3.1.4.01.067 Al Muzammil

September 4, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download 3.1.4.01.067 Al Muzammil...

Description

 

No. Dok

LEMBAGA

MINHAJ TARBIYAH KAJIAN MANHAJ

: 01/MT/LKMT/03

Pokok Bahasan Bahasan : Tafsir Tafsir surat Al-Muzammil

MARHALAH MUNTASIB TARBIYAH

 

( LKMT)

No Kode PB

: 3.1.4.01.067

Status Revisi

: 0/0

 _________________  ________ _____________ ____ MADAH : Al- Qur’an 

Jumlah Halaman : 24

I. Tujuan Umum

1. 

Menguatkan hubungan seorang dengan Kitabullah , dengan dasar pemahaman yang benar dan  penuh cinta. cinta.

2. 

Menguasai nilai-nilai ajarannya, memiliki hubungan yang kuat dengan taujih-taujih yang ada  padanya, mengamalkan mengamalkan hukum-hukum hukum-hukum yang ada, meyakini meyakini bahwa bahwa dia adalah adalah sebuah sebuah konsep yang yang cocok untuk segala zaman dan tempat. Kembali padanya , terutama pada saat-saat terjadi  perselisihan .  perselisihan

II. Tujuan khusus:

1. 

Membaca ayat-ayat ayat-ayat Al Qur’an dengan memperhatikan tajwidnya. t ajwidnya.

2. 

Menyebutkan kejadian turunnya ayat jika terdapat sebab turunnya ayat (asbabun nuzul).

3. 

Mengetahui makna setiap kata dan kalimat AL Qur’an  Qur’an  

4. 

Menyebutkan makna dari ayat tersebut secara umum.

5. 

Menjelaskan pelajaran-pelajaran yang dapat diambil dari ayat tersebut (masalah keimanan, dakwah, tarbiyah, harakah, pemikiran)

6. 

Menghubungkan kejadian- kejadian yang ada dengan petunjuk Al Qur’an.  Qur’an.  

7. 

Menyebutkan kandungan-kandungan ayat dari segi hukum syariat

8. 

Mengeluarkan dari ayat tersebut nilai-nilai akhlaq yang harus digunakan dalam kehidupan.

9. 

Menyebutkan hadits-hadits Nabi yang berhubungan dengan ayat tersebut.

10.  Menyebutkan kejadian-kejadian dalam Sirah yang memiliki hubungan dengan ayat tersebut. 11.  Menghafal ayat-ayat (surat-surat) yang menjadi kurikulum kajian 12.  Membaca ayat-ayat yang telah dihafal saat sedang shalat fardhu dan saat qiyamulail.  _______________________  ____________ _______________________ ______________________ ______________________ _______________ ___

Meteri Tarbiyah Muntassib, madah tafsir, pb. Tafsir Surat Al Muzammil

Page 1

 

13.  Senantiasa menanamkan aqidah yang benar dalam jiwa. 14.  Mengenal Allah SWT melalui asmaul husna, sifat-sifat-Nya, juga melalui ciptaan-Nya. 15.  Memahami sunnatullah dalam dakwah, dan bagaimana akhir dari para penentang dakwah. 16.  Mendapat gambaran tentang Hari Kiamat dan nama-namanya melalui ayat yang dipelajari.

 

17. Mengenal tabiat jiwa manusia pada kajian surat Al Ma’arij serta dan bagaimana mensucikannya.  mensucikannya.   18.  Menjelaskan cara dakwah yang dilakukan oleh Nabi Nuh melalui kajian surat Nuh. 19.  Menjelaskan sikap jin atas risalah Islam. 20.  Menyebutkan bekal-bekal yang penting bagi seorang dai melalui kajian surat al muzammil. 21.  Mengetahui tentang model-model manusia pada hari kiamat nanti dan kondisi mereka melalui kajian surat al mudatstsir. 22.  Menjelaskan pelajaran-pelajaran dakwah dari setiap surat yang dikaji. 23.  Mengetahui keutamaan –  keutamaan – keutamaan keutamaan surat melalui hadits-hadits shahih yang menjelaskannya. 24.  Menyebutkan keutamaan surat-surat pendek dalam masalah peneguhan aqidah 25.  Menjelaskan dengan dalil, kebenaran Rasulullah dan risalahnya melalui kajian surat yang ditentukan.

III. Tujuan Aplikasi dan Psikomotorik

1.  Beradab dengan adab-adab adab-adab tilawah saat berinteraksi dengan al Qur’an.  Qur’an.  2.  Melakukan tadabur saat membaca al Qur’an  Qur’an  3.  Mengungkapkan interaksinya dengan ayat yang dikaji melalui tafsir-tafsir yang diakui.

 

4. Melakukan kajian-kajian tematik dan melatih bagaimana cara menghubungkan antara beberapa ayat. 5.  Mencari dari berbagai kitab tafsir tentang kandungan satu ayat atau dari beberapa ayat yang sama kandungannya. 6.  Berinteraksi dengan ayat dan mampu mengungkapkan maksudnya dengan bahasa yang mudah dan khas. 7.  Melakukan muhasabah atas perilakunya agar sesuai dengan tuntunan ayat.

 _______________________  ____________ _______________________ ______________________ ______________________ _______________ ___

Meteri Tarbiyah Muntassib, madah tafsir, pb. Tafsir Surat Al Muzammil

Page 2

 

8.  Membiasakan diri untuk selalu sesuai dengan aturan-aturan Allah SWT yang termuat dalam Al Qur’an   Qur’an 9.  Senantiasa berusaha untuk melakukan tazkiyah nufus dan melakukan usaha peningkatan iman melalui tilawah Al Qur’an.  Qur’an. 

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pilihan kegiatan yang bisa diselenggarakan dalam halaqah adalah : 1.  Kegiatan Pembuka Mengkomunikasikan tentang urgensi mengkaji Tafsir surat Al-Muzammil 2.

Kagiatan Inti: a.   b.  c. 

Kajian tentang Tafsir surat Al-Muzamm Al-Muzammil il Berdikusi dan tanya jawab seputar pokok bahasan (lihat tujuan kognitif, afektif, dan  psikomotor) Penekanan dari murobbi tentang nilai dan hikmah yang terkandung dalam materi tersebut

3.  Kegiatan Penutup: a.  b. 

Tugas mandiri (lihat kegiatan pendukung) Evaluasi (dibuat soal sesuai tujuan khusus, afektif, dan psikomotor)

V. Aktivitas Pilihan Pendukung

1.  Menyiapkan video tentang materi mukjizat Al Qur’an dan disaksikan bersama anggota yang lain.  lain.   2.  Melakukan mabit dan qiyam setiap pekan di masjid. 3.  Mengumpulkan teman-teman untuk duduk bersama bertaubat dan beristighfar 4.  Membuat halaqah tajwid bagi pemula

 

5. Menyampaikan tentang kenikmatan surga dan azab neraka 6.  Membaca wirid Al Qur’an harian  harian   7.  mendengarkan kaset Al Qur’an dari para qari terkenal pada saat berkendaraan atau saat melakukan pekerjaan yang mungkin dilakukan sambil mendengarkan AL Qur’an.  Qur’an.   8.  Membaca tafsir Al Qur’an walau sedikit. 9.  Mendengarkan kaset seputar al Qur’an seperti ceramah Syeikh Mutawaalli sa’rowi  sa’rowi  10.  Memiliki kaset tentang mu’jizat A; Qur’an dalam dunia kedokteran.  kedokteran. 

 _______________________  ____________ _______________________ ______________________ ______________________ _______________ ___

Meteri Tarbiyah Muntassib, madah tafsir, pb. Tafsir Surat Al Muzammil

Page 3

 

11.  Menyampaikan ceramah seputar syarat-syarat dan kaidah-kaidah tafsir. 12.  Mengumpulkan surat-surat yang bercerita tentang kondisi hari kiamat seakan-akan kita Qiyamullail minimal dua rakaat setiap malam dengan membaca ayat yang telah dihalfal 13.  Mengevaluasi diri, sesuai dengan tuntutan ayat, baik perintah maupun larangan 14.  Menyiapkan sebuah teks khutbah di mimbar, yang mengupas tentang ayat, maknanya, kisah dan  pelajaran yang dapat dapat dipetik dipetik darinya 15.  Menyediakan tabel untuk menterapi kesalahan dan penuyimpangan sikap sesuai dengan petunjuk ayat 16.  Mendengarkan kaset tilawah beberapa qari’  qari’  17.  Qiyamu ramadhan dan tahajjud dengan satu juz lebih 18.  Mengumpulkan beberapa ayat yang telah diungkapkan mu’jizat ilmiahnya oleh pada peneliti   menyaksikannya.

VI. Evaluasi (taqwim (taqwim dan mutabaah):

1.  Diskusi 2.  Ujian lisan dan tulisan 3.  Memberikan taklif pada anggota untuk membuat kajian tentang tenta ng al Qur’an  Qur’an  4.  Mendengarkan baca anggota dan melihat kamahirannya dalam tilawah 5.  Melihat sejauh mana iltizam mereka dengan adab tilawah 6.  Beberapa item pertanyaan untuk menguji pemahaman ayat yang dipelajari 7.  Lomba yang mencakup makna, sababunnuzul, dan sebagian hukum yang digali dari ayat 8.  Evaluasi tilawat personal, dan mengukur seberapa pengaruh dan pemahamannya, komitmennya dengan adab tilawah, menyikapi larangan atau perintah. 9.  Menjadwalkan muhasabah yang mencakup: a.  Disiplin dengan adab tilawah  b.  Hafalan c.  Pemahaman d.  Disiplin sikap dan akhlaq

VII. Tujuan Tarbiyah Tarbiyah Dzatiyah: Dzatiyah:

1. 

Menjelaskan tentang hakikat dan kondisi yang menggambarkan kekuasaan Allah SWT dalam alam ini

2. 

Menjelaskan mengapa kisah Musa dan Firaun terus terulang-ulang terulang-ulang dalam AL Qur’an  Qur’an 

3. 

Menjelaskan bagaimana azab Allah bagi mereka yang mengaku-ngaku diri sebagai Tuhan.

4. 

Pengantar tentang urgensi mempertahankan ketaqwaan dalam menghadapi tekanan orang kafir dan munafik dengan berpijak pada wahyu Allah yang Maha Mengatahui, Maha Bijaksana, dan Maha Memberitahukan.

 _______________________  ____________ _______________________ ______________________ ______________________ _______________ ___

Meteri Tarbiyah Muntassib, madah tafsir, pb. Tafsir Surat Al Muzammil

Page 4

 

5.  6. 

Tugas utama para rasul dalam menyampaikan risalah dengan bukti nyata bagi manusia Perang ahzab, nikmat Allah kepada orang beriman saat itu, ujian Allah yang berat untuk menyaring barisan umat Islam, celaan kepada orang munafik, dan yahudi pengkhianat Posisi khusus rumah Nabi, dimana seluruh penghuninya menjadi teladan bagi orang beriman, tanggung jawab yang berat, serta balasan yang besar bagi yang disiplin. Hari kiamat dengan azab yang menjadi penantian orang kafir karena penolakan mereka mentaati Allah dan rasul-Nya, karena mengikuti kebatilan para pembesarnya. Sindiran untuk orang-orang munafik yang menyakiti Nabi Muhammad saw dengan mengungkapkan sikap Bani Israil yang menyakiti Nabi Musa as. Penutup surah yang mengingatkan manusia akan tanggung jawab amanah besar, dan tugastugas Islam. Di antaranya adalah apa saja yang tercantum dalam surah ini baik hukum, arahan, dan keterikatan perjalanan manusia di akhirat dengan sikap mereka memegang amanah. Pengaruh Al Qur’an bagi orang yang mengimaninya, mengamalkannya mengama lkannya dengan baik, dan  balasan mereka mereka yang yang besar di sisi Allah Menimbang antara sikap orang kafir dalam menentang Al Qur’an dengan sikap orang  beriman dalam dalam sikap sikap maupun balasan yang akan akan menimpanya menimpanya Sejenak memperhatikan apa saja yang ada di alam semesta untuk membuktikan keberadaan Yang Maha Pencipta, Kekuasaan, dan Kasih sayangnya. Dari itulah maka sangat zalim orang yang mensekutukan-Nya. Aneka dialog dengan orang kafir untuk menjelaskan kesesatan, dan kelalaiannya, sementara

7.  8. 

9. 

10.  11.  12.  13. 

di sekitarnya bertebaran ayat kauniyah danseperti berlimpah yangpembalasan. menunjukkan dengan pasti  persoalan IMAN IMAN dan cabang-caba cabang-cabanganya nganya senikmat perti hari kiamat kiamat dan pemba lasan.

VIII.. REFERENSI TA’LIM MANDIRI  VIII MANDIRI   1.  2.  3.  4.  5. 

Tafsir Al Maudhu’iy (tematis) Al Qur’an Al Karim, Muhammad Al Ghazaliy   Al Mahawir Al K hamsah hamsah fi Al Qur’an, Muhammad Al Ghazaliy  Ghazaliy  Tafsir Al Qurthubiy, dan Ath Thabariy Azbabunnuzul, Al Wahidy, As Suyuthi Buku-buku Hadits utama, (Al Bukhari, Muslim, Tirmizhi, Abu Daud, Ibnu Majah, An  Nasa’iy, Ahmad) Ahmad)   6.  At Tafsir wa Al Mufassirun, Muhammad Husain Adz Dzahabiy 7.  Muqaddimah Al Qurthubi, dalam tafsirnya

 

8. Qur’an, Sayyid QuthbSyaltut  Quthb    9.  Muqaddimah Al Qur’an wa Fi AlZhilalil Qital, Asy Syeikh Mahmud Syaltut   10.  As Shaid fi Al Qur’an Al Karim, Al Waqidiy  Waqidiy  11.  Tafsir Ad Durr al Mantsur, As Suyuthiy 12.  At Tahrir wa At Tanwir, Ibnu Asyur 13.  Fathurrahm Fathurrahman an fi TafsirilTafsiril-Qur’an, Qur’an, DR. Muhammad Abdul Mun’im Tu’aylib  Tu’aylib  14.  Tafsir Qurtuby 15.  Tafsir Ibnu Katsir 16.  Tafsir Asy Syaukany Syaukany 17.  Dzilalil Qur’an  Qur’an  18.  Ruhul Ma’ani lil Alusy  Alusy 

 _______________________  ____________ _______________________ ______________________ ______________________ _______________ ___

Meteri Tarbiyah Muntassib, madah tafsir, pb. Tafsir Surat Al Muzammil

Page 5

‫‪ ‬‬

‫‪IX. Muhtawa‬‬ ‫‪TAFSIR SURAT AL MUZZAMMIL‬‬

‫‪ ‬ﭷ‪ ‬ﭸ‪ ‬ﭹ‪  ‬ﭺﭻ‪ ‬ﭽ‬ ‫‪ ‬ﭓ‪ ‬ﭔ ‪ ‬ﭕ ‪ ‬ﭖ ‪ ‬ﭗ‪ ‬ﭘ‪ ‬ﭙ‪ ‬ﭚ ‪ ‬ﭛ ‪ ‬ﭜ‪ ‬ﭝ‬ ‫‪ ‬ﭞ‪ ‬ﭟ ‪ ‬ﭠ‪ ‬ﭡ‪ ‬ﭢ‪ ‬ﭣ ‪ ‬ﭤ‪ ‬ﭥ‪ ‬ﭦ‪ ‬ﭧ‪ ‬ﭨ‪ ‬ﭩ ‪ ‬ﭪ‪ ‬ﭫ‪ ‬ﭬ‪ ‬ﭭ‪ ‬ﭮ ‪ ‬ﭯ‪ ‬ﭰ‪ ‬ﭱ‬ ‫ﭲ‪ ‬ﭳ‪ ‬ﭴ‪ ‬ﭵ‪ ‬ﭶ‪ ‬ﭷ ‪ ‬ﭸ ‪ ‬ﭹ‪ ‬ﭺ‪ ‬ﭻ‪ ‬ﭼ ‪ ‬ﭽ‪ ‬ﭾ‪ ‬ﭿ‪ ‬ﮀ ‪ ‬ﮁ ‪ ‬ﮂ ‪ ‬ﮃ‪ ‬ﮄ‬ ‫ﮅ‪  ‬ﮆ ‪ ‬ﮇ ‪ ‬ﮈ ‪ ‬ﮉ ‪ ‬ﮊ ‪ ‬ﮋ ‪ ‬ﮌ ‪ ‬ﮍ ‪ ‬ﮎ ‪ ‬ﮏ ‪ ‬ﮐ ‪ ‬ﮑ ‪ ‬ﮒ ‪ ‬ﮓ ‪ ‬ﮔ ‪ ‬ﮕ ‪ ‬‬ ‫ﮖ ‪ ‬ﮗ ‪ ‬ﮘ‪  ‬ﮙ‪  ‬ﮚ ‪ ‬ﮛ ‪ ‬ﮜ ‪ ‬ﮝ ‪ ‬ﮞ‪  ‬ﮟ ‪ ‬ﮠ ‪  ‬ﮡ ‪ ‬ﮢ ‪ ‬ﮣ ‪ ‬ﮤ‪  ‬ﮥ ‪ ‬ﮦ ‪ ‬‬ ‫ﮧ ‪ ‬ﮨ ‪ ‬ﮩ ‪ ‬ﮪ ‪ ‬ﮫ‪  ‬ﮬ ‪ ‬ﮭ ‪ ‬ﮮ ‪ ‬ﮯ‪  ‬ﮰ ‪ ‬ﮱ‪  ‬﮲ ‪  ‬﮳ ‪ ‬﮴ ‪ ‬ﯖ‪  ‬ﯗ ‪ ‬‬ ‫ﯘ ‪ ‬ﯙ ‪ ‬ﯚ ‪ ‬ﯛ ‪ ‬ﯜ ‪ ‬ﯝ ‪ ‬ﯞ‪  ‬ﯟ ‪ ‬ﯠ‪  ‬ﯡ ‪ ‬ﯢ‪  ‬ﯣ ‪ ‬ﯤ ‪ ‬ﯥ‪  ‬ﯦ ‪  ‬ﯧ ‪ ‬‬ ‫‪ ‬ﯹ ‪  ‬ﯺ‬ ‫ﯨ‪  ‬ﯩ ‪ ‬ﯪ ‪ ‬ﯫ ‪ ‬ﯬ ‪ ‬ﯭ ‪ ‬ﯮ ‪ ‬ﯯ ‪ ‬ﯱ ‪  ‬ﯲ‪  ‬ﯳ ‪ ‬ﯴ ‪ ‬ﯵ ‪ ‬ﯶ ‪ ‬‬ ‫‪  ‬ﭓ‪  ‬ﭔ ‪  ‬ﭕ ‪ ‬ﭖ ‪ ‬ﭗ ‪ ‬ﭘ‪  ‬ﭙ ‪  ‬ﭚ ‪ ‬ﭛ‪ ‬ﭜ‪  ‬ﭝ ‪ ‬ﭞ‪  ‬ﭟ‪ ‬‬ ‫ﯻ‪ ‬ﯼ ‪ ‬ﯽ‪ ‬ﯾ‪ ‬ﯿ‬

‫ﭠ ‪ ‬ﭢ‪ ‬ﭣ ‪ ‬ﭤ‪   ‬ﭧ‪ ‬ﭨ‪ ‬ﭩ‪ ‬ﭪ‪ ‬ﭫ ‪ ‬ﭮ‪ ‬ﭯ‪ ‬ﭰ‪ ‬ﭱ ‪ ‬ﭴ‪ ‬ﭵ‪ ‬ﭶ‬ ‫ﭷ‪ ‬ﭸ ‪ ‬ﭺ‪ ‬ﭻ‪ ‬ﭼ‪ ‬ﭽ‪ ‬ﭾ‪ ‬ﭿ‪ ‬ﮀ‪   ‬ﮃ ‪ ‬ﮄ‪ ‬ﮅ‪ ‬ﮆ ‪ ‬ﮉ‪ ‬ﮊ‬ ‫ﮋ ‪ ‬ﮌ ‪ ‬ﮎ‪ ‬ﮏ‪ ‬ﮐ ‪ ‬ﮑ‪ ‬ﮒ‪ ‬ﮓ‪ ‬ﮔ‪   ‬ﮗ‪ ‬ﮘ‪ ‬ﮙ ‪ ‬ﮚ ‪ ‬ﮛ‪ ‬ﮜ ‪ ‬ﮝ‪ ‬ﮞ‬ ‫ﮟ ‪ ‬ﮠ‪  ‬ﮡ‪  ‬ﮢ ‪ ‬ﮤ‪   ‬ﮧ ‪ ‬ﮨ ‪ ‬ﮩ ‪ ‬ﮪ ‪ ‬ﮫ ا‪‬ا‪‬زم‬ ‫‪:‬‬

‫‪-‬‬

‫_______________________‪ ‬‬ ‫____________‪ ‬‬ ‫_______________________‬ ‫______________________‬ ‫______________________‬ ‫_______________‬ ‫___‬

‫‪Page 6‬‬

‫‪Meteri Tarbiyah Muntassib, madah tafsir, pb. Tafsir Surat Al Muzammil‬‬

 

 Ha i ora ng yang  Hai ya ng berse be rseli limu mutt (Mu hamm ha mmad ad), ), Bang Ba ngun unla lah h (u (unt ntuk uk se semb mbah ahya yang ng)) di mala ma lam m hari[1525], kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari  se  sepe perd rdua ua itu it u sedi se diki kit. t. At Atau au le lebi bih h dari da ri se sepe pe rdu a it itu. u. dan da n Baca Ba cala lah h Al Qura Qu ran n itu deng de ngan an  perl  pe rlah ahan an-la -la han. ha n. Sesu Se sung nggu guhn hnya ya kami ka mi akan ak an menu me nuru runk nkan an kapa ka pada damu mu perk pe rkat ataa aan n yang ya ng bera be rat. t. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang  panj  pa njan ang g (ba nyak ny ak). ). Sebu Se butl tlah ah nama na ma Tuha Tu hanm nmu, u, dan da n berib be rib adat ad atla lah h ke kepa pada da -N -Nya ya deng de ngan an  penu  pe nuh h kete ke teku kuna nan. n. (Di a- lah) la h) Tuha Tu han n masy ma syri rikk dan da n magh ma ghrib rib , ti tiad ada a Tuha Tu han n (yang (ya ng berh be rhak ak disembah) melainkan Dia, Maka ambillah dia sebagai Pelindung. Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik. Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orangorang yang mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar.  Kare  Ka rena na sesu se sung nggu guhn hnya ya pada pa da sis i kami ka mi ada ad a bele be leng nggu gu -be le leng nggu gu yang ya ng berat be rat dan da n nera ne raka ka  yang  ya ng meny me nyal alaa-ny nyal ala. a. Dan Da n maka ma kana nan n yang ya ng meny me nyum umba batt di ke kero rong ngko kong ngan an dan da n az azab ab yang ya ng  pedi  pe dih. h. Pada Pa da hari ha ri bumi bu mi dan da n gunu gu nung ng -gun -g unun ung g berg be rgon onca cang ngan an,, dan da n menj me njad adil ilah ah gunu gu nung ng  gunu  gu nung ng itu it u tump tu mpuk ukan an -tu mp mpuk ukan an pasir pa sir yang ya ng bert be rter erba bang ngan an.. Sesu Se sung nggu guhn hnya ya Kami Ka mi te tela lah h mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang Rasul, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir'aun.  Maka  Ma ka Fir'a Fir 'aun un mend me ndurh urh akai ak ai Rasu Ra sull itu, it u, lalu la lu kami ka mi sik s a di dia a deng de ngan an si siks ksaa aan n yang ya ng bera be rat. t.  Maka  Ma ka baga ba gaim iman anak akah ah kamu ka mu akan ak an dapa da patt meme me meli liha hara ra di dirim rimu u ji jika ka kamu ka mu te teta tap p kafi ka firr ke kepa pada da hari yang menjadikan anak-anak beruban. Langit(pun) menjadi pecah belah pada hari itu. Adalah janji-Nya itu pasti terlaksana. Sesungguhnya ini adalah suatu peringatan.  Maka  Ma ka bara ba rang ngsia sia pa yang ya ng meng me nghe hend ndak akii nisc ni scay aya a ia mene me nemp mpuh uh ja jala lan n (ya ng menyampaikannya) kepada Tuhannya. Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau  se  sepe perti rti gany ga nya a dan da n (de miki mi kian an pula pu la)) se sego golo long ngan an dari da ri or oran ang g -or ang an g yang ya ng bersa be rsa ma kamu. ka mu.  Dan  Da n Alla Al lah h mene me neta tapk pkan an ukur uk uran an mala ma lam m dan da n sia ng. ng . All ah meng me ngeta eta hui hu i bahw ba hwa a kamu ka mu se seka kali li kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, Maka dia memberi keringanan kepadamu, Karena itu Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang  yang  ya ng berja be rjala lan n di muka mu ka bumi bu mi menc me ncar arii se seba bagi gian an karu ka runi nia a Al Alla lah; h; dan da n or oran ang g -o -ora rang ng yang ya ng lain lagi berperang di jalan Allah, Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan Dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada  Al lah  Alla h pinj pi njam aman an yang ya ng baik ba ik.. dan da n ke keba baik ikan an apa ap a sa saja ja yang ya ng kamu ka mu perb pe rbua uatt untu un tukk di diri rimu mu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sesungguhnya  Alla  Al lah h Maha Ma ha Peng Pe ngam ampu pun n lagi la gi Mah a Pe Peny nyay ayan ang. g.

Pendahuluan Mengenai sebab turunnya surat ini terdapat suatu riwayat yang menceritakan bahwa kaum Quraisy berkumpul di Darun Nadwah (balai pertemuan) untuk mengatur tipu daya terhadap Nabi saw dan dakwah yang beliau bawa. Setelah informasi tentang hal itu sampai kepada Rasulullah saw  _______________________  ____________ _______________________ ______________________ ______________________ _______________ ___

Meteri Tarbiyah Muntassib, madah tafsir, pb. Tafsir Surat Al Muzammil

Page 7

 

maka beliau bersedih hati, lantas berselimutkan dengan pakaiannya dan tidur dengan penuh ke sedihan. Maka datanglah malaikat Jibril menyampaikan bagian pertama surat ini, 'Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya).... dst. "Dan paroan yang kedua belakangan datangnya, yaitu dari firman Allah, "Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (shalat) kurang dari dua pertiga malam .... " Hingga akhir surat. Bagian yang kedua ini terlambat satu tahun penuh, yaitu ketika Rasulullah saw menunaikan shalat bersama segolongan sahabatnya, sehingga kedua kaki beliau bengkak. Maka turunlah ayat yang memberikan keringanan kepada beliau pada bagian kedua ini setelah berlalu dua belas bulan.  Diceritakan dalam riwayat lain yang mengulang peristiwa itu dengan menisbatkannya kepada surat Al Muddatstsir, sebagaimana akan dibicarakan di dalam membicarakan surat Al Muddatstsir nanti, insya Allah. Ringkasnya, bahwa Rasulullah saw biasa bertahannuts, yakni menyucikan diri dan  beribadah  beri badah di gua Hira' Hira' tiga tahun tahun sebelum sebelum beliau beliau diutus diutus menjadi menjadi Nabi dan tahannuts itu beliau lakukan selama sebulan setiap tahunnya yaitu pada bulan Ramadhan. Beliau pergi ke gua Hira' yang  jauhnya  jauh nya sekitar sekitar dua mil dari Mekah, Mekah, bersama bersama keluarga keluarga dekatnya dekatnya.. Beliau berdia berdiam m di sana pada pada bulan bulan Ramadhan itu, beliau beri makan orang miskin yang datang ke sana dan beliau habiskan waktunya untuk melakukan ibadah, memikirkan dan merenungkan pemandangan alam yang ada di sekitarnya dan memikirkan kekuatan pencipta yang ada di balik semua itu.... Karena beliau tidak mantap terhadap akidah syirik yang rapuh yang dipeluk kaumnya beserta segala pandangannya yang lemah. Akan tetapi di depan beliau tidak terdapat jalan yang terang, manhaj yang pasti dan tidak ada jalan hidup yang lurus yang menangkan dan menyenangkan hatinya. Pilihan Rasulullah saw melakukan uzlah 'menyendiri' ini rupanya sudah menjadi skenario Allah untuk menyiapkan beliau buat menantikan urusan yang agung. Dalam uzlah ini beliau menyendiri,  bersuny  ber sunyi-s i-sunyi unyi seorang seorang sendiri sendiri dan membeba membebaska skan n diri diri dari hiruk-pikuk hiruk-pikuk kehidupan dan segala kesibukannya yang kecil (tak bernilai) bernilai) dan beliau kosentrasikan kosentrasikan pikirannya untuk merenungkan alam semesta, memperhatikan fenomena-fenomena keindahan dan ruhnya bertasbih bersama ruh alam wujud, berpelukan dengan keindahan dan kesempurnaan ini, bergaul dengan hakikat yang agung dan latihan bergaul dengannya dengan penuh pengertian dan pemahaman. Sudah tentu, bagi ruh yang dikehendaki untuk mempengaruhi realitas kehidupan manusia ini dan mengubahnya ke arah lain. Sudah tentu, ruh yang demikian ini harus berkhalwat dan ber-'uzlah (menyepi dan menyendiri) pada suatu waktu dan menjauhi kesibukan duniawi, hiruk-pikuk kehidupan dan kepentingan-kepentingan kecil manusia yang sibuk dengan urusan kehidupan. Harus ada waktu untuk memikirkan, merenungkan dan bergaul dengan alam yang besar dan hakikatnya yang mutlak. Karena tenggelam dalam kehidupan akan menjadikan jiwa akrab dan tertarik kepadanya, sehingga ia tidak akan berusaha mengubahnya. Adapun melepaskan diri darinya sementara waktu, menjauhinya dan hidup dalam kebebasan yang penuh dari tawanan realitas yang kecil dan dari kesibukan-kesibukannya yang rendah dan remeh, maka hal ini akan menjadikan ruhnya yang besar layak memandang sesuatu yang lebih besar dan melatihnya untuk merasakan kesempurnaan dirinya tanpa memerlukan tradisi manusia dan ia dapatkan pertolongan dari sumber lain selain tradisi yang berkembang selama ini. Demikianlah Allah memprogram Nabi Muhammad saw yang dipersiapkannya untuk mengemban  _______________________  ____________ _______________________ ______________________ ______________________ _______________ ___

Meteri Tarbiyah Muntassib, madah tafsir, pb. Tafsir Surat Al Muzammil

Page 8

 

amanat teragung, mengubah wajah dunia dan meluruskan garis sejarah. Allah memprogramkan uzlah ini untuknya sebelum ditugasi mengemban risalah tiga tahun kemudian. Muhammad melakukan uz1ah   selama sebulan (dalam setahun), bercengkerama dengan ruh alam semesta yang bebas uz1ah dan merenungkan kegaiban yang tersembunyi di balik alam nyata ini, hingga tiba masanya bergaul dengan alam gaib ini ketika Allah mengizinkan. Ketika Allah swt telah mengizinkan dan berkehendak melimpahkan rahmat-Nya kepada dunia, maka datanglah malaikat Jibril alaihissalam kepada Nabi saw ketika beliau sedang berada di Gua Hira'. Hal itu diceritakan oleh Rasulullah saw sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq dari Wahb bin Kisan, dari Ubaid, dia berkata, "Maka datanglah malaikat Jibril kepadaku ketika aku sedang tidur, dengan membawa permadani sutra yang ada tulisannya, lalu ia berkata,  Iq  Iqra '  ra’  ’  (Bacalah!).  (Bacalah!). Aku menjawab, 'Maa aqra'u'  (dalam  (dalam satu riwayat, 'Maa ana biqaari"  [Saya   [Saya sama sekali tidak dapat membaca]. Lalu ia menghimpitku sehingga aku mengira akan mati. Kemudian ia melepaskanku seraya berkata, 'Bacalah!' Aku menjawab, 'Aku tidak dapat membaca.' Lalu ia menghimpitku sehingga aku mengira aku akan mati. Kemudian ia melepaskanku seraya berkata, 'Bacalah!' Aku menjawab, 'Aku tidak dapat membaca.' Lalu ia menghimpitku lagi sehingga aku mengira bahwa aku akan mati. Kemudian ia melepaskanku lagi seraya  berka  ber kata, ta, 'Bacal 'Bacalah! ah!'' Aku Aku b berta ertanya, nya, 'Apakah yang harus harus aku baca?' Aku berkata berkata begitu begitu dengan dengan maksud maksud akan menirukan apa yang ia bacakan kepadaku. Lalu ia mengucapkan, 'Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari  s  seg egum umpa pall d dar ara ah. Baca Bacallah dan Tuhanmulah Tuhanmulah Yang Y ang Paling Pemurah. Pemurah. Yang Y ang mengajar manusia dengan (perantaraan) kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. " (Al

' Alaq: Alaq: 1-5 1-5))

 Nabi berkat  Nabi berkata, a, "Lal "Lalu u aku memba membacany canya. a. Kemud Kemudian ian sete setelah lah sele selesa sai, i, ia pergi pergi dari dariku. ku. Dan Dan pada waktu waktu aku aku  bangun tidur, maka seakan-akan dituliskan suatu kitab di dalam hatiku. Kemudian aku keluar dan ketika sampai di tengah-tengah gunung, aku mendengar suara dari langit yang  be  berk rkat ata, a,’’ Hai Hai  Muhammad, engkau adalah Rasul (utusan) Allah dan aku adalah malaikat Jibril.' Lalu aku menengadah sambil memandang ke langit, tiba-tiba malaikat Jibril dalam bentuk seorang laki-laki, sambil membuka kedua kakinya di ufuk langit seraya be seraya  berk rkat ata, a, ‘Hai ‘Hai   Muhammad, engkau adalah Rasul Allah dan aku adalah Jibril.' Aku berhenti sambil memandang kepadanya. Aku tetap saja berdiri dengan tidak melangkahkan kaki ke depan ataupun ke belakang, hingga Khadijah mengirim  beberapa  bebera pa orang utusannya utusannya untuk mencariku. mencariku. Maka sampailah sampaila h mereka di atas kota Mekah, keke mudian mereka kembali lagi kepadanya sedang saya masih berdiri di tempat saya itu. Kemudian Jibril pergi dariku dan saya pun pulang kepada keluargaku hingga bertemu Khadijah. Kemudian aku duduk di pahanya dan bersandar kepadanya, lalu ia bertanya, 'Wahai ayah Al Qasim, di mana engkau tadi. Demi Allah, aku telah mengutus beberapa orang untuk mencarimu hingga ke atas kota Mekah, kemudian mereka kembali lagi kepadaku.' Kemudian saya ceritakan kepadanya apa yang saya lihat dari alam itu. Lalu ia berkata, 'Bergembiralah engkau wahai putra pamanku dan mantapkanlah hatimu. Demi Allah yang diri Khadijah berada di tangan-Nya, sungguh aku  berharap  berhar ap bahwa bahwa engkaulah engkaulah Nabi umatmu. umatmu. Kemudian wahyu terhenti dari Nabi saw beberapa lama, hingga ketika beliau berada di gunung pada kali lain, tiba-tiba beliau melihat malaikat Jibril lagi, maka tubuh beliau gemetar hingga bersimpuh ke tanah, kemudian beliau pulang kepada istrinya dengan perasaan takut dan tubuh gemetar, lalu  _______________________  ____________ _______________________ ______________________ ______________________ _______________ ___

Meteri Tarbiyah Muntassib, madah tafsir, pb. Tafsir Surat Al Muzammil

Page 9

 

 berkata,  berka ta, "Seli "Selimut mutil ilah ah aku, aku, se seli limut mutil ilah ah aku!" aku!" Lalu Lalu keluar keluargan ganya ya menyelimutinya, sedang tubuhnya masih gemetar karena takut tetapi tiba-tiba malaikat Jibril berseru, 'Hai orang yang berselimut....!" Dan ada yang mengatakan, 'Hai orang yang berkemul (berselimut) ....!" Allah lebih mengetahui mana yang benar. Terlepas, apakah sah riwayat pertama tentang sebab turunnya sebagian surat ini, atau yang sah itu riwayat kedua mengenai sebab turunnya bagian permulaannya, sesungguhnya Rasulullah saw mengerti bahwa sesudah itu beliau tidak dapat tidur dengan leluasa lagi karena di sana ada tugas yang berat dan jihad yang panjang dan bahwa sejak adanya seruan (wahyu dari malaikat Jibril) itu beliau beliau harus harus bangkit, berjuang dan berusaha keras, serta tidak dapat tidur dengan leluasa lagi. Dikatakan kepada Rasulullah saw, 'Bangunlah! 'Bangunlah!’  ’ ..... ... Maka beliau pun bangun. Dan sesudah itu,  beliau  bel iau bangun bangun (berj (berjuan uang) g) le lebih bih dari dari dua puluh ta tahun hun,, tidak beristirahat, tidak berhenti dan tidak hidup untuk kepentingan diri sendiri dan keluarganya. Tetapi beliau bangun dan berjuang mendakwahkan agama Allah, menyeru manusia ke jalan Allah. Pundak beliau memikul beban yang  berat yang tak pernah terlepa terlepas, s, beban beban amanat amanat terbesa terbesarr di muka bumi bumi ini, ini, beban kemanu kemanusia siaan an secara secara total, beban pembinaan yang menyeluruh, beban perjuangan dan jihad dalam berbagai lapangan dan medan. Beliau pikul beban perjuangan dan jihad di lapangan hati manusia yang tenggelam dalam khurafat dan pandangan jahiliah, yang menancap di bumi dan tertarik oleh berbagai daya tariknya, yang terbelenggu dengan tahanan dan belenggu syahwat.... Sehingga apabila hati ini telah  bersi  ber sih h dari dari tumpuk tumpukanan-tu tumpu mpukan kan kejah kejahil iliah iahan an dan kehid kehidupa upan n duniawi duniawi yang yang selama ini sudah melekat  pada diri mereka, maka perjuangan perjuangan mula mulaii dialih dialihkan kan ke ke medan medan lain, lain, bahkan bahkan ke ke medan-medan medan-medan perang perang yang susul-menyusul dan berkesinambungan terhadap musuh-musuh dakwah yang senantiasa menentangnya dan menentang orang-orang yang beriman kepadanya, musuh-musuh yang  berke  be rkeing ingina inan n keras ker as untuk unt uk membu me mbunuh nuh tanaman tana man yang suci di tempat temp at tumbuhn tumb uhnya ya ini, se sebel belum um  berke  ber kemba mbang ng akar akar-ak -akar arnya nya di dal dalam am tana tanah h dan dan cabangcabang-caba cabangny ngnyaa di angka angkasa sa dan dan menaung menaungii hamparanhamparanhamparan lainnya.... Suatu tugas dan perjuangan yang hampir tidak pernah kosong dari serangan-serangan yang dilancarkan musuh di Jazirah Arab sehingga bangsa Rumawi pun  bersia  ber siap-siap p-siap menghadapi umat yang baru ini dan d an bersiap siaga menyerangnya di perbatasan perbatasan utara. Di tengah-tengah semua peperangan ini, perang yang pertama dan utama-memerangi hati nuranipun tidak pernah kunjung usai, karena ini merupakan peperangan yang abadi, sedang setan selalu menyertainya, karena ia tidak pernah berhenti sama sekali dari melancarkan aktivitasnya di dalam lubuk hati manusia. Nabi Muhammad saw selalu berdiri di sana untuk menyampaikan dakwah ke jalan Allah dan melakukan peperangan dalam medan yang berbeda-beda, dalam lapangan kehidupan dunia yang keras dan selalu menghadapinya. Beliau terus berjuang dan berusaha keras, dan kaum mukminin yang ada di sekitar beliau dapat memperoleh kesenangan di bawah naungan keamanan dan ketenangan. Beliau senantiasa melakukan perjuangan yang melelahkan, dengan terus-menerus tiada henti.... Dalam menghadapi semua itu beliau bersikap sabar dengan kesabaran yang baik, senantiasa aktif melakukan shalat malam, beribadah kepada Tuhannya, membaca Qur'an-Nya dengan teratur dan tekun, sebagaimana yang diperintahkan Allah kepada  beliau ketika Dia menyer menyerunya, unya,  _______________________  ____________ _______________________ ______________________ ______________________ _______________ ___

Meteri Tarbiyah Muntassib, madah tafsir, pb. Tafsir Surat Al Muzammil

Page 10

 

'Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah untuk shalat) di malam hari, kecuali  sediki  sed ikitt (dari (da ri padanya), pada nya), (yaitu) (yait u) seperdua sepe rduanya nya atau kurangila kura ngilah h dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya  Kami akan menurunk menu runkan an kepadamu kepa damu perkataan per kataan yang berat. Sesungguhnya, Sesungguhn ya, bangun pada waktu malam adalah lebih teat (untuk khusyuk) dan bacaan pada waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya, kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). Sebutlah nama Tuhanmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan. (Dialah) Tuhan masyriq dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah  Dia sebagai se bagai pelindung. pelindung. Dan bersabarla bersabarlah h terhadap terhadap apa yang mereka mereka ucapkan ucapkan dan jauhilah jauhilah mereka mereka uzzammi l: 1-10)   dengan cara yang baik." ( A l M uzz Demikianlah Nabi Muhammad saw berjuang dan hidup dalam peperangan yang terus-menerus lebih dari dua puluh tahun, dengan tidak ada sesuatu pun yang dapat melalaikannya dari perjuangan ini, semenjak beliau mendengar seruan tertinggi dan mulia dan menerima tugas yang berat dari Nya.. Semoga Allah memberikan  Nya memberikan balasan kepada beliau dengan dengan balasa balasan n yang sebaik-b sebaik-baik aiknya nya atas atas  perju  per juang angan an beliau m membimbin embimbing g kita dan dan semua manusia. manusia.

Bagian pertama surat ini berirama dengan satu irama dan hampir semuanya bersajak sama, yaitu huruf lam berfathah yang dibaca panjang. Dan ini merupakan irama yang lunak, anggun dan agung, sejalan dengan keagungan tugas dan keseriusan urusan yang dikandungnya, disertai dengan urusan-urusan besar yang mengiringinya, yang dipaparkan dalam ayat-ayatnya... yaitu  perkataa  perk ataan n yang yan g berat b erat sebagai sebagaimana mana telah telah kami kami kemuk kemukakan akan dan anca ancaman man besar besar y yang ang menakutkan, menakutkan, 'Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang  yang mempunyai kemewahan kemewahan dan beri tangguhlah tangguhlah mereka mereka barang sebentar. sebe ntar. Karena Kare na  sesunggu  sesu ngguhnya hnya pada sisi Kami ada belenggu belenggu-be -belen lenggu ggu yang yang bera beratt dan dan neraka neraka yang yang bern bernyal yala-ny a-nyala ala dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih." ( A l M uza uzammi l : 11 11-13) -13)  Suatu perhentian yang tampak jelas dalam pemandangan-pemandangan alam dan suatu sikap yang tampak nyata dalam lubuk jiwa, 'Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang beterbangan." (Al (Al Muzzammil: 14)   'Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari  yang  yan g menjadikan anak-anak anak-anak beruban. beruban. Langit (pun) menjadi peca pecah h belah pada hari itu karena  Allah. Adalah janji-Nya janji-N ya itu it u pasti terlaksana. " ( A l Muzz Muzza ammi l: 17 17-18) -18) Adapun ayat terakhir yang panjang itu menggambarkan bagian kedua Ia turun setelah setahun Rasulullah saw melaksanakan shalat malam sehingga kaki beliau bengkak, demikian juga sejumlah orang dari sahabat beliau. Dan, Allah menjanjikan buat beliau dan buat mereka sesuatu yang sudah dised disediaka iakan n buat mereka mereka kare karena na shala shalatny tnyaa ini. ini. Maka Maka turunlah turun lah ayat yang memberi memb eri keringan keri nganan an ini, di samping memberi ketenangan bahwa Allah telah memilihkan buat mereka sesuai dengan ilmu dan hikmah-Nya, beban dan tugas-tugas yang telah ditentukan-Nya di dalam pengetahuan _______________________  ____________ _______________________ ______________________ ______________________ _______________ ___

Meteri Tarbiyah Muntassib, madah tafsir, pb. Tafsir Surat Al Muzammil

Page 11

 

 Nya. Ayat ini memiliki nuansa khusus. Ayatnya panjang dan nuansa musiknya bermacam-macam, ada yang nadanya tenang dan mantap dan kata terakhirnya terakhirnya sesuai dengan nuansa kemantapan ini, yaitu huruf mim yang yang   sebelumnya terdapat huruf  y a ' yang dibaca panjang, yaitu lafal, "Yang  Maha Pengampun lagi Maha Maha Penyayang. " (Al Muzammil Muzammil : 20) Surat ini dengan kedua bagiannya membentangkan lembaran sejarah dakwah ini, dimulai dengan seruan yang tinggi lagi mulia yang berisi pemberian tugas yang agung dan menggambarkan persiapan persiapan  pers iapannya nya yang berupa beru pa shalat shal at malam, malam , shal at fa fard rdhu, hu, memb membaca aca Al Al Qur’an Qur’an dengan  dengan teratur, zikir dengan khusyu dan tekun, bersabar kepada Allah saja, bersabar menghadapi gangguan, menjauhi dengan cara yang baik dari orang-orang yang mendustakan agama Allah dan memisahkan antara mereka dengan Allah Yang Maha kuasa lagi Maha Perkasa, Pemilik dakwah dan perjuangan yang sebenarnya. Surat ini diakhiri dengan senTuhan kelembutan dan kasih sayang, pemberian keringanan dan kemudahan, pengarahan untuk melaksanakan ketaatan dan pendekatan diri kepada Tuhan beserta lambaian rahmat dan ampunan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, "Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Penyayang. " Surat ini dengan kedua segmennya melukiskan suatu lembaran dari lembaran-lembaran perjuangan yang agung dan mulia yang telah dicurahkan oleh golongan manusia pilihan, yang asalnya bingung tak tahu jalan, untuk dikembalikannya kepada Tuhannya, bersabar terhadap gangguan-gangguan,  berjuang dengan segenap segenap hatinya hatinya,, lepas lepas dari dari keingin keinginan an duniaw duniawii yang yang menggi menggiurk urkan, an, kelezata kelezatan n yang yang melalaikan dan kesenangan yang dinikmati orang-orang yang berhati hampa, serta tidur nyenyak yang dinikmati orang-orang yang banyak menganggu. Sekarang kita hadapi surat ini beserta  paparan Qur'aninya Qur'aninya yang indah. indah.

Mempersiapkan Bekal Perjuangan 'Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali  sedikitt (darinya),  sediki (darinya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari

 seperdua itu.kepadamu Dan bacalah Al Qur’an Qur’an    itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat. Sesungguhnya, bangun pada waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu) dan bacaan pada waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya, kamu  pada  pad a siang sian g hari mempunyai mempun yai urusan yang panjang (banyak). Sebutlah nama Tuhanmu Tuhanmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan. (Dialah) Tuhan masyriq dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung." (Al

 Muzzzammil: 1  Muz 1-9 -9))

'Hai 'Hai orang yang yan g berselimut, bangunlah .... " Ini adalah seruan dari langit, suara Tuhan Yang Maha Agung lagi Maha Tinggi.... Bangunlah .... Bangunlah untuk menyongsong urusan besar yang sedang menantimu dan tugas berat yang akan dibebankan kepadamu. Bangunlah untuk berjuang dan berusaha, berkiprah dan bersusah  payah  pay ah.. Bangu Bangunla nlah, h, waktu waktu tidur tidur dan dan is isti tira rahat hat tel telah ah berlal berlalu.. u.... .. Bangu Bangunlah nlah dan bersiap-sia bersiap-siagalah galah  _______________________  ____________ _______________________ ______________________ ______________________ _______________ ___

Meteri Tarbiyah Muntassib, madah tafsir, pb. Tafsir Surat Al Muzammil

Page 12

 

menyongsong urusan ini.... Ini adalah kalimat yang agung dan menakutkan yang menjauhkan Rasul dari hangatnya tempat tidur, di rumah yang tenang, nyaman dan hangat. Yang mendorongnya pergi ke tengah-tengah kelompok yang besar, menghadapi berbagai macam goncangan dan kesulitan, menghadapi  pengaruh dan daya tarik hati manusia manusia dan realitas realitas kehidupan. kehidupan. Orang yang hidup dengan mementingkan dirinya sendiri memang kadang-kadang bisa hidup senang, akan tetapi hidupnya itu tak bernilai dan matinya pun dalam penilaian yang kecil. Sedangkan, orang besar yang memikul tugas yang besar... maka apalah artinya tidur baginya? Apa artinya istirahat? Apa arti ranjang yang hangat dan kehidupan yang penuh kesenangan? Apa pula anti kesenangan duniawi yang menyenangkan? Rasulullah saw telah mengerti dan mengetahui ukuran hakikat urusan ini. Karena itu, ketika Khadijah mengajak beliau istirahat dan tidur, beliau berkata kepadanya, ”Telah berlalu waktu tidur, wahai Khadijah." Ya, telah berlalu waktu tidur dan tidak ada yang kembali lagi sejak hari itu kecuali berjaga, berpayah payah  pay ah dan dan ber berju juan ang g deng dengan an perj perjua uang ngan an yang yang panj panjan ang g dan berat 'Hai orang yang berselimut, bangunlah di malam hari kecuali sedikit (darinya), (yaitu)  seperduanya  seperdu anya atau kurang kurangila ilah h dari dari se seper perdua dua itu itu sedi sediki kit, t, atau atau lebi lebih h dari dari se seper perdua dua itu. itu. Dan bacalah bacalah Al Qur’an itu Qur’an  itu dengan perlahan-lahan." (A (A l M uzz uzzammi l: 1-4)   Ini adalah persiapan untuk mengemban tugas yang amat besar dengan perantaraan persiapan Ilahiah yang terjamin... terjam in... yaitu shalat malam, maksimal lebih lebih dari dari separ separo o malam tetapi tetapi kurang kurang dari dari dua  perrtiga  pe tiga mala malam m dan dan mi mini nima mall se sepe perrtiga iga mala malam m.. .... .. Bang Bangun un untuk shalat shalat malam malam dan membaca membaca Al Qur'an Qur'an dengan tartil, yaitu membacanya dengan memperhatikan panjang-pendek dan tajwidnya, bukan dengan menyanyikan dan melagu-lagukannya, tidak berlebih-lebihan dan bukan berasyik-asyik dalam menyanyikan dan menyenandungkannya. Telah diriwayatkan secara sah mengenai shalat witir (shalat malam), Rasulullah saw bahwa beliau tidak pernah melakukannya lebih dari sebelas rakaat. Namun demikian, untuk shalat sebelas rakaat ini hampir memakan waktu dua pertiga malam dan beliau baca Al Qur’an Qur’an padanya  padanya dengan tartil. Imam Ahmad meriwayatkan di dalam Musnadnya bahwa telah diceritakan kepada kami oleh Yahy Ya hyaa bin Said S aid Ibnu Abi Arubah Arub ah dari Qatadah Qat adah , dari Zararah Zararah bin bin Aufa Aufa,, dari dari Said bin bin Hisya Hisyam... m...  bahwa ia pernah pernah datang datang kepada kepada Ibnu Ibnu Abbas Abbas lalu lalu menany menanyakan akan kepadanya tentang shalat witir. Kemudian Ibnu Abbas menjawab, "Maukah kuberitahukan kepadamu tentang orang yang paling mengetahui shalat witir (shalat malam) Rasulullah saw?" Said menjawab, "Mau." Ibnu Abbas  berkat  ber kata, a, "Datan "Datangla glah h kepada Aisyah, kemudian tanyakanlah kepadanya. Setelah itu, kembalilah kembalilah kepadaku dan beritahukan kepadaku apa jawabannya.".... Kemudian Said bin Hisyam berkata, "Aku berkata, 'Wahai Ummul Mu'minin, beritahukanlah kepadaku tentang akhlak Rasulullah saw' Aisyah menjawab, 'Apakah engkau tidak pernah membaca Al Qur'an?' Saya jawab, 'Pernah.' Ia  berkata  ber kata,, 'Akhlak 'Akhlak Rasulull Rasulullah ah saw adalah adalah Al Qur'an Qur 'an.'.' Saya Sa ya pun hendak hen dak pergi, per gi, kemud ke mudian ian te teri ringa ngatt olehku tentang shalat malam yang dilakukan Rasulullah saw, kemudian saya berkata, 'Wahai Ummul Mu'minin, beritahukanlah kepadaku tentang shalat malam Rasulullah saw.' Ia berkata, 'Apakah engkau tidak pernah membaca sash 'Yaa ayyuhal muzzammil' ini?' Saya jawab, 'Pernah.' Ia  berkat  ber kata, a, 'Allah 'Allah telah telah mewaji mewajibka bkan n menger mengerjak jakan an shalat shalat malam pada permulaan permulaan surat ini, kemudian kemudian  _______________________  ____________ _______________________ ______________________ ______________________ _______________ ___

Meteri Tarbiyah Muntassib, madah tafsir, pb. Tafsir Surat Al Muzammil

Page 13

 

 beliau melaksanakannya melaksanakannya bersama sahabat-saha sahabat-sahabat bat beliau hingga kedua kaki beliau bengkak dan Allah menahan ayat terakhir surat ini di langit selama dua belas bulan. Kemudian diturunkanlah ayat yang memberikan keringanan pada akhir surat ini. Maka jadilah shalat malam ini sebagai tathawwu' (suatu sunnah) setelah dahulunya diwajibkan....' Maka saya pun hendak  berdiri, tetapi kemudian saya teringat shalat shalat witi witirr Rasul Rasulul ulla lah h saw, saw, lalu lalu saya saya berka berkata, ta, Waha Wahaii Ummul Mu'minin, Mu'min in, beritahuk berit ahukanlah anlah kepadaku kepa daku tentang ten tang shalat shalat witir witir Rasulullah Rasulullah saw' saw' Aisyah Aisyah menjawab menjawab,, 'Kami siwak dan air wudhu beliau,gigi), lalu lalu beliau dibangunkan oleh Allah shalat pada malam menyiapkan hari, kemudian beliau bersiwak (menggosok benwudhu, lalu mengerjakan delapan rakaat dengan tidak duduk (tasyahud) kecuali pada rakaat kedelapan. Lalu beliau duduk, berzikir menyebut Tuhannya Yang Maha Tinggi dan berdoa, kemudian bangun dan belum mengucapkan salam, lalu berdiri untuk shalat pada rakaat kesembilan, kemudian duduk, lalu menyebut Allah Yang Maha Esa, kemudian berdoa kepada-Nya, kemudian mengucapkan salam dengan beliau beliau perdengark perdengarkan an kepada kami. Kemudian beliau shalat dua rakaat sambil duduk setelah  salam tadi. Maka semua itu ada sebelas sebelas rakaat, rakaat, wahai wah ai anakku. anak ku. Ketika Keti ka Rasulul Rasu lullah lah saw sudah suda h lanjut usianya dan badannya gemuk, beliau berwitir tujuh rakaat, kemudian shalat dua rakaat  sambil  sam bil duduk setelah setelah salam. salam. Maka itu adalah sembilan sembilan rakaat, rakaat, wahai anakku. anakku. Dan apabila apabila beliau tertid ter tidur ur atau atau sakit sakit hing hingga ga tidak tidak bisa bisa melakukan melakuk an shalat malam, maka pada siang harinya harin ya beliau melakukan shalat dua belas rakaat. Dan saya tidak pernah mengetahui Rasulullah saw membaca  Al Qur’an Qur’an semalam  semalam suntuk hingga pagi dan tidak pernah berpuasa sebulan penuh selain bulan  Ramadhan...  Ramadh an..... " (H R M us uslim lim)) Ini merupakan persiapan untuk menerima perkataan berat yang akan diturunkan Allah kepada  beliau  bel iau... ..... "Sesungguhnya, Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat." (Al Muzzammil :

 5) Yaitu Al Qur'an dengan segala tugas yang ada di belakangnya. Al Qur'an ini pada dasarnya tidaklah  berat  ber at karena karena dia dia mudah mudah diing diingat. at. Akan Akan te teta tapi pi,, dia dia berat berat dalam timbangan kebenaran dan berat  pengaruhnya di di d dala alam m hati hati,,  "Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur’an Qur’an   ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan (All Ha H asy syr: r: 21) melihatnya melihat nya tunduk terpecah belah belah disebabkan takut ke kepada pada Allah. " (A Maka Allahmenerima menurunkannya kepada hati yang lebih mantap daripada gunung untuk menerimanya. Jika untuk dan memahami limpahan cahaya dan pengetahuan itu benar-benar berat, ia memerlukan persiapan yang panjang. Jika untuk bergaul dengan hakikat-hakikat yang sangat besar dan murni itu benar-benar berat, ia memerlukan persiapan yang panjang. Jika berhubungan dengan makhluk tertinggi dan dengan ruh semesta dan ruh makhluk-makhluk hidup yang tidak hidup seperti sepe rti yang yang disia disiapkan pkan untuk untuk dilakukan Rasulullah Ra sulullah saw itu benar-benar benar-ben ar berat, berat , maka ia membutuhkan  persiapan  persi apan yang yang panjang. panjang. Jika Jika bersik bersikap ap ist istiqa iqamah mah ter terhad hadap ap urus urusan an ini ini tanpa tanpa bimb bimbang ang dan ragu-r ragu-ragu agu dan dan tidak berpaling berpaling ke sini sini dan ke sana mengikuti mengikuti berbagai berbagai bisikan bisikan dan tarikan tarikan serta hambat ham batan an-ham -hambat batan an itu benar-benar benar -benar berat, maka ia membutuhkan membutuhkan persia persiapan pan yang panjang. panjang. Mengerjakan shalat malam ketika orang-orang lain sedang nyenyak tidur dan memutuskan hubungan dengan kehidupan dunia yang menipu dan rendah nilainya dan berhubungan dengan Allah, menerima limpahan rahmat dan  pancaran cahaya-Nya, bersenang hati hati bersama-Nya, bersama-Nya, bersepi-sep bersepi-sepii dengan-Nya, dengan-Nya, membaca membaca Al Al Qur'an Qur'an  _______________________  ____________ _______________________ ______________________ ______________________ _______________ ___

Meteri Tarbiyah Muntassib, madah tafsir, pb. Tafsir Surat Al Muzammil

Page 14

 

dengan tartil ketika alam sedang suasana hening dan terasa seakan-akan Al Qur'an baru saja turun dari alam tertinggi dan bercengkerama dengan alam semesta dengan tartil tanpa perkataan dan kalimat manusia yang terucapkan terucap kan dan menyambut pancaran pancaran cahayanya, cahayanya, pengarahan-pengarahannya dan kesan-kesannya pada malam yang sunyi. Semua ini menjadi bekal untuk memikul perkataan yang  berat itu, beban yang berat dan perjuan perjuangan gan yang pahit yang sedang sedang menantika menantikan n Rasul dan orangorang yang menyerukan dakwahnya pada setiap generasi! Dan, aktivitas di malam sunyi yang seperti itu akan dapat menerangi hati di jalan perjuangan yang berat dan panjang, melindunginya dari bisikan-bisikan setan dan dari kebingungan di dalam kegelapan yang mengepung jalan yang bersinar terang benderang. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebi lebih h ber berke kesa san. n. (Al Muzza Mu zzammi mmi l: 6) "Naasyiat al laili" (bangun pada waktu malam) ... bangun setelah isya'... (yakni tengah malam). Ayat itu mengatakan, "lnna naasyiat al laili asyaddu "(Sesungguhnya bangun pada waktu malam adalah lebih tepat ...) yakni lebih menyemangatkan badan, "wa aqwamu qiilaa"(dan  bac  bacaan aan pada pada waktu itu lebih berkesan), yakni lebih memantapkan hati terhadap kebaikan (sebagaimana dikatakan oleh Mujahid), karena mengalahkan bisikan untuk tidur dan tarikan ranjang, setelah  beker  bek erja ja keras keras pada pada siang siang hari, hari, adalah adalah lebih lebih tepat tepat dan lebih lebih menyeman menyemangat gatkan kan badan. badan. Akan tetapi tetapi ungkapan ini adalah untuk menyatakan kekuatan ruh, sambutan terhadap seruan Allah dan merasakan kesan yang mendalam sehingga hati merasa tenang dan jinak kepada-Nya. Oleh karena itu bacaan pada waktu itu lebih berkesan, karena berzikir pada waktu itu terasakan manisnya, shalat pada waktu itu terasakan kekhu k ekhusy syu u’annya dan bermunajat pada waktu itu terasa terenungkan isinya. Shalat dan berzikir serta bermunajat pada waktu malam dapat meresapkan ke dalam haft perasaan tenang, senang, terkesan dan memancarkan cahaya ke dalamnya, yang kadang-kadang tidak dijumpainya dalam shalat dan zikir pada siang hari. Allah yang menciptakan hati ini mengetahui jalan-jalan masuk ke dalamnya dan senar-senarnya. Ia tahu apa yang dapat meresap ke dalamnya dan memberikan memberi kan kesan kepadanya, Ia mengetahui pada waktu kapan hati itu lebih terbuk terbukaa dan lebih siap dan Ia tahu pula sebab-sebab dan cara-cara yang lebih melekat dan lebih mengesankannya. Allah Yang Maha Suci yang mempersiapkan hamba dan Rasul-Nya Muhammad saw untuk menerima perkataan yang berat dan untuk bangkit memikul beban yang berat itu, memilihkan untuknya aktivitas malam hari, bangun malam, karena bangun malam itu lebih tepat untuk khusyu dan  bacaan  baca anny nyaa lebi lebih h berke berkesan san dan lagi lagi karena karena pada waktu waktu siang siang Rasulul Rasulullah lah memiliki kesibukankesibukan dan kegiatan yang menyita banyak tenaga dan perhatiannya, "Sesungguhnya, kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak)." ( A l  M uzza uzzam mmi l : 7)   Biarlah ia mempergunakan siang harinya untuk urusan-urusan dan kegiatan ini dan malam harinya ia khususkan untuk Tuhannya, dengan mengerjakan shalat dan berzikir menyebut nama Nya, "Sebutlah nama Tuhanmu dan beribadahlah kepadaNya dengan penuh ketekunan."(Al  Muzzammil: 8) 8)  _______________________  ____________ _______________________ ______________________ ______________________ _______________ ___

Meteri Tarbiyah Muntassib, madah tafsir, pb. Tafsir Surat Al Muzammil

Page 15

 

Menyebut nama Allah, bukanlah sekadar komat-kamitnya mulut menyebut nama itu, dengan menghitung jumlah tasbih dan pahalanya, atau dengan mengucapkannya sekian ribu dan sekian ribu kali. Akan tetapi, yang dimaksud ialah ingatnya hati dengan penuh konsentrasi bersama dengan zikir lisan, atau yang dimaksud adalah shalat itu sendiri beserta bacaan Al Qur'an di dalamnya. Dan "tabattul" (beribadah dengan d engan tekun) adalah melakukan me lakukan pemutusan p emutusan total total terhadap terhadap selain selain Allah, menghadap kepada-Nya secara total dengan beribadah dan berzikir, lepas dari semua kesibukan dan lintasan pikiran, serta memfokuskan segenap perasaannya kepada Allah. Setelah menyebut "tabattul" yang berarti memutuskan hubungan dari segala sesuatu selain Allah, maka sesudah itu disebutkanlah sesuatu yang menjelaskan bahwa tidak ada sesuatu selain Allah yang layak seseorang menghadapkan diri kepadanya, kalau ia bermaksud menghadap kepada Allah, "(Dialah) Tuhan masyriq dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambil ambillah lah Dia sebagai pelindung." ( A l M Muz uzzzammi l : 9)   Dia adalah Tuhan bagi setiap orang yang menghadap kepada-Nya. Dia adalah Tuhan bagi udan  barat.  bar at. Dia Dia adalah adalah satu-s satu-satuny atunyaa Tuhan Tuhan yang tidak tidak ada Tuhan lagi yang berhak b erhak diibadahi diibada hi selain sel ain Dia. D ia. Maka memfokuskan perhatian kepada-Nya berarti memfokuskan kepada hakikat satu-satunya yang ada di alam wujud ini dan bertawakal kepada-Nya adalah tawakal kepada kekuatan satu-satunya yang ada di alam semesta ini. Dan bertawakal kepada Allah saja adalah bagian dari kepercayaannya akan kemahaesaan-Nya dan kepercayaannya terhadap perlindungan -Nya kepada dunia belahan timur dan  belahan  bela han barat, barat, yakni kepada seluruh alam semesta. Dan Rasul yang diseru-Nya dengan "Qum" (bangunlah!)... untuk bangun guna mengemban tugas yang berat, sangat butuh berkosentrasi kepada Allah dan bersandar kepada-Nya, bukan kepada selain-Nya. Karena dari sinilah akan lahir dan  berk  be rkem emba bang ng keku kekuat atan an dan dan akan akan dipero diperoleh lehnya nya bekal bekal u untu ntuk k memi memikul kul tugas tugas berat berat di ja jala lan n yan yang g panj panjang ang.. Bersabar Menghadapi Celotehan Kaumnya Kemudian Allah mengarahkan Rasul untuk bersabar dengan kesabaran yang baik di dalam menghadapi tuduhan yang bukan-bukan, keberpalingan, halangan dan pengabaian yang dilakukan oleh kaumnya dan supaya menjauhi mereka serta memberi kesempatan sebentar kepada mereka, karenaa di sisi karen sisi Allah Allah seda sedan n disediak disediakan an azab azab dan beleng belenggu gu yang yang bera be ratt ba bagi gi mere me reka ka,,

"Dan bersabarlah terhadap apa bertindak yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan itu, caraorangyang baik. Dan biarkanlah Aku (saja) terhadap orang-orang yang mendustakan orang yang mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar. Karena  sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang bernyalanyala dan makanan makanan yang menyumbat menyumbat di kerongkongan kerongkongan da d a n a z a b yang pedih. pedih. Pada Pada hari hari bumi bumi dan  gunung-gun  gunun g-gunung ung bergoncangan bergoncangan dan menjadil menjadilah ah gunung-gu gunung-gunung nung itu tumpukan-tu tumpukan-tumpu mpukan kan pasir yang beterbangan. Sesungguhnya, Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah)  seorang  seoran g Rasul, Rasul, yang menjadi menjadi saksi terhadapmu, terhadapmu, sebagaimana sebagai mana Kami telah mengutus mengutu s (dahulu)  seorang Rasul kepada Fir’ aun. aun. Maka Fir ’  ’aun a   un mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan  siksaan  sik saan yang yang berat. berat. Maka Maka bagaimanak bagai manakah ah kamu akan dapat memelihara memelih ara dirimu jik jika a kamu kam u tet tetap ap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban. Langit (pun) menjadi pecah belah  pada hari itu karena ka rena Allah. Adalah Ad alah janji-Nya itu pasti terl te rlak aksa sana na." ." ( A l M uzz uzzammi l: 10-18 10-18))    _______________________  ____________ _______________________ ______________________ ______________________ _______________ ___

Meteri Tarbiyah Muntassib, madah tafsir, pb. Tafsir Surat Al Muzammil

Page 16

 

Kalau sah riwayat pertama tentang sebab turunnya segmen pertama surat ini mengenai mulai diutusnya Nabi saw, maka bagian kedua kedu a dari segmen ini turun kemudian kemudian set setelah elah berlakunya berlakunya dakwah secara terang-terangan dan munculnya orang-orang yang mendustakan dan bersikap sombong dan berlaku kejam terhadap Rasulullah saw dan orang-orang mukmin, sedangkan jika riwayat yang kedua itu yang sah, maka segmen pertama surat ini seluruhnya turun berkenaan dengan apa yang dialami Nabi saw yang diganggu dan disakiti oleh kaum musyrikin serta dihalang-halangi dakwahnya. Akan tetapi, bagaimanapun keadaannya, kita jumpai adanya arahan untuk bersabar, sesudah diberi pengarahan untuk mengerjakan shalat malam dan berzikir dan kedua hal ini sering disebutkan disebut kan bersama-sama bersama-sa ma di dalam membekali m embekali hati dengan den gan bekal dakwah dakwah ini ini untuk untuk menempuh menempuh  jalannya yang berat dan panjang, baik baik di jalan dakwah untuk mer meresapkan esapkan ke dalam dalam hati maupun di  jalannyaa dalam berjihad menghadapi para penentang dan kedua-duanya  jalanny kedua-duanya merupakan merupakan sesuatu sesuatu yang  beratt dan sulit.  bera sulit. Kita jumpai pengarahan pengarahan untuk bersabar, bersabar, 'Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan, ucapan-ucapan yang menjengkelkan dan memicu kemarahan. "Dan jauhilah mereka dengan cara yang baik..."; tidak dihiraukan dengan membalas mencelanya dan marah kepadanya, tidak usah mengucapkan kata-kata yang keji dan menyiarkan kejelekannya. Inilah langkah dakwah di Mekah, khususnya pada masa-masa permulaan, yang semata-mata berbicara kepada hati dan nurani dan semata-mata penyampaian dengan tenang dan penjelasan yang terang. Menjauhi secara baik terhadap kesombongan dan sikap mendustakan, benar-benar memerlukan kesabaran setelah zberkali-kali ikir: Kesabaran merupakan pesan Allah yang disampai disampaikan kan kepada setiap Rasul yang memerlukan disampaikan zikir: dan disampaikan pula kepada hamba-hamba-Nya yang  beriman kepada Rasul-Rasul-Nya. Dan tidak mungkin seseor seseorang ang dapat dapat melaksan melaksanaka akan n dakwah dakwah ini kecuali dengan menjadikan kesabaran sebagai bekal dan kebiasaannya, kesabaran sebagai surganya dan senjatanya, sabar sebagai tempat bernaung dan berlindungnya. Karena berdakwah adalah jihad,  jihad terhadap terhada p dirinya dirin ya sendiri, sendiri , terhadap terhad ap nafsunya, nafsun ya, ter hadap hadap penyelew penyelewenga engannya nnya,, kel kelemah emahanny annya, a, keliarannya, ketergesa-gesaannya dan keterputusasaannya dan jihad terhadap musuh-musuh dakwah dan sarana-sarana mereka, program mereka, tipu daya mereka dan gangguan mereka. Juga  jihad  jiha d terhada terhadap p nafsu secara umum, yaitu keinginan untuk menghi meng hinda ndarr dan lepas lepas dari tugas-tu tugas-tugas gas dakwah dan bersembunyi di dalam bentuk yang bermacam-macam, dengan menyimpang dari dakwah dan tidak istiqamah. Maka tidak ada bekal bagi juru dakwah kecuali kesabaran di dalam menghadapi semua ini, yang dibarengi dengan zikir sebagaimana yang hampir disebutkan pada setiap tempat. Bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik. Biarkanlah Aku (Allah) sendiri yang akan menghadapi orang-orang yang mendustakan itu, karena Aku menjamin akan mengambil tindakan terhadap mereka, 'Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang  yang mempunyai kemewahan kemewahan dan beri beri tangguhlah tangguhlah mereka mereka barang barang sebentar." sebentar." ( A l M Muz uzzzammi l: 11) 11) Ini adalah sebuah kalimat yang diucapkan oleh Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa, Maha Kuat lagi Maha Kokoh... 'Biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu...!" Dan orang-orang yang mendustakan itu adalah manusia biasa juga, sedang yang mengancam mereka itu adalah Tuhan yang telah menciptakan mereka dan menciptakan alam semesta ini dengan firman-Nya, 'Kun" Jadilah! Jadilah!,, Tidak lebih dari perkataan perkataan itu. Biarkanlah Aku yang  bertindak  bertin dak terhadap orang-orang yang mendustakan itu... ! Karena Karena dakwah itu adalah dakwah-K dakwah-Ku, u, tugasmu hanya menyampaikan. Biarkan mereka mendustakan dan tinggalkan mereka dengan cara yang  baik.. Aku yang akan melancar  baik melancarkan kan belenggubelenggu-beleng belenggu gu yang berat, berat, neraka neraka yang menyala-nyala,  _______________________  ____________ _______________________ ______________________ ______________________ _______________ ___

Meteri Tarbiyah Muntassib, madah tafsir, pb. Tafsir Surat Al Muzammil

Page 17

 

makanan yang menyumbat kerongkongan dan azab yang pedih. Semuanya itu merupakan  balasan  balasa n yang sesuai sesuai bagi bagi "orang-orang yang mempunyai kemewahan" dan dan   tidak mau bersyukur kepada Yang Memberi nikmat. Karena itu, bersabarlah wahai Muhammad terhadap mereka dengan kesabaran yang baik dan biarkanlah Aku yang akan bertindak terhadap mereka. Biarkanlah mereka, karena di sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat yang akan membelenggu dan menyakiti mereka, ada neraka yang menyala-nyala yang akan membakar dan memanggang mereka, ada makanan yang akan menyumbat kerongkongan mereka dan ada azab yang pedih pada hari yang menakutkan. Kemudian dilukiskanlah pemandangan pada hari yang menakutkan itu, 'Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang beterbangan." (Al Muzzammil: 14)   Inilah pemandangan yang menakutkan, di mana manusia dilewatkan dan disebutkanlah bumi dengan hamparannya yang sangat luas dan besar, tetapi ia ketakutan dan berantakan. Bagaimana lagi dengan manusia yang kecil dan lemah?! Setelah melukiskan pemandangan yang menakutkan dan mengerikan itu, maka diingatkanlah orang-orang yang mendustakan dan memiliki kemewahan itu terhadap Fir'aun sang diktator dan  bagaimana Allah Yang Yang Maha Perkasa Perkasa lagi lagi Maha Kuasa Kuasa itu menyik menyiksanya, sanya, "Sesungguhnya, Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang Rasul, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada  Fir’   Fir ’ aun. a un. Maka Fir ’  ’ a aun un mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat." ( A l M uzz uzzammi l: 15-16)  Demikian gambaran singkat menggoncangkan perasaan dan menanggalkan hati, sesudah dilukiskannya pemandangan bumi dan gunung-gunung yang bergoncangan dan berantakan. Itu hukuman akhirat dan ini hukuman dunia. Maka, bagaimanakah kamu akan menyelamatkan dirimu dan melindunginya dari azab yang mengerikan dan menakutkan ini? 'Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari  yang  yan g menjadi menj adikan kan anak-a ana k-anak nak beruba ber uban. n. Langit Lan git (pun) (pu n) menjad men jadii pecah pe cah -belah -be lah pada pad a hari har i itu Muz uzzzammi l: 17-18 17-18)) karena Allah.... " ( A l M Keadaan yang menakutkan ini menjadikan langit pecah-belah dan sebelumnya bumi dan gununggunung bergoncangan dan anak-anak kecil menjadi beruban. Sesungguhnya, ini adalah sesuatu yang menakutkan yang digambarkan dalam lukisan alam yang diam dan manusia yang hidup dalam  pemand  pem andang anganan-pem pemand andang angan an yang yang dipinda dipindahka hkan n oleh paparan paparan Al Qur'an ke dalam perasaan manusia seakan-akan ia sedang terjadi.... Kemudian dipertegasnya lagi, 'Adalah janji-Nya itu pasti terlaksana. " (Al Muzzammil : 18) Pasti terjadi, takkan diselisihi karena apa yang dikehendaki-Nya  pastii terjad  past terjadi, i, apa yang dimaui dimaui pasti pasti terwujud. terwujud. Setelah dilukiskannya pemandangan yang menakutkan pada alam semesta dan pada jiwa manusia, disentuhnyalah hati mereka agar sadar dan memilih jalan keselamatan... yaitu jalan Allah.... "Sesungguhnya ini adalah suatu peringatan. Maka barangsiapa yang menghendaki niscaya ia menempuh jalan (yang menyampaikannya) kepada Tuhannya." (A l Muzza Muzzammi l: 19)  _______________________  ____________ _______________________ ______________________ ______________________ _______________ ___

Meteri Tarbiyah Muntassib, madah tafsir, pb. Tafsir Surat Al Muzammil

Page 18

 

Sungguh jalan kepada Allah itu lebih aman dan lebih mudah daripada jalan hidup yang meragukan, yang membawa kepada ketakutan dan kesengsaraan. Ketika ayat-ayat ini turun menggoncangkan hati orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, pada waktu yang sama ia justru membawa rahmat, kepercayaan dan keyakinan kepada Rasulullah saw dan golongan minoritas mukmin yang lemah waktu itu. Karena mereka merasa bahwa Tuhan mereka selalu menyertai mereka, memerangi musuh-musuh mereka dan menyiksa musuh-musuh tersebut. Tangguh yang diberikan kepada orang-orang yang mendustakan itu hanya sebentar, hanya sampai  pada waktu tertentu tertentu,, setelah setelah itu semuanya semuanya berlalu, ket k etik ikaa aj ajal al te tela lah h tiba ti ba dan da n Al Alla lah h meny me nyik iksa sa musu mu suhh- musuh musuh-Ny -Nyaa dan dan musu musuh-m h-mus usuh uh ora orang ng ber berim iman an deng dengan an belenggu belen ggu-be -belen lenggu ggu yang yan g berat, ber at, neraka ner aka yang menyala-ny menyala-nyala ala dan azab azab yang yang pedi pedih. h. Sesungguhnya Sesungguhn ya Allah tidak akan menyerahkan menyerah kan kekasihkekasih-Nya kepada musuh-musuh-Nya, meskipun musuh-musuh-Nya itu diberi-Nya tangguh hingga suatu masa.

Pemberian Keringana.n Sekarang, datanglah segmen kedua surat ini yang disebutkan dalam satu ayat saja yang turun setahun kemudian sesudah turunnya segmen yang pertama, menurut pendapat yang lebih kuat, "Sesungguhnya, Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua

 pe  pert rtig iga a mala ma lam, m, atau seperdua malam sepertiganya danukuran (demikian pula) pula)dan segolongan segol onganAllah dari orang-orang yang bersama kamu. Danatau Allah menetapkan malam sung. mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka  Dia memberi memberi keringanan keringanan kepadamu kepadamu,, karena itu bacalah bacalah apa yang mudah mudah (bag (bagimu imu)) dari Al Qur’an Qur’an..  Dia menge mengetahu tahuii bahwa bahwa akan ada di antara a ntara kamu orang-orang yang sakit dan d an orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an Qur’an dan  dan dirikanlah  sembahyan  semb ahyang, g, tunaik tun aikan anlah lah zakat zak at dan da n berika ber ikanla nlah h pinja pin jaman man kepada Allah pinjaman pinjama n yang y ang baik.  Dan kebaikan ke baikan apa saja yang yan g kamu k amu perbuat perb uat untuk unt uk dirimu diri mu niscaya nisc aya kamu memperoleh memperoleh (balasa (balasan)n)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha uzzam mmi l: 20 20))    Peny  Pe nyay ayan ang. g."" ( Al M uzza Ini adalah sentuhan keringanan yang menyejukkan, yang menghapuskan keletihan, kepenatan, dan kesulitan. Pemberian kemudahan dari Ilahi kepada Nabi dan orang-orang yang beriman. Allah telah mengetahui ketulusan beliau dan ketulusan mereka dan kaki-kaki mereka telah bengkak karena lamanya berdiri waktu shalat malam dengan membaca bacaan-bacaan yang panjang dari Al Qur’an Qur’an.. Akan tetapi Allah tidak ingin Nabi-Nya menderita karena membaca Al Qur'an dan shalat ini. Ia hanya ingin menyiapkannya untuk mengemban tugas besar yang akan dihadapinya sepanjang hidupnya nanti, dia dan golongan minoritas yang yang beriman yang berjuang bersamanya. Apa yang dibicarakan dalam ayat ini menyenangkan menyenangkan dan menenteramkan, "Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (shalat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang  yang bersama kamu... " Allah melihatmu! Berdiri dan shalat yang kamu lakukan dan dilakukan orang-orang yang beriman itu  _______________________  ____________ _______________________ ______________________ ______________________ _______________ ___

Meteri Tarbiyah Muntassib, madah tafsir, pb. Tafsir Surat Al Muzammil

Page 19

 

diterima dalam timbangan Allah. Tuhanmu mengetahui, ketika engkau dan mereka menjauhkan lambung dari tempat tidur, meninggalkan hangatnya ranjang di malam sunyi, tidak mendengar seruan tempat tidur yang meninabobokkan, akan tetapi yang kau dan mereka dengar adalah seruan Allah. Tuhanmu kasih sayang kepadamu dan ingin meringankan bebanmu dan sahabat sahabatmu.... 'Dan Alla h meneta pkan ukuran ma lam da n siang siang .... .... " Dipanjangkannya yang ini dan dipendekkannya yang itu. Dipanjangkannya malam dan ada kalanya dipendekkan. Kamu dan sahabat-sahabatmu terus saja melakukan shalat malam dalam waktu kurang dari dua pertiga malam, seperdua malam, atau sepertiga malam. Dia mengetahui kelemahanmu untuk melakukan begitu terus-menerus dan Dia tidak ingin memayahkan dan memberatkan kamu. Dia hanya menginginkan kamu mengambil bekal dan kamu pun telah mengambil bekal itu. Maka Dia memberikan keringanan kepada dirimu. Oleh karena itu, lakukanlah itu dengan mudah, "Karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an Qur’an... ... " Di dalam melakukan shalat malam, dengan tanpa berberat-berat dan berpayah-payah. Dan di sana, di dalam ilmu Allah, terdapat sesuatu yang menantimu, yang menghabiskan tenaga dan kekuatan dan menjadikanmu sat melakukan shalat malam, 'Dia akan shalat ada dimalam antaraini. kamu orang-orang yang sakit.... " Yangmengetahui sulit baginyabahwa melakukan "Dan orang-orang orang -orang yang berjalan berjal an di muka bumi mencari mencari sebagi sebagian an karuni karunia a Allah... Allah..... " Berusaha mencari rezeki, karena ini merupakan salah satu kebutuhan yang vital bagi kehidupan. Sedang Allah tidak menghendaki kamu meninggalkan urusan-urusan kehidupanmu dan memfokuskan perhatianmu untuk melaksanakan syi'ar-syi'ar ibadah saja sebagaimana para rahib dan biarawan. 'Dan orang-o orang-oran rang g yang lain lagi yang berpera berperang ng di jal an Al la h. .. . " Allah mengetahui bahwa Dia akan memberikan izin kepadamu untuk membela diri dari  pengan  pen ganiay iayaan aan orang lain dengan dengan melakukan melakukan perang perang dan untuk untuk menegak men egakkan kan bendera bend era Islam di muka bumi yang sangat ditakuti oleh orang-orang yang zalim itu. Karena itu, berilah keringanan kepada dirimu, 'Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an Qur’an.... .... " dengan tanpa bersulit-sulit,  bersusah-susa  bersusa h-susah h dan berpaya berpayah-pay h-payah. ah. Konsistenlah kamu di dalam menunaikan kewajiba kewajibannkewajiban agama, 'Dirikanlah shala shalatt dan tunaikanlah zakat... " Bersedekahlah sesudah itu seakan-akan kamu memberi pinjaman kepada Allah, yang dengan begitu Allah akan mengekalkan kebaikannya untukmu, 'Dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu  perbuat untuk untuk dirimu dirimu niscaya niscaya kamu memperole memperoleh h (balasa (balasan)n n)nya ya di si sissi Allah sebagai balasan yang  paling baik baik dan paling paling besar besar pahalanya. pahalanya.... ... "  _______________________  ____________ _______________________ ______________________ ______________________ _______________ ___

Meteri Tarbiyah Muntassib, madah tafsir, pb. Tafsir Surat Al Muzammil

Page 20

 

Hadapkanlah dirimu kepada Allah dengan meminta ampun kepada-Nya atas kekurangankekuranganmu. Karena manusia itu senantiasa ada kekurangannya dan rentan terhadap kekeliruan, meski bagaimanapun ia bersungguh-su bersungguh-sungguh ngguh dan mencari yang benar, "Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha  Pen  Penyay yayang ang." ." Inilah sentuhan yang penuh kasih sayang, kemudahan dan ketenteraman, yang datang setahun sesudah adanya seruan untuk "bangun". Allah memberikan keringanan kepada kaum muslimin, sehingga dijadikannya shalat malam itu sebagai tathawwu' (sunah), bukan kewajiban. Adapun Rasulullah saw tetap berlaku bagi beliau dalam berhubungan dengan Tuhannya dan tidak kurang dari sepertiga malam, untuk bermunajat kepada Tuhannya, dalam kesunyian dan keheningan malam. Dan di hadirat Allah ini beliau memohon bekal kehidupan dan bekal perjuangan, sedang hati  beliau  bel iau tak pernah pernah tidur tidur meskipun meskipun kedua mata beliau beliau tidur. tidur. Hati Rasulullah Rasulullah selalu selalu sibuk berzikir berzikir mengingat Allah, tekun beribadah kepada Pelindungnya. Hati beliau kosong dari segala sesuatu selain Tuhannya, meski bagaimanapun beratnya beban yang dipikul di atas pundaknya, meski  bagaimanapun beratnya beratnya tugas yang diemban di embannya. nya.

 _______________________  ____________ _______________________ ______________________ ______________________ _______________ ___

Meteri Tarbiyah Muntassib, madah tafsir, pb. Tafsir Surat Al Muzammil

Page 21

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF