3. HAR. MOTOR LISTRIK.pdf

April 30, 2017 | Author: MirzaMulyanto | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

3. HAR. MOTOR LISTRIK.pdf3. HAR. MOTOR LISTRIK.pdf3. HAR. MOTOR LISTRIK.pdf3. HAR. MOTOR LISTRIK.pdf3. HAR. MOTOR LISTRI...

Description

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK 1. KONSTRUKSI DAN FUNGSI BAGIAN UTAMA MOTOR LISTRIK. PENGERTIAN UMUM MESIN LISTRIK Dibidang listrik, mesin merupakan sebuah perangkat berupa motor-generator . Perbedaan tersebut dibuat berdasarkan perbedaan fungsi operasinya.Motor adalah alat yang mengubah energy listrik menjadi energy mekanik putaran .Sedangkan generator adalah alat yang mengubah energy mekanik menjadi energy listrik.Jadi sebuah mesin listrik dapat difungsikan sebagai generator atau sebagai motor. Dalam buku ini hanya akan membahas masalah motor listrik saja sedangkan generator akan dibahas tersendiri di buku generator. Adapun motor-motor listrik dapat dikelompok menjadi : a. Motor listrik arus searah (DC) b. Motor listrik arus bolak balik (AC) Motor listrik arus bolak balik (AC) dapat dibedakan beberapa macam yaitu :  Motor listrik arus bolak balik fasa tiga  Motor listrik arus bolak balik fasa satu Dalam penggunaannya motor listrik bolak balik fasa satu lebih banyak digunakan untuk keperluan rumah tangga sedangkan motor listrik bolak balik fasa tiga digunakan untuk industri. Adapun klasifikasi motor listrik dapat dikelompokkan sebagaimana struktur dibawah ini

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

1

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN AN MOTOR LISTRIK 1.1. Konstruksi Motor Listrik Arus Searah (DC). Motor DC banyak digunakan untuk keperluan darurat (Emergency), sebagai pengganti motor listrik AC apabila tegangan AC hilang (gangguan). Setiap mesin DC terdiri dari bagian Stator Stator yang terdiri dari set magnet dengan cincin baja dan d lilitan yang menonjol dengan inti utama, sepatu kutub yang terbuat dari lempeng –elektro elektro serta lilitan kawat penguat eksitasi sering disebut Field Winding

dan kutub bantu seperti terlihat terl pada Gambar 1.

dibawah ini.

Gambar 1.Stator Motor DC

Gambar 2.Rotor Motor DC

Bagian rotor sering disebut Jangkar / Armature Winding terbuat dari poros baja beralur dan lilitan kawat pada alur tersebut. Gambar 2. Menunjukkan potongan sebuah motor DC dengan komutator diujung motor. Sikat arang ( Carbon Brush B ) adalah bagian dari stator .Sikat arang ini ditahan oleh pemegang sikat ( Carbon Holder ). Sebuah komutator terdiri dari segmen segmen tembaga ,dimana setiap ujungnya disambungkan dengan ujung lilitan rotor. Komutator adalah bagian motor listrik yang perlu sering dirawat dan dibersihkan. Bagian ini bersinggungan dengan sikat arang untuk memasukkan arus ke jala jala rotor. Gambar 3 menunjukkan bagian dari sebuah komutator dan bagian lain yang saling berkaitan

Gambar 4. Sikat arang dan pemegang /Holder /Holder Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Nilai Perusahaan

2

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK

Dibawah ini terdapat beberapa gambar untuk memudahkan pemahaman mengenal motor arus searah ( DC ).

Gambar 5 : Konstruksi Motor Arus Searah ( DC ) Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

3

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN AN MOTOR LISTRIK

Dilihat dari sistem rangkaian/hubungan kumparan pada motor DC, maka motor listrik arus searah terdiri dari beberapa jenis yaitu : a. Motor DC serie b. Motor DC shunt c. Motor DC campuran / compound

Sedangkan motor DC compound terdiri :  Motor DC compound pendek  Motor DC compound panjang Ad1

Motor DC Serie Motor DC ini terdiri 2 buah gulungan yaitu gulungan kutub kutub dan gulungan jangkar, dimana gulungan kutub dan gulungan jangkar dihubungkan secara seri.

Gambar 6 : Rangkaian ekivalen dan karakteristik Motor Serie dan wiring diagram Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Nilai Perusahaan

4

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN AN MOTOR LISTRIK

Motor DC seri dalam penggunaannya mempunyai kelebihan dan kerugian antara lain : ● Kelebihannya : - Kuat start pada beban penuh. ● Kerugiannya : - Perubahan beban akan mempengaruhi variasi putaran yang besar. - Biaya pengatrolan kecepatan mahal. ● Penggunaannya : - Untuk keperluan Crane Ad2 Motor DC shunt Motor DC Shunt ini, terdiri 2 buah gulungan yaitu gulungan kutub dan gulungan jangkar, dimana gulungan kutub dan gulungan jangkar dihubungkan secara paralel.

Gambar 7 : Rangkaian ekivalen dan karakteristik Motor Shunt dan wiring diagram

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Nilai Perusahaan

5

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN AN MOTOR LISTRIK

Motor DC shunt dalam penggunaannya mempunyai kelebihan dan kerugian antara lain : ● Kelebihannya : - Kecepatan agak konstan - Pengaturan putaran baik ● Kerugiannya : - Torsi start tidak baik ● Penggunaannya : - Untuk pompa testing darurat Ad3 Motor DC compound aimana, dijelaskan diatas, bahwa motor DC compound terdiri dari : Sebagaimana, ● Motor DC compound pendek Motor DC compound pendek terdiri dari 3 buah gulungan yaitu 2 buah gulungan kutub dan satu buah gulungan jangkar, dimana satu buah gulungan kutub dihubungkan paralel dengan gulungan jangkar dan satu buah gulungan kutub lagi dihubungkan serie dengan gulungan jangkar dan diparalel dengan gulungan kutub.

Gambar 8 : Rangkaian Motor DC Compound Pendek.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Nilai Perusahaan

6

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN AN MOTOR LISTRIK

● Motor DC compound panjang. Motor DC ini terdiri dari 3 buah gulungan dimana satu buah gulungan ulungan kutub dihubungkan serie dengan gulungan jangkar dan satu buah gulungan kutub lagi dihubungkan paralel dengan gulungan jangkar.

Gambar 9 : Rangkaian Motor DC Compound Panjang. Panjang

Gb 10. Karakteristik Motor DC Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Nilai Perusahaan

7

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN AN MOTOR LISTRIK 1.2. Konstruksi Motor Listrik Bolak Balik (AC). Motor arus balik balik /induksi merupakan motor asinkron.Motor asinkron adalah yang paling penting Stator medan putar akan menginduksi rotor dengan suatu nilai tegangan. Melalui tegangan induksi tersebut motor dapat berputar. Konstruksinya terdiri dari 2 bagian utama yaitu bagian diam disebut stator dan bagian berputar disebut rotor. Sebuah motor induksi secara umum terdiri bagian stator dan rotor.Bagian stator terdiri dari rumah stator dan lilitan stator ,konstruksinya struksinya berlapis-lapis berlapis lapis dan membentuk alur untuk lilitan kawat. Ujung kumparan dihubungkan ke terminal

untuk memudahkan penyambungan dengan sumber

tegangan supply.Setiaqp lilitan stator mempunyai beberapa kutub . Jumlah kutub akan menentukan kecepatan motor motor sebagaimana prinsip kerja motor induksi sebagai berikut :

Konstruksi stator seperti Gambar 11. 1 Terdiri erdiri dari rangka yang berisi

belitan kutub-kutub kutub dimana

belitan-belitan belitan terpasang pada alur/slot alur/ pada rangka motor, untuk motor 1 fasa terdapat 2 buah b belitan yaitu belitan utama dan belitan bantu sedangkan untuk motor listrik AC fasa tiga terdapat tiga buah belitan dimana antara belitan yang satu dengan yang lain berbeda sudut 120° 120 elektrik.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Nilai Perusahaan

8

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK

Gambar 11 : Konstruksi Stator Motor Induksi.

Dilihat dari konstruksi rotor, motor listrik AC dibeda menjadi :  Motor listrik dengan rotor sangkar  Motor listrik dengan rotor belitan/gulungan

Gambar 12 . Rotor sangkar dan karakteristik

Belitan stator motor induksi rotor sangkar dengan rotor gulungan adalah sama. Pada umumnya hubungan belitan pada stator digunakan hubungan bintang dan segitiga. Konstruksi rotor sangkar terdiri dari sebuah inti baja yang dilaminasi terpasang pada poros, didalam inti terdapat rotor boxs yang terbuat dari almunium atau tembaga. Rotor boxs tersebut tidak diisolasi dan pada ujung-ujung dihubungkan singkat dengan sistem gelang (ring). Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

9

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK

Rotor sangkar pada umumnya lebih banyak digunakan karena mempunyai keuntungan-keuntungan dan juga mempunyai kerugian-kerugian. Keuntungannya :  Putarannya stabil (tetap) pada beban bervariasi  Pemeliharaan sederhana  Secara mekanik sangat kokoh. Kerugiannya :  Momen puntir saat start jelek  Arus start tinggi yaitu 1-7 arus nominal  Variasi putaran dapat dicapai dengan menggunakan sistem mekanik (gear box) Konstruksi rotor sangkar dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 13 Rotor Sangkar Tupai

Gambar 14 : Motor Induksi Rotor Sangkar

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

10

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN AN MOTOR LISTRIK Konstruksi rotor gulungan terdiri dari banyak gulungan, dimana gulungan tersebut membuat silangan kecil dan ujung-ujungnya ujungnya dibawa keluar dan dihubungkan slipring melalui poros yang berhubungan. Slipring terbuat dari bahan bronze dan pada slipring ini sikat arang terpasang yang menghubungkan rangkaian dari luar ke poros yang berputar (bergerak). Rangkaian luar ini biasanya dihubungkan dengan veriable resistan yang berfungsi untuk menjalankan dan mengatur kecepatan. Rotor gulungan mempunyai keuntungan keuntu dan kerugian diantaranya : Keuntungan :  Putaran tetap pada beban yang bervariasi  Dapat distart pada saat berbeban  Arus start rendah  Putaran dapat diatur dengan rangkaian luar. Kerugiannya :

■ Sangat mahal  Pemeliharaan bertambah karena adanya sikat arang dan slipring Konstruksi rotor gulungan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Nilai Perusahaan

11

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK

Gambar 15 : Rotor Gulungan (Belitan) dan karakteritik

Gambar 16 : Motor Induksi Dengan Rotor Gulungan

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

12

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK

1.3 Fungsi Bagian – Bagian Motor Induksi Motor Induksi terdiri dari dua bagian utama yaitu : ♦ ♦

Stator ( bagian yang diam) Rotor (bagian yang bergerak / berputar)

1.3.1 Stator Stator dari motor induksi, mempunyai prinsip sama dengan motor sinkron atau generator. Apabila belitan – belitan stator disuplai dengan arus 3 (tiga) fasa, maka menghasilkan medan magnet atau fluksi magnet yang mana adalah pada harga tetap tetap asal saja berputar pada kecepatan sinkron ( Ns ). Gambar stator seperti terlihat pada gambar 17 dibawah .

Gambar 17. Stator

Dalam hal hubungan kecepatan Ns adalah :

Ns

120 x f =  2p Motor Tiga Fasa

Ns f P = 2p

= = =

60 x f Ns =  P Motor Satu Fasa

Kecepatan sinkron dalam cycle (Rpm) Frekuensi Jumlah Kutub

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

13

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK Stator merupakan bagian yang diam, seperti terlihat pada Gambar. 18 berfungsi sebagai :  Dudukan kumparan jangkar untuk motor-motor AC dan dudukan motor-motor DC  Dudukan kedua kutub tutup (end plate) motor  Dudukan terminal yang menghubungkan jaringan kumparan stator ked sumber tegangan.  Dudukan sirip-sirip pendingin motor yang berfungsi pelepas energi panas yang timbul pada motor.

Gambar 18. : Konstruksi Motor Induksi Tiga fasa

1.3.2. Tutup (End Plate) Motor Pada setiap motor mempunyai 2 (dua) buah tutup (end plate), masing-masing pada kedua sisinya yang berfungsi sebagai : ♦ Dudukan bantalan poros motor ♦ Titik posisi / poros dengan rumah stator ♦ Pelindung bagian dalam motor terhadap cuaca Akurasi dudukan tutup motor terhadap bantalan dan rumah stator sangat menentukan keandalan gerakan poros suatu motor. 1.3.3. Bantalan atau bearing Bantalan atau bearing pada motor listrik berfungsi sebagai yaitu : ♦ Mempercepat gerak putar poros ♦ Mengurangi gesekan putaran, maka setiap bantalan harus selalu dilengkapi dengan pelumas ♦ Penstabil posisi poros terhadap gaya horizontal dan gaya vertikal poros motor. Bantalan motor terdiri dari beberapa type diantaranya : ♦ Bantalan Peluru (ball bearing) ♦ Bantalan roller (roller bearing) ♦ Bantalan poros Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

14

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN AN MOTOR LISTRIK

1.3.4. Rotor : a. Rotor kurungan – bajing ( squirrel – cage ) motor – motor yang menggunakan rotor tipe ini dikenal sebagai motor induksi kurungan tupai.

Gambar 19. Konstruksi squirrel cqge rotor

Terputar – fase atau Rotor – terputar terputa motor – motor yang menggunakan tipe rotor ini dikenal sebagai motor – motor Terputar – fase ( Phase – wound atau motor – motor terputar (Wound) atau sebagi motor – motor Slip – ring

Gambar. 20 2 : Wound Rotor (Slip Ring)

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Nilai Perusahaan

15

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK

Gambar 21 : Squirrel Cage Rotor & Wound Rotor Rotor pada motor yang terbuat dari laminasi baja silikon yang mempunyai alur-alur sebagai penempatan kumparan rotor berada tepat di dalam stator yang ditempatkan pada poros. Berdasarkanjenis motor yang ada, dikenal beberapa jenis rotor yaitu : 1. 2. 3.

Rotor sangkar, bentuknya sederhana untuk motor induksi Rotor lilit untuk motor induksi Rotor motor DC yang dilengkapi dengan lamel-lamel sebagai terminal kumparan jangkar.

Kumparan atau batang-batang kawat yang ditempatkan pada alur rotor berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik yang berputar dengan berinteraksi dengan kumparan stator.

Gbr. 21. A Wound-field rotor

Gbr.21. B Commutator rotor

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

16

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK

Gambar 22. : Motor Rotor Commutator

Gambar 23. Motor Rotor Sangkar

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

17

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK

1.3.5. Sikat atau Brostel Sikat pada motor seperti terlihat pada gambar berfungsi sebagai : 1. Jaringan antara kumparan jangkar dengan kumparan medan untuk motor-motor DC dan Universal. 1. Jaringan antara kumparan rotor dengan tahanan pengasut untuk motor induksi rotor lilit. 2. Jaringan antara kumparan rotor (medan) dengan sumber tegangan penguat untuk motor sinkron.

1.3.6. Bagian Pendingin. Kelengkapan pendingin suatu motor tergantung kepada kapasitasnya, makin besar kapasitasnya, maka sistem pendinginnya semakin kompleks. Secara sederhana bagian pendingin terdiri dari : 1 Kipas 2. Tutup kipas 3. Sirip Pendingin. Kipas yang ditempatkan pada poros berputar sesuai kecepatan poros bersama tutup kipas mengekspansikan udara paksa ke sirip-sirip pendingin yang berada pada badan stator untuk melepaskan energi panas yang timbul pada motor ke udara bebas.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

18

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK

2. Jenis jenis gangguan pada motor listrik 2.1. Mendeteksi Gangguan Bantalan Bantalan berfungsi sebagai peluncur gerak putar poros, mengurangi gesekan dan penstabilan posisi rotor terhadap gaya horizontal dan vertikal, dapat mengalami gangguan berupa :  

Pelumasan terhadap bantalan tidak tepat, karena kekentalan pelumasannya tidak tepat, pelumasan kurang, pelumasan tercemar. Akibat gesekan meningkat, getaran meningkat, temperatur meningkat, yang berakibat beban motor bertambah. Diameter peluru (ball atau roller) bantalan menjadi kecil karena gesekan seiring proses waktu, akan mengakibatkan gesekan, temperatur dan getaran motor bertambah.

Apabila proses ini berlangsung lama, dapat mengakibatkan peluru bantalan lepas dari rumahnya, dan pada kondisi ini motor tidak dapat berputar sama sekali. Karena tidak dilindungi dengan baik, bantalan tercemar kotoran sehingga menghambat putaran motor. Bantalan tidak berfungsi lagi karena peluru ( boll atau roller ) macet tidak mau berputar dan kemungkinan rivet peluru bantalan tidak berfungsi. Kalau sudah pada kondisi demikian motor tidak boleh dioperasikan, dan bantalannya harus diganti. 2.2

Gangguan Pada Bagian Pendingin

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pendingin berfungsi untuk melepaskan energi yang timbul pada motor keudara bebas. Apabila sistem pendingin tidak berfungsi dengan baik, maka kinerja operasi motor terganggu. Adapun gangguan yang dialami motor akibat sistem pendingin tidak berfungsi dengan baik adalah : ♦ Kipas pendingin berputar slip terhadap poros karena baut pengikat posisi kipas tidak baik, maka terjadi gesekan antara kipas dengan poros yang menimbulkan panas dan udara yang diekspansikan ke sirip pendingin berkurang. ♦ Kipas bersentuhan dengan tutupnya, maka saat berputar, terjadi gesekan antara kipas dengan tutupnya, yang mengakibatkan kipas terkikis dan menimbulkan panas. Hal ini terjadi karena baut pengikat tutup longgar atau posisi tutup longgar atau posisi tutup tidak tepat pada tempatnya. Sirip pendingin tercemar kotoran, maka udara yang diekspansikan keluar badan motor terhambat. Untuk motor kapasitas besar, sistem pendinginnya tidak cukup dengan kipas sendiri, maka harus dibantu oleh peralatan pendingin. Gangguan sistem pendinginnya lebih kompleks, seperti motor penggeraknya tidak berfungsi atau saluran sirkulasi fluida atau sirkulasi udara terhalang atau tersumbat. Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

19

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK

2.3

Kopling

Motor yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dalam keadaan terpasang, motor selalu terkopel dengan bebannya, dapat dibagi dalam bentuk : ♦ Terkopel melalui transmisi belt/rantai. ♦ Terkopel melalui transmisi roda gigi. ♦ Terkopel langsung. Dalam bahasan ini yang dibicarakan adalah yang terkopel langsung, dimana sumbu poros motor satu garis dengan sumbu poros beban. Pasangan kopling harus terpasang tegak lurus terhadap poros motor maupun terhadap poros beban, dan titik pusat ( center ) pasangan kopling harus berada dalam satu garis dengan sumbu poros motor dan beban. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi akan mengganggu gerak putar poros, ganguan yang terjadi pada kopling motor antara lain : ♦ Posisi pasangan kopling tidak tepat satu sama lainnya secara Vertikal ♦ Posisi pasangan kopling tidak tepat satu sama lainnya secara horizontal Disamping kondisi tersebut diatas, posisi kopling dapat bergeser karena : ♦ Baut pengikat pondasi motor atau beban longgar, sehingga posisinya berubah, akibatnya posisi koplingpun turut berubah. ♦ Baut pengikat pasangan kopling tidak terikat kencang sehingga menimbulkan getaran pada pasangan kopling. Akibat posisi kopling tidak tepat akan memberi pengaruh kepada peningkatan beban motor karena gesekan meningkat dan memberi efek bantalan cepat rusak. 2.4

Mendeteksi Gangguan Kedudukan Motor

Dalam kondisi normal, kondisi dan posisi bagian-bagian motor berada dalam keadaan baik dan tepat pada posisinya masing-masing. Apabila bagian-bagian motor tidak tepat posisi, mungkin karena terjadi pergeseran posisi atau tidak tepat posisi saat proses bongkar pasang, operasi motor akan terganggu. Adapau gangguan posisi kedudukan motor tidak tepat adalah : ♦ Dudukan rotor tidak tepat pada pusat magnetnya. Dapat mengakibatkan gesekan poros dengan bantalan naik dan kinerja interaksi kumparan stator dan rotor berkurang. Apabila sisi kumparan stator telah disentuh oleh bagian mekanik rotor. Dalam kondisi demikian motor tidak boleh berputar sama sekali, karena akan merusak kumparan statornya. ♦ Rotor tidak seimbang (unbalance), karena fight balance (penyeimbangan bobot) rotor tidak tepat atau terlepas. Akibatnya saat motor berputar akan mengeluarkan getaran yang berlebihan. Hal ini dapat mempercepat kerusakan bantalan dan untuk motor DC dan universal akan terjadi percikan api pada komutator atau sikatnya. Posisi dudukan motor pada pondasinya yang tidak tepat, atau ikatan baut pondasinya yang longgar atau kurang kencang, akan mengakibatkan operasi motor akan bergetar dan motor dapat bergeser posisinya dari seharusnya. Peristiwa ini akan membawa pengaruh kepada sistem pengkopelan motor terhadap beban. Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

20

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK BAB. 3 3. MENDETEKSI GANGGUAN KELISTRIKAN MOTOR Motor listrik sebagai penggerak putaran pada mesin-mesin produksi mempunyai peranan vital pada industriindustri, dimana sistem kontrol dan proteksi motor-motor listrik selalu dikembangkan dan sekarang ini demikian canggih dan modern ,walaupun demikian gangguan kinerja motor listrik kerap terjadi karena kelistrikan oleh beberapa hal antara lain yaitu : 1. Alat proteksi berfungsi tidak sebagaimana mestinya 2. Sistem pemeliharaan motor tidak dijalankan konsekuen 3. Gangguan mekanik merambat ke masalah kelistrikan 4. Pengadaan awal motor tidak sesuai mutu standarnya 5. Pengoperasian motor tidak sesuai prosedur. Demikian pentingnya fungsi motor listrik dalam proses roda produksi di industri, dalam setiap terjadi gangguan padanya, harus dengan cepat dan tepat gangguan tersebut dianalisa sebagai bahan penanggulangan dan pemeliharaannya. Berikut ini akan diuraikan bagaimana cara menganalisa gangguan terhadap motor listrik. 3.1. 3.1.1.

Mendeteksi Gangguan Kelistrikan Stator Motor Induksi.

Gangguan yang mungkin terjadi terhadap kumparan stator, antara lain yaitu : Tahanan isolasi kumparan menurun, dimana besar tahanan isolasi minimum 2000 Ω / V. Tahanan isolasi menurun disebabkan antara lain yaitu : 1. Kumparan pernah mengalami kenaikan temperatur berlebih hingga menurunkan kualitas tahanan isolasi 2. Kualitas isolasinya menurun karena faktor usia / waktu. Hubung singkat antara kumparan dengan bodi, kemungkinan penyebabnya antara lain :  Isolasi kumparan terlepas dari kawatnya akibat temperatur kumparan melampaui nominalnya 1. Isolasi kumparan terluka akibat sentuhan mekanik 2. Kualitas kumparan menurun dibawah standar  Tahanan kawat kumparan antara fasa tidak sama, kemungkinan penyebabnya antara lain : 1. Salah satu kumparan pernah mengalami panas berlebih sehingga struktur logamnya berubah, mengakibatkan tahanan bertambah besar, tetapi tidak sampai merusak bahan isolasinya. 2. Hubung singkat antara lilitan kumparan, sehingga jumlah lilitan aktif berkurang, akibatnya arus yang mengalir akan naik dari nominalnya. 3. Kawat kumparan putus, umumnya terjadi karena menerima arus yang terlampu besar atau terjadi hubung singkat dalam kumparan itu sendiri. Kumparan terbakar karena mengkonsumsi arus terlalu besar karena beban berlebih atau gangguan mekanik, dimana alat proteksi tidak berfungsi sempurna. 3.1.2.

Motor DC dan Universal

Untuk motor DC dan Universal, konstruksi kumparan statornya lebih sederhana dibandingkan dengan kumparan stator motor induksi, dimana pada motor DC pada stator ditempatkan kumparan medan magnit. Gangguan yang dialaminya hampir sama seperti pada kumparan stator induksi, adapun gangguan yang mungkin dialaminya hampir sama seperti pada kumparan stator motor induksi, adapun gangguan yang mungkin terjadi padanya adalah : Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

21

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK 1. Hubung singkat kumparan dengan bodi 2. Jumlah kumparan aktif menurun karena hubung singkat antar lilitan kumparan 3. Tahanan kumparan lebih besar dari nominalnya, hal ini akibat kumparan pernah mengalami panas berlebihan. Tetapi secara umum kumparan medan magnit jarang mengalami gangguan, untuk motor DC yang sering mengalami gangguan adalah kumparan jangkarnya. Selain kumparan, bagian kelistrikan stator lainnya adalah terminal yang berfungsi sebagai penghubung motor ke sumber tegangan. Gangguan yang mungkin terjadi pada terminal motor adalah : 1. Ikatan sambungan kabel pada terminal longgar dapat menyebabkan terjadinya percikan api akibat hubungan kontak yang tidak sempurna, yang mengakibatkan tegangan dan arus antar fasa tidak seimbang. 2. Baut sambungan terminal hubung singkat dengan bodi. 3. Kabel sambungan kumparan ke terminal putus atau hubung singkat dengan bodi. 3.2.

Mendeteksi Gangguan Kelistrikan Rotor

3.2.1

Rotor Sangkar.

Rotor sangkar adalah bentuk rotor suatu motor yang konstruksinya paling sederhana, kokoh dan jarang sekali mengalami gangguan. Kumparan rotor sangkar terdiri dari batang kawat tidak berisolasi dan ujungnya disatukan sama yang lainnya dengan baut pengikat. Gangguan yang dialami kumparan rotor sangkar adalah ikatan baut sambungan ujung-ujung kumparan longgar atau terlepas. Efek dari gangguan ikatan sambungan kumparan longgar , akan berakibat memberi umpan balik ke kelistrikan kumparan stator. Dimana gangguan kumparan rotor sangkar akan mempengaruhi kerja motor, berupa yaitu : 1. Arus fasa tidak seimbang 2. Motor tidak berputar normal atau tidak berputar sama sekali 3. Motor menjadi panas dan mengeluarkan suara berisik. 3.2.2.

Rotor belitan

Rotor lilit mempunyai kumparan, dimana ujung-ujung kumparan fasanya disatukan menjadi titik bintang dan ujung-ujung lainnya disambungkan ke slip ring (cincin seret). Gangguan kelistrikan yang dialami rotor lilit hampir sama dengan gangguan yang terjadi pada stator seperti yang telah diuraikan sebelumnya, perbedaannya adalah rotor berputar sedangkan stator diam, sehingga ada sedikit perbedaan permasalahan kelistrikan yang dihadapi. Adapun gangguan kelistrikan yang mungkin dihadapi rotor lilit adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Tahanan isolasi kumparan menurun, sehingga arus bocor kumparan bertambah besar Hubungan singkat kumparan dengan bodi Jumlah kumparan aktif menurun karena hubung singkat antara lilitan kumparan Tahanan kumparan lebih besar dari nominalnya, hal ini akibat kumparan pernah mengalami panas berlebih. Sambungan titik bintang kumparan longgar atau lepas Kabel sambungan kumparan dengan slip ring longgar atau terlepas Hubungan singkat antar slip ring Terjadi pengotoran dipermukaan slip ring oleh serbuk sikat arang sehingga menimbulkan percikan api.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

22

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK 3.2.3.

Rotor Motor DC / Universal.

Sebagaimana diketahui pada toror motor DC ditempatkan kumparan jangkar yang dilengkapi dengan lamellamel sebagai terminal kumparan-kumparan jangkar. Adapun gangguan kelistrikan yang mungkin dihadapi rotor motor DC adalah: 1. Kumparan Jangkar. Kumparan jangkar hubung singkat akan menimbulkan percikan api diantara dua segmen kumparannya. Kumparan jangkar terbuka akan menimbulkan percikan api diantara dua segmen, sebelum segmen kumparan yang terbuka. ♦ Tahanan isolasi kumparan menurun. ♦ Hubung singkat kumparan dengan bodi. ♦ Sambungan ujung-ujung kumparan pada komutator longgar lalu terlepas. 2. Kommutator. Terjadi pengotoran dipergunakan kommutator oleh serbuk sikat arang sehingga menimbulkan percikan api, karena terjadi hubung singkat antar lamel oleh serbuk tersebut. Permukaan kommutator tidak merata akibat terlampau sering menerima percikan api. Biasanya terjadi karena motor menerima beban lebih, pengaruh sikat atau posisi mekanik rotor tidak tepat. Permukaan kommutator terkikis karena waktu atau pemilihan sikat pasangannya tidak tepat karena terlampau keras. Proses ini akan menyebabkan mika penyekan lamel kommutator. 3. Sikat arang / Brushes. Hampir semua motor-motor listrik mempunyai sikat (brostel), seperti motor DC, motor universal, motor slip ring (rotor lilit) dan motor sinkron seperti telah diutarakan pada topik sebelumnya kecuali motor induksi rotor sangkar. Karena sikat berfungsi sebagai penghantar antara bagian yang diam dengan bagian yang bergerak, maka motor-motor tersebut diatas, yang palingsering timbul gangguan adalah pada sikatnya. Kinerja sikat pada suatu motor sangat terkait dengan kommutator seperti telah dijelaskan diatas, dimana kondisi sikat tidak baik secara langsung akan mempengaruhi kondisi kommutator, demikian sebaliknya. Adapun gangguan yang dihadapi motor karena sikatnya tidak berfungsi dengan baik adalah : ♦ Kabel penghubung sikat terikat kencang (longgar) pada terminalnya sehingga mengalirnya arus terganggu. ♦ Permukaan sikat tidak sama bentuk lengkungnya dengan lengkung permukaan kommutator, sehingga ada permukaan kosong antara sikat dan kommutator, akibatnya timbul percikan bunga api pada permukaannya. ♦ Pegas penekan sikat tekanannya melemah, tidak cukup menekan sikat pada permukaan kommutator, sehingga akan menimbulkan percikan bunga api pada permukaan sikat. ♦ Selain gangguan terhadap sikat tersebut diatas, gangguan sikat juga dapat dipengaruhi oleh gangguan mekanik, seperti dudukan rotor tidak tepat, akibat getaran rotor dan lain sebagainya.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

23

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK 3.3. 3.3.1

Mendeteksi Gangguan Starting dan Sumber Tegangan Motor. Gangguan Starting.

Motor-motor ukuran kecil seperti mesin power tool dapat dioperasikan langsung ke sumber tegangan (DOL) tidak memerlukan peralatan starting. Untuk motor ukuran besar atau karena sifat bebannya, membutuhkan peralatan starting untuk mengoperasikannya. Dalam menjalankan motor sangat bergantung kepada karakteristik dan sifat bebannya. Maka sangat banyak variasi jenis peralatan starting motor, antara lain : ♦ Peralatan Starting Bintang (Y) atau Delta . ♦ Peralatan Starting primary resistance ♦ Peralatan Starting Secondary resistance, dan lain sebagainya. Dalam menganalisa gangguan peralatan starting suatu motor, sangat bergantung kepada sistem rangkaian kontrolnya, dimana digunakan motor tersebut. Jadi untuk menganalisanya diperlukan gambar rangkaian kontrol starting dan manual book (buku petunjuk) motor. Secara sederhana berikut ini akan dianalisa gangguan starting secondar resistance motor lilit seperti terlihat pada gambar. Gangguan starting yang mungkin terjadi pada motor adalah : ♦ Sambungan kabel penghubung pada terminal rotor dan pada terminal rheostat tidak terikat dengan baik atau terlepas. ♦ Kotak point step pada rheostat tidak kontak dengan baik atau bila asutan rheostat dengan sikat mungkin tidak terhubung dengan baik. ♦ Titik bintang rheostat tidak tersambung dengan baik atau terlepas ♦ Salah satu tahanan rheostat putus atau terbakar ♦ Tidak bekerja (apabila sistem dikontrol otomatis). 3.3.2

Gangguan Sumber Tegangan Motor.

Sering terjadi motor listrik terganggu kerjanya akibat penyuplaian sumber tegangannya terganggu seperti : ♦ Drop tegangan sumber terlalu besar, dimana tegangan drop maksimum yang diperbolehkan secara umum adalah 10% (tergantung kepada spesifikasi motor dari pabrik pembuat dan keinginan sistem jaringan, dimana motor terpasang). ♦ Untuk sumber tegangabn tiga fasa, salah satu fasanya terganggu ♦ Ada penyambungan kabel pada sumber tegangan tidak tersambung dengan baik. ♦ Peralatan seperti saklar, MCB dan alat proteksi pada sumber tegangan, kontak pointnya tidak sempurna. Untuk memastikan bahwa sumber tegangan siap menyuplai tegangan kepada motor lakukan pengukuran tegangan. Pastikan pada saat pengukuran, penyetelan alat ukur telah tepat dan faktor keselamatan kerja, karena bekerja didaerah bertegangan. Apabila tegangan diukur sesuai dengan ketentuan, tetapi saat motor diberi tegangan, terjadi drop tegangan yang besar, berarti ada sambungan yang longgar3.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

24

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN AN MOTOR LISTRIK

4. Metoda Membongkar Motor Listrik 4.1 Prosedur Melepas Kopling. Kopling Untuk melepas sebuah kopling yang tersambung pada poros dengan menggunakan alat bantu menggunakan alat bantu pemanas , pendingin dan treaker. Proses ini banyak yang perlu diperhatikan sebelum pelaksanaan sebagai berikut : 1. Ukur jarak (Clearence) pada kopling. 2. Usahakan membuat celah agar pergerakan kearah kopling yang sebelah. 3. Gunakan alat pencabut yang besar (jumbo treaker) untuk melepas kopling dari poros. 4. Ikuti urutan yang benar dari operasi, seperti tertulis pada spesifikasi pekerjaan. 5. Usahakan kerusakan yang minimum pada peralatan yang digunakan

4.2 Cara Membongkar Motor Dari Kedudukannya

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Nilai Perusahaan

25

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

26

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN AN MOTOR LISTRIK

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Nilai Perusahaan

27

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK

4.3 PROSEDUR MEMBONGKAR MOTOR LISTRIK. Sebelum membongkar motor listrik, lakukan terlebih dahulu performance test dalam rangka pengambilan data-data dalam keadaan operasi maupun keadaan stop.  Dalam keadaan operasi data-data yang diperlukan adalah : ● Arus start motor, baik berbeban maupun tidak berbeban ● Arus nominal motor, masing-masing fasa ● Putaran (RPM)  Lakukan koordinasi dengan pihak operator untuk pemasangan tagging baik terhadap switch untuk start, breaker maupun katup-katup serta melaporkan pihak K3&L untuk menjamin lingkungan bebas dar bahaya kerja maupun kesehatan kerja  Selanjutnya motor dapat distop dan bebaskan power suplai ke motor maupun sistem kontrolnya.  Tutup katup-katup yang berhubungan kepompa.  Lepas tutup terminal pada motor, lakukan pengecekan untuk menyakinkan tegangan sudah tidak ada (terisolir).  Lepaskan kabel power suplai pada terminal dan beri tanda agar polaritas tidak tertukar.  Beri isolasi pada ujung-ujung (bagian terbuka)  Lakukan pengukuran yaitu : ● Belitan dengan body, tahanan isolasi antar fasa dan tahanan isolasi antara fasa dengan body maupun fasa dengan netral (bila dilengkapi). ● Cara pengukuran dengan menggunakan megger seperti tsb dibawah

 Lepas kopling atau pulley yang menghubungkan motor ke pompa atau keperalatan lain, khusus untuk kopling diberi tanda untuk menentukan kedudukan semula  Lepaskan spi untuk kopling  Buka baut-baut tutup kipas, lepaskan baut/lock kipas dan lepaskan kipasnya.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

28

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN AN MOTOR LISTRIK  Sebelum melepas motor, baik sisi kipas maupun sisi kopling, beri tanda dengan drip pada sisi kiri dan kanan.  Lepaskan baut pengikat antara breaket / cover dengan motor.  Lepaskan kedua breaket// cover sisi Drive End ( depan ) dan sisi Non Drive End ( belakang )  Semua komponen motor diletakkan pada tempat yang bersih.

Daniel R. Tomai, 1993, hal 86 Gambar : Melepas Bearing dengan Pencabut dan Pemanas

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Nilai Perusahaan

29

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK

Gambar 9 : Overhoul Motor

66 5

4

1 3

2 7

Urutan langkah pelaksanaan : 1. Lepas tutup terminal pada motor, lakukan pengecekan untuk menyakinkan tegangan sudah tidak ada (terisolir). 2. Lepaskan kabel power suplai pada terminal dan beri tanda agar polaritas tidak tertukar 3. Lepas kopling atau pulley dan ukur alignment awal 4. Lepaskan spi untuk kopling 5. Sebelum melepas motor, baik sisi kipas maupun sisi kopling, beri tanda dengan drip pada sisi kiri dan kanan untuk memudahkan agar saat perakitan kembali lebih mudah. Buka baut-baut tutup kipas, lepaskan baut/lock kipas dan lepaskan kipasnya. 6. Lepaskan baut pengikat antara breaket / cover dengan motor. 7. Lepaskan bearing bagian depan dan bagian belakang dengan menggunakan tracker. 8. Lepaskan / pull out rotor dari housing dengan hati hati ( pasang lembar kertas mika yang tipis dan tempatkan dibagian bawah rotor ) agar tidak terjadi gesekan antara permukaan rotor dengan bagian stator

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

30

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK 5.

PROSEDUR PERBAIKAN TAHANAN ISOLASI MOTOR LISTRIK.

Sebagaimana dijelaskan diatas, bahwa nilai tahanan isolasi dari belitan motor listrik baik sebelum dan sesudah dibongkar

dapat saja mengalami penurunan, yang diakibat belitan kotor, isolasi belitan

sudah rusak dan kelembaban. Apabila nilai tahanan isolasi belitan telah mecapai nilai dibawah 1 MΩ (tahan isolasi minimum yaitu ( RM = KV + 1), maka diperlukan perbaikan. Prosedur perbaikan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :  Bersih belitan dari kotoran, perlu diperhatikan apabila menggunakan cairan pembersih, gunakanlah cairan yang tidak merusak isolasi dari belitan.  Melapisi isolasi kembali pada belitan dengan isolation vernish  Melaksanakan proses pengeringan dengan heater atau oven. Dalam proses pengeringan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak isolasi belitan yang diakibat pengeringan yang terlalu cepat, oleh sebab ini temperatur pemanas harus diatur secara perlahan-lahan sampai batas temperatur isolasinya. Untuk lebih jelas proses pengeringnya belitan motor dapat dilihat pada gambar dibawah - Proses pemanasan dilaksanakan selama 4 jam - Naikkan temperatur secara perlahan-lahan sampai mencapai 90° C - Pertahankan temperatur 90° C konstan selama waktu tertentu. - Sesudah itu matikan pemanas dan biarkan temperatur turun sampai pada temperatur udara luar / pada saat semula. - Selama proses pengeringan ini berlangsung, lakukan pengukuran tahanan isolasi selang / periode waktu tertentu. Apabila hasil akhir dari tahanan isolasi masih rendah, setelah mengalami pendinginan maka belitan motor dapat dipanaskan kembali, apabila perlu letakkan 1 - 2 kg silikagel didalam oven untuk menyerap kelembaban yang terdapat pada belitan motor. Untuk proses pelapisan isolasi dengan menggunakan vernish, cara pengukuran dengan menggunakan tabel; koreksi temperatur dari tahanan isolasi. R 40 = K t x R t dimana R 40 = Tahanan isolasi pada temperatur 40° C = MΩ Kt = Factor koreksi Rt = Pengukuran tahan isolasi pada temperatur pelaksanaan

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

31

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK

Gambar 10 : Proses Pengeringan Belitan Motor

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

32

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK

6.

MEMBERSIHKAN KOMPONEN MOTOR LISTRIK.

Kotoran dan endapan dapat mengakibat kerusakan pada komponen motor, oleh sebab itu komponenkomponen motor sebelum dipasang / dirakit kembali harus bebas dari kotoran dan endapan. Macam-macam kotoran atau endapan yang menempel pada komponen adalah :  Debu kering dapat dihilangkan dengan menggunakan udara kering yang bertekanan rendah atau dihisap dengan vacum cleaner.  Gemuk atau minyak dapat dihilang dengan larutan pembersih , seperti trichlor, bensin dan sebagainya

Untuk membersihkan belitan motor, gunakan cairan pembersih yang tidak merusak isolasi/tahanan isolasi dan tidak beracun, biasanya digunakan motor cleaner. Sedangkan untuk membersihkan/menghilangkan kerak/kotoran yang tidak dapat dihilangkan oleh cairan pembersih, maka digunakan peralatan yang kasar misalnya : amplas, sikat, skrap dan sebagainya. Pada umumnya seluruh komponen-komponen motor harus dibersihkan, tetapi yang harus mendapat perhatian khusus adalah belitan stator, rotor, bantalan dan kopling, komutator/slipring dan sebagainya.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

33

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK 7.

PEMERIKSAAN DAN PENGGANTIAN BEARING.

Pemeriksaan bearing dapat dilaksanakan baik dalam keadaan operasi maupun dalam keadaan stop (pada saat motor dioverhaul). Pemeriksaan bearing dengan visual :    

Kelainan suara : keadaan operasi Karat yang berlebihan Cacat Kotoran

Cara-cara pemeriksaan bearing :    



Periksa terhadap kotoran logam (gram) yang menempel, bila terdapat kemungkinan terjadi kerusakan pada bearing Periksa outering dan innering terhadap keretakan Periksa kondisi bola dan race ways pada bantalan Periksa apakah ada perubahan warna, lubang atau permukaan luar outering menjadi coklat atau noda hitam, apabila terdapat menandakan adanya gerakan antara poros, bantalan dan rumahnya, Hal ini kemungkinan dapat dikarenakan kesalahan pemasangan bearing atau poros motor dan rumah bantalan rusak. Kondisi-kondisi kerusakan bantalan dapat juga diperoleh dengan mencoba mengoyang-goyang innering dengan hubungannnya ke outering pada bantalan yang terpasang dengan pertimbangan, bahwa semua bantalan mempunyai ruang bebas (clearence) tertentu ( apabila gerakan kecil, maka bearing masih normal).

Penggantian bearing. Penggantian bearing dilaksanakan apabila bearing sudah rusak atau sudah waktunya harus diganti. Bila bantalan tidak dilepas, bantalan tersebut harus ditutup/dilindungi untuk mencegah melekatnya kotoran. Untuk penggantian bearing, lakukan persiapan sebagai berikut :  Siapkan bantalan baru dengan spesifikasi sama dengan bantalan yang akan diganti  Siapkan peralatan kerja (tool).  Lepaskan bearing, pasang yang baru dengan menggunakan treaker yang sesuai pada kedudukannya, treaker harus posisi centre, agar terhindar terjadinya kerusakan pada poros.

Catatan : Pemasangan bantalan jangan sampai salah, dimana bagian spesifikasinya/data terbaca harus pada bagian depan (bagian yang terlihat).

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

34

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK

PENGUJIAN MOTOR. Pendahuluan Pengujian motor sangat penting untuk menentukan apakah semua bagian-bagian motor berfungsi sempurna, baik secara mekanik, maupun secara listrik. Pengujian terhadap motor harus dilakukan secara terprogram yang kontinyu, terutama saat bongkar pasang motor dilaksanakan. 4.1.

Pengujian Mekanik Motor.

4.1.1 Pengujian Putaran Motor. Motor beroperasi normal, lakukan pengukuran. Jumlah putaran yang ditunjukan techometer harus sama dengan putaran nominal motor yang tertera pada pelat nama motor. 4.1.2

Pengujian posisi kopling dan transmisi.

Kopling harus duduk tegak lurus pada poros. Untuk memastikan kopling tepat pada posisinya, lakukan pengujian. Pastikan motor tepat posisi terhadap bebannya, baik secara vertikal maupun secara horizontal, dimana sumbu poros beban, lakukan pengukuran untuk menghindari posisi transmisi poros yang tidak tepat.

4.1.3 Pengujian Dudukan poros/rotor. Posisi rotor/poros didalam stator yang tepat secara mekanik dan listrik. Dan posisi rotor yang salah harus dihindari. Untuk memastikan posisi rotor tepat dudukannya, lakukan pengukuran. Apabila posisi rotor telah tepat, poros akan berputar ringan.

4.2.

Pengujian Kelistrikan Motor.

4.2.1. Pengujian Tahanan Kumparan Jangkar. Pengujian tahanan kumparan jangkar (stator) dapat dilakukan menggunakan OHM meter. Bagian yang diukur adalah tahanan kumparan jangkar dan dicatat seperti pada tabel berikut. Nilai tahanan masing-masing fasa sama besar berarti baik dari segi pengukuran tahanan, demikian juga nilai tahanan antara fasa dengan bodi, OHM meter menunjuk takterhingga. Tetapi bila nilai tahanan kumparan fasa tidak sama besar berarti kondisi kumparan tidak baik (tidak seibang). Hal ini kemungkinan jumlah lilit masing-masing kumparan tidak sama. Atau salah satu kumparan fasa pernah mengalami temperatur berlebih, sehingga struktur logamnya berubah, akibatnya tahanan jenisnya pun berubah.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

35

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK

4.2.2 Pengujian operasi. Sebelum motor listrik dioperasikan (distart) lakukan pemeriksaan dan pengukuran kembali meliputi : a. Baud-baud yang kendor.  Breaket / cover motor  Rangka motor  Kipas  Penutup kipas  Pulley / kopling b. Bearing.  Putar poros : kelainan suara  Kebebasan gerak dari poros  Sistem pelumasan  Kotoran yang melekat c. Belitan rotor dan stator.  Gesekan  Kotoran yang menempel  Sambungan terminal  Ukuran tahanan isolasi dan tahanan kontinuitasnya d. Sikat arang. ( Motor DC dan AC rotor belitan atau universal motor 1 Ph )  Daerah sikat arang yang menyentuh komuntator harus lebih besar 80 %  Kabel sikat arang tidak boleh menyentuh bagian yang berputar.  Jarak antara sikat arang dan gagangnya harus tepat/pas e. Comutator.  Celah, apakah terdapat partikel tembaga, kotoran karbon dan lain-lain  Jarak dengan gagang sikat ± 2 - 3 mm.  Khusus pengukuran tahanan isolasi motor, hasil pengukuran dibandingkan dengan

data performance sebelum atau hasil pengukuran/data pengukuran dari pabrik, apakah sudah memenuhi dalam range yang diijinkan.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

36

PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK

Pengujian tanpa beban/ dan saat berbeban :      

Amper start Amper nominal masing-masing fasa RPM Temperatur Vibration Kelainan suara

4.2.3. Pengetesan Tahanan Isolasi Dan Putaran. Setelah belitan motor selesai dirakit atau dipasang, maka lakukan pengujian dan pengetesan baik tahanan isolasi, tahanan kumparan, putaran, tegangan serta ukur amper start up dan amper nominal masing – masing fasa. Pengujian yang dilakukan adalah operasi motor tidak berbeban / no load dan berbeban (loading).

4.2.4. Prosedur Pengujian Tahanan Isolasi Belitan Stator Motor. 1. Lakukan pengukuran ujung – ujung belitan dengan mengunakan multi-tester untuk mengetahui bahwa belitan tidak putus, catat hasil pengukuran tahanan kumparan. 2. Lakukan pengujian tahanan isolasi belitan dengan menggunakan megger dan catat hasilnya dengan prosedur sebagai berikut : Pengukuran antar belitan fasa dan pengukuran antara masing – masing belitan dengan body. 3. Apabila hasil pengukuran baik, maka hubungkan belitan motor bintang atau delta. 4. Catatan : penggunaan megger 500 Volt tegangan rendah, 1000 Volt dan 500 Volt untuk peralatan tegangan menengah. 5. Sambungkan kabel keterminal motor, dan lakukan operasi motor dalam keadaan tidak berbeban dan ukur arus startnya. 6. Periksa temperatur motor, baik secara visual (memegang) maupun dengan memasang thermometer. 7. Cek putaran motor, apakah sesuai dengan perencanaan atau spesifikasinya dengan menggunakan tacho-meter atau strobacope dan catat hasil putarannya. 8. Monitor selalu temperatur motor dan kelainan – kelainan yang terjadi. 9. Setelah normal lakukan test berbeban (loading) dengan melakukan pengukuran Arus start, Arus nominal pada beban tertentu, dan putaranya pada beban tertentu. Bandingkan hasil pengujian dengan referensi yang ada dan motor siap dioperasikan

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan

37

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF