Accounting Under Ideal Condition
March 25, 2019 | Author: ayu nurul | Category: N/A
Short Description
Akuntansi Dalam Kondisi Ideal...
Description
RESUME ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION MATA KULIAH TEORI AKUNTANSI
Disusun oleh: Ayu Nurul Sabilla
(145020301111005) (145020301111005)
Ahmad Zaky Darmawan
(145020307111009) (145020307111009)
Devinta Mahardika
(145020307111039) (145020307111039)
KELAS CA
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017
ACCOUNTING UNDER IDEAL CONDITION
Overview
Model nilai sekarang ( present value model) menyediakan informasi yang relevan sepenuhnya kepada pengguna laporan keuangan. Dalam konteks ini informasi yang relevan didefinisikan sebagai informasi mengenai prospek ekonomi perusahaan di masa depan, terutama terkait dengan dividen, arus kas, dan profitabilitas. Dengan kondisi dimana laporan keuangan tersebut relevan maka informasi juga bisa diandalkan, kita dapat menemukan informasi yang dapat diandalkan sebagai informasi yang tepat dan bebas dari bias. Kita juga dapat mengeksplorasi kondisi dimana nilai pasar aset-aset dan kewajiban dapat melayani sebagai ukuran tidak langsung dari nilai. Hal ini hanya terjadi di bawah kondisi yang ideal. Jika kondisi tidak ideal, permasalahan fundamental akan timbul untuk penilaian aset dan pengukuran pendapatan.
Model Nilai Sekarang (Present Value) di Bawah Kepastian
Model nilai sekarang secara luas digunakan dalam ekonomi dan keuangan, serta memiliki pengaruh yang dipertimbangkan pada akuntansi selama beberapa tahun. Pertamatama kita mempertimbangkan versi yang sederhana di bawah kondisi yang pasti. “Kepastian” diartikan bahwa arus kas masa depan perusahaan dan tingkat bunga dalam ekonomi secara luas diketahui dengan pasti. Hal ini disebut sebagai kondisi yang ideal. Dibawah kondisi yang ideal dari arus kas masa depan diketahui dengan pasti dan tingkat bunga tetap yang bebas resiko dalam ekonomi memungkinkan untuk menyiapkan laporan keuangan yang relevan dan andal. Proses arbritase memastikan bahwa nilai pasar dari sebuah aset setara dengan nilai sekarang dari arus kas masa depannya. Nilai pasar perusahaan kemudian adalah nilai aset keuangannya ditambah nilai aset modalnya (dikurangi kewajiban). Laba bersih untuk periode setara arus kas ditambah atau dikurangi perubahan dalam nilai keuangan ini dan aset modal selama periode ata u ekuivalen dengan nilai pasar awal perusahaan dikalikan dengan tingkat bunga. Bagaimanapun juga, meskipun laba bersih dapat dihitung secara sempurna, ia tidak berisi informasi, karena investor dapat dengan mudah menghitungnya sendiri. Seluruh "tindakan" terdapat dalam neraca yang menunjukkan nilai perusahaan. Karena ketidakrelevansian deviden, keseluruhan kesimpulan ini bebas dari kebijakan deviden perusahaan.
Model Nilai Sekarang di Bawah Ketidakpastian
Ketidakpastian kejadian masa depan seperti keadaan ekonomi yang disebut keadaan alami ( states of nature), atau keadaan untuk jangka pendek ( states for short). Karakteristik
kondisi yang ideal dibawah ketidakpastian, yaitu: (1) Tingkat bunga yang diberikan tetap pada arus kas perusahaan masa depan yang didiskontokan, (2) Susunan keadaan alami yang lengkap dan diketahui secara publik, (3) Keadaan probabilitas yang objektif dan diketahui secara publik, (4) Realisasi keadaan dapat diobservasi secara publik. Perbedaan antara kondisi pasti dan kondisi tidak pasti adalah laba bersih yang diharapkan dan direalisasi yang diperlukan tidak lagi sama dibawah kondisi yang tidak pasti, dan perbedaan itu disebut laba abnormal ( abnormal earning). Bagaimanapun, laporan keuangan berdasarkan pada nilai sekarang yang diharapkan akan berlanjut seacara relevan dan dapat diandalkan. Laporan keuangan relevan karena didasarkan pada arus kas masa depan yang diharapkan. Laporan keuangan dapat diandalkan karena nilai laporan keuangan secara objektif merefleksikan arus kas masa depan yang diharapkan dan dalam kasus kepastian dan tidak memungkinkan terjadinya manipulasi oleh manajemen. Keseluruhan dalam kesimpulan ini independen dari kebijakan deviden perusahaan sejak ketidakrelevansian deviden berlanjut untuk dipegang.
Reserve Recognition Accounting (RRA)
Pada kenyataannya, kondisi ideal itu belum tercipta. Oleh sebab itu, praktek akuntansi bergerak secara kuat ke arah peningkatan penggunaan nilai wajar dari kelas-kelas besar aset dan kewajiban. Selain pergerakan ke arah nilai wajar, model nilai sekarang menghadapi permasalahan keandalan yang serius ketika kita mencoba untuk menerapkannya tanpa kondisi ideal. Sulit dikatakan bahwa perusahaan minyak dan gas beroperasi dibawah kondisi yang pasti. Konsekuensinya, kita seharusnya mempertimbangkan SFAS 69 dalam hubungannya terhadap model nilai sekarang dibawah ketidakpastian. Akuntansi nilai sekarang diterapkan untuk persediaan minyak dan gas dikenal sebagai reserve recognition accounting (RRA).
Kritik atas RRA
·
Reaksi manajemen: perlu untuk membuat perubahan dalam estimasi yang kelihatannya menjadi tulang punggung atas RRA. Manajer perusahaan minyak, khususnya, cenderung menganggap RRA dengan menunggu dan penuh kecurigaan. Kegunaan untuk para investor: disamping jelas bahwa manajemen berhati-hati terhadap RRA, hal ini tidak berarti bahwa hal riil tidak menyediakan informasi yang berguna untuk investor. Tentunya RRA lebih relevan
dibandingkan informasi biaya historis, sehingga RRA potensial untuk menjadi bermanfaat. Di bawah akuntansi biaya historis, peningkatan dalam nilai cadangan yang terbukti tidak akan tampak dalam laporan laba rugi sampai cadangan yang terbukti itu diproduksi dan dijual. Sedangkan laporan laba rugi berdasarkan nilai s ekarang mengakui peningkatan tersebut dengan "segera". Sehingga, informasi nilai sekarang mempunyai potensi untuk kegunaan karena relevansi yang lebih besar. Notes: dengan laporan laba rugi berdasarkan nilai sekarang, investor akan mengetahui berapa potensi pendapatan yang akan mereka peroleh, jika laba rugi berdasarkan biaya historis investor hanya mengetahui berapa pendapatan yang mereka peroleh pada saat minyak dan gas tersebut telah terjual.
Akuntansi Biaya Historis yang Diperbaiki
Akuntansi biaya historis adalah relatif dapat diandalkan karena biaya atas aset atau kewajiban pada sebuah perusahaan biasanya merupakan sebuah angka objektif, yang kurang menjadi subjek untuk kesalahan dari estimasi dan bias daripada perhitungan nilai sekarang. Bagaimanapun juga, biaya historis mungkin kurang relevan. Sementara biaya historis, nilai pasar, dan nilai sekarang mungkin sama dengan tanggal perolehan/akuisisi, nilai pasar dan nilai sekarang akan berubah selama waktu sebagai perubahan kondisi pasar.Bagaimanapun juga, akuntan melanjutkan untuk menggunakan dasar akuntansi biaya historis untuk jenis aset-aset besar karena mereka bersedia menghilangkan sejumlah nilai yang dipertimbangkan relevan untuk memperoleh keandalan yang masuk akal . Konsekuensinya, akuntansi biaya historis menyajikan trade off antara relevansi dan reliabilitas.
Tantangan Akuntansi Biaya Historis
Perbedaan yang penting antara akuntansi berdasarkan nilai sekarang seperti RRA dan akuntansi berdasar biaya historis adalah perubahan waktu pengakuan dalam nilai aset. Akuntansi nilai sekarang adalah sebuah pendekatan neraca terhadap akuntansi, juga disebut sebagai perspektif pengukuran ( measurement perspective). Hal ini meningkatkan (atau mengurangi) nilai aset dan kewajiban yang diakui (diukur) pada saat mereka terjadi, dengan mendiskontokan arus kas masa depan (inti dari nilai) dan mengkapitalisasi nilai tersebut dalam neraca. Pendapatan kemudian pada dasarnya adalah perubahan bersih dalam nilai sekarang untuk periode yang bersangkutan. Akuntansi biaya historis adalah sebuah pendekatan laba rugi, juga disebut sebagai perspektif informasi (information perspective). Di bawah perspektif ini, peningkatan nilai yang belum direalisasi tidak diakui di neraca, dan laba bersih tertinggal di bawah kinerja
ekonomi yang sebenarnya. Sehingga para akuntan menunggu hingga peningkatan dalam nilai tervalidasi melalui realisasi sebagai peningkatan penjualan atau arus kas. Pendapatan kemudian merupakan proses untuk menyesuaikan pendapatan dengan biaya untuk memperoleh pendapatan tersebut. Laporan laba rugi mengasumsikan sebuah peranan yang lebih penting, sejak ia menyediakan informasi terhadap nilai saat ini yang diciptakan oleh perusahaan. Ketika kondisi tidak ideal, akuntansi biaya historis masih dianggap menyediakan informasi yang lebih baik mengenai prospek ekonomi masa depan perusahaan (kepentingan utama dari para investor) daripada akuntansi berdasarkan nilai sekarang. Argument pertama adalah keandalan relative dari biaya historis sebagaimana disebutkan di atas. Lebih fundamental, akuntansi biaya historis merupakan cara untuk “menghaluskan” arus kas periode saat ini ke dalam sebuah pengukuran jangka panjang atau kekuatan laba tetap yang diimplikasikan oleh arus kas tersebut. Kekuatan laba tetap ini kemudian menjadi dasar untuk sebuah penilaian dari prospek ekonomi masa depan. Guna menghaluskan arus kas periode sa at ini,
akuntan
harus
menghitung akrual untuk
mencocokkan
biaya
dan
pendapatan.
Bagaimanapun, pada titik ini biaya historis menghadapi sebuah tantangan besar. Biasanya tidak terdapat cara unik untuk mencocokkan biaya dengan pendapatan. Hal ini mempersulit kemampuan laba berdasarkan biaya historis untuk menunjukkan kekuatan laba tetap.
Penyusutan Aset Modal Permasalahan utama dengan penandingan ( matching) adalah amortisasi dari aset-aset modal. Prinsip penandingan ( matching principle) mempertimbangkan perlunya mengurangi penyusutan aset modal dari penerimaan untuk periode yang mendatangkan laba bersih. Namun tidak dinyatakan seberapa banyak penyusutan seharusnya diakrualkan kecuali untuk indikasi yang samar-samar bahwa hal itu seharusnya sistematis dan rasional. Sebagai hasil ketidakjelasan ini, metode penyusutan yang bermacam-macam diterima untuk penggunaan dalam praktek, seperti garis lurus dan metode saldo menurun, dan seterusnya. Hal ini mempersulit perbandingan profitabilitas antar perusahaan karena karena kita harus memastikan metode penyusutan yang digunakan perusahaan sebelum membuat perbandingan. Hal ini juga berarti bahwa manajer perusahaan mempunyai beberapa ruangan untuk mengatur profitabilitas mereka yang dilaporkan melalui pilihan metode penyusutan atau melalui perubahan metode yang-digunakan. Dengan argumen bahwa laporan keuangan biaya historis tersebut mungkin lebih dapat diandalkan daripada laporan keuangan yang disiapkan atas nilai sekarang atau dasar nilai pasar, keandalan ini mungkin dapat terkikis karena manajer dapat memilih sejumlah alternatif kebijakan akuntansi berbasis nilai biaya historis untuk
mengatur laba bersih yang dilaporkan untuk tujuan mereka.Dengan kata lain, disamping akuntansi biaya hisoris mungkin lebih dapat dipercaya daripada metode berbasis nilai, hal ini bukan berarti dapat dipercaya secara lengkap.
Kewajiban Pajak Penghasilan Masa Depan Kontroversi akuntansi yang besar di Kanada timbul pada tahun 1953 ketika UndangUndang Pajak Penghasilan diamandemen untuk mengijinkan perusahaan memilih metode penyusutan yang mereka inginkan untuk laporan keuangan yang dilaporkan, dengan mengklaim penyisihan biaya modal maksimum terhadap pengembalian pajak mereka. Kontroversinya adalah apakah untuk mencatat kewajiban pajak (dan menghasilkan beban pajak penghasilan yang lebih tinggi) pada laporan keuangan perusahaan. Beberapa berpendapat bahwa kewajiban ini harus dicatat, karena prinsip penandingan dari akuntansi biaya historis mensyaratkan agar beban pajak penghasilan seharusnya ditandingkan dengan jumlah penyusutan yang sebenarnya tercatat di laporan keuangan. Yang lain merasa bahwa pencatatan sebuah kewajiban tidak disyaratkan oleh prinsip penandingan. Dalam kebanyakan kasus, pajak yang dihemat harus dibayarkan kembali dalam tahun-tahun berikutnya secara terpisah. Mereka berpendapat bahwa tidak masuk akal untuk menandingkan biaya yang tidak mungkin dibayar dengan pendapatan. Perhatikan bahwa sumber penting dari pernyataan tentang kewajiban pajak masa depan adalah multi problem yang timbul karena metode yang digunakan perusahaan pada laporan keuangan mereka biasanya berbeda dengan metode yang diijinkan untuk tujuan pajak. Jika hanya terdapat satu metode penyusutan, sebagaimana di bawah akuntansi nilai sekarang dengan kondisi ideal, maka catatan perusahaan dan gambaran pajak akan sama dan permasalahan kewajiban pajak untuk penyusutan tidak akan timbul.
Biaya Penuh ( Full-Cost) Versus Usaha yang Berhasil (Successful-Efforts) dalam Akuntansi Minyak dan Gas
Dibawah akuntansi biaya historis, kita perlu untuk mengetahui biaya aset, sehingga mereka dapat amortisasi (dibandingkan) terhadap pendapatan selama masa manfaat mereka. Biaya aset biasanya dapat ditentukan secara andal. Bagaimanapun juga, dalam beberapa kasus, biaya atas aset adalah tidak jelas. Akuntansi minyak dan gas menyediakan contoh yang menarik dan penting. Terdapat dua metode dasar dalam menentukan biaya cadangan minyak dan gas. Metode biaya penuh ( full-cost) mengkapitalisasikan keseluruhan biaya dari penemuan
cadangan (subyek untuk pengecualian tertentu), termasuk biaya pengeboran yang tidak berhasil. Anggapannya adalah bahwa biaya dari sumur yang berhasil adalah termasuk biaya dari lubang kering yang dibor dalam rangka mencari yang sukses. Metode usaha yang berhasil
( successful-efforts) hanya mengkapitalisasi
sumur
yang
sukes
digali
dan
membebankan lubang yang kering, alasannya adalah bahwa sulit untuk menghargai sebuah lubang yang kering di dalam tanah sebagai sebuah aset. Secara jelas, kedua pendekatan ini dapat menghasilkan perbedaan material dalam bia ya yang dicatat untuk cadangan minyak dan gas, yang menghasilkan beban pe nyusutan yang juga berbeda secara material. Sebaliknya, hal ini mempersulit perbandingan dari laporan laba bersih perusahaan minyak dan gas, karena perusahaan yang berbeda mungkin menggunakan metode yang berbeda untuk menentukan biaya terhadap cadangan mereka. Untuk tujuan kita, secara sederhana perlu dicatat bahwa basis akuntansi biaya historis tidak dapat menempatkan pertanyaan dimana metode mana yang dapat dipilih. Dasar biaya historis yang mensyaratkan hanya bahwa biaya dari cadangan minyak dan gas ditetapkan. Ia tidak mensyaratkan sebuah metode khusus untuk menetapkan biaya apa yang seharusnya dicatat. Kenyataannya, CICA Handbook (paragraf 3060.25) mengizinkan kedua metode untuk digunakan di Kanada (menjadi subjek terhadap pengecualian tertentu). Perhatikan bahwa penggunaan RRA dalam akun perusahaan akan mengeliminasi kontroversi biaya penuh versus usaha yang berhasil. RRA menilai cadangan minyak dan gas pada nilai sekarang. Hal ini bukanlah pendekatan berdasarkan biaya, sehingga pertanyaan tentang bagaimana menentukan biaya tidak timbul. Dibawah RRA, beban penyusutan adalah perubahan dalam nilai sekarang dari cadangan minyak dan gas selama periode.
Ketiadaan Laba Bersih yang Sebenarnya
Dalam rangka mempersiapkan susunan laporan keuangan yang lengkap atas sebuah basis nilai sekarang, kita perlu menilai seluruh aset dan kewajiban perusahaan, dengan laba bersih yang berubah dalam nilai sekarang perusahaan selama periode (disesuaikan untuk transaksi modal seperti deviden). Sebelumnya, kita telah melihat dengan RRA beberapa permasalahan timbul ketika kita mencoba menerapkan pendekatan nilai sekarang untuk kejadian satu jenis aset. Beberapa permasalahan ini akan tergabung jika pendekatan diperluas untuk seluruh harta dan kewajiban yang lain. Hal ini membawa kesimpulan yang penting dan menarik, bahwa di bawah kondisi dunia nyata dimana akuntansi beroperasi, laba bersih tidak ada sebagaimana sebuah konstruksi perekonomian yang terdefinisikan dengan baik . Sebuah permasalahan yang fundamental
adalah kurangnya probabilitas keadaan objektif. Dengan probabilitas keadaan objektif, nilai sekarang dari aset dan kewajiban secara benar merefleksikan ketidakpastian yang dihadapi perusahaan, sejak nilai sekarang dimasukkan ke dalam seluruh kemungkinan kejadian masa depan dan probabilitasnya. Dalam kasus ini, informasi akuntansi relevan secara lengkap sebagaimana andal secara lengkap dan pendapatan ekonomi terjadi. Sebuah pendekatan tidak langsung terhadap pendapatan ekonomi yang sebenarnya dari mendasarkan atas perhitungan pendapatan atas perubahan nilai pasar dibandingkan dengan nilai sekarang mengarahkan ke dalam dimana nilai pasar perlu ada untuk seluruh aset dan kewajiban perusahaan, kondisi yang dikenal sebagai pasar yang tidak lengkap (incomplete markets). Jika nilai pasar tidak tersedia untuk seluruh aset dan kewajiban perusahaan, sebuah pengukuran pendapatan yang berdasar atas nilai pasar adalah tidak memungkinkan. Kurangnya probabilitas keadaan objektif membuka pintu untuk estimasi subjektif atas kinerja masa depan perusahaan. Beberapa estimasi ini dapat menjadi subjek untuk kurangnya keakuratan dan bias yang mungkin terjadi. Sebagai hasilnya, estimasi akuntansi yang didasarkan atas nilai sekarang kehilangan keandalan pada saat mereka berjuang untuk mempertahankan relevansi. Kesimpulan kedua adalah bahwa akuntan merasa bahwa akuntansi berdasar biaya historis untuk kelas-kelas besar dari aset dan kewajiban operasi menyajikan sebuah cara yang berguna untuk mencatat, sejak kita melihat akuntansi biaya historis untuk kelas-kelas ini mengakar kuat dalam praktek. Beberapa relevansi hilang, tetapi diharapkan keandalan ditingkatkan.
View more...
Comments