A. Latar Belakang: Bab I Pendahuluan

July 4, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download A. Latar Belakang: Bab I Pendahuluan...

Description

 

BAB I PENDAHULUAN A. LATA LATAR R BEL BELAK AKAN ANG G  Abses tubo ovarium  ovarium  merupakan salah satu komplikasi akut dari PID (Pelvic (Pelvic inflammatory disease). Abses disease). Abses ini pada umumnya terjadi pada wanita wan ita usia produktif produktif dan biasanya biasanya merupaka merupakan n kelanjut kelanjutan an dari infeksi infeksi saluran salu ran genital genital bagi bagian an bawah. bawah. Abse Abses s tubo ovarium berhubun berhubungan gan erat dengan PID (Pelvic inflammatory inflammatory disease). disease). PI PID D dise diseba babk bkan an oleh oleh mi mikr kroo oorg rgan anis isme me

yang yang

meng menghu huni ni

endo endose serv rvik iks s

kemu kemudi dian an

naik naik

ke

endometrium dan tuba fallopi. Abses tubo ovarium merupakan end-stage  process dari PID akut. Abses tubo ovar ovarium ium terjadi sekitar 18-34% 18-34% pada pada pasien pas ien de denga ngan n PID dan 22 22% % de denga ngan n salpin salpingi gitis tis TOA (Tuba (Tuba Ovaria Ovariall  Abses) menjadi suatu suatu masalah kesehatan kesehatan yang penting, mengingat mengingat selain prevalensi dan angka kejadiannya semakin meningkat juga. Salah satu penyakit yang menimpa seorang wanita usia produktif  adala ada lah h TOA (Tuba (Tuba Ova Ovaria riall Abses Abses), ), abses abses ini ini biasan biasanya ya merup merupaka akan n kelanjutan dari infeksi saluran genital bagian bawah dan merupakan salah satu komplikasi akut dari PID (Pelvic Inflammatory Disease). TOA (Tuba Ovar Ov aria iall Abse Abses) s) menj menjad adii suat suatu u ma masa sala lah h kese keseha hata tan n yang yang pent pentin ing, g, mengingat selain prevalensi dan angka kejadiannya semakin meningkat  juga (Andalas (Andalas & Dkk, 2020). TOA berhu berhubun bunga gan n erat erat de denga ngan n denga dengan n PID, PID, dimana dimana PID ini ini disebabkan oleh mikroorganisme yang menghuni endoservik kemudian naik ke endometrium dan tuba fallopi. TOA merupakan end-stage proces process s dari PID akut. Penanganan TOA mencakup antibiotika, drainase terarah, dan pembedahan. TOA memiliki tingkat morbiditas yang tinggi dan dapat mengancam jiwa. TOA juga dapat menyebabkan sepsis sistemik yang parah, tingkat kematian dilaporkan dilaporkan setinggi 5-10%.  Abses tubo ovarium umumnya disebabkan disebabkan oleh mikroorganisme mikroorganisme umum um um yang yang menj menjad adii peny penyeb ebab ab STD STD (sex (sexuall ually y transmitte transmitted d diseases diseases)), berhu ber hubun bunga gan n seks seks de denga ngan n pa partn rtner er ya yang ng memil memiliki iki ag agen en inf infeks eksiu ius s ini merupakan faktor risiko yang sangat penting dalam terjadinya Abses tubo ovariu ova rium. m. Selai Selain n itu itu,, operas operasii gineko ginekolog logi, i, kanker kanker organ organ genita genitall (genital  malignancy ), IVF IVF treatment , dan apendis apendisitis itis yang mengalami mengalami perforasi perforasi

1

 

2

 juga diketahui menjadi penyebab abses tubo ovarium. Diagnosis abses tubo tub o ovariu ovarium m sering sering sulit sulit dit ditega egakka kkan n da dan n sulit sulit di dibed bedaka akan n de denga ngan n peradang pera dangan an pelvis pelvis oleh sebab-seb sebab-sebab ab yang lain, sehingga sehingga dibutuh dibutuhkan kan anamnesa, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang yang tepat untuk dapat menegakkan diagnosis pasti dan memberikan terapi yang tepat pula. Dan bila tidak ditangani dengan baik, komplikasinya dapat menyeb men yebabk abkan an kem kemati atian, an, kemand kemandula ulan n da dan n kehami kehamilan lan ektopi ektopik k yang yang merupakan masalah medik, sosial dan ekonomi. Dalam Dal am laporan laporan ini akan disajikan disajikan beberap beberapa a aspek aspek penting penting dari  Abses tubo ovarium, diantaranya : definisi, etiologi, patofisiologi, patofisiologi, pemeriksaan dan diagnosa, komplikasi, penatalaksanaan, prognosis dan asuhan keperawatan. keperawatan.

B. TUJUAN 1. Tujuan Um Umum a. Maha Mahasisw siswa a mampu mampu memberik memberikan an asuhan asuhan keperawa keperawatan tan dengan dengan mengg men gguna unakan kan manage managemen men kepera keperawa watan tan yang yang tepat tepat pa pada da ibu ibu dengan TOA (tubo-ovaria (tubo-ovarian n abscess). abscess). 2. Tuju Tujua an K Khu hus sus a. Mah Mahasi asiswa swa mampu mampu mengu mengurai raikan kan konsep konsep dasar dasar dan asuha asuhan n keperawatan pada ibu dengan TOA (tubo-ovarian abscess). b. Maha Mahasisw siswa a mampu mampu mengide mengidentifi ntifikasi kasi masalah, masalah, diagnosa diagnosa,, dan kebutuhan ibu yang menderita TOA (tubo-ovarian abscess). c. Mah Mahasi asiswa swa

mampu mampu

men mengan gantis tisip ipasi asi

masal masalah ah

potens potensial ial

dan

diagnosa lain. C. Manfaat a. Me Mena namb mbah ah

wawa wawasa san n

Kepera Kep erawa watan tan Mat Matern ernita itas s

dan dan

peng penget etah ahua uan n

untu untuk k

mate materi ri

ku kuli liah ah

dan persiapa persiapan n kli klinis nis untuk untuk menang menangani ani

masalah keperawatan pada ibu dengan TOA (tubo-ovari (tubo-ovarian an abscess).

 

BAB II TINJAUAN TEORI A. DEFIN EFINIS ISII 1. Tuba adalah saluran Tuba uterina/ uterina/fall fallopii opii adalah adalah saluran saluran ovum yang memiliki memiliki panjang bervariasi anatara 8-14 cm dan ditutupi oleh peritoneum serta lumennya lumennya dilapisi dilapisi oleh oleh membrane membrane mukosa. mukosa. Tuba terbagi terbagi menjadi pars interstitial, itsmus, ampula, dan infundibulum. Tuba berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus. 2. Ovarial adalah indung telur  Ovarial/ Ovar ial/ovari ovarium um adalah adalah organ organ reproduks reproduksii wanita wanita bagian bagian dala dalam m yang yang berb berben entu tuk k biji biji kena kenali li,, terl terlet etak ak di kana kanan n dan dan ki kiri. ri. Ovarium ke arah uterus bergantung pada ligamentum infundibulo pelv lviiku kum m

dan

mel meleka katt

pada

ligament mentu um

rongga

yang

terjadi

latu tum m

mel melalu alui

mesovarium. 3.  Abses  Abses

adalah

karena

kerusakan

 jaringan/bengkak  jaringan /bengkak akibat proses proses infeksi.  

Gambar 2.1 Organ Reproduksi Internal Wanita Ket: Tampak tuba fallopi dan ovarium yang normal

Jadi tuba ovarial abses adalah pembengkakan yang terjadi pada tuba ovarial yang ditandai dengan radang bernanah, baik di salah satu tuba ovarial maupun keduanya. TOA merupakan komplikasi  jangka panjang dari salfingitis akut, tetapi biasanya akan muncul de denga ngan n inf infeks eksii berula berulang ng ata atau u ke kerus rusaka akan n kronis kronis da dari ri jarin jaringan gan adnexa.

3

 

4

Biasanya dibedakan dengan ada tidaknya rupture, dapat terjadi bilateral walaupun 60% dari kasus abses yang dilaporkan merupaka meru pakan n kejadian kejadian unilater unilateral al dengan dengan atau tanpa tanpa pengguna penggunaan an IUD dan abses biasanya polimikroba. 

Gambar 2.2 TOA yang mengalami ruptur di sisi kiri

B. ANATO ANATOMI MI TUBA TUBA DAN DAN OVAR OVARIUM IUM Tuba uterina/fallopii adalah saluran ovum yang memiliki panjang berv bervar aria iasi si anat anatar ara a 8-14 8-14 cm dan dan ditu ditutu tupi pi oleh oleh peri perito tone neum um sert serta a lumennya dilapisi oleh membrane mukosa. Tuba terbagi menjadi pars interstitial, itsmus, ampula, dan infundibulum. Tuba berfungsi untuk menya men yalur lurkan kan ovum ovum da dari ri ovariu ovarium m menuju menuju uterus uterus.. Ovaria Ovarial/o l/ovar varium ium adalah adal ah organ organ reproduk reproduksi si wan wanita ita bagian bagian dalam dalam yang berbentuk berbentuk biji kenali, terletak di kanan dan kiri. Ovarium ke arah uterus bergantung pada ligamentum infundibulo pelvikum dan melekat pada ligamentum latum melalui mesovarium.

Gambar 2.3 Anatomi Tuba dan Ovarium

 

5

C. ETIOLOGI TOA biasanya disebabkan oleh bakteri aerob dan anaerob, seperti disebabkan disebabka n oleh Gonococcus Gonococcus,, disamping itu oleh Staphylococcus Staphylococcus dan  dan Streptococcus.. Infeksi dapat terjadi sebagai berikut : Streptococcus 1. Men Menja jalar lar dari dari alat alat yang yang be berde rdekat katan an sepert sepertii da dari ri ovariu ovarium m yang yang meradang. 2. Naik dari cavum uteri. Dikatakan bahwa nekrosis tuba fallopi dan kerusakan epitel terjadi dika dikare rena naka kan n

bakt bakte eri

path pathog ogen en

menc mencip ipta taka kan n

li ling ngku kung ngan an

ya yang ng

diperlukan untuk invasi anaerob dan pertumbuhan. Terdapat salfingitis yang melibatkan ovarium dan ada juga yang tidak. Proses inflamasi ini dapatt terjadi dapa terjadi spontan spontan atau merupakan merupakan respon respon dari terapi. Hasilnya Hasilnya dapat terjadi kelainan anatomis yang disertai dengan perlengketan ke orga organ n seki sekita tar. r. Kete Keterl rlib ibat atan an ovar ovariu ium m bias biasan anya ya te terj rjad adii di te temp mpat at terjadinya ovulasi yang merupakan tempat masuk infeksi yang luas dan pembentukan abses.  Apabila eksudat purulent itu ditekan, maka akan menyebabkan menyebabkan rupture dari abses yang dapat disertai peritonitis berat serta tindakan laparotomy. Perlengketan yang lambat dari abses akan menyebabkan abses cul de sac. Biasanya abses ini muncul ketika penggunaan IUD, atau munculnya infeksi granulomatous (TBC ataupun aktinomikosis).  Adapun faktor risikonya risikonya adalah adalah sebagai berikut berikut : 1. Mult Multip iple le par partn tner  er  2. Stat Status us ekon ekonom omii rren enda dah h 3. Riwayat PID PID 4. Mengguna Menggunakan kan AKDR AKDR (Alat (Alat Kontra Kontraseps sepsii Dalam Dalam Rahim) Rahim) 5. Riway iwayat at STD. TD.

Gambar 2.4 Etiologi Tuba Ovarium Abses

 

6

D. PATO PATOFI FISI SIOL OLOG OGII Dengan adanya penyebaran bakteri dari vagina ke uterus lalu ke tuba dan atau parametrium, terjadilah salpingitis dengan atau tanpa oofo oofori riti tis, s, kead keadaa aan n

ini ini

bisa bisa te terj rjad adip ipad ada a

pasc pasca a

abor abortu tus, s, pasc pasca a

persalin persa linan an atau setelah setelah tindakan tindakan genekolo genekologik gik sebelumn sebelumnya ya (Mudgil, (Mudgil, 2012). Mekani Mek anisme sme pembe pembentu ntukan kan ATO yang yang pa pasti sti sukar sukar dit diten entuk tukan an,, tergantung sampai dimana keterlibatan tuba infeksinya sendiri. Pada permulaan proses penyakit, lumen tuba masih terbuka mengeluarkan eksuda eks udatt yang yang pu purul rulen entt dari dari febria febriae e da dan n menye menyeba babka bkan n perito peritoni nitis tis,, ovar ovariu ium m

se seba baga gaim iman ana a

stru strukt ktur ur

lain lain

dala dalam m

pelv pelvis is

meng mengal alam amii

peradang pera dangan,te an,tempat mpat ovulasi ovulasi dapat dapat sebagai sebagai tempat tempat masuk masuk infeksi. infeksi.  Abses masih bisa terbatas mengenaitempat mengenaitempat masuk infeksi. Abses masih masi h bisa terbatas terbatas mengena mengenaii tuba dan ovarium ovarium saja, dapa dapa tpula tpula melibatkan struktur pelvis yang lain seperti usus besar, buli-buli atau adneksa yang lain. Proses peradangan dapat mereda spontan atau se seba baga gaii

resp re spon on

peru peruba baha han n

peng pengob obat atan an,,

anat anatom omii

dise disert rtai ai

ke kead adaa aan n perl perlek ekat atan an

ini ini

bias biasan anya ya

fi fibr brin in

memb member erii

te terh rhad adap ap

orga organ n

terdekatn terde katnya. ya. Apabila Apabila prosesnya prosesnya mengheb menghebat at dapat dapat terjadi terjadi pecahnya pecahnya abses (Mudgil, 2012). Infeksi ini sering muncul akibat PID yang berasal dari penyebaran pathog pat hogen en melalu melaluii lumen lumen organ organ reprod reproduks uksii dan kedal kedalam am cavum cavum peritoneal pelvis melalui ostium tuba. Jika organisme tersebut tidak dapat dap at diata diatasi si oleh oleh imuni imunitas tas tubuh tubuh atau atau pengob pengobata atan n medis, medis, ak akan an merusak meru sak jaringan jaringan tubuh. tubuh. Infe Infeksi ksi permukaa permukaan, n, aglutina aglutinasi si dan abses abses terbentuk saat bakteri, lekosit, dan cairan terakumulasi pada suatu ruangan tertutup. Perfusi abses ke dinding dalam sangat berbahaya, menim men imbul bulkan kan li lingk ngkung ungan an an anaer aerob ob asli asli ataupu ataupun n fakult fakultati atiff dapat dapat berkembang biak. Ovarium dapat melekat dengan fimbria dari tuba yang terinfeksi (pyosalphing) dan menjadi dinding abses atau infeksi ovarium primer  yang dapat dapat berlanju berlanjutt menjadi menjadi abse abses. s. Usus, Usus, peritoneu peritoneum m parietal parietale, e, uter uterus us,, dan dan omen omentu tum m bias biasan anya ya menj menjad adii mele meleka kat. t. Abse Abses s dapa dapatt membesar dan mengisi cavum douglas atau bocor dan menimbulkan metastasis.

 

7

Jika pertahanan pertahanan tubuh tubuh dapat dapat mengatasi mengatasi,, maka infeksi kemudia kemudia menjadi steril. Proses ini mencakup drainase spontan ke dalam celah viskus. Akan tetapi jika terjadi rupture intraperitoneal, infeksi dapat meny me nyeb ebar ar

ce cepa patt

dan dan

timb timbul ul

bakt bakter erim imia ia..

Pe Pemb mben entu tuka kan n

abse abses s

merupakan keadaaan terakhir pertahanan tubuh dan infeksi mencapai keadaan kead aan ini sangat sangat bera beratt dan berbahaya. berbahaya. TOA merupaka merupakan n bentuk bentuk paling berbahaya dari PID (Mudgil, 2012).

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF