6. Sop Gastritis

September 8, 2018 | Author: elen triani | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

SOP GASTRITIS...

Description

PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS TEUPAH BARAT

Jln. Syekh Banurullah No........ Telpon.......Email [email protected] STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR GASTRITIS No. SOP/P/IX/GASTRITIS/81f Dokumen No. Revisi 00 SOP TanggalTer 25 / 08 / 2016 bit Halaman 1–2

PUSKESMAS TEUPAH BARAT 1. Pengertian

TANDA TANGAN KEPALA PUSKESMAS

AHMAD DIN DJH, AMK

1. Gastritis adalah proses inflamasi/peradangan pada lapisan mukosa dan submukosa lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa apabila terdapat akumulasi bakteri atau bahan iritan lain. Proses inflamasi dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal. 2. Faktor Resiko:  Pola makan yang tidak baik : waktu makan terlambat, jenis makanan pedas, porsi makan yang besar  Sering minum kopi dan teh  Infeksi bakteri atau parasit  Penggunaan obat analgetik dan steroid  Usia lanjut  Alkoholisme  Stress  Penyakit lainnya, seperti : penyakit refluks empedu, penyakit autoimun, HIV/AIDS, Chron disease. 3. Diagnosis: 3.1. Anamnesa:  Rasa nyeri dan panas seperti terbakar pada perut bagian atas  Keluhan mereda atau memburuk bila diikuti dengan makan  Mual  Muntah  Kembung 3.2. Pemeriksaan Fisik  Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat  Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena  Biasanya pasien dengan gastritis kronis, konjungtiva tampak anemis. 3.3. Pemeriksaan penunjang  Tidak diperlukan,  Kecuali pada gastritis kronis dapat melakukan pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan breathe test, dan feses untuk mengetahui infeksi Helicobacter pylori, rontgen dengan barium enema, dan endoskopi. 4. Diagnosis banding : a. Kolesistitis b. Kolelitiasis c. Chron disease d. Kanker lambung e. Gastroenteritis f. Limfoma g. Ulkus peptikum h. Sarkoidosis i. GERD

5. Komplikasi : a. Pendarahan saluran cerna bagian atas b. Ulkus peptikum c. Perforasi lambung d. Anemia 6. Penatalaksanaan : a. Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu terjadinya keluhan, seperti makan tepat waktu, makan sering dengan porsi kecil dan hindari makanan yang meningkatkan asam lambung atau perut kembung seperti kopi, teh, makanan pedas, dan kol. b. Terapi diberikan per oral dengan obat, antara lain: H2 Bloker 2x/hari (Ranitidin 150 mg/kali, Famotidin 20 mg/kali, Simetidin 400 – 800 mg/kali), PPI 2x/hari (Omeprazole 20 mg/kali, Lansoprazole 30 mg/kali), serta Antasida dosis 3 x 500 – 1000 mg/hari. 7. Kriteria rujukan : a. Bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan b. Terjadi komplikasi c. Adanya alarm symptom:  Perdarahan  Berat badan menurun 10% dalam 6 bulan  Mual muntah berlebih 2. Tujuan 3. Kebijaka n 4. Referens i

5. Prosedu r

6. Unit terkait

Prosedur ini sebagai acuan dalam penatalaksanaan gastritis di Puskesmas Teupah Barat SK Kepala Puskesmas 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Pelayanan Primer 1. Perawat melakukan pengukuran tekanan darah, suhu badan dan mencatat dalam buku status pasien. 2. Dokter melakukan anamnesa terarah, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lain terhadap pasien yang sesuai guna mendiagnosa gastritis 3. Dokter mendiagnosa Gastritis 4. Dokter memberi tatalaksana sesuai dengan diagnosis 5. Dokter memberikan edukasi mengenai penyakit Gastritis dan menjelaskan tentang rencana pengobatan 6. Dokter melakukan rujukan jika sudah terjadi komplikasi dan keadaannya semakin berat 7. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan yang dilakukan Poli Umum dan UGD

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF