6 - jurnal mengenai rasio likuiditas

April 20, 2018 | Author: Ivan Phedra Phelia | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

jurnal mengenai rasio likuiditas...

Description

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Oleh : Nidya Afrinda [email protected] (Fakultas Ekonomi Kampus Palembang, Universitas Sriwijaya) Hj. Marlina Widayanti, S.E., S.H., M.M., Ph.D.; Drs. H.M.A. Rasyid Hs. Umrie, M.B.A. ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh rasio Likuditas (Current (Current Ratio, Ratio, Cash Ratio, Ratio, dan Quick Ratio) Ratio) dan Solvabilitas ( Debt  Debt to Total Assets Ratio, Ratio,  Debt to Equity Ratio, Ratio, dan Long dan  Long Term Debt to Equity Ratio) Ratio) terhadap Profitabilitas ( Return  Return on Assets) Assets) pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi penelitian ini adalah 16 perusahaan sub sektor Makanan dan Minuman.  Purposive Sampling digunakan sebagai teknik pengambilan sampel dan 6  perusahaan  perusahaan terpilih memenuhi memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Current Ratio  berpengaruh negatif negatif dan signifikan terhadap Return terhadap Return on Assets (ROA), Assets (ROA), Cash Ratio berpengaruh Ratio berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap ROA, Quick Ratio berpengaruh Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA,  Debt to Total Assets Ratio (DAR) Ratio (DAR) dan  Debt to Equity Ratio  Ratio  (DER) berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap ROA, sedangkan Long sedangkan Long Term Debt to Equity Ratio (LDER) Ratio (LDER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Secara simultan Current Ratio, Ratio, Cash Ratio, Ratio, Quick Ratio, Ratio,  Debt to Total  Assets Ratio  Ratio  (DAR),  Debt to Equity Ratio  Ratio  (DER), dan  Long Term Debt to Equity Ratio  Ratio  (LDER)  berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2012. Koefisien determinasi sebesar 30,6%, hal ini berarti variabel likuiditas dan solvabilitas mampu menjelaskan variabel profitabilitas sebesar 30,6% dan sisanya sebesar 69,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dimasukkan dalam model penelitian.

Kata kunci : Curr ent Ratio  , Cash , Quick Ratio  , Debt to Total , Debt Ratio  Cash Rati o  Tot al A ssets sets Rati Rati o  Debt to E quity , Long Term Debt to Equi ty Ratio  , dan Retur . Ratio  Ratio  Retur n on Asse Assets 

1

ABSTRACT

This research was aimed to investigate the influence of Liquidity Ratio (Current Ratio, Cash Ratio, and Quick Ratio) and Solvability Ratio (Debt to Total Assets Ratio, Debt to Equity Ratio, and Long Term Debt to Equity Ratio) to Profitability (Return on Assets) in the Food and Beverage company listed at Bursa Efek Indonesia (BEI) period 2006-2012. The population in this research is 16 companies of Food and Beverage sub sector. Purposive Sampling technique is employed and found 6 companies are selected that fulfill the criteria for the research sample. This research uses the secondary data, and multiple regression is used in this study. The result shows that Current Ratio has negative and significant influence on Return on Assets (ROA), Cash Ratio has negative but not significant influence on ROA, Quick Ratio has positive and significant influence on ROA, Debt to Total Assets Ratio (DAR) and Debt to Equity Ratio (DER) have negative but not significant influence on ROA, and Long Term Debt to Equity Ratio has positive and significant on ROA. Simultaneously, Current Ratio, Cash Ratio, Quick Ratio, Debt to Total Assets Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) and Long Term Debt to Equity Ratio (LDER) have significant influence on profitability (ROA). The coefficient of determination is 30,6%%, it means that liquidity and solvability variables are be able to explain  profitability variable as much much as 30,6%, and the rest of 69,4% explained explained by other variables variables not include in the model.

Keywords : Curr ent Ratio  , Cash , Quick Ratio  , Debt to T otal Assets , Cash Rati o  Assets Ratio , Debt Debt to Equi ty Ratio  , and Retur . Long Term D ebt to Equity Ratio  Retur n on A ssets 

2

mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan.

I. PENDAHULUAN

Pertumbuhan

ekonomi

beberapa

Makin tinggi likuiditas maka semakin baik

tahun belakangan ini menunjukkan tren yang

 posisi perusahaan di mata kreditur oleh karena

 positif. Data Badan Pusat Statistik (BPS)

itu terdapat kemungkinan yang sangat besar

menunjukkan, dalam beberapa kurun waktu

 bahwa

terakhir

kewajibannya tepat pada waktunya.

angka

Indonesia

pertumbuhan

ekonomi

Indonesia masih bertahan di kisaran 6,3%. Jika

perusahaan perusahaan

Likuiditas

akan

adalah

membayar membayar

rasio

yang

dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB), di

memperhatikan hubungan kas perusahaan dan

mana konsumsi masyarakat merupakan faktor

aktiva lancar lainnya terhadap kewajiban

 penyumbang  penyumbang terbesar yang mencapai mencapai lebih dari

lancarnya

60%.

demikian juga menurut Malkiel & Xu (2004)

Meningkatnya

pertumbuhan

&

Brigham,

2010),

di

yang menyatakan bahwa likuiditas memainkan

Indonesia ternyata cukup didominasi oleh

 peranan penting terhadap harga suatu aset.

industri

Sejak

Apabila jumlah aktiva lancar terlalu kecil maka

 beberapa tahun tahun yang lalu, perkembanga perkembangan n bisnis

akan menimbulkan illikuid, sedangkan apabila

Makanan

dan

UKM

(Weston

Minuman.

di bidang makanan dan minuman mengalami  pertumbuhan

yang

aktiva

lancar terlalu

besar akan

signifikan.

 berakibat timbulnya dana yang menganggur menganggur

Puncaknya terjadi pada tahun 2009 di mana

(iddle cash), cash), semua ini berpengaruh kepada

industri tersebut meningkat dari 2,34% (Tahun

 jalannya operasi perusahaan. perusahaan. Selain masalah

2008)

tersebut perusahaan juga dihadapkan pada

mengalami

sangat

 jumlah

lonjakan pesat

menjadi

11,22% dengan volume penjualan hingga Rp.

masalah

555

 perusahaan  perusahaan menggunakan menggunakan lebih banyak hutang

Triliun

(Tahun

2009).

Meskipun

penentuan

namun pada saat krisis global terjadi pada

solvabilitas akan menurun karena beban bunga

tahun 2010, sektor industri Makanan dan

yang harus ditanggung juga meningkat. Hal ini

Minuman sempat mengalami penurunan yang

akan

cukup

 profitabilitas.

2,73%

walaupun

omsetnya masih tetap tinggi yaitu menyentuh

berdampak

terhadap

maka

Jika

dibanding

menjadi

sendiri

dana.

 peningkatannya sangat tinggi di tahun 2009,

hebat

modal

sumber

tingkat

menurunnya

Menurut Munawir (2002), solvabilitas

angka Rp. 605 Triliun.

adalah

Jika perusahaan memutuskan modal kerja

kemampuan

perusahaan

untuk

memenuhi kewajiban keuangannya apabila

dalam jumlah yang besar, kemungkinan tingkat

 perusahaan  perusahaan

likuiditas akan terjaga namun kesempatan

kewajiban jangka pendek maupun jangka

untuk memperoleh laba yang besar akan

 panjang. Berdasarkan Berdasarkan  Pecking Order Theory

menurun

dari Stewart C. Myers (1984), semakin besar

pada

akhirnya

berdampak

pada

tersebut

rasio

 perusahaan  perusahaan

semakin besar biaya yang harus ditanggung

 profitabilitas,

memaksimalkan memaksimalkan

kemungkinan kemungkinan

dapat

menunjukkan

baik

menurunnya profitabilitas. Sebaliknya jika ingin

solvabilitas,

dilikuidasikan,

bahwa

 perusahaan  perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang 3

dimilikinya.

Hal

ini

dapat

menurunkan

likuiditas,

solvabilitas

 perusahaan.  perusahaan.

Jadi semakin tinggi solvabilitas perusahaan

 perusahaan  perusahaan manufaktur khususnya industri

maka

Makanan dan Minuman yang keadaannya tetap

perusahaan

untuk

menghasilkan laba semakin rendah. Pengaruh

likuiditas

dan

yang

profitabilitas

 profitabilitas yang dimiliki oleh perusahaan. perusahaan.

kemampuan

Sampel

dan

dipilih

adalah

stabil. Pada masa krisis global yang melanda solvabilitas

dunia, termasuk di Indonesia yang dimulai

terhadap profitabilitas pada perusahaan  Real

tahun

 Estate   Estate  dan  Property   Property  Bursa Efek Indonesia

mengalami kebangkrutan. Namun para pelaku

tahun 2005-2012 yang diteliti oleh Erma Risdo

industri Makanan dan Minuman tetap mampu

Tohonan Manurung, Gusnardi, Rina Selva

 berproduksi

Johan (2012) menunjukkan bahwa secara

 penjualannya.  penjualannya. Misalnya pada perusahaan PT

simultan

solvabilitas

Delta Djakarta, Tbk., PT Ultrajaya Milk

terhadap

Industry, Tbk., PT Cahaya Kalbar Tbk., PT

 profitabilitas, secara parsial likuiditas tidak

Delta Djakarta Tbk., PT Multi Bintang

 berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

Indonesia Tbk., PT Mayora Indah Tbk., PT

dan secara parsial solvabilitas berpengaruh

Prasidha Aneka Niaga Tbk., PT Nippon

signifikan

Indosari

likuiditas

 berpengaruh

secara

dan signifikan

terhadap

profitabilitas.

 penelitian yang dilakukan oleh

Pada

Gryglewicz

hasil

cadangan

Tbk.,

yang

selalu

adanya

adalah sebagai berikut : 1)

Bagaimana pengaruh rasio likuiditas dan solvabilitas secara parsial terhadap rasio

 profitabilitas dan berkorelasi berkorelasi positif dengan

 profitabilitas pada Perusahaan Perusahaan Makanan

arus

dan Minuman yang Terdaftar di Bursa

dan

akan

Corpindo

meningkatkan meningkatkan

meningkatan

kas,

kas

mampu

yang

Perumusan masalah dalam penelitian ini

interaksi dalam kebijakan kas yang dinamis di mana

dan

perusahaan

setiap tahunnya.

dan kekhawatiran solvabilitas pada perusahaan menunjukkan

banyak

menunjukkan pertumbuhan pertumbuhan laba yang positif di

(2010) yang mengkaji dampak baik likuiditas

 pembiayaan,  pembiayaan,

2008

menemukan

adanya

kekhawatiran bahwa likuiditas menyebabkan

Efek Indonesia (BEI) ?

 penurunan dispersi spread  kredit.  kredit. Penelitian ini

2)

Bagaimana pengaruh rasio likuiditas dan

 berbeda dengan penelitian sebelumnya, karena

solvabilitas secara simultan terhadap rasio

 pada penelitian kali ini akan meneliti pengaruh

 profitabilitas pada Perusahaan Perusahaan Makanan

likuiditas

dan Minuman yang Terdaftar di Bursa

dan

solvabilitas

terhadap

 profitabilitas pada perusahaan perusahaan Makanan dan

Efek Indonesia (BEI) ?

Minuman yang terdaftar di BEI periode 20062012.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian melakukan

dimaksudkan

pengujian

temuan-temuan keuangan,

ini

empiris

khususnya

untuk

Pengertian Laporan Keuangan

lebih

lanjut

Laporan keuangan adalah media yang dapat

mengenai

rasio

dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

yang

yang

menyangkut

 perusahaan  perusahaan 4

yang

terdiri

dari

neraca,

 perhitungan laba rugi, ikhtisar laba ditahan,

Tujuan Laporan Keuangan

dan laporan posisi keuangan (Sawir, 2005).

Tujuan

Kieso,

(2005) adalah :

Weygandt

diterjemahkan

&

oleh

Warfield

Salim,

E.

yang

laporan

keuangan

menurut

Sawir

(2002)

1) Menyediakan informasi yang menyangkut

menyatakan, “Laporan keuangan  keuangan   merupakan

 posisi keuangan, keuangan, kinerja serta perubahan

sarana komunikasi informasi keuangan utama

 posisi keuangan suatu perusahaan. perusahaan.

kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan

2) Laporan

keuangan

disusun

keuangan ini menampilkan sejarah perusahaan

memenuhi

yang dikuantifikasi dalam nilai moneter.

sebagian besar pemakainya, yang secara

Laporan keuangan yang sering disajikan

umum menggambarkan pengaruh keuangan

adalah neraca, laporan laba rugi, laporan arus

dari kejadian masa lalu.

kas,

dan

laporan

ekuitas

pemilik

atau

kebutuhan

untuk

bersama

atau

3) Laporan keuangan juga menunjukkan apa

 pemegang  pemegang saham.”

yang

dilakukan

 pertanggungjawaban  pertanggungjawaban

manajemen

atau

manajemen manajemen

atas

sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Analisis Laporan Keuangan

Untuk mengetahui dengan tepat bagaimana kondisi

dan

kinerja

perusahaan,

dapat

Keterbatasan Laporan Keuangan

dilakukan analisis terhadap laporan keuangan

Keterbatasan laporan keuangan yang dimilki

yang dimilikinya. Analisis Laporan Keuangan

 perusahaan  perusahaan yaitu (Kasmir, (Kasmir, 2008) :

menurut Harahap (2001) adalah :

a. Pembuatan

“Menguraikan pos-pos laporan keuangan

laporan

keuangan

disusun

 berdasarkan  berdasarkan sejarah, di mana data-data

menjadi unit informasi yang lebih kecil dan

diambil dari data masa lalu.

melihat hubungannya yang bersifat signifikan

 b. Laporan keuangan dibuat untuk umum.

atau yang mempunyai makna antara satu

c. Proses penyusunan tidak terlepas dari

dengan yang lain baik antara data kuantitatif

taksiran-taksiran dan pertimbangan tertentu.

maupun data non kuantitatif dengan tujuan

d. Laporan keuangan bersifat konservatif.

untuk mengetahui kondisi keuangan yang lebih

e. Laporan keuangan selalu berpegang teguh

dalam yang sangat penting dalam proses

kepada sudut pandang ekonomi dalam

menghasilkan keputusan yang tepat”. tepat”.

memandang

Analisis laporan keuangan berlaku alat

peristiwa-peristiwa

yang

terjadi.

analisis dan teknik untuk laporan keuangan umum dan data terkait dengan perkiraan dan

Analisis Rasio Keuangan

kesimpulan yang berguna dalam keputusan

Analisis

 bisnis (Leopold & John, dikutip dalam Irham

hubungan dari berbagai pos dalam berbagai

Fahmi, 2011).

laporan keuangan yang merupakan dasar untuk

rasio

keuangan

adalah

analisa

dapat menginterpretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaaan (Munawir, 5

2004). Analisis rasio dapat digunakan untuk

Rasio Perputaran Kas =

Penjualan Bersih

membimbing investor dan kreditur untuk

Modal Kerja Bersih

membuat keputusan atau pertimbangan tentang

x 100% ................................................... ................................................... (4) 5)  Inventory to Net Net Working Capital

 pencapaian  pencapaian perusahaan perusahaan dan prospek di masa

 Inventory

datang. Menurut Weston (2001), rasio-rasio

to

Persediaan

keuangan ini dibagi menjadi enam kelompok,

NWC 

=

 x 100% ....... (5)

Aktiva Lancar- Utang Lancar 

yakni :

Masalah likuiditas berhubungan dengan

1) Rasio likuiditas

masalah kemampuan suatu perusahan untuk

2) Rasio leverage

memenuhi kewajiban finansialnya yang segera

3) Rasio aktivitas

harus dipenuhi.

4) Rasio profitabilitas

Suatu perusahaan perusahaan yang

mempunyai kekuatan membayar belum tentu

5) Rasio pertumbuhan pertumbuhan

dapat memenuhi segala kewajiban finansialnya

6) Rasio valuasi

yang segera harus dipenuhi. Rasio Likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Rasio Likuiditas

Rasio

Current Ratio, Ratio, Cash Ratio dan Quick dan Quick Ratio.

likuiditas

mengukur

merupakan

kemampuan

rasio

dalam

untuk

memenuhi

Rasio Solvabilitas

kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih

Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan

oleh suatu perusahaan. Dengan kata lain dapat

untuk

membayar kembali pencairan dana depositnya

 panjang (Munawir, (Munawir, 2002: 32).

2013: 130). Rasio likuiditas ini terdiri dari

Menurut Kasmir (2013: 156-163) jenis

(Kasmir, 2013: 134-142) :

Rasio Solvabilitas ( Leverage  Leverage) antara lain :

1) Current Ratio (Rasio Lancar)

1)  Debt To Assets Assets Ratio (DAR)

Aktiva Lancar 

 x 100% ... (1)

DAR =

Utang Lancar 

2) Cash Ratio (Rasio Kas) Kas

keuangannya

 baik kewajiban jangka pendek maupun jangka

 permintaan kredit kredit yang telah diajukan (Kasmir, (Kasmir,

Cash Ratio = Ratio =

kewajiban

apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan,

 pada saat ditagih serta dapat mencukupi mencukupi

Current Ratio = Ratio =

memenuhi

Total Utang

 x 100% ................... (6)

Total Aset

2)  Debt to Equity Ratio Ratio (DER)  (DER)  x 100% ......... (2)

DER = DER =

Utang lancar 

Total Utang Ekuitas

 x 100% .................... (7)

3)  Long Term Debt Debt to Equity Ratio Ratio ( LDER)  LDER) 3) Quick Ratio (Rasio Cepat) Quick Ratio =

LDER =

Aktiva Lancar - Persediaan

Utang Jangka Panjang Modal Sendiri

 x 100% .. (8)

4) Time Interest Earned

Utang lancar 

x 100% .................................................. .................................................. (3)

Time Interest Earned 

4) Cash Turnover Ratio

=

EBIT Biaya Bunga

x 100% ..................................... ................................................... .............. (9) 6

5)  Fixed Charge Coverage Coverage (FCC)  (FCC)

 NPM

Laba Sesudah Pajak 

Biaya Bunga + Kewajiban Sewa

x

100%

............................................................ .......................................... .................. (14)

x 100% ............................................... ............................................... (10)

5)  Return on Total Assets Assets (ROA)

Rasio Solvabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah  Debt

 

Penjualan Netto

EBIT + B. Bunga Bunga + Kewajiban Sewa

FCC =

Laba Sebelum Bunga dan Pajak  Jumlah Aktiva

ROA =

to Asset

x 100% ................................................. ................................................. (15)

 Ratio.

6)  Return on Invesment Invesment (ROI) ROI

Rasio Profitabilitas

Rasio

=

profitabilitas

atau

sering

disebut

suatu

menghasilkan

laba

perusahaan dengan

Jumlah Aktiva

 

x

100%

7)  Return on Equity (ROE)

untuk

modal

Laba Sesudah Pajak 

............................................................ .......................................... .................. (16)

Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan

=

ROE

yang

=

Laba Sesudah Pajak  Jumlah Modal Sendiri

  x

100%

........................................................ .......................................... .............. (17)

ditanamkan ditanamkan di dalam perusahaan tersebut. Pada

Dalam

rasio-rasio profitabilitas, seluruh pengukuran

penelitian

ini

penulis

hanya

rasio akan menunjukkan kondisi yang lebih

memakai satu rasio profitabilitas, yaitu Return yaitu  Return

 baik jika jumlahnya atau angkanya semakin

on Assets (ROA). Assets (ROA).

 besar. Sebaliknya menunjukkan menunjukkan kondisi yang Kerangka Konseptual

semakin jelek jika angka rasionya semakin kecil. Menurut Bambang Riyanto (2004: 335)  jenis Rasio Profitabilitas Profitabilitas antara lain lain : 1) Gross Profit Margin (GPM) GPM =

Penjualan Netto –  Netto  –  HPP  HPP Penjualan Netto

 x 100% (11)

2) Operating Income Ratio Operating

Income

Ratio

Penjualan Netto –  Netto  –  HPP –   HPP –  Biaya-biaya  Biaya-biaya Penjualan Netto

=

  x 100%

............................................................... .......................................... ..................... (12) 3) Operating Ratio Operating Ratio =

HPP + Biaya-biaya Penjualan Netto

x

100% .................................................... .................................................... (13) Hipotesis

4)  Nett Profit Margin (NPM)

Pengaruh Curr ent Ratio   terhadap  terhadap ROA

Rasio lancar adalah ukuran dari likuiditas  jangka pendek, atau perbandingan antara aset 7

lancar

dengan

 perusahaan,  perusahaan,

kewajiban

rasio

lancar.

Bagi

yang

tinggi

lancar

H2 : Terdapat pengaruh pengaruh negatif negatif dan signifikan antara Cash Ratio terhadap Ratio terhadap ROA.

menunjukkan likuiditas, tetapi ia juga bisa dikatakan menunjukkan penggunaan kas dan

Pengaruh Quick Ratio   terhadap  terhadap ROA

aset jangka pendek secara tidak efisien (Ross,

Quick Ratio  berkonsentrasi  berkonsentrasi terutama hanya

Westerfield & Jordan, 2008).

 pada aktiva lancar yang lebih likuid (kas,

 Nilai

likuiditas

tinggi

sekuritas yang dapat diperjualbelikan) dan

 berdampak kurang baik terhadap earning

 piutang, yang hubungannya dengan obligasi

 power

atau

 jangka pendek. Menurut Hanafi (2003), rasio

menunjukkan kelebihan modal kerja yang

yang rendah menunjukkan likuiditas jangka

dibutuhkan, kelebihan ini akan menurunkan

 pendek yang rendah, sebaliknya rasio yang

kesempatan kesempatan memperoleh memperoleh keuntungan (Riyanto,

tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar

1996). Dengan demikian sangat dimungkinkan

(likuiditas tinggi dan risiko rendah).

karena

yang

adanya

terlalu

iddle

cash

hubungan CR dengan ROA adalah negatif.

Tingkat likuiditas yang semakin tinggi

Semakin tinggi CR maka semakin rendah

maka

tingkat ROA, perbandingan terbalik antara

memenuhi

 profitabilitas dengan likuiditas (Van Horne &

 pendeknya semakin besar. Hal ini dapat

Wachowicz,

analisis

meningkatkan kredibilitas perusahaan yang

tersebut dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :

akan menimbulkan reaksi positif dari investor

H1 : Terdapat pengaruh negatif dan signifikan

dan menyebabkan bertambahnya permintaan

antara CR terhadap ROA.

terhadap saham. Dari analisis tersebut dapat

1997).

Berdasarkan

kemampuan kewajiban

perusahaan

dalam

keuangan

jangka

dibuat hipotesis sebagai berikut : Pengaruh Cash  terhadap  terhadap ROA Cash Rati o 

H3 : Quick Ratio  Ratio  berpengaruh positif dan

Cash Ratio  Ratio  adalah alat pengukur likuiditas

signifikan terhadap ROA.

suatu perusahaan. Likuiditas yang minimum harus

dipelihara

oleh

setiap

perusahaan.

Pengaruh

Debt

to

Total

Assets

Ratio

Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi

terhadap ROA

 pula tingkat likuiditasnya. Likuiditas yang

Menurut Van Horne (2009), semakin tinggi

tinggi mengakibatkan kas menganggur yang

rasio Debt rasio  Debt to Total Asset , semakin besar risiko

tinggi,

keuangannya.

hal

tersebut

tentu

saja

tidak

Peningkatan

kemungkinan

yang

menguntungkan bagi perusahaan dan sebagai

dimaksud

akibatnya

profitabilitas

perusahaan

akan

default  (gagal   (gagal bayar) karena perusahaan terlalu

rendah.

Meningkatnya

Cash

Ratio

 banyak melakukan melakukan pendanaan aktiva dari

menagkibatkan menurunnya pendapatan dan

hutang. Berdasarkan  Pecking Order Theory, Theory,

laba, maka hubungan Cash Ratio  Ratio  terhadap

semakin besar rasio ini menunjukkan bahwa

ROA adalah negatif. Berdasarkan analisis

semakin besar biaya yang harus ditanggung

tersebut dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :

 perusahaan  perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang 8

adalah

risiko

terjadinya

dimilikinya.

Hal

ini

 profitabilitas

(ROA)

dapat yang

menurunkan dimiliki

Pengaruh L ong Term Debt Debt to Equi ty Ratio 

oleh

terhadap ROA

 perusahaan.  perusahaan. Dari uraian di atas dapat ditarik

 Long Term Debt to Equity Ratio (LDER)

hipotesis sebagai berikut :

merupakan perbandingan antara hutang jangka

H4 : Terdapat pengaruh negatif dan signifikan

 panjang

 Debt to Total Assets Assets Ratio terhadap ROA.

(pemegang saham). Semakin rendah rasio akan

terhadap

modal

perusahaan perusahaan

semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam Pengaruh

Debt

to

Total

Equity

membayar kewajiban jangka panjang.

Ratio 

Hutang membawa risiko karena setiap

terhadap ROA

Tinggi

rendah

DER

akan

mempengaruhi

hutang pada umumnya akan menimbulkan

tingkat pencapaian ROA yang dicapai oleh

keterikatan yang tetap bagi perusahaan dalam

 perusahaan.  perusahaan. Jika biaya yang ditimbulkan oleh

 bentuk kewajiban membayar membayar bunga serta

 pinjaman (cost of debt ) lebih kecil daripada

cicilan kewajiban pokoknya secara periodik.

 biaya modal sendiri (cost of equity), equity), maka

Menurut Kuswadi (2004) perusahaan dengan

sumber dana yang berasal dari pinjaman atau

kewajiban

hutang akan lebih efektif dalam menghasilkan

mengalami

laba (meningkatkan Return (meningkatkan Return on Asset ) demikian

tambahan dana dari luar. Berdasarkan Berdasarkan uraian di

sebaliknya (Brigham, 2001).

atas

Hutang mempunyai dampak yang buruk

dapat

yang

terlampau

kesulitan

untuk

dirumuskan

banyak

akan

mendapatkan

hipotesis

sebagai

 berikut:

terhadap kinerja perusahaan, karena tingkat

H6 : Terdapat pengaruh negatif antara LDER

hutang yang semakin tinggi berarti beban

terhadap ROA

 bunga akan semakin semakin besar yang artinya mengurangi keuntungan. Semakin tinggi DER

III. METODOLOGI PENELITIAN

menunjukkan semakin besar beban perusahaan

Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan

terhadap

sangat

Sampel

kinerja

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Maka pengaruh antara DER

 perusahaan  perusahaan yang tergabung dalam Industri

dengan ROA adalah negatif (Brigham &

Makanan dan Minuman periode mulai tahun

Houston, 2001). Berdasarkan uraian di atas

2006 hingga tahun 2012 atau populasinya

maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

sebanyak enam belas perusahaan. Sampel yang

 berikut:

digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 6

H5 : Terdapat Terdapat pengaruh negatif dan signifikan signifikan

 perusahaan  perusahaan Makanan dan dan Minuman.

pihak

memungkinkan  perusahaan.  perusahaan.

luar,

hal

menurunkan

ini

antara DER terhadap ROA.

Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode  Purposive Sampling , yaitu pemilihan sampel berdasarkan  pertimbangan  pertimbangan tertentu. Kriteria pertimbangan pertimbangan tertentu tersebut adalah : 9

1) Perusahaan

Industri

Makanan

dan

dilihat dari mean, mean, median, standar deviasi, nilai

Minuman yang tercatat di Bursa Efek

minimum, dan nilai maksimum. Uji Asumsi

Indonesia periode 2006-2012.

Klasik yang terdiri dari Uji Normalitas, Uji

2) Tersedia laporan keuangan lengkap dan

Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas dan

 publikasi tahun 2006-2012 yang terdiri dari

Uji Autokorelasi. Persamaan regresi dalam

: neraca, laporan laba/rugi dan saldo laba,

 penelitian ini adalah : ROA = a + b Current

laporan

laporan

Ratio + b Cash Cash Rati o + b Quick Ratio + b

kewajiban penyediaan modal minimum,

Debt to T otal Asse Assets Ratio  + b Debt Debt to E quity

laporan

dan

 +  + Ratio  + b L ong Term Term Debt Debt to Equi ty Ratio  Ratio 

informasi lainnya, dan catatan atas laporan

e. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan

keuangan.

dengan Analisis Koefisien Determinasi, Uji

perubahan

kualitas

ekuitas,

aktiva

produktif

Statistik F ( F-Test   F-Test ) untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam

Definisi Operasional Variabel Penelitian

model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen, serta Uji Statistik t (t-Test  (t-Test ) untuk mengetahui apakah masing-masing mempengaruhi

variabel variabel

independen

dependen

secara

signifikan.

IV.

HASIL

PENELITIAN

DAN

PEMBAHASAN Analisis Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif dengan menggunakan  software   software  SPSS versi 17 Metode Analisis Data

untuk sampel (N) 42, diperoleh informasi

Metode analisis data yang digunakan dalam

sebagai berikut :

 penelitian ini antara lain Analisis Statistik

1) Variabel Current Ratio  Ratio  menunjukkan nilai

Deskriptif untuk mendeskripsikan data yang

maksimum sebesar 7,35 (735%), nilai 10

minimum sebesar 0,53 (53%), nilai mean

Hasil Uji Normalitas

sebesar 1,8210 (182,10%), dan nilai standar deviasi sebesar sebesar 1,23455 (123,455%) . 2) Variabel Cash Ratio menunjukkan nilai maksimum sebesar 1,30 (130%), nilai minimum sebesar 0,01 (1%), nilai mean sebesar 0,3840 (38,40%), dan nilai standar deviasi sebesar 0,30400 (30,40%).

Hasil perhitungan nilai Kolmogorov untuk

3) Variabel Quick Ratio  Ratio  menunjukkan nilai

model regresi yang diperoleh adalah sebesar

maksimum sebesar 5,26 (526%), nilai

0,183 dengan  probability ( p-value)  p-value) sebesar

minimum sebesar 0,34 (34%), nilai mean

0,120.

sebesar 1,2240 (122,40%) dan nilai standar

Karena

nilai

 probability   probability 

Kolmogorov model lebih besar dari tingkat

deviasi sebesar 0,91967 (91,967%).

kekeliruan 0,05, maka dapat disimpulkan

4) Variabel Debt Variabel Debt to Assets Ratio  Ratio  menunjukkan

 bahwa nilai residual dari model regresi

nilai maksimum sebesar 0,89 (89%), nilai

 berdistribusi normal. normal.

minimum sebesar 0,20 (20%), nilai mean

Dengan melihat tampilan grafik normal P

sebesar 0,5469 (54,69%), dan nilai standar

 Plot of Regression Regression Statistic dapat Statistic dapat terlihat titik-

deviasi sebesar 0,12858 (12,858%).

titik menyebar di sekitar diagonal, serta

5) Variabel Debt Variabel Debt to Equity Ratio menunjukkan Ratio menunjukkan

 penyebarannya  penyebarannya

nilai maksimum sebesar 8,44 (844%), nilai

mengikuti

layak

sebesar 1,5329 (153,29%), dan nilai standar

dipakai

karena

memenuhi

normalitas.

deviasi sebesar 1,26255 (126,255%). 6) Variabel  Long Term to Equity Ratio menunjukkan nilai maksimum sebesar 8,10 (810%), nilai minimum sebesar 0,04 (4%), nilai mean  mean  sebesar 0,7976 (79,76%), dan standar

deviasi

sebesar

1,23833

(123,833%). 7) Variabel

 Return

on

Assets

(ROA) Hasil Uji Multikolinearitas

menunjukkan nilai maksimum sebesar 0,42 (42%), nilai minimum sebesar 0,03 (3%), nilai mean  mean  sebesar 0,1138 (11,38%), dan nilai

standar

deviasi

sebesar

garis

diagonal.

Grafik menunjukkan bahwa model regresi

minimum sebesar 0,25 (25%), nilai mean

nilai

uji

0,09085

(9,085%).

11

asumsi

Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh hasil

Analisis Regresi

 perhitungan tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF yang lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance pada Tolerance  pada masing-masing masing-masing variabel di atas 0,1. Kondisi ini menunjukkan bahwa model regresi terbebas dari masalah multikolinearitas. multikolinearitas. Dari perhitungan koefisien regresi di atas

Hasil Uji Heteroskedastisitas

dapat diketahui bahwa persamaan regresi  berganda untuk data penelitian penelitian yang digunakan ini adalah sebagai berikut : ROA = 0,219  –   0,098 CURRENT CURRENT RATI O  –  0,016

CASH

  + RATIO 

0,105

QUICK RATIO   –   0,103 DA R  – 

0,021 DE R   +   + 0,05 L TD to TD to EQUI EQUI TY RATIO

Berdasarkan Gambar 4.2 dapat diketahui  bahwa titik-titik menyebar dengan pola yang

Analisis Koefisien Determinasi

tidak beraturan di atas dan di bawah angka 0  pada sumbu Y, jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi penelitian ini.

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui nilai  Adjusted R Square sebagai koefisien

Hasil Uji Autokorelasi

determinasi

sebesar

0,306.

Koefisien

determinasi tersebut menggambarkan bahwa variabel Current Ratio, Ratio,  Cash Ratio, Ratio,  Quick Berdasarkan Tabel 4.4 tersebut diketahui

 Ratio,  Ratio, Debt to Total Asset Ratio, Ratio, Debt to total

nilai DW sebesar 0,940 berada dalam rentang

 Equity Ratio  Ratio  dan  Long Term to Equity Ratio mampu menjelaskan variabel perofitabilitas

dU dan 4-du yaitu di daerah tidak ada menggunakan

(ROA) Perusahaan Makanan dan Minuman

kriteria bahwa nilai DW tersebut berada di

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

antara -2 dan +2 maka dapat disimpulkan tidak

 periode 2006-2012 sebesar 30,6%, sedangkan sedangkan

terjadi autokorelasi dalam

sisanya sebesar 69,4% dijelaskan oleh variabel

autokorelasi,

atau

dengan

model

regresi

lain yang tidak dimasukkan dalam model

 penelitian ini.

 penelitian ini.

12

a. Variabel Current Ratio

Hasil Uji Statistik F ( F-Test )

Dari hasil output SPSS diperoleh t hitung untuk variabel Curret Ratio sebesar Ratio sebesar -3,552 dengan nilai signifikansi sebesar 0,01. Karena nilai t hitung bertanda negatif dan nilai signifikansi sebesar 0,01 < dari tingkat sigifikansi 0,05 (α), maka kesimpulannya Tabel 4.7 menunjukkan nilai F sebesar

Ho ditolak dan H1 (Terdapat pengaruh

4,011 dengan nilai signifikansi sebesar 0,004.

negatif dan signifikan antara Current Ratio

Dengan menggunakan tingkat kepercayaan

terhadap ROA) diterima. Hal ini berarti

95%, α = 5%, df 1 = 6 dan df 2 = 35, diperoleh

 bahwa variabel Current Ratio secara Ratio secara parsial

F tabel sebesar 2,485. Karena F hitung > F

 berpengaruh negatif negatif dan signifikan terhadap terhadap

tabel (4,011 > 2,485) 2,485) dan nilai signifikansi < α

 profitabilitas (ROA) Perusahaan Makanan

(0,004 < 0,05), maka dapat diartikan bahwa

dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek

variabel Current Ratio, Ratio,  Cash Ratio, Ratio,  Quick

Indonesia (BEI) periode 2006- 2012.

 Ratio,  Ratio,  Debt to Total Asset Ratio, Ratio, Debt to total

 b. Variabel Cash Ratio

 Equity Ratio  Ratio  dan  Long Term to Equity Ratio secara

simultan

terhadap

berpengaruh

variabel

Profitabilitas

Dari hasil output SPSS diperoleh t hitung

signifikan

untuk variabel Cash Ratio  Ratio  sebesar -0,350

(ROA)

dengan nilai signifikansi sebesar 0,728.

Perusahaan Makanan dan Minuman yang

Karena nilai t hitung bertanda negatif dan

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

nilai signifikansi sebesar 0,728 > dari

 periode 2006-2012. 2006-2012.

tingkat

signifikansi

kesimpulannya Hasil Uji Statistik t ( t-Test  )

Ho

0,05

(α),

ditolak

dan

maka H2

(Terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara Cash Ratio terhadap ROA) diterima namun pengaruhnya tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa variabel Cash Ratio secara parsial berpengaruh negatif namun tidak

signifikan

terhadap

profitabilitas

(ROA) Perusahaan Makanan dan Minuman Berdasarkan hasil Uji Statistik t yang

yang terdaftar di Burs Efek Indonesia (BEI)

terlihat pada Tabel 4.8 maka dapat dilakukan

 periode 2006- 2012. 2012.

analisis pengaruh masing-masing variabel independen

terhadap

variabel

c. Variabel Quick Ratio

dependen

Dari hasil output SPSS diperoleh t hitung

sebagai berikut :

untuk variabel Quick Ratio sebesar 2,766 dengan nilai signifikansi sebesar 0,009. Karena nilai t hitung 13

sebesar 2,766 > t

tabel sebesar 2,030 dan nilai signifikansi

diterima

sebesar 0,009

< dari tingkat sigifikansi

signifikan. Hal ini berarti bahwa variabel

0,05 (α) maka kesimpulannya Ho ditolak

DER secara parsial berpengaruh negatif

dan H3 (Quick Ratio berpengaruh positif

namun

dan signifikan terhadap ROA) diterima. Hal

 profitabilitas (ROA) Perusahaan Makanan

ini berarti bahwa variabel

dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Quick Ratio

secara parsial berpengaruh positif dan

namun

pengaruhnya

tidak

signifikan

tidak

terhadap

Indonesia (BEI) periode 2006-2012.

signifikan terhadap profitabilitas (ROA)

f. Variabel Long Variabel Long Term Debt Debt to Equity Ratio Ratio

Perusahaan Makanan dan Minuman yang

Dari hasil output SPSS diperoleh t hitung

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

untuk variabel  Long Term to Equity Ratio

2006-2012.

sebesar 2,206 dengan nilai signifikansi

d. Variabel Debt Variabel Debt to Total Assets Assets Ratio (DAR)

sebesar 0,034. Karena nilai nilai t hitung sebesar

Dari hasil output SPSS diperoleh t hitung

2,206 > t tabel sebesar 2,030 dan nilai

untuk variabel  Debt to Total Assets Ratio

signifikansi sebesar 0,034 < dari tingkat

sebesar -0,685 dengan nilai signifikansi

sigifikansi 0,05 (α) maka kesimpulannya

sebesar

t hitung

Ho ditolak dan H6 ( Long  Long Term to Equity

 bertanda negatif dan nilai signifikansi

 Ratio   Ratio  berpengaruh positif terhadap ROA)

sebesar 0,498 > dari tingkat sigifikansi 0,05

diterima. Hal ini berarti bahwa variabel

(α) maka kesimpulannya Ho ditolak dan H4

 Long Term to Equity Ratio  Ratio  secara parsial

(DAR berpengaruh negatif dan signifikan

 berpengaruh positif dan signifikan terhadap

terhadap

 profitabilitas (ROA) Perusahaan Makanan

0,498.

Karena

ROA)

nilai

diterima

 pengaruhnya tidak signifikan.

namun Hal

ini

dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek

 berarti bahwa variabel DAR secara parsial

Indonesia periode 2006-2012.

 berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA) perusahaan

Pembahasan Hasil Penelitian

Makanan dan Minuman yang terdaftar di

Pengaruh

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-

Profitabilitas

2012.

Hasil Uji Statistik t menunjukkan bahwa

e. Variabel Debt Variabel Debt to Total Equity Equity Ratio (DER) Ratio (DER)

Current

  Ratio 

terhadap

Current Ratio  Ratio  secara parsial berpengaruh

Dari hasil output SPSS diperoleh t hitung

negatif dan signifikan terhadap profitabilitas

untuk variabel  Debt to Total Equity Ratio

Perusahaan Makanan dan Minuman yang

sebesar -0,779 dengan nilai signifikansi

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

sebesar

 periode 2006-2012. Hal ini berarti hipotesis

0,441.

Karena

nilai

t hitung

 bertanda negatif dan nilai signifikansi

yang

sebesar 0,441 > dari tingkat sigifikansi 0,05

 berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

(α) maka kesimpulannya Ho ditolak dan H5

 profitabilitas perusahaan perusahaan dapat dapat diterima.

(DER berpengaruh negatif terhadap ROA) 14

menyatakan

bahwa

Current

Ratio

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil

dana

 penelitian yang oleh Fitri Linda Rahmawati Rahmawati (2009) dan

karena

dana

yang

dimiliki

tidak

menghasilkan menghasilkan keuntungan.

Budi Priharyanto (2009) yang

menemukan bahwa Current Ratio  Ratio  berpengaruh

Pengaruh Cash  terhadap Profitabilitas  terhadap Cash Rati o 

negatif terhadap ROA, namun tidak sejalan

Hasil Uji Statistik t menunjukkan bahwa Cash

dengan

 Ratio   Ratio  secara

hasil

penelitian

oleh

F.

Yeni

parsial

berpengaruh

negatif

Indryawati S (2008). Semakin besar rasio

namun tidak signfikan terhadap profitabilitas

lancar, maka menunjukkan semakin besar

Perusahaan Makanan dan Minuman yang

kemampuan

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

kewajiban

perusahaan jangka

menunjukkan

untuk

memenuhi

pendeknya.

perusahaan

Hal

ini

 periode 2006-2012. Hal ini berarti hipotesis

melakukan

yang

menyatakan

bahwa

Cash

Ratio

 penempatan  penempatan dana yang besar pada sisi aktiva

 berpengaruh negatif terhadap profitabilitas

lancar. Penempatan dana yang terlalu besar

 perusahaan  perusahaan dapat diterima. diterima.

 pada sisi aktiva memiliki dua efek yang sangat

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil

 berlainan. Di satu sisi, likuiditas perusahaan perusahaan

 penelitian oleh Dwi Ismawati (2009) yang

semakin baik. Namun di sisi lain, perusahaan

menemukan bahwa secara parsial Cash Ratio

kehilangan kesempatan untuk mendapatkan

 berpengaruh

tambahan laba, karena dana yang seharusnya

 perusahaan,  perusahaan, namun tidak sejalan dengan hasil

digunakan

 penelitian

untuk

investasi

yang

negatif

oleh

terhadap

Ahmad

menguntungkan, menguntungkan, dicadangkan untuk memenuhi

Meningkatnya Cash

likuiditas.

menurunnya

Radoni

ROA

(2010).

Ratio  Ratio  mengakibatkan

pendapatan

dan

laba,

maka

Pada penelitian ini, Perusahaan Makanan

hubungan Cash Ratio dan Ratio dan ROA adalah negatif.

dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Likuiditas yang tinggi akan mengakibatkan kas

Indonesia (BEI) memiliki Current Ratio yang

menganggur tinggi, hal tersebut tentu saja

rendah

tidak menguntungkan perusahaan dan sebagai

yang

berarti

bahwa

semakin

 produktifnya aset yang dimiliki perusahaan

akibatnya

sehingga efektivitasnya meningkat ditandai

Pengaruhnya

dengan meningkatnya return. return. Pengaruh yang

menunjukkan bahwa

negatif Current Ratio terhadap ROA, sesuai

 Ratio   Ratio  semakin

dengan teori yang disampaikan oleh Horne dan

likuiditas perusahaan. Tingkat likuiditas yang

Wachowicz (2009) yang menyatakan bahwa

semakin tinggi maka kemampuan perusahaan

 profitabilitas

dengan

dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka

yang

 pendeknya semakin besar. Dengan demikian

likuiditas

analisis yang dapat diberikan adalah bahwa

likuiditas. ditempatkan

berbanding Semakin untuk

terbalik

besar

dana

memenuhi

profitabilitas yang

tidak

rendah. signifikan

semakin semakin tinggi Cash

tinggi

pula

Cash

kesempatan

menurunkan profitabilitas perusahaan, namun

mendapatkan

tambahan

sangat

kemampuan

 perusahaan,  perusahaan, maka perusahaan perusahaan dapat kehilangan kehilangan untuk

Ratio  Ratio  yang

akan

tinggi

akan

apabila Cash Ratio  Ratio  meningkat dengan wajar 15

akan

membantu

kemampuan

likuiditas

Pengaruh Debt to T otal A ssets Ratio   (DAR)

 perusahaan  perusahaan tersebut.

terhadap Profitabilitas

Dari hasil Uji Statistik t menunjukkan menunjukkan bahwa Pengaruh

  Ratio 

Quick

 Debt to Total Assets Ratio (DAR)

terhadap

secara

Profitabilitas

 parsial berpengaruh negatif namun

Hasil Uji Statistik t menunjukkan menunjukkan bahwa Quick

signifikan terhadap profitabilitas Perusahaan

 Ratio   Ratio  berpengaruh positif dan signifikan

Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa

terhadap profitabilitas Perusahaan Makanan

Efek Indonesia (BEI) periode 2006- 2012. Hal

dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek

ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa

Indonesia (BEI) periode 2006-2012. Hal ini

 Debt to Total Assets Ratio berpengaruh Ratio berpengaruh negatif

 berarti hipotesis yang menyatakan menyatakan bahwa

terhadap

Quick

diterima.

Ratio  Ratio 

berpengaruh

positif

dan

signifikam terhadap nilai perusahaan dapat

profitabilitas

perusahaan

tidak

dapat

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil

diterima.

 penelitian oleh Ferli Herdinanto, Herdinanto, R. Gatot Heru

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil

Pranjoto

dan

Purnamawati

(2013)

yang

 penelitian oleh Irma Julita (2011) dan Putri

menemukan bahwa secara parsial Debt parsial  Debt to Total

Lestari Rajeki (2011) yang menemukan bahwa

 Assets Ratio  Ratio  memiliki pengaruh yang negatif

Quick Ratio berpengaruh Ratio berpengaruh positif dan signifikan

terhadap

terhadap ROA perusahaan. Quick Ratio adalah

sejalan dengan hasil penelitian oleh Dienan

kemampuan

membayar

Yahya, Syarief (2012). Semakin tinggi rasio

hutang yang harus segera dipenuhi dengan

 Debt to Total Assets, Assets, semakin besar risiko

aktiva lancar yang lebih likuid. Menurut

keuangannya.

Hanafi (2003), rasio yang rendah menunjukkan menunjukkan

dimaksud

likuiditas

default   karena

perusahaan

jangka

untuk

pendek

yang

rendah,

ROA

perusahaan,

Peningkatan

adalah

namun

risiko

kemungkinan

tidak

yang

terjadinya

perusahaan terlalu

banyak

sebaliknya rasio yang tinggi menunjukkan

melakukan pendanaan aktiva dari hutang.

kelebihan aktiva lancar (likuiditas tinggi dan

Dengan adanya risiko gagal bayar, maka biaya

risiko rendah). Tingkat likuiditas yang semakin

yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk

tinggi maka kemampuan perusahaan dalam

mengatasi masalah ini semakin besar. Adanya

memenuhi

jangka

 pengaruh yang tidak signifikan dapat diartikan

 pendeknya semakin besar. Hal ini dapat

 bahwa di sisi lain tingginya rasio Debt rasio Debt to Total

meningkatkan kredibilitas perusahaan yang

 Assets mengindikasikan adanya dana besar dari

akan menimbulkan reaksi positif dari investor

sumber hutang yang dapat dimanfaatkan dalam

dan menyebabkan bertambahnya permintaan

operasional perusahaan dalam meningkatkan

terhadap saham.

 profitabilitas. Dengan demikian analisis yang

kewajiban

keuangan

dapat diberikan adalah bahwa DAR yang sangat tinggi akan menurunkan profitabilitas  perusahaan  perusahaan karena meningkatnya meningkatnya biaya bunga 16

dan resiko gagal bayar, namun apabila DAR

 pemenuhan kewajiban akan semakin semakin besar,  besar, di

meningkat dengan wajar akan membantu

sisi lain resiko kebangkrutan dan kemungkinan

kemampuan

gagal bayar  meningkat

 perusahaan  perusahaan

pendanaan tersebut

operasional dalam

rangka

(Van Horne dan (Van

Wachowicz : 2005). Apabila hal tersebut

meningkatkan meningkatkan profitabilitas.

terjadi,

maka

akan

menurunnya

berdampak

perolehan

pada

profitabilitas

Pengaruh Debt   (DER) Debt to Total E quit y Ratio  Ratio 

 perusahaan.  perusahaa n. Adanya pengaruh yang tidak

terhadap Profitabilitas

signifikan dapat diartikan bahwa di sisi lain

Hasil Uji Statistik Statistik t menunjukkan menunjukkan bahwa Debt bahwa Debt

tingginya rasio DER  mengindikasikan adanya

to Total Equity Ratio (DER)

secara parsial

dana besar dari sumber hutang yang dapat

 berpengaruh negatif namun tidak signifikan

dimanfaatkan dalam operasional perusahaan

terhadap profitabilitas Perusahaan Makanan

dalam meningkatkan profitabilitas. Dengan

dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek

demikian analisis yang dapat diberikan adalah

Indonesia (BEI) periode 2006-2012. Hal ini

 bahwa

 berarti hipotesis yang menyatakan bahwa Debt bahwa  Debt

menurunkan profitabilitas perusahaan karena

to Total Equity Ratio  Ratio  berpengaruh negatif

meningkatnya biaya bunga dan resiko gagal

terhadap

 bayar, namun apabila DER meningkat meningkat dengan

profitabilitas

perusahaan

dapat

diterima.

DER

yang

sangat

tinggi

akan

wajar akan membantu kemampuan pendanaan

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil

operasional perusahaan tersebut dalam rangka

 penelitian oleh Fitri Linda Rahmawati (2009),

meningkatkan meningkatkan profitabilitas.

Raditya Jatismara (2011) serta Resti Susanti, Elfiswandi

dan

(2013)

yang

Pengaruh L ong Term Term D ebt to Equity Ratio 

menemukan

bahwa

parsial

DER

terhadap Profitabilitas

ROA

Hasil Uji Statistik t menunjukkan bahwa Long bahwa  Long

 perusahaan,  perusahaan, namun tidak sejalan dengan hasil

Term Debt to Equity Ratio berpengaruh Ratio berpengaruh positif

 penelitian oleh Budi Budi Priharyanto (2009) (2009) .

dan

 berpengaruh

Hasil

Lusiana secara

negatif

penelitian

terhadap

ini

mengindikasikan

signifikan

 perusahaan  perusahaan

terhadap

makanan makanan

profitabilitas

dan minuman yang

 bahwa hutang berbanding terbalik dengan

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

ROA. Pada saat  Debt to Total Equity Ratio

 periode 2006- 2012. Hal ini berarti hipotesis

rendah, hutang rendah maka profitabilitas

yang menyatakan bahwa  Long Term Debt to

 perusahaan  perusahaan meningkat karena perusahaan perusahaan tidak

 Equity Ratio  berpengaruh  berpengaruh negatif terhadap

harus

nilai perusahaan tidak dapat diterima.

menanggung

beban

bunga

dan

mengurangi mengurangi resiko financial resiko  financial distress. distress. Semakin

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil

tinggi persentase DER menunjukkan bahwa

 penelitian oleh Evi Juliana (2012) yang

 jumlah hutang yang dimiliki oleh perusahaan

menemukan bahwa adanya pengaruh positif

lebih besar daripada modal, sehingga biaya

yang signifikan antara  Long Term Debt to

 bunga yang ditanggung oleh perusahaan untuk

 Equity Ratio  Ratio  dengan ROA, namun tidak 17

sejalan dengan hasil penelitian oleh Wahyu

Perusahaan Makanan dan Minuman yang

Suciningsih (2011).

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

 Long Term Debt to Equity Ratio  Ratio  yang tinggi

dapat

memberikan

peluang

 periode 2006-2012. 2006-2012.

bagi

5)  Debt to Total Equity Ratio (DER) secara

 perusahaan  perusahaan untuk melalukan perputaran dana

 parsial  berpengaruh  berpengaruh negatif

namun tidak

dari sumber hutang jangka panjang secara

signifikan terhadap profitabilitas (ROA)

lebih leluasa demi tercapainya profitabilitas

Perusahaan Makanan dan Minuman yang

yang baik. Bila kewajiban dapat dimanfaatkan

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

dengan efektif dan laba yang didapat cukup

 periode 2006-2012. 2006-2012.

untuk menutupi atau membayar beban bunga

6)  Long term Debt to Equity Ratio (LDER)

 pada periode yang berjalan, maka laba yang

secara parsial berpengaruh positif dan

diberikan kepada pemegang saham dapat

signifikan terhadap profitabilitas (ROA)

dijelaskan

keuangan.

Perusahaan Makanan dan Minuman yang

 Leverage   Leverage  keuangan tercipta ketika laba bersih

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

 perusahaan  perusahaan

 periode 2006-2012. 2006-2012.

melalui

leverage  leverage  

meningkat meningkat

akibat

penggunaan

 pinjaman yang yang memberikan memberikan beban bunga. bunga.

7) Current Ratio, Ratio,  Cash Ratio, Ratio,  Quick Ratio, Ratio,  Debt to Total Asset Ratio, Ratio,  Debt to total

V. KESIMPULAN DAN SARAN

 Equity Ratio dan Ratio dan Long  Long Term to Equity Ratio

Kesimpulan

secara simultan berpengaruh signifikan

1) Current Ratio  Ratio  secara parsial berpengaruh

terhadap

negatif

dan

signifikan

variabel

Profitabilitas

(ROA)

terhadap

Perusahaan Makanan dan Minuman yang

 profitabilitas (ROA) Perusahaan Makanan

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek

 periode 2006-2012. 2006-2012.

Indonesia (BEI) periode 2006-2012. 2) Cash Ratio  Ratio  secara parsial berpengaruh

Saran

negatif namun tidak signifikan terhadap

1) Bagi

Manajemen,

dalam

profitabilitas

rangka

 profitabilitas (ROA) Perusahaan Perusahaan Makanan

meningkatkan

perusahaan,

dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek

 pihak manajemen manajemen harus memperhitungkan memperhitungkan

Indonesia (BEI) periode 2006-2012.

komposisi-komposisi Current Ratio, Ratio,  Cash

3) Quick Ratio  Ratio  secara parsial berpengaruh

 Ratio,  Ratio,  Quick Ratio, Ratio,  Debt to Total Assets

 positif dan signifikan terhadap profitabilitas

 Ratio,  Ratio,  Debt to Total Equity Ratio, Ratio,  Long

(ROA) Perusahaan Makanan dan Minuman

Term Debt to Equity Ratio  Ratio  dan ROA.

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Karena rasio tersebut dapat digunakan oleh

(BEI) periode 2006-2012.

 para

4)  Debt to Total Assets Ratio (DAR) secara

investor

sebelum

sebagai

melakukan

pertimbangan pertimbangan

investasi

pada

 parsial berpengaruh negatif namun tidak

 perusahaan. Karena apabila rasio- rasio

signifikan terhadap profitabilitas (ROA)

tersebut dalam kondisi optimal, maka 18

kinerja operasional dan profitabilitas akan

Ananingsih, Puji. 2007. Analisis pengaruh

meningkat.

Current Ratio, Ratio, Quick Ratio, Ratio,  Receivable  Receivable

2) Bagi Para Investor, perusahaan yang baik adalah

perusahaan

menghasilkan

profit

Turnover   dan Cash Turnover terhadap

yang

mampu

Rentabilitas pada KPRI USP Kabupaten

besar,

meskipun

Temanggung Tahun 2003- 2005. Skripsi. Skripsi.

dengan current ratio yang rendah. Artinya

UNDIP Semarang.

 perusahaan tersebut efisien dan efektif

Arikunto,

Suharsimi.

2005.

 Manajemen

dalam pengelolaan sumber daya. Kemudian

 Penelitian.  Penelitian. Jakarta: Penerbit PT Rineka

dengan  Debt to Equity Ratio yang rendah,

Cipta.

 perusahaan

tersebut

mampu

menutup

Brealey, Myers & Marcus. 2008.  Dasar-dasar

semua kebutuhan modalnya dengan modal

 Manajemen

sendiri. Sehingga investor sebaiknya juga

Jakarta: Erlangga.

melihat perusahaan dari rasio-rasio tersebut, karena

mengindikasikan

kinerja

 Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Keuangan. Jilid kesatu.

dari kinerja perusahaan, maka dari itu

Erlangga.

dan

manajer

hendaknya

Edisi

kesembilan.

 Essentials

dengan

Thomson Learning .

keuangan

Jakarta:

Eugene, Brigham F. & Houston Joul F. 2007.

mempertimbangkan informasi yang terkait kinerja

Perusahaan.

Eugene, Brigham F. & Weston JF. 2001.

 perusahaan.  perusahaan. Profit merupakan merupakan cerminan

investor

Keuangan

perusahaan

terutama Current Ratio, Ratio, Cash Ratio, Ratio,  Quick

of

Financial

Managemen. Managemen.

Jakarta:

Salemba

Empat.

 Ratio,  Ratio,  Debt to Total Assets Ratio, Ratio,  Debt to

Eugene, Brigham F. & Houston Joul F. 2009.

Total Equity Ratio, Ratio,  Long Term Debt to

 Dasar-dasar Manajemen Manajemen Keuangan. Edisi

 Equity

Ratio  Ratio  yang

berpengaruh

pada

10. Jakarta: Salemba Empat.

 peningkatan profit. profit. 3) Bagi

peneliti

melakukan

Eugene, Brigham F. Eugene & Houston Joul F.

selanjutnya,

penelitian

diharapkan

lanjutan

2010.

dengan

Fahmi,

Misalnya dengan menggunakan periode yang lebih

panjang

dasar

Manajemen

 Keuangan.  Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

memperluas sampel dan data penelitian.

 pengamatan  pengamatan

 Dasar-

Irham.

2011.  Analisis

Laporan

 Keuangan.  Keuangan. Bandung: Alfabeta.

serta

Ghozali,

Imam.

2009.  Aplikasi dengan

Analisis

menambahkan variabel independen lain

 Multivariate

Program

SPSS .

yang diduga mempengaruhi mempengaruhi profitabilitas.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gitman, Lawrwnce J. 2006. 2006. Principles of

DAFTAR PUSTAKA

 Managerial Finance. Eleventh Edition, Edition, Ahmad,

Rodoni

&

Herni

Ali.

2010.

 New Jersey: Jersey: Pearson Education. Education. Inc

 Manajemen Keuangan.  Keuangan.  Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media. 19

Gryglewicz, Sebastian. 2010.  A theory of corporate

financial

decisions

Mandiri,

with

“Working

2006-

2008.

Kalijaga, Yogyakarta.

Guimaraes, Andre Luiz de Souza & Valcemiro 2010.

Periode

Skripsi. Skripsi. Universitas Universita s Islam Negeri Sunan

liquidity and solvency concerns. concerns.

 Nossa.

Tbk.,

Jatismara, Raditya. 2011. Analisis Pengaruh

Capital ,

TATO, DER, Dividen, Sales, Sales, dan Current

 Profitability,  Profitability,  Liquidity, and solvency of

 Ratio   Ratio  terhadap  Return On Asset . (Studi

healthcare

 pada Perusahaan Perusahaan Manufaktur yang  Listed 

insura

ce

companies”.

 Brazilian Business Business Review, Review, v.7, n 2.

di BEI periode 2008- 2010). Skripsi. Skripsi.

Hanafi, Mamhud. 2003. Manajemen 2003. Manajemen Keuangan

Universitas Diponegoro, Semarang.

 Internasional . Yogyakarta: BPFE. Harahap,

Sofyan

Syafri.

Julita,

2001.

Teori

Irma.

2011.

“Pengaruh

Terhadap

Profitabilitas

 Akuntansi: Laporan Keuangan. Keuangan. Jakarta:

Perbankan

yang

PT Raja Grafindo Persada.

 Jurnal ,

Harahap, Sofyan Syafri. 2007.  Analisis Kritis

pada

Terdaftar

Universitas

Likuiditas

Negeri

Sektor

di

BEI”. Padang,

Padang.

atas Laporan Keuangan. Keuangan. Jakarta: PT Raja

Kasmir. 2008.  Analisis Laporan Keuangan. Keuangan.

Grafindo Persada.

Jakarta: Erlangga.

Herdinanto, Ferli R Gatot Heru Pranjoto &

Kasmir. 2013.  Analisis Laporan Keuangan. Keuangan.

Purnamawati. 2013. Pengaruh  Debt to

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Total Asset Ratio  Ratio  dan Current Ratio

Keown, Arthur J. Martin, John D. Petty, J

terhadap

 Return

On

Asset  

pada

William & Scott David F JR. 2005.

Perusahaan Perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI. BEI.

 Financial Management, Principles and

 Jurnal. Universitas Trunojoyo, Madura.

 Applications.  Applications. Ten Edition. New Jersey:

Horne, James C Van. 2005.  Accounting

Pearson Education.

 Economics. Jakarta: Translation Penerbit

Keown. 2008.  Manajemen Keuangan. Keuangan. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Umum.

PT. Macanan Jaya Cemerlang.

Horne, James C Van & John M. Wachowicz,

Kieso, Donald E. Jerry J.Weygandt & Terry

JR. 2009.  Prinsip-prinsip  Prinsip-prinsip Manajemen

D.Warfield,

 Keuangan.  Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

 Accounting”.  Accounting”. 10th edition, diterjemahkan

Horngren, Charles T., Harrison, Walter T.,

oleh

2001.

Salim,

Emil.

“Intermediate

2002. 2002.

Akuntansi

Bamber, & Linda S. 2002.  Accounting

 Intermediate.  Intermediate. Jilid Dua, Edisi Kesepuluh.

( International  International

Jakarta: Erlangga.

Edition). Edition).

5th

Edition.

Prentice Hall Inc., New Jersey.

Kuswadi. 2004. Cara Mengukur Kepuasan

Ismawati, Dwi. 2009. Pengaruh  Financing to

 Karyawan.  Karyawan. Jakarta: Penerbit PT Elex

 Deposit Ratio  Ratio  (FDR), Cash Ratio  Ratio  (CR),

Media Komputindo.

Capital Adequacy Ratio (CAR), Ratio (CAR), dan Dana Pihak

Ketiga

terhadap

Malkiel, B. G. & Xu, Y. X. 2004. Idiosyncratic 2004. Idiosyncratic

Tingkat

 Risk and

Profitabilitas pada PT. Bank Syariah 20

Security Returns, Returns,

Working

 Papers,  Papers, The Annual Meetings of the

 European

 American Finance Finance Association. Association.

 Management . ISSN 2222-1905 (Paper)

Manurung, Erma Risdo Tohonan, Gusnardi & Rina

Selva

Johan.

Likuiditas dan

2012. 2012.

Journal

of

Business

and

ISSN 2222-2839 (Online) Vol.5, No.8,

“Pengaruh

2013.

Solvabilitas terhadap

Pasaribu, Hiras & Rosa Luxita Sari. 2011. 2011.

Profitabilitas untuk Study Kasus pada

“Analisis Tingkat Kecukupan Modal dan

Perusahaan  Real Estate  Estate  dan  Property

LDR

Bursa Efek Indonesia Tahun 2005- 2012”. 2012”.

Telaah & Riset Akuntansi, Akuntansi, Vol. 4. No. 2

 Jurnal

Juli 2011 Hal. 114- 125.

Pendidikan

Ekonomi. Ekonomi.

FKIP

Universitas Riau.

Profitabilitas”.  Jurnal Profitabilitas”. 

Prihadi, Toto. 2008. Analisis 2008.  Analisis Rasio Keuangan. Keuangan.

Martono, Cyrillius. 2002. “Analisis “Analisis Pengaruh

Jakarta: PPM.

Profitabiilitas Industri, Rasio  Leverage  Leverage Keuangan

terhadap

Tertimbang

dan

Priharyanto, Budi. 2009. Analisis Pengaruh

Intensitas

Current Ratio, Ratio,  Inventory Turnover ,  Debt

Modal Tertimbang serta Pangsa Pasar

to Equity Ratio, Ratio, dan

terhadap ROA dan ROE Perusahaan

Profitabilitas (studi pada Perusahaan Food Perusahaan Food

Manufaktur

yang

Indonesia”.

 Jurnal

Go

Size  Size  terhadap

Public

di

and Beverage dan Perusahaan Consumer

Akuntansi

&

Goods  Goods  yang  Listed   di BEI Periode 2005-

 Keuangan.  Keuangan. Vol. 4 No. 2 November 2002

2007.

Hal. 126 – 140. 140.

Semarang.

Munawir, S. 2002. Analisis 2002. Analisis Laporan Keuangan Keuangan

Tesis. Tesis. Universitas Diponegoro,

Priyatno, Duwi. 2011.  Buku Saku SPSS .

(Edisi ke-4). Yogyakarta: Liberti.

Cetakan Pertama. Yogyakarta: Penerbit

Munwir, S. 2004.  Analisis Rasio Keuangan. Keuangan.

MediaKom.

Yogyakarta: Yogyakarta: Penerbit Liberti.

Puspita, Novita Santi. 2011. Analisis Pengaruh

Myers, Stewart C. 1984. “the “the Capital Structure

Struktur Modal, Pertumbuhan Pertumbuhan Perusahaan, Perusahaan,

 Puzzle”. the Journal of Finance. Finance. 39/3,

Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas

575 –  575 –  592.  592.

terhadap

 Nugroho,

Setyo

Budi.

Pengaruh

Efesiensi

Likuiditas,

dan

2010.

Nilai

Perusahaan

“Analisis

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Kerja,

Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009

terhadap

(Studi Kasus pada Sektor Industri  Food

Modal

Solvabilitas

Profitabilitas”.  Jurnal Ilmu Administrasi Administrasi

and

 Bisnis.

Diponegoro, Semarang. Semarang.

 Nyabwanga,  Nyabwanga, Robert Nyamao, Nyamao, Dr.Ojera Patrick, Patrick, Otieno

Simeyo

Skripsi. Skripsi.

Universitas

Rahmawati, Fitri Linda. 2009. Pengaruh Current Ratio, Ratio,  Inventory Turnover , dan

 Nyanyuki. 2013. “An Empirical Empirical Analysis

 Debt to Equity Ratio terhadap Return terhadap  Return On

of the Liquidity, Solvency and Financial

 Asset   (Studi pada Perusahaan  Food and

Healt

 Beverage   Beverage  yang  Listing   di BEI Tahun

Small

Nyakundi

Beverages). Beverages).

Finlay

of

&

pada

and

Medium

Sized

Enterprises in Kisii Municipality, Kenya”. 21

2007-2009).  Jurnal , Universitas Negeri

Sibuea, Evi Juliana. 2012. Pengaruh  Leverage

Malang.

terhadap Profitabilitas pada Perusahaan

Rajeki, Putri Lestari. 2011. Pengaruh CAR,

 Non Keuangan yang terdaftar di BEI.

QR, NPA, BPO, dan FDR terhadap

Skripsi. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Tingkat Profitabilitas Perbankan Syariah

Siwi. 2005. Analisis Pengaruh Efisiensi Modal

di Indonesia. STEKPI Jakarta. Riyanto,

Bambang.

2004.

Kerja, Likuiditas, Solvabilitas terhadap

 Dasar-Dasar

Profitabilitas pada Perusahaan  Property.  Property.

 Pembelajaran Perusahaan. Perusahaan. Edisi Ketiga. Yogyakarta:

Penerbit

Yayasan

Skripsi.

Badan

Subekti, Imam & Indra Wijaya Kusuma. 2001.

Penerbit Gajah Mada.

“Asosiasi antara Set Kesempatan Investasi

Rizkavtri, Shinta. 2012. “Pengaruh Leverage,

dengan Kebijakan Pendanaan dan Dividen

Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas

Perusahaan,

terhadap

Perubahan ROA”. ROA”. Jurnal  Jurnal Riset Akuntansi

Nilai

Perusahaan

pada

Perusahaan  Real Estate  Estate  dan  Property

Implikasinya

pada

 Indonesia,  Indonesia, Vol. 4, No. 1: 44 –  44 –  63  63

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Suciningsih,

Wahyu.

2011.

Pengaruh

Tahun 2009-2011”. 2009-2011”.  Jurnal , Universitas

Keputusan Pendanaan terhadap Kinerja

Riau, Pekanbaru. Pekanbaru.

Keuangan

Ross, Westerfield & Jordan. 2008.  Pengantar  Keuangan

Perusahaan

(Corporate

Yeni

Indryawati.

Pengaruh

Rasio

Perbankan

di

Maret. Sugiarso, G & F. Winarni. 2005.  Manajemen

Jakarta: Salemba Empat. F

Perusahaan

Indonesia. Indonesia. Skripsi. Universitas Sebelas

 Finance Fudamental ) ,  , Edisi Kedelapan.

S,

serta

 Keuangan.  Keuangan. Yogyakarta: Media Pressindo. 2008.

“Analisis

Likuiditas,

Sugiyono. 2008. Metode 2008. Metode Penelitian Kuantitatif

Rasio

 Kualittatif R&D. R&D. Bandung: Alfabeta.

Aktivitas, dan Rasio  Leverage   Leverage  terhadap

Susanti, Resti. 2013. “Pengaruh Current Ratio,

Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris

 Inventory Turnover , dan  Debt to Equity

 pada Perusahaan Perusahaan Property  Property dan  dan Real  Real Estate

 Ratio terhadap  Return on Asset   pada

yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2004-

Perusahaan  Food and Beverages Beverages   yang

2006).

 Listing di  Listing  di BEI”. Jurnal  BEI”.  Jurnal . Universitas Putra

 Jurnal ,

Universitas

Sanata

Dharma, Yogyakarta.

Indonesia YPTK, Padang.

Santoso, Singgih. 2001. Statistik Multivariat . Jakarta:

Penerbit

PT

Elex

Syarief,

Media

Dienan

Yahya.

2012.

Analisis

Pengaruh  Leverage keuangan terhadap

Komputindo.

Profitabilitas

Sartono, Agus. 2001.  Manajemen Keuangan

pada

Perusahaan

Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI.

(Teori Aplikasi). Aplikasi). Yogyakarta: BPFE.

Skripsi. Skripsi.

Sawir, Agnes. 2005. Analisa 2005. Analisa kinerja Keuangan

Makassar.

dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 22

Universitas

Hasanuddin,

Weston, J.F & Copeland. 2008.  Dasar-dasar  Manajemen Keuangan Jilid II . Jakarta: Erlangga. Weston, J.Fred. & Eugene F. Brigham, 2010.  Dasar-dasar

manajemen manajemen

Keuangan. Keuangan.

Jakarta: Erlangga. www.idx.co.id

23

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF