acne steroid
April 11, 2019 | Author: lidyaovianti | Category: N/A
Short Description
kulit dan kelamin referat...
Description
Referat Acne Steroid
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
Kesehatan Kesehatan di Indonesia Indonesia masih memiliki memiliki banyak banyak permasalahan permasalahan,, salah satunya adalah tingginya tingginya biaya kesehatan atau biaya untuk untuk berobat. Akibat dari tingginya tingginya biaya kesehatan itulah, banyak masyarakat yang akhirnya langsung datang ke apotik untuk mencari kesembuhan dengan membeli obat secara bebas, dan mengkonsumsi obat-obatan obat-obatan tersebut secara terus menerus tanpa pengawasan dari dokter dokter atau tenaga kese keseha hata tan n lain lainny nya. a. Obat Obat-- obata obatan n yang yang umum umum dibe dibeli li itu itu adal adalah ah obat obat golo golong ngan an kortikoster kortikosteroid. oid. Obat ini dianggap dianggap “obat “obat dewa” karena dirasa dirasa bisa menyembuhkan menyembuhkan berbagai penyakit seperti pegal linu, gatal-gatal, dan bahkan bisa digunakan untuk memutihkan wajah. alam dunia kedokteran, kedokteran, kortikosteroid kortikosteroid merupakan obat yang mempunyai mempunyai khasiat dan indikasi klinis yang sangat luas. Kortikosteroid sering disebut sebagai life saving drug. !an"aat drug. !an"aat dari preparat preparat ini cukup besar tetapi karena e"ek samping yang tidak diharapkan cukup banyak, maka dalam penggunaannya dibatasi termasuk dalam bidang dermatologi. Kortikosteroid adalah deri#at dari hormon kortikosteroid yang dihasil dihasilkan kan oleh oleh kelenj kelenjar ar adrena adrenal. l. $ormon $ormon ini dapat dapat mempen mempengar garuhi uhi #olume #olume dan teka tekana nan n dara darah, h, kada kadarr gula gula dara darah, h, otot otot dan dan resis resiste tens nsii tubu tubuh. h. %egi %egitu tu luasn luasnya ya penggunaan kortikosteroid ini menyebabkan penggunaan yang tidak sesuai dengan indikasi, indikasi, disertai disertai ketidak ketidak sesuaian sesuaian dosis dan lama
pemberiann pemberiannya. ya. Karena itulah, itulah,
&"ek samping mulai muncul, salah satunya adalah jerawat. i poli Kulit '() %angil sendiri,dalam kurun waktu * minggu terdapat + pasien yang datang dengan keluhan jerawat akibat konsumsi obat-obatan oral maupun maupun topikal topikal yang mengandung mengandung kortikosteroid. kortikosteroid. )ntuk menghindari menghindari hal tersebut tersebut diperl diperluka ukan n pemaha pemahaman man yang yang mendal mendalam am dan benar benar tentan tentang g kortik kortikost ostero eroid id baik baik penggunaannya, cara kerjanya, maupun komplikasinya. %erdasar dari masalah dan data data yang yang didapa didapatt itulah itulah,, maka maka dalam dalam re"erat re"erat ini akan akan dibaha dibahass mengen mengenai ai “acne steroid” atau jerawat yang muncul akibat pengobatan kortikosteroid. 1.2.Batasan
alam re"rat ini akan dibahas dibahas mengenai mengenai pengertian, pengertian, etiologi, etiologi, pato"isiologi, pato"isiologi, penegakkan diagnosa, hingga penatalaksanaan acne steroid atau atau jerawat yang timbul akibat konsumsi kortikosteroid.
Cary Caryrr Nur Nurin ina a Sari Sari I 07 0770 7001 0187 87
Page Page 1
Referat Acne Steroid
1.3.Maksud dan Tujuan
!aks !aksud ud dan dan uju ujuan an penu penuli lisan san re"ra re"ratt “acne “acne steroid steroid” ” ini ini adal adalah ah untu untuk k memenu memenuhi hi tugas tugas Kepani Kepanitera teraan an Klinik Klinik (! Ilmu Ilmu enyak enyakit it Kulit Kulit dan Kelamin Kelamin di '() %angil %angil asuruan dan untuk untuk menambah menambah pengetahuan pengetahuan penulis dan pembaca pembaca mengenai Acne mengenai Acne Steroid .
Cary Caryrr Nur Nurin ina a Sari Sari I 07 0770 7001 0187 87
Page Page 2
Referat Acne Steroid
BAB II KOTIKO!TEOID
2.1. Pengert"an
Kortikosteroid merupakan obat yang mempunyai khasiat dan indikasi klinis yang sangat luas. !an"aat dari preparat ini cukup besar tetapi karena e"ek samping yang tidak diharapkan cukup banyak, maka dalam penggunaannya dibatasi. %erdasarkan khasiatnya, kortikosteroid dibagi menjadi mineralokortikoid dan glukokortikoid. !ineralokortikoid mempunyai e"ek terhadap metabolisme elektrolit /a dan K, yaitu menimbulkan e"ek retensi /a dan deplesi K, maka mineralokortikoid jarang digunakan dalam terapi. (edangkan glukokortikoid mempunyai e"ek terhadap metabolisme glukosa, anti imunitas, e"ek neuro endokrinologik dan e"ek sitotoksik. (ebagian besar khasiat yang diharapkan dari pemakaian kortikosteroid adalah
sebagai
anti in"lamasi,
anti alergi atau
imunosupresi". Karena khasiat inilah kortikosteroid banyak digunakan dalam bidang dermatologi. 0,12 2.2. Mekan"s#e kerja
Korteks adrenal mengubah asetat menjadi kolesterol, yang kemudian dengan bantuan berbagai en3im diubah lebih lanjut menjadi kortikosteroid dengan *1 atom karbon dan androgen lemah dengan 14 atom karbon. Androgen ini juga merupakan sumber estradiol. (ebagian besar kolesterol yang digunakan untuk steroidogenesis ini berasal dari luar 5eksogen6, baik pada keadaan basal maupun setelah pemberianA7$. (edangkan sumber steroid "armaseutik biasanya disintesis dari cholic acid5diperoleh dari hewan ternak6 atau steroid sapogenin dalam diosgenin dan hecopenintertentu yang ditemukan dalam tumbuhan.alam korteks adrenal kortikosteroid tidak disimpan sehingga harus disintesisterus menerus. %ila biosintesis berhenti, meskipun hanya untuk beberapa menit saja, jumlah yang tersedia dalam kelenjar adrenal tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannormal. Oleh karenanya kecepatan biosintesisnya disesuaikan dengan kecepatan sekresinya. Ikatan ini menstimulasi transkripsi '/A dan sintesis protein spesi"ik. Induksi sintesis protein ini yang akan menghasilkan e"ek "isiologik steroid. ada beberapa jaringan, misalnya hepar, hormon steroid merangsangtranskripsi dan sintesis protein spesi"ik8 pada jaringan lain, misalnya sel lim"oid dan"ibroblast hormon steroid merangsang sintesis
Caryr Nurina Sari I 07700187
Page 3
Referat Acne Steroid
protein yang si"atnya menghambat atautoksik terhadap sel-sel lim"oid, hal ini menimbulkan e"ek katabolik.
12
2.3. $ar#ak%k"net"k
erubahan struktur kimia sangat mempengaruhi kecepatan absorpsi, mula kerja dan lama kerja juga mempengaruhi a"initas terhadap reseptor, dan ikatan protein. rednisone adalah prodrug yang dengan cepat diubah menjadi prednisolon bentuk akti"nya dalam tubuh. 9lukokortikoid dapat diabsorpsi melalui kulit, sakus konjungti#a, dan ruang sino#ial. enggunaan jangka panjang atau pada daerah kulit yang luas dapat menyebabkan e"ek sistemik, antara lain supresi korteks adrenal. ada keadaan normal, 42: kortisol terikat pada * jenis protein plasma, yaitu globulin pengikat kortikosteroid dan albumin. Kortikosteroid berkompetisi sesamanya untuk berikatan dengan globulin pengikatnya8 kortisol mempunyai a"initas tinggi sedangkan metabolit yang terkonjugasi dengan asam glukuronat dan aldosteron a"initasnya rendah. 12 2.&.$ar#ak%d"na#"k
Kortikosteroid mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein
dan
lemak8 dan mempengaruhi juga "ungsi sistem kardio#askular, ginjal, otot lurik, sistem sara",dan organ lain. Korteks adrenal ber"ungsi homeostatik, artinya penting bagi organisme untuk dapat mempertahankan diri dalam menghadapi perubahan lingkungan.&"ek kortikosteroid kebanyakan berhubungan dengan besarnya dosis, makin besar dosis terapi makin besar e"ek yang didapat. etapi disamping itu juga ada keterkaitan
kerja
kortikosteroid
dengan
hormon-hormon
lain.
eran
kortikosteroid dalam kerjasama ini disebut permissi#e e""ects , yaitu kortikosteroid diperlukan supaya terjadi suatu e"ek hormon lain, diduga mekanismenya melalui pengaruh steroid terhadap pembentukan protein yang mengubah respon jaringan terhadap hormon lain. !isalnya otot polos bronkus tidak akan berespon terhadap katekolamin bila tidak adakortikosteroid, dan pemberian kortikosteroid dosis "isiologis akan mengembalikanrespon tersebut. (uatu dosis kortikosteroid dapat memberikan e"ek "isiologik atau "armakologik, tergantung keadaan sekitar dan akti#itas indi#idu.alam klinik umumnya kortikosteroid dibedakan atas dua golongan besar, yaitu glukokortikoid dan mineralokortikoid. &"ek utama glukokortikoid ialah pada penyimpanan glikogen hepar dan e"ek anti-in"lamasi, sedangkan pengaruhnya pada keseimbangan air dan elektrolit kecil. rototip untuk golongan ini adalah kortisol. (ebaliknya golongan mineralokortikoid e"ek utamanya adalah terhadap Caryr Nurina Sari I 07700187
Page 4
Referat Acne Steroid
keseimbangan air dan elektrolit, sedangkan pengaruhnya terhadap penyimpanan glikogen hepar sangat kecil. rototip golongan ini adalah desoksikortikosteron. )mumnya golongan mineralokortikoid tidak mempunyai khasiat anti-in"lamasi yang berarti, kecuali 4 ;-"luorokortisol.(ediaan kortikosteroid dapat dibedakan menjadi tiga golongan berdasarkanmasa kerjanya, antara lain kerja singkat 5+= jam6.
12,11
2.'. Pengaru( K%rt"k%ster%"d
Metabolisme karbohidrat dan protein. 9lukokortikoid meningkatkan kadar glukosa darah sehingga merangsang pelepasan insulin dan menghambat masuknya glukosa ke dalam sel otot. 9lukokortikoid juga merangsang lipase yang sensiti#e dan menyebabkan lipolisis. eningkatan kadar insulin merangsang lipogenesis dan sedikit menghambat lipolisis sehingga hasil akhirnya adalah peningkatan deposit lemak, peningkatan pelepasan asam lemak, dan gliserol ke dalam darah. &"ek ini paling nyata pada kondisi puasa, dimana kadar glukosa otak dipertahankan dengan cara
glukoneogenesis,
katabolisme
protein
otot
melepas
asam
amino,
perangsangan lipolisis, dan hambatan ambilan glukosa di jaringan peri"er. $ormone ini menyebabkan glukoneogenesis di peri"er dan di hepar. i peri"er steroid mempunyai e"ek katabolic. &"ek katabolik inilah yang menyebabkan terjadinya atro"i jaringan lim"oid, pengurangan massa jaringan otot, terjadi osteoporosis tulang, penipisan kulit, dan keseimbangan nitrogen menjadi negati#e. Asam amino tersebut dibawa ke hepar dan digunakan sebagai substrat en3im yang berperan dalam produksi glukosa dan glikogen. 12
Metabolisme lemak . ada penggunaan glukokortikoid dosis besar jangka panjang atau pada sindrom cushing, terjadi gangguan distribusi lemak tubuh yang khas. ?emak akan terkumpul secara berlebihan pada depot lemak8 leher bagian belakang 5buffalo hump6, daerah suprakla#ikula dan juga di muka 5moon face6, sebaliknya lemak di daerah ekstremitas akan menghilang. 12
Keseimbangan air dan elektrolit . !ineralokortikoid
dapat meningkatkan
reabsorpsi /a@ serta ekskresi K@ dan $@ di tubuli distal. engan dasar mekanisme inilah, pada hiperkortisisme terjadi retensi /a yang disertai ekspansi #olume cairan ekstrasel, hipokalemia, dan alkalosis. ada hipokortisisme terjadi
Caryr Nurina Sari I 07700187
Page 5
Referat Acne Steroid
keadaan sebaliknya hiponatremia, hiperkalemia, #olume cairan ekstrasel berkurang dan hidrasi sel. 12
System kardiovaskular . Kortikosteroid dapat mempengaruhi sistem kardio#askular secara langsung dan tidak langsung. engaruh tidak langsung ialah terhadap keseimbangan
air
and
elektrolit8
misalnya
pada
hipokortisisme,
terjadi
pengurangan #olume yang diikuti peningkatan #iskositas darah. %ila keadaan ini didiamkan akan timbul hipotensi dan akhirnya kolaps kardio#askular. engaruh langsung steroid terhadap sistem kardio#askular antara lain pada kapiler, arteriol, dan miokard. e"isiensi kortikosteroid dapat menyebabkan hal-hal sebagai berikut permeabilitas dinding kapiler meningkat, respons #asomotor pembuluh darah kecil menurun, "ungsi jantung dan curah jantung menurun, sehingga pasien harus dimonitor untuk gejala dan tanda-tanda edema paru. ada aldosteronisme primer gejala yang mencolok ialah hipertensi dan hipokalemia. $ipokalemia diduga disebabkan oleh e"ek langsung aldosteron pada ginjal, sedangkan hipertensi diduga akibat retensi /a yang berlebihan dan berlangsung lama yang dapat menimbulkan edema antara dinding arteriol, akibatnya diameter lumen berkurang dan resistensi pembuluh peri"er akan bertambah. 12
Otot rangka. )ntuk mempertahankan otot rangka agar dapat ber"ungsi dengan baik, dibutuhkan kortiosteroid dalam jumlah cukup. etapi apabila hormon ini berlebihan, timbul gangguan "ungsi otot rangka tersebut. is"ungsi otot pada insu"isiensi adrenal diakibatkan oleh gangguan sirkulasi. ada keadaan ini tidak terjadi kerusakan otot maupun sambungan sara" otot. emberian trans"use atau kortisol dapat mengembalikan kapasitas kerja otot. Kelemahan otot pada pasien aldosterisme primer, terutama karena adanya hipokalemia. ada pemberian glukokortikoid dosis besar untuk waktu lama dapat timbul wasting otot rangka yaitu pengurangan massa otot, diduga akibat e"ek katabolik dan antianaboliknya pada protein otot yang disertai hilangnya massa otot, penghambatan akti#itas "os"orilase, dan adanya akumulasi kalsium otot yang menyebabkan penekanan "ungsi mitokondria. 12
Susunan saraf pusat . engaruh kortikosteroid terhadap (( dapat secara langsung dan tidak langsung. engaruhnya secara tidak langsung disebabkan e"eknya pada metabolisme karbohidrat, sistem sirkulasi, dan keseimbangan elektrolit. Adanya e"ek steroid pada (( ini dapat dilihat dari timbulnya perubahan mood, tingkah
Caryr Nurina Sari I 07700187
Page 6
Referat Acne Steroid
laku, &&9, dan kepekaan otak, terutama untuk penggunaan waktu lama atau pasien penyakit Addison. engunaan glukokortikoid dalam waktu lama dapat menimbulkan serangkaian reaksi yang berbeda-beda. (ebagian besar mengalami perbaikan mood yang mungkin disebabkan hilangnya gejala penyakit yang sedang diobati8 yang lain memperlihatkan keadaan euphoria, insomnia, kegelisahan, dan peningkatan akti#itas motorik. Kortisol juga dapat menimbulkan depresi. asien yang pernah mengalami gangguan jiwa sering memperlihatkan reaksi psikotik. 12
Elemen pembentuk darah. 9lukokortikoid dapat meningkatkan kadar hemoglobin dan jumlah sel darah merah, hal ini terbukti dari seringnya timbul polisitemia pada sindrom
cushing. (ebaliknya pasien Addison
dapat
mengalami
anemia
normokromik, normositik yang ringan. 9lukokortikoid juga dapat meningkatkan jumlah leukosit !/, karena mempercepat masuknya sel-sel tersebut ke dalam darah dari sumsum tulang dan mengurangi kecepatan berpindahnya sel dari sirkulasi. (edangkan jumlah sel lim"osit, eosino"il, monosit, dan baso"il dapat menurun dalam darah setelah pemberian glukokortikoid. 12
Efek antiinflamasi. Kortisol dan analog sintetiknya dapat mencegah atau menekan timbulnya gejala in"lamasi akibat radiasi, in"eksi, 3at kimia, mekanik, atau alergen. (ecara mikroskopik obat ini menghambat "enomena in"lamasi dini yaitu edema, deposit "ibrin, dilatasi kapiler, migrasi leukosit ke tempat radang dan akti#itas "agositosis. (elain itu juga dapat menghambat mani"estasi in"lamasi yang telah lanjut yaitu proli"erasi kapiler dan "ibroblast, pengumpulan kolagen dan pembentukan
sikatriks.
enggunaan kortokosteroid
dalam
klinik
sebagai
antiin"lamasi merupakan terapi paliati", yaitu hanya gejalanya yang dihambat sedangkan penyebabnya tetap ada. Konsep terbaru memperkirakan bahwa e"ek imunosupresan dan antiin"lamasi yang selama ini dianggap sebagai e"ek "armakologi kortikosteroid sesungguhnya secara "isiologis pun merupakan mekanisme protekti". 12
!aringan limfoid dan sistem imunologi. 9lukokortikoid tidak menyebabkan lisis jaringan lim"oid yang masi", golongan obat ini dapat mengurangi jumlah sel pada leukemia lim"oblastik akut dan beberapa keganasan sel lim"osit. Kortikosteroid bukan hanya mengurangi jumlah lim"osit tetapi juga respons imunnya. Kortikosteroid juga menghambat in"lamasi dengan menghambat migrasi leukosit ke daerah in"lamasi. 12
Caryr Nurina Sari I 07700187
Page 7
Referat Acne Steroid
"ertumbuhan. enggunaan glukokortikoid dalam waktu lama dapat menghambat pertumbuhan anak, karena e"ek antagonisnya terhadap kerja hormon pertumbuhan di peri"er. erhadap tulang, glukokortikoid dapat menghambat maturasi dan proses pertumbuhan memanjang. enghambatan pertumbuhan pada pemakaian kortikosteroid disebabkan oleh kombinasi berbagai "aktor hambatan somatomedin oleh hormon pertumbuhan, hambatan sekresi hormon pertumbuhan, berkurangnya proli"erasi sel di kartilago epi"isis dan hambatan akti#itas osteoblas di tulang. 12
2.).Ind"kas" K%rt"k%ster%"d12
ari pengalaman klinis dapat diajukan minimal = prinsip terapi yang perlu diperhatikan sebelum obat ini digunakan 16 )ntuk tiap penyakit pada tiap pasien, dosis e"ekti" harus ditetapkan dengan trial and error, dan harus die#aluasi dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan penyakit. *6 (uatu dosis tunggal besar kortikosteroid umumnya tidak berbahaya. +6 enggunaan kortikosteroid untuk beberapa hari tanpa adanya kontraindikasi spesi"ik, tidak membahayakan kecuali dengan dosis sangat besar. 06 %ila pengobatan diperpanjang sampai * minggu atau lebih hingga dosis melebihi dosis substitusi, insidens e"ek samping dan e"ek letal potensial akan bertambah. B6 Kecuali untuk insu"isiensi adrenal, penggunaan kortikosteroid bukan merupakan terapi kausal ataupun kurati" tetapi hanya bersi"at paliati" karena e"ek antiin"lamasinya. =6 enghentian pengobatan tiba-tiba pada terapi jangka panjang dengan dosis besar, mempunyai resiko insu"isiensi adrenal yang hebat dan dapat mengancam jiwa pasien. (ecara ringkas dapat dikatakan bahwa bila kortikosteroid akan digunakan untuk jangka panjang, harus diberikan dalam dosis minimal yang masih e"ekti". Kemudian dalam periode singkat dosis harus diturunkan bertahap sampai tercapai dosis minimal dimana gejala semula timbul lagi. %ila terapi bertujuan mengatasi keadaan yang mengancam pasien, maka dosis awal haruslah cukup besar. %ila dalam beberapa hari belum terlihat e"eknya, dosis dapat dilipatgandakan. )ntuk keadaan yang tidak mengancam jiwa pasien, kortikosteroid dosis besar dapat diberikan untuk waktu singkat selama tidak ada kontraindikasi spesi"ik. )ntuk mengurangi e"ek supresi hipo"isis-adrenal ini, dapat dilakukan modi"ikasi cara pemberian obat, misalnya dosis tunggal selang 1 atau * hari, tetapi cara ini tidak dapat diterapkan untuk semua penyakit.
Caryr Nurina Sari I 07700187
Page 8
Referat Acne Steroid
•
Terapi substitusi . 12
erapi ini bertujuan memperbaiki kekurangan akibat insu"isiensi sekresi korteks adrenal akibat gangguan "ungsi atau struktur adrenal sendiri 5insu"isiensi primer6 atau hipo"isis 5insu"isiensi sekunder6. erapi kortikosteroid digunakan antara lain untuk
Insu"isiensi adrenal akut. %ila insu"isiensi primer, dosisnya *2-+2 mg hidrokortison harus diberikan setiap hari. erlu juga diberi preparat mineralokortikoid yang dapat menahan /a dan air.
Insu"isiensi adrenal kronik. osisnya *2-+2 mg per hari dalam dosis terbagi 5*2 mg pada pagi hari dan 12 mg pada sore hari6. %anyak pasien memerlukan juga mineralokortikoid "luorokortison asetat dengan dosis 2,1-2,* mg per hari8 atau cukup dengan kortison dan diet tinggi garam.
•
$yperplasia adrenal congenital.
Insu"isiensi adrenal sekunder akibat insu"isiensi adenohipo"isis.
Terapi non-endokrin. 12
ibawah ini dibahas beberapa penyakit yang bukan merupakan kelainan adrenal atau hipo"isis, tetapi diobati dengan glukokortikoid. asar pemakaian disini adalah e"ek anti-in"lamasinya dan kemampuannya menekan reaksi imun. %erikut adalah kasus yang menggunakan preparat kortikosteroid
ungsi paru pada "etus. enyempurnaan "ungsi paru "etus dipengaruhi sekresi kortisol pada "etus. %etametason atau deksametason selama * hari diberikan pada minggu ke *C-+0 kehamilan. osis terlalu banyak akan mengganggu berat badan dan perkembangan kelenjar adrenal "etus.
Artriris. Kortikosteroid hanya diberikan pada pasien arthritis rheumatoid yang si"atnya progresi", dengan pembengkakan dan nyeri sendi yang hebat sehingga pasien tidak dapat bekerja, meskipun telah diberikan istirahat, terapi "isik dan obat golongan anti-in"lamasi nonsteroid.
Karditis reumatik.
Caryr Nurina Sari I 07700187
Page 9
Referat Acne Steroid
enyakit ginjal. Kortikosteroid dapat berman"aat pada sindrom ne"rotik yang disebabkan lupus eritematus sistemik atau penyakit ginjal primer, kecuali amiloidosis.
enyakit kolagen. emberian dosis besar berman"aat untuk eksaserbasi akut, sedangkan terapi jangka panjang hasilnya ber#ariasi. )ntuk scleroderma umumnya obat ini kurang berman"aat.
Asma bronchial dan penyakit saluran napas.
enyakit alergi.
enyakit mata.
enyakit kulit. Dang harus diperhatikan adalah kadar kandungan steroidnya.
&rupsi
eksematosa
biasanya
diatasi
dengan
salep
hidrokortison 1:. ada penyakit kulit akut dan berat serta pada eksaserbasi penyakit kulit kronik, kortikosteroid diberikan secara sistemik.
enyakit hepar.
Keganasan.
9angguan hematologik lain.
(yok.
&dema serebral.
rauma sumsum tulang belakang.
2.*. K%ntra"nd"kas"
idak ada kontraindikasi absolute terhadap penggunaan kortikosteroid. %ila obat akan diberikan untuk beberapa hari atau beberapa minggu, kontraindikasi relati#e yaitu diabetes mellitus, tukak pepticEduodenum, in"eksi berat, hipertensi atau gangguan system kardio#askular lain patut diperhatikan. 12 2.+. E,ek !a#-"ng
Caryr Nurina Sari I 07700187
Page 10
Referat Acne Steroid
•
enggunaan Fangka singkat,Fika sistemik steroids telah ditetapkan untuk satu bulan atau kurang, e"ek samping yang serius jarang. /amun masalah yang mungkin timbul berikut 9angguan tidur , !eningkatkan na"su makan , !eningkatkan berat badan, &"ek psikologis, termasuk peningkatan atau penurunan energi , Farang tetapi lebih mencemaskan dari e"ek samping kursus singkat dari corticosteroids termasuk mania, kejiwaan, jantung, ulkus peptic, diabetes dan nekrosis aseptic yang pinggul.
•
12
enggunaan Fangka anjang. Ini mungkin termasuk salah satu masalah berikut ini, yang tidak tercantum dalam susunan kepentingan tertentu. o
12
engurangan produksi cortisol sendiri. uring and a"ter steroid treatment, the adrenal gland produces less o" its own cortisol, resulting "rom hypopituitary-pituitary-adrenal 5$A6 aGis suppression. (elama dan setelah pengobatan steroid, maka kelenjar adrenal memproduksi sendiri sedikit cortisol, yang dihasilkan dari kelenjar di bawah otak-hypopituitaryadrenal 5$A6 penindasan aGis. )ntuk sampai dua belas bulan setelah steroids dihentikan, kurangnya respon terhadap steroid terhadap stres seperti in"eksi atau trauma dapat mengakibatkan sakit parah.
o
Osteoporosis terutama perokok, perempuan postmenopausal, orang tua, orang-orang yang kurang berat atau yg tak bergerak, dan pasien dengan diabetes atau masalah paru-paru. Osteoporosis dapat menyebabkan patah tulang belakang, ribs atau pinggul bersama dengan sedikit trauma. Ini terjadi setelah tahun pertama dalam 12-*2: dari pasien dirawat dengan lebih dari C.Bmg rednisone per hari. $al ini diperkirakan hingga B2: dari pasien dengan kortikosteroid oral akan mengalami patah tulang.
o
enurunan pertumbuhan pada anak-anak, yang tidak dapat mengejar ketinggalan jika steroids akan dihentikan 5tetapi biasanya tidak6.
o
Otot lemah, terutama di bahu dan otot paha.
o
Farang, nekrosis a#ascular pada caput tulang paha 5pemusnahan sendi pinggul6.
o
!eningkatkan diabetes mellitus 5gula darah tinggi6.
o
Kenaikan lemak darah 5trigliserida6.
o
'edistribusi lemak tubuh wajah bulan, punuk kerbau dan truncal obesity.
Caryr Nurina Sari I 07700187
Page 11
Referat Acne Steroid
'etensi garam kaki bengkak, menaikkan tekanan darah, meningkatkan
o
berat badan dan gagal jantung. o
Kegoyahan dan tremor.
o
enyakit mata, khususnya glaukoma 5peningkatan tekanan intraocular6 dan katarak subcapsular posterior. &"ek psikologis termasuk insomnia, perubahan mood, peningkatan energi,
o
kegembiraan, delirium atau depresi. o
(akit kepala dan menaikkan tekanan intrakranial.
o
eningkatan resiko in"eksi internal, terutama ketika dosis tinggi diresepkan 5misalnya tuberkulosis6. )lkus peptikum, terutama pada pengobatan yang menggunakan anti-
o
in"lamasi. Ada juga e"ek samping dari mengurangi dosis8 termasuk kelelahan, sakit
o
kepala, nyeri otot dan sendi dan depresi. emantauan regular selama perawatan termasuk ekanan darah ,%erat
o
badan , 9ula darah. (teroid acne 1,4
o
BAB III ANE 3.1. Pengert"an
Ferawat
merupakan
gangguan
secara
menyeluruh
dikarakteristikan dengan komedo, papul. ustul, cyst dan scar.
pada
kelenjar
sebasea
*,+,0
3.2. E-"de#"%l%g"
)mumnya pada usia muda, terjadi pada usia 10-1Ctahun pada wanita, dan 1H-14 tahun pada pria dan pada masa itu lesi yang predominan adalah komedo dan papul dan jarang terlihat lesi meradang. *,0,B,= 3.3. D"str"/us"
)mumnya terdapat pada wajah 54B:6, punggung dan leher belakang 5 =2:6, dada 51B:6, dan selain itu umumnya banyak terdapat pada punggung bawah, dan lengan.
Caryr Nurina Sari I 07700187
Page 12
*,B,C
Referat Acne Steroid
0a#/ar 3.1. Pred"s-%s"s" terjad"na ane Dan"el 45 Tr%6ak "n Der#at%l%g sk"lls ,%r -r"#ar are an "lustrated gu"de7
3.&.Et"%l%g"
$ormonal, hormon androgen disini berperan dalam banyaknya sebum yang
•
dihasilkan dari kelenjar sebasea.*,+,H (tress dan keadaan emosional juga bisa menyebabkan jerawat dan menimbulkan
•
kekambuhan. *,B !akanan, seperti coklat, kacang, kopi, dan minuman dingin. H, makanan yang
•
mengandungkadar gula tinggi C. api, menurut "it3patricks dalam color atlas and synopsis of clinical dermatology# jerawat tidak disebabkan makanan seperti coklat dan makanan berlemak lain.
*
!usim, sering berpengaruh dengan cahaya matahari dan memberat saat musim
•
dingin. *,B •
aktor eksternal seperti kosmetik C,H
•
aktor iatrogenic seperti obat-obatan misalnya kortikosteroid topikal maupun sistemik, obat kontrasepsi, hormon dengan anabolik dan androgenic e"ek, halogen, maupun obat tuberkulosis. *,B,H
3.'.Klas","kas" *,+,H
Acne ulgaris
Acne in"antile
(e#ere Acne 5acne conglobata6
Occupational Acne
Caryr Nurina Sari I 07700187
Page 13
Referat Acne Steroid
Acne steroids
Acne $ormonal
3.). Pat%,"s"%l%g"
aktor kunci terjadinya acne adalah keratinisasi "olikel, adanya hormon androgen, dan adanya "ropionibacterium Acnes.*,0
Gambar 3.2.
erubahan Keratinisasi "olikel menjadi padat, sehingga sukar lepas dari saluran "olikel tersebut. roduksi sebum yang meningkat menyebabkan peningkatan unsur komedo dan membentuk lesi acne. eningkatan jumlah "lora pada "olikel yaitu "ropionibacterium Acnes akhirnya berperan dalam proses kemotaktik in"lamasi serta perubahan en3im lipolitik pengubah "raksi lipid sebum. $ormon androgen menstimulasi kelenjar sebasea untuk memproduksi jumlah sebum yang lebih bnayak, lalu akibat bakteri yang mengandung lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan "aktor in"lamasi 5interleukin 1, tumor necrosis "actor / alpha6. 'espon steril dari in"lamsi pada kelenjar sebasea menyebabkan "olikel tadi menegang hingga pecah, dan semua isi "olikel 5sebum ,lipid, asam lemak, keratin, dan bakteria6 masuk pada lapisan dermis dan menimbiulkan in"lamasi dan respn tumbuh berupa papul, pustul, dan nodul.
*,0
3.*. E,l%resens"
Caryr Nurina Sari I 07700187
Page 14
Referat Acne Steroid
0a#/ar 3.3. K%#ed% -ada ane 8ulgar"s
0a#/ar 3.& e,l%resens" ane5 #akul -a-ul ("ngga -ustul. ,r%#9 ,"t6-atr"k %l%r atlas and sn%s-s"s "n der#at%l%g )t( ed"t"%n -937
idapatkan komedo tipe terbuka atau tertutup dengana papul hingga pustul. ada beberapa kasus bisa didapatkan nodul hingga cyst pada derah predileksinya.
*,+,0,B
3.+.Penatalaksanaan 0,B,C,H,4 Ta/el 3.1. O/at akne t%-"kal 1. 'etinoid Adapalene$ream, gel, (olusio, ledgets 52,1:6 %retionin $ream 52,2*B:,2,2B:, 2,1:6 8gel 52,21:,2,2*B:68cairan 52,2B:68mikrosphere 52,1: dan 2,20: gel6polimer 5krim 2,2*B:, gel 2,2*B:6 %retionin $ream 52,2*B:,2,2B:, 2,1:6 8gel 52,21:,2,2*B:68cairan 52,2B:68mikrosphere 52,1: dan 2,20: gel6polimer 5krim 2,2*B:, gel 2,2*B:6 *.Antimikroba Klindamisin gel, solusio,lotion, pledget 51:6 Erythromisin, solusio, gel, ointment 51,B hingga *:6 &en'oyl pero(ide gel, lotion, cream, wash, bar 5*,B hingga 12:6 Kombinasi ben'oyl pero(ide plus klindamisin8 ben'oyl pero(ide plus erythromisin8 ben'oyl pero(ide plus 3inc +.Asam A3elaik cream *2: 0.Sodium sulfacetamide-kombinasi sul"ir, gel, lotion, wash B.Asam salisilat gel, cream, lotion, foam, solutio 51-*:6
Ta/el 3:2 O/at akne Oral 1. Antibiotik etrasiklin, B22-1222mgEhari )o(ycycline, B2-122mg 1-*GEhari Minocycline, B2-122mg 1-*GEhari rimethoprim, +22mg *GEhari Erythromisin, *B2-B22mg *-0kali sehari
Caryr Nurina Sari I 07700187
Page 15
Referat Acne Steroid apsone, B2-122mgEhari selama +bulan. *. Isotretionin, 2,B-1,2mgEkgEhari dalam dosis terbagi +.erapi hormonal rednison, *,B-Bmg sekali pada malam hari il kontrasepsi (pironolakton,B2-122mgEhari selama =-4bulan
0
Ta/el 3:3 Pe#/eda(an;e(a/"l"tas" &kstraksi komedo
&lektrokauter
terapi komedo
eeling kimiawi intralesional
Kortikosteroid intralesional5*,BmgEml6
--> terapi nodul terin"lamasi
otodinamik cahaya biru
erapi lesi in"lamasi
laser 10B2nm
eeling kimiawi ermabrasi &ksisi
erapi berbagai macam scar
*aser resurfacing +ilter substances
BAB I< ANE !TEOID &.1.Pengert"an
Acne steroid adalah suatu bentuk jerawat akibat kortikosteroid yang disebabkan oleh degenerasi epitel "olikular sehingga terjadi pengeluaran isi "olikel. 1 Acne steroid adalah jerawat terjadi akibat penggunaan glukokortikoid oral maupun topikal, dimana ditemukan papul hingga pustula kemerahan tanpa komedo. *
Caryr Nurina Sari I 07700187
Page 16
Referat Acne Steroid
0a#/ar &.1. 0a#/aran Pas"en dengan ane ster%"d ,r%#9 4%(n Hunter "n l"n"al der#at%l%g 3rd ed"t"%n9 /lak=ell s"ene7
&.2. Et"%l%g"
isebabkan kortikosteroid 5glukokortikoid6 secara oral maupun topikal dengan dosis yang sangat kuat maupun disebabkan oleh dosis yang rendah
1,*
disertai suatu bebat oklusi.1
enggunaan kortikosteroid 5glukokortikoid6 setelah * minggu semenjak pertama kali mengkonsumsi. 4 &.3. Pred"s-%s"s"
)munya didapatkan pada wajah, dada, dan lengan bagian atas.
1,*
&.&. Meta/%l"s#e ster%"d
0a#/ar &.2. Pat(=a dar" #eta/%l"s#e ster%"d ,r%#9 $"t6-atr"k>s %l%r atlas ? sn%-s"s %, l"n"al Der#at%l%g ) t(7
&"ek jerawat akibat steroid muncul dikarenakan adanya degenerasi epitel "olikel yang menekan isi "olikel.1 Kortikosteroid baik topikal maupun sistemik meningkatkan keratinisasi dari kelenjar sebasea.H
Caryr Nurina Sari I 07700187
Page 17
Referat Acne Steroid
$romon
Androgen
bertindak
pada
"olikel
keratinosit
untuk
merangsang
hiperproli"erasi. ihydrotestosterone 5$6 adalah androgen yang berpengaruh besar dalam acne. %agan pathway diatas meunjukkan ehydroepiandrosterone sul"ate 5$&A(6 dikon#ersi menjadi Androgen $. 1CJ-$( 5hydroGysteroid dehydrogenase6 dan B ; reduktase merupakan en3im yang merespon untuk merubah $&( menjadi $. Ketika membandingkan
dengan
keratinosit
epidermal,
"olikular
keratinosit
menunjukkan
peningkatan 1CJ-$( dan B ; reduktase dan meningkatkan $. 4 $ menstimulasi proli"erasi "olikel keratinosit. (elain itu mendukung peran androgen pada patogenesis acne dan menjadi bukti pada tiap indi#idu dengan ketidakpekaan hormon androgen tidak menyebabkan jerawat. 4
&.&. D"agn%sa •
(tatus &"loresensi
idapatkan momomorphic eruption seperti papul kemerahan hingga pustul kecil dengan ukuran yang seragam, tidak didapatkan komedo. 1,*, 4
)mumnya terdapat di wajah, dada, dan lengan atas. 1,4
$iperpigmentasi setelah proses peradangan mungkin bisa terjadi, tetapi komedo cyst, dan scar tidak biasa ditemukan
4
&.'.Penatalaksanaan •
!edikamentosa 4
o
$entikan pengobatan steroid jenis apapun.
o
enggunaan Antibiotik dan topikal retinoid diharapkan bisa membantu 4
o
opikal retinoid*,+,H,4 , merupakan #itamin A 5'etinol6 analog 5Adapalene, ta3arotene, tretinoin6 untuk menormalkan ukuran "olikel keratinisasi dan e"ekti" dalam mengurangi komedo. Obat ini tidk dianjurkan untuk ibu hamil. enggunaannya
Isotretionon B:, 1-*G sehari
Adapalene 2,1: untuk mild hingga moderate acne. Obat ini lebih bekerja cepat dan bisa ditoleransi baik dibanding isotretionon.
o
a3arotene 2,1: digunakan 1 sehari.
engobatan Antibiotika 4 1. Antibiotik
Caryr Nurina Sari I 07700187
Page 18
Referat Acne Steroid
etrasiklin, B22-1222mgEhari )o(ycycline, B2-122mg 1-*GEhari Minocycline, B2-122mg 1-*GEhari rimethoprim, +22mg *GEhari Erythromisin, *B2-B22mg *-0kali sehari apsone, B2-122mgEhari selama +bulan.
•
/on !edikamentosa 7egah penggunaan bahan yang mengandung steroid 4
o
0.=. iagnosa %anding
Acne ulgaris, perbedaannya disini ditemukan komedo.
itirosporum O#ale "olikulitis, secara klinis hampir sama, tapi O tidak dikarenakan konsumsi obat kortikosteroid.
ermatitis Kontak
'osasea 5duluakne rosasea6. !erupakan penyakit peradangan kronik di aerah muka dengan gejala eritem, pustul, teleangiektasis dan kadang-kadang disertai hipertro"i kelenjar sebasea di hidung, pipi, dagu, dan dahi. apat disertai papul, pustul, dan nodulus, atau kista. Komedo tidak terdapat, "aktor penyebab adalah makanan atau minuman panas.
0.C.Komplikasi ada umumnya komplikasi yang timbul akibat akne hanya bersi"atkosmetika saja yaitu bila sembuh, lesi dapat meninggalkan eritema dan hiperpigmentasi pasca in"lamasi, bahkan dapat terbentuk sikatrik seperti cetakan es yang atro"ik 5ice pick lilac atrophic scar6 dan keloid.
BAB < PENUTUP
'.1. Kes"#-ulan
Kortikosteroid merupakan obat yang umum dibeli secara bebas oleh masyarakat tanpa resep untuk mengobati keluhan seperti gatal, nyeri otot dll. Obat yang dianggap obat dewa
Caryr Nurina Sari I 07700187
Page 19
Referat Acne Steroid
ini memiliki "ungsi sebagai imunosupresan, anti-in"lamasi, dan anti alergi yang umum digunakan pada dermatologi. enggunaan kortikosteroid ini juga banyak menyebabkan komplikasi yang tidak diharapkan, salah satunya adalah jerawat. Acne steroid Ferawat yang timbul akibat penggunaan kortikosteroid secara sistemik dalam kurun waktu +-Bminggu. Ferawat ini muncul umumnya pada dada, punggung, dan lengan. enegakkan diagnosa ini didapat dengan anamnesa, pemeriksaan e"loresensi, dan bisa juga dengan pemeriksaan penunjang. Inti dari pengobatan Acne steroid ini adalah dengan menghentikan konsumsi kortikosteroid selama ini.
'.2. !aran
!engingat cukup banyaknya kasus acne steroid, maka sebagai dokter umum, kita sebaiknya bisa mendiagnosa juga memberikan terapi dengan tepat “acne steroid”.
Caryr Nurina Sari I 07700187
Page 20
View more...
Comments