2.STATUSOPERASIPEMBANGKITDL
April 6, 2019 | Author: YudhaPratama | Category: N/A
Short Description
operasi pembangkit...
Description
DEKLARASI KONDISI DAN INDEKS KINERJA PEMBANGKIT (DIGIT (DIGITA AL LEARNING) LEARNING) 7 – 10 November 2016
Diklat Profesi DKIKP
Status Operasi Pembangkit Hari ke 1 Total Total Durasi 6 JP (360 Menit)
2
Diklat Profesi DKIKP
Status Operasi Pembangkit Hari ke 2 Durasi : 2 JP (120 Menit)
2.1. ara!teristi! "emban#!it 2.2. Dia#ram !on$isi "emban#!it 2.3. Per"in$a%an status 3 ! n i i n !i !it
ACUAN – &turan Jarin#an 'istem JaaMa$ura
*ali versi 2007 – +eneratin# &vailabilit, Data ',stem Data -e"ortin# nstru/tions (+&D' D-) N- 2007. – ontra! ontra! ese"a!atan Jual *eli Tena#a istri! (PP&) antara PT PN (Persero) $en#an Pemban#!it.
4
SEKILAS TENTANG NERC •
N- (Nort% &meri/an le/tri/ -eliabilit, oun/il) $i!enal seba#ai sumber in4ormasi ,an# $a"at $i"er/a,a $alam menan#ani keana!an5 kesiapan5 peme!i"araan (-&M)5 ,an# $i#una!an ole% analis in$ustri !elas $unia untu! ban,a! a"li!asi (!e"erluan).
•
+&D'D- N- $i!emban#!an ole% "ara Peran/an#5 Pen#o"erasi5 $an Peren/ana sistem ut! menemu!an in4ormasi ,an# $ibutu%!an "ers% listri!5 $# tuuan men#%im"un $an memeli%ara $atabase ,an# a!urat5 $a"at $i"er/a,a5 $an men,eluru% ,an# mam"u memonitor "er4orman/e unit "emban#!it listri! $an ba#ianba#ian "eralatan utama5 serta men#a/u "a$a 'tan$ar$ 762.
•
'istem "ela"oran ini $irintis ole% in$ustriin$ustri "en,e$ia listri! "a$a ta%un 18925 mem"erluas $an men#emban#!an "rose$ur "en#um"ulan $ata ,an# $imulai ole% in$ustri sea! 1863.
•
+&D' memeli%ara se/ara len#!a" seara% o"erasi lebi% $ari 5000 unit "emban#!it ,an# mea!ili 72; !a"asitas "emban#itan $i &'.
•
+&D' meru"a!an suatu "ro#ram in$ustri su!arela4a!ultati45 terbu!a ba#i semua Peserta re#ional $an or#anisasi lain ($omesti! atau internasional) ,an# men#o"erasi!an 4asilitas "emban#!it listri!.
5
Karakteristik Pembangkit
'"ee$ Droo" •'ala% satu !ara!teris!ti! "entin# "emban#!it $alam sistem +ri$ arin#an a$ala% s"ee$ $roo" atau 4re!en/, re#ulation /%ara/teristi/. Pen#en$alian mesin !eluaran $an 4re!ensi a!an mena$i masu!an utama +overnoor Turbin
6
Respon $enerator karena Perubahan %rekuensi
Respon frekuensi yang diberikan generator ditentukan oleh speed regulation (droop) deadband ramp rate
Speed regulation atau droop adalah rasio perubahan frekuensi (f) terhadap perubahan katub (valve/gate) yang dikendalikan governor , atau nilai persentase perubahan frekuensi terhadap persentase perubahan keluaran daya nyata (MW) generator
R (dalam %) =
% perubahan frekuensi % perubahan keluaran daya
×100
Deadband adalah nilai setelan perubahan frekuensi yang bila terlapaui aka governor erespon untuk erubah (enabah atau engurangi) keluaran MW generator
Ramp rate adalah la!u perubahan keluaran MW generator terhadap "aktu#
7
Speed Droop $enerator dengan speed droop speed droop &' &' berarti !ika frekuensi siste berubah &', generator akan berusaha erubah keluarannya sebesar '# *ontoh + Pada siste yang eakai frekuensi standar & -, !ika frekuensi turun sebesar ,.& -, generator /& MW dengan droop 0' akan enabah keluarannya sebesar
Δ P g =
0,25 0,03 × 50
×175 =
29,2 MW
8
Speed regulation (droop droop))
9
Speed regulation (droop droop))
10
Speed regulation (droop droop))
11
Deadband Deadband $ari speed governor $i$enavailable (No Load)
Gor/e$
D2
Maintenan/e
D3
Planne$ Htension
Gor/e$
Maintenan/e Htension
>1 '/%e$ule$
>n"lanne$ Futa#e
>2
>3
'G
Status N$n*Akti% IR - In!"#$% R%&%'$% kondisi unit tidak siap operasi tetapi dapat kebali operasi setelah beberapa peker!aan pebetulan yang ungkin diperlukan dala "aktu singkat (hari), setelah unit R1 sedikitnya 2 hari dan beberapa peralatan sudah eburuk atau perlu diganti# 3nit harus dapat dioperasikan ketika IR ulai# Kode Penyebab 4.4# MB – M"*+,,% yaitu unit tidak siap operasi tetapi dapat kebali operasi setelah beberapa peker!aan pebetulan dengan "aktu sesuai peberitahuan (inggu atau bulan), yang diperlukan untuk enyiapkan unit yang tengah en!alani %5, M5, atau P5 sedikitnya 2 hari, sehingga beberapa peralatan ungkin sudah eburuk atau ebutuhkan penggantian# 3nit ungkin !uga engalai perasalahan ekanis di ana ana!een sedang enentukan apakah unit harus diperbaiki atau dipensiunkan# Kode Penyebab 46667# R.-R%"#'% .n#"/ unit tidak siap operasi dan tidak engharapkan untuk operasi kebali di asa datang# 3nit tidak harus dilaporkan ke $8D1 kapanpun di asa yad# Kode Penyebab 46664#
+OR,AT PELAPORAN NERC 1. PERISTI-A
(*ab 5 4ormat 87 07)
&. $entinit Pemban#!it= . ara!teristi! 'tartin# >nit= D. n4ormasi Jam F"erasi >nit= ) *a%an ba!ar >tama= Dan5 G. *a%an ba!ar 'e!un$er. 3. /ISAIN (*ab I Gormat a"oran 87 07) Data ini %arus $iselesai!an sebelum men#irim $ata "eristia $an $ata unu! !era5 Data ini men,e$ia!an in4ormasi men#enai !ara!teristi! o"erasi $an $isain "eralatan ,an# $iinstall "a$a unit $an $i#una!an untu! analisa !%usus seba#ai /riteria "en,ortiran.
17
&P&'T&' PM*&N+T GM 8bient @iitation
GD
8u?# @oad !a berikutnya 9ibrasi eningkat sehingga unit perlu keluar# 3nit tetap dioperasikan sapai setelah periode beban pun;ak dan dikeluarkan oleh 5perator pebangkit pkl ..+# P@B$ tidak diperlukan lagi sapai =uat sore yad# Walaupun unit tersebut tidak diperlukan sapai =uat, unit tidak bisa dioperasikan sapai akhir periode ingguan karena proble 9ibrasi# 5leh karena itu, outage tersebut adalah %5 sapai proble 9ibrasi selesai diperbaiki#
INTERPRETASI OUTAGE S;%n'# @ 4 PO ;% PE (P'": DKP-IKP *,n 118)
PF 1
P 2
3
3 %r
Jam
# P5 (Perbaikan Pre;ipitator) .# PC (Perbaikan Pre;ipitator) 0# PC (Perbaikan Pre;ipitator) selesai 0 hari
/ S;%n'# @4 P%':n>nn PO?MO &" :%;%'>n * %':;n L#n;: K%'> A)# P%E (%P) * Planned %erating Extension: suatu outage perluasan diren;anakan sebagai suatu perluasan suatu Derate Diren;anakan (PD) di luar tanggal penyelesaian diperkirakannya# Ini berarti bah"a di a"al PD, derate epunyai !angka "aktu yang diperkirakan (periode "aktu) untuk peker!aan dan penetapan tanggal unit untuk kebali operasi# 1eua peker!aan sepan!ang PD yang di!ad"alkan adalah (bagian dari lingkup peker!aan yang asli) dan seua perbaikan ditentukan sebelu outage ulai#
36
/E+INISI /ERATING •
M% (%,) - Maintenance %erating: adalah derating yang dapat ditunda elapaui akhir periode operasi ingguan (Kais, pukul .>+ WIH) tetapi eerlukan pengurangan kapasitas sebelu P5 berikutnya# D> dapat epunyai tanggal ulai yang fleksibel dan boleh atau tidak boleh epunyai suatu periode yang ditentukan#
• MDE (DM) - Maintenance Derating Extension:
a$ala% suatu "emeli%araan ,an# $eratin# "erluasan seba#ai suatu "erluasan "emeli%araan $erate (DE) $i luar tan##al "en,elesaian $i"er!ira!an. ni artin,a ba%a $i aal Peristia DE5 $erate mem"un,ai a!tu "e!eraan ,an# $i"er!ira!an $an termasu! tan##al unit untu! !embali o"erasi. 'emua "e!eraan se"anan# DE $ia$al!an (ba#ian $ari lin#!u" "e!eraan asli) $an semua "erbai!an $itentu!an sebelum outa#e mulai.
37
/E+INISI /ERATING • DE - Derating Extension: a$ala% "er"anan#an
$ari PD atau MD (DE) melam"aui tan##al "en,elesaian ,an# $i"er!ira!an. D %an,a $i#una!an a"abila lin#!u" "e!eraan ,an# aal memerlu!an a!tu lebi% untu! men,elesai!an "e!eraann,a $iban$in# a!tu ,an# tela% $ia$al!an. D ti$a! $i#una!an $alam !ea$ian $imana a$a !eterlambatan atau "ermasala%an ta! $i$u#a $iluar lin#!u" "e!eraan aal se%in##a unit tersebut ti$a! mam"u untu! men/a"ai beban "enu% setela% a!%ir tan##al PD atau DE ,an# $i"er!ira!an. D %arus mulai "a$a a!tu (bulan%ariammenit) saat PD atau DE $iren/ana!an bera!%ir. 38
/E+INISI /ERATING •
FD1 (D1) - Unplanned (Forced) Derating — Immediate: a$ala% $eratin# ,an# memerlu!an "enurunan !a"asitas se#era (ti$a! $a"at $itun$a).
•
FD2 (D2) - Unplanned (Forced) Derating — Delaed: a$ala% $eratin# ,an# ti$a! memerlu!an suatu "enurunan !a"asitas se#era teta"i memerlu!an "enurunan ($a"at $itun$a) $alam a!tu enam am.
•
FD! (D!) - Unplanned (Forced) Derating — "ostponed: a$ala% $eratin# ,an# $a"at $itun$a lebi% $ari enam am.
39
Reser)e S"ut$4n .RS5 0 N$n Curtai!ing .NC5 RS - Reserve Shutdown: adalah suatu kondisi apabila unit siap operasi naun tidak disinkronkan ke siste karena beban yang rendah# Kondisi ini dikenal !uga sebagai e!onomy outage atau e!onomy shutdo"n# =ika suatu unit keluar karena adanya perasalahan peralatan, baik unit diperlukan atau tidak diperlukan oleh siste, aka kondisi ini dianggap sebagai %5, M5, atau P5, bukan sebagai reser9e shutdo"n (R1) 40
Reser)e S"ut$4n .RS5 0 N$n Curtai!ing .NC5 RS - Reserve Shutdown Pada saat unit sedang dala status R1, seringkali peker!aan peeliharaan dilakukan yang enyebabkan unit outage atau derating seandainya diinta operasi dan sinkron ke siste# =ika peker!aan peeliharaan tidak dapat dihentikan atau diselesaikan, aka status R1 berubah en!adi outage atau derating
41
Reser)e S"ut$4n .RS5 0 N$n Curtai!ing .NC5 * +ondisi oncurtailing: adalah kondisi yang dapat ter!adi kapan sa!a diana peralatan atau koponen utaa tidak dioperasikan untuk keperluan peeliharaan, pengu!ian, atau tu!uan lain yang tidak engakibatkan unit outage atau derating A* !uga dapat ter!adi ketika unit pebangkit sedang beroperasi dengan beban kurang dari kapasitas penuh yang terkait dengan kebutuhan pengaturan siste# 42
Reser)e S"ut$4n .RS5 0 N$n Curtai!ing .NC5 1elaa periode A* tersebut, peralatan dapat dipindahkan dari operasi untuk peeliharaan, pengu!ian, atau lain pertibangan dan dilaporkan sebagai suatu A* !ika kedua kondisi yang berikut di!upai+ a) Keapuan unit tidak berkurang sapai di ba"ah kebutuhan sisteG dan, b) Peker!aan dapat dihentikan atau diselesaikan dan tidak engurangi keapuan DMA serta "aktu rap:up dala !angkauan noral nya, !ika dan ketika unit telah diperlukan oleh siste# =ika kondisi tersebut tidak bisa dipenuhi, aka ke!adian tersebut sebagai peristi"a outage atau derating, bukannya suatu A* 43
Diklat Profesi DKIKP
Status Operasi Pembangkit Hari ke & Durasi : 2 JP (120 Menit)
2.7. atatan Futa#e $an $eratin# 2.9. Durasi Futa#e $an Deratin# 44
CATATAN OUTAGE /AN /ERATING Outsie ,anagement C$ntr$! Outages &$a sumber "en,ebab $ari luar ,an# men#a!ibat!an unit "emban#!it $eratin#s atau outa#es. an# termasu! "en,ebab outa#es tersebut (teta"i ti$a!la% terbatas "a$a) misaln,a ba$ai salu5 an#in to"an5 an#in ribut5 !ualitas ba%an ba!ar ren$a%5 #an##uan "aso!an ba%anba!ar5 $an lain lain. Da4tar "en,ebab $an !o$e "en,ebabn,a li%at "a$a am"iran +2. &PF-&N 'M>& Peristia FM !e P3*. Peristia tersebut ti$a! bole% $i#olon#!an seba#ai /a$an#an s%ut$on atau "eristia non/urtailin#. NERC mengi6inkan ka!ku!asi peristi4a engan an tanpa Peristi4a O,C7 T%&"#n T%';#" O"%& P%n>#n On-,#n% J#; n#" *'& #n;'n : +%+n "%'"%n" , 'n; %n># :%''n!% "%';#" PO MO " O ( .1 .2 .3 S) ,:';n :%n>#n "%'&%+" &%+# D%'"#n D#'%n!n;n (PD) P%%,#*'n Cn D%'"#n (D4) " D%'"#n T#; #'%n!n;n ( D1)/ S% :%'#&"##n "%';#" "% n "#; n;'n &%+# +#n '# :%'#&"#nit 1000 M? men#alami $eratin#5 $isebab!an ole% %ambatan emisi selama 10 %ari ( 2E0 am). 'elama "erio$e ini5 besarn,a $eratin# bervariasi seba#ai beri!ut: 1) 30 M? selama E0 am= 2) 0 M? selama 10 am= 3) 20 M? selama 110 am= $an E) E0 M? selama 90 am. 'e"anan# a!tu ini5 unit u#a men#alami "eristia outa#e ti$a! $iren/ana!an (>1) selama 80 am $an "eristia a$an#an '%ut$on (-') selama 20 am. Total M?B ,an# %ilan# "a$a setia" tin#!atan $eratin# $i%itun# $an $iumla%!an ( E0 am H 30 M?) ( 10 am H 0 M?) ( 110 am H 20 M?) ( 90 am H E0 M?) 7100 total M?B %ilan#. -atarata M? ,an# %ilan# selama 10$a, a$ala% total M?B ,an# %ilan# $iba#i $en#an ban,a!n,a am !eseluru%an "erio$e $eratin#: 71002E0 30 M? ratarata %ilan# Ja$i5 !emam"uan unit selama 10$a, $eratin# 1000 M? 30 M? 870 M?
48
ARA MERATA-RATAKAN DERATING (> hours ? 0 MW) O ( hours ? & MW) O ( hours ? . MW) O (L hours ? > MW) F / total MWh lost# Ae?t, the a9erage ega"atts (MW) lost o9er the :day period is ;al;ulated by di9iding the total MWh lost by the nuber of hours in the entire derating period+ / F 0 a9erage MW lost %inally, the a9ailable ;apa;ity for the unit o9er the :day derating period is ;al;ulated by subtra;ting the a9erage MW lost fro the units Dependable *apa;ity# MW : 0 MW F 6/ MW 89ailable *apa;ity 8gain, the start and end dates of this derating "ould be the start and end dates of the entire period# Bhe 89ailable *apa;ity as a Result of the C9ent to be reported on the C9ent Report is 6/# 1
2
3
4
.1
>
L
6
.
MW
0
&
.
>
6/
6/
MWh
.
&
..
0.
L/00/
6>L
53R1
*831C 8 sta;k eission liitation,
RS
1234 .>
/
89erage Derating F
30
89ailable *apa;ity F
970
49
CATATAN OUTAGE /AN /ERATING i). Force Ma#e$re %$tage (FM%): ,aitu !eluarn,a Pemban#!it seba#ai a!ibat $ari tera$in,a ben/ana alam5 "eran#5 !e!a/auan umum5 %uru %ara5 sabotase5 "emberonta!an5 "emo#o!an atau laran#an be!era atau tin$a!an in$ustrial ole% "ara buru% atau !ar,aan "i%a! ter!ait5 $an !ea$ian lainn,a ,an# $i#olon#!an seba#ai "eristia 'ebab a%ar ( force maeure) ,an# $ise"a!ati Penual $an Pembeli. • ). Force Ma#e$re Derating& ,aitu "enurunan !emam"uan Pemban#!it seba#ai a!ibat $ari tera$in,a ben/ana alam5 "eran#5 !e!a/auan umum5 %uru %ara5 sabotase5 "emberonta!an5 "emo#o!an atau laran#an be!era atau tin$a!an in$ustrial ole% "ara buru% atau !ar,aan "i%a! ter!ait5 $an !ea$ian lainn,a ,an# $i#olon#!an seba#ai "eristia 'ebab a%ar ( force maeure) ,an# $ise"a!ati Penual $an Pembeli. • !). Da,a mam"u a!tual Pemban#!it ,an# lebi% besar $ari atau sama $en#an :;n :%+%",n ,# 3 Jn'# (0800) &// 8 Jn/ (930)/
.n#" n;'n 8 Jn/ (1700)/
3
0Q=an (L+)
1
E
LQ=an (6+0)
2
0 =an (>+0)
L=an (/+)
2 & > D M0 . .,&
1325
J
GF K%:n .n#" berkurang 0.#& !a# P%'+#;n K:n%n #$ turbine bearing .#& !a
55
n"* 2 DERATING SEDERANA
=an (L+) 3nit derating > MW karena air preheater kotor# Pen;earan sudah ulai beberapa inggu yang lalu, tetapi unit terus beroperasi untuk eenuhi perintaan beban#
=an# (2+) perbaikan selesai, unit kebali operasi dengan beban penuh (2 MW)
1
2
=an (L+)
=an (2+)
2 & > D M0 . 32
J 2133
GDB GDB P%n'* : K%:n .n#" (600 M- 200 M) 32 >F?600 M 21/33 =a Derated Cki9alen#
56
n"* 3 OERLAP DERATING
6 Maret, L+>& – L+ 3nit derating /& MW, pulveri%er &eeder motor (Der 78), aks# &.& MW#
6 Maret, +: + ter!adi der# lain /& MW, pulveri%er &eeder motor , (Der# 4H4) aks# >& MW#
1 6 Mar (L+>&)
2
3
6 Mar (+) 2
&
E 6 Mar (L+)
6 Mar (+)
Der &O Der. *O
> D M 0
.
1
925 J
P%n'* ;%:n %'"#n Derating 78+ (2 MW – &.& MW) 6,.& !aS& MW) , !aS MW:shado"ed)
2
&
1
E
0 =ul (>+0)
.0 =ul (+>&)
2
3
6 =ul (+&)
6 =ul (.+)
Der &O Der. *O
> D M
0
.
,/&
>//,.& J
,:n ;n# %'"#n& #n# (A H B) &* %'"%n "#; #*#"n n/
n"* 3! OERLAP DERATING
2
0 =an# (L+ : 0+) Der# & MW u< peeriksaan alat peanas feed"ater (Der# 484), ren; . bln sblnya# 0 =an# (+) : > =an# (.+) Der# . MW (o9erlap), getaran pulverisator berlebihan, ada benda asing (Der# H4) # 1
2
3
E
0 =an (L+)
0 =an (+)
0 =an (0+)
> =an (.+)
Der &O
&
>
Der. *O
D M 0
.
J
Pengaruh thd kesiapan adalah+ Derating 78+ (2 MW : && MW) !a)S. !a derated eki9alen Derating 7H+ (&& MW : 0& MW) 0># !a)S =an (.+)
Der &O
&
Der. *O
> D M 0
.
,/&
> J
n"* 4 DERATING DI DLM DERATING : 8pril (2+0 : 6+) Derating 8 0 MW , Peutus output generator : 1elaa Der 8 ada tabahan peker!aan kandungan kiia pada feed"ater (!ika peker!aan ini dilakukan sendiri akan enyebabkan Der# H)
2
&
>
1
2
3
E
8pr (2+0)
8pr ( L+0)
8pr (&+ >& )
8pr (6+)
Der *O Der &O Tmb%n Pe! Der. &O
D M 0
. &,& .,& J
Pengaruh thd Kesiapan unit + (2 MW : 0 MW) .#& !aS&)
2
3
. Mei (L+>&)
.> Mei (.+>.)
Deratin#
Der &O
Futa#e
.& Mei (>+0)
E$%n" R%:'" C9ent Auber+
/
L
Aet Ma?iu *apa;ity
600
600
C9ent Bype+
D
3
1tart of C9ent+
5?18?07 945
5?20?07 1845
Cnd of C9ent+
5?25?07 1430
5?24?07 242
D'"#n E$%n" ('&)
172/75
79/95
$ross 89ailable *apa;ity+
-
-
Aet 89ailable *apa;ity
500
0
ED H O
28/79
79/95
1ystenit mela!u!an si!lus 1%our startu" normal setela% PF. Pa$a a!%ir si!lus normal5 unit belum sia" untu! sin!ron !arena B.P. turbine rotor vibration berlebi%an.
03 F!t. (03:00) Masala% tela% $i"erbai!i $an >nit 1 sin!ron. 1
2
3
/ 1ep (/+)
5kt (..+)
0 5kt (0+)
E$%n" R%:'"
8
C9ent Auber+
PF
'G
H 6
Aet Ma?iu *apa;ity
600
600
C9ent Bype+
P5
1%
1tart of C9ent+
9?17?07 700
10?1?07 2200
Cnd of C9ent+
10?1?07 22 00
10?3?07 300
D'"#n E$%n" ('&)
336
29
$ross 89ailable *apa;ity+
-
-
Aet 89ailable *apa;ity
0
0
PO - S
336/00
29/00
1yste0
>0
*oponent Repair
P5
#P# turbine rotor
Aoral 1tartup ours
&
Bhe startup failure e9ent began "hen the &:hour startup ;y;le "as e?;eeded# Bhe unit is ;harged "ith a for;ed outage for the .6 hours it took to repair the #P# Burbine 9ibration proble and syn;hroni-e the unit#
65
n"* 8 .EL ONSERATION
10 Jun. (09:00) $er. 300 M?5 !eterbatasan ba%an ba!ar (unit bisa $i!embali!an !e beban "enu%) 2 s.(0:00) "erse$iaan ba%an ba!ar tin##al se$i!it (unit ti$a! bisa la#i berbeban "enu%) 03 'e". (21:00) "aso!an ba%anba!ar %abis $an unit $i!eluar!an $ari #ri$. 0E 'e". "erse$iaan ba%an ba!ar tela% sia". 06 'e". (16:00 ) >nit o"erasi normal !embali. E$%n" R%:'"
1
2
C9ent Auber+
.6
0
Aet Ma?iu *apa;ity
600
600
2
C9ent Bype+
D
3
&
1tart of C9ent+
8?25?07 500
9?3?07 2100
Cnd of C9ent+
9?3?07 2100
9?6?07 1600
D'"#n E$%n" ('&)
232
67
$ross 89ailable *apa;ity+
-
-
Aet 89ailable *apa;ity
300
0
ED - O
116
67
1yste D M
0
.
GF
J
*oponent Repair
89ailability "as unaffe;ted until the fuel liitation pre9ented the unit fro returning to full load# When that o;;urred, unit a9ailability "as affe;ted# CEui9alent Derated ours for the derating are 2 ((2 MW : 0 MW .0.# hours) D M
'T1. -' 0
.
+T1. -'
E=amp!e 2 > Sing!e (ause $% erates $n a!! units7
o 1elaa > !a (+ :>+) se;ara bersaaan $B J $B. sg. apu L MW, 1B apu .L MW# Kode Penyebab 02.: Brafo 3taa#
72
C$nt$" #* Satu Unit Reser)e S"ut$4n7 775 > GT@1 RS : 225 M/
73
C$nt$" &* Satu Unit $utage? mempengaru"i unit !ain an menguba" 6enis peristi4a7
74
C$nt$" @* Unit Reser)e S"ut$4ns iikuti Gaga! startup7
75
n"* 6- .n#" O"% ;% n#" "% n %:%n'*# n#" ,#n/
76
n"* 7- S% .n#" PO
77
S""#&"#!& ' .n#" E$%n" n P%''n!% R%:'"&/
78
79
STATE TRANSITION MATRIX (FIG B1, IEEE STANDARD) 1B8BC 8%BCR BR8A1IBI5A 1tate before Bransition
IA 1CRI*C
IA 1CRI*C
RC1CRC 13BD5WA
H81I* P@8AACD 53B8$C
13BD5WA %5R C*5A5MN
13BD5WA %5R P@8AACD 53B8$C
CTBCADCD P@8AACD 53B8$C
*@811 3AP@8AACD 53B8$C
*@811 3AP@8AACD 53B8$C
*@811 . 3AP@8AACD 53B8$C
*@811 0 3AP@8AACD 53B8$C
*@811 > 3AP@8AACD 53B8$C
DC8*BI8BC D 13BD5WA
DC%CRRCD
13BD5WA B5 DC8*BI8BC
13BD5WA %5R 3AP@8AACD 53B8$C IMMCDI8BC
HC$IA P@8AACD 53B8$C
1B8RBIA$ %8I@3RC
*5MP5ACAB %8I@3RC %53AD D3RIA$ 13BD5WA
DC@8NCD
P51BP5ACD
RC1CRC 13BD5WA
1B8RBIA$ 13**C11
H81I* P@8AACD 53B8$C
1B8RBIA$ 13**C11
CAD P@8AACD 53B8$C
CTBCADCD P@8AACD 53B8$C
1B8RBIA$ 13**C11
CAD CTBCADCD P5
*@811 3AP@8AACD 53B8$C
1B8RBIA$ 13**C11
CAD *@811 53B8$C
CTBCAD %5R P@8AACD W5RK
*@811 3AP@8AACD 53B8$C
1B8RBIA$ 13**C11
CAD *@811 53B8$C
CTBCAD %5R P@8AACD W5RK
1B8RBIA$ %8I@3RC
HC$IA DC8*BI8BC
*@811 . 3AP@8AACD 53B8$C
1B8RBIA$ 13**C11
CAD *@811 . 53B8$C
CTBCAD %5R P@8AACD W5RK
1B8RBIA$ %8I@3RC
HC$IA DC8*BI8BC
*@811 0 3AP@8AACD 53B8$C
1B8RBIA$ 13**C11
CAD *@811 0 53B8$C
CTBCAD %5R P@8AACD W5RK
1B8RBIA$ %8I@3RC
HC$IA DC8*BI8BC
*@811 > 3AP@8AACD 53B8$C
1B8RBIA$ 13**C11
CAD *@811 > 53B8$C
CTBCAD %5R P@8AACD W5RK
1B8RBIA$ %8I@3RC
HC$IA DC8*BI8BC
DC8*BI8BC D 13BD5WA
1B8RBIA$ 13**C11
CAD DC8*BI8BC D 13BD5WA
CTBCAD P@8AACD 53B8$C
HC$IA M5
HC$IA DC8*BI8BC
1B8RBIA$ %8I@3RC
HC$IA M5
HC$IA DC8*BI8BC
1B8RBIA$ %8I@3RC
HC$IA M5
HC$IA DC8*BI8BC
HC$IA DC8*BI8BC
1B8RBIA$ %8I@3RC
81
SIKLUS PEMELIHARAAN PEMBANGKIT Jenis Pemban#!it PLTA
Jenis Pemeli%araan &nnual ns"e/tion RAIS Maor ns"e/tion R,IS
PLTU
PLTG ' U
'im"le ns"e/tion RSIS
9000 E0.000
9.000
Mean ns"e/tion R,eIS
16.000
Maor Fver%aul R,O S
32.000
ombustion ('im"le) ns"e/tion RCIS
3.000
Bot +as Pat% ns"e/tion RHGPIS
6.000
Maor Fver%aul R,OS PLTG
FB RamS
To" Fver%aul RTOS
12.000 3.000
82
View more...
Comments