3. MODUL 3-16 lantai
September 28, 2017 | Author: aldrin | Category: N/A
Short Description
modul kuliah...
Description
MODUL STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT RENDAH DAN STRUKTUR BANGUNAN TINGGI (BANGUNAN GEDUNG 3 LANTAI – BANGUNAN GEDUNG 16 LANTAI)
Tujuan Isntruksional Umum
Pemahaman secara umum tentang konstruksi bangunan gedung bertingkat. Dimulai dari bangunan gedung bertingkat rendah sampai bangunan gedung tinggi.
Pemahaman terhadap struktur bangunan gedung bertingkat rendah samapi struktur bangunan gedung tinggi
Pemahaman terhadap komponen-komponen struktur bangunan bertingkat
Kemampuan membedakan antara bangunan bertingkat rendah dengan bangunan tinggi
Kemampuan memahami kelengkapan bangunan bertingkat rendah dan bangunan bertingkat tinggi
Kemampuan memahami utilitas bangunan bertingkat
Tujuan Isntruksional Khusus
Memahami dan mampu mengaplikasikan dalam disain struktur bangunan bertingkat sederhana samapi dengan struktur bangunan bertingkat tinggi
Memiliki kemampuan untuk pengembangan struktur bangunan bertingkat rendah samapi struktur bangunan bertingkat tinggi dalam kasus-kasus fungsi bangunan yang beragam
Memahami dan mampu mengaplikasikan dalam disain komponen-komponen struktur bangunan bertingkat rendah samapi dengan struktur bangunan bertingkat tinggi
Mampu merencanakan dan menggambar detail-detail struktur secara benar dan mudah dipahami
Mampu merencanakan kelegkapan bangunan tinggi
Mampu merencanakan ruang-ruang utilitas dan sistem utilitas bangunan bertingkat rendah dan bangunan bertingkat tinggi
Metode Pembelajaran :
Classical learning, mengenai teori-teori dasar struktur bangunan bertingkat rendah dan struktur bangunan bertingkat tinggi
Teori-teori dasar tentang beban struktur bangunan bertingkat rendah dan beban struktur bangunan bertingkat tinggi
Teori dasar material struktur bangunan bertingkat rendah dan material struktur bangunan bertingkat tinggi
Teori dasar utilitas bangunan dan sistem utilitas bangunan bertingkat rendah sampai
bangunan bertingkat tinggi
Diskusi kelas
Diskusi kelompok
Diskusi tugas kelas dan tugas kelompok
Presentasi hasil tugas
Latihan di kelas dan latihan di rumah
Praktikum pembuatan maket
Uji maket terhadap beban struktur bangunan
Tugas-tugas :
Tugas diberikan pada setiap akhir materi
Tugas presentasi
Tugas pembuatan maket
Sistem Penilaian :
Nilai mingguan, keaktifan dalam diskusi, presentasi dan pembuatan tugas
Nilai tugas, kreativitas dan kemampuan pemahaman struktur bangunan bertingkat rendah dan struktur bangunan bertingkat tinggi
Nilai UTS , soal dan presentasi tugas besar
Nilai UAS, soal dan presentasi tugas besar dengan maket tugas besar
MATERI : 1.
Pengertian Struktur Bangunan (R. Sutrisno, 1983)
Struktur adalah komponen penting dalam arsitektur
Beban-beban yang dipikul oleh struktur, berat bahan dari elemen-elemen beserta strukturnya disalurkan oleh struktur atau kerangka bangunan ke kulit bumi
Ada beban-beban lain diantaranya adalah beban angin, beban gempa, beban suhu, dan beban iklim lainnya
Fungsi struktur adalah untuk melindungi ruang dalam bangunan terhadap iklim dan bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh alam
Fungsi utamanya adalah menyalurkan semua beban sampai ke tanah
Penentuan struktur yang kuat, ekonomis dan tepat akan menambah keindahan bangunan / keindahan arsitektur
Pada bangunan yang sama dengan struktur yang berbeda akan menghasilkan keindahan arsitektur yang berbeda
2.
Bentuk, Struktur dan Fungsi bangunan
Horatio Greenough dalam buku : Form and Function mengemukakan hubungan erat antara bentuk, fungsi dan alam
Dalam mempelajari prinsip-prinsip konstruksi hendaknya belajar dari alam
Bentuk-bentuk alam adalah struktur alami yang sudah teruji terhadap bebanbeban yang terjadi pada alam
Prinsip Form and Function membawa dua ketentuan : 1) Bentuk akan berubah jika fungsinya berubah 2) Fungsi baru tidak mungkin diikuti bentuk lama
Mies Van der Rohe menyatakan fungsi adalah seni. Ada kesatuan antara seni dan teknik
Kesauan mewujudkan bentuk yang disebut : strukturform
Bentuk arsitektur mnuntut kejelasan strukturnya (clearity of structure)
Struktur bangunan sebagai penjelmaan ekspresi arsitektur akan menghasilkan kejelasan yang logis
3.
Pengertian Bangunan Bertingkat dan Teknologi Bangunan Bangunan bertingakat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Bangunan bertingkat rendah 2. Bangunan bertingkat tinggi Beberapa pertimbanagn untuk bangunan tinggi : Banguan tinggi perlu mendapat perhatian pada bebrapa hal, karena struktur bangunan tinggi dikatakan memiliki tantangan desain secara struktural dan geoteknis. Pertimbangan terutama bila terletak di wilayah seismik atau tanah liat, yang memiliki faktor risiko geoteknis seperti tekanan tinggi atau tanah lumpur/tanah lembek. Selain itu beberapa pertimbangan terhadap sistem pemadam kebakaran dan sistem utilitas bangunan lainnya, evakuasi, dan lain sebaganya.
4. Perbedaan bangunan bertingkat rendah dengan bangunan bertingkat tinggi : Bangunan bertingkat rendah
Bangunan bertingkat sedang dan tinggi
Jumlah lantai
3 – 4 lantai
5 lantai atau lebih (16 lantai)
Fungsi bangunan
rumah tinggal – bangunan umum
Public building
sederhana (rental office, sekolah / ruang kelas, pondokan / pondok pesantren) Sistem transportasi vertial
tangga konvensional
tangga mekanik (escalator, elevator, ban berjalan, dll)
Bangunan bertingkat rendah
Bangunan bertingkat sedang dan tinggi
Pondasi
Kolom
Struktur utama
batu kali / trapesium dan atau foot
foot plate, sumuran, tiang
plate
pancang, boor pile
material : beton bertulang
material : beton bertulang,
dimensi kolom = > balok lantai
baja
kolom dan balok
kolom, balok, dinding pendukung/shear wall, core, sistem plat lantai, trussed
Sistem struktur
konvensional
konvensional, high tech
Bentang sruktur
3-5 meter
minimal 7meter
Balok lantai dan plat
30 – 50 cm
40 – 100 cm
lantai
bahan kayu : dimensi balok = 1/12 x
utama
bentang
bahan beton bertulang : dim
bahan beton bertulang : dim balok =
balok = 1/15 -1/20 x bentang
1/15 -1/20 x bentang
Bahan baja : dim balok =
Bahan baja : dim balok = 1/20 –
1/20 – 1/24 x bentang
1/24 x bentang Balok anak
Rangka atap
Balok anak = ¾ x balok induk
Balok anak sebagai pembagi
Balok anak lebih berfungsi sebagai
grid sruktur, dengan patokan
pendukung beban dinding lantai
perhitungan luas plat lantai =
berikutnya
12 m2
atap tradisional
struktur rangka, struktur lipatan, cangkang, dll
Beban bangunan
terutama beban gravitasi (beban
terutama beban angin
mati, beban hidup, beban angin,
(beban mati, gravitasi, beban
beban gempa)
hidup, beban angin, beban gempa, beban suhu)
Utilitas bangunan
spasial
sistemik, membutuhkan ruang utilitas tertentu (shaft secara vertikal, ruang ducting/plumbing secara horizontal)
Dilatasi struktur
untuk bentuk massa yang panjang,
Dilatasi struktur lebih banyak
betuk “L”, bentuk ”U”
dipertimbangkan sebagai
Bangunan bertingkat rendah
Bangunan bertingkat sedang dan tinggi pembagian zona
Bahan bangunan
in situ
fabrikasi (dengan sistem moduler standart)
Sumber : Wolfgang Schueler
5. Sistem Struktur Bangunan STRUKTUR BANGUNAN 3 LANTAI
STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
struktur rangka kaku
Sistem struktur lebih variatif
komponenstruktur linier (kolom dan
Komponen struktur linier, bidang
balok)
dan spasial (kolom, balok, shear wall, core)
Struktur Rangka
Struktur rangka
Struktur kerangka atau skeleton terdiri atas komposisi dari kolomkolom dan balok-balok. Kolom sebagai unsur vertikal berfungsi sebagai penyalur
beban
dan
gaya
menuju
tanah,
sedangkan balok adalah unsur horisontal yang berfungsi
sebagai
pemegang
dan
media
pembagian beban dan gaya ke kolom. Kedua unsur ini harus tahan terhadap tekuk dan lentur.
Gambar
:
Bangunan dengan struktur rangka
Sumber
:
Macdonald, 2002
Gambar : Elemen dasar pembentuk sistem rangka ruang Sumber : Schodek, 1999 Elemen dasar pembentuk struktur rangka ini adalah:
STRUKTUR BANGUNAN 3 LANTAI
STRUKTUR BANGUNAN TINGGI
sistem lantai, dinding, dan komponen lain untuk − Rangka batang bidang melengkapi pembentuk
kebutuhan ruang.
Sistem
bangunan dan
untuk − Piramid dengan dasar segiempat
komponen
membentuk oktahedron
tersebut diletakkan pada kedua elemen rangka − Piramid dengan dasar segitiga bangunan, dan tidak berfungsi struktural.
membentuk tetrahedron
Teknik Sambungan
Gambar : Tipikal struktur gedung berlantai banyak Sumber : Schodek, 1999 Sistem Struktur Bangunan Tinggi
Sistem Pondasi :
Batu kali (untuk pondasi menerus)
Foot plate (untuk pondasi titik pada
Sistem Pondasi :
Pondasi sumuran, dengan pertimbangan posisi tanah keras
kolom-kolom utama)
Pondasi tiang pancang
Pondasi straus dan boor pile (untuk
Pondasi caison
pondasi titik pada kolom-kolom utama)
Pondasi cakar ayam
Pondasi boor pile dalam
STRUKTUR BANGUNAN 3 LANTAI Sistem Struktur Vertikal :
STRUKTUR BANGUNAN TINGGI Sistem Struktur Vertikal:
Kolom struktural
Kolom struktural
Kolom non struktural (kolom praktis)
(sedikit) kolom non struktural
Dinding non bearing wall
Dinding struktural (bearing wall )/
Sistem dilatasi kolom
shearwall
Core
Sistem staggered/Perkuatan vertikal
Sistem dilatasi kolom
Kolom V, kolom A, kolom Y, kolom garpu
Lantai bebas kolom di lantai bawah, untuk open space, ruang parkir, taman kota, ruang kota.
Sistem Balok Lantai :
Sistem Balok Lantai :
Sususnan balok mengikuti grid kolom
Susunan terpola (grid, wafel)
struktur
Ditumpu oleh struktur vertikal (kolom, shear wall, Core)
Bisa lebih kreatif, menyesuaikan dennah struktur vertikal
Sistem perkuatan horizontal
Balok Alih, sebagai peralihan beban dengan jumlah kolom banyak ke kolom minimalis di bagian bawah
Sistem Rangka Atap :
Lebih banyak menggunakan konstruksi
Sistem Rangka Atap :
kuda-kuda
Lebih banyak pilihan, terutama untuk atap bentang lebarnya
Rangka bidang, rangka ruang, folded plate, dome, cangkang, membran, dan variasinya
Contoh struktur bangunan 3 lantai
Contoh sistem struktur bangunan tinggi (5 lantai – 16 lantai) Menggunakan sistem sruktur shear wall (membentuk core ) dan kolom
Daftar Referensi Anis Rosyidah, Rinawati, Dimas W. & M. Amitabh, Perkuatan Struktur pada Bangunan Rumah Tinggal 3 Lanta, Jurnal POLI TEKNOLOGI VOL.9 NO.1, JANUARI 2010 Arif, Kurnia., Abdillah Rony., 2011, Membangun Rumah, Kanaya Press, Jakarta Idham, Noor Cholis., 2014, Prinsip-prinsip Disain Arsitektur Tahan Gempa, ANDI, Yogyakarta R. Sutrisno, 1981, Struktur Bangunan Pada Arsitektur Modern, .... Schodeck, Daniel., 1980, Struktur, Schueller, Wolfgang., 1977, Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi, Eresco, Bandung
View more...
Comments