yahudi. Bintang David9 mereka semakin berkilau seiring dengan memudarnya keinginan untuk memelihara diri dari dalam Volk kita sendiri. Maka pada bulan Agustus 1914, bukan Volk yang ingin maju ke medan tempur. Bukan, namun itu merupakan percikan api terakhir dari naluri nasional kita untuk memelihara diri di hadapan kelumpuhan para pasifis Marxis dalam tubuh nasional kita. Sejak masa-masa yang sangat menentukan ini, rakyat kita tak mengenali musuh di dalam negeri. Semua perlawanan luar gagal dan Tuhan tidak memberikan berkahnya kepada pedang kemenangan namun diikuti oleh hukum pengembalian abadi. {Negara Jerman dari bangsa Jerman } Pada dasar kesadaran inilah prinsip-prinsip utama juga kecenderungan terbentuk dalam pergerakan kita, dimana hanya keyakinan kita yang mampu bukan hanya menghentikan tenggelamnya Volk Jerman, namun akan mendirikan pondasi granit yang diatasnya suatu hari negara akan berada. Bukan mengikuti mekanisme orang asing dari perhatian dan minat ekonomi mereka, namun sebuah organisme nasional: Negara Jerman dari bangsa Jerman!
Mein Kampf volume I | 287
Anotasi ilmiah: 1 .Woodrow Wilson Dr. Thomas Woodrow Wilson (28 Desember 1856 – 3 Februari 1924) merupakan Gubernur ke 45 negara bagian New Jersey (1911 – 1913) lalu menjadi Presiden Amerika Serikat ke 28 (1913 – 1921). Wilson-lah yang menggagas Liga BangsaBangsa setelah Perang Dunia ke I yang berakhir tahun 1919. Atas usahanya untuk perdamaian Wilson dianugrahi Penghargaan Nobel Perdamaian tahun 1920. Sayangnya Amerika Serikat sendiri tidak menjadi anggota Liga Bangsa-Bangsa. 2. Prometheus Prometheus dalam mitologi Yunani dihargai karena dia adalah Titan yang mencuri api dari para dewa dan memberikannya kepada manusia. 3. Schopenhauer Arthur Schopenhauer (22 Februari 1788 – 21 September 1860) merupakan seorang filsuf Jerman pada abad 19 yang terkenal atas karyanya, ‘Dunia sebagai keinginan dan perwakilan’. Schopenhauer terkenal dengan pandangan filsafat pesimisme-nya yang memandang bahwa kehidupan adalah jahat dan sia-sia, namun dengan pencermatan yang dalam dan pengaruh pemikiran timur dia akhirnya melihat harapan dalam estetika dan simpati bagi orang lain. Ideidenya mempengaruhi bidang filsafat, psikologi dan sastra. 4. Talmud Talmud adalah kitab suci agama Yahudi yang berisi hukum agama, kebiasaan, legenda dan cerita-cerita. 5. Esperanto Esperanto adalah bahasa internasional yang dibuat manusia oleh L. L. Zamenhof tahun 1887. Tujannya adalah untuk menciptakan bahasa netral yang gampang dipelajari s erta menjadi pelengkap bahasa yang ada, bukan mengganti. Walau tak ada institusi yang secara resmi mengambil bahasa ini namun Esperanto pada saat ini digunakan untuk seluruh aktivitas termasuk perjalanan, korespondensi, pertukaran budaya, sastra dan bahasa. Pembicaranya ada abad 19 berkembang di Eropa timur dan Rusia. Esepranto bukanlah bahasa resmi negara manapun, organisasi Esperanto terbesar adalah Organisasi Esperanto Dunia berhubungan secara resmi dengan Perserikatan Bangsa- Bangsa dan UNESCO. 6. Ghetto Ghetto merupakan daerah dimana sekelompok masyarakat dari berbagai etnik, budaya atau agama tertentu hidup dalam satu wilayah yang sama, baik sukarela maupun terpaksa. Secara sejarah kata ghetto dihubungkan dengan kompleks perumahan Yahudi, namun sekarang diasosiasikan dengan daerah pinggir kota yang kumuh. Mein Kampf volume I | 288
7. Freimaurerei Freimaurerei (Freemasonry) adalah organisasi persaudaraan internasional. Anggotanya memiliki ide moral dan metafisika yang sama dan memiliki kepercayaan yang sama mengani Zat yang superior. Freemasonry juga merahasiakan kegiatan organisasinya dari publik. Alasannya adalah sebuah sistem derajat untuk mengeksplorasi masalah etis dan filsafat serta menyebut dirinya sendiri sebagai ‘Sistem moralitas unik yang terselubung oleh alegori dan diilustrasikan dengan simbol’. Pada masa Nazi Freemasonry di buang ke kamp konsentrasi dan semua kegiatan mereka dilarang. Dalam berbagai teori konspirasi nama Freemasonry sering disebut-sebut namun keterlibatan mereka masih diperdebatkan. 8. Goyim Goyim (plural) berasal dari bahasa Yahudi yang berarti ‘bangsa’ atau ‘rakyat’. Goyim umumnya untuk menyebut mereka yang bukan Yahudi. 9. Bintang David Bintang David atau Magen David dikenal juga dengan Shield of David, Solomon’s Seal atau Seal of Solomon adalah simbol Yahudi dan dikenali dari bentuknya sebagai bintang Yahudi. Simbol ini menjadi simbol bendera Israel. Lambang ini digunakan oleh Nazi sebagai penanda bagi orangorang Yahudi. Setiap orang Yahudi diwajibkan memakai tanda ini dilengan kiri dengan tulisan Jude (Yahudi) mulai tanggal 6 September 1941 di setiap daerah di Jerman dan jajahannya. Tanda ini juga dipakai di kamp konsentrasi. Penanda khusus bagi bangsa Yahudi di Eropa memiliki sejarah yang berakar sampai pada tahun 1215 dimana banyak penguasa dan pendeta di Eropa mewajibkan orang Yahudi untuk ‘membedakan’ dirinya sendiri dengan tanda bintang David tersebut.
Mein Kampf volume I | 289
BAB XII PERIODE PERTAMA PERKEMBANGAN PARTAI BURUH NASIONALIS SOSIALIS JERMAN
Jika pada akhir Jilid ini aku menggambarkan periode pertama dari perkembangan pergerakan kita dan dengan singkat membahas beberapa masalah yang muncul, tujuanku bukanlah untuk memberi disertasi dari tujuan spiritual pergerakan ini, karena tujuan dan tugas pergerakan baru ini hanya bisa ada pada jilid yang tersendiri. Pada Jilid kedua aku akan membahas tentang dasar-dasar program dari pergerakan secara detail dan mencoba untuk membuat gambaran tentang apa yang kita percaya sebagai ‘negara’. Yang aku maksudkan dengan ‘kita’ sebagai ratusan ribu yang merindukan hal yang sama dan mendasar bagi setiap individu tanpa menemukan kata-kata untuk meng-gambarkan secara jelas apa yang mereka lihat secara tersirat, karena fakta yang penting dari seluruh reformasi adalah pada pertama kalinya mereka memiliki satu pemenang dan jutaan pendukung. Tujuannya telah ada selama berabad-abad, kerinduan mendalam dari satu sampai ratusan ribu orang bangkit untuk mengumumkan keinginan umum, dan sebagai pengusung standar akan membimbing kerinduan lama akan kemenangan dalam bentuk ide yang baru. Fakta bahwa jutaan orang menahan keinginan untuk perubahan mendasar dari kondisi yang mereka alami sekarang telah menunjukan kekecewaan mendalam yang membuat mereka menderita. Ketahanan mereka terekspresikan dalam keputusasaan dengan keinginan buruk dan kemarahan serta naik pitam. Namun dengan orang ini yang tidak peduli dan dengan orang ini yang berlebihan marahnya. {Keadaan setelah Revolusi} Sebagai saksi atas ketidakpuasan yang mendalam ini kita dapat mempertimbangkan merekamereka yang cemas akan pemilihan umum juga dengan sebagian besar yang memiliki kecenderungan ekstrim fanatik kiri. Pergerakan baru ini memang ditujukan untuk menarik minat kelompok fanatik ekstrim kiri. Namun tak bertujuan untuk mendirikan organisasi yang memuaskan, namun untuk merangkul mereka yang sedang tersiksa oleh penderitaan, mereka yang tidak merasakan kedamaian, yang tidak bahagia dan kecewa, dan diatas segalanya jangan berenang di permukaan kebahagiaan Volk, namun berakar penderitaan di dalamnya. Dalam istilah politik murni, gambaran ini telah menjelaskan dengan sendirinya pada tahun 1918: Volk yang terpecah dua. Satu, yang terkecil, termasuk strata orangorang cerdas dalam lingkup nasional tanpa memasukan yang aktif secara fisik. Dari luar terlihat nasional, namun dari kalimat ini orang tak dapat memahami apapun kecuali pembelaan yang lemah dan tak bermutu dari apa yang disebut dengan kepentingan negara yang tampaknya identik dengan kepentingan dinasti. Mereka mencoba untuk berjuang demi ide dan tujuannya dengan menggunakan senjata spiritual yang terpecah dan dangkal, lalu gagal total di depan kebrutalan musuh. Dengan hantaman yang menakutkan dari kelas ini yang sebelumnya masih Mein Kampf volume I | 290
memerintah, dikaparkan ke tanah dan dengan tubuh bergetar layaknya pengecut akan dipermalukan di tangan pemenang yang kasar. Menghadapi kelas dua yaitu massa populasi buruh yang diorganisasikan dalam pergerakan Marxis yang kurang lebih radikal, memutuskan untuk mematahkan segala macam perlawanan spiritual dengan kekuatan kekerasan. Marxisme tak ingin menjadi nasionalis, namun dengan sadar Marxisme menolak setiap kemajuan kepentingan nasional, dan malah membantu dan bersekongkol dengan penekanan dari luar negeri. Mereka secara jumlah adalah yang terkuat, dan diatas segalanya terdiri dari elemen-elemen dimana kebangkitan nasional tak dapat dipikirkan dan tak mungkin diwujudkan. Tahun 1918 ini menjadi jelas: Kebangkitan Volk Jerman tak akan terjadi tanpa pemulihan kekuatan dari luar. Namun prasyarat untuk ini bukanlah dengan persenjataan seperti yang selalu diocehkan oleh ‘negarawan’ borjuis kita, namun oleh kekuatan keinginan. Rakyat Jerman memiliki cukup banyak pesenjataan sebelumnya. Rakyat tak mampu mengamankan kemerdekaan karena kekurangan energi untuk naluri bertahan secara nasional maupun keinginan untuk bertahan hidup. Senjata terbaik adalah mati, materi-materi tak berguna selama kurang siapnya semangat, berkeinginan dan yakin untuk menggunakannya. Jerman menjadi tak berdaya bukan karena kurangnya persenjataan, namun karena kurangnya keinginan untuk menjaga persenjataan bagi bertahan hidupnya Volk. Jika sekarang para politisi kiri menunjukan kekurangan persenjataan sebagai penyebab bagi kebijakan mereka yang tanpa nyali, pengalah dan berkhianat, kita harus menjawab sekali: Tidak, kebalikannya yang benar. Melalui kebijakan anda yang anti nasional, kriminal dan mengabaikan kepentingan nasional, anda tersebut akhirnya menyerahkan persenjataan kami. Sekarang anda hendak mengatakan bahwa kekurangan senjata sebagai penyebab dasar atas kejahatan yang menyedihkan ini. Selayaknya apapun yang hendak anda katakan adalah sampah dan palsu! Namun celaan ini berlaku pula bagi politisi garis kanan. Karena -terimaksih atas kepengecutan mereka yang menyedihkan- pengacau Yahudi yang berkuasa pada tahun 1918 mampu mencuri persenjataan nasional. Mereka juga tak memilik alasan dan hak untuk menyatakan keadaan persenjataan kami sekarang sebagai alasan yang mengagumkan bagi kelicikan mereka (baca: kepengecutan) di lain pihak, ketidakberdayaan kita adalah disebabkan oleh kepengecutan mereka. Akibatnya pertanyaan tentang bagaimana membangkitkan kekuatan Jerman yaitu: Bagaimana kita memproduksi persenjataan? Jika semangat ini mendominasi rakyat maka keinginan untuk menemukan seribu cara, dimana setiap caranya akan berakhir pada memiliki senjata! {Pengambil alihan kembali kekuatan politik} Berikan seorang pengecut sepuluh pistol dan jika diserang dia tak bisa menembak sekalipun. Maka baginya ada lebih banyak yang tak berguna melebihi tongkat bersimpul bagi seorang laki-laki pemberani. Permasalahan membangkitkan kekuatan politik rakyat kita sebenarnya adalah permasalahn untuk memulihkan naluri nasional untuk tetap bertahan, jika tak ada alasan lain sebab pengalaman menunjukan bahwa setiap persiapan kebijakan luar negeri juga setiap evaluasi dari sebuah negara seperti itu dimulai bukan dari senjata yang ada namun kapasitas Mein Kampf volume I | 291
moral bangsa yang dapat dikenali dan diasumsikan untuk alat perlawanan. Kemampuan Volk untuk membentuk aliansi lebih banyak dari simpanan senjata yang mematikan daripada keinginan nasional yang terlihat dan bergairah untuk bertahan hidup dengan keberanian sampai mati. Karena sebuah persekutuan tidak diputuskan melalui persenjataan namun oleh orang-orang. Maka Volk Inggris harus dipertimbangkan sebagai sekutu paling berharga di dunia selama kepemimpinan dan semangat massa-nya telah membenarkan kita untuk berharap bahwa kekerasan dan ketekunan yang paling menentukan dalam bertempur bagi kemenangan, dengan setiap cara dan tanpa pertimbangan waktu dan pengorbanan. Lebih lagi, persenjataan militer yang ada pada setiap saat tidak perlu melebihi negara-negara lain. Jika kita paham bahwa kebangkitan bangsa Jerman berawal dari pertanyaan bagaimana mengembalikan keinginan politik untuk bertahan, sangat jelas sekali bahwa ini tak dapat dilakukan dengan elemen-elemen pemenang yang kapan saja telah menjadi nasionalis, namun hanya dengan nasionalisasi massa yang anti nasionalisme. Sebuah pergerakan baru yang menyusun tujuan untuk membangkitkan negara Jerman dengan kedaulatannya sendiri harus mengarahkan seluruh perjuangannya untuk memikat hati massa. {Memikat massa} Malangnya apa yang disebut dengan ‘borjuis nasional’ secara keseluruhan tak mampu bersikap nasionalis, khususnya dilihat dari sisi ini maka tak ada perlawanan serius yang bisa diharapkan untuk melawan kebijakan domestik dan luar negeri di masa depan. Bahkan jika borjuis Jerman yang karena kesempitan dan kedangkalan pikiran mereka tak perlu ditakutkan layaknya apa yang mereka lakukan terhadap Bismarck tapi harus memiliki sikap keras kepala dari perlawanan pasif, dalam pandangan kepengecutan mereka yang dikenali dalam setiap pepatahnya. Berbeda dengan massa Genossen yang berorientasi internasional. Dalam keprimitifan alamiah mereka cenderung untuk mendengkur pada ide kekerasan dan lebih lagi, kepemimpinan Yahudi mereka lebih brutal dan kasar. Mereka akan menghancurkan setiap kebangkitan Jerman seperti mereka dahulu mematahkan tulang punggung Angkatan Bersenjata Jerman. Namun diatas segalanya, dengan negara yang memiliki pemerintahan parlementer, mereka akan kembali mengulang kesalahan karena mayoritas mereka tak hanya akan menghambat setiap kebijakan luar negeri nasional, namun juga membuat tidak mungkin untuk memperkirakan kekuatan Jerman dan membuat kita tak menarik sebagai sekutu. Bukan hanya kita saja yang menyadari tentang elemen-elemen kelemahan yang ada pada limabelas juta kaum Marxis, Sosial Demokrat, Pasifis dan Centris. Hal tersebut juga dikenali oleh negara-negara asing yang menghitung nilai persekutuan dengan kita karena berdasarkan beratnya beban ini. Tak akan ada yang mau bersekutu dengan negara yang bisa dikatakan sebagian besar populasi aktifnya pasif terhadap kebijakan luar negeri yang telah ditentukan. Pada kondisi ini kita harus menambahkan fakta bahwa kepemimpinan dari partaipartai pengkhianat nasional ini harus dan akan bermusuhan kepada setiap kebangkitan diluar naluri untuk bertahan hidup. Secara sejarah tak dapat dipercaya bahwa Volk Jerman dapat memulihkan posisi semulanya tanpa membuat Mein Kampf volume I | 292
perhitungan dengan mereka yang menjadi penyebab dan alasan keruntuhan yang tak dikira akan menghantam negeri kita. Karena di depan pengadilan terhadap anak cucu peristiwa November 1918 akan dievaluasi kembali bukan sebagai pengkhianatan kelas tinggi, namun pengkhianatan terhadap Tanah Air. Maka setiap adanya kemungkinan untuk mengembalikan kembali kemerdekaan Jerman dari luar harus dimulai dengan pemulihan persatuan keinginan Volk kita. Namun dipandang dari sudut pandang teknis, ide pembebasan Jerman tampak akan sia-sia selama massa juga tidak siap untuk melaksanakan ide pembebasan ini. Dari sudut pandang militer murni, setiap perwira akan menyadari diatas segalanya setelah berpikir bahwa sebuah perjuangan asing tidak bisa dilaksanakan dengan hanya batalion mahasiswa, sebagai tambahan bagi kecerdasan Volk, namun kekuatan juga dibutuhkan. Sebagai tambahan, kita harus ingat juga bahwa dalam pembelaan nasional yang hanya berdasarkan kelompok intelektual hanya akan membuang-buang harta karun yang berharga. Absennya kecerdasan dari kelompok muda di Jerman yang menemukan kematiannya di medan Flanders musim gugur 1914 baru dirasakan kemudian. Mereka merupakan harta karun tak ternilai yang dimiliki Jerman dan kehilangan mereka selama Perang tak dapat memperbaiki keadaan. Bukan hanya tidak mungkin untuk menjalankan perjuangan jika batalyon penyerbu tidak menemukan massa pekerja dalam barisannya. Persiapan teknisnya juga tak dapat dilakukan tanpa persatuan keinginan Volk. Khususnya dengan Volk kita, mereka harus mengalami malapetaka tak berdaya di bawah ribuan mata perjanjian damai Versailles. Perjanjian ini hanya dapat membuka persiapan teknis bagi pencapaian kemerdekaan dan kebebasan rakyat jika Angkatan Bersenjata dihabiskan pada mereka yang memiliki kekurangan karakter sebagai pembawaan sejak lahir yang membolehkan mereka untuk mengkhianati apapun untuk tiga puluh koin perak dimana untuk ini saja kita bisa tawar menawar. Jutaan orang yang menentang kebangkitan nasional diluar keyakinan politik tak dapat ditaklukan selama penyebab perlawanan mereka, Weltanschauung internasional Marxis tidak diperangi dan dikoyak jantung serta otaknya. {Nasionalisasi massa} Maka dari itu, tak peduli dilihat dari sudut pandang apapun kita memeriksa segala kemungkinan untuk dapat meraih kemerdekaan negara dan nasional kita, apakah akan membekukan sudut pandang persiapan dalam lingkup kebijakan luar negeri, dari persenjataan teknis pertempuran sendiri, maupun dalam setiap kasus perkiraan yang untuk segalanya berada pada penarikan massa Volk kita mengenai kemerdekaan nasional. Bagaimanapun, tanpa pemulihan kemerdekaan luar kita, setiap reformasi internal bahkan dalam kasus yang paling menguntungkan hanya berarti untuk meningkatkan produktivitas kita sebagai koloni. Keuntungan pada halhal yang disebut dengan perkem-bangan ekonomi akan jatuh kepada komisi kendali internasional, dan setiap perbaikan sosial pada saat terbaiknya akan meningkatkan produksi kerja kita untuk mereka. Kemajuan budaya tak akan jatuh pada bangsa Jerman, karena hal tersebut tergantung pada kemerdekaan politik dan harga diri bangsa kita.
Mein Kampf volume I | 293
Maka, jika sebuah penyelesaian yang menguntungkan bagi masa depan Jerman tentu harus membutuhkan sikap nasional sebagai bagian dari massa Volk kita. Ini haruslah menjadi sebuah tugas terhebat dari sebuah pergerakan yang aktivitasnya tidak hanya bertujuan untuk menyedot dirinya sendiri dalam kepuasan sesaat, namun harus mencermati semua perbuatan dan kelalaian kita hanya dengan pandangan tentang akibat yang diperkirakan akan menimpa di masa depan. Maka pada tahun 1919 kita sudah menyadari dengan jelas bahwa sebagai tujuan tertinggi, pergerakan baru harus mencapai tahap nasionalisasi massa. Dari sudut pandang taktis beberapa tuntutan akan muncul: (1) Untuk memikat massa bagi kebangkitan nasional tak ada pengorbanan sosial yang terlalu besar. Apapun konsesi ekonomi yang diberlakukan kepada kelas buruh kita, mereka tidak ada artinya bagi hasil yang akan dimiliki seluruh bangsa jika mereka mau membantu dengan memberikan massa kepada negaranya sendiri. Hanya orang keras kepala yang dangkal, dan sayangnya seringkali ditemukan dalam kelompok majikan buruh gagal untuk mengenali bahwa dalam jangka panjang tak ada kemajuan ekonomi bagi mereka dan maka dari itu tak ada keuntungan ekonomi lain kecuali solidaritas nasional Volk harus diperbaiki. Jika selama perang perserikatan Jerman telah dengan kasar menjaga minat kelas buruh, walau selama perang mereka telah dihantam ribuan kali dan memaksa persetujuan bagi tuntutan buruh mereka terwakili pada majikan yang lapar akan keuntungan pada masa itu. Namun dalam masalah pertahanan nasional mereka telah mengakui ke-Jermanan mereka dengan fanatisme yang sama dan dengan kekejaman yang sama pula mereka telah memberikan Tanah Air, perang ini tak akan kalah. Lalu betapa sepelenya semua konsesi ekonomi, bahkan yang terbesar pun jika dibandingkan pada pentingnya untuk memenangkan perang!. Maka pergerakan yang berencana untuk memberikan buruh-buruh Jerman kembali pada Volk Jerman harus menyadari bahwa dalam permasalahan ini pengorbanan ekonomi tidak penting selama penjagaan dan kemerdekaan ekonomi nasional tidak terancam olehnya. (2) Pendidikan nasional dari massa hanya bisa terjadi secara tidak langsung melalui peningkatan kondisi sosial, karena dengan itulah premis-premis ekonomi secara umum dapat diciptakan yang mengizinkan individu untuk turut serta dalam harta benda budaya bangsa. (3) Nasionalisasi massa tak dapat diraih dengan setengah hati. Penekanan yang lemah dari hal yang disebut dengan sudut pandang objektif, maka dengan orientasi disatu sisi kejam dan fanatik terhadap tujuan yang akan diraih. Volk tak dapat dibuat ‘nasional’ dalam hal yang dipahami oleh borjuis zaman sekarang, yang berarti dengan banyak pembatasan-pembatasan namun hanya nasionalistik dengan keseluruhan semangat yang melekat secara ekstrim. Racun hanya bisa dilawan dengan penangkal racun dan hanya kedangkalan pemikiran kelompok borjuis menganggap jalan tengah sebagai jalan menuju surga. Massa rakyat tak terdiri dari profesor atau diplomat. Kurangnya pengetahuan abstrak yang mereka miliki selalu mengarahkan sentimen mereka kepada perasaan. Disitulah bersemayamnya sikap negatif dan positif mereka. Mereka hanya respek terhadap ekspresi kekuatan dari satu atau dua arahan dan tidak pernah berada Mein Kampf volume I | 294
ditengah-tengah antara kedua hal ini. Sikap emosional mereka pada saat yang sama telah mengkondisikan kestabilan luar biasa. Iman mereka lebih sulit diguncang dibandingkan dengan pengetahuan, cinta jarang berubah daripada rasa hormat, benci lebih tahan daripada penentangan, dan asal mula kebangkitan terbesar di muka bumi ini pada setiap saat terdiri dari kurangnya pengetahuan dalam mendominasi massa dalam fanatisisme yang bisa menginspirasi mereka dan kadangkala dalam histeria massa akan mendorong mereka maju. Siapapun yang ingin memikat massa harus mengetahui kunci untuk membuka hati mereka. Namanya bukan objektivitas (baca: kelemahan) namun keinginan dan kekuatan. (4) Jiwa Volk hanya bisa dipikat jika pada saat bersamaan kita berjuang secara positif dengan pemimpin kita untuk menghancurkan musuh tujuan ini. Rakyat pada setiap saat melihat bukti hak-hak mereka di serang dengan keji oleh musuh, dan mereka menolak penghancuran pers pengikut yang tampaknya seperti ketidakyakinan pada hak mereka kalau bukan tanda kejahatan. Massa hanyalah sekeping alam dan sentimen mereka tidak memahami jabatan tangan yang menguntungkan dari orang yang bertujuan untuk hal yang berlawanan. Apa yang mereka inginkan adalah kemenangan dari yang kuat dan penghancuran yang lemah dari pokok-pokok tanpa syarat ini. Nasionalisasi massa kita hanya akan berhasil, jika Volk juga sukses dan racun-racun internasional dimusnahkan. (5) Semua masalah besar pada masa ini adalah masalah sesaat dan hanya mewakili akibat penyebab yang pasti. Bagaimanapun, hanya satu dari masalah tersebut yang memiliki kepentingan penyebab, yaitu tanah yang menjadi permasalahan penjagaan ras bangsa. Dalam darah saja terdapat kekuatan dan kekurangan manusia. Selama Volk tidak mengenali dan memperhatikan pentingnya dasar-dasar ras mereka, mereka akan seperti orang yang hendak mengajar anjing pudel terhadap sifat-sifat anjing pacuan. Dia gagal untuk menyadari bahwa kecepatan anjing pacuan seperti kejinakan pudel tak bisa dipelajari namun sifat-sifat yang terwariskan hanya ada dalam ras. Volk yang menyangkal penjagaan kemurnian ras mereka dengan sepenuh hati menyangkal kebersatuan jiwa mereka dalam segala ekspresi. Pemisah keadaan alamiah ini adalah akibat dari keadaan pemisah darah mereka, dan perubahan kekuatan kecerdasan dan kreatif mereka hanyalah efek perubahan dalam dasar ras mereka. Siapapun yang ingin membebaskan darah Volk Jerman dari manifestasi dan keburukan saat ini, yang secara alamiahnya asing, pertama-tama harus menebusnya dari virus manifestasi asing ini. Tanpa pengetahuan yang jelas dari permasalahan ras dan juga Yahudi tak akan ada kebangkitan bangsa Jerman. Masalah rasial memberikan kunci tak hanya bagi sejarah dunia namun juga bagi seluruh kebudayaan manusia. (6) Mengorganisasikan massa Volk kita yang sekarang berada dalam kelompok internasional menuju komunitas masyarakat nasional tak berarti menyangkal pembelaan kepentingan kelas yang dibenarkan. Berbagai macam kepentingan kelas dan profesional tidak sama dengan pembelahan kelas namun akibat alamiah dari kehidupan ekonomi kita. Pengelompokan pekerjaan tak menentang Volksgemeinschaft, karena Volksgemeinschaft berisikan kebersatuan bangsa dalam segala macam masalah yang mempengaruhi bangsa ini. Integrasi kelompok Mein Kampf volume I | 295
pekerjaan yang menjadi kelas tersendiri dalam Volksgemeinschaft, atau dalam negara tak dapat diraih dengan merendahkan kelas bawah namun dengan peningkatan kelas atas. Sebaliknya proses ini tidak bisa dilakukan oleh kelas atas, namun hanya oleh kelas bawah yang memperjuangkan kesetaraan haknya. Borjuis zaman sekarang tak terorganisir dalam negara dengan berbentuk organisasi dengan ukuran kebangsawanan namun dengan energinya sendiri di bawah kepemimpinannya. Buruh Jerman tak akan dibangkitkan menuju kerangka kerja Volksgemeinschaft Jerman dengan persaudaraan yang lemah, namun dengan sadar telah meningkatkan situasi sosial dan budayanya sehingga perbedaan paling serius dapat dijembatani. Sebuah pergerakan yang menyusun perkembangan ini sebagai tujuannya harus mengambil pendukungnya dari kelompok ini. Hal ini dapat jatuh pada kelompok intelektual selama kelompok intelektual ini memahami tujuan yang akan diraih. Proses transformasi dan penyetaraan ini tak akan selesai hanya dalam sepuluh atau dua puluh tahun, dan pengalaman telah menunjukan bahwa hal ini dilakukan dari generasi ke generasi. Hambatan yang paling serius bagi pendekatan buruh zaman sekarang terhadap Volksgemeinschaft bukan berada pada pertahanan kepentingan kelasnya, namun ada dalam kepemimpinan internasionalnya dan sikapnya yang bermusuhan terhadap Volk dan Tanah Air. Persatuan yang sama dari kepemimpinan fanatik nasional dalam masalah politik dan Völkisch akan membuat jutaan buruh menjadi anggota yang berharga dari bangsa mereka tanpa menganggap berbagai macam perjuangan yang terjadi karena masalah ekonomi. Sebuah pergerakan yang secara jujur ingin mengembalikan kembali buruh Jerman kepada Volk dan memisahkannya dari khayalan internasional harus dengan tegas menyerang konsepsi dominan dalam kelompok majikan, yang berada dibawah Volksgemeinschaft memahami penyerahan ekonomi tanpa perlawanan dari buruh kepada majikan dan memilih untuk menganggap setiap usaha untuk saling menjaga bahkan kepentingan yang dibenarkan mengenai keberadaan ekonomi buruh sebagai serangan terhadap Volksgemeinschaft. Pernyataan seperti itu tak hanya salah, namun kebohongan yang disadari, karena Volksgemeinschaft menerapkan kewajiban bukan hanya pada satu sisi namun juga pada sisi yang lain. Seperti dosa-dosa buruh kepada semangat Volksgemeinschaft, tanpa menganggap kesejahteraan umum dan bertahannya ekonomi nasional, dia menggunakan kekuatannya untuk menuntut dengan memeras, seorang majikan mendobrak komunitas ini dengan cara yang sama ketika dia melakukan bisnisnya dengan cara yang tidak manusiawi dan mengeksploitasi , menyalahgunakan tenaga kerja dan memperoleh uang jutaan mark dari keringat mereka. Maka dia tidak memiliki hal untuk menunjuk dirinya sebagai nasionalis, tak berhak berbicara pada Volksgemeinschaft. Tidak, dia adalah bajingan egois yang selalu menyulut keresahan sosial dan memprovokasi konflik di masa depan dimana apapun yang terjadi akan berakhir dengan membahayakan negara. Maka penyimpanan dimana pergerakan baru ini harus mengumpulkan pendukungnya utamanya dari massa buruh. Tugasnya adalah untuk memisahkannya dari khayalan internasional membebaskannya dari tekanan sosial, membangkitkannya dari kemalangan budaya dan membimbing mereka menuju Mein Kampf volume I | 296
Volksgemeinschaft pemersatu, nasionalis dalam jiwa dan gairah. Jika dalam kelompok intelektual nasional, terdapat orang-orang dengan hati yang hangat bagi Volk dan masa depannya, dikaruniai dengan pengetahuan yang terdalam dari pentingnya perjuangan ini bagi jiwa rakyat, mereka akan sangat disambut dalam barisan pergerakan ini, dan dianggap sebagai tulang punggung spiritual yang berharga. Namun memikat suara kaum borjuis bukanlah tujuan pergerakan ini. Jika ya, pergerakan akan terbebani dengan beban yang sangat berat dimana sifatnya akan melumpuhkan kekuatan untuk merekrut massa. Walaupun keindahan teori mengenai ide untuk bersama-sama memimpin massa dari bawah dan dari atas dalam kerangka kerja pergerakan, ada fakta berlawanan oleh propaganda psikologi dari massa borjuis dalam pertemuan umum, hal tersebut mampu menciptakan suasana hati bahkan wawasan, namun tidak dalam hal sifat atau lebih baik diungkapkan. Sifat buruk yang perkembangan dan asal muasalnya telah berabad-abad. Perbedaan yang berhubungan dengan level kebudayaan pada kedua sisi dan sikap pada kedua pihak mengani permasalahan yang muncul dalam kepentingan nasional zaman sekarang masih besar, segera ketika dalam keadaan mabuk dari pertemuan telah terlewati, akan muncul hambatan dari dalam. Akhirnya, tujuannya bukanlah untuk mengambil pengesahan dalam kelompok nasional, namun untuk memikat kelompok antinasional. Maka dilihat dari sudut pandang ini akan menentukan sikap taktis seluruh pergerakan. (7) Posisi yang satu sisi namun sangat jelas ini harus mengungkapkan dirinya sendiri dalam propaganda pergerakan dan di sisi lain diperlukan sebagai alasan propagandis. Jika propaganda akan diefektifkan bagi pergerakan, maka harus diarahkan hanya pada satu perempat, karena kalau tidak, dalam pandangan perbedaan pelatihan intelektual dalam dua kelompok yang bermasalah tak akan dimengerti oleh satu kelompok atau oleh yang lain akan ditolak karena terlalu jelas dan tidak menarik. Bahkan gaya dan nada produk individual ini tak dapat setara efektifitasnya bagi kedua kelompok ekstrim tersebut. Jika propaganda menolak keprimitifan ekspresi maka propaganda tak menemukan caranya untuk ikut merasakan massa. Bagaimanapun jika dalam kata dan gerak, propaganda menggunakan kekasaran massa dalam hal sentimen dan ekspresi, hal tersebut akan ditolak oleh mereka yang disebut dengan intelektual karena dianggap kasar dan vulgar. Diantara mereka hanya ada sepuluh orang yang menyebut diri pembicara dan mampu berbicara dengan efek yang setara sekarang di depan publik yang terdiri dari penyapu jalanan, tukang kunci, pembersih kotoran dan lain-lain, dan hari esok menyediakan kuliah dengan isi yang sama dalam auditorium berisikan profesor dan mahasiswa Sekolah Tinggi. Namun diantara seribu pembicara tersebut hanya satu yang mampu untuk berbicara pada tukang kunci dan profesor universitas pada saat yang bersamaan, dalam bentuk yang cocok dan bisa diterima oleh kedua belah pihak, namun mempengaruhi kedua belah pihak dengan efek yang sama atau mencambuk mereka berdua sehingga mereka bertepuk tangan. Kita harus ingat bahwa dalam ide terindah dari ide yang luhur pada sebagian besar kasus hanya bisa dipecah belah oleh pemikiran yang paling kerdil. Hal yang paling penting adalah bukan jenius yang menciptakan ide dalam pikirannya, namun dalam bentuk apa dan dengan kesuksesan apa wahyu idenya bisa disebarluaskan kepada Mein Kampf volume I | 297
massa. Kekuatan menarik yang kuat dari Sosial Demokrasi. Ya, seluruh pergerakan Marxisme berada pada sebagian besar pada homogenitas dan satu sisinya pada publik yang dialamatkan. Semakin sempit dan terbatasnya ide maka semakin mudah untuk diambil dan di asimilasi oleh massa yang level kecerdasannya cocok dengan material yang ditawarkan. Sama dengan pergerakan baru, sebuah garis yang sederhana dan jelas akan menghasilkan. Dalam hal isi dan bentuknya propaganda harus disesuaikan dengan massa, dan keberhasilannya diukur dari hasil yang efektif. Dalam pertemuan massa yang terdiri dari berbagai kelas bukan pembicara yang terdekat dengan kelompok intelektual menyampaikan siapa yang berbicara paling baik, namun hnaya dia yang mampu memikat hati massa. Seorang anggota intelektual yang hadir pada pertemuan seperti itu, yang mencela level kecerdasan pidato walau efek pembicara yang terlihat jelas pada strata terbawah telah berhasil memikat dan membuktikan ketidakmampuan pemikirannya serta ketidakberartian orang ini bagi pergerakan baru. Pergerakan hanya dapat menggunakan intelektual yang memahami tugas dan tujuan pergerakan pada tahapan bahwa dia harus mempelajari untuk menilai aktivitas propaganda menurut kesuksesannya dan bukan kesan yang ada dalam dirinya sendiri. Karena propaganda tidak dimaksudkan untuk menyediakan hiburan bagi rakyat yang berpikiran nasional, namun untuk memikat musuh-musuh nasionalitas kita, sejauh mereka sedarah dengan kita. Secara umum trend berpikir seperti itu telah secara singkat terangkum dalam judul propaganda perang harus ditentukan dan menentukan bagi pergerakan kita dengan cara dan pelaksanaannya untuk mencerahkan. Kebenarannya dibuktikan oleh kesuksesannya. (8) Tujuan pergerakan reformasi politik tak akan bisa diraih oleh pekerjaan pencerahan atau dengan mempengaruhi kelompok penguasa namun hanya bisa diraih dengan kekuatan politik. Setiap ide yang menggerakan dunia tak hanya memiliki hak namun juga kewajiban untuk mengamankan cara-cara yang memungkinkan untuk pelaksanaan ide-ide. Sukses adalah hakim duniawi yang mementingkan benar dan salah dengan cara seperti itu di dalam sukses kita jangan artikan, seperti pada tahun 1918 akan peraihan kemenangan itu sendiri, namun latihan kekuatan yang akan menguntungkan negara. Maka sebuah kudeta jangan dianggap sukses jika, seorang jaksa di Jerman memikirkan hal yang tidak berguna. Para revolusioner telah sukses menguasai kekuatan negara, namun hanya dengan penyadaran tujuan dan maksud yang mendasari tindakan revolusioner tersebut, banyak keuntungan bertambah bagi negara daripada dari rezim terdahulu. {Otoritas tertinggi-tanggung jawab tertinggi} Sesuatu yang tidak bisa diklaim sebagai revolusi Jerman seperti yang diakui oleh para bandit yang melakukannya pada tahun 1918. Jika pencapaian kekuatan politik terdiri dari prasyarat bagi pelaksanaan praktis tujuan reformasi, pergerakan yang menjadi tujuan reformasi dari saat pertama harus merasakan keberadaan pergerakan di tengah-tengah massa dan bukan kelompok sastrawan peminum teh atau kelompok pecandu bowling atau pemilik toko. (9) Pergerakan baru ini dari sifat dan organisasi intinya adalah anti parlementarian; maka secara umum menolak struktur inti sebuah prinsip mayoritas dimana seorang pemimpin direndahkan menjadi hanya pelaksana keinginan dan pendapat rakyat. Mein Kampf volume I | 298
Dalam hal kecil dan besar, pergerakan ini menyarankan prinsip demokrasi Jerman. Pemimpin dipilih namun memiliki kewenangan tak terbatas. Akibat praktis dari prinsip pergerakan ini adalah: Ketua pertama dari kelompok lokal dipilih, namun dia menjadi Führer (pemimpin) yang bertanggung jawab atas kelompok lokal tersebut. Semua komite adalah bawahan dia namun dia bukan bawahan komite. Tidak ada komite elektoral, namun hanya komite untuk bekerja. Pemimpin yang bertanggung jawab yakni ketua pertama mengorganisasikan kerja. Prinsip pertama diterapkan kepada organisasi tertinggi lainnya, daerah, distrik atau Gau (kabupaten). Pemimpin selalu dipilih dari atas namun dia memiliki kekuatan dan kewenangan tak terbatas. Lalu akhirnya hal yang sama diterapkan kepada kepemimpinan seluruh partai. Ketua dipilih namun dia adalah pemimpin eksklusif dari pergerakan, Semua komite adalah bawahannya dan bukan dia yang menjadi bawahan komite. Dia membuat keputusan dan menanggung tanggung jawab. {Penolakan persengketaan agama} Anggota pergerakan bebas untuk memintanya bertanggung jawab sebelum forum pemilihan baru, membebas tugaskan dia dari jabatannya jika dia menyimpang dari prinsip pergerakan atau bertugas buruk. Jabatannya diambil oleh orang baru yang cakap dan memiliki tanggung jawab serta kewenangan yang sama. Merupakan tugas tertinggi dari pergerakan untuk membuat prinsip ini menentukan, bukan hanya di barisannya sendiri namun untuk seluruh negeri. Siapapun yang ingin menjadi pemimpin memiliki kewenangan tak terbatas juga tanggung jawab yang mutlak dan terberat. Siapapun yang tak mampu untuk tugas ini adalah pengecut yang tak mampu menanggung akibat tindakannya serta tidak pantas menjadi pemimpin, dia hanya pahlawan yang bisa. Kemajuan dan kebudayaan kemanusiaan bukanlah produk mayoritas namun merupakan kejeniusan dan energi kepribadian. Untuk melatih kepribadian dan memapankan haknya adalah prasyarat untuk memulihkan kebesaran dan kekuatan nasionalitas kita. Maka pergerakan ini adalah anti parlementarian bahkan keikutsertaannya dalam institusi parlemen hanya akan mempercayakan secara penuh kehancurannya, untuk menghapuskan sebuah institusi yang kita pandang sebagai gejala terburuk dari kemerosotan umat manusia. (10) Pergerakan ini secara tegas menolak setiap jabatan atau permasalahan yang berada di luar kerangka kerja politiknya ialah yang tidak penting dan tidak cocok dengannya. Tugasnya bukan untuk reformasi religius namun reorganisasi Volk kita. Dalam kedua kelompok agama terdapat dua pilar yang berharga bagi keberadaan Volk kita dan melawan partai-partai yang ingin memerosotkan dasar-dasar etika, moral, dan konsolidasi religius dari tubuh Volk kita pada level instrumen kepentingan partai. {Bukan monarki ataupun republik } Pergerakan kemudian mendefinisikan pergerakannya, bukan dalam pembangunan kembali bentuk negara yang pasti dalam perjuangan satu sama lain, namun dalam penciptaan dasar-dasar yang jika tanpanya republik atau monarki akan mampu bertahan. Misinya bukanlah pendirian monarki atau penguatan sebuah republik Mein Kampf volume I | 299
namun penciptaan sebuah negara Jerman. Permasalahan mengenai pembentukan luar dari negeri ini -pemahkotaannya kalau bisa dibilang- tidaklah penting namun ditentukan oleh kemanfaatan praktisnya. Bagi Volk yang telah memahami masalahmasalah besar dan tugas dalam keberadaannya, permasalahan formalitas luar tak akan menjadi masalah. (11) Permasalahan organisasi inti pergerakan adalah dalam soal kebermanfaatan dan bukan prinsip. Organisasi terbaik bukanlah yang memiliki aparat terbesar, namun memiliki yang terkecil dan penghubung antara kepemimpinan sebuah pergerakan dan pengikutnya secara individu. Fungsi organisasi adalah penyampaian ide tertentu-yang biasanya muncul dari otak individu-pada massa dan pengawasan perwujudan teori dalam kenyataan. Maka organisasi dalam segala hal hanya berisi kejahatan! Dalam hal terbaik merupakan cara menuju tujuan kekhususan dirinya sendiri. Karena dunia memproduksi sifat mekanikal daripada ide, bentuk organisasi biasanya lebih mudah pada ide-ide seperti itu. Perkembangan praktis dari setiap ide yang berjuang untuk perwujudan dunia ini, khususnya yang memiliki sifat pembaharu, garis besarnya sebagai berikut: {Kejahatan Organisasi} Beberapa ide jenius muncul dari otak seseorang yang merasa terpanggil untuk menyampaikan pengetahuannya pada seluruh manusia. Dia mendakwahkan pandangannya dan secara bertahap memikat hati kelompok pengikut tertentu. Proses penyampaian yang langsung dan pribadi dari ide seseorang pada rekanrekannya yang lain adalah yang paling alamiah dan ideal. Dengan peningkatan dari pengikut doktrin baru, maka sangat tidak mungkin bagi pengurai ide untuk menekan pengaruhnya secara langsung pada pendukung yang banyak jumlahnya itu, lalu memimpin dan mengarahkan mereka. Secara proporisonal, sebagai akibat dari tumbuhnya komunitas, komunikasi langsung dan singkat tidak dipakai lagi dan kepentingan untuk menghubungkan organisasi meningkat. Maka kondisi ideal berakhir dan digantikan oleh kejahatan organisasi. Sebagai contoh, sub kelompok kecil dibentuk di dalam pergerakan politik akan menyebut diri mereka kelompok lokal dan terdiri dari sel inti pergerakan baru. Bagaimanapun, jika kesatuan doktrin tidak hilang, pembagian ini jangan terjadi sampai kewenangan pendiri spiritual dan sekolah yang dia latih bisa dianggap sebagai tak bersyarat. Kepentingan geo politis dari pusat pergerakan jangan terlalu ditekankan. Hanya kehadiran suatu tempat yang magis seperti Mekah dan Roma dalam waktu lama dapat memberikan pergerakan sebuah kekuatan yang berdasarkan kesatuan dan pengakuan sebuah puncak yang mewakili semuanya. Maka dalam membentuk sel pertama organisasi kita jangan sampai luput untuk memperhatikan yang tak hanya menjaga kepentingan sumber asli ide namun menjadikannya ide itu yang tertinggi. Peningkatan ide moral dan faktual titik awal pergerakan ini harus berada dalam proporsi yang tepat dari sel utama pergerakan yang sekarang menjadi banyak dan membutuhkan sambungan baru dalam bentuk organisasi. {Otoritas pusat}
Mein Kampf volume I | 300
Maka semakin meningkatnya jumlah pengikut individual membuat sulit untuk berkomunikasi secara langsung bagi formasi terbawah, semakin meningkatnya bentuk organisasi terbawah pada gilirannya akan menciptakan asosiasi yang lebih tinggi yang secara politik dapat diarahkan secara kasar sebagai kelompok Gau atau daerah. Mungkin mudah untuk menjaga kewenangan dari pusat menuju kelompok lokal terbawah, maka akan sulit untuk menjaga posisi ini pada bentuk organisasi tertinggi yang sekarang muncul. Namun inilah prasyarat bagi keberadaan yang satu dari pergerakan juga untuk mengusung sebuah ide. Jika akhirnya divisi pertengahan yang besar ini digabungkan dalam bentuk organisasi yang baru, kesulitannya adalah dalam menjaga, bahkan dari diri mereka sendiri sifat memimpin tanpa syarat dari pendirinya, pendidikannya dan lain-lain. Maka bentuk mekanikal dari sebuah organisasi hanya bisa dikembangkan sampai pada suatu tingkatan dimana kewenangan ideal spiritual dari sebuah pusat tampak aman. Dalam formasi politik jaminan ini seringkali hanya bisa diberikan oleh kekuasaan yang praktis. Berikut ini petunjuk bagi struktur inti pergerakan: (a) Pengkonsentrasian semua aktivitas dalam satu tempat: München. Pelatihan komunitas dari pendukung yang dapat diandalkan dan perkembangan sekolah bagi penyebaran ide. Pengambil alihan kekuasaan yang diperlukan bagi masa depan oleh kesuksesan yang tampak dari satu tempat ini. Jika perlu untuk memperkenalkan pergerakan dan pemimpinnya, bukan hanya mengguncang kepercayaan kehebatan doktrin Marxis di satu tempat agar semua bisa melihat, namun untuk mendemonstrasikan kemungkinan pergerakan oposisi. (b) Formasi kelompok lokal hanya jika kekuasan kepemimpinan pusat di München diakui. (c) Seperti formasi distrik, Gau ataupun kelompok provinsi tak hanya tergantung atas kebutuhannya namun juga atas kepastian bahwa pengakuan tak bersyarat atas pusat telah diraih. Lebih lagi penciptaan formasi organisasi tergantung pada orang-orangnya yang bersedia dan dapat dianggap sebagai pemimpin. Hal ini bisa terjadi dalam dua cara: (a) Pergerakan mengatur keuangan yang diperlukan bagi pelatihan dan penyekolahaan pikiran-pikiran yang cocok bagi kepemimpinan masa depan. Kemudian mendistribusikan materi yang diambil sistematik berdasarkan kriteria taktis dan kegunaannya. Cara ini lebih cepat dan mudah, karena bagaimanapun membutuhkan keuangan yang banyak karena pemimpin ini hanya bisa bekerja bagi pergerakan jika dibayar. (b) Karena pergerakan kekurangan uang maka tidak tepat menunjuk pemimpin resmi namun untuk sekarang mereka harus tergantung pada pegawai honorer. Cara ini lebih lambat dan sulit. Dalam situasi tertentu pemimpin pergerakan harus membiarkan daerah yang besar tak ditanami, kecuali di sana muncul dari pengikut seseorang yang mampu dan ingin menjadi penentu, mengatur dan memimpin daerah yang bermasalah. Dapat terjadi bahwa dalam daerah yang besar tak ada satupun pemimpin namun di tempat lain terdapat dua atau tiga yang mampu. Mein Kampf volume I | 301
Kesulitan yang ada dalam perkembangan seperti itu sangat besar dan hanya bisa ditanggulangi dalam bertahun-tahun. Prasyarat bagi pembentukan bentuk organisasi adalah dan selalu demi kebutuhan manusia dan kepemimpin orang yang pantas. Bentuk organisasi akan tak berdaya layaknya Angkatan Bersenjata tanpa perwira, sama tak berdayanya dalam organisasi politik tanpa pemimpin yang pantas. Tak mendirikan sebuah kelompok lokal lebih berguna bagi pergerakan ketika kepribadian pemimpin kurang daripada organisasinya gugur karena absennya pemimpin untuk mengarahkan dan menyetirnya ke depan. Kepemimpinan sendiri tak hanya membutuhkan keinginan namun juga kemampuan, dan kepentingan yang lebih besar harus dilengkapi dengan keinginan dan enerji daripada kecerdasan seperti itu, lalu yang lebih berharga adalah kombinasi kemampuan, keyakinan dan ketekunan. (12) Masa depan pergerakan dikondisikan oleh fanatisisme. Ya, ketidak toleranan yang dengannya para pengikut mengusung satu-satunya pergerakan yang tepat dan menggiringnya melebihi formasi lainnya yang sama. Merupakan kesalahan terbesar untuk mempercayai bahwa kekuatan sebuah pergerakan meningkat melalui penyatuan dengan organisasi lain yang memiliki sifat yang sama. Benar bahwa pelebaran dalam hal ini berarti peningkatan dalam bentuk luar yang bagi mata orang luar berarti kekuatan. Sebenarnya itu hanyalah kuman yang akan melemahkan dan menunggu saat untuk beraksi. Karena apapun yang dikatakan mengenai jenis sifat dari dua pergerakan pada kenyataannya tak pernah ada. Karena tak ada dua pergerakan namun satu. Terserah dimanapun perbedaannya berada –bahkan jika mereka berada dalam bermacamnya variasi dari kepemimpinan-mereka ada. Namun hukum alam dari semua perkembangan tidak menuntut dua formasi yang sama sekali tidak sama, namun kemenangan yang lebih kuat dan pencapaian kekuatan pemenang serta kekuatan saja yng hanya mungkin dari hasil sebuah perjuangan. {Fanatisme yang tidak toleran} Melalui penggabungan dua atau kurang formasi partai politik yang setara keuntungan sesaat bisa didapat, namun dalam jangka panjang kesuksesan yang diraih oleh ini adalah penyebab kelemahan yang akan muncul dikemudian hari. Kebesaran pergerakan ini hanya dijamin secara eksklusif oleh perkembangan yang tak terbatas dari kekuatan intinya dan pertumbuhan yang bertahap menuju kemenangan akhir diatas semua pesaing. Ya, kita bisa mengatakan bahwa kekuatannya dan pembenaran keberadaannya akan meningkat selama tetap mengakui prinsip perjuangan sebagai pokok perkembangannya, dan telah melewati titik tertinggi dari kekuatannya dalam pergerakan ketika kemenangan lengkap tercapai. Maka dari itu akan menguntungkan bagi sebuah pergerakan untuk berjuang demi kemenangan ini dalam bentuk yang tak mengarah kepada kesuksesan sementara, namun dalam perjuangan yang panjang diiringi oleh ketidaktoleranan absolut membuat pergerakan tumbuh. Pergerakan yang hanya meningkat karena apa yang disebut dengan peleburan formasi-formasi yang sama lalu harus berkompromi demi kekuatan mereka seperti tanaman di rumah kaca. Mereka tumbuh namun kekurangan kekuatan untuk bertahan selama berabad-abad dan badai hebat. Kebesaran setiap organisasi yang hebat dan mewujudkan suatu ide dalam dunia ini berada pada fanatisisme agama Mein Kampf volume I | 302
dan ketidak toleranan dimana keyakinan fanatik atas haknya sendiri secara tidak toleran memaksakan keinginannya pada yang lain. Jika ide sendiri bersuara dan dipersenjatai lalu berjuang di dunia ini maka tak akan bisa ditaklukan dan setiap penganiayaan malah akan membuatnya lebih kuat. Kebesaran Kristen tidak karena kemampuan negosiasi dan kompromi dengan pandangan filsafat lainnya di dunia zaman dahulu namun dalam fanatisisme mutlak dalam berkhotbah dan berjuang demi doktrinnya sendiri. {Pendidikan untuk berjuang} Kemenangan yang tampak yang diraih oleh pergerakan dengan peleburan dengan luas dapat dicermati dengan peningkatan bertahap dalam kekuatan sebuah doktrin dan organisasi yang tetap independen dan memperjuangkan perjuangan mereka. (13) Dalam prinsipnya pergerakan harus mendidik anggotanya agar tidak memandang perjuangan sebagai sesuatu yang gampang dibuat, namun sebagai hal yang mereka harus perjuangkan sendiri. Maka dari itu mereka jangan takut atas sikap bermusuhan musuh-musuh mereka, namun dengan kepercayaan bahwa mereka berhak untuk ada. Mereka jangan menghindar dari kebencian musuh nasionalitas, Weltanschauung dan manifestasi kita dan mereka harus merindukannya. Diantara manifesatsi kebencian ini adalah kebohongan dan fitnah. Siapapun yang tidak diserang pers Yahudi, tidak difitnah dan dijelekkan, bukanlah seorang Jerman yang pantas dan Nasionalis Sosialis sejati. Ukuran terbaik bagi sikap ini adalah ketulusan keyakinannya dan kekuatan keinginannya adalah permusuhan yang dia terima dari musuh abadi Volk kita. Harus selalu berulangulang kali ditekankan kepada para pengikut pergerakan dan pada publik luas bahwa Yahudi dan koran-korannya selalu berbohong dan kadangkala mengatakan kebenaran untuk menutupi kebohongan besar. Maka dari itu akan memunculkan ketidakbenaran secara sengaja. Yahudi adalah ahli berbohong, dan kebohongan serta penipuan merupakan senjata perjuangannya. Setiap fitnah dan kebohongan Yahudi adalah luka kehormatan bagi tubuh ksatria kita. Orang yang Yahudi paling hina adalah yang paling dekat dengan kita dan yang mereka paling dibenci adalah sahabat terbaik kita. Siapapun yang membaca koran Yahudi di pagi hari dan tidak mendapati dirinya difitnah, tidak mendapat keuntungan dari hari kemarin. Karena kalau ‘Ya’ dia akan dianiaya, dicaci-maki, difitnah, dan diperlakukan hina. Sehingga hanya dia yang melawan musuh abadi negeri kita dan dari keseluruhan kemanusiaan Arya dan kebudayaan secara efektif akan melihat pemfitnah rasnya kemudian perjuangan Volk ini melawan mereka. Ketika prinsip-prinsip ini memasuki darah dan daging pendukung kita maka pergerakan akan kuat dan tak terkalahkan. {Pendidikan untuk pengawasan pribadi} (14) Pergerakan harus memajukan rasa hormat bagi kepribadian dengan segala cara. Jangan dilupakan bahwa dalam pribadi seseorang terdapat sebuah harga seluruh manusia, bahwa setiap ide dan pencapaian adalah hasil dari daya penciptaan kreatif manusia, dan pengagungan kebesaran tak hanya terdiri dari rasa terimakasih bagi daya kreatif manusia namun menciptakan pengikat pada Yang Mein Kampf volume I | 303
Agung. Kepribadian tak tergantikan, khususnya ketika tak mewujudkan elemen mekanik namun budaya dan kreativitas. Tak lagi seorang ahli yang terkenal dapat digantikan dan lainnya menyelesaikan lukisan yang setengah jadi yang dia tinggalkan lalu dapat digantikan oleh pujangga dan pemikir, negarawan serta prajurit terbaik. Karena kegiatan mereka selalu berada dalam wilayah seni. Tak dilatih secara mekanis namun dilahirkan dari berkah Tuhan. Perubahan dan pencapaian revolusioner di bumi ini adalah pencapaian budaya terbesar dari perbuatan abadi dalam bidang kenegarawanan dan lain-lain selama terikat dengan nama dan diwakili olehnya. Menolak menghormati bagi jiwa yang besar berarti kehilangan kekuatan besar yang muncul dari nama-nama orang-orang besar. Yahudi paling tahu ini. Yahudi, yang orang-orang besarnya hanya besar dalam penghancuran kemanusiaan dan kebudayaannya memastikan bahwa mereka dikagumi sebagai idola. Mereka mencoba untuk mewakili pengaguman bagi Volk mereka bagi jiwa mereka sebagai sangat berharga dan menamainya ‘kultus individu’. {Bahaya tak memperhatikan pergerakan} Ketika Volk dengan pengecutnya mengalah kepada kelancangan dan keangkuhan Yahudi, mereka menolak kekuatan besar yang mereka miliki: karena contoh ini tidak berdasar pada massa namun pada pemuliaan orang jenius dan peningkatan serta pencerahan. Ketika hati manusia patah dan jiwanya merana, maka dari senjakala masa lalu para penakluk lampau yang sukar dan teliti, dari aib dan kesengsaraan, dari perbudakan spiritual dan tekanan fisik, memandang kepada mereka dan menjulurkan tangan keabadian mereka pada manusia-manusia yang putus asa! Terkutuklah Volk yang malu untuk meraih tangan tersebut! Pada periode pertama perkembangan pergerakan kita, kita tak menderita dari ketidak pentingan dan ketidaktahuan nama kita yang sendirinya menjadi masalah kesuksesan kita. Hal paling sulit dari periode pertama, ketika seringkali hanya enam, tujuh atau delapan orang bertemu bersama untuk menggunakan kata ‘Lawan!’ untuk merangsang dan menjaga kelompok kepercayaan kecil ini pada masa depan yang agung bagi pergerakan. Bayangkan enam atau tujuh orang manusia-manusia malang tanpa nama, bergabung bersama dengan motif untuk membentuk suatu tujuan yang berharap agar sukses -dimana pada masa lalu massa yang besar dan kuat telah gagal- untuk memulihkan kekuatan agung dan kehebatan Reich Jerman. Jika orang-orang menyerang kita pada saat itu, bahkan jika mereka menertawai kita maka kita harus bahagia. Karena hal yang menekan bukanlah satu atau yang lainnya, namun merupakan kekurangan perhatian secara mutlak yang kita dapatkan hari itu. Ketika aku memasuki kelompok segelintir orang-orang ini maka pergerakan ini bukanlah sebuah partai atau pergerakan. Aku telah menggambarkan dari awal mengenai pertemuan pertamaku dengan formasi kecil ini. {Pertemuan omong kosong} Minggu-minggu berikutnya, saya mendapatkan kesempatan untuk mempelajari apa yang disebut dengan ‘partai’ ini yang pertama kali terlihat tidak mungkin. Demi Tuhan, gambarannya begitu menekan dan mengecilkan hati. Tak ada apapun di sini, sama sekali yang positiv tidak ada. Nama Partai yang komitenya terdiri secara Mein Kampf volume I | 304
praktis dari keseluruhan keanggotaan, suka atau tidak, tepat apa yang akan dilawannya, parlemen dalam skala kecil. Disini juga sebuah suara berlaku; jika parlemen besar berkoar-koar selama berbulan-bulan pada suatu waktu, setidaknya hal tersebut mengenai sesuatu yang penting, namun pada kelompok kecil ini sebuah jawaban terhadap surat yang tiba dengan selamat membiarkan sebuah argumen tanpa kesudahan! Publik tentu tidak tahu apapun soal ini. Tak satu jiwa pun di München mengetahui nama partai ini, kecuali untuk pendukungnya dan beberapa teman mereka. Setiap hari Rabu apa yang disebut dengan komite bertemu di sebuah kafe di München, dan seminggu sekali sebuah kuliah malam. Karena keseluruhan pergerakan terwakili dalam komite, wajahnya tentu sama saja. Sekarang tugasnya yaitu untuk membuka ikatan kelompok kecil, mencari pendukung baru, namun diatas segalanya untuk membuat nama pergerakan dikenali bagaimanapun juga. Dalam hal ini kita menggunakan teknik-teknik sebagai berikut : Setiap bulan, lalu setiap dua minggu kita mencoba untuk mengadakan ‘pertemuan’. Undangannya di tulis dengan mesin tik atau kadangkala dengan tulisan tangan di selembar kertas yang diberikan oleh kita secara pribadi. Setiap dari kita bergerak menuju kelompok teman-temannya, setiap orang mencoba untuk membujuk seseorang atau yang lain untuk menghadiri. Hasilnya menyedihkan. Saya masih ingat bagaimana saya pada periode pertama ini mencoba mendistribusikan delapan puluh kertas ini dan bagaimana pada malam hari kita duduk menunggu massa. {Pertemuan pertama} Dengan satu jam terlambat, kemudian ‘ketua’ akhirnya harus membuka ‘pertemuan’. Kita bertujuh lagi, tujuh orang yang dulu. Kita berubah dan mencoba untuk mengirimkan undangan dicetak mesin dan stensil di sebuah toko alat tulis di München. Hasilnya pada pertemuan berikutnya ada beberapa pendengar. Lalu jumlahnya meningkat dengan pelan dari sebelas menuju tigabelas, kemudian tujuh belas, dua puluh tiga dan dua puluh empat pendengar. Dengan sumbangan sekedarnya dari kita yang malang dana dapat diraup dimana setidaknya digunakan untuk biaya iklan di koran independen Münchener Beobachter di München. Pada saat ini kesuksesan begitu mengagumkan. Kita telah mengatur pertemuan di München Hofbrauhaus-Keller (jangan dikelirukan dengan München HofbrauhausFestsaal), ruangan kecil dengan kapasitas kurang lebih seratus tiga puluh orang. Bagi saya pribadi ruangnya seperti ruangan besar dan setiap dari kita cemas apakah kita akan sukses dalam memenuhi ‘keagungan; suci ini dengan rakyat. Pada pukul tujuh, seratus sebelas orang hadir dan pertemuan dibuka. Seorang profesor München menjadi pembicara utama dan saya untuk pertama kalinya berbicara di depan publik pada giliran kedua. Dalam pandangan Herr Harrer, ketua partai yang terdahulu, hal tersebut tampaknya merupakan petualangan yang menarik. Pria ini yang tentu jujur yakin bahwa saya mampu melakukan hal-hal tertentu, namun bukan dalam berbicara. Bahkan selanjutnya dia tak dapat dibujuk untuk pendapatnya ini. Namun apa yang terjadi ternyata berbeda. Dalam pertemuan pertama yang bisa disebut sebagai pertemuan umum saya diperbolehkan berbicara selama dua puluh menit. Saya berbicara selama tiga puluh menit, dan apa yang saya rasakan tanpa disadari terbukti dalam kenyataan: saya dapat berbicara. Mein Kampf volume I | 305
Setelah tiga puluh menit hadirin di ruang kecil ini terperangah dan antusiasme muncul dari fakta bahwa pengorbanan diri saya pada hadirin ternyata mendorong sumbangan menjadi tiga ratus Mark. Hal ini membuat kita lega. Pada saat ini masalah keuangan kita begitu besar sehingga kita tidak bisa mencetak slogan ataupun mendistribusikan leaflet. Sekarang modal dasar telah ada dari sedikit uang yang setidaknya dapat mencukupi kebutuhan dasar kita. Namun dalam hal yang lain, kesuksesan pertemuan besar pertama telah terjadi. Pada saat itu saya telah membawa beberapa anggota baru untuk komite. Selama bertahun-tahun di angkatan bersenjata- saya telah mengenal beberapa kawan yang terpercaya yang pelan-pelan dari bujukan saya mulai memasuki pergerakan. Mereka merupakan orang muda yang enerjik, terbiasa berdisiplin dan dari masa jasa mereka terdapat prinsip ini: tak ada yang tak mungkin, semua bisa dilakukan jika kita menginginkannya. Begitu pentingnya darah baru yang masuk saya baru sadari setelah beberapa minggu berkolaborasi. Herr Harrer, pada masa itu ketua partai terdahulu, merupakan seorang jurnalis dan tentu terdidik. Namun sebagai pemimpin partai dia telah membuat kemunduran yangs erius: dia bukan pembiacar di depan massa. Se-cermat dan se-teliti apapun pekerjaannya, akan selalu kurang mungkin disebabkan kekurangan bakat oratornyasebuah kekurangan besar. Herr Drexler, saat itu ketua kelompok lokal München merupakan buruh sederhana, sepertinya tak sepenting seorang pembicara, lebih lagi dia bukan seorang prajurit. Dia belum pernah berdinas di angkatan bersenjata, bahkan pada saat peang dia bukan prajurit, begitu lemah dan ragu adalah sifatnya, dia hanya kurang pendidikan yang akan merubah keraguan dan ketidakyakinan yang akan merubah sifat lembek menjadi seorang pria. {Prajurit sebagai dasar pergerakan} Maka kedua pria tersebut tak terbuat dari bahan yang akan membuat mereka memiliki iman fanatik di hati mereka pada kemenangan pergerakan, namun dengan enerji gigih dan keinginan, jika perlu dengan kekasaran brutal, untuk menyapu setiap hambatan yang ada di jalan ide ini. Untuk ini hanya mereka yang cocok dimana jiwa dan raga telah menerima kebajikan militer dapat digambarkan sebagai berikut : cekatan seperti anjing pemburu, tangguh seperti kulit dan keras seperti baja Krupp1. Pada masa itu saya masih menjadi prajurit. Luar dan dalam saya telah diasah dan ditempa selama enam tahun, sehingga pertama-tama saya terlihat aneh di kelompok ini. Saya juga telah lupa untuk mengatakan : ‘itu tidak mungkin’ atau ‘itu tak akan bekerja’;’kita tak akan meresikokan itu’, ‘itu terlalu berbahaya’ dll. Pada tahun 1920 tidak mungkin diadakan bagi banyak daerah di Jerman sebuah pertemuan nasional dengan mengundang publik luas. Hadirin pada pertemuan seperti itu akan membubarkan diri dan diisi dengan kepala yang berdarah. Untuk mencapai hal tersebut tak sulit: karena pertemuan massa rakyat akan tercerai-berai ketika melihat selusin kaum komunis seperti kelinci lari dari anjing pemburu. Karena tentu urusan ini berbahaya. Sedikit perhatian kaum merah pada klub gosip borjuis yang dimana keluguan dan kebaikan mereka telah dikenal dengan baik oleh mereka daripada kelompok itu sendiri, mereka berkinginan untuk menggunakan semua cara untuk menyingkirkan pergerakan yang tampaknya berbahaya bagi mereka, metode paling efektiv mereka adalah teror dan kekerasan. Yang paling dibenci dari para Mein Kampf volume I | 306
penipu Marxist merupakan sebuah pergerakan yang tujuannya adalah untuk memikat massa yang sampai sekarang ini berada dalam partai bursa saham Intermasional Marxis Yahudi. {Pertemuan kedua} Nama ‘Partai Buruh Jerman’ memiliki efek untuk menghalau mereka. Maka siapapun akan dengan mudah membayangkan bahwa konflik pertama akan dimulai dengan penghasut buruh Marxis yang mabok kemenangan. Dalam kelompok kecil pergerakan terdapat ketakutan bahwa perjuangan seperti itu akan menang. Para anggota ingin muncul di depan publik sesedikit mungkin karena takut dipukuli. Dalam mata mereka, mereka telah melihat bahwa pertemuan besar pertama akan dihancurkan dan pergerakan akan berakhir untuk selamanya. Saya memiliki kesulitan mengedepankan pendapat bahwa kita jangan menghindari perjuangan ini, namun bersiap-siap untuknya dan demi hal ini maka memiliki persenjataan akan melindungi kita dari kekerasan. Teror tidak dipatahkan oleh pikiran namun oleh teror lagi. Kesuksesan pertemuan pertama memperkuat posisi saya dalam hal ini. Kita menjadi berani untuk pertemuan kedua pada skala yang lebih besar. Sekitar bulan Oktober 1919, pertemuan kedua dan lebih besar terjadi di Eberlbraukeller. Topik: Brestlitovsk dan Versailles. Empat pria tampil sebagai pembicara. Saya sendiri berbicara selama empat jam dan kesuksesannya lebih besar dari pertemuan pertama. Hadirin berjumlah seratus tiga puluh. Sebuah usaha untuk mengganggu telah digagalkan oleh kawan saya. Pengganggu dilempar dari tangga dengan kepala yang berdarah. Empat belas hari kemudian pertemuan lain terjadi di ruangan yang sama. Hadirin meningkat menjadi seratus tujuhpuluh orang dan ruangannya penuh sesak. Saya berbicara kembali, dan lagi kesuksesannya melebihi pertemuan sebelumnya. Saya menginginkan ruangan lebih besar. Akhirnya kita menemukan tempat di ‘Deutsches Reich’ ini di Dachauer Strasse. Pertemuan pertama di ruangan baru ini tak begitu dihadiri banyak orang seperti sebelumnya: hampir seratus empat puluh orang. {Bentuk inti pergerakan} Di Komite, harapan memudar dan keraguan dirasakan sebagai hasil dari pengulangan berlebihan dari ‘demonstrasi’ kita diangap sebagai penyebab turunnya jumlah hadirin. Terdapat perdebatan panas dimana saya mengungkapkan pendapat bahwa kota berpenduduk tujuh ratus ribu jiwa tak bisa menghadiri pertemuan dua minggu sekali namun sepuluh kali dalam seminggu, bahwa kita jangan disesatkan oleh kegagalan, bahwa jalan yang kita ambil adalah yang benar dan cepat atau lambat dengan ketahanan, kesuksesan akan tiba. Secara keseluruhan, seluruh periode musim dingin 1919/20 merupakan satu perjuangan untuk memperkuat keyakinan pada kemungkinan untuk menang dari pergerakan baru dan meningkatkan keimanan fanatis yang mampu menggerakan gunung. Pertemuan selanjutnya di ruangan yang sama membuktikan bahwa saya benar. Kehadiran meningkat menjadi dua ratus; kesuksesan publik dan keuangan begitu brilian. Saya mendesak persiapan secepatnya untuk pertemuan lain. Empat belas hari lagi terjadi dan hadirin meningkat menjadi dua ratus tujuh puluh. Empat belas Mein Kampf volume I | 307
hari kemudian, untuk ke tujuh kalinya, kita mengumpulkan pendukung dan kawankawan dari pergerakan baru ini dan ruangan yang sama tak mampu menampung empat ratus orang. Pada saat inilah pergerakan baru memiliki bentuk inti. Dalam kelompok kecil terdapat kurang lebih perseteruan kasar. Pada saat itu, namun bukan sekarang, beberapa kelompok mencemooh pergerakan baru sebagai sebuah partai. Dalam keadaan seperti ini saya selalu melihat bukti ketidakmampuan kritik praktis dan kekerdilan intelektual.Selalu ada orang-orang yang tak mampu membedakan bidang luar dan yang penting, dan mereka yang mencoba memperkirakan nilai pergerakan berdasarkan judulnya yang bombastis, dimana sayangnya untuk hal itu bahkan untuk kosa katanya saja disediakan oleh para pendiri pergerakan. {Cendikiawan penjelajah völkisch Jerman } Begitu sulit pada saat itu menjelaskan tujuannya pada rakyat bahwa setiap pergerakan, selama tidak menerima kemenangan idenya, adalah partai walau memiliki ribuan nama. Jika siapapun ingin menaruh efek praktis sebuah ide dimana realisasinya tampak berguna bagi kepentingan rekannya, dia pertama kali harus mencari pendukung yang siap untuk berjuang demi tujuan. Jika tujuannya hanya untuk menghancurkan partai yang ada, mengakhiri perpecahan, para penggagas ide ini dan propagatornya adalah partai, selama tujuannya belum tercapai. Sulit dan tak mungkin ketika beberapa teoritis völkisch antik yang kesuksesan praktisnya berbanding terbalik pada kebijakannya, membayangkan bahwa dia dapat merubah sifat partai dengan merubah istilahnya layaknya para pergerakan baru. Di lain pihak. Jika ada hal yang lain dan unvölkisch, maka pelemparan ekspresi tua Jermanik ini yang tak cocok dengan masa kini ataupun mewakili sesuatu yang pasti, namun bisa dengan mudah mengarah pada kepentingan pergerakannya dengan kosa kata. Pengacau ini akan dapat dilihat pada banyak kejadian. Secara keseluruhan juga pada periode selanjutnya saya harus terus menerus memperingatkan bahwa para cendikiawan penjelajah deutschvolkisch dimana pencapaian positivnya selalu nol namun keangkuhannya begitu hebat. Pergerakan baru harus dan selalu menjaga dirinya melawan banyak orang yang masuk dimana satu-satunya rekomendasi bahwa mereka telah berjuang untuk ide yang sama selama tigapuluh atau empatpuluhtahun. Siapapun yang berjuang selama empat puluh tahun bagi apa yang disebut dengan ide tanpa mampu menunjukan kesuksesan sedikitpun, bahkan tak mencegah kemenangan musuh, walau dengan aktivitas selama empat puluh tahun membuktikan ketidakmampuannya. Bahaya diatas segalanya ada pada fakta bahwa sifat seperti itu tidak pantas bagi pergerakan sebagai penghubung namun tetap berkoar mengenai kelompok yang memimpin dimana dengan kegiatannya yang sudah lama mereka dapat melihat tempat yang pantas bagi kegiatan selanjutnya. Terkutuklah jika pergerakan baru menyerah kepada belas kasihan orang-orang seperti itu. Tak ada seorang pebisnis yang telah menghancurkan bisnisnya pantas menjadi pendiri yang baru, adalah völkisch Methusalem2, yang pada saat yang sama telah membungkus dan menakutkan suatu ide baru, pantas menjadi pemimpin pergerakan baru! Lagipula, hanya segelintir orang-orang ini datang ke pergerakan baru, namun pada banyak
Mein Kampf volume I | 308
kasus, di bawah perlindungan terhadap apa yang dia tawarkan, mencoba menghangatkan ketidaktertarikan mereka. Mereka tak ingin mencari keuntungan dari ide doktrin baru, mereka hanya berharap akan memberikan kesempatan untuk membuat kemanusiaan menderita dengan ide mereka. Jenis ide apa yang ada, sulit dikatakan. Sifat orang-orang ini bahwa mereka menggelorakan keberanian Jerman lama, mengenai masa lalu yang samar-samar, kapak batu, tombak dan tameng, namun dalam kenyataannya mereka adalah pengecut terbesar yang pernah ada. Karena orang yang sama dan memoles imitasi cendikiawan pedang tembaga Jerman lama, memakai kulit beruang dengan tanduk banteng di kepala mereka, berbicara mengenai perjuangan dengan senjata spiritual lalu lari secepat mungkin dari setiap anggota komunis. Anak cucu tak akan mengagungkan keberadaan kepahlawanan mereka dalam epik baru. {Penolakan völkisch Jerman} Saya mengenal orang seperti ini dan merasakan rasa jijik yang mendalam pada akting mereka. Namun mereka mengolok-olok massa, dan setiap Yahudi memiliki alasan untuk membiarkan pelawak völksich ini bahkan memilih mereka sebagai pejuang sejati bangsa Jerman di masa depan. Dengan semua hal ini, semua orangorang tersebut benar-benar angkuh; walau bukti ketidakmampuan mereka, mereka mengklaim mengetahui semuanya lebih baik dan menjadi wabah bagi para pejuang jujur dan berani dimana bagi mereka heroisme berarti penghormatan, tak hanya di masa lalu namun juga mencoba untuk memberikan anggapan yang sama mengenai tindakan mereka pada akhirat. Hal ini seringkali dapat dikenali dengan kesulitan dimana mereka bertindak dengan bodoh atau tidak mampu serta hanya berpurapura demi alasan tertentu. Khususnya dengan mereka yang disebut dengan pembaharu agama dari dasar Jermanik, saya selalu memiliki perasaan bahwa mereka dikirim oleh kekuatankekuatan yang tak menginginkan kebangkitan Volk kami. Karena seluruh kegiatan mereka mengarah kepada menjauhkan Volk dari perjuangan umum bagi musuh bersama, Yahudi, namun membiarkan mereka membuang kekuatan mereka pada omong kosong religius yang tak berguna dan menghancurkan. Untuk alasan ini saja pendirian kekuatan sentral yang kuat menekankan kewenangan tanpa syarat dari kepemimpinan sangat diperlukan dalam pergerakan. Hanya dengan itulah elemen pengacau dapat dimatikan. Lalu untuk alasan ini musuh terbesar berseragam, dipimpin dengan ketat dan melakukan pergerakan dapat ditemukan dalam völkisch Yahudi. Dalam pergerakan mereka benci kekuatan yang menguji kelicikan mereka. Tentu pergerakan baru menggunakan istilah völkisch bukan untuk apapun kecuali untuk mendirikan program tertentu. Kosnep völkisch, dalam pandangan konseptual tanpa batas, bukan merupakan basis pergerakan dan tak menawarkan standar keanggotaan. Semakin sulit di definisikan konsep ini dalam praktisnya, semakin luas dan lebar interpretasinya dan semakin besar kemungkinan kewenangannya. Pemasukan konsep yang bervariasi dan sulit di definsikan pada perjuangan politik akan mengarah kepada penghancuran solidaritas bertarung karena solidaritas dalam bertarung tak mengizinkan individu untuk beralih iman dan kepercayaan.
Mein Kampf volume I | 309
Betapa memalukannya melihat banyak orang yang berlari kesana kemari hari ini dengan kata ‘völkisch’ di topinya dan banyaknya interpretasi mereka atas ini. Seorang Profesor Bayern dengan nama Bayer, seorang pejuang dengan senjata spiritual yang berlimpah memasuki Berlin, berpikir bahwa konsep völkisch hanya ada dalam monarki. Bagaimanapun orang terpelajar ini telah lupa untuk memberikan penjelasan lebih dalam mengenai identitas monarki Jerman di masa lalu dengan pandangan völkisch zaman sekarang. Saya takut bahwa pria ini tak akan sukses. Karena apapun yang tidak völkisch dari formasi negara Jerman tak dapat dibayangkan. Jika tak begitu mereka tak akan hilang, atau hilangnya mereka akan membuktikan ke sia-siaan dari Weltanschauung völkisch. Lalu siapapun berkoar dari mulutnya mengenai konsep ini seolah-olah dia paham. Sebagai dasar pergerakan perjuangan politik, bervariasinya pendapat tak bisa dibiarkan. Saya bahkan tak akan membicarakan kecuekan akan hal-hal duniawi dari Saint John yang völkisch di abad dua puluh ini atau pengabaian mereka terhadap jiwa Volk. Hal tersebut cukup di ilustrasikan oleh olok-olok dimana mereka diperlakukan oleh kaum Kiri, yang menertawakan mereka. Siapapun di dunia ini yang tak pernah dihina oleh para pengikut kaum kiri saya anggap tak berharga sebagai teman. Maka persahabatan diantara orang-orang ini bukan hanya tak ada guna, namun berbahaya,inilah alasan utama kenapa pada saat pertama kita memilih nama ‘partai’ – kita beralasan bahwa dengan ini saja segerombolan völkisch yang tak memiliki arah akan takut dengan kita- dan karena itulah kita memilih nama Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (Partai Buruh Nasionalis Sosialis Jerman). {Senjata spiritual-buruh pendiam} Kesan pertama menjauhkan antusiasme antik, para mulut besar dan pembuat peribahasa apa yang disebut dengan ide völkisch, kedua , membebaskan kita dari seluruh ksatria dari ‘pedang spiritual’, semua bedebah malang yang memiliki ‘senjata spiritual’ sebagai tameng untuk menyembunyikan kepengecutan mereka dari senjata spiritual. Dapat dipahami bahwa dalam periode selanjutnya kita diserang dengan hebat khususnya oleh para bedebah malang, tentu tidak secara aktiv namun oleh pena seperti yang anda harapkan dari para jurnalis völkisch. Bagi mereka prinsip kami, ‘melawan mereka yang menyerang kita dengan kekuatan dan membela diri kita dengan kekuatan’ begitu menakutkan. Mereka terus menerus menyalahkan kami, bukan hanya dengan pemujaan brutal terhadap kekuatan, namun kekurangan semangatnya juga. Fakta bahwa dalam pertemuan publik seorang Demosthenes3 dapat dibungkam oleh lima puluh orang idiot, didukung dengan suara dan tinju mereka, menolak membiarkan dia berbicara tak memberikan kesan apapun pada omong kosong semacam itu. Kepengecutannya dari lahir tak akan membawanya pada bahaya. Karena dia tidak bekerja dengan ‘berisik’ dan ‘menonjol’ namun dalam ‘keheningan’. Bahkan sekarang saya tak bisa memperingatkan pergerakan baru kita cengan cukup agar tidak terjerat oleh para ‘buruh pendiam’ ini. Bukan saja mereka pengecut, namun mereka tak mampu dan tak bisa berbuat apapun. Seseorang yang mengetahui sesuatu sadar akan bahaya menghadang dan melihat kemungkinan untuk menyembuhkan dengan pandangannya memiliki tugas dan kewajiban demi Tuhan untuk tidak bekerja ‘diam-diam’ namun untuk berdiri di depan publik melawan Mein Kampf volume I | 310
kejahatan dan untuk pengobatannya. Jika dia tidak melakukannya maka dia lupa akan kewajibannya, lembek menyedihkan yang jatuh dari kepengecutan dan ketidakmampuan. {Pertemuan akbar pertama} Untuk yakinnya hal ini tidak menerap kepada sebagian orang ini karena mereka tak tahu apapun namun berkelakuan seolah-olah mereka tahu apa maunya Tuhan. Mereka tak bisa melakukan apapun kecuali dengan menipu seluruh dunia dengan trik mereka;mereka pemalas, namun dengan kerja ‘diam-diam’ mereka mengaku melakukan sesuatu, mereka membangkitkan kesan dari aktivitas yang besar dan sadar; singkatnya; mereka penipu, penjahat politik yang membenci karya jujur orang lain. Secepat para belatung völkisch ini memuja kegelapan, kita bisa bertaruh seribu satu bahwa dia tak melakukan apapun, namun mencuri, mencuri karya orang lain. Untuk melengkapi hal ini ada keangkuhan dan kekurang ajaran dengan pengacau pemalas pada karya orang lain , mencoba untuk mengkritiknya dari atas namun pada kenyataannya membantu musuh abadi Volk kita. Setiap agitator yang berani untu berdiri diatas meja pub diantara pengikutnya, membela pendapatnya dengan keberanian pria, melakukan lebih banyak dari seribu pembohong dan pengecut pengkhianat ini. Dia tentu akan berhasil merekrut seseorang dan memikatnya bagi pergerakan. Sangat mungkin untuk mengecek keberhasilannya dan menilai efek aktivitasnya dengan hasil yang ada. Hanya penipu pengecut yang memuji pekerjaan ‘diam-diam’ mereka lalu membungkus mereka dengan jubah perlindungan tanpa nama yang menjijikan, mereka tak berguna sama sekali dan bahkan dalam arti sebenarnya dianggap pemalas bagi kebangkitan Volk kita. Pada awal tahun 1920, saya memaksa mengadakan pertemuan akbar pertama. Perbedaan pendapat muncul. Beberapa anggota partai yang berpengaruh menganggap hal ini terlalu dini dan akan hancur. Pers Merah telah mulai mengkonsentrasikan diri mereka dengan kita dan kita sangat beruntung bahwa kita secara bertahap menerima kebenciannya. Kita mulai berdiskusi pada pertemuanpertemuan lain. Tentu saja kita diteriaki. Walau bagaimanapun ada sukses. Orangorang mulai mengenali kita dan secara proporsional pengetahuan mereka mengenai kita telah mendalam, penentangan dan kemarahan terhadap kita meningkat. Maka kita pantas untuk berharap bahwa dalam pertemuan akbar pertama kita dan kita akan didatangi oleh sebagian besar kawan-kawan kita dari kelompok merah. Saya juga sadar bahwa ada kemungkinan besar pergerakan akan patah. Namun perjuangan harus terus dilaksanakan, jika bukan sekarang, beberapa bulan kemudian. Semuanya ada dalam kekuasaan kita sepenuhnya untuk membuat pergerakan abadi pada hari pertama dengan berjuang dengan kejam dan membabibuta untuknya. Saya mengetahui semua mentalitas pengikut kaum merah dengan baik, tak mengetahui bahwa perlawanan sampai akhir tak hanya akan membuat kesan namun juga memikat pendukung. Maka kita harus menetapkan untuk bertahan dengan perlawanan. Herr Harrer, yang pada saat itu adalah pemimpin terdahulu partai, merasa tak mampu lagi mendukung pendapatku karena waktu dan sifatnya yang jujur dan tulus, dia mundur sebagai pemipin partai. Tempatnya diisi
Mein Kampf volume I | 311
oleh Herr Anton Drexler. Saya telah mempersiapkan pengorganisasian propaganda dan dengan kejam akan melaksanakannya. Maka tanggal 24 Februari 1920 di tetapkan sebagai waktu pertemuan akbar dari pergerakan yang masih belum diketahui. Saya pribadi mengatur persiapannya, persiapannya singkat. Secara keseluruhan seluruh perangkat telah menyesuaikan diri untuk membuat keputusan cepat . Tujuannya adalah untuk membiarkan kita mendapatkan posisi pada masalah sekarang dalam bentuk pertemuan massa dalam waktu dua puluh empat jam. Pertemuan akan diumumkan lewat poster dan leaflet yang isinya ditentukan dari prinsip pedoman yang bentuk kasarnya telah saya susun dalam risalat propaganda. {Persaudaran antara Marxis dan kaum tengah} Efek pada massa, konsentrasi pada beberap poin, pengulangan yang terus menerus dari pembingkaian text yang sama dan meyakinkan dalam bentuk pernyataan yang jelas, ketahanan dalam distribusi dan kesabaran dalam menunggu efeknya. Pada prinsipnya warna merah4 dipilih, sangat menarik, kita tahu itu akan membuat marah dan memprovokasi pengikut kita dan akan mengingatkan mereka suka atau tidak. Pada massa selanjutnya persaudaraan di Bayern antara Marxis dan kaum tengah sebagai partai politik Dengan jelas terlihat dalam hubungannya dengan partai penguasa, Partai Volk Bayern, mencoba melemahkan efek poster kami pada massa buruh Merah dan kemudian melarangnya. Jika polisi tak menemukan cara untuk menyelidiki mereka, ‘pertimbangan lalu lintas’ menjadi triknya, sampai akhirnya untuk menyenangkan sekutu Merah, poster-poster ini, telah memberikan ratusan ribu buruh yang telah dihasut dan dibujuk oleh internasionalisme kembali pada nasionalitas Jerman mereka, dilarang membantu Partai Buruh Nasionalis Sosialis Jerman. Sebagai tambahan bagi pergerakan baru kita, saya menambahkan nomor-nomor bagi proklamasi ini. Proklamasi ini mewakili periode tiga tahun; dan dapat dengan tepat menggambarkan perjuangan agung dari keinginan dan kejujuran yang dipertarungkan pada saat ini. Proklamasi akan menjadi saksi bagi anak cucu dan kejujuran keyakinan kita serta kelaliman apa yang disebut dengan yang berwenang atas nama nasional dengan melarang, hanya karena secara pribadi tidak nyaman dengannya, sebuah nasionalisasi yang akan memikat massa nasionalis kita. Mereka juga akan membantu menghancurkan opini bahwa ada pemerintahan nasional seperti itu di Bayern dan juga dokumen fakta bagi anak cucu bahwa Bayern yang nasional pada tahun 1919, 1920, 1921 1922, 1923 merupakan hasil pemerintahan nasional, namun pemerintah dipaksa untuk mempertimbangkan perasaan Volk yang mulai merasa nasional. {Pöhner dan Frick} Pemerintah sendiri melakukan apapun untuk menyingkirkan proses pemulihan ini dan membuatnya mungkin. Disini dua pria harus dikecualikan: Ernst Pohner, presiden polisi pada saat itu, dan Wakil Deputinya Frick, penasihat setia, merupakan pejabat negara tertinggi yang memiliki keberanian untuk menjadi orang jerman lalu menjadi pejabat. Ernst Pohner merupakan satu-satunya pria pada jabatannya yang Mein Kampf volume I | 312
bertanggung jawab dan tidak menjilat massa, namun merasa bertanggung jawab atas nasionalitasnya dan siap untuk meresikokan dan mengorbankan apapun, bahkan jika perlu keberadaan dirinya bagi kebangkitan Volk Jerman yang dia cintai diatas segalanya. Untuk alasan ini saja dia selalu menjadi duri pengganggu di mata para pejabat hukum yang tindakannya telah disusun, bukan bagi kepentingan Volk dan kepentingan kebangkitannya demi kebebasannya, namun oleh perintah bos tanpa mengindahkan kesejahteraan rakyat yang berada pada pangkuan mereka. Diatas segalanya ada sifat yang berlawanan dengan sebagian besar penjaga kewenangan negara, tak takut atas kebencian pengkhianat Volk dan negara namun merindukannya sebagai harta karun yang harus diambil oleh pria yang pantas. Mereka membenci Yahudi dan Marxis, seluruh kampanye kebohongan dan fitnah mereka bagi mereka merupakan kebahagiaan utama diantara kemalangan Volk kita. Seorang pria yang teguh, sederhana dan keberterusterangan khas Jerman, dimana kata-kata ‘lebih baik mati dari pada menjadi budak’ bukanlah hanya frasa namun inti dari keberadaannya. Dia dan kolaboratornya, Dr. Frick, di mata saya adalah satusatunya pria-pria yang memiliki kabatan negara dan memiliki hak untuk disebut sebagai pembantu pencipta Bayern yang nasionalis. {Penyusunan program} Sebelum kami maju untuk mengadakan pertemuan pertama kami, bukan hanya materi propaganda yang dibutuhkan harus siap, namun poin-poin utama program juga harus di cetak. Dalam Jilid Kedua saya akan dengan menyeluruh mengembangkan prinsip pedoman yang kita miliki dalam pikiran, khususnya untuk membingkai program. Disini saya akan tegaskan bahwa itu semua telah selesai, bukan hanya memberikan bentuk dan isi bagi pergerakan baru namun juga membuat tujuannya jelas bagi massa. Kelompok yang disebut dengan intelektual telah mengejek dan mengolokolok ini dan mencoba untuk mengkritiknya. Namun kekuatan pandangan kami pada saat itutelah ditunjukan oleh ke efektivan program ini. Dalam tahun –tahun ini saya telah melihat selusin pergerakan baru bangkit dan musnah tanpa jejak. Satu tetap ada: Partai Buruh Nasionalis Sosialis Jerman. Sekarang lebih dari segalanya saya menyimpan keyakinan bahwa rakyat akan mampu melawannya, dan mereka dapat mencoba untuk melumpuhkannya, bahwa para menteri-menteri partai yang kejam dapat melarang kita untuk berbicara dan menulis, namun mereka tak akan mencegah kemenangan ide-ide kami. Ketika bahkan bukan ingatan akan memunculkan nama-nama kosnepsi saat ini dan penyokongnya, dasar-dasar program Nasionalis Sosialis akan menjadi dasar negeri yang akan datang. Aktivitas empat bulan kami pada pertemuan sampai Januari 1920 lambat laun membuat kita mampu untuk menyelamatkan beberapa cara yang kita butuhkan untuk mencetak leaflet, poster dan program pertama kita. Jika saya ambil pertemuan akbar pertama pergerakan sebagai kesimpulan dari jilid ini, ini karena Partai pecah dari ikatan kelompok-kelompok kecil yang sempit dan untuk pertama kali mencobakan pengaruh yang menentukan pada faktor terhebat opini publik kita. {Penjelasan program pertama kali} Saya pada saat itu hanya mencermati satu hal: akankah ruangan penuh, atau kita akan berbicara pada ruangan yang penuh dengan orang yang menguap? Saya Mein Kampf volume I | 313
memiliki keyakinan diri yang kuat bahwa jika orang datang, hari itu tentunya akan menjadi kesuksesan besar bagi pergerakan baru. Sehingga saya menunggu dengan semangat sampai malam itu . Pertemuan akan dibuka pukul 7:30. Pada pukul 7:15 saya memasuki Festsaal di Hofbrauhaus jalan Platz di München, dan hatiku hampir meledak karena bahagia. Rungan besar itu- pada saat itu terlihat bear- telah sesak dengan orang, bahu membahu, massa sejumlah dua ribu orang. Diatas segalanya semua orang yang ingin menyeru. Setengah ruangan berisikan kaum Komunis dan independen. Mereka telah berkeinginan agar demonstrasi pertama kami akan berakhir dengan cepat. Namun akhirnya berbeda. Setelah pembicara pertama telah usai saya menggantikannya. Selama beberapa menit ada suara-suara teriakan, ada perselisihan kasar di ruangan, sekelompok kawan dalam perang dan pendukung lainnya melawan pengganggu, sedikit demi sedikit kemudian keadaan menjadi teratur. Saya kemudian bisa melanjutkan untuk berbicara. Setelah setengah jam suara tepuk tangan meredam teriakan dan pekikan. Sekarang saya mulai membicarakan program dan mulai menjelaskannya untuk pertama kali. Setiap limabelas menit interupsi ditenggelamkan oleh tepuk tangan. Ketika saya akhirnya memberikan dua puluh lima tesis5, poin demi poin, pada massa dan meminta mereka secara pribadi untuk melafalkannya , satu demi satu menerimanya dengan penuh bahagia, mufakat dan lagi-lagi mufakat, ketika tesis terakhir menemukan jalannya untuk menuju hati massa, di depan saya sebuah ruangan penuh sesak dengan orang-orang yang mempercayai keyakinan baru, iman baru, keinginan baru. {Pergerakan mengambil arahnya} Setelah hampir empat jam ruangan mulai kosong dan kerumunan masa mulai bergerak perlahan seperti arus yang lambat, saya tahu sekarang bahwa prinsip sebuah gerakan yang tak dapat dilupakan lagi mengalir diantara warga Jerman. Api meredup dan pedang muncul dari tempaannya akan meraih kemerdekaan bagi KeJermanan Siegfried6 dan kehidupan bagi bangsa Jerman. Seiring dengan kebangkitan yang akan datang, saya rasakan langkah maju dewi pembalasan dendam bagi perbuatan sumpah palsu tanggal 9 November 1919. Secara perlahan ruangan menjadi kosong. Pergerakan mengambil arahnya.
Mein Kampf volume I | 314
Anotasi Ilmiah: 1. Krupp Krupp adalah sebuah perusahaan keluarga berusia 400 tahun dari kota Essen, Jerman yang terkenal dengan produksi baja dan persenjataannya. 2. Methusalem Methusalem atau Metushélach merupakan orang dengan usia tertua yang pernah disebutkan dalam kitab suci Yahudi dan disebut-sebut berusia 969 tahun. Namanya menjadi persamaan kata dengan setiap makhluk hidup yang berusia lanjut. 3. Demosthenes Demosthenes (384 SM- 322 SM) adalah orator politik Yunani kuno yang terkenal dengan pidato-pidatonya. Gaya berbicaranya begitu langsung dan tanpa retorika dianggap tak cocok dengan zamannya. Dia menggunakan tubuhnya untuk mempertegas maksud pidatonya. 4. Bendera Bendera Reich Jerman tahun 1871 adalah hitam-putih-merah. Bendera ini tak dipakai lagi tahun 1918 dan Hitam-merah-emas dipilih sebagai bendera Republik Weimar. Ketika Hitler berkuasa warna merah dengan lingkaran putih di tengah dengan lambang swastika di tengah menjadi bendera nasional. Sekarang simbol swastika dilarang di Jerman. 5. 25 Tesis 25 Tesis ini pertama kali diformulasikan untuk kebijakan Partai Buruh Austria dan di kopi oleh Nazi. Isinya adalah tuntutan mengenai hal-hal yang diinginkan oleh mereka pada saat itu yang memprotes pengekangan yang terjadi atas Jerman yang diakibatkan oleh Perjanjian Versailles. Pertama kali diformulasikan di Wina pada kongres Partai Buruh Jerman dan di bawa ke München oleh Rudolf Jung. Program ini pada awalnya mendukung demokrasi dan meminta hak demokratik yang lebih luas namun pada kenyataannya Nazi sendiri menjadi bentuk pemerintahan kediktatoran. 25 poin program NSDAP disusun oleh Adolf Hitler dan Anton Drexler. Tesis ini diumumkan di depan publik tanggal 24 Februari 1920 pada ’kerumunan sebanyak dua ribu orang dan setiap poinnya diterima dengan persetujuan dan kebahagiaan’ (Mein Kampf, Jilid II, Bab I). Tujuan dua puluh lima poin ini adalah sebagai pedoman dasar Nazi dalam bertindak. Dalam pernyataan langsung ini Hitler menerjemahkan ideologinya menjadi rencana sebuah tindakan yang akan meningkatkan popularitasnya di mata rakyat. Setelah nama partai berubah menjadi Partia Nasionalis Sosialis Buruh Jerman, program ini tetap dipakai. Berbeda dengan program Partai Buruh Austria, Nazi tak mengklaim dirinya sebagai liberal atau demokrat.
Mein Kampf volume I | 315
Sepuluh dari dua puluh lima poin pro buruh. Hal ini merupakan bagian propaganda partai yang berusaha memikat hati kaum buruh. Namun Hitler juga menjelaskan bahwa Nazi berdiri di atas kepemilikan pribadi. Krisis agraria pada akhir tahun 1920 membuat Hitler harus menambahkan penjelasan pada poin ke 17, agar pada pemilu tahun 1928 Hitler bisa mendapatkan banyak suara. Hitler menjelaskan bahwa ungkapan ‘pengambilan tanpa kompensasi’ hanya bisa terjadi dengan cara yang sah jika perlu, tanah yang tak sah diambil atau yang tak sesuai dengan kepentingan nasional. Hal ini dilakukan untuk melawan para spekulan tanah Yahudi. Inilah ke dua puluh lima tesis tersebut secara lengkap: KEPENTINGAN UMUM DIATAS KEPENTINGAN PRIBADI INI ADALAH SEMANGAT PROGRAM MEMATAHKAN PENGEKANGAN KEPENTINGANITU ADALAH INTI NASIONALIS SOSIALIS. Program Partai Buruh Nasionalis Sosialis Jerman direncanakan untuk berlangsung sesaat. Pemimpinnya tak bermaksud jika tujuannya telah tercapai, maka akan membuat yang baru untuk meningkatkan ketidakpuasan massa lalu melanjutkan keberlangsungan Partai. 1. Kita menuntut persatuan semua Volk Jerman dalam sebuah Jerman raya pada dasar hak penentuan nasionalpada Jerman-Raya. 2. Kita menuntut persamaan hak Volk Jerman dalam berurusan dengan bangsa lain dan pencabutan perjanjian damai Versailles dan Saint-Germain. 3. Kita menuntut tanah dan derah (koloni) untuk memberi makan Volk kita dan tempat tinggalbagi populasi yang berlebih. 4. Hanya Volksgenossen (Rakyat Jerman asli-penerjemah) yang bolah menjadi warga negara. Hanya mereka yang berdarah Jerman, apapun keyakinan mereka, akan menjadi warga negara. Maka tak ada Yahudi yang berhak menjadi warga negara. 5. Bukan warga negara dapat hidup di Jerman hanya sebagai tamu dan harus tunduk pada hukum orang asing. 6. Hak memilih dan pemerintahan negara hanya akan dinikmati oleh warga negara saja. Maka kita menuntut agar semua posis resmi jenis apapun di Reich atau dalam tempat yang lebih kecil hanya dipegang oleh warga negara. Kita menentang kebiasaan parlemen untuk mengisi posisi berdasarkan pertimbangan partai tanpa referensi pada kemampuan atau sifatnya. 7. Kita menuntut agar tugas utama negara adalah memelihara warga negaranya. Jika tak mungkin memberi makan seluruh populasi maka warga asing harus dideportasi keluar Reich. 8. Semua imigrasi bagi non-Jerman harus dicegah. Kita menuntut bahwa semua orang yang bukan Jerman yang memasuki Jerman setelah 2 Agustus 1914 harus meninggalkan Reich secepatnya. 9. Semua warga negara harus memiliki hak dan kewajiban yang sama. 10. Merupakan tugas utama warga negara untuk berkarya secara fisik maupun mental. Aktivitas individu tidak boleh menghalangi kepentingan umum namun ada dalam kerangka kerja komunitas dan untuk kebaikan bersama. Mein Kampf volume I | 316
Maka kami menuntut: 11. Penghapusan penghasilan yang didapat tanpa kerja. Mematahkan pengekangan kepentingan. 12.Dalam pandangan bahwa uang, nyawa dan harta dikorbankan dengan amat sangat Volk pada saat perang, pengayaan pribadi dari perang dianggap sebagai kejahatan melawan negara. Maka kami menuntut pengambilan kasar atas seluruh keuntungan perang. 12. Kita menuntut nasionalisasi semua (sampai sekarang) bisnis yang telah dibentuk menjadi perusahaan. 13. Kita menuntut pembagian keuntungan dalam perusahaan industri. 14. Kita menuntut perkembangan yang pesat dari asuransi bagi lanjut usia. 15. Kita menuntut penciptaan dan pemeliharaan kelas menengah yang sehat, komunalisasi toko-toko besar dan harga sewanya yang murah bagi pedagang kecil sehingga pertimbangan paling penting ditujukan kepada pedagang kecil untuk mengganti perintah kota dan negara. 16. Kita menuntut reformasi tanah yang sesuai dengan persayaratan nasional, hukum bagi pengambil alihan tanah bagi kepentingan bersama tanpa kompensasi; penghapusan sewa dasar dan pelarangan semua spekulasi tanah. 17. Kita menuntut hukuman yang kejam pada segala kegiatan yang akan melukai kepentingan umum. Penjahat, rentenir, pengambil untung, dll harus dihukum mati tanpa memandang keturunan ataupun ras mereka. 18. Kita menuntut hukum Romawi yang melayani tatanan dunia yang materialistis diganti oleh hukum dasar Jerman. 19. Negara harus mepertimbangkan untuk merekonstuksi sistem pendidikan nasional kita secara menyeluruh (bertujuan untuk memberi kemungkinan bagi setiap warga Jerman yang mampu dan pekerja keras untuk menikmati pendidikan tinggi sehingga mendapat kemajuan). Kurikulum semua pendirian pendidikan harus searah dengan syarat kehidupan yang praktis. Tujuan sekolah haerus diberikan pada siswa, dimulai dengan tanda kecerdasan, pemahaman akan negara bangsa (melalui pembelajaran civic). Kita menuntut pendidikan bagi anak-anak berbakat dari keluarga miskin, tanpa memandang pekerjaan dan kelas mereka, atas biaya negara. 20. Negara harus menjamin standar kesehatan nasional ditingkatkan dengan melindungi ibu-ibu dan anak-anak mereka, dengan melarang perburuhan anak, mempromosikan kekuatan fisik melalui legislasi senam dan olahraga yang wajib,serta dukungan yang luas atas kelompok yang terlibat dalam pelatihan fisik generasi muda. 21. Kami menuntut penghapusan prajurit bayaran dan pendirian angkatan bersenjata rakyat. 22. Kita menuntut perjuangan teratur terhadap kebohongan Politik yang disadari dan persebarannya melalui Pers. Untuk memfasilitasi penciptaan Pers nasional Jerman maka kita menuntut: (a) Bahwa semua editor dan kontributor koran berbahasa Jerman haruslah Volksgenossen; (b) bahwa semua koran bukan Jerman tidak boleh terbit tanpa izin negara.Koran-koran tersebut tidak boleh dicetak dalam bahasa Jerman. (c) bahwa orang bukan Jerman dilarang secara hukum untuk berpartisipasi secara keuangan atau mempengaruhi koran Jerman dan
Mein Kampf volume I | 317
hukuman bagi pelanggaran hukum tersebut adalah penutupan koran tersebut, dan pendeportasian orang bukan Jerman yang terlibat. 23. Penerbitan koran-koran tang tak kondusif bagi kesejahteraan nasional harus dilarang. Kita menuntut hukuman sah bagi kecenderungan seperti itu dalam bidang seni dan sastra yang menggerus kheidupan nasional kita,dan penekanan acara kebudayaan yang melanggar tuntutan ini. 24. Kami menuntut kebebasan bagi seluruh kelompok agama di negara, tidak mengancam keberadaan mereka dan menyerang perasaan ras Jerman. 25. Partai berdiri sebagai perwujudan Kristen yang positiv, namun tidak mengikat diri pada kelompok agama manapun. Partai melawan semangat materialis Yahudi yang ada dalamdiri kita dan yakin bahwa negara akan mendaptkan kesehatan hanya dari prinsip: Kepentingan umum diatas kepentingan pribadi. 26. Untuk mengefektifkan keseluruhan program ,kitamenuntut penciptaan kekuasan negara yang kuat dan terpusat bagi Reich; otoritas mutlak dari pemusatan politik parlemen pada seluruh Reich dan organisasinya; serta pembentukan kamar dagang yang berdasarkan tanah dan pendudukan yang bertujuan untuk menjalankan mandat umum Reich pada berbagai macam negara bagian di Jerman. Pemimpin-pemimpin partai berjanji untuk bekerja dengan kejam-jika perlu mengorbankan nyawa mereka- untuk menerapkan program ini menjadi aksi nyata. München, 24 Februari 1920. 6. Siegfried Ke-Jermanan Siegfried dalam konteks buku ini berarti kepahlawanan Jerman. Istilah Siegfried ini sudah di bahas di catatan kaki Bab 4.
Mein Kampf volume I | 318
ADOLF HITLER DAN MEIN KAMPF, DUA GAMBAR DALAM SATU MATA UANG
Mein Kampf (Perjuanganku), sebuah buku tebal yang berjudul asli Mein Kampf zwei Bande in Einem Band Ungekurzte Ausgabe adalah sebuah dokumen sejarah yang sangat penting dan kontroversial, lengkap dengan rincian-rincian yang dipaparkan tentang sebuah mimpi fantastis dari seorang politikus abad 20, dirasa begitu perlu untuk dikaji ulang kembali sebagai sebuah tradisi intelektualisme dan human interest yang senantiasa menuntut adanya kebaruan dan pembelajaran ulang atas tafsir sejarah. Mein Kampf adalah sebuah buku tentang cita-cita berdiri tegaknya sebuah bangsa Ubermensch, bibel sekuler kaum Nazi Jerman yang kehadirannya dirasakan begitu banyak menuai polemik dan debat kusir tak berkesudahan dalam perdebatan tentang kompleksitas sebuah negara modern di abad 20. Robert Downs menulis bahwa Mein Kampf adalah salah satu dari sepuluh buku yang merubah dunia setelah Das Kapital, Il Principe, Origin of Species, Principa Mathematica, Common Sense, Wealth of Nations, Essay on the Principle of Population, Die Traumdeutung, dan Relativity. Membaca Mein Kampf seperti yang ditulis Otto Tolischus, adalah membaca 10 persen autobiografi, 90 persen dogma, dan 100 persen propaganda yang mengagetkan. Membaca buku ini memang tidaklah mudah, sebab ternyata ia memerlukan kedewasaan dan nalar yang cukup kritis, dan mesti ditambah pula dengan bekal antusiasme tinggi terhadap sejarah secara global. Mein Kampf tidak perlu lagi dianggap atau dipandang sebagai momok yang menakutkan, apalagi ditengah kondisi dunia yang relatif demokratis ini jauh berbeda ketika Mein Kampf ditulis, akan tetapi buku ini dipandang sebagai sebuah salah satu referensi subjektifitas diri semata dari seorang politikus dan pemimpin yang memimpikan negara dan bangsanya untuk menjadi lebih baik. Proses penulisan Mein Kampf itu sendiri dilakukan Adolf Hitler dengan cara mendiktekan endapan pemikiran dan perasaannya kepada Rudolf Hess pada sebuah mesin ketik di dalam benteng penjara Lansberg Am Lech pada tahun 1925, dan Hitler mendedikasikan Mein Kampf ini untuk 16 prajurit Nazi yang gugur dalam kudeta Beer Hall Putsch. Ada hal yang patut kita kagumi ihwal daya ingat dan ketelitiannya saat Hitler menuangkan gagasan-gagasan politik, kritik seni, intisari Marxisme maupun filsafat anti-Semitisme, atau ketika ia merumuskan teori dan praktek politik bagi proyek partai Nazi dan masa depan bangsa Jerman yang sangat ia sanjung itu. Bahkan, ketika pikirannya harus ditarik ke belakang dimana ia menuturkan mosaik-mosaik masa lalunya: tentang keluarga, cita-cita di masa kecil, cerita semasa sekolah di Realschule, kegetiran hidup di Wina, pengalaman ketika memasuki resimen ketentaraan di Bayern, hingga hal-hal yang sudah menjadi ikon Adolf Hitler, yaitu kebencian rasialnya terhadap kaum Yahudi. Kita memahami bahwa meskipun dengan keterbatasan referensi, buku-buku atau akses informasi selama di dalam penjara, Hitler adalah seorang ideolog tunggal partai Nazi, yang secara otomatis ia sudah mengetahui apa yang harus dituliskan -tentang pikiran, gagasan, praktek, cita-cita, slogan, propaganda, teori dan filsafat- sudah tersimpan rapi dan terekam dengan baik di kepalanya. Mein Kampf volume I | 319
Jejak tafsir tentang kedirian seorang manusia yang tak tertebak Menelusuri jejak, ide-ide, pikiran dan tindakan Adolf Hitler yang tertulis di buku Mein Kampf seperti sedang memasuki jagat raya identitas yang begitu rumit dan kompleks dari seorang pemimpin sebuah bangsa yang rasanya sangat sulit didapatkan tandingannya dengan para pemimpin negara-negara modern lain. Padahal, bila dilihat dari kaca mata akademis dan intelektualisme Hitler saja nyaris tidak ada yang bisa dikagumi dan banggakan. Tetapi bila menelusuri melodrama kisah kehidupannya, ia ternyata begitu banyak menyimpan ironi sekaligus klise: seorang siswa miskin yang terpaksa putus sekolah, seorang tentara berpangkat rendah, seorang pelukis jalanan yang tidak sukses, dan ambisi pribadinya untuk menjadi seniman ternama dan arsitek yang berhasil hanyalah bentuk pelarian dan penolakan kerasnya semata agar tidak menjadi pegawai negeri seperti yang diidamidamkan ayahnya, Alois Schicklgruber Hiedler. Buku Mein Kampf ini di awali dengan sebuah kisah-kisah romantis yang lumrah terjadi pada seorang remaja transisi ketika sedang berada dalam proses pencarian jati diri, ketika selalu dihadapkan pada polemik atas pilihan-pilihan orang tua yang menuntut anaknya untuk memilih sebuah pilihan ideal demi hidup di masa depan. Dari awal hingga akhir, Mein Kampf senantiasa banyak menyimpan bahan perenungan untuk bisa diinsafi dan ditelusuri lebih dalam ihwal perjalanan karir sang Führer yang dilahirkan di Austria, pinggir sungai Inn, Brunau di perbatasan Jerman pada tahun 1889. Di masa kanak-kanak hingga remajanya, Hitler sering bersitegang dengan ayahnya, Alois, dimana ia menginginkan agar Hitler menjadi seorang pegawai negeri, sementara Hitler sendiri lebih memilih bercita-cita menjadi seniman. Di hari-hari yang selalu penuh perdebatan itu sosok ibu, Klara, selalu menengahi setiap konflik dengan sikap yang penuh kelembutan dan cinta. Sampai-sampai sang ibu rela menyerahkan seluruh uang pensiun suaminya untuk biaya Hitler agar bisa masuk Akademi Seni di Wina. Di kota inilah akhirnya realitas kehidupan yang pahit dan sulit dialami oleh Hitler berlangsung: hidup di rantau seorang diri, ditolak oleh Akademi Seni, tak punya pekerjaan dan mencoba bertahan hidup sebagai pelukis jalanan, ditambah dengan kondisi keuangannya yang semakin menipis membuat hidupnya semakin terlunta-lunta, tak menentu dan menyedihkan. Ya, sebuah realitas kehidupan nyata yang sangat rentan terhadap perubahan psikologis terjadi dalam dirinya. Memang adalah sebuah kenyataan ketika mengetahui sosok Adolf Hitler adalah figur manusia yang diliputi oleh impuls-impuls kekerasan, agresif, penghancur, brutal dan necrofilia. Boleh di kata memang Hitler adalah figur seorang manusia yang jahat, tak berperasaan, berdarah dingin, kejam, tak memiliki kepedulian dan sensitifitas kemanusiaan sama sekali terhadap nilai dan norma kehidupan, khususnya pasca pembantaian 5 juta kaum Yahudi dan 6 juta kaum ‘Christian subhumans’. Asumsiasumsi tadi memang ada benarnya, namun ketika selesai membaca Mein Kampf, ternyata semua asumsi-asumsi yang kita tuduhkan itu akan sedikit mangkir, sebab ternyata kita pun akan mendapati sisi-sisi ‘human interest’ Hitler yang tidak melulu berisi kekejaman atau cerita-cerita pembantaian massal yang mendirikan bulu roma. Betapa tidak, meski dalam kadar kepentingannya propaganda politisnya, Hitler ternyata masih memiliki kepedulian akan pentingnya menjaga kesehatan dan kekuatan tubuh, yaitu dengan menyarankan agar dibiasakan berolahraga sejak anak-anak. Ia pun mengkampanyekan bahaya penyebaran penyakit sipilis, dan Mein Kampf volume I | 320
menganjurkan agar pemuda-pemudi yang sudah cukup usia agar segera menikah demi menghindari penularan penyakit seksual. Betapa ia begitu tersentuh terhadap berbagai kondisi ketimpangan sosial: bahaya pengangguran, kelaparan, perceraian rumah tangga, penyakit dan cacat tubuh, efek media yang tak mendidik terhadap anak-anak, praktek jahat korupsi dan kapitalisme. Bahkan ia pun tidak menyembunyikan perasaan iba dan naluri halusnya sebagai seorang manusia ketika setiap malam ia selalu memberikan remah-remah roti kepada tikus-tikus yang kelaparan berkeliaran di dalam barak, sewaktu Hitler menjadi prajurit di Flanders. Inilah sebenarnya realitas kontradiktif dan oposisi biner di dalam karakter psikologis dan perangai Adolf Hitler yang tak tertebak itu: jahat/baik, penghancur/sensitif, bodoh/jenius, keras/lembut, bersemangat/pemalas, cinta tanah air/meluluhlantakkan kebudayaan bangsa sendiri, amoral/penuh kepekaan, creator/destroyer, membela agama Tuhan/melakukan pembantaian atas nama Tuhan, cinta damai/mengobarkan api peperangan, dan seterusnya. Kondisi-kondisi sosial kehidupan keluarga Hitler yang tidak harmonis, tidak bahagia dan selalu berhadapan dengan sifat keras ayahnya yang otoriter itulah yang menyebabkan Hitler menjadi seseorang yang sangat frustrasi, agresif, tidak berprestasi, liar, pemalas dan kasar. Disisi yang lain, ada hal-hal tertentu yang tidak boleh dipandang sebelah mata perihal potensi kejeniusan Adolf Hitler saat berpidato dengan tanpa teks, berorasi atau memberi motivasi kepada tentara dan simpatisan partai Nazi yang terpana dan takjub. Sepertinya mustahil dilakukan oleh seorang intelektual sekalipun, dimana kebanyakan mereka lebih suka menenggelamkan diri di lautan buku dan aksara; atau para politisi yang hanya sibuk dalam eksistensi, citra diri dan euphoria kekuasaan semata; atau para akademisi yang memilih berkutat dalam teori-teori. Inilah nilai plus dari diri seorang Adolf Hitler. Dengan gaya berpidato yang ekspresif, lantang, tegas dan lugas ketika menyampaikan pikiran dan tujuan politisnya dihadapan massa rapat akbar dan para pengikutnya ketika mendengarkan pidatopidatonya, Hitler seolah sedang menyihir dan menghipnotis lautan manusia yang bersorak sorai menjadi robot-robot yang patuh. Ini pula credit point yang mampu membedakan Hitler dibanding dengan negarawan-negarawan lain yang hanya berangan-angan tentang kepatuhan dan kebajikan warga negara semata (Civic virtue). Tapi sebaliknya, Hitler mampu membuatnya menjadi realitas, yaitu dengan mengkonsolidasikan seluruh kemampuannya membuka ruang pikiran dan perasaan bawah sadar manusia. Mimpi-mimpi fantastis seorang politikus megalomania abad 20 Memang kita tidak bisa memungkiri catatan hitam sejarah bahwa Hitler telah melakukan impuls-impuls jahat, kekerasan, totaliter, dan destruktif terhadap kaum Yahudi atas nama peradaban Jermanisme, semangat cinta tanah air dan bangsa. Di dalam neutron pikirannya yang terpencil, Hitler menganggap bahwa seluruh kaum Yahudi adalah penjahat yang kejam, penyebar penyakit, pembohong besar, penjilat ulung, parasit yang mematikan dan prasangka-prasangka negatif lainnya. Pendek kata, kaum Yahudi adalah kaum dengan kualitas ras manusia rendah yang harus dilenyapkan dari muka bumi. Sesuai dengan filsafat Nazi yang tidak hanya memimpikan sebuah negara Jerman, tetapi seluruh benua Eropa yang akan menjadi Judenrein – bebas dari kaum Yahudi.
Mein Kampf volume I | 321
Disinilah letak absurd-nya pikiran Hitler, dengan partai Nazi sebagai mesin hasrat (Desire machine) bagi sukses ambisi-ambisi skizofrenik-nya. Betapa ia telah begitu khilaf, melupakan dan menyia-nyiakan kontribusi yang sangat tak ternilai harganya yang telah diberikan banyak figur dan tokoh-tokoh yang mengharumkan nama Jerman, tanah air tercinta yang diklaim tempat kelahiran Adolf Hitler itu. Entah kebetulan atau tidak, sejarah mencatat bahwa kebanyakan dari kontributorkontributor itu memiliki darah Yahudi, dimana sepanjang sejarahnya orang-orang Yahudi ‘pilihan’ Jerman ikut membantu dan meluaskan pandangan dunia yang banyak melahirkan intelektual-intelektual garda depan, ilmuwan-ilmuwan nomor wahid, filsuf-filsuf jempolan, bahkan seniman-seniman dan sastrawan-sastrawan yang banyak yang di anugerahi hadiah Nobel. Situasi politik, kultural, sosial dan ekonomi Jerman di era Hitler adalah situasi dan realitas yang tak jelas rupa bentuknya. Hannah Arendt di dalam The Origin of Totalitarianism, menyebut adanya déclassé atau golongan masyarakat ‘tak berkelas’ (declassed). Di sebut demikian karena golongan ini telah kehilangan status kelas dan jaminan hidupnya yang terdahulu. Di kalangan kelompok para declassed yang gelisah inilah ditemukan sebagian besar penganut-penganut anti-Semitisme modern yang potensial, dan dari golongan inilah Hitler merekrut sebagian besar pengikutnya yang sangat pemarah dan bernafsu. Tatkala kekuatan-kekuatan agamawi dan lembaga moral yang menggenggam masyarakat sedang melemah, maka kekuatan-kekuatan psikologis yang turut mengendalikan bawah sadar manusia pun juga turut melemah. Terjadilah kerawanan sosial yang menghantarkan ketidakamanan, yaitu kerawanan psikologis yang ikut menghantarkan kegelisahan. Kelompok sosial yang sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan ekonomi yang terjadi, kelompok tersebut kemudian menjadi sangat asing terhadap nilai-nilai dan simbol-simbol statusnya yang terdahulu. Karena mereka merupakan kelompok yang sangat merasa tidak aman di dalam masyarakat modern, maka mereka juga yang paling merasa gelisah. Dalam rangka meredakan dan mengurangi perasaan-perasaan yang menakutkan, ketidakamanan dan kegelisahan, para declassed tersebut mencari pemimpinpemimpin yang sanggup merestorasi prestise dan jaminan mereka yang telah hilang. Rakyat Jerman telah mencoba mencari jalan untuk kembali kekehidupan normal dan mendapatkan previlese, tapi untuk menemukannya jalan tersebut ternyata telah ditutup oleh berbagai prasangka dan salah pengertian yang membabi buta. Rakyat Jerman pun akhirnya jatuh pada suatu titik dimana keamanan dan keselamatan ternyata sesuatu yang lebih penting dan berarti dari sebuah kebebasan politik yang juga sama berartinya dengan hiruk pikuk dan pertumpahan darah. Kondisi ini pula telah memudahkan berdirinya suatu kepemimpinan fasis. Hitler sadar akan potensi ini dan ia menggunakannya demi kepentingannya. Prosesnya ketika golongan declassed itu banyak mendengarkan kampanye para politikus-politikus anti-Yahudi. Mereka yang merasakan pentingnya anti-Semitisme juga merasa gelisah perihal anti-Semitisme itu sendiri. Mereka bermimpi ingin memiliki pemimpin-pemimpin yang dapat menenangkan kekhawatiran dan gejolak perasaan prasangka rasial ini lebih ‘halus’. Harapan dan doa mereka terkabul, ketika golongan declassed diberi sebuah ‘agama ras’ yang pas oleh tiga orang teoritikus akhir abad XIX. Para anti-Semitisme Mein Kampf volume I | 322
kemudian diberi ‘kitab’ ilmiah oleh tiga buku yang memiliki daya transformasi kegelisahan yang meledak-ledak menjadi kebencian-kebencian yang lebih ‘halus’. Ketiga teoritikus rasis ini adalah Count Arthur de Gobineau dengan bukunya The Quality of Human Races, Friedrich Nietzsche dengan bukunya Beyond Good and Evil dan Houston Stewart Chamberlain dengan bukunya Foundations of the Ninteenth Century. Ketiga tokoh dan karya-karyanya itulah akhirnya menjadi bibel dan nabi-nabi sekuler kaum Nazi, yang turut ditingkahi suatu realitas gila yang mengerikan dan absurd oleh 15 juta serdadu Jerman. Hymne anti Yahudi kaum Nationalsozialistische Deutsch Arbeiter Partei Dalam ruang atmosfer kegelisahan para declassed karena buruknya situasi kekalahan Perang Dunia I, hadirlah seorang Jendral purnawirawan Erich von Ludendorff dan seorang prajurit berpangkat rendah mantan pelukis jalanan yang tak berhasil, Adolf Hitler, yang diikuti oleh 16 perwira tentara lainnya melakukan sebuah pagelaran dengan apa yang dikenal sebagai Munich Beer Hall Putsch. Sebuah kudeta militer di tahun 1923 yang berakhir dengan kegagalan. Ludendorff dibebaskan, sementara Hitler di ganjar hukuman lima tahun penjara, namun beruntung ia hanya menjalaninya kurang dari setahun. 6 tahun kemudian, pada tahun 1929, Adolf Hitler bersama Herman Goering, Rudolf Hess, Ernst Rohm, Ludendorff dan Himmler mendirikan Nationalsozialistische Deutch Arbeiter Partei (NSDAP) atau yang lebih dikenal dengan akronim Nazi, adalah satu-satunya partai legal di Jerman. Selama lima tahun pertama rezim Nazi berselang, sedikitnya ada terdapat lima pentas yang digelar oleh Nazi -atas perintah Adolf Hitler tentu saja- dimana tiap-tiap pentas terdapat satu momentum kekerasan yang khusus ditujukan kepada kaum Yahudi. Pentas pertama, bermula ketika Nazi naik ke tampuk kekuasaan tahun 1933 dengan melakukan perampasan dan penjarahan toko-toko milik Yahudi, pemukulanpemukulan dan pemboikotan-pemboikotan terhadap bisnis Yahudi. Pentas kedua, pada tahun 1935 diberlakukannya undang-undang anti Yahudi atau Nuremberg Laws yang berisi pencabutan hak-hak suara bagi semua orang yang dianggap memiliki ‘darah Yahudi’. Pentas ketiga, bermula pada tahun 1939 dengan melakukan serangkaian penangkapan-penangkapan massal terhadap 20.000 orang Yahudi termasuk anak-anak dan wanita, serta dilakukannya berbagai penganiayaan fisik yang pertama di kamp-kamp konsentrasi. Pentas keempat, pada tahun 1940 kaum Nazi mendeportasi semua orang Yahudi Jerman dan Austria ke dalam ghetto-ghetto yang dikreasikan secara khusus di Polandia, dimana mereka dibiarkan mati karena penyakit dan kelaparan. Pada periode inilah Viktor Frankl menghabiskan waktunya di dalam kamp konsentrasi, dan seorang gadis kecil yang manis keturunan Yahudi, Anne Frank tewas menemui ajalnya. Dan pentas kelima atau ‘solusi akhir’, yaitu pada tahun 1941 adalah perubahan status kamp-kamp konsentrasi yang bukan hanya sekedar tempat penawanan, akan tetapi menjadi tempat pemusnahan dan pembantaian massal. Solusi akhir ini bukan hanya membantai kaum Yahudi di Eropa, tetapi melakukan praktek perbudakan terhadap ‘Christian subhumans’ seperti orangorang Rusia, Polandia, Rumania, Hungaria dan Yugoslavia. Pembunuhan dan perbudakan atas kaum Yahudi dan ‘Christian subhumans’ itu dilakukan Nazi atas nama dogma-dogma ras Arya, dan atas nama pekerjaan Tuhan oleh satuan-satuan tugas khusus Nazi.
Mein Kampf volume I | 323
Betapa tidak, Jerman sebagai sebuah negara adiluhung -tempat inovator-inovator kebudayaan barat yang banyak melahirkan komponis-komponis musik jenius sekelas Beethoven, Brahms, Wagner, Chopin, Schubert, Verdi; para gembong ideide raksasa sedahsyat Marx, Hegel, Nietzsche, Schopenhauer, Einstein, Freud, Spencer, Darwin; serta penulis dan sastrawan brilian sehebat Goethe, Fichte, Schiller, Balzac, May- harus memiliki catatan kelam hanya karena terdapat penyimpangan dan prasangka-prasangka subjektif yang tak bisa dimengerti secara akal sehat, naif dan bodoh. Adolf Hitler sebagai seorang kreator holocaust di Eropa itu sebenarnya pernah begitu mengagumi, mempelajari, menjiwai dan bahkan di antaranya terinspirasi oleh tokoh-tokoh tersebut. Adolf Hitler yang memperoleh pendidikan setengah-setengah itu ternyata turut membentuk mosaik-mosaik tindakan psikologis dan absurditas pikiran yang dipengaruhi oleh keahlian bernegara yang amoral dari Nicollo Machiavelli, nasionalisme mistika dan romantisme Richard Wagner, evolusi organik Charles Darwin, teori rasialisme yang dilebih-lebihkan dari Arthur de Gobineau dan Stewart Chamberlain, mitologi dan kompleksitas Imam Mahdi dari Fichte dan Hegel, arogansi dan kesombongan militeristik Treitschke dan Bernhardi, serta komplotan keuangan dari kasta para Junker Prusia. Inilah realitas sejarah Jerman. Dengan skenario maju mundurnya kejayaan sebuah bangsa besar dan jatuh bangunnya epos peradaban yang turut menyertainya, senantiasa menyimpan diakroni kesederhanaan di dalam kompleksitasnya, sekaligus memberikan enigma kompleksitas di dalam kesederhanaannnya. Tak ayal lagi, Jerman merupakan sebuah negeri yang menyimpan melodrama peradaban dan budaya yang begitu dramatis, indah, megah, elok sekaligus romantik itu adalah sebuah bangsa yang memanggungkan banyak pentas-pentas kejadian, sekaligus sebuah bangsa historis yang tak terhitung memerankan banyak adegan-adegan peristiwa. Sekali lagi, Jerman adalah sebuah negara yang didirikan di atas tonggaktonggak dan puing-puing kehebohan universal dalam percaturan sejarah dunia. *** Andreas Schlack
Mein Kampf volume I | 324
View more...
Comments