7.2.1 EP 3 SOP Varicella

July 6, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download 7.2.1 EP 3 SOP Varicella...

Description

 

 

VARISELA (ICD X: B01.9) : No. Dokumen

SOP

/ SOP / PUSK.GM / II / 2019

No. Revisi

: 00

Tanggal Terbit

: 12 Februari 2019 

Halaman

:1/3

PUSKESMAS GONTING MAHE  MAHE 

dr. SARJONO SINURAT B. NIP. 198503042011011005 

1. Pengertian

Varisela adalah Infeksi akut primer oleh virus Varicella zoster yang menyerang kulit dan mukosa. Klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh. Masa inkubasi 14-21 hari. Penularan melalui udara (air-borne ( air-borne)) dan kontak langsung.

2. Tujuan

Sebagai acuan bagi petugas dalam melakukan penatalaksanaan terhadap penyakit varisela.

3. Kebijakan

SK Pimpinan Puskesmas No. 498/SK/PUSK.GM/II/2019 498/SK/PUSK.GM/ II/2019 tentang Pelayanan Klinis Puskesmas Gonting Mahe.

4. Referensi

KMK No. HK.02.02/MENKES/514/2015 HK.02.02/MENKES/514 /2015 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas Pelayanan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

5. Alat dan Bahan

1. 2. 3. 4.

Alat tulis Stetoskop Lup Mikroskop

6. Langkah  – langkah

1. Dokter memperkenalkan memperkenal kan diri dan memberi salam, 2. Dokter melakukan anamnesis kepada pasien dengan gejala demam, malaise, dan nyeri kepala, kemudian disusul timbulnya lesi kulit berupa papul eritem yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel, biasanya disertai rasa gatal, 3. Dokter mencuci tangan, 4. Dokter melakukan pemeriksaan fisik: a. Erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam waktu beberapa  jam berubah menjadi vesikel. Bentuk vesikel vesikel ini khas berupa tetesan embun (tear drops); (tear drops ); vesikel. b. Vesikel akan menjadi keruh dan kemudian menjadi krust krusta; a; c. Sementara proses ini berlangsung, timbul lagi vesikel-vesikel baru yang menimbulkan gambaran polimorfik khas untuk varisela; d. Penyebaran terjadi secara sentrifugal, sent rifugal, serta dapat da pat menyerang menyer ang selaput lendir mata, mulut, dan saluran napas atas; 5. Dokter melakukan pemeriksaan penunjang: a. Bila diperlukan, pemeriksaan mikroskopis dengan menemukan sel Tzanck yaitu sel datia berinti banyak; 6. Dokter menegakkan diagnosa berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, 7. Dokter memberikan penatalaksanaan: penatalaksanaan: a. Gesekan kulit perlu dihindari agar tidak mengakibatkan pecahnya vesikel. Selain itu, dilakukan pemberian nutrisi TKTP, istirahat dan mencegah kontak dengan orang lain.

 

b. Gejala prodromal diatasi sesuai dengan indikasi. Aspirin dihindari karena dapat menyebabkan menyebabkan Reye’s syndrome. c. Losio kalamin dapat diberikan untu untuk k mengurangi gatal. d. Pengobatan antivirus oral, antara lain: i. Asiklovir: dewasa 5 x 800 mg/hari, anak-anak 4 x 20 mg/kgBB (dosis maksimal 800 mg), atau ii. Valasiklovir: Valasiklovir: dewasa 3 x 1000 mg/hari. Pemberian obat tersebut selama 7-10 hari dan efektif diberikan pada 24 jam pertama setelah timbul lesi, 8. Dokter mencuci tangan, 9. Dokter memberikan memberikan konseling konseling dan edukasi: edukasmerupakan i: a. Memberikan edukasi bahwa varisella penyakit yang selflimiting pada anak yang imunokompeten; b. Komplikasi yang ringan dapat berupa infeksi bakteri sekunder. Oleh karena itu, pasien sebaiknya menjaga kebersihan tubuh; c. Penderita sebaikny sebaiknya a dikarantina untuk mencegah penularan; 10. Dokter mencatat dalam rekam medis. 7. Diagram Alir

Dokter memperkenalkan diri dan memberi salam

Dokter melakukan anamnesis kepada pasien

Dokter mencuci tangan Dokter melakukan pemeriksaan fisik pada pasien

Dokter menegakkan diagnosis

Dokter memberikan penatalaksanaan

Dokter mencuci tangan

Dokter memberikan edukasi

Dokter mencatat rekam medik

Page 2 of 3 

 

8. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Kriteria rujukan: 1. Terdapat gangguan imunitas, 2. Mengalami komplikasi komplikasi yang berat seperti seperti pneumon pneumonia, ia, ensefalitis, ensefalitis, dan hepatitis. Diagnosis Banding: 1. Variola 2. Herpes simpleks disseminata 3. Coxsackievirus 4. Rickettsialpox Komplikasi: Pneumonia, ensefalitis, hepatitis, terutama terjadi pada pasien dengan gangguan imun. Varisela pada kehamilan berisiko untuk menyebabkan infeksi intrauterin pada janin, menyebabkan sindrom varisela kongenital. Prognosis: Prognosis pada pasien dengan imunokompeten adalah bonam bonam,, sedangkan pada pasien dengan imunokompromais, prognosis menjadi dubia ad bonam.. bonam

9. Unit Terkait

1. Unit Pemeriksaan Umum 2. Unit Laboratorium Laboratorium 3. Unit Farmasi

10. Dokumen Terkait

Rekam Medis

11. Rekaman Rekaman historis perubahan

No

Yang diubah

Page 3 of 3 

Isi Perubahan

Tanggal Mulai diberlakukan

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF