37 in 1 Sensor Kit For Arduino

September 11, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download 37 in 1 Sensor Kit For Arduino...

Description

 

37 IN 1 SENSOR KIT FOR ARDUINO

Rahardiawan Prabowo M 171313007

Teknologi Elektromedis 2018

 

MODUL LED RGB LED RGB sebenarnya tiga semikonduktor (LED) dalam satu package. pa ckage. LED RGB ini memiliki 4 kaki pin, terdiri dari 3 pin untuk kendali warna R-G-B serta 1 pin sebagai kendali common anode atau common cathode. Warnanya Merah, Hijau, Biru sehingga dapat membuat me mbuat hampir semua warna pelangi jika menggabungkan warna-warna tersebut. Dalam kebanyakan kasus, LED RGB memiliki katoda umum (common cathode), Anda akan melihat banyak contoh dengan tiga resistor pada koneksi anoda.

  the use of plug-in full-color LED   RGB trichromatic limiting resistor to prevent burnout   through the PWM adjusting three primary colors can be mixed to obtain different colors   with a variety of single-chip interface   the working voltage: 5V   LED drive mode: common cathode driver 





  

Contoh Program // RGB LED - Warna acak LED RGB int tunda = 1000; //nilai tunda 1 detik int merah = 6; //nama alias pin 6 dengan nama merah int hijau = 5; //nama alias pin 5 dengan nama hijau int biru = 3; //nama alias pin 3 dengan nama biru void setup() { //deklarasi untuk purpose output  pinMode(merah, OUTPUT);  pinMode(hijau, OUTPUT);

 

 pinMode(biru, OUTPUT); } void loop() { //penulisan PWM dengan nilai acak dengan nilai tunda 1 detik analogWrite(biru, random(255)); analogWrite(merah, random(255)); analogWrite(hijau, random(255)); delay(tunda); }

Sensor Flame Flame sensor merupakan sensor yang mempunyai mempun yai fungsi sebagai  pendeteksi nyala api yang dimana api tersebut memiliki panjang gelombang antara 760nm –  760nm –  1100nm.  1100nm. Sensor ini menggunakan infrared sebagai tranduser dalam mensensing kondisi nyala api. Dalam kebanyakan pertandingan kompetisi robot, pendeteksian akan nyala api misalny lilin masih tetap jadi salah satu aturan yang umum dalam kompetensi lomba yang tidak akan pernah ditinggalkan. Dikarena itulah sensor ini mempunyai peran yang vital yang berfungsi sebagai “mata” bagi robot dalam menyelesaikan tugasnya tugasnya menemukan posisi nyala api. Biasanya digunakan pada kompetisi robot Cerdas Indonesia atau KRCI baik berbentuk laba-laba maupun seperti tank. Selain itu sensor ini sering juga digunakan untuk mendeteksi api pada ruangan di perkantoran, apartemen, maupun di perhotelan. Suhu normal pembacaan normal sensor ini yaitu pada 25 –  25  –  85°C  85°C dengan besar sudut pembacaan pada 60°. Dengan memperhatikan jarak sensing antara objek yang akan disensing dengan sensor tidak  boleh terlalu dekat, yang berakibat lifetime sensor yang cepat rusak.

 

  Contoh Progam const int sensorPin = 2; const int int outputPin = 13; // variables will change: int bacasensor = 0; void setup() {  pinMode(outputPin, OUTPUT);  pinMode(sensorPin, Serial.begin(9600); INPUT); } void loop() {  bacasensor = digitalRead(sensorPin); if (bacasensor == HIGH) { // turn LED on: digitalWrite(outputPin, HIGH); Serial.println("Terdeteksi Panas Api"); } else { // turn LED off: digitalWrite(outputPin, LOW); Serial.println("Tidak Terdeteksi Panas Api"); delay(100); } }

Heartbeat Sensor Pulse Heart Rate Sensor adalah sebuah sensor denyut jantung. Sensor ini dapat mendeteksi denyut nadi pada jari telunjuk tangan dengan cara menggabungkan data denyut nadi dari sensor dengan program di mikrokontroler bisa di dapatkan nilai bpm,Heart rate sendiri merupakan detak jantung per satuan waktu yang biasanya dinyatakan dalam beats  per menit (bpm).

 

Sensor ini berfungsi untuk menghitung jumlah detak jantung .caranya cukup sederhana dengan meletakan jari ke sensor.Selanjutnya data pembacaan pembac aan sensor tersebut di terima arduino melalui  pin analog (A0), menggunakan fitur Analog to Digital Converter (ADC), diolah menjadi bpm (Beats Per Minute) untuk cara pemasangan lebih leb ih jelasnya bisa di lihat di datasheet di bawah artikel ini Detak jantung normal (Resting Heart Rate) pada manusia adalah 60 - 100 bpm, biasanya faktor yg paling berpengaruh yg membedakan jumlah detak jantung per menit ( bpm ) masing2 orang adalah umur, kondisi jantung dan aktivitas olahraga yg yg sedang di lakukan. lakukan. Aplikasi sensor ini dapat di aplikasikan di dunia du nia medis.Biasanya untuk mengukur detak jantun jantung g di lakukan secara manual sehingga kurang efisien, dengan sensor Pulsesensor Pulse Pu lse Heart Rate Sensor dan mikrokontroler Arduino atau mikrokontroler lainnya,nilai bpm dapat di d i ukur,  perhitungan detak jantung dapat di lakukan secara otomatis Contoh Program #define USE_ARDUINO_INTERRUPTS true #include const int PulseWire = 0; const int LED13 = 13; int Threshold = 550;

PulseSensorPlayground pulseSensor; void setup() { Serial.begin(9600);  pulseSensor.analogInput(PulseWire);  pulseSensor.blinkOnPulse(LED13);  pulseSensor.setThreshold(Threshold); if  (pulseSensor.begin())  (pulseSensor.begin()) { Serial.println("We created a pulseSensor Object !"); } } void loop() { int myBPM = pulseSensor.getBeatsPerMinute(); if  (pulseSensor.sawStartOfBeat())  (pulseSensor.sawStartOfBeat()) { Serial.println("♥ Serial.println( "♥   A HeartBeat Happened ! "); Serial.print("BPM: "); Serial.println(myBPM); } delay(20);

}

 

modul joystick

Modul joystick adalah komponen yang berbentuk seperti tuas atau tongkat yang dapat digerakan ke berbagai arah untuk mendapatkan posisi yang diinginkan. Pada umumnya modul ini memiliki 2 axis yaitu axis X dan axis Y dan 1 push button. Pengaplikasian modul ini banyak dijumpai pada  joystick game PlayStasiun, X-Box, pengendali servo motor, kursi motor, dan lain –  lain  –  lain  lain Modul ini yang banyak dipakai yaitu tipe bi-axial. Tipe joystick ini merupakan tipe yang sama dengan yang digunakan pada gagang kendali analog pada konsol Sony Playstation, X-box. contoh program int button_Pin = 2; int x_Pin = A1; //Nama alias pin A1 yaitu xPin int y_Pin = A0; //Nama aliasa pin A0 yaitu yPin //nilai default int x_Position = 0; int y_Position = 0; int buttonState = 0; void setup() { //inisialisasi komunikasi serial pada 9600bps Serial.begin(9600); //deklarasi xPin dan yPin sebagai input  pinMode(x_Pin, INPUT);pinMode(y_Pin, INPUT); //deklarasi buttonPin sebagai input dengan kondisi pull-up  pinMode(button_Pin, INPUT_PULLUP); } void loop() { //Pembacaan kondisi x_Position ==analogRead(x_Pin);y_Position = analogRead(y_Pin);  buttonState digitalRead(button_Pin);

 

  //menampilkan hasil pada serial monitor Serial.print("X: ");Serial.print(x_Position); Serial.print(" | Y: ");Serial.print(y_Position); Serial.print(" | Button: ");Serial.println(buttonState); delay(100); //waktu tunda sebesar 100ms }

modul Light Cup Modul Magic Light Cup mudah untuk Divisi Teknologi Interaktif mengembangkan modul interaktif can dan ARDUINO, prinsip peredupan PWM adalah menggunakan prinsip perubahan dua modul kecerahan. Switch merkuri memberikan sinyal digital yang memicu regulator PWM, melalui desain program, Kita dapat melihat cahaya seperti dua cangkir diisi dengan efek menyeret maju mundur. Dimensions: 20 x 18 x 15mm  5V  Operating Voltage: Weight:   1.83g

Contoh Program  // G connect to GND GND    // + connect to 5V    // L connect pin 6(1st module) & 5(2nd module)  module)  module)   // S connect pin 7(1st module) & 4(2nd module)  int LedPinA int LedPinA = 5;  int int LedPinB  LedPinB = 6;  int ButtonPinA int ButtonPinA = 7;  int ButtonPinB = 4;  int ButtonPinB

 

int int buttonStateA  buttonStateA = 0;  int buttonStateB = 0;  int buttonStateB int brightness  brightness = 0;  int void void setup  setup ()  ()  {   pinMode (LedPinA LedPinA,, OUTPUT  OUTPUT));   pinMode (LedPinB LedPinB,, OUTPUT  OUTPUT));  ButtonPinA,, INPUT  INPUT));   pinMode (ButtonPinA ButtonPinB,, INPUT  INPUT));   pinMode (ButtonPinB }  void loop ()  void loop ()  {  ButtonPinA));   buttonStateA = digitalRead (ButtonPinA if  ( buttonStateA  buttonStateA == == HIGH  HIGH && && brightness  brightness != !=  255) 255)  {  +=  1;   brightness += }  ButtonPinB));   buttonStateB = digitalRead (ButtonPinB if  ( buttonStateB  buttonStateB == == HIGH  HIGH && brightness && brightness !=  != 0)  {   brightness -= -=  1;  }  analogWrite (LedPinA LedPinA,, brightness  brightness)); //  // A few Guan Yuan (ii) ? analogWrite (LedPinB LedPinB,, 255  255 - brightness  brightness)); //  // B Yuan (ii) a few Bang ?  ?  25));  delay (25 } 

modul Tilt Switch Sensor kemiringan merupakan komponen penting dalam sistem alarm keamanan saat ini. Sensor kemiringan standalone merasakan sudut kemiringan atau gerakan. Sensor kemiringan dapat diimplementasikan menggunakan teknologi merkuri dan roller ball, dan dapat dipasang menggunakan threading mekanis, magnet, atau perekat, tergantung pada jenis permukaan apa yang sedang dipasang. Kemajuan teknologi terbaru dalam pembuatan sensor kemiringan telah meningkatkan akurasi, mengurangi biaya, dan meningkatkan masa pakai. Tipe SW-520D adalah jenis sensor roll-ball tipe biasanya tersedia terdiri dari dua elemen konduktif (tiang) dan massa bebas konduktif (bola bergulir), dikemas dalam kasus yang sama. Ketika sensor kemiringan diorientasikan sehingga ujungnya ke bawah, massa  berguling ke kutub dan memendeknya, bertindak sebagai saklar pengalihan. Modul sensor kemiringan yang kompatibel dengan mikrokontroler berdasarkan SW-520D juga tersedia dengan  biaya terjangkau.

 

Sirkuit elektronik di belakang modul kecil ini biasanya berpusat di sekitar chip dual-komparator LM393. Modul ini dilengkapi sensor kemiringan, penguat pengu at sinyal, header 4-pin standar, indikator daya yang memberi sinyal bahwa modul sudah diberi daya dengan benar, dan indikator status menyala ketika kemiringan terdeteksi oleh sensor kemiringan. Ketika sensor kemiringan berada dalam posisi tegak, bola b ola di dalam sensor kemiringan menjembatani dua kontak, menyelesaikan sirkuit. Ketika papan dimiringkan, bola bergerak, dan sirkuit terbuka. Ketika tegak, output modul 0V (L) dan ketika dimiringkan, itu output 5 5V V (H) melalui output digital (DO) terminal dari header 4-pin. Jika J ika output analog (AO) dari modul terhubung ke input analog (misalnya A0) pada Arduino Anda dapat mengharapkan untuk membaca nilai 0 (0V) ketika dalam posisi tegak dan 1023 (5V) ketika dimiringkan . Contoh Program int inPin = 2; // the number of the input pin int outPin = 13; // the number of the output pin int LEDstate = HIGH; // the current state of the output pin int reading; // the current reading from the input pin pi n int previous = LOW; // the previous reading from the input pin // the follow variables are long's because the time, measured in milliseconds, // will quickly become a bigger number than can be stored in an int. long time = 0; // the last time the output pin was toggled long debounce = 50; // the debounce time, increase if the output flickers void setup(){  pinMode(inPin, INPUT); digitalWrite(inPin, HIGH); // turn on the built in pull-up resistor  pinMode(outPin, OUTPUT); } void loop(){ int switchstate; reading = digitalRead(inPin); // If the switch changed, due to bounce or pressing... if (reading != previous) { // reset the debouncing timer

 

time = millis(); } if ((millis() - time) > debounce) { // whatever the switch is at, its been there for a long time // so lets settle on it! switchstate = reading; // Now invert the output on the pin13 LED if (switchstate == HIGH) LEDstate = LOW; else LEDstate = HIGH; } digitalWrite(outPin, LEDstate); // Save the last reading so we keep a running tally  previous = reading; }

modul Relay Relay merupakan jenis golongan saklar yang dimana beroperasi  berdasarkan prinsip elektromagnetik yang dimanfaatkan untuk menggerakan kontaktor guna menyabungkan rangkaian secara tidak langsung. Tertutup dan terbukanya kontaktor disebabkan oleh adanya efek induksi magnet yang dihasilkan dari kumparan induktor ind uktor yang dialiri arus listrik. Perbedaan dengan saklar yaitu pergerakan kontaktor pada saklar untuk kondisi on atau off dilakukan manual tanpa perlu arus listrik sedangkan relay membutuhkan arus listrik. Contoh Program const int PIN10 = 10; void setup(){

 

 pinMode(PIN10, OUTPUT); } void loop() { digitalWrite(PIN10, HIGH); delay(5000); digitalWrite(PIN10, LOW); delay(5000); }

Shock Sensor Modul sensor kejut dapat ditransfer ke Arduino menggunakan resistor 10k pada modul sebagai resistor pull-down atau pull-up. p ull-up. Sketsa atau  program Arduino yang berbeda diperlukan untuk setiap konfigurasi kabel yang berbeda. Geekcreit Shock Switch Sensor Module Circuit Di bawah ini adalah dua sirkuit yang dapat digunakan dengan modul sensor saklar kejutan Geekcreit. Disarankan untuk memeriksa modul Anda dengan multimeter untuk memastikan pin resistor 10k (R1)  pada modul terhubung. Koneksi Sirkuit ke Arduino:

  + 5V terhubung ke pin Arduino 5V.   GND terhubung ke pin Arduino GND.   SENSE terhubung ke pin input digital Arduino. Arduino pin 2 digunakan dalam sketsa di  bawah ini, tetapi dapat diubah.

  

Contoh Program Resistor Pull Down // Sketch for shock switch sensor in pull-down resistor configuration // Pinout: https://startingelectronics.org/pinout/shock-sensor/ https://startingelectronics.org/pinout/shock-sensor/ // Tutorial: https://startin h ttps://startingelectronics.org/tutorials/arduino/modules/shock-sensor gelectronics.org/tutorials/arduino/modules/shock-sensor// // Change pin number that the shock sensor is connected to here #define SHOCK_PIN 2 void setup() {  pinMode(LED_BUILTIN, OUTPUT);  pinMode(SHOCK_PIN, INPUT); }

// on-board LED, usually pin 13 // shock sensor pin set to input

 

void loop() { if (digitalRead(SHOCK_PIN)) {

// shock detected?

// shock detected with pull-down resistor digitalWrite(LED_BUILTIN, digitalWrite(LED_BUIL TIN, HIGH); // switch LED on delay(2000);

// leave LED on for period

} else { // shock not detected with pull-down resistor digitalWrite(LED_BUILTIN, digitalWrite(LED_BUIL TIN, LOW); // switch LED off } }

Resistor Pull Up

// Sketch for shock sensor in pull-up resistor configuration // Pinout: https://startingelectronics.org/pinout/shock-sensor/ https://startingelectronics.org/pinout/shock-sensor/ // Tutorial: https://startin h ttps://startingelectronics.org/tutorials/arduino/modules/shock-sensor gelectronics.org/tutorials/arduino/modules/shock-sensor// // Change pin number that the shock sensor is connected to here #define SHOCK_PIN 2 void setup() {  pinMode(LED_BUILTIN, OUTPUT);  pinMode(SHOCK_PIN, INPUT);

// on-board LED, usually pin 13 // shock sensor pin set to input

} void loop() { if (digitalRead(SHOCK_PIN)) {

// shock detected?

// shock not detected with pull-up resistor digitalWrite(LED_BUILTIN, digitalWrite(LED_BUIL TIN, LOW); // switch LED off } else { // shock detected with pull-up resistor digitalWrite(LED_BUILTIN, digitalWrite(LED_BUIL TIN, HIGH); // switch LED on

 

  delay(2000);

// leave LED on for period

} }

Temperature And Humidity Sensor Ini DFRobot DHT11 Suhu & Kelembaban Sensor fitur suhu & kelembaban sensor kompleks dengan output sinyal digital yang dikalibrasi. Dengan menggunakan teknik akuisisi sinyal digital dan teknologi  penginderaan suhu & kelembaban eksklusif, ini memastikan keandalan yang tinggi dan stabilitas jangka  panjang yang sangat baik. Sensor ini termasuk komponen pengukuran kelembaban tipe resistif dan komponen pengukuran suhu NTC, dan terhubung ke mikrokontroler 8-bit berkinerja tinggi, menawarkan kualitas yang sangat baik, respons yang cepat, kemampuan anti-interferensi dan efektivitas biaya. Setiap elemen DHT11 secara ketat dikalibrasi d ikalibrasi di laboratorium yang sangat akurat pada kalibrasi kelembaban. Koefisien kalibrasi disimpan sebagai program dalam memori OTP, yang digunakan oleh proses pendeteksian sinyal internal sensor. Antarmuka serial kawat tunggal tun ggal membuat integrasi sistem menjadi cepat dan mudah. Ukurannya yang kecil, konsumsi daya yang rendah dan transmisi sinyal hingga 20 meter menjadikannya pilihan terbaik untuk berbagai aplikasi, termasuk yang paling menuntut. Komponennya adalah paket pin 4 pin tunggal. Akan lebih mudah untuk terhubung dan paket khusus dapat diberikan sesuai dengan permintaan pengguna. Contoh Program #include DHT dht(2, DHT11); //Pin, Jenis DHT void setup(){ Serial.begin(9600); dht.begin(); } void loop(){ float kelembaban = dht.readHumidity(); float suhu = dht.readTemperature(); Serial.print("kelembaban: "); Serial.print(kelembaban); Serial.print(" ");

 

 Serial.print("suhu: "); Serial.println(suhu); }

modul Light Blocking sensor Sensor ini mendeteksi cahaya ambient (sekitarnya). Dengan menggunakan kabel data, ia dapat mengirimkan nilai cahaya saat ini dan sinyal logika (true / false) berdasarkan pada apakah nilai cahaya saat jatuh di atas atau di bawah titik pemicu. Titik pemicu adalah nilai spesifik dalam berbagai angka di mana perubahan dalam kondisi terjadi. Misalnya, Anda dapat memprogram robot Anda untuk  bergerak maju hanya ketika tingkat cahaya naik di atas 60%. Titik pemicu adalah 60. Tentukan titik pemicu dengan menggunakan penggeser atau dengan mengetikkan angka ke dalam kotak masukan. Untuk menentukan kisaran (di atas atau di bawah titik pemicu) yang akan menghasilkan sinyal "benar", gunakan tombol radio atau menu pull-down. Bagian "benar" dari  jangkauan akan berwarna; bagian "palsu" akan berwarna abu-abu. Pengaturan standar untuk blok sensor cahaya adalah untuk tingkat cahaya di atas 50% untuk menghasilkan sinyal "benar". Tombol radio di sebelah kanan rentang dipilih dan penggeser diatur pada 50. Untuk mengalihkan bagian rentang yang "benar" (menetapkan nilai di bawah 50% sebagai "benar"), Anda akan memilih tombol radio kiri. Kotak umpan balik di panel konfigurasi menunjukkan nilai cahaya saat ini. (Untuk menerima umpan balik, pastikan sensor cahaya terhubung ke port yang dipilih dan komunikasi tersebut telah dibuat dengan NXT.) Anda harus menyeret setidaknya satu kabel data keluaran dari hub data blok ini ke blok lain untuk setiap informasi yang akan dikirim. (Lihat bagian Hub Data di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.) Contoh Program int PhotoElectricSensor = A0; int buzzer = 7; int RedLed = 4; int GreenLed = 5; int BlueLed = 6; int val ; void setup (){

 

  Serial.begin(9600);  pinMode (buzzer, OUTPUT) ;  pinMode (RedLed, OUTPUT) ;  pinMode (GreenLed, OUTPUT) ;  pinMode (BlueLed, OUTPUT) ; } void loop (){ val = analogRead (PhotoElectricSensor) ; Serial.print(val);// printing the value in the serial monitor if(val < 50&& val < 500) { Serial.println(" ATM CARD NOT PLACED");// Open the serial monitor to see this. digitalWrite (GreenLed, LOW); alarmsound(10);// Change if you want the alarm to last longer if card is removed } else if (val > 500 && val < 1023) { Serial.println(" ATM CARD IN PLACE");// the alarm will not trigger and the green led will  be on. digitalWrite (GreenLed, HIGH); } delay(1000); } void alarmsound(int duration){ // alarm section, alarm will flash red and blue when trigger, if not it will stay green. for (int p = 0; p < duration; p++){ for (int i = 0; i Module S

Contoh Program int Led = 13 ;// define LED Interface int buttonpin = 3; // define the Reed sensor interfaces int val ;// define numeric variables val void setup (){  pinMode (Led, OUTPUT) ;// define LED as output interface  pinMode (buttonpin, INPUT) ;// output interface as defined Reed sensor } void loop (){ val = digitalRead (buttonpin) ;// digital interface will be assigned a value of 3 to read val if (val == HIGH) // When the Reed sensor detects a signal, LED flashes { digitalWrite (Led, HIGH); } else { digitalWrite (Led, LOW); } }

Rotary encoder Encoder ini dapat diaplikasikan di miktokontroler arduino Dengan cara memutarkan rotary encoder dapat dihitung dalam arah positif po sitif dan arah sebaliknya selama rotasi dari frekuensi pulsa output, sepertiencoder hitungandapat potensiometer putar, jumlah tidak terbatas. Dengan tombol tidak pada rotary direset ke keadaan awal,rotasi yang mulai menghitung dari tombol0.

 

Contoh Program #define encoder0PinA 2 #define encoder0PinB 3 #define encoder0Btn 4 int encoder0Pos = 0; void setup() { Serial.begin(9600);  pinMode(encoder0PinA, INPUT_PULLUP);  pinMode(encoder0PinB, INPUT_PULLUP);  pinMode(encoder0Btn, INPUT_PULLUP); attachInterrupt(0, doEncoder, CHANGE); } int valRotary,lastValRotary; void loop() { int btn = digitalRead(encoder0Btn); Serial.print(btn); Serial.print(" "); Serial.print(valRotary); if(valRotary>lastValRotary) { Serial.print(" CW"); } if(valRotary0;val--) { analogWrite (11, val); analogWrite (10, 255 - val); delay(5); } for(val=255;val
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF