Dentistry 5 levels of Prevention based on Leavell and Clark...
Description
Konsep pencegahan dapat dijelaskan dengan baik melalui levels of prevention. Pada tahun 1953, Leavell dan Clark dalam bukunya Textbook of Preventive Medicine mengemukakan 5 levels of prevention yang terdiri dari: 1) Promosi kesehatan (health promotion) 2) Proteksi spesifik (specific protection) 3) Deteksi dini dan perawatan segera (early recognition and prompt treatment) 4) Pembatasan disabilitas (disability limitation) 5) Rehabilitasi (rehabilitation). Pada tahun 1958, Leavell dan Clark merevisi 5 levels of prevention dengan membagi 5 levels of prevention tersebut ke dalam 3 kategori seperti berikut: 1) Pencegahan Primer (Primary Prevention) yang terdiri dari:
Promosi kesehatan (meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan umum). Edukasi kesehatan, dalam kedokteran gigi dikenal dengan istilah dental health education (DHE) Banyak penyakit dapat dicegah dengan sedikit atau tanpa intervensi medis jika masyarakat menerima informasi yang adekuat mengenai penyakit tersebut dan didorong untuk mengambil langkah-langkah pencegahan pada waktu yang tepat. Target edukasi kesehatan ini dapat mencakup masyarakat umum, pasien, kelompok prioritas, pemimpin komunitas, dan pengambil keputusan (decision makers). Modifikasi lingkungan Misalnya seperti penyediaan air bersih, kontrol hewan pengerat atau serangga, dll. Intervensi nutrisi Hal ini mengacu pada distribusi makan dan peningkatan nutrisi pada kelompok yang rentan; program makanan bagi anak-anak; edukasi nutrisi, dll. Perubahan gaya hidup dan kebiasaan Kegiatan pencegahan ini merupakan tanggung jawab individu dan komunitas untuk kesehatan mereka, dan juga tanggung jawab profesional (dokter/dokter gigi) dan pekerja kesehatan lagi yang berperan sebagai pendidik tidak hanya sebagai therapist.
Proteksi spesifik
Memberi perlindungan terhadap penyakit spesifik atau sekelompok penyakit dengan tujuan menghambat penyebab terjadinya penyakit sebelum penyakit tersebut terjadi Imunisasi Kemoprofilaksis Konsumsi nutrisi tertentu Perlindungan terhadap bahaya kerja Perlindungan dari kecelakaan Perlindungan dari karsinogen Menghindari alergen Menggunakan pit and fissure sealant 2) Pencegahan Sekunder (Secondary Prevention), terdiri dari:
Deteksi dini dan perawatan segera Mencegah penyebaran penyakit jika penyakit tersebut dapat ditularkan, mencegah komplikasi yang menjadi sequalae dari penyakit, dan mencegah disabilitas berkepanjangan. Tujuan dari pencegahan pada tahap ini yakni: Menyediakan perawatan sebelum terjadi perubahan yang ireversibel Menghentikan penularan pada penyakit infeksius Melindungi komunitas
Pembatasan disabilitas Mencegah atau menunda konsekuensi penyakit yang secara klinis sudah mencapai tahap lanjut. o Ditujukan untuk mencegah atau mengurangi transisi proses penyakit dari impairment ke handicap. Impairment: kehilangan atau abnormalitas fisiologis atau struktur anatomis ataupun fungsi komponen medis. Disability: ketidakmampuan melakukan aktivitas dengan cara yang dianggap normal bagi manusia komponen medis & sosial. Handicap: kerugian yang dirasakan individu karena adanya impairment atau disabilitas yang akan membatasi pemenuhan peran normal individu komponen medis dan sosial.
Jadi, sebagai contoh: Disease (penyakit)
: karies
Impairment
: kehilangan gigi
Disability
: tidak bisa bicara normal (jika gigi yang hilang banyak)
Handicap
: tidak bisa bersosialisasi dengan normal (tidak percaya diri
3) Pencegahan Tersier (Tertiary Prevention), terdiri dari:
Rehabilitasi Ditujukan untuk melatih ataupun melatih kembali individu ke tahap kemampuan fungsional yang setinggi mungkin. Rehabilitas mencakup semua kegiatan untuk mengurangi dampak disabling dan handicaping dan memungkinkan orang-orang dengan disabilitas ataupun handicap mencapai integrasi sosial.
Primary Prevention • Health Promotion • Specific Protection
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.