8.1.8.1-7 KAK dan SOP K3

July 24, 2019 | Author: LeNi Ari Sandi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

sop...

Description

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA

DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS BANTARUJEG  Alamat : Jl. Sili wangi No. 13 Ds/Kec. Bantarujeg Kab.Majal engka Kode Pos : 43464 email : [email protected]

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANANAN LABORATORIUM PUSKESMAS BANTARUJEG

I. PENDAHULUAN

Pelayanan laboratorium puskesmas merupakan salah satu unsur penting dalam upaya puskesmas untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.Laboratorium puskesmas melaksanakan pengukuran,penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit,penyebaran penyakit,kondisi kesehatanatau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat diwilayah kerja puskesmas. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut terdapat bahaya/resiko yang mungkin terjadi terhadap

petugas

yang

berada

didlam

labortaorium

maupun

lingkungan

diskitarnya.Untuk mengurangi atau mencegah bahaya yang terjadi,setiap petugas harus melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu perlu disusun suatu program keselamatan/keamanan laboratorium puskesmas Bantarujeg sebagai uapaya dalam peningkatan keselamatan laboratorium yang merupakan bagian dari program keselamatan pasien puskesmas.

II. LATAR BELAKANG

Puskesmas Bantarujeg merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka yang bertanggungjawab melaksanakan pembangunan kesehatan diwilayah kerja puskesmas Bantarujeg.. Hingga saat ini belum tercatat adanya insiden keselamatan kerja laboratorium di puskesmas Bantarujeg.Namun demikian mengingat besarnya resiko kecelakaan dan gangguan kesehatan yang dapat terjadi akibat kegiatan laboratorium,maka diperlukan K3 laboratorium yang baik melalui penerapan manajemen K3 di Puskesmas Bantarujeg. Penerapan manejemen K3 adalah agar seluruh kegiatan K3 dapat terlaksana melalui proses identifikasi,perencanaan,pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi serta kegiatan pengendalian,pengawasan dengan baik.

III.

TUJUAN

a. Tujuan Umum Untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan laboratorium di Puskesmas Bantarujeg. b. Tujuan Khusus 1.Acuan dalam melaksanakan program keselamatan laboratorium di Puskesmas Bantarujeg. 2.Meningkatkan pengetahuan petugas terhadapresiko terjadinya Kecelakaan dan gangguan keseahtan akibat kegiatan laboratorium di Puskesmas Bantarujeg. 3.Menjamin mutu pekerjaan di laboratorium puskesmas Bantarujeg.

IV.

KEGIATAN POKOK dan RINCIAN KEGIATAN

a. Identifikasi Pengenalan dari berbagai bahaya dan resiko kesehatan ditempat dan Lingkungan kerja biasanya dilakukan dengan cara melihat dan mengenal. Untuk dapat mengenal bahaya dan resiko lingkungan kerja dengan baik dan tepat diperlukan informasi mengenai;

-

Alur proses dan cara kerja yang digunakan

-

Bahan kimia,media dan reagen yang digunakan

-

Spesimen yang diperiksa

-

Sarana prasarana dan alat laboratorium

-

Limbah yang dihasilkan

-

Efek kesehatan dari semua bahan berbahaya ditempat dan lingkungan kerja.

-

Perkiraan petugas yang potensial terpapar/terpajan.

b. Perencanaan

-

Analisa

situasi

kesehatan

dan

keselamatan

kerja

dilaboratorium

Puskesmas.Analisa situasi merupakan langakh pertama yang harus dilakukan ,dengan melihat sumber daya yang dimiliki,sumber dana yang tersedia dan bahaya potensial apa yang mengancam laboratorium puskesmas.

-

Identifikasi masalah kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium.

-

Identifikasi masalah kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium dapat dilakukan dengan inspeksi tempat kerja,dan lingkungan kerja,sehingga kita dapat menemukan masalah-maslah kesehatan dan keslamatan kerja.

Alternatif rencana upaya penanggulangannya. Dari masalah-masalah yang

-

ditemukan dicari alternatif upaya penanggulangannya berdasarkan dana dan sumber daya yang tersedia.

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan perencanaan adalah: 

Adanya denah lokasi bahaya potensial



Rumusan alternatif rencana upaya penanggulangannya

c. Pelaksanaan

-

Melaksanakan sosialisasi K3 pada seluruh petugas.

-

Membuat SOP pelaksanaan program keselamatan kerja laboratorium dan

-

Melakukan revisi bila diperlukan.

-

Membuat

laporan

pelaksanaan

kegiatan

program

keselamatan/keamnanan Laboratorium.

-

Mengkoordinasi pemeriksaan kesehatan dan imunisasi bagi karyawan

d. Pengawasan

-

Melakukan

pengawasan

dan

pengendalian

penerapan

programkeselamatan Keamanan laboratorium.

-

Melakukan penyelidikan sesuai kebutuhan didalam laboratorium jika terjadiPelepasan bahan berbahaya dan bahan infeksi.

-

Melaporkan kejadian atau maslah K3 di laboratorium puskesmas.

e. Melaksanakan upaya-upaya perbaikan

V.

CARA MELAKUKAN KEGIATAN dan SASARAN

a. cara melaksankan kegiatan, melaksanakan program meliputi:

-  identifikasi - 

perencanaan



pelaksanaan



pengawasan

-

melakukan upaya perbaikan

b. Sasaran : tempat kerja dan lingkungan kerja yang menunjang K3

-

pelaksanaan praktek laboratorium yang sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku

-

Tersedianya peralatan keamanan sesuai praktek dilaboratorium (tempat cuci tangan dengan air mengalir dan alat pemadam kebakaran)

-

Penggunaan APD( jas lab,masker,sarung tangan,alas kaki)dilaboratorium

-

Pelaksanaan cuci tangan yang benar

-

Tidak ada pengolahan bahan kimia,limbah yang menyalahi aturan

VI.

-

Tidak ada pengolahan specimen yang tidak sesuai standar

-

100% keselamatan/kemanan laboratorium dilaporkan dan ditindaklanjuti.

JADWAL KEGIATAN

No

Kegiatan Jan

1

Identifikasi

2

Perencanaan

3

Pelaksanaan

4

Pengawasan

5

Upayaperbaikan

VII.

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN dan PELAPORAN

-

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakuakan setiap tahun sekali Pada bulan desember,sedangkan pelaporannya dilakukan pada bulan Januari tahun berikutnya.

Des

PELAPORAN PROGRAM KESELAMATAN DAN PELAPORAN INSIDEN No. Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman

:SOP/210/PKM.BTR/I/2017 : 00 : 19 Januari 2017 : 1/2

dr.Hj.Iis Kusmawati,M.Kes. UPTD PUSKESMAS NIP. 19720701 200212 2 002 BANTARUJEG Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana dibuatnya asuhan 1. Pengertian

pasien lebih aman yang meliputi asesmen resiko, identifikasi, dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insidens, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan resiko dan mencegah terjadinya cedera. Pelaporan insiden adalah suatu sistem untuk mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien, analisis dan solusi untuk pembelajaran.

2. Tujuan

Untuk menurunkan insiden dan mengoreksi system dalam rangka eningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan (non blaming)

3. Kebijakan

Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Nomor:440/SK/004 /PKM.BTR/1/2017 tentang Kebijakan Mutu Dan Keselamatan Pasien

4. Referensi

Permenkes RI No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang keselamatan Pasien Rumah Sakit

5. Prosedur 

1. Petugas laboratorium melaporkan setiap insiden dalam waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan kepada Tim Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP) 2. Petugas laboratorium membangun kesadaran akan keselamatan pasien 3. Petugas laboratorium mengintegrasikan aktivitas pengelolaan resiko 4. Petugas laboratorium melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien 5. Petugas laboratorium belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien 6. Petugas laboratorium mencegah cedera melaui implementasi sistem keselamatan pasien.

6. Bagan Alir Petugas laboratorium melaporkan setiap insiden dalam waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan kepada Tim Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien PMKP

Petugas laboratorium membangun kesadaran akan keselamatan pasien

Petugas laboratorium

Petugas laboratorium

melibatkan dan

mengintegrasikan

berkomunikasi dengan

aktivitas pengelolaan

pasien

Petugas laboratorium belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien

Petugas laboratorium mencegah cedera melaui implementasi sistem keselamatan pasien

7. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan

8. Unit Terkait

Unit Laboratorium

9. Dokumen Terkait 10. Rekaman Histori Perubahan

No

Yang Dirubah

Isi Perubahan

Tanggal Mulai Diberlakukan

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA

DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS BANTARUJEG Jl. Siliwangi No. 13 Ds/Kec. Bantarujeg Kab.Majalengka Kode Pos : 43464 email : [email protected]

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BANTARUJEG NOMOR:440/SK/053/Pkm.Btr/I/2017 TENTAN G PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA UPTD PUSKESMAS BANTARUJEG

Menimbang

: a. Bahwa puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan kesehatan penyakit

upaya

kesehatan

(promotif),pencegahan (kuratif),dan

pemulihan

pemeliharaan,

penyakit

peningkatan

(preventif),penyembuhan

kesehatan

(rehabilitative)

yang

dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu,dan berkesinambungan; b. bahwa dalam upaya mengatur praktik keamanan dan langkah  –  langkah pencegahan infeksi, resiko dan kemungkinan bahaya di laboratorium perlu ditetapkan penanganan dan pembuangan bahan berbahaya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a,dipandang perlu menetapkan surat keputusan kepala UPTD Puskesmas

Bantarujeg

Tentang Penanganan Dan Pembuangan Bahan Berbahaya.

Mengingat

: 1. UU Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat. 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2013 tentang Penyelenggraan Laboratorium Klinik Yang Baik. 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. 5. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah.

MEMUTUSKAN

Menetapkan

:

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BANTARUJEG TENTANG PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA

KESATU

:

Memberlakukan SOP penanganan dan pembuangan bahan berbahaya.

KEDUA

:

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan / perubahan sebagaimana mestnya.

Ditetapkan di: Bantarujeg Pada tanggal :17 Januari 2017

KEPALA UPTD PUSKESMAS BANTARUJEG

IIS KUSMAWATI

PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA No. Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman

:SOP/211/PKM.BTR/I/2017 : 00 : 19 Januari 2017 : 1/2

dr.Hj.Iis Kusmawati,M.Kes. UPTD PUSKESMAS NIP. 19720701 200212 2 002 BANTARUJEG 1. Pengertian Bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya,

baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau

merusak

lingkungan

hidup,dan atau dapat membahayakan

lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. 2. Tujuan

Mencegah terjadinya penularan atau infeksi baik kepada petugas ataupun lingkungan dari segala sesuatu yang disebabkan oleh bahan berbahaya yang berada di laboratorium.

3. Kebijakan

Surat

Keputusan

Kepala

UPTD

Nomor:440/SK/053/PKM.BTR/I/2017

Puskesmas tentang

Bantarujeg

Penanganan

dan

Pembuangan Bahan Berbahaya. 4. Referensi

1. Peraturan pemerintah no.74 tahun 2001 2. http://dokumen.tips/documents/sop-penanganan-limbah.html

5. Prosedur

A. Limbah cair Yang termasuk limbah cair adalah : Pelarut organik bahan kimia untuk pengujian, bekas pencucian alat dan specimen ( darah dan cairan tubuh ). 

Cairan bekas pencucian alat langsung dialirkan lewatwastafel yang langsung terhubung dengan pipa pembuangan akhir limbah organik.



Limbah cair sisa analisa dari alat kimia maupun hematologi ditampung dalam dirigen,

B. Limbah padat Yang termasuk limbah padat adalah: Peralatan habis pakaiseperti jarum suntik, sarung tangan, kapas, botol specimenkemasan reagen, sisa specimen dan kertas bekas. 

Jarum suntik dan sisa benda tajam lainnya dimasukan kedalam safety box 



Sarung tangan, kapas, botol specimen, kemasan reagen dan bahan-bahan infeksius lainnya ditampung dalam bak sampah yang berwarna kuning.

6. Bagan Alir Yang termasuk limbah cair adalah : Limbah cair 

Pelarut organik bahan kimia untuk pengujian, bekas pencucian alat dan specimen ( darah dan cairan tubuh ).

Limbah padat

Yang termasuk limbah padat adalah: Peralatan habis pakaiseperti jarum suntik, sarung tangan, kapas, botol specimenkemasan reagen, sisa specimen dan kertas bekas

7. Hal-hal Yang Perlu di perhatikan 8. Unit Terkait 9. Dokumen Terkait 10. Rekamn Histori Perubahan

No

Yang Dirubah

Isin Perubahan

Tanggal Mulai Diberlakukan

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO LABORATORIUM No. Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman

: SOP/212/PKM.BTR/I/2017 : 00 : 19 Januari 2017 : 1/1

dr.Hj.Iis Kusmawati,M.Kes. UPTD PUSKESMAS NIP. 19720701 200212 1 002 BANTARUJEG 1. Pengertian Manajemen resiko adalah pendekatan proaktif/mengidentifikasi, menilai

dan menyusun prioritas resiko 2. Tujuan

Menghilangkan ataun meminimalkan dampak risiko

3. Kebijakan

Surat

keputusan

Kepala

Nomor:440/SK/052/PKM.BTR/I/2017

UPTD Tentang

Puskesmas

Pengendalian

Mutu

Laboratorium 4. Referensi

Pedoman Praktik Laboratorium Yang Benar, Depkes RI. 2004

5. Prosedur

1. Mencegah risiko yang membahayakan orang lain a. Melakukan prosdur kesehatan dan keselamtan kerja 2. Mencegah risiko yang membahayakan diri sendiri a. Mengurangi risiko tertusuk jarum b.

Jangan

membengkokan

atau

mematahkan

jarum,

ditutup

menggunakan metode one-handed. c. Jarum dan benda yang tajam harus dibuang dalam safety box. 3. Mencegah risiko kebakaran 6. Bagan alir

Mencegah risiko yang

Mencegah risiko

membahayakan orang

yang

lain

membahayakan diri

Mencegah risiko kebakaran

sendiri

7. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan 8. Unit Terkait

Unit Laboratorium

9. Dokumen Terkait 10. Rekaman Histori Perubahan

No

Yang Dirubah

Isi Perubahan

Tanggal Mulai Diberlakukan

ORIENTASI PROSEDUR DAN PRAKTIK KESELAMATAN KERJA/KEAMANAN KERJA No. Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman

:SOP/213/PKM.BTR/I/2017 : 00 : 19 Januari 2017 : 1/2

dr.Hj.Iis Kusmawati,M.Kes. NIP. 19720701 200212 2 002

UPTD PUSKESMAS BANTARUJEG 1.Pengertian -

Orientasi adalah upaya pelatihan dan pengembangan awal bagi para karyawan. Orientasi prosedur dan praktik keselamatan kerja bagi petugas

-

laboratorium supaya petugas laboratorium dapat mengerti dan melaksanakan upaya pencegahan terhadap bahaya yang mungkin terjadi serta mengetahui cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan di laboratorium. 2.Tujuan

Untuk mengurangi/mencegah bahaya yang terjadi dilaboratorium.

3.Kebijakan

Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Nomor:440/SK/004 /PKM.BTR/1/2017

tentang

Kebijakan Mutu Dan Keselamatan

Pasien 4.Referensi

1. Permenkes

No.

37

tahun

2012

tentang

Penyelenggaraan

Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat 2. Permenkes No.43 tahun 2013 tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik. 5.Prosedur

1.

Penanggungjawab

laboratorium

menginstruksikan

kepada

petugas laboratorium untuk mengikuti orientasi prosedur dan praktik keselamatan/keamanan kerja 2.

Petugas laboratorium mengikuti orientasi prosedur dan praktik keselamatan/keamanan kerja telah dilaksanakan.

3.

Petugas laboratorium melaporkan kepada Penanggungjawab laboratorium

bahwa

orientasi

prosedur

dan

praktik

keselamatan/keamanan kerja. 4.

Petugas laboratorium membuat laporan hasil orientasi prosedur dan praktik keselamatan/keamanan kerja.

5.

Petugas laboratorium menyampaikan laporan hasil orientasi prosedur

dan

praktik

keselamatan/keamanan

kerja

kepada

Penanggungjawab laboratorium. 6.

Petugas laboratorium menerapkan hasil orientasi prosedur dan praktik keselamatan/keamanan kerja di dalam kegiatan pelayanan di laboratorium.

6.Bagan Alir Penanggungjawab laboratorium menginstruksikan petugas mengikuti dan

kepada

laboratorium orientasi

praktik

untuk

prosedur

keselamatan

Petugas laboratorium mengikuti orientasi prosedur dan praktik keselamatan / keamanan kerja telah dilaksanakan

/

keamanan kerja

Petugas laboratorium membuat laporan hasil orientasi prosedur dan praktik keselamatan/keamanan kerja

Petugas laboratorium menyampaikan laporan hasil orientasi prosedur dan praktik keselamatan/keamanan kerja kepada Penanggung  jawab laboratorium

Petugas laboratorium melaporkan kepada Penanggungjawab laboratorium bahwa orientasi prosedur dan praktik keselamatan/keamanan kerja

Petugas laboratorium menerapkan hasil orientasi prosedur dan praktik keselamatan/keamanan kerja di dalam kegiatan pelayanan di laboratorium

7.Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan 8.Unit Terkait

Unit Laboratorium

9.Dokumen Terkait 10.Rekaman Histori Perubahan

No

Yang Dirubah

Isi Perubahan

Tanggal Mulai Diberlakukan

PELATIHAN DAN PENDIDIKAN UNTUK PROSEDUR BARU, BAHAN BERBAHAYA, PERALATAN BARU No. Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman

: SOP/214/PKM.BTR/I/2017 : 00 : 19 Januari 2017 : 1/2

dr. Hj.Iis Kusmawati,M.Kes. UPTD PUSKESMAS NIP. 19720701 200212 2 002 BANTARUJEG 1. Pengertian Pelatihan dan pendidikan untuk prosedur baru, bahan berbahaya,

peralatan baru adalah kegiatan untuk memberi bekal tambahan pengetahuan kepada petugas laboratorium tentang prosedur baru, bahan berbahaya dan peralatan baru. 2. Tujuan

1. Meningkatkan pengetahuan petugas laboratorium 2. Meningkatkan kualitas pelayanan laboratorium puskesmas

3. Kebijakan

Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Nomor:440/SK/004 /PKM.BTR/1/2017

tentang

Pasien   .Penanggungjawab

Kebijakan Mutu Dan Keselamatan laboratorium

perlu

memantau

dan

menerapkan materi pelatihan (monitoring pasca pelatihan) 4. Referensi

Permenkes

No.43

tahun

2013

tentang

Cara

Penyelenggaraan

Laboratorium Klinik yang Baik. 5. Prosedur

1.

Penanggung jawab laboratorium menginstruksikan kepada petugas laboratorium untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan untuk prosedur baru, bahan berbahaya, peralatan baru.

2.

Petugas laboratorium mengikuti pelatihan dan pendidikan untuk prosedur baru, bahan berbahaya, peralatan baru.

3.

Petugas

laboratorium

melaporkan

kepada

Penanggungjawab

laboratorium bahwa pelatihan dan pendidikan untuk prosedur baru, bahan berbahaya, peralatan baru telah dilaksanakan. 4.

Petugas

laboratorium

membuat

laporan

hasil

pelatihan

dan

pendidikan prosedur baru, bahan berbahaya, peralatan baru. 5.

Petugas laboratorium menyampaikan laporan hasil pelatihan dan pendidikan untuk prosedur baru, bahan berbahaya, peralatan baru kepada penanggungjawab laboratorium.

6.

Petugas laboratorium menerapkan hasil pelatihan dan pendidikan untuk prosedur baru, bahan berbahaya, peralatan baru didalam kegiatan pelayanan di laboratorium.

6. Bagan Alir Penanggung jawab laboratorium menginstruksikan kepada petugas laboratorium untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan untuk prosedur baru, bahan berbahaya, peralatan baru

Petugas laboratorium membuat laporan hasil pelatihan dan pendidikan prosedur baru, bahan berbahaya, peralatan baru

Petugas laboratorium menyampaikan laporan hasil pelatihan dan pendidikan untuk prosedur baru, bahan berbahaya, peralatan baru kepada penanggungjawab laboratorium

Petugas laboratorium mengikuti pelatihan dan pendidikan untuk prosedur baru, bahan berbahaya, peralatan baru

Petugas laboratorium melaporkan kepada Penanggungjawab laboratorium bahwa pelatihan dan pendidikan untuk prosedur baru, bahan berbahaya, peralatan baru telah dilaksanakan

Petugas laboratorium menerapkan hasil pelatihan dan pendidikan untuk prosedur baru, bahan berbahaya, peralatan baru didalam kegiatan pelayanan di laboratorium

7. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan 8.

Unit Terkait

9.

Dokumen

Unit Laboratorium

Terkait 10. Rekaman Histori Perubahan

No

Yang Dirubah

Isi Perubahan

Tanggal Mulai Diberlakukan

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF