6 Motor Listrik

April 30, 2017 | Author: Lutfiyana | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

motor listrik...

Description

ELECTRIC MOTORS & ALPICATIONS



Apa ? cara mengetahui jenis dan penggunaan motor



Mengapa ? - motor listrik banyak jenis - penggunaan harus tepat - menuju efektifitas dan efisiensi - ada spesifikasi pengguan yang beragam



Bagaimana ? - mengetahui karakteristik tiap motor - mengetahui karakteristik mesin beban - memilih jenis yang akan digunakan

- menentukan ukuran daya yang akan dipasang - menjalankan menginstalasi dengan aman, efektif dan efisien

A. Konstruksi Prinsip Dasar

Rotasi Konverter Energi Elektro-Mekanik Efek Medan Magnet



Gambar Rotasi Dasar Mesin Elektrik

B. Prinsip dasar

Rotasi Konverter Energi Elektro-Mekanik Efek medan magnet



Gambar Terjadinya gaya elektro-magnetik

C. Jenis motor 1. Dilihat dari sumber listrik a. Motor Arus Searah (DC) b. Motor Arus Bolak Balik (AC) c. Motor serempak (synchronous) (AC da DC)

2. Dilihat dari kronstruksi rotor a. rotor sangkar b. rotor lilit

D. Motor DC 





Jenis : 1. motor seri 2. motor shunt 3. motor kompon Penguat magnit 1. penguat terpisah 2. penguat sendiri Penggunaan Pesawat-pesawat angkat : misal kereta listrik (KRL), traksi, derek, dll

E. Karakteristik 1. Motor Seri

Ia = IL

a. Rangkaian RSE

+ Ra

V

Eb

c. Persamaan 1. Arus : I L = Ia 2. Tegangan : V = Ea+ IRa

-

b. karakteristik n

T

n

+

Ia

Kar.Kopel

Ia

Kar. Kecepatan

Ta

Kar. Mekanis

2. Motor Shunt a. Rangkaian

If

I +

Ia

RV Ra

RSh

V Ea -

b. Karakteristik b T .

c. Persamaan 1. Arus : IL = Ia + If 2. Tegangan : V = Ea=If R

n

n

k a Ia

Kar.Kopel

Ia

Kar. Kecepatan

Kar. Mekanis

Ta

f

3. Motor kompound a. RangkaianR

If

IL

V

+

ISE

RSE

Ia RSh

V Ra -

b. Karaktristik n

c. Persamaan 1. Arus : I L = Ia + I f 2. Tegangan : V = (Eb+ IaRa+ISERSE) = IShRSh

Ta

F. Aliran daya seperti gambar di bawah : Daya masuk (Pi) = V IL

PI

A Rugi R Shunt

VIa

B

C

E a Ia

Rugi I

Rugi R

Se

borstelL

D Rugi Ra Daya mekanis E

F

Rugi histerisis dan eddyL

Rugi gesek bantalan borstel dan angin

G. Persamaan daya : 1.

Ia ) Kopel beban nominal (T = C

2.

Putaran (n) =

3. Efisiensi  (

)

V  I a Ra n C

Dayakeluar  dayamasuk   rugi

H. Motor AC 1. Motor satu fasa, jenis : a. split phase, capasitor, shaded-pole b. Repulsi Motors, (inductive-series motor) c. A .C. series motor b. Unxcited synchronous motors 2. Motor tiga fasa ( polly phase motor) a. rotor sangkar (squirrel-cage rotor) b. rotor lilit ( wound-rotor) 3. Motor komutator (Commutator motors) a. series ( single-phase, dan universal) b. compensated (conductively, dan inductively)

I. Konversi energi listrik Apabila pada bagian input stator dihubungkan dengan sumber listrik AC, maka mengalir arus sebesar : Arus input I = Vi/Z Ampere (A) Power faktor input Cos q1 = (r1+Rf)/Z Daya input riil PI = V1 I1 Cos 1 Watt (W) Daya reaktif input

Q1 = V1 I1Sin 1

VAr

Power faktor rotor Daya input rotor

Cos 2 = r2/(r2+JXs2) Pg= E1 I2 Cos 2

= I2 (r2/s) Watt = I1 2 R f Torsi elektromanetik atau internal torsi Te = (I12 Rf)/2 Daya mekanik Daya output rotasi

Pm= Pg– I2 r2= Pg– s Pg= (1-s) Pg P2= (1-s) Pg– Po==> Po= rugi

Po = rugi angin + rugi gesek (2 %) Torsi output P2 = {(1-s)Pg-Po}/2ns

Nm

J. Aliran Daya 100 %

Daya masuk (P1 = E1 I1 Cos q1 ).…100 %

rugi tembaga ( I2 R1 ) ………..

3,5 %

Pg rugi inti stator

……………….2,5 %

Daya input rotor (P2)= E 2 I 2 Cos2 Rugi rotor = I22 R2

………3,5 %

Rugi gesek dan angin ………………2 %

Pout = 88,5 %

K. JENIS, KARAKTERISTIK, DAN PEMANFAATAN 1. Motor DC Jeni Jeniss

Ra Ranngka gkaian ian

KKaarraakteristik kteristik

PPeema mannfaa faatan tan

1. 1. Sh Shunt unt

2. 2. Se Seriri

3. oom 3. kk mpo ponn

Mesin yang memerlukan kecepatan konstan (mesin perkakas)

n M

V T

n

Mesin yang memerlukan arus start besar (KRL, kran, dan mesin pengangkat)

n

T Mesin yang memerlukan

M

M

T

arus start besar dan beban berubah tiba-tiba (pompa torak, mesin canai, rolling mills)

2. Motor AC satu fasa a. Rotor sangkar jenis Rangkaian

Karakteristik

1. fasa belah/split

Pemanfaatan

n

R

U

Motor start rendah, mesin kantor, daya 1/3 hp

V

B

T

B

n

U

V T

Jenis

Rangkaian

Karakteristik Pemanfaatan

B

n

2. Rotor sangkar start kapasitor

U

Star lebih besar, refrigerator daya 3 hp

V

T

n n

3. Rotor sangkar, capasitorsplit permanen 4. Rotor sangkar , kutub magnit RV dialingi

U V

n u

T

V T

Motor yang mengalami beban kelebihan, misal gerinda, dan gerinda amplas, daya 1/3 hp Sistem yang memerlukan momen rendah, seperti kipas angin kecil daya

Jenis 8. Rotor sangkar, kapasitor dua harga

Karakteristik Pemanfaatan

Rangkaian n

start

u

V

Paling baik diantara motor satu fasa, operasi sangat tenang, daya T sampai 20 hp

2. Rotor lilit jenis

Rangkaian

1. lilitan rotor RV repulsi (repulsion)

Karakteristik

Pemanfaatan

n U

V

n 2. lilitan rotor, tolakan imbasan RV (repulsioninduction)

3. lilitan rotor, satu fasa, R start repulsi. v

U

U

Tarikan lebih bagus, untuk beban berat

n

Digunakan sitem star beban penuh, konveyor dan stoker

n

Digunakan motor satu fasa dengan komutator yang paling populer untuk pabrik

V

V

T T

L. MOTOR SEREMPAK 

Motor serempak, relaktansi, satu fasa Untuk beban ringan, harga murah, sederhana

n

T

• Motor serempak histerisis, satu fasa Semua motor histerisis seperti jam, mekanisme waktu disply advertensi

n

T

M. MOTOR 3 FASA  Motor induksi, rotor sangkar (squrrel cage) Penggunaan : serbaguna, beban berat (blower, bor-pres), cocok untuk daerah yang mudah ternbakar

• Motor induksi, rotor lilit n

Penggunaan : mesin diperlukan arus start, beban berat, beban berubah-ubah rendah

}

medium Tingi T

Tahanan

N. Motor serempak, arus bolak-balik AC

Penggunaan : alat listrik penentu waktu (timing) mesin bekerja tanpa slip, fluktuasi beban tidak diharapkan

AC

DC

AC n

T

O. Tabel penggunaan Jenis Motor Listrik Tak Serem Pemanfaatan

Jenis Motor

1. perkakas mesin (untuk MTS sangkar, kutub bantu spidel utama) roda gigi, rem 2. perkakas mesin (untuk MTS kurungan macam peloloh konduktor rotor hambatan tinggi 3. Mesin tekan

MTS kurungan macam konduktor rotor hambatan tinggi

4. Mesin gurinda

MTS sangkar

5. Mesin gurdi

MTS sangkar, kutub bantu

Jenis Kendali

Pemanfaatan

Jenis Motor

6. Fris rol logam

Motor kutub berubah,

7. Mesin gunting

MTS rotor belitan

8. Mesin jahit industri

MTS kurungan, rotor hambatan tinggi, motor kopling motor kopling gesek

9. mesin perkakas persisi 10. Mesin kerja kayu 11. Mesin gurinda 12. Pengaduk 13. Pencampur

Motor kutub berubah, motor roda gigi, motor rem MTS sangkar, Motor kutub berubah MTS sangkar, Motor kutub berubah, motor kopling arus pusar MTS sangkar, motor

Jenis Kendali Sistem kreamer, scherbius

Peremas •

Mesin coran

MTS sangkar, motor roda gigi Kendali tegangan Primer MTS sangkar, motor roda gigi



Pengering

MTS sangkar, motor roda gigi



Mesin gulung

MTS sangkar, motor roda gigi motor kutub berubah, motor kopling arus pusar



Hidro ekstraktor

MTS sangkar, motor roda gigi



Mesin tekstil

MTS sangkar, motor roda gigi



Mesin pembuat kertas

MTS sangkar, motor roda gigi



Mesin pemproses daging MTS sangkar, motor roda gigi



Mesin pemproses umpan MTS sangkar, motor roda gigi ternak Perkakas tenun otomatik MTS sangkar, motor rem

9

10. Pemisah sentrifugal

MTS sangkar, motor roda gigi

11. Mesin keling 12. Pencampur beton

MTS sangkar, motor kopling gesek MTS sangkar

13. Mesin serat sintetis dan pemintal

MTS sangkar, motor kutub berubah

14. Mesin kertas

MTS sangkar, motor kopling arus pusar

15. Mesin celupan

MTS sangkar, motor kopling arus pusar

16. Bingkai pemintalan

MTS sangkar, motor kutub berubah

17. Pompa

MTS sangkar, motor kutub berubah, motor kopling arus pusar, M rotor lilitan

Kendali tegangan Primer Kendali, rotor lilitan, hambatan skunder, tegangan primer,

18.Kompresor

MTS sangkar, M rotor lilitan

20.Kran

MTS sangkar, M. roda gigi motor kran, M. rotor lilitan

hambatan skunder, Kendali tegangan primer, frekuensi hambatan skunder, Kendali,tegangan primer,

21.Kerek

MTS kurungan macam konduktor rotor hambatan tinggi, M. roda gigi, M. rem

hambatan skunder, kendali tegangan primer

22.Wins

MTS sangkar, motor kutub berubah, M. rem

19.Penghembus udara MTS sangkar, motor kutub berubah, motor kopling arus pusar, M rotor lilitan

23.Elevator

MTS kurungan macam konduktor rotor hambatan tinggi, motor kutub berubah, M. rotor lilitan

hambatan skunder, Kendali tegangan primer,

24.Konveyor

MTS. Sangkar, M. rem , M. Gerigi, M. kutub berubah, M kopling arus pusar, MTS. Rotor belitan,

25. Mesin pengepak otomatis

MTS. Sangkar, M. rem

26.Mesin transportasi otomatis

MTS. Sangkar, M. rem

27.Operasi pintu air

MTS kurungan macam konduktor rotor hambatan tinggi, M. rem, M kopling arus pusar

28.Tirai pintu air

MTS. Sangkar, M. rem

29.Operasi pintu air

MTS kurungan macam konduktor rotor hambatan tinggi

Kendali tegangan Primer

P. Motor Fasa Tunggal Jenis M.K 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Mesin gurdi meja Gurinda meja Pembakar minyak Kompresor kecil Pengh. udara kecil Kipas angin ventilasi Kipas angin Pompa kecil Ekstraktor hidro Mesin cuci Mesin cuci piring Pompa bensin Proyektor bioskup Proyektor slide

Fasa belah Asut Kapasitor Run Kapasitor Kumparan Naungan o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o

Jenis M.K

15. Pembuat air sari buah 16. Penggiling kopi 17. Pemutar piring hitam 18. Alat peredam 19. Pengg. Rambut elektrik 20. Pengering rambut 21. Penggun. Pertaniam 22. Mesin jahit 23. Pendingin ruangan

Fasa belah Asut Kapasitor Run Kapasitor Kumparan Naungan

o

o

o o o o o

o o

o o o o

Q. MENENTUKAN SPESIFIKASI ELEKTRIK MOTOR 

Mengenai mesin beban harus diperiksa : 1. Macam

mesin beban (dinamikanya) 2. Karakteristik perputaran kopel 3. Macam tugas 9kontinyu, singkat, berubahubah, atrau siklus) 4. frekuensi pengasutan 5. Kendali perputaran 6. Momen inersia beban 7. Kecepatan per menit 8. Daya beban 9. Cara pengasutan (otomatis atau tidak) 10. Cara pengereman apakah pemberhentian cepat atau tidak) 11. Apakah pembalikan putaran diperlukan 12. Lokasi mesin dipasang( lembab atau panas) 13. Kondisi ambien dari lokasi (kondisi gas, korosif, kelembaban tinggi, debu, bising. 14. Cara kopling (rantai, gigi, langsung atau sabuk) 15. Cara instalasi

Mengenai Motor Listrik 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Karakteristik perputaran kopel dari motor Kopel asut dan kopel pengunci Apakah kecepatan dapat dikendalikan ? Kemampuan nominal (kontinyu, waktu singkat, siklus) Kecepatan motor Jenis motor Keluaran nominal motor Kapasitas, frekuensi, tegangan, jumlah kutub dari sumber daya0 Kelas isolasi Kendali yang dipakai Bentuk pelindung dari perumahan Ukuran poros Kedudukan mesin (horizontal, vertikal atau flens) Alat tambahan (jenis puli)

R. PENGHITUNGAN DAYA LISTRIK pada PEMBEBANAN 

Beban geser ( misal konveyor, pengopak otomatis, pres cetak, mesingurinda, fris penghancur :



Daya P yang diperlukan untuk obyek bergerak dengan kecepatan v(m/s) melawan kakas geser sbb: P=Fv P=µWv

(W) (W)

bila obyek membuat gerak putar, kopel T

T=µWr P=µWr

(Nm/rad) (W)

bila obyek membuat gerak putar, kopel T T=µWr (Nm/rad) P=µWr (W) dengan : r = jari-jari girasi bantalan (m/rad) W = tekanan vertikal pada bantalan (N) µ = koefisien geser dinamis (kg)/ton µs = koefisien geser statis Koefisien geser bantalan

µ

µs

Bantalan selonsong

0,001 – 0,006

0,05 – 0,20

Bantalan bola atau rol

0,001 – 0,007

0,002 – 0,006

Macam bnatalan

• Beban

akselerasi (percepatan) diperlukan kopel akselerasi untuk mengakselerasikan obyek,maka energi kinetik harus ditambahkan Daya untuk akselerasi (P) = F v = m.a.v (W) untuk gerak putar kopel (T) = J  (Nm/rad) Daya (P) = T  = J   (W) dengan :

J : momen kelembaman (kgm2/rad2)  : kecepatan sudut (rad/s)  : akselerasi sudut (rad/s2)

• Beban

Gravitasi

Obyek diangkat melawan gravitasi Kakas F diperlukan untuk mengangkat obyek dengan masa m (kg) pada kecepatan (m/s) adalah : F=mg (N) P=mgv (W)

MENENTUKAN DAYA YANG DIPERLUKAN UNTUK BEBAN KONSTAN 

Pengangkatan obyek : untuk pengangkatan beban diperlukan daya (P) P = 9,8 W v x 100/ = 9,8 W v x 10-3 x 100/

atau :

Pm = (W v)/102 x 100/ 

( W) (kW)

( kW)

Contoh :

Pesawat angkat mengangkat beban 4,5 ton dengan kecepatan 12 m/min dengan wins koefisien 85 %. Berapa daya mekanik ? Jawab : dengan persamaan di atas : = 10,4 kW (4,5 x 1000 x 12/60 x100) 102 x 85 Motor ukuran 11 kW dapat digunakan



Menggerakan obyek secara horisontal (misal konveyor) (C1v l +C2 Q l)

Pm =

102 

(C1v +C2 Q ) l x100 =

102 

x100

Nilai C1 dan C2 tergantung keahlihan pembuatan C2 = 0,01 - 0,015 nilai C1 lihat tabel

Lebar sabuk C1 (kgW/m

0,3 0,48

0,4 0,77

0,5 1,24

0,6 1,47

0,8 2,06

1.0 2,90

kW



Beban cairan (pompa cairan) daya listrik yang diperlukan : K x 1000 Q H 100 x Pm =  102

(kW)

K = koefisien kesalahan dan perancangan ( 1.1 - 1.2) Efisiensi pompa standart Kuantitas pompaan Q (m3/min) Efisiensi  (%)

0.1

0.3

1.0

10

30

100

27

50

64

76

79

80

Contoh :

Berapa banyak kWs daya kira-kira diperlukan untuk pompa motor menaikan air melawan ketinggian 4 m pada kecepatan 10 m3 per menit, efisiensi pompa 76 % Jawab ; Menggunakan rumus seperti di atas maka ukuran motor dapat dicari (1,2 x 1000 x 10/60 x 4 x 100)/(102 x 76) = 10,32 kW ukuran motor dipilih 11 kW



Menentukan daya dengan beban yang berubah-ubah daya motor sulit ditentukan cara : 1. kuadrat rata-rata P12 t1  P22 t 2  P42 t 4  P52 t 5

Pa 

T

T   t1  t 2   t 3   t 4  t 5   t 6  = Koefiensi akselerasi dan deselerasi  = koefisien ketika berhenti

Besarnya tergantung dari cara pendinginan motor besarnya lihat tab

Tabel

Macam





Motor tak serempak (macam terbuka)

0,6

0,3

Motor tak serempak (macam ventilasi tertutup seluruhnya

0,7

0,4

Motor arus searah

0,7

0,5

Kurva beban berulan : P1

P4

P2

P5

P3 t1

t2

t3 T

P6 t 4 t5

t6

MOTOR LINEAR 

 



Motor linear  pengembangan motor konvensional (motor induksi) Prinsip kerja = seperti motor induksi Keluaran mekanik bekerja secara translasi (bukan gerak rotasi) Prinsip kerja : primer A’

sekunder A

ferromanegnik a. Stator Motor induksi

b. Primer pendek

Lilitan tiga fasa

sekunder c. Sekunder pendek

d. dobel primer

Gambar b digunaka untuk jarak yang panjang c jarak pendek d. dilengkapi dengan daya tarik magnetik Perubahaqn kecepatan : Untuk motor rotasi -

ns = 2 fs/p perusahaan detik

ns = putaran pe detik ; fs = frekuensi

Hz ; p pasang kutub

Kecepatan motor linear vs = 2 fs m Atau vs = (1 – s) vs m 

per detik per detik

Gaya geser

meter/detik

Hubungan kecepatan dengan langkah kutub

.

0,2

.

0,4

.

.

0,6 0,8

a. Karakteristik v dengan langkah alur

Dengan konduktor plat

Kecepatan Vr

b. gaya geser kecepatan vs

Penurunan

Plat ferromagnetik

Gaya geser

Gaya geser

Penurunan frekuensi

Tegangan

Kecepatan

Kecepatan

C efek perubahan tegangan sumber

Daya elektromagnetik :

Pe 

Gaya geser :

F 

d. efek variasi kecepatan

Z ab vs I1 )  r cos i 2  (3kb k p 2 2

 2 2





B av ac LmW cos 1

Newton

Watt

Dengan :

p r Bav  LmW 

Lm = p = Lm

Kerapatan fluk

Sistem kemagnitan motor linear Lm W

Field system

A’ b

A

rotor Direction Of motion

a

Edge effect

End effect

APLIKASI MOTOR LINEAR a

Linear motor

Sabuk berjalan (Conveyer)

b Traversing crame

R-B-Y supply conection Y B

R Filed system

Penggunaan a Sistem medan tetap dan konduktor travel dari plat - pintu dorong otomatis dan kereta listrik - conveyer (sabuk berjalan) - alat peralatan mekanik - pesawat dorong B Sistem medan bergerak - motor linear kecepatan medium dan tinggi - motor linear kecepatan tinggi (motor kerek)

Operasional Motor DC Tugas : A. Bagaimana mengoperasikan : 1. Start, run, dan stop motor 2. membalik arah putaran B. Bagaimana menghitung tahanan start

MESTARTER MOTOR DC 





 

 



Menstater motor DC adalah mengatur arus start tidak melebihi batas harga kritis Harga arus start dapat mencapai 5 s/d 7 kali arus nominal Pada waktu start diperlukan Torsi yang besar agar motor bekerja Torsi besar dibutuhkan arus besar Arus start yang dapat diijinkan motor antara (2,5 – 3 ) In Pda waktu start n = 0, sehingga I a = V/Ra Ilustrasi : misal V = 100 Volt, Ra = 0,1 Ohm, maka arus start (Ia) = 100/0,1 = 1000 A, arus 1000 A sangatlah besar, dapat mengganggu beban yang lain Gambaran tahapan arus start seperti di bawah ini :

Harga minimum Ra adalah 0,0265, harga Ia lebih rebdah akan menyebabkan arus armatur melampaui dua kali harga ukuran saat kontaktor 3a tertutup Besarnya tahanan untuk menghidupkan motor tiap satuan adalah : R3 = 0,125 – 0,0625 = 0,0625 R2 = 0,125 – 0,0625 – 0,0625 = 0,125 R1 = 0,50 – 0,0625 – 0,0625 – 0,125 = 0,375 Tepat sebelum kontak 1A tertutup Va1 = Ea1 + IaRa = 0,50 + 1,00(0,0625) = 0,563 Dengan cara yang sama : Va2 = 0,75 + 1,00(0,0625) = 0,813 Va3 = 0,875 + 1,00(0,0625) = 0,938 Kecepatan berbanding dengan Ea, jadi pada t1, t2, dan t3 berturut-turut adalah ; n1 = 0,50/0,938(1,00) = 0,538 n2 = 0,75/0,938(1,00) = 0,800 n3 = 0,875/0,938(1,00) = 0,933 Besaran-besaran dasar motor adalah : tegangan dasar : 230 V, arus armatur daar 37 A, dan R a = 230/37 = 6,22 Ohm kecepatan dasar 500 p/men

Harga minimum Ra adalah 0,0265, harga Ia lebih rebdah akan menyebabkan arus armatur melampaui dua kali harga ukuran saat kontaktor 3a tertutup Besarnya tahanan untuk menghidupkan motor tiap satuan adalah : R3 = 0,125 – 0,0625 = 0,0625 R2 = 0,125 – 0,0625 – 0,0625 = 0,125 R1 = 0,50 – 0,0625 – 0,0625 – 0,125 = 0,375 Tepat sebelum kontak 1A tertutup Va1 = Ea1 + IaRa = 0,50 + 1,00(0,0625) = 0,563 Dengan cara yang sama : Va2 = 0,75 + 1,00(0,0625) = 0,813 Va3 = 0,875 + 1,00(0,0625) = 0,938 Kecepatan berbanding dengan Ea, jadi pada t1, t2, dan t3 berturut-turut adalah ; n1 = 0,50/0,938(1,00) = 0,538 n2 = 0,75/0,938(1,00) = 0,800 n3 = 0,875/0,938(1,00) = 0,933 Besaran-besaran dasar motor adalah : tegangan dasar : 230 V, arus armatur daar 37 A, dan R a = 230/37 = 6,22 Ohm kecepatan dasar 500 p/men

Harga mutlak :

Harga R

Tegangan (V)

Arus, momen. Torsi

R1 = 1,56

Rele 1A = 129 Rele 2A = 187 Rele 3A = 216

Ia 1,00 = 37 A

R2 = 0,778 R3 = 0,389

Momen kakas elektromagnetik 1,0 = 152 N-m

Momen kakas elektromagnetik dasar = 60/2Πn(EaIa) 60/2Π(500) {230- 37(0,0625)(6,22)}(37) = 152 N-m Tahanan armatur adalah : Ra = 0,0625 (6,22) = 0,389 Ω



Tahapan arus start

I

I1 I2

I1 yang dijinkan (2,5 – 3) In

In Pada waktu start n = 0

0

N1

n2

n3

n

Gambar tahapan arus pengasutan



Rangkaian konektor : P

N L

P

R

M

F

M

B

f

c

F

RSh

M =

N L

B

R

f

c

RSh C/b

M =

Rangkaian Motor shunt Penguatan sendiri

C/b



Rangkaian konektor :

P

N L

B

F

P R

c

L

B

f

S

c

R

s

RSe

RSe M =

N

C/b

M =

C/b

Rangkaian Motor seri/deret Penguatan sendiri



Rangkaian konektor : P M

F s

P

N

L

B

L

R

f

R

M

S/c

F

B

f

RSe

S

s/c

RSe

RSh

M =

N

RSh

C/b

M = Rangkaian Motor kompound

C/b

b. Seri-parallel I

I/2

M =

Ia

Ia = I/2  ~ Ia

V

I/2

Ea

c. Medanya diatur dengan divertor I

I M =

I

Ia Ea

Rd

V



Kontrol kecepatan motor DC dapat dilakukan dengan mengatur : a. fluksi ( ) b. tegangan (V) c. Tahanan Ra dari rangkaian jangkar Kontrol motor Shunt a.

 ( ) Kontrol motor dengan mengatur Fluksi IL ISh

RV RShunt

Ia M =

V Ea

Ra



Mengatur kecepatan motor seri a. kontrol fluksi R V

RSe

Ia M =

V

Ea Ra

b. Divertor jangkar

RV RV

Ia

RSe RSe

Ia M E = M aE a =R a Ra

V

V

3.

medannya seri tersebut –tap-tap, (Is dan Ia) diatur dengan merubah tap-tap medan Tap-tap R

M =

Ia

V Ea

4. Memparellkan kumparan-kumparan medan a. secara seri I M =

Ia Ea

I = Ia  ~ Ia

b. Seri-parallel I

I/2

M =

Ia

Ia = I/2  ~ Ia

V

I/2

Ea

c. Medanya diatur dengan divertor I

I M =

I

Ia Ea

Rd

V

Kendali putaran dengan kontrol tegangan Sistem Ward Leonard + -

G

M

Pengereman Usaha untuk : 1. Stop (berhenti secara cepat setalah sakelar off 2.

Melawan gaya ketika terjadi penurunan

Cara yang dapat dilakukan : 1. Dinamik, setelah off ujung tertiminal disambung dengan rangkaian R (lihat ganbar) Ia RSh

M =

Ea Ra

RSe

V

RL

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF