83655591-Cytoplasmic-Inheritance-Fix.doc
February 23, 2018 | Author: Chairil Akmal | Category: N/A
Short Description
Download 83655591-Cytoplasmic-Inheritance-Fix.doc...
Description
CYTOPLASMIC INHERITANCE Untuk memenuhi tugas mata kuliah Genetika yang dibina oleh bapak Duran Corebima dan ibu Siti Zubaidah
Oleh : Fyrga Afryani
100342404670
Widyarnes Niwangtika
100342404666
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI FEBRUARI 2012
Gen-gen kromosomal memang memegang peranan utama di dalam pewarisan sebagian besar sifat genetik. Meskipun demikian, sesekali pernah pula terbukti bahwa ada sejumlah sifat genetik pada eukariot yang pewarisannya diatur oleh unsur-unsur di luar nukleus. Pewarisan ekstranukleus atau dikenal pula sebagai pewarisan sitoplasmik tidak mengikuti pola Mendel. Pewarisan sifat sitoplasmik diatur oleh materi genetik yang terdapat di dalam organel-organel seperti mitokondria, kloroplas (pada tumbuhan), dan beberapa komponen sitoplasmik lainnya. Begitu juga virus dan partikel mirip bakteri dapat bertindak sebagai pembawa sifat herediter sitoplasmik. Pada pembahasan kali ini akan dibahas berbagai contoh kasus yang termasuk dalam pewarisan sitoplasmik. Di bagian akhir dibicarakan pula suatu fenomena lain yang masih ada sangkut pautnya dengan pewarisan sitoplasmik (Yuwono, 2005) Pewarisan Sitoplasmik adalah Pewarisan sifat yang disebabkan oleh bagian eksternal dari nukleus (Gardner, 1991), yaitu dengan adanya protein Histon yang dipilin oleh DNA di dalam kromosom yang berada di daerah sitoplasma. Pewarisan sitoplasmik dapat juga merupakan pewarisan sifat di mana sifat-sifat tersebut tidak diatur oleh materi genetik di dalam kromosom melainkan di dalam sitoplasma (Yuwono, 2005). 1. Kriteria Pewarisan Sitoplasmik Sebenarnya tidak terdapat kriteria secara umum yang membedakan pewarisan sitoplasmik dengan pewarisan gen-gen kromosom. Tetapi dapat digolongkan sebagai berikut : a. Perbedaan hasil perkawinan resiprok merupakan penyimpangan dari pola Mendel. Sebagai contoh, hasil persilangan antara betina A dan jantan B tidak sama dengan hasil persilangan antara betina B dan jantan A b. Sel kelamin betina biasanya membawa sitoplasma dan organel sitoplasmik dalam jumlah lebih besar daripada sel kelamin jantan. Organel dan simbion di dalam sitoplasma dimungkinkan untuk diisolasi dan dianalisis untuk mendukung pembuktian tentang adanya transmisi maternal dalam pewarisan sifat. Jika materi sitoplasmik terbukti berkaitan dengan pewarisan sifat tertentu, maka dapat dipastikan bahwa pewarisan sifat tersebut merupakan pewarisan sitoplasmik.
Gen-gen kromosomal menempati loki tertentu dengan jarak satu sama lain yang tertentu pula sehingga dapat membentuk kelompok berangkai. Oleh karena itu, jika ada suatu materi penentu sifat tidak dapat dipetakan ke dalam kelompokkelompok berangkai yang ada, sangat dimungkinkan bahwa materi genetik tersebut terdapat di dalam sitoplasma. Tidak adanya nisbah segregasi Mendel menunjukkan bahwa pewarisan sifat tidak diatur oleh gen-gen kromosomal tetapi oleh materi sitoplasmik. Substitusi nukleus dapat memperjelas pengaruh relatif nukleus dan sitoplasma. Jika pewarisan suatu sifat berlangsung tanpa adanya pewarisan gen-gen kromosomal, maka pewarisan tersebut terjadi karena pengaruh materi sitoplasmik. 2. Organel Sitoplasmik Pembawa Materi Genetik Di dalam sitoplasma antara lain terdapat organel-organel seperti mitokondria dan kloroplas, yang memiliki molekul DNA dan dapat melakukan replikasi subseluler sendiri. Oleh karena itu, kedua organel ini sering kali disebut sebagai organel otonom. Beberapa hasil penelitian memberikan petunjuk bahwa mitokondria dan kloroplas pada awalnya masing-masing merupakan bakteri dan alga yang hidup bebas. Dalam kurun waktu yang sangat panjang mereka kemudian membangun simbiosis turun-temurun dengan sel inang eukariotnya dan akhirnya berkembang menjadi organel yang menetap di dalam sel. Mitokondria yang dijumpai pada semua jenis organisme eukariot diduga membawa hingga lebih kurang 50 gen di dalam molekul DNAnya. Gen-gen ini di antaranya bertanggung jawab atas struktur mitokondria itu sendiri dan juga pengaturan berbagai bentuk metabolisme energi. Enzim-enzim untuk keperluan respirasi sel dan produksi energi terdapat di dalam mitokondria. Begitu juga bahan makanan akan dioksidasi di dalam organel ini untuk menghasilkan senyawa adenosin trifosfat (ATP), yang merupakan bahan bakar bagi berbagai reaksi biokomia.
Jawaban dan Pertanyaan tentang Cytoplasmic Inheritence 1. Apa sajakah kriteria secara umum yang membedakan pewarisan sitoplasmik dengan pewarisan gen-gen kromosom? Jawaban : Sebenarnya tidak terdapat kriteria secara umum yang membedakan pewarisan sitoplasmik dengan pewarisan gen-gen kromosom. Tetapi dapat digolongkan sebagai berikut : a. Perbedaan hasil perkawinan resiprok merupakan penyimpangan dari pola Mendel. Sebagai contoh, hasil persilangan antara betina A dan jantan B tidak sama dengan hasil persilangan antara betina B dan jantan A b. Sel kelamin betina biasanya membawa sitoplasma dan organel sitoplasmik dalam jumlah lebih besar daripada sel kelamin jantan. Organel dan untuk mendukung pembuktian tentang adanya transmisi maternal dalam pewarisan sifat. Jika materi sitoplasmik terbukti berkaitan dengan pewarisan sifat tertentu, maka dapat dipastikan bahwa pewarisan sifat tersebut merupakan pewarisan sitoplasmik. 2. Sebutkan organel sitoplasmik pembawa materi genetik Jawaban : Di dalam sitoplasma antara lain terdapat organel-organel seperti mitokondria dan kloroplas, yang memiliki molekul DNA dan dapat melakukan replikasi subseluler sendiri. Oleh karena itu, kedua organel ini sering kali disebut sebagai organel otonom. Beberapa hasil penelitian memberikan petunjuk bahwa mitokondria dan kloroplas pada awalnya masing-masing merupakan bakteri dan alga yang hidup bebas. Dalam kurun waktu yang sangat panjang mereka kemudian membangun simbiosis turuntemurun dengan sel inang eukariotnya dan akhirnya berkembang menjadi organel yang menetap di dalam sel.
DAFTAR RUJUKAN Gardner, Eldon,dkk. 1991. Principles of Genetics Eight edition. Yuwono, Triwibowo. 2005. Biologi Molekular. Yogyakarta : Penerbit Erlangga
View more...
Comments