63736543 Dangerous Cargo Handling

April 28, 2018 | Author: wiwin_tania | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download 63736543 Dangerous Cargo Handling...

Description

By: Capt Suzdayan @ Mar 2011

1

OUTCOMES Setelah menyelesaikan Modul ini, di harapkan Peserta akan mempunyai pemahaman tentang: 1. Pengenalan & Pemahaman Barang Berbahaya (Dangerous Goods) 2. Peraturan Nasional & International mengatur Barang Berbahaya 3. IMDG Code dan MSDS 4. Tanggungjawab Shipper dalam Pengapalan Barang Berbahaya 5. Penanganan Barang Berbahaya di Dalam Gudang 6. Penanganan Peti Kemas Barang Berbahaya 7. Daftar Pustaka & Lampiran Tambahan Created by Capt Dayan

2

Created by Capt Dayan

3

Apakah itu Dangerous Goods atau Barang Berbahaya Dangerous Goods dapat di definisikan sebagai: “ Suatu barang atau substansi yang dapat menimbulkan suatu resiko kepada kesehatan, keselamatan jiwa, kerusakan lingkungan dan properti ”. Created by Capt Dayan

4

Apakah itu Dangerous Goods atau Barang Berbahaya Jenis dari Dangerous Goods Cargo dapat terdiri atas; - Berbentuk Cair (Liquid) - Berbentuk Padat (Solid) - Berbentuk Gas (Gasses)

Created by Capt Dayan

5

Filosofi Barang Berbahaya (Dangerous Goods) DG adalah muatan yang dapat terbakar atau meledak dan perlu mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak.

Mematuhi ketentuan yang di atur oleh IMDG (International Maritime Dangerous Goods)

Prinsip dalam penanganan DG adalah: Klasifikasi DG

Pengemasan (packing)

Penandaan (marking) Created by Capt Dayan

Penyimpanan (storage)

Pelatihan (training) 6

Definitions and terminology relating to Hazardous Cargoes Dangerous goods – means substances, materials and articles covered by the IMDG Code

International Maritime Dangerous Goods Code – a mandatory code for the carriage of dangerous goods at sea as adopted by the Maritime Safety Committee (MSC) of the International Maritime Organization (IMO). Effective from 1 January 2004 this code is applicable to all ships to which the Safety of Life at Sea (SOLAS) convention applies (Resolution MSC. 122(75))

Flammable liquid – is a liquid having a flash point lower than 37.8°C. A combustible liquid is a liquid having a flash point of 37.8°C or above, e.g. gasoline is a flammable liquid, whereas kerosene is a combustible liquid Flash point – is that lowest temperature at which a liquid gives off sufficient vapour to form a flammable mixture with air near the surface of the liquid, or

within the apparatus used. Flash point represents the change point from safe to risk.

Harmful substances – are those substances that are identified as marine pollutants in the IMDG Code Created by Capt Dayan

7

Mengenali “Bahan Berbahaya” Mengurangi Resiko Istilah bahan berbahaya adalah nama umum dan menurut hukum bahan kimia didefinisikan sebagai • Bahan berbahaya atau formulasi menurut Chemicals Law. • Bahan, formulasi dan produk dapat membentuk atau melepaskan bahan atau formulasi berbahaya selama proses pengangkutan, • Bahan, formulasi dan produk bersifat mudah meledak

Berikut adalah beberapa definisi yang dapat digunakan: • Bahan/zat adalah unsur atau senyawa kimia – bagaimana terjadinya di alam atau diproduksi dengan cara sintesis (misalnya asbes, bromin, etanol, timbal, dll) • Formulasi adalah paduan, campuran atau larutan dari dua bahan atau lebih (misalnya cat, larutan formaldehid dll) • Produk adalah bahan/zat atau formulasi yang diperoleh atau terbentuk selama proses produksi. Sifat-sifat ini lebih menentukan fungsi produk daripada komposisi kimianya.

Created by Capt Dayan

8

Mengenali Sifat dari “Barang Berbahaya” Bahan berbahaya yang didefinisikan di atas memiliki satu sifat atau lebih yang ditandai dengan simbol-simbol bahaya. Simbol bahaya adalah piktogram dengan tanda hitam pada latar belakang oranye, kategori bahaya untuk bahan dan formulasi ditandai dengan simbol bahaya, yang terbagi dalam • Resiko kebakaran dan ledakan (sifat fisika-kimia) • Resiko kesehatan (sifat toksikologi) atau • Kombinasi dari keduanya.

Created by Capt Dayan

9

Mengenali Sifat dari “Barang Berbahaya” Inflammable substances (bahan mudah terbakar) Bahan mudah terbakar terdiri dari sub-kelompok bahan peledak, bahan pengoksidasi, bahan amat sangat mudah terbakar (extremely flammable substances), dan bahan sangat mudah terbakar (highly flammable substances). Bahan dapat terbakar (flammable substances) juga termasuk kategori bahan mudah terbakar (inflammable substances) tetapi penggunaan simbol bahaya tidak diperlukan untuk bahan-bahan tersebut Explosives (bersifat mudah meledak) Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „explosive“ dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan propagasi gelombang udara yang bergerak sangat cepat. Sebagai contoh, asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol.

Created by Capt Dayan

10

Mengenali Sifat dari “Barang Berbahaya” Oxidizing (pengoksidasi) Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „oxidizing“ biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik. Contoh bahan tersebut adalah kalium klorat dan kalium permanganat juga asam nitrat pekat. Very Toxic (Sangat Beracun) Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘very toxic’ dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin.

Created by Capt Dayan

11

Bahan Berbahaya yang Merusak Jaringan (tissue destroying substances) Meliputi sub-grup bahan korosif (corrosive substances) dan bahan iritan (irritant substances) Corrosive (korosif) Bahan dan formulasi dengan notasi ‘corrosive’ adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH 11,5), ditandai sebagai bahan korosif. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya asam mineral seperti HCl dan H2SO4 maupun basa seperti larutan NaOH (>2%).

Irritant (Menyebabkan Iritasi) Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya isopropilamina, kalsium klorida dan asam dan basa encer.

Created by Capt Dayan

12

Created by Capt Dayan

13

PERATURAN INTERNASIONAL - IMO “International Maritime Organization”

IMDG International Maritime Dangerous Goods

MARPOL IMO Convention of Maritime Pollution

Ems Emergency Schedules

• • • •

CLASSIFICATION PACKING, MARKING, LABELLING STOWAGE, STORAGE, COMPATIBILITIES TRAINING, DOCUMENTATION, DEALING ACCIDENT

• ANNEX III-Regulation Prevention Pollution by Harmful Substances Carried by Sea in Packaged form

• • • • •

Ems Group and Title Number Special Emergency Equipment To Be Carried Emergency Procedures Emergency Actions First Aid Treatment Created by Capt Dayan

14

PERATURAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA “Undang Undang , Peraturan Pemerintah & Keputusan Menteri ”

UU No.17/2008

• PELAYARAN

PP No.20/2010

• ANGKUTAN DI PERAIRAN

PP No.21/2010

• PERLINDUNGAN MARITIM Created by Capt Dayan

15

PERATURAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA “Undang Undang , Peraturan Pemerintah & Keputusan Menteri ”

KM No.17/2000

• PEDOMAN PENANGANAN BAHAN / BARANG BERBAHAYA DALAM KEGIATAN PELAYARAN DI INDONESIA

KM No.02/2010

• PERUBAHAN ATAS KM NO 17/2010 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN BAHAN / BARANG BERBAHAYA DALAM KEGIATAN PELAYARAN DI INDONESIA

PP No.82/1999

• ANGKUTAN di PERAIRAN (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 187) Created by Capt Dayan

16

MARPOL - Maritime Pollution • Annex III – Regulation Prevention Pollution by Harmful Substances Carried by Sea in Packaged Form Reg.2 : Packing Reg.3: Marking & Labeling Reg.4: Documentation Reg 5: Stowage Reg 6: Quantity & Limitation

Created by Capt Dayan

17

MARPOL - Maritime Pollution Reg No NO. 2 Packing

Penjelasan Harus mencegah bahaya terhadap lingkungan maritim Harus sesuai dengan jenis barangnya

NO. 3 Marking & Labelling

Packing harus di tandai dengan Nama Teknis yang mengindikasi “ Marine Pollutant” dan di cantumkan UN Number. Harus menjamin Marking nya tahan dan tidak hilang bila barang tsb tenggelam di laut

No. 4 Document

Mencantumkan Nama Teknis untuk setiap barang Shipper harus mengisi IMO DG Form Setiap kapal yang membawa DG harus mempunyai Special List, Stowage Plan & Manifest

No. 5 Stowage

Harus di muat (stowed) dengan sepatutnya dan Pemisahan (Segregation) saat pemuatan. Pemuatan harus Minimalisir bahaya terhadap Lingkungan Maritim, dan keselamatan kapal & orang di atas kapal Created by Capt Dayan

18

PERATURAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA “Undang Undang , Peraturan Pemerintah & Keputusan Menteri ” PERATURAN PEMERINTAH

MENGATUR TENTANG

UU NO.17 TAHUN 2008

 PELAYARAN  PASAL NO. 45 S/D PASAL 48

PP NO. 20 TAHUN 2010

 ANGKUTAN DI PERAIRAN  PASAL NO. 178 ayat (1)

PP NO.21 TAHUN 2010

 PERLINDUNGAN MARITIM  PASAL NO.4 ayat (g)

Created by Capt Dayan

19

Created by Capt Dayan

20

Struktur IMDG Code The IMDG digunakan IMDG Code Code isisadalah adalahsuatu suatupeng-kode-an peng-kode-anyang yang digunakan untuk membawa muatan berbahaya dan terdiri atas 4 4 Volume Volume

dan 1 lampiran tambahan

IMDG Code Volume 1 Berisi pendahuluan umum dan mencakup standar terhadap: 1. Klasifikasi Barang 2. Pengemasan Barang 3. Dokumentasi yang diperlukan dalam pengiriman/pengapalan. 4.Label dan tanda tanda yang diperlukan. 5. Standarisasi mengenai bahan peledak diatas kapal 5.Standarisasi mengenai bahan peledak diatas kapal penumpang. Diatur lebih rinci mengenai standarisasi untuk BB Diatur lebih rinci mengenai standarisasi untuk BB Class 1–9. Class 1–9.

Created by Capt Dayan

21

Struktur IMDG Code IMDG Code Volume 2 Berisi instruksi secara detil mengenai pengemasan, pelabelan dan pemuatan (stowed) bahan peledak (termasuk spesfikasi yang khusus) bersamaan dengan zat yang terdapat dalam „Class 1‟ bahan peledak, „Class 2‟ gases and „Class 3‟ cairan mudah terbakar. IMDG Code Volume 3 Volume in mencakup „Class 4‟ flammable solids dan „Class 5‟ oxidizing agents dan organic peroxides. Setiap zat dan bahan berbahaya ini mempunyai instruksi khusus pada pengemasan dan pemuatan (stowing), dan juga informasi yang relevan untuk setiap Class.

Created by Capt Dayan

22

Struktur IMDG Code IMDG Code Volume 4 Volume ini mengcakup Classes 6 (poisons), 7 (radioactive substances), 8 (corrosives) dan 9 (miscellaneous). Juga informasi lengkap untuk setiap Class termasuk juga pemisahan (segregation), tingkat keracunan (toxicity level) dan skala radioactive , dan persyaratan pengemasan untuk zat karat (corrosives) dan bahan berbahaya lainnya (miscellaneous substances) IMDG Code Supplement Lampiran ini berisi “emergency procedures (EmS) “ dan schedules untuk setiap komiditi , ditambah persyaratan detil untuk perlengapan khusus menangani tumpahan dan kebakaran. MFAG memberikan informasi terhadap tanda tanda (symptoms) dan raksi tubuh yang terpapar insiden , juga cara penanganan muatan BB curah padat. Created by Capt Dayan

23

Pengaturan Klasifikasi Barang Berbahaya • Diatur secara internasional oleh IMO di dalam IMDG code. • Tujuan Klasifikasi adalah menghindari bahaya yang timbul akibat sifat dari muatan DG tersebut. • DG di kelompokkan dalam beberapa kelas dan setiap kelas mempunyai label (marking) tersendiri. • Dikelompokan dalam 9 class yang menggambar resiko yang ada. • Class 1,2,4,5,6 dibagi lagi dalam “division” dikarenakan variasi bahayanya dalam class ini. • Class di tunjukkan dalam “satu digit “ Misal class. 7 • Class yang dalam “2 digit” berarti digit 1 adalah class dan digit ke 2 adalah variation nya. Misalnya class 5.1 • Beberapa DG bisa memiliki kriteria yang yang lebih dari satu “class” atau “division” • Dalam kondisi ini, DG ini mempunyai kedua dua resiko bahaya, baik resiko primary (class) dan resiko subsidiary (division) • Penomoran DG merujuk kepada UN Transport Classes

Created by Capt Dayan

24

Klasifikasi Barang Berbahaya Sesuai Dengan IMDG Code CLASS

DESCRIPTION

Class 1 Explosive

Bahan Peledak

Class 1.1 Substances and articles which Zat dan barang yang mempunyai have a mass explosion hazards sifat ledakan hebat

Class 1.2 Substances and articles which have a projection hazard but no mass explosion hazard

Zat dan bahan yang mempunyai sifat bahaya peledakan namun bukan ledakan hebat

Class 1.3 Substances and articles which have a fire hazard and either a minor blast hazard or a minor projection hazard, but no a mass explosion hazard

Zat dan bahan yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran atau ledakan kecil atau keduanya, namun bukan menimbulkan ledakan hebat

Class 1.4 Substances and articles which present no significant hazard

Zat dan bahan yang tidak begitu membahayakan.

Class 1.5 Very sensitive substances

Zat yang sangat peka

Created by Capt Dayan

25

Klasifikasi Barang Berbahaya Sesuai Dengan IMDG Code CLASS

DESCRIPTION

Class 2 Gasses; compressed, liquefied Gas;di padatkan, dicairkan atau or dissolved under pressure dilarutkan dibawah tekanan Class 3 Flammable liquid

Cairan mudah terbakar

Class 3.1 Low flashpoint of liquids

Cairan dengan titik bakar rendah

Class 3.2 Intermediate flashpoint of liquids

Cairan dengan titik bakar sedang

Class 3.3 High flashpoint of liquids

Cairan dengan titik bakar tinggi

Class 4.1 Flammable solids

Bahan padat mudah terbakar

Class 4.2 Flammable solids, or substance, liable to spontaneous combustion

Bahan padat, mudah terbakar, atau zat yang mudah mengeluarkan uap panas

Class 4.3 Flammable solids, or substance, which in contact with water emit flammable gases

Bahan padat mudah terbakar, atau zat yang bila terkena air akan mengeluarkan gas yang mudah terbakar

Created by Capt Dayan

26

Klasifikasi Barang Berbahaya Sesuai Dengan IMDG Code CLASS

DESCRIPTION

Class 5.1 Oxidizing substances

Zat oksidasi

Class 5.2 Organic Peroxides

Zat yang dapat beroksidasi

Class 6.1 Poisonous (toxic) substance

Zat beracun

Class 6.2 Infectious substances

Zat yang menimbulkan gangguan atau iritasi

Class 7 Radio active substance

Zat radioaktif

Class 8 Corrosives

Bahan yang menimbulkan karat

Class 9 Miscellaneous dangerous substances

Bahan lainnya yang berbahaya

Created by Capt Dayan

27

Package Requirements for Dangerous Goods Semua DG yang akan diangkut harus memenuhi spesifikasi yang direkomendasikan oleh IMDG Code. Pengemasan harus: 1. Terbuat dengan baik dan dalam kondisi yang bagus.

2. Diberi segel (sealed) untuk mencegah kebocoran. 3. Jenis kemasan harus terbuat dari material yang tidak terpengaruh oleh bahan/zat di dalam kemasan. Bila diperlukan diberikan pelapis dalam (inner coating) yang mencegah resiko pada penanganan maupun saat dalam kapal. Bila menggunakan absorbent material Gas cylinders for gases under pressure must be adequately constructed and tested, maintained and correctly filled. When pressure may develop in a package by the emission of gas from the contents due to a rise in temperature, such a package may be fitted with a vent, provided that the gas emitted will not cause danger in any form to the surround. Note: A copy of the stowage plan must be retained ashore until the harmful substances have been discharged from the vessel. Created by Capt Dayan

28

Marking of Dangerous Goods (Ref. IMDG Code) Packages of „dangerous goods‟ must be transported in accordance with the provisions of the IMDG Code. Packages containing a harmful substance should be

durably marked with the correct technical name (trade names alone should not be used). They should be marked to indicate that they are a marine pollutant and identified by additional means like by use of the relevant UN number. Markings on packages containing harmful substances must be of such a durable nature as to withstand three (3) months immersion in sea water. They must be adequate to minimize the hazard to the marine environment having due regard to their specific contents. Empty packages which have previously been used for the transport of harmful substances shall themselves be treated as harmful substances, unless adequate precautions have been taken to ensure that they contain no residues that are of a harmful nature to the marine environment.

Created by Capt Dayan

29

Purpose of Marking and Labeling Tujuan markah pada kemasan dengan menulis “shipping name “ dan UN Number yang benar, adalah

supaya bahan/zat tersebut segera dapat di identifikasi saat pengangkutannya . Identifikasi ini khususnya sangat penting dalam menentukan jenis tindakan darurat yang harus diambil apabila terjadi tumpahan (spillage) atau kecelakaan.

Created by Capt Dayan

30

PELABELAN BARANG BERBAHAYA SESUAI DENGAN IMDG CODE

Created by Capt Dayan

31

PELABELAN BARANG BERBAHAYA SESUAI DENGAN IMDG CODE

Created by Capt Dayan

32

Stowage of Class 1: EXPLOSIVES Kategori Bahan PELEDAK untuk pemuatan mengikuti salah satu metode berikut: 1. Stowage Category I – goods not requiring a magazine stowage. 2. Stowage Category II, Type „A‟ – a fixed magazine structure. This magazine should be close boarded on the inner sides and floor. Although cargo battens are sufficient on the ship‟s sides and bulkheads if they are not more than 150 mm apart. 3. Stowage Category II, Type „B‟ – fixed magazine structure. Similar to „Type A‟ but close boarding of sides and floor is not a requirement. 4. Stowage Category II, Type „C‟ – a fixed magazine structure similar to „Type B‟, but restrictions are placed on the permitted distance from the ship‟s side. Created by Capt Dayan

33

Stowage of Class 1: EXPLOSIVES 5. Stowage Category II – approved portable units.

6. Stowage Category II – freight containers. 7. Stowage Category III (pyrotechnics) – similar stowage to Category I, except that goods should not be overstowed with other cargo. 8. Stowage Category IV – the goods requiring this stowage should be placed as far as possible away from living accommodation and should not be overstowed. Deck stowage is preferred.

Created by Capt Dayan

34

MSDS MSDS adalah singkatan dari Material Safety Data Sheet , ada juga yang menyebut dengan Chemical Data Sheet atau Hazardous Data Sheet. Ini memuat semua informasi mengenai sifat-sifat zat kimia, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengunaan zat kimia, pertolongan apabila terjadi kecelakaan, penanganan zat yang berbahaya. Data dari MSDS sangat penting dalam penyimpanan, penanganan, pemakaian, pembuangan zat kimia. Data MSDS merupakan protokol standar keamanan dan keselamatan kerja.

Created by Capt Dayan

35

STRUKTUR MSDS SECTION 1 :CHEMICAL PRODUCT & COMPANY IDENTIFICATION SECTION 2 : HAZARD IDENTIFICATION SECTION 3 : COMPOSITION / INFORMATION ON INGREDIENTS SECTION 4 : FIRST AIDS MEASURES SECTION 5: FIRE FIGHTING MEASURES SECTION 6 : ACIDENTAL RELEASE MEASURES SECTION 7 : HANDLING & STORAGE SECTION 8 : EXPOSURE CONTROL / PERSONAL PROTECTION Created by Capt Dayan

36

STRUKTUR MSDS SECTION 9 :PHYSICAL & CHEMICAL PROPERTIES SECTION 10 : CHEMICAL STABILITY & REACTIVITY INFORMATION SECTION 11 : TOXICOLOGICAL INFORMATION SECTION 12 : ECOLOGICAL INFORMATION SECTION 13: DISPOSAL CONSIDERATION SECTION 14 : TRANSPORTATION INFORMATION SECTION 15 : REGULATORY INFOMATION SECTION 16 : OTHER INFORMATION Created by Capt Dayan

37

STRUKTUR MSDS • Jadi MSDS adalah suatu dokumen yang mengidentifikasi suatu zat dan semua unsur unsur utamanya. • Dokumen ini menyediakan Penerima dengan semua informasi yang diperlukan untuk dapat menangani barang tersebut dengan cara yang aman. • Contoh MSDS

Created by Capt Dayan

38

Created by Capt Dayan

39

Persyaratan Pengangkutan (Condition of Carriage) Sebagaimana tercantum pada halaman belakang dari B/L Mengacu kepada Hague atau Hague-VisbyRules dengan beberapa variasinya Konvensi Hague dan Hague-Visby-Rules

Created by Capt Dayan

40

Persyaratan Pengangkutan (Condition of Carriage) Dangerous Goods and Contraband Muatan yang mudah terbakar , radioaktif, atau kemungkinan bahaya peledakan atau berbahaya yang akan dimuat diatas kapal harus diberitahu pengangkut secara tertulis mengenai kelas, sifat, nama, label dan klasifikasinya. Selain itu juga diberitahu cara menyimpan barang tersebut. Created by Capt Dayan

41

Persyaratan Pengangkutan (Condition of Carriage) Dangerous Goods and Contraband Harus dinyatakan dengan jelas alamat penerima, label serta peringatan harus ditempel diluar badan peti kemas dan memenuhi ketentuan yang diatur. Bila terjadi diluar ketentuan maka bukan tanggungjawab pengangkut meskipun uang tambang sudah dibayarkan dan dapat ditinggal dipelabuhan atau dibuang Pengangkut punya hak untuk mengeluarkan muatan tersebut dari petikemasnya. Created by Capt Dayan

42

Ketentuan Pengiriman Barang Berbahaya 1. Pengirim barang berkewajiban memberitahukan secara rinci (Disclose) kepada Pemilik Kapal/ Pengangkut (Lihat The Merchant Shipping Act 1894 ) 2. Bahkan untuk jenis barang tertentu ada kewajiban untuk mencantumkan tanda-tanda (Marking) khusus pada pembungkusnya 3. Dan pelanggaran terhadap kewajiban itu bisa dikenakan hukuman. Sebagai contoh, baik Merchant Shipping Act 1894 maupun The Hague Rules 1924 memberikan kewenangan kepada Nakhoda, Pengangkut atau Agennya untuk menurunkan dan memusnahkan barang itu, tanpa Pengirim barang bisa menuntutnya . Created by Capt Dayan

43

Shipping Procedure for the Loading and Transport of Hazardous Goods Semua DG yang diangkut lewat laut , harus melalui prosedur sebagai berikut: 1. Shipper harus mempunyai „Export Licences‟ untuk barang yang dimaksud. 2. Shipper bertanggungjawab untuk Penandaan (marking) dan Pelabelan (labeling) semua barang yang dikapalkan sesuai dengan IMDG Code. 3. Agent harus mempersiapkan : – Jumlah kemasan dan beratnya – Nilai (value) dari barang – Peryaratan khusus dalam penanganan barang 4. B/L harus diperlihatkan dan tidak ada catatan/endorsmen . 6. Muatan harus terdaftar di manifes dan ditandai di stowage plan. 7. Perwira kapal memeriksa UN number, perinician komoditas, pelabelan pada

kemasan dan kondisi kemasan. 8. Nakhoda berhak menerima atau menolak muatan kapal sebelum dimuat. Saat muatan DG termuat dikapal adalah wajib mengikuti persyaratan yang ditentukan oleh IMDG Code Created by Capt Dayan

44

Documentation for Shipping Dangerous Goods 1. Semua dokumen terkait dengan BB (Barang Berbahaya) HARUS menggunakan “Technical Name” , tidak bisa menggunakan “merek dagang”. 2. Setiap dokumen yang di siapkan oleh Shipper harus termasuk atau dilampirkan sertifikat bertandatangan atau pernyataan yang menunjukkan bahwa muatan BB tersebut dalam kondisi siap dikapalkan dan sudah dikemas, ditandai dan diberikan label dll yang benar dan sesuai.

3. Apabila hal diatas tidak terpenuhi maka DG cargo tersebut di tolak untuk di muat keatas kapal. 5. Setiap kapal yang mengangkut DG harus mempunyai spesial list atau manifets yang menjelaskan secara detil DG diatas kapal termasuk stowage plan nya. Dokumen ini harus diterima terminal sebelum kapal tiba. 6. Dalam hal pencemar maritim (marine pollutants), didalam dokumen harus mencantumkan bahwa shipment yang diangkut adalah “marine pollutant” dan

dalam kondisi yang memenuhi standar untuk dimuat ke kapal Created by Capt Dayan

45

Prime Functions Documentation of G Adalah menyediakan Informasi Dasar terkait bahan berbahaya (hazardous substance) dan setiap produk, material atau bahan yang akan dikapalkan HARUS memberikan informasi sebagai berikut: 1. Nama pengapalan (The proper shipping name) 2. Klasifikasi dan divisi dari BB tersebut. 3. Nomer UN

4. Untuk „Class 7‟, radioactive materials saja,Nomer schedulenya Class 7 6. Setiap bekas pengemasan yang kosong atau kemasan yang mengandung residu DG HARUS di tandai / marking dengan tulisan

“empty uncleaned atau residue-last contained” sebelum atau sesudah tulisan shipping name dari zat / bahan berbahaya tersebut.

Created by Capt Dayan

46

Prime Functions Documentation of G 7. Sampah DG diangkut untuk dibuang (kecuali sampah radioactive), shipping name yang sesuai harus ditambah kata “sampah/residu” (waste).

8. Jumlah dan jenis pengemasan bersamaan jumlah total DG dengan penjelasnya. 9. Minimum flash point bila 61°C atau lebih kecil (°C closed cup test), atau bahaya lainnnya yang tidak dicantumkan dalam penjelasan DG. 10. Untuk Class 4.1 self-reacting substance atau Class 5.2 organic peroxide, jika ada di cantumkan control dan emergency temperatures. Informasi tambahan lainnya yang diperlukan unutk DG dengan “special classes” antara lain: - Class 1; gases, infectious substances, radioactive materials, certain substances - Class 4.1 which may be exempt from display of an explosive subsidiary label, and certain organic substances that are also exempt from displaying the explosive subsidiary label.

Created by Capt Dayan

47

Created by Capt Dayan

48

Pergudangan Yaitu tempat menyimpan barang yang akan dimuat atau setelah dibongkar dari kapal. Gudang menurut wilayah Bea Cukai: 1) Gudang Lini I (transit shed atau deep-sea godown) 2) Gudang Lini II 3) Gudang Lini Verlengstuk; berada di lini II utk barang yang belum selesai kewajiban bea masuk. 4) Gudang Enterport; gudang impor milik perusahaan /pelabuhan yang dalam pengawasan bea cukai. 5) Gudang konsolidasi muatan. Created by Capt Dayan

49

Pergudangan Gudang menurut Jenis Muatan: 1) Gudang Umum; untuk menyimpan muatan general cargo. 2) Gudang Khusus; yaitu untuk muatan khusus yang ditentukan oleh Bea Cukai, muatan yang tidak bertuan dimasukkan kedalam gudang khusus. 3) Gudang Muatan Berbahaya; tempat menampung sementara muatan berbahaya, dapat tertutup maupun terbuka tergantung jenis & sifat muatan tersebut.

Created by Capt Dayan

50

Aktivitas di dalam Gudang : 1) 2) 3) 4) 5)

Administrasi Penerimaan Barang Penyimpanan Barang Pengepakan Barang Pengeluaran Barang

Created by Capt Dayan

51

Penanganan Muatan Berbahaya  Hal yang HARUS diperhatikan adalah: 1) Personel yang menangani BB di gudang harus sudah mendapat pelatihan mengenai barang yang akan ditangani. 2) Setiap Barang Berbahaya yang akan masuk gudang harus mempunyai MSDS dan Dokumentasi lengkap. 3) Semua persyaratan dari IMDG untuk BB yang akan masuk ke gudang harus terpenuhi. 4) Menggunakan APD dan tersedia peralatan untuk keadaan darurat sesuai dengan jenis BB yang ditangani. Created by Capt Dayan

52

Penanganan Muatan Berbahaya  Tindakan dalam penanganan BB antara lain: 1) 2) 3) 4) 5)

Tidak boleh dibanting atau menggunakan ganco. Bila menggunakan forklift jangan terkena sodok. Kemasan yang rusak atau bocor harus di tolak. Kemasan drum tidak boleh di gelindingkan. Untuk BB yang sensitif perlu diberi dunnage di antara drum ( spt; chlorite, bromate, nitrocellulose) 6) Kemasan yang ada sistem ventilasi harus di susun tegak. Created by Capt Dayan

53

Penanganan Muatan Berbahaya  Tindakan Pemisahan BB : 1) BB yang saling bereaksi tidak boleh di simpan berdekatan, (spt ; klass 8 bisa terjadi reaksi antara acid dan alkali) 2) Bahan makanan tidak boleh di campur dengan BB 3) BB yang bereaksi dengan air tidak boleh di timbun dengan barang yang mengandung air. 4) BB yang berbau menyengat harus di pisahkan

Created by Capt Dayan

54

Created by Capt Dayan

55

Segregation and stowage requirements for dangerous cargo - IMDG code guideline Handling dangerous cargo requires special care due to the inherent hazardous nature of the cargo and applicable carriage regulations. (Segregation Chart) 1. The general provisions for segregation between the various classes of dangerous goods are shown in "Segregation table" (IMDG Code Chapter 7.2.1.16). In addition to the general provisions, there may be a need to segregate a particular substance, material or article from other goods which could contribute to its hazard. Particular provisions for segregation are indicated in the Dangerous Goods List and, in the case of conflicting provisions, always take precedence over the general provisions. Example of Segregation : a) In the Dangerous Goods List entry for ACETYLENE, DISSOLVED, class 2.1, UN 1001, the following particular segregation requirement is specified: “separated from” chlorine b) In the Dangerous Goods List entry for BARIUM CYANIDE, CLASS 6.1, UN 1565, THE FOLLOWING PARTICULAR SEGREGATION IS SPECIFIED: “separated from” acids ( IMDG Code Chapter 7.2.1.6 ) Created by Capt Dayan

56

Segregation and stowage requirements for dangerous cargo - IMDG code guideline 2. Where the Code indicates a single secondary hazard (one subsidiary risk label), the segregation provisions applicable to that hazard should take precedence where they are more stringent than those of the primary hazard. ( IMDG Code Chapter 7.2.1.6.1 ) 3. Except for class 1, the segregation provisions for substances, materials or articles having more than two hazards (2 or more subsidiary risk labels) are given in the Dangerous Goods List. For example: In the Dangerous Goods List entry for BROMINE CHLORIDE, class 2.3 UN 2901, subsidiary risk 5.1 and 8, the following particular segregation is specified:

“segregation as for class 5.1 but “separated from “class 7” * (IMDG Code Chapter 7.2.1.6.2 )

Created by Capt Dayan

57

Segregation and stowage requirements for dangerous cargo - IMDG code guideline 4. Whenever dangerous goods are stowed together, whether or not in a cargo transport unit, the segregation of such dangerous goods from others should always be in accordance with the most stringent provisions for any of the dangerous goods concerned. (IMDG Code Chapter 7.2.1.9 ) 5. No segregation need be applied between dangerous goods of different classes which comprise the same substance but vary only in their water content, such as sodium sulphide in classes 4.2 and 8, or for class 7 if the difference is due to quantity only. (IMDG Code Chapter 7.2.1.13)

Created by Capt Dayan

58

Segregation and stowage requirements for dangerous cargo - IMDG code guideline 6. Notwithstanding IMDG Code Chapter 7.2.1.6.1, 7.2.1.6.2 and 7.2.1.13, substances of the same class may be stowed together without regard to segregation required by secondary hazards (subsidiary risk label(s)), provided the substances do not react dangerously with each other and cause: .1 combustion and/or evolution of considerable heat; .2 evolution of flammable, toxic or asphyxiant gases; .3 the formation of corrosive substances; or .4 the formation of unstable substances. (IMDG Code Chapter 7.2.1.11) Remark: As a general rule to carry these substances in same cargo transport unit, this regulation should not be applied priority over Chapter 7.2.1.6.1, 7.2.1.6.2 and 7.2.1.13 without surveyor’s clarified assess that there is not the above danger due to mixing these substances. 7. Dangerous goods which have to be segregated from each other should not be carried in the same cargo transport unit. However, dangerous goods which should be segregated “away from” each other may be carried in the same cargo transport unit with the approval of the competent authority. In such cases an equivalent standard of safety must be maintained. (IMDG Code Chapter 7.2.2.3) Created by Capt Dayan 59

Segregation and stowage requirements for dangerous cargo - IMDG code guideline 8. For the purpose of segregation, dangerous goods having certain similar chemical properties have been grouped together in segregation groups as listed in 7.2.1.7.2. The entries allocated to these segregation groups are listed in IMDG Code chapter 3.1.4.4. Where in the Dangerous Goods List entry in column 16 (stowage and segregation) a particular segregation requirement refers to a group of substances, such as "acids", the particular segregation requirement applies to the goods allocated to the respective segregation group. (IMDG Code Chapter 7.2.1.7.1.) *Segregation groups referred to in the Dangerous Goods List* (IMDG Code Chapter 7.2.1.7.2.) .1 acids .2 ammonium compounds .3 bromates .4 chlorates .5 chlorites .6 cyanides .7 heavy metals and their salts .8 hypochlorites .9 lead and lead compounds

.10 liquid halogenated hydrocarbons .11 mercury and mercury compounds .12 nitrites .13 perchlorates .14 permanganates .15 powdered metals .16 peroxides .17 azides .18 alkalis Created by Capt Dayan

60

Segregation and stowage requirements for dangerous cargo - IMDG code guideline 9. It is recognized that not all substances falling within a segregation group are listed in this Code by name. These substances are shipped under N.O.S. entries. Although these N.O.S. entries are not listed themselves in the above groups, the shipper shall decide whether allocation under the segregation group is appropriate. Mixtures, solutions or preparations containing substances falling within a segregation group and shipped under an N.O.S. entry are also considered to fall within that segregation group. (IMDG Code Chapter 7.2.1.7.3.) 10. The segregation groups in this Code do not cover substances which fall outside the classification criteria of this Code. It is recognised that some nonhazardous substances have similar chemical properties as substances listed in the segregation groups. A shipper or the person responsible for packing the goods into a cargo transport unit who does have knowledge of the chemical properties of such non-dangerous goods may decide to implement the segregation requirements of a related segregation group on a voluntary basis. (IMDG Code Chapter 7.2.1.7.4.)

Created by Capt Dayan

61

Procedures and guidelines for stowage and segregation of dangerous cargo 1) Every dangerous cargo shipment shall be made in line with IMO policy and be accompanied by required documentation. DG cargo with restricted/prohibited UN numbers shall not be accepted for shipment unless under special circumstance express permission is obtained from the company. 2) All DG containers must be checked for proper label/placard as required by the IMDG code. A stock of spare labels/placards must be kept on board. 3) DG containers must be checked for condition prior loading and leaking or damaged containers posing a hazard, shall be rejected. 4) It must be ensured that all DG containers are loaded in the planned stow position. Any discrepancies shall be brought to the notice of the Terminal planner / Central planner and / or local agent as required. The final condition may be accepted only if meeting all stowage and segregation requirements; else it must be corrected by discharging / shifting concerned container(s). Created by Capt Dayan

62

Procedures and guidelines for stowage and segregation of dangerous cargo 5) The requisite day/night signals for vessels carrying / loading / discharging dangerous cargo shall be displayed. 6) When handling/carrying dangerous cargo on board smoking shall strictly not be allowed other than in designated smoking areas. Signs/placards shall be appropriately displayed at gangway and on deck. 7) Location and properties of dangerous cargo shall be considered when carrying out any special work on board such as hot work etc. 8) Other precautions shall be taken when handling dangerous cargo shipments as warranted by good seamanship, SOLAS, MARPOL, IMDG code, local and national regulations. 9) Further guidance for handling D.G cargo is contained in IMDG Code vol 1, 2 & supplement. Created by Capt Dayan

63

Pelayanan Petikemas Barang Berbahaya (Dangerous Goods) Pemberitahuan Data Petikemas BB (Dangerous Container Manifest) oleh Pelayaran kepada Terminal. Di Dalam DG List termasuk UN Number dan MSDS. Diberi Tanda / Label sesuai dengan IMDG Code di setiap sisi petikemas. Petikemas BB dengan lebih dari 1 (satu) label harus berpedoman dengan kelas yang tertinggi tingkat bahayanya.

Created by Capt Dayan

64

Pelayanan Petikemas Barang Berbahaya (Dangerous Goods)

Pemberlakuan batas waktu penimbunan petikemas BB ekspor/impor . Petikemas BB Ekspor sbb: 1. 2. 3. 4.

Kelas 1, 7, 2.1, 6.1 : TL langsung dimuat. Kelas 2.3, 5.1, 5.2 : Maksimal 24 jam Kelas 2.2, 3, 4, 5, 6.2: Maksimal 72 jam Kelas 8, 9 : Maksimal 96 jam

Created by Capt Dayan

65

Pelayanan Petikemas Barang Berbahaya (Dangerous Goods)

Pemberlakuan batas waktu penimbunan petikemas BB ekspor/impor . Petikemas BB Impor sbb: 1. Kelas 1, 7, 2.1, 6.1 : TL langsung bongkar dan keluar terminal. 2. Kelas 2.3, 5.1, 5.2 : Maksimal 24 jam 3. Kelas 2.2, 3, 4, 5, 6.2: Maksimal 72 jam 4. Kelas 8, 9 : Maksimal 72 jam Created by Capt Dayan

66

Created by Capt Dayan

67

Daftar Pustaka & Literatur • • • • • • • • • • •

Cargo Work for Maritime Operation, David J House Shipping, Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut, Capt RP Suyono The Nautical Institute on Command, A practical guide, Capt. EE Scott Multimodal Transport, Capt Istopo Seamanship Techniques, David J House IBC Code 2007 Edition, IMO MARPOL 73/78 Consolidated Edition IMDG Code & Supplement UU No 17/2008 PP No.20/2010 PP No 21/2010

Created by Capt Dayan

68

TERIMAKASIH Atas Perhatian Anda Created by Capt Dayan

69

Konvensi Hague dan Hague-Visby-Rules  Dibuat di Den Haag pada tahun 1921  Dikenal dgn Konvensi Hague Rules 1924 setelah pertemuan beberapa negara di Brussel pada tahun 1924.  Pada tahun 1968 di adakan perubahan yang kemudian dikenal Hague-Visby-Rules  Isi konvensi : Mengatur tentang Hak dan Kewajiban” antara Pemilik Barang dan Pemilik Kapal  Di dalam B/L disebut dengan “Contracting States” yaitu negara yang menerima konvensi ini.  Indonesia mengacu kepada Hague-Visby-Rules dan hukum RI dalam penerapannya.

Created by Capt Dayan

70

Contoh; Stowage Category & Source Information Stowage

Created by Capt Dayan

71

Created by Capt Dayan

72

UU No. 17/2008 Pasal 45 • Ayat (2) Barang berbahaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 berbentuk: a. bahan cair; b. bahan padat; dan c. bahan gas. • Ayat (3) Barang berbahaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diklasifikasikan sebagai berikut: a. bahan atau barang peledak (explosives); b. gas yang dimampatkan, dicairkan, atau dilarutkan dengan tekanan (compressed gases, liquified or dissolved under pressure);

c. cairan mudah menyala atau terbakar (flammable liquids); d. bahan atau barang padat mudah menyala atau terbakar (flammable solids); e. bahan atau barang pengoksidasi (oxidizing substances); f. bahan atau barang beracun dan mudah menular (toxic and infectious substances); g. bahan atau barang radioaktif (radioactive material); h. bahan atau barang perusak (corrosive substances); dan i. berbagai bahan atau zat berbahaya lainnya (miscellaneous dangerous substances).

Created by Capt Dayan

73

UU No. 17/2008 Pasal 46 Pasal 47 Pengangkutan barang berbahaya Pemilik, operator, dan/atau agen dan barang khusus sebagaimana perusahaan angkutan laut yang dimaksud dalam Pasal 44 wajib mengangkut barang berbahaya dan memenuhi persyaratan: barang khusus wajib menyampaikan a. pengemasan, penumpukan, dan pemberitahuan kepada Syahbandar penyimpanan di pelabuhan, sebelum kapal pengangkut barang penanganan bongkar muat, serta khusus dan/atau barang berbahaya penumpukan dan penyimpanan tiba di pelabuhan selama berada di kapal; b. keselamatan sesuai dengan peraturan dan standar, baik nasional maupun internasional bagi kapal khusus pengangkut barang berbahaya; dan c. pemberian tanda tertentu sesuai dengan barang berbahaya yang diangkut. Created by Capt Dayan 74

UU No. 17/2008 Pasal 48 Badan Usaha Pelabuhan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan wajib menyediakan tempat penyimpanan atau penumpukan barang berbahaya dan barang khusus untuk menjamin keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas barang di pelabuhan serta bertanggung jawab terhadap penyusunan sistem dan prosedur penanganan barang berbahaya dan barang khusus di pelabuhan

Pasal 49 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengangkutan barang khusus dan barang berbahaya diatur dengan Peraturan Pemerintah

Created by Capt Dayan

75

PP No. 20/2010 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN Pasal 178 (1) Pada saat menyerahkan barang untuk diangkut, pemilik atau pengirim barang harus: a. memberitahu pengangkut mengenai ciri-ciri umum barang yang akan diangkut dan cara penanganannya apabila pengangkut menghendaki demikian; dan b. memberi tanda atau label secara memadai terhadap barang khusus serta barang berbahaya dan beracun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Created by Capt Dayan

76

PP No. 21/2010 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MARITIM Pasal.4

g. tersedianya sistem pengemasan, penandaan (pelabelan), pendokumentasian yang baik, dan penempatan muatan sesuai dengan tata cara dan prosedur untuk kapal pengangkut bahan berbahaya dalam bentuk kemasan;

Created by Capt Dayan

77

The table on the next page shows the general requirements for segregation between the various classes of dangerous goods. Since the properties of substances or articles within each class may vary greatly, the individual schedules should always be consulted for particular requirements for segregation as these take precedence over the general requirements! Segregation should also take account of a single subsidiary risk table

Numbers and symbols relate to the following terms as defined in this section: 1

1 - "Away from"

2

2 - "Separated from"

3

3 - "Separated by a complete compartment or hold from"

4

4 - "Separated longitudinally by an intervening complete compartment or hold from"

X

X - The segregation, if any, is shown in individual schedules

* - See subsection 6.2 of the introduction to class 1 for segregation within class 1. **- Including self-reactive and related substances and desensitized explosives.

Created by Capt Dayan

78

CODE OF SEGREGATION TABLE 1.1 1.3 1.2 1.4 2.1 2.2 2.3 3 4.1 4.2 4.3 5.1 5.2 6.1 6.2 7 1.6 1.5

Class

8

9

Explosives

1.1,1.2,1.5

*

*

*

4

2

2

4

4

4

4

4

4

2

4

2

4 X

Explosives

1.3, 1.6

*

*

*

4

2

2

4

3

3

4

4

4

2

4

2

2 X

Explosives

1.4

*

*

*

2

1

1

2

2

2

2

2

2

X

4

2

2 X

Flammable gases

2.1

4

4

2

X

X

X

2

1

2

X

2

2

X

4

2

1 X

Non-toxic, non-flammable gases

2.2

2

2

1

X

X

X

1

X

1

X

X

1

X

2

1 X X

Toxic gases

2.3

2

2

1

X

X

X

2

X

2

X

X

2

X

2

1 X X

3

4

4

2

2

1

2

X

X

2

1

2

2

X

3

2 X X

Flammable solids**)

4.1

4

3

2

1

X

X

X

X

1

X

1

2

X

3

2

1 X

Substances liable to spontaneous combustion

4.2

4

3

2

2

1

2

2

1

X

1

2

2

1

3

2

1 X

Substances which, in contact with water, emit flammable gases

4.3

4

4

2

X

X

X

1

X

1

X

2

2

X

2

2

1 X

Oxidizing substances (agents)

5.1

4

4

2

2

X

X

2

1

2

2

X

2

1

3

1

2 X

Organic peroxides

5.2

4

4

2

2

1

2

2

2

2

2

2

X

1

3

2

2 X

Toxic substances

6.1

2

2

X

X

X

X

X

X

1

X

1

1

X

1

X X X

Infectious substances

6.2

4

4

4

4

2

2

3

3

3

2

3

3

1

X

3

Radioactive materials

7

2

2

2

2

1

1

2

2

2

2

1

2

X

3

X 2 X

Corrosives

8

4

2

2

1

X

X

X

1

1

1

2

2

X

3

2 X X

Miscellaneous dangerous substances and articles

9

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X

X X X

Flammable liquids

Created by Capt Dayan

3 X

79

Created by Capt Dayan

80

Created by Capt Dayan

81

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF