4. Tempat Kedudukan Akar Rev

July 9, 2019 | Author: Wahyu Septriandi Sakti | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Tempat kedudukan akan sistem kendali...

Description

MODUL AJAR

4. TEMPAT KEDUDUK AN AKAR MK. Sistem Pengendalian Otomatis 4 sks – Teknik Fisika ITS Kuliah Daring Terbuka dan Terpadu pditt.belajar.kemdikbud.go.id

Perancangan sistem pengendalian

1. Diagram Tempat Kedudukan Akar,

modern pada awalnya dilakukan dengan

2. Kestabilan sistem berdasarkan tempat

menggunakan metode tempat kedudukan

kedudukan akar,

akar (root locus), dan analisa tanggapan frekwensi (diagram bode, diagram polar, diagram Nyquist). Metode ini bisa digunakan pada ranah waktu dan frekwensi. Namun metode-metode ini sangat sulit digunakan untuk sistemsistem non-linier. Sistem-sistem non-linier perlu dilinierisasi sebelum digunakan metode-metode tersebut. Bab ini akan membahas secara rinci, bagaimana cara kerja metode-metode tersebut untuk menganalisis kestabilan sistem pengendalian. Contoh-contoh perancangan kestabilan sistem pengendalian juga biberikan dengan bantuan program MATLAB. Bantuan program MATLAB ini disajikan dengan tujuan untuk dapat digunakan sebagai pembelajaran interaktif.

1. Mahasiswa mampu melakukan ploting tempat kedudukan akar dari sebuah sistem dinamik 2. Mampu menjelaskan karakteristik sistem berdasarkan letak kedudukan akar, 3. Mampu menganalisis kestabilan sistem dengan menggunakan metode tempat kedudukan akar (root locus) 4. Mampu menggunakan program MATLAB untuk menganalisis kestabilan sistem dengan menggunakan metode letak kedudukan akar

4.1 Pengantar Masalah terpenting dalam sistem pengendalian linier adalah berhubungan dengan kestabilan. Kestabilan merupakan suatu kondisi yang diinginkan oleh proses, dan kondisi ini dapat diperoleh melalui suatu tindakan dalam perencanaan sistem pengendalian. Kon sep kestabilan, dapat dijelaskan melalui pandangan kita terhadap sebuah kerucut lingkaran yang diletakkan tegak diatas bidang datar. Bila kerucut tersebut berdiri dengan dasarnya di bawah, kemudian puncaknya sedikit digerakkan, maka kerucut tersebut akan segera kembali ke keadaan setimbang. Tetapi sebaliknya bila kerucut tersebut diletakkan di atas sisi (selimutnya), maka sedikit gerakan akan mengakibatkan ia menggelinding, dan tidak ada kecenderungan untuk meninggalkan keadaan yang bersentuhan antara sisi dan bidang datarnya. Inilah kondisi yang dikatakan tidak stabil. Dalam kondisi seperti apa sistem tidak stabil? Apabila tidak stabil apa yang harus distabilkan dalam sistem itu? Setelah membaca pokok bahasan ini, pembelajar akan: Mampu menganalisa ketabilan sebuah sistem berdasarkan letak dan kedudukan akar dari sistem tersebut, yaitu dengan:

1.

Metode tempat kedudukan akar (root locus) dalam bentuk fungsi alih sebuah sistem

2.

Menggunakan program MATLAB untuk menganalisis kestabilan sistem dengan metode letak kedudukan akar.

Capaian Pembelajaran: Capaian pembelajaran untuk pokok bahasan ini: 1.

Mahasiswa mampu melakukan ploting tempat kedudukan akar dari sebuah sistem dinamik

2.

Mampu menjelaskan karakteristik sistem berdasarkan letak kedudukan akar,

3.

Mampu menganalisis kestabilan sistem dengan menggunakan metode tempat kedudukan akar (root locus)

4.

Mampu menggunakan program MATLAB untuk menganalisis kestabilan sistem dengan menggunakan metode letak kedudukan akar

Kerangka pembahasan: Kerangka pembahasan dari materi ini: 1. Pengantar 2. Diagram Tempat Kedudukan Akar 3. Analisa sistem berdasar Tempat Kedudukan Akar 4. Ringkasan

4.1.1 Prasyarat Prasyarat untuk membaca modul ini adalah: 1. Pemodelan Sistem Dinamik 2. Sistem open loop 3. Sistem close loop

4.1.2 Peta Konsep Peta konsep pada Pokok Bahasan ini, dinyatakan dalam bentuk gambar berikut:

Gambar 4.1 Peta Konsep Pokok Bahasan “Perancangan sistem Pengendalian dengan metode Konvensional

 Suatu sistem pengendalian dikatakan stabil jika dan hanya jika semua kutub loop tertutup berada pada setengah sebelah kiri bidang s. Dalam pernyataan tersebut di atas, apakah semua sistem / plant berproses menghasilkan produk juga dalam kondisi yang dikatakan stabil? Pernyataan ini perlu dianalisa dari model matematika proses / plant tersebut. Apabila tidak stabil, maka apa perlakuan kita terhadap sistem / plant? Pada sub pokok bahasan ini akan membahas strategi dalam merancang sistem pengendali yang diterapkan pada sistem / plant agar stabil dan mampu menghasilkan produk seperti yang diharapkan.

Misalkan “kiln” di pabrik semen, yang membakar bahan mentah semen menjadi terak semen. Kiln akan menghasil terak semen pada suhu, tekanan tertentu. Apabila suhu terlalu tinggi, maka produk

terak semen akan “gosong”, bila suhu terlalu rendah, maka terak emen belum matang. Pada kondisi

ini maka perlu dirancang suatu kendali terhadap suhu di dalam ruang kiln. Gambar 1-2 di bawah merupakan ruang di dalam kiln. Pembaran yan g terjadi akibat api yang disemburkan pada material semen. Sistem kendali yang sesuai dengan plant seperti ini, dapat diperoleh dengan melihat letak kedudukan akar dari plant. Dan kemudian menentukan di titik mana dalam bidang polar, yang menyebabkan nilai gain kendali K akan berakibat pada kondisi stabil kritis atau tidak s tabil.

Gambar 4.2 Penampakan dalam sebuah kiln (Currey, 2013)

Gambar 4.3 Diagram skematik kiln pada pabrik semen (Currey, 2013)

Diagram skematik Gambar 4-3 di atas menunjukkan skema proses yang terjadi pada kiln. Material mentah dialirkan dari atas melalui pemanas awal (preheater). Selanjutnya keluar dari preheater akan mengalami proses di kiln. Dan terakhir semen yang telah sesuai kamatangannya akan

didinginkan pada “Clinker Cooler”. Semua proses yang terjadi pada masing – masing sub sistem di atas, yitu di preheater, di jlin dan cooler, perlu dilakukan pengendalian terhadap variable yang berdampak pada kualitas produk semen. Dalam hal ini adalah pengendalian terhadap suhu. Suhu pada masing – masing sub sistem

harus pada kondisi “Stabil” –  sesuai untuk proses pemasakan bahan semen dan sesuai untuk pendinginan bahan semen yang sudah jadi.

Konsep kestabilan yang dituliskan di atas, merupakan salah satu cara dari analisa model matematika fungsi respon sistem. Karena sebagian besar sistem loop tertutup linier mempunyai fungsi alih loop tertutup dalam bentuk yang ditunjukkan pada persamaan (4.1),

C ( s)  R( s)



bo s m  b1 s m1    bm1 s  bm ao s n a1 s n1    an1 s  a n



 B( s)  A( s)

…(4-1)

dengan a dan b adalah tetapan yang diperoleh dari parameter sistem. Dan m, n, orde dari polinomial. Pertama-tama kita harus menfaktorkan polinomial  A(s) untuk memperoleh kutup loop tertutup. Proses ini sangat memakan waktu untuk polinomial derajad dua atau lebih. Suatu kriteria sederhana yang disebut kriteria Routh memungkinkan kita untuk menentukan jumlah kutup loop tertutup yang berada pada sebelah kanan bidang s tanpa harus menfaktorkan polinomial.

4.2 Konsep Letak Kedudukan Akar. Pengantar Suatu metode sederhana untuk mencari akar-akar persamaan karakteristik telah ditemukan oleh W.R. Even dan digunakan secara luas dalam teknik pengendalian. Metode ini disebut dengan tempat kedudukan akar  (Root-Locus), merupakan suatu metode yang menggambarkan akar-akar persamaan karakteristik untuk semua nilai dari suatu parameter sistem. Akar-akar untuk suatu nilai tertentu dari parameter ini selanjutnya terletak pada grafik yang diperoleh. Perhatikan bahwa parameter ini biasanya adalah penguatan, tetapi variabel lain dari fungsi alih loop terbuka juga dapat digunakan. Jika tidak disebutkan, maka dianggap bahwa penguatan fungsi alih loop terbuka merupakan parameter yang akan diubah di seluruh daerah harganya, yaitu dari nol sampai takterhingga. Perhatikan blok diagram Gambar 4.4 berikut,

Gambar 4.4 Blok diagram sistem pengendalian secara umum Fungsi alih loop tertutup sistem,

T ( s) 

C ( s)  R( s)



 KG( s) 1   KG( s) H ( s)

…(4-2)

fungsi alih loop terbuka sistem,

 KG( s) H ( s) 

 K ( s   z 1 )( s   z 2 ) ( s   z m ) ( s   p1 )( s   p2 ) ( s   pn )

…(4-3)

Dimana zi adalah zero dan p i adalah pole, m adalah jumlah zero yang berhingga dan n jumlah pole berhingga dari fungsi alih loop. Jika n>m, dimana ada (n-m) zero pada takberhingga.

Contoh Soal 4-1,



2

T ( s) 

 s  4

2 s 2  14 s  24



1

( s  2 j )( s  2 j ) 2 ( s  3)( s  4)

Penentuan nilai zero dan pole, adalah:

 z 1  2 j, z 2  2 j,  p1  3,  p 2  4, k   

1 2

Dimana k = adalah gain

*

Gambar 4.5 Plot letak akar (letak pole dan zero) pada contoh soal 4.1 Contoh Soal 4-2 Berikut ini adalah sebuah sistem loop tertutup

Gambar 4.6 Blok diagram sistem untuk Contoh Soal 4-2

Pada gambar di atas, terlihat bahwa plant mempunyai fungs alih: Dan letak akar – akar nya dinyatakan dalam gambar berikut ini:

Gambar 4.7 Plot letak akar – akar dari Contoh Soal 4-2

Letak akar – akar / pole untuk sistem loop tertutup berada pada s = 0 dan s = -2. Apabila nilai gain K naik maka letak akar – akar sistem loop tertutup akan naik menuju ke sumbu imajiner +~ dan -~.

4.3 Prosedur dalam Ploting Letak Kedudukan Akar Persamaan karakteristik fungsi alih loop tertutup adalah,

1   KG ( s )h( s )  0   atau

( s   p1 )( s   p 2 )( s   pn ) ( s   z 1 )( s   z 2 )( s   z m )

  K 

…(4-4)

dari persamaan 4.5, untuk suatu titik dalam bidang-s, tempat kedudukan akar untuk nilai 00, tempat kedudukan akar

terjadi pada suatu segmen tertentu pada sumbu real, jika dan hanya jika ada selisih jumlah pole dan zero dari fungsi alih loop terbuka yang terebah disisi kanan segmen. (4).

Interseksi sumbu imajiner. Dengan menggunakan kriteria Routh-Hurwitz, tentukan titik

kedudukan akar yang terletak di sumbu- j .  Harga K  dan   dapat diperoleh dari array Routh. (5).

 Asymptot  (Untuk n m). Untuk sebagian besar sistem perhatikan, n >m. Untuk n>m ada (n-

m) zero pada takberhingga, untuk 0< K 0. Jawab :  Kedudukan akar pada sumbu real disebelah kiri dari selisih pole berhingga dan zero. 

(n -m) = 2 zero pada tak berhingga.



Dua asimtotik dengan sudut    90o.



Irisan asimtotik pada sumbu real,

 a  

40

2

 2

Titik breakaway pada sumbu real diberikan oleh,

dK  ds



d  ds

( s 2  4 s)  0 

s  2

Program MATLAB : , dapat diperoleh harga K .

Dengan menggunakan fungsi

clg axis([-6,0,-3,3]) axis('square') K=0:.01:12; num=1; den=[1 4 0]; r=rlocus(num, den,K); plot(r,'.') text(-.05,-.10,'x'),text(-4.05,-.10,'x') grid

Hasil ploting tempat kedudukan akar -akar,

Gambar 4.9 Ploting root locus soal contoh 6 Contoh Soal 4-4 :

Sistem motor servo yang dinyatakan dengan fungsi alih loop terbuka berikut,

G( s) H ( s) 

 K  ( s  1)( s  3)( s  4)



 K   s 3  8 s 2  19 s  12

Cari tempat kedudukan akar untuk K >0. Jawab :  Kedudukan akar pada sumbu real disebelah kiri dari selisih pole berhingga dan zero.



(n -m) = 3 zero pada takberhingga.



Dua asimtotik dengan sudut    180o, 60o.



Irisan asimtotik pada sumbu real,  a  

 4  3 1

3

Titik breakaway pada sumbu real diberikan oleh,

dK  ds 

 2,66



d  ds

( s 3  8 s 2  19s  12)  0

akar persamaan ini adalah  s1=-3,55 ,  s2=-1,78, tetapi  s1=-3,55 adalah bukan bagian dari kedudukan akar untuk K >0, maka titik breakaway adalah pada  s = -1,78.



Array Routh yang menghasilkan kedudukan pada sumbu j  adalah,

 s 3  s 2  s 1

1

19

 s   j 4,36

8 12   K  140   K  0 8

Program MATLAB : Dengan menggunakan fungsi

 K   140

, dapat diperoleh harga K .

clg axis([-10,0,-5,5]) axis('square') K1=10:2:140; num=1; den=[1 8 19 12]; r1=rlocus(num, den,K1); K2=0:.05:10; r2=rlocus(num, den,K2); r=[r1;r2]; K=[K1,K2]; plot(r,'.') text(-1.07,-.15,'x'),text(-3.07,-.15,'x'),text(4.07,-.15,'x') hold m = tan(pi/3); c=m*8/3; x=-8/3:.1:0; y1=m*x + c; y2=-m*x - c; plot(x,y1,x,y2) grid hold off

Ploting hasil program diatas adalah sebagai berikut,

5 4 3

-1,78

2 1 0

x

x

x

-1 -2

 -

-3 -4 -5 -10

-8

-6

-4

-2

0

2

Gambar 4.10 Plot root locus contoh soal 7

Perhatikan gambar di atas, letak kedudukan akar saat nilai K > 0, berada pada daerah yang ditandai plot akar warna biru, hijau dan merah. Tititk pada s = -2,66 dinamakan titik breakaway. Dan titik pada s = -1,78 dinamakan titik asimptotik. Titik breakaway merupakan titik dimana garis asimpot akan memotong di sumbu real. Sedangkan titik asimptotik merupakan titik dimana letak kedudukan akar tepat memotong di sumbu real. Contoh Soal 4-5 :

Sistem motor servo yang dinyatakan dengan fungsi alih loop terbuka berikut,

G( s) H ( s) 

 K   K   3 2 ( s  1)( s  3   j 2)( s  3   j 2)  s  7 s  19 s  13

Cari tempat kedudukan akar untuk K >0. Jawab : 

Kedudukan akar pada sumbu real disebelah kiri dari selisih pole berhingga dan zero.



(n-m) = 3 zero pada takberhingga.



Dua asimtotik dengan sudut    180o, 60o.



Irisan asimtotik pada sumbu real,  a 



 3  3 1

3

 2,33

Titik breakaway pada sumbu real diberikan oleh,

dK  d  3 ( s  7 s 2  19s  13)  0  ds ds 

akar persamaan ini adalah s1, s2 = -2,33

  j 0,94,

yang menunjukan bukan interseksi dengan

sumbu real. 

Sudut pergi dari pole komplek adalah  d1= 0-(135+90)+180=-45o, dan



 d2=0-(45+90)+180=45o.



Array Routh yang menghasilkan kedudukan pada sumbu j    adalah,

 s 3  s 2  s 1

1

19

 s   j 4,36

7 13   K  120   K  0 7

Program MATLAB : Dengan menggunakan fungsi

 K   120

, dapat diperoleh harga K.

axis([-10,0,-5,5]) axis('square') K1=10:1:120; num=1; den=[1 7 19 13]; r1=rlocus(num, den,K1); K2=0:.05:10; r2=rlocus(num, den,K2); r=[r1;r2]; k=[K1,K2]; x=-7/3:.1:0; m=tan(pi/3); c=m*7/3 y1=m*x + c; y2=-m*x -c; plot(r,'.') text(-1.1,-.15,'x'),text(-3.1,1.83,'x'),text(-3.1,2.18,'x') hold plot(x,y1,x,y2) grid hold off

Ploting hasil program diatas adalah sebagai berikut,

5 4 3 2

x

1 0

x

-1 -2

x

-3 -4 -5 -7

-6

-5

-4

-3

-2

-1

0

1

Gambar 4.11 Plot root locus contoh soal 8

Sistem motor servo yang dinyatakan dengan fungsi alih loop terbuka berikut,

G( s) H ( s)  a. b.

 K   K   3 ( s  1)( s  3   j1)( s  3   j1)  s  7 s 2  16 s  10

Cari tempat kedudukan akar untuk K >0. Gunakan Program Matlab untuk menganalisa letak kedukdukan akar

Sistem motor servo yang dinyatakan dengan fungsi alih loop terbuka berikut,

G( s) H ( s)  a. b.

 K ( s  5) ( s  1)( s  3)



 K ( s  5)  s 2  4 s  3

Cari tempat kedudukan akar untuk K >0. Gunakan Program Matlab untuk menganalisa letak kedukdukan akar

Sistem motor servo yang dinyatakan dengan fungsi alih loop terbuka berikut,

G( s) H ( s) 

 K ( s  5)  K ( s  5)  3 ( s  1)( s  3)( s  6)  s  10 s 2  27 s  18

a. Cari tempat kedudukan akar untuk K >0. Gunakan Program Matlab untuk menganalisa letak kedukdukan akar

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF