6 LANGKAH MUDAH MEMBACA ANALISA GAS DARAH.docx
August 30, 2017 | Author: Lauren Fisher | Category: N/A
Short Description
Download 6 LANGKAH MUDAH MEMBACA ANALISA GAS DARAH.docx...
Description
6 LANGKAH MUDAH MEMBACA ANALISA GAS DARAH Saat putaran di bangsal Dewasa/Umum seringkali saya mendapati hasil BGA (Blood Gas Analysis) atau dalam bahasa Indonesianya Analisa Gas Darah. Karena bingung membacanya saya browsing di internet dan ketemu 6 langkah mudah membaca analisa gas darah dari http://www.ed4nurses.com/resources. Terima kasih sudah mengajarkannya kepadaku. Berikut 6 langkah mudah tadi : 1. Lihat pH Langkah pertama adalah lihat pH. pH normal dari darah antara 7,35 – 7,45. Jika pH darah di bawah 7,35 berarti asidosis, dan jika di atas 7,45 berarti alkalosis. 2. Lihat CO2 Langkah kedua adalah lihat kadar pCO2. Kadar pCO2 normal adalah 35-45 mmHg. Di bawah 35 adalah alkalosis, di atas 45 asidosis. 3. Lihat HCO3 Langkah ketiga adalah lihat kadar HCO3. Kadar normal HCO3 adalah 22-26 mEq/L. Di bawah 22 adalah asidosis, dan di atas 26 alkalosis. 4. Bandingkan CO2 atau HCO3 dengan pH Langkah selanjutnya adalah bandingkan kadar pCO2 atau HCO3 dengan pH untuk menentukan jenis kelainan asam basanya. Contohnya, jika pH asidosis dan CO2 asidosis, maka kelainannya disebabkan oleh sistem pernapasan, sehingga disebut asidosis respiratorik. Contoh lain jika pH alkalosis dan HCO3 alkalosis, maka kelainan asam basanya disebabkan oleh sistem metabolik (atau sistem renal) sehingga disebut metabolik alkalosis. 5. Apakah CO2 atau HCO3 berlawanan dengan pH Langkah kelima adalah melihat apakah kadar pCO2 atau HCO3 berlawanan arah dengan pH. Apabila ada yang berlawanan, maka terdapat kompensasi dari salah satu sistem pernapasan atau metabolik. Contohnya jika pH asidosis, CO2 asidosis dan HCO3 alkalosis, CO2 cocok dengan pH sehingga kelainan primernya asidosis respiratorik. Sedangkan HCO3 berlawanan dengan pH menunjukkan adanya kompensasi dari sistem metabolik. 6. Lihat pO2 dan saturasi O2 Langkah terakhir adalah lihat kadar PaO2 (nilai normal 80-100 mmHg) dan O2 sat (nilai normal 95-100%). Jika di bawah normal maka menunjukkan terjadinya hipoksemia. Untuk memudahkan mengingat mana yang searah dengan pH dan mana yang berlawanan, maka kita bisa menggunakan akronim ROME. Respiratory Opposite : pCO2 di atas normal berarti pH semakin rendah (asidosis) dan sebaliknya. Metabolic Equal : HCO3 di atas normal berarti pH semakin tinggi (alkalosis) dan sebaliknya. Penjelasan langkah ke-5 tentang kompensasi Kompensasi adalah usaha tubuh untuk menjaga homeostasis dengan mengoreksi pH. Sistem yang berlawanan akan melakukan hal ini. Komponen sistem pernafasan untuk menyeimbangkan pH adalah CO2 yang diproduksi melalui proses seluler dan dibuang oleh paru. Komponen sistem renal untuk menyeimbangkan pH adalah bikabonat (HCO3) yang dihasilkan ginjal. Ginjal juga mengontrol pH dengan mengeliminasi ion hidrogen (H+). Kedua sistem ini berinteraksi melalui formasi carbonic acid(H2CO3). Sistem pernafasan menyeimbangkan pH dengan meningkatkan atau mengurangi respiratory rate (RR), dengan cara memanipulasi level CO2. Nafas cepat dan dalam untuk mengeluarkan CO2, nafas pelan dan dangkal untuk menyimpan CO2. Jika pH imbalans karena gangguan sistem pernafasan, maka sistem renal akan mengoreksinya, demikian juga sebaliknya. Proses ini disebut kompensasi. Kompensasi
mungkin tidak selalu komplit. Kompensasi yang komplit mengembalikan keseimbangan pH ke nilai normal. Kadang-kadang imbalans terlalu jauh untuk dikompensasi mengembalikan pH menjadi normal, ini disebut kompensasi parsial.
Contoh kasus : Hasil BGA :
1. pH asidosis 2. CO2 asidosis 3. HCO3 normal 4. CO2 sesuai pH sama-sama asidosis sehingga imbalans berupa respiratory acidosis 5. HCO3 normal maka tidak ada kompensasi 6. pO2 dan O2 sat rendah berarti hypoxemia Diagnosis BGA : uncompensated respiratory acidosis with hypoxemia
Cara Mudah Membaca Analisa Gas Darah Posted on Januari 12, 2012 by drdjebrut
Petugas kesehatan seringkali kesulitan dalam membaca hasil analisa gas darah (BGA). Kesalahan dalam menginterpretasinya seringkali menyebabkan kesalahan diagnosis. Berikut terdapat beberapa cara mudah dalam membaca hasil BGA: 1. Lihat pH Langkah pertama adalah lihat pH. pH normal dari darah antara 7,35 – 7,45. Jika pH darah di bawah 7,35 berarti asidosis, dan jika di atas 7,45 berarti alkalosis.
2.
Lihat CO2
Langkah kedua adalah lihat kadar pCO2. Kadar pCO2 normal adalah 35-45 mmHg. Di bawah 35 adalah alkalosis, di atas 45 asidosis. 3. Lihat HCO3 Langkah ketiga adalah lihat kadar HCO3. Kadar normal HCO3 adalah 22-26 mEq/L. Di bawah 22 adalah asidosis, dan di atas 26 alkalosis. 4. Bandingkan CO2 atau HCO3 dengan pH Langkah selanjutnya adalah bandingkan kadar pCO2 atau HCO3 dengan pH untuk menentukan jenis kelainan asam basanya. Contohnya, jika pH asidosis dan CO2 asidosis, maka kelainannya disebabkan oleh sistem pernapasan, sehingga disebut asidosis respiratorik. Contoh lain jika pH alkalosis dan HCO3 alkalosis, maka kelainan asam basanya disebabkan oleh sistem metabolik sehingga disebut metabolik alkalosis. 5. Apakah CO2 atau HCO3 berlawanan dengan pH Langkah kelima adalah melihat apakah kadar pCO2 atau HCO3 berlawanan arah dengan pH. Apabila ada yang berlawanan, maka terdapat kompensasi dari salah satu sistem pernapasan atau metabolik. Contohnya jika pH asidosis, CO2 asidosis dan HCO3 alkalosis, CO2 cocok dengan pH sehingga kelainan primernya asidosis respiratorik. Sedangkan HCO3 berlawanan dengan pH menunjukkan adanya kompensasi dari sistem metabolik. 6. Lihat pO2 dan saturasi O2 Langkah terakhir adalah lihat kadar PaO2 dan O2 sat. Jika di bawah normal maka menunjukkan terjadinya hipoksemia. Untuk memudahkan mengingat mana yang searah dengan pH dan mana yang berlawanan, maka kita bisa menggunakan akronim ROME. Respiratory Opposite : pCO2 di atas normal berarti pH semakin rendah (asidosis) dan sebaliknya. Metabolic Equal : HCO3 di atas normal berarti pH semakin tinggi (alkalosis) dan sebaliknya. Semoga bermanfaat Sumber: 6 Easy Steps to ABG Analysis About these ads
PRAKTIS MEMBACA BGA BGA (blood gas analysis) adalah pemeriksaan laboratorium vital yang rutin dilakukan di ICU, interpretasi yang baik akan hasil laboratorium ini akan memberikan dampak terapi yang signifikan bagi pasien sakit kritis yang dirawat di ICU.sebenarnya informasi apa yang bisa kita dapatkan dari membaca BGA? dengan data BGA kita bisa memperoleh beberapa informasi yakni:
1.
fungsi oksigenasi
2.
fungsi ventilasi
3.
Asam basa di ekstraseluler
4. mikrosirkulasi fungsi oksigenasi bisa kita lihat dari data BGA dengan melihat komponen atau parameter PaO2 dan FiO2, dengan melihat nilai rasio antara PaO2 dan FiO2 (pf rasio) kita bisa menilai fungsi oksigenasi. normal nilainya berkisar 300-500. apabila ada abnormalitas dari pf rasio (nilai kurang dari normal)maka bisa disimpulkan terjadi gangguan fungsi oksigenasi. nilai pf rasio yang kurang dari 200 disebut ALI (Acute Lung Injury), sedang nilai kurang dari 200 disebut ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome. PaO2 merupakan tekanan parsial O2 yang terlarut plasma sedangkan FiO2 merupakan fraksi inspirasi oksigen yang dihirup. jika terjadi abnormalitas dari pf rasio maka kita harus melihat nilai AaDO2, AaDO2 atau P (A-a)O2 merupakan gradien tekana parsial oksigen di alveoli dan kapiler.adanya peningkatan nilai A-aDO2 merupakan salah satu penyebab gangguan fungsi oksigenasi. Fungsi ventilasi bisa kita lihat dari parameter PCO2. nilai yang tinggi dari nilai normal menandakan adanya hipoventilasi.sedangkan nilai yang lebih rendah dari nilai normal menandakan danya hiperventilasi Asam Basa ada 2 komponen yang mempengaruhi asam basa yakni komponen metabolik dan respiratorik menurut stewart, asam basa (Ph) merupakan variabel tergantung, sedangkan variabel bebasnya adalah PCo2, SID dan Weak Acid. dalam praktis pembacaan BGA, kita lihat nilai PCO2 untuk melihat komponen respiratorik, PCO2 yang tinggi menunjukkan adanya proses asidisasi respiratorik, sedangkan PCO2 yang rendah menunjukkan proses alkalinisasi respiratorik kemudian kita lihat BE, nilai BE yang kurang dari -2 menunjukkan adanya proses asidisasi metabolik, sedangkan nilai lebi dari +2 menunjukkan proses alkalinisasi metabolik untuk mencari kausa diproses metabolik maka kita perlu melihat data:
elektrolit (SID), SID = (Na+K)-Cl
GDS: keton bodies (ketoasidosis)
albumin (weak acid)
fungsi ginjal (ur, cr)(reno asidosis)
laktat (lakto asidosis) fungsi mikrosirkulasi adanya data BGA mixvein atau subclavia vein disamping data BGA arteri bisa kita gunakan untuk mengitung A-VO2 gradient. A-VO2 gradien normalnya antara 25-30. Posted by karyadi prayanangga at 9:46 AM
View more...
Comments