6. GELATINISASI

October 11, 2017 | Author: Fikri Muhammad | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Fikri Muhammad...

Description

KIMIA PANGAN 2012 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Zat hidrat orang (karbohidrat) merupakan sumber energi utama dalam kebanyakan makanan kita. Bentuk karbohidrat yang dapat dicerna dalam bahan pangan umumnya adalah zat pati dan berbagai jenis gula seperti sukrosa, fruktosa, laktosa, sedang selulosa pektin dan hemi selulosa tersedia dalam jumlah cukup, tetapi tidak tercerna agar dapat diserap oleh tubuh, alat pencernaan menghidrolisis berbagai bentuk polimer dari karbohidrat menjadi monomerik (Buckle, et.Al., 1987). Gelatinisasi adalah proses pembengkakan granula pati yang lua biasa dan bersifat tidak kembali seperti semula. Pati yang mengalami gelatinisasi dapat dikeringkan, tetapi molekul-molekul tersebut tidak dapat kembali lagi kesifat-sifatnya sebelum gelatinisasi. Suhu gelatinisasi tergantung juga pada konsentrasi pati. Makin kental larutan, suhu tersebut makin lama tercapai, sampai suhu tertentu kekentalan tidak bertambah, bahkan kadang-kadang turun (Winaro, 2004). Karbohidrat dalam makanan umumnya menunjukkan perubahan selama proses pengolahan atau pemasakan. Perubahan-perubahan umum yang terjadi antara lain dalam hal (1) kelarutan, (2) hidrolisis dan (3) gelatinisasi

dari

pati.

Disamping

itu

juga

perubahan

sifat

atau

karakteristik yang khas pada masing-masing jenis karbohidrat yang juga sering memegang kunci kesuksesan pada suatu proses pengolahan (Fardiaz, et. al., 1992). GELATINISASI

51

KIMIA PANGAN 2012 Gelatinisasi pati merupakan peristiwa pembentukan gel yang dimulai dengan hidasi pati, yaitu proses penyerapan molekul-molekul air oleh molekul pati. Jika suspensi granula pati dalam air dipanaskan hingga mencapai suhu 60-70°C sedikit demi sedikitgranula pati yang besar menggelembung dengan cepat (Harsono, et. al., 2006). Pati dansukrosaadalah produkutama darifoto-sintesis dalamdaun tanaman.

Patipamerantanamankarbohidratpenyimpanan

memberikanenergi

selamamasa

MetabolismePatitelah

dipelajari

kepengetahuan

yang

Sebaliknya,pemahaman

baik

utamayang

pertumbuhanheterotrofik. secara

ekstensifmengarah

dariberbagaienzimyang

tentangregulasi

terlibat.

metabolismepatiterpisah-

pisah(Tiwari dan Kumar, 2012). Menurut Kusnandar (2010) factor-faktor yang mempengaruhi gelatinisasi adalh sebagai berikut ; 

Sumber pati, setiap jenis pati memiliki profil gelatinisasi yaitu suhu awal gelatinisasi, suhu saat viscositas maksimal tercapai, nilai viscositas maksimum, viscositas sel baik, viscositas akhir dan kstabilan pengadukan.



Ukuran granula pati, ukuran granula pati dapat mempengaruhi profil glatinisasi. Semakin besar ukuran granula maka suhu awal glatinisasi semakin rendah dan memiliki viscositas semakin tinggi.



Asam, semakin tinggi tingkat ke asaman atau ph rendah, maka hidrolisis

pati

akan

semakin

besar.

Gula,

penambahan

gula

menyebabkan proses gelatinisasi menjadi lambat karena gula bersifat hidroskopis maka gula akan mengikat sebagian air dalam GELATINISASI

52

KIMIA PANGAN 2012 suspensi pati.Suhu pemanasan, semakin tinggi suhu maka pati akancepat mengalami viscocity break down.Pengadukan, proses pengadukan yang berlebihan dapat menyebabkan pemecahan granula pati berlangsung cepat.

GELATINISASI

53

KIMIA PANGAN 2012 1.2

Maksud dan Tujuan Maksud dari praktikum kimia pangan materi glatinisasi adalah agar

praktikan

mengetahui

factor-faktor

yang

mempengaruhi

proses

glatinisasi. Tujuan dari praktikum kimia pangan materi glatinisasi adalah agar praktikan terampil dalam menganalisis suhu, konsentrasi jenis bahan dan bahan tambahan serta mengetahui gelling point dan melting point dalam proses gelatiniasi.

1.3

Waktu dan Tempat Praktikum kimia pangan mengenai mmateri glatinisasi dilaksanakan

pada tanggal 6 oktober 2012 pukul 08.00 – 18.00 WIB, bertempat di laboratorium THP, Gedung C lantai 1, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang.

GELATINISASI

54

KIMIA PANGAN 2012 2. METODOLOGI

3.1

Alat dan Fungsi Alat – alat yang digunakan dalam praktikum kimia pangan tentang

glatinisasi yaitu: Tabung Reaksi

: sebagai tempat sampel gelatinisasi pada saat dimasukkan waterbath

Rak Tabung Reaksi

: sebagai tempat tabung raeaksi

Gelas Ukur 100 ml

:untuk mengukur aquades yang dibutuhkan

Washing Bottle

: sebagai tempat aquades

Keranjang plastik

: untuk tempat alat dan bahan

Penjepit Kayu

: untuk menjepit dan mengambil tabung reaksi dari waterbath

Termometer

:untuk mengukur suhu gelling point dan melting point pada saat perlakuan

Water Bath

:untuk memasukkan tabung reaksi dengan suhu 400, 600,1000C

Spatula

: untuk menghomogenkan larutan

Beaker Glass 600 ml

: sebagai wadah tabung reaksi saat ada di waterbath

Stopwatch

: untuk menghitung waktu tenggang pengamatan

Beaker Glass 100 ml

: untuk membuat larutan dengan aquades

GELATINISASI

55

KIMIA PANGAN 2012 3.2

Bahan dan Fungsi Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum kimia pangan materi

glatinisasi yaitu : Tepung Terigu

: sebagai sampel yang diamati dalam proses gelatinisasi sebanyak (1, 2, 3, 4 gr)

Tepung Tapioka

: sebagai sampel yang diamati dalam proses gelatinisasi sebanyak (1, 2, 3, 4 gr)

Tepung Beras

: sebagai sampel yang diamati dalam proses gelatinisasi sebanyak (1, 2, 3, 4 gr)

Tepung Maizena

: sebagai sampel yang diamati dalam proses gelatinisasi sebanyak (1, 2, 3, 4 gr)

Agar

: sebagai sampel yang diamati dalam proses gelatinisasi sebanyak (1, 2, 3, 4 gr)

Sukrosa

: sebagai bahan yang akan di uji sebanyak (1, 2, 3, 4 gr)

Tissue

: untuk membersihkan alat-alat yang telah di gunakan

Aquades

: sebagai pelarut larutan

Karet

: untuk mengikat tabung reaksi

Kertas Label

: untuk menandai tabung reaksi agar tidak tertukar

Plastik klip

: sebagai wadah Tepung Terigu, Tepung Tapioka , Tepung Beras, Tepung Maizena, Agar , Sukrosa

Air

GELATINISASI

: untuk mencuci alat-alat yang telah digunakan

56

KIMIA PANGAN 2012 2.3

Skema Kerja Gambar 8. T.Beras

T.Beras : Air 1:9 2:8 3:7 4:6

Skema Kerja Gelatinisasi T.Tapioka

T.Beras : Air : Sukrosa 1:9:1 2:8:2 3:7:3 4:6:4

T.Terigu T.Terigu : Air 1:9 2:8 3:7 4:6

T.Tapioka : Air 1:9 2:8 3:7 4:6

Agar

Maizena

T.Terigu : Air : Sukrosa 1:9:1 2:8:2 3:7:3 4:6:4

T.Agar : Air 1:9 2:8 3:7 4:6

T.Tapioka : Air : Sukrosa 1:9:1 2:8:2 3:7:3 4:6:4

T.Maizena : Air : 1:9 2:8 3:7 4:6

T.Maizena : Air : Sukrosa 1:9:1 2:8:2 3:7:3 4:6:4

T.Agar : Air : Sukrosa 1:9:1 2:8:2 3:7:3 4:6:4

Diambil 5ml dan dimasukkan tabung reaksi Dimasukkan waterbath pada suhu 40, 60, dan 1000 C

Diamati setiap 5 menit selama 30 menit

Didinginkan selama 5 menit Dipanaskan kembali pada suhu 600 C dan 1000 C

Diamati setiap 5 menit selama 30 menit

Dituang pada mika plastik

Didiamkan semalam

Hasil

GELATINISASI

57

KIMIA PANGAN 2012 3. HASIL PENGAMATAN

3.1

Data Gelling Point

Shift

: 4

Hari/Tanggal : Rabu / 3 Oktober 2012 Kelompok

: 16

Tabel 10. Data Gelling Point Kelompok 16 T. Suhu

Menit

Tapioka:air

Warna

(1:9) 400C

5

350C

(endapan) Putih

Terbentuk gel atau tidak Tidak

bening 10

350C

Putih keruh

Terbentuk sedikit

(endapan) 15

350C

Putih keruh

Sedikit

(endapan) 20

340C

Putih kapur

Sedikit

(endapan) 25

350C

Putih kapur

Sedikit

(endapan) 30

350C

Putih kapur

Terbentuk gel

(endapan) 600C

5

GELATINISASI

460C

Putih bening

Terbentuk gel

58

KIMIA PANGAN 2012 10

480C

Putih bening

Terbentuk gel

15

450C

Putih bening

Terbentuk gel

20

460C

Putih bening

Terbentuk gel (sedikit)

25

450C

Putih bening

Terbentuk gel (sedikit)

1000C

30

450C

Putih bening

Terbentuk gel

5

680C

Putih bening

Terbentuk gel

10

720C

Putih bening

Gel

15

700C

Putih bening

Gel

20

700C

Putih bening

Gel

25

700C

Putih bening

Gel

30

670C

Putih bening

Gel

T. Suhu

Menit

Tapioka:air

Warna

(2:8) 400C

5

350C

(endapan) Putih

Terbentuk gel atau tidak Sedikit

bening 10

360C

Putih keruh

Sedikit

(endapan) 15

360C

Putih keruh

Sedikit

(endapan)

GELATINISASI

59

KIMIA PANGAN 2012 20

360C

Putih keruh

Sedikit

(endapan) 25

360C

Putih keruh

Sedikit

(endapan) 30

360C

Putih keruh

Terbentuk

(endapan) 600C

1000C

5

500C

Putih agak bening

Terbentuk

10

480C

Putih agak bening

Terbentuk

15

490C

Putih agak bening

Terbentuk

20

480C

Putih agak bening

Terbentuk

25

460C

Putih agak bening

Terbentuk

30

460C

Putih agak bening

Terbentuk

5

700C

Putih bening

Terbentuk gel

10

710C

Putih bening

Terbentuk gel

15

720C

Putih bening

Terbentuk gel

20

730C

Putih bening

Terbentuk gel

25

710C

Putih bening

Terbentuk gel

30

680C

Putih bening

Terbentuk gel

GELATINISASI

60

KIMIA PANGAN 2012 T. Suhu

Menit

Tapioka:air

Warna

(3:7) 400C

5

360C

(endapan) Putih

Terbentuk gel atau tidak Tidak

bening 10

360C

Putih keruh

Sedikit

(endapan) 15

360C

Putih keruh

Sedikit

(endapan) 20

360C

Putih keruh

Sedikit

(endapan) 25

360C

Putih keruh

Sedikit

(endapan) 30

360C

Putih kapur

Sedikit

(endapan) 600C

1000C

5

510C

Putih kapur

Terbentuk gel

10

490C

Putih kapur

Terbentuk gel

15

490C

Putih kapur

Terbentuk gel

20

460C

Putih kapur

Terbentuk gel

25

470C

Putih kapur

Terbentuk gel

30

460C

Putih kapur

Terbentuk gel

5

730C

Putih bening

Terbentuk gel

10

740C

Putih bening

Gel

15

710C

Putih bening

Gel

GELATINISASI

61

KIMIA PANGAN 2012 20

740C

Putih bening

Gel

25

700C

Putih bening

Gel

30

650C

Putih bening

Gel

T. Suhu

Menit

Tapioka:air

Warna

(4:6) 400C

5

360C

(endapan) Putih

Terbentuk gel atau tidak Tidak

bening 10

360C

Putih susu(endapan)

Sedikit

15

360C

Putih susu

Sedikit

(endapan)

600C

1000C

20

370C

Putih susu

Sedikit

25

360C

Putih susu

Sedikit

30

360C

Putih susu

Sedikit

5

500C

Putih susu

Sedikit

10

480C

Putih susu

Sedikit

15

490C

Putih susu

Sedikit

20

480C

Putih susu

Sedikit

25

470C

Putih susu

Sedikit

30

460C

Putih susu

Sedikit

5

760C

Putih bening

Gel

10

760C

Putih bening

Gel

GELATINISASI

62

KIMIA PANGAN 2012 15

710C

Putih bening

Gel

20

690C

Putih bening

Gel

25

710C

Putih bening

Gel

30

660C

Putih bening

Gel

T. Tapioka Suhu

Menit

: air : sukrosa

Warna

Terbentuk gel atau tidak

(1:9:1) 400C

5

330C

Putih susu

Tidak

(endapan) 10

340C

Putih keruh

Tidak

(endapan) 15

340C

Putih keruh

Sedikit

(endapan) 20

350C

Putih keruh

Sedikit

(endapan)

600C

25

330C

Putih keruh

Sedikit

30

340C

Putih susu

Terbentuk gel

5

480C

Putih susu

Terbentuk gel

10

480C

Putih susu

Terbentuk gel

15

460C

Putih susu

Terbentuk gel

20

450C

Putih susu

Terbentuk gel

GELATINISASI

63

KIMIA PANGAN 2012

1000C

25

450C

Putih susu

Terbentuk gel

30

420C

Putih susu

Terbentuk gel

5

610C

Putih bening

Terbentuk gel

10

700C

Putih bening

Terbentuk gel

15

700C

Putih bening

Terbentuk gel

20

690C

Putih bening

Terbentuk gel

25

700C

Putih bening

Terbentuk gel

30

670C

Putih bening

Terbentuk gel

T. Tapioka Suhu

Menit

: air : sukrosa

Warna

Terbentuk gel atau tidak

(2:8:2) 400C

5

330C

Putih kapur

Tidak

(endapan) 10

350C

Putih keruh

Tidak

(endapan) 15

350C

Putih keruh

Sedikit

(endapan) 20

360C

Putih keruh

Sedikit

(endapan) 25

350C

Putih keruh

Sedikit

(endapan)

GELATINISASI

64

KIMIA PANGAN 2012 30

340C

Putih keruh

Terbentuk gel

(endapan) 600C

1000C

5

480C

Putih keruh

Terbentuk gel

10

500C

Putih keruh

Terbentuk gel

15

460C

Putih keruh

Terbentuk gel

20

450C

Putih keruh

Terbentuk gel

25

450C

Putih keruh

Terbentuk gel

30

440C

Putih keruh

Terbentuk gel

5

660C

Putih bening

Terbentuk gel

10

740C

Putih bening

Terbentuk gel

15

700C

Putih bening

Terbentuk gel

20

710C

Putih bening

Terbentuk gel

25

730C

Putih bening

Terbentuk gel

30

700C

Putih bening

Terbentuk gel

T. Tapioka Suhu

Menit

: air : sukrosa

GELATINISASI

Warna

Terbentuk gel atau tidak

65

KIMIA PANGAN 2012 (3:7:3) 400C

5

370C

Putih kapur

Tidak

10

340C

Putih keruh

Tidak

(endapan)

600C

1000C

Suhu

15

350C

Putih keruh

Sedikit

20

360C

Putih keruh

Sedikit

25

350C

Putih keruh

Sedikit

30

340C

Putih keruh

Sedikit

5

480C

Putih keruh

Sedikit

10

490C

Putih

Sedikit

15

470C

Putih

Sedikit

20

460C

Putih

Sedikit

25

460C

Putih

Sedikit

30

440C

Putih

Sedikit

5

660C

Putih bening

Terbentuk gel

10

720C

Putih bening

Terbentuk gel

15

720C

Putih bening

Terbentuk gel

20

730C

Putih bening

Terbentuk gel

25

750C

Putih bening

Terbentuk gel

30

690C

Putih bening

Terbentuk gel

Menit

T. Tapioka

Warna

Terbentuk gel atau

GELATINISASI

66

KIMIA PANGAN 2012 : air :

tidak

sukrosa (4:6:4) 400C

600C

1000C

5

330C

Putih susu

Tidak

10

340C

Putih susu

Tidak

15

340C

Putih susu

Sedikit

20

350C

Putih susu

Sedikit

25

340C

Putih susu

Sedikit

30

350C

Putih susu

Sedikit

5

480C

Putih susu

Sedikit

10

490C

Putih susu

Sedikit

15

450C

Putih kapur

Sedikit

20

450C

Putih kapur

Sedikit

25

460C

Putih kapur

Sedikit

30

450C

Putih kapur

Sedikit

5

650C

Putih bening

Terbentuk gel

10

700C

Putih bening

Terbentuk gel

15

690C

Putih bening

Terbentuk gel

20

710C

Putih bening

Terbentuk gel

25

710C

Putih bening

Terbentuk gel

30

700C

Putih bening

Terbentuk gel

GELATINISASI

67

KIMIA PANGAN 2012 Data Gelling Point Shift

:4

Hari/Tanggal :Rabu / 3 Oktober 2012 Kelompok

:17

Tabel 11. Data Gelling Point Kelompok 17 T. Suhu

Menit

Beras:air

Warna

(1:9) 400C

600C

Terbentuk gel atau tidak

5

370C

Putih (endapan)

Tidak

10

370C

Putih

Terbentuk endapan

15

380C

Putih

Terbentuk endapan

20

380C

Putih keruh

endapan

25

370C

Putih keruh

Memadat

30

360C

Putih keruh

Memadat

5

500C

Putih keruh

Terbentuk endapan

10

500C

Putih keruh

Endapan lebih terlihat

15

480C

Putih keruh

Endapan lebih padat

20

470C

Putih keruh

Endapan lebih padat lagi

1000C

25

470C

Putih keruh

Mulai terbentuk gel

30

470C

Putih keruh

Agak mengegel

5

750C

Putih keruh

Terbentuk gel

GELATINISASI

68

KIMIA PANGAN 2012 10

750C

Putih keruh

Terbentuk gel

15

710C

Putih keruh

Terbentuk gel

20

700C

Putih keruh

Terbentuk gel

25

820C

Putih keruh

Terbentuk gel

30

630C

Putih keruh

Terbentuk gel

T. Suhu

Menit

Beras:air

Warna

(2:8) 400C

600C

Terbentuk gel atau tidak

5

380C

Putih (endapan)

Tidak

10

390C

Putih

Terbentuk endapan

15

380C

Putih

Terbentuk endapan

20

390C

Putih

Endapan

25

380C

Putih

Endapan padat

30

360C

Putih

Endapan padat

5

520C

Putih keruh

Terbentuk endapan

10

520C

Putih keruh

Endapan lebih terlihat

15

500C

Putih keruh

Endapan lebih padat

20

480C

Putih keruh

Endapan lebih padat lagi

25

GELATINISASI

500C

Putih keruh

Mulai terbentuk gel

69

KIMIA PANGAN 2012

1000C

30

510C

Putih keruh

Terbentuk gel

5

760C

Putih keruh

Terbentuk gel

10

750C

Putih keruh

Terbentuk gel

15

720C

Putih keruh

Terbentuk gel

20

650C

Putih keruh

Terbentuk gel

25

820C

Putih keruh

Terbentuk gel

30

660C

Putih keruh

Terbentuk gel

T. Suhu

Menit

Beras:air

Warna

(3:7) 400C

600C

Terbentuk gel atau tidak

5

370C

Putih (endapan)

Tidak

10

380C

Putih

Terbentuk endapan

15

390C

Putih

Terbentuk endapan

20

380C

Putih keruh

Endapan

25

350C

Putih keruh

Endapan padat

30

370C

Putih keruh

Endapan padat

5

530C

Putih keruh

Terbentuk endapan

10

520C

Putih keruh

Endapan lebih terlihat

15

490C

Putih keruh

Endapan lebih padat

20

GELATINISASI

460C

Putih keruh

Endapan lebih

70

KIMIA PANGAN 2012 padat lagi

1000C

25

490C

Putih keruh

Mulai terbentuk gel

30

480C

Putih keruh

Sedikit mengegel

5

760C

Putih keruh

Terbentuk gel

10

730C

Putih keruh

Terbentuk gel

15

740C

Putih keruh

Terbentuk gel

20

630C

Putih keruh

Terbentuk gel

25

690C

Putih keruh

Terbentuk gel

30

660C

Putih keruh

Terbentuk gel

T. Suhu

Menit

Beras:air

Warna

(4:6) 400C

600C

Terbentuk gel atau tidak

5

340C

Putih (endapan)

Tidak

10

360C

Putih

Terbentuk endapan

15

370C

Putih

Terbentuk endapan

20

370C

Putih keruh

Endapan

25

350C

Putih keruh

Endapan padat

30

360C

Putih keruh

Endapan padat

5

520C

Putih keruh

Terbentuk endapan

10

500C

Putih keruh

Endapan lebih terlihat

15

GELATINISASI

500C

Putih keruh

Endapan lebih

71

KIMIA PANGAN 2012 padat 20

490C

Putih keruh

Endapan lebih padat lagi

1000C

25

490C

Putih keruh

Mulai terbentuk gel

30

470C

Putih keruh

Sedikit mengegel

5

750C

Putih keruh

Terbentuk gel

10

730C

Putih keruh

Terbentuk gel

15

700C

Putih keruh

Terbentuk gel

20

650C

Putih keruh

Terbentuk gel

25

640C

Putih keruh

Terbentuk gel

30

620C

Putih keruh

Terbentuk gel

T. Beras Suhu

Menit

: air : sukrosa

Warna

Terbentuk gel atau tidak

(1:9:1) 400C

600C

5

360C

Putih (endapan)

Tidak

10

370C

Putih

Ada endapan

15

380C

Putih

Terbentuk endapan

20

360C

Putih

Terbentuk endapan

25

350C

Putih keruh

Endapan padat

30

350C

Putih keruh

Endapan padat

5

540C

Putih keruh

Terbentuk endapan

GELATINISASI

72

KIMIA PANGAN 2012 10

500C

Putih keruh

Endapan lebih terlihat

15

490C

Putih keruh

Endapan lebih padat

20

490C

Putih keruh

Endapan lebih padat lagi

1000C

25

470C

Putih keruh

Mulai terbentuk gel

30

460C

Putih keruh

Sedikit mengegel

5

750C

Putih keruh

Terbentuk gel

10

700C

Putih keruh

Terbentuk gel

15

730C

Putih keruh

Terbentuk gel

20

660C

Putih keruh

Terbentuk gel

25

680C

Putih keruh

Terbentuk gel

30

680C

Putih keruh

Terbentuk gel

T. Beras Suhu

Menit

: air : sukrosa

Warna

Terbentuk gel atau tidak

(2:8:2) 400C

5

350C

Putih (endapan)

Tidak

10

370C

Putih

Terbentuk endapan

15

370C

Putih

Terbentuk endapan

20

360C

Putih

Terbentuk endapan

25

350C

Putih

Endapan padat

GELATINISASI

73

KIMIA PANGAN 2012

600C

30

350C

Putih

Endapan padat

5

510C

Putih keruh

Terbentuk endapan

10

450C

Putih keruh

Endapan lebih terlihat

15

480C

Putih keruh

Endapan lebih padat

20

480C

Putih keruh

Endapan lebih padat lagi

1000C

25

470C

Putih keruh

Mulai terbentuk gel

30

470C

Putih keruh

Sedikit mengegel

5

760C

Putih keruh

Terbentuk gel

10

730C

Putih keruh

Terbentuk gel

15

720C

Putih keruh

Terbentuk gel

20

680C

Putih keruh

Terbentuk gel

25

620C

Putih keruh

Terbentuk gel

30

640C

Putih keruh

Terbentuk gel

T. Beras Suhu

Menit

: air : sukrosa

Warna

Terbentuk gel atau tidak

(3:7:3) 400C

5

350C

Putih (endapan)

Tidak

10

380C

Putih

Terbentuk endapan

15

380C

Agak keruh

Terbentuk endapan

GELATINISASI

74

KIMIA PANGAN 2012

600C

20

370C

Putih keruh

Terbentuk endapan

25

360C

Putih keruh

Endapan padat

30

360C

Putih keruh

Endapan padat

5

520C

Putih keruh

Terbentuk endapan

10

480C

Putih keruh

Endapan lebih terlihat

15

490C

Putih keruh

Endapan lebih padat

20

480C

Putih keruh

Endapan lebih padat lagi

1000C

25

480C

Putih keruh

Mulai terbentuk gel

30

470C

Putih keruh

Sedikit mengegel

5

720C

Putih keruh

Terbentuk gel

10

710C

Putih keruh

Terbentuk gel

15

740C

Putih keruh

Terbentuk gel

20

680C

Putih keruh

Terbentuk gel

25

640C

Putih keruh

Terbentuk gel

30

650C

Putih keruh

Terbentuk gel

T. Beras Suhu

Menit

: air : sukrosa

Warna

Terbentuk gel atau tidak

(4:6:4) 400C

5

GELATINISASI

360C

Putih (endapan)

Tidak

75

KIMIA PANGAN 2012

600C

10

360C

Putih

Terbentuk endapan

15

370C

Putih

Terbentuk endapan

20

370C

Putih keruh

Terbentuk endapan

25

350C

Putih keruh

Endapan padat

30

340C

Putih keruh

Endapan padat

5

500C

Putih keruh

Terbentuk endapan

10

490C

Putih keruh

Endapan lebih terlihat

15

480C

Putih keruh

Endapan lebih padat

20

490C

Putih keruh

Endapan lebih padat lagi

1000C

25

460C

Putih keruh

Mulai terbentuk gel

30

460C

Putih keruh

Sedikit mengegel

5

690C

Putih keruh

Sedikit mengegel

10

730C

Putih keruh

Terbentuk gel

15

710C

Putih keruh

Terbentuk gel

20

620C

Putih keruh

Terbentuk gel

25

590C

Putih keruh

Terbentuk gel

30

670C

Putih keruh

Terbentuk gel

GELATINISASI

76

KIMIA PANGAN 2012 Data Gelling Point Shift

:4

Hari/Tanggal :Rabu / 3 Oktober 2012 Kelompok

:18

Tabel 12. Data Gelling Point Kelompok 18 Tepung Suhu

Menit

Terigu :

Warna

air (1:9) 400C

600C

Terbentuk gel atau tidak

5

370C

Bening, mengendap

tidak

10

360C

Bening, mengendap

tidak

15

340C

Bening, mengendap

tidak

20

360C

Bening, mengendap

tidak

25

360C

putih, mengendap

tidak

30

360C

putih, mengendap

tidak

5

520C

putih, mengendap

tidak

10

510C

kekuningan,

terbentuk

mengendap 15

580C

kekuningan,

terbentuk

mengendap 20

460C

kekuningan,

terbentuk

mengendap 25

460C

kekuningan,

terbentuk

mengendap 30

GELATINISASI

450C

kekuningan,

terbentuk

77

KIMIA PANGAN 2012 mengendap 1000C

5

740C

kekuningan,

terbentuk

mengendap 10

710C

kekuningan,

terbentuk

mengendap 15

620C

kekuningan,

terbentuk

mengendap 20

700C

kekuningan,

terbentuk

mengendap 25

590C

kekuningan,

terbentuk

mengendap 30

670C

kekuningan,

terbentuk

mengendap

Tepung Suhu

Menit

Terigu :

Warna

air (2:8) 400C

Terbentuk gel atau tidak

5

360C

Bening, mengendap

terbentuk

10

370C

Bening, mengendap

terbentuk

15

360C

Bening, mengendap

terbentuk

20

370C

Bening, mengendap

terbentuk

25

360C

putih kekuningan

terbentuk

30

360C

putih kekuningan

terbentuk

GELATINISASI

78

KIMIA PANGAN 2012 600C

5

520C

kekuningan,

terbentuk

mengendap 10

500C

kekuningan,

terbentuk

mengendap 15

480C

kekuningan,

terbentuk

mengendap

1000C

20

480C

putih mengendap

terbentuk

25

480C

putih mengendap

terbentuk

30

460C

putih mengendap

terbentuk

5

750C

putih mengendap

terbentuk

10

750C

putih mengendap

terbentuk

15

720C

putih mengendap

terbentuk

20

730C

putih mengendap

terbentuk

25

590C

putih mengendap

terbentuk

30

670C

putih mengendap

terbentuk

Tepung Suhu

Menit

Terigu :

Warna

air (3:7) 400C

Terbentuk gel atau tidak

5

360C

Bening, mengendap

terbentuk

10

360C

Bening, mengendap

terbentuk

15

360C

Bening, mengendap

terbentuk

20

360C

putih keruh

terbentuk

GELATINISASI

79

KIMIA PANGAN 2012

600C

1000C

25

360C

putih keruh

terbentuk

30

360C

putih kekuningan

terbentuk

5

510C

putih kekuningan

terbentuk

10

490C

putih kekuningan

terbentuk

15

470C

Kekuningan

terbentuk

20

490C

Kekuningan

terbentuk

25

470C

Kekuningan

terbentuk

30

460C

Kekuningan

terbentuk

5

730C

Kekuningan

terbentuk

10

760C

Kekuningan

terbentuk

15

730C

Kuning mengendap

terbentuk

20

680C

Kuning mengendap

terbentuk

25

600C

Kuning mengendap

terbentuk

30

660C

Kuning mengendap

terbentuk

Tepung Suhu

Menit

Terigu :

Warna

air (4:6) 400C

Terbentuk gel atau tidak

5

370C

Putih keruh

tidak

10

360C

Putih keruh

tidak

15

370C

Putih keruh

tidak

20

370C

Putih keruh

terbentuk

25

360C

putih kekuningan

terbentuk

GELATINISASI

80

KIMIA PANGAN 2012

600C

1000C

30

360C

putih kekuningan

terbentuk

5

530C

putih kekuningan

terbentuk

10

490C

Kekuningan

terbentuk

15

470C

Kekuningan

terbentuk

20

480C

Kekuningan

terbentuk

25

470C

Kekuningan

terbentuk

30

450C

Kekuningan

terbentuk

5

720C

Kekuningan

terbentuk

10

700C

Kekuningan

terbentuk

15

700C

Kuningan mengendap

terbentuk

20

690C

Kuningan mengendap

terbentuk

25

600C

Kuningan mengendap

terbentuk

30

650C

Kuningan mengendap

terbentuk

Tepung Terigu Suhu

Menit

Air

Warna

:sukrosa

Terbentuk gel atau tidak

(1:9:1) 40°C

5

340C

Bening, mengendap

Tidak

10

340C

Bening, mengendap

Tidak

15

350C

Bening, mengendap

Tidak

20

350C

Bening, encer

Tidak

GELATINISASI

81

KIMIA PANGAN 2012

60°C

100°C

25

350C

Putih kekuningan

Terbentuk

30

350C

Putih kekuningan

Terbentuk

5

480C

Putih kekuningan

Terbentuk

10

460C

Putih kekuningan

Terbentuk

15

450C

Putih kekuningan

Terbentuk

20

450C

Putih mengendap

Terbentuk

25

440C

Putih mengendap

Terbentuk

30

440C

Putih mengendap

Terbentuk

5

680C

Putih mengendap

Terbentuk

10

600C

Putih kekuningan

Terbentuk

15

650C

Putih kekuningan

Terbentuk

20

670C

Putih kekuningan

Terbentuk

25

710C

Putih kekuningan

Terbentuk

30

610C

Putih kekuningan

Terbentuk

Tepung Terigu Suhu

Menit

Air

Warna

:sukrosa

Terbentuk gel atau tidak

(2:8:2) 400C

5

340C

Bening, mengendap

Tidak

10

350C

Bening, mengendap

Tidak

15

350C

Putih, mengendap

Terbentuk

GELATINISASI

82

KIMIA PANGAN 2012

60°C

100°C

20

350C

Putih, mengendap

Terbentuk

25

350C

Putih, kekuningan

Terbentuk

30

350C

Putih, kekuningan

Terbentuk

5

480C

Putih, kekuningan

Terbentuk

10

470C

Putih, kekuningan

Terbentuk

15

460C

Putih, kekuningan

Terbentuk

20

450C

Putih, kekuningan

Terbentuk

25

440C

Putih, kekuningan

Terbentuk

30

440C

Putih, mengendap

Terbentuk

5

690C

Putih,menggumpal

Terbentuk

10

670C

Putih,menggumpal

Terbentuk

15

640C

Putih, mengendap

Terbentuk

20

630C

Putih, mengendap

Terbentuk

25

710C

Putih, mengendap

Terbentuk

30

700C

Putih, mengendap

Terbentuk

Warna

Terbentuk gel

Tepung Terigu Suhu

Menit

Air

atau tidak

:sukrosa (3:7:3) 40°C

5

340C

Bening, mengendap

Tidak

10

350C

Bening, mengendap

Tidak

GELATINISASI

83

KIMIA PANGAN 2012

60°C

100°C

15

360C

Bening, mengendap

Tidak

20

350C

Bening, mengendap

Tidak

25

350C

Putih, kekuningan

Terbentuk

30

350C

Putih, kekuningan

Terbentuk

5

490C

Putih, kekuningan

Terbentuk

10

460C

Putih, kekuningan

Terbentuk

15

450C

Putih, kekuningan

Terbentuk

20

450C

Putih, kekuningan

Terbentuk

25

440C

Putih, kekuningan

Terbentuk

30

440C

Putih, kekuningan

Terbentuk

5

690C

Putih, mengendap

Terbentuk

10

670C

Putih, mengendap

Terbentuk

15

610C

Putih, mengendap

Terbentuk

20

670C

Putih, mengendap

Terbentuk

25

670C

Putih, mengendap

Terbentuk

30

580C

Putih, mengendap

Terbentuk

Warna

Terbentuk gel

Tepung Terigu Suhu

Menit

Air

atau tidak

:sukrosa (4:6:4) 40°C

5

GELATINISASI

340C

Putih keruh

Terbentuk

84

KIMIA PANGAN 2012

60°C

100°C

10

350C

Putih keruh

Terbentuk

15

350C

Putih keruh

Terbentuk

20

350C

Putih keruh

Terbentuk

25

350C

Putih kekuningan

Terbentuk

30

350C

Putih kekuningan

Terbentuk

5

480C

Putih kekuningan

Terbentuk

10

460C

Putih kekuningan

Terbentuk

15

450C

Putih kekuningan

Terbentuk

20

450C

Putih kekuningan

Terbentuk

25

440C

Putih kekuningan

Terbentuk

30

430C

Putih kekuningan

Terbentuk

5

650C

Putih kekuningan

Terbentuk

10

630C

Putih kekuningan

Terbentuk

15

540C

Putih kekuningan

Terbentuk

20

620C

Putih kekuningan

Terbentuk

25

630C

Putih kekuningan

Terbentuk

30

580C

Putih kekuningan

Terbentuk

GELATINISASI

85

KIMIA PANGAN 2012 Data Gelling Point Shift

:4

Hari/Tanggal :Rabu / 3 Oktober 2012 Kelompok

:19

Tabel 13. Data Gelling Point Kelompok 19 T. Suhu

Menit

Maizena:air

Warna

(1:9) 400C

600C

Terbentuk gel atau tidak

5

360C

10

380C

Endapan, keruh

Terbentuk endapan

15

460C

Bening keruh

Terbentuk endapan

20

370C

Bening keruh

Terbentuk endapan

25

370C

Bening keruh

Terbentuk endapan

30

380C

Bening keruh

Terbentuk endapan

5

510C

Keruh

Terbentuk endapan

10

520C

Keruh, ada endapan

Terbentuk endapan

15

490C

Keruh

Terbentuk endapan

20

500C

Keruh

Terbentuk endapan

25

490C

Keruh

Sedikit Terbentuk

Putih (endapan)

Tidak

gel 30

470C

Keruh

Sedikit Terbentuk gel

1000C

5

770C

Keruh

Terbentuk gel

10

730C

Keruh

Terbentuk gel

GELATINISASI

86

KIMIA PANGAN 2012 15

700C

Putih keruh

Terbentuk gel

20

740C

Putih keruh

Terbentuk gel

25

700C

Putih keruh

Terbentuk gel

30

730C

Putih keruh

Terbentuk gel

T. Suhu

Menit

Maizena:air

Warna

(2:8) 400C

600C

Terbentuk gel atau tidak

5

360C

Putih (endapan)

Tidak

10

380C

Endapan, keruh

Terbentuk endapan

15

380C

Bening keruh

Terbentuk endapan

20

370C

Bening keruh

Terbentuk endapan

25

370C

Bening keruh

Terbentuk endapan

30

370C

Bening keruh

Terbentuk endapan

5

500C

Keruh

Terbentuk endapan

10

510C

Keruh

Terbentuk endapan

15

500C

Keruh

Terbentuk endapan

20

490C

Keruh

Terbentuk endapan

25

480C

Keruh

Sedikit Terbentuk gel

30

470C

Keruh

Sedikit Terbentuk gel

1000C

5

GELATINISASI

770C

Keruh

Terbentuk gel

87

KIMIA PANGAN 2012

Suhu

10

750C

Keruh

Terbentuk gel

15

690C

Putih keruh

Terbentuk gel

20

700C

Putih keruh

Terbentuk gel

25

690C

Putih keruh

Terbentuk gel

30

680C

Putih keruh

Terbentuk gel

Menit

T. Maizena:air

Warna

Terbentuk gel atau tidak

(3:7) 400C

600C

1000C

5

320C

Putih, endapan

Tidak

10

390C

Endapan, keruh

Terbentuk endapan

15

370C

Bening, keruh

Terbentuk endapan

20

370C

Bening, keruh

Terbentuk endapan

25

380C

Bening, keruh

Terbentuk endapan

30

370C

Bening, keruh

Terbentuk endapan

5

520C

Keruh

Terbentuk endapan

10

510C

Keruh

Terbentuk endapan

15

500C

Keruh

Terbentuk endapan

20

490C

Keruh

Terbentuk endapan

25

480C

Keruh

Terbentuk gel

30

470C

Keruh

Terbentuk gel

5

730C

Keruh, putih

Terbentuk gel

GELATINISASI

88

KIMIA PANGAN 2012 10

740C

Keruh, putih

Terbentuk gel

15

690C

Keruh, putih

Terbentuk gel

20

750C

Keruh, putih

Terbentuk gel

25

750C

Keruh, putih

Terbentuk gel

30

690C

Keruh, putih

Terbentuk gel

T. Suhu

Menit

Maizena:air

Warna

(4:6) 400C

5

340C

Bening putih,

Terbentuk gel atau tidak Tidak

endapan

600C

1000C

10

370C

Keruh

Tebentuk endapan

15

390C

Keruh

Tebentuk endapan

20

360C

Keruh

Tebentuk endapan

25

370C

Keruh

Tebentuk endapan

30

380C

Keruh

Tebentuk endapan

5

510C

Keruh

Tebentuk endapan

10

520C

Keruh

Tebentuk endapan

15

510C

Keruh

Tebentuk endapan

20

490C

Keruh

Terbentuk gel

25

470C

Keruh

Terbentuk gel

30

460C

Keruh

Terbentuk gel

5

750C

Keruh

Terbentuk gel

GELATINISASI

89

KIMIA PANGAN 2012 10

760C

Keruh

Terbentuk gel

15

710C

Keruh

Terbentuk gel

20

700C

Keruh

Terbentuk gel

25

720C

Keruh

Terbentuk gel

30

700C

Putih

Terbentuk gel

T. Maizena Suhu

Menit

: air : sukrosa

Warna

Terbentuk gel atau tidak

(1:9:1) 400C

5

320C

Putih (endapan)

Tidak

10

370C

Endapan, keruh

Terbentuk endapan

15

370C

Putih keruh

Terbentuk endapan

(endapan) 20

380C

Putih keruh

Terbentuk endapan

(endapan) 25

380C

Putih keruh

Terbentuk endapan

(endapan) 30

380C

Putih keruh

Terbentuk endapan

(endapan) 600C

5

490C

Keruh

Terbentuk endapan

10

500C

Keruh

Terbentuk endapan

15

490C

Keruh

Terbentuk endapan

GELATINISASI

90

KIMIA PANGAN 2012

1000C

20

470C

Keruh

Terbentuk endapan

25

480C

Keruh

Terbentuk gel

30

470C

Keruh

Terbentuk gel

5

700C

Keruh

Terbentuk gel

10

740C

Keruh

Terbentuk gel

15

730C

Putih keruh

Terbentuk gel

20

740C

Putih keruh

Terbentuk gel

25

640C

Agak kekuningan

Terbentuk gel padat

30

640C

Agak kekuningan

Terbentuk gel padat

T. Maizena Suhu

Menit

: air : sukrosa

Warna

Terbentuk gel atau tidak

(2:8:2) 400C

5

340C

Putih (endapan)

Tidak

10

360C

Endapan, keruh

Terbentuk endapan

15

360C

Putih keruh

Terbentuk endapan

(endapan) 20

380C

Putih keruh

Terbentuk endapan

(endapan) 25

GELATINISASI

370C

Putih keruh

Terbentuk endapan

91

KIMIA PANGAN 2012 (endapan) 30

370C

Putih keruh

Terbentuk endapan

(endapan) 600C

1000C

5

400C

Keruh

Terbentuk endapan

10

490C

Keruh

Terbentuk endapan

15

490C

Keruh

Terbentuk endapan

20

480C

Keruh

Terbentuk endapan

25

480C

Keruh

Terbentuk gel

30

470C

Keruh

Terbentuk gel

5

710C

Keruh

Terbentuk gel

10

730C

Keruh

Terbentuk gel

15

730C

Putih keruh

Terbentuk gel

20

710C

Putih keruh

Terbentuk gel

25

670C

Agak kekuningan

Terbentuk gel padat

30

640C

Agak kekuningan

Terbentuk gel padat

GELATINISASI

92

KIMIA PANGAN 2012 T. Maizena Suhu

Menit

: air : sukrosa

Warna

Terbentuk gel atau tidak

(3:7:3) 400C

600C

1000C

5

340C

Putih, endapan

Tidak

10

370C

Putih, endapan

Terbentuk endapan

15

370C

Putih, endapan

Terbentuk endapan

20

380C

Putih, endapan

Terbentuk endapan

25

370C

Putih, endapan

Terbentuk endapan

30

360C

Putih, endapan

Terbentuk endapan

5

500C

Keruh

Terbentuk endapan

10

510C

Keruh

Terbentuk endapan

15

480C

Keruh

Terbentuk endapan

20

490C

Keruh

Terbentuk endapan

25

480C

Keruh

Terbentuk gel

30

470C

Keruh

Terbentuk gel

5

700C

Keruh

Terbentuk gel

10

730C

Keruh

Terbentuk gel

15

700C

Keruh, putih

Terbentuk gel

20

750C

keruh, putih

Terbentuk gel

25

640C

Keruh kekuningan

Terbentuk gel

30

660C

Keruh kekuningan

Terbentuk gel padat

GELATINISASI

93

KIMIA PANGAN 2012 T. Maizena Suhu

Menit

: air : sukrosa

Warna

Terbentuk gel atau tidak

(4:6:4) 400C

600C

1000C

5

320C

Putih, endapan

Tidak

10

380C

Putih, endapan

Terbentuk endapan

15

380C

Mengendap

Terbentuk endapan

20

380C

Mengendap

Terbentuk endapan

25

380C

Mengendap

Terbentuk endapan

30

370C

Mengendap

Terbentuk endapan

5

510C

Keruh

Terbentuk endapan

10

510C

Keruh

Terbentuk endapan

15

490C

Keruh

Terbentuk endapan

20

500C

Keruh

Terbentuk endapan

25

470C

Keruh

Terbentuk endapan

30

490C

Keruh

Terbentuk endapan

5

700C

Keruh

Terbentuk gel

10

740C

Keruh

Terbentuk gel

15

720C

Keruh

Terbentuk gel

20

640C

Keruh

Terbentuk gel

25

620C

Agak kekuningan

Terbentuk gel padat

30

630C

Agak kekuningan

Terbentuk gel padat

GELATINISASI

94

KIMIA PANGAN 2012 Data Gelling Point Shift

:4

Hari/Tanggal :Rabu / 3 Oktober 2012 Kelompok

:20

Tabel 14. Data Gelling Point Kelompok 20 Agar:air

Menit

400C

5

360C

Bening

Tidak

10

370C

Agak keruh

Tidak

15

370C

Bening

Tidak

20

380C

Bening

Tidak

25

370C

Bening

Tidak

30

370C

Bening

Tidak

5

510C

Bening

Tidak

10

500C

Keruh

Terbentuk gel

15

480C

Keruh

Terbentuk gel

20

490C

Bening

Tidak

25

470C

Bening

Tidak

30

460C

Bening

Tidak

5

670C

Bening

Tidak

10

670C

Bening

Tidak

15

700C

Bening

Tidak

20

650C

Bening

Tidak

25

690C

Bening

Tidak

600C

1000C

GELATINISASI

(1:9)

Warna

Terbentuk gel atau

Suhu

tidak

95

KIMIA PANGAN 2012 30

710C Agar:air

Bening

Terbentuk gel atau

Suhu

Menit

400C

5

360C

Bening

Tidak

10

370C

Bening

Tidak

15

370C

Keruh

Tidak

20

370C

Bening

Tidak

25

370C

Bening

Tidak

30

380C

Bening

Tidak

5

520C

Bening

Tidak

10

510C

Bening

Tidak

15

480C

Bening

Tidak

20

480C

Bening

Tidak

25

480C

Bening

Tidak

30

470C

Bening

Tidak

5

770C

Bening

Tidak

10

680C

Bening

Tidak

15

650C

Bening

Tidak

20

690C

Bening

Tidak

25

700C

Bening

Tidak

30

700C

Bening

Tidak

600C

1000C

GELATINISASI

(2:8)

Warna

Tidak

tidak

96

KIMIA PANGAN 2012

Suhu 400C

600C

1000C

Menit

Agar:air (3:7)

Warna

Terbentuk gel atau tidak

5

370C

Bening, endapan

Tidak

10

370C

Bening, endapan

Tidak

15

370C

Keruh

Ada

20

380C

Keruh

Ada

25

370C

Keruh

Ada

30

370C

Keruh

Ada

5

510C

Keruh

Ada

10

510C

Bening

Tidak

15

500C

Bening

Tidak

20

480C

Bening

Ada

25

480C

Keruh

Ada

30

480C

Keruh

Ada

5

750C

Bening

Ada

10

690C

Keruh

Ada

15

700C

Keruh

Ada

20

660C

Keruh

Ada

25

670C

Keruh

Ada

30

700C

Keruh

Ada

GELATINISASI

97

KIMIA PANGAN 2012

Agar:air

Menit

400C

5

370C

Keruh, endapan

Tidak

10

350C

Bening, endapan

Tidak

15

370C

Keruh

Ada

20

380C

Keruh

Ada

25

370C

Keruh

Ada

30

370C

Keruh

Ada

5

510C

Keruh

Ada

10

500C

Keruh

Ada

15

490C

Keruh

Ada

20

470C

Keruh

Ada

25

470C

Keruh

Ada

30

460C

Keruh

Ada

5

710C

Keruh

Ada

10

650C

Keruh

Ada

15

700C

Keruh

Ada

20

640C

Keruh

Ada

25

680C

Keruh

Ada

30

670C

Keruh

Ada

600C

1000C

GELATINISASI

(4:6)

Warna

Terbentuk gel atau

Suhu

tidak

98

KIMIA PANGAN 2012

Agar : air Suhu

Menit

: sukrosa

Warna

(1:9:1) 400C

600C

1000C

Terbentuk gel atau tidak

5

350C

Bening

Tidak

10

360C

Bening

Tidak

15

360C

Bening

Ada sedikit

20

370C

Keruh

Ada

25

360C

Bening

Ada

30

360C

Bening

Ada

5

490C

Bening

Ada

10

470C

Keruh

Ada

15

460C

Keruh

Ada

20

460C

Keruh

Ada

25

440C

Bening

Sedikit

30

440C

Bening

Sedikit

5

690C

Bening

Tidak

10

710C

Keruh

Ada

15

660C

Keruh

Ada

20

600C

Keruh

Ada

25

620C

Keruh

Ada

30

620C

Keruh

Ada

GELATINISASI

99

KIMIA PANGAN 2012

Agar : air Suhu

Menit

: sukrosa

Warna

(2:8:2) 400C

600C

1000C

Terbentuk gel atau tidak

5

350C

Bening

Ada sedikit

10

360C

Bening

Ada sedikit

15

360C

Bening

Ada sedikit

20

370C

Bening

Ada sedikit

25

360C

Bening

Ada

30

360C

Agak keruh

Ada

5

490C

Bening

Ada

10

470C

Bening

Ada

15

450C

Keruh

Ada

20

450C

Bening

Ada

25

440C

Bening

Ada

30

440C

Bening

Ada sedikit

5

710C

Bening

Tidak

10

720C

Bening

Tidak

15

640C

Bening

Tidak

20

600C

Bening

Tidak

25

630C

Bening

Tidak

30

630C

Bening

Tidak

GELATINISASI

100

KIMIA PANGAN 2012 Agar : air Suhu

Menit

: sukrosa

Warna

(3:7:3) 400C

600C

1000C

Terbentuk gel atau tidak

5

360C

Bening

Tidak

10

360C

Bening

Tidak

15

360C

Keruh

Ada

20

360C

Bening

Ada sedikit

25

360C

Bening

Ada sedikit

30

360C

Agak keruh

Ada

5

490C

Bening

Ada sedikit

10

460C

Bening

Ada sedikit

15

430C

Bening

Ada sedikit

20

450C

Bening

Ada sedikit

25

460C

Bening

Ada

30

450C

Bening

Ada

5

720C

Bening

Ada

10

740C

Keruh

Ada

15

650C

Keruh

Ada

20

600C

Keruh

Ada

25

620C

Keruh

Ada

30

630C

Keruh

Ada

GELATINISASI

101

KIMIA PANGAN 2012 Agar : air Suhu

Menit

: sukrosa

Warna

(4:6:4) 400C

600C

1000C

Terbentuk gel atau tidak

5

350C

Keruh

Tidak

10

360C

Bening

Ada

15

360C

Keruh

Ada

20

360C

Keruh

Ada

25

360C

Keruh

Ada

30

360C

Bening

Ada

5

480C

Bening

Ada sedikit

10

470C

Bening

Ada sedikit

15

470C

Bening

Ada sedikit

20

450C

Bening

Ada sedikit

25

460C

Bening

Ada

30

450C

Bening

Ada

5

710C

Bening

Ada

10

720C

Bening

Tidak

15

640C

Bening

Tidak

20

600C

Bening

Tidak

25

630C

Bening

Tidak

30

600C

Bening

Tidak

GELATINISASI

102

KIMIA PANGAN 2012 3.2

Data Melting Point

Shift

:4

Hari/Tanggal :Rabu / 3 Oktober 2012 Kelompok

:16

Tabel 15. Data Melting Point Kelompok 16 T.

Menit

600C

5

490C

Bening keruh

Terbentuk gel

10

500C

Bening keruh

Terbentuk gel

15

500C

Bening keruh

Terbentuk gel

20

550C

Bening keruh

Terbentuk gel

25

470C

Bening keruh

Terbentuk gel

30

610C

Bening keruh

Terbentuk gel

5

700C

Bening keruh

Terbentuk gel

10

730C

Bening keruh

Terbentuk gel

15

700C

Bening keruh

Terbentuk gel

20

680C

Bening keruh

Terbentuk gel

25

690C

Bening keruh

Terbentuk gel

30

710C

Bening keruh

Terbentuk gel

1000C

GELATINISASI

Tapioka:air(1:9)

Warna

Terbentuk gel

Suhu

atau tidak

103

KIMIA PANGAN 2012

T. Suhu

Menit

Tapioka:air

Warna

(2:8) 600C

1000C

Terbentuk gel atau tidak

5

500C

Bening keruh

Terbentuk gel

10

510C

Bening keruh

Terbentuk gel

15

530C

Bening keruh

Terbentuk gel

20

560C

Bening keruh

Terbentuk gel

25

500C

Bening keruh

Terbentuk gel

30

640C

Bening keruh

Terbentuk gel

5

740C

Bening keruh

Terbentuk gel

10

760C

Bening keruh

Terbentuk gel

15

740C

Bening keruh

Terbentuk gel

20

730C

Bening keruh

Terbentuk gel

25

730C

Bening keruh

Terbentuk gel

30

740C

Bening keruh

Terbentuk gel

GELATINISASI

104

KIMIA PANGAN 2012 T. Suhu

Menit

Tapioka:air

Warna

(3:7) 600C

1000C

Terbentuk gel atau tidak

5

510C

Putih bening

Terbentuk gel

10

510C

Bening keruh

Terbentuk gel

15

530C

Bening keruh

Terbentuk gel

20

550C

Bening keruh

Terbentuk gel

25

500C

Bening keruh

Terbentuk gel

30

540C

Bening keruh

Terbentuk gel

5

730C

Bening keruh

Terbentuk gel

10

760C

Bening keruh

Terbentuk gel

15

740C

Bening keruh

Terbentuk gel

20

740C

Bening keruh

Terbentuk gel

25

730C

Bening keruh

Terbentuk gel

30

750C

Bening keruh

Terbentuk gel

GELATINISASI

105

KIMIA PANGAN 2012 T. Suhu

Menit

Tapioka:air

Warna

(4:6) 600C

1000C

Terbentuk gel atau tidak

5

500C

Bening keruh

Terbentuk gel

10

500C

Bening keruh

Terbentuk gel

15

530C

Bening keruh

Terbentuk gel

20

530C

Bening keruh

Terbentuk gel

25

510C

Bening keruh

Terbentuk gel

30

530C

Bening keruh

Terbentuk gel

5

750C

Bening keruh

Terbentuk gel

10

750C

Bening keruh

Terbentuk gel

15

740C

Bening keruh

Terbentuk gel

20

730C

Bening keruh

Terbentuk gel

25

740C

Bening keruh

Terbentuk gel

30

730C

Bening keruh

Terbentuk gel

T. Tapioka Suhu

Menit

: air : sukrosa

Warna

Terbentuk gel atau tidak

(1:9:1) 600C

5

480C

Putih agak kuning

Terbentuk gel

10

480C

Bening

Terbentuk gel

15

500C

Putih keruh

Terbentuk gel

GELATINISASI

106

KIMIA PANGAN 2012

1000C

20

510C

Bening keruh

Terbentuk gel

25

480C

Bening keruh

Terbentuk gel

30

500C

Agak kuning

Terbentuk gel

5

700C

Kuning bening

Terbentuk gel

10

740C

Kuning bening

Terbentuk gel

15

730C

Kuning bening

Terbentuk gel

20

690C

Kuning bening

Terbentuk gel

25

710C

Kuning bening

Terbentuk gel

30

720C

Kuning bening

Terbentuk gel

T. Tapioka Suhu

Menit

: air : sukrosa

Warna

Terbentuk gel atau tidak

(2:8:2) 600C

1000C

5

500C

Putih keruh

Terbentuk gel

10

490C

Bening keruh

Terbentuk gel

15

500C

Bening keruh

Terbentuk gel

20

520C

Bening keruh

Terbentuk gel

25

490C

Agak kuning

Terbentuk gel

30

510C

Agak kuning

Terbentuk gel

5

680C

Kuning bening

Terbentuk gel

10

720C

Kuning bening

Terbentuk gel

15

720C

Kuning bening

Terbentuk gel

GELATINISASI

107

KIMIA PANGAN 2012 20

690C

Kuning bening

Terbentuk gel

25

700C

Kuning bening

Terbentuk gel

30

710C

Kuning bening

Terbentuk gel

T. Tapioka Suhu

Menit

: air : sukrosa

Warna

Terbentuk gel atau tidak

(3:7:3) 600C

1000C

5

510C

Bening

Terbentuk gel

10

500C

Bening

Terbentuk gel

15

510C

Bening keruh

Terbentuk gel

20

520C

Bening keruh

Terbentuk gel

25

490C

Bening menguning

Terbentuk gel

30

520C

Bening menguning

Terbentuk gel

5

600C

Kuning bening

Terbentuk gel

10

710C

Kuning bening

Terbentuk gel

15

710C

Kuning bening

Terbentuk gel

20

700C

Kuning bening

Terbentuk gel

25

680C

Kuning bening

Terbentuk gel

30

720C

Kuning bening

Terbentuk gel

GELATINISASI

108

KIMIA PANGAN 2012 T. Tapioka Suhu

Menit

: air : sukrosa

Warna

Terbentuk gel atau tidak

(4:6:4) 600C

1000C

5

510C

Bening

Terbentuk gel

10

500C

Bening

Terbentuk gel

15

500C

Bening keruh

Terbentuk gel

20

510C

Bening keruh

Terbentuk gel

25

490C

Bening keruh

Terbentuk gel

30

510C

Bening menguning

Terbentuk gel

5

630C

Kuning bening

Terbentuk gel

10

720C

Kuning bening

Terbentuk gel

15

710C

Kuning bening

Terbentuk gel

20

690C

Kuning bening

Terbentuk gel

25

660C

Kuning bening

Terbentuk gel

30

680C

Kuning bening

Terbentuk gel

GELATINISASI

109

KIMIA PANGAN 2012 Data Melting Point Shift

:4

Hari/Tanggal :Rabu / 3 Oktober 2012 Kelompok

:17

Tabel 16. Data Melting Point Kelompok 17 T. Suhu

Menit

Beras:air

Warna

(1:9) 600C

1000C

Terbentuk gel atau tidak

5

730C

Putih endapan

Tidak

10

460C

Putih

Tidak

15

530C

Putih

Sedikit gel

20

520C

Putih

Sedikit gel

25

500C

Putih

Sedikit gel

30

530C

Putih

Sedikit gel

5

700C

Putih

Sedikit gel

10

750C

Putih

Sedikit gel

15

740C

Putih

Sedikit gel

20

700C

Putih

Sedikit gel

25

730C

Putih

Sedikit gel

30

690C

Putih

Sedikit gel

GELATINISASI

110

KIMIA PANGAN 2012

T. Suhu

Menit

Beras:air

Warna

(2:8) 600C

1000C

Terbentuk gel atau tidak

5

520C

Putih endapan

Tidak

10

450C

Putih

Tidak

15

520C

Putih

Sedikit gel

20

510C

Putih

Sedikit gel

25

480C

Putih

Sedikit gel

30

560C

Putih

Sedikit gel

5

720C

Putih

Sedikit gel

10

790C

Putih

Sedikit gel

15

720C

Putih

Terbentuk gel

20

680C

Putih

Terbentuk gel

25

700C

Putih

Terbentuk gel

30

710C

Putih

Terbentuk gel

GELATINISASI

111

KIMIA PANGAN 2012

T. Suhu

Menit

Beras:air

Warna

(3:7) 600C

1000C

480C

Putih endapan

Terbentuk gel

10

430C

Putih

Terbentuk gel

15

520C

Putih

Terbentuk gel

20

550C

Putih

Terbentuk gel

25

520C

Putih

Terbentuk gel

30

560C

Putih

Terbentuk gel

5

740C

Putih

Terbentuk gel

10

750C

Putih keruh

Terbentuk gel

15

760C

Putih keruh

Terbentuk gel

20

740C

Putih keruh

Terbentuk gel

25

700C

Putih keruh

Terbentuk gel

30

720C

Putih keruh

Terbentuk gel

Menit

Beras:air

Warna

(4:6) 600C

tidak

5

T. Suhu

Terbentuk gel atau

Terbentuk gel atau tidak

5

550C

Putih endapan

Terbentuk gel

10

410C

Putih keruh

Terbentuk gel

15

490C

Putih keruh

Terbentuk gel

GELATINISASI

112

KIMIA PANGAN 2012

1000C

20

530C

Putih keruh

Terbentuk gel

25

510C

Putih keruh

Terbentuk gel

30

530C

Putih keruh

Terbentuk gel

5

730C

Putih keruh

Terbentuk gel

10

730C

Putih keruh

Terbentuk gel

15

740C

Putih keruh

Terbentuk gel

20

680C

Putih keruh

Terbentuk gel

25

690C

Putih keruh

Terbentuk gel

30

740C

Putih keruh

Terbentuk gel

T. Beras Suhu

Menit

: air : sukrosa

Warna

Terbentuk gel atau tidak

(1:9:1) 600C

5

490C

Putih

Tidak (ada endapan gel)

10

510C

Putih

Tidak (ada endapan gel)

15

490C

Putih

Tidak (ada endapan gel)

20

520C

Putih

Tidak (ada endapan gel)

25

GELATINISASI

490C

Putih

Tidak (ada endapan

113

KIMIA PANGAN 2012 gel) 30

540C

Putih

Tidak (ada endapan gel)

1000C

5

740C

Putih

Terbetuk gel

10

720C

Putih

Terbetuk gel

15

650C

Putih

Terbetuk gel

20

690C

Putih

Terbetuk gel

25

760C

Putih

Terbetuk gel

30

700C

Putih

Terbetuk gel

T. Beras Suhu

Menit

: air : sukrosa

Warna

Terbentuk gel atau tidak

(2:8:2) 600C

5

490C

Putih

Tidak (ada endapan gel)

10

480C

Putih

Tidak (ada endapan gel)

15

480C

Putih

Tidak (ada endapan gel)

20

510C

Putih

Tidak (ada endapan gel)

25

GELATINISASI

510C

Putih

Tidak (ada endapan

114

KIMIA PANGAN 2012 gel) 30

540C

Putih

Tidak (ada endapan gel)

1000C

5

730C

Putih

Ada endapan gel

10

710C

Putih

Ada endapan gel

15

720C

Putih

Ada endapan gel

20

730C

Putih

Ada endapan gel

25

740C

Putih

Ada endapan gel

30

740C

Putih

Ada endapan gel

T. Beras Suhu

Menit

: air : sukrosa

Warna

Terbentuk gel atau tidak

(3:7:3) 600C

1000C

5

420C

Putih

Tidak

10

450C

Putih

Tidak

15

460C

Putih

Sedikit gel

20

480C

Putih

Sedikit gel

25

510C

Putih

Sedikit gel

30

480C

Putih

Sedikit gel

5

750C

Putih

Sedikit gel

10

710C

Putih

Sedikit gel

15

700C

Putih

Sedikit gel

GELATINISASI

115

KIMIA PANGAN 2012 20

720C

Putih

Terbentuk gel

25

750C

Putih

Terbentuk gel

30

720C

Putih

Terbentuk gel

T. Beras Suhu

Menit

: air : sukrosa

Warna

Terbentuk gel atau tidak

(4:6:4) 600C

1000C

5

400C

Putih

Terbentuk gel

10

460C

Putih

Terbentuk gel

15

440C

Putih

Terbentuk gel

20

490C

Putih

Terbentuk gel

25

480C

Putih

Terbentuk gel

30

460C

Putih

Terbentuk gel

5

700C

Putih

Terbentuk gel

10

700C

Putih

Terbentuk gel

15

650C

Putih

Terbentuk gel

20

700C

Putih

Terbentuk gel

25

700C

Putih

Terbentuk gel

GELATINISASI

116

KIMIA PANGAN 2012 Data Melting Point Shift

:4

Hari/Tanggal :Rabu / 3 Oktober 2012 Kelompok

:18

Tabel 17. Data Melting Point Kelompok 18 Tepung Suhu

Menit

Terigu :

Warna

tidak

air (1:9) 60°C

100°C

Terbentuk gel atau

5

490C

Putih kekuningan

Terbentuk

10

460C

Putih kekuningan

Terbentuk

15

520C

Putih kekuningan

Terbentuk

20

500C

Putih kekuningan

Terbentuk

25

510C

Putih kekuningan

Terbentuk

30

520C

Putih kekuningan

Terbentuk

5

710C

Putih kekuningan

Terbentuk

10

710C

Putih kekuningan

Terbentuk

15

660C

Putih kekuningan

Terbentuk

20

660C

Putih kekuningan

Terbentuk

25

660C

Putih kekuningan

Terbentuk

30

690C

Putih kekuningan

Terbentuk

GELATINISASI

117

KIMIA PANGAN 2012

Suhu

Menit

Tepung

Warna

Terigu :

Terbentuk gel atau tidak

air (2:8) 60°C

100°C

5

500C

Putih kuning

Terbentuk

10

500C

Putih kuning

Terbentuk

15

520C

Putih kuning

Terbentuk

20

530C

Putih kuning

Terbentuk

25

510C

Putih kuning

Terbentuk

30

520C

Putih kuning

Terbentuk

5

730C

Kuning

Terbentuk

10

700C

Kuning

Terbentuk

15

690C

Kuning

Terbentuk

20

640C

Kuning

Terbentuk

25

650C

Kuning

Terbentuk

30

640C

Kuning

Terbentuk

T. Terigu

Menit

60°C

5

450C

Putih Kuning

Terbentuk

10

490C

Putih Kuning

Terbentuk

15

490C

Putih Kuning

Terbentuk

20

500C

Putih Kuning

Terbentuk

GELATINISASI

: Air (3:7)

Warna

Terbentuk Gel atau

Suhu

Tidak

118

KIMIA PANGAN 2012

100°C

25

510C

Putih Kuning

Terbentuk

30

500C

Kuning

Terbentuk

5

760C

Kuning

Terbentuk

10

740C

Kuning

Terbentuk

15

670C

Kuning

Terbentuk

20

650C

Kuning

Terbentuk

25

640C

Kuning

Terbentuk

30

680C

Kuning

Terbentuk

T. Terigu

Menit

60°C

5

460C

Putih Kuning

Terbentuk

10

480C

Putih Kuning

Terbentuk

15

490C

Putih Kuning

Terbentuk

20

480C

Putih Kuning

Terbentuk

25

490C

Putih Kuning

Terbentuk

30

490C

Kuning

Terbentuk

5

740C

Kuning

Terbentuk

10

730C

Kuning

Terbentuk

15

690C

Kuning

Terbentuk

20

660C

Kuning

Terbentuk

25

640C

Kuning

Terbentuk

30

680C

Kuning

Terbentuk

100°C

GELATINISASI

: Air (4:6)

Warna

Terbentuk Gel atau

Suhu

Tidak

119

KIMIA PANGAN 2012 T. Terigu : Suhu

Menit

Air : Sukrosa

Warna

Terbentuk Gel atau Tidak

(1:9:1) 60°C

100°C

5

430C

Kuning Bening

Terbentuk

10

470C

Kuning Bening

Terbentuk

15

480C

Kuning Bening

Terbentuk

20

480C

Kuning Bening

Terbentuk

25

470C

Kuning Bening

Terbentuk

30

480C

Kuning Bening

Terbentuk

5

670C

Kuning Bening

Terbentuk

10

680C

Kuning Bening

Terbentuk

15

660C

Kuning Bening

Terbentuk

20

610C

Kuning Bening

Terbentuk

25

610C

Kuning Bening

Terbentuk

30

600C

Kuning Bening

Terbentuk

GELATINISASI

120

KIMIA PANGAN 2012 T. Terigu : Suhu

Menit

Air : Sukrosa

Warna

Terbentuk Gel atau Tidak

(2:8:2) 60°C

100°C

5

460C

Kuning

Terbentuk

10

480C

Kuning

Terbentuk

15

470C

Kuning

Terbentuk

20

490C

Kuning

Terbentuk

25

480C

Kuning

Terbentuk

30

500C

Kuning

Terbentuk

5

710C

Kuning

Terbentuk

10

690C

Kuning

Terbentuk

15

660C

Kuning

Terbentuk

20

630C

Kuning

Terbentuk

25

620C

Kuning

Terbentuk

30

640C

Kuning

Terbentuk

GELATINISASI

121

KIMIA PANGAN 2012 T. Terigu Suhu

Menit

: Air : Sukrosa

Warna

Terbentuk Gel atau Tidak

(3:7:3) 60°C

100°C

5

420C

Kuning

Terbentuk

10

460C

Kuning

Terbentuk

15

470C

Kuning

Terbentuk

20

470C

Kuning

Terbentuk

25

450C

Kuning

Terbentuk

30

490C

Kuning

Terbentuk

5

650C

Kuning

Terbentuk

10

620C

Kuning

Terbentuk

15

630C

Kuning

Terbentuk

20

580C

Kuning

Terbentuk

25

610C

Kuning

Terbentuk

30

640C

Kuning

Terbentuk

GELATINISASI

122

KIMIA PANGAN 2012 T. Terigu Suhu

Menit

: Air : Sukrosa

Warna

Terbentuk Gel atau Tidak

(4 :6:4) 60°C

100°C

5

420C

Kuning

Terbentuk

10

400C

Kuning

Terbentuk

15

440C

Kuning

Terbentuk

20

470C

Kuning

Terbentuk

25

450C

Kuning

Terbentuk

30

480C

Kuning

Terbentuk

5

640C

Kuning

Terbentuk

10

610C

Kuning

Terbentuk

15

610C

Kuning

Terbentuk

20

560C

Kuning

Terbentuk

25

600C

Kuning

Terbentuk

30

630C

Kuning

Terbentuk

GELATINISASI

123

KIMIA PANGAN 2012 Data Melting Point Shift

:4

Hari/Tanggal :Rabu / 3 Oktober 2012 Kelompok

:19

Tabel 18. Data Melting Point Kelompok 19 T. Suhu

Menit

Maizena:air

Warna

(1:9) 600C

1000C

Terbentuk gel atau tidak

5

500C

10

490C

Putih keruh

Terbentuk gel

15

500C

Putih keruh

Gel mulai mencair

20

530C

Putih keruh

Gel mulai mencair

25

490C

Putih

Gel mencair

30

510C

Putih

Gel mencair

5

600C

Putih

Gel mencair

10

730C

Putih

Gel mencair

15

730C

Putih

Gel mencair

20

690C

Putih

Gel mencair

25

640C

Putih

Gel mencair

30

730C

Putih

Gel mencair

GELATINISASI

Terbentuk gel

124

KIMIA PANGAN 2012 T. Suhu

Menit

Maizena:air

Warna

(2:8) 600C

1000C

510C

10

490C

Putih keruh

Terbentuk gel

15

510C

Putih keruh

Gel mulai mencair

20

540C

Putih keruh

Gel mulai mencair

25

500C

Putih keruh

Gel mencair

30

510C

Putih keruh

Gel mencair

5

650C

Putih

Gel mencair

10

740C

Putih

Gel mencair

15

750C

Putih

Gel mencair

20

750C

Putih keruh

Gel mencair

25

640C

Putih keruh

Gel mencair

30

730C

Putih keruh

Gel mencair

Terbentuk gel

Menit

Maizena:air

Warna

(3:7) 600C

tidak

5

T. Suhu

Terbentuk gel atau

Terbentuk gel atau tidak

5

500C

Putih keruh

Terbentuk gel

10

500C

Putih kekuningan

Terbentuk gel

15

490C

Putih kekuningan

Terbentuk gel

20

510C

Putih kekuningan

Terbentuk gel

GELATINISASI

125

KIMIA PANGAN 2012

1000C

25

490C

Putih kekuningan

Gel mulai mencair

30

500C

Putih keruh

Gel mulai mencair

5

640C

Putih keruh

Gel mulai mencair

10

750C

Putih keruh

Gel mulai mencair

15

760C

Putih keruh

Gel mulai mencair

20

730C

Putih keruh

Gel mulai mencair

25

690C

Putih keruh

Gel mulai mencair

30

700C

Putih keruh

Gel mulai mencair

T. Suhu

Menit

Maizena:air

Warna

(4:6) 600C

5

490C

Kekuningan

Terbentuk gel atau tidak Terbentuk gel padat

10

480C

Putih kekuningan

Terbentuk gel padat

15

490C

Putih kekuningan

Terbentuk gel padat

20

530C

Putih kekuningan

Terbentuk gel padat

25

480C

Putih kekuningan

Terbentuk gel padat

30

GELATINISASI

480C

Putih kekuningan

Terbentuk gel

126

KIMIA PANGAN 2012 padat 1000C

5

660C

Putih kekuningan

Terbentuk gel padat

10

720C

Putih kekuningan

Terbentuk gel padat

15

720C

Putih kekuningan

Terbentuk gel padat

20

730C

Putih kekuningan

Terbentuk gel padat

25

650C

Putih kekuningan

Mencair

30

720C

Putih kekuningan

Mencair

T. Maizena Suhu

Menit

: air : sukrosa

Warna

Terbentuk gel atau tidak

(1:9:1) 600C

1000C

5

580C

10

520C

Putih keruh

Terbentuk gel

15

540C

Putih keruh

Terbentuk gel

20

550C

Agak kuning

Tidak terbentuk gel

25

520C

Keruh

Tidak terbentuk gel

30

510C

Keruh

Tidak terbentuk gel

5

710C

Keruh

Tidak terbentuk gel

GELATINISASI

Terbentuk gel

127

KIMIA PANGAN 2012 10

690C

Keruh

Tidak terbentuk gel

15

710C

Keruh

Tidak terbentuk gel

20

660C

Keruh

Tidak terbentuk gel

25

720C

Putih keruh

Mencair

30

700C

Putih keruh

Mencair

T. Maizena Suhu

Menit

: air :

Warna

sukrosa

Terbentuk gel atau tidak

(2:8:2) 600C

1000C

5

520C

10

530C

Putih kekuningan

Terbentuk gel

15

540C

Putih keruh

Terbentuk gel

20

550C

Agak kuning

Terbentuk gel

25

510C

Putih keruh

Gel mulai mencair

30

540C

Putih keruh

Gel mulai mencair

5

720C

Putih keruh

Gel mulai mencair

10

730C

Putih keruh

Mencair

15

670C

Putih keruh

Mencair

20

670C

Putih keruh

Mencair

25

720C

Putih keruh

Mencair

30

690C

Putih keruh

Mencair

GELATINISASI

Terbentuk gel

128

KIMIA PANGAN 2012 T. Maizena Suhu

Menit

: air :

Warna

sukrosa

Terbentuk gel atau tidak

(3:7:3) 600C

5

560C

Putih keruh

Terbentuk gel

10

510C

Putih keruh

Terbentuk gel

15

540C

Putih keruh

Terbentuk gel

20

550C

Putih keruh

Terbentuk gel

25

510C

Putih keruh

Terbentuk gel

30

550C

Putih keruh

Tidak terbentuk gel

1000C

5

760C

Putih keruh

Gel mencair

10

630C

Putih keruh

Gel mencair

15

680C

Putih keruh

Gel mencair

20

690C

Putih keruh

Gel mencair

25

710C

Putih keruh

Gel mencair

30

700C

Putih keruh

Gel mencair

GELATINISASI

129

KIMIA PANGAN 2012 T. Maizena Suhu

Menit

: air : sukrosa

Warna

Terbentuk gel atau tidak

(4:6:4) 600C

1000C

5

500C

Putih kekuningan

Terbentuk gel

10

510C

Putih kekuningan

Terbentuk gel

15

500C

Putih keruh

Terbentuk gel

20

510C

Agak kuning

Terbentuk gel

25

500C

Agak kuning

Terbentuk gel

30

510C

Agak kuning

Terbentuk gel

5

700C

Agak kuning

Terbentuk gel

10

690C

Putih keruh

Terbentuk gel

15

670C

Putih keruh

Terbentuk gel

20

610C

Putih keruh

Terbentuk gel

25

640C

Putih keruh

Terbentuk gel

30

640C

Putih keruh

Terbentuk gel

GELATINISASI

130

KIMIA PANGAN 2012 Data Melting Point Shift

:4

Hari/Tanggal :Rabu / 3 Oktober 2012 Kelompok

:20

Tabel 19. Data Melting Point Kelompok 20 Agar:air

Menit

600C

5

510C

Bening

Tidak ada gel

10

500C

Bening

Tidak ada gel

15

520C

Bening

Tidak ada gel

20

540C

Bening

Tidak ada gel

25

530C

Bening

Tidak ada gel

30

530C

Bening

Tidak ada gel

5

740C

Bening

Tidak ada gel

10

720C

Bening

Tidak ada gel

15

700C

Bening

Tidak ada gel

20

740C

Bening

Tidak ada gel

25

700C

Bening

Tidak ada gel

30

730C

Bening

Tidak ada gel

1000C

GELATINISASI

(1:9)

Warna

Terbentuk gel atau

Suhu

tidak

131

KIMIA PANGAN 2012 Agar:air

Menit

600C

5

520C

Bening

Tidak ada gel

10

490C

Bening

Tidak ada gel

15

520C

Bening

Tidak ada gel

20

550C

Bening

Tidak ada gel

25

520C

Bening

Tidak ada gel

30

530C

Bening

Tidak ada gel

5

740C

Bening

Tidak ada gel

10

730C

Bening

Tidak ada gel

15

700C

Bening

Tidak ada gel

20

730C

Bening

Tidak ada gel

25

700C

Bening

Tidak ada gel

30

740C

Bening

Tidak ada gel

1000C

(2:8)

Agar:air

Warna

Terbentuk gel atau

Suhu

Terbentuk gel

Suhu

Menit

600C

5

480C

Kekuningan

Terbentuk gel

10

490C

Kekuningan

Terbentuk gel

15

490C

Kekuningan

Terbentuk gel

20

520C

Kekuningan

Terbentuk gel

25

460C

Kekuningan

Terbentuk gel

30

480C

Kekuningan

Terbentuk gel

GELATINISASI

(3:7)

Warna

tidak

atau tidak

132

KIMIA PANGAN 2012 1000C

5

710C

Kekuningan

Gel mulai mencair

10

700C

Kekuningan

Gel mencair

15

640C

Kekuningan

Terbentuk gel

20

700C

Kekuningan

Terbentuk gel

25

670C

Kekuningan

Terbentuk gel

30

730C

Kekuningan

Terbentuk gel

Agar:air

Menit

600C

5

460C

Kekuningan

Terbentuk gel

10

480C

Kekuningan

Terbentuk gel

15

480C

Kekuningan

Terbentuk gel

20

500C

Kekuningan

Terbentuk gel

25

420C

Kekuningan

Terbentuk gel

30

470C

Kekuningan

Terbentuk gel

5

680C

Kekuningan

Gel mulai mencair

10

690C

Kekuningan

Gel mencair

15

570C

Kekuningan

Gel mencair

20

690C

Kekuningan

Gel mencair

25

640C

Kekuningan

Gel mencair

30

700C

Kekuningan

Gel mencair

1000C

GELATINISASI

(4:6)

Warna

Terbentuk gel

Suhu

atau tidak

133

KIMIA PANGAN 2012 Agar : air Suhu

Menit

: sukrosa

Warna

(1:9:1) 600C

1000C

480C

Kekuningan

Terbentuk gel

10

480C

Kekuningan

Terbentuk gel

15

500C

Kekuningan

Terbentuk gel

20

490C

Kekuningan

Terbentuk gel

25

430C

Kekuningan

Terbentuk gel

30

490C

Kekuningan

Terbentuk gel

5

630C

Kekuningan

Terbentuk gel

10

650C

Kekuningan

Gel mencair

15

600C

Kekuningan

Gel mencair

20

650C

Kekuningan

Gel mencair

25

630C

Kekuningan

Gel mencair

30

640C

Kekuningan

Gel mencair

Menit

: sukrosa

Warna

(2:8:2) 600C

tidak

5

Agar : air Suhu

Terbentuk gel atau

Terbentuk gel atau tidak

5

460C

Bening

Tidak ada gel

10

470C

Bening

Tidak ada gel

15

490C

Bening

Tidak ada gel

20

470C

Bening

Tidak ada gel

GELATINISASI

134

KIMIA PANGAN 2012

1000C

25

450C

Bening

Tidak ada gel

30

460C

Bening

Tidak ada gel

5

600C

Bening

Tidak ada gel

10

650C

Bening

Tidak ada gel

15

570C

Bening

Tidak ada gel

20

640C

Bening

Tidak ada gel

25

640C

Bening

Tidak ada gel

30

660C

Bening

Tidak ada gel

Agar : air Suhu

Menit

: sukrosa

Warna

(3:7:3) 600C

1000C

Terbentuk gel atau tidak

5

460C

Kekuningan

Terbentuk gel

10

470C

Kekuningan

Terbentuk gel

15

490C

Kekuningan

Terbentuk gel

20

490C

Kekuningan

Terbentuk gel

25

430C

Kekuningan

Terbentuk gel

30

470C

Kekuningan

Terbentuk gel

5

610C

Kekuningan

Gel mencair

10

630C

Kekuningan

Gel mencair

15

550C

Kekuningan

Gel mencair

20

630C

Kekuningan

Gel mencair

25

600C

Kekuningan

Gel mencair

GELATINISASI

135

KIMIA PANGAN 2012 30

660C

Kekuningan

Agar : air Suhu

Menit

: sukrosa

Warna

(4:6:4) 600C

1000C

Gel mencair

Terbentuk gel atau tidak

5

460C

Bening

Tidak ada gel

10

470C

Bening

Tidak ada gel

15

480C

Bening

Tidak ada gel

20

480C

Bening

Tidak ada gel

25

430C

Bening

Tidak ada gel

30

460C

Bening

Tidak ada gel

5

590C

Bening

Tidak ada gel

10

600C

Bening

Tidak ada gel

15

550C

Bening

Tidak ada gel

20

620C

Bening

Tidak ada gel

25

600C

Bening

Tidak ada gel

30

550C

Bening

Tidak ada gel

GELATINISASI

136

KIMIA PANGAN 2012 4. PEMBAHASAN

4.1 Analisa Prosedur Dalam praktium kimia pangan materi gelatinisasi, persiapannya adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Alat yang digunakan antara lain spatula, rak tabung reaksi, tabung reaksi ,waterbath ,termometer, stopwatch, penjepit kayu,washing bottle, keranjang plastik, gelas ukue 100ml, beaker glass 600ml, dan beaker glass 100ml. Bahan yang digunakan antara lain air, kertas label, tissue, plastik, aquades, agar, sukrosa, tepung beras, tepung tapioka, tepung terigu. Langkah awal yang dilakukan adalah membuat larutan atau campuran tepung beras,tepung tapioka,tepung terigu, dan agar. Masingmasing

bahan

ditambahkan

dengan

aquades

dengan

perbandingan

1:9,2:8,3:7,dan 4:6. Untuk agar-agar aquadest yang ditambahkan 10kali lipat. Pembuatan larutan dengan berbagai perbandingan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari konsentrasi yang berbeda-beda pada tiap-tiap bahan terhadap proses terjadinya gelatinisasi. Tujuan digunakan empat macam bahan yang berbeda adalah untuk membandingkan keempat jenis bahan tersebut terhadap proses glatinisasi. Pembuatan larutan dilakukan dengan menambahkan aquadest dan bahan ke dalam beaker glass 100ml, fungsi aquadest sebagai bahan pelarut tepung kemudian di aduk untuk mendapatkan larutan yang homogen, selanjutnya di ambil 5ml dengan menggunakan gelas ukur dan di masukkan ke dalam tabung reaksi yang sudah di beri kertas label agar tidak tertukar dengan larutan lain. Larutan GELATINISASI

137

KIMIA PANGAN 2012 yang telah disiapkan di masukkan ke beaker glass 600ml yang berada di dalam waterbath yang telah dipanaskan pada suhu 40°c. Tujuan dilakukan pemanasan

supaya

bahan-bahan

tersebut

dapat

membentuk

gel(gelatinisasi). Proses pemanasan dalam waterbath dilakukan pada suhu 40°c,60°c, dan 100°c. Pemanasan pertama dilakukan untuk mendapatkan suhu gelatinisasi, yaitu suhu pada saat granula pati pecah dapat dilakukan dengan menambahkan air panas.Setelah suhu yang diinginkan tercapai dilakukan pengamatan setiap 5 menit selama 30 menit.Hal ini dilakukan karena untuk mengetahui perubahan yang terjadi, perubahan tekstur, warna, dan perubahan besarnya suhu juga untuk mengetahui menit dan suhu tercapainya gelling point.Gelling point adalah suhu pada saat granula pati pecah, dimana dapat dilakukan dengan penambaham air panas.Dicatat waktu tiap pengamatan dan pada suhu berapa terjadinya gelling point.Setelah pemanasan 30 menit, tabung reaksi dikeluarkan dalam waterbath dan didinginkan selama 5 menit.Hal ini bertujuan untuk menurunkan suhu setelah pemanasan. Kemudian dipanaskan kembali untuk mendapatkan suhu gelling point dalam waterbath pada suhu 60°c dan 100°c. Diamati setiap 5 menit selama 30 menit untuk mengamati perubahan warna gel dan perubahan suhunya.Lalu dicatat waktu dan pada suhu berapa terjadinya melting point.Melting point adalah gel mulai berubah menjadi cairan.Hal ini dilakukan untuk mengetahui kapan dan pada suhu berapa melting point terjadi.Kemudian, dikeluarkan dari waterbath dan dituang pada cawan petri.Selanjutnya didiamkan semalam pada suhu kamar agar larutan mengendap dan diamati teksturnya.Kemudian diatat hasilnya. GELATINISASI

138

KIMIA PANGAN 2012 Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah membuat larutan dari tepung beras, tepung tapioka, tepung terigu, dan agar. Masing-masing bahan ditambahkan dengan aquadest serta ditambahkan sukrosa dengan perbandingan tepung:air:sukrosa 1:9:1,2:8:2,3:7:3,4:6:4. Untuk agar-agar aquadest ditambahkan 10 kali lipat. Proses

selanjutnya

sama

seperti

proses

sebelumnya,

yang

membedakan adalah penambahan sukrosa. Fungsi dari penambahan sukrosa adalah untuk

mengetahui pengaruh

bahan

tambahan

pada

proses

gelatinisasi. Pembuatan larutan dengan berbagai perbandingan untuk mengetahui

pengaruh

dari

konsentrasi

yang

berbeda

antara

tepung:air:sukrosa pada proses gelatinisasi. Cara pemanasan dengan waterbath yaitu waterbath diisi sampai batas garis, kemudian dipasan atau diletakkan beaker glass 600ml sebagai tempat menaruh tabung reaksi yang berisi sampel, kemudian waterbath dipanaskan dengan suhu 60°c dan 100°c. Derajat gelatinisasi adalah rasio antara pati yang tergelatinisasi dengan total pati. Gelatinisasi dipengaruhi oleh bahan mentah yaitu ukuran granula, rasio antara amilosa dan amilopektin serta komponen-komponen dalam bahan pangan seperti kadar air,gula,protein,lemak, dan serat kasar. Derajat gelatinisasi mie rebus tanpa fortifikasi tepung tulang rawan ayam pedaging adalah 2,03%, sedangkan derajat gelatinisasi mie rebus yang di fortofokasi

dengan

tepung

tulang

rawan

yang

paling

tinggi

dan

menghasilkan derajat gelatinisasi sebesar 3,22%. Hal ini diduga karena pada tingkat fortifikasi tersebut terjadi reaksi antara kolagen,pati, dan airyang optimum. Kolagen disusun oleh struktur heliks tiga untai(triple GELATINISASI

139

KIMIA PANGAN 2012 helix) yang saling bergulung dan memiliki ukuran yang sama(Agustin et,al 2003).

4.2

Analisa Hasil Dari hasil praktikum kimia pangan materi gelatinisasi di peroleh

hasil gelling point pada kelompok 20 pada suhu 40oC dengan sampel agar: air (1:9) terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel. Pada suhu 60oC terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel.Pada suhu 100oC terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel.Lalu pada suhu 40oC dengan sampel agar:air (2:8) terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel. Padsa suhu 60oC terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel.Pada suhu 100oC terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel. Pada suhu 40oC dengan sampel agar:air (3:7) terbentuk warna keruh dan tidak terbentuk gel. Pada suhu 60oC terbentuk warna bening dan terbentuk gel.Pada suhu 100oC terbentuk warna keruh dan terbentuk gel. Pada suhu 40oC dengan sampel agar:air (4:6) terbentuk warna keruh dan terbentuk gel. Pada suhu 60oC terbentuk warna keruh dan terbentuk gel.Pada suhu 100oC terbentuk warna keruh dan terbentuk gel. Pada suhu 40oC dengan sampel agar:air:sukrosa (1:9:1) terbentuk warna bening dan terbentuk gel. Pada suhu 60oC terbentuk warna bening dan terbentuk gel.Pada suhu 100oC terbentuk warna keruh dan terbentuk gel. Pada suhu 40oC dengan sampel agar:air:sukrosa (2:8:2) terbentuk warna bening dan terbentuk sedikit gel. Pada suhu 60oC terbentuk warna bening dan terbentuk gel.Pada suhu 100oC terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel. Pada suhu 40oC dengan sampel agar:air:sukrosa (3:7:3) terbentuk warna bening GELATINISASI

140

KIMIA PANGAN 2012 dan tidak terbentuk gel. Pada suhu 60oC terbentuk warna bening terbentuk sedikit gel.Pada suhu 100oC terbentuk warna keruh dan terbentuk gel. Pada suhu 40oC dengan sampel agar:air:sukrosa(4:6:4) terbentuk warna keruh dan terbentuk gel. Pada suhu 60oC terbentuk warna bening dan sedikit gel.Pada suhu 100oC terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel. Lalu pada uji melting point pada kelompok 20 pada suhu 60oC dengan sampel agar:air (1:9) terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel. Pada suhu 100oC terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel.pada suhu 60oC dengan sampel agar:air (2:8) terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel. Pada suhu 100oC terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel.pada suhu 60oC dengan sampel agar:air (3:7) terbentuk warna kekuningan dan terbentuk gel. Pada suhu 100oC terbentuk warna kekuningan dan terbentuk gel. Pada suhu 60oC dengan sampel agar:air (4:6) terbentuk warna kekuningan dan terbentuk gel. Pada suhu 100oC terbentuk warna kekuningan dan terbentuk gel yang mencair. Pada suhu 60oC dengan sampel agar:air:sukrosa (1:9:1) terbentuk warna kekuningan dan terbentuk gel. Pada suhu 100oC terbentuk warna kekuningan dan terbentuk

gel

yang

mencair.

Pada

suhu

60oC

dengan

sampel

agar:air:sukrosa (2:8:2) terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel. Pada suhu 100oC terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel. Pada suhu 60oC dengan sampel agar:air:sukrosa (3:7:3) terbentuk warna kekuningan dan terbentuk gel. Pada suhu 100oC terbentuk warna kekuningan dan terbentuk gel yang mencair. Pada suhu 60oC dengan sampel

GELATINISASI

141

KIMIA PANGAN 2012 agar:air:sukrosa (4:6:4) terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel. Pada suhu 100oC terbentuk warna bening dan tidak terbentuk gel. Menurut Winarno(2004), suhu gelatinisasi tergantungnjuga pada konsentrasi pati, makin kental larutan suhu tersebut makin lambat tercapai. Makin tinggi konsentrasi gel yang terbentuk makin kurang kental dan setelah beberapa waktu viskositas akan turun. Penambahan granula juga berpengaruh pada kekentalan gel yang terbentuk. Gula akan menurunkan kekentalan, hal ini disebabkan gula akan mengikat air, sehingga pembengkakan butir-butir granula pati lebih lambat. Akibatnya suhu gelatinisasi lebih tinggi, adanya gula akan menyebabkan gel lebih tahan terhadap kerusakan mekanik. Lemak dalam campuran pati diduga menghambat proses gelatinisasi pati. Sebagian besar lemak diabsorbsi oleh permukaan granula sehingga terbentuk lapisan lipid yang bersifat hidrofobik. Lapisan ini menghambat pengikatan air oleh granula pati(Afrianti,2004). Semakin tinggi kadar senyawa lemak lain maka kadar karbohidrat akan semakin rendah. Hal ini disebabkan karena ikan lebih banyak mengandung protein dibandingkan karbohidrat sehingga akan menurunkan jumlah karbohidrat pada pempek. Kadar karbohidrat dipengaruhi oleh pembekuan karena pembekuan menyebabkan sebagian air keluar dari gluten

sehingga

kadar

air

akan

semakin

rendah(Sugito

dan

Ari

Hayati,2006).

GELATINISASI

142

KIMIA PANGAN 2012 4.3

Pengertian Gelatinisasi, Gelling Point, dan Melting Point Gelatinisasi atau gelatinization adalah peristiwa terbentuknya gel

dari pati karena perlakuan dengan air panas. Gel dapat memiliki selaput yang tidak dapat berubah pada permukaan produk, sehingga hal ini dapat mengurangi kehilangan nutrien yang larut dalam air bila produk di masak atau di rendam dengan air (Makfoeld,2002). Gelatinisasi

pati

merupakan

proses

penggelembungan

dan

disorganisasi. Peristiwa ini disebut sebagai retrogradasi yang di tandai dengan pembentukan gel oleh amilopektin secara lebih lambat dan gel yang terbentuk

lebih

anhidroglukosa

lunak.

Adapun

dengan

rumus

satuan

dasar

empiris

dari

pati

(C6H10O5)n.

adalah

besarnya

proteinpembentuk gluten dalam tepung sangat menentukan sifat adaonan dan produk yang dihasilkan (Surya saputra 2005). Gelatin adalah derivat protein dari serat kolagen yang ada pada kulit, tulang,dan tulang rawan. Susunan asam aminonya hampir mirip dengan kolagen, dimanaglisin sebagai asam amino utama dan merupakan 2/3 dari seluruh asam amino yangmenyusunnya, 1/3 asam amino yang tersisa diisi oleh prolin dan hidroksiprolin(Chaplin, 2005). Gelling point adalah suhu pada saat granula ppati pecah, dimana dapat dilakukan dengan penambahan air panas(winarno,2002). Menurut Kusnandar (2008), titik gel adalah suhu dimana larutan dalam konsentrasi tertentu mulai membentuk gel, sedangkan titik leleh (melting point) merupakan kebalikan dari titik gel yaitu suhu larutan ini mencair dengan konsentrasi tertentu.

GELATINISASI

143

KIMIA PANGAN 2012 Kepadatan jeli bergantung pada zat yang didispersikan.Silikagel yang mengandung medium air sekitar 95% membentuk cairan kental seperti lendir. Jika kandungan airnya lebih rendah sekitar 90% maka akan lebih padat dan dapat dipotong dengan pisau (Winarno,2002).

4.4

Retrogradasi dan Sinersis Retrogradasi merupakan kebalikan dari proses gelatinisasi, dimana

kristal

pati

berkumpul

membentuk

formasi

tertentu

yang

dapat

berpengaruh pada tekstur. Selama proses retrogradasi, pasta pati berubah menjadi bentuk gel, dimana gel ini memiliki kecenderungan untuk melepaskan air. Retogradasi amilosa menghasilkan retrogrades yang kuat dan tahan terhadap enzim. Pada makanan ringan, retrogradasi bertujuan untuk membentuk tekstur yang renyah (krispi)( Kusnandar,2010). Struktur pati dipengaruhi oleh aliran (shear), pH, dan bahan tambahan lain. pH ekstrim dapat memberikan dampak negatif terhadap viskositas dimana ikatan 1,4 dan 1,6 glikosidik pada pati akan terputus. Hidrolisis asam dapat mnyebabkan penurunan tingkat viskositas. Pada pemasakan dalam kondisi basa, pH tinggi dapat mempercepat proses gelatinisasi dan memperlambat retrogradasi. Sedangkan bahan tambahan makanan yang lain dapat memberikan efek negatif terhadap viskositas bahan. Contohnya, lemak dapat berinteraksi dengan granula pati dan mencegah hidrasi, sehingga peningkatan viskositas bahan menjadi rendah. Sedangkan pati yang dimodifikasi secara kimia merupakan bahan tambahan makanan yang penggunaannya terbatas, dan tercantum dalam

GELATINISASI

144

KIMIA PANGAN 2012 label, sesuai yang ditetapkan dalam U.S. Code of Federal Regulations (CFR) (Harsono et. al., 2006) Retrogradasi merupakan proses kristalisasi kembali molekul pati yang telah tergelatinisasi. Molekul amilopektin dalam larutan tidak mudah teretrogradasi karena percabangannya dapat mencegah pengelompokan kembali molekul-molekul pati yang telah tergelatinisasi (Surya Saputra, 2005). Pada pati yang dipanaskan dan telah dingin kembali ini sebagian air masih berada di bagian luar granula yang membengkak. Air ini mengadakan ikatan yang erat dengan molekul-molekul pati pada permukaan butir-butir pati yang membengkak. Demikian juga dengan amilosa yang menyebabkan butir-butir pati membengkak.Sebagian air dalam pasta yang telah di masak tersebut berada dalam rongga-rongga jaringan yang terbentuk dari butir pati dan endapan amilosa.Bila gel di potong dengan pisau atau disimpan

untuk

beberapa

hari

air

tersebut

dapat

keluar

dari

bahan.Keluarnya atau merembesnya cairan dari suatu gel dari pati disebut sineresis (syneresis) (Winarno, 2002). Jika jeli di biarkan, volumenya akan berkurang akibatnya cairan berkurang. Gejala ini dinamakan sinersis. Peristiwa sinersis dapat di amati pada agar-agar yang dibiarkan lama. Jeli dapat dikeringkan sampai kerangkanya keras dan dapat membentuk Kristal padat atau serbuk. Jeli seperti

ini

mengandung

banyak

pori

dan

memiliki

kemampuan

mengarbsorbsi Zat lain (Sunarya dan Agus S. 2007).

GELATINISASI

145

KIMIA PANGAN 2012 4.5

Mekanisme Gelatinisasi Pembentukan

jeli

terjadi

akibat

molekul-molekul

bergabung

membentuk rantai panjang.Rantai ini menyebabkan terbentuknya ruangruang kosong yang dapat diisi oleh cairan atau medium pendispersi sehingga

cairan

terjebak

dalam

jaringan

rantai.Peristiwa

medium

pendispersi terjebak di antara jaringan rantai pada jeli ini dinamakan swelling.Pembentukan jeli bergantung pada suhu dan konsentrasi zat. Pada suhu tinggi, agar-agar sukar mengeras, sedangkan pada suhu rendah akan memadat. Pembentukan jeli juga menuntut konsentrasi tinggi agar seluruh pelarut dapat terjebak dalam jaringan (Winarno, 2002). Mekanisme glatinisasi secara ringkas dan skematis di uraikan oleh Makfield et.al.,(2002)..Tahap pertama granula pati masih dalam keadaan normal belum berinteraksi dengan apapun.Ketika granula milai berinteraksi dengan molekul air disertai dengan peningkatan suhu suspense terjadilah pemutusan

sebagian

besar

ikatan

intermolecular

(tahap

2).Tahap

berikutnya molekul-molekul amilosa mulai berdifusi keluar granula akibat meningkatnya

aplikasi

panas

dan

air

yang

menyebabkanb

granula

mengembang lebih lanjut (tahap 3). Proses glatinisasi terus berlanjut sampai seluuruh mol amilosa keluar. Hingga tinggi amilopektin yang berada di dalam granula akan segera pecah sehingga akhirnya terbentuk matriks 3 dimensi yang tersusun oleh molekul-molekul amilosa dan amilo pectin (tahap 4). Menurut Kusnandar (2010), bila shu mancapai 85o C, granula pati akan merekah dan isinya akan terdispersi ke dalam air. Molekul – molekul yang berantai panjang akan mulai saling terlepas dan campuran pati air GELATINISASI

146

KIMIA PANGAN 2012 menjadi lebih kental, membentuk sol suatu system koloid. Kemampuan pati untuk membentuk koloid di karenakan pati merupakan rantai panjang dari unit-unit glukosa yang mempunyai gugus-gugus hydroksil yang dapat membentuk ikatan hydrogen dengan molekul air, hydrogen yang sarat dengan cabang tidak di bentuk gel pada pati lebih di kenal sebagai sifat utama amilosa daripada amilopektin.

4.6

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gelatinisasi Faktor-faktor yang mempengaruhi gelatinisasi pati, viskositas, dan

karakteristik gel pati menurut Miegawa (2004) adalah sebagai berikut : 

Karakteristik granula pati Amilosa akan membentuk gel yang tegar. Strukturnya yang linier

menyebabkan granula lebih mudah menyerap air dan gel amilosa cepat terjadi pada konsentrasi yang rendah (5%). Sedangkan amilopektin akan membentuk gel yang lembut dan membutuhkan konsentrasi yang tinggi (30%) karena struktur yang bercabang membuatnya sulit menyerap air. 

Suhu gelatinisasi Adalah kisaran suhu saat pengembangan seluruh granula pati.Suhu

gelatinisasi dipengaruhi oleh konsentrasi pati dan pH larutan. Konsentrasi pati 20 % dan pH larutan 4-7 akan membentuk gel dengan viskositas yang baik. Faktor-Faktor yang mempengaruhi glatinisasi menurut Winarno (2002), antara lain : 

Konsentrasi pati

GELATINISASI

147

KIMIA PANGAN 2012 Konsentrasi terbaik untuk membuat larutan gel adalah 20%, makin tinggi konsentrasi, gel yang terbentuk makin kurang kental dan setelah beberapa waktu viskositasnya akan semakin turun. Makin kental larutan, suhu glatinisasi makin lambat tercapai. 

pH Pembentukan gel optimum pada pH 4-7.Bila pH terlalu tinggi

pembentukan gel semakin cepat tercapai tapi cepat turun lagi. Sedangkan jika pH terlalu rendah terbentuknya gel lambat dan bila pemanasan diteruskan, viskositas akan turun lagi. 

Suhu Suhu glatinisasi bagi tiap jenis pati dan merupakan suatu kisaran.

Dengan viskosimeter suhu glatinisasi dapat ditentukan misalnya pada jagung 62-70oC, beras 68-78 oC, gandum 54,5 – 64 oC, kentang 58-66 oC, dan tapioca 52-64 oC. Suhu glatinisasi juga dapat ditentukan dengan polarized microscope. Menurut Yasid dan Nursanti(2006), proses gelatinisasi dipengaruhi beberapa hal, yaitu: 1.asal pati : meliputi ukuran granula & kandungan amilosa/ amilopektin pati masing-masing bahan, granula ubi kayu berukuran 5-35 mikron dan terdiri dari amilosa 20% dan amolipektin 80% (Meyer, 1973) 2.pH larutan dan suhu air yang ditambahkan : pH optimum 4-7. bila pH terlalu tinggi pembentukan gel cepat tetapi cepat turun lagi. Jika terlalu rendah pembentukan gel lambat.Untuk airnya jika tidak tepat maka tidak terjadi gelatinisasi.

GELATINISASI

148

KIMIA PANGAN 2012 3.konsentrasi pati : makin kental suatu larutan, maka suhu gelatinisasi makin lama tercapai. Konsentrasi terbaik untuk pembentukan gel adalah 20%. 4. Penambahan gula : gula akan menurunkan kekentalan dengan mengikat air sehingga suhu gelatinisasi makin tinggi. 5.perlakuan mekanis, seperti pengadukan mempercepat terjadinya suhu gelatinisasi. 6.adanya konstituen organik & anorganik : lipida mampu mempengaruhi suhu gelatinisasi dengan menyelubungi granula pati sehingga menghambat penetrasi air dan amilosa sulit larut yang menyebabkan gel sulit terbentuk. 7. Tinggi suhu dan lama pemanasan

4.7

Pengaruh Bahan Lain Terhadap Glatinisasi Menurut Winarno (2002), penambahan gula juga juga berpengaruh

pada kekentalan gel yang terbentuk. Gula akan menurunkan kekentalan, hal ini akan menyebabkan gula akan mengikat air, sehingga pembengkakan butir-butir pati menjadi lebih lambat, akibatnya suhu gelatinisasi lebih tinggi. Adanya gula akan menyebabkan gel lebih tahan terhadap kerusakan mekanis. Menurut Buckle et. al., (2007), kelainan utama pada produk-produk jeli adalah salah satunya keras, gel akan kenyal akibat kurangnya gula atau pectin yang berlebihan. Bahan-bahan lain yang berpengaruh terhadap glatinisasi menurut (Kusnandar, 2010), yaitu: GELATINISASI

149

KIMIA PANGAN 2012 1) Gula, garam, dan asam mempunyai kemampuan mengikat air sehingga mengganggu proses gelatinisasi dan suhu gelatinisasi akan meningkat. 2) Lemak membentuk kompleks dengan amilosa sehingga gelatinisasi terhambat dan mengganggu pengembangan granula pati. 3) Protein mempunyai kemampuan mengikat air sehingga mengganggu pengembangan granula pati. Kemampuan mengikat air oleh molekul protein tidak

menyebabkan

mengembang

adalah

pengembangan, pati

karena

sedangkan

komponen

protein

kurang

utama

yang

atau

tidak

mengembang.

GELATINISASI

150

KIMIA PANGAN 2012 5. PENUTUP

5.1

Kesimpulan Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai

berikut: 

Geletanisasi adalh peristiwa perkembangannya granula pati sehingga granula pati tidak bisa kembali pada kondisi semula



Birefringet yaitu granula pati merefleksikan cahaya terpolarisasi sehingga dibawah mikroskop terlihat Kristal hitam putih



Retrogradasi yaitu proses pengkristalan kembali pati yang telah mengalami glatinisasi



Sineresis yaitu keluarnya atau membesarnya cairan dari suatu gel dari pati



Glass yaitu pasca pati yang mengejel akibat pendinginan atau suhu rendah



Perbedaan amilosa dan amilopektin Amilosa

Amilopektin

Struktur linear

Struktur bercabang

Molekul lebih ringan

Molekul lebih berat

Prose gelling lebih cepat

Proses gelling lebih lambat

Ikatan glikosidik α 1,4

Ikatan glikosidik α 1,6

Tabel 20. Perbedaan amilosa dan amilopektin

GELATINISASI

151

KIMIA PANGAN 2012

GELATINISASI

152

KIMIA PANGAN 2012 

Sifat-sifat granula  Tidak berasa  Tidak berbau  Mudah menyerap air

5.2 Saran Pada praktikum kimia pangan meteri Gelatinisasi sebaiknya ketika praktikum berjalan, para praktikan lebih teliti dan hati-hati pada saat melakukan uji coba.

GELATINISASI

153

KIMIA PANGAN 2012 RINGKASAN MATERI

Gelatinisasi merupakan keadaan dimana pati mentah dimasukkan dalam air dingin granula pati akan mengambang karena menyerap air. Namun demikian jumlah air yang terserap dan pembengkakan terbatas. Air yang terserap tersebut hanya dapat mencapai 30 %, meningkatnya volume granula pati dapat terjadi pada suhu 50-600C sesuai jenis pati yang digunakan. Granula pati dapat dibuat bengkak luar biasa, tapi tidak dapat kembali kebentuk semula. Proses gelatinisasi dipengaruhi oleh Asal pati, pH, konsentrasi pati, penambahan gula, perlakuan mekanis, adanya konstituen organik & anorganik, tinggnai suhu dan lama pemanasan. Dari praktikum diperoleh hasil bahwa sampel yang paling cepat mengalami gelling point adalah kelompok 18 dengan sampel/bahan tepung terigu pada rasio 2:8, 3:7, dan 4:6:4. Sedangkan sampel yang paling lambat mengalami suhu gelling point adalah kelompok 20 dengan sampel/bahan agar pada rasio 1:9, 2:8, dan 2:8:2. Kemudian pada melting point, rata-rata semua bahan sangat cepat mengalami melting point kecuali pada kelompok 20 dengan sampel agar yang tidak mengalami melting point

GELATINISASI

154

KIMIA PANGAN 2012 DAFTAR PUSTAKA

Agustin. I., S. Simamora dan Z, Wulandari. 2003. Pembuatan mie kering dengan fortifikasi tepung tulang rawan ayam pedaging. Jurnal Med. Pet. Volume 26 no.2 Afrianti. 2002. pati termodifikasi dibutuhkan iondustri makanan. ITB: Bandung Chaplin. 2005.Kajian Penambahan Gelatin Terhadap Kualitas Kualitas Produk Kefirjeli Rendah Lemak. Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati (Life Science) Vol.16 No.2. Buckle, K.A, R. A. Edward G. H. fleet and M. Wolton. 1987. Ilmu pangan. Universitas Indonesia press: Jakarta. Fardiaz, S., N. Andarwulan, H. W. Arianita, dan N. L. PuspitaSari. 1992. Teknik analisis sifat dan fungsional komponen pangan. ITB: Bogor Harsono, Suparlan dan S. Triwahyuni. 2006. Desain dan uji kinerja mesin pemisah lembaga biji jagung (degerminator) system basah. Jurnal vol.4 no.1 april 2006 Kusnandar. 2010.Teknik analisis sifat dan fungsional komponen pangan. Institute Pertanian Bogor: Bogor. Makfoeld.2002.Kamus

Istilah

Pangan

dan

Nutrisi.

KANISIUS:

Yogyakarta. Miegawa, Anang Muuhammad dan Murwantoro.2004. Analisa Pangan. Universitas Diponegoro: Semarang.

GELATINISASI

155

KIMIA PANGAN 2012 Sugito dan Ari Hayati. 2006. Penambahan daging ikan gabus( opicepallus

strianus BLKR) dan aplikasi pembekuan pada pembuatan empekempek gluten. Jurnal ilmu-ilmu pertanian Indonesia vol.8 no.2, 2006. Hlm 147-157 Sunarya, Yayan dan Agus S. 2007.Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Bandung : PT. setia Purna Inves. Surya Saputra. 2005.Cara

Praktis

Membuat

Pempek

Palembang.

Kanisius: Yogyakarta. Tiwari, Rachana and Kumar ,Anil. 2012. Starch phosphorylase: Biochemical

and

biotechnological

perspectives.Biotechnology

and

Molecular Biology Review Vol. 7(3), pp. 69-83.

Winarno, F. G. 2004. Kimia pangan dan gizi. Pt. gramedia pustaka utama: Jakarta. Yasid, T. dan I. Nursanti. 2006. Penuntun Praktikum Biokimia untuk Mahasiswa Analisis. ANDI: Yogyakarta.

GELATINISASI

156

KIMIA PANGAN 2012 LAMPIRAN



Gambar Gelatinisasi Suhu 40oC

Gambar 9. Gelling Point Suhu 40oC

Suhu 60o C

Gambar 10. Gelling Point Suhu 60oC

Suhu 100oC

Gambar 11. Gelling Point Suhu 100oC

GELATINISASI

157

KIMIA PANGAN 2012 

Gambar melting Point Suhu 40oC

Suhu 60o C

Gambar 12. Melting Point Suhu 40oC Gambar 13. Melting Point Suhu 60oC Suhu 100oC

Gambar 14. Melting Point Suhu 100oC

GELATINISASI

158

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF