Adam Renaldi - Laporan Praktikum Farmasi Klinik

July 24, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Adam Renaldi - Laporan Praktikum Farmasi Klinik...

Description

 

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI KLINIK

Hari, Jam ke Apotek

: Senin, 13.00-16.00

Tanggal Ke Apotek

: 4 Desember 2017

Disusun oleh:

ADAM RENALDI 260110140090

LABORATORIUM FARMASI KLINIK FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADAJARAN 2017

 

 

Kajian Resep Degeneratif

Drugs Related Problem (DRP) /

Kriteria Penerimaan

Check list Medication error

 

1.  Nama Dokter

V

4.  SIP

x

5.  Alamat Dokter

V

6.  Tanggal Penulisan

x

Resep     f    i    t    a    r    t    s    i    n    i    m     d    A    n    a    t    a    r    a    y    s    r    e    P

7.  Tanda tangan / Paraf Dokter

X

8.  Nama, Alamat,

X

Umur, Berat Badan dan Jenis Kelamin Pasien 9.  Nama Obat,

V

Potensi, Dosis Jumlah yang diminta    p    e    s    e    R    n    a     h    a    s     b    a    e    K

10. Cara Cara Pemakaian

1.  Interaksi antara metformin dengan obat-obat hipertensi golongan ACE inhibitor dapat meningkatkan risiko hipoglikemia. Mekanisme yang terjadi belum diketahui secara pasti, kemungkinan ACE inhibitor akan meningkatkan sensitivitas insulin dan pemanfaatan glukosa 2.  Pemberian lansoprazole yang bersamaan dengan simvastatin akan meningkatkan konsentrasi simvastatin dalam darah dan meningkatkan risiko yang terkait miopati (Drugs.com, 2017). 3.  Bisoprolol (beta blocker) dapat menyebabkan penambahan berat badan dan mengganggu regulasi kadar gula darah (pionas, 2017).

V

yang jelas

    k    i    t    e    s    a    m    r    a    F    n    a    i    a    u    s    e    s    e    K

   s    i    n    i     l    K    n    a    g    n    a     b    m    i    t    r    e    P

1.  Bentuk Sediaan

V

2.  Dosis Obat

V

3.  Potensi Obat

V

4.  Stabilitas

X

5.  Inkompabilitas

X

6.  Cara & Lama

V

Pemberian 1.  Adanya alergi

X

2.  Efek Samping

V

3.  Interaksi

1.  Glucophage XR (metformin HCl) memiliki interaksi dengan ACE inhibitor (Captopril) 2.  Lansoprazol memiliki interaksi

Saran / Tindak 1.  Tanyakan umur pasien 2.  Tanyakan apakah pasien sedang hamil atau tidak, karena ada beberapa obat yang tidak boleh dipakai oleh ibu hamil 3.  Ditanyakan terlebih dahulu kepada dokter pertimbangan menggunakan obat antihipertensi sebanyak 2 buah. 4.  Jika memungkinkan, obat antihipertensi golongan ACE inhibitor (captopril) diganti dengan golongan diuretik (Hidroklortiazid) dengan dosis 12,5 mg/hari. Karena menurut penelitian di amerika, obat golongan diuretik ini memiliki efektifitas yang relatif sama

 

4.  Kesesuaian

dengan simvastatin V

(Dosis, Durasi, Jumlah Obat, dll)

dengan obat golongan ACE inhibitor 5.  Jika memungkinkan juga obat bisoprolol tidak diberikan 6.  Untuk mengobati peptic ulser, bisa diganti obatnya menjadi ranitidin untuk menghindari interaksi dengan simvastatin

Kajian Subjek Nama

: Ny. … (tidak terbaca) 

Umur

:-

Alamat

:-

Telepon

:-

Prognosis

: Hipertensi, diabetes melitus tipe 2, hiperlipidemia -> Konfirmasi ke dokter

Dokter

: dr. Dian Y, SpPD

Alamat Dokter : -

Kajian Obat 1.  Glucophage XR (Metformin HCl 500mg)  Antidiabetes Dosis

: 500 mg, Sehari satu tablet

Indikasi

: untuk diabetes melitus tipe 2 pada orang dewasa yang memiliki berat badan berlebih (overweight) ketika sedang menjalani terapi diet dan pelatihan yang tidak menghasilkan hasil yang signifikan terhadap kontrol glikemiknya. Bisa diberikan secara monoterapi atau kombinasi dengan oral antidiabetes lainnya atau bersamaan dengan insulin

Rute Pemberian : harus dimakan bersamaan dengan makanan. Jika dimakan sehari sekali, makan bersamaan dengan makan malam. Telan utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan Kontraindikasi : hipersensitif, gagal jantung jantung atau pernapasan, pernapasan, shock, diabetes ketoasidosis, diabetes pre-coma, gagal ginjal, dehidrasi, infeksi berat, alkoholisme Interaksi

: interaksi dengan bahan iodinasi. Dapat meningkatkan risiko terhadap asidosis laktat dengan alkohol dan diuretik terutama loop diuretik. Dengan adanya obat ACE inhibitor akan menurunkan kadar glukosa darah

Penyimpanan : Disimpan pada suhu dibawah 25OC, hindari kelembaban Cara Kerja

: tablet metformin metformin merupakan golongan biguanid dengan dengan efek antihiperglikemik, menurunkan glukosa plasma basal dan postprandial. Obat

 

ini tidak menstimulasi sekresi insulin dan tidak menghasilkan hipoglikemia. Metformin ini memiliki 3 mekanisme. 1). Mereduksi produksi gula hati dengan cara menghambat glukoneogenesis dan glikogenolisis, 2). Dalam otot, dapat meningkatkan sensitifitas insulin, meningkatkan penyerapan glukosa peripheral dan pemanfaatannya, 3). Memperlambat penyerapan glukosa di usus. Metformin juga merangsang sintesis glikogen intrasel dengan cara bekerja pada glikogen sintase. (MIMS, 2017). 2.  Captopril (12,5 mg) Dosis

: 12,5 mg sehari 2x, dosis lanjutan 25-30 mg sehari 2x, max 50 mg sehari 3x

Indikasi

: Hipertensi

Rute Pemberian : dimakan saat perut kosong atau 1 atau 2 jam setelah makan Kontraindikasi : angioedema terkait dengan terapi ACE inhibitor sebelumnya, edema angioneurotik herediter atau idiopatik. Bersamaan penggunaan dengan aliskiren pada pasien diabetes. Kehamilan Interaksi

: Pengobatan serentak dengan NSAID mengurangi tindakan hipotensi dan meningkatkan risiko nefrotoksisitas. Aditif efek hiperkalemia dengan suplemen K, hemat diuretik, dan obat lain (misalnya heparin). Dapat meningkatkan risiko leukopenia dengan procainamide, allopurinol, sitostatik atau imunosupresan. Dapat meningkatkan risiko toksisitas litium. Peningkatan risiko reaksi nitritoid dengan emas (Na aurothiomalate). Berpotensi Fatal: Meningkatnya risiko hipotensi, hiperkalemia, dan perubahan fungsi ginjal (termasuk gagal ginjal akut) dengan aliskiren pada pasien diabetes. Makanan bisa mengurangi kadar kaptopril dalam serum. Hindari ginseng (bisa memperburuk Hipertensi) dan bawang putih (bisa meningkatkan efek antihipertensi).

Penyimpanan : disimpan pada suhu di bawah 30OC Cara Kerja

: Captopril secara kompetitif menghambat konversi angiotensin I (ATI) menjadi angiotensin II (ATII), sehingga menghasilkan kadar ATII yang berkurang dan sekresi aldosteron. Ini juga meningkatkan aktivitas renin plasma dan tingkat bradykinin. Pengurangan ATII menyebabkan penurunan Na dan retensi air. Ini meningkatkan vasodilatasi dan pengurangan BP. (MIMS,2017)

3.  Bisoprolol (5 mg) Dosis

: 5 – 10 mg, sehari x 1 tablet

Indikasi

: Hipertensi, Angina Pectoris dan Gagal Jantung

Rute Pemberian : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan.

 

Kontraindikasi : Kejutan kardiogenik, kardiogenik, gagal jantung jantung terbuka, blok AV 2 atau 3 derajat, blok SA, sindrom sinus sakit, bradikardia simtomatik dan hipotensi, phaeochromocytoma yang tidak diobati, asidosis metabolik, penyakit arteri perifer parah, asma bronkial berat atau COPD berat. Interaksi

: Dapat mempotensiasi waktu konduksi AV dan dapat meningkatkan efek inotropika negatif dengan obat antiaritmia kelas I (misalnya quinidine, disopyramide, propafenone). Obat-obatan deplesi katekolamin bersamaan (misalnya reserpin, guanethidine) dapat menghasilkan aktivitas simpatik yang berlebihan. Dapat memperburuk rebound   HTN setelah penghentian pengobatan klonidin. Meningkatnya risiko bradikardia dengan glikosida digitalis. Mengurangi efek hipotensi dengan NSAID.

Penyimpanan : Disimpan pada suhu 20° - 25° C, jauhkan dr tempat lembab lembab Cara Kerja

: Bisoprolol secara selektif dan kompetitif memblok β1 -reseptor namun memiliki sedikit atau tidak ada efek pada reseptor β2 kecuali pada dosis tinggi.  (MIMS,2017)

4.  Lansoprazole 30 mg Dosis

: 30 mg sekali di pagi hari hingga 4 minggu (duodenal ulser) atau 8 minggu (gastric ulser)

Indikasi

: peptic ulser

Cara Pemberian : diberikan saat perut kosong atau sebelum makan Kontraindikasi : saat diberikan bersma bersmaan an dengan rilpivirine dan atazanavir Interaksi

: Peningkatan risiko hypomagnesaemia dengan diuretik dan digoksin. Dapat menurunkan konsentrasi plasma erlotinib, dasatinib dan lapatinib. Dapat menurunkan bioavailabilitas itrakonazol dan ketokonazol. Dapat meningkatkan konsentrasi plasma cilostazol dan metotreksat. Mengurangi bioavailabilitas dengan antasida dan sukralfat. Berpotensi Fatal: Dapat menurunkan kadar serum dan efek farmakologis rilpivirine r ilpivirine dan atazanavir.

Penyimpanan : Disimpan pada suhu 25° C Cara Kerja

: Lansoprazol adalah benzimidazol tersubstitusi, dan juga dikenal sebagai PPI karena propertinya untuk menghalangi proses akhir sekresi asam dengan menghambat sistem enzim H + / K + ATPase pada sel parietal gastrik. Asam basal dan stimulasi dihambat. (MIMS,2017)

5.  Simvastatin 10 mg Dosis

: 10-20 mg sehari sekali pada malam hari

Indikasi

: hiperlipidemia

Cara Pemberian : dapat diberikan dengan atau tanpa makanan. Diberikan saat malam hari. Hindari konsumsi berlebihan (> 1 L / hari) jus grapefruit.

 

Kontraindikasi : Penyakit hati akut atau peningkatan persisten persisten transaminase serum yang tidak dapat dijelaskan. Pasien keturunan Tionghoa tidak boleh memakai dosis simvastatin 80 mg / hari dengan d osis pewarna niasin (≥1 g). Simvastatin 80 mg tidak boleh dimulai pada pasien baru dan mereka yang memakai dosis rendah. Penggunaan bersamaan dengan inhibitor CYP3A4 yang tepat mis. itrakonazol, ketokonazol, posakonazol, klaritromisin, eritromisin, telitromisin, nefazodon, penghambat protease HIV (misalnya nelfinavir), boceprivir, telaprevir, gemfibrozil, ciclosporin, danazol, jus grapefruit. Kehamilan dan menyusui. Interaksi

: peningkatan risiko hiperkalemia dengan diuretik K-hemat lainnya atau suplemen K, inhibitor ACE, antagonis reseptor angiotensin II, trilostane, heparin, LMWH. Peningkatan risiko nephrotoxicity dengan ciclosporin, NSAIDs. Meningkatnya risiko toksisitas litium. Dapat mengurangi sifat penyembuhan ulkus dari carbenoxolone. Dapat meningkatkan kadar serum digoksin. Dapat mengurangi respons vaskular terhadap norepinephrine. Penggunaan bersamaan dengan colestyramine dapat menyebabkan asidosis metabolik hiperkalemia. Potensiasi hipotensi ortostatik dapat terjadi dengan barbiturat atau narkotika. Berpotensi Fatal dapat meningkatkan efek hiperkalemia dengan eplerenon.

Penyimpanan : Disimpan pada suhu 5-30° C Cara Kerja

: Simvastatin, agen antilipemik, merupakan penghambat kompetitif HMG-CoA reduktase, enzim yang mengkatalisis langkah awal dan laju pembatas dalam biosintesis kolesterol. Ini mengurangi kolesterol total, kolesterol LDL dan trigliserida dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (MIMS,2017)

6.  Ascordia 80 mg (Aspirin) Dosis

: 80 mg, Sehari 3 - 4 tablet

Indikasi

: mengurangi risiko trombosis koroner lebih lanjut selama fase pemulihan dari infark miokard. Kurangi resiko berulangnya serangan iskemik sepintas & stroke pada pasien, untuk meringankan rasa nyeri, seperti pada sakit kepala, sakit gigi,

Cara Pemberian : bersama makan, telan utuh, jangan dikunyah / dihancurkan Kontraindikasi : Hipersensitivitas (serangan asma, angioedema, urtikaria urtikaria atau rinitis), ulserasi peptik aktif; kehamilan (trimester ketiga), anak-anak
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF