6-Teknik Esofagoskopi - Revisi

July 12, 2019 | Author: Dex Ray | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Mengambil benda asing esofagus...

Description

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PSIKOMOTOR PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR ESOFAGOSKOPI KAKU

 Nilailah  Nilailah kinerja kinerja setiap langkah langkah yang yang diamati diamati mengguna menggunakan kan skala skala sebagai sebagai berikut.: berikut.: 1. Perlu perbaikan : langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan) 2. Mampu : langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya (jika harus berurutan). Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk kondisi di luar normal 3. Mahir : langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu kerja yang sangat efisien T/D Langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu diperagakan) NAMA PESERTA: ......................................

TANGGAL: ................................. .................................

KEGIATAN I. KAJI ULANG DIAGNOSIS & PROSEDUR

 Nama Diagnosis  Informed Choice & Choice & Informed  Informed Consent Rencana Tindakan Persiapan Sebelum Tindakan Laboratorium Pemeriksaan penunjang II. PERSIAPAN PROSEDUR       

I. Pastikan kelengkapan peralatan esofagoskopi telah tersedia dan lengkap, yaitu: 1. Esofagoskop berbagai ukuran 2. Teleskop 0 3. Forsep ekstraksi sesuai dengan jenis benda asing 4. Kanul suction Kanul suction 5. Sumber cahaya + kabel sumber cahaya 6. Camera system, system, monitor dan lumina jika tersedia II. Persiapan Pasien 1. Penderita puasa minimal 6 jam sebelum esofagoskopi 2. Anestesi umum 3. Penderita berbaring terlentang dengan posisi kepala ditinggikan 15 cm dari meja operasi sehingga leher fleksi dan kepala ekstensi maksimal 4. Asisten duduk sebelah kiri pasien memegang kepala III. TAHAPAN PROSEDUR TINDAKAN °

1. Esofagoskop dipegang dengan tangan kanan di bagian proksimal dan tangan kiri di bagian distal seperti memegang pensil 2. Jari tengah dan jari manis tangan kiri membuka bibir atas dan mengait gigi insisivus 3. Jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri memegang bagian distal esofagoskop serta menarik bibir agar tidak terjepit t erjepit di antara esofagoskop dengan gigi 4. Tangan kanan memegang bagian proksimal esofagoskop dengan menjepit

KASUS

KEGIATAN

di antara jari telunjuk dan jari tengah 5. Esofagoskop didorong perlahan dengan menggerakkan ibu jari tangan kiri menyusuri sisi bawah esofagoskop dan tangan kanan berfungsi untuk mengarahkan esofagoskop dengan memegangnya seperti memegang  pensil pada leher pegangan 6. Esofagoskop dimasukkan secara vertikal ke dalam mulut pada garis tengah lidah 7. Identifikasi uvula dan dinding faring posterior 8. Esofagoskop didorong menyusuri dinding posterior faring sampai terlihat adanya aritenoid kanan dan kiri 9. Esofagoskop disusupkan ke bawah aritenoid. Suatu gerakan ringan ibu  jari tangan kiri diberikan pada ujung esofagoskop sehingga tampak lumen introitus esofagus 10. Skope didorong memasuki lumen esofagus dengan hati-hati dengan menggerakan ibu jari tangan kiri secara perlahan. Dilakukan evaluasi introitus kearah atas, bawah, kanan dan kiri 11. Selanjutnya esofagoskop didorong menyusuri lumen esofagus dengan gerakan ibu jari tangan kiri 12. Melalui esofagus segmen torakal. Kepala penderita harus diturunkan sampai mendatar untuk menyesuaikan sumbu esofagus sehingga lumen tetap tampak. Bila posisi penderita benar maka esofagoskop biasanya akan menyusup masuk dengan mudah. Pada waktu esofagoskop mencapai  penyempitan aorta dan bronkus kiri, lumen akan menyempit di anterior. 13. Melalui penyempitan pada hiatus diafragma. Kepala penderita direndahkan lagi, kemudian leher dan kepala digeser agak ke kanan untuk menjaga agar sumbu pipa sesuai dengan sumbu sepertiga bagian bawah esofagus. Operator mengarahkan esofagoskop ke spina iliaka anterior superior kiri. Hiatus esofagus dapat dilihat seperti celah yang miring antara jam 10 dan jam 4 14. Setelah melewati diafragma, kepala penderita harus diturunkan sesuai dengan kebutuhan untuk mempertahankan visualisasi lumen esofagus 15. Selama melakukan tahapan tersebut, dilakukan identifikasi dan posisi  benda asing, dilakukan evakuasi menggunakan forcep yang sesuai 16. Pada saat mengeluarkan esofagoskop, posisi penderita dan arah gerakan esofagoskop dilakukan dengan cara yang berlawanan 17. Untuk evaluasi (adanya sisa benda asing, laserasi mukosa, perdarahan,  perforasi dan kemungkinan adanya kelainan esofagus yang lain) dilakukan esofagoskopi ulangan sampai sfingter esofagus bawah IV. PASCA TINDAKAN 1. Observasi tanda perdarahan akibat laserasi atau adanya perforasi 2. Bila terdapat laserasi dalam sampai lapisan muskularis atau perforasi, maka dilakukan penanganan konservatif berupa pemasangan NGT dalam 3 jam pertama dan dipertahankan selama 10 hari dengan pemantauan klinis yang ketat, CT scan dan atau esofagoskopi fleksibel bila diperlukan

KASUS

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF