adam American.docx

April 27, 2018 | Author: Adam Nur Jati | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download adam American.docx...

Description

ADHAM NURJATI 17/417188/PEK/22751 Reguler 70A Tugas GOOD CORPORATE GOVERNANCE Corporate Governance adalah suatu sistem hubungan yang didefinisikan didefinisikan sebagai suatu struktur dan proses. Contohnya, hubungan diantara shareholder , manajemen dan stakeholder   yang terdiri dari hubungan antara pemodal, stakeholder dan manajemen untuk untuk mencapai return dan profit dari investasi para shareholder . Hubungan tersebut melibatkan bagian yang berbeda dan kadang terdapat perbedaan kepentingan, perbedaan kepentingan biasanya terjadi diantara BOD dan atau BOC dengan para owner , umumnya merupakan agent principal problem. Keseluruhan bagian dari perusahaan tutut terlibat secara langsung dan ikut mengontrol perusahaan, seluruh kegiatan ini dilakukan untuk mendistribusikan hak dan tanggung jawab secara benar sehingga meningkatkan nilai shareholder dalam jangka panjang. Disisi lain aspek corporate governance  terfokus pada hubungan perusahaan dengan para stakeholder nya. nya. Di masa lalu sering terjadi perdebatan mengenai peran stakeholder, ada beberapa pihak yang berpendapat bahwa stakeholder  tidak  tidak dapat memiliki klaim atas perusahaan selain pada apa yang tertera di dalam kontrak atau hukum. Disisi lain ada beberapa pihak yan berpendapat berbeda dengan menyebutkan bahwa perusahaan harus memenuhi fungsi sosial yang penting, pada aspek-aspek yang memiliki dampak sosial, dimana perusahaan harus bertindak demi kepentingan masyarakat banyak. Pandangan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan pada saat itu harus mengorbankan kepentingan para shareholder. Dasar OECD adalah  framework  dan   dan referensi dalam membentuk corporate governance. Didalamnya terdapat 4 nilai dasar yaitu Fairness yakni  framework corporate governance  harus mampu melindungi hak shareholder   dan memperlakukan shareholder secara adil, responsibility   yaitu  framework corporate governance  haruslah menghormati hak-hak stakeholder  berdasar hukum yang ada dan mendorong kerjasama yang baik diantara perusahaan dan stakeholder  dalam  dalam usaha mencapai kesejahteraan, pekerjaan, dan keberlanjutan financial , transparency   yaitu  framework corporate governance harus mampu memastikan pelaksanaan perusahaan secara tepat waktu dan akurat yang didasarkan pada segala hal mengenai perusahaan dan accountability yakni  framework corporate governance  harus mampu memastikan panduan strategis perusahaan, pemantauan efektif manajemen yang dilakukan oleh Board, serta akuntabilitas board pada perusahaan dan shareholder. Saat ini terdapat beberapaTingkatan dan Benefit yang didapat dari Corporate Governance yaitu Level pertama yakni kepatuhan terhadap hukum dan peraturan , benefit yang didapat ialah reputasi yang lebih baik dari perusahaan, Direktur serta Manajer. Level kedua ialah dengan meningkatkan corporate governance akan mendapatkan benefit biaya yangg lebih rendah daripada modal, level ketiga ialah dengan meningkatkan sistem corporate governance, maka perusahaan akan mendapatkan akses ke pasar modal yang lebih luas, level keempat adalah k epemimpinan corporate governance yang mana memilik benefit dapat meningkatan efisiensi operasional. Sebagai stimulus performance dan peningkatan efisiensi operasional dapat dilakukan dengan cara pengawasan yang lebih baik dan akuntabilitas, pengambilan keputusan yang lebih baik, kepatuhan yang lebih baik serta mengurangi konflik. Dengan adanya tata kelola yang baik pada perusahaan akan dianggap baik oleh investor, memberikan kepercayaan yang besar bahwa perusahaan mampu menghasilkan return tanpa melanggar hak shareholder   maka tercipta kemudahan akses di pasar modal. Rendahnya biaya modal perusahaan dan usaha peningkatan nila i asset pada perusahaan yang ya ng berkomitmen menerapkan standar yang tinggi pada corporate governance cenderung berhasil mengurangi biaya ketika muncul utang dan pendanaan pada operasi dan berhasil menurunkan biaya modal yangg ada. Membangun reputasi yang baik , corporate governance yang baik mampu memberikan reputasi yg baik pula pada perusahaan, oleh karna itu perusahaan harus memenuhi hak  dan kreditur dan memastikan transparansi dan akuntabilitas keuangan perusahaan, sehingga investor shareholder  dan merasa diuntungkan, dan bagi perusahaan akan mendapatkan kepercayaan publik dan dinilai memiliki niat yang baik oleh masyarakat. Framework corporate governance biasanya meliputi unsur undang-undang, regulasi, peraturan yang dibuat sendiri, komitmen secara sukarela, dan praktik bisnis yang berasal dari keadaan suatu negara, sejarah dan tradisi Analisa kasus American Therapeutics Inc American Therapeutics (AT) adalah perusahaan manufaktur obat generik yang berasal dari Bohemia,New York, dengan CEO bernama Raju V.Vegesna. obat generik lebih murah dari jenis brand produk produk lainnya. Pada bisnis obat generik Ketika marketing paten dari nama brand obat telah habis, produsen manufaktur generik bisa secara legal mengkopi dan menjual dengan nama brand produk berdasar label generik mereka. Namun, sebelum dijual di pasar brand generik harus disetujui oleh FDA. Menjadi yang pertama di pasar sebagai obat generik mampu

ADHAM NURJATI 17/417188/PEK/22751 Reguler 70A meningkatkan market share. Sehingga ada tekanan besar untuk mengembangkan kemampuan produksi dan mendapatkan persetujuan FDA sebelum pesaing muncul. Peluang itulah yang ingin diraih oleh AT, Karena paten dari perusahaan johnson untuk produk Desyrel yakni antidepresan berakhir pada petengahan 1980 an, AT mengembangkan obat generik baru sebagai salinan dari Desyrel yang diberi nama Trazodone Hydrochloride. Tahun 1987, Charles Y chang seorang ahli kimia teratas di FDA, diberi uang senilai $13.000 oleh AT untuk membeli perabot dan perlengkapan komputer, perusahaan juga membayar $1.688 untuk biaya pengiriman dan biaya lain yan g berasal dari Chang. Biaya yang dikeluarkan tersebut disamarkan dan dirubah menjadi biaya relokasi karyawan sehingga sulit untuk dilacak. Selebihnya usaha untuk mempercepat proses persetujuan obatnya, perusahaan memperoleh informasi tambahan dari Jan T sturm, petugas perlindungan konsumen FDA. Menurut saya, terdapat beberapa tindakan yg tidak etis yang dilakukan oleh CEO AT dengan melakukan penyuapan dan gratifikasi terhadap pihak FDA serta telah memanipulasi laporan keuangan perusahaan. stakeholder dalam kasus tersebut adalah perusahaan American Therapeutics sebagai produsen dari obat, FDA sebagai regulator, dan konsumen yang menggunakan produk obat tersebut. Walaupun pihak konsumen tidak disebutkan di dalam kasus, namun pihak konsumen harus mendapat perhatian utama karena jika tidak diperhatikan produk tersebut dapat membahayakan konsumen. Prioritas kedua diberikan kepada FDA, kedua pihak ini seharusnya berjalan beriringan sehingga keduanya tetap dapat menguntungkan dan beretika di industri tersebut,Kompetitor karena akibat penyuapan tersebut berdampak pada operasional kompetitor. Beberapa tindakan etis yang dilanggar oleh Vegesna, Chang dan Sturm. Vegesna memamanipulasi keuangan perusahaan untuk mempercepat proses persetujuan, Chang menerima uang yang diberikan oleh Vegesna atas dasar keinginan mempercepat proses persetujuan dan Sturm menyampaikan informasi internal perusahaan kepada pihak luar. Telah terjadi pelanggaran Prinsip utilitarian dan keadilan pada kasus ini karena konsumen tidak mendapatkan informasi yang benar, dan perusahaan lebih mementingkan profitabilitas perusahaan, padahal dengan melakukan tindakan tersebut konsumen yang lebih dirugikan, dan produsen obat generik lain juga terkena dampaknya karena kepercayaan konsumen terhadap produsen obat generik akan menurun dikarenakan konsumen khawatir apakah obat yang akan mereka konsumsi aman atau tidak. Selain itu kasus ini juga melanggar Hak dari para konsumen karena konsumen hak-hak akan perlindungan konsumen dilanggar oleh AT . Yang paling diuntungkan pada kasus ini adalah AT dan anggota FDA yang terlibat, karena telah mendapatkan keuntungan sepihak dari tindakan kurang etis tersebut. Pihak AT menerima persetujuan di awal dan Anggota FDA tersebut mendapat keuntungan pribadi dari sejumlah gratifikasi yang diberikan oleh AT. Pihak yang dirugikan dalam kasus ini jelas adalah konsumen karena konsumen berisiko mengkonsumsi obat yang proses persetujuannya tidak dilakukan dengan cara yang benar dan tidak aman. Namun, dalam jangka panjang AT dan anggota FDA tersebut berisiko mengalami kerugian akan tindakannya tersebut. Tujuan utama dari perilaku tersebut adalah manfaat secara finansial bagi perusahaan AT, dengan diluncurkannya obat tersebut AT akan mendahului para pesaingnya sebagai pelopor antidepresan generik, meningkatkan jumlah market sharenya. Tindakan ini justru membahayakan industri generik karena secara keseluruhan akan mengurangi trust  dari konsumen akan obat yang akan mereka konsumsi, konsumen akan berfikir bahwa obat yang mereka konsumsi mungkin atau tidak mungkin akan berbahaya secara fisik bagi mereka. Sehingga konsumen tidak lagi mempercayai produsen obat generik dan FDA. Pada kasus ini, AT tidak melakukan upaya Good corporate governance, AT telah melanggar nilai-nilai dasar corporate governance yaitu  fairness karena dampak dari tindakan penyuapan Vegesna berdampak pada reputasi perusahaan yang buruk dan akan merugikan para shareholder  perusahaan, responsibility  yaitu AT telah melanggar hak konsumen dengan tidak menyampaikan informasi yang benar, transparency dan accountability   yakni dengan melakukan manipulasi laporan keuangan perusahaan dengan mengubah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan tidakan penyuapan dengan biaya relokasi karyawan. Tindakan yang telah dilakukan oleh AT jelas akan merusak reputasi perusahaan itu sendiri sebagai dampak dari tindakan yang tidak menerapkan prinsip good corporate governance.

ADHAM NURJATI 17/417188/PEK/22751 Reguler 70A

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF