331033287-Laporan-3-Sintesis-Urea-Hidrogen-Peroksida.docx
March 16, 2019 | Author: Siska Lalu | Category: N/A
Short Description
Download 331033287-Laporan-3-Sintesis-Urea-Hidrogen-Peroksida.docx...
Description
PERCOBAAN 3 Sintesis Urea-Hidrogen Peroksida Aviv Sigit Cahyono (10513035) Della Valentina H. (10514026) ( 10514026) Kelompok D-2
Hidrogen peroksida mereduksi KMnO 4 menjadi
I. Pendahuluan
Senyawa hidrogen peroksida (H 2O2), dapat
Mn2+ dalam suasana asam, dengam persamaan
mengoksidasi atau mereduksi berbagai macam
berikut:
senyawa anorganik maupun senyawa organik pada kondisi reaksi tertentu. Senyawa H2O2
2 MnO4- + 5 H2O2 + 6 H+ H2O + 5 O2 (Eᵒsel = 0,81 V)
dapat mengoksidasi ion Fe 2+ menjadi Fe3+, ion
Berdasarkan perbandingan mol antara KMnO4 dan
2-
2-
2 Mn2+ + 8
SO3 menjadi SO4 dalam suasana asam.
H2O2 pada persamaan reaksi di atas, kadar H2O2
Kemudian KMnO 4 direduksi menjadi Mn 2+ oleh
dalam sampel padatan UHP dapat ditentukan.
H2O2 pada kondisi asam. Hidrogen peroksida
Dalam titrasi, larutan KMnO4 digunakan sebagai
banyak digunakan dalam berbagai industri
titran. Perubahan warna larutan yang diamati pada
kimia. Hidrogen peroksida merupakan bahan
titik ekivalen adalah dari tidak berwarna menjadi
kimia yang ramah lingkungan, karena H 2O2
merah muda, yang menandakan bahwa MnO 4-
mudah terdekomposisi menjadi H 2O dan gas O2
tereduksi menjadi Mn2+. Tujuan percobaan ini
secara spontan dalam larutan.
adalah melakukan sintesis kristal urea-hidrogen
2 H2O2 2 H2O + O2 ( ΔHᵒ = -98,2 kJ/mol)
peroksida (UHP), menentukaan hasil
Untuk menstabilkan H 2O2 adalah mereaksikan
UHP
H2O2 dengan urea, yang akan menghasilkan
permanganometri.
padatan urea-hidrogen peroksida (UHP) yang
Padatan UHP terbentuk dengan adanya ikatan
II. Bahan kimia, peralatan, dan cara kerja Bahan Kimia Bahan kimia yang diperlukan dalam percobaan ini
hidrogen
Reaksi
meliputi: hidrogen peroksida (H 2O2) 30 %, mangan
pembuatan padatan UHP relatih mudah dan
dioksida (MnO2), urea (CON2H4) larutan standar
murah dan kemampuan sebagai oksidator mirip
KMnO4, 0,02 M.
dengan H2O2. Kadar H2O2 dalam sampel UHP
Peralatan
kualitatif dan analisa kuantitatif kadar H2O2 dalam
relatif lebih stabil dibandingkan larutan H2O2.
hasil
antara
sintesis
urea
dapat
analisis
dan
H2O2.
ditentukan
hasil
sintesis
dengan
metode
titrasi
dengan
Peralatan yang diperlukan dalam percobaan ini
menggunakan metoda titrasi permanganometri.
meliputi: gelas kimia 100 mL, buret 25 mL,
labu takar 100 mL, pipet seukuran 10 mL, pipet tetes, filter, termometer dan lain-lain. Cara Kerja Bagian 1: Sintesis Urea-Hidrogen peroksida (UHP)
a. Larutan H2O2 30 % sebanyak 3,4 mL dipipet dengan
menggunakan
pipet
seukuran,
kemudian larutan tersebut dipindahkan ke
b. Padatan urea ditimbang sebanyak 1,2 g, kemudian dimasukkan ke dalam larutan H 2O2 diaduk
sampai
padatan
urea
larut
seluruhnya.
sampai
150-200 suhu
60ᵒC.
mL
dan
Air
dipanaskan
tersebut
akan
digunakan sebagai penangas air.
urea dicelupkan ke dalam penangas air di atas, leher labu erlenmeyer dijepit dengan klep. Kemudian, larutan tersebut dipanaskan untuk beberapa menit sampai larutan menjadi Perhatikan:
jangan
sampai
air
penangas masuk ke dalam labu erlenmeyer. e. Setelah
larutan
menjadi
jernih,
larutan
pindahkan pada kaca arloji agar pelarut dapat mesetenguap secara perlahan-lahan sampai adanya kristal yang terbentuk jarum. f. Setelah
proses
kristalin
selesai,
tabung reaksi dan dilarutkan dengan 2-3 mL air. Sedikit padatan MnO2 dimasukkan ke dalam
gas O2 yang terbentuk Bagian 3: Analisis Kuantitatif
a. Disiapkan 1 set alat untuk titrasi (buret, klep,
dengan larutan standar KMnO4 0,02 M b. Padatan
UHP
hasil
sintesis
ditimbang
sebanyak 0,62 g dengan teliti, kemudian
gelas kimia mL dan dilarutkan dengan 50 mL aqua dm. Kemudian ditambahkan 5 mL H2SO4 saat di erlenmeyer. c. Larutan tersebut dipindahkan ke dalam labu takar 100 mL dan diencerkan dengan air sampai tanda batas. Larutan tersebut dipipet sebanyak 10 mL dan dipindahkan ke labu erlenmeyer
dikeringkan. Setelah kering, kristal hasil
50
mL.
Kemudian
dititrasi
dengan larutan standar KMnO4 0,02 M sampai warna larutan menjadi merah muda. d. Larutan
kristal
tersebut diletakkan pada kertas saring dan
ditimbang.
sebanyak 0,1 g dan dan dimasukkan ke dalam
padatan UHP tersebut dimasukkan ke dalam
d. Erlenmeyer yang berisi campuran H2O2 dan
jernih.
Sebagian kristal hasil sintesis tersebut ditimbang
statip) dan dipasang dengan baik. Buret diisi
c. Gelas kimia 250 mL diisi dengan air kran sebanyak
Bagian 2: analisis Kualitatif
tabung reaksi tersebut dan diamati gelembung
dalam labu erlenmenyer 10 mL
dan
g. Amati bentuk kristal UHP hasil sintesis dengan menggunakan mikroskop. Kemudian deskripsikan bentuk kristalnya.
blanko
H 2 O2 .
1
mL
H 2 O2
dipindahkan ke dalam labu takar 100 mL dan diencerkan dengan air sampai tanda batas. Larutan tersebut dipipet, dipindahkan ke labu erlenmeyer dan ditambahkan 5 mL H 2SO4. Kemudian dititrasi dengan larutan standar
KMnO4 0,02 M. Dicatat volume KMnO 4
Untuk titrasi H2O2
yang digunakan untuk titrasi tersebut.
Volume H2O2 = 1 mL, diencerkan 100 mL
e. Titrasi larutan UHP dan larutan dilakukan sebanyak 2 kali.
yang dititrasi 5 mL H 2O2 dititrasi dengan
III. Data Pengamatan dan Pengolahan Data
KMnO4 sebesar 21,4 mL.
Data Pengamatan
Pengolahan Data: Reaksi yang terjadi
I.
Sintesis Urea-Hidrogen Peroksida (UHP)
2 MnO4- + 5 H 2O2 + 6 H +
Massa urea = 1,2 gram
8 H2O + 5 O2
Larutan H2O2 35% yang digunakan = 3,4 mL
Mol H2O2 saat volumenya 5 mL
Massa kristal UHP yang diperoleh 0,8721 gram. Kristal UHP berwarna bening dan berbentuk jarum. II. Analisis Kualitatif Urea-Hidrogen
KMnO4 0,0217 M diperoleh hasil volume
5
= mol MnO42 5
= [MnO4-] x Volume MnO 42 5
= 0,0217 M x 10,4 mL 2
Kristal yang terbentuk sebanyak 0,1 gram
= 0,5642 mmol Mol H2O2 saat volumenya 100 mL
ditambahkan air = kristal larut (bening)
= 20 x mol H 2O2 saat V.H2O2 5 mL
Krital UHP + air + MnO 2 = larutan berubah
= 20 x 0,5642 mmol
warna menjadi abu-abu kehitaman, dan
= 11,284 mmol
terbentuk gelembung-gelombung gas. Gas
Mol H2O2 saat volumenya 1 mL
yang terbentuk ini adalah gas O 2.
= mol H2O2 saat volumenya 100 mL
Peroksida (UHP)
III. Analisis Kuantitatif Kristal Urea-Hidrogen
= 11,284 mmol karena cuma diencerkan
Peroksida (UHP)
Massa H2O2 = mol H2O2 x Mr H2O2
Massa kristal UHP yang digunakan
= 11,284 x 10 -3 mol x 34 gram/mol
adalah 0,62 gram
= 0,3836 gram
Kristal dilarutkan menggunakan air
Massa 1 mL H2O2 = ρ x v
ditambah 5 mL H 2SO4 dan dititrasi KMnO4
= 1,11 gram/mL x 1 mL
0,0217 M.
= 1,11 gram
Titran ke1 2
V KMnO4 (mL) 10,5 10,3
Vrata’’ = 10,4 mL
Perubahan warna
Bening Bening
Merah muda Merah muda
2 Mn2+ +
% H2O2 dalam 1 mL H2O2 =
0,3836 1,11
x 100 % = 34,5585 %
% rendemen kristal UHP CO(NH2)2 + H2O2 Mol CO(NH2)2 =
UHP
=
1,2
IV. Pembahasan
60,06
Pada percobaan ini, telah berhasil disintesis = 0,0199 mol
Urea-Hidrogen Peroksida (UHP), kemudian menganalisis kristal UHP yang terbentuk secara
Mol UHP = mol urea = 0,0199 mol
kualitatif maupun kuantitatif. Pada kristal UHP Massa teoritis UHP = mol UHP x Mr UHP
disintesis dari H2O2 dan urea. Reaksi yang terjadi adalah akan terbentuk ikatan hidrogen
= 0,0199 mol x 94,07 gram/mol
antara H2O2 dan urea. Ikatan hidrogen yang = 1,8719 gram % rendemen UHP =
=
0,8721 gram 1,8719
terbentuk seperti di bawah ini: ℎ
x 100 %
x 100 %
= 46,589 % Perhitungan Kuantitatif Kristal UHP
Mol H2O2 saat Volume 10 mL Kristal UHP memiliki kelebihan dibandingkan
5
= x mol KMnO4 2
dengan H2O2. Dimana kristal H2O2 memiliki
5
sifat oksidator yang mirip dengan urea dan UHP
= x 0,0217 M x 10,4 mL = 0,5642 mmol 2
lebih
Mol H2O2 saat V. 100 mL = 10 x mol H 2O2
stabil
dibandingkan
H 2O2,
hal
ini
dikarenakan pada senyawa UHP terdapat ikatan
saat V. 10 mL = 5,642 mmol
hidrogen dengan adanya ikatan hidrogen ini
Mol H2O2 saat V-Nya 1 mL = mol H 2O2
mengakibatkan energi ikat masing-masing atom
saat V-Nya 100 mL (diencerkan) = 5,642 mmol
di dalam UHP meningkat yang membuat senyawa
Massa H2O2 = 5,642 mmol x 34 mg/mmol = 191,828 mg = 0,191828 gram Kadar H2O2 dalam UHP = = 30,94 %.
0,191828 0,62
UHP
menjadi
stabil.
Sedangkan
senyawa H2O2 tidak terdapat ikatan hidrogen, sehingga ikatan antar atom dalam senyawa x100 %
H2O2 lebih lemah dan senyawa H 2O2 mudah terdekomposisi menjadi H2O dan O2. Pada sintesis kristal UHP diperoleh massa kristal UHP yang diperoleh 0,8721 gram. Kristal yang diperoleh jarum.
berwarna
bening
dan
berbentuk
Pada kualitatif, kristal hasil sintesis larut
mempercepat reaksi yang terjadi. Pada senyawa
sempurna di dalam air. Hal ini karena senyawa
H2O2 akan mereduksi KMnO4 menjadi Mn2+
urea dan senyawa H2O2 larut baik di dalam air
sehingga ketika seluruh H 2O2 telah bereaksi
dan
akan
akan
dilakukan
terjadi
ikatan
hidrogen.
penambahan
kehitaman) terbentuk
adanya pada
penambahan
MnO 2
gelembung tabung
MnO2
(berwarna gas
terbentuk
warna
merah
muda
yang
menandakan adanya senyawa KMnO 4. Pada
yang
percobaan ini diperoleh kadar H2O2 dalam UHP
Tujuan
adalah 30,94 % sedangkan literatur kadar H 2O2
mengkatalisis
dalam UHP adalah 36,1715 %. Reaksi yang
reaksi.
untuk
Ketika
penguraian H2O2 menjadi H2O dan O2. Sehingga
terjadi
akan terbentuk gas O2 pada tabung reaksi dan
permanganometri adalah 2 MnO 4- + 5 H2O2 + 6
dapat dengan mudah untuk diamati. Larutan
H+
pada
Persen senyawa H2O2 dalam 1 mL H 2O2
tabung
reaksi
berwarna
abu-abu
pada
kadar
H2O2 dengan
metode
2 Mn2+ + 8 H2O + 5 O2.
kehitaman, dan adanya gelembung-gelombung
diperoleh
gas O2. Reaksi yang terjadi:
rendemen kristal UHP dalam percobaan ini
MnO2 + H2O2 MnO3- + H2O2
MnO3- + H2O
dengan
melakukan
titrasi
H2O2 didapatkan redoks
34,5585
%
dan
persen
diperoleh sebesar 46,589 %. Persen rendemen
MnO2 + O2 + H2O
Pada kuantitatif, kadar
sebesar
dengan
kristal UHP yang diperoleh masih sanagt kecil hal ini karena terjadi kesalahan-kesalahan dalam praktikum antara lain: reaksi yang terjadi pada
KMnO4.
pencampuran
Ketika dilakukan titrasi dengan larutan standar
terjadi
KMnO4 pada labu erlenmeyer larutan berwarna
kesalahan ketika penambahan senyawa kimia
merah muda pada 2 tetes penambahan larutan
dalam percobaan, dan adanya pengotor di dalam
KMnO4. Padahal belum mencapai titik ekivalen.
larutan sehingga diperoleh massa kristal yang
Keadaan ekivalen artinya secara stoikiometri
kecil dan sebagainya.
titran dan titer tepat habis bereaksi yang
V. Kesimpulan
biasanya ditandai dengan perubahan warna
Dari
indikator. Kemudian labu erlenmeyer yang
Peroksida diperoleh massa kristal UHP adalah
berwarna merah muda dipanaskan agar warna
0,8721 gram. Pada analisis kualitatif diperoleh
merah muda hilang. Hal ini terjadi karena di
hasil
labu erlenmeyer masih ada senyawa yang belum
kehitaman,
bereaksi sempurna sehingga indikator bekerja
gelombung gas O 2. Pada analisis kualitatif UHP
secara prematur artinya belum bekerja secara
diperoleh % H2O2 dalam 1 mL H2O2 adalah
sempurna atau maksimal dan perlu dilakukan
34,5585 %, % rendemen kristal UHP adalah
pemanasan. Pemanasan ini berfungsi untuk
pereaksi-pereaksi
secara
sempurna/maksimal,
percobaan
dimana
kimia
Sintesis
larutan dan
terjadi
Urea-Hidrogen
berwarna
terbentuk
belum
abu-abu
gelembung-
46,589 %, dan kadar H 2O2 dalam UHP adalah 30,94 %. VI. Daftar Pustaka Canham,
Geoff
Rayner.
Descriptive
Inorganic
Chemistry. 2nd ed. W. H. Freeman and Company: new York. 1999. p. 273 Housecroft, C.E., Sharpe, A.G. (2005). Inorganic Chemistry, 3nd ed. Pearson- prentice Hall. Vogel. Analisis Anorganik Kualitatif. Edisi Kelima. PT. Kalman Media Pustaka: Jakarta. 1979. Hal 207211.
Asisten: Aisyah
View more...
Comments