abses retrofaring kelompok 3

February 24, 2019 | Author: Nadya Yuniarti Dhp | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download abses retrofaring kelompok 3...

Description

Laporan Kasus 0

Lembar 1 Seorang bayi umur 2 tahun mengalami demam dan sesak napas sejak 5 hari yang lalu.

0

Lembar 2 Seorang bayi umur 2 tahun mengalami demam dan sesak napas sejak 5 hari yang lalu. Nafsu makan berkurang, tangisnya melemah suaranya dan susah menelan. Tujuh hari yang lalu bayi mengalami pilek dan batuk serta demam, kemudian diberi obat flu/penurun panas. Batuk pileknya berkurang namun bayi tetap panas dan susah menelan serta sesak napas. Selama ini bayi mendapat ASI serta makanan tambahan sesuai dengan yang dianjurkan dari PUSKESMAS. Riwayat kehamilan dan persalinan baik. Sebagai dokter jaga, anda mulai memikirkan beberapa hipotesis dan merencanakan pemeriksaan selanjutny selanjutnya. a.

Laporan Kasus 0

Lembar 3 Pada pemeriksaan fisik didapatkan : KU : Sakit sedang, menangis lemah Suhu 380 C Nadi 90/m RR 24/m Tanda-tanda vital dalam keadaan baik  Pada pemeriksaan THT didapatkan : AD/AS : LT lapang tenang MT intak, mengkilat, tenang Hidung : Rongga hidung lapang Septum lurus Konka eutropis Tenggorok : Tonsil T2/T2 tenang Dinding faring belakang tampak agak menonjol Pada pemeriksaan lab terdapat : Hb : 13 g% Leukosit : 15.000/ml Hitung jenis : ada, pergeseran ke kiri Pada foto polos leher posisi lateral tampak penonjolan dinding faring setinggi C4 Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang anda menegakkan diagnosis, merencanakan penatalaksanaan dan mewaspadai komplikasi yang mungkin terjadi.

Pembahasan Identitas Pasien 0

Nama

:

0

Jenis Kelamin

:-

0

Umur

: 2tahun

0

Alamat

:-

Keluhan Utama 0

Demam dan sesak nafas

Pembahasan  Anamnesis

Interpretasi

1. Bayi mengalami demam dan sesak nafas sejak 5 hari lalu

Sesuai dengan keluhan utama pasien yang menyebabkan datang berobat 

2. Nafsu makan berkurang dan susah menelan

- Susah menelan disebabkan adanya suatu yang menyumbat  jalan masuknya makanan. -Sedangkan

nafsu

makan

berkurang

kemungkinan

dikarenakan sakit saat menelan 3. Suara tangis melemah

Suara tangis melemah kemungkinan disebabkan bayi merasa kelelahan karena sesak nafas

4. Pilek, batuk, demam 7 hari yang lalu, kemudian diberi obat flu / penurun panas

- Ibu si bayi mengira anaknya hanya sakit flu biasa sehingga diberi obat flu dan penurun panas - Gejala pilek, batuk, dan demam kemungkinan bayi menderita ISPA

5. Batuk pileknya berkurang namun bayi tetap panas dan susah menelan serta sesak nafas

- Batuk dan pilek berkurang karena telah diberi obat flu oleh ibu - Demam, susah menelan, dan sesak nafas masih ada karena kemungkinan adanya suatu sumbatan belum terobati karena ibu hanya memberi obat flu yang belum mengobati sumbatan tersebut  - Demam terjadi kemungkinan adanya infeksi selain ISPA karena demam belum hilang setelah diberikan obat flu

Anamnesis 0

Riwayat penyakit sekarang Apakah sesak nafas disertai suara tertentu? Apakah ada keluhan lain

0

Riwayat Kelahiran Apakah berat badan bayi rendah saat lahir? Ada trauma persalinan atau tidak?

0

Riwayat keluarga Apakah keluarga pasien ada yang menderita alergi tertentu?

0

Lingkungan pasien Apakah pasien berada di lingkungan yang banyak asap rokok? Bagaimana hygiene lingkungan pasien? Apakah di lingkungan rumah ada pelihara binatang?

HIPOTESIS Daftar Masalah

Hipotesis

7 hari yang lalu Pilek, batuk, dan demam

Infeksi saluran pernapasan akut

Sering timbul akibat daya tahan tubuh yang rendah

Setelah diberi obat flu/penurun

Pengobatan tidak adekuat

 panas, batuk pilek berkurang tetapi

Adanya penyebaran fokal infeksi/ dosis obat yang kurang sesuai

 bayi tetap panas, susah menelan,

Pneumonia aspirasi

dan sesak napas

Aspirasi makanan/ minuman Bronchopneumonia

Banyak terjadi pada anak-anak 

HIPOTESIS Sejak 5 hari yang lalu

Usia 2 tahun demam & sesak napas

Pneumonia aspirasi Aspirasi benda asing dapat menyebabkan kesulitan dalam bernapas & jika terus menerus dapat menjadi tempat yang baik untuk perkembangbiakan bakteri/ virus yang dapat  menginfeksi jaringan Bronchopneumonia Banyak terjadi pada anak-anak 

Nafsu makan berkurang, tangis melemah

Pneumonia aspirasi

suaranya, susah menelan

Adanya benda asing di saluran pernapasan dapat mengurangi pemasukan oksigen ke paru-paru sehingga terjadi asfiksia yang dapat ditandai dengan adanya suara tangis yang melemah, adanya kesulitan untuk menelan dapat menyebabkan penurunan nafsu makan  Abses retrofaring Benjolan yang timbul pada pasien abses retrofaring dapat menyebabkan pasien sulit  untuk menelan karena salurannya terhalang sehingga nafsu makan pun berkurang. Benjolan yang menutupi sabagian saluran dapat menyebabkan kesulitan dala bernapas hingga menimbulkan asfiksia yang dapat dikeluhkan sebagai gejala tangis yang semakin melemah

Pemeriksaan Fisik  Hasil Pemeriksaan

Interpretasi Keadaan Umum

Sakit sedang, menangis lemah Tanda Vital

Suhu

: 380 C

Sub febris

TD

:-

-

 Nadi

: 90x /m

 Normal1

RR

: 24x /m

 Normal1 Status Generalisata

Mata

:-

-

Leher : Lihat Pemeriksaan Lokalis (THT)

-

Thorax

Jantung: -

-

Paru : -

Abdomen

Abdomen : Ekstremitas

Ekstremitas atas : -

-

Ekstremitas bawah : -

-

PEMERIKSAAN LOKALIS

Telinga (AD/AS)

Keterangan

Interpretasi

LT lapang tenang

 Normal

MT intak, mengkilat, tenang Hidung

Rongga hidung lapang

 Normal

Septum lurus

Konka eutropis Tenggorokan

Tonsil T2/T2 tenang

Tonsila palatine sedikut hipertrofi dan di bagian dinding belakang

Dinding faring belakang tampak 

faring menonjol kemungkinan abses

agak menonjol

retrofaring .

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboratorium : Darah Rutin Hasil Normal Pemeriksaan Darah 0

Hb

: 13 g%

0

Leukosit

: 15.000/ml

0

Hitung jenis

: ada, pergeseran ke kiri

Menandakan bahwa telah terjadi infeksi bakteri akut.1

Pemeriksaan Penunjang Umur

Hb (g/dL)

0-3 hari

15.0-20.0

1-2 minggu

12.5-18.5

1-6 bulan

10.0-13.0

7 bulan-2 tahun

10.5-13.0

2-5 tahun

11.5-13.0

Nilai Normal Leukosit

Dewasa

4000-10.000/ µL

Bayi / anak

9000-12.000/ µL

Bayi baru lahir

9000-30.000/ µL

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Foto Rontgen Leher Lateral 0

Pembuatan foto dilakukan dengan posisi kepala hiperekstensi dan selama inspirasi. Kadang-kadang dijumpai udara dalam jaringan lunak prevertebra dan erosi korpus vertebra yang terlibat.

0

Dijumpai penebalan jaringan lunak retrofaring ( prevertebra ) : 0

Setinggi C2 : >7mm(normal 1-7mm) pada anak-anak dan dewasa

0

Setinggi C6 : >14mm (anak-anak normal : 5–14mm) dan > 22 mm (dewasa normal : 9 – 22 mm)

Dari hasil foto tampak penonjolan dinding faring setinggi C4 yang memperkuat  diagnosis menuju abses retrofaring. Oleh karena untuk memastikan bakteri apa yang menjadi penyebab abses tersebut, kami mengajukan pemeriksaan penunjang yaitu, Biopsy aspirasi jarum halus. Hal ini dilakukan untuk mengetahui terapi apa yang akan dipilih berdasarkan bakteri penyebabnya.

Diagnosis 0 Abses

Retrofaring

Patofisiologi

Penatalaksanaan 0

Rujuk ke Ahli THT

0

MEDIKAMENTOSA

0

1.

Menjaga stabilitas jalan udara

2.

Perhatikan penggunaan sedatif, karena sedatif dapat membuat relaksasi otot  pernapasan.

3.

Dapat diberikan antibiotik spektrum luas. Klindamisin dapat menjadi first line treatment.

4.

Aspirasi abses dapat dilakukan dengan posisi Trendelenburg (posisi tidur dengan kepala lebih rendah).

NON-MEDIKAMENTOSA 1.

Istirahat total (bedrest)J

2.

Jaga stabilitas jalan napas. Tetap dianjurkan untuk menjaga posisi telentang dengan leher lurus.

3.

Dianjurkan untuk rawat inap.

KOMPLIKASI Komplikasi abses retrofaring dapat terjadi akibat : 1. Massa itu sendiri : obstruksi jalan nafas 2. Ruptur abses : asfiksia, aspirasi pneumoni, abses paru 3. Penyebaran infeksi ke daerah sekitarnya : a. inferior : edema laring , mediastinitis, pleuritis, empiema, abses mediastinum b. lateral

: trombosis vena jugularis, ruptur arteri karotis, abses parafaring

c. posterior : osteomielitis dan erosi kollumna spinalis 4. Infeksi itu sendiri : necrotizing fasciitis, sepsis dan kematian

PROGNOSIS 0

Ad Vitam

: dubia Ad Bonam

0

Ad Fungsionam

: dubia Ad Bonam

0

Ad Sanationam

: dubia Ad Malam

KESIMPULAN Berdasarkan hasil anamnesis mengenai perjalanan penyakitnya yaitu infeksi saluran pernapasan atas yang kemudian telah mendapatkan pengobatan namun beberapa keluhan lainnya belum dapat hilang, sedangkan melalui pemeriksaan fisiknya ditemukan adanya benjolan di belakang faring maka kami menyimpulkan bahwa pasien menderita abses retrofaring yang diakibatkan oleh adanya infeksi saluran pernapasan atas yang menyebabkan limfoadenitis retrofaring dan menimbulkan gejalagejala yang serupa dengan keluhan pasien. Pada kasus ini kami melalukan tindakan medis berupa pemeriksaan laboraturium darah rutin dan foto rontagen leher lateral serta mengajukan pemeriksaan biopsy aspirasi jarum halus untuk mengetahui jenis bakterinya .

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF