April 20, 2018 | Author: Ivan Phedra Phelia | Category: N/A
ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Oleh : Nidya Afrinda
[email protected] (Fakultas Ekonomi Kampus Palembang, Universitas Sriwijaya) Hj. Marlina Widayanti, S.E., S.H., M.M., Ph.D.; Drs. H.M.A. Rasyid Hs. Umrie, M.B.A. ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh rasio Likuditas (Current (Current Ratio, Ratio, Cash Ratio, Ratio, dan Quick Ratio) Ratio) dan Solvabilitas ( Debt Debt to Total Assets Ratio, Ratio, Debt to Equity Ratio, Ratio, dan Long dan Long Term Debt to Equity Ratio) Ratio) terhadap Profitabilitas ( Return Return on Assets) Assets) pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi penelitian ini adalah 16 perusahaan sub sektor Makanan dan Minuman. Purposive Sampling digunakan sebagai teknik pengambilan sampel dan 6 perusahaan perusahaan terpilih memenuhi memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Current Ratio berpengaruh negatif negatif dan signifikan terhadap Return terhadap Return on Assets (ROA), Assets (ROA), Cash Ratio berpengaruh Ratio berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap ROA, Quick Ratio berpengaruh Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, Debt to Total Assets Ratio (DAR) Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio Ratio (DER) berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap ROA, sedangkan Long sedangkan Long Term Debt to Equity Ratio (LDER) Ratio (LDER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Secara simultan Current Ratio, Ratio, Cash Ratio, Ratio, Quick Ratio, Ratio, Debt to Total Assets Ratio Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio Ratio (DER), dan Long Term Debt to Equity Ratio Ratio (LDER) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2012. Koefisien determinasi sebesar 30,6%, hal ini berarti variabel likuiditas dan solvabilitas mampu menjelaskan variabel profitabilitas sebesar 30,6% dan sisanya sebesar 69,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dimasukkan dalam model penelitian.
Kata kunci : Curr ent Ratio , Cash , Quick Ratio , Debt to Total , Debt Ratio Cash Rati o Tot al A ssets sets Rati Rati o Debt to E quity , Long Term Debt to Equi ty Ratio , dan Retur . Ratio Ratio Retur n on Asse Assets
1
ABSTRACT
This research was aimed to investigate the influence of Liquidity Ratio (Current Ratio, Cash Ratio, and Quick Ratio) and Solvability Ratio (Debt to Total Assets Ratio, Debt to Equity Ratio, and Long Term Debt to Equity Ratio) to Profitability (Return on Assets) in the Food and Beverage company listed at Bursa Efek Indonesia (BEI) period 2006-2012. The population in this research is 16 companies of Food and Beverage sub sector. Purposive Sampling technique is employed and found 6 companies are selected that fulfill the criteria for the research sample. This research uses the secondary data, and multiple regression is used in this study. The result shows that Current Ratio has negative and significant influence on Return on Assets (ROA), Cash Ratio has negative but not significant influence on ROA, Quick Ratio has positive and significant influence on ROA, Debt to Total Assets Ratio (DAR) and Debt to Equity Ratio (DER) have negative but not significant influence on ROA, and Long Term Debt to Equity Ratio has positive and significant on ROA. Simultaneously, Current Ratio, Cash Ratio, Quick Ratio, Debt to Total Assets Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) and Long Term Debt to Equity Ratio (LDER) have significant influence on profitability (ROA). The coefficient of determination is 30,6%%, it means that liquidity and solvability variables are be able to explain profitability variable as much much as 30,6%, and the rest of 69,4% explained explained by other variables variables not include in the model.
Keywords : Curr ent Ratio , Cash , Quick Ratio , Debt to T otal Assets , Cash Rati o Assets Ratio , Debt Debt to Equi ty Ratio , and Retur . Long Term D ebt to Equity Ratio Retur n on A ssets
2
mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan.
I. PENDAHULUAN
Pertumbuhan
ekonomi
beberapa
Makin tinggi likuiditas maka semakin baik
tahun belakangan ini menunjukkan tren yang
posisi perusahaan di mata kreditur oleh karena
positif. Data Badan Pusat Statistik (BPS)
itu terdapat kemungkinan yang sangat besar
menunjukkan, dalam beberapa kurun waktu
bahwa
terakhir
kewajibannya tepat pada waktunya.
angka
Indonesia
pertumbuhan
ekonomi
Indonesia masih bertahan di kisaran 6,3%. Jika
perusahaan perusahaan
Likuiditas
akan
adalah
membayar membayar
rasio
yang
dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB), di
memperhatikan hubungan kas perusahaan dan
mana konsumsi masyarakat merupakan faktor
aktiva lancar lainnya terhadap kewajiban
penyumbang penyumbang terbesar yang mencapai mencapai lebih dari
lancarnya
60%.
demikian juga menurut Malkiel & Xu (2004)
Meningkatnya
pertumbuhan
&
Brigham,
2010),
di
yang menyatakan bahwa likuiditas memainkan
Indonesia ternyata cukup didominasi oleh
peranan penting terhadap harga suatu aset.
industri
Sejak
Apabila jumlah aktiva lancar terlalu kecil maka
beberapa tahun tahun yang lalu, perkembanga perkembangan n bisnis
akan menimbulkan illikuid, sedangkan apabila
Makanan
dan
UKM
(Weston
Minuman.
di bidang makanan dan minuman mengalami pertumbuhan
yang
aktiva
lancar terlalu
besar akan
signifikan.
berakibat timbulnya dana yang menganggur menganggur
Puncaknya terjadi pada tahun 2009 di mana
(iddle cash), cash), semua ini berpengaruh kepada
industri tersebut meningkat dari 2,34% (Tahun
jalannya operasi perusahaan. perusahaan. Selain masalah
2008)
tersebut perusahaan juga dihadapkan pada
mengalami
sangat
jumlah
lonjakan pesat
menjadi
11,22% dengan volume penjualan hingga Rp.
masalah
555
perusahaan perusahaan menggunakan menggunakan lebih banyak hutang
Triliun
(Tahun
2009).
Meskipun
penentuan
namun pada saat krisis global terjadi pada
solvabilitas akan menurun karena beban bunga
tahun 2010, sektor industri Makanan dan
yang harus ditanggung juga meningkat. Hal ini
Minuman sempat mengalami penurunan yang
akan
cukup
profitabilitas.
2,73%
walaupun
omsetnya masih tetap tinggi yaitu menyentuh
berdampak
terhadap
maka
Jika
dibanding
menjadi
sendiri
dana.
peningkatannya sangat tinggi di tahun 2009,
hebat
modal
sumber
tingkat
menurunnya
Menurut Munawir (2002), solvabilitas
angka Rp. 605 Triliun.
adalah
Jika perusahaan memutuskan modal kerja
kemampuan
perusahaan
untuk
memenuhi kewajiban keuangannya apabila
dalam jumlah yang besar, kemungkinan tingkat
perusahaan perusahaan
likuiditas akan terjaga namun kesempatan
kewajiban jangka pendek maupun jangka
untuk memperoleh laba yang besar akan
panjang. Berdasarkan Berdasarkan Pecking Order Theory
menurun
dari Stewart C. Myers (1984), semakin besar
pada
akhirnya
berdampak
pada
tersebut
rasio
perusahaan perusahaan
semakin besar biaya yang harus ditanggung
profitabilitas,
memaksimalkan memaksimalkan
kemungkinan kemungkinan
dapat
menunjukkan
baik
menurunnya profitabilitas. Sebaliknya jika ingin
solvabilitas,
dilikuidasikan,
bahwa
perusahaan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang 3
dimilikinya.
Hal
ini
dapat
menurunkan
likuiditas,
solvabilitas
perusahaan. perusahaan.
Jadi semakin tinggi solvabilitas perusahaan
perusahaan perusahaan manufaktur khususnya industri
maka
Makanan dan Minuman yang keadaannya tetap
perusahaan
untuk
menghasilkan laba semakin rendah. Pengaruh
likuiditas
dan
yang
profitabilitas
profitabilitas yang dimiliki oleh perusahaan. perusahaan.
kemampuan
Sampel
dan
dipilih
adalah
stabil. Pada masa krisis global yang melanda solvabilitas
dunia, termasuk di Indonesia yang dimulai
terhadap profitabilitas pada perusahaan Real
tahun
Estate Estate dan Property Property Bursa Efek Indonesia
mengalami kebangkrutan. Namun para pelaku
tahun 2005-2012 yang diteliti oleh Erma Risdo
industri Makanan dan Minuman tetap mampu
Tohonan Manurung, Gusnardi, Rina Selva
berproduksi
Johan (2012) menunjukkan bahwa secara
penjualannya. penjualannya. Misalnya pada perusahaan PT
simultan
solvabilitas
Delta Djakarta, Tbk., PT Ultrajaya Milk
terhadap
Industry, Tbk., PT Cahaya Kalbar Tbk., PT
profitabilitas, secara parsial likuiditas tidak
Delta Djakarta Tbk., PT Multi Bintang
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
Indonesia Tbk., PT Mayora Indah Tbk., PT
dan secara parsial solvabilitas berpengaruh
Prasidha Aneka Niaga Tbk., PT Nippon
signifikan
Indosari
likuiditas
berpengaruh
secara
dan signifikan
terhadap
profitabilitas.
penelitian yang dilakukan oleh
Pada
Gryglewicz
hasil
cadangan
Tbk.,
yang
selalu
adanya
adalah sebagai berikut : 1)
Bagaimana pengaruh rasio likuiditas dan solvabilitas secara parsial terhadap rasio
profitabilitas dan berkorelasi berkorelasi positif dengan
profitabilitas pada Perusahaan Perusahaan Makanan
arus
dan Minuman yang Terdaftar di Bursa
dan
akan
Corpindo
meningkatkan meningkatkan
meningkatan
kas,
kas
mampu
yang
Perumusan masalah dalam penelitian ini
interaksi dalam kebijakan kas yang dinamis di mana
dan
perusahaan
setiap tahunnya.
dan kekhawatiran solvabilitas pada perusahaan menunjukkan
banyak
menunjukkan pertumbuhan pertumbuhan laba yang positif di
(2010) yang mengkaji dampak baik likuiditas
pembiayaan, pembiayaan,
2008
menemukan
adanya
kekhawatiran bahwa likuiditas menyebabkan
Efek Indonesia (BEI) ?
penurunan dispersi spread kredit. kredit. Penelitian ini
2)
Bagaimana pengaruh rasio likuiditas dan
berbeda dengan penelitian sebelumnya, karena
solvabilitas secara simultan terhadap rasio
pada penelitian kali ini akan meneliti pengaruh
profitabilitas pada Perusahaan Perusahaan Makanan
likuiditas
dan Minuman yang Terdaftar di Bursa
dan
solvabilitas
terhadap
profitabilitas pada perusahaan perusahaan Makanan dan
Efek Indonesia (BEI) ?
Minuman yang terdaftar di BEI periode 20062012.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian melakukan
dimaksudkan
pengujian
temuan-temuan keuangan,
ini
empiris
khususnya
untuk
Pengertian Laporan Keuangan
lebih
lanjut
Laporan keuangan adalah media yang dapat
mengenai
rasio
dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan
yang
yang
menyangkut
perusahaan perusahaan 4
yang
terdiri
dari
neraca,
perhitungan laba rugi, ikhtisar laba ditahan,
Tujuan Laporan Keuangan
dan laporan posisi keuangan (Sawir, 2005).
Tujuan
Kieso,
(2005) adalah :
Weygandt
diterjemahkan
&
oleh
Warfield
Salim,
E.
yang
laporan
keuangan
menurut
Sawir
(2002)
1) Menyediakan informasi yang menyangkut
menyatakan, “Laporan keuangan keuangan merupakan
posisi keuangan, keuangan, kinerja serta perubahan
sarana komunikasi informasi keuangan utama
posisi keuangan suatu perusahaan. perusahaan.
kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan
2) Laporan
keuangan
disusun
keuangan ini menampilkan sejarah perusahaan
memenuhi
yang dikuantifikasi dalam nilai moneter.
sebagian besar pemakainya, yang secara
Laporan keuangan yang sering disajikan
umum menggambarkan pengaruh keuangan
adalah neraca, laporan laba rugi, laporan arus
dari kejadian masa lalu.
kas,
dan
laporan
ekuitas
pemilik
atau
kebutuhan
untuk
bersama
atau
3) Laporan keuangan juga menunjukkan apa
pemegang pemegang saham.”
yang
dilakukan
pertanggungjawaban pertanggungjawaban
manajemen
atau
manajemen manajemen
atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Analisis Laporan Keuangan
Untuk mengetahui dengan tepat bagaimana kondisi
dan
kinerja
perusahaan,
dapat
Keterbatasan Laporan Keuangan
dilakukan analisis terhadap laporan keuangan
Keterbatasan laporan keuangan yang dimilki
yang dimilikinya. Analisis Laporan Keuangan
perusahaan perusahaan yaitu (Kasmir, (Kasmir, 2008) :
menurut Harahap (2001) adalah :
a. Pembuatan
“Menguraikan pos-pos laporan keuangan
laporan
keuangan
disusun
berdasarkan berdasarkan sejarah, di mana data-data
menjadi unit informasi yang lebih kecil dan
diambil dari data masa lalu.
melihat hubungannya yang bersifat signifikan
b. Laporan keuangan dibuat untuk umum.
atau yang mempunyai makna antara satu
c. Proses penyusunan tidak terlepas dari
dengan yang lain baik antara data kuantitatif
taksiran-taksiran dan pertimbangan tertentu.
maupun data non kuantitatif dengan tujuan
d. Laporan keuangan bersifat konservatif.
untuk mengetahui kondisi keuangan yang lebih
e. Laporan keuangan selalu berpegang teguh
dalam yang sangat penting dalam proses
kepada sudut pandang ekonomi dalam
menghasilkan keputusan yang tepat”. tepat”.
memandang
Analisis laporan keuangan berlaku alat
peristiwa-peristiwa
yang
terjadi.
analisis dan teknik untuk laporan keuangan umum dan data terkait dengan perkiraan dan
Analisis Rasio Keuangan
kesimpulan yang berguna dalam keputusan
Analisis
bisnis (Leopold & John, dikutip dalam Irham
hubungan dari berbagai pos dalam berbagai
Fahmi, 2011).
laporan keuangan yang merupakan dasar untuk
rasio
keuangan
adalah
analisa
dapat menginterpretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaaan (Munawir, 5
2004). Analisis rasio dapat digunakan untuk
Rasio Perputaran Kas =
Penjualan Bersih
membimbing investor dan kreditur untuk
Modal Kerja Bersih
membuat keputusan atau pertimbangan tentang
x 100% ................................................... ................................................... (4) 5) Inventory to Net Net Working Capital
pencapaian pencapaian perusahaan perusahaan dan prospek di masa
Inventory
datang. Menurut Weston (2001), rasio-rasio
to
Persediaan
keuangan ini dibagi menjadi enam kelompok,
NWC
=
x 100% ....... (5)
Aktiva Lancar- Utang Lancar
yakni :
Masalah likuiditas berhubungan dengan
1) Rasio likuiditas
masalah kemampuan suatu perusahan untuk
2) Rasio leverage
memenuhi kewajiban finansialnya yang segera
3) Rasio aktivitas
harus dipenuhi.
4) Rasio profitabilitas
Suatu perusahaan perusahaan yang
mempunyai kekuatan membayar belum tentu
5) Rasio pertumbuhan pertumbuhan
dapat memenuhi segala kewajiban finansialnya
6) Rasio valuasi
yang segera harus dipenuhi. Rasio Likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rasio Likuiditas
Rasio
Current Ratio, Ratio, Cash Ratio dan Quick dan Quick Ratio.
likuiditas
mengukur
merupakan
kemampuan
rasio
dalam
untuk
memenuhi
Rasio Solvabilitas
kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan
oleh suatu perusahaan. Dengan kata lain dapat
untuk
membayar kembali pencairan dana depositnya
panjang (Munawir, (Munawir, 2002: 32).
2013: 130). Rasio likuiditas ini terdiri dari
Menurut Kasmir (2013: 156-163) jenis
(Kasmir, 2013: 134-142) :
Rasio Solvabilitas ( Leverage Leverage) antara lain :
1) Current Ratio (Rasio Lancar)
1) Debt To Assets Assets Ratio (DAR)
Aktiva Lancar
x 100% ... (1)
DAR =
Utang Lancar
2) Cash Ratio (Rasio Kas) Kas
keuangannya
baik kewajiban jangka pendek maupun jangka
permintaan kredit kredit yang telah diajukan (Kasmir, (Kasmir,
Cash Ratio = Ratio =
kewajiban
apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan,
pada saat ditagih serta dapat mencukupi mencukupi
Current Ratio = Ratio =
memenuhi
Total Utang
x 100% ................... (6)
Total Aset
2) Debt to Equity Ratio Ratio (DER) (DER) x 100% ......... (2)
DER = DER =
Utang lancar
Total Utang Ekuitas
x 100% .................... (7)
3) Long Term Debt Debt to Equity Ratio Ratio ( LDER) LDER) 3) Quick Ratio (Rasio Cepat) Quick Ratio =
LDER =
Aktiva Lancar - Persediaan
Utang Jangka Panjang Modal Sendiri
x 100% .. (8)
4) Time Interest Earned
Utang lancar
x 100% .................................................. .................................................. (3)
Time Interest Earned
4) Cash Turnover Ratio
=
EBIT Biaya Bunga
x 100% ..................................... ................................................... .............. (9) 6
5) Fixed Charge Coverage Coverage (FCC) (FCC)
NPM
Laba Sesudah Pajak
Biaya Bunga + Kewajiban Sewa
x
100%
............................................................ .......................................... .................. (14)
x 100% ............................................... ............................................... (10)
5) Return on Total Assets Assets (ROA)
Rasio Solvabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Debt
Penjualan Netto
EBIT + B. Bunga Bunga + Kewajiban Sewa
FCC =
Laba Sebelum Bunga dan Pajak Jumlah Aktiva
ROA =
to Asset
x 100% ................................................. ................................................. (15)
Ratio.
6) Return on Invesment Invesment (ROI) ROI
Rasio Profitabilitas
Rasio
=
profitabilitas
atau
sering
disebut
suatu
menghasilkan
laba
perusahaan dengan
Jumlah Aktiva
x
100%
7) Return on Equity (ROE)
untuk
modal
Laba Sesudah Pajak
............................................................ .......................................... .................. (16)
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan
=
ROE
yang
=
Laba Sesudah Pajak Jumlah Modal Sendiri
x
100%
........................................................ .......................................... .............. (17)
ditanamkan ditanamkan di dalam perusahaan tersebut. Pada
Dalam
rasio-rasio profitabilitas, seluruh pengukuran
penelitian
ini
penulis
hanya
rasio akan menunjukkan kondisi yang lebih
memakai satu rasio profitabilitas, yaitu Return yaitu Return
baik jika jumlahnya atau angkanya semakin
on Assets (ROA). Assets (ROA).
besar. Sebaliknya menunjukkan menunjukkan kondisi yang Kerangka Konseptual
semakin jelek jika angka rasionya semakin kecil. Menurut Bambang Riyanto (2004: 335) jenis Rasio Profitabilitas Profitabilitas antara lain lain : 1) Gross Profit Margin (GPM) GPM =
Penjualan Netto – Netto – HPP HPP Penjualan Netto
x 100% (11)
2) Operating Income Ratio Operating
Income
Ratio
Penjualan Netto – Netto – HPP – HPP – Biaya-biaya Biaya-biaya Penjualan Netto
=
x 100%
............................................................... .......................................... ..................... (12) 3) Operating Ratio Operating Ratio =
HPP + Biaya-biaya Penjualan Netto
x
100% .................................................... .................................................... (13) Hipotesis
4) Nett Profit Margin (NPM)
Pengaruh Curr ent Ratio terhadap terhadap ROA
Rasio lancar adalah ukuran dari likuiditas jangka pendek, atau perbandingan antara aset 7
lancar
dengan
perusahaan, perusahaan,
kewajiban
rasio
lancar.
Bagi
yang
tinggi
lancar
H2 : Terdapat pengaruh pengaruh negatif negatif dan signifikan antara Cash Ratio terhadap Ratio terhadap ROA.
menunjukkan likuiditas, tetapi ia juga bisa dikatakan menunjukkan penggunaan kas dan
Pengaruh Quick Ratio terhadap terhadap ROA
aset jangka pendek secara tidak efisien (Ross,
Quick Ratio berkonsentrasi berkonsentrasi terutama hanya
Westerfield & Jordan, 2008).
pada aktiva lancar yang lebih likuid (kas,
Nilai
likuiditas
tinggi
sekuritas yang dapat diperjualbelikan) dan
berdampak kurang baik terhadap earning
piutang, yang hubungannya dengan obligasi
power
atau
jangka pendek. Menurut Hanafi (2003), rasio
menunjukkan kelebihan modal kerja yang
yang rendah menunjukkan likuiditas jangka
dibutuhkan, kelebihan ini akan menurunkan
pendek yang rendah, sebaliknya rasio yang
kesempatan kesempatan memperoleh memperoleh keuntungan (Riyanto,
tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar
1996). Dengan demikian sangat dimungkinkan
(likuiditas tinggi dan risiko rendah).
karena
yang
adanya
terlalu
iddle
cash
hubungan CR dengan ROA adalah negatif.
Tingkat likuiditas yang semakin tinggi
Semakin tinggi CR maka semakin rendah
maka
tingkat ROA, perbandingan terbalik antara
memenuhi
profitabilitas dengan likuiditas (Van Horne &
pendeknya semakin besar. Hal ini dapat
Wachowicz,
analisis
meningkatkan kredibilitas perusahaan yang
tersebut dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :
akan menimbulkan reaksi positif dari investor
H1 : Terdapat pengaruh negatif dan signifikan
dan menyebabkan bertambahnya permintaan
antara CR terhadap ROA.
terhadap saham. Dari analisis tersebut dapat
1997).
Berdasarkan
kemampuan kewajiban
perusahaan
dalam
keuangan
jangka
dibuat hipotesis sebagai berikut : Pengaruh Cash terhadap terhadap ROA Cash Rati o
H3 : Quick Ratio Ratio berpengaruh positif dan
Cash Ratio Ratio adalah alat pengukur likuiditas
signifikan terhadap ROA.
suatu perusahaan. Likuiditas yang minimum harus
dipelihara
oleh
setiap
perusahaan.
Pengaruh
Debt
to
Total
Assets
Ratio
Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi
terhadap ROA
pula tingkat likuiditasnya. Likuiditas yang
Menurut Van Horne (2009), semakin tinggi
tinggi mengakibatkan kas menganggur yang
rasio Debt rasio Debt to Total Asset , semakin besar risiko
tinggi,
keuangannya.
hal
tersebut
tentu
saja
tidak
Peningkatan
kemungkinan
yang
menguntungkan bagi perusahaan dan sebagai
dimaksud
akibatnya
profitabilitas
perusahaan
akan
default (gagal (gagal bayar) karena perusahaan terlalu
rendah.
Meningkatnya
Cash
Ratio
banyak melakukan melakukan pendanaan aktiva dari
menagkibatkan menurunnya pendapatan dan
hutang. Berdasarkan Pecking Order Theory, Theory,
laba, maka hubungan Cash Ratio Ratio terhadap
semakin besar rasio ini menunjukkan bahwa
ROA adalah negatif. Berdasarkan analisis
semakin besar biaya yang harus ditanggung
tersebut dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :
perusahaan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang 8
adalah
risiko
terjadinya
dimilikinya.
Hal
ini
profitabilitas
(ROA)
dapat yang
menurunkan dimiliki
Pengaruh L ong Term Debt Debt to Equi ty Ratio
oleh
terhadap ROA
perusahaan. perusahaan. Dari uraian di atas dapat ditarik
Long Term Debt to Equity Ratio (LDER)
hipotesis sebagai berikut :
merupakan perbandingan antara hutang jangka
H4 : Terdapat pengaruh negatif dan signifikan
panjang
Debt to Total Assets Assets Ratio terhadap ROA.
(pemegang saham). Semakin rendah rasio akan
terhadap
modal
perusahaan perusahaan
semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam Pengaruh
Debt
to
Total
Equity
membayar kewajiban jangka panjang.
Ratio
Hutang membawa risiko karena setiap
terhadap ROA
Tinggi
rendah
DER
akan
mempengaruhi
hutang pada umumnya akan menimbulkan
tingkat pencapaian ROA yang dicapai oleh
keterikatan yang tetap bagi perusahaan dalam
perusahaan. perusahaan. Jika biaya yang ditimbulkan oleh
bentuk kewajiban membayar membayar bunga serta
pinjaman (cost of debt ) lebih kecil daripada
cicilan kewajiban pokoknya secara periodik.
biaya modal sendiri (cost of equity), equity), maka
Menurut Kuswadi (2004) perusahaan dengan
sumber dana yang berasal dari pinjaman atau
kewajiban
hutang akan lebih efektif dalam menghasilkan
mengalami
laba (meningkatkan Return (meningkatkan Return on Asset ) demikian
tambahan dana dari luar. Berdasarkan Berdasarkan uraian di
sebaliknya (Brigham, 2001).
atas
Hutang mempunyai dampak yang buruk
dapat
yang
terlampau
kesulitan
untuk
dirumuskan
banyak
akan
mendapatkan
hipotesis
sebagai
berikut:
terhadap kinerja perusahaan, karena tingkat
H6 : Terdapat pengaruh negatif antara LDER
hutang yang semakin tinggi berarti beban
terhadap ROA
bunga akan semakin semakin besar yang artinya mengurangi keuntungan. Semakin tinggi DER
III. METODOLOGI PENELITIAN
menunjukkan semakin besar beban perusahaan
Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan
terhadap
sangat
Sampel
kinerja
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Maka pengaruh antara DER
perusahaan perusahaan yang tergabung dalam Industri
dengan ROA adalah negatif (Brigham &
Makanan dan Minuman periode mulai tahun
Houston, 2001). Berdasarkan uraian di atas
2006 hingga tahun 2012 atau populasinya
maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai
sebanyak enam belas perusahaan. Sampel yang
berikut:
digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 6
H5 : Terdapat Terdapat pengaruh negatif dan signifikan signifikan
perusahaan perusahaan Makanan dan dan Minuman.
pihak
memungkinkan perusahaan. perusahaan.
luar,
hal
menurunkan
ini
antara DER terhadap ROA.
Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Purposive Sampling , yaitu pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan pertimbangan tertentu. Kriteria pertimbangan pertimbangan tertentu tersebut adalah : 9
1) Perusahaan
Industri
Makanan
dan
dilihat dari mean, mean, median, standar deviasi, nilai
Minuman yang tercatat di Bursa Efek
minimum, dan nilai maksimum. Uji Asumsi
Indonesia periode 2006-2012.
Klasik yang terdiri dari Uji Normalitas, Uji
2) Tersedia laporan keuangan lengkap dan
Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas dan
publikasi tahun 2006-2012 yang terdiri dari
Uji Autokorelasi. Persamaan regresi dalam
: neraca, laporan laba/rugi dan saldo laba,
penelitian ini adalah : ROA = a + b Current
laporan
laporan
Ratio + b Cash Cash Rati o + b Quick Ratio + b
kewajiban penyediaan modal minimum,
Debt to T otal Asse Assets Ratio + b Debt Debt to E quity
laporan
dan
+ + Ratio + b L ong Term Term Debt Debt to Equi ty Ratio Ratio
informasi lainnya, dan catatan atas laporan
e. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan
keuangan.
dengan Analisis Koefisien Determinasi, Uji
perubahan
kualitas
ekuitas,
aktiva
produktif
Statistik F ( F-Test F-Test ) untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam
Definisi Operasional Variabel Penelitian
model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen, serta Uji Statistik t (t-Test (t-Test ) untuk mengetahui apakah masing-masing mempengaruhi
variabel variabel
independen
dependen
secara
signifikan.
IV.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN Analisis Statistik Deskriptif
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif dengan menggunakan software software SPSS versi 17 Metode Analisis Data
untuk sampel (N) 42, diperoleh informasi
Metode analisis data yang digunakan dalam
sebagai berikut :
penelitian ini antara lain Analisis Statistik
1) Variabel Current Ratio Ratio menunjukkan nilai
Deskriptif untuk mendeskripsikan data yang
maksimum sebesar 7,35 (735%), nilai 10
minimum sebesar 0,53 (53%), nilai mean
Hasil Uji Normalitas
sebesar 1,8210 (182,10%), dan nilai standar deviasi sebesar sebesar 1,23455 (123,455%) . 2) Variabel Cash Ratio menunjukkan nilai maksimum sebesar 1,30 (130%), nilai minimum sebesar 0,01 (1%), nilai mean sebesar 0,3840 (38,40%), dan nilai standar deviasi sebesar 0,30400 (30,40%).
Hasil perhitungan nilai Kolmogorov untuk
3) Variabel Quick Ratio Ratio menunjukkan nilai
model regresi yang diperoleh adalah sebesar
maksimum sebesar 5,26 (526%), nilai
0,183 dengan probability ( p-value) p-value) sebesar
minimum sebesar 0,34 (34%), nilai mean
0,120.
sebesar 1,2240 (122,40%) dan nilai standar
Karena
nilai
probability probability
Kolmogorov model lebih besar dari tingkat
deviasi sebesar 0,91967 (91,967%).
kekeliruan 0,05, maka dapat disimpulkan
4) Variabel Debt Variabel Debt to Assets Ratio Ratio menunjukkan
bahwa nilai residual dari model regresi
nilai maksimum sebesar 0,89 (89%), nilai
berdistribusi normal. normal.
minimum sebesar 0,20 (20%), nilai mean
Dengan melihat tampilan grafik normal P
sebesar 0,5469 (54,69%), dan nilai standar
Plot of Regression Regression Statistic dapat Statistic dapat terlihat titik-
deviasi sebesar 0,12858 (12,858%).
titik menyebar di sekitar diagonal, serta
5) Variabel Debt Variabel Debt to Equity Ratio menunjukkan Ratio menunjukkan
penyebarannya penyebarannya
nilai maksimum sebesar 8,44 (844%), nilai
mengikuti
layak
sebesar 1,5329 (153,29%), dan nilai standar
dipakai
karena
memenuhi
normalitas.
deviasi sebesar 1,26255 (126,255%). 6) Variabel Long Term to Equity Ratio menunjukkan nilai maksimum sebesar 8,10 (810%), nilai minimum sebesar 0,04 (4%), nilai mean mean sebesar 0,7976 (79,76%), dan standar
deviasi
sebesar
1,23833
(123,833%). 7) Variabel
Return
on
Assets
(ROA) Hasil Uji Multikolinearitas
menunjukkan nilai maksimum sebesar 0,42 (42%), nilai minimum sebesar 0,03 (3%), nilai mean mean sebesar 0,1138 (11,38%), dan nilai
standar
deviasi
sebesar
garis
diagonal.
Grafik menunjukkan bahwa model regresi
minimum sebesar 0,25 (25%), nilai mean
nilai
uji
0,09085
(9,085%).
11
asumsi
Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh hasil
Analisis Regresi
perhitungan tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF yang lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance pada Tolerance pada masing-masing masing-masing variabel di atas 0,1. Kondisi ini menunjukkan bahwa model regresi terbebas dari masalah multikolinearitas. multikolinearitas. Dari perhitungan koefisien regresi di atas
Hasil Uji Heteroskedastisitas
dapat diketahui bahwa persamaan regresi berganda untuk data penelitian penelitian yang digunakan ini adalah sebagai berikut : ROA = 0,219 – 0,098 CURRENT CURRENT RATI O – 0,016
CASH
+ RATIO
0,105
QUICK RATIO – 0,103 DA R –
0,021 DE R + + 0,05 L TD to TD to EQUI EQUI TY RATIO
Berdasarkan Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar dengan pola yang
Analisis Koefisien Determinasi
tidak beraturan di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi penelitian ini.
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui nilai Adjusted R Square sebagai koefisien
Hasil Uji Autokorelasi
determinasi
sebesar
0,306.
Koefisien
determinasi tersebut menggambarkan bahwa variabel Current Ratio, Ratio, Cash Ratio, Ratio, Quick Berdasarkan Tabel 4.4 tersebut diketahui
Ratio, Ratio, Debt to Total Asset Ratio, Ratio, Debt to total
nilai DW sebesar 0,940 berada dalam rentang
Equity Ratio Ratio dan Long Term to Equity Ratio mampu menjelaskan variabel perofitabilitas
dU dan 4-du yaitu di daerah tidak ada menggunakan
(ROA) Perusahaan Makanan dan Minuman
kriteria bahwa nilai DW tersebut berada di
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
antara -2 dan +2 maka dapat disimpulkan tidak
periode 2006-2012 sebesar 30,6%, sedangkan sedangkan
terjadi autokorelasi dalam
sisanya sebesar 69,4% dijelaskan oleh variabel
autokorelasi,
atau
dengan
model
regresi
lain yang tidak dimasukkan dalam model
penelitian ini.
penelitian ini.
12
a. Variabel Current Ratio
Hasil Uji Statistik F ( F-Test )
Dari hasil output SPSS diperoleh t hitung untuk variabel Curret Ratio sebesar Ratio sebesar -3,552 dengan nilai signifikansi sebesar 0,01. Karena nilai t hitung bertanda negatif dan nilai signifikansi sebesar 0,01 < dari tingkat sigifikansi 0,05 (α), maka kesimpulannya Tabel 4.7 menunjukkan nilai F sebesar
Ho ditolak dan H1 (Terdapat pengaruh
4,011 dengan nilai signifikansi sebesar 0,004.
negatif dan signifikan antara Current Ratio
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan
terhadap ROA) diterima. Hal ini berarti
95%, α = 5%, df 1 = 6 dan df 2 = 35, diperoleh
bahwa variabel Current Ratio secara Ratio secara parsial
F tabel sebesar 2,485. Karena F hitung > F
berpengaruh negatif negatif dan signifikan terhadap terhadap
tabel (4,011 > 2,485) 2,485) dan nilai signifikansi < α
profitabilitas (ROA) Perusahaan Makanan
(0,004 < 0,05), maka dapat diartikan bahwa
dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
variabel Current Ratio, Ratio, Cash Ratio, Ratio, Quick
Indonesia (BEI) periode 2006- 2012.
Ratio, Ratio, Debt to Total Asset Ratio, Ratio, Debt to total
b. Variabel Cash Ratio
Equity Ratio Ratio dan Long Term to Equity Ratio secara
simultan
terhadap
berpengaruh
variabel
Profitabilitas
Dari hasil output SPSS diperoleh t hitung
signifikan
untuk variabel Cash Ratio Ratio sebesar -0,350
(ROA)
dengan nilai signifikansi sebesar 0,728.
Perusahaan Makanan dan Minuman yang
Karena nilai t hitung bertanda negatif dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
nilai signifikansi sebesar 0,728 > dari
periode 2006-2012. 2006-2012.
tingkat
signifikansi
kesimpulannya Hasil Uji Statistik t ( t-Test )
Ho
0,05
(α),
ditolak
dan
maka H2
(Terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara Cash Ratio terhadap ROA) diterima namun pengaruhnya tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa variabel Cash Ratio secara parsial berpengaruh negatif namun tidak
signifikan
terhadap
profitabilitas
(ROA) Perusahaan Makanan dan Minuman Berdasarkan hasil Uji Statistik t yang
yang terdaftar di Burs Efek Indonesia (BEI)
terlihat pada Tabel 4.8 maka dapat dilakukan
periode 2006- 2012. 2012.
analisis pengaruh masing-masing variabel independen
terhadap
variabel
c. Variabel Quick Ratio
dependen
Dari hasil output SPSS diperoleh t hitung
sebagai berikut :
untuk variabel Quick Ratio sebesar 2,766 dengan nilai signifikansi sebesar 0,009. Karena nilai t hitung 13
sebesar 2,766 > t
tabel sebesar 2,030 dan nilai signifikansi
diterima
sebesar 0,009
< dari tingkat sigifikansi
signifikan. Hal ini berarti bahwa variabel
0,05 (α) maka kesimpulannya Ho ditolak
DER secara parsial berpengaruh negatif
dan H3 (Quick Ratio berpengaruh positif
namun
dan signifikan terhadap ROA) diterima. Hal
profitabilitas (ROA) Perusahaan Makanan
ini berarti bahwa variabel
dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Quick Ratio
secara parsial berpengaruh positif dan
namun
pengaruhnya
tidak
signifikan
tidak
terhadap
Indonesia (BEI) periode 2006-2012.
signifikan terhadap profitabilitas (ROA)
f. Variabel Long Variabel Long Term Debt Debt to Equity Ratio Ratio
Perusahaan Makanan dan Minuman yang
Dari hasil output SPSS diperoleh t hitung
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
untuk variabel Long Term to Equity Ratio
2006-2012.
sebesar 2,206 dengan nilai signifikansi
d. Variabel Debt Variabel Debt to Total Assets Assets Ratio (DAR)
sebesar 0,034. Karena nilai nilai t hitung sebesar
Dari hasil output SPSS diperoleh t hitung
2,206 > t tabel sebesar 2,030 dan nilai
untuk variabel Debt to Total Assets Ratio
signifikansi sebesar 0,034 < dari tingkat
sebesar -0,685 dengan nilai signifikansi
sigifikansi 0,05 (α) maka kesimpulannya
sebesar
t hitung
Ho ditolak dan H6 ( Long Long Term to Equity
bertanda negatif dan nilai signifikansi
Ratio Ratio berpengaruh positif terhadap ROA)
sebesar 0,498 > dari tingkat sigifikansi 0,05
diterima. Hal ini berarti bahwa variabel
(α) maka kesimpulannya Ho ditolak dan H4
Long Term to Equity Ratio Ratio secara parsial
(DAR berpengaruh negatif dan signifikan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
terhadap
profitabilitas (ROA) Perusahaan Makanan
0,498.
Karena
ROA)
nilai
diterima
pengaruhnya tidak signifikan.
namun Hal
ini
dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
berarti bahwa variabel DAR secara parsial
Indonesia periode 2006-2012.
berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA) perusahaan
Pembahasan Hasil Penelitian
Makanan dan Minuman yang terdaftar di
Pengaruh
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-
Profitabilitas
2012.
Hasil Uji Statistik t menunjukkan bahwa
e. Variabel Debt Variabel Debt to Total Equity Equity Ratio (DER) Ratio (DER)
Current
Ratio
terhadap
Current Ratio Ratio secara parsial berpengaruh
Dari hasil output SPSS diperoleh t hitung
negatif dan signifikan terhadap profitabilitas
untuk variabel Debt to Total Equity Ratio
Perusahaan Makanan dan Minuman yang
sebesar -0,779 dengan nilai signifikansi
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
sebesar
periode 2006-2012. Hal ini berarti hipotesis
0,441.
Karena
nilai
t hitung
bertanda negatif dan nilai signifikansi
yang
sebesar 0,441 > dari tingkat sigifikansi 0,05
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
(α) maka kesimpulannya Ho ditolak dan H5
profitabilitas perusahaan perusahaan dapat dapat diterima.
(DER berpengaruh negatif terhadap ROA) 14
menyatakan
bahwa
Current
Ratio
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
dana
penelitian yang oleh Fitri Linda Rahmawati Rahmawati (2009) dan
karena
dana
yang
dimiliki
tidak
menghasilkan menghasilkan keuntungan.
Budi Priharyanto (2009) yang
menemukan bahwa Current Ratio Ratio berpengaruh
Pengaruh Cash terhadap Profitabilitas terhadap Cash Rati o
negatif terhadap ROA, namun tidak sejalan
Hasil Uji Statistik t menunjukkan bahwa Cash
dengan
Ratio Ratio secara
hasil
penelitian
oleh
F.
Yeni
parsial
berpengaruh
negatif
Indryawati S (2008). Semakin besar rasio
namun tidak signfikan terhadap profitabilitas
lancar, maka menunjukkan semakin besar
Perusahaan Makanan dan Minuman yang
kemampuan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
kewajiban
perusahaan jangka
menunjukkan
untuk
memenuhi
pendeknya.
perusahaan
Hal
ini
periode 2006-2012. Hal ini berarti hipotesis
melakukan
yang
menyatakan
bahwa
Cash
Ratio
penempatan penempatan dana yang besar pada sisi aktiva
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas
lancar. Penempatan dana yang terlalu besar
perusahaan perusahaan dapat diterima. diterima.
pada sisi aktiva memiliki dua efek yang sangat
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
berlainan. Di satu sisi, likuiditas perusahaan perusahaan
penelitian oleh Dwi Ismawati (2009) yang
semakin baik. Namun di sisi lain, perusahaan
menemukan bahwa secara parsial Cash Ratio
kehilangan kesempatan untuk mendapatkan
berpengaruh
tambahan laba, karena dana yang seharusnya
perusahaan, perusahaan, namun tidak sejalan dengan hasil
digunakan
penelitian
untuk
investasi
yang
negatif
oleh
terhadap
Ahmad
menguntungkan, menguntungkan, dicadangkan untuk memenuhi
Meningkatnya Cash
likuiditas.
menurunnya
Radoni
ROA
(2010).
Ratio Ratio mengakibatkan
pendapatan
dan
laba,
maka
Pada penelitian ini, Perusahaan Makanan
hubungan Cash Ratio dan Ratio dan ROA adalah negatif.
dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Likuiditas yang tinggi akan mengakibatkan kas
Indonesia (BEI) memiliki Current Ratio yang
menganggur tinggi, hal tersebut tentu saja
rendah
tidak menguntungkan perusahaan dan sebagai
yang
berarti
bahwa
semakin
produktifnya aset yang dimiliki perusahaan
akibatnya
sehingga efektivitasnya meningkat ditandai
Pengaruhnya
dengan meningkatnya return. return. Pengaruh yang
menunjukkan bahwa
negatif Current Ratio terhadap ROA, sesuai
Ratio Ratio semakin
dengan teori yang disampaikan oleh Horne dan
likuiditas perusahaan. Tingkat likuiditas yang
Wachowicz (2009) yang menyatakan bahwa
semakin tinggi maka kemampuan perusahaan
profitabilitas
dengan
dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka
yang
pendeknya semakin besar. Dengan demikian
likuiditas
analisis yang dapat diberikan adalah bahwa
likuiditas. ditempatkan
berbanding Semakin untuk
terbalik
besar
dana
memenuhi
profitabilitas yang
tidak
rendah. signifikan
semakin semakin tinggi Cash
tinggi
pula
Cash
kesempatan
menurunkan profitabilitas perusahaan, namun
mendapatkan
tambahan
sangat
kemampuan
perusahaan, perusahaan, maka perusahaan perusahaan dapat kehilangan kehilangan untuk
Ratio Ratio yang
akan
tinggi
akan
apabila Cash Ratio Ratio meningkat dengan wajar 15
akan
membantu
kemampuan
likuiditas
Pengaruh Debt to T otal A ssets Ratio (DAR)
perusahaan perusahaan tersebut.
terhadap Profitabilitas
Dari hasil Uji Statistik t menunjukkan menunjukkan bahwa Pengaruh
Ratio
Quick
Debt to Total Assets Ratio (DAR)
terhadap
secara
Profitabilitas
parsial berpengaruh negatif namun
Hasil Uji Statistik t menunjukkan menunjukkan bahwa Quick
signifikan terhadap profitabilitas Perusahaan
Ratio Ratio berpengaruh positif dan signifikan
Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa
terhadap profitabilitas Perusahaan Makanan
Efek Indonesia (BEI) periode 2006- 2012. Hal
dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa
Indonesia (BEI) periode 2006-2012. Hal ini
Debt to Total Assets Ratio berpengaruh Ratio berpengaruh negatif
berarti hipotesis yang menyatakan menyatakan bahwa
terhadap
Quick
diterima.
Ratio Ratio
berpengaruh
positif
dan
signifikam terhadap nilai perusahaan dapat
profitabilitas
perusahaan
tidak
dapat
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
diterima.
penelitian oleh Ferli Herdinanto, Herdinanto, R. Gatot Heru
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
Pranjoto
dan
Purnamawati
(2013)
yang
penelitian oleh Irma Julita (2011) dan Putri
menemukan bahwa secara parsial Debt parsial Debt to Total
Lestari Rajeki (2011) yang menemukan bahwa
Assets Ratio Ratio memiliki pengaruh yang negatif
Quick Ratio berpengaruh Ratio berpengaruh positif dan signifikan
terhadap
terhadap ROA perusahaan. Quick Ratio adalah
sejalan dengan hasil penelitian oleh Dienan
kemampuan
membayar
Yahya, Syarief (2012). Semakin tinggi rasio
hutang yang harus segera dipenuhi dengan
Debt to Total Assets, Assets, semakin besar risiko
aktiva lancar yang lebih likuid. Menurut
keuangannya.
Hanafi (2003), rasio yang rendah menunjukkan menunjukkan
dimaksud
likuiditas
default karena
perusahaan
jangka
untuk
pendek
yang
rendah,
ROA
perusahaan,
Peningkatan
adalah
namun
risiko
kemungkinan
tidak
yang
terjadinya
perusahaan terlalu
banyak
sebaliknya rasio yang tinggi menunjukkan
melakukan pendanaan aktiva dari hutang.
kelebihan aktiva lancar (likuiditas tinggi dan
Dengan adanya risiko gagal bayar, maka biaya
risiko rendah). Tingkat likuiditas yang semakin
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
tinggi maka kemampuan perusahaan dalam
mengatasi masalah ini semakin besar. Adanya
memenuhi
jangka
pengaruh yang tidak signifikan dapat diartikan
pendeknya semakin besar. Hal ini dapat
bahwa di sisi lain tingginya rasio Debt rasio Debt to Total
meningkatkan kredibilitas perusahaan yang
Assets mengindikasikan adanya dana besar dari
akan menimbulkan reaksi positif dari investor
sumber hutang yang dapat dimanfaatkan dalam
dan menyebabkan bertambahnya permintaan
operasional perusahaan dalam meningkatkan
terhadap saham.
profitabilitas. Dengan demikian analisis yang
kewajiban
keuangan
dapat diberikan adalah bahwa DAR yang sangat tinggi akan menurunkan profitabilitas perusahaan perusahaan karena meningkatnya meningkatnya biaya bunga 16
dan resiko gagal bayar, namun apabila DAR
pemenuhan kewajiban akan semakin semakin besar, besar, di
meningkat dengan wajar akan membantu
sisi lain resiko kebangkrutan dan kemungkinan
kemampuan
gagal bayar meningkat
perusahaan perusahaan
pendanaan tersebut
operasional dalam
rangka
(Van Horne dan (Van
Wachowicz : 2005). Apabila hal tersebut
meningkatkan meningkatkan profitabilitas.
terjadi,
maka
akan
menurunnya
berdampak
perolehan
pada
profitabilitas
Pengaruh Debt (DER) Debt to Total E quit y Ratio Ratio
perusahaan. perusahaa n. Adanya pengaruh yang tidak
terhadap Profitabilitas
signifikan dapat diartikan bahwa di sisi lain
Hasil Uji Statistik Statistik t menunjukkan menunjukkan bahwa Debt bahwa Debt
tingginya rasio DER mengindikasikan adanya
to Total Equity Ratio (DER)
secara parsial
dana besar dari sumber hutang yang dapat
berpengaruh negatif namun tidak signifikan
dimanfaatkan dalam operasional perusahaan
terhadap profitabilitas Perusahaan Makanan
dalam meningkatkan profitabilitas. Dengan
dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
demikian analisis yang dapat diberikan adalah
Indonesia (BEI) periode 2006-2012. Hal ini
bahwa
berarti hipotesis yang menyatakan bahwa Debt bahwa Debt
menurunkan profitabilitas perusahaan karena
to Total Equity Ratio Ratio berpengaruh negatif
meningkatnya biaya bunga dan resiko gagal
terhadap
bayar, namun apabila DER meningkat meningkat dengan
profitabilitas
perusahaan
dapat
diterima.
DER
yang
sangat
tinggi
akan
wajar akan membantu kemampuan pendanaan
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
operasional perusahaan tersebut dalam rangka
penelitian oleh Fitri Linda Rahmawati (2009),
meningkatkan meningkatkan profitabilitas.
Raditya Jatismara (2011) serta Resti Susanti, Elfiswandi
dan
(2013)
yang
Pengaruh L ong Term Term D ebt to Equity Ratio
menemukan
bahwa
parsial
DER
terhadap Profitabilitas
ROA
Hasil Uji Statistik t menunjukkan bahwa Long bahwa Long
perusahaan, perusahaan, namun tidak sejalan dengan hasil
Term Debt to Equity Ratio berpengaruh Ratio berpengaruh positif
penelitian oleh Budi Budi Priharyanto (2009) (2009) .
dan
berpengaruh
Hasil
Lusiana secara
negatif
penelitian
terhadap
ini
mengindikasikan
signifikan
perusahaan perusahaan
terhadap
makanan makanan
profitabilitas
dan minuman yang
bahwa hutang berbanding terbalik dengan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
ROA. Pada saat Debt to Total Equity Ratio
periode 2006- 2012. Hal ini berarti hipotesis
rendah, hutang rendah maka profitabilitas
yang menyatakan bahwa Long Term Debt to
perusahaan perusahaan meningkat karena perusahaan perusahaan tidak
Equity Ratio berpengaruh berpengaruh negatif terhadap
harus
nilai perusahaan tidak dapat diterima.
menanggung
beban
bunga
dan
mengurangi mengurangi resiko financial resiko financial distress. distress. Semakin
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
tinggi persentase DER menunjukkan bahwa
penelitian oleh Evi Juliana (2012) yang
jumlah hutang yang dimiliki oleh perusahaan
menemukan bahwa adanya pengaruh positif
lebih besar daripada modal, sehingga biaya
yang signifikan antara Long Term Debt to
bunga yang ditanggung oleh perusahaan untuk
Equity Ratio Ratio dengan ROA, namun tidak 17
sejalan dengan hasil penelitian oleh Wahyu
Perusahaan Makanan dan Minuman yang
Suciningsih (2011).
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Long Term Debt to Equity Ratio Ratio yang tinggi
dapat
memberikan
peluang
periode 2006-2012. 2006-2012.
bagi
5) Debt to Total Equity Ratio (DER) secara
perusahaan perusahaan untuk melalukan perputaran dana
parsial berpengaruh berpengaruh negatif
namun tidak
dari sumber hutang jangka panjang secara
signifikan terhadap profitabilitas (ROA)
lebih leluasa demi tercapainya profitabilitas
Perusahaan Makanan dan Minuman yang
yang baik. Bila kewajiban dapat dimanfaatkan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dengan efektif dan laba yang didapat cukup
periode 2006-2012. 2006-2012.
untuk menutupi atau membayar beban bunga
6) Long term Debt to Equity Ratio (LDER)
pada periode yang berjalan, maka laba yang
secara parsial berpengaruh positif dan
diberikan kepada pemegang saham dapat
signifikan terhadap profitabilitas (ROA)
dijelaskan
keuangan.
Perusahaan Makanan dan Minuman yang
Leverage Leverage keuangan tercipta ketika laba bersih
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
perusahaan perusahaan
periode 2006-2012. 2006-2012.
melalui
leverage leverage
meningkat meningkat
akibat
penggunaan
pinjaman yang yang memberikan memberikan beban bunga. bunga.
7) Current Ratio, Ratio, Cash Ratio, Ratio, Quick Ratio, Ratio, Debt to Total Asset Ratio, Ratio, Debt to total
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Equity Ratio dan Ratio dan Long Long Term to Equity Ratio
Kesimpulan
secara simultan berpengaruh signifikan
1) Current Ratio Ratio secara parsial berpengaruh
terhadap
negatif
dan
signifikan
variabel
Profitabilitas
(ROA)
terhadap
Perusahaan Makanan dan Minuman yang
profitabilitas (ROA) Perusahaan Makanan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
periode 2006-2012. 2006-2012.
Indonesia (BEI) periode 2006-2012. 2) Cash Ratio Ratio secara parsial berpengaruh
Saran
negatif namun tidak signifikan terhadap
1) Bagi
Manajemen,
dalam
profitabilitas
rangka
profitabilitas (ROA) Perusahaan Perusahaan Makanan
meningkatkan
perusahaan,
dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
pihak manajemen manajemen harus memperhitungkan memperhitungkan
Indonesia (BEI) periode 2006-2012.
komposisi-komposisi Current Ratio, Ratio, Cash
3) Quick Ratio Ratio secara parsial berpengaruh
Ratio, Ratio, Quick Ratio, Ratio, Debt to Total Assets
positif dan signifikan terhadap profitabilitas
Ratio, Ratio, Debt to Total Equity Ratio, Ratio, Long
(ROA) Perusahaan Makanan dan Minuman
Term Debt to Equity Ratio Ratio dan ROA.
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Karena rasio tersebut dapat digunakan oleh
(BEI) periode 2006-2012.
para
4) Debt to Total Assets Ratio (DAR) secara
investor
sebelum
sebagai
melakukan
pertimbangan pertimbangan
investasi
pada
parsial berpengaruh negatif namun tidak
perusahaan. Karena apabila rasio- rasio
signifikan terhadap profitabilitas (ROA)
tersebut dalam kondisi optimal, maka 18
kinerja operasional dan profitabilitas akan
Ananingsih, Puji. 2007. Analisis pengaruh
meningkat.
Current Ratio, Ratio, Quick Ratio, Ratio, Receivable Receivable
2) Bagi Para Investor, perusahaan yang baik adalah
perusahaan
menghasilkan
profit
Turnover dan Cash Turnover terhadap
yang
mampu
Rentabilitas pada KPRI USP Kabupaten
besar,
meskipun
Temanggung Tahun 2003- 2005. Skripsi. Skripsi.
dengan current ratio yang rendah. Artinya
UNDIP Semarang.
perusahaan tersebut efisien dan efektif
Arikunto,
Suharsimi.
2005.
Manajemen
dalam pengelolaan sumber daya. Kemudian
Penelitian. Penelitian. Jakarta: Penerbit PT Rineka
dengan Debt to Equity Ratio yang rendah,
Cipta.
perusahaan
tersebut
mampu
menutup
Brealey, Myers & Marcus. 2008. Dasar-dasar
semua kebutuhan modalnya dengan modal
Manajemen
sendiri. Sehingga investor sebaiknya juga
Jakarta: Erlangga.
melihat perusahaan dari rasio-rasio tersebut, karena
mengindikasikan
kinerja
Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Keuangan. Jilid kesatu.
dari kinerja perusahaan, maka dari itu
Erlangga.
dan
manajer
hendaknya
Edisi
kesembilan.
Essentials
dengan
Thomson Learning .
keuangan
Jakarta:
Eugene, Brigham F. & Houston Joul F. 2007.
mempertimbangkan informasi yang terkait kinerja
Perusahaan.
Eugene, Brigham F. & Weston JF. 2001.
perusahaan. perusahaan. Profit merupakan merupakan cerminan
investor
Keuangan
perusahaan
terutama Current Ratio, Ratio, Cash Ratio, Ratio, Quick
of
Financial
Managemen. Managemen.
Jakarta:
Salemba
Empat.
Ratio, Ratio, Debt to Total Assets Ratio, Ratio, Debt to
Eugene, Brigham F. & Houston Joul F. 2009.
Total Equity Ratio, Ratio, Long Term Debt to
Dasar-dasar Manajemen Manajemen Keuangan. Edisi
Equity
Ratio Ratio yang
berpengaruh
pada
10. Jakarta: Salemba Empat.
peningkatan profit. profit. 3) Bagi
peneliti
melakukan
Eugene, Brigham F. Eugene & Houston Joul F.
selanjutnya,
penelitian
diharapkan
lanjutan
2010.
dengan
Fahmi,
Misalnya dengan menggunakan periode yang lebih
panjang
dasar
Manajemen
Keuangan. Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
memperluas sampel dan data penelitian.
pengamatan pengamatan
Dasar-
Irham.
2011. Analisis
Laporan
Keuangan. Keuangan. Bandung: Alfabeta.
serta
Ghozali,
Imam.
2009. Aplikasi dengan
Analisis
menambahkan variabel independen lain
Multivariate
Program
SPSS .
yang diduga mempengaruhi mempengaruhi profitabilitas.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gitman, Lawrwnce J. 2006. 2006. Principles of
DAFTAR PUSTAKA
Managerial Finance. Eleventh Edition, Edition, Ahmad,
Rodoni
&
Herni
Ali.
2010.
New Jersey: Jersey: Pearson Education. Education. Inc
Manajemen Keuangan. Keuangan. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media. 19
Gryglewicz, Sebastian. 2010. A theory of corporate
financial
decisions
Mandiri,
with
“Working
2006-
2008.
Kalijaga, Yogyakarta.
Guimaraes, Andre Luiz de Souza & Valcemiro 2010.
Periode
Skripsi. Skripsi. Universitas Universita s Islam Negeri Sunan
liquidity and solvency concerns. concerns.
Nossa.
Tbk.,
Jatismara, Raditya. 2011. Analisis Pengaruh
Capital ,
TATO, DER, Dividen, Sales, Sales, dan Current
Profitability, Profitability, Liquidity, and solvency of
Ratio Ratio terhadap Return On Asset . (Studi
healthcare
pada Perusahaan Perusahaan Manufaktur yang Listed
insura
ce
companies”.
Brazilian Business Business Review, Review, v.7, n 2.
di BEI periode 2008- 2010). Skripsi. Skripsi.
Hanafi, Mamhud. 2003. Manajemen 2003. Manajemen Keuangan
Universitas Diponegoro, Semarang.
Internasional . Yogyakarta: BPFE. Harahap,
Sofyan
Syafri.
Julita,
2001.
Teori
Irma.
2011.
“Pengaruh
Terhadap
Profitabilitas
Akuntansi: Laporan Keuangan. Keuangan. Jakarta:
Perbankan
yang
PT Raja Grafindo Persada.
Jurnal ,
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Analisis Kritis
pada
Terdaftar
Universitas
Likuiditas
Negeri
Sektor
di
BEI”. Padang,
Padang.
atas Laporan Keuangan. Keuangan. Jakarta: PT Raja
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Keuangan.
Grafindo Persada.
Jakarta: Erlangga.
Herdinanto, Ferli R Gatot Heru Pranjoto &
Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Keuangan.
Purnamawati. 2013. Pengaruh Debt to
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Total Asset Ratio Ratio dan Current Ratio
Keown, Arthur J. Martin, John D. Petty, J
terhadap
Return
On
Asset
pada
William & Scott David F JR. 2005.
Perusahaan Perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI. BEI.
Financial Management, Principles and
Jurnal. Universitas Trunojoyo, Madura.
Applications. Applications. Ten Edition. New Jersey:
Horne, James C Van. 2005. Accounting
Pearson Education.
Economics. Jakarta: Translation Penerbit
Keown. 2008. Manajemen Keuangan. Keuangan. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Umum.
PT. Macanan Jaya Cemerlang.
Horne, James C Van & John M. Wachowicz,
Kieso, Donald E. Jerry J.Weygandt & Terry
JR. 2009. Prinsip-prinsip Prinsip-prinsip Manajemen
D.Warfield,
Keuangan. Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Accounting”. Accounting”. 10th edition, diterjemahkan
Horngren, Charles T., Harrison, Walter T.,
oleh
2001.
Salim,
Emil.
“Intermediate
2002. 2002.
Akuntansi
Bamber, & Linda S. 2002. Accounting
Intermediate. Intermediate. Jilid Dua, Edisi Kesepuluh.
( International International
Jakarta: Erlangga.
Edition). Edition).
5th
Edition.
Prentice Hall Inc., New Jersey.
Kuswadi. 2004. Cara Mengukur Kepuasan
Ismawati, Dwi. 2009. Pengaruh Financing to
Karyawan. Karyawan. Jakarta: Penerbit PT Elex
Deposit Ratio Ratio (FDR), Cash Ratio Ratio (CR),
Media Komputindo.
Capital Adequacy Ratio (CAR), Ratio (CAR), dan Dana Pihak
Ketiga
terhadap
Malkiel, B. G. & Xu, Y. X. 2004. Idiosyncratic 2004. Idiosyncratic
Tingkat
Risk and
Profitabilitas pada PT. Bank Syariah 20
Security Returns, Returns,
Working
Papers, Papers, The Annual Meetings of the
European
American Finance Finance Association. Association.
Management . ISSN 2222-1905 (Paper)
Manurung, Erma Risdo Tohonan, Gusnardi & Rina
Selva
Johan.
Likuiditas dan
2012. 2012.
Journal
of
Business
and
ISSN 2222-2839 (Online) Vol.5, No.8,
“Pengaruh
2013.
Solvabilitas terhadap
Pasaribu, Hiras & Rosa Luxita Sari. 2011. 2011.
Profitabilitas untuk Study Kasus pada
“Analisis Tingkat Kecukupan Modal dan
Perusahaan Real Estate Estate dan Property
LDR
Bursa Efek Indonesia Tahun 2005- 2012”. 2012”.
Telaah & Riset Akuntansi, Akuntansi, Vol. 4. No. 2
Jurnal
Juli 2011 Hal. 114- 125.
Pendidikan
Ekonomi. Ekonomi.
FKIP
Universitas Riau.
Profitabilitas”. Jurnal Profitabilitas”.
Prihadi, Toto. 2008. Analisis 2008. Analisis Rasio Keuangan. Keuangan.
Martono, Cyrillius. 2002. “Analisis “Analisis Pengaruh
Jakarta: PPM.
Profitabiilitas Industri, Rasio Leverage Leverage Keuangan
terhadap
Tertimbang
dan
Priharyanto, Budi. 2009. Analisis Pengaruh
Intensitas
Current Ratio, Ratio, Inventory Turnover , Debt
Modal Tertimbang serta Pangsa Pasar
to Equity Ratio, Ratio, dan
terhadap ROA dan ROE Perusahaan
Profitabilitas (studi pada Perusahaan Food Perusahaan Food
Manufaktur
yang
Indonesia”.
Jurnal
Go
Size Size terhadap
Public
di
and Beverage dan Perusahaan Consumer
Akuntansi
&
Goods Goods yang Listed di BEI Periode 2005-
Keuangan. Keuangan. Vol. 4 No. 2 November 2002
2007.
Hal. 126 – 140. 140.
Semarang.
Munawir, S. 2002. Analisis 2002. Analisis Laporan Keuangan Keuangan
Tesis. Tesis. Universitas Diponegoro,
Priyatno, Duwi. 2011. Buku Saku SPSS .
(Edisi ke-4). Yogyakarta: Liberti.
Cetakan Pertama. Yogyakarta: Penerbit
Munwir, S. 2004. Analisis Rasio Keuangan. Keuangan.
MediaKom.
Yogyakarta: Yogyakarta: Penerbit Liberti.
Puspita, Novita Santi. 2011. Analisis Pengaruh
Myers, Stewart C. 1984. “the “the Capital Structure
Struktur Modal, Pertumbuhan Pertumbuhan Perusahaan, Perusahaan,
Puzzle”. the Journal of Finance. Finance. 39/3,
Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas
575 – 575 – 592. 592.
terhadap
Nugroho,
Setyo
Budi.
Pengaruh
Efesiensi
Likuiditas,
dan
2010.
Nilai
Perusahaan
“Analisis
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Kerja,
Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009
terhadap
(Studi Kasus pada Sektor Industri Food
Modal
Solvabilitas
Profitabilitas”. Jurnal Ilmu Administrasi Administrasi
and
Bisnis.
Diponegoro, Semarang. Semarang.
Nyabwanga, Nyabwanga, Robert Nyamao, Nyamao, Dr.Ojera Patrick, Patrick, Otieno
Simeyo
Skripsi. Skripsi.
Universitas
Rahmawati, Fitri Linda. 2009. Pengaruh Current Ratio, Ratio, Inventory Turnover , dan
Nyanyuki. 2013. “An Empirical Empirical Analysis
Debt to Equity Ratio terhadap Return terhadap Return On
of the Liquidity, Solvency and Financial
Asset (Studi pada Perusahaan Food and
Healt
Beverage Beverage yang Listing di BEI Tahun
Small
Nyakundi
Beverages). Beverages).
Finlay
of
&
pada
and
Medium
Sized
Enterprises in Kisii Municipality, Kenya”. 21
2007-2009). Jurnal , Universitas Negeri
Sibuea, Evi Juliana. 2012. Pengaruh Leverage
Malang.
terhadap Profitabilitas pada Perusahaan
Rajeki, Putri Lestari. 2011. Pengaruh CAR,
Non Keuangan yang terdaftar di BEI.
QR, NPA, BPO, dan FDR terhadap
Skripsi. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Tingkat Profitabilitas Perbankan Syariah
Siwi. 2005. Analisis Pengaruh Efisiensi Modal
di Indonesia. STEKPI Jakarta. Riyanto,
Bambang.
2004.
Kerja, Likuiditas, Solvabilitas terhadap
Dasar-Dasar
Profitabilitas pada Perusahaan Property. Property.
Pembelajaran Perusahaan. Perusahaan. Edisi Ketiga. Yogyakarta:
Penerbit
Yayasan
Skripsi.
Badan
Subekti, Imam & Indra Wijaya Kusuma. 2001.
Penerbit Gajah Mada.
“Asosiasi antara Set Kesempatan Investasi
Rizkavtri, Shinta. 2012. “Pengaruh Leverage,
dengan Kebijakan Pendanaan dan Dividen
Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas
Perusahaan,
terhadap
Perubahan ROA”. ROA”. Jurnal Jurnal Riset Akuntansi
Nilai
Perusahaan
pada
Perusahaan Real Estate Estate dan Property
Implikasinya
pada
Indonesia, Indonesia, Vol. 4, No. 1: 44 – 44 – 63 63
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Suciningsih,
Wahyu.
2011.
Pengaruh
Tahun 2009-2011”. 2009-2011”. Jurnal , Universitas
Keputusan Pendanaan terhadap Kinerja
Riau, Pekanbaru. Pekanbaru.
Keuangan
Ross, Westerfield & Jordan. 2008. Pengantar Keuangan
Perusahaan
(Corporate
Yeni
Indryawati.
Pengaruh
Rasio
Perbankan
di
Maret. Sugiarso, G & F. Winarni. 2005. Manajemen
Jakarta: Salemba Empat. F
Perusahaan
Indonesia. Indonesia. Skripsi. Universitas Sebelas
Finance Fudamental ) , , Edisi Kedelapan.
S,
serta
Keuangan. Keuangan. Yogyakarta: Media Pressindo. 2008.
“Analisis
Likuiditas,
Sugiyono. 2008. Metode 2008. Metode Penelitian Kuantitatif
Rasio
Kualittatif R&D. R&D. Bandung: Alfabeta.
Aktivitas, dan Rasio Leverage Leverage terhadap
Susanti, Resti. 2013. “Pengaruh Current Ratio,
Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris
Inventory Turnover , dan Debt to Equity
pada Perusahaan Perusahaan Property Property dan dan Real Real Estate
Ratio terhadap Return on Asset pada
yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2004-
Perusahaan Food and Beverages Beverages yang
2006).
Listing di Listing di BEI”. Jurnal BEI”. Jurnal . Universitas Putra
Jurnal ,
Universitas
Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Indonesia YPTK, Padang.
Santoso, Singgih. 2001. Statistik Multivariat . Jakarta:
Penerbit
PT
Elex
Syarief,
Media
Dienan
Yahya.
2012.
Analisis
Pengaruh Leverage keuangan terhadap
Komputindo.
Profitabilitas
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan
pada
Perusahaan
Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI.
(Teori Aplikasi). Aplikasi). Yogyakarta: BPFE.
Skripsi. Skripsi.
Sawir, Agnes. 2005. Analisa 2005. Analisa kinerja Keuangan
Makassar.
dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 22
Universitas
Hasanuddin,
Weston, J.F & Copeland. 2008. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Jilid II . Jakarta: Erlangga. Weston, J.Fred. & Eugene F. Brigham, 2010. Dasar-dasar
manajemen manajemen
Keuangan. Keuangan.
Jakarta: Erlangga. www.idx.co.id
23