(338786443) BAB III
May 13, 2019 | Author: Aditya Krisna | Category: N/A
Short Description
dsd...
Description
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis
penelitian
ini
menggunakan
jenis
kuantitatif
non
eksperimental. Sedangkan desain yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif.
Penelitian
deskriptif
adalah
penelitian
yang
bertujuan
melakukan deskripsi mengenai fenomena yang ditemukan, baik yang berupa faktor risiko maupun efek atau hasil. 14 Penelitian ini hanya melakukan pengukuran sesaat atau satu kali, kemudian data yang telah dikumpulkan dianalisis melalui penghitungan statistik. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan melakukan penilaian langsung terhadap objek yang diteliti dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner untuk menyediakan informasi berhubungan dengan prevalensi dan distribusi dalam suatu populasi, dan kualitas hidup pria dewasa yang yang menjalankan puasa Nabi Daud.
B.
15
Populasi Populasi dan Sampel Penelitian
1.
Populasi Populasi dalam penelitian adalah sejumlah besar atau keseluruhan subjek yang mempunyai karakteristik tertentu dalam penelitian.14-16 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pria dewasa
praktisi puasa Nabi Daud di di bawah bawah payung payung Lembaga Lembaga
Dakwah Islam Indonesia di Kota Semarang.
24
25
2.
Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap mewakili populasinya. 14 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pria dewasa yang melakukan puasa Nabi Daud di Lembaga Dakwah Islam Indonesia di kelompok Saptamarga, Sumurboto, Tembalang, Dewi Sartika I, Dewi Sartika II, Wonosari, Taman Lele, Krapyak, Menoreh, dan Simongan. Dalam penelitian keperawatan, kriteria sampel dapat meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. a.
Kriteria Inklusi Kriteria inklusi merupakan kriteria di mana subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel.17 Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1)
Responden beragama Islam
2)
Responden pria yang berusia 18-65 tahun
3)
Responden
yang
pada
saat
penelitian
sedang
menjalankan puasa Nabi Daud minimal selama 3 bulan berturut-turut 4)
Pendidikan responden minimal SMA atau sederajat
5)
Sehat, tidak memiliki riwayat penyakit kronis dan penyakit
jiwa.
26
b.
Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi merupakan kriteria di mana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak dapat memenuhi syarat sebagai sampel penelitian. Penyebab subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel, antara lain: menolak menjadi responden atau berada pada suatu keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian.
17
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah subjek yang menolak menjadi responden dalam penelitian ini. 3.
Teknik pengambilan sampel Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel non-probability sampling , yaitu subjek yang dipilih adalah subjek yang berkaitan dengan topik penelitian. Teknik non-probability sampling yang digunakan adalah total sampling , yaitu cara pengambilan sampel dari seluruh bagian populasi selama masih memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan pertimbangan bahwa populasi yang menjalankan puasa Nabi Daud sedikit.
C.
18
Besar Sampel
Teknik Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Berdasarkan penelitian yang dilakukan mulai bulan Maret sampai bulan April 2012 di Kota Semarang terhadap 35 orang yang menjalankan puasa Nabi Daud, didapatkan hanya 33 orang yang bisa
27
dijadikan sebagai responden penelitian. Sebanyak 2 orang dieliminasi dari proses seleksi karena tidak memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan yaitu 1 calon responden memiliki riwayat penyakit kronis dan 1 lainnya belum memenuhi kriteria umur.
D.
Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Kota Semarang dan berlangsung mulai bulan Maret sampai April 2012.
E.
Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran
Tabel 3.1. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran Definisi No Variabel Alat ukur Hasil ukur Skala Operasional 1 Variabel Persepsi pria WHOQOLSebanyak 26 ordinal kualitas usia dewasa BREF pertanyaan dibagi hidup pria yang menjadi 4 dewasa menjalankan domain. Masingyang puasa secara masing domain menjalankan sehari berpuasa memiliki skor puasa kemudian sehari 0-100. Hasil berbuka (Daud) pengkuruan setiap dan dilakukan domain akan minimal 3 bulan dikategorikan berturut-turut menjadi 3 yaitu mengenai baik (x > kondisi dirinya mean+1.SD), yang meliputi sedang (mean – faktor kesehatan 1.SD < x < fisik, mental, mean+1.SD), hubungan buruk (x < meansosial, dan 1.SD) faktor lingkungan
28
F.
Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data
1.
Alat Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen yang telah dibuat oleh World Health Organization yaitu WHOQOL-BREF yang berupa kuesioner. Kuesioner adalah dokumen tertulis yang terdiri dari serangkaian pertanyaan dan diberikan kepada responden. Kuesioner ini bertujuan untuk menyediakan informasi yang sesuai dengan kondisi responden.
9
Alat ukur WHOQOL-BREF merupakan pengembangan dan perbaikan dari alat ukur WHOQOL-100. Alat ukur ini adalah alat ukur yang valid (r = 0.89-0.95) dan reliable (R = 0.66-0.87) dengan menghitung skor tiap dimensi. 9 Alat ukur WHOQOL BREF ini telah dialihbahasakan ke berbagai bahasa, termasuk ke dalam Bahasa Indonesia oleh Dr. Riza Sarasvita dan Dr. Satya Joewana untuk penelitian pada pengguna obat-obatan. 9 Alat
ukur
ini
juga
digunakan
oleh
Edesia
dalam
penelitiannya pada tahun 2008.9 Edesia juga melakukan uji psikometri terhadap alat ukur tersebut dan mendapatkan hasil bahwa alat ukur WHOQOL-BREF merupakan alat ukur yang valid dan reliable dalam mengukur kualitas hidup. Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi skor masing-masing item dengan skor dari masing-masing dimensi
29
di instrumen yang bersangkutan. Perhitungan ini menggunakan pearson product moment correlation dengan bantuan SPSS 13. Hasil menunjukkan dari semua item (QOL 3 - QOL 26) menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara item dengan masing-masing skor dimensi.
Tingginya signifikansi tersebut
menandakan bahwa alat ukur WHOQOL-BREF merupakan alat yang valid.
9
Pengujian reliabilitas dilakukan melalui Coefficient Alpha Cronbach
dengan
bantuan
SPSS
13.
Hasil
pengukuran
menunjukkan R = 0.902 yang menunjukkan alat ukur ini adalah alat ukur yang reliabel. 9 Selain itu, alat ukur ini juga dipakai oleh Wardhani pada tahun 2006 untuk mengukur kualitas hidup pria usia dewasa muda lajang. Hasil dari uji psikometri yang dilakukan Wardhani menunjukkan alat ukur ini adalah instrumen yang valid dan reliable dalam mengukur kualitas hidup. 3,9 Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi skor masing-masing item dengan skor dari masing-masing dimensi di instrumen yang bersangkutan dengan skor dimensi (r = 0.409-0.850). Pengujian reliabilitas dilakukan melalui Coefficient Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS 11.5. Hasil pengukuran menunjukkan R = 0.8756 yang menunjukkan alat ukur ini adalah alat ukur yang reliabel. 3,9
30
Dalam penelitian ini, peserta diminta memilih satu jawaban yang mencerminkan kondisi mereka. Jawaban tersebut memiliki angka
dari
skala
1-5.
Alat
ukur
WHOQOL-BREF
hanya
memberikan satu macam skor yaitu skor dari masing-masing domain yang menggambarkan respon masing-masing responden terhadap domain tersebut. Skor tiap domain yang didapat berupa raw score dan harus diubah menjadi skala 0-100 sehingga bisa diperbandingkan dengan nilai skor dalam WHOQOL-100 untuk mengetahui tingkat kualitas hidup responden pria dewasa praktisi 9
puasa Nabi Daud. 2.
Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada responden yang memenuhi kriteria, yaitu pria dewasa anggota dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Semarang yang menjalankan puasa Nabi Daud. Peneliti membagi pelaksanaan pengumpulan data ke dalam 2 tahap, yaitu: a.
Tahap persiapan 1)
Penelitian mulai dipersiapkan dengan melakukan berbagai
studi
literatur
untuk
mencari
topik
penelitian. 2)
Menentukan topik. Peneliti memilih meneliti salah satu bentuk terapi komplementer yaitu puasa Nabi Daud.
31
3)
Melakukan studi kepustakaan yang berkaitan dengan topik penelitian dan merumuskannya ke dalam pendahuluan, landasan teori, dan metode penelitian.
4)
Peneliti
kemudian
berkonsultasi
dengan
pembimbing mengenai variabel lain selain puasa. Peneliti mendapatkan variabel lain yaitu kualitas hidup. 5)
Peneliti melakukan studi literatur mengenai kualitas hidup.
6)
Peneliti melakukan studi pendahuluan berbentuk survei dan wawancara mengenai persepsi para calon responden mengenai puasa Nabi Daud.
7)
Peneliti
membuat
surat
izin
penelitian
yang
ditujukan kepada Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Tengah. 8)
Peneliti melakukan pengambilan data awal.
9)
Peneliti melihat kuesioner WHOQOL-BREF versi Bahasa Indonesia dan sedikit melakukan editing dengan
berkonsultasi
kepada
ahli
bahasa
dan
membandingkan dengan teks asli dan terjemahan yang dibuat oleh WHO dan berkonsultasi dengan pembimbing.
32
b.
Tahap pelaksanaan 1)
Peneliti mempersiapkan kuesioner sehingga siap disebarkan.
2)
Peneliti menyebarkan kuesioner kepada 33 orang sampel yang memenuhi kriteria dan telah ditetapkan sesuai hasil pengumpulan data ke rumah responden.
3)
Peneliti menjelaskan tujuan, manfaat penelitian, dan cara mengisi kuesioner.
4)
Hasil pengumpulan data kemudian diolah dalam program komputer.
5)
Peneliti memberitahukan hasil penelitian kepada responden.
G.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1.
Teknik pengolahan data a.
Editing Pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan data untuk
melihat
kebenaran
dan
kelengkapan
pengisian
jawaban kuesioner dari responden. Tahap ini dilakukan di tempat pengumpulan data sehingga bila ada yang belum terisi
segera
dapat
dilengkapi.19
33
b.
Coding Peneliti melakukan pemberian kode pada data untuk mempermudah mengolah data. Semua variabel akan diubah menjadi kode. Coding adalah kegiatan merubah bentuk data yang
lebih
ringkas
dengan
menggunakan
kode-kode
tertentu.19 Pada satu variabel yaitu masing-masing domain kualitas hidup. Domain fisik menjadi domain 1, mental menjadi domain 2, sosial menjadi domain 3, dan lingkungan menjadi domain 4. c.
Scoring Scoring adalah memberikan nilai pada data sesuai dengan skor yang telah ditentukan berdasarkan kuesioner yang tersusun.19 Pemberian skor dari jawaban responden didasarkan pada panduan scoring dari WHO. Hasil akhir berupa skor 0-100 tiap domain yang menunjukkan kualitas hidup responden.
2.
Analisis data Langkah-langkah analisis yang digunakan untuk pendekatan kuantitatif penelitian ini: a.
Analisis Deskriptif (Univariat ) Tujuan dari analisis ini adalah untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Bentuknya tergantung dari jenis datanya.
34
Untuk data numerik digunakan nilai rata-rata atau mean, median, standar deviasi, dan inter kuartil range (minimal dan maksimal).19 Analisis univariat digunakan untuk mengetahui pola distribusi dari data yang didapatkan yaitu data skor kualitas hidup responden yang menjalankan puasa Nabi Daud. Adapun rumus untuk mengetahui skor kualitas hidup adalah:20 Tabel 3.2 Rumus menghitung skor baku WHOQOL BREF Domain 1 = (6-Q3) + (6-Q4) + Q10 + Q15 + Q16 + Q17 + (fisik) Q18 Domain 2 (mental) Domain 3 (sosial) Domain 4 (lingkungan)
= Q5 + Q6 + Q7 + Q11 + Q19 + (6-Q26) = Q20 + Q21 + Q22 = Q8+ Q9 + Q12 + Q13 + Q14 + Q23 +Q24 + Q25 Untuk mengetahui skor baku domain I, yang perlu
diketahui adalah skor pertanyaan ke 3, 4, 10, 15, 16, 17 dan 18. Begitu juga untuk mengetahui skor domain II, III, dan IV, sesuai rumus pada tabel 3.2 di atas. Setelah mengetahui skor baku dari setiap domain, kemudian skor tersebut diubah menjadi skor perubahan 0100 agar sesuai dan bisa diperbandingkan dengan skor WHOQOL 100. Panduan dalam merubah skor baku ke skor perubahan 0-100 bisa dilihat dalam tabel 3.3 berikut:
35
Tabel 3.3 Tabel skor baku dan skor perubahan WHOQOL BREF. 20 Domain 2 Domain I Skor Skor Skor Skor Skor Skor Baku perubahan perubahan Baku perubahan perubahan (A) 4-20 (B) 0-100 (C) (A) 4-20 (B) 0-100 (C) 6 4 0 7 4 0 8 5 6 7 5 6 8 5 6 9 5 6 10 6 13 9 6 13 10 7 19 11 6 13 12 7 19 11 7 19 12 8 25 13 7 19 14 8 25 13 9 31 14 9 31 15 9 31 16 9 31 15 10 38 16 11 44 17 10 38 18 10 38 17 11 44 18 12 50 19 11 44 20 11 44 19 13 56 20 13 56 21 12 50 22 13 56 21 14 63 22 15 69 23 13 56 24 14 63 23 15 69 24 16 75 25 14 63 26 15 69 25 17 81 26 17 81 27 15 69 28 16 75 27 18 88 28 19 94 29 17 81 30 17 81 29 19 94 30 20 100 31 18 88 32 18 88 33 19 94 34 19 94 35 20 100
36
Domain 3 Skor Skor Skor Baku perubahan perubahan (A) 4-20 (B) 0-100 (C) 3 4 0 4 5 6 5 7 19 6 8 25 7 9 31 8 11 44 9 12 50 10 13 56 11 15 69 12 16 75 13 17 81 19 94 14 15 20 100
Domain 4 Skor Skor Skor Baku perubahan perubahan (A) 4-20 (B) 0-100 (C) 8 4 0 9 5 6 10 5 6 11 6 13 12 6 13 13 7 19 14 7 19 15 8 25 16 8 25 17 9 31 18 9 31 10 19 38 20 10 38 21 11 44 22 11 44 23 12 50 24 12 50 25 13 56 26 13 56 27 14 63 28 14 63 29 15 69 30 15 69 31 16 75 32 16 75 33 17 81 34 17 81 35 18 88 36 18 88 37 19 94 38 19 94 39 20 100 20 40 100
Rumus mengubah skor perubahan 4-20 (B) menjadi skor perubahan 0-100 (C):
C = ( − 4) ×
100 16
37
Data hasil setiap domain tersebut kemudian dikategorikan menjadi 3 dengan ketentuan:21
H.
Baik
: (x) ≥ (mean + 1. SD)
Cukup
: (mean - 1. SD) < (x) < (mean + 1. SD)
Kurang
: (x) ≤ (mean - 1. SD)
Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan persetujuan izin kepada instansi pendidikan untuk pembuatan surat permohonan izin dalam menggunakan data dan informasi di organisasi islam LDII Dewan Pimpinan Wilayah Provinsi Jawa Tengah dan diturunkan ke Dewan Pimpinan Daerah Kota Semarang sebagai bahan dalam penyusunan skripsi penelitian. Kuesioner yang disampaikan pada responden yang diteliti dengan menekankan masalah etika, meliputi: 1.
22-23
Lembar persetujuan setelah penjelasan (Informed Consent ) Hal ini bertujuan agar responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak selama pengumpulan data. 22 Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pria usia dewasa sehat yang menjalankan puasa Nabi Daud. Responden yang bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan setelah penjelasan (Informed Consent ), tetapi jika responden menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak memaksa dan
tetap
menghormati
hak
dari
responden.
38
2.
Tanpa nama (Anonimity) dan kerahasiaan (Confidentiality) Untuk menjaga kerahasiaan responden, maka dalam lembar pengumpulan data peneliti mengganti nama responden dengan nomor kode. Nomor kode tersebut akan diisi oleh peneliti. Pada penerapan dalam penelitian ini, peneliti menjamin kerahasiaan responden dengan mengkodekan nama responden dalam kuesioner yang berisi informasi tentang responden. Selain itu, file responden dalam komputer juga terlindungi oleh password yang hanya diketahui oleh peneliti.
View more...
Comments