3. Rks Fave Hotel

March 11, 2019 | Author: PatriciaRistiSimorangkir | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Rks Fave Hotel...

Description

F A V E H OT OT E L MADIUN

I.

PEKERJAAN PENDAHULUAN

a.

Pengukuran Tapak Kembali 1.

Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian lantai , letak tembok, letak kolom, ketinggian balok dan plat lantai, letak batas-batas tembok alat-alat yang sudah diterapkan kebenarannya.

2.

Ketidakcocokan yang mungkin terjadi terjadi antara gambar dan dan deadpan deadpan lasagna yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Pengawas / Project Manager untuk dimintakan keputusannya.

3.

Penentuan titik ketinggian ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat waterpas / theodolith metoda prisma (dasar) yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.

4.

Kontraktor harus menyediakan waterpas / theodolith metoda prisma (dasar) (dasar) beserta petugas yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Pengawas / Project Manager selama pelaksanaan proyek.

5.

Pengukuran sudut siku siku dengan dengan prisma atau benang secara secara asas asas segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Pengawas / Project Manager . Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan Kontraktor. Kantor Kontraktor, Los Kerja dan Direksi Keet  /   / Kantor Pengawas dan

b.

P roject Ma Manag nag er 1.

Ukuran luas kantor kontraktor, kontraktor, los kerja, dan tempat simpan simpan bahan bahan bakar, terserah kepada kontraktor. Direksi Keet / Kantor Pengawas harus Pengawas harus tersedia fasilitas ruang rapat, ruang pengawas, toilet serta alat-alat bantu komunikasi (telepon) 2 line dan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan dan bahaya kebakaran, serta memperhatikan ketersediaan tempat sehingga tidak mengganggu kelancaran proyek.

2.

Khusus untuk simpan bahan-bahan seperti pasir pasir atau kerikil kerikil harus dibuatkan kotak simpan yang dipagar dengan dinding papan, sehingga masing-masing bahan tidak tercampur dengan lainnya.

3.

Bangunan tersebut terbuat dari rangka kayu, dinding dinding triplex dengan pintu pintu dan jendela yang cukup dan tersedia penerangan listrik dan pengamanan.

1 IDEA +architects

F A V E H OT OT E L MADIUN

4.

Kontraktor atas Pengawas / Project Manager   dapat menyimpan alat-alat, bahan bangunan diluar pagar proyek, untuk sementara waktu karena keterbatasan lahan, pengamanan dan sewa lahan menjadi beban kontraktor.

5.

Kontraktor tidak diperkenankan : a.

b.

6.

Menyimpan bahan-bahan yang ditolak ditolak direksi lapangan karena karena tidak tidak memenuhi syarat dan harus segera mengeluarkan bahan-bahan tersebut dari proyek, agar kebersihan, keteraturan dan ketertiban tetap terjaga sepanjang pelaksanaan pekerjaan. Menyimpan material yang tidak berguna dan tidak ada kaitan dengan proyek.

Kontraktor diharuskan menyediakan fasilitas sewa untuk kantor Pengawas / Project Manager  yang  yang terdiri dari : Ruang kerja/direksi keet dengan kebutuhan: a. b. c. d. e. f.

7.

c.

Meja kerja ( biro ) dan kursi 2 set, Meja kerja staft dan kursi 10 set, Meja rapat dan kursi untuk 20 kursi, AC split 1,5 pk jumlah 3 buah, HT 10 buah, Sambungan telepon dan pembayaran pulsa telepon selama masa pelaksanaan dan pemeliharaan proyek.

Apabila diharuskan karena kondisi dan atau kebutuhan proyek dan lain-lain yang sekiranya mengganggu kelancaran proyek atau untuk mempercepat proyek, ruang kerja / direksi keet dimingkinkan dapat berpindah-pindah atau moveable sesuai kebutuhan dan kepentingan proyek. Penyediaan Air Dan Daya Listrik Untuk Kerja

1.

Air untuk bekerja bekerja harus disediakan disediakan kontraktor dengan dengan membuat membuat sumur pompa ditapak proyek atau air PAM, air harus bersih dan bebas dari lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya, dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium.

2.

Reservoir / bak air untuk kerja berukuran berukuran minimum minimum 4 m3  dan senantiasa terisi penuh.

3.

Listrik untuk bekerja harus disediakan kontraktor kontraktor dan diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan dengan daya sekurang-kurangnya 1.500 watt. Penggunaan diesel untuk pembangunan sementara atas persetujuan direksi lapangan. 2 IDEA +architects

F A V E H OT OT E L MADIUN

4.

d.

Penyediaan sarana MCK MCK untuk pekerja agar tidak menyatu menyatu dengan toilet kantor, direksi + pemborong.

Pekerjaan Bongkaran 1.

2.

Pekerjaan pembongkaran a.

Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran, pembongkaran, pelaksana pekerjaan harus membertahukan kepada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas (MK) dan pihak terkait ( Pengelola Gedung ) guna memeriksa awal dan ijin pelaksanaan pekerjaan.

b.

Waktu pemberitahuan minimal 2x24 jam sebelum waktu pekerjaan.

Pemeriksaan Tempat Kerja Pelaksanaan pembongkaran sebelumnya harus yakin akan kesiapan dan segala akibat mungkin dapat timbul dalam proses pelaksanaan pekerjaan pembongkaran. Persetujuan ijin mulai pelaksanaan pekerjaan adalah setelah dilakukan pemeriksaan kondisi lokasi bersama-sama Konsultan Pengawas (MK), Perencana dan Pemberi Tugas.

3.

Pengamanan/ pemutusan Jalur-Jalur Instalasi  Amankan jalur-jalur air, listrik, gas, air conditioning (AC) atau instalasi lain dengan menutupnya dengan bahan yang diijinkan atau disyaratkan oleh Konsultan Pengawas (MK), Pemilik bangunan (Pengelola gedung) dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

4.

Pembongkaran a.

Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang mencukupi, tepat guna dan aman. Pengawasan agar dilakukan terhadap timbulnya debu, suara, getaran yang mempengaruhi lingkungan sekitar / sekelilingnya.

b.

Agar diusahakan diusahakan alat-alat atau cara-cara cara-cara pengamanan, pengamanan, baik untuk untuk bangunan yang tidak dibongkar atau kesiapan-kesiapan pekerjaannya.

c.

Segala kerusakan kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab pelaksana pelaksana pembongkaran / kontraktor.

d.

Puing-puing hasil pembongkaran harus segera dibuang dari lokasi pekerjaan (proyek).

e.

Semua bongkaran bongkaran berupa barang yang masih utuh (seperti lampu, lampu, dll) dan dapat digunakan kembali, disimpan dan diserahkan kepada 3 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

Pemberi Tugas dan diketahui oleh Konsultan Pengawas (MK) dengan disertai draft / list item barang-barang tersebut. e.

Pekerjaan Pengamanan a. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat barang-barang kantor/peralatan di lokasi proyek, maka kontraktor wajib mengamankan/melindungi barang-barang tersebut dari akibat pekerjaan bongkaran. Material pelindung yang dipakai adalah berupa plastik lembaran atau karton kardus atau material lain yang disetujui Konsultan Pengawas/MK. b. Pemasangan alat Bantu Scalf Holding atau bekisting atau tangga harus dipasang secara hati-hati. c.

f.

Area yang tidak menjadi bagian pekerjaan, harus dibangun pagar atau panel partisi pembatas setinggi ruangan atau sekat lainnya yang diizinkan/disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK.

Pemindahan Barang-Barang Pemindahan barang-barang di lokasi proyek harus disetujui dan disaksikan oleh Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas / MK.

g.

Marking Sebelum dimulainya pelaksanaan konstruksi di lokasi proyek, untuk menyamakan persepsi ukuran-ukuran yang akan dilaksanakan antara gambar perencanaan dengan ukuran sebenarnya di lokasi, perlu dilakukan marking oleh kontraktor untuk penentuan ukuran-ukuran yang akan dilaksanakan atas dasar kondisi sebenarnya di lokasi proyek. Hasil marking tersebut harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK dan Perencana.

h.

Pengamanan Proyek dan Keselamatan Kerja a. Pengamanan proyek terdiri dari security yang bertugas untuk mengamankan keluar masuk barang dan keamanan lingkungan proyek. b. Keselamatan kerja diatur dalam hukum Pranata Pembangunan dengan standar dari departemen tenaga kerja. Peralatan K3 dan ruangan khusus harus disediakan dengan fasilitas pendukung yang diperuntukan bagi pekerja proyek yang sakit atau kecelakaan kecil di dalam hari-hari proyek berjalan. 4 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

i.

Pengadaan Sarana Kerja Penyediaan / sewa peralatan komunikasi proyek harus disiapkan dalam suatu proyek berjalan, hal ini dibebankan oleh pihak kontraktor.

 j.

Pagar Pembatas Proyek Pagar pembatas proyek didirikan pada batas-batas yang mengelilingi tapak proyek setinggi + 2m dari bahan seng gelombang dengan rangka kayu dan pondasi tiang cor beton setempat. Pagar tersebut harus benar-benar kokoh dan kuat jangan sampai cepat roboh.

k.

Daftar Singkatan SII

Standard Industri Indonesia

NI- 2 (1971)

Peraturan Beton Bertulang Indonesia

NI- 3 (1970)

Peraturan Umum Untuk Bahan Bangunan di Indonesia

NI- 8 (1978)

Peraturan Semen Portland Indonesia

NI- 8 (1978)

Peraturan Batu Bata Indonesia

NI- 5 (1961)

Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia

SII-0297-80

Baja Karbon Cor Mutu dan Cara Uji

PPI - 1983

Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung

PPTGI - 1991

Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung

PPBBI - 1983

Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia

PBI

Peraturan Beton Indonesia

PPI

Pedoman Plambing Indonesia - Direktorat Jenderal Cipta Karya. Departemen Pekerjaan Umum

5 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

II.

PEKERJAAN DINDING

2.1.

PEKERJAAN DINDING BATU BATA

a.

Lingkup Pekerjaan 1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2.

Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan dan seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas.

b.

Persyaratan Bahan 1.

Batu bata yang dipasang adalah dari mutu terbaik, produk lokal dan yang disetujui Pengawas / Project Manager   dan atau Pemberi Tugas. Syaratsyarat batu bata harus memenuhi ketentuan-ketentuan dalam NI-10.

2.

Batu bata / batu merah yang digunakan ukuran 10x5x16 cm dengan mutu terbaik, siku dan sama ukuran, sama warna serta disetujui Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas.

3.

Semen Portland yang digunakan harus dari satu merk produk, mutu kelas I dan memenuhi syarat-syarat dalam NI-8.

4.

Pasir aduk harus memenuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2.

5.

Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung lumpur / minyak / asam basa serta memenuhi PUBI-1982 Pasal 9.

c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas.

2.

Seluruh dinding dari pasangan batu bata / bata merah, dengan campuran adukan 1 PC : 5 pasir pasang, kecuali pasangan batu bata semen trasram / rapat air.

3.

Untuk dinding semen trasram / rapat air dengan campuran adukan 1 PC : 3 pasir pasang, yakni pada dinding dari atas permukaan sloof / balok / pondasi sampai minimum 20 cm di atas permukaan lantai setempat, dan 6 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

sampai setinggi minimal 180 cm untuk daerah yang lain di atas permukan lantai setempat dan untuk sekeliling dinding ruang-ruang basah (pantry, kamar mandi, WC) serta pasangan batu bata di bawah permukaan tanah jika ada. 4.

Sebelum digunakan batu bata harus direndam air dalam bak atau drum hingga jenuh.

5.

Setelah bata terpasang, naad / siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi .Setelah kering permukaan pasangan disiram air.

6.

Dinding batu bata yang akan diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar dibersihkan.

7.

Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24 lapis perharinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis. Bidang dinding batu bata tebal 1/2 batu yang luasnya maksimal 9 m2  harus ditambahkan kolom dan balok penguat praktis dengan kolom ukuran 13 x 13 cm, dari tulangan pokok 4 diameter minimal 10 mm, beugel diameter 6 mm jarak 20 cm, jarak antara kolom satu dengan yang lain dibuat maksimal 3 (tiga) meter.

8.

Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata merah sama sekali tidak diperkenankan.

9.

Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang- kurangnya 30 cm, kecuali bila satu dan lain hal ditentukan lain oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

10. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah lebih dari dua atau lebih. 11. Pasangan dinding batu bata tebal 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm setelah diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata. 12. Pasangan batu bata semen trasram bawah permukaan tanah/lantai harus diberi pen dengan adukan 1 PC : 3 pasir.

7 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

13. Pasangan batu bata dapat diterima / diserahkan apabila deviasi bidang pada arah diagonal dinding seluas 9 m2  tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci / diplester).  Adapun toleransi terhadap as dinding yang diizinkan maksimal 1 cm (sebelum diaci / diplester). d.

Syarat-syarat Pemeliharaan -

Perbaikan

1.

Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

2.

Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pelaksanaan, maka pemborong wajib memperbaiki sampai dinyatakan diterila oleh Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab pemborong.

-

Pengamanan Pemborong wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan untuk dapat dihindarkan dari kerusakan. Biaya yang diadakan untuk pengamanan hasil pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Pemborong.

e.

Syarat Penerimaan 1. Pemborong harus memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan; sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas. 2.

Hasil pemasangan pasangan dinding, harus lurus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus terhadap lantai yang ada disekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang. Toleransi kemiringan untuk penerimaan pasangan dinding: 1 mm/m 2  luas permukaan bidang kerja.

3.

Pelaksanaan dinding, harus rata, sambungan satu dengan lainnya rapih.

8 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

2.2.

PASANGAN DINDING BATU BATA RINGAN

a.

Lingkup Pekerjaaan Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan pemasangan bata ringan ini meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Wakil pemberi tugas atau pengawas lapangan.

b.

Persyaratan Bahan Bata ringan yang memenuhi British Standard No. BS 6073-1981 Bata ringan yang memenuhi Standard Industri Indonesia. Bahan perekat yang memenuhi Standard acuan BS 4550,ASTM D 4541,ASTM C 482, BS 4551.

Pers yaratan B ahan : Jenis

: Batu bata ringan

Produksi

: Jaya celcon / Hebel dan Bata Kuosin / Press

Ukuran

: 70 x 190 x 590 dan 100 x 190 x 590

Kuat Tekanan

: Rata-rata 3,6 N/mm2 atau kurang lebih 36 kg/cm dengan panjang 590 mm dan tebal 10 mm dapat memikul beban 20 ton.

Ketahanana Api

: Tembok menahan beban: ½ jam ketahanan api untuk setiap 25mm bata ringan.

Daya susut

: 0,01 %

Konduktivitas Panas : K=0,18 W/M C pada kelembaban 3% Untuk pemasangan bata ringan menggunakan drymortar , adalah adukan semen instan yang semua bahannya telah dicampur merata dalam keadaan kering khusus untuk pasangan bata ringan. Adukan siap pakai hanya perlu panambahan air dan diaduk sampai merata hingga diperoleh kelecekan 9 IDEA +architects

F A V E H OT OT E L MADIUN

(consistency) yang sesuai untuk pelaksanaan. Pekerjaan kolom praktis / Ring Balk termasuk kedalam hitungan meter persegi pekerjaan dinding (harus ada setiap 9 m 2  – Persyaratan  – Persyaratan Mutu beton lihat Pasal 1. Point 1.3 ) Data Teknik : Nama Produk

: Mortar Utama / Drymix

Warna

: Abu-abu muda

Perekat

: Semen Portland

 Agregat

: Pasir silika halus Besar butiran maksimum maksimum 0,6 mm.

Bahan Pengisi

: Tepung batu kapur

Bahan Tambaha

: Bahan / additive larut air guna memperbaiki sifat pengerjaan (consistency), daya rekat dan kekuatan.

Kebutuhan Air

: 10 – 10 – 10,5  10,5 liter/40kg

Ketebalan

: + 3mm

Proses Pengadukan : Perbandingan 1 Zak (40 kg) : 10 – 10  – 10,5  10,5 liter air Untuk 1 (satu) Zak (40 kg), campur dengan air sebagian dulu.  Aduk seperti biasa sampai sampai airnya tercampur. Tambahkan lagi air secara bertahap dan aduk terus. Setelah drymortar  dan   dan air bercampur dengan baik, aduk lagi sedikit lebih lama agar additive-nya bercampur dengan sempurna. Jangan gunakan air terlalu banyak. c.

Persyaratan Pelaksanaan 1.

Bahan-bahan untuk pekerjaan pasangan harus disimpan sesuai ketentuan dari pabrik untuk menghindari dari segala hal yang dapat mengakibatkan kerusakan terhadap bahan tersebut.

2.

Pasangan bata ringan yang dilaksanakan harus harus rata, tegak dan dan lajur penaikannya diukur tepat dengan tiang lot. 10 IDEA +architects

F A V E H OT OT E L MADIUN

3.

Rangka-rangka pengeras berupa sloof, kolom kolom praktis praktis dan ringbalk dari beton beton 2 dipasang untuk setiap luas dinding maksimum 9 m .

4.

Sesuai jam jam kerja, seluruh seluruh lajur lajur pasangan pasangan bata ringan yang belum selesai, selesai, harus ditutup (dilindungi).

5.

Pengaplikasian drymortar   harus sesuaikan dengan standard dari supplier dengan menggunakan raskam, metode pemasangan harus diajukan dan disetujui oleh Pemberi Tugas dan Pengawas.

2.3.

PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN

2.3.1 PLESTERAN DAN ACIAN BATU BATA a.

Lingkup Pekerjaan 1.

Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja, bahanbahan, peralatan dan alat-alat alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2.

Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh seluruh plesteran plesteran dan acian dinding dinding batu bata bagian dalam dan bagian luar bangunan serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar.

b.

Persyaratan Bahan 1.

Semen Portland yang di gunakan harus dari satu produk, mutu I dan yang yang disetujui Pengawas / Project Manager  serta  serta memenuhi NI-8.

2.

Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal Pasal 14 dan PUBI 1982.

3.

Air harus memenuhi NI-3 Pasal 10. - Campuran (aggregate) untuk plester plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas dari segala macam kotoran, harus bersih dan melalui ayakan 1,6 - 2,0 mm.

c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Seluruh plesteran plesteran dinding batu bata dengan aduk campuran campuran 1 PC : 5 pasir, kecuali pada dinding batu bata trasram / rapat air. 11 IDEA +architects

F A V E H OT OT E L MADIUN

2.

Pada dinding batu bata trasram / rapat air diplester dengan aduk campuran 1 PC : 3 PS (yang dilakukan pada sekeliling dinding ruang pantry, kamar kamar mandi, mandi, WC, dan bagian-bagian bagian-bagian yang ditentukan / disyaratkan dalam detail gambar).

3.

Pasir pasang yang di gunakan harus harus di ayak terlebih dahulu dengan dengan mata ayakan seperti yang dipersyaratkan.

4.

Material lain yang tidak terdapat terdapat dalam dalam persyaratan di atas atas tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dari jenisnya dan di setujui Pengawas / Project Manager  dan   dan atau Pemberi Tugas.

5.

Semen Portland yang di kirim ke proyek lapangan harus dalam keadaan tertutup atau dalam kantong kantong yang yang masih disegel dan berlabel pabriknya, pabriknya, bertuliskan type dan dan tingkatannya, tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak ada cacat. cacat.

6.

Bahan harus harus disimpan disimpan di tempat yang kering, berventilasi berventilasi baik, terlindung, dan bersih.

7.

Tempat penyimpanan penyimpanan bahan bahan harus cukup menampung kebutuhan bahan, dan dilindungi sesuai dengan jenisnya seperti yang disyaratkan dari pabrik.

8.

Semua bahan sebelum di kerjakan harus ditunjukkan kepada Pengawas / Project Manager  dan   dan atau Pemberi Pemberi Tugas untuk untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan / persyaratan dari pabrik yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material lain yang mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.

9.

Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor Kontraktor diharuskan memeriksa site / lapangan yang telah disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratan untuk dimulainya pekerjaan.

10. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi spesifikasi dan lainnya, Kontraktor harus segera melaporkan kepada Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas. Kontraktor tidak diperkenankan melakukan pekerjaan ditempat tersebut sebelum kelainan / perbedaan diselesaikan. 11. Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar. 12. Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm harus diberi kawat ayam  ayam  untuk membantu dan memperkuat daya lekat plesteran pada bagian yang diijinkan Pengawas / Project Manager  dan  dan atau Pemberi Tugas.

12 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

13. Untuk setiap pertemuan permukaan dalam satu bidang datar yang berbeda  jenisnya, harus diberi / dibuat nat (tali air) dengan ukuran lebar 7 mm dalamnya 5 mm, kecuali bila ditentukan lain. 14. Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering betul ). 15. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan penutup yang bisa mencegah penyerapan air secara tepat. 16. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulang / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan (dan masa garansi), atas biaya Kontraktor selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik / Pemakai. 17. Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acian) diatas permukaan plesterannya. 18. Acian dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Pengawas / Project Manager   dan atau Pemberi Tugas dalam Uraian dan Syarat Pekerjaan ini. 19. Pekerjaan acian dilaksanakan bilamana pekerjaan plesteran telah selesai dan telah disetujui oleh Pengawas / Project Manager   dan atau Pemberi Tugas dan sesuai Uraian dan Syarat Pekerjaan yang tertulis dalam buku ini. 20. Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai Kontraktor harus selalu menyiram dengan air sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali sehari. 21. Pekerjaan acian dapat dilaksanakan sesudah plesteran berumur 8 (delapan) hari. d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan:

1.

Pemborongan wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

2.

Kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pelaksanaan, maka pemborong wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat 13 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

diterima oleh Pengawas / Project Manager   dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab pemborong. -

Pengamanan Pemborong wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan untuk dapat dihindarkan dari kerusakaan. Biaya yang diadakan untuk pengamanan hasil pekerjaan ini menjadi tanggung jawab pemborong.

e.

Syarat Penerimaan 1. Pemborong harus memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Pengawas  /  Project Manager  dan atau Pemberi Tugas. 2.

Hasil pemasangan pasangan, plester dan acian harus lurus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus terhadap lantai yang ada disekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang. Toleransi kemiringan untuk penerimaan pasangan dinding: 1 mm/m2 permukaan bidang kerja.

3.

Pelaksanaan plesteran harus rata, sambungan satu dengan lainnya rapih. Hasil akhir tanpa cacat dan merupakan satu kesatuan konstruktif yang kokoh. Penyelesaian hubungan dinding panel dengan pekerjaan finishing lainnya harus rapih.

2.3.2 PLESTERAN DAN ACIAN BATA RINGAN 2.3.2.1 Pekerjaan Plesteran a.

Lingkup Pekerjaan Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam dan luar serta seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.

14 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

b.

Persyaratan Bahan Menggunakan Drymortar, Produk : Mortar Utama / Drymix Memenuhi Standar DIN 18550 dan DIN 18555 Penggunaannya hanya ditambah dengan air dan diaduk dengan rata. Tebal Plesteran 15 mm Untuk tiap kantong (40 kg) dicampur air 6,5 – 7,0 liter Daya sebar + 2 m2 / sak 40 kg / 15 mm

c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1. Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Wakil pemberi tugas atau pengawas lapangan, dan persyaratan tertulis dalam Uraian dan Syarat Pekerjaan ini. 2.

Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh Wakil pemberi tugas atau pengawas lapangan sesuai Uraian dan Syarat Pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.

3.

Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar Arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran tebal / tinggi / peil dan bentuk profilnya.

4.

Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan instalasi pipa listrik dan plumbing untuk seluruh bangunan.

5.

Setelah bata terpasang dengan aduk, nad /siar-siar harus dikerok rata dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.

6.

Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari sisasisa bekisting dan kemudian diketrek (scratch) terlebih dahulu dan semua lubang-lubang bekas pengikat bekisting atau form tie harus tertutup adukan plester.

7.

Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acian) diatas permukaan plesterannya.

8.

Untuk dinding tertanam di dalam tanah dan dinding kamar mandi harus memakai adukan kedap air (waterproofing). 15 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

9.

Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya diberi alur-alur garis horizontal atau diketrek (scratch) untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan finishingnya (terutama untuk pemasangan dinding keramik), kecuali untuk yang menerima cat.

10. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 M, dipasang tegak dan menggunakan keeping-keping plywood setebal 9 mm untuk patokan kerataan dinding. 11. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding / kolom yang dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang diminta gambar. Tebal plesteran maximum 2,5 cm, jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagian pekerjaan yang diizinkan wakil pemberi tugas atau pengawas lapangan. 12. Untuk setiap permukaan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satu bidang datar, harus diberi naad (tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 0,5 cm, kecuali bila ada petunjuk lain di dalam gambar. 13. Untuk permukaan yang datar dan rata harus mempunyai toleransi lengkung / cembung bidang tidak lebih dari 3 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi Kontraktor berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan kontraktor. 14. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bias mencegah penguapan air secara cepat. 15. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Wakil pemberi tugas atau pengawas lapangan dengan biaya atas tanggungan kontraktor. 16. Selama pemasangan dinding batu bata/ beton bertulang belum difinish, kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan. 17. Setelah pekerjaan selesai tidak diperkenankan untuk langsung diaci atau di pasang keramik dinding, tunggu 48 jam setelah kelembaban air keluar dalam dinding / berkeringat kering, dapat dilakukan pekerjaan atau pemasangan keramik dinding.

16 IDEA +architects

F A V E H OT OT E L MADIUN

2.3.2.2 Pekerjaan Acian a.

Lingkup Pekerjaan Termasuk dalam pekerjaan Acian dinding dan penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan acian, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik. Pekerjaan acian dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam dan luar serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

b.

Persyaratan Bahan

c.

Standard acuan

: DIN 18550

Type

: Drymortar

Produk

: Mortar Utama / Drymix

Tebal aplikasi

: 1 – 3  – 3 cm

Kebutuhan air

: 12,5 - 13,0 liter / sak 40 kg

Daya Sebar

: + 20 m2 / sak 40 kg / 2 mm

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Acian dilaksanakan dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan bahan yang digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Wakil pemberi tugas atau pengawas lapangan, dan persyaratan tertulis dalam Uraian dan Syarat Pekerjaan ini.

2.

Pekerjaan acian dilaksanakan bilamana pekerjaan plesteran telah selesai selesai dan telah disetujui oleh Wakil pemberi tugas atau pengawas lapangan sesuai Uraian dan Syarat Pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.

3.

Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus harus mengikuti mengikuti semua semua petunjuk petunjuk dalam gambar Arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.

4.

Untuk permukaan permukaan yang yang datar dan rata tidak ada kelengkungan sedikitpun. Jika kurang rapi Kontraktor berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan kontraktor. 17 IDEA +architects

F A V E H OT OT E L MADIUN

5.

Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian pengacian selesai selesai Kontraktor Kontraktor harus selalu menyiram dengan air sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali sehari.

6.

Pekerjaan acian dapat dilaksanakan sesudah plesteran berumur 8 hari. hari.

2.4.

PEKERJAAN DINDING KERAMIK

a.

Lingkup Pekerjaan 1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan penyediaan tenaga kerja, kerja, bahan-bahan bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat diperoleh diperoleh hasil pekerjaan pekerjaan yang bermutu bermutu baik dan sempurna.

2.

Pekerjaan dinding keramik keramik tile ini dilakukan dilakukan pada pada semua toilet yang yang masuk dalam lingkup pekerjaan arsitek (toilet), janitor, dapur, tempat wudhu mushola, sink top table, table, ground tank air bersih, dan atau seluruh ruang atau detail / schedule material finishing yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

b.

Persyaratan Bahan 1.

Jenis : Keramik yang disetujui Konsultan Perencana Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas.

2.

Warna : a. Akan ditentukan kemudian. b. Warna yang ditentukan harus seragam.

3.

Ketebalan

: Minimum 5 mm

4.

Finishing

: Berglazuur / Polis dan un-polish

5.

Kekuatan lentur : 250 kg/cm2.

6.

Mutu

: Tingkat I (satu)

7.

Bahan pengis

: Grout semen berwarna (warna ditentukan kemudian)

8.

Bahan Perekat

: Adukan spesi 1 PC : 3pasir di tambah bahan Perekat aditif

18 IDEA +architects

F A V E H OT OT E L MADIUN

9.

Ukuran Ukuran

: 20 x 60 cm Dengan pola pemasangan sesuai detail gambar.

10. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai peraturan-peraturan  ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 31 dan SII - 0023-81. 11. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir pasir harus harus memenuhi PUBI 1982 pasal 11 dan air harus memenuhi syarat- syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9. 12. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya contoh-contohnya (minimum 3 contoh contoh bahan dari dari 3 jenis produk yang berlainan) kepada Pengawas / Project Manager   dan atau Pemberi Tugas. 13. Untuk bahan pengisi/grouting pengisi/grouting dan bahan perekat dilengkapi sertifikat sertifikat produk dari pabrik sebagai bukti penggunaan produk tersebut pada pelaksanaan dilapangan. c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor Kontraktor diwajibkan diwajibkan membuat membuat gambar dari pola keramik yang disetujui Pengawas / Project Manager  dan   dan atau Pemberi Tugas.

2.

Keramik yang yang terpasang terpasang harus harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda.

3.

Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 pasir dan di tambah bahan perekat seperti yang telah disyaratkan.

4.

Bidang permukaan pasangan dinding keramik, harus benar – benar – benar  benar rata.

5.

Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siarsiar), harus sama lebar maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail gambar serta petunjuk Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.

6.

Siar-siar di isi dengan bahan pengisi pengisi sesuai sesuai ketentuan ketentuan persyaratan persyaratan bahan, warna bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.

19 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

7.

Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.

8.

Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.

9.

Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan dinding atau hal-hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

10. Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air sampai jenuh. 11. Pinggulan pasangan keramik harus di lakukan dengan alat gurinda, sehingga diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku dan tepian yang sempurna. 12. Keramik yang terpasang harus di hindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 3 x 24 jam dan di lindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya. d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan

1.

Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan dinding keramik yang rusak.

2.

Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

3.

Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan, maka Pemborong Wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project Manager   dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab pemborong.

-

Pengamanan

1.

Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan terhadap kerusakan-kerusakan. Selama 7 x 24 jam sesudah pekerjaan dinding keramik selesai terpasang, permukaanya dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain dan dilindungi terhadap kemungkinan cacat pada permukannya.

2.

Untuk pemeliharaan, Pemborong harus menyediakan bahan keramik yang sama sebanyak 0,5% dari jumlah terpasang untuk diserahkan pada Pemberi Tugas. Biaya pengadaan sudah termasuk dalam penawaran. 20 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

e.

Standar Penerimaan a.

Pemborong memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan; sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas.

b.

Pelaksanaan pekerjaan dinding keramik harus dipasang rata pada seluruh permukaan tidak bergelombang, warnanya seragam serta tidak cacat / tidak bernoda. Tolerasi rata permukaan yang dapat diterima adalah 1 mm/m 2.

c.

Pemborong wajib menyerahkan keramik tile sejumlah 0,5% dari jumlah yang terpasang kepada Pemberi Tugas, dinyatakan denan surat Penyerahan material.

2.5.

PEKERJAAN DINDING HOMOGENOUS

a.

Lingkup Pekerjaan 1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2.

Pekerjaan dinding keramik Homogenous dari masing-masing jenis dan ukuran ini dilakukan pada area hotel dan atau seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar.

b.

Persyaratan Bahan 1.

Jenis : Keramik Homogenous Tile Keramik Homogenous local atau import dengan mutu terbaik dan disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2.

Warna : a. Akan ditentukan kemudian. b. Untuk masing-masing warna harus seragam. c. Warna yang tidak seragam harus diganti / dibongkar.

3.

Ketebalan

: Minimum 7 mm

4.

Finishing

: Berglazur dan Matt / finish kasar

5.

Kekuatan lentur

: 250 kg/cm2. 21 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

6.

Mutu

: Tingkat I (satu)

7.

Ukuran / jenis dan pemakaian : a. 60 x 60 cm Dipasang sebagai finishing dinding pada seluruh detail yang ditunjukan / disebutkan dalam gambar. Pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.

8.

Bahan pengisi

9.

Bahan perekat

: Grout/ pengisi semen berwarna : Adukan spesi 1PC : 3 pasir ditambah bahan perekat atau grouting.

10. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan peraturanperaturan ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII-0023-81. 11. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 pasal 11 dan air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9. 12. Untuk bahan pengisi/grouting dan bahan perekat dilengkapi sertifikat produk dari pabrik sebagai bukti penggunaan produk tersebut pada pelaksanaan dilapangan.

c.

Syarat-Syarat Pelaksanaan 1. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang berlainan) kepada Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. 2.

Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor di wajibkan membuat shop drawing dari pola keramik yang disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

3.

Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda.

4.

Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 pasir dan di tambah bahan perekat seperti yang disyaratkan. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.

5.

Jarak antara unit - unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siarsiar), harus sama lebar maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail gambar serta petunjuk Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus 22 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya. 6.

Siar-siar di isi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan/persyaratan, warna bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.

7.

Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan

8.

Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.

9.

Sebelum keramik di pasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air sampai jenuh.

d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan

1.

Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan lantai keramik yang rusak. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

2.

Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan, maka pemborong wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab pemborong.

-

Pengamanan

1.

Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan terhadap kerusakan-kerusakan Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan dinding keramik selesai terpasang, permukaannya dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain dan dilindungi terhadap kemungkinan cacat pada permukaannya.

2.

Untuk pemeliharaan, Pemborong harus menyediakan bahan keramik yang sama sebanyak 0,1% dari jumlah terpasang untuk diserahkan pada Pemberi Tugas. Biaya pengadaan sudah termasuk dalam penawaran.

23 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

e.

Standar Penerimaan : 1.

Pemborong memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan; sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2.

Pelaksanaan pekerjaan dinding keramik harus dipasang rata (water pass) pada permukaan peilnya datar, tidak bergelombang, warnanya seragam serta tidak cacat/tidak bernoda.

3.

Pemborong wajib menyerahkan keramik tile sejumlah 0,1% dari jumlah yang terpasang kepada Pemberi Tugas, dinyatakan dengan Surat Penyerahan Material.

2.6.

PEKERJAAN DINDING MOZAIC TILE

c.

Lingkup Pekerjaan 1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2.

Pekerjaan dinding mozaic dari masing-masing jenis dan ukuran ini dilakukan pada semua ruang menggunakan finishing dinding mosaic seperti di area toilet kamar, dan atau seluruh detail yang disebutkan /ditunjukkan dalam detail gambar.

d.

Persyaratan Bahan 1.

Jenis

: Mozaic jenis Glass Mozaic tile.

2.

Mozaic local/import dengan mutu terbaik dan disetujui Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas.

3.

Warna

: a. Akan ditentukan kemudian. b. Untuk masing-masing warna harus seragam. c. Warna yang tidak seragam harus diganti /dibongkar.

4.

Ketebalan

: Minimum 5 mm 24 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

5.

Finishing

: Glass

6.

Kekuatan lentur

: 250 kg/cm2.

7.

Mutu

: Tingkat I (satu).

8.

Ukuran / jenis dan pemakaian : Dipasang sebagai finishing dinding pada seluruh detail yang ditunjukan disebutkan dalam gambar.

9.

/

Pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.

10. Bahan pengisi : Grout/ pengisi semen berwarna 11. Bahan perekat : Adukan spesi 1PC : 3 pasir ditambah bahan perekat 12. Pengendalian pekerjaan mozaic ini harus sesuai dengan peraturanperaturan ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII-0023-81. 13. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 pasal 11 dan air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9. 14. Untuk bahan pengisi / grouting dan bahan perekat dilengkapi sertifikat produk dari pabrik sebagai bukti penggunaan produk tersebut pada pelaksanaan dilapangan. c.

Syarat-Syarat Pelaksanaan 1. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang berlainan) kepada Pengawas /  Project Manager   dan atau Pemberi Tugas. 2.

Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor di wajibkan membuat shop drawing dari pola mozaic yang disetujui Pengawas / Project Manager   dan atau Pemberi Tugas.

3.

Mozaic yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda.

4.

Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 pasir dan di tambah bahan perekat seperti yang disyaratkan. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.

5.

Jarak antara unit - unit pemasangan mozaic yang terpasang (lebar siarsiar), harus sama lebar maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 25 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

mm, atau sesuai detail gambar serta petunjuk Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya. 6.

Siar-siar di isi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan/persyaratan, warna bahan pengisi sesuai dengan warna mozaic yang dipasangnya.

7.

Mozaic yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.

d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan

1.

Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan lantai mozaic yang rusak. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

2.

Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan, maka pemborong wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab pemborong.

-

Pengamanan

1.

Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan terhadap kerusakan-kerusakan.

2.

Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan dinding mozaic selesai terpasang, permukaannya dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain dan dilindungi terhadap kemungkinan cacat pada permukaannya.

3.

Untuk pemeliharaan, Pemborong harus menyediakan bahan mozaic yang sama sebanyak 0,1% dari jumlah terpasang untuk diserahkan pada Pemberi Tugas. Biaya pengadaan sudah termasuk dalam penawaran.

e.

Standar Penerimaan : 1.

Pemborong memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan; sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. 26 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

2.

Pelaksanaan pekerjaan dinding mozaic harus dipasang rata (water pass) pada permukaan peilnya datar, tidak bergelombang, warnanya seragam serta tidak cacat/tidak bernoda.

3.

Pemborong wajib menyerahkan keramik tile sejumlah 0,1% dari jumlah yang terpasang kepada Pemberi Tugas, dinyatakan dengan Surat Penyerahan Material.

2.6.

PEKERJAAN DINDING PARTISI / DRY WALL

a.

Lingkup Pekerjaan 1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat - alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

1. Meliputi seluruh pekerjaan dinding partisi, serta pada beberapa pembatas antar ruang dalam sesuai yang ditunjukan dalam gambar. b.

Persyaratan Bahan 1.

Contoh-contoh barang atau bahan harus ditunjukan kepada Konsultan Konsultan Perencana, Pengawas / Project Manager   dan atau Pemberi Tugas untuk disetujui sebelum mulai pelaksanaan.

2.

Bahan dan barang harus tersedia di lapangan/site sesuai dengan jadwal pelaksanaan, semua barang dan bahan harus disimpan ditempat yang kering memakai alas dan dijauhkan dari tempat-tempat yang lembab dan air hujan. Semua barang pekerjaan yang telah selesai dan diperiksa tapi belum diserahkan harus dijaga, dipelihara keutuhannya oleh pelaksana. Apabila terjadi kerusakan barang akibat pelaksana, maka kerusakan tersebut harus diperbaiki tanpa menjadi beban tambahan kepada pemilik.

c.

Material dan Syarat Pelaksanaan 1.

Gypsum : 



Ketebalan yang dipakai 12 mm per panel. Tidak retak atau pecah / melengkung mempunyai lapisan luar paper coved dipasang sesuai gambar detail dengan mempergunakan. Bahan gypsum board tipe fire stop berfungsi sebagai bahan sound proof, 27 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN



2.

memenuhi American Standard Specification untuk gypsum wall board  ASTM C-36. Fire resistance :3 jam. Gypsum yang digunakan seperti yang tertera pada daftar material.

Rangka Partisi : Bahan rangka Galvanized Steel type Hollow yang memenuhi persyaratan pabrik.   Bahan-bahan pelengkap seperti sekrup, baut, mur, paku metal fittings yang akan berhubungan dengan udara luar dibuat dari besi yang digalvanisasi. Berkas-berkas pekerjaan harus halus dan rata permukaan.













Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda agar tidak terjadi kesalahan pemasangan. Pekerjaan sambungan dilakukan dengan baut dan di las sesuai gambar. Pekerjaan pengelasan harus dikerjaan dengan rapi, tanpa menimbulkan kerusakan pada bahan bajanya.

  Pemberhentian pengelasan harus pada tempat yang ditentukan dan dijamin tidak akan berputar atau membengkok. Setelah pengelasan, sisasisa / kerak las harus dibersihkan dengan baik.



  Pemasangan dinding partisi harus benar-benar siku, lapisan dinding dilapis dengan wall paper, pemasangan harus rata dan tidak bergelombang. Lem yang digunakan lem khusus dari pabrik itu sendiri.



3.

Rock wool   Rock wool dipasang di tengah-tengah sebagai pengisi dinding partisi dengan ukuran glass wool t = 2” dan kasa ayam 2 sisi guna menjepit glass wool. Maksud dan tujuan ini untuk peredam suara dari pantulan suara dari luar.



4.

Plint Partisi 

5.

d.

Plint partisi disesuaikan dengan gambar interior dan detail dinding gambar arsitektur.

Modul dan type partisi tersebut disesuaikan dengan gambar interior dan detail dinding gambar arsitektur. Syarat Pemeliharaan

-

Perbaikan

1.

Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan dinding partisi yang rusak / cacat / kena noda. Perbaikan dilaksanakan sesuai pangarahan Pengawas / Project 28 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

Manager   dan atau Pemberi Tugas dan tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya. 2.

Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan tersebut samai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini menjadi tanggungan Pemborong.

-

Pengamanan Pemborong wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap pemasangan dinding partisi gypsum board ataupun panel teak plywood yang telah dilaksanakan. Biaya yang ditimbulkan untuk melindungi/pengamanan pekerjaan ini sudah termasuk di alam penawaran Pemborong.

e.

Syarat Penerimaan 1.

Hasil pemasangan komponen dinding-dinding partisi harus tepat (presisi) pada posisinya serta dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi ketentuan yang ditetapkan pada persyaratan pelaksanaan.

2.

Hasil pemasangan dinding-dinding partisi harus merupakan hasil pekerjaan yang selaras terhadap lantai dinding ataupun plafondnya.

3.

Hasil pekerjaan dinding-dinding partisi satu sama lainnya harus menjadi satu kesatuan yang kokoh (tidak menimbulkan goyangan atau bunyi derit karena tekanan beban horizontal) dan tidak terjadi kebocoran suara antara ruangan satu dan lainnya yang dibentuk oleh pekerjaan ini.

29 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

III.

PEKERJAAN LANTAI

3.1.

PEKERJAAN SUB LANTAI

a.

Lingkup Pekerjaan 1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2.

Pekerjaan sub lantai ini dilakukan di bawah lapisan finishing lantai, dan atau seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.

b.

Persyaratan Bahan 1.

Semen Portland harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan ASTM C 150-78A.

2.

Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII 0404-80.

3.

Kerikil/split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/0087-75/ 0075-75.

4.

Air harus memenuhi persyaratan yang memenuhi dalam PUBI 82 pasal 9,  AFNOR P18-303 dan NZS-3121/1974.

5.

Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan : PBI 1971 (NI-2) PUBI 1982 dan (NI- 8).

c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus di serahkan contoh-contohnya, untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas / Project Manager .

2.

Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian / penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi tugas.

3.

Untuk pasangan sub lantai yang langsung di atas tanah, maka lapisan pasir urug dibawahnya harus sudah dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan), rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung maksimal. 30 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

4.

Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan krikil atau split dengan perbandingan 1 : 3 : 5.

5.

Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat ditentukan / disyaratkan dalam detail gambar.

6.

Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata / waterpas. Kecuali pada lantai ruangan-ruangan yang disyaratkan dengan kemiringan tertentu, supaya diperhatikan mengenai kemiringan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas.

3.2.

PEKERJAAN LANTAI  S C R E E D

a.

Lingkup Pekerjaan

5 cm

atau

sesuai yang

1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2.

Pekerjaan lantai screed   dilakukan di bawah material finishing lantai seperti lantai keramik, lantai homogenous tile dll, dan untuk seluruh detail seperti yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.

b.

Persyaratan Bahan 1.

Semen Portland yang digunakan harus dari mutu terbaik type dari satu hasil produk yang disetujui Direksi Pengawas serta memenuhi syarat-syarat dalam NI-8 SII 0013-8± dan ASTM C150-78A.

2.

Pasir harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 11 dan SII 0404-80.

3.

Air harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982 pasal 9, AFNOR P18303 dan NZS 3121/1974.

4.

Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus dipersyaratkan dalam NI-2, NI-8 dan PUBI 1982.

31 IDEA +architects

sesuai

dengan

yang

F A V E H OT E L MADIUN

c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuan.

2.

Apabila dianggap perlu Pengawas / Project Manager   dan atau Pemberi Tugas dapat meminta untuk mengadakan tes-tes laboratorium yang dilakukan terhadap contoh-contoh bahan yang diajukan sebagai dasar persetujuan bahan. Seluruh biaya tes laboratorium menjadi tanggung jawab Kontraktor / Pemborong sepenuhnya.

3.

Lantai screed dilakukan bila dasar lantai yang merupakan beton tumbuk atau plat beton telah dibersihkan dari segala kotoran debu dan bebas dari pengaruh pekerjaan yang lain

4.

Setelah dibersihkan alas lapisan dibasahi (semalam dan setelah kering dilapis cairan semen calbond (air semen maksimum 20 menit), selanjutnya screed dicor.

5.

Bahan lantai screed merupakan campuran dari bahan PC (semen) dan pasir yang memenuhi syarat-syarat seperti yang telah ditentukan.

6.

Lapisan atas / finish lantai screed adalah acian PC (semen) tanpa campuran bahan lain yang dilapiskan keseluruh permukaan lantai dan diratakan tebal acian minimal 2 mm setelah diratakan dan dilicinkan.

7.

Tebal adukan lantai screed termasuk acian minimal dibuat 4 cm atau sesuai yang ditentukan oleh Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas dari adukan 1 pc : 5 pasir. Permukaan lantai screed harus betul-betul rata kecuali bila disyaratkan lain beban cacat ( retak-retak).

8.

Sebagai persiapan sebelum lantai screed dilakukan alas lantai screed harus dibersihkan dengan sikat kawat dan air supaya agregat muncul dan memberi ikatan yang baik dengan screed. Cara lain adalah membuat permukaan beton menjadi kasar dengan cara yang disetujui Pengawas /  Project Manager  dan atau Pemberi Tugas.

32 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

3.3

PEKERJAAN LANTAI DAN PLINT

3.3.1 KERAMIK TILE a.

Lingkup Pekerjaan 1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2.

Pekerjaan lantai keramik dari masing-masing jenis dan ukuran ini dilakukan pada semua ruang menggunakan finishing lantai keramik,seperti area service, toilet dan mushola, area public, gudang, ruang M&E core lift, dan atau seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar.

b.

Persyaratan Bahan 1.

Jenis : Keramik Tile Keramik local/import dengan mutu terbaik dan disetujui Pengawas /  Project Manager  dan atau Pemberi Tugas.

2.

Warna

: a. Akan ditentukan kemudian. b. Untuk masing-masing warna harus seragam. c. Warna yang tidak seragam harus diganti.

3.

Ketebalan

: Minimum 5 mm

4.

Finishing

: Berglazur / Polis dan Matt / finish kasar

5.

Kekuatan lentur

: 250 kg/cm2.

6.

Mutu

: Tingkat I (satu)

1.

Ukuran / jenis dan pemakaian : a. 20 x 60 cm, 10 x 60 cm plint lantai. b. 40 x 40 cm, 10 x 40 cm plint lantai. Dipasang sebagai finishing lantai pada seluruh detail yang ditunjukan / disebutkan dalam gambar. Pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.

8.

Bahan pengisi : Grout/ pengisi semen berwarna.

9.

Bahan perekat : Adukan spesi 1 PC : 3 pasir ditambah bahan perekat. 33 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

10. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan peraturanperaturan ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII-0023-81. 11 Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 pasal 11 dan air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9. 13. Untuk bahan pengisi / grouting dan bahan perekat dilengkapi sertifikat produk dari pabrik sebagai bukti penggunaan produk tersebut pada pelaksanaan dilapangan.

c.

Syarat-Syarat Pelaksanaan 1. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang berlainan) kepada Pengawas /  Project Manager   dan atau Pemberi Tugas. 2.

Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor di wajibkan membuat shop drawing dari pola keramik yang disetujui Pengawas /  Project Manager   dan atau Pemberi Tugas.

3.

Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda.

4.

Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 pasir dan di tambah bahan perekat seperti yang disyaratkan. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.

5.

Jarak antara unit - unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siarsiar), harus sama lebar maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail gambar serta petunjuk Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.

6.

Siar-siar di isi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan / persyaratan, warna bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.

7.

Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan

8.

Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih. 34 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

9.

d.

Sebelum keramik di pasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air sampai jenuh. Syarat Pemeliharaan

-

Perbaikan

1.

Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan lantai keramik yang rusak. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

2.

Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan, maka pemborong wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas /  Project Manager dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab pemborong.

-

Pengamanan

1.

Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan terhadap kerusakan-kerusakan.

2.

Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan lantai keramik selesai terpasang, permukaannya dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain dan dilindungi terhadap kemungkinan cacat pada permukaannya.

3.

Untuk pemeliharaan, Pemborong harus menyediakan bahan keramik yang sama sebanyak 0,1% dari jumlah terpasang untuk diserahkan pada Pemberi Tugas. Biaya pengadaan sudah termasuk dalam penawaran.

e.

Standar Penerimaan : 1.

Pemborong memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan; sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Pengawas /  Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2.

Pelaksanaan pekerjaan lantai keramik harus dipasang rata (water pass) pada permukaan peilnya datar, tidak bergelombang, warnanya seragam serta tidak cacat/tidak bernoda.

3.

Toleransi kemiringan untuk permukaan yang dapat diterima adalah 1 mm/m2; kecuali kemiringan lantai pada permukaan lantai toilet / ruang wudhu yang harus dibuat miring permukaan lantainya ke arah floor drain (sesuai gambar rancangan). 35 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

4.

Pemborong wajib menyerahkan keramik tile sejumlah 0,1% dari jumlah yang terpasang kepada Pemberi Tugas, dinyatakan dengan Surat Penyerahan Material.

3.3.2 KERAMIK LANTAI HOMOGENOUS a.

Lingkup Pekerjaan 1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2.

Pekerjaan lantai keramik Homogenous dari masing-masing jenis dan ukuran ini dilakukan pada area hotel dan atau seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar.

b.

Persyaratan Bahan 2.

Jenis : Keramik Homogenous Tile Keramik Homogenous local atau import dengan mutu terbaik dan disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2.

Warna

: a. Akan ditentukan kemudian. b. Untuk masing-masing warna harus seragam. c. Warna yang tidak seragam harus diganti / dibongkar.

3.

Ketebalan

: Minimum 7 mm

4.

Finishing

: Berglazur dan Matt / finish kasar

5.

Kekuatan lentur

: 250 kg/cm2.

6.

Mutu

: Tingkat I (satu)

7.

Ukuran / jenis dan pemakaian : a. 20 x 120 cm, 10 x 120 cm plint lantai. b. 60 x 60 cm, 10 x 60 cm plint lantai. Dipasang sebagai finishing Lantai pada seluruh detail yang ditunjukan / disebutkan dalam gambar. Pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.

13. Bahan pengisi

: Grout/ pengisi semen berwarna 36 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

14. Bahan perekat

: Adukan spesi 1PC : 3 pasir ditambah bahan perekat atau grouting.

15. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan peraturanperaturan ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII-0023-81. 16. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 pasal 11 dan air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9 17. Untuk bahan pengisi/grouting dan bahan perekat dilengkapi sertifikat produk dari pabrik sebagai bukti penggunaan produk tersebut pada pelaksanaan dilapangan.

c.

Syarat-Syarat Pelaksanaan 1. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang berlainan) kepada Pengawas /  Project Manager dan atau Pemberi Tugas. 2.

Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor di wajibkan membuat shop drawing dari pola keramik yang disetujui Pengawas  /  Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

3.

Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda.

4.

Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 pasir dan di tambah bahan perekat seperti yang disyaratkan. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.

5.

Jarak antara unit - unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siarsiar), harus sama lebar maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail gambar serta petunjuk Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.

6.

Siar-siar di isi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan / persyaratan, warna bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.

7.

Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan 37 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

8.

Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.

9.

Sebelum keramik di pasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air sampai jenuh.

d.

e.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan

1

Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan lantai keramik yang rusak. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

2

Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan, maka pemborong wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas /  Project Manager dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab pemborong.

-

Pengamanan

1.

Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan terhadap kerusakan-kerusakan Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan lantai keramik selesai terpasang, permukaannya dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain dan dilindungi terhadap kemungkinan cacat pada permukaannya.

2.

Untuk pemeliharaan, Pemborong harus menyediakan bahan keramik yang sama sebanyak 0,1% dari jumlah terpasang untuk diserahkan pada Pemberi Tugas. Biaya pengadaan sudah termasuk dalam penawaran. Standar Penerimaan :

1. Pemborong memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan; sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Pengawas /  Project Manager dan atau Pemberi Tugas. 2. Pelaksanaan pekerjaan lantai keramik harus dipasang rata (water pass) pada permukaan peilnya datar, tidak bergelombang, warnanya seragam serta tidak cacat/tidak bernoda. 3. Toleransi kemiringan untuk permukaan yang dapat diterima adalah 1 mm/m2; kecuali kemiringan lantai pada permukaan lantai toilet/ruang wudhu yang 38 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

harus dibuat miring permukaan lantainya ke arah floor drain (sesuai gambar rancangan). 4. Pemborong wajib menyerahkan keramik tile sejumlah 0,1% dari jumlah yang terpasang kepada Pemberi Tugas, dinyatakan dengan Surat Penyerahan Material.

3.4.

PEKERJAAN LANTAI FLOOR HARDENER

a.

Lingkup Pekerjaan : Dilakukan pada permukaan lantai ruang mekanikal/elektrikal seperti ruang genset, panel, travo, Gardu PLN, ruang pompa, dan area service dan jalan dan ruang lain yang ditunjukkan pada detail gambar atau sesuai out line spesifikasi. Dalam hal ini termasuk pekerjaan-pekerjaan persiapan , pengadaan bahan, alat-alat, peralatan pembantu lainnya, contoh-contoh bahan yang akan digunakan, termasuk pula perawatan dan pemeliharaan sampai saat penyerahan pekerjaan terakhir.

b.

Persyaratan bahan : 1.

Bahan: Produk Lokal Non Metalic Floor Hardener dan disetujui Konsultan Perencana, Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2.

Jenis bahan dari Non-Metalic Aggregates atau Spesial Corrudum tanpa campuran bahan lain, dari proses bahan-bahan sesuai ketentuan atau yang dipersyaratkan dari pabrik, pengerjaannya dilakukan selapis demi selapis, warna harus stabil, tahan terhadap beban, tahan getaran dan goresan ringan, dapat mencegah adanya/terjadinya retak-retak pada permukaan lantai, tidak mudah kotor, mudah dalam perawatan, dapat menahan kerusakan-kerusakan permukaan lantai, tahan lama serta tidak licin, tahan kimia dan non slip.

3.

Untuk ruang ME dan tangga, gardu, trafo, genset dan area service digunakan ukuran kapasitas 3 kg/m 2

4.

Warna akan ditentukan kemudian.

c.

Syarat-Syarat Pelaksanaan : 1.

Untuk ruang ME dan tangga, gardu, trafo, genset dan area service digunakan ukuran kapasitas 3 kg/m 2. Floor Hardener dipasang dicampur pada screed sebelum pasangan beton mengering. Apabila pasangan beton sudah kering seperti pekerjaan yang telah dilaksanakan pada paket I maka 39 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

floor hardener dicampurkan pada screed dengan ketebalan variatif sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan gambar. 2.

Bidang permukaan lantai harus rata, tidak terdapat retak-retak, tidak ada lubang dan celah-celah yang terjadi pada permukaan lantai harus ditutup dengan adukan semen pasir (trasram) sampai rata terhadap permukaan sekelilingnya.

3.

Pekerjaan pelapisan Floor Hardener dilakukan setelah ada persetujuan dari Konsultan Konsultan Perencana / Pengawas / Project Manager . Pengerjaannya sesuai dengan yang dipersyaratkan dari pabrik yang bersangkutan, sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan bermutu baik dan memberikan kepuasan kepada Konsultan Perencana, Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas.

4.

Sebelum pekerjaan dilakukan, Kontraktor harus menyerahkan beberapa contoh bahan, warna dan contoh percobaan pekerjaan dari beberapa macam hasil produk kepada Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas untuk disetujui dalam pelaksanaan.

5.

Contoh bahan, warna dan contoh percobaan pekerjaan yang telah disetujui Konsultan Konsultan Perencana/Pengawas / Project Manager  akan dipakai sebagai standar dalam pemeriksaan dan penerimaan bahan/hasil pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor.

6.

Kontraktor harus membuat tempat penyimpanan contoh bahan/hasil contoh pekerjaan di Direksi Keet serta harus senantiasa menjaga keamanannya.

7.

Pekerjaan Floor Hardener yang telah terpasang harus dihindarkan dari terjadinya kerusakan akibat dari adanya pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan lain. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam hasil pekerjaan yang dilakukannya.

8.

Terhadap kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi pada permukaan Floor Hardener, kontraktor diharuskan memperbaiki, sehingga mencapai mutu pekerjaan seperti yang telah dipersyaratkan tanpa adanya biaya tambahan.

9.

Kualitas hasil pekerjaan floor hardener halus dan tidak ada retak-retak, warna homogen.

10. Tahan terhadap beban, getaran dan goresan. 11. Tidak licin.

40 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan

1.

Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan lantai floor hardener yang rusak.

2.

Bila kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan, maka pemborong wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas /  Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

3.

Biaya yang timbul untuk pekerjaan menjadi tanggung jawab pemborong.

-

Pengamanan Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan terhadap kemungkinan kerusakan floor hardener.

1.

Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan lantai hardener selesai terpasang, permukaannya tidak boleh diinjak sama sakali.

2.

Sesudah pekerjaan lantai floor hardener terpasang, permukaan lantai harus dijaga terhadap kemungkinan-kemungkinan terkena cairan-cairan dan benda-benda lain yang mungkin bisa menimbulkan kerusakan/cacat, nodanoda dan sebagainya.

e.

Standar Penerimaan 1.

Hasil pekerjaan lantai floor hardener; permukaan rata, datar dan tidak bergelombang, toleransi : < 3 mm/m2.

2.

Nilai rata-rata keausan yang diperbolehkan adalah 0,37 mm/10 menit.

41 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

IV.

PEKERJAAN KUSEN, PINTU & JENDELA

4.1.

PEKERJAAN KUSEN DAN DAUN PINTU KAYU

a.

Lingkup Pekerjaan Pekerjaan pembuatan kosen kayu meliputi seluruh detail yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar interior. Kusen Kayu Daun Pintu Kayu Lokasi pekerjaan sesuai dengan gambar rancangan.  

b.

Persyaratan Bahan 1.

Kusen dan rangka panel daun pintu (lihat gambar detail pintu)

2.

Ukuran disesuaikan dengan gambar rancangan.

3.

Bahan kosen sesuai dengan petunjuk Konsultan Perencana, Pengawas /  Project Manager   dan atau Pemberi Tugas, yang telah dikeringkan/oven, mutu kelas A, kelas kuat I dan kelas awet I.

4.

Contoh bahan : Sebelum memulai pekerjaan pintu dan jendela, Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan contoh-contoh bahan yang akan digunakan pada pekerjaan ini kepada Pengawas /  Project Manager   dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuan. Contoh-contoh bahan tersebut harus disertai brosur-brosur dan sertifikatsertifikat (dari produsen) yang berisi keterangan-keterangan tentang kualitas bahan.

5.

Bahan kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan peraturan kayu bangunan untuk perumahan dan gedung yang ditentukan dalam PKKI, PUBI 82 pasal 37 dan SII 0458 – 81.

6.

Persyaratan pengawetan bahan kayu harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Standard Kehutanan Indonesia (SKI) No. C-M-001:1987. Bahan pengawet yang digunakan harus memenuhi persyaratan yang diuraikan dalam tabel 1 dan 2.

7.

Pengawetan kayu: Seluruh bahan kayu harus diawetkan dengan sistem “Hickson’s Timber Preservation” dengan “Tanalith CT 116 / Diffusol CB concentrate” atau caracara lain dari pengawetan kayu yang diusulkan oleh Kontraktor dan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Manajemen Konstruksi. 42 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

8.

Ukuran finish kosen sesuai detail gambar.

9.

Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI-5, (PKKI tahun 1961), PUBI 82 pasal 37 dan memenuhi persyaratan SII 0458-81.

10. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata, bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya. 11. Kelembaban yang disyaratkan maksimum 15%, untuk seluruh bahan kayu kosen yang digunakan. 12. Angker, sekrup, plat dan baut harus dari bahan yang digalvanis. Untuk angker dipakai besi baja beton diameter 10 mm, untuk plat baja dipakai ketebalan 2 mm. 13. Tenaga :Pemasangannya harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang khusus dan terampil atau cakap dalam pekerjaannya 14. Persiapan Sebelum dipasang kusen, perlu diperhatikan dan diteliti kembali letak dan ukuran lubang-lubang pintu maupun jendela serta tipe-tipe jendela maupun pintu yang akan dipasang 15. Semua pembongkaran dan perbaikan yang terjadi akibat pemasangan kusen adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Tabel 1 : Golongan bahan pengawet yang dapat dipakai : Golongan bahan pengawet

kode

sifat

Tembaga  –  Chrom  –  Arsen Tembaga  –  Chrom  –  Boron Boron  –  Flour  –  Chrom  –  Arsen

CCA CCB BFCA

S, AL J, S, AL J, S, AL

Keterangan : J : dapat mencegah jamur S : dapat mencegah serangga  AL : agar tahan pelunturan

43 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

Tabel 2 : Jenis dan Komposisi Bahan Pengawet yang diijinkan : Golongan

Komposisi

%

Bentuk Formulasi

CCA

CuSO4  Na2Cr2O7 As2O5.2H2O CuSO4.5H2O

27,4 48,2 24,4 32,5

Bubuk, 100% b.a. garam anhidrida

 Na2Cr2O7.2H2O As2O5.2H2O

41,0 26,4

bahan aktif garam

CuSO4.5H2O K2Cr2O7 As2O5.2H2O CuSO4

33,0 40,0 24,0 28,6

Bubuk, 97% bahan aktif garam.

 Na2Cr2O7

43,9

aktif garam.

Na2B4O7.5H2O

25,0

Bubuk,

Formula 7 H3BO3  NaF As2O5.2H2O  Na2Cr2O7.2H2O

40,0 15,0 11,0 9,0

aktif garam.

1. Tanalit CT

2. Celcure A (P)

Pasta,

minimum

95%

CCB

1. Wolmanit CB

2. Diffusol CB

Bubuk,

100%

 bahan

BFCA 1. Koppers  bahan

c.

100%

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubanglubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, layout / penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar atau membuat shop drawing yang disetujui Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas.

2.

Sebelum pemasangan, penimbunan kayu di tempat pekerjaan harus ditempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung data terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

3.

Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angker-angket dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya memperhatikan / menjaga kerapihan terutama untuk bidangbidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan. 44 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

4.

Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan siku-siku satu sama lain sisi-sisinya dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan / pemasangan, kecuali bila ditentukan lain.

5. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin di luar tempat pekerjaan / pemasangan. 6.

Kosen yang terpasang harus sesuai petunjuk gambar dan diperhatikan ukuran, bentuk profil, type kosen dan arah bukaan pintu / jendela.

7.

Detail kosen dan sambungan dengan material lain harus disesuaikan dengan type pintu / jendela yang akan terpasang.

8.

Pembuatan dan penyetelan/pemasangan kosen-kosen harus lurus dan siku, sehingga mekanisme pembukaan pintu / jendela bekerja dengan sempurna.

9.

Kosen tidak diperkenankan dipulas dengan cat, vernis, meni atau finishing lainnya sebelum diperiksa dan diteliti oleh Manajemen Konstruksi.

10. Semua kosen yang melekat pada dinding beton/bata diberi penguat angker diameter minimum 10 mm. Pada setiap sisi kosen pintu yang tegak dipasang 3 angker dan untuk sisi kosen jendela 2 angker. 11. Setelah terpasang perlu diberi pelindung terhadap benturan dan pengotoran dari akibat pelaksanaan pekerjaan lain. 12. Pemasangan tiang kosen yang langsung di atas lantai (kosen pintu) dibuat neud tinggi 10 cm. Bahan dari beton adukan 1 PC : 2 pasir beton : 3 koral. 13. Detail kusen dan sambungan material harus disesuaikan dengan tipe pintu yang akan dipasang, kusen harus lurus dan siku. 14. Semua kusen tidak dibenarkan dipulas dengan cat, vernis ataupun melamic sebelum diperiksa dan diteliti oleh Konsultan Perencana, Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas. 15. Angkur-angkur dan dok kusen yang dipakai harus sesuai dan memenuhi kebutuhan. 16. Kontraktor harus memperhatikan dan menjaga supaya bidang-bidang kayu yang terlihat tidak boleh ada lubang-lubang paku bekas penyetelan penunjang maupun penyiku.

45 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

17. Daun pintu kayu beserta rangkanya terdiri dari kayu merbau kuning, ukuran disesuaikan dengan gambar rancangan. d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan Pekerjaan pintu dan jendela yang kurang rapi harus segera diperbaiki, sehingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

-

Pengamanan Setelah pekerjaan ini selesai harus dijaga terhadap kemungkinan kerusakan atau tergores benda lain atau terkena noda dan sebagainya.

e.

Syarat Penerimaan Hasil pekerjaan pintu dan jendela ini harus merupakan suatu hasil pekerjaan yang rata dan jelas menunjukkan motif kayunya serta tidak bercacat

4.2

PEKERJAAN KUSEN DAN DAUN PINTU/JENDELA ALUMINIUM

a.

Lingkup pekerjaan 1.

Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan, hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2.

Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen dan daun pintu, jendela serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari Kontraktor yang disetujui Pengawas /  Project Manager   dan atau Pemberi Tugas.

b.

Persyaratan bahan 1.

Bahan

: Aluminium profile SF klas ekonomi produk Lokal

2.

Ukuran profil

: Lebar 4” dengan ketebalan 2 mm dan

3.

Nilai deformasi : Diijinkan maksimal 2 mm.

46 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

4. 5.

Warna profil

: Finishing Anodized 18 micron berwarna, warna ditentukan kemudian. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syaratsyarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.

6.

Konstruksi kosen aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.

7.

Seluruh bahan aluminium berwarna harus datang di proyek dengan dilengkapi bahan pelindung / pembungkus dan baru diperkenankan dibuka sesudah mendapat persetujuan Pengawas /  Project Manager   dan atau Pemberi Tugas.

8.

Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil tes, minimum 100 kg/m2.

9.

Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15m3/hari dan terhadap tekanan air 15kg/m2 yang harus disertai hasil tes.

10. Bahan yang akan di proses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan. 11. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit, jendela, pintu dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit di dapatkan warna yang sama. 12. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, sedemikian sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela bukaan dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut : untuk tinggi dan lebar 1 mm. untuk diagonal 2 mm.  

13. Accessories : sesuai standar pabrik c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambargambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi dengan skala gambar 1 : 1, untuk sebagian tipe kusen yang ditentukan oleh Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas.

2.

Proses fabrikasi harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Pengawas /  47 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

Project Manager   dan atau Pemberi Tugas meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran. 3.

Semua frame kusen, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung  jawabkan.

4.

Pemotongan aluminium dan stainless steel hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.

5.

Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.

6.

Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.

7.

Angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium dan stainless steel terbuat dari steel plate dan plate stainless steel setebal minimal 2 mm dan 1,2 mm ditempatkan pada interval 600 mm.

8.

Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat / stainles steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 100 kg/m2. Celah antara kaca dan sistem kosen aluminium dan stainless steel harus ditutup oleh sealant.

9.

Disyaratkan bahwa kosen aluminium dan stainless steel dilengkapi oleh kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut : Dapat menjadi kosen untuk kaca mati. Dapat cocok dengan jendela terbuka / swing dan dapat dipasang door closer. Sistem kosen dapat menampung pintu kaca frameless. Mempunyai accessories yang mampu mendukung kemungkinan di atas.  

 

10. Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana kosen aluminium akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi. 11. Toleransi pemasangan kosen aluminium danstainless steel di satu sisi dinding adalah 10 - 25 mm yang kemudian diisi dengan beton ringan / grout. 12. Khusus untuk pekerjaan jendela terbuka / swing aluminium agar diperhatikan sebelum rangka kosen terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal 48 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

(pelubangan dinding) yang melekat pada ambang bawah dan atas harus waterpass. 13. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin.Penggunaan ini pada swing door dan double door. 14. Sekeliling tepi kosen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant supaya kedap air dan suara. 15. Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan. d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan

1.

Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan kosen yang rusak/cacat/kena noda. Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan Pengawas / Project Manager   dan atau Pemberi Tugas dan tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

2.

Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project Manager   dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan perbaikan ini menjadi tanggung jawab Pemborong.

-

Pengamanan

1.

Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap permukaan kosen yang sudah terpasang. Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab Pemborong, sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik (Serah Terima II).

2.

Bahan-bahan perlindungan dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan pada persyaratan bahan dan persyaratan lain (sesuai ketentuan pabrik).

49 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

e.

Syarat Penerimaan Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1.

Hasil pekerjaan kosen yang dipasang harus tepat pada posisinya rapat satu sama lainnya, terjamin kerapihannya, dan tidak cacat; dan merupakan satu kesatuan dengan jenis pintu yang telah ditetapkan pada gambar rancangan dan spesifikasi bahan.

2.

Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar perancangan, show drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas.

4.3

PEKERJAAN DAUN PINTU / PARTISI TOILET

a.

Lingkup Pekerjaan

b.

1.

Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

2.

Pekerjaan daun pintu / partisi tolet / Cubicle System merupakan daun pintu / partisi dengan Produk Import, dipasang pada ruang-ruang seperti yang dinyatakan dalam gambar.

3.

Penggunaan untuk Toilet Public dan toilet lain sesuai dengan gambar rancangan Persyaratan Bahan Ukuran : Sesuai dengan gambar rancangan Ketebalan : Minimum 7 cm Finishing : Sesuai dengan system dan prodak yang dipakai seperti standar pabrik Produk : lokal / Import Kelengkapan : Asesoris ( Kunci, Penggantung dll ) Warna : Akan ditentukan Kemudian

50 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

c.

Syarat-syarat Pelaksanaan. 1.

Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubanglubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay out / penempatan, cara pemasangan, mekanisme, dan detail-detail sesuai gambar.

2.

Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor terlebih dahulu harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan untuk pekerjaan ini kepeda Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas.

3.

Contoh-contoh tersebut harus disertai brosur-brosur atau sertifikat yang berisi keterangan tentang kualitas bahan tersebut. Haya bahan-bahan yang disetujui Konsultan Perencana, Pengawas /  Project Manager   dan atau Pemberi Tugas.

4.

Apabila oleh Pengawas /  Project Manager   dan atau Pemberi Tugas dianggap perlu contoh harus diserahkan dalam deadpan terpasang/tersusun rapih sesuai dengan yang akan dilaksanakan.

5.

Contoh terpasang tersebut dengan ukuran satu unit typical menggunakan komponen sesuai dengan gambar rencana.

6. Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan-bahan di tempat pekerjaan harus ditempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung, dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban. 7.

Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka pintu dan penguat lain serta penempelan duropal terhadap kedua sisi rangka yang diperlukan.  Agar tetap terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan, tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.

8.

Jika diperlukan, harus menggunakan skrup galvanis atas persetujuan Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas, tanpa meninggalkan cacat pada permukaan daun pintu yang tampak.

9.

Untuk daun pintu setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang, tidak melintir, dan semua peralatan dapat berfungsi dengan baik dan sempurna. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar dengan gambar, gambar dnegan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada Pengawas /  Project Manager   dan atau Pemberi Tugas.

10. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan. 51 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/ pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama pelaksanaan di masa garansi, atas biaya kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas. d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan Pintu-pintu yang cacat atau pemasangannya kurang rapi harus segera diperbaiki.

-

Pengamanan Semua pekerjaan yang sudah terpasang harus dilindungi dari pengaruhpengaruh cipratan plesteran, noda-noda, las dan sebagainya.

e.

Syarat Penerimaan 1.

Daun pintu terpasang dengan baik dan sempurna kokoh, siku, sesuai dengan yang dipersyaratkan dan disetujui Pengawas / Project Manager   dan atau Pemberi Tugas, termasuk pemasangan kunci dan alat-alat bantu yang digunakan.

2.

Daun pintu yang terpasang harus dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.

4.4

PEKERJAAN PINTU BAJA DAN FIRE DOOR

a.

Lingkup Pekerjaan 1.

Pekerjaan ini dilakukan pada pintu besi ruang-ruang M & E, serta seluruh detail yang ditunjukkan/disebutkan dalam gambar sesuai petunjuk Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas.

2.

Untuk ruang tangga darurat digunakan pintu tahan api (Fire Door)

52 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

b.

Persyaratan Bahan 1.

Daun pintu besi dan fire door digunakan merk yang disetujui oleh pengawas  / project manager .

2.

Baja untuk pintu besi dan fire door tebal 1,5 mm double sided dan untuk pintu fire door menggunakan lapisan isolasi rockwool density 110 kg/m 3 yang dipadatkan. Ketebalan daun pintu masing-masing adalah 55 mm.

3.

Untuk kosen pintu besi dan fire door bahan yang digunakan berbentuk C 120.70 dan Z 70, dibuat dari plat baja tebal 2 mm dan 3 mm. Sekeliling kusen memakai karet agar suara tidak masuk, di dalam ruangan adalah 5055 dB, sesuai dengan spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan, atau sesuai shop drawing yang telah disetujui oleh Pengawas /  Project Manager   dan atau Pemberi Tugas.

4.

Pada waktu daun pintu tertutup, di bagian bawah pintu terpasang seal metal sehingga tidak dapat dilalui asap.

5.

Finishing untuk pekerjaan ini adalah cat duco atau sesuai persetujuan Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas.

c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambargambar yang ada dan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang pintu).

2.

Perhatikan koordinasi dengan pekerjaan lain baik yang sudah dan yang belum terpasang terutama untuk pekerjaan-pekerjaan sparing bilamana ada.

3.

Kontraktor diwajibkan mengajukan shop drawing dengan mengikuti ukuran, bentuk, mekanisme pemukaan pintu sesuai yang diminta oleh Konsultan Perencana.

4.

Semua bahan dan pekerjaan yang terpasang sebelum dan sesudah pekerjaan dilaksanakan harus mendapat persetujuan Pengawas /  Project Manager   dan atau Pemberi Tugas. Bilamana pekerjaan ini tidak memenuhi persyaratan Kontraktor wajib membongkar dan dengan biaya atas tanggungan Kontraktor.

5.

Dihindarkan adanya pengelasan-pengelasan kecuali dinyatakan lain, las hanya dapat dilakukan dengan las khusus sesuai dengan petunjuk pabrik. 53 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

6.

Toleransi pintu maksimal 3 mm dari bawah dan 1,9 mm dari atas.

7.

Pintu besi dan fire door terpasang sesuai dengan yang dipersyaratkan dan yang telah disetujui MK.

8.

Cara pemasangan dan accessories yang dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi pabrik dengan memperhatikan mekanisme pembukaan pintu sesuai yang dipersyaratkan oleh Pengawas /  Project Manager   dan atau Pemberi Tugas.

9.

Setiap engsel daun pintu harus terpasang lengkap sempurna dan harus sesuai dengan produk pabrik yang mengeluarkan.

10. Semua sistem dan mekanismenya harus berfungsi dengan sempurna. 11. Daun pintu harus dapat dibuka dengan sempurna apabila terjadi kemacetan, harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya Kontraktor. 12. Permukaan rangka dari pintu-pintu baja harus dibersihkan diratakan dan dihaluskan sebelum diberi finishing. 13. Sebelum dicat, pintu dan rangkanya diberi phosphate treatment. 14. Setelah terpasang, belum boleh untuk tempat lalu lalang sampai cukup kokoh berdiri di tempatnya. d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan

1.

Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat/kena noda. Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas dan tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

2.

Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan perbaikan ini menjadi tanggungan Pemborong.

-

Pengamanan

1.

Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pintu tahan api dan pintu besi beserta asesories yang telah terpasang. Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab 54 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

Pemborong sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik. 2. Bahan-bahan perlindungan dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan pada persyaratan bahan dan persyaratan lain (sesuai ketentuan pabrik). e.

Syarat Penerimaan Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1.

2.

Jaminan pekerjaan dan kwalitas bahan : Pemborong wajib memberikan sertifikat jaminan pekerjaan dan mutu bahan untuk waktu : 10 tahun.

pemasangan

hasil

Hasil pelaksanaan memenuhi persyaratan standard toleransi fabrikasi   Bergesernya pemasangan kunci/engsel dan hardware lain dari tempat yang ditentukan, toleransi + 1 mm. Pembungan las pada rangka stainless steel.   Pengelasan harus sesuai dengan syarat-syarat dalam AWS.D1.0-69, kawat las sesuai SII.0192-78. Toleransi : tidak terlihat pada bagian yang terlihat mata langsung.



 



3.

Hasil pekerjaan pintu yang dipasang harus tepat pada posisinya rapat satu sama lainnya, terjamin kerapihannya, dan tidak cacat.

4.

Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar perancangan, shop drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh Pengawas / Project Manager  dan atau Pemberi Tugas. Semua sarana yang terdapat pada pintu harus berfungsi dengan baik.

5.

Seluruh persyaratan bahan serta pemasangan harus mengikuti ketentuanketentuan dalam SII.0233-79, SII.0137-80, serta ketentuan yang disyaratkan dalam gambar rancangan.

6.

Hasil pekerjaan pintu besi tahan api ini harus memenuhi syarat Dinas Kebakaran Pemda setempat.

55 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

4.5

PEKERJAAN DAUN PINTU KACA PANEL KAYU

a.

Lingkup Pekerjaan 1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

2.

Pekerjaan pembuatan daun pintu panil kayu solid dipasang pada seluruh detail sesuai yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar.

b.

Persyaratan Bahan 1.

Bahan rangka dan panil kayu dari kayu yang telah dikeringkan dengan oven, di anti rayap, mutu A, kualitas I.

2.

Bahan rangka ukuran sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

3.

Mutu dan kualitas kayu dipakai sesuai persyaratan dalam NI-5 (PKKI tahun 1961), PUBI 82 pasal 37 dan memenuhi persyaratan dalam SII 0458-81.

4.

Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata, bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.

5.

Kelembaban yang disyaratkan maksimum 17%.

6.

Setiap sambungan rangka daun pintu dan penempelan/pelekatan lembaran panil dan rangka, apabila diperlukan digunakan lem kayu produk dalam negeri yang bermutu baik, harus yang disetujui Pemberi tugas dan Pengawas /  Project Manager   sesuai dengan contoh yang diajukan Kontraktor.

7.

Untuk pintu kayu dipergunakan kaca jenis stopsol ex Asahimas atau setara dengan tebal sesuai gambar.

8.

Bahan finishing daun pintu sesuai gambar dan lampiran spesifikasi material.

c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Sebelum pelaksanaan Kontraktor wajib menyerahkan contoh-contoh bahan / material yang digunakan kepada Pemberi tugas dan Pengawas /  Project Manager  untuk mendapatkan persetujuannya.

2.

Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang56 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay out / penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar. 3.

Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan-bahan pintu di tempat pekerjaan harus ditempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

4.

Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka kayu dan penguat lain, agar tetap terjamin kekuatannya dengan memperhatikan / menjaga kerapihan, tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.

5.

Semua permukaan kayu harus diserut halus, rata, lurus dan siku sisi-sisinya satu sama lain.

6.

Daun pintu kaca setelah dipasang lurus rata, tidak bergelombang, tidak melintir dan semua peralatan dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.

d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan

1.

Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat / kena noda. Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan Pengawas /  Project Manager  dan atau Pemberi Tugas dan tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

2.

Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas /  Project Manager  dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan perbaikan ini menjadi tanggungan Pemborong.

-

Pengamanan

1.

Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap permukaan rangka pintu, kaca dan asesories yang sudah terpasang. Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab Pemborong sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik (Serah Terima II).

2.

Bahan-bahan perlindungan dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan pada persyaratan bahan dan persyaratan lain (sesuai ketentuan pabrik).

57 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

e.

Syarat Penerimaan Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1.

2.

Jaminan pekerjaan dan kwalitas bahan : Pemborong wajib memberikan sertifikat jaminan pekerjaan dan mutu bahan untuk waktu: 10 tahun.

pemasangan

hasil

Hasil pelaksanaan memenuhi persyaratan standard toleransi fabrikasi :   Bergesernya pemasangan kunci/engsel dari hardware lain dari tempat yang ditentukan, toleransi + 1 mm. Sambungan las pada rangka stainless steel harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak terlihat langsung.





3.

Hasil pekerjaan pintu yang dipasang harus tepat pada posisinya rapat satu sama lainnya, terjamin kerapihannya, dan tidak cacat. Kaca yang terpasang harus dalam kondisi utuh dan baik (tidak cacat, retak, tergores).

4.

Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar perancangan, shop drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh Pengawas /  Project Manager   dan atau Pemberi Tugas. Semua perlengkapan yang terdapat pada pintu harus berfungsi dengan baik.

58 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

V.

PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

a.

Lingkup Pekerjaan 1.

Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan hingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan dari seluruh alat-alat yang dipasang pada daun pintu dan daun jendela serta seluruh detail yang di sebutkan / ditentukan dalam gambar. b.

Persyaratan Bahan 1.

Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik, seragam dalam pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan yang telah disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2.

Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan pabrik.

3.

Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda terbuat dari pelat alumunium yang tertera nomor pengenalnya.

4.

Pelat ini di hubungkan dengan anak kunci dengan cincin nikel. Untuk anakanak kunci harus di sediakan sebuah lemari anak kunci dengan 'backed enamel finish' di lengkapi kaitan-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor-nomor pengenal. Lemari ini harus menggunakan engsel piano serta dilengkapi denah.

5.

Perlengkapan daun pintu : a. Lihat lampiran daftar material pekerjaan arsitektur. b. Engsel ( butt hinges ) dengan pemasangan 3 buah untuk pintu tunggal dan 2 x 3 buah untuk pintu double, pada daun jendela minimum di pasang 2 buah setiap daunnya, atau ditentukan lain dan disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. Material dari bahan stainless steel dengan paku sekrup kembang bahan sama dengan bahan engsel, finish satin stainless steel   atau satin chromium. c. Peralatan dari seluruh daun pintu yang telah di syaratkan / ditentukan dalam gambar, di pasang peralatan - peralatan dari merk seperti daftar hardware  berikut atau disetujui Pengawas /  Project Manager dan atau Pemberi Tugas. d. Door Closer   sesuai daftar hardware  pada butir daftar material berikut, 59 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

menggunakan type hidrolic, automatic back check   dengan 'adjustable force'. Pengatur kecepatan closing   dan latch, di kehendaki jenis 'hold open', yaitu pintu dapat menutup secara regular dan dapat berhenti dalam posisi terbuka dengan sudut buka tertentu seperti yang di kehendaki ruang-ruang yang membutuhkan seperti yang tertera pada pelengkap gambar. e. Lock set dan handle 6.

Handle untuk kunci-kunci pintu sesuai daftar hardware  yang disetujui oleh Konsultan Perencana dan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. Jenis bahan dan penggunaan : a. Engsel digunakan untuk daun pintu panel kayu, daun pintu kaca rangka alimunium, daun pintu kaca rangka kayu, pintu besi, pintu besi tahan api dan atau seperti ditunjukan dalam gambar detail kusen. b. Flush bolt  / grendel digunakan untuk daun pintu double dan jendela. c. Kunci berikut indikator digunakan untuk pintu WC. d. Door stoper digunakan untuk semua pintu masuk WC dan pintu-pintu yang menggunakan engsel dan atau seperti ditunjukan dalam gambar detail kusen. e. Door closer   digunakan untuk semua pintu kecuali  pintu-pintu WC, pintu kayu dan rangka aluminium, pintu frameless yang menggunakan floor hinge, dan atau seperti ditunjukan dalam gambar detail kusen. f. Floor hinge  digunakan untuk pintu double rangka aluminium dan pintu frameless dan atau seperti ditunjukan dalam gambar detail kusen. g. Lock set  digunakan pada semua pintu kecuali pintu WC. h. Back plate dan handle digunakan pada semua daun pintu. i. Pintu frameless  hanya menggunakan kaca tempered   dengan minimal ketebalan 8mm jenis kaca bening/clear glass

c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Semua peralatan yang akan di gunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan contoh - contohnya kepada Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuan.

2.

Pengajuan/penyerahan harus disertai brosur/spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.

60 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

3.

Apabila di anggap perlu, Pemberi tugas dan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas dapat meminta mengadakan tes- tes laboratorium yang di lakukan terhadap contoh - contoh bahan yang diajukan sebagai dasar persetujuan.

4.

Seluruh biaya tes laboratorium menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

5.

Engsel atas di pasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah. Engsel bawah di pasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas. Engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.

6.

Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang menempel pada kunci harus di bersihkan dan dihil angkan sama sekali.

7.

Pemasangan door closer pada batang kusen dan daun pintu, di atur sedemikian rupa sehingga pintu selalu menutup rapat pada kusen pintu, serta dapat berfungsi dengan baik.

8.

Untuk seluruh pintu yang dapat membentur dinding bila dibuka, diberi door stop dari merk dan type seperti yang telah di syaratkan, dipasang dengan baik pada lantai dengan menggunakan sekrup dan nylon plug.

9.

Untuk pintu toilet, jarak tersebut diambil dari sisi atas dan sisi bawah daun pintu sama.

10. Penarik pintu (handle) dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai setempat. 11. Posisi 'lock' dan 'latch' harus di ajukan kepada Pemberi tugas dan Pengawas  / Project Manager dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuan. d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan

1.

Pemasangan hardware yang tidak rapih dan mengalami cacat atau terkena noda pada permukaannya harus segera diperbaiki dan dibersihkan kembali.

2.

Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya, apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan pekerjaan ini maka kerusakan pekerjaan finishing tersebut harus segera diperbaiki atas biaya pemborong.

61 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

-

Pengamanan Pemborong harus menjaga pekerjaan hardware yang sudah selesai dilaksanakan, sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan kerusakan.

e.

Standar Penerimaan Hasil pekerjaan pemasangan hardware, harus dapat berfungsi dengan sempurna dan tidak cacat.

62 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

VI.

PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

1.1.

PEKERJAAN PLAFOND CALCIUM CILICATE B OARD

a.

Lingkup Pekerjaan

1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2.

Pekerjaan langit-langit calcium cilicate board   / Kalsiboard ini dilakukan pada plafond service, area basah dan atau yang disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar atau sesuai petunjuk Pengawas /  Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

b.

Persyaratan Bahan

1.

Calcium Silicate Board   / Kalsiboard dengan merk yang telah disetujui pengawas/project manager.

2.

Rangka: Semua rangka, material penggantung dan pengikat terbuat dari galvanis steel, main tee = 3,6 m, cross tee = 1,2 m, wall angle = 3 m. Rangka terdiri dari rangka utama,dan rangka pembagi dengan system lay in exposed ukuran 60cm x 120cm x 4,5mm.

3.

Pola pemasangan: Sesuai  Arsitektur.

4.

Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam PUBI 82 pasal 38, memenuhi SII.0404 - 81 dan NI-5.

c.

Persyaratan Pelaksanaan

1.

Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2.

Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, tetapi diperlukan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Pengawas /  Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

3.

Semua ukuran didalam gambar adalah ukuran jadi (finish).

dengan

yang

63 IDEA +architects

ditunjukkan

gambar Interior/

F A V E H OT E L MADIUN

4.

Pada pekerjaan langit - langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan langit-langit ini.

5.

Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit, pekerjaan lain yang terletak diatas langit-langit harus sudah terpasang dengan sempurna.

6.

Harus diperhatikan terhadap disiplin lain diantaranya pekerjaan elektrikal dan perlengkapan instalasi yang diperlukan.Bila pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum gambar rencana langit-langit harus diteliti terlebih dahulu pada gambar-gambar instalasi yang lain (Elektrikal, AC dan lain-lain). Untuk detail pemasangan harus konsultasi dengan Pengawas /  Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

7.

Pola pemasangan langit-langit kalsiboard sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

8.

Penggantung rangka utama harus dapat diatur ketinggiannya.

9.

Rangka pembagi berjarak maksimum 60 cm.

10. Pemasangan kalsiboard pada rangka dengan galvanize "self tapping screw" berjarak 30 cm. d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan

1.

Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat / kena noda. Perbaikan dilaksanakan sesuai dengan pengarahan Pengawas /  Project Manager dan atau Pemberi Tugas dan tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

2.

Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan maka pemborong wajib memperbaiki pekerjaan tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas /  Project Manager dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan perbaikan tersebut menjadi tanggungan pemborong.

-

Pengamanan

1.

Pemborong wajib mengadakan perlindungan/pengamanan terhadap hasil pekerjaan plafond yang sudah terpasang. Untuk itu pemborong harus mengadakan koordinasi dengan pihak pekerjaan finishing lainnya, dengan pengarahan Pengawas /  Project Manager dan atau Pemberi Tugas agar pekerjaan plafond yang telah dilaksanakan tidak terganggu atau rusak. 64 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

2.

e.

Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab pemborong sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik (Serah Terima II). Standar Penerimaan Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1.

Hasil pelaksanaan memenuhi persyaratan standard toleransi pemasangan permukaan: penurunan 1 mm untuk luasan 0,6 mm x 1,2 m pada titik tengah.

2.

Hasil pekerjaan plafond yang dipasang harus rapih, rata untuk seluruh permukaan tidak terdapat flek/kotor/gompal.

3.

Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar perancangan, shop drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

1.2.

PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM BOARD

a.

Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan plafond secara keseluruhan dan plafond gypsum dekoratif termasuk pemasangan list plafond dalam gambar dan sesuai petunjuk Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

b.

Persyaratan Bahan 1.

Bahan rangka : Sebagai rangka langit-langit digunakan rangka Hollow. Bahan: Galvanized Steel Memenuhi persyaratan SII 0137-80/SII 0884-83, JAPAN Standard : JIS G3302. American Standard : ASTM A.525/1.526/A.527/A.528 Lapisan pelindung :min. 15 micron  



2.

Penutup langit-langit : Digunakan Gypsum Board yang bermutu baik produk ex. Lokal tebal lihat lampiran daftar material.

65 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

Gypsum Board Tipe Fire Stop  berfungsi sebagai bahan Sound Proof , memenuhi  American Standard Specification  untuk Gypsum wall board  ASTM C-36. Fire resistance :3 jam. 3.

Bahan finishing penutup plafond : a. Finishing penutup langit-langit yang digunakan cat dari bahan dasar cat yang bermutu baik (lihat pembahasan peerjaan plafond finishing cat poin. 3.6.) produk yang telah disetujui Pengawas /  Project Manager dan atau Pemberi Tugas. Sebelum pengecatan semua sambungan/pertemuan harus rata dan halus (ditreatment). Plafond gypsum ini difinish dengan cat spray. b. Warna dari corak akan ditentukan kemudian.

c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Rangka langit-langit Galvanized Steel   dengan penggantung besi bulat diameter 10 mm yang dilengkapi dengan mur dan klem, penggantungpenggantung terikat kuat pada beton, dinding atau rangka baja yang ada.

2. Rangka langit-langit dipasang setelah sisi bagian bawah diratakan, pemasangan sesuai dengan pola yang ditunjukkan / disebutkan dalam gambar dengan memperhatikan modul pemasangan penutup langit-langit yang dipasangkan. 3.

Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak cembung, kaku dan kuat, kecuali bila dinyatakan lain, misal: permukaan merupakan bidang miring / tegak sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

4.

Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata, lurus dan waterpas, tidak ada bagian yang bergelombang, dan batang-batang rangka harus saling tegak lurus.

5.

Bahan penutup langit-langit adalah gypsum dengan mutu bahan seperti yang telah dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

6.

Pertemuan antara bidang langit-langit dan dinding, digunakan bahan seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

7.

Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata, tidak melendut.

8.

Seluruh antara permukaan langit-langit dan dinding dipasang list aluminium dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar.

66 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

9.

Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

10. Gypsum board dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar unit itu dan setelah gypsum board terpasang, bidang permukaan langit-langit harus rata, lurus, waterpas dan tidak bergelombang dan sambungan antara unit-unit gypsum board tidak terlihat. 11. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole/access panel di langitlangit yang bisa dibuka, tanpa merusak gypsum board di sekelilingnya, untuk keperluan pemeriksaan / pemeliharaan M & E. 12. Pekerjaan ini dikerjakan oleh Pemborong yang berpengalaman dan dengan tenaga-tenaga ahli. 13. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk pola lay-out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar. d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan

1.

Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat/kena noda. Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas dan tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

2.

Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu pelaksanaan pekerjaan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan perbaikan ini menjadi tanggungan Pemborong.

-

Pengamanan Pemborong wajib mengadakan perlindungan/pengamanan terhadap hasil pekerjaan plafond yang sudah terpasang. Untuk itu pemborong harus mengadakan koordinasi dengan pihak pekerjaan finishing lainnya, dengan pengarahan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas agar pekerjaan plafond yang telah dilaksanakan tidak terganggu atau rusak. Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab pemborong sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik (Serah Terima II) 67 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

e.

Syarat Penerimaan Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Hasil pelaksanaan memenuhi persyaratan standard toleransi pemasangan permukaan: penurunan 1 mm untuk luasan 1 m x 2 m pada titik tengah. 2. Hasil pekerjaan plafond yang dipasang harus rapih, rata untuk seluruh permukaan tidak terdapat flek/kotor/gompal. 3. Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar perancangan, shop drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

6.3

PEKERJAAN PLAFOND FINISHING CAT

a.

Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alatalat bantu lainnya yang diperlukan dalam pekerjaan ini sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik. Meliputi pekerjaan langit-langit finishing cat seperti pada plafond beton exposed dengan foamwork khusus, pada plafond gypsum dan seperti disebutkan dan ditunjukkan dalam gambar termasuk pekerjaan penggantung langit-langit.

b.

Persyaratan Bahan Bahan lapisan / coating dasar : Mill putih dari produk local Cat

: Vinyil Arcylic Emulsiondigunakan sebagai cat plafond ruang dalam dan Weathershield untuk langit-langit luar.

Warna

: Akan ditentukan kemudian.

Pengencer

: Air bersih 20 %.

Pengeringan

: Minimum setelah 2 jam lapis berikutnya dapat dilakukan.

Sistem Pengecatan

: Minimal 2 lapis.

68 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Bahan-bahan yang di pergunakan, sebelum di gunakan terlebih dahulu harus di serahkan contoh Cat untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2.

Kontraktor harus menyerahkan contoh hasil pengecatan dalam bentuk dami/contoh kepada Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas untuk mendapat persetujuan.

3.

Semua bidang Langit-langit, dilapis/dirender dengan pola acale menggunakan “Skin Cost” Mill Putih, yang merupakan campuran 7 bagian Mill putih dan 2 bagian semen.

4.

Bidang pengecatan siap di cat setelah di plamir terlebih dahulu. Sebelum di plamir, plesteran harus betul - betul kering, tidak ada retak-retak dan telah disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

5.

Sebelum pengecatan di lakukan, Kontraktor di wajibkan membuat contohcontoh warna, untuk disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

6.

Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda - benda dan pengaruh pekerjaan - pekerjaan sekelilingnya selama 2  jam.

d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan  Apabila pada permukaan didning yang telah dicat terkena noda/kotoran, maka harus segera dibersihkan.

-

Pengamanan Pemborong harus menjaga pekerjaan pengecatan tembok/dinding yang sudah selesai dilaksanakan sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan pengotoran pada tembok/dinding.

69 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

e.

Syarat Penerimaan Hasil pengecatan pada setiap permukaan dinding dan logam harus rapi dan rata (tidak belang-belang).

6.4

PEKERJAAN PLAFOND DEKORATIF ( GYPSUM )

a.

Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan plafond dekoratif di area luar terrmasuk pemasangan list plafond dalam gambar dan sesuai petunjuk Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

b.

Persyaratan Bahan 1.

Bahan rangka : Sebagai rangka langit-langit digunakan rangka Hollow. Bahan : Galvanized Steel HOLLOW Memenuhi persyaratan SII 0137-80/SII 0884-83, JAPAN Standard : JIS G3302. American Standard : ASTM A.525/1.526/A.527/A.528 Lapisan pelindung :min. 15 micron  



2.

Penutup langit-langit : Digunakan GYPSUM Board+GYPSUM CETAK yang bermutu baik produk ex. Lokal tebal lihat lampiran daftar material . GRC Board Tipe Fire Stop berfungsi sebagai bahan Sound Proof , memenuhi  American Standard Specification  untuk Gypsum wall board ASTM C-36. Fire resistance :3 jam.

3.

Bahan finishing penutup plafond : a. Finishing penutup langit-langit yang digunakan cat dari bahan dasar cat yang bermutu baik (lihat pembahasan peerjaan plafond finishing cat poin. 3.6.) produk yang telah disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. Sebelum pengecatan semua sambungan/pertemuan harus rata dan halus (ditreatment). Plafond gypsum ini difinish dengan cat spray. b. Warna dari corak akan ditentukan kemudian.

70 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Rangka langit-langit Galvanized Steel   dengan penggantung besi bulat diameter 10 mm yang dilengkapi dengan mur dan klem, penggantungpenggantung terikat kuat pada beton, dinding atau rangka baja yang ada.

2. Rangka langit-langit dipasang setelah sisi bagian bawah diratakan, pemasangan sesuai dengan pola yang ditunjukkan/disebutkan dalam gambar dengan memperhatikan modul pemasangan penutup langit-langit yang dipasangkan. 3.

Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak cembung, kaku dan kuat, kecuali bila dinyatakan lain, misal: permukaan merupakan bidang miring/tegak sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

4.

Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata, lurus dan waterpas, tidak ada bagian yang bergelombang, dan batang-batang rangka harus saling tegak lurus.

5.

Bahan penutup langit-langit adalah GRC dengan mutu bahan seperti yang telah dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

6.

Pertemuan antara bidang langit-langit dan dinding, digunakan bahan seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

7.

Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata, tidak melendut.

8.

Seluruh antara permukaan langit-langit dan dinding dipasang list aluminium dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar.

9.

GRC board yang dipasang adalah GRC board yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

10. GRC board dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar unit itu dan setelah GRC board terpasang, bidang permukaan langit-langit harus rata, lurus, waterpas dan tidak bergelombang dan sambungan antara unitunit GRC board tidak terlihat. 11. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole/access panel di langitlangit yang bisa dibuka, tanpa merusak GRC board di sekelilingnya, untuk keperluan pemeriksaan / pemeliharaan M & E. 12. Pekerjaan ini dikerjakan oleh Pemborong yang berpengalaman dan dengan tenaga-tenaga ahli. 71 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

13. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk pola lay-out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar. d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan

i.

Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat/kena noda. Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas dan tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

ii.

Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu pelaksanaan pekerjaan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan perbaikan ini menjadi tanggungan Pemborong. -

Pengamanan Pemborong wajib mengadakan perlindungan/pengamanan terhadap hasil pekerjaan plafond yang sudah terpasang. Untuk itu pemborong harus mengadakan koordinasi dengan pihak pekerjaan finishing lainnya, dengan pengarahan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas agar pekerjaan plafond yang telah dilaksanakan tidak terganggu atau rusak. Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab pemborong sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik (Serah Terima II).

e.

Syarat Penerimaan Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Hasil pelaksanaan memenuhi persyaratan standard toleransi pemasangan permukaan: penurunan 1 mm untuk luasan 1 m x 2 m pada titik tengah. b. Hasil pekerjaan plafond yang dipasang harus rapih, rata untuk seluruh permukaan tidak terdapat flek/kotor/gompal. c. Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar perancangan, shop drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

72 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

VII.

PEKERJAAN SANITAIR

a.

Lingkup Pekerjaan 2.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan dan alat - alat bantu lainnya yang di perlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

3.

Pekerjaan sanitair ini dipasang pada toilet publik dan ruang lain yang dinyatakan/ditunjuk pada gambar.

b.

Persyaratan Bahan 1. Toilet umum/publik menggunakan produk yang telah disetujui oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. 2.

Semua material harus memenuhi ukuran, standar dan didapatkan di pasaran, kecuali bila ditentukan lain.

3.

Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai dengan yang telah di sediakan oleh pabrik.

4.

Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan syarat-syarat dalam buku ini.

5.

Spek merk,type,produk lihat daftar material pekerjaan arsitektur

c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Direksi Pengawas / Project Manager  beserta persyaratan / ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak di setujui harus di ganti tanpa biaya tambahan.

2.

Jika dipandang perlu di adakan penukaran / penggantian bahan pengganti harus di setujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.

3.

Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.

4.

Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar Arsitektur dengan gambar spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. 73 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

5.

Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan

6.

Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan.

7.

Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan di sebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.

8.

Pelaksanaan pemasangan harus menghasilkan pekerjaan yang sempurna, rapi dan lancar dipergunakannya.

d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan

1.

Setiap pasangan pekerjaan sanitair yang rusak harus diperbaiki dengan cara-cara yang dianjurkan oleh pabriknya.

2.

Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

3.

Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan pekerjaan lain keramik tersebut maka kerusakan pekerjaan finishing tersebut harus segera diperbaiki atas biaya pemborong.

-

Pengamanan

5.

Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan sanitair selesai terpasang, harus dibiarkan mengering dan selama itu tidak boleh dipergunakan.

6.

Sesudah pekerjaan sanitair terpasang harus dijaga terhadap kemungkinan terkena cairan-cairan dan benda-benda lain yang mungkin bisa menimbulkan cacat, noda-noda dan sebagainya.  Apabila hal ini terjadi Pemborong harus memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali seperti semula atas biaya Pemborong.

74 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

e.

Standard Penerimaan 1.

Setiap pekerjaan sanitair yang dipasang harus teliti pada posisinya dan rapat, tidak bocor dan terjamin hubungan kerapihannya.

2.

Setiap pekerjaan sanitair harus dipasang lengkap dengan asesoriesnya dan dapat berfungsi dengan sempurna, tanpa cacat.

75 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

VIII.

PEKERJAAN PENGECATAN

8.1.

PEKERJAAN PENGECATAN DINDING

a.

Lingkup Pekerjaan 1.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2.

Meliputi pengecatan dinding/beton, GRC cetak bagian luar dan dalam serta seluruh detail yang ditunjukan / disebutkan dalam gambar.

b.

Persyaratan Bahan Bahan lapisan/coating dasar: Mill putih dari produk lokal, 1. Cat Vinyil Arcylic Emulsion digunakan sebagai cat finishing dinding dalam umum, cat Gloss untuk dinding dalam ruang-ruang M&E, Koridor Service dan area-area service serta Weathershield untuk dinding luar. 2. Warna

: Akan ditentukan kemudian.

3. Pengencer

: Air bersih 20 % atau sesuai standard sepesifikasi teknis pabrik.

4. Pengeringan

: Minimum setelah 2 jam lapis berikutnya dapat dilakukan.

5. Sistem Pengecatan : Minimal 2 lapis c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Bahan-bahan yang di pergunakan, sebelum digunakan terlebih dahulu harus di serahkan contoh - contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas Konsultan Perencana.

2.

Kontraktor harus menyerahkan contoh hasil pengecatan dalam bentuk dami/contoh kepada Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas untuk mendapat persetujuan.

3.

Bidang pengecatan siap di cat setelah di plamuur terlebih dahulu. Sebelum di plamir, plesteran harus betul - betul kering, tidak ada retak-retak dan telah disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. 76 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

4.

Sebelum pengecatan di lakukan, Kontraktor di wajibkan membuat contohcontoh warna, untuk disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

5.

Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda - benda dan pengaruh pekerjaan - pekerjaan sekelilingnya selama 2  jam.

d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan  Apabila pada permukaan dinding yang telah dicat terkena noda/kotoran, maka harus segera dibersihkan.

-

Pengamanan Pemborong harus menjaga pekerjaan pengecatan tembok/dinding yang sudah selesai dilaksanakan sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan pengotoran pada tembok/dinding.

e.

Syarat Penerimaan Hasil pengecatan pada setiap permukaan dinding dan logam harus rapi dan rata (tidak belang-belang).

8.2.

PEKERJAAN PENGECATAN BESI CAT DUCO

a.

Lingkup Pekerjaan 1.

Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahanbahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2.

Meliputi pengecatan permukaan railing tangga public, railing tangga kebakaran, stop bar (parkir), teralis-teralis besi (louvre/ kisi-kisi) aksen eksterior dan atau pada seluruh detail yang di sebut kan/ditunjukkan dalam gambar.

77 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

b.

Persyaratan Bahan 1.

Digunakan bahan cat produk dalam negeri yang bermutu baik jenis Dof / Mate dan super gloss dan disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2.

Bahan untuk cat dasar di gunakan dari bahan sesuai yang di syaratkan oleh pabrik yang bersangkutan.

3.

Bahan yang di gunakan harus memenuhi syarat - syarat yang di tentukan dalam PUBI 1982 pasal 53, BS No. 3900 : 1970 / 1971, AS. K-41 dan NI.4. serta mengikuti ketentuan - ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.

4.

Warna akan ditentukan kemudian.

5.

Ketebalan: 2 x 30 micron dengan interval 2 jam.

c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Bahan sebelum di gunakan harus di serahkan contoh - contohnya kepada Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuannya.

2. Bidang permukaan pengecatan harus siap untuk dimulai pekerjaan pengecatan dan telah disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. 3.

Permukaan yang akan dicat harus bersih dari debu, minyak/lemak dan "karat" serta dalam keadaan kering.

4.

Permukaan pengecatan di amplas dengan amplas yang halus untuk memperoleh permukaan yang halus, rata dan ber sih dari karat.

5.

Aduk dengan sempurna sebelum pemakaian, sampai jenuh.

6.

Ulaskan satu atau dua lapis Metal Primer Red (menie besi) dari produk seperti jenis yang disyaratkan di atas atau sesuai persyaratan yang ditentukan oleh pabrik yang bersangkutan.

7. Selanjutnya setelah pengecatan menie besi telah rata dan kering, barulah cat akhir di lakukan dengan persyaratan sesuai yang ditentukan dari pabrik yang bersangkutan. 8.

Cat akhir dapat dilakukan bila cat dasar telah kering sempurna serta telah mendapat persetujuan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. 78 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

9.

Pengecatan dilakukan dengan menggunakan spray gun.

10. Bidang pengecatan harus rata dan sama warnanya. d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan

1.

Apabila pada permukaan logam yang telah dicat terkena noda/kotoran, maka harus segera dibersihkan.

2.

Pekerjaan logam yang telah dicat sebelum dikirim ke tempat pekerjaan harus diperiksa terlebih dahulu oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas, dan kalau tidak memenuhi syarat pekerjaan tersebut harus diperbaiki dengan cara seluruh catnya dibuang dengan digosok, semua karat-karat yang terdapat dipermukaan logam harus dibersihkan dengan sikat kawat hingga terlihat permukaan logam yang bersih lalu segera permukaan luarnya diberi cat dasar dengan cara seperti tersebut diatas.

-

Pengamanan Pemborong harus menjaga pekerjaan pengecatan logam yang sudah selesai dilaksanakan sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan pengotoran pada logam.

e.

Syarat Penerimaan Hasil pengecatan pada setiap permukaan logam harus rapi dan rata (tidak belang-belang).

8.3.

PEKERJAAN PENGECATAN BESI EP OXY/SUPER GLOSS

a.

Lingkup Pekerjaan 1.

Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, penyediaan tenaga kerja, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.

79 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

2.

b.

Pengecatan dinding epoxy/super gloss dilakukan pada seluruh railing service, bagian dalam ruang-ruang M&E, tiang pipa besi, rangka besi dan atau ditunjukkan seluruhnya dalam gambar. Persyaratan Bahan

1.

Semua bahan cat yang digunakan adalah : Cat produk Epoxy/Super Gloss dengan warna akan ditentukan kemudian.

2.

Dinding yang akan dicat setinggi plafond atau sesuai gambar.

3.

Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan pada PUBI 1982 pasal 54 NI-4.

c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak, lubang dan pecah-pecah).

2. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada bidang pengecatan. 3.

Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotorankotoran lain yang dapat merusak atau mengurangi mut pengecatan.

4.

Seluruh bidang pengecatan diplamur dahulu sebelum dilapis dengan cat dasar, bahan plamur dari produk yang sama dengan cat yang digunakan.

5.

Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas serta pekerjaan instalasi di dalamnya telah selesai dengan sempurna.

6.

Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan mengirim Project Manager dan atau Pemberi Tugasan contoh bahan dari beberapa macam hasil produksi kepada Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas, selanjutnya akan diputuskan jenis, bahan dan warna yang akan digunakan, dan akan menginstruksikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah contoh bahan diserahkan.

7.

Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik pembuatnya.

8. Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standar untuk pemeriksaan penerimaan bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke tempat pekerjaan. 80 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

9.

Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor untuk mendapatkan persetujuan Pengawas / Project Manager   dan atau Pemberi Tugas sebelum pekerjaan dimulai/dilakukan, serta pengerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan.

10. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan dan perawatan/kebersihan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan. 11. Bila terjadi ketidak sempurnaan dalam pengerjaan atau kerusakan, Kontraktor harus memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa adanya tambahan biaya. 12. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil/ berpengalaman dalam pelaksanan pengecatan tersebut, sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan sempurna.

d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan  Apabila pada permukaan dinding yang telah dicat terkena noda/kotoran, maka harus segera dibersihkan.

-

Pengamanan Pemborong harus menjaga pekerjaan pengecatan tembok/dinding yang sudah selesai dilaksanakan sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan pengotoran pada tembok/dinding.

e.

Syarat Penerimaan Hasil pengecatan pada setiap permukaan dinding harus rapi dan rata (tidak belang-belang).

8.4 PEKERJAAN PENGACATAN FINISHING MELAMIC a.

Lingkup Pekerjaan 1.

Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, penyediaan tenaga kerja, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik. 81 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

2.

b.

Digunakan pada semua finishing kayu pintu/jendela, panel-panel atau pada bagian-bagian sesuai yang ditunjukkan pada gambar kerja untuk pelaksanaan. Persyaratan Bahan

1.

Wood Filler, Stain, Base Coat dan Top Coat : ex IMPRA atau produk lain yang setara.

2.

Thinner dengan kualitas no. 1

3.

Warna dari melamic adalah ditentukan dalam Tabel/Skema Material yang ditunjukkan oleh Perencana.

4.

Tingkat kilap dari melamic adalah SEMI GLOSS (tidak terlalu mengkilap).

5.

Kontraktor wajib membuat contoh/sample melamic di atas material yang akan dipakai dalam proyek ini dan diajukan dan disetujui Konsultan Pengawas/MK, Perencana dan Pemberi Tugas.

c.

Syarat-Syarat Pelaksanaan 1.

Melamic harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga yang trampil dalam pekerjaan ini dan pekerjaan ini harus dipimpin oleh seorang mandor yang betul-betul ahli dan berpengalaman.

2.

Sebelum pekerjaan finishing mellamic / polyurethane dimulai harus dipastikan bahwa tersedia ventilasi / sirkulasi udara bersih dalam ruangan yang akan dicat.

3.

Permukaan kayu yang retak-retak, lubang-lubang atau bercelah harus digosok dengan amplas kayu, dicat dasar di dempul kemudian diamplas kembali sehingga benar-benar halus permukaannya.

4.

Permukaan plywood veneer sebaiknya diamplas secukupnya agar serat kayu pada lembaran veneer tidak habis dan serat masih terlihat baik.

82 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

5.

Setiap mata kayu yang besarnya lebih dari 1 cm harus dipotong dan diganti dengan kayu yang mulus, atau permukaannya diperbaiki dengan potongan kayu.

6.

Mata kayu yang besarnya kurang dari 1 cm cukup diberi 2 lapis plamir yang tipis.

7.

Setiap lubang paku dan lubang-lubang atau cacat-cacat lainnya harus didempul.

8.

Semua permukaan kayu/plywood yang hendak di-melamic dibersihkan dari debu minyak dan kotoran yang mungkin melekat disitu.

9.

Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar supaya seluruh permukaan kayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang tidak rata pada permukaan kayu tersebut.

10. Apabila seluruh permukaan kayu/plywood sudah licin, pori-pori kayu harus ditutup dengan wood filler secukupnya dengan menggunakan kape, sampai pori-pori tertutup sempurna. Permukaan kayu/plywood yang telah diplamur dengan wood filler tersebut, setelah kering dihaluskan dengan amplas duco yang halus, kemudian debu bekas amplas tersebut dibersihkan. 11. Setelah bersih permukaan kayu/plywood diberi Stain (pewarna), dengan menggunakan Spray gun atau kuas, dan diratakan dengan kain bal setelah kurang lebih 30 detik mengering. Warna akan ditentukan kemudian oleh perencana. 12. m. Setelah itu diberi Base Coat/Cat Dasar atau sanding sealer. Dibutuhkan minimal 2 lapis cat dasar setiap lapisan, dan setiap lapisan harus diamplas sempurna sehingga diperoleh permukaan yang halus dan rata. 13. Lapis pertama Top-Coat/Cat diulaskan dengan rata sampai sempurna dan diamplas sempurna, kemudian ulaskan top coat lapis ke 2 dan yang terakhir lapis 3 adalah lapisan finished tidak perlu diamplas. 14. Hasil pekerjaan melamic ini harus merupakan suatu hasil pekerjaan yang rata dan jelas menunjukkan serat kayunya serta tidak cacat. 15. Setelah pekerjaan melamic kayu selesai harus dijaga terhadap kemungkinan kerusakan terkena benda lain atau noda-noda dan sebagainya. 83 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

16. Lindungi pekerjaan ini dan juga pekerjaan atau material lain yang dekat dengan pekerjaan ini seperti fitting-fitting, kosen-kosen dan sebagainya dengan cara menutup / melindungi bagian tersebut selama pekerjaan pengecatan berlangsung. d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan  Apabila pada permukaan kusen yang telah dicat terkena noda/kotoran, maka harus segera dibersihkan.

-

Pengamanan Pemborong harus menjaga pekerjaan pengecatan melamic yang sudah selesai dilaksanakan sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan pengotoran pada tembok/dinding.

e.

Syarat Penerimaan Hasil pengecatan pada setiap permukaan kusen harus rapi dan rata (tidak belang-belang).

84 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

IX.

PEKERJAAN RAILING

1.1.

Railing Metal / Besi atau Stainless

a.

Lingkup Pekerjaan 1.

Pekerjaan ini meliputi menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2.

Meliputi pekerjaan railing tangga public , parkir kendaraan atau seluruh detail yang ditunjukkan/ disebutkan dalam gambar.

b.

Persyaratan Bahan 1.

Railing dan handrail dari bahan kayu (kayu merbau) Dari bahan pipa besi (carbon steel) untuk handrail dan besi/baja plat untuk railing seperti yang ditunjukan gambar detail arsitektur, masing-masing bahan dari mutu terbaik produksi dalam negeri atau yang disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2.

c.

Bentuk / ukuran sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar. Bahan besi harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PUBI 1982.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Seluruh pekerjaan dibengkel harus merupakan pekerjaan yang berkualitaas tinggi, seluruh pekerjaan harus dilakukan dengan ketepatan sedemikian rupa sehingga semua komponen dapat dipasang dengan tepat dilapangan.

2.

Pengelasan konstruksi harus dilakukan sesuai gambar konstruksi dan harus mengikuti prosedur / persyaratan-persyaratan dalam AWS dan AISC Spesification.

3.

Hasil pengecatan dan warna yang dihasilkan, harus baik, merata dan tidak terjadi cacat/noda akibat pemasangan. Bila terjadi kerusakan, perbaikan segera dilakukan tanpa tambahan biaya.

d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan  Apabila pemasangan railing kurang rapi harus segera diperbaiki, atas biaya Pemborong. 85 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

-

Pengamanan Pemborong harus menjaga pekerjaan railing yang sudah selesai dilaksanakan sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan kerusakan dan tanpa cacat.

e.

Syarat Penerimaan Hasil pemasangan railing harus merupakan suatu hasil pekerjaan yang kuat, kokoh dan sempurna, tanpa cacat.

86 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

X.

PEKERJAAN WATE R PR OOFING

a.

Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat - alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna. Pekerjaan Water Proofing ini dilakukan meliputi setiap daerah basah dan atau dareah yang dikhawatirkan terjadi kebocoran, rembasan atau kerusakan akibat air pada dinding, lantai dan atap, pekerjaan ini dilaksanakan apabila belum termasuk dalam lingkup struktur dan atau ditinjau dari segi teknis di pandang perlu dengan pengetahuan dan persetujuan Konsultan Perencana, Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

b.

Persyaratan Bahan 1.

Bahan menggunakan Ex Import atau disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2.

Membrane Sheet Waterproofing Membrane sheet digunaan pada : Dak lantai atap, Area terbuka   Taman-taman publik area Ruang reservoir atas dan ruang pompa Jenis waterproofing yang digunakan adalah membrane sheet t = 4 mm dengan bahan dasar Elastomeric Modified Bitumen dengan warna hitam, untuk seluruh pekerjaan waterproofing kecuali untuk daerah-daerah yang disebutkan kemudian. Bahan harus memiliki ketahanan yang baik terhadap gesekan dan tekanan, kuat, elastis dan tahan ultra violet. Warna sesuai yang disyaratkan dari pabrik yang bersangkutan, bahan dengan penulangan Non Woven Spunbond Polyester 180 gr/m2 .

   



3.

Coating System 



Untuk toilet/wc, dan area-area sempit/tidak luas menggunakan Waterproofing Coating Elastomeric Bitumen, anti toxic   atau tidak membahayakan kesehatan. Untuk Reservoir Bawah dan STP mengunakan Waterproofing Coating Hydrocap dengan system Cristalline.

87 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

4.

c.

Standar bahan dan pemasangan sesuai yang ditentukan oleh pabrik dan memenuhi ASTM – USA, DIN, BS, SF, dan JIS. Syarat-syarat Pelaksanaan

1.

Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum di pasang terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuan. Pengajuan/penyerahan harus disertai dengan brosur/spesifikasi dari masingmasing pabrik yang bersangkutan.

2.

Apabila dipandang perlu, Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas dapat meminta untuk mengadakan tes-tes laboratorium yang dilakukan terhadap contoh-contoh bahan yang diajukan sebagai dasar persetujuan bahan. Jumlah contoh untuk masing-masing jenis tes akan ditentukan kemudian. Seluruh biaya tes laboratorium menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

3.

Bahan langsung dikerjakan (sesuai ketentuan) di atas bidang permukaan yang telah memenuhi persyaratan .

4.

Pelapisan bahan sesuai ketentuan/persyaratan dari pabrik yang bersangkutan. Semua peralatan yang digunakan harus memenuhi persyaratan.

5.

Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberikan jaminan atas produk yang digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya, selama 10 (sepuluh) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala  jenis kerusakan yang terjadi.

6.

Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan baik sebelum atau selama pelaksanaan, kalau terdapat kerusakan yang bukan karena tindakan Pemilik.

7.

Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian maka bahan-bahan pengganti harus yang disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor, tanpa adanya tambahan biaya.

8.

Kontraktor diwajibkan untuk melakukan percobaan/pengetesan terhadap hasil pekerjaan atas biaya sendiri, seperti dengan cara memberi siraman di atas permukaan yang telah diberi lapisan kedap air.

9.

Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang 88 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

telah dilakukan terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau kerusakan lainnya. 10. Apabila terjadi kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik atau pemakai pada waktu pekerjaan ini dilakukan/ dilaksanakan, maka Kontraktor harus memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini adalah tanggung jawab Kontraktor. d.

Syarat Pemeliharaan Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap hasil pekerjaan/pemasangan yang telah dilakukan terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan permukaannya, pergeseran yang t erpasang/cacat Bila terjadi kerusakan yang bukan disebabkan oleh Pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan maka Pemborong wajib memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang diperlukan untuk perbaikan merupakan tanggung jawab Pemborong.

e.

Standard Penerimaan -

Pengujian

1.

Pemborong harus mengadakan percobaan pengetesan terhadap hasil yang telah dilaksanakan atas biaya sendiri.

2.

Pengetesan dilaksanakan dengan cara mengisikan air ke atas bidang yang akan diuji tersebut hingga mencapai ketinggian minimal 5 cm, kemudian dilihat hasilnya selama 3 x 24 jam. Pekerjaan percobaan pengetesan ini dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

-

Standard Penerimaan :

1.

Pekerjaan water proofing sudah dapat diterima apabila hasil test water proofing 100% tidak terjadi kebocoran.

2.

Pemborong harus memberikan sertifikat jaminan atas semua pekerjaan terhadap kemungkinan bocor dan cacat lainnya akibat kegagalan/tidak berfungsinya bahan; termasuk didalamnya jaminan mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi/diakibatkannya.

89 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

XI. a.

PEKERJAAN ANTI RAYAP Lingkup Pekerjaan

1.

Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2.

Pekerjaan anti rayap ini di lakukan pada permukaan tapak bangunan, permukaan dasar dan dinding galian tanah, permukaan pondasi, uruganurugan tanah untuk taman-taman di public area  dan lantai serta seluruh bagian yang ditunjukkan/dinyatakan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

b.

Persyaratan Bahan 1.

Bahan = Jenis Termitisida Sypermethrin / Imidachloprid produk ek. Import dan disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas

2.

Kontraktor wajib menyerahkan bahan kimia di tempat pekerjaan dalam keadaan masih utuh dan tertutup baik (sealed) serta berlabel seperti waktu diterima dari distributor atau pabrik guna mendapatkan persetujuan dari Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

3.

Kontraktor wajib mengadakan test bahan anti rayap pada laboratorium Pusat Penelitian pengembangan Perkotaan dan lingkungan di Jakarta guna mengetahui komposisi, konsentrasi dan aspek dampak lingkungan yang ditimbulkan.

4.

Kontraktor wajib menyerahkan persyaratan tertulis sebagai garansi bahwa aplikasi perawatan telah dilaksanakan dengan standard sesuai dengan spesifikasi teknis yang dikeluarkan oleh pabrik Pengawas / Project Manager membuat zat kimia anti rayap tersebut, dan menjamin efektifitas kerja sistem perawatan tersebut tidak kurang dari sepuluh tahun setelah masa pemeliharaan.

5.

Apabila masih terjadi adanya penyerangan rayap selama jangka waktu  jaminan, kontraktor wajib melakukan perawatan kembali tanpa biaya kerja tambah.

6.

Untuk peracunan tanah digunakan komposisi 1 % Cholordane 960 EC dicampukan kedalam satu liter air. Penggunaan 5 liter/m2 dengan cara disemprotkan (spray).

90 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Semua tenaga kerja harus merupakan tenaga-tenaga yang ahli dan dapat menjaga keamanan kerja, pemakaian alat- alat kerja harus dari mutu terbaik, memenuhi persyaratan dan lengkap (helm, masker, sepatu dan lain sebagainya).

2.

Selama pelaksanaan pekerjaan, kontraktor wajib mengamati dan melakukan tindakan pengamanan sesuai petunjuk dan saran tertulis dari perusahaan pembuat zat kimia tersebut. Biaya hal ini ditanggung oleh kontraktor, tidak dapat di claim sebagai pekerjaan tambah. Prosedur pelaksanaan harus sesuai dengan spesifikasi pabrik.

3.

Tidak diijinkan melakukan perawatan pada kondisi tanah yang sangat basah atau segera setelah hujan lebat.

4.

idak diijinkan melakukan perawatan tanah pada daerah yang sumber airnya mudah terkontaminasi.

5.

Penimbunan/penutupan kembali hasil perawatan harus segera dilakukan (untuk mencegah adanya pengaruh terhadap lingkungan sekitarnya).

6.

Selama pelaksanaan pekerjaan sampai pekerjaan aman disentuh manusia adalah kewajiban kontraktor untuk menjaga keamanan tersebut dan keselamatan terhadap diri manusia sekitarnya.

7.

Dalam melaksanakan pekerjaan ini harus diperhatikan koordinasi kerja dengan pekerjaan lain yang sedang/akan dilaksanakan.

8.

Pencegahan masuknya rayap ke dalam bangunan hatus dilakukan dengan perawatan tanah pada semua daerah-daerah dimana bangunan berhubungan langsung dengan tanah. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan alat soil fumigant yang disuntikan ke dalam tanah sampai kedalaman 70 cm dari muka tanah.

9.

Pekerjaan peracunan tanah ini harus dilakukan dengan injector yang dapat bekerja sedemikian rupa sehingga obat yang disuntikkan menyebar ke semua arah dalam radius yang ditentukan (standard).

10. Pada permukaan tanah yang telah diberi perkerasan (lantai), maka lantai yang bersangkutan harus dilubangi dengan diameter 1 cm untuk titik injeksi. Disyaratkan bahwa kedalaman yang harus dicapai oleh alat minimum 70 cm di bawah permukaan tanah. Perlindungan pada tanah di sekitar pepohonan harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan tidak diijinkan menggunakan senyawa organis Phospat.

91 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

XII.

PEKERJAAN PEMASANGAN KACA

a.

Lingkup Pekerjaan 1.

Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2.

Pekerjaan ini meliputi pemasangan soft front (kaca mati), jendela kaca, pintu kaca dan daun pintu kaca frameless, atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari kontraktor yang disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

b.

Persyaratan Bahan 1.

Bahan dari kaca lembaran jenis clear glass 8mm, safety glass / tempered glass minimal 10 mm.

2.

Bahan kaca tersebut dari produk dalam negeri yang bermutu baik Produk Lokal dan disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

3.

Sebelum pelaksanaan Kontraktor wajib menyerahkan contoh-contoh bahan/material yang digunakan kepada Pemberi tugas dan Pengawas / Project Manager   dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuannya.

4.

Bahan kaca yang digunakan dari mutu terbaik serta memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982 pasal 63 dan memenuhi SII 0189-78.

5.

Toleransi bahan Ukuran-ukuran panjang dan lebar dengan toleransi yang diizinkan maksimal 2,00 mm.

6.

Dari kesikuan bahan kaca akibat pemotongan dari lembaran kaca yang digunakan yang berbentuk segi empat panjang harus mempunyai sudut siku serta tepi potongan yang rata dan lurus, dengan toleransi kesikuan maksimum 1,50 mm untuk setiap 1 meter panjang.

7.

Adapun untuk ketebalan bahan kaca lembaran dengan toleransi yang diizinkan maksimum 0,30 mm.

c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Sebelum pekerjaan dilakukan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti dengan seksama gambar-gambar dan keadaan lapangan yang ada ukuran serta lubang-lubang yang ada hubungannya dengan pekerjaan tersebut termasuk mempelajari bentuk, pola lay-out/penempatan, cara pemasangan mekanisme dan detail-detail sesuai gambar. 92 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

Sebelum pelaksanaan dimulai penimbunan bahan-bahan di tempat pekerjaan harus pada lokasi dengan sirkulasi udara yang baik dan sempurna. 2.

Hasil pemasangan daun pintu, jendela, soft front dan frameless harus rata dengan permukaan rangka kusen/frame, siku, tidak membentur permukaan lantai dan semua peralatan yang dipasang dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.

3.

Bahan kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang) yang berisi gas yang terdapat dalam kaca, bebas dari komposisi kimia yang dapat mengganggu pandangan, bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik sebagian atau keseluruhan dari tebal kaca, bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebarnya kearah keluar/masuk), bebas dari benang (string) dan gelombang (wave), bebas dari bintik-bintik (spots) dan awan serta goresan dan lengkungan.

4.

Semua sisi kaca harus digurinda sampai licin, rata dan halus. Pekerjaan ini harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang khusus dan telah berpengalaman dalam bidang pemasangan pintu frameless, pintu kaca,  jendela kaca dan soft front, dan pemasangan harus baik, sempurna dan seluruh peralatannya dapat berfungsi dengan baik.

d.

Syarat Pemeliharaan 1.

Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi tanda agar mudah diketahui/dilihat.

2.

Pemborong harus memeriksa minimal 1 kali untuk setiap tahun selama 10 tahun.

e.

Syarat Penerimaan 1.

Hasil pemasangan kaca harus dalam alur rangkanya rapat, kuat/tidak goyang dan dijamin kerapihannya.

2.

Pemborong harus memberikan jaminan aplikasinya selama 10 tahun.

93 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

XIII.

PEKERJAAN ATAP DAN PENUTUP

13.1. PEKERJAAN ATAP KACA a.

Lingkup Pekerjaan 1.

Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2.

Pekerjaan ini meliputi pemasangan atap transparan didaerah pintu drop off pintu masuk utama, teras samping dasar, atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari kontraktor yang disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

b.

Persyaratan Bahan 1.

Bahan dari kaca lembaran jenis clear safety glass / tempered glass minimal 10 mm.

2.

Bahan kaca tersebut dari produk dalam negeri yang bermutu baik Produk Lokal dan disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

3.

Sebelum pelaksanaan Kontraktor wajib menyerahkan contoh-contoh bahan/material yang digunakan kepada Pemberi tugas dan Pengawas / Project Manager   dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuannya.

4.

Bahan kaca yang digunakan dari mutu terbaik serta memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982 pasal 63 dan memenuhi SII 0189-78.

5.

Toleransi bahan Ukuran-ukuran panjang dan lebar dengan toleransi yang diizinkan maksimal 2,00 mm.

6.

Dari kesikuan bahan kaca akibat pemotongan dari lembaran kaca yang digunakan yang berbentuk segi empat panjang harus mempunyai sudut siku serta tepi potongan yang rata dan lurus, dengan toleransi kesikuan maksimum 1,50 mm untuk setiap 1 meter panjang.

7.

Adapun untuk ketebalan bahan kaca lembaran dengan toleransi yang diizinkan maksimum 0,30 mm.

94 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Sebelum pekerjaan dilakukan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti dengan seksama gambar-gambar dan keadaan lapangan yang ada ukuran serta lubang-lubang yang ada hubungannya dengan pekerjaan tersebut termasuk mempelajari bentuk, pola lay-out/penempatan, cara pemasangan mekanisme dan detail-detail sesuai gambar. Sebelum pelaksanaan dimulai penimbunan bahan-bahan di tempat pekerjaan harus pada lokasi dengan sirkulasi udara yang baik dan sempurna.

2.

Hasil pemasangan atap kaca harus rata dengan permukaan rangka frame, siku, tidak berlebih dan semua peralatan yang dipasang dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.

3.

Bahan kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang) yang berisi gas yang terdapat dalam kaca, bebas dari komposisi kimia yang dapat mengganggu pandangan, bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik sebagian atau keseluruhan dari tebal kaca, bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebarnya kearah keluar/masuk), bebas dari benang (string) dan gelombang (wave), bebas dari bintik-bintik (spots) dan awan serta goresan dan lengkungan.

4.

Semua sisi kaca harus digurinda sampai licin, rata dan halus. Pekerjaan ini harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang khusus dan telah berpengalaman dalam bidang pemasangan pintu frameless, pintu kaca,  jendela kaca dan soft front, dan pemasangan harus baik, sempurna dan seluruh peralatannya dapat berfungsi dengan baik.

d.

Syarat Pemeliharaan 1.

Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi tanda agar mudah diketahui/dilihat.

2.

Pemborong harus memeriksa minimal 1 kali untuk setiap tahun selama 10 tahun.

e.

Syarat Penerimaan 1.

Hasil pemasangan kaca harus dalam alur rangkanya rapat, kuat/tidak goyang dan dijamin kerapihannya.

2.

Pemborong harus memberikan jaminan aplikasinya selama 10 tahun.

95 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

13.2. PEKERJAAN TALANG (HORIZONTAL) a.

Lingkup Pekerjaan Meliputi pekerjaan talang serta alat-alat perlengkapan seperti yang dinyatakan/ ditunjukkan dalam gambar.

b.

Persyaratan Bahan Bahan talang metal dikombinasikan terhadap rangka atap baja bermutu terbaik dan disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

c.

1.

Bahan

: metal ketebalan min.2mm. dan beton

2.

Bentuk/ukuran : Sesuai detail gambar

3.

Ukuran tebal

: Sesuai detail gambar

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Sebelum pelaksanaan Kontraktor wajib menyerahkan contoh-contoh bahan/material yang digunakan kepada Pemberi tugas dan Pengawas / Project Manager   dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuannya.

2.

Semua bahan sebelum dikerjakan, harus ditunjukkan kepada Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuan. Dilengkapi dengan ketentuan/persyaratan pabrik yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa bi aya tambahan.

3.

Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian, maka bahan-bahan pengganti harus yang disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.

4.

Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.

5.

Kecuali peralatan/bahan yang tampak pada gambar, Kontraktor tidak diperkenankan untuk memasang bahan lain tanpa persetujuan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

6.

Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, maka Kontraktor harus segera melaporkan kepada Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. 96 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

7.

Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada kelainan/perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan/perbedaan di tempat tersebut diselesaikan.

8.

Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan tersebut bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik/Pemakai.

9.

Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau, diuji baik pada pembuatan, pengerjaan maupun pelaksanaan di lapangan.

13.3. PEKERJAAN PANEL ALUMUNIUM a.

Lingkup Pekerjaan 1.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, dan peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan panel aluminium composite pada luar bangunan atau seperti yang ditunjukan dalam gambar rencana, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

2.

Meliputi seluruh pekerjaan panel aluminium, sesuai yang ditunjukan dalam gambar.

b.

Persyaratan Bahan 1.

Contoh  –  contoh barang atau bahan harus ditunjukan kepada Konsultan Perencana dan Pengawas / Project Manager  untuk disetujui sebelum mulai pelaksanaan.

2.

Bahan dan barang harus tersedia di lapangan/site sesuai dengan jadwal pelaksanaan, semua barang dan bahan harus disimpan ditempat yang kering memakai alas dan dijauhkan dari tempat-tempat yang lembab dan air hujan.

3.

Semua barang pekerjaan yang telah selesai dan diperiksa tapi belum diserahkan harus dijaga, dipelihara keutuhannnya oleh pelaksana. Apabila terjadi kerusakan barang akibat pelaksana, maka kerusakan tersebut harus diperbaiki tanpa menjadi beban tambahan kepada pemilik.

97 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

c.

Material 1.

Aluminium Composite Panel Non Combustible mineral, diantara 2 lapis aluminum alloy, dengan spesifikasi sebagai berikut: 

  

Ketebalan panel : 4 mm (terdiri dari 0.5 mm aluminium + 3 mm Polyethylene + 0.5 mm aluminium) Berat : 5,44 Kg / m2 Tensile Strength : 54 N / mm2 Coating : PVdF, tebal rata-rata 24,9 micron

2.

Bahan composite harus tidak mudah terbakar.

3.

Bahan composite harus dalam keadaan rata, warna akan ditentukan kemudian.

4.

Bahan yang digunakan dari produksi yang disetujui oleh pemberi tugas

5.

Contoh-contoh: Kontraktor diharuskan menyerahkan contoh-contoh bahan kepada direksi lapangan untuk mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas.

6.

Pelaksanaan 1. Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khus dalampekerjaan ini dengan menunjukkan surat keterangan referensi pekerjaan-pekerjaan yang pernah dikerjakan kepada direksi Lapangan untuk mendapatkan persetujuan. 2. Aluminium composite yang digunakan untuk seluruh proyek harus dari satu macam produk saja. 3. Pelaksanaan pemasangan harus lengkap dengan peralatan Bantu untuk memepermudah serta mempercepat pemasangan dengan hasil pemasangan yang akurat, teliti dan tepat pada posisinya. 4. Rangka-rangka pemegang harus dipersiapkan dengan teliti, tegak lurus dan tepat pada posisinya. 5. Metode pemasangan antara lain: Panel aluminium di cutting grooving sesuai dengan gambar produksi. Panel-panel aluminium pada ke empat sisinya diberi bracket aluminium dan dipasang skrup. Panel-panel aluminium dipasang satu persatu sehingga menjadi bidang datar dengan sistim ikatan dipinggir.  



98 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

6. Frekuensi pembersihan dan perwatan serta pemilihan bahan pembersih yang cocok sangat bergantung pada lokasi gedugn dan kondisi permukaan. Pembersihan dapat dilaksanakan dengan air dan spons atau sikat lembut. Apabila pengotoran lebih berat bias ditambahkan diterjen netral. 7.

Setelah pemasangan, dilakukan penutupan celah-celah antara panel dengan bahan caulking dan sealant hingga rapat dan tidak bocor sesuai dengan uraian Bab caulking dan sealant dalam persyaratan ini.

8.

Penyimpanan : Pada palet atau laci ketinggian 2 meter untuk penumpukan hendaknya tidak dilampaui dan selalu dijaga dalam kondisi kering.

9.

Hasil pemasangan pekerjaan Aluminium Panel Composite harus merupakan hasil pekerjaan yang rapih dan tidak bergelombang.

10. Kontraktor harus dapat menyertakan jaminan mutu selama 20 tahun terhadap sinar matahari dari pabrik pembuatannya berupa sertifikat jaminan.

99 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

XIV.

PEKERJAAN LOUVRE   ALUMUNIUM DAN GRILL BESI

14.1. PEKERJAAN LOUVRE  ALUMUNIUM a.

Lingkup Pekerjaan 1.

Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan barang dan penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2.

Pekerjaan ini meliputi seluruh louvre  (jalusi/lubang/angin/Bouvenlicht) yang terpasang pada Dak AC , Ruang-ruang M&E dan Service di seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari kontraktor yang disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

b.

Persyaratan bahan 1.

2.

Bahan Kusen/ Rangka Bahan profil Gril Louvre

: Aluminium profile SF klas ekonomis produk Lokal Lebar 4” dengan ketebalan 1,25 mm : Alumunium Hollow ekonomis produk Lokal Lebar 1”x 2” dengan ketebalan 1,00 mm

3.

Nilai deformasi

: Diijinkan maksimal 2 mm.

4.

Warna profil : Finishing Anodized 18 micron berwarna, warna ditentukan kemudian.

5.

Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syaratsyarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.

6.

Konstruksi louvre aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.

7.

Seluruh louvre aluminium berwarna yang datang di proyek harus dilengkapi dengan bahan pelindung/pembungkus dan baru diperkenankan dibuka sesudah mendapat persetujuan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

8.

Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap tipe harus disertai hasil tes, minimum 100 kg/m2. 100 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

9.

Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15m3/hari dan terhadap tekanan air 15kg/m2 yang harus disertai hasil tes.

10. Bahan yang akan di proses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan. 11. Untuk keseragaman warna, disyaratkan sebelum proses fabrikasi warna profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit  jendela, pintu dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit di dapatkan warna yang sama. 12. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, sedemikian sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela bukaan dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :  untuk tinggi dan lebar 1 mm. untuk diagonal 2 mm.  

13. Accessories : Dalam hal ini untuk louvre yang dapat dibukamenggunakan engsel minimal 2 buah untuk 1 modul louvre dengan 1 kunci atau grendel sesuai dengan berat dan ukuran louver. 14. Ukuran/ modul louver sesuai gambar detail arsitektur. c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambargambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi dengan skala gambar 1 : 1, untuk sebagian tipe loivre yang ditentukan oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2.

Proses fabrikasi harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.

3.

Semua louvre dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

4.

Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.

5.

Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata. 101 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

6.

Akhir bagian louvre harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap dan harus cocok.Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.

7.

Angkur-angkur untuk rangka louvre terbuat dari steel plate dan setebal minimal 2 mm dan 1,2 mm ditempatkan pada interval 600 mm.

8.

Tepi bawah ambang louvre exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan.

d.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan

1.

Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan louvre yang rusak/cacat/kena noda. Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas dan tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

2.

Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan perbaikan ini menjadi tanggung jawab Pemborong.

-

Pengamanan

1.

Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap permukaan louvre yang sudah terpasang. Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab Pemborong, sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik (Serah Terima II).

2.

Bahan-bahan perlindungan dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan pada persyaratan bahan dan persyaratan lain (sesuai ketentuan pabrik).

e.

Syarat Penerimaan Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1.

Hasil pekerjaan louvre yang dipasang harus tepat pada posisinya rapat satu sama lainnya, terjamin kerapihannya, dan tidak cacat; dan merupakan satu kesatuan dengan jenis pintu yang telah ditetapkan pada gambar rancangan dan spesifikasi bahan. 102 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

2.

Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar perancangan, show drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pember

14.2. PEKERJAAN LOUVRE  / GRILL BESI a.

Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan barang dan penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna. Pekerjaan ini meliputi seluruh louvre  (jalusi/lubang/angin/Bouvenlicht) yang terpasang pada rumah genset ruang pompa dan ruang reservoir atas dan seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari kontraktor yang disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

b.

Persyaratan bahan 1.

Bahan Kusen/ Rangka

: Baja/besi hollow produk Lokal

2.

Lebar kusen 4” / 1”x2” / 40x40mm dengan ketebalan 1,2 mm dan atau ditunjukan pada gambar

3.

Bahan profil Gril Louvre

: Baja/besi hollow produk Lokal

4.

Lebar 2x4 tebal 1mm atau 4x4mm dengan ketebalan 1mm n dan atau ditunjuka dalam gambar

5.

Nilai deformasi

: Diijinkan maksimal 1,5 mm.

6.

Warna profil

: Finishing cat duco spray, warna ditentukan kemudian.

7.

Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syaratsyarat dari pekerjaan besi serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.

103 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

8.

Konstruksi louvre besi yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.

9.

Seluruh louvre besi berwarna yang datang di proyek harus dilengkapi dengan bahan pelindung/pembungkus dan baru diperkenankan dibuka sesudah mendapat persetujuan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

10. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap tipe harus disertai hasil tes, minimum 100 kg/m2. 11. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15m3/hari dan terhadap tekanan air 15kg/m2 yang harus disertai hasil tes. 12. Bahan yang akan di proses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan. 13. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, sedemikian sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela bukaan dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :  Untuk tinggi dan lebar 1 mm. Untuk diagonal 2 mm.

 

14. Ukuran/modul louvre sesuai gambar detail arsitektur.

c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambargambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi dengan skala gambar 1 : 1, untuk sebagian tipe louvre yang ditentukan oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2.

Proses fabrikasi harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.

3.

Semua louvre dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

4.

Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata. 104 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

5.

Akhir bagian louvre harus disambung dengan kuat dan teliti dengan las pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.

6.

Angkur-angkur untuk rangka louvre terbuat dari steel plate l minimal 2 mm dan 1,2 mm ditempatkan pada interval 600 mm.

7.

Tepi bawah ambang louvre exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan.

d.

e.

Syarat Pemeliharaan -

Perbaikan

1.

Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan louvre yang rusak/cacat/kena noda. Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas dan tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

2.

Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan perbaikan ini menjadi tanggung jawab Pemborong.

-

Pengamanan

1.

Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap permukaan louver yang sudah terpasang. Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab Pemborong, sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik (Serah Terima II).

2.

Bahan-bahan perlindungan dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan pada persyaratan bahan dan persyaratan lain (sesuai ketentuan pabrik).

Syarat Penerimaan Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1. Hasil pekerjaan louvre yang dipasang harus tepat pada posisinya rapat satu sama lainnya, terjamin kerapihannya, dan tidak cacat; dan merupakan satu kesatuan dengan jenis pintu yang telah ditetapkan pada gambar rancangan dan spesifikasi bahan. 105 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

2. Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar perancangan, show drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

106 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

XV.

PEKERJAAN PLAT DEK ORATIF 

a.

Lingkup Pekerjaan 1.

Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan barang dan penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2.

Pekerjaan ini meliputi seluruh plat dekoratif yang terpasang pada ekspresi eksterior dan seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari kontraktor yang disetujui Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas

b.

Persyaratan bahan 1.

Bahan Rangka : Besi T cross 20x20x2mm fin cat duco + besi penggantung dia 3mm

2.

Bahan profil Plat : Plat besi 3mm cutting laser Lebar modul 600x600mm dan 600x900mm atau dilihat sesuai gambar detail arsitektur

dan

600x900mm

3.

Nilai deformasi

: Diijinkan maksimal 2 mm.

4.

Warna profil : cat duco spray warna ditentukan kemudian

5.

Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syaratsyarat dari pekerjaan plat dekoratif serta memenuhi ketentuan-ketentuan perencanaan dan atau contoh yang disetujui melalui proses mock-up.

6.

Konstruksi plat dekoratif yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya atau dengan melalui proses mockup terpasang contoh dilapangan.

7.

Seluruh plat dekoratif berwarna yang datang di proyek harus dilengkapi dengan bahan pelindung/pembungkus dan baru diperkenankan dibuka sesudah mendapat persetujuan Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

8.

Bahan yang akan di proses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan.

107 IDEA +architects

F A V E H OT E L MADIUN

9.

Untuk keseragaman warna, disyaratkan sebelum proses fabrikasi warna profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit di dapatkan warna yang sama.

10. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, sedemikian sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela bukaan dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :  untuk tinggi dan lebar 1 mm. untuk diagonal 2 mm.

 

11. Accessories : penunjang yang di tunjukan dalam gambar dan atau diperlukakan saat proses pemasangan 12. Ukuran/ modul plat dekoratif sesuai gambar detail arsitektur. c.

Syarat-syarat Pelaksanaan 1.

Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambargambar dan kondisi di lapangan (ukuran lubang dan membuat contoh jadi dengan skala gambar 1 : 1, untuk sebagian tipe plat dekoratif yang ditentukan oleh Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas.

2.

Proses pembuatan custom harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Pengawas / Project Manager dan atau Pemberi Tugas meliputi gambar denah, lokasi, kualitas, bentuk dan ukuran.

3.

Semua plat dekoratif dikerjakan secara custom dengan teliti sesuai ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

4.

Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.

5.

Akhir bagian plat harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap dan harus cocok.Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.

6.

Angkur-angkur untuk rangka plat terbuat dari steel plate dan setebal minimal 2 mm dan 1,2 mm ditempatkan pada interval 600 mm, 900mm dan atau 1200mm.

7.

Tepi bawah ambang plat dekoratif exterior agar dilengkapi flashing   untuk penahan air hujan. 108 IDEA +architects

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF