4. Artikel Mohd Shahir Bin Hassan
May 8, 2018 | Author: Shahir Hassan | Category: N/A
Short Description
cts kedokteran kerja...
Description
C arpal arpal Tunne T unnell Synd S yndrr ome ome Pada Pekerja Honkook Automobile Workshop : Pt. Catur Putraharmonis, Jalan Pettarani, Makassar.
ARTIKEL PENELITIAN Faktor Risiko Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada Pekerja Honkook Automobile Workshop : Pt. Catur Putraharmonis di Jalan Pettarani, Makassar., Makassar .
Mohd Shahir Bin Hassan
Sub-departemen Kedokteran Okupasi, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ABSTRAK
pekerjaan yang membutuhkan cengkraman
Latar belakang :
tangan yang kuat. Sampel dalam penelitian
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yang
ini adalah para karyawan di Honkook
dikenal juga sebagai Tardy Median Nerve
Master Car Wash, Makassar. Cara survey
Palsy adalah kumpulan gejala dan tanda
yang
akibat
menggunakan Walk Through Survey.
penekanan
N.
Medianus
di
dilakukan
adalah
dengan
rongga/terowongan carpal. Sering terjadi
Hasil : Pada penelitian ini diambil sampel
pada usia antara 30 dan 60 tahun; wanita 5
dari karyawan di Honkook Automobile
kali lebih sering terkena dibandingkan laki-
Workshop: Pt. Catur Putraharmonis di Jalan
laki.1,2 Tujuan utama dari penelitian ini
Pettarani, Makassar. Responden tersebut
adalah untuk mengukur hubungan antara
bekerja pada bagian mencuci mobil yang
faktor-faktor kerja fisik, kegiatan tangan
terpapar dengan pekerjaan yang manual,
berulang berkepanjangan dengan tenaga
menggunakan alat dan mesin. Dari rencana
kuat serta gerakan fleksi-ekstensi berulang
waktu yang telah ditetapkan, terkumpul
pergelangan tangan dan memperhitungkan
data yang didapatkan dari check list yang
faktor individu serta faktor organisasi
dibuat. Dari hasil check list diperoleh 1
psikososial/kerja
karyawan perempuan yang berusia 30
seperti
ketegangan
pekerjaan.
tahun dan telah bekerja sebagai karyawan
Metode : Penelitian ini menggunakan
pada industri ini selama 5 tahun. Keluhan
metode
dengan
kesemutan di telapak tangan yang dialami
pendekatan cross sectional melalui proses
kurang lebih 3 bulan. Selain itu, pasien
walk through survey. survey. Pemilihan tempat
juga mengeluh nyeri yang kadang menjalar
kerja atau industri didasarkan atas 2
pada lengan bawah. Keluhan pasien ini
kriteria
dirasakan
penelitian
yaitu
deskriptif
terdapat
pekerja
menggunakan
tangan
secara
ulang
waktu
yang
Page 1
dalam
yang
berulanglama
atau
melakukan
memberat gerakan
sewaktu berulang
pasien mencuci
Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Honkook Automobile Workshop : Pt. Catur Putraharmonis, Jalan Pettarani, Makassar.
mobil secara terus-menerus dan membaik pada saat pasien beristirahat.
atau sindroma terowongan karpal (STK)
Pada pemeriksaan fisis didapatkan nadi 84 kali/menit,
pernapasan
18
kali/menit,
tekanan darah 130/80mmHg, temperatur 36,9oC. Pada pemeriksaan Tines test dan phalen test pada pergelangan tangan kanan didapatkan hasil (+). Pemeriksaan lainnya dalam batas normal. Faktor yang dominan berpengaruh
dalam
CTS
dihubungkan
dengan karyawan di Honkook Master Car Wash bagian mencuci mobil dimana saat bekerja terdapat gerakan fleksi-ekstensi articulatio
radio-carpalis
dextra
yang
berulang, dalam jangka waktu lama yang terhitungkan jangka waktu bekerjanya per hari adalah kurang lebih 6 jam. Kesimpulan:
Beberapa
CTS (Carpal Tunnel Syndrome)
faktor
adalah salah satu gangguan pada lengan tangan karena terjadi penyempitan pada terowongan karpal, baik akibat edema fasia pada terowongan tersebut maupun akibat kelainan pada tulang-tulang kecil tangan sehingga
terjadi
penekanan
terhadap
nervus medianus di pergelangan tangan. Carpal Tunnel Syndrome diartikan sebagai kelemahan pada tangan yang disertai nyeri pada daerah distribusi nervus medianus3,4. Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan
neuropati
tekanan
saraf
medianus dalam terowongan karpal di pergelangan tangan dengan kejadian yang paling sering,bersifat kronik, dan ditandai dengan nyeri tangan pada malam hari,
risiko
parestesia
jari-jari
yang
mendapat
berkontribusi pada terjadinya CTS. Dalam
innervasi dari saraf medianus, kelemahan
populasi umum, faktor individu memiliki
dan atrofi otot thenar 5,6,7. Dulu, sindroma
peran yang signifikan. Hal ini dikaitkan
ini
dengan usia, jenis kelamin, obesitas dan
acroparesthesia, median thenar neuritis
kondisi
atau partial thenar atrophy8.
medis
sebelumnya,
seperti
juga
diabetes; faktor-faktor ini mudah untuk
disebut
Terowongan
dengan
karpal
nama
terdapat
di
mengukur. Pada beberapa individu yang
bagian depan dari pergelangan tangan di
bekerja, sering terpapar oleh berbagai
mana tulang dan ligamentum membentuk
faktor berbahaya selama proses bekerja.
suatu terowongan sempit yang dilalui oleh
Kata Kunci : Carpal Tunnel Syndrome,
beberapa tendon dan nervus medianus.
Mencuci mobil, Honkook Automobile,
Tulang-tulang karpalia membentuk dasar
walk through survey
dan sisi-sisi terowongan yang kerasa dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh
. LATAR BELAKANG
Page 2
fleksor
retinaculum(transverse
carpal
Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Honkook Automobile Workshop : Pt. Catur Putraharmonis, Jalan Pettarani, Makassar.
ligament dan palmar carpal ligament )
motoric hanya terjadi pada keadaan yang
yang kuat dan melengkung di atas tulang-
berat.
tulang
karpalia
tersebut3,9,10.
Gejala
awal
biasanya
berupa
Setiap
parestesia, kurang merasa (numbness) atau
perubahan mempersempit terowongan ini
rasa seperti terkena aliran listrik (singling)
akan menyebabkan tekanan pada struktur
pada jari dan setengah
yang paling rentan di dalamnya yaitu
sesuai dengan distribusi sensorik nervus
nervus medianus10.
medianus9,10,
American Society for Surgery of
sisi radial jari
walaupun
kadang-kadang
dirasakan
mengenal
the Hand mendefinisikan CTS terjadi
Keluhan
parestesia
karena peningkatan tekanan pada nervus
menonjol di malam hari. Gejala lainnya
medianus terjepit di pergelangan tangan.
dalah nyeri di tangan yang juga irasakan
Gejalanyan mati rasa, kesemutan, dan
lebih berat pada malam hari sehingga
nyeri
di
tangan,
lengan
dan
jari 3.
sering
seluruh
jari-jari.
biasanya
membangunkan
lebih
penderita
dari
Kebanyakan kasus CTS adalah ringan dan
tidurnya. Rasa nyeri ini umumnya agak
hilang sensiri, misalkan pada wanita hamil
berkurang bila penderita memijat atau
setelah
menggerak-gerakkan
melahirkan.
menimbulkan
kecacatan
CTS
dapat
pada
pekerja
yang
dapat
berkurang
membatasi
fungsi-fungsi
pergelangan tangan dan tangan sehingga berpengaruh terhadap pekerjaan sehari-
atau
dengan meletakkan tanggannya pada posisi
karena selain menyebabkan rasa nyeri, pula
tangannya
lebih
tinggi. bila
Nyeri
enderita
juga
lebih
akan banyak
mengistirahatkan tangannya5,10,12. Apabila
tidak
segera
ditangani
hari11. Pada kasus berat jika tidak diobati
dengan baik maka jari-jari menjadi kurang
maka otot-otot ibu jari dapat mengalami
terampil misalnya saat memungut benda-
atrofi dan gangguan sensorik pada jari bisa
benda kecil. Kelemahan pada tangan juga
menetap11 .Beberapa penelitian tentang
sering dinyatakan dengan keluhan adanya
CTS banyak dilakukan menyusul adanya
kesulitan
factor-faktor penyebab terjadinya CTS di
menggenggam. Pada tahap lanjut dapat
lingkungan kerja misalkan pekerjaan yang
dijumpai atrofi otot-otot tenar dan otot-otot
sering menggunakan pergelangan tangan
lainnya yang diinnervasi oleh nervus
yang dianggap sebagai salah satu factor
medianus10.
resiko terjadinya CTS7.
yang
penderita
sewaktu
National Health Interview study
Pada tahap awal gejala umumnya
(NIHS) memperkirakan bahwa prevalensi
berupa gangguan sensorik saja. Gangguan
CTS yang dilaporkan sendiri diantara
Page 3
Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Honkook Automobile Workshop : Pt. Catur Putraharmonis, Jalan Pettarani, Makassar.
populasi dewasa adalah sebesar 1.55 (2.6
penyakit penyerta. CTS merupakan hasil
juta). CTS lebih sering mengenai wanita
dari kombinasi kondisi kesehatan dan
daripada pria dengan usia berkisar 25-64
aktivitas fisik yang berulang yang dapat
tahun, prevalensi tertinggi pada wanita usia
meningkatkan
> 55 tahun, biasanya antara 40-60 tahun 10.
medianus
Prevalensi CTS dalam populasi umum
karpal13.
tekanan
saat
pada
melewati
nervus
terowongan
telah diperkirakan 5% untuk wanita dan
Tujuan utama dari penelitian ini
0.6% untuk laki-laki. CTS adalah jenis
adalah untuk mengukur hubungan antara
neuropati jebakan yang paling sering
faktor-faktor kerja fisik, kegiatan tangan
ditemui. Sindrom tersebut uniateral pada
berulang berkepanjangan dengan tenaga
42% kasus (29% kanan, 13% kiri) dan
kuat serta gerakan fleksi-ekstensi berulang
58% bilateral5.
pergelangan tangan dan memperhitungkan
Di
Indonesia,
prevalensi
CTS
faktor individu serta faktor organisasi
karena faktor pekerjaan masih belum
psikososial/kerja
diketahui dengan pasti14. Prevalensi dari
pekerjaan.
seperti
ketegangan
populasi umum sektar 3.8%. penelitian yang dilakukan oleh silverstein (1987) pada 625 pekerja di 7 kawasan industri mengevaluasi faktor-faktor pekerjaan yang bisa
mempengaruhi
terjadinya
CTS,
ternyata ada enam faktor pekerjaan yang menyebabkan berkembangnya CTS yaitu gerakan
pergelangan/jari
tangan
yang
berulang, kontraksiyang kuat pada tendon, gerakan pergelangan tangan yang menekuk ke bawah (fleksi) atau menekuk ke atas (ekstensi), gerakan tangan saat bekerja (gerakan mnjepit), tekanan mekanik pada saraf medianus. Sedangkan penelitian yang dilakukan Armstrong (2008) di kawasan industri kerja ada empat sebagai faktor kontrol dari perkembangan CTS yaitu jenis kelamin, usia, index masa tubuh (IMT) dan Page 4
METODE
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross
sectional melalui
proses
walk
kerja
atau
through survey. Pemilihan
tempat
industri didasarkan atas 2 kriteria yaitu terdapat pekerja yang menggunakan tangan secara berulang-ulang dalam waktu yang lama atau pekerjaan yang membutuhkan cengkraman tangan yang kuat. Sampel dalam penelitian ini adalah para karyawan di Honkook Automobile Workshop : Pt. Catur Putraharmonis di Jalan
Pettarani,
Makassar.
Karyawan
yang
dimaksud adalah karyawan yang sudah bekerja setidaknya 3 bulan pada bidang
Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Honkook Automobile Workshop : Pt. Catur Putraharmonis, Jalan Pettarani, Makassar.
pekerjaan
yang
memiliki
aktivitas
penggunaan tangan berulang-ulang atau mencengkram
dengan
kuat
mendapatkan
data
primer
mengenai
survey yang dilakukan.
walaupun
Cara survey yang dilakukan adalah
distribusi sampel penelitian berdasarkan
dengan
jenis
dilakukan
Survey: Walk Through survey adalah
didapatkan hasil hanya 1 karyawan dari 5
survei untuk mendapatkan informasi yang
karyawan yang mengalami CTS akan
relatif sederhana tapi cukup lengkap dalam
tetapi, penelitian pada studi cross sectional
waktu
terdapat
yaitu
diperlukan upaya pengumpulan data untuk
kurangnya jumlah kasus yang didapatkan,
kepentingan penilaian secara umum dan
berat-ringannya
karyawanan
yang
beberapa
kelemahan
yang
relatif
Walk
singkat
Through
sehingga
yang
sulit
analisa sederhana. Bahaya apa dan dalam
keterbatasan
sarana
situasi yang bagaimana bahaya dapat
pemeriksaan dan kurangnya waktu yang
timbul, merupakan sebagai hasil dari
didapatkan
survey.
penyelenggaraan kegiatan Walk Through
Selain itu, penelitian dengan studi ini tidak
Survey. Mengenal bahaya, sumber bahaya
menggambarkan
dan lamanya paparan bahaya terhadap
ditentukan
kasus
menggunakan
karena
untuk
melanjutkan
perjalanan
penyakit,
insiden, maupun prognosis penyakit. Setiap
peserta
studi
karyawan.
menjalani
Pihak
okupasi
kesehatan
dapat
penilaian eksposur dari pekerjaan termasuk
kemudian memberikan monitoring survey
observasi langsung dan rekaman foto dari
untuk
tugas-tugas
eksposur atau kesehatan okupasi mengenai
anamnesis
pekerjaan, kepada
pasien
melakukan yang
,
memperoleh
kadar
kuantitas
risk assessment .
pemeriksaan fisik pada tungkai atas, dan
Survey dilakukan di Master Car
pengujian konduksi saraf medianus dan
Wash
saraf ulnaris di pergelangan tangan.
,Makassar. Jadwal survey selama 5 hari,
Peralatan yang diperlukan untuk
Jalan
No
Tanggal
alat tulis menulis berfungsi sebagai media
1.
14 Nov.
kamera digital berfungsi sebagai alat untuk memotret kegiatan dan lingkungan di Jalan Perintis
Kemerdekaan,
Makassar.
Kuesioner berfungsi sebagai alat untuk Page 5
Kemerdekaan
yaitu:
melakukan walk through survey antara lain
untuk pencatatan selama survey dilakukan,
Perintis
2017
Kegiatan
- Melapor ke bagian K3 RS Ibnu Sina - Pengarahan kegiatan - Pembuatan proposal
Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Honkook Automobile Workshop : Pt. Catur Putraharmonis, Jalan Pettarani, Makassar.
2.
15 Nov. 2017
3.
- Walk
16 Nov.
2017
Keluhan
pasien
sewaktu
ini
pasien
dirasakan melakukan
gerakan berulang mencuci mobil secara
-Pembuatan laporanwalk
terus-menerus dan membaik pada saat
through survey
pasien beristirahat. Pada pemeriksaan fisis
- Pembuatan
17 Nov.
bawah.
memberat
survey
2017
4.
through
status
didapatkan nadi 84 kali/menit, pernapasan
okupasi
18
- Pembuatan artikel
130/80mmHg, temperatur 36,9 oC. Pada
status okupasi - Presentasi
walk
through survey - Presentasi
status
kali/menit,
tekanan
darah
pemeriksaan Tines test dan phalen test pada pergelangan tangan kanan didapatkan hasil (+). Pemeriksaan lainnya dalam batas normal.
okupasi
Faktor yang dominan berpengaruh dalam CTS dihubungkan dengan karyawan
HASIL
Honkook Carwash bagian mencuci mobil
Pada penelitian ini diambil sampel dari karyawan di Honkook Automobile Workshop : Pt. Catur Putraharmonis di Jalan
Pettarani,
Makassar,
dari
perhitungan
sampel didapatkan sampel sebanyak 1
dimana saat bekerja terdapat gerakan fleksi-ekstensi
Responden
lama, dengan waktu bekerja kurang lebih 9 jam dan waktu istirahat 1 jam. Berdasarkan hasil penelitian yang berdasar
tersebut
merupakan
bagian mencuci mobil. Dari rencana waktu yang telah ditetapkan, terkumpul data yang
perempuan yang berusia 30 tahun dan telah bekerja sebagai karyawan pada industri ini selama 5 tahun. Keluhan kesemutan di telapak tangan yang dialami kurang lebih 3 bulan. Selain itu, pasien juga mengeluh nyeri yang kadang menjalar pada lengan Page 6
pada
Hazard
yaitu
faktor
ergonomis, dari 1 orang yang mengalami CTS , orang tersebut yang bekerja dengan posisi dan teknik yang sama (100%).
didapatkan dari check list yang dibuat. Dari hasil check list diperoleh 1 karyawan
radio-carpalis
dextra yang berulang, dalam jangka waktu
karyawan (total jumlah karyawan yang diwawancarai).
articulatio
Selain itu, dari hasil anamnesis dan peninjauan langsung dengan menggunakan survey
untuk
mendapatkan
gangguan
musculoskeletal dengan survey BRIEF TM ( Baseline Risk Identification of Ergonomic Factors).
Hasil
menunjukkan
bahwa
terdapat faktor ergonomik yang dapat menyebabkan
pasien
mendapatkan
Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Honkook Automobile Workshop : Pt. Catur Putraharmonis, Jalan Pettarani, Makassar.
gangguan muskuloskeletal. Hasil dengan
tangan dapat mengurangi terjadinya CTS.
risiko tinggi adalah pada pergelangan
Obesitas juga meningkatkan risiko CTS
tangan kanan.
dalam penelitian ini seperti pada analisis
Berdasarkan
hasil
didapatkan
bahwa
tempatnya
bekerja
penelitian,
pencahayaan cukup
pada
memadai.
kami
sebelumnya
cross-sectional.
Penurunan obesitas juga dapat mengurangi risiko CTS.16
Sumber cahaya berasal dari cahaya lampu.
Hasil dari penelitian ini layak untuk menyarankan bahwa beberapa pekerjaan dalam
DISKUSI
Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
penelitian
ini
yang
memiliki
tuntutan fisik yang tinggi juga mungkin
adalah salah satu jenis cumulative trauma
telah
disorders
ketika mereka bisa mengambil istirahat dan
(CTD)
yang
terjebaknya
nervus
terowongan
karpal
disebabkan
kontrol,
misalnya,
dalam
kecepatan dalam bekerja diatur, dan bahwa
pergelangan
faktor-faktor organisasi dapat berkontribusi
tangan dengan gejala nyeri, kebas, dan
untuk risiko CTS. Meskipun ketegangan
kesemutan pada jari-jari dan tangan di
pekerjaan telah sering dilaporkan terkait
daerah persarafan nervus medianus14 .
dengan
Penelitian
medianus
menawarkan
pada
prospektif
ini
telah
gangguan
muskuloskeletal
atas
pada
umumnya.
al
melaporkan
mengidentifikasi kejadian CTS terhadap
Klaus
hubungan dengan tuntutan pekerjaan fisik
hubungan
berupa penggunaan tangan secara dominan
pekerjaan psikologis dalam data deskriptif
dan waktu kerja. Risiko CTS meningkat
pada pekerja di German saling berkaitan
dengan peningkatan jumlah waktu yang
dalam hal angka kejadian penyakit ini. 16
dihabiskan dengan tenaga serta kegiatan
Dina Lusiana Setyowati yang melakukan
yang berulang secara terus-menerus. Hasil
penelitian
mengenai
ini dan hasil sebelumnya dari analisis
mengupas
bawang
cross-sectional
menunjukkan
bahwa gerakan berulang pada tangan dan
kegiatan ekstensi-fleksi pada pergelangan
pergelangan tangan merupakan aktivitas
tangan yang berulang pada tangan dominan
kerja berulang yang melibatkan gerakan
dapat
eksposur
tangan atau pergelangan tangan atau jari-
pekerjaan utama untuk CTS. Penurunan
jari seperti tangan mencengkeram atau
jumlah waktu yang dihabiskan dengan
pergelangan tangan fleksi dan ekstensi,
menjadi
kami
faktor
risiko
tugas pekerjaan serta menggunakan kedua Page 7
Giersiepen
ekstremitas
antara
et CTS
dan
CTS juga
tuntutan
terhadap
menyatakan
Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Honkook Automobile Workshop : Pt. Catur Putraharmonis, Jalan Pettarani, Makassar.
deviasi ulnar dan radial, dan suspinasi dan pronasi.15
KESIMPULAN
Penelitian terlepas
dari
ini
tentunya
Beberapa
faktor
risiko
adapun
berkontribusi pada terjadinya CTS. Dalam
dari penelitian ini adalah
populasi umum, faktor individu memiliki
checklist yang dibuat hanya menentukan
peran yang signifikan. Hal ini dikaitkan
hubungan penyakit akibat kerja, tapi tidak
dengan usia, jenis kelamin, obesitas dan
dapat
kondisi
keterbatasan
keterbatasan,
tidak
menentukan
ringannya
medis
sebelumnya,
seperti
diabetes; faktor-faktor ini mudah untuk
penyakit. Demikian pula untuk survey
mengukur. Namun, studi populasi umum
yang menilai faktor psikososial akibat
tidak mengambil parameter tersebut.
diagnosisnya
dan
berat
prognosis
kerja,
penyakit
insidens,
hanya
bersifat
Pada
beberapa
individu
yang
subjektif, tidak dapat diketahui kapan
bekerja, sering terpapar oleh berbagai
stressor
lainnya
faktor berbahaya selama proses bekerja.
adalah tidak dilakukan pemeriksaan yang
Faktor tersebut antara lain berupa faktor
menyeluruh terhadap seluruh responden,
fisik, kimia, ergonomik, psikososial. Dari
karena keterbatasan sarana pemeriksaan,
perspektif ini, CTS terkait karyawanan
dan keterbatasaan waktu penelitian. Untuk
akibat agen ergonomik menjadi perhatian
menganalisis
karena memerlukan perawatan perlakuan
muncul.
Keterbatasan
faktor
terjadinya
kasus
penyakit atau keluhan lain perlu diketahui riwayat penyakit terdahulu dan riwayat
khusus Kondisi ini dihubungkan dengan
pekerjaan di tempat lain yang mungkin
karyawan
berhubungan
mencuci
dengan
keluhan
yang
dirasakan sekarang.
Honkook mobil
Carwash
dimana
saat
bagian bekerja
terdapat gerakan fleksi-ekstensi articulatio
Selain itu checklist yang hanya
radio-carpalis dextra yang berulang, dalam
terfokus pada faktor penyebab penyakit
jangka waktu lama, dengan waktu bekerja
akibat kerja, tidak memenuhi semua poin-
9 jam dan waktu istirahat 1 jam. Rutinitas
poin yang diperlukan untuk mendiagnosis
karyawan
penyakit dari keluhan yang dirasakan.
terjadinya CTS.
Perlu penelitian yang lebih mendalam dan pemeriksaan yang lebih lengkap untuk dapat menilai secara keseluruhan penyebab dari keluhan yang dirasakan oleh pekerja. Page 8
SARAN
tersebut
dapat
memicu
Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Honkook Automobile Workshop : Pt. Catur Putraharmonis, Jalan Pettarani, Makassar.
Bagi direktur maupun manajer agar dapat
memperhatikan
jadwal
dari
karyawan agar memberikan waktu kerja dan istirahat yang seimbang sehingga pergelangan
tangan
yang
bergerak
ekstensi-fleksi berulang dapat beristirahat dan mengurang risiko penyakit ini.
Dan
bagi karyawan agar dapat mempelajari teknik
peregangan
membebani
tangan
terowongan
agar
karpal
tidak untuk
mencegah terjadinya CTS serta tidak hanya menggunakan tangan dominan saja dalam melakukan pekerjannya.
REFERENSI :
1. Wright II PE. Carpal Tunnel and Ulnar Tunnel Syndromes and Stenosing Tenosynovitis in : Crenshaw AH, ed. Campbell’s Operative Orthopaedics, Vol 5,8th. St Louis : Mosby Year Book Inc,; 1992 : 335-45 2. Apley AG, Solomon L. Apley’s System of Orthopaedics and Fractures. 7th ed, Oxford : Butterworth – Heinemann Ltd; 1993 : 306-7 3. Viera, 2003. Management of Carpal Tunnel Syndrome, American Academy of Family Physicians ; 68 (2) : 265-272. 4. Sidharta,Priguna. 2004. Neurologi Dasar Klinis. Dian Rakyat. Jakarta. 5. Aroori Somaiah, Spence Roy AJ, 2008. Carpal Tunnel Syndrome, Ulster Med J ; 77 (1) 6-17
Page 9
6. Susanto, TS. 2004. Kisi-Kisi Neurologi revised 2004. Jakarta : Penerbit FK UI 7. Kao SY, 2003. Carpal Tunnel Syndrome as Occupational Disease, J Am Broard Fam Pract ; 84;85-103 8. DeJong, R.N . 1992. The Neurologic Examination 5th ed. Revised by A.F . Haerer. Philadelphia. J.B. Lippincott 9. Barnardo Jonathan, 2004. Carpal Tunnel Syndrome in Hands On Practical advise on management of rheumatic Disease, June No 3: 1-3 10. Davis Larry E, Molly K.King, Jessica L. Schultz,2005 . Carpal Tunnel Syndrome in Fundamentals of Neurologic Disease, Demos Medical Publishing New York; 6163 11. Tana, Lusyanawati. 2004. Carpal Tunnel Syndrome pada Pekerja Garmen di Jakarta. Puslitbang Pemberantasan Penyakit Vol. 32 , no 2.2004. P: 73-82 12. Rambe, Akli S. 2004. Sindroma Terowongan Karpal, Bagian Neurologi FK USU. http://library.usu.ac.id 13. Armstrong BS, Dale MA, Franzblau A, Evanoff BA, 2008. Risk Factor for Carpal Tunnel Syndrome and Median Neuropathy in a Working Population. JOEM;50 (12) : 1355-1364 14. Tanaka S, Deanna K W, Seligman PJ. Prevalence and Work Relatedness of Self Reported Carpal Tunnel Syndrome Among U.S. Workers: Analysis of The Occupational Health Supplement Data of 1988 National Health
Carpal Tunnel Syndrome Pada Pekerja Honkook Automobile Workshop : Pt. Catur Putraharmonis, Jalan Pettarani, Makassar.
Interview Survey. Am J Ind Med, 1995; 27:451-4170. 15. Kurniawan, bina, siswi jayanti, yuliani. Faktor Risiko Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Wanita Pemetik Melati di Desa Karangcengis, Purbalingga. Jurnal
Promosi
Kesehatan
Indonesia Vol.3/No.1/Januari 2008. Bagian Kesehatan dan Keselamatan Kerja Universitas Diponegoro 16. Newington, Lisa, E clare harris and Karen walker-bone. Carpal Tunnel Syndrome
and
Work.
Clin
Rheumatol; 29(3): 440-453; 2015. Europe PMC Funders Group.
Page 10
View more...
Comments