8.1.2.1. SOP PERMINTAAN PEMERIKSAAN, PENERIMAAN SPECIMEN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPECIMEN.docx

August 7, 2017 | Author: yeni siti rohmah | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download 8.1.2.1. SOP PERMINTAAN PEMERIKSAAN, PENERIMAAN SPECIMEN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPECIMEN.docx...

Description

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN SPESIMEN, PENGAMBILAN SPESIMEN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN : SPO/UKP/VIII/ No. Dokumen SOP

PUSKESMAS MAJASARI

1. Pengertian

2. Tujuan

No. Revisi

: 00

Tanggal Terbit

:

Halaman

: 1/1

Disahkan oleh Kepala Puskesmas

Hj.Euis Jubaedah,S.ST,S.Sos NIP.19650718 198603 2 016

A. Permintaan Suatu prosedur untuk menerima permintaan pemeriksaan pasien laboratorium pasien dengan memperhatikan kenyamanan dan keamanan pasien. B. Penerimaan Suatu prosedur untuk menerima specimen pasien dengan memperhatikan hal-hal penting yaitu pemberian label atau identitas pasien dan kondisi specimen C. Pengambilan Suatu prosedur pengambilan dan pendistribusian spesimen dalam keadaan fresh dan aman sebagai bahan pemeriksaan laboratorium D. Penyimpanan Tatacara penyimpanan spesimen untuk keperluan penundaan pemeriksaan dan dokumentasi.

A. Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam pengiriman specimen ke laboratorium. B. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan penerimaan specimen bagi petugas laboratorium C. Untuk mendapatkan spesimen yang baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan pemeriksaan. D. Mempertahankan stabilitas spesimen 3. SK Kepala Puskesmas majasari No.076/Kapus/SK/III/2016 tentang Permintaan K Pemeriksaan Laboratorium, Peneriman Sampel, Pengambilan Sampel dan Penyimpanan Sampel

4. Referensi

A. Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat. B. kemenkes RI 1792/menkes/SK/XII/2010 tentang pedoman pemeriksaan kimia klinik. C. Permenkes RI No. 43 Tahun 2013 tentang cara penyelenggaraan laboratorium klinik yang baik 1/1

5. Prosedur/ Langkah – langkah

A. Permintaan Pemeriksaan Laboratorium 1) Pasien datang ke Puskesmas, keluarga pasien mendaftar di bagian pendaftaran (loket) sesuai dengan kebutuhan/unit pelayanan yang dituju. 2) Dokter/paramedis melakukan pemeriksaan kepada pasien. Apabila pasien memerlukan pemeriksaan laboratorium, dokter/paramedis menjelaskan kepada pasien bahwa diperlukan pemeriksaan laboratorium. 3) Bila pasien setuju dilakukan pemeriksaan laboratorium, dokter membuat surat pengantar untuk pasien yang memerlukan pemeriksaan laboratorium. 4) Pasien pergi ke ruang laboratorium untuk kemudian menyerahkan surat pengantar pemeriksaan laboratorium dan diserahkan ke petugas laboratorium. 5) Petugas laboratorium memeriksa formulir permintaan laboratorium yg di bawa oleh pasien kemudian menjelaskan kepada pasien pemeriksaan apa saja yg akan dilakukan. 6) Petugas laboratorium mencatat identitas pasien di buku register laboratorium, kemudian mempersiapkan peralatan untuk pengambilan specimen selanjutnya dilakukan pengambilan specimen. 7) Petugas laboratorium membawa spesimen yang sudah diambil untuk dilakukan pemeriksaan. 8) Apabila hasil pemeriksaan laboratorium sudah selesai, petugas laboratorium memberikan hasil kepada pasien (untuk pasien tertentu hasil di sampaikan di serahkan kepada petugas atau dokter yang bersangkutan) pemeriksaan ke unit pelayanan. B. Penerimaan Spesimen 1) Setelah dilakukan pengambilan spesimen oleh petugas laboratorium, spesimen di beri label identitas pasien tersebut kemudian dibawa ke laboratorium. 2) Spesimen diterima oleh petugas laboratorium (lisis, beku atau kurang ). 3) Kemudian di catat di penerimaan spesimen C. Pengambilan Spesimen 1) Pengambilan darah Vena a. Pasien (wali) mengisi inform consent b. Melakukan komunikasi kepada pasien terhadap tindakan yang akan dilakukan c. Petugas laboratorium melakukan desinfeksi daerah vena mediana cubiti dengan kapas alkohol 70 % kemudian biarkan kering. d. Pasang ikatan pembendung/torniquet diatas fossa cubiti. e. Pasien diminta untuk mengepal dan membuka tanganya beberapa kali agar vena terlihat jelas. f. Spuit/syringe ditusukkan diatas vena dengan tangan kanan sampai menembus lumen vena, kemudian lepaskan ikatan pembendung/tourniquet. g. Petugas kesehatan mengambil spesimen darah sesuai yang dibutuhkan kemudian simpan kapas alcohol diatas jarum/syringe dan cabut jarum perlahan-lahan. h. Petugas laboratorium mengalirkan darah dari syringe ke dalam tabung dengan anti koagulant atau non anti koagulant secara perlahan-lahan lewat dinding tabung agar eritrosit tidak pecah kemudian spuit yang habis dipakai dibuang ke safety box. 2) Pengambilan darah kapiler a. Petugas laboratorium menyiapkan autoclik yang telah diisi blood lancet yang baru, bersihkan ujung jari atau anak daun telinga pasien dengan kapas 2/1

3)

4)

5)

D.

alkohol 70%, biarkan kering. b. Pegang bagian jari yang akan ditusuk supaya tidak bergerak tekan sedikit agar rasa nyeri berkurang. c. Petugas laboratorium menusuk dengan cepat memakai autoclik pada jari tengah dengan arah tegak lurus, apabila memakai anak daun telinga tusukan dilakukan dipinggir bukan disisinya tusukan harus cukup dalam. d. Buang tetesan darah pertama keluar dengan memakai kapas kering, tetesan darah berikutnya dipakai untuk pemeriksaan. e. Tekan bekas tusukan dengan kapas alcohol. f. Lepaskan blood lancet dari autoclik dan buang ke dalam safety box. Pengambilan Sampel Urine a. Beri label pada pot urin kemudian berikan pada pasien. b. Berikan penjelasan pada pasien untuk mengambil urin yang pancar tengah (urin keluar pertama dibuang yang tengah tengah ditampung dan yang terakhir dibuang). c. Sampel diterima kemudian di simpan di tempat khusus sampel urin. Pengambilan Sampel Feses a. Beri label identitas pasien pada pot feses kemudian berikan kepada pasien. d. Berikan penjelasan kepada pasien untuk buang air kecil terlebih dahulu karena feses tidak boleh tercampur urin kemudian buang air besar langsung kedalam pot feses (kira 2,5 gr) dan menginstruksikan untuk menutut pot dengan rapat. e. Sampel diterima oleh petugas kemudian di simpan di tempat khusus sampel feses. Pengambilan Sampel Sputum a. Beri label identitas pasien padat pot sputum kemudian berikan kepada pasien. b. Berikan penjelasan pada pasien bagaimana cara mengeluarkan sputum yang baik, yaitu dengan cara kumur-kumur lebih dahulu, tarik nafas 2 - 3 kali, tahan beberapa detik, kemudian batukan kuat-kuat, c. Segera tutup wadah sputum dengan rapat. d. Sampel diterima oleh petugas kemudian di simpan di tempat khusus sampel sputum. e. Pengambilan sputum di ruangan terbuka /di ruangan khusus. Penyimpanan Spesimen 1) Petugas laboratorium menyimpan spesimen jika pemeriksaan ditunda atau dikirim ke laboratorium lain. 2) Perhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa. 3) Siapkan wadah untuk penyimpanan specimen. 4) Petugas lab menyimpan spesimen yang menggunakan spesimen plasma atau serum, maka plasma atau serum dipisahkan dulu baru disimpan 5) Petugas lab memberi bahan pengawet pada spesimen yang diperlukan misalnya urin atau feces. 6) Petugas lab melabeli spesimen nama & tanggal penyimpanan 7) Petugas menyimpan spesimen untuk pemeriksaan klinik 1 minggu dalam refrigerator 8) Petugas lab menyimpan spesimen untuk pemeriksaan Imunologi 1 minggu dalam refrigerator. 9) Petugas lab menyimpan spesimen untuk pemeriksaan Hematologi 2 hari pada suhu kamar (20 C). 10) Khusus untuk pemeriksaan gula darah maksimal 2 jam setelah 3/1

pengambilan specimen. 11) Petugas lab menyimpan formulir permintaan lab ditempat tersendiri

6. Bagan Alir A. B. 7. C. U D. E. F.

8.Reka man Historis perubah an

Pelayanan Rawat Jalan UGD BP KIA POLI GIGI GIZI

No

Yang diubah

Isi perubahan

4/1

Tanggal mulai diberlakukan

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF