Abad Pencerahan

March 20, 2017 | Author: Monica Winarti Simalango | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Abad Pencerahan...

Description

Abad Pencerahan Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari Artikel ini mengenai rentang waktu pada abad 18, untuk perkembangan pengetahuan di Eropa pada abad 12 hingga 13, silakan melihat renaisans. Abad Pencerahan (Age of Enlightenment dalam literatur berbahasa Inggris) adalah suatu masa di sekitar abad ke-18 di Eropa yang diketahui memiliki semangat revisi atas kepercayaan-kepercayaan tradisional. Bertolak dari pemikirian ini, masyarakat mulai menyadari pentingnya diskusi-diskusi dan pemikiran ilmiah. Semangat ini kemudian ditularkan pula kepada koloni-koloni Bangsa Eropa di Asia, termasuk Indonesia. Contoh nyatanya adalah pendirian Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Museum Gajah), suatu perhimpunan untuk menelaah ditinjau dari riset-riset ilmiah. http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Pencerahan

Pembicaraan:Abad Pencerahan Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari Abad pencerahan itu berbeda dengan Renaisans lho. Untuk detailnya bisa dibaca di en:Renaissance dan Age of Enlightenment. Renaisans itu awalnya sudah ada pada abad ke-12 atau ke-13 di Italia. Meursault2004 15:57, 2 Oktober 2006 (UTC) wah baru aja saya pengen tanya hal ini, apa beda renaissance dengan enlightmen?? yang tau tolong dibetulkan dong...--Ricky Setiawan (kirim pesan) 13:35, 17 Oktober 2006 (UTC) Enlightment itu yang muncul setelah Renaisans. Renaisans itu kelahiran kembali budaya klasik Yunani dan Romawi sedangkan masa pencerahan itu masa berkembangnya ilmu pengetahuan modern. Meursault2004 13:40, 17 Oktober 2006 (UTC) enlightment kalo dibahasa Indonesiakan jadi apa?--Ricky Setiawan (kirim pesan) 13:42, 17 Oktober 2006 (UTC) Jadi pencerahan. Meursault2004 13:45, 17 Oktober 2006 (UTC) lalu renaissance?? -_-a--Ricky Setiawan (kirim pesan) 13:47, 17 Oktober 2006 (UTC) Renaisans atau "Kelahiran Kembali". Meursault2004 13:49, 17 Oktober 2006 (UTC)

oh.. kalau gitu tolong pindahin ke Renaisans dong mas mersault :D aku dah coba tapi gagal, gak ngerti gimana caranya--Ricky Setiawan (kirim pesan) 13:56, 17 Oktober 2006 (UTC) http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Abad_Pencerahan Zaman Pencerahan di Eropa Pada Abad ke-17 M By: Darundiyo Pandupitoyo, S. Sos. Zaman pencerahan adalah istilah yang sangat tepat untuk menamaiabad ke 18 di Eropa, pada saat itu Eropa menjadi lahan perkembangan pesat bagi llmu pengetahuan dan filsafat. Sebenarnyaisyarat adanya zaman pencerahan ini dapat dilacak pada abad 17, pada abad ke 17 itu merupakan abad pembenihan dari ilmu pengetahuan dan filsafat, penemuanteleskop mendekati permulaan abad itu telah merombak seluruh pandangan mengenai ilmu perbintangan. Filosof dari Inggris, Francis Bacon dan filsuf dari Perancis, Rene Descartes,keduanya berseru kepada ilmuwan seluruh Eropa agar tidak lagi menyandarkan diri lagi padakekuasaan Aristoteles. Selain kedua filsuf tersebut ada banyak lagi filsuf lain meliputi filosof filosof rasionalis seperti Baruch Spinoza, lalu ada filosof politik seperti Thomas Hobbes, danJohn Locke serta pemikir pemikir skeptis Perancis seperti Pierre Bayle dsb. Dari sinilah munculsemakin banyak ketertarikan di bidang ilmu pengetahuan dan filsafat. Sampai pada suatu saatlahirlah sebuah penemuan besar yang menjadi ilmu pengatahuan modern, dan mungkin inilahyang menjadi penemuan terbesar pada masa itu. Penemuan itu adalah teori Gravitasi yangdiungkapkan oleh Sir Isaac Newton, dia dianggap sebagai ilmuwan paling besar dan paling berpengaruh yang pernah hidup di dunia (Hart 2005) kata kata dari Francis Bacon dan Descartesyang saya sebut diatas tadi sudah dipraktekkan oleh Galileo yang hebat, penggunaan teleskop, penemuan baru untuk penelitian Astronomi oleh Newton telah dibuat lebih revolusioner, danyang dilakukannya di sector mekanika telah menghasilkan apa yang terkenal dengan sebutan“Hukum Gerak Newton” yang pertama. Walaupun Copernicus dan Galileo sudah berhasilmenepikan beberapa anggapan yang ngawur tentang pengetahuan purba dan telah menyumbang pengertian yang kita nilai tepat tentang alam semesta, namun tak ada satu pokok pikiranpun darimereka yang terumuskan secarasistematis. Tak lain Isaac Newton lah orang yang berhasil memberikan kumpulan teori yangterangkum rapi dan meletakkan batu pertama ilmu pengetahuan modern.Banyak lagi ilmuwan ilmuwan yang lahir di abad ini seperti contohnya Carolus linnaeus,ilmuwan biologi asal Swedia yang memelopori penggunaan Binominal Nomenklatur bagitumbuhan dan hewan. Sir William Herschel , seorang Astronom dari Inggris, dia menyelidikimasa rotasi planet dan menghitung satelit dari masing masing planet dan dia telah mengkatalogkan sebanyak 800 nama bintang. Antoine Laurent Lavoisier , seorang ahli kimia dari Perancis,salah satu penemua pentingnya adalah penyelidikan tentang kandungan dari air ( Oxygen danHydrogen). Ahli kimia lainnya adalah Joseph Priestley,yang berasal dari Inggris dimana diamempu medeskripsikan / menguraikan beberapa gas termasuk oxygen. Charles Augustine deColoumb, ilmuwan fisika dari Perancis yang menjadi pelopor dari teori elektrik C. Linnaeus Joseph P. Sir Isaac Newton.Banyak juga filsuf yang lahir di abad ini, seperti misalnya Voltaire(1694-1778),, namaaslinya adalah Francois Marie Arouet , berasal dari Perancis. Seorang penyair, penulis drama, penulis essay, penulis cerita pendek,ahli sejrah dan filsuf. Karya karya terkenalnya adalah buku berjudul letters philosophiques dan drama berjudul Irene. Kemudian ada J.J. Rosseau(1712-1778) yang menggagas tentang kontrak politik, yang sampai sekarang masih dipakai. George Berkeley (1685-1753) yang menggagas pikiran modern mengenai idealisme. David Hume(1711- 1776), seorang filsuf dan ahli sejarah dari Skotlandia yang mempunyai pengaruh besar dalam perjalanan empirisme dan Skeptisisme. Immanuel Kant (1724-1804) adalah filsuf dari Jermanyang mencetuskan pemikiran mengenai rasionalisasi dalam berpikir dan bertindak.

Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716) yang juga seorang filsuf dan ahli matematika. Seorang theolog yangterkenal bernama John Wesley(1703-91)juga lahir di masa ini dengan konsepnya yang disebut Metodhisme.Masa ini juga melahirkan beberapa pemimpin terkenal seperti Napoleon(17691821),yang merupakan dictator Perancis terkenal, tak terkalahkan di beberapa penaklukannya termasuk keberhasilannya dalam menduduki Moscow, lalu ada pemimpin dari Jerman bernama Frederick II (1712-86), yang juga berhasil menaklukkan Polandia. Peter yang Agung (1672-1725) yangmerupakan tokoh kunci dari pemodernisasian Russia. Catherine yang Agung (1729-1796) diamelanjutkan usaha Peter yang Agung dalam memodernisaskan Russia dan dia bekerjasamadengan Voltaire dalam membangun intelektualitas rakyat Russia. Sastrawan sastrawan yang lahir dari zaman ini adalah William Blake(1757-1827), Daniel Defoe dengan karyanya Robinson Crusoe(1660?-1731), Henry Fielding (1707-1754). Dan juga di zaman ini lahir komposer komposer terbesar dalam sejarah seperti misal Johan Sebastian Bach(1685-1750) yang berasal dari Jerman dengan metodenya yang terkenal bernama counterpoint. Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791)seorang komposer genius asalAustria yang berhasil menghasilkan 41 symphonies, 27 piano concertos, 23 string quartets, 17 piano sonatas, 7 opera besar selama hidupnya yang tergolong pendek, karena dia meninggak pada usia 35 th. Seniman lukis terkenal juga lahir di zaman ini seperti Giovanni Battista Tiepolo dengangaya Rococonya (1696-1770),Jean Antoine Watteau(1684-1721) berasal dari Perancis yang juga terkenal dengan gaya Rococo-nya. Jacques Louis David(1748-1825), yang memerkenalkan gaya neoklasik di Perancis. Sacrifice of Isaac (Tiepolo) The oath of Horatii (David) Italian Commedian (Watteau) Kita juga harus mengingat satu peristiwa penting yang menjadi asal mula gerakan PeoplePower, dan itu terjadi di masa ini. Peristiwa ini adalah Revolusi Perancis (1789-1799) dimanarakyat jengkel atas gaya pemerintahan monarchi absolute pada saat itu, dan akhirnya rakyatmenyerang penjara Bastille dan memancung raja (Louis XVI)beserta ratunya(Marie Antoinette). Lalu ada satu lagi peristiwa penting yang menjadi titik awal modernisasi dunia, peristiwa itu kita kenal dengan nama revolusi industri di Inggris, dengan diawali penemuan mesin uap oleh JamesWatt yang menjadi dasar dari mesin mesin produksi yang dugunakan pada masa itu. Mesin Uap James Watt, Penyerangan penjara Bastille pada 14 juli 1789 http://www.scribd.com/doc/24697541/ABAD-PENCERAHAN-di-EROPA-17-M

Abad pencerahan atau Renaisans adalah sebuah periode yang berlangsung selama 25 samapi 50 tahun, dan tiba pada titik puncaknya kurang lebih pada tahun 1500. Renaisans dari bahasa Perancis renaissance artinya adalah “Lahir Kembali” atau “Kelahiran Kembali”. Yang dimaksudkan biasanya adalah kelahiran kembali budaya klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi kuno. Namun zaman sekarang hal ini bisa menyangkut segala hal. Masa ini ditandai oleh kehidupan yang cemerlang di bidang seni, pemikiran maupun kesusastraan yang mengeluarkan Eropa dari kegelapan intelektual abad pertengahan. Masa Renaissance bukan suatu perpanjangan yang berkembang secara alami dari abad pertengahan, melainkan sebuah revolusi budaya, suatu reaksi terhadap kakunya pemikiran serta tradisi Abad pertengahan. Renaisans pertama kali diperkenalkan di Eropa Barat, di kawasan Italia. Hal ini dipicu kekalahan tentara salib dalam perang suci. Kekalahan tersebut membuat para pemikir dan seniman menyingkir dari Bizantium menuju Eropa Barat. Mereka menyadari telah dumulainya masa gunpowder (mesiu peledak) dan untuk menguasai teknologi tersebut mereka harus melepaskan diri dari pengaruh mistisme zaman pertengahan dengan kembali kepada sains zaman klasik yang sebelumnya dilarang karena dianggap pelanggaran terhadap misi ketuhanan. Perkembangan pertama renaisans terjadi di kota Firenze. Keluarga Medici yang memiliki masalah dengan sistem pemerintahan papacy menjadi penyokong keuangan

dengan usaha perdagangan di wilayah mediterania. Hal ini membuat para intelektual dan seniman memiliki kebebasan besar karena tidak lagi perlu memikirkan masalah keuangan dan mendapatkan perlindungan dari kutukan pihak gereja. Dilihat dari definisinya, kata “renaissance” menyiratkan sebuah pembangunan kembali atau kebangkitan. Periode yang dikenal sebagai renaissance dipandang sebagai sebagai penemuan kembali cerahnya peradaban Yunani dan Romawi (yang dianggap sebagai “klasik”) ketika keduanya mengalami masa keemasan. Faktanya, sekalipun semasa Renaissance banyak orang membaca kesusasteraan klasik dan mempertimbangkan kembali pemikiran klasik, esensi yang sebenarnya dari renaissance adalah lahirnya banyak pembaharuan maupun penciptaan. Universitas tumbuh menjamur di seantro Eropa, dan penyebaran gagasan tiba-tiba muncul serempak http://triatmojo.wordpress.com/2006/09/21/renaisanse-abad-pencerahan/

Abad Renaisans Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari

Lukisan oleh Antonello da Messina dari zaman Renaisans

Zaman Renaisans adalah zaman kelahiran-kembali (Renaissance, bahasa Perancis) kebudayaan Yunani-Romawi di Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 M.[1][2] Sesudah mengalami masa kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran kristiani.[1] Namun, orang-orang kini mencari orientasi dan inspirasi baru sebagai alternatif bagi kebudayaan Yunani-Romawi sebagai satu-satunya kebudayaan lain yang mereka kenal dengan baik.[1] Kebudayaan klasik ini juga dipuja dan dijadikan model serta dasar bagi seluruh peradaban manusia.[1][3]

Daftar isi [sembunyikan]    

1 Latar Belakang 2 Humanisme Klasik 3 Daftar tokoh besar pada masa Renaisans 4 Referensi

[sunting] Latar Belakang Kebudayaan Yunanni-Romawi adalah kebudayaan yang menempatkan manusia sebagai subjek utama.[1][4] Filsafat Yunani, misalnya menampilkan manusia sebagai makhluk yang berpikir terus-menerus memahami lingkungan alamnya dan juga menentukan prinsip-prinsip bagi tindakannya sendiri demi mencapai kebahagiaan hidup (eudaimonia).[1][5] Kesustraan Yunani, misalnya kisah tentang Odisei karya penyair Yunani Kuno, Homerus, menceritakan tentang keberanian manusia menjelajahi suatu dunia yang penuh dengan tantangan dan pengalaman baru.[1] Arsitektur ala Yunani-Romawi mencerminkan kemampuan manusia dalam menciptakan harmoni dari aturan hukum, kekuatan, dan keindahan.[1][6] Selain itu, kemampuan bangsa Romawi dalam bidang tehnik dan kemampuan berorganisasi pantas mendapatkan acungan jempol.[1] Semua ini jelas menunjukkan bahwa kebudayaan Yunani-Romawi memberikan tempat utama bagi manusia dalam kosmos.[1] Suatu pandangan yang biasa disebut dengan ''Humanisme Klasik''.[1]

[sunting] Humanisme Klasik Kebudayaan Raissans ditujukan untuk menghidupkan kembali Humanisme Klasik yang sempat terhambat oleh gaya berpikir sejumlah tokoh Abad Pertengahan.[1] Hal ini memiliki kaitan dengan hal yang tadi dijelaskan.[1] Apabila dibandingkan dengan zaman Klasik yang lebih menekankan manusia sebagai bagian dari alam atau polis (negara-negara kota atau masyarakat Yunani Kuno).[1] Humanisme Renaissans jauh lebih dikenal karena penekanannya pada individualisme.[1] Individualisme yang menganggap bahwa manusia sebagai pribadi perlu diperhatikan.[1] Kita bukan hanya umat manusia, tetapi kita juga adalah individu-individu unik yang bebas untuk berbuat sesuatu dan menganut keyakinan tertentu.[1] Kemuliaan manusia sendiri terletak dalam kebebasannya untuk menentukan pilihan sendiri dan dalam posisinya sebagai penguasa atas alam (Pico Della Mirandola).[1] Gagasan ini mendorong munculnya sikap pemujaan tindakan terbatas pada kecerdasan dan kemampuan individu dalam segala hal.[1] Gambaran manusia di sini adalah manusia yang dicita-citakan Humanisme Renaissans adalah manusia universal (Uomo Universale).[1]

[sunting] Daftar tokoh besar pada masa Renaisans Berikut adalah daftar tokoh besar Renaisans:[7][8] Bidang seni dan budaya 

Albrecht Dührer (1471-1528)

             

Desiserius Eramus (1466-1536) Donatello Ghirlandaio Hans Holbein (1465-1506) Hans Memling (1430-1495) Hieronymus Bosch (1450-1516) Josquin de Pres (1445-1521) Leonardo da Vinci (1452-1519) Lucas Cranach (1472-1553) Michaelangelo (1475-1564) Perugino (1446-1526) Raphael (1483-1520) Sandro Botticelli (1444-1510) Tiziano Vecelli (1477-1526)

Penjelajahan  

Christopher Columbus (1451-1506) Ferdinand Magellan (1480?-1521)

Ilmu pengetahuan      

Johann Gutenberg (1400-1468) Nicolaus Copernicus (1478-1543) Andreas Vesalius (1514-1564) William Gilbert (1540-1603) Galileo Galilei (1546-1642) Johannes Kepler (1571-1642)

[sunting] Referensi 1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t Simon Petrus L. T. .2004.Petualangan Intelektual.Yogyakarta.Kanisius.176-180. 2. ^ Hale, John. The Civilization of Europe in the Renaissance. (1994). 648. 3. ^ Campbell, Gordon. The Oxford Dictionary of the Renaissance. (2003). 862 . 4. ^ Buku: Robert Audi.1995.The Cambridge Dictionary Of Philosophy.Cambridge University Press:United Kingdom.580-617 5. ^ Fletcher, Stella. The Longman Companion to Renaissance Europe, 1390-1530. (2000). 347. 6. ^ Grendler, Paul F., ed. The Renaissance: An Encyclopedia for Students. (2003). 970. 7. ^ Hay, Denys. The Significance of Renaissance Europe dalam The Age of Renaissance. Disunting oleh Denys Hay. Thames and Hudson Ltd. London:1986. 8. ^ Grendler, Paul F. "The Future of Sixteenth Century Studies: Renaissance and Reformation Scholarship in the Next Forty Years," Sixteenth Century Journal Spring 2009, Vol. 40 Issue 1, 182. http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Renaisans

Humaniora, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Balai Pustaka: 1988), adalah ilmu-ilmu pengetahuan yang dianggap bertujuan

membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti membuat manusia lebih berbudaya. Kategori yang tergolong dalam ilmu ini antara lain:         

Teologi Filsafat Hukum Sejarah Filologi Bahasa, Budaya & Linguistik (Kajian bahasa) Kesusastraan Kesenian Psikologi

http://id.wikipedia.org/wiki/Humaniora Sejarah Jadikan Teman | Kirim Pesan Wahyu Setyaningsih mahasiswa UNY jurusan Pendidikan Sejarah tahun 2008.Nulis, turing, membaca, diskusi adalah hobiku. Jurnalis adalah salah satu cita-cita ku. tantangan dan penelitian adalah dua hal yang ku sukai. PIMNAS dan MAPRES adalah dua keinginanan dalam tahun ini. berfikir ilmiah, kritiis, analitis dan religius.

Sejarah Renaissance OPINI | 10 February 2011 | 18:03 5580 1 dari 1 Kompasianer menilai aktual

6

A. Faktor-faktor Munculnya Renaissance Middle Age merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas sangat diatur oleh gereja. Dominasai gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan, justru malah gereja lah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang merugikan gereka akan mendapat balasan yang sangat kejam. Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutkan bahwa matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dari gereja sehingga Copernicus dibunuhnya. Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia pada hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia adalah mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada theology. Pemikiran filsafat berkembang sehingga lahir filsafat scholastik yaitu suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan.

Dengan adanya berbagai pembatasan yang dilakukan pihak pemerintah atas saran dari gereja maka timbulah sebuah gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV. Sebelum gereja mempunyai peran penting dalam pemerintahan, golongan ksatria hidup dalam kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran. Namun, ketika dominasi gereja mulai berpengaruh maka hal seperti itu tidak mereka peroleh sehingga timbullah semangat renaissance. Menurut Ernst Gombrich munculnya renaissance sebagai suatu gerak kembali di dalam seni, artinya bahwa renaissance tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru. Misalnya, gerakan Pra-Raphaelite atau Fauvist merupakan gerakan kesederhanaan primitif setelah kekayaan gaya Gotik Internasional yang penuh hiasan. Menurut Prancis Michel De Certeau renaissance muncul karena bubarnya jaringan-jaringan sosial lama dan pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi sehingga gereja berusaha untuk kembali mendesak kendali dan manyatukan kembali masyarakat lewat pemakaian berbagai teknik visualdengan cara-cara mengadakan pameran untuk mengilhami kepercayaan, khotbah-khotbah bertarget dengan menggunakan citra-citra dan teladan-teladan dan sebagainya yang diambil dari pemikiran budaya klasik sehingga dapat mempersatukan kembali gereja yang terpecah-belah akibat skisma (perang agama). Renaissance muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya system stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi focus kemajuan. Antroposentrisme menjadi pandangan hidup dengan humanisme menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa. B. Karakteristik Renaissance Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa. Essensi dari semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan manusia bukan hanya memikirkan nasib di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi mereka harus memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia untuk mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini baru setelah itu menengadah ke surga. Nasib manusia di tangan manusia, penderitaan, kesengsaraan dan kenistaan di dunia bukanlah takdir Allah melainkan suatu keadaan yang dapat diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal budi, otonomi dan bakat-baktnya. Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah semangat humanis, semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakan dapat dipelajari melalui bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum. Dengan semakin kuatnya Renaissance sekularisasi berjalan makin kuat. Hal ini menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk kepentingan sekulerisasi itu sendiri. Semboyan mereka “religion was not highest expression of human values”. Bahkan salah seorang yang dilukiskan sebagai manusia ideal renaissance Leon Batista Alberti (1404-1472), secara tegas berani mengatakan “Man can do all things if they will”. Renaissance mengajarkan kepada manusia untuk memanfaatkan kemampuan dan pengetahuannya bagi pelayanan kepada sesama. Manusia hendaknya menjalani kehidupan secara aktif memikirkan kepentingan umum bukan hidup bersenang-senang dalam belenggu moral dan ilmu pengetahuan di menara gading. Manusia harus

berperan aktif dalam kehidupan, bukan sifat pasif seraya pasrah pada takdir. Namun, manusia menjadi pusat segala hal dalam kehidupan atau Antoposentrisme. Manusia renaissance harus berani memuji dirinya sendiri, mengutamakan kemampuannya dalam berfikir dan bertindak secara bertanggung jawab, menghasilkan karya seni dan mengarahkan nasibnya kepada sesama. Keinginan manusia untuk menonjolkan diri baik dari keindahan jasmani maupun kemampuan intelektual-intelektualnya. Keinginannya itu dituangkan dalam berbagai karya seni sastra, seni lukis, seni pahat, seni music dan lain-lain. Ekspresi daya kemampuan manusia terus berkembang sampai saat ini sehingga di zaman modern ini pun tidak ada lagi segi kehidupan manusia yang tidak ditonjolkan. C. Tokoh-Tokoh Renaissance Dalam makalah ini tokoh-tokoh renaissance yang diangkat adalah beberapa yang menurut penulis mempunyai peranan yang penting dalam renaissance. Tokoh-tokoh tersebut antara lain. a. Dante Alighiere (1265-1321) Dante lahir pada tanggal 21 Mei 1265 di Firenze, berasala dari keluarga kaya raya. Dia pernah menjadi prajurit Firenze, ingin negaranya dapat merdeka dari pengaruh tiga kerajaan yang lebih besar yaitu Kepausan, Spanyol dan Perancis. Dante mulai menjadi pengkritik dan penentang atoritas moral Kepausan yang dinilai tidak adil dan tidak bermoral. Puncaknya dia tuangkan dalam sebuah buku yang berjudul De Monarchia (On Monarchy) yang berisi tentang kedudukan dan keabsahan Sri Paus sebagai pemimpin spiritual tertinggi Gereja Katolik, mengapa sekaligus menjadi raja dunia (Kerajaan Kepausan) yang otoriter. Hasil karya Dante antaral lain adalah La Vita Nuova (The New Life) berisi tentang gambaran pertumbuhan cinta manusia. Comedia yang ditulis ketika dia berada dalam pengasingan panjang di Revenna. Buku ini berisi tentang perjalanan jiwa manusia yang penuh kepedihan dalam perjalanan dari dunia ke alam gaib. Tokoh utamanya adalah Virgilius (nama sastrawan dari zaman Romawi kuno) yang setelah kematiannya harus melewati tiga fase yaitu inferno (neraka), purgatoria (pembersih jiwa), dan paradiso (surga). b. Lorenzo Valla (1405-1457) Lahir di Roma pada tahun 1405 dari keluarga ahli hukum. Salah satu ungkapannya yang sangat terkenal adalah “Mengorbankan hidup demi kebenaran dan keadilan adalah jalan menuju kebajikan tertinggi, kehormatan tertinggi dan pahal tertinggi”. Hasil karyanya antara lain adalah De volupte (kesenangan) yang terbit pada tahun 1440, yang berisi kekagumannya pada etika Stoisisme yang mengajarkan pentingnya manusia itu mati raga (askese) dalam rangka mendapatkan keselamatan jiwa. Buku yang berjudul De Libero erbitrio (keinginan bebas) yang mengatakan individualitas manusia berakar pada kebesaran dan keunikan manusia, khususnya kebebasan sehingga kehendak awal Sang Pencipta tidak membatasi perbuatan bebas manusia dan tidak meniadakan peran kreatif manusia dalam sejarahnya. Judul buku De falso credita et ementita Constantini donation declamation berisi tentang donasi hadiah kepada Sri Paus oleh Kaisar Constantinus sebenarnya palsu sebab dari sudut bahasa donasi itu jelas bukan gaya bahasa abad ke4 melainkan abd ke-8. c. Niccolo Machiavelli (1469-1527) Filosof politik Italia, Niccolo Machiavelli lahir tahun 1469 di Florence, Italia. Ayahnya, seorang ahli hukum. Pada usia 29 tahun Machiavelli memperoleh kedudukan tinggi di pemerintahan sipil Florence. Selama empat belas tahun sesudah itu dia mengabdi kepada Republik Florentine dan

terlibat dalam berbagai missi diplomatik atas namanya, melakukan perjalanan ke Perancis, Jerman, dan di dalam negeri Italia. Hasil karyanya yang paling masyhur adalah The Prince, (Sang Pangeran) ditulis tahun 1513, dan The Discourses upon the First Ten Books of Titus Livius (Pembicaraan terhadap sepuluh buku pertama Titus Livius). Diantara karya-karya lainnya adalah The art of war (seni berperang), A History of Florence (sejarah Florence) dan La Mandragola (suatu drama yang bagus, kadang-kadang masih dipanggungkan orang). Tetapi, karya pokoknya yang terkenal adalah The Prince (Sang Pangeran), mungkin yang paling brilian yang pernah ditulisnya dan memang paling mudah dibaca dari semua tulisan filosofis. Machiavelli kawin dan punya enam anak. Dia meninggal dunia tahun 1527 pada umur lima puluh delapan. d. Boccacio (1313-1375) Giovani Boccacio lahir di Certaldo, Italia tahun 1313 dari seorang pedangang yang berasal dari Firenze. Hasil karyanya antara lain cerita epos seperti Thebaid atau Aenid, prosa seperti Ameto, puisi seperti Amoroso Visione dan Ninfale Fiesolan. Puncak karyanya Decamerome, karya sastra lainnya De genealogis deorum gentilium (On The Genealogy of God) yang tersusun dalam 15 jilid. e. Francesco Petrarca (1304-1374) Lahir pada 20 Juli 130 di Tuscan. Ia belajar hukum di Montpellier dan melanjutkan ke Universitas Bologna. Namun, ia lebih tertarik pada seni sastra dan seni lukis. Dia seorang humanis yang mengagumi hal-hal yang serba naturalis, polos dan apa adanya. Salah satu ungkapannya pada alam dituangkan dalam karya lukis yang diberi nama Ikaros. f. Desiderius Erasmus (1466-1536) Eramus lahir pada 27 Oktober 1466 di Gouda. Ibunya bernama Margaret. Setelah lulus dari Sekolah Atas ia melanjutkan ke biara Agustin di Styn hingga menjadi pastor kemudian melanjutkan ke Universitas Paris. Hasil karya Eramus dikelompokan menjadi tiga yaitu: a) Kelompok karya-karya satiris dengan tujuan ingin mengungkap segala kelemahan penyakit korup, munafik yang melanda warga masyarakat, seperti Praise of Folly (1509). b) Kelompok karya bernada satiris berupa pesan moral yang diharapkan dapat memperbaiki atau mempengaruhi mentalitas kaum Katolik, seperti buku yang berjudul Hand Book of the Christian Knight (1501), The Complaint of peace (1517). c) Kelompok dalam bentuk terjemahan kitab suci Perjanjian Baru berdasrakan naskah asli Yunani, seperti Annotations on the New Testament (1505), The Prince of the Christian Humanists. RENAISSANCE DI ITALIA A. Florencia Kota Pelopor Florencia menjadi pelopor renaissance di Italia, bukan justru kota Roma, Milano atau Venesia. Menurut John Hele dan Plum Florensia menjadi kota pelopor Renaissance di Italia karena berbagai faktor antara lain adalah

a) kota Florencia pada zaman Romawi bernama Florentia itu secara geografis merupakan kota pedalaman Italia Utara yang sangar strategis, subur karena dibelah oleh Sungai Arno dan menjadi kota pertemuan dari berbagai kota di Italia Utara antara lain Genoa, Lucca dan Pisa di sebelah barat, Siena dan Arezzo di sebelah selatan, Urbino, San Marino dan Romagna di sebelah timur serta Bologna, Modena di bagian Utara. Maka tidak mengherankan jika Florencia menjadi kota pertemuan dagang yang kaya raya dan besar pada abad ke-XIII. b) Florencia sebagai kota industry khususnya wol (terbaik di Italia) dan tekstil pada umumnya. Menurut John Hele pada abad keXIV sudah ada 21 gilda utama yang dimiliki oleh para hakim, notaries, importir dan pengusaha dan 44 gilda kecil sebagai pendukungnya yang dimiliki oleh pengrajin, pedagang. c) Florencia sebagai pusat keuangan Italia masa itu. Kota ini mempunyai penduduk yang besemboyan “per non dormire (agar jangan tidur, maksudnya tidur tidak mendatangkan rezeki)” dan “Florentinis ingentis nihil arduit est (tidak ada yang dapat dikerjakan oleh orang Florencia)”. d) Florencia merupakan ibukota Republik Florentia yang pada prinsipnya menganut system pemerintahan demokrasi dan memperhatikan kepentingan rakyat. Maka kreativitas seni dan inteletual dapat bebas berkembang. Didirikannya pendidikan formal di Accademia Plato yang didirikan oleh keluarga Medici sehingga melahirkan seniman-seniman besar, para ilmuan terkenal, sastrawan jenius dan arsitek besar. Maka tidak mengherankan apabila dapat mempertahankan kemasyuran dan berperan penting dalam modernisasi Italia selama dua abad. Florencia telah menjadi awal pembaharuan berbagai bidang kehidupan manusia dari sumber-sumber daya manusia, keuangan, perdangangan, sosial dan budaya, Benih-benih humanism yang melahirkan liberalism, individualism serta rasionalisme mendapat tempat subur untuk berkembang ke seluruh penjuru Eropa. B. Keluarga Medici Keluarga Medici merupakan salah satu keluarga yang terkenal di Italia pada zaman renaissance. Keluarga ini mulai mempunyai nama terhormat dalam masyarat pada abad keXIV ketika Averardo de Medici yang terkenal dengan nama Bicci berhasil dalam usahawan swasta ulat sutera, kain lenen dan akhirnya menjadi bankir. Usaha ini dilanjutkan anaknya yang bernama Giovanni di Bicci meluas ke luar Italia. Keluaga Medici mulai terlibat dalam berbagai bidang terutama politik, ketika Giovani terpilih menjadi hakim agung di Florancia pada 1421. Giovani mempunyai dua anak yang bernama Casimo dan Lorenzo. Casimo berhasil menjadikan keluarga Medici mencapai puncak kejayaan pada bidang politik, ekonomi bahkan agama. Ia juga tokoh utama yang menjadi pelopor dan pelindung bidang budaya, kesenian dan ilmu pengetahuan. Casimo adalah pewaris etos kerja orang Florencia yaitu per non dormire sehingga ia memadukan usaha bidang politik, ekonomi, kebudayaan dan ilmu pengetahuan dengan semboyan tersebut. Jasanya antara lain menjadi pendukung utama untuk mendirikan Accademia Plato di Florencia pada tahun 1642 sehingga ia ikut serta dalam menentukan arah perkembangan dunia akedemisi. Kemudian mendorong mendirikan Akademia Seni pada 1460 yang dipimpin oleh Michelangelo. Ia juga mendorong seniman untuk bersemboyan I’art pour I’art bukan I’art pour d’argent (seni untuk uang). Lorenzo merupakan penerus Casimo, ia tampil sebagai diplomat ulung, seniman dan akhirnya menjadi penguasa di Florencea. Keturuan lain keluarga Medici ada yang menjadi pemimpin gereja yang tertinggi seperti Paus Leo X (1513-1521), Paus Clemens VII (1523-1534), Paus Pius IV (15591565), Paus Leo IX tahun 1605. Sejak Paus Leo X tampil banyak pula paus yang menjadi peminat dan

pelindung karya seni serta mengangkat keturunan Keluarga Medici menjadi Duke of Urban. Sementara itu pada masa Paus Clemens VII, keturunan Medici yang bernama Alessandro diangkat menjadi pendiri dinasti Tuscani yang berkuasa hingga abad XVIII. BAB IV DAMPAK RENAISSANCE Sumbangan Renaissance Kepada Eropah : · Kemunculan aliran pemikiran yang mementingkan kebebasan akal seperti alirn baru Eropah hingga abad ke 18 seperti Humanisme, rasionalisme, nasionalisme dan absolutisme berani mempersoalkan kepercayaan dan cara pemikiran lama yang diamalkan selama ini secara langsung melemhkan kekuasaan golongan feudal. · Itali telah menjadi pusat ilmu yang terkenal di Eropah pada abad ke 15. Hal ini terjadi apabila Kota constntinople dikuasai oleh Islam telah jatuh ke tangan orang Barat pada tahun 1453. Keadaan ini telah menyebabkan ramai para ilmuan Islam berhijrah ke pusat-pusat perdagangan di Itali. Ini menyebabkan Itali menjadi pusat intelektual terkenal di Eropah pada masa itu. · Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju.Keadaan ini telah melemahkan kedudukan dn kekuasaan golongan feudal yang sentiasa berusaha menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropah. · Melahirkan tokoh-tokoh pemikir seperti Leonardo de Vinci yang terkenal sebagi pelukis, pemuzik dan ahli falsafah serta jurutera. Michelangelo merupakan tokoh seni, arkitek, jurutera, penyair dan ahli anotomi. · Melahirkan ahli-ahli sains terkenal seperti Copernicus dan Galileo. · Melahirkan ahli matematik seperti Tartaglia dan Cardan yang berusaha menghuraikan persamaan ganda tiga. Tartaglia orang pertama yang menggunakan konsep matematik dalam ketenteraan iaitu mengukur tembakan peluru mariam. Cardan terlibat dalam penghasilan ilmu algebra. · Selain itu, Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh perubatan di Eropah.Antara tokoh perubatan terkenal iaitu William Harvey yang telah memberi sumbangan dalam kajian peredaran darah. · Renaissance telah melahirkan masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat inquiri sehingga membawa kepada aktiviti penjelajahan dan penerokaan. KESIMPULAN Sejarah Renaissance munculnya karena berbagai faktor antara lain adalah sebagai gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV, berakar pada cita-cita keksatriaan abad pertengahan yang menginginkan kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran, mereka mensintesakan gagasan Kristiani dengan pemikiran klasik (Yunani-Romawi). Tujuan utama gerakan ini adalah mempersatukan kembali gereja yang terpecah-belah akibat skisma (perang agama). Timbulnya kotakota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.

Karakteristik Renaissance adalah pemikiran yang muncul bersifat konkret, realistis dan nyata, memuja manusia sendiri sebagai pencipta, fokus pada dunia, kebendaan, nilai-nilai filosofis yang dianut dipengaruhi oleh kebendaan. Semboyan Carpe Diem sebagai antithesa Momento Morie dan seni pada zaman Renaissance mendorong kebebasan. Tokoh-Tokoh Renaissance adalah Dante Alighiere (1265-1321), Lorenzo Valla (1405-1457), Niccolo Machiavelli (1469-1527) Boccacio (1313-1375), Francesco Petrarca (1304-1374), Desiderius Erasmus (1466-1536) Renaissance di Italia adalah tidak bisa terlepas dari kota Florencia dan keluarga Medici. Keduanya saling mendukung sehingga cita-cita renaissance dapat terealisasikan. Melalui kemajuan ilmu pengetahuan tujuan dari renaissance dapat tercapai. Dampak Renaissance adalah 1. 2. 3. 4. 5.

Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu. Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. Runtuhnya dominasi gereja. Menguatnya kedudukan kaum bourgeois sehingga mereka tumbuh menjadi kelas penguasa. Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era penjelajahan samudera. DAFTAR PUSTAKA

Anggar Kaswati, 1998, Metodelogi Sejarah dan Historiografi, Yogyakarta: Beta Offset. Badri Yatim, 2008, Sejarah Peradaban Islam Dirisalah Islamiyah II, Jakarta: Rajawali Pers Bron, Alison, 2009, Sejarah Renaisans Eropa, Yogyakarta:Kreasi Wacana. H. Haikal, 1989, Renissance dan Reformasi, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Hegel, G.W.F, 2007, Filsafat Sejarah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hitti, Philip K, 2010, History of The Arabs, Jakarta: Serambi Ilmu. M. Abdul Karim, 2007, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Yogyakarta: Pustaka Book. Sutarjo Adisusilo, 2007, Sejarah Pemikiran Barat dari yang Klasik sampai yang Modern, Yogyakarta: Sanata Dharma. Thomsoh, Ahmad, 2004, Islam Andalusia Sejarah Kebangkitan dan Keruntuhan, Jakarta: Gaya Media Pratama.

Anggar Kaswati, 1998, Metodelogi Sejarah dan Historiografi, Yogyakarta: Beta Offset, hlm. 47-48.

Brown, Alison, op.cit, hlm. 7. Ibid, hlm 10

Anggar Kaswati, op.cit, hlm. 49. Sudrajat, 2010, Slide Kuliah Eropa Lama,Yogyakarta: tidak diterbitkan. Sutarjo Adisusilo, op.cit, hlm. 21. H. Haikal, 1989, Renissance dan Reformasi, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hlm.19. Sutarjo Adisusilo, look.cit, hlm. 22. http://sejarah.kompasiana.com/2011/02/10/sejarah-renaissance/

Selama ini masih banyak orang memahami bahwa kebangkitan dunia Eropa (renaissance) adalah berkat kecermelangan tokoh-tokoh eropa pada abad 12-16 Masehi. Anselmus, Thomas Aquinas, Roger Bacon, Galileo, Descartez dianggap sebagai pencetus kebangkitan eropa tanpa pengaruh peradaban lain. Jika kita mencoba lebih jeli tentang abad berapakah mereka hidup, bisa dikaitkan dengan peradaban lain. Eropa di sebut-sebut sebagai abad kegelapan adalah pada sekitar abad 5-10 Masehi. Alasan pokok menyebutnya sebagai abad kegelapan adalah karena begitu sedikitnya dokumentasi yang dapat memberitahukan kepada kita tentang suasana abad itu(bisa dikatakan pada saat itu begitu kosongnya tradisi ilmiah sampai-sampai hanya segelintir manusia yang mau menulis), namun sejak mulai abad 11 barulah mulai mengalami kebangkitan. Di sisi lain ribuan mil dari Eropa, sekitar abad 6 Masehi timbul peradaban baru dari daerah padang pasir yang tandus. Peradaban yang berkembang begitu cepat. Hanya dalam waktu kurang dari 25 tahun sesosok manusia mampu merombak kehidupan barbar menjadi peradaban yang Gemilang (sebuah kota yang dilandasi oleh persamaan hak, sistem musyawarah dll), dia adalah Muhammad SAW, seorang utusan Allah yang tidak kenal budaya membaca dan menulis. Tahun berganti tahun dimulai semenjak turunnya wahyu yang pertama (Lima ayat pertama dari surat Al-'alaq), dimana ayat tersebut dimulai dengan perintah untuk membaca, membaca bukan asal membaca tetapi membaca dengan keimanan terhadap adanya Tuhan Yang Menciptakan, Yang Menciptakan Manusia dari 'Alaq (segumpal darah), Membaca dengan mempercayai Bahwa Rabbmu adalah Yang Maha Pemurah,Yang mengajar manusia dengan perantara Qolam (Pena), Yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui, Sampai penaklukan peradaban-peradaban lain yang berkuasa dengan kesewenang-wenangan terhadap rakyatnya. Selama kurun waktu tersebut, munculah ribuan manusia yang hidup untuk mencari ilmu pengetahuan. Awalnya yang menjadi kajian pokok adalah Al-Quran dan Sunnah, selanjutnya melalui perdagangan dan juga penaklukan terhadap peradaban lain, mulailah umat Islam menemukan ilmu-ilmu keduniaan. Mulailah terjadi hubungan peradaban antara dunia Islam dengan peradaban Persia, India, Cina dan Yunani melalui Romawi. Saat para tentara Islam memasuki wilayah-wilayah peradaban lain, mulailah mereka menemukan literatur-literatur ilmiah. Mereka juga melihat teknologi yang dikembangkan peradaban lain. Mulailah umat Islam mempelajari, mengkritisi dan mengembangkannya. Pemikiran Plato, aristoteles dan filosof lainnya dari Yunani dikritisi oleh Ilmuwan Islam. Berbagai teknik dan peralatan sederhana yang ditemukan di peradaban lain dipelajari dan dikembangkan. Munculah ide-ide baru dalam Pemikiran dan Teknologi dengan metode Bayani, Burhani dan Irfani. Setiap pemikir dan pengembang menuliskan ide-idenya dalam

ratusan halaman buku. Hingga terkumpulah puluhan ribu buku yang ditulis tangan dalam perpustakan-perpustakaan yang tersebar di wilayah kekuasaan Islam pada Abad Ke-10 Masehi. Telah muncul pula karya-karya teknologi dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Mulai dari Aljabar, Metode pembedahan kedokteran, Teknologi jam air, kompas, Metode perhitungan dalam astronomi, metode ruang gelap sebagai cikal bakal fotografi, optik, Teori kimia sampai model awal penerbangan. Sementara itu penaklukan terhadap bangsa-bangsa lain terus dilancarkan oleh Dinasti Abasyiah, khususnya ke wilayah Eropa. Kerajaan-kerajaan di Eropa (kristen), mulai terusik dengan hal ini. Mulailah semangat Perang Salib dikobarkan. Dari sini mulailah keingintahuan masyarakat Eropa tentang Islam terus berkembang. Mulailah dunia Eropa belajar pada dunia Islam. Transfer Pemikiran dan IPTEK pun mulai terjadi. Bangsa Eropa mulai belajar karya-karya dari Ibnu Sina, AlKhawarizmi, Ibnu Rusyd, dan ilmuwan lainnya. Tetapi sayangnya dominasi gereja begitu kuat saat itu, sehingga pengembangan ilmu begitu lamban di dunia Eropa. Baru lima abad kemudian, ketika seorang filosof yang bernama Descartez mengemukakan metode cogito (keraguan) sekitar tahun 1640 dan tidak diapa-apakan oleh tokoh-tokoh gereja, barulah perkembangan Ilmu di dunia Eropa mulai berkembang Pesat. Mulailah Abad Pencerahan di Dunia Eropa (Renaissance). Bahkan sebenarnya menurut Will Durrant, George Sarton, Thomas Goldstein dan Robert Briffault bahwa semua sains modern utama ditemukan oleh sarjana-sarjan dari dunia Islam. Sains Eropa gagal mengembangkannya. (Kasem Khaleel, Science in The Name of God). Tampaknya baru setelah revolusi Industri, perkembangan IPTEK di Dunia Eropa sangat Pesat. Semangat yang dibangun dalam Renaissance adalah humanisme, individualisme, lepas dari agama, empirisme dan rasionalisme. Inilah yang membedakan Tradisi Ilmiah Eropa dan Tradisi Ilmiah Islam. Tradisi ilmiah Eropa ingin melepas dari kungkungan gereja (pemikiran agama), sementara Tradisi Ilmiah Islam berangkat dari Agama. Tradisi Ilmiah Eropa berangkat dari Humanisme yaitu bahwa manusia mampu mengatur dirinya sendiri, sementara Tradisi Ilmiah Islam bertolak dari keyakinan bahwa Alam ini adalah sebagai tanda-tanda kekuasaanNya. Tradisi ilmiah Eropa berlandaskan pada empirisme (yang kasat indera) dan Rasionalisme (akal) semata, Sementara Tradisi Ilmiah Islam menggunakan metode Bayani (berlandaskan pada AlQuran dan Sunnah), Burhani (empiris rasional) dan Irfani (Intuitif). Tapi sungguh sayang, di dunia Islam sendiri semenjak penyerbuan tentara mongol yang menghancurkan pusat-pusat Ilmu Pengetahuan telah meredupkan semangat tradisi Ilmiah. Ditambah lagi perpecahan kekuasaan semakin memperparah keadaan. Saat dunia Eropa mengalami perkembangan pesat IPTEK, sementara dunia Islam terkungkung dalam kejumudan. Mulailah babak baru penaklukan Dunia Eropa terhadap bangsa lain termasuk dunia Islam. Melalui peta-peta dari Dunia Islam bangsa eropa melakukan penjelajahan dan melakukan kolonialisasi (penjajahan). Sumber Rujukan: Iqbal, Muzaffar, Islam and Science, England: Ashgate, 2002. Khaleel, Kasem, Sceince In The Name Of GOD: How Men Of God Originated the Sciences, USA:

Knowledged House, 2003. Khaleel, Kasem, Science And Religion: What You Never told, USA: Knowledged House, 2003. Tafsir, Ahmad, Filsafat Umum: Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Chapra, Cet. ke-15, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005. DEPAG RI, Al-Quran dan Terjemahnya, Semarang: Toha Putra, 1989. Read more: Inilah Fakta Sejarah Munculnya Renaissance (Abad Pencerahan Eropa) IslamWiki http://islamwiki.blogspot.com/2011/01/inilah-fakta-sejarahmunculnya.html#ixzz1kz40krVa Under Creative Commons License: Attribution http://islamwiki.blogspot.com/2011/01/inilah-fakta-sejarah-munculnya.html

Pencerahan, Enlightenment, Lumières, Aufklärung Pencerahan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan aliran utama pemikiran yang berkembang di Eropa dan Amerika pada abad ke-18. Perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan intelektual pada abad ke-17, seperti ; penemuan-penemuan Isaac Newton, munculnya aliran pemikiran Rasionalisme oleh Rene Descartes, atau pemikiran Skeptismenya Pierre Bayle, Panteismenya Benedict de Spinoza, dan Filsafat Empirisme dari Francis Bacon dan John Locke, sangat menunjang berkembangnya kepercayaan terhadap hukum alam dan prinsip universal. Perkembangan ini juga menumbuhkan rasa kepercayaan akan kemampuan akal manusia, dan hal ini tersebar hingga mempengaruhi pola pikir seluruh masyarakat Eropa dan Amerika pada abad ke-18. Arus-arus pemikiran pada masa itu cukup banyak dan bervariasi, akan tetapi beberapa ide dapat digolongkan sebagai ide hasil serapan dan ide dasar. Pada masa Pencerahan, pendekatan berdasarkan rasio dan ilmu pengetahuan terhadap persoalan agama, sosial, dan ekonomi menjadi tren di masyarakat, sehingga hal ini menghasilkan sebuah pandangan yang bersifat duniawi atau sekuler dan juga membangun opini umum tentang kemajuan dan kesempurnaan di berbagai bidang. (www.ora_et_labora/enlight/prephil.htm)

Kant dalam essainya What’s Enlightenment seperti dikutip peneliti dari situs http//www.karang_karang.com , menyatakan bahwa : ‘Enlightenment is man's emergence from his self-imposed immaturity. Immaturity is the inability to use one's understanding without guidance from another. This immaturity is self-imposed when its cause lies not in lack of understanding, but in lack of resolve and courage to use it without guidance from another. Sapere Aude! [dare to know] "Have courage to use your own understanding!"--that is the motto of enlightenment.’ Pencerahan mengusung ide pengakuan terhadap rasionalitas, kebebasan, kreativitas, keanekaragaman, kesadaran, serta tanggung jawab pribadi. Doktrin-doktrin yang membimbing dan menyemangati abad Pencerahan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) bagi umat manusia, rasio atau akal budi merupakan kapasitas utama yang bersifat positif, 2) dengan rasio manusia dapat membebaskan diri dari pemikiran primitif, dogmatif dan kepercayaan terhadap takhyul yang merupakan suatu ikatan dari ketidak-rasionalan atau pengabaian akal budi, 3) rasio adalah kemampuan utama manusia dan itu memberikannya tidak hanya kemampuan berpikir akan tetapi juga memberi kemampuan bertindak dengan benar, 4) melalui kemajuan di bidang filsafat dan ilmu pengetahuan, rasio dapat menuntun umat manusia secara keseluruhan ke arah suatu keadaan dunia yang sempurna, 5) dengan rasio semua manusia menjadi sederajat, oleh karena itu manusia berhak mendapatkan kebebasannya secara individu dan juga persamaan perlakuan di depan hukum, 6) kepercayaan diterima hanyalah berdasarkan pada rasio dan bukan otoritas dari para pendeta atau tokoh agama ataupun tradisi, 7) semua manusia harus berusaha mencoba untuk memberikan dan mengembangkan pengetahuan, tidak berdasarkan prasangka atau sifat bawaan (http://www.wikileaks.com). Menurut Prof. Bangsat Abadi (1999 : 16) bahwa apa yang disebut Pencerahan dalam diskursus filsafat adalah sebuah proses „penyempurnaan‟ secara kumulatif kualitas subjektivitas dengan segala kemampuan objektif akal budinya dalam mencapai satu tingkatan sosial yang disebut dengan „kemajuan‟. Keterputusan dari nilai-nilai mitos, spirit ketuhanan, telah memungkinkan manusia untuk „mengukir sejarahnya sendiri‟ di dunia– sebagai suatu proses self-determination, dengan manusia menciptakan kriteria-kriteria dan nilai-nilai untuk perkembangan diri mereka sendiri sebagai subjek yang merdeka.

Para filsuf memegang peranan yang sangat penting bagi perkembangan konsepkonsep Pencerahan. Mereka mempopulerkan dan mengajarkan ide-ide baru kepada publik pembaca. Para pendukung Pencerahan menunjukan beberapa sikap-sikap dasariah yang seragam. Dengan kepercayaan yang tinggi terhadap rasionalitas, mereka mencoba untuk menemukan dan bertindak berdasarkan prinsip-prinsip yang diakui keabsahannya secara universal yang mana prinsip-prinsip ini mengatur manusia, alam dan masyarakat. Mereka sering kali mengkritisi bahkan terkesan menyerang ranah rohani dan ilmu pengetahuan, doktrin, sikap-sikap yang tidak bertoleransi, penyensoran, dan juga pengekangan di bidang ekonomi dan sosial. Mereka beranggapan bahwa kebenaran dan rasionalitas adalah penunjang dalam kemajuan. Gerakan ini berakar dari semangat Renaissance yang mengusung ide humanisme dan mengalami masa keemasannya di sepanjang abad ke-18 (www.facebook.com). Di Inggris Pencerahan dikenal dengan istilah Enlightenment, sedangkan di Perancis dengan istilah Lumières dan di Jerman dengan die Aufklärung. Ide Pencerahan kemudian tersebar ke seluruh Eropa, dan bahkan hingga ke daerah-daerah koloni di Amerika. Penyebarannya adalah melalui buku-buku karya filsuf Pencerahan, atau lewat diskusidiskusi yang menjadi kebiasaan masyarakat pada masa itu, selain itu ada juga penyebaran melalui surat-surat kabar dan pamflet-pamflet yang mempropagandakan ide Pencerahan. Gerakan ini muncul sebagai suatu bentuk penolakan terhadap situasi di mana jati diri manusia adalah jati diri yang terkungkung dan tertindas oleh aturan-aturan baku yang dianggap irasional yang diberlakukan oleh pihak gereja sejak Abad Pertengahan (tahun 400-an Masehi hingga tahun 1500-an). Gerakan ini juga merupakan reaksi terhadap situasi politik di mana pihak-pihak monarki di Eropa menerapkan politik absolut yang juga sudah berlaku sejak abad pertengahan yang memposisikan raja atau ratu sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan dan hal ini dianggap kerap kali merugikan pihak rakyat. Pada abad sebelumnya, yakni abad pertengahan manusia memandang dirinya bukan sebagai makhluk yang bebas. Ia bukan pula makhluk yang diajarkan bagaimana

menjawab persoalan-persoalan hidupnya secara nyata. Ia adalah makhluk yang harus hidup dalam satu cara berpikir dan hanya boleh memikirkan satu hal, yakni bagaimana hidup menurut ajaran atau dogma yang di ajarkan oleh gereja. Pandangan ini masih cukup berpengaruh di Eropa hingga awal abad ke-18. Pada intinya gerakan Pencerahan dengan kritis mempertanyakan dan berusaha merombak pandangan umum terhadap kepercayaankepercayaan tradisional, adat-istiadat, dan sistem-sistem moral yang merupakan warisan dari abad pertengahan. Pada umumnya pemikiran masyarakat Eropa dan para penetap di daerah koloni Amerika pada abad abad ke-18 tidak lagi dilandaskan pada doktrin agama yang hanya berorientasi pada pengaturan kesusilaan, melainkan bertitik pijak pada nilai-nilai humanisme serta berorientasi pada pengembangan kehidupan manusia secara nyata. Pengakuan atas nilai-nilai humanisme itu menempatkan manusia menjadi subjek dalam dirinya. Dalam pengakuan ini, sikap-sikap yang didengungkan bukan ketaatan buta, melainkan kesadaran pribadi untuk bertanggung jawab atas seluruh tindakannya. Jadi, manusia Pencerahan bukanlah manusia yang bisa dikendalikan oleh dogma-dogma yang bersumber dari otoritas religius, melainkan manusia yang bebas dan otonom. Ia adalah makhluk yang mampu memberikan makna bagi sejarah kehidupan. Selain itu ia adalah makhluk yang memberikan ruang bagi perkembangannya sendiri dalam hal karsa, cipta, dan rasa. Ia diajarkan pula bagaimana harus hidup dan bagaimana harus mengembangkan dunianya. Lebih dari itu, manusia Pencerahan bertujuan memberikan ruang gerak yang luas bagi kekayaan budaya yang melekat dalam setiap masyarakat (http://www.twitter.com). Dalam perkembangannya, masa Pencerahan ditandai dengan perubahan iklim di bidang politik, seperti ; terbentuknya pemerintahan parlementer, konsolidasi pemerintahan, pembentukan negara, terciptanya undang-undang hak rakyat dan juga kemunduran pengaruh pihak monarki dan pihak gereja dalam sistem pemerintahan. Berikut ini ulasan singkat tentang perkembangan serta tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam gerakan Pencerahan di Inggris, Perancis dan Jerman (yang merupakan tiga wilayah penting perkembangan gerakan Pencerahan).

Gerakan Pencerahan di Inggris Keyakinan gerakan Pencerahan akan masa depan yang cerah mendapat dukungan kuat dari ilmu pengetahuan yang berkembang pesat pada saat itu. Misalnya dengan munculnya Isaac Newton (1643-1727) dengan hukum gravitasinya yang tidak mengijinkan segala macam spekulasi atau hipotesis atas fenomena dunia, melainkan menjamin kepastian. Pencerahan dalam wilayah sosial-politik di Inggris menghasilkan naskah-naskah penting yang menjamin kebebasan warga, misalnya Habeas Corpus (1679) yang menetapkan bahwa seorang tahanan harus dihadapkan kepada seorang hakim dalam waktu tiga hari dan diberi tahu atas tuduhan apa ia ditahan. Hal ini menjadi dasar prinsip hukum bahwa seseorang hanya boleh ditahan atas perintah hakim (bukan atas perintah pihak monarki atau gereja). Dalam ranah lainnya, Undang-undang Pers tahun 1693 menjamin kebebasan berpendapat bagi setiap warga. Ini berarti bahwa setiap orang memiliki hak untuk mengajukan kritik terhadap otoritas gereja atau negara tanpa perlu merasa takut. Berikut ini adalah beberapa tokoh Pencerahan di Inggris : John Locke (1632-1704) John Locke seorang filosof Inggris, sangat terkenal dalam filsafat politik sebagai filosof negara liberal. Locke orang penting dalam filsafat pengetahuan. Dua hal filsafat John Locke yang dianggap mempunyai implikasi bagi perkembangan kebudayaan modern : (1) Anggapan bahwa pengetahuan itu berasal dari pengalaman, (2) Bahwa apa yang kita ketahui melalui pengalaman itu bukanlah objek atau benda yang mau kita ketahui itu sendiri, melainkan hanya kesan-kesannya pada panca indera kita. Di bidang pemerintahan, John Locke mendesak agar perlu ada pembagian kekuasaan dan pemberian jaminan atas hak kelompok minoritas untuk mengadakan oposisi. David Hume (1711-1776) Sebagai tokoh empirisme, Hume mempunyai peranan penting pula dengan pemikirannya tentang agama. Ia melangkah lebih jauh lagi daripada “the deists” dalam

mengkritik agama Kristen. Dalam suatu karya yang telah diterbitkan secara anumerta, Dialogues Concerning Natural Religion, ia menyangkal kemungkinan untuk mendasarkan adanya Allah secara rasional, karena prinsip itu tidak dapat dibenarkan. Dan bukunya yang berjudul Natural History Of Religion (1755) menyelidiki asal-usul serta perkembangan agama sepanjang sejarah umat manusia. Ia berpendapat bahwa agama lahir dari “hopes and fears” manusia. Bentuk agama yang asli ialah politeisme yang berangsur-angsur berkembang menjadi monotheisme. Gerakan Pencerahan di Perancis Abad ke-17 dapat dianggap zaman keemasan bagi filsafat Perancis, karena filsafat Descartes dengan slogan yang terkenalnya “Aku berpikir maka aku ada” dan pengikutpengikutnya menyerbu semua lingkungan intelektual di Eropa. Tetapi pada abad 18 pikiranpikiran filosofis di Perancis di impor dari Inggris (Newton, Locke dan “the deists”). Gerakan pencerahan di Perancis memusatkan perhatiannya pada 7 hal : (1) rasionalisme, (2) gerakan pencerahan, (3) optimisme kebudayaan, (4) kembali ke alam, (5) agama alamiah, (6) hak asasi manusia, (7) tantangan terhadap kekuasaan. Dalam perkembangannya, Pencerahan di Perancis berlangsung secara liberal dan radikal – dengan sentimen anti-Gereja. Voltaire (1694-1778) menyerukan pemusnahan gereja “Ecrasez l’infâme!” (Luluh-lantakkan yang buruk!). Contoh lainnya, adalah pendirian patung Dewi Rasio di dalam katedral Notre Dame, tahun 1793. Puncaknya adalah pada saat terjadi Revolusi Perancis yang diawali dengan penyerbuan penjara Bastille –– tempat para tahanan politik dikurung –– pada tanggal 14 Juli 1789 oleh rakyat yang gerah dengan pemerintahan monarki Perancis yang dinilai dengan sewenang-wenang mengabaikan hak rakyat. Berikut ini adalah para penggagas pencerahan di Perancis : Pierre Bayle (1647-1706) Ia memelopori Pencerahan di Perancis. Beyle adalah seorang pemikir yang sangat kritis. Karyanya yang tekenal ialah Dictionnaire Historique At Critique. Buku ini merupakan

semacam ensiklopedi yang membicarakan tentang seluruh ilmu pengetahuan pada waktu itu. Julien De La Mettrie (1709-1751) Seorang doktor Perancis yang belajar di Laiden dan juga setelah tamat studinya menetap di Belanda. Bukunya l’Homme Machine (Mesin manusia : 1748) merupakan uraian mekanis tentang manusia. Karena pikiran-pikirannya dianggap terlalu ekstrim, ia harus meninggalkan negeri Belanda dan pergi ke Raja Frederik di Prusia. Paul-Henri D‟holbach (1723-1789) Menganut pendirian materialisme yang ekstrim. Dalam bukunya Sisteme de la Nature (Sistem Alam : 1770), ia mencoba menguraikan materialisme sebagai sistem yang menyeluruh. Claude Adrien Helvetius (1715-1771) Dalam bukunya de l’Esprit (Perihal Roh : 1758) ia mereduksikan segala aktifitas psikis menjadi penginderaan-penginderaan (sensations) saja. Juga dibidang politik dan religius ia mengemukakan pendapat-pendapat yang ekstrim. Voltaire (1694-1778) Nama aslinya adalah Francois Marie Arouet. Voltaire adalah salah seorang filsuf yang mewujudkan Pencerahan di Perancis. Wataknya militan dan tulisan-tulisannya sangat kritis. Ia melancarkan serangan-serangan hebat menentang tata negara politik di bawah pimpinan Raja Louis XV dan gereja Katolik Perancis yang sifatnya klerikal. Charles De Montesquieu (1689-1755) Seakan-akan melambangkan tentang kebebasan hidup dalam jaman ini. Ia menjadi terkenal karena bukunya del’Esprit des Lois (1748). Montesquieu berpendapat bahwa seharusnya undang-undang dibuat bukan berdasarkan inisiatif seseorang penguasa negara tertentu, akan tetapi berdasarkan sifat-sifat bangsa terebut. 6. Jean-Jacques Rousseau (1712-1778) Beliau dianggap sebagai salah satu filsuf yang terbesar pada zaman itu. Aliran filsafatnya mempunyai kedudukan tersendiri. Ia tidak menganut optimisme pada rasio

seperti yang terdapat pada filosof Pencerahan lainnya. Tetapi ia menganut optimisme lain yaitu kodrat manusia : “dalam keadaan yang asali, manusia adalah baik. Tetapi kultur dan ilmu pengetahuan telah membusukkan keadaan asal itu. Oleh karenanya semboyan Rousseau menjadi : Retournons a la nature (kembali ke alam). Bertentangan dengan Hobes yang melukiskan keadaan asali manusia berlandaskan egoisme, maka Rousseau menganggap keadaan asali itu berupa firdaus. Namun dengan timbulnya kultur situasi menjadi berubah sama sekali dan penyebabnya adalah keserakahan manusia. Rousseau menentang kemewahan serta kompleksitas yang terdapat dalam masyarakat waktu itu dan menekankan bahwa kebahagiaan manusia akan diperoleh dengan kembali kepada kedaan asal yang bersahaja itu. Gerakan Pencerahan di Jerman Jika dibandingkan dengan di Perancis, maka di Jerman gerakan Pencerahan berlangsung dengan lebih tenang. Pada waktu itu rasionalisme Kristian Wolff dan muridmuridnya merajalela di semua Universitas di Jerman dan dapat dianggap sebagai gejala tepenting dari masa Pencerahan di sana. Seorang yang sangat mengagumi serta memajukan pemikiran pencerahan Jerman adalah Frederick Agung atau Frederick II (1712-1786). Pencerahan di Jerman lebih fokus pada persoalan moral dan upaya untuk menemukan hubungan antara rasio dan agama. Gotthold Ephrain Lessing (1729-1781) dalam bukunya “Pendidikan Bangsa Manusia” melihat bahwa dengan dorongan semangat Pencerahan kelak akan tiba suatu jaman ketika kebenaran-kebenaran wahyu Allah dalam kitab suci akan digantikan dengan kebenaran-kebenaran berdasarkan akal budi, suatu jaman ketika orang melakukan yang baik, karena hal itu adalah sesuatu yang baik, bukan karena adanya semacam ganjaran yang datang dari padanya. Suatu „otonomi manusia‟ menjadi proyek besar di sini. Suatu otonomi dalam berpikir dan menentukan tindakannya sesuai dengan prinsip-prinsip yang ia yakini sebagai sesuatu yang baik, benar, dan tahan uji. Hal ini pulalah yang kita dapati dalam filsafatnya Kant. Bagi Kant, sudah tiba saatnya untuk menyatakan bahwa akal budi manusia adalah ukuran dan

prinsip untuk segala-galanya ; untuk apa saja yang ia ketahui (segi epistemologi), untuk apa saja yang ia perbuat (segi moral), dan untuk apa saja yang ia harapkan (segi teleologis). Pandangan Kant di atas, mengarah pada „subjektivitas‟ manusia. Berkat rasionya, sang „Aku‟ menjadi pusat pemikiran, pusat pengetahuan, pusat perasaan, pusat kehendak, dan pusat tindakan sehingga manusia bukan lagi sebagai viator mundi (peziarah di dunia), melainkan sebagai faber mundi (pembuat dunia).

Posted by Hans Liberty Makalew at 12:02 PM http://hencemakalew.blogspot.com/2011/03/pengertian-dan-sejarah-pencerahan.html

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF