30.soal Untuk Latihan Ukom 2021 - HSN
July 7, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download 30.soal Untuk Latihan Ukom 2021 - HSN...
Description
1. Kasus (vignette) Seorang analis di laboratorium diminta melakukan pemeriksaan Rapid Plasma Reagin (RPR) untuk memonitor penyakit sifilis yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
Jawaban: E. Metode Imunokromatografi
Pertanyaan soal: Bagaimana inyerpretasi hasil negatif (-) dari pemeriksaan tersebut ?
Widal terhadap serum pasien. Setelah diperiksa ternyata hasil menunjukan positif, ditandai dengan terbentuknya aglutinasi.
Pilihan Jawaban : A. Terbentuk garis berwarna putih B. Terlihat campuran homogen berwana putih C. Terbentuk garis berwarna abuabu D. Terlihat campuran homogen berwarna abu-abu E. Terbentuk aglutinasi berwana abu-abu
Pertanyaan soal: Mengapa pada hasil yang positif terbentuk aglutinasi?
Jawaban : D. Terlihat campuran homogen berwarna abu-abu
2. Kasus (vignette) Seorang wanita berumur 25 tahun datang ke laboratorium untuk pemeriksaan kehamilan. Analis melakukan pemeriksaan hcg menggunakan metode yang cukup sensitif dengan hasil cepat. Interpertasi hasil dilakukan visual, dengan melihat ada dengan tidaknya cara garis berwarna merah pada kertas tes. Pertanyaan soal: Apa metode pemeriksaan kehamilan tersebut di atas? Pilihan Jawaban : A. Metode Biologi B. Metode Galli Manini C. Metode Ascheim Zondek D. Metode Aglutinasi Lateks
E. Metode Imunokromatografi
3. Kasus (vignette) Seorang anak berusia 13 tahun diduga menderita demam tifoid. Dokter menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan
Pilihan Jawaban : A. Antigen Salmonella dalam reagen bereaksi dengan deng an bakteri salmonella dalam serum pasien B. Antigen Salmonella dalam reagen bereaksi dengan antibodi salmonella dalam serum pasien C. Antigen Salmonella dalam serum pasienbereaksidenganantibodi salmonella dalamreagen D. Antibodi Salmonella dalam serum pasien bereaksi dengan reagen E. Antibodi Salmonella dalam reagen bereaksi dengan deng an bakteri salmonella dalam tubuh
B.Antigen Salmonella dalam Jawaban: reagen bereaksi dengan antibodi salmonella dalam serum pasien
4. Kasus (vignette) Seorang anak berinisial HSN mengalami gejala sakit berupa demam suhu 39ºC selama satu bulan, sakit perut, diare, muncul ruam pada kulit, batuk kering, dan sakit pada bagian perut seperti kembung. Oleh dokter direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium untuk demam
tifoid.
ATLM
melakukan
pemeriksaan
TUBEX terhadap bahan pemeriksaan pasien HSN dengan hasil pemeriksaan positif (+) 6. Pertanyaan soal: Apa yang tampak pada pemeriksaan tersebut? Pilihan Jawaban :
reaksi
bahan
A. Tampak larutan hasil reaksi berwarna merah karena antibodi anti O9 S.typhi S.typhi berikatan dengan antigen pada reagen coklat. B. Tampak larutan hasil reaksi berwarna biru karena antibodi anti O9 S.typhi S.typhi berikatan dengan antigen pada reagen coklat. C. Tampak larutan hasil reaksi berwarna biru karena antibodi berlabel partikel lateks warna pada reagen biru berikatan dengan antigen pada reagen coklat D. Tampak larutan hasil reaksi berwarna merah karena antibodi berlabel partikel lateks warna pada reagen biru berikatan dengan antigen pada reagen coklat E. Tampak larutan hasil reaksi berwarna biru karena antibodi berlabel partikel lateks wana berikatan dengan antigen pada reagen coklat Jawaban : B.Tampak larutan hasil reaksi berwarna biru karena antibodi anti O9 S.typhi berikatan dengan antigen pada reagen coklat. 5. Kasus (vignette) Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke dokter untuk konsultasi karena adanya gejala pada organ intim, misalnya saat berkemih mengeluarkan nanah dan rasa sakit pada uretra. Pasien tersebut disarankan untuk melakukan uji spesifik terhadap penyakit sifilis. Pertanyaan soal: Hasil yang didapat dari uji spesifik ini?
Pilihan Jawaban : A. Aglutinasi B. Endapan C. Flokulasi D. Hemaglutinasi E. Keruh
Jawaban : D. Hemaglutinasi 6. Kasus (vignette) Seorang analis diminta untuk melakukan pemeriksaan Widal. Setelah dilakukan percobaan, hasilnya masih terjadi aglutinasi pada titer 1/160 tetapi pada titer 1/320 tidak terjadi aglutinasi. Pertanyaan soal: Bagaimana cara pelaporan dari pemeriksaan tersebut? Pilihan Jawaban : A. Titer 1/160 B. Titer 1/320 C. Titer > 1/160 D. Titer > 1/320 E. Titer ≥ 1/160 1/160 Jawaban: A. Titer 1/160
7. Kasus (vignette) Berikut adalah langkah kerja pemeriksaan
Widal, serum 4masing-masing 80 µL padaTeteskan slide sebanyak buah, Tambahkan masing-masing antigen sebanyak 1 tetes. Kemudian, campur dan goyang-goyang dalam waktu 2 menit Periksa ada tidaknya aglutinasi. Hasil pemeriksaan menunjukan aglutinasi pada 1/320 namun tidak dilakukan pemeriksaan pada pengenceran selanjutnya.
Pertanyaan soal: Hal yang harus dilakukan oleh seorang analis adalah Pilihan Jawaban : A. Melaporkan hasil dengan titer 1/320 B. Melaporkan hasil dengan titer< 1/320 C. Melaporkan hasil dengan titer> 1/320
9. Kasus (vignette)
D. Melaporkan hasil dengan titer ≤ 1/320 1/320 E. Melaporkan hasil dengan titer ≥ 1/320 1/320
kualitatif ternyata hasilnya reaktif, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan semikuantitatif, hasilnya positif pada titer 1/4. Sensitivitas reagen adalah 200 IU/mL.
Jawaban : E. Melaporkan hasil dengan titer ≥ 1/320 1/320
8. Kasus (vignette) Perhatikan gambar dibawah ini! merupakan kaset pemeriksaan HIV.
Ini
Seorang pasien di duga terkena infeksi oleh kuman Streptokokus β haemoliticus, dia dianjurkan memeriksan darah ke laboratorium yaitu pemeriksaan ASTO. Setelah dilakukan pemeriksaan secara
Pertanyaan soal: Berapa kadar ASTO pada pasien dengan titer tersebut? Pilihan Jawaban : A. 200 IU/mL B. 400 IU/mL C. 800 IU/mL D. 1600 IU/mL IU/mL E. 3200 IU/mL IU/mL Kunci Jawaban : C. 800 IU/mL
Pertanyaan soal: Dari gambar tersebut buffer dan sampel di teteskan pada bagian mana? Pilihan Jawaban : A. Buffer pada bagian A, sampel pada bagian A B. Buffer pada bagian A, sampel pada bagian B
C. Buffer pada bagian B, sampel pada bagian B D. Buffer pada bagian B, sampel pada bagian A E. Buffer pada bagian A, sampel pada bagian T Jawaban: D. Buffer pada bagian B, sampel pada bagian A
10. Kasus (vignette) Seorang pasien dengan berat badan berlebih dengan perut seperti buah peer, dianjurkan untuk melalukan pemeriksaan CRP oleh dokter. Setelah dilakukan pemeriksaan hasilnya non reaktif. Pertanyaan soal: Apa kemungkinan penyebab hasil pemeriksaan tersebut ? Pilihan Jawaban : A. Pasien terkena inflamasi akut B. Pasien terkena inflamasi kronis C. Hasil C-RP C-RP ≤ 6 mg/L mg/L D. Hasil C-RP C-RP ≥ 6 mg/L mg/L E. Hasil C-RP C-RP ≤ 15 mg/L mg/L
Jawaban: A. Hasil C-RP C-RP ≤ 6 mg/L mg/L
11. Kasus (vignette) Seorang ATLM akan mengambil sampel darah seseorang untuk dilakukan pemeriksaan kadar ASTO, namun sampel tersebut tidak bisa langsung diperiksa.
13. Kasus (vignete)
Pemeriksaan antigen HIV dengan metode Immunochromatography Test (ICT) tertera pada gambar dibawah ini:
Pertanyaan soal: Apa yang harus dilakukan oleh ATLM terhadap sampel (serum) tersebut agar hasil pemeriksaan dapat dipercaya? Pilihan Jawaban : : A. Sampel disimpan pada suhu 20 8 C sampai 2-7 hari B. Sampel disimpan pada suhu -20 0 C sampai 4 minggu C. Sampel disimpan pada suhu kamar sampai 1 minggu D. Menambahkan pengawet toluene E. Sampel ditempatkan dalam container Jawaban : 0 A.Sampel disimpan pada suhu 2-8 C sampai 2-7 hari 12. Kasus (vignette) Seorang pasien datang ke laboratorium dengan membawa surat rujukan dari dokter. pasien tersebut datang ke laboratorium dengan kondisi yang sangat lemah, mata berwarna kuning dan kencing seperti air teh.
Diagnosis dokter sementara pasien mengidap Hepatitis B. Untukbahwa memastikan diagnosis dokter tersebut dilakukan pemeriksaan HBsAg Kuantitatif .. Pertanyaan soal: Apa metode untuk pemeriksaan tersebut? Pilihan Jawaban : A. ELISA B. Haemaglutinasi C. Imunofloresense D. Imunopresipitasi E. RIA Jawaban : A. ELISA
Pertanyaan soal: Berfungsi sebagai apakah garis kontrol (control line) line) pada pemeriksaan antigen tersebut? Pilihan jawaban: A. Sensitivitas pemeriksaan B. Spesifisitas pemeriksaan C. Validitas pemeriksaan D. Presisi pemeriksaan E. Akurasi pemeriksaan
Jawaban : C. Validitas pemeriksaan 14. Kasus (vignete) Seorang analis kesehatan mengerjakan pemeriksaan C-RP semi kuantitatif untuk mengetahui titernya. Dilakukan pengenceran serum secara serial. Pada label reagen
tertulis 6 mg/L. sensitivitas Hasilnya pemeriksaan menunjukkan adalah positif terakhir pada tabung ke 4. Pertanyaan soal Berapakah titer C-RP pada pada pasien tersebut ? Pilihan jawaban A. 12 mg/L B. 24 mg/L C. 48 mg/L D. 96 mg/L E. 192 mg/L Jawaban : D. 96 mg/L
15. Kasus (vignete) Pemeriksaan Treponema pallidum Haemagglutination (TPHA) dikerjakan pada sebuah mikroplate, pada baris sumuran A berisi diluent dan serum, baris sumuran B berisi diluent dan serum kontrol positif, baris sumuran C bersisi diluent dan serum kontrol negatif, pada kolom sumuran nomer 3 ditambah dengan sel kontrol, sedangkan pada kolom sumuran nomer 4 ditambah sel tes, pereaksi belum kadaluwarsa
Jawaban : E. Reaksi antara eritrosit dengan antibodi yang terdapat dalam serum kontrol positif 16. Kasus (vignete) Pasien datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan panas naik turun selama 5 hari, mual, nyeri ulu hati dan didapatkan lidah kotor pada pemeriksaan. Dokter melakukan rujukan untuk pemeriksaan widal TUBEX. Didapatkan Hasil pemeriksaan +3
Pertanyaan Soal : Apakah metode tersebut ?
pemeriksaan
Pilihan Jawaban : A. Aglutinasi B. Fiksasi Komplemen C. Flokulasi D. Inhibisi Aglutinasi E. Inhibition Magnetic Immunoassay Pertanyaan soal:
Reaksi yang terjadi pada sumuran baris B kolom 3 pada pemeriksan TPHA tersebut ? Pilihan jawaban: A. Reaksi antara eritrosit dengan antibodi yang terdapat dalam spesimen serum
B. Reaksi antaradalam eritrosit dengan antigen yang terdapat spesimen serum C. Reaksi antara eritrosit dengan antibodi yang terdapat dalam serum kontrol negatif D. Reaksi antara eritrosit dengan antigen yang terdapat dalam serum kontrol positif E. Reaksi antara eritrosit dengan antibodi yang terdapat dalam serum kontrol positif
Jawaban : E. Inhibition Immunoassay
Magnetic
parameter
Binding
Binding
17. Kasus (vignete) Seorang wanita berumur 56 tahun datang dengan rujukan dokter untuk pemeriksaan RF ( Rhematoid Rhematoid Factor ). ). Hasil RF
menunjukkan titer semi kuantitatif 1/16. Pertanyaan Soal Berapakah konsentrasi RF pada sampel tersebut?
Pilihan Jawaban : A. 16 IU/mL B. 32 IU/mL C. 64 IU/mL D. 128 IU/mL E. 256 IU/mL Jawaban: D. 128 IU/mL
18. Kasus (vignete) Seorang analis sedang melakukan pemeriksaan terhadap sampel darah pasien suspect HIV. Pemeriksaan HIV dilakukan dengan menggunakan strip test. Dari hasil pemeriksaan diperoleh muncul garis warna pada zona garis test dan tidak muncul pada zona kontrol. Pertanyaan Soal : Apakah langkah selanjutnya yang dilakukan oleh TLM? Pilihan Jawaban : A. Mengulangi pemeriksaan dengan menggunakan sampel yang sama B. Mengevaluasi stick yang digunakan untuk pemeriksaan C. Meminta kepada pasien untuk pengambilan sampe ulang D. Mengeluarkan hasil sesuai dengan hasil pemeriksaan E. Melaporkan hasil kepada supervisor Jawaban: A. Mengulangi pemeriksaan dengan menggunakan sampel yang sama
20. Kasus (vignete) Pasien datang membawa formulir permintaan tes HIV, kemudian di laboratorium dilakukan dengan Rapid Diagnostic Test. Pada waktu pembacaan hasil ternyata tidak terlihat garis Test maupun garis Kontrol. Pertanyaan soal: Bagaimana hasil pemeriksaan HIV pasien tersebut? Pilihan jawaban: A. Invalid B. Negatif C. Positif D. Tidak perlu diulang E. Valid Jawaban: A. Invalid
21. Kasus (vignette) Seorang TLM melakukan pemeriksaan HBsAg dengan menggunakan metode ELISA, pada saat inkubasi dia melakukan pencatatan nama-nama pasien.
19. Kasus (vignete) Seorang pasien mendapat rujukan untuk melakukan pemeriksaan widal. Ketika seorang analis melakukan pemeriksaan ,
Pertanyaan: Langkah apa yang paling tepat sebelum melakukan tindakan diatas?
didapatkan hasil aglutinasi sampai dengan penambahan 10 µl serum dan 1 tetes antigen Salmonella
Pilihan Jawaban: A. Melepas gloves sebelum pencatatan nama pasien B. Tetap menggunakan APD lengkap C. Kegiatan pencatatan nama pasien harus dilakukan diawal tanpa memakai APD D. Melepas masker pada saat pencatatan E. Tidak melakukan pencatatan sampai pemeriksaan selesai
Pertanyaan Soal: Berapakah titer pasien tersebut ? Pilihan Jawaban : A. 1/20 B. 1/40 C. 1/80 D. 1/160 E. 1/320
Jawaban: A. Melepas gloves sebelum
Jawaban : D. 1/160
pencatatan nama pasien
22. Kasus (vignette) Seorang analis memeriksa sampel darah pasien, catatan di form pemeriksaan dokter mengalami demam selama 5 hari, mual dan pusing. Hasil pemeriksaan darah lengkap 3 jumlah leukosit 13000 mm darah dan test typoid metode slide test menunjukkan aglutinasi dengan titer O 1/160. Pertanyaan Soal : Alat apakah yang dipakai dalam pemeriksan tersebut ? Pilihan Jawaban :
A. Slide putih B. Slide hitam C. Tabung A. Mikroplate U B. Mikroplate V Jawaban : Slide putih 23. Kasus (vignette) Pemeriksaan golongan darah yang dilakukan pada seorang pasien diperoleh hasil adanya penggumpalan (Aglutinasi) setelah pemberian reagen Anti-A, Anti-AB, dan Anti-D. Sedangkan pemberian Anti-B tidak diperoleh Aglutinasi.
24. Kasus (vignete) Pada pemeriksaan pasien HIV asymptomatic, pemeriksaan strategi I (A1) hasil menunjukkan positif. Analis melakukan pemeriksaan strategi II (A2) dan di dapatkan hasil A2 negatif. Pertanyaan soal: Apa langkah selanjutnya yang dilakukan oleh TLM? Pilihan Jawaban : A. Melaporkan bahwa pasien reaktif B. Melaporkan bahwa pasien nonreaktif C. Melaporkan bahwa pasien indeterm D. Melanjutkan pemeriksaan ulang A2 E. Melanjutkan pemeriksaan ulang A1 dan A2 Jawaban: E. Melanjutkan ulang A1 dan A2
pemeriksaan
25. Kasus (vignette) Seorang ATLM melakukan pemeriksaan Widal metode tabung. Hasil yang didapatkan adalah positif pada Salmonella Salmonella typhii H typhii H pada sampel X tabung.
Pertanyaan soal:
Apakah jenis golongan darah dari pasien tersebut ? Pilihan Jawaban: A. A rhesus + B. A rhesus C. B rhesus + D. B rhesus E. AB rhesus + Jawaban: A. A Rhesus +
Pertanyaan soal: Berapa Titer antibodi pemeriksaan Widal tersebut? Pilihan Jawaban : A. 1/20 B. 1/40 C. 1/80 D. 1/160 E. 1/320
Jawaban: D. 1/160
pada
hasil
26. Kasus (Vignette) Test yang memiliki prinsip dimana Antigen dan antibodi jika bertemu akan membentuk kompleks imun yang tidak larut adalah? * a. Uji Agar gel imunodifusi b. Uji ELISA c. Uji Hemaglutinasi d. Uji Plak e. Uji Western blot Jawaban: A Pembahasan: prinsip dimana Antigen dan antibodi jika bertemu akan membentuk kompleks imun yang tidak larut merupaka prinsip presipitasi. Untuk contoh testnya adalah agar imunodifusi.
28. Kasus (Vignette)
ATLM sedang melakukan pemeriksaan antiHIV menggunakan metode ELISA. Antibodi dilekatkan ke well mikroplate lalu ditambahkan larutan bloking. Apakah fungsi larutan bloking ….? ….? a. Untuk menghilangkan protein yang tidak spesifik yang melekat pada well b. Untuk menghilangkan ag-ab yang tidak berikatan c. Untuk memberhentikan reaksi d. Untuk menambahkan konjugat e. Untuk menambahkan substrat Jawaban: A Pembahasan: Untuk menghilangkan protein yang tidak spesifik yang melekat pada well = lar. Bloking
27. Kasus (Vignette) Kompleks imun akan mengendap dalam gel mebentuk garis putih tipis yang dinamakan….? a. Aglutinasi b. Flokulasi c. Kurva absorban d. Presipitin e. Simpangan baku
Untuk menghilangkan ag-ab yang tidak berikatan= lar. Pencuci/wash buffer
Jawaban: D
Pada metode Direk ELISA. Antigen yang diimobilisasi di well akan ditambahkan antibodi. Antibodi apakah yang
Pembahasan: prinsip dimana Antigen dan antibodi jika bertemu akan membentuk kompleks imun yang tidak larut merupaka prinsip presipitasi. Garis putih yang terbentuk dinamakan presipitin.
Untuk memberhentikan reaksi = lar. Stop 29.
Kasus (Vignette)
ditambahkan?
a. Antibodi yang spesifik antigen a. Atibodi yang tidak spesifik antigen b.Antibodi yang spesifik antigen dan dilabeli enzim c. Antibodi yang spesifik antigen dan dilabeli substrat d. Antibodi yang tidak spesifik antigen dan dilabeli enzim
30.
Kasus (Vignette)
Seorang ATLM sedang melakuakn pemeriksaan ELISA. Jika prinsipnya seperti gambar dibawah ini, manakah gambar yang menunjukan penambahan specimen?
a. A b. B c. C d. D e. E Jawaban : D Pembahasan: E. Antibodi Capture D. Antigen (dalam sampel) C. Antibodi primer B. Konjugat (antibodi yang dilabeli enzim) A. Substrat
View more...
Comments